Upload
arie-hamid
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian
yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-
item penggerak.
Sedangkan Desain Kerja merupakan keputusan dan tindakan manajerial
yang mengkhususkan ke dalam, cakupan dan hubungan pekerjaan yang objektif
untuk mencapai suatu tujuan organisasi dengan struktur organisasi yang baik.
Dalam struktur organisasi terlihat adanya tugas, wewenang dan tanggung jawab
dari masing-masing individu yang berada dalam organisasi. Struktur organisasi
menggambarkan pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam upaya pencapaian
tujuan organisasi. Pekerjaan yang akan dilaksanakan harus didesain dengan
sebaik mungkin. Desain pekerjaan yang baik akan berpengaruh terhadap
kepuasan kerja masing-masing individu di dalam organisasi. Kepuasan kerja
dipandang sebagai perasaan senang atau tidak senang yang relatif dan yang
berbeda dari pemikiran objektif.
Desain pekerjaan atau job design merupakan faktor penting dalam
manajemen terutama manajemen operasi karena selain berkaitan dengan
produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan
operasional perusahaan. Desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan
kerja seorang individu atau kelompok karyawan secara organisasional. ujuan
dari desain pekerjaan adalah memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan,
standar pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia dan alat-alat yang
akan dipergunakan.
!asing-masing perusahaan atau organisasi memiliki cara tersendiri
dalam membuat desain pekerjaan untuk setiap karyawannya sesuai dengan
bagiannya masing-masing, di mana dalam penyusunan desain pekerjaan
komunikasi antara atasan dan bawahan merupakan elemen penting yang harus
diperhatikan. "leh karena itu pemakalah memaparkan sistem desain kerja yang
diharapkan bisa diterapkan dalam suatu organisasi non profit khususnya
lembaga pendidikan.
1
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
2/23
B. Rumusan Masalah
#erdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut$
1. %pa yang dimaksud dengan desain pekerjaan&2. #agaimana cara mendesain kembali pekerjaan ' job redesign(&3. %pa sajakah pendekatan dan teknik desain kerja ' job design( &4. #agaimana teknik-teknik desain kerja diterapkan&
C. Tujuan Pembahasan
#erdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, adapun tujuan
pembahasan adalah sebagai berikut
1. Diharapkan mahasiswa mengerti apa yang dimaksud dengan desain
pekerjaan dan pendesainan kembali pekerjaan.2. Diharapkan mahasiswa memiliki bekal yang nantinya dapat
mempermudah pengaplikasian teknik-teknik desain kerja didalam sebuah
pekerjaan
2
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
3/23
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
4/23
memberikan perhatian secara khusus pada fungsi-fungsi manajerial yang
penting, jika organisasi mengutamakan efekktivitas.
Disisi lain, para ahli sosiologi dan psikologi melihat pula tentang
spesialisasi kerja, kebutuhan kemanusiaan para pekerja, yang dapat mengarah
kepada pertimbangan isu-isu kemanusiaan dalam pekerjaan dan berbagai
metode tentang rancangan pekerjaan dan spesialisasi yang nantinya dapat
meningkatkan kualitas kehidupan kerja.
Kualitas kehidupan kerja telah mendeskripsikan berbagai ide rancangan
kerja untuk meningkatkan kepuasan kerja yang berhubungan dengan
produktivitas kerja. Dalam hubungannya dengan hal tersebut /obbins
mengemukakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan
antara lain$ '( rancangan pekerjaan tidak akan mempunyai arti apa-apa dalam
kehidupan kerja, apabila tergambar dalam konsep saja, '( kualitas pekerjaan
akan dapat terwujud apabila unsur-unsur di dalam organisasi melaksanakan
pekerjaan atas dasar rancangan pekerjaan yang telah dibuat dan ditetapkan,
'0( kualitas pekerjaan dan produktifitas pekerjaan yang tinggi akan dapat
terwujud, apabila para pimpinan menyusun kembali tugas-tugas dari pekerjaan,
dan '1( meredesain kembali pekerjaan-pekerjaan akan dapat meningkatkan
produktivitas dan kemampuan kerja yang tinggi.
2. /ichart and 3reg /. "ldham menjelaskan bahwa isi kualitas
kehidupan kerja dapat diperbaiki, yakni dengan bertambahnya produktifitas dari
pekerja yang mendapat tantangan dari waktu ke waktu dengan asumsi$ '(
dasar alami dari pekerjaan sulit ditemukan dan tidak adanya perubahan-
perubahan, '( teknologi dan proses kerja memerlukan desain pekerjaan, '0(
semua manajer dapat menyeleksi kelompok pekerja sesuai dengan prioritas.
!endesain pekerjaan berusaha meningkatkan efesiensi dan efektifitas
kerja, mencocokkan tugas individu dengan kelompok, dan tercapainya kualitas
kehidupan kerja serta kepuasan kerja bagi setiap individu untuk melakukan
pekerjaan. /obbins mengemukakan bahwa desain kerja (job design( merupakan
istilah yang menunjukkan bagaimana tugas-tugas dikombinasikan untuk
membentuk pekerjaan yang lengkap. Selanjutnya Schonberger menyatakan
bahwa desain kerja ' job design( merupakan gambaran dari sekian banyak
konsep atau ide, kemudian diwujudkan secara formal dalam bentuk kegiatan-
kegiatan.
4
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
5/23
Sedangkan Schemerhorn mempertegas bahwa desain pekerjaan ' job
design( merupakan pengalokasian daftar pekerjaan untuk individu dan kelompok.
Di lain hal !ondy mengemukakan 4 job design is the process of determining
the specific tasks to be performed, the methods used in performing
these tasks, and how the job relates to other work in organization5. *arrell,
dan Scarborough menambahkan bahwa desain pekerjaan dapat didefinisikan
sebagai isi, fungsi dan hubungan-hubungan dari pekerjaan yang diarahkan
untuk mencapai tujuan organisasi dan untuk kepuasan pegawai dalam
melakukan pekerjaan.
!enurut )andoko, Desain pekerjaan ialah proses penentuan tugas-tugas
yang akan dilaksanakan, metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan
tugas, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya
dalam organisasi. ujuan nya adalah untuk mengatur pengawasan-pengawasan
kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi, teknologi dan
keprilakuan.
Dari beberapa ide yang telah dikernukakan para ahli di atas, terlihat
bahwa konsep desain kerja ' job design( berhubungan dengan pengalokasian
jenis-jenis pekerjaan dengan mempertimbangkan beberapa ide atau konsep
dan selanjutnya mengkombinasikan pekerjaan tersebut dengan tugas-tugas
para pegawai, dan tugas-tugas tersebut disesuaikan dengan tujuan
organisasi dan kebutuhan dari individu. Disamping itu dalam desain kerja
( 2ob design( dimungkinkan untuk merencanakan suatu pekerjaan berdasarkan
tugas-tugas yang dilaksanakan oleh individu atau kelompok dalam suatu
organisasi, mulai dari isi pekerjaan sampai kepada jabaran masing-masing
tugas para pegawai.
Selanjutnya *arrell., et al. menjelaskan bahwa isi dari pekerjaan
hendaklah memasukkan aspek-aspek$ macammacam tugas yang ditampilkan,
otonomi dari setiap pekerja, rutinisasi dari tugas yang ditampilkan, tingkat
kesulitan dalam menjalankan tugas dan mengidentifikasi tugas-tugas atau
luasnya tugas dan ruwetnya pekerjaan yang dilakukan seseorang.
Sedangkan untuk memasukkan pekerjaan dapat digunakan metoda
kerja, koordinasi kerja, tanggungjawab dan otoritas kerja. Ka+arian
mempertegas 4Work analysis and design can be used to eveluate job content
and prepare adequate job descriptions !his in turn will aid the
development of departements and the entire organizational structure5. Desain
5
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
6/23
kerja sangat penting dan bermanfaat oleh pegawai untuk mencapai
efektifitas dan efesiensi kerja. %dapun pentingnya desain kerja tersebut bagi
para pegawai dilatarbelakangi oleh beberapa alasan, di antaranya$ Pertama,
semangat kerja dalam spesialisasi yakni$ tingginya produktifitas dari para
pekerja yang tidak mempunyai keterampilan memerlukan waktu yang tidak
banyak dalam latihan, mudah untuk mengganti dan menukar pekerja dan
tingginya pengawasan dari pimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan. Ke dua,
dilihat dari motivasi dan semangat kerja terdiri dari$ tingginya produktivita dan
tantangan pekerja berkurangnya ketidakhadiran, kurangnya pergantian, tingginya
kualitas produksi, banyaknya pegawai yang memberikan ide-ide dan gagasan
serta saran-saran dan tingginya kepuasan kerja dari pada pegawai.
!elihat dari begitu pentingnya desain pekerjaan dalam suatu
organisasi, 3ordon membandingkan antara anggapan lama dengan
anggapan baru pentingnya desain pekerjaan, diantaranya$ pertama,
anggapan lama mengatakan bahwa mengutamakan teknologi, orang
sebagai perluasan dari mesin-mesin, tugas-tugas individual terbatas dan
keterampilan kerja yang kurang, orang-orang lebih banyak
menghabiskan waktu senggangnya, pengawasan oleh supervisor dan staf
sesuai dengan prosedur, setiap tingkatan organisasi digambarkan dalarn
bentuk chart dengan gaya kepemimpinan otokratis, suasana dan
karakteristik yang bersaing, memindahkan pegawai hanya pada satu
pekerjaan, dan karakteristik organisasi ditandai dengan resiko rendah. Ke
dua, anggapan dari pendapat baru mengatakan bahwa sistem sosial dan
teknologi dioptimalkan secara bersama-sama, orang mengimbangi mesin,
membuat tugas kelompok secara optimal dan keterampilan yang berlipat
6anda, sumber daya manusia dikembangkan, individu mengawasi dirinya
sendiri, kelompok kerja dan bagianbagian mempunyai peraturan sendiri-
sendiri, organisasi merupakan tempat melakukan partisipasi, adanya
suasana kerjasama, mempertimbangkan tujuan sosial dan tujuan
organisasi, dan pegawai mengerjakan pekerjaannya sendirisendiri, serta
organisasi membawa faham-faham atau ideide baru.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mendesain pekerjaan menurut
Schermerhorn terjadinya perubahan terhadap desain pekerjaan bervariasi
untuk keleluasaan ' job scope( dalam bekerja dan kedalaman pekerjaan ' job
depth(. Keleluasaan bekerja ' job scope( bagi pegawai akan terlihat pada
6
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
7/23
terbatasnya penyederhanaan pekerjaan dengan menunjukkan spesialisasi tugas
yang tinggi, perputaran kerja dan perluasan kerja secara luas serta pengayaan
kerja yang luas dalam bentuk spesialisasi tugas-tugas yang rendah.
Sedangkan untuk kedalaman pekerjaan ' job depth( bila dilihat dari
penyederhanaan pekerjaan rendah dengan spesialisasi pekerjaan yang tinggi,
perputaran kerja dan perluasan rendah serta pengayaan dengan
spesialisasi tinggi. Kedalaman pekerjaan dimaksudkan seberapa jauh
seseorang dapat mengendalikan pekerjaannya. %pabila manajemen
menetapkan standar yang kaku, mengorganisasi pekerjaan yang sangat rinci,
menjelaskan metoda dan mensupervisi pekerjaan tersebut dengan ketat, maka
kedalaman pekerjaan tersebut akan rendah. %kan tetapi setelah ditetapkan
tujuan dan aturan umumnya, pegawai diberikan keleluasaan untuk
mengatur kecepatannya sendiri dan melaksanakan pekerjaan dengan cara
yang dipandang baik, maka kedalaman pekerjaan cukup tinggi. Sedangkan
cakupan pekerjaan dimaksudkan sebagai jumlah kegiatan yang berbeda
yang diperlukan oleh seorang pekerja tertentu dan frekuensi pengulangan
daur pekerjaan. !akin rendah jumlah kegiatan dan semakin besar
frekuensi pengulangan makin rendah cakupannya.
Perbaikan Pekerjaan Keberhasilan mendesain pekerjaan dalam suatu
organisasi, banyak sedikitnya dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari
dalam organisasi, maupun faktor dari luar organisasi itu sendiri. lippo
melihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi desain pekerjaan tersebut
dimulai dari isi masing-masing spesialisasi pekerjaan dan bentuk operasi
yang berulang-ulang, pertukaran teknologi, kebijaksanaan tenaga kerja,
kemampuan para personil, tersedianya kesanggupan pe6awai, interaksi
masing-masing kepentingan dalam pekerjaan dan sistem, serta psikologi
dan kebutuhan sosial setiap manusia yang ditemukan dalam bekerja.
Di lain hal !itchelt melihat perhatian dan temuan yang paling
besar untuk menemukan cara-cara bekerja yang paling baik merupakan
sesuatu yang sangat penting dan membutuhkan waktu serta studi yang
cukup lama. %dapun untuk merancang suatu pekerjaan dapat mengikuti
langkah langkah$ '( merancang cara-cara yang terbaik untuk orang orang
secara bergiliran, sesuai dengan tugasnya masingmasing. '( perubahan
pekerjaan dalam bentuk pemberian tugas yang berulang-ulang. '( menyusun
alat dan perleng kapan dalam usaha-usaha untuk memperkecil kehilangan
7
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
8/23
waktu. '0( membangun lingkungan pekerjaan dari hal-hal yang membisingkan,
ventilasi yang cukup dan dukungan fasilitas yang memadai dengan tidak
mengurangi efektifitas organisasi.'1( mendesain alat-alat khusus dari
pekerjaan, seperti alat-alat pembawa barang dan mesin lainnya untuk
mengurangi indakan yang tidak diperlukan. Dan '7( semua kegiatan
sifatnva melelahkan diupayakan untuk menghilangkannya atau segala
kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan yang sedang
ditangani dihilangkan.
Sedangkan dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi desain
pekerjaan menurut Koont+ adalah faktor perusahaan perlu diperhatikan
untuk merancang pekerjaan, akan tetapi faktor-faktor lain juga perlu
diperhatikan dan dipertimbangkan untuk mencapai keuntungan yang
sangat besar, seperti perbedaan individu, teknologi yang diguna kan,
fokus desain pekerjaan, biaya yang berhubungan dengan perubahan
struktur pekerjaan, struktur organisasi dan iklim pekerjaan dalam suatu
organisasi. 8ebih jauh ia mengemukakan bahwa fokus dari rancangan
pekerjaan dapat dilaksanakan pada jabatan individu maupun pada
kelompok kerja. Pertama, pekerjaan perorangan dapat ditambah dengan
pengelompokan tugas-tugas kedalam unit kerja yang dilakukannya. )al ini
berarti bahwa tugas-tugas yang diberikan berhubungan dalam satu kategori
kepada seseorang untuk dilaksanakan. Kedua, sehubungan dengan pendekatan
yang pertama yakni menggabungkan tugas-tugas dalam satu pekerjaan
yang perlu memperhatikan model desain kerja. Ketiga, dalam rangka
memperkaya pekerjaan hendaklah diciptakan hubungan langsung dengan
nasabah atau langganan. Keempat, pembentukan sistem umpan balik
yang cepat apabila diperlukan. Dan kelima, tiaptiap pekerjaan dapat
diperkaya dengan pembenahan tugastugas secara vertikal yang dapat
meningkatkan tanggung jawab perencanaan, pelaksanaan, pengendalian
pekerjaan dari seseorang.
)er+berg menegaskan bahwa model desain pekerjaan dapat
dikembangkan dengan melihat aspek-aspek$ Pertama, diperlukan
tugas-tugas dalam bentuk lambanglambang yang diusulkan oleh uner
dan 8awrence menganjurkan bahwa pengayaan kerja memerlukan
karakteristik pekerjaan yang bermacam-macam, otonomi, tanggungjawab dan
sebagainya. Kedua, model sociotechnical sistem dapat digunakan dengan
8
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
9/23
memulai dari bakat-bakat para pegawai untuk mendesain pekerjaan dan
mempertimbangkan aspek psikologi dalam menentukan syarat-syarat yang
akan dilaksanakan oleh para pegawai dan sekaligus dalam rangka
memotivasi mereka. Ketiga, dengan teori menggerakkan yang difokuskan
dalam pengembangan proses psikologi untuk mendesain kondisi-kondisi
kerja. Dan keempat, menggunakan teori motivasi dan prestasi, prinsip
prinsip desain kerja yang dikemukakan !urray dengan memeriksa tingkah
laku yang mempengaruhi situasi pekerjaan.
#each menambahkan beberapa prinsip-prinsip dan pendekatan
untuk mendesain pekerjaan, antara lain$ '( merencanakan spesialisasi
tenaga kerja, seperti tugastugas yang bersifat sederhana, '(
membutuhkan keterampilan rendah dan memberikan pelajaran dalam
waktu yang pendek, '0( mengulang tugas-tugas yang serupa dan
sederhana, '1( merinci dan membakukan metoda-metoda kerja dan
menentukan alat, '7( adanya interaksi sosial di antara para pekerja dalam
melakukan pekerjaan, '9( mengoperasikan alat pada setiap bagian dengan
membawa alat setiap melakukan pekerjaan, dan ':( mengontrol proses
dan langkah-;angkah kerja yang menggunakan mesin dalam waktu yang
telah ditetapkan. Sedangkan menurut /othwel bahwa proses desain
pekerjaan dapat dimulai dari$ pertama menentukan tujuan dan usaha-
usaha untuk mencapai tujuan. Kedua, merencanakan strategi
pelaksanaan. Ketiga, menganalisa pekerjaan yang ada. Keempat,
menukarkan pekerjaan individu maupun kelompok. Kelima, melaksanakan
perubahan. Dan keenam, memonitor hasil dari peru bahan tersebut.
Proses desain pekerjaan yang telah dikemukakan di atas terlihat
bahwa langkah pertama menentukan struktur organisasi secara keseluruhan
dan hubungan-hubungan dari setiap pekerjaan mulai dari tingkat yang
paling tinggi sampai pada tingkat yang paling rendah.
8angkah yang kedua adalah menggambarkan secara terperinci
tugas-tugas dari setiap pekerjaan dan mencatatnya dalam buku kerja.
Pada langkah kedua ini adalah menggambarkan beberapa tugas dan
tanggungjawab dari masing-masing pekerja atau dalam arti kata
membuat deskripsi kerja ' job description(. #onne mengemukakan bahwa
deskripsi pekerjaan terdiri beberapa elemen, yaitu$ '( mengidentifikasi
pekerjaan dan kewajiban dari para pegawai, '( merekapitulasi
9
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
10/23
pekerjaan yang menggambarkan tugas secara singkat untuk dikerjakan
para pekerja, dan '0( menentukan tugas wajib dengan membuat daftar
tugas, dan tanggungjawab kerja dari masing-masing pekerja. *arrel
mempertegas bahwa pendeskripsian pekerjaan dapat dilakukan dengan
empat prosedur kerja, diantaranya adalah$ '( mengidentifikasi pekerjaan
dengan mempertimbangkan kewajiban kerja dari setiap pekerja, '(
merekapitulasi pekerjaan dengan memberikan batas-batas kewenangan
dalam bekerja, '0( menentukan tanggung jawab pekerjaan para pekerja
berdasarkan gambaran dari setiap pekerjaan, dan '1( mencari pekerjaan
yang sesuai dengan kualifikasi dari masing-masing pegawai dengan
mempertimbangkan aspek-aspek kerja.
8angkah ketiga adalah mengkalkulasikan waktu untuk masing-masing
tugas rata-rata menurut hari kerja dari masing-masing pegawai
sesuai dengan waktu yang tersedia. 8angkah keempat adalah
memperkirakan harga dari setiap tugas dalam bentuk skala$ peranan
pekerja, tingkat kesulitan dan akibat berbuat kesalahan. 8angkah kelima
adalah tugas-tugas dikelompokkan menurut tingkat kesulitan berdasarkan
skala yang digunakan pada langkah keempat.
8angkah keenam adalah merancang pekerjaan secara
operasional untuk pencapaian tujuan organisasi sampai tercapainya
kepuasan kerja bagi pegawai. 8angkah ketujuh adalah menentukan jumlah
perkiraan hari kerja dari tugas kelompok yang bersifat sementara yang
dapat memberikan alasan untuk waktu kerja secara penuh. 8angkah
kedelapan adalah mengevaluasi dan mengatur kelompok sebanyak
mungkin dengan pekerjaan yang mudah dan merencanakan tugas-
tugas yang sudah dilaksanakan. 8angkah kesembilan adalah
membuat secara detail atau rinci gambaran pekerjaan dan perincian dari
pekerjaan. Dan langkah kesepuluh adalah membuat tindak lanjut
dari aplikasi kegiatan desain pekerjaan dan memodifikasi jika ada
sesuatu yang penting berkembang selanjutnya.
B. Mendesain embali Pekerjaan
!endesain kembali pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang sering
dilakukan oleh pimpinan maupun para pegawai dalam suatu organisasi, dan
kegiatan ini adalah sangat penting agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan
10
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
11/23
rencana yang dibuat sebelumnya. Dalam mendesain kembali pekerja
terdapat asumsi bahwa mendesain kembali suatu pekerjaan banyak
mendatangkan manfaat bagi suatu organisasi secara ekonomis bagi para
pimpinan maupun bagi para pegawai. Sering kita jumpai bahwa pekerjaan
telah dikembangkan kepada para pegawai sering menimbulkan pengulangan-
pengulangan.
!endesain kembali pekerjaan hendaknya bertujuan pada perubahan-
perubahan pada pekerjaan-pekerjaan yang lebih khusus, saling mempunyai
ketergantungan antara individu dan kelompok kerja dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas kerja para pegawai dan produktifitas kerja dalam suatu
organisasi. /obbins melihat mendesain kembali pekerjaan ' job redesign(
merupakan kegiatan untuk merancang kembali pekerjaan tertentu yang
berhubungan dengan perubahan. Sedangkan Schermerhorn menyatakan bahwa
mendesain kembali pekerjaan ' job redesign( sebagai penyusunan kembali
komponen-komponen dari tugas tugas pada kebutuhan yang layak serta dalam
rangka memperbaiki kemampuan individu.
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas, dapat
disimpulkan bahwa mendesain kembali pekerjaan ' job redesign( merupakan
kegiatan merancang atau menyusun kembali rencana-rencana yang telah dibuat
tentang tugas-tugas dari pekerjaan para pegawai sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan individu. Selanjutnya bagian yang paling penting dari kegiatan
ini adalah mendesain kembali pekerjaan-pekerjaan tersebut agar dapat
menarik, bervariasi, kapan perlu adanya tantangan dalam pekerjaan tersebut.
Dalam rangka mendesain kembali pekerjaan ' job redesign( menurut
/obbins bahwa teknik individu dan kelompok dapat digunakan. Dipertegas
lagi oleh Stoner bahwa dalam upaya mendesain kembali pekerjaan ' job
redesign( secara efektif dapat dilakukan teknik penga-yaan kerja 'job
enrichment( dan perluasan kerja ' job enlargement (. 8uthans mengemukakan
bahwa untuk mendesain kembali pekerjaan dapat digunakan berbagai cara,
antara lain$ '( menvariasikan keterampilan, '( mengidentifikasi tugas, '0(
mensignifikankan tugas-tugas, '1( otonomi pekerjaan, '7( memberikan
umpan balik terhadap pekerjaan sendiri, dan '9( memberikan umpan balik
terhadap agenagen. Ditambahkan /othwell pendekatan tradisonal cenderung
dan menekankan pada pendesainan kembali suatu pekerjaan untuk tugas-
tugas kelompok, membutuhkan pertemuan-pertemuan dengan individu atau
11
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
12/23
pekerja yang memegang jabatan dalam suatu kelompok, dan mengadakan
pertemuan-pertemuan dengan orang-orang yang berada dalam suatu
organisasi.
Selanjutnya )ackman menggambarkan ada beberapa petunjuk khusus
untuk mendesain kembali pekerjaan dalam rangka mengefektifkan
pengelolaan sumberdaya manusia. Petunjuk khusus mendesain kembali
pekerjaan dalam rangka mengefektifkan pengelolaan sumber daya
manusia yang telah dikemukakan 8uthans menunjukkan$ pertama,
bermacam-macam keterampilan dapat dilakukan dengan menggabungkan
beberapa tugas dan menjalin hubungan dengan beberapa orang langganan atau
nasabah. Kedua, mengidentifikasi tugas-tugas dapat dilakukan dengan
menggabungkan tugas-tugas dan melihat bentuk bentuk yang alamiah dari
modul kerja. Ketiga, signifikansi tugas dapat dilaksanakan dengan melihat
bentuk alamiah dari modul kerja. Keempat, otonomi dari pekerja dapat
dilaksanakan dengan menjalin hubungan yang baik dengan para langganan
atau nasabah dan muatan pekerjaan secara vertikal. Dan kelima, umpan
balik dapat dilaksana kan dengan menjalin hubungan yang baik dengan
para langganan atau nasabah dan membuka saluran umpan balik itu sendiri.
C. Pendekatan dan Teknik Desain erja !Job design"
Dalam mendesain pekerjaan (job design) dan mendesain kembali
pekerjaan ' job redesign) banyak para ahli yang mengemukakan
pendapatnya tentang pendekatan yang efektif untuk digunakan. rederick
aylor mengemu kakan beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh
para pimpinan untuk mendesain pekerjaan dan mendesain kembali pekerjaan
baik berupa tugas-tugas kelompok maupun individu.
Pendekatan tersebut diantaranya adalah$ '( setiap pekerjaan diwujudkan
dalam bentuk kegiatan yang ber lainan yang selalu dimulai dari awal
dan selalu diakhiri dengan baik, '( diusahakan bagaimana para pekerja dapat
menganalisa penampilan kerja, maupun gerak-gerik mereka dalam bekerja, '0(
memeriksa beberapa alternatif atau cara yang efesien untuk mengerjakan
tugas, dan '1( melatih para pekerja untuk dapat melakukan pekerjaan secara
efesien dan efektif. !enurut )ellriegel untuk mendesain pekerjaan ' job
design) dapat digunakan beberapa pendekatan sebagai berikut$
12
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
13/23
1. Pengayaan kerja (job enrichment) dengan membuatpekerjaan
menjadi lebih berarti, menarik dan menantang.2. Perluasan kerja (job enlargement) dengan cara menambah tugas-
tugas untuk macam-macam pekerjaan.3. Seperangkat tujuan (goal setting), yakni membangun tujuan, umpan
balik dan dorongan dalam pelaksanaan pekerjaan.4. eknik kerja (job engineering) yakni dalam pemusatan dan
efesiensi kerja, dan menganalisis pekerjaan.5. /otasi kerja (job rotation) yakni membuat pekerjaan menjadi
bervariasi atau bermacam-macam.6. Pendekatan sosioteknical (sociotechnical approach) yakni
menentukan tanggungjawab pekerjaan untuk kelompok dan
adanya keseimbangan antara aspek teknis dengan aspek sosial.
Sedangkan /obbins melihat beberapa teknik untuk dapat
digunakan dalam mendesain pekerjaan, di antara nya$ '( rotasi kerja
(job rotation), '( modul kerja 'work modules(, '0( perluasan kerja (job
eniargement), '1( peng ayaan kerja ob enrichment), '7( tim kerja
terpadu dan '9( lingkaran, kualitas kerja.
D. Teknik#Teknik Desain erja1. /otasi Kerja '2ob /otation(
/obbins mengemukakan rotasi kerja adalah variasi horisontal
atau perpindahan pekerjaan secara horisontal. Perpindahan pekerjaan
secara horisontal dapat diterapkan pada hal-hal dasar yang dirancang,
yakni dengan program latihan dimana para pegawai memerlukan
waktu lebih kurang tiga bulan dalam suatu aktivitas, kemudian baru
dilanjutkan dengan pekerjaan yang lain. Schermerhorn mengemukakan
bahwa#$ob rotation increases task variety by periodically shifting workers
among jobs involving different asets of task assignments" Pada sisi lain
Stoner melihat bahwa rotasi kerja menggambarkan pegawai dapat berpindah
dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Dimana dengan memberikan
peluang bagi pegawai untuk mengembangkan keterampilannya yang
berbeda-beda, rotasi pekerjaan menawarkan tantangan dan motivasi untuk
berprestasi. Sedangkan menurut 3ordon 4 job rotation is a more common
form of job enlargement %n this case a worker performs two or more
tasks but alternates among them in a predefined way over a period
13
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
14/23
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
15/23
maupun pada suatu organisasi tertentu, yang disebabkan oleh pengembangan
organisasi sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
Sedangkan !ondy, /ender, dan urney mengemukakan bahwa
perluasan kerja ' job enlargement ( sebagai perubahan lapangan pekerjaan
dengan memberikan tugas yang bervariasi kepada pegawai dan memperluasnya
secara hori+ontal. Dipertegas lagi eldman bahwa perluasan kerja sebagian
besar dilaksanakan berdasarkan pencekatan intuitif, baik yang digunakan oleh
pimpinan, konsultan untuk mengetahui pengaruh-pengaruh negatif yang bersifat
khusus dan sulitnya mengikuti kerangka kerja yang telah dibuat, serta
sulitnya mengembangkan prinsip-prinsip umum dari mendesain pekerjaan.
Di samping itu perluasaan kerja dapat dibuat secara vertikal dan
horisontal. #arnes mengemukakan bahwa pekerjaan dapat diperluas
secara horisontal dan secara vertikal, apabila pekerjaan diperluas, maka
dapat dikembangkan bermacam-macam pekerjaan secara hori+ontal.
Perkembangan pekerjaan secara horisontal diharapkan dapat menetralkan
atau meniadakan penyederhanaan pekerjaan yang berlebihan, dan
sekaligus memberikan kesempatan kepada para pekerja untuk
melaksanakan pekerjaan secara ilmiah dalam masing-masing unit kerja.
Secara vertikal perluasan pekerjaan banyak menghasilkan
motivasi dalam penempatan kerja sesuai dengan cara dan teknik yang
digunakan. !itchelt menggambarkan 1 cara yang dapat digunakan untuk
perluasan pekerjaan ' job enlargement (, yaitu$ '( pertukaran pegawai, '(
mengganti tingkat kesulitan, mengulang tugas-tugas yang memberatkan
digantikan dengan mesin bila perlu, '0( memberikan tugas-tugas yang
banyak atau memperbanyak petunjuk untuk melakukan pekerjaan, dan
'1( penggunaan rotasi kerja.
Sedangkan menurut Kae ). *hung dan !onica /ossada 7 konsep
yang mendasari perluasan kerja ' job enlargement (, di antaranya$ Pertama,
macam-macarn tugas yang dilaksanakan dengan banyaknya tindakan
tugas-tugas secara berbeda. Kedua, modul kerja yang penuh arti, dimana
lengkapnya pekerjaan dalam suatu unit kerja. Seorang pegawai mempunyai
keuntungan dan penghargaan terhadap dirinya atau pegawai menyumbangkan
hasil pekerjaannya dalam segala bentuk produktifitas. Ketiga, memberikan
umpan balik, yakni tampilnya umpan balik merupakan perubahan cukup
besar dari perubahan dari pengembangan tugas dan produktifitas kerja
15
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
16/23
yang ditampilkan setiap unit. Keempat, penggunaan kemampuan
merupakan kepuasan yang diperoleh dari bentuk-bentuk kerja dalam
suatu unit yang besar yang boleh menggunakan keterampilan dan
kemampuan yang bermacam-macam. Dan kelima, pekerja mengawasi langkah-
;angkahnya sendiri dan apabila langkah-;angkah kegiatan mesin dihapuskan,
maka para pegawai menginginkan pengawasan dari beberapa bagian atau
pengawasan dari lingkungannya yang dapat menghasilkan motivasi.
3. Pengayaan Kerja ($ob &nrichment)
Pengayaan kerja merupakan perluasan kerja secara vertikal yang
difokuskan kepada peningkatan terhadap kedalaman pekerjaan. Selanjutnya
dalam pengayaan kerja menghendaki para pekerja mengontrol pekerjaannya
sendiri. ugas-tugas yang ditambahkan terhadap pekerjaan hendaknya
memungkinkan para pekerja melakukan aktivitas yang sempurna dan penuh
dengan kebebasan, mandiri, bertanggungjawab dan meningkatkan kualitas
kerja. 2enis pekerjaan seperti ini harus dapat memberikan umpan balik,
sehingga para pegawai atau pekerja dapat menilai dirinya sendiri dan dapat
menilai pekerjaannya sendiri.
Pengayaan kerja berusaha untuk menghilangkan ketidakpuasan kerja
dengan meningkatkan kedalaman pekerjaan. !enurut Stoner dalam pengayaan
kerja kegiatan-kegiatan kerja dari suatu bidang vertikal dari suatu
unit organisasi dikombinasikan dalam suatu bentuk pekerjaan, sehingga
pegawai dapat merasakan adanya otonomi pada pelaksanaan pekerjaan
yang lebih besar. iap pegawai dapat diberikan tanggungjawab untuk
mengatur kecepatan kerjanya sendiri, untuk memperbaiki kesalahannya
sendiri, dapat memutuskan cara yang terbaik untuk melaksanakan pekerjaan,
dan pengambilan keputusan sendiri.
Permasalahan yang sering ditemui dalam pengayaan kerja adalah
tentang pertimbangan-pertimbangan kebutuhan, yakni bagaimanakah program
dapat berjalan secara terus menerus&, seberapa luaskah pengelolaannya&
batasbatas otonomi mana untuk membuat suatu program& Sedangkan
*alungham dan Segiovanni mempertegas pengayaan kerja merupakan dasar
bagi para pegawai dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai produktifitas
dan kepuasan kerja. =ntuk menentukan dan menetapkan luasnya
pengayaan kerja (job enrichment) pimpinan perlu mempertimbangkan
16
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
17/23
beberapa faktor pendidikan dan pengalaman para pegawai, prinsip-prinsip
yang digunakan, kesiapan pegawai untuk berpartisipasi dan kebutuhan-
kebutuhan akan otonomi, teknologi dari proses kerja dan filosofi
manajemen dalam organisasi serta penerimaan pendekatan untuk
berpartisipasi.
Ditinjau dari prinsip-prinsip pengayaan kerja, Steers menjelaskan
bahwa prinsip-prinsip pengayaan kerja dapat dikelompokkan menjadi
empat aspek, yakni$ ertama, adanya bentuk alami dari unit-unit kerja
dalam suatu organisasi. edua, menggabungkan tugas-tugas dari setiap
pegawai yang akan diberikan pekerjaan, sehingga tugas-tugas
pengayaan dapat dilaksanakan oleh para pegawai nantinya. etiga,
menjalin hububungan dengan para langganan atau nasabah. eempat,
meningkatkan beban kerja dari setiap pegawai yang akan diberikan
pengayaan kerja. Dan kelima, membuka saluran umpan balik dari para
pegawai, maupun dari para nasabah itu sendiri. %pabila ditinjau dari
dimensi-dimensi inti dari pekerjaan secara khusus dalam karakteristik
model kerja berhubungan langsung dengan seperangkat tindakan dari
prinsip-prinsip mendesain kembali pekerjaan.
)ackman menjelaskan bahwa beberapa prinsip prinsip
perubahan pekerjaan berhubungan dengan beberapa dimensi-dimensi
tugas, dimana menggabungkan tugas-tugas yang ada dengan
macam-macam keterampilan, bentuk rnocul kerja yang alami berhubungan
dengan identifikasi tugas, menjalin hubungan dengan para nasabah atau
langganan merupakan bentuk signifikasi tugas dan menambah muatan
tugas berhubungan dengan otonomi, serta membuka saluran umpan
balik berhubungan dengan feedback #each memperjelas bahwa
langkah langkah dari pengayaan kerja tersebut terdiri dari$ '( unit unit kerja
bersifat alami, '( modul kerja ditingkatkan dengan melihat keterampilan baru
dan kemampuan para pegawai, '0( hubungan dengan para nasabah
ditingkatkan, dan '1( adanya umpan balik.
Selanjutnya !itchelt menambahkan bahwa keterampilan baru dan
kemampuan para pegawai dapat digunakan dalam bentuk pekerjaan yang
meningkat, untuk itu diperlukan prinsip-prinsip untuk menyusun pekerjaan
yang bersifat meningkat, diantaranya$ ertama, menyediakan waktu untuk
mengarahkan para pegawai yang memperhatikan hasil, dan pegawai
17
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
18/23
diberikan kebijaksanaan dalam memilih cara-cara yang terbaik untuk
mencapai hasil. edua, menambah tanggungjawab pribadi, dimana individu
bertanggungjawab terhadap dirinya dan terhadap kegiatannya sendiri. etiga,
kemungkinan penyempurnaan pekerjaan disuatu unit kerja yang
direncanakan. ;ndividu dalam penampilan kerjanya memerlukan tugas yang
berarti dan biasanya lebih dari satu atau dua tugas yang diberikan.
eempat, satu kebebasan yang sangat besar memasukkan informasi yang
sebanyak mungkin untuk kelengkapan suatu pekerjaan. dan para pegawai
mengerti mengapa kegiatan tersebut dilaksanakan. Dan kelima
meningkatkan keterampilan dan pengembangan yang ditekankan kepada
para pegawai, memberikan tantangan terhadap tugas-tugas yang baru,
dimana supervisor memasukkan tugas-tugas sebelumnya dalam pekerjaan.
)er+berg menambahkan bahwa usaha-usaha kearah pengayaan kerja
yang baik hendaklah mengikuti prinsip prinsip dasar sebagai berikut$ '(
menambah permintaan kerja (increasing job demands), yakni merobah
pekerjaan untuk menambah pada tingkat yang lebih sulit dan tanggungjawab
pekerjaan, '( menambah tanggung jawab pekerja (increasing a workers
accountability), dengan mengawasi pekerja dan memberikan kekuasaan
yang penuh, walaupun tanggung jawab terakhir tetap pada pimpinan, '0(
memberikan skedul kerja yang bebas (providing work sceduling
freedom)* dalam batas-batas yang ada pada pekerja dalam hal scedul
kerja yang disepakati mereka, '1( memberikan umpan balik (providing
feedback), membuat catatan secara periodik untuk mengarahkan
pekerjaan, dan '7( memberikan pengalaman baru (providing new learning
e'speriences), memberikan kesempatan untuk tumbuh dan menambah
pengalaman bagi pegawai baru.
)ackman telah memperluas pengamatan di luar kedalaman dan
cakupan pekerjaan yang telah mengajukan lima dimensi pekerjaan, yakni
variasi keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi dan umpan
balik. Pekerjaan dengan cakupan yang cukup luas cenderung memerlukan
variasi keterampilan yang lebih besar dan barangkali akan lebih banyak
mencakup identitas tugas. Kedalaman pekerjaan berkaitan langsung otonomi
dan dapat juga mencakup variasi keterampilan, identitas tugas, dan
umpan balik. )asil pengamatan )ackman menunjukkan bahwa keberartian,
tanggungjawab, pemahaman terhadap hasil pekerjaan akan memberikan
18
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
19/23
konstribusi terhadap motivasi dan kepuasan pekerjaan. "rang-orang
menghendaki pekerjaan adanya tingkat keterampilan yang bervariasi
tinggi, identitas tugas, dan signifikansi tugas, sehingga para pekerja atau
pegawai merasakan pekerjaannya sebagai sesuatu yang sangat berarti.
ingkat otonomi yang tinggi mengarah pada tanggungjawab yang lebih
besar. Penyediaan urnpan balik kepada karyawan dapat mengembangkan
suatu pemahaman yang berguna terhadap peranan dan fungsi mereka
secara lebih khusus. Demikian juga semakin besar derajat karakteristik
kelima tugas dalam suatu pekerjaan, semakin besar pula kemungkinan
motivasi pegawai dan merasakan adanya kepuasan akan pekerjaan
yang dilakukan.
#aron mempetegas 4$ob enrichment not only gives employees
more jobs to do, but gives them more tasks to perform at a higher level $ob
enrichment refers to the practice of giving employess the opportunity to have
greater responsibility and to take greater control over how to do their jobs
+ecause people performing enriched jobs have increased opportunities to
work at higher levels, the job enrichment process is said to increase the jobs
vertical job loading- . Selanjutnya )er+berg mempertegas beberapa
karakteristik dari pengayaan kerja ' job enrichment ( antara lain$ '( memberikan
umpan balik, '( menjalin hubungan dengan para langganan, '0(
mengajarkan hal-hal yang baru, '1( memberikan skedul kerja, '7(
membagi pengalaman, '9( mengadakan kontrol terhadap sumber
sumber, ':( mengarahkan otoritas dalam komunikasi, dan '>( memberikan
tanggung jawab kepada para pegawai. Dari > karakteristik yang
dikemukakan )er+berg melihat adanya arus umpan balik secara langsung,
hubungan yang baik dengan langganan, pengetahuan baru, rencana
pekerjaan, pengalaman yang unik, pengontrolan terhadap sumber,
wewenang komunikasi secara langsung dan adanya tanggung jawab pribadi.
)ampton mengemukakan bahwa kegiatan pengayaan kerja 'job
enrichment ( perlu didiagnosa dengan pertanyaan sebagai berikut$ '(
apakah permasalahannya&, '( apakah permasalahannya terpusat
pada motivisi dan kepuasan kerja&, '0( apakah kelima tingkatan dari
dimensi kerja ada&, '1( bagaimana menolong para pegawai untuk
melakukan perubahan& dan '7( apakah ada hubungan antara satu
pekerjaan dengan pekerjaan yang lainnya dan orang-orang dalam sistem
19
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
20/23
kerja& *hung dan /oss menyatakan bahwa pengayaan kerja juga
memberikan sumbangan kepada organisasi, yang dapat dilihat
dengan adanya$ Pertama, partisipasi dari para pegawai dalam proses
pengambilan keputusan 'tetapi hanya untuk tingkat pekerja, dan tidak
pada tingkat manajemen(. )al ini membuat mereka mempunyai rasa
tanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sehari-harinya. Kedua,
isi tujuan, dimana para pekerja menyusun tujuan untuk pekerjaan mereka.
Ketiga, otonomi ditandai dengan kebutuhan yang tinggi untuk mengontrol,
dalam arti mereka akan menggunakan penampilan mereka untuk
mencapai seperangkat tujuan mereka, dan mengevaluasi penampilan,
pembuatan tugas, dan mereka dapat belajar dari kesalahan. Dan ke
empat, kelompok manajemen dimana aspek-aspek kelompok banyak
dipertimbangkan.
4. Kelompok kerja
Kelompok kerja dalam suatu organisasi merupakan bentuk
kelompok kerja yang dibentuk untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
dalam organisasi, sehingga nantinya dengan kelompok kerja para
pegawai dapat melaksanakan pekerjan secara efesien dan efektif sesuai
dengan rencana kerja yang telah ditetapkan semula. *arrell
menjelaskan ... 5in the come years, organizations must increase efforts
to satisfy human needs for selfesteem by a designing highly productive
work systems which improve the quality of workrs lives ersonal
managers must study the feasibility of using work teams in place on
individualizet assembly line work 5.
Sedangkan Steers mengemukakan bahwa kelompok kerja adalah
sekelompok pegawai yang mempunyai tanggung jawab untuk melayani
atau menghasilkan hasil, kelompok yang membuat banyak kebutuhan
dengan kegiatan produksi. !ereka menetapkan skedul kerja,
menentukan metoda dan memilih beberapa orang anggota mereka,
menentukan upah, memilih pimpinan mereka atau pimpinan yang tidak
sama dalam kualitas kerja. Kelompok kerja tidak dapat dibentuk dalam
struktural parallel, yang berarti mereka tampil dalam produktifitas kerja
yang bersifat reguler dalam suatu organisasi.
;mplikasi dari kelompok kerja ini pelaksanaannya boleh berputar
dari awal sampai pada perubahan sesuai dengan desain organisasi,
20
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
21/23
dan pentingnya hubungan, signifikansi desain dalam organisasi boleh
terjadi apabila gerak gerik dalam pendekatan struktural paralel yang
digabungkan dalam kelompok kerja. Selanjutnya Steers mengemukakan
pula kemungkinan perubahan desain pekerjaan dalam suatu organisasi
yang menentukan kualitas perputaran pekerjaan dalam kelompok kerja.
Putaran kualitas pekerjaan dapat dilaksanakan dengan pengembangan
manajemen baru yang logis, merencanakan kembali teknik-teknik organisasi,
perubahan dalam personil dan sistem, pengembangan tugas supervisor,
kelompok dilatih dalam teknik-teknik bisnis dalam proses kelompok,
yang nantinya menghasilkan kelompok kelompok yang kuat dalam suatu
organisasi.
21
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
22/23
BAB III
PENUTUP
A. esim$ulan
Sistem desain kerja adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi dan saling berkaitan untuk meningkatkan kepuasan kerja yang
berhubungan dengan produktifitas kerja dan membentuk pekerjaan yang
lengkap, agar mencapai efektifitas dan efesiensi kerja. Keberhasilan mendesain
pekerjaan dalam suatu organisasi, banyak sedikitnya dipengaruhi oleh factor
yang berasal dari dalam organisasi ,maupun faktor dari luar organisasi itu sendiri.
!enurut penjelasan di atas, dapat kami simpulkan bahwa sistem desainkerja sangat amat diperlukan untuk meningkatkan kualitas kerja dalam
membentuk pekerjaan yang sempurna agar dapat tercapainya keefektifitasan
dan efesiensi kerja. Dalam mendesain pekerjaan dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang berasal dari dalam organisasi maupun faktor dari luar organisasi.
B. Saran
Sistem desain kerja merupakan suatu cara untuk membentuk pekerjaan
yang ideal dengan cara meningkatkan kualitas kerja. "leh karena itu, kita harus
dapat membuat desain kerja yang sesuai dengan apa yang kita perlukan agar
pekerjaan dapat meningkatkan kepuasan dan kualitas kerja.
22
8/17/2019 desain sistem klp 6.rtf
23/23
DA%TAR PUSTAA
)andoko, )ani. '??@(. .anajemen. Aogyakarta$ #PB
!ukhtar, !ukhneri. '??>(. .anajemen /istem 2akarta$ #P2!
Simamora, )enry, !anajemen Sumber Daya !anusia, S;B AKPC, cetakanpertama, Aogyakarta, @@7