Upload
others
View
23
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP DALAM MEMECAHKAN
MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL PADA
SISWA KELAS XII MA GUPPI SAMATA KABUPATEN GOWA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Karmila
NIM 105361123016
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2020
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
iv
SURAT PERNYATAAN
Nama : KARMILA
Nim : 105361123016
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Deskripsi Pemahaman Konsep dalam Memecahkan
Masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel pada
Siswa Kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah asli hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan atau dibuatkan oleh
siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Desember 2020
Yang Membuat Pernyataan
Karmila 105361123016
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
v
SURAT PERJANJIAN
Nama : KARMILA
Nim : 105361123016
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Deskripsi Pemahaman Konsep dalam Memecahkan
Masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel pada
Siswa Kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
yang menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini saya selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan pleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi
ini.
4. Apa bila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang ada.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran
Makassar, Desember 2020
Yang Membuat Perjanjian
Karmila 105361123016
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau
telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan
yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.
(Q.S Al Insyirah : 6-8)
Libatkan Allah Swt dalam setiap urusan kita
(Penulis)
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhana ini
Kepada Ayahanda, Ibunda, saudaraku, dan seluruh keluargaku serta
teman-teman seperjuanganku karena berkat do’a dan dukungan
sehingga bisa sampai pada tahap ini.
vii
ABSTRAK
Karmila, 2020. Deskripsi Pemahaman Konsep dalam Memecahkan Masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel pada Siswa Kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Muhammad Darwis M. dan Pembimbing II Haerul Syam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemahaman konsep dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variable. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 3 orang siswa pada kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa, yang dipilih berdasarkan hasil tes pemecahan masalah sistem persamaan linear tiga variabel yaitu 1 subjek kategori tinggi, 1 subjek kategori sedang, dan 1 subjek kategori rendah. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, tes pemecahan masalah dan pedoman wawancara. Ada 3 masalah yang diajukan, yang masing-masing terdiri 8 konsep dan setiap konsep terdiri 3 indikator. Konsep-konsep meliputi: konsep varaibel (K1), konsep koefisien (K2), konsep konstanta (K3); konsep persamaan (K4); konsep persamaan linear tiga variabel (K5); konsep sistem persamaan linear tiga variabel (K6); konsep operasi pada bilangan (K7); konsep penyelesaian (K8). Indikator-indikatornya meliputi: menyatakan ulang sebuah konsep (I1), memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep, (I2), mengaplikasikan konsep atau algortima dalam pemecahan masalah (I3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek KT pada M1 untuk konsep K4, K5, dan K6 semua indikator terpenuhi, untuk konsep K1, K2, K3, dan K7 hanya I2 tidak terpenuhi, sedangkan untuk K8 hanya I3 terpenuhi. Subjek KT pada M2 untuk konsep K1, K2, K3, K5, dan K6 semua indikator terpenuhi, sedangkan untuk K4, K7, dan K8 hanya I3 terpenuhi. Subjek KT pada M3 untuk konsep K1, K2, K3, K4, K5, dan K6 semua indikator terpenuhi, sedangkan untuk konsep K7 dan K8 hanya I3 terpenuhi. Subjek KS pada M1 untuk konsep K1, K5, dan K6 semuan indikator terpenuhi, sedangkan untuk konsep K2, K3, K4, K7, dan K8 hanya I3 terpenuhi. Subjek KS pada M2 untuk konsep K1, K5, dan K6 semua indikator terpenuhi, untuk konsep K2, K3, K4, dan K7 hanya I3 terpenuhi, sedangkan untuk konsep K8 semua indikator tidak terpenuhi. Subjek Kategori Sedang KS pada M3 untuk konsep K1, K5, dan K6 semua indikator terpenuhi, untuk konsep K2, K3, K4, dan K7 hanya I3 terpenuhi, sedangkan untuk konsep K8 semua indikator tidak terpenuhi. Subjek KR pada M1 untuk konsep K6 hanya I2 tidak terpenuhi, untuk konsep K1, K2, K3, K4, dan K5 hanya I3 terpenuhi, sedangkan untuk konsep K7 dan K8 semua indikator tidak terpenuhi. Subjek KR pada M2 untuk konsep K6 hanya I2 tidak terpenuhi, untuk konsep K1, K2, K3, K4, dan K5 hanya I3 terpenuhi, sedangkan untuk konsep K7 dan K8 semua indikator tidak terpenuhi. Subjek KR pada M3 untuk semua konsep pada semua indikator tidak terpenuhi. Secara umum subjek KT untuk M1 ada 3 dari 8 konsep dipahami secara utuh, untuk M2 ada 5 dari 8 konsep yang dipahami secara utuh, dan untuk M3 ada 6 dari 8 konsep yang dipahami secara utuh. Subjek KS untuk M1 ada 3 dari 8 konsep yang dipahami secara utuh, untuk M2 ada 3 dari 8 konsep yang dipahami secara utuh, dan untuk M3 ada 3 dari 8 konsep yang dipahami secara utuh. Subjek KR tidak ada konsep yang dipahami secara utuh.
Kata kunci : Pemahaman konsep, Pemecahan masalah, SPLTV
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah
Swt, atas segala limpahan nikmat-Nya, Karunia-Nya, dan petunjuk-Nya yang
diberikan kepada penulis mulai dari pra penelitian sampai pada tahap penyelesaian
skripsi ini. Alhamdulillah penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul:
“Deskripsi Pemahaman Konsep dalam Memecahkan Masalah Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel pada Siswa Kelas XII MA GUPPI Samata
Kabupaten Gowa”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Shalawat
dan taslim semoga tetap tercurhkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw yang
merupakan suri tauladan atau contoh yang baik bagi umat manusia hingga akhir
zaman.
Penyelesaian ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari
semua pihak. Dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
setulus-tulusnya dan setinggi-tingginya kepada ayahanda tercinta Kamaruddin dan
ibunda tercinta Hartati yang senantiasa mendoakan dan memberikan kasih sayang,
pengorbanan, nasehat dan dukungan yang tiada hentinya dan tidak tak ternilai
harganya.
Selain itu, penulis hanturkan penghormatan dan penghargaan yang setinggi-
tingginya serta ucapa terima kasih kepada:
ix
1. Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., sebagai Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar
2. Ayahanda Erwin Akib, M.Pd.,Ph.D., sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ayahanda Mukhlis, S.Pd.,M.Pd., sebagai Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4. Ibunda Mutmainnah, S.Pd.,M.Pd., sebagai penasehat akademik yang selalu
memberikan motivasi dan dukungan selama menempuh perkuliahan.
5. Ayahanda Dr. Muhammad Darwis M, M.Pd. dan Dr. Haerul Syam, M.Pd
sebagai pembimbing I dan II, yang dengan sabar telah membimbing,
menasehati dan memotivasi penulis selama menyusun skripsi.
6. Ayahanda Ahmad Syamsuadi, S.Pd.,M.Pd., sebagai validator instrumen
yang telah memberikan arahan dan petunjuk terhadap instrumen penelitian.
7. Para Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah
memberikan begitu banyak llmu selama menempuh perkuliahan.
8. Bapak Muhammad Ali, S.Ag.,M.Pd., sebagai Kepala Sekolah MA GUPPI
Samata Kabupaten Gowa yang telah menerima dan memberikan izin untuk
melakukan penelitian.
9. Ibu Asriani Abubakar, S.Si., sebagai Guru Mata Pelajaran Matematika MA
GUPPI Samata Kabupaten Gowa yang telah membantu peneliti selama
proses penelitian.
x
10. Siswa-Siswi Kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa yang telah
bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian ini.
11. Teman-teman seperjuangan Program Studi Pendidikan Matematika
angkatan 2016 terkhusus kelas G yang telah bersama-sama berjuang keras
menjalani studi dalam suka dan duka serta saling memotivasi.
12. Seluruh pihak yang telah banyak memberikan kritik, saran, dan dukungan
selama ini, yang penulis tidak bisa sebutkan namanya satu persatu. Semoga
segala bantuan dan kerjasamanya bernilai ibadah di sisi Allah Swt.
Hanya Allah Swt yang mampu membalas semuanya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu saran dan kritikan yang bersifat membangun dari pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Makassar, Oktober 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ................................................................................. iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5
A. KajianTeori ......................................................................................... 5
1. Pembelajaran Matematika ........................................................... 5
2. Deskripsi ..................................................................................... 6
3. Pemahaman Konsep Matematika ................................................ 7
4. Pemecahan Masalah Matematika ................................................ 12
xii
5. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel .................................... 15
6. Penelitian Relevan ...................................................................... 21
B. Kerangka Pikir ................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 26
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 26
B. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 26
C. Subjek Penelitian .................................................................................... 26
D. Fokus Penelitian .................................................................................... 28
E. Prosedur Penelitian .................................................................................. 28
F. Instrumen Penelitian ................................................................................ 29
G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 29
H. Teknik Analisis Data ............................................................................... 30
I. Uji Keabsahan Data ................................................................................. 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ................................ 32
A. Hasil pemilihan subjek ........................................................................... 32
B. Paparan dan hasil penelitian ................................................................... 34
C. Pembahasan ............................................................................................ 202
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 290
A. Simpulan ................................................................................................. 290
B. Saran ....................................................................................................... 311
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 312
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Contoh Masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
.................................................................................................
20
Tabel 4.1 Daftar Skor Tes Pemecahan Masalah Siswa Kelas XII MA
GUPPI Samata Kabupaten Gowa ............................................
33
Tabel 4.2 Subjek Penelitian Terpilih ............................................................ 34
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Analisis Data 4 Dimensi ................................. 289
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka pikir pemahaman konsep dalam memecahkan masalah
sistem persamaan linear tiga variabel ………………………………...
25
Gambar 4.1 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………... 35
Gambar 4.2 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 35
Gambar 4.3 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 36
Gambar 4.4 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 37
Gambar 4.5 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 38
Gambar 4.6 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 39
Gambar 4.7 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 40
Gambar 4.8 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 41
Gambar 4.9 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 42
Gambar 4.10 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 43
Gambar 4.11 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 43
Gambar 4.12 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 44
Gambar 4.13 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 45
Gambar 4.14 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 46
Gambar 4.15 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 46
Gambar 4.16 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 47
Gambar 4.17 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 48
Gambar 4.18 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 49
Gambar 4.19 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 50
Gambar 4.20 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 50
xv
Gambar 4.21 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 51
Gambar 4.22 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 52
Gambar 4.23 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 52
Gambar 4.24 Hasil Tes SKT1 ……………………………………………………… 53
Gambar 4.25 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 54
Gambar 4.26 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 55
Gambar 4.27 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 56
Gambar 4.28 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 56
Gambar 4.29 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 57
Gambar 4.30 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 58
Gambar 4.31 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 58
Gambar 4.32 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 59
Gambar 4.33 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 60
Gambar 4.34 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 61
Gambar 4.35 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 61
Gambar 4.36 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 62
Gambar 4.37 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 63
Gambar 4.38 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 64
Gambar 4.39 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 65
Gambar 4.40 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 65
Gambar 4.41 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 66
Gambar 4.42 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 67
Gambar 4.43 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 68
Gambar 4.44 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 68
xvi
Gambar 4.45 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 69
Gambar 4.46 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 70
Gambar 4.47 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 70
Gambar 4.48 Hasil Tes SKT2 ……………………………………………………… 71
Gambar 4.49 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 72
Gambar 4.50 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 73
Gambar 4.51 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 73
Gambar 4.52 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 74
Gambar 4.53 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 75
Gambar 4.54 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 75
Gambar 4.55 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 76
Gambar 4.56 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 77
Gambar 4.57 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 77
Gambar 4.58 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 78
Gambar 4.59 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 79
Gambar 4.60 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 79
Gambar 4.61 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 80
Gambar 4.62 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 81
Gambar 4.63 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 81
Gambar 4.64 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 82
Gambar 4.65 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 83
Gambar 4.66 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 84
Gambar 4.67 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 84
Gambar 4.68 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 85
xvii
Gambar 4.69 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 86
Gambar 4.70 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 86
Gambar 4.71 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 87
Gambar 4.72 Hasil Tes SKT3 ………………………………………………………. 88
Gambar 4.73 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 89
Gambar 4.74 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 89
Gambar 4.75 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 90
Gambar 4.76 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 91
Gambar 4.77 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 91
Gambar 4.78 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 92
Gambar 4.79 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 93
Gambar 4.80 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 94
Gambar 4.81 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 95
Gambar 4.82 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 96
Gambar 4.83 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 97
Gambar 4.84 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 97
Gambar 4.85 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 98
Gambar 4.86 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 99
Gambar 4.87 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 100
Gambar 4.88 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 100
Gambar 4.89 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 101
Gambar 4.90 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 102
Gambar 4.91 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 103
Gambar 4.92 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 104
xviii
Gambar 4.93 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 104
Gambar 4.94 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 105
Gambar 4.95 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 106
Gambar 4.96 Hasil Tes SKS1 ……………………………………………………….. 107
Gambar 4.97 Hasil Tes SKS2 ………………………………………………………. 108
Gambar 4.98 Hasil Tes SKS2 ………………………………………………………. 108
Gambar 4.99 Hasil Tes SKS2 ………………………………………………………. 109
Gambar 4.100 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 110
Gambar 4.101 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 111
Gambar 4.102 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 112
Gambar 4.103 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 113
Gambar 4.104 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 114
Gambar 4.105 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 115
Gambar 4.106 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 115
Gambar 4.107 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 116
Gambar 4.108 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 117
Gambar 4.109 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 118
Gambar 4.110 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 119
Gambar 4.111 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 120
Gambar 4.112 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 120
Gambar 4.113 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 121
Gambar 4.114 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 122
Gambar 4.115 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 123
Gambar 4.116 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 124
xix
Gambar 4.117 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 125
Gambar 4.118 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 125
Gambar 4.119 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 126
Gambar 4.120 Hasil Tes SKS2 …………………………………………………….. 127
Gambar 4.121 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 128
Gambar 4.122 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 129
Gambar 4.123 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 129
Gambar 4.124 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 130
Gambar 4.125 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 131
Gambar 4.126 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 132
Gambar 4.127 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 133
Gambar 4.128 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 133
Gambar 4.129 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 134
Gambar 4.130 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 135
Gambar 4.131 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 136
Gambar 4.132 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 137
Gambar 4.133 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 138
Gambar 4.134 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 138
Gambar 4.135 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 139
Gambar 4.136 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 140
Gambar 4.137 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 140
Gambar 4.138 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 141
Gambar 4.139 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 142
Gambar 4.140 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 143
xx
Gambar 4.141 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 144
Gambar 4.142 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 145
Gambar 4.143 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 145
Gambar 4.144 Hasil Tes SKS3 ……………………………………………………… 146
Gambar 4.145 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 147
Gambar 4.146 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 148
Gambar 4.147 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 149
Gambar 4.148 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 149
Gambar 4.149 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 150
Gambar 4.150 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 151
Gambar 4.151 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 152
Gambar 4.152 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 153
Gambar 4.153 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 154
Gambar 4.154 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 154
Gambar 4.155 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 155
Gambar 4.156 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 156
Gambar 4.157 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 157
Gambar 4.158 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 158
Gambar 4.159 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 159
Gambar 4.160 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 159
Gambar 4.161 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 160
Gambar 4.162 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 161
Gambar 4.163 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 161
Gambar 4.164 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 162
xxi
Gambar 4.165 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 163
Gambar 4.166 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 164
Gambar 4.167 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 165
Gambar 4.168 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 166
Gambar 4.169 Hasil Tes SKR1 ……………………………………………………... 167
Gambar 4.170 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 168
Gambar 4.171 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 169
Gambar 4.172 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 169
Gambar 4.173 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 170
Gambar 4.174 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 171
Gambar 4.175 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 172
Gambar 4.176 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 173
Gambar 4.177 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 174
Gambar 4.178 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 174
Gambar 4.179 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 175
Gambar 4.180 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 176
Gambar 4.181 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 177
Gambar 4.182 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 178
Gambar 4.183 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 179
Gambar 4.184 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 180
Gambar 4.185 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 180
Gambar 4.186 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 181
Gambar 4.187 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 182
Gambar 4.188 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 183
xxii
Gambar 4.189 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 183
Gambar 4.190 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 184
Gambar 4.191 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 185
Gambar 4.192 Hasil Tes SKR2 …………………………………………………….. 186
Gambar 4.193 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 187
Gambar 4.194 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 187
Gambar 4.195 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 188
Gambar 4.196 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 188
Gambar 4.197 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 189
Gambar 4.198 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 190
Gambar 4.199 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 190
Gambar 4.200 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 191
Gambar 4.201 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 191
Gambar 4.202 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 192
Gambar 4.203 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 193
Gambar 4.204 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 193
Gambar 4.205 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 194
Gambar 4.206 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 195
Gambar 4.207 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 195
Gambar 4.208 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 196
Gambar 4.209 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 197
Gambar 4.210 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 197
Gambar 4.211 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 198
Gambar 4.212 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 199
xxiii
Gambar 4.213 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 199
Gambar 4.214 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 200
Gambar 4.215 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 201
Gambar 4.216 Hasil Tes SKR3 …………………………………………………….. 201
xxiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
A. 1 Tes Pemahaman Konsep
A. 2 Kunci Jawaban Tes Pemahaman Konsep
A. 3 Pedoman Wawancara
LAMPIAN B
B. 1 Hasil Tes Pemecahan Masalah
B. 2 Transkip Wawancara
LAMPIRAN C
C. 1 Administrasi
C. 2 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan seorang siswa memiliki kiprah dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai akibatnya seorang
siswa wajib memiliki pengetahuan dan keterampilan. Sesuai UU No. 22 Tahun
2003 yaitu: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk melakukan kegiatan spritual, keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Untuk meningkatkan kualitas suatu bangsa pendidikan perlu adanya
dikembangkan dalam berbagai ilmu pengetahuan salah satunya pengetahuan
matematika. Matematika adalah wawasan global yang mendasari kemajuan
teknologi modern, memiliki kontribusi dalam berbagai bidang ilmu, dan
menumbuhkan penalaran manusia. Dengan mempelajari matematika berarti
berpikir secara rasional, mendalam, teliti, dan produktif serta dapat mencari jalan
keluar dari permasalahan yang dihadapi baik itu masalah berkaitan dengan
matematika maupun berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Sesuai Kurikulum 2013 maka proses pembelajaran matematika dituntut
diarahkan dapat menemukan konsep-konsep matematika dan membentuk
keterampilan serta kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara
sistematis.
2
Berdasarkan tuntutan kurikulum dan keadaan pembelajaran serta hasil
belajar peserta didik disekolah, setelah proses pembelajaran peserta didik harus
memahami konsep matematika. Hal ini sejalan dengan pendapat Zulkardi
(Herawati, 2010: 71) bahwa “mata pelajaran matematika menekankan pada
konsep”. Artinya untuk memudahkan dalam menyelesaikan soal-soal maka
peserta didik harus memahami terlebih dahulu konsep matematika.
Dalam pembelajaran matematika memerlukan sebuah pemahaman konsep.
Hal ini dapat ditinjau menurut tujuan pembelajaran matematika berdasarkan
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 (Herawati, 2010: 71) salah satu maksud
diberikannya mata pelajaran matematika adalah menyebutkan keterkaitan antara
konsep, dan mengaplikasikan konsep.
Seorang peserta didik dikatakan memahami sebuah konsep apabila
memenuhi indikator-indikator dalam pemahaman konsep. Hal ini sejalan dengan
pendapat menurut Darwis, M (2019) seseorang dikatakan memahami konsep
apabila memenuhi kriteria yaitu: (1) daat mendefinisikan konsep tersebut dengan
menggunakan kata-kata atau kalimat sendiri; (2) dapat memberikan contoh dan
bukan contoh dari konsep yang dibicarakan; (3) dapat menjelaskan hubungan
konsep tersebut dengan konsep-konsep lain yang terkait; (4) dapat menggunakan
konsep tersebut pada situasi lain, misalnya untuk memecahkan masalah bila
diperlukan.
Pemecahan masalah merupakan bagian dari tujuan pendidikan matematika
itu sendiri, karena berbicara tentang masalah berarti berbicara tentang kehidupan
sehari-hari. Pemecahan masalah merupakan kemampuan yang harus dimiliki
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran matematika. Sebab siswa yang
3
mempunyai keterampilan pada memecahkan masalah akan mudah menyelesaikan
masalah yang dihadapinya baik pada konteks pembelajaran matematika juga pada
kehidupan sehari-hari. Akan tetapi pada memecahkan masalah membutuhkan
pemahaman konsep dan strategi yang baik.
Sesuai hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika kelas XII MA
GUPPI Samata pada Hari Kamis 17 Oktober 2019 bahwa: (1) siswa dalam
mengerjakan soal pemecahan masalah mengalami kesulitan; (2) siswa kesulitan
mengerjakan soal yang berbeda dari contoh yang diberikan guru; (3) siswa
mengalami kesulitan dalam menerapkan sebuah konsep; (4) siswa kesulitan dalam
menggunakan rumus. Hal ini sesuai hasil ulangan harian siswa kelas XII MA
GUPPI Samata hanya 8 siswa yang memenuhi KKM dari 21 siswa atau 38% dan
13 siswa tidak memenuhi KKM yang telah ditentukan yaitu 75.
Dari uraian diatas, dapat ditarik sebuah penjelasan bahwa pemahaman
konsep dan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika saling terkait.
Sebagai akibatnya peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Deskripsi
Pemahaman Konsep Dalam Memecahkan Masalah Sistem Persamaan
Linear Tiga Variabel Pada Siswa Kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten
Gowa”.
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini rumusan masalah adalah bagaimana deskripsi
pemahaman konsep dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga
variabel kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa?
4
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemahaman konsep
dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada siswa
kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut
1. Bagi sekolah: hasil penelitian diharapkan sebagai bahan masukan untuk
menunjang tercapainya hasil belajar berdasarkan kurikulum.
2. Bagi guru: hasil peneltian ini diharapkan membantu menemukan konsep-
konsep baru dan mengaplikasikannya sebagai akibat hasil belajar siswa dapat
meningkat.
3. Bagi siswa: hasil penelitian ini diharapkan sebagai dorongan dalam
memahami konsep-konsep sehingga terampil dalam memecahkan masalah.
4. Bagi peneliti: sebagai referensi dalam melakukan penelitian tentang
pemahaman konsep dalam memecahkan masalah.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran Matematika
Menurut Nasution (Fathurrohman, 2018: 37) pembelajaran adalah
aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan peserta didik sehingga terjadi proses belajar. Adapun
menurut Suardi (2018: 6) pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja
melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk
mencapai kurikulum. Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 (Lefudin, 2017: 13)
menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua
jenjang pendidikan, mulai tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Menurut
Karso (Najoan, 2019: 12) matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein atau
manthenein yang berarti mempelajari. Kata ini memiliki hubungan erat dengan
kata sanskerta yaitu Medha atau Widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau
intelegensia. Menurut Hudojo (Wulandari, 2018: 76) matematika merupakan ilmu
yang berhubungan atau menelaah bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang
abstrak dan hubungan-hubungan diantara hal itu. Adapun menurut Sujono
(Herwandi, 2017: 11) bahwa matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan
yang eksak dan terorganisir secara sistematik.
Pembelajaran matematika berorientasi pada tujuan-tujuan matematika
sehingga siswa harus dibekali dengan berbagai pengetahuan secara intensif.
6
Menurut National Counciln of Teachers of Mathematis (Sriyanto, 2017:
15) mengungkapkan bahwa pembelajaran matematika bertujuan supaya siswa
memiliki kemampuan: (1) menerapkan pengetahuan yang dimilikinya untuk
memecahkan masalah dalam matematika dan juga pada disiplin ilmu yang lain;
(2) menggunakan bahasa matematika untuk mengkomunikasikan ide; (3)
memberi alasan dan menganalisis; (4) mengetahui dan memahami konsep dan
prosedur; (5) disposisi matematika; (6) memahami tentang sifat-sifat matematika;
(7) mengintegrasikan aspek-aspek pengetahuan matematika. Adapun menurut
Resuick dan Ford (Umbara, 2017: 13) pembelajaran matematika adalah ilmu yang
mengkaji tentang struktur atau susunan bangunan matematika itu sendiri dan
mengkaji bagaimana seseorang itu berpikir.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika proses interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk mengkaji
tentang susunan matematika secara sistematik.
2. Deskripsi
Berdasarkan KBBI deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran
dengan kata-kata secara jelas, dan terperinci. Menurut Suparno, et al (Siddik, M,
2018: 19) memberikan pengertian tentang deskripsi yang berasal dari bahasa Latin
describere yang berarti “menggambarkan atau memberikan sesuatu hal”. Dari segi
istilah, deskripsi adalah bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai keadaan
sebenarnya sehingga pembaca mampu mencitrai (melihat, mendengar, mencium,
dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan cara penulisannya.
7
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa deskripsi adalah
pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas sesuai keadaan
sebenarnya.
3. Pemahaman Konsep Matematika
Pembelajaran dikatakan tercapai apabila peserta didik dapat memahami
dari apa yang telah dipelajari. Menurut Harja (Syahruddin, 2016: 58)
mengemukakan bahwa pemahaman adalah kemampuan menangkap pengertian-
pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan dalam
bentuk lain yang mampu dipahami, mampu memberikan interpretasi dan mampu
mengklasifikasikannya. Adapun menurut Susanto (Wulandari, 2018: 76)
pemahaman merupakan kemampuan untuk menerangkan dan
menginterpretasikan sesuatu, yang berati bahwa seseorang telah memahami
sesuatu atau telah memperoleh pemahaman akan mampu menerangkan atau
menjelaskan kembali apa yang telah ia terima.
Menurut Gagne (Susanto, 2015: 9) konsep dalam matematika merupakan
suatu ide (pengertian) abstrak yang memungkinkan seseorang mampu
mengelompokkan objek-objek atau ide-ide dalam menentukan apakah objek atau
kejadian itu merupakan contoh atau bukan contoh dari ide abstrak. Adapun
menurut Salaga (Wulandari, 2018: 76) konsep merupakan buah pemikiran
seseorang sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan
produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum, dan teori.
Pemahaman konsep matematika merupakan aspek yang sangat penting dalam
pembelajaran matematika, dengan memahami konsep seorang peserta didik
mampu mengembangkan kemampuannya dalam mempelajari matematika.
8
Menurut Harja (Syahruddin, 2016: 45) pemahaman konsep adalah
kemampuan siswa yang berupa penguasaan sejumlah materi pelajaran, dimana
siswa tidak sekedar megetahui atau mengingat sejumlah konsep yang dipelajari,
tetapi mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain yang mudah
dimengerti, memberikan interpretasi data dan mampu mengaplikasikan konsep
sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya.
Menurut Kusumawati (Wulandari, 2018: 77) menyatakan bahwa
pemahaman konsep merupakan salah satu kecapakan atau kemahiran matematika
yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar matematika yaitu dengan
menunjukkan pemahaman konsep yang dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan
antar konsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien dan tepat.
Pemahaman konsep matematika merupakan landasan penting untuk berpikir
dalam menyelesaikan permasalahan matematika maupun permasalahan sehari-
hari. Menurut Schoenfeld (Kesumawati, 2018: 223) berpikir secara matematik
berarti: (1) mengembangkan suatu pandangan matematik, menilai proses dari
matematis dan abstraksi dan memiliki kesenangan untuk menerapkannya; (2)
mengembangkan kompetensi dan menggunakannya dalam pemahaman
matematik.
Seorang peserta didik dikatakan memahami suatu konsep matematika
apabila dapat menyebutkan definisi konsep dan menjelaskan dengan kata-kata
sendiri, menunjukkan beberapa contoh dan bukan non contoh, mengenali
sejumlah sifat-sifat esensialnya. Selain itu, peserta didik dikatakan mampu
memahami konsep apabila dapat mendefinisikan konsep lain dari konsep yang
dimiliki, mengenali hubungan antar konsep dengan konsep-konsep yang dekat,
9
dan menggunakan untuk menyelesaikan masalah. Adapun peserta didik dikatakan
memahami prosedur jika mampu mengenali prosedur (sejumlah langkah-langkah
dari kegiatan yang dilakukan) yang didalamnya termasuk aturan algoritma atau
proses menghitung yang benar.
Sejalan dengan pendapat Suganda (Nurfitriani, 2017) pemahaman konsep
(conceptual understanding) merupakan kecakapan (proficiency) dalam
matematika yang terpenting yang dimiliki oleh siswa. Mempelajari matematika
berarti belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam
bahasa yang dipelajari serta berusaha mencari hubungan-hubungannya.
Pemahaman konsep sangat diperlukan karena memahami konsep akan
memberikan peluang kepada peserta didik untuk lebih fleksibel dan tertarik dalam
belajar. Artinya siswa akan lebih mudah melakukan modifikasi secara tepat
terhadap materi pelajaran sesuai dengan keanekaragaman keadaan dan lingkungan
yang dihadapinya serta sekaligus meningkatkan keaktifan, kemandirian serta
kreativitas siswa. Dengan belajar yang menekankan pada pemahaman konsep,
siswa secara bertahap akan memiliki kemampuan baru yang akan tetap tersimpan
dalam memori. Juga menyatakan bahwa pengetahuan dan pemahaman siswa
terhadap konsep matematika berdasarkan National Council of Teacher of
Mathematics (NCTM) dapat dilihat dari kemampuan siswa: (1) mendefinisikan
konsep secara lisan dan tertulis; (2) mengindentifikasi membuat contoh dan bukan
contoh; (3) menggunakan model diagram dan simbol-simbol untuk menyajikan
suatu konsep; (4) mengubah suatu bentuk presentasi kedalam bentuk lain; (5)
mengenali berbagai makna dan interpretasi konsep; (6) mengindetifikasi sifat-
10
sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep; (7)
membandingkan dan membedakan konsep-konsep.
Menurut Arsyad, M. (2017), pemahaman konsep matematika adalah
kemampuan peserta didik dalam menemukan dan menjelaskan, menerjemahkan,
menafsirkan, dan menyimpulkan suatu konsep matematika berdasarkan
pembentukan pengetahuannya sendiri, bukan sekedar menghafal. Sejalan dengan
peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 506/C/Kep/PP/2014 tanggal 11 November
2001 tentang rapor mengklasifikasikan indikator pemahaman konsep matematika
yaitu dapat: (1) menyatakan ulang sebuah konsep; (2) mengklasifikasikan objek-
objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya); (3) memberikan
contoh dan bukan contoh dari konsep; (4) menyajikan konsep dalam berbagai
bentuk representasi matematis; (5) mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup
suatu konsep; (6) menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau
operasi tertentu; (7) mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan
masalah.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep
matematika adalah kemampuan mengemukakan kembali sejumlah konsep dalam
bentuk lain yang mudah dimengerti, dan hubungannya antara konsep dengan
konsep lain berdasakan pengetahuan yang dimilikinya. Adapun indikator dalam
penelitian ini adalah: (1) menyatakan ulang sebuah konsep; (2) memberikan
contoh dan bukan contoh dari konsep; (3) mengaplikasikan konsep atau algoritma
dalam pemecahan masalah. Alasan memilih indikator tersebut karena ada
kesulitan dalam menyelesaikan masalah apabila mengambil ketujuh indikator.
11
a. Pentingnya pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika
Dalam pembelajaran matematika, pemahaman konsep merupakan
landasan penting untuk berpikir dalam menyelesaikan permasalahan matematika
maupun permasalahan sehari-hari. Pentingnya pemahaman konsep matematika
terlihat dalam tujuan pertama pembelajaran matematika. Menurut Permendiknas
No. 22 Tahun 2006 (Herawati, 2010: 71) salah satu tujuan diberikan mata
pelajaran matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami konsep
matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep
atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam memecahkan
masalah.
Dalam NCTM 2000 (Kesumawati, 2008: 234) disebutkan bahwa
pemahaman matematik merupakan aspek yang sangat penting dalam prinsip
pembelajaran matematika. pemahaman matematik bermakna jika dibangun oleh
siswa sendiri. Oleh karena itu kemampuan pemahaman tidak dapat diberikan
dengan paksaan, artinya konsep-konsep dan logika-logika matematika diberikan
guru, dan ketika siswa lupa dengan algoritma atau rumus yang diberikan, maka
siswa tidak dapat menyelesaikan persoalan-persoalan matematika.
Peserta didik dikatakan memahami konsep matematika apabila mampu
menyebutkan definisi konsep dan menjelaskan dengan kata-kata sendiri,
menunjukkan beberapa contoh dan bukan contoh, mengenali sejumlah sifat-sifat
menadasarnya. Selain itu, peserta didik dikatakan mampu memahami konsep
apabila dapat mendefinisikan konsep lain dari konsep yang dimiliki, mengenali
sejumlah konsep dengan konsep-konsep yang berdekatan, dan menggunakan
untuk menyelesaikan masalah.
12
4. Pemecahan Masalah Matematika
Pemecahan masalah merupakan aktivitas yang sangat penting dalam
pembelajaran matematika, untuk dapat mengerti apa yang dimaksud dengan
pemecahan masalah. Sebagaimana tercantum dalam kurikulum matematika
sekolah bahwa tujuan diberikannya matematika antara lain agar siswa mampu
menghadapi perubahan dan keadaan di dunia yang selalu berkembang, melalui
latuhan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, jujur, cermat,
dan efektif. Hal ini merupakan tuntutan sangat tinggi dan tidak mungkin bisa
dicapai hanya dengan hafalan. Dalam pembelajaran matematika, masalah dapat
disajikan dalam bentuk soal-soal cerita atau non cerita, penggambaran fenomena
atau kejadian, ilustrasi gambar atau teka-teki. Pemecahan masalah dapat dianggap
sebagai metode pembelajaran dimana peserta didik berlatih memecahkan
persoalan. Persoalan dapat datang dari guru, fenomena atau persoalan sehari-hari
yang sering dijumpai peserta didik. Pemecahan masalah mengacu fungsi otak
peserta didik, untuk mengembangkan daya pikir secara kreatif untuk mengenali
masalah dan mencari alternatif pemecahannya.
Menurut polya (Amir, 2015: 21) mendefinisikan pemecahan masalah
sebagai usaha mencari jalan keluar dari kesulitan, mencapai suatu tujuan yang
tidak dengan segera dapat dicapai. Adapun menurut Hudojo (Ali, 2014)
pemecahan masalah adalah suatu proses yang ditempuh seseorang untuk
menyelesaikan masalah yang di hadapainya sampai masalah itu tidak lagi menjadi
masalah baginya. Adapun menurut Gagne (Ali, 2014) belajar pemecahan masa;ah
adalah tingkat tertinggi dari hirarki belajar.
13
Menurut Anderson (Junaedi, 2016: 39) menyatakan bahwa pemecahan
masalah merupakan keterampilan hidup yang melibatkan proses menganalisis,
menafsirkan, menalar, memprediksi, mengevaluasi dan merefleksikan. Jadi
kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya
kedalam situasi baru yang melibatkan proses berpikir merupakan kemampuan
pemecahan masalah. Adapun menurut Zevenbergen (Junaedi, 2016: 39) bahwa
dalam memecahkan masalah perlu memiliki pemahaman dan pengetahuan yang
memadai serta memiliki berbagai macam strategi yang mampu dipilih ketika
menghadapi masalah yang berbeda. Kemampuan pemecahan masalah bagi siswa
perlu diupayakan agar siswa mampu mencari solusi dari permasalahan pada
pembelajaran matematika.
Menurut O’Daffer, et al. (Riastini & Mustika, 2017) mengungkapkan
bahwa “problem solving is a process by wich an idividual uses previously learned
concepts, fact, and relationship, along with various reasoning skills and
strategies, to answer a quention or quentions about a situation”. Hal tersebut
mampu diartikan bahwa pemecahan masalah adalah proses yang dilakukan
seseorang individu untuk menjawab pertanyaan tentag suatu situasi menggunakan
konsep-konsep, fakta-fakta, dan hubungan-hubungan yang dipelajari sebelumnya,
serta menggunakan berbagai keterampilan penalaran dan strategi. Mendukung
pendapat diatas, Krulik & Rudnick (Riastini & Mustika, 2017) menyatakan bahwa
“problem solving has been defined as a means by wich one applies previous
knowledge, skill, and understanding to determine an answer to a question or
unfamiliar situasi”. Artinya, pemecahan masalah merupakan proses menerapkan
14
pengetahuan, keterampilan dan pemahaman yang telah dimiliki sebelumnya
kedalam situasi yang baru.
Menurut Cooney (Sukmawati, 2019) bahwa kepemilikan kemampuan
pemecahan masalah membantu siswa berpikir analitik dalam mengambil
keputusan dalam kehidupan sehari-hari dan membantu meningkatkan kemampuan
berpikir kritis dalam mengahadapi situasi baru. Menurtu Tarzimah (Asfar, 2018:
6) pemecahan masalah merupakan salah satu aspek utama dalam kurikulum
matematika yang dibutuhkan siswa untuk menerapkan dan mengintegrasikan
banyak konsep dan keterampilan matematika serta membuat keputusan yang
sangat penting dalam pengembangan konseptual. Sejalan dengan standar dan
prinsip National Council of Teacher of Mathematics (NCTM) (Asfar, 2018: 6)
yang menetapkan bahwa untuk mencapai standar isi, siswa harus memiliki lima
kemampuan utama dalam matematika yaitu kemampuan pemecahan masalah,
penalaran, komunikasi penelurusan pola atau hubungan dan repsentasi.
Menurut Sumarno (Arsyad, M., 2017) kemampuan pemecahan masalah
sebagai tujuan dalam pembelajaran matematika meliputi kemampuan: (1)
mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, serta kecukupan unsur
yang diperlukan; (2) merumuskan masalah dari situasi sehari-hari dalam
matematika; (3) menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah
(sejenis dan masalah baru) didalam atau diluar matematika; (4) menjelaskan atau
menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan semula; (5) menyusun model
matematika dan menyelesaikannya untuk masalah nyata dan menggunakan
matematika secara bermakna. Demikian diungkapkan menurut Polya
(Syahruddin, 2016: 57) bahwa untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah
15
memerlukan langkah-langkah yaitu: (1) memahami masalah; (2) merencanakan
pemecahan; (3) menyelesaikan masalah sesuai rencana; (4) memeriksa kembali
hasil yang diperoleh.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah
matematika adalah kemampuan peserta didik dalam merumuskan ide untuk
mencari jalan keluar dalam menyelesaikan masalah matematika.
5. Sistem Persamaan Linear Tiga variabel
a. Definisi sistem persamaan linear tiga variabel
Sistem persamaan linear tiga variabel adalah sistem persamaan yang
terdiri atas tiga persamaan linear dengan tiga variabel. Bentuk umum sistem
persamaan linear tiga variabel adalah sebagai berikut:
𝑎1𝑥 + 𝑏1𝑦 + 𝑐1𝑧 = 𝑑2 𝑎2𝑥 + 𝑏2𝑦 + 𝑐2𝑧 = 𝑑2 𝑎3𝑥 + 𝑏3𝑦 + 𝑐3𝑧 = 𝑑3
Dengan 𝑎1, 𝑎2, 𝑎3, 𝑏1, 𝑏2, 𝑏3, 𝑐1, 𝑐2, 𝑐3, 𝑑1, 𝑑2, 𝑑3, 𝑥 𝑦 dan 𝑧 ∈ 𝑅, dan 𝑎1, 𝑏1, dan
𝑐1 tidak sekaligus ketiganya 0 dan 𝑎2, 𝑏2, dan 𝑐2 tidak sekaligus ketiganya 0 dan
𝑎3, 𝑏3, dan 𝑐3tidak sekaligus ketiganya 0.
𝑎1, 𝑎2, 𝑎3 adalah koefisien variabel x.
𝑏1, 𝑏2, 𝑏3 adalah koefisien variabel y.
𝑐1, 𝑐2, 𝑐3 adalah koefisien variabel z.
𝑑1, 𝑑2, 𝑑3 adalah konstanta persamaan.
16
b. Ciri-Ciri Sistem Persamaan Linear
1. Sistem persamaan linear tiga variabel menggunakan relasi tanda sama dengan
(=)
2. Sistem persamaan linear tiga variabel memiliki tiga variabel
3. Sistem persamaan linear tiga variabel memiliki derajat satu (berpangkat satu)
c. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Dalam menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel ada beberapa
cara sebagai berikut:
1. Metode eliminasi
Menyelesaikan sistem persamaan dengan cara menghilangkan salah satu
variabel dari sistem persamaan tersebut.
Langkah-langkah metode eliminasi dalam menyelesaikan SPLTV sebagai
berikut:
a. Nyatakan SPLTV dalam bentuk umumnya, kemudian ubah koefisien dan
konstanta dalam bentuk bilangan bulat.
b. Pilih salah satu variabel yang akan dieliminasi dari ketiga persamaan linear.
c. Eliminasikan variabel pada dua pasang persamaan linear yang dipilih secara
acak dari ketiga persamaan linear yang ada.
d. Eliminasikan variabel pada dua persamaan linear yang baru dengan teknik
eliminasi SPLDV hingga diperoleh nilai dua variabel.
e. Eliminasi salah satu peubah SPLDV sehingga diperoleh nilai salah satu
peubah.
f. Eliminasi peubah lainnya untuk memperoleh nilai peubah yang kedua.
g. Tentukan nilai peubah ketiga berdasarkan nilai yang diperoleh.
17
2. Metode subtitusi
Menyelesaikan sistem persamaan dengan cara mengganti salah satu
variabel ke persamaan lain.
Langkah-langkah metode subtitusi dalam menyelesaikan masalah SPLTV
sebagai berikut:
a. Nyatakan satu variabel dalam bentuk dua variabel lainnya pada salah satu
persamaan.
b. Substitusikan variabel pada langkah 1 ke dua persamaan yang tersisa hingga
diperoleh SPLDV.
c. Selesaikan SPLDV yang diperoleh pada langkah 2.
3. Metode Gabungan
Metode yang digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear
menggunakan dua metode sekaligus yaitu metode eliminasi dan subtitusi.
Langkah-langkah metode gabungan dalam menyelesaikan SPLTV sebagai
berikut:
a. Memilih persamaan yang sederhana.
b. Mengeliminasi persamaan untuk memproleh SPLDV.
c. Setelah diperoleh SPLDV mengeliminasi persamaan untuk memperoleh nilai
dari salah satu persamaan.
d. Setelah diperoleh nilai dari persamaan kemudian mensubtitusi kepersamaan
sebelumnya untuk memperoleh nilai variabel yang lain.
e. Menentukan nilai variabel ketiga berdasarkan nilai yang diperoleh.
18
4. Determinan
Sebuah nilai yang yang dapat dihitung dari unsur suatu matriks persegi.
Langkah-langkah metode determinan dalam menyelesaikan SPLTV sebagai
berikut:
a. Ubahlah sistem persamaan linear tiga variabel kedalam bentuk matriks yaitu
sebagai berikut:
a1x + b1y + c1z = d1
a2x + b2y + c2z = d2
a3x + b3y + c3z = d3
persamaan di atas kita ubah menjadi bentuk berikut A . X = B ……… Pers.
(1)
Dengan:
Sehingga persamaan 1 di atas menjadi bentuk matriks berikut.
Tentukan nilai determinan matriks A (D) determinan x (𝐷𝑥), determinan y
(𝐷𝑦), dan determinan z (𝐷𝑧) dengan persamaan berikut.
A
=
a1 b1 c1
a2 b2 c2
a3 b3 c3
B =
d1
d2
d3
X =
x
y
z
a1 b1 c1
x
=
d1
a2 b2 c2 y d2
a3 b3 c3 z d3
a1 b1 c1
a1 b1 = (a1b2c3 + b1c2a3 + c1a2b3) – (a3b2c1 + b3c2a1 + c3a2b1)
a2 b2 c2 a2 b2
19
D adalah determinan dari matriks A
Dx =
d1 b1 c1 d1 b1
= (d1b2c3 + b1c2d3 + c1d2b3) – (d3b2c1 + b3c2d1 + c3d2b1) d2 b2 c2 d2 b2
d3 b3 c3 d3 b3
Dx adalah determinan dari matriks A yang kolom pertama diganti dengan
elemen-elemen matriks B.
Dy =
a1 d1 c1 a1 d1
= (a1d2c3 + d1c2a3 + c1a2d3) – (a3d2c1 + d3c2a1 + c3a2d1) a2 d2 c2 a2 d2
a3 d3 c3 a3 d3
Dy adalah determinan dari matriks A yang kolom kedua diganti dengan
elemen-elemen matriks B.
Dz adalah determinan dari matriks A yang kolom ketiga diganti dengan
elemen-elemen matriks B.
Tentukan nilai x, y, dan z dengan persamaan berikut.
x = Dx
D
y = Dy
D
Sumber: Buku Matematika Wajib Kelas X dan https://blogmipa-matematika.blogspot.com)
a3 b3 c3 a3 b3
Dz =
a1 b1 d1 a1 b1
= (a1b2d3 + b1d2a3 + d1a2b3) – (a3b2d1 + b3d2a1 + d3a2b1) a2 b2 d2 a2 b2
a3 b3 d3 a3 b3
z = Dz
D
20
Berikut disajikan contoh soal yang berkaitan dengan pemahaman konsep
yang memenuhi indikator pemahaman konsep.
Tabel 2.1 Contoh Soal Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel NO SOAL JAWABAN Ali membeli 2 buku tulis,
sebuah pensil dan sebuah penghapus dengan harga seluruhnya Rp. 4700. Badar membeli sebuah buku tulis, 2 buah pensil dan sebuah penghapus dengan harga seluruhnya Rp 4.300. Carli membeli 3 buah buku tulis, 2 buah pensil, dan sebuah penghapus dengan harga seluruhnya Rp 7.100. Berapakah harga 1 buku tulis, 1 pensil dan 1 penghapus?
Diketahui: Ali membeli 2 buku tulis, sebuah pensil dan sebuah penghapus dengan harga seluruhnya Rp. 4700 Badar membeli sebuah buku tulis, 2 buah pensil dan sebuah penghapus dengan harga seluruhnya Rp 4.300 Carli membeli 3 buah buku tulis, 2 buah pensil, dan sebuah penghapus dengan harga seluruhnya Rp 7.100. Ditanya: Berapakah harga 1 buku tulis, 1 pensil dan 1 penghapus? Pembahasan: Misalkan : Harga sebuah buku = x Harga sebuah pensil = y Harga sebuah penghapus = z Sehingga model matematika : 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4700…….(1) 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 4300 ……..(2) 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 7100 ……..(3) Eliminasi persamaan (1) dan (3) sehingga diperoleh: 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4700
3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 7100 −𝑥 − 𝑦 = −2400 ..................(4) Eliminasi persamaan (1) dan (2) sehingga diperoleh: 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4700 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 4300 - 𝑥 − 𝑦 = 400 Persamaan ............(5) Eliminasi persamaan (4) dan (5) sehingga diperoleh: −𝑥 − 𝑦 = −2400 𝑥 − 𝑦 = 400 +
21
NO SOAL JAWABAN −2𝑦 = −2000 𝑦 = 1000 Subtitusikan nilai y = 1000 ke persamaan (4) −𝑥 − 𝑦 = −2400 −𝑥 − (1000) = −2400 −𝑥 = −2400 + 1000 −𝑥 = −1400 𝑥 = 1400 Subtitusikan nilai x = 1400 dan y = 1000 ke persamaan (1) 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4700 2(1400) + 1000 + 𝑧 = 4700 2800 + 1000 + 𝑧 = 4700 3800 + 𝑧 = 4700 𝑧 = 4700 − 3800 𝑧 = 900 Jadi, sebuah buku, pulpen dan penghapus adalah 1400, 1000, 900
Berdasarkan contoh diatas, dapat dilihat bahwa indikator pemahaman
konsep dalam penelitian memenuhi. Adapun konsep-konsep yang termuat adalah
konsep variabel, konsep koefisien, konsep konstanta, konsep persamaan, konsep
persamaan linear tiga variabel, konsep sistem persamaan linear tiga variabel,
konsep operasi pada bilangan, dan konsep penyelesaian.
6. Penelitian Relevan
a. Syahruddin, 2016. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Dalam Hubungannya Dengan Pemahaman Konsep Ditinjau Dari Gaya
Belajar Siswa Kelas VIII SMPN Binamu Kabupaten Jeneponto.
Hasil penelitian yang di lakukan di kelas VIII SMPN 4 Binamu Kabupaten
Jeneponto menunjukkan bahwa termampu asosiasi antara kemampuan
22
pemecahan masalah matematika dengan pemahaman konsep siswa bergaya
belajar visual dengan nilai 𝑥ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 = 21,000 dengan signifikansi
(𝐴𝑠𝑦𝑚𝑝. 𝑆𝑖𝑔. (2 − 𝑆𝑖𝑑𝑒𝑑)) = 0,001 dan termampu asosiasi antara
kemampuan pemecahan masalah matematika dengan pemahaman konsep
siswa bergaya auditorial dengan nilai 𝑥ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 = 17,967 dan signifikansi
((𝐴𝑠𝑦𝑚𝑝. 𝑆𝑖𝑔. (2 − 𝑠𝑖𝑑𝑒𝑑)) = 0,0001. Siswa dengan skor gaya belajar visual
dan auditorial tertinggi mampu memecahkan masalah SPLDV yang diberikan
berdasarkan langakh pemecahan masalah Polya dimungkinkan karena siswa
memiliki pemahaman tentang SPLDV.
b. Suraji, dkk. 2018. Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Dan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Pada Materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kelas VIII SMP IT Dar Al-
Ma’arif yang berjumlah 28 orang siswa dengan memberikan 6 soal tes
diantaranya 3 soal tes kemampuan pemahaman konsep dan 3 soal kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa. Berdasarkan hasil wawancara peneliti
dengan beberapa siswa dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa VIII SMP IT Dar Al-Ma’arif, mampu dilihat dari
indikator pemahaman konsep matematis sebagai berikut: (1) indikator
kemampuan siswa dalam menyatakan ulang sebuah konsep dan
mengklasifikasikan objek sesuai konsepnya, kesalahan dalam indikator ini
tergolong sangat rendah yaitu sebesar 2,38%. Kesalahan ini meliputi kesalahan
dalam mengklasifikasikannya. (2) indikator kemampuan siswa dalam
menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, kesalahan
23
dalam indikator ini tergolong sangat rendah juga yaitu sebesar 4,76%.
Kesalahan ini meliputi kesalahan siswa dalam mempresentasikan konsep
SPLDV ke dalam bentuk matematis. (3) indikator kemampuan siswa dalam
menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu dan
mengaplikasikan konsep, kesalahan dalam indikator ini tergolong sangat
rendah juga yaitu sebesar 1,19%. Kesalahan ini meliputi kesalahan siswa dalam
mengaplikasikan konsep SPLDV. Sedangkan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa kelas VIII SMP IT Dar Al-Ma’arif, dilihat dari indikator
pemecahan masalah matematis sebagai berikut: (1) indikator kemampuan
siswa dalam memilih dan menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah
matematika dan atau diluar matematika, kesalahan dalam indiakator ini
tergolong sangat rendah juga yaitu sebesar 7,14%. Kesalahan ini meliputi
kesalahan siswa dalam memilih strategi untuk menyelesaikan masalah
matematika. (2) indikator kemampuan siswa dalam menjelaskan dan
menginterpretasikan hasil, kesalahan dalam indikator ini tergolong sangat
rendah juga yaitu sebesar 5.95%. kesalahan ini meliputi kesalahan siswa dalam
menjelaskan dan mengemukakan hasil penyelesaian masalah matematika pada
soal SPLDV.
c. Komariyah, S, dkk. 2018. Analisis Pemahaman Konsep Dalam Memecahkan
Masalah Matematika Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa.
Berdasarkan hasil penelitian kelas VII SMP Negeri 1 Boyolangu berjumlah 40
siswa mampu di lihat bahwa minat belajar yang dimiliki siswa mempengaruhi
pemahaman konsep dalam memecahkan masalah. Subjek dengan minat belajar
tinggi cenderung lebih unggul memiliki pemahaman konsep dalam pemecahan
24
masalah. Subjek mampu menjelaskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan pada masalah matematika. Subjek merencanakan strategi
pemecahan masalah dan melaksanakan strategi pemecahan masalah dengan
runtut dan benar. Dengan menerapkan konsep secara algoritma dan
menyajikannya dalam bentuk perhitungan yang tepat. Subjek juga mengaitkan
berbagai konsep dan memeriksa kembali jawabannya untuk memperoleh
jawaban yang benar. Subjek yang memiliki minat belajar sedang mampu
memahami masalah dengan baik. Subjek dan menjelaskan apa yang diketahui
dan apa yang ditanyakan pada masalah. Setelah memahami masalah subjek
langsung melaksanakan strategi pemecahan masalah dengan konsep yang
hanya di ingat. Pada saat melaksanakan strategi pemecahan masalah, subjek
melakukan konsep yang kurang tepat. Akan tetapi dengan mengaitkan strategi
pemecahan yang subjek gunakan untuk memecahkan masalah menmampukan
jawaban yang benar. Subjek yang memiliki minat belajar rendah juga mampu
memahami apa yang dimaksud pada masalah. Subjek mampu menjelaskan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada masalah. Akan tetapi subjek
berhenti pada tahap merencanakan strategi pemecahan masalah. Hal tersebut
dikarenakan subjek merasa kesulitan dan kebingungan harus melakukan
strategi yang bagaimana. Sehingga dengan terhentinya subjek pada tahap
merencanakan strategi, tidak mampu memecahkan masalah yang diberikan.
B. Kerangka Pikir
Matematika merupakan pengetahuan universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai
disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikr manusia. Pembelajaran
25
matematika di sekolah diharapkan siswa dapat memahami konsep matematika
sehingga dapat menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah.
Pemahaman konsep memiliki peranan penting dalam pembelajaran
matematika, karena dengan belajar matematika berarti belajar tentang konsep-
konsep dan struktur-struktur matematika. Pemahaman konsep merupakan salah
satu kemampuan atau kemahiran dalam pembelajaran matematika.
Kemampuan pemahaman konsep yang baik akan mempengaruhi kemampuan
peserta didik dalam memecahkan masalah matematika.
Seorang peserta didik dikatakan memahami konsep dengan baik jika ia
mampu mendefinisikan konsep dengan kata-kata atau kalimatnya sendiri,
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang dimiliki, dan
mengaplikasikan konsep yang dimiliki dalam pemecahan masalah.
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir
Pembelajaran matematika
Pentingnya Pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika
Pemahaman Konsep Mempengaruhi Pemecahan
Masalalah
Memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah peneltian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif bertujuan menggambarkan pemahaman
konsep dalam memecahkan sebuah masalah terkait sistem persamaan linear tiga
variabel pada siswa kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MA GUPPI Samata Jl. H.M Yasin Limpo No.
42 Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.
C. Subjek Penelitian
Dalam menentukan subjek penelitian diberikan tes pemecahan masalah.
Dari hasil tes pemecahan masalah di peroleh subjek yang memenuhi kategori
tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengambilan subjek dilakukan dengan
menggunakan purposive sampling yaitu mengambil subjek berdasarkan
pertimbangan tertentu seperti pertimbangan guru bidang studi matematika.
Adapun subjek yang diperoleh sebanyak 3 orang siswa masing-masing kategori.
Prosedur pada pemilihan subjek penlitian dapat dlihat pada gambar 3.1
sebagai berikut:
27
Gambar 3.1 Prosedur Pemilihan subjek
Mentukan kelas untuk pemilihan subjek
Memberikan tes pemecahan masalah
Analisis hasil tes pemecahan masalah
Diperoleh subjek
Selesai
: Kegiatan
: Urutan kegiatan
: Hasil
Di ambil 3 orang siswa dari hasil tes pemecahan masalah yang memenuhi kategori tinggi, sedang dan rendah.
Mulai
28
D. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah deskripsi pemahamn konsep dalam
memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada siswa kelas XII
MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa.
E. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
Pada tahap ini peneliti terlebih dahulu melakukan persiapan sebagai
berikut:
a. Menyusun dan menyiapkan instrumen tes tertulis dan pedoman
wawancara.
b. Melakukan validasi tes tertulis kepada ahli (validator)
c. Meminta izin kepada Kepala MA GUPPI Samata untuk melakukan
penelitian
d. Menetapkan jadwal untuk melakukan penelitian dengan guru bidang studi
matematika.
2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan penelitian dengan:
a. Memberikan tes tertulis berupa soal non rutin.
b. Menganalisis hasil jawaban tes tertulis siswa
c. Menentukan subjek untuk melakukan wawancara
d. Melakukan wawancara kepada subjek yang terpilih.
3. Tahap analisis
Peneliti menganalisis data yang telah diperoleh kemudian
menyimpulkan.
29
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri
sebagai subjek utama. Adapaun instrumen pendukung yaitu sebagai berikut:
1. Tes pemahaman konsep
Lembar tes pemahaman konsep berupa soal pemecahan masalah berbentuk
uraian (essay) yang digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep dalam
memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel. Lembar tes dibuat
oleh peneliti berdasarkan indikator pemahaman konsep kemudian divalidasi
oleh validator agar tes tersebut layak digunakan dalam penelitian.
2. Pedoman wawancara
Lembar pedoman wawancara berupa garis-garis besar pertanyaan tentang
pemahaman konsep dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga
variabel. Tujuan lembar pedoman wawancara adalah mengungkap jawaban
tertulis siswa tentang pemahaman konsep dalam memecahkan masalah sistem
persamaan linear tiga variabel seperti konsep variabel (K1), konsep koefisien
(K2), konsep konstanta (K3), konsep persamaan (K4), konsep persamaan linear
tiga variabel (K5), konsep sistem persamaan linear tiga variabel (K6), konsep
operasi pada bilangan (K7), konsep penyelesaian (K8).
G. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan:
1. Tes pemahaman konsep
Dalam penlitian data dikumpulkan menggunkan teknik tes yaitu berupa tes
pemecahan masalah berbentuk uraian (essay) yang diberikan kepada siswa
untuk mengumpulkan data-data terkait pemahaman konsep dalam
30
memecahkaan sebuah msalah sistem persmaaan linear tiga variabel. Dimana
siswa dalam mengerjakan soal tersebut menggunakan metode yang sesuai.
Kemudian dari hasil tes tersebut diperoleh data.
2. Wawancara
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
wawancara tidak terstruktur yaitu berupa sejumlah pertanyaan-pertanyaan
untuk mengungkap data kualitatif terkait pemahaman konsep siswa dalam
memecahkan masalah sistem persaamaan liinear tiga variabel.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analsis data dalam peneltian ini adalah analisis data kualtatif sebagai
berikut:
1. Reduksi data (data reduction)
Reduksi data dilakukan pada proses pemilihan, pemusatan, penyederhanaan,
pemisahan, dan perubahan data mentah dilapangan tentang pemahaman konsep
dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel. Reduksi
data yaitu mengambil hal-hal yang dianggap penting dan membuang hal-hal
yang tidak dianggap penting. Peneliti mentranskip hasil wawancara yang
diperoleh secara tertulis.
2. Penyajian data (data dsiplay)
Setelah data direduksi selanjutnya mendisplaykan data. Dengan penyajian data
akan diperoleh sekumpulan data terorganisir dan terstruktur dalam bentuk
naratif yang mudah dipahami. Dalam penelitian ini peneliti akan menyajikan
data dalam bentuk deskripsi pemahaman konsep dalam memecahkan masalah
sistem persamaan linear tiga variabel.
31
3. Penarikan kesimpulan (conclusion drawing/verification)
Setelah data disajikan dilakukan penarikan kesimpulan akhir berdasarkan
analisis data yang dikumpulkan melalui tes pemahaman konsep dan
wawancara. Tujuan penarikan kesimpulan untuk melihat hasil tes pemahaman
konsep dan hasil wawancara.
I. Uji Keabsahan Data
Untuk memperoleh kevalidan data, maka peneliti melakukan uji
keabsahan data menggunakan triangulasi waktu yaitu dengan memberikan
kembali tes dan wawancara pada waktu yang berbeda.
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Data penelitian diungkap melalui tes dan wawancara terhadap beberapa
subjek penelitian. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII MA GUPPI Samata
Kabupaten Gowa yang memenuhi kategori tinggi, sedang, dan rendah yang telah
mengikuti tes. Namun, sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menyusun
instrumen penelitian berupa tes pemahaman konsep dan pedoman wawancara
berdasarkan indikator pemahaman konsep matematika. Tes pemahaman konsep
terdiri dari 3 masalah berbentuk uraian dengan materi sistem persamaan linear tiga
variabel dan selanjutnya pedoman wawancara disusun untuk mengetahui
pemahaman konsep siswa dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear
tiga variabel. Dari hasil pekerjaan siswa diperoleh data pemahaman konsep siswa
dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel berdasarkan
indikator pemahaman konsep dalam penelitian yaitu : (1) menyatakan ulang sebuah
konsep; (2) memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep; (3)
mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
A. Hasil Pemilihan Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa. Kegiatan
pengambilan data tes pemahaman konsep di lakukan pada hari Kamis, 03
September 2020 yang berjumlah 23 siswa.
Adapun daftar siswa kelas XII dan skor tes pemecahan masalah dalam
penelitian ini disajikan dalam tabel 4.1
33
Tabel 4.1 Daftar Skor Tes Pemecahan Masalah Siswa Kelas XII MA GUPPI
Samata Kabupaten Gowa
No. Inisial Siswa Kategori Belajar Skor 1. YR Tinggi 94 2. NI Tinggi 91 3. NF Sedang 81 4. NSI Sedang 75 5. NAH Rendah 70 6. HS Rendah 64 7. SN Rendah 47 8. BS Rendah 47 9. SY Rendah 45 10. SFZ Rendah 43 11. MI Rendah 43 12. WM Rendah 43 13. MY Rendah 43 14. NRA Rendah 40 15. DI Rendah 38 16. MJJA Rendah 38 17. SA Rendah 36 18. HH Rendah 34 19. AIP Rendah 32 20. RA Rendah 32 21. NS Rendah 32 22. NM Rendah 32 23. FA Rendah 30
Selanjutnya dipilih 1 subjek untuk masing-masing kategori. Pemilihan
subjek mengacu pada skor yang diperoleh oleh setiap siswa dari tes pemecahan
masalah sistem persamaan linear tiga variabel, mampu berkomunikasi dengan baik
saat mengemukakan ide/gagasan secara lisan dan tertulis, serta bersedia mengikuti
keseluruhan proses pengumpulan data dalam penelitian. Adapun subjek penelitian
terpilih disajikan dalam table 4.2
34
Tabel 4.2 Subjek Penelitian Terpilih
Kategori Inisial Tinggi YR Sedang NSI Rendah FA
Untuk memudahkan dalam kegiatan wawancara, maka setiap petikan
jawaban dan dialog atau obrolan diberi kode tertentu. Untuk petikan dialog
pewawancara diberi kode P, sedangkan petikan dialog subjek diberi kode
berdasarkan kategori. Masing-masing dialog 1 digit setelahnya merupakan kode
nomor soal yang dibahas, 2 digit di belakang baik pewawancara maupun subjek
merupakan kode urutan pertanyaan dan jawaban. Contoh untuk pewawancara “P1-
01” berarti kode petikan pertanyaan dari pewawancara untuk masalah satu pada
pertanyaan pertama. Begitu juga dengan subjek, contoh “S KT1-02” berarti kode
petikan jawaban dari pertanyaan kedua untuk soal tes pertama.
B. Paparan Hasil Penelitian
Paparan data valid pemahaman konsep dalam memecahkan masalah
matematika.
1. Subjek Kategori Tinggi (KT)
a. Masalah 1 (M1)
1) Paparan Data Hasil Tes Dan Wawancara Subjek KT Pada M1 Tentang Konsep
Variabel
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
35
Gambar 4.1 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
mengidentifikasi dengan memisalkan harga sebuah buku sebagai variabel x, harga
sebuah pensil sebagai variabel y, dan harga sebuah penggaris sebagai variabel z.
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
variabel.
Kode Uraian P-10 Yang mana itu di maksud dek? S KT1-10 Yang di maksud variabel itu kak huruf yang ada dalam
persamaan linear tiga variabel, koefisien itu nilai di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda persamaan.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KT1-10)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.2 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
variabel dengan memisalkan harga sebuah buku sebagai variabel x, harga sebuah
pensil sebagai variabel y, dan harga sebuah penggaris sebagai variabel z.
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep variabel.
Kode Uraian P-03 Apa kamu pernah belajar materi itu sebelumnya? S KT1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV?
36
S KT1-04 SPLTV ditandai dengan tanda (=),dan terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel.
P-05 Coba jelaskan dek yang mana itu di tandai dengan tanda (=) S KT1-05 Yang dimaksud itu kak persamaan seperti 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 =
8.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) P-06 Ok. Kita bilang persamaan ditandai dengan tanda (=)
bagaimana bentuknya kalau bukan persamaan? S KT1-06 Misal kak 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 tanda nya di ubah seperti
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 ≤ 8.000 P-07 Kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel
bagaimana itu dek? S KT1-07 Maksudnya itu kak ada tiga persamaan linear tiga variabel. P-08 Bagaimana bentuknya itu persamaan linear tiga variabel dan
bukan contoh persamaan linear tiga variabel? S KT1-08 Misal kak 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 ini dimaksud persamaan
linear tiga variabel kak dan bukan persamaan linear tiga variabel kak 2x-y-2=0
P-09 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek? S KT1-09 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta. P-10 Yang mana itu di maksud dek? S KT1-10 Yang di maksud variabel itu kak huruf yang ada dalam
persamaan linear tiga variabel, koefisien itu nilai di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda persamaan.
P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-12 Kalau misalkan hanya dua persamaan apa itu SPLTV dek? S KT1-12 Bukan kak. Karena hanya termampu dua persamaan
sedangkan SPLTV terdiri dari tiga.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.3 Hasil Tes SKT1
37
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dari masalah yang diketahui kemudian mengeliminasi variabel
y dan z pada persamaan 1 dan 2 dan variabel z pada persamaan 1 dan 3.
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam mengaplikasikan konsep variabel.
Kode Uraian P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-15 Bagaimana itu langkah-langkahnya dek? S KT1-15 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1
dan 2 sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya subtitusi nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menuliskan model matematika (S KT1-11) dan mengaplikasikan kedalam
pemecahan masalah dengan mengeliminasi variabel-variabel pada persamaan 1
sampai 3 (S KT1-15)
2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Dan Wawancara Subjek KT Pada M1
Tentang Konsep Koefisien
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.4 Hasil Tes SKT1
38
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
kembali apa yang diketahui dari masalah.
Berikut petikan wawancara terhadap SKT1 dalam menyatakan ulang sebuah
konsep koefisien.
Kode Uraian P-10 Yang mana itu di maksud dek? S KT1-10 Yang di maksud variabel itu kak huruf yang ada dalam
persamaan linear tiga variabel, koefisien itu nilai di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda persamaan.
Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri. (S KT1-10)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.5 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
koefisien dengan mengindentifikasi apa yang diketahui dari masalah.
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep koefisien.
Kode Uraian P-03 Apa kamu pernah belajar materi itu sebelumnya? S KT1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KT1-04 SPLTV ditandai dengan tanda (=),dan terdiri dari tiga
persamaan linear tiga variabel. P-05 Coba jelaskan dek yang mana itu di tandai dengan tanda
(=) S KT1-05 Yang dimaksud itu kak persamaan seperti 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 =
8.000 (sambil menunjuk lembar jawaban)
39
P-06 Ok. Kita bilang persamaan ditandai dengan tanda (=) bagaimana bentuknya kalau bukan persamaan?
S KT1-06 Misal kak 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 tanda nya di ubah seperti 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 ≤ 8.000
P-07 Kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel bagaimana itu dek?
S KT1-07 Maksudnya itu kak ada tiga persamaan linear tiga variabel. P-08 Bagaimana bentuknya itu persamaan linear tiga variabel
dan bukan contoh persamaan linear tiga variabel? S KT1-08 Misal kak 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 ini dimaksud persamaan
linear tiga variabel kak dan bukan persamaan linear tiga variabel kak 2x-y-2=0
P-09 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek? S KT1-09 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta. P-10 Yang mana itu di maksud dek? S KT1-10 Yang di maksud variabel itu kak huruf yang ada dalam
persamaan linear tiga variabel, koefisien itu nilai di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda persamaan.
P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-12 Kalau misalkan hanya dua persamaan apa itu SPLTV dek? S KT1-12 Bukan kak. Karena hanya termampu dua persamaan
sedangkan SPLTV terdiri dari tiga.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.6 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
koefisien dengan menuliskan jumlah barang yang dibeli dari ketiga pembeli pada
masalah tersebut.
40
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam mengaplikasikan konsep
koefisien.
Kode Uraian P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
Berdasakan petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan koefisien dengan menuliskan kedalam model matematika. (S
KT1-11)
3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Subjek KT Pada M1 Tentang Konsep
Konstanta.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.7 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
apa yang diketahui dari masalah.
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
konstanta.
Kode Uraian P-10 Yang mana itu di maksud dek? S KT1-10 Yang di maksud variabel itu kak huruf yang ada dalam
persamaan linear tiga variabel, koefisien itu nilai di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda persamaan.
41
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri. (S KT1-10)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.8 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
konstanta dari apa yang diketahui pada masalah dengan menuliskan harga dari
jumlah barang yang dibeli.
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh konsep konstanta.
Kode Uraian P-03 Apa kamu pernah belajar materi itu sebelumnya? S KT1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KT1-04 Sistem persamaan linear tiga variabel ditandai dengan
tanda (=),dan terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel.
P-05 Coba jelaskan dek yang mana itu di tandai dengan tanda (=)
S KT1-05 Yang dimaksud itu kak persamaan seperti 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 =8.000 (sambil menunjuk lembar jawaban)
P-06 Ok. Kita bilang persamaan ditandai dengan tanda (=) bagaimana bentuknya kalau bukan persamaan?
S KT1-06 Misal kak 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 tanda nya di ubah seperti 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 ≤ 8.000
P-07 Kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel bagaimana itu dek?
S KT1-07 Maksudnya itu kak ada tiga persamaan linear tiga variabel. P-08 Bagaimana bentuknya itu persamaan linear tiga variabel
dan bukan contoh persamaan linear tiga variabel? S KT1-08 Misal kak 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 ini dimaksud persamaan
linear tiga variabel kak dan bukan persamaan linear tiga variabel kak 2x-y-2=0
42
P-09 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek? S KT1-09 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta. P-10 Yang mana itu di maksud dek? S KT1-10 Yang di maksud variabel itu kak huruf yang ada dalam
persamaan linear tiga variabel, koefisien itu nilai di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda persamaan.
P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-12 Kalau misalkan hanya dua persamaan apa itu SPLTV dek? S KT1-12 Bukan kak. Karena hanya termampu dua persamaan
sedangkan SPLTV terdiri dari tiga.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.9 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskannya kembali.
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam mengaplikasikan konsep
konstanta.
Kode Uraian P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
Berdasarkan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menuliskan model matematika (S KT1-11)
43
4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M1 Tentang
Konsep Persamaan.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.10 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
mengidentifikasi persamaan dari masalah.
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
persamaan.
Kode Uraian P-05 Coba jelaskan dek yang mana itu di tandai dengan tanda (=) S KT1-05 Yang dimaksud itu kak persamaan seperti 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 =
8.000 (sambil menunjuk lembar jawaban)
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri. (S KT1-05) dimana
subjek mampu menjelaskan bahwa yang dimaksud tanda sama dengan (=) adalah
persamaan.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.11 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
persamaan dari masalah yang diidentifikasi.
44
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan.
Kode Uraian P-06 Ok. Kita bilang persamaan ditandai dengan tanda (=)
bagaimana bentuknya kalau bukan persamaan? S KT1-06 Misal kak 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 tanda nya di ubah seperti 2𝑥 +
2𝑦 + 𝑧 ≤ 8.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan. Dimana subjek
menyebutkan yang dimaksud contoh persamaan dan juga bukan contoh persamaan.
(S KT1-06)
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.12 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
dan menuliskan persamaan dari masalah yang diidentifikasi.
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam mengaplikasikan konsep
persamaan.
Kode Uraian P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-15 Bagaimana itu langkah-langkahnya dek? S KT1-15 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan
1 dan 2 sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4
45
pada lembar jawabaan) selanjutnya subtitusi nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menuliskan model matematika (S KT1-11) dan mengaplikaskannya dengan cara
mengeliminasi persamaan 1 sampai persamaan 3. (S KT1-15)
5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Subjek KT Pada M1 Tentang Konsep
Persamaan Linear Tiga Variabel.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.13 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
persamaan linear tiga variabel dengan mengidentifikasi variabel-variabel yang
termuat seperti variabel x, y, dan z.
Berikut petikan wawancara subjek KT pada M1 tentang konsep persamaan
linear tiga variabel.
Kode Uraian P-08 Bagaimana bentuknya itu persamaan linear tiga variabel dan
bukan contoh persamaan linear tiga variabel? S KT1-08 Misal kak 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 ini dimaksud persamaan
linear tiga variabel kak dan bukan persamaan linear tiga variabel kak 2x-y-2=0
P-09 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek? S KT1-09 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta.
46
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.
(S KT1-09)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.14 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model matematika.
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-08 Bagaimana bentuknya itu persamaan linear tiga variabel dan
bukan contoh persamaan linear tiga variabel? S KT1-08 Misal kak 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 ini dimaksud persamaan
linear tiga variabel kak dan bukan persamaan linear tiga variabel kak 2x-y-2=0
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh yang dimaksud persamaan linear tiga variabel dan bukan
contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel. (S KT1-08)
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.15 Hasil Tes SKT1
47
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
dan menuliskan model matematika.
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam mengaplikasikan konsep
persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-15 Bagaimana itu langkah-langkahnya dek? S KT1-15 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1
dan 2 sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya subtitusi nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menuliskan model matematika (S KT1-11) dan mengaplikasikannya dengan
mengeliminasi persamaan-persamaan. (S KT1-15).
6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Subjek KT Pada M1 Tentang Konsep
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.16 Hasil Tes SKT1
48
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dari masalah yang diidentifikasi.
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KT1-04 Sistem persamaan linear tiga variabel ditandai dengan tanda
(=),dan terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menjelaskan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya
sendiri. (S KT1-04)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.17 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
model matematika dari masalah.
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-12 Kalau misalkan hanya dua persamaan apa itu SPLTV dek? S KT1-12 Bukan kak. Karena hanya termampu dua persamaan sedangkan
SPLTV terdiri dari tiga.
49
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh system persamaan linear tiga variabel (S KT1-11) dan
membedakan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel. (S
KT1-12)
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.18 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
mengaplikasikan sistem persamaan linear tiga variabel dengan menentukan dan
menuliskan model matematika.
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam mengaplikasikan konsep sistem
persamaaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-15 Bagaimana itu langkah-langkahnya dek? S KT1-15 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1
dan 2 sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya subtitusi nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menuliskan model matematika (S KT1-11) dan menyelesaikan sesuai metode yang
dipilih. (S KT1-15)
50
7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M1 Tentang
Konsep Operasi Pada Bilangan.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.19 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dalam
memecahkan masalah menggunakan operasi bilangan dengan benar.
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
operasi pada bilangan.
Kode Uraian P-16 Kenapa pada proses eliminasi 1 dan 3 variabel y tidak
dieliminasi berbeda dengan persamaan 1 dan 2? S KT1-16 Karena persamaan 1 dan 3 kak variabel y tidak habis di
kurangkan sedangkan persamaan 1 dan 2 habis dikurangkan.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep operasi pada bilangan. Subjek hanya menjelaskan prosedur
pada proses eliminasi. (S KT1-16)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.20 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menggunakan operasi bilangan dalam memecahkan masalah.
51
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep operasi pada bilangan.
Kode Uraian P-16 Kenapa pada proses eliminasi 1 dan 3 variabel y tidak
dieliminasi berbeda dengan persamaan 1 dan 2? S KT1-16 Karena persamaan 1 dan 3 kak variabel y tidak habis di
kurangkan sedangkan persamaan 1 dan 2 habis dikurangkan.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.21 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menyelesaikan masalah dengan menggunakan operasi pada bilangan.
Berikut petikan wawancara subjek KT pada M1 tentang konsep operasi
pada bilangan.
Kode Uraian P-16 Kenapa pada proses eliminasi 1 dan 3 variabel y tidak
dieliminasi berbeda dengan persamaan 1 dan 2? S KT1-16 Karena persamaan 1 dan 3 kak variabel y tidak habis di
kurangkan sedangkan persamaan 1 dan 2 habis dikurangkan.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep operasi pengurangan ke dalam pemecahan masalah. (S
KT1-16)
52
8) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M1 Tentang
Konsep Penyelesaian.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.22 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat memecahkan
masalah sesuai dengan metode yang digunakan.
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
penyelesaian.
Kode Uraian P-13 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya dek? S KT1-13 Pertama kak menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan,
kemudian memisalkan apa yang diketahui dari soal, selanjutnya mengubah soal ke dalam model matematika. Setelah diperoleh model matematika memilih metode yang akan digunakan kemudian menyelesaikannya.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur
dalam memecahkan masalah. (S KT1-13)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.23 Hasil Tes SKT1
53
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat memecahkan
masalah dengan metode yang digunakan.
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep penyelesaian.
Kode Uraian P-13 Kalau ada soal SPLTV bagaimana caa menyelesaikannya dek? S KT1-13 Pertama kak menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan, kemudian
memisalkan apa yang diketahui dari soal, selanjutnya mengubah soal ke dalam model matematika. Setelah diperoleh model matematika memilih metode yang akan digunakan kemudian menyelesaikannya.
P-14 Metode yang apa kita gunakan dek? S KT1-14 Metode gabungan kak P-15 Bagaimana itu langkah-langkahnya dek? S KT1-15 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1 dan 2
sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya subtitusi nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000
P-16 Kenapa pada proses eliminasi 1 dan 3 variabel y tidak dieliminasi berbeda dengan persamaan 1 dan 2?
S KT1-16 Karena persamaan 1 dan 3 kak variabel y tidak habis di kurangkan sedangkan persamaan 1 dan 2 habis dikurangkan.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.24 Hasil Tes SKT1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat memecahkan
masalah dengan benar berdasakan metode yang digunakan.
54
Berikut petikan wawancara SKT1 dalam mengaplikasikan konsep
penyelesaian.
Kode Uraian P-15 Bagaimana itu langkah-langkahnya dek? S KT1-15 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1 dan 2
sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya subtitusi nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep penyelesaian ke dalam pemecahan masalah. Dimana
subjek mampu mencari harga sebuah buku, pensil dan penggaris. (S KT1-15)
b. Masalah 2 (M2)
1) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M2 Tentang
Konsep Variabel.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.25 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
harga apel sebagai variabel x, harga jambu sebagai variabel y, dan harga mangga
sebagai variabel z.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
variabel.
Kode Uraian P-05 Yang mana itu dek variabel, koefisien dan konstanta
55
S KT2-05 Variabel itu kak yang huruf yang ada pada persamaan linear tiga variabel, koefisien itu nilai yang ada di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda (=) seperti 2𝑥 + 𝑦 − 𝑧 =47.000 variabel yaitu x, y, dan z, koefisien 2, 1 dan -1, sedangkan konstanta 47.000.
Bedasarkan petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep variabel sesuai dengan kata-katanya sendiri.(S KT2-05)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.26 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
variabel dengan memisalkan harga apel sebagai x, harga jambu sebagai y, dan harga
mangga sebagai z.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep variabel.
Kode Uraian P-05 Yang mana itu dek variabel, koefisien dan konstanta S KT2-05 Variabel itu kak yang huruf yang ada pada persamaan
linear tiga variabel, koefisien itu nilai yang ada di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda (=) seperti 2𝑥 +𝑦 − 𝑧 = 47.000 variabel yaitu x, y, dan z, koefisien 2, 1 dan -1, sedangkan konstanta 47.000.
P-06 Kalau yang bukan variabel, koefisien, dan konstanta bagaimaana dek?
S KT2-06 Bukan kak variabel itu misal 1, 2, 3 dan bukan koefisien itu misal 4, 5 dan 6, sedangkan bukan konstanta itu kak misal 2x
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KT2-05) dan bukan contoh dari konsep variabel. (S KT2-
06)
56
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.27 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
variabel dengan menentukan harga apel sebagai variabel x, harga jambu sebagai y,
dan harga mangga sebagai z.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam mengaplikasikan konsep variabel.
Kode Uraian P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 2 = 71.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan variabel dengan menuliskan model matematika. (S KT2-07)
2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancaa Terhadap Subjek KT Pada M2 Tentang
Konsep Koefisien.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.28 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
kembali apa yang diketahui dari masalah yang diidentifikasi.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
koefisien.
57
Kode Uraian P-05 Yang mana itu dek variabel, koefisien dan konstanta S KT2-05 Variabel itu kak yang huruf yang ada pada persamaan linear
tiga variabel, koefisien itu nilai yang ada di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda (=) seperti 2𝑥 + 𝑦 − 𝑧 =47.000 variabel yaitu x, y, dan z, koefisien 2, 1 dan -1, sedangkan konstanta 47.000.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri. (S KT2-05)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.29 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
koefisien dari masalah yang diidentifikasi.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep koefisien.
Kode Uraian P-05 Yang mana itu dek variabel, koefisien dan konstanta S KT2-05 Variabel itu kak yang huruf yang ada pada persamaan linear
tiga variabel, koefisien itu nilai yang ada di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda (=) seperti 2𝑥 + 𝑦 − 𝑧 =47.000 variabel yaitu x, y, dan z, koefisien 2, 1 dan -1, sedangkan konstanta 47.000.
P-06 Kalau yang bukan variabel, koefisien, dan konstanta bagaimaana dek?
S KT2-06 Bukan kak variabel itu misal 1, 2, 3 dan bukan koefisien itu misal 4, 5 dan 6, sedangkan bukan konstanta itu kak misal 2x
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KT2-05) dan bukan contoh dari konsep koefisien. (S KT2-
06).
58
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.30 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
koefisien dengan menuliskan jumlah buah yang dibeli dari masalah yang
diidentifikasi.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam nmengaplikasikan konsep
koefisien.
Kode Uraian P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 2 = 71.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model matematika (S KT2-
07)
3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M2 Tentang
Konsep Konstanta.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.31 Hasil Tes SKT2
59
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
apa yang diketahui dari masalah yang diidentifikasi.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
konstanta.
Kode Uraian P-05 Yang mana itu dek variabel, koefisien dan konstanta S KT2-05 Variabel itu kak yang huruf yang ada pada persamaan linear
tiga variabel, koefisien itu nilai yang ada di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda (=) seperti 2𝑥 + 𝑦 − 𝑧 =47.000 variabel yaitu x, y, dan z, koefisien 2, 1 dan -1, sedangkan konstanta 47.000.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri. (S KT2-05)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.32 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
harga dari jumlah buah yang dibeli.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep konstanta.
Kode Uraian S KT2-05 Variabel itu kak yang huruf yang ada pada persamaan linear
tiga variabel, koefisien itu nilai yang ada di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda (=) seperti 2𝑥 + 𝑦 − 𝑧 =47.000 variabel yaitu x, y, dan z, koefisien 2, 1 dan -1, sedangkan konstanta 47.000.
P-06 Kalau yang bukan variabel, koefisien, dan konstanta bagaimaana dek?
S KT2-06 Bukan kak variabel itu misal 1, 2, 3 dan bukan koefisien itu misal 4, 5 dan 6, sedangkan bukan konstanta itu kak misal 2x
60
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KT2-05) dan bukan contoh dari konsep konstanta. (S KT2-
06)
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.33 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
apa yang diketahui dari masalah kemudian menentukan harga dari jumlah buah
yang dibeli.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam mengaplikasikan konsep
konstanta.
Kode Uraian P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 2 = 71.000
Dari petikan wawancara diatas, mampu dilihat bahawa subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KT2-
07)
4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M2 Tentang
Konsep Persamaan.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
61
Gambar 4.34 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
bentuk persamaan dari masalah yang diidentifikasi.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
persamaan.
Kode Uraian P-01 Apa yang kamu pahami dari SPLTV? S KT2-01 SPLTV itu kak terdiri dari tiga persamaan lienar tiga variabel P-02 Bagaimana itu dek tiga persamaan linear tiga variabel? S KT2-02 Ada tiga persamaan linear tiga variabel kak P-03 Bagaimana itu persamaan linear tiga vaiabel dek dan bukan
contoh persamaan linear tiga variabel? S KT2-03 Misal kak 2𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 47.000 ini kak yang dimaksud
persamaan linear tiga variabel (sambil menunjuk lembar jawaban) dan bukan contoh itu kak 2p-3+6r=9
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep persamaan. Subjek hanya menjelaskan sistem persamaan
linear tiga variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.35 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
persamaan dengan menuliskan apa yang diketahui dari masalah.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan.
62
Kode Uraian P-01 Apa yang kamu pahami dari SPLTV? S KT2-01 SPLTV itu kak terdiri dari tiga persamaan lienar tiga variabel P-02 Bagaimana itu dek tiga persamaan linear tiga variabel? S KT2-02 Ada tiga persamaan linear tiga variabel kak P-03 Bagaimana itu persamaan linear tiga vaiabel dek dan bukan
contoh persamaan linear tiga variabel? S KT2-03 Misal kak 2𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 47.000 ini kak yang dimaksud
persamaan linear tiga variabel (sambil menunjuk lembar jawaban) dan bukan contoh itu kak 2p-3+6r=9
P-04 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek? S KT2-04 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta kak P-05 Yang mana itu dek variabel, koefisien dan konstanta S KT2-05 Variabel itu kak yang huruf yang ada pada persamaan linear
tiga variabel, koefisien itu nilai yang ada di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda (=) seperti 2𝑥 + 𝑦 − 𝑧 =47.000 variabel yaitu x, y, dan z, koefisien 2, 1 dan -1, sedangkan konstanta 47.000.
P-06 Kalau yang bukan variabel, koefisien, dan konstanta bagaimaana dek?
S KT2-06 Bukan kak variabel itu misal 1, 2, 3 dan bukan koefisien itu misal 4, 5 dan 6, sedangkan bukan konstanta itu kak misal 2x
P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 2 = 71.000
P-08 Kalau bukan SPLTV bagaimana dek? S KT2-08 2𝑥 − 4 + 𝑧 = 13
3𝑥 + 2𝑦 − 4 = 16 2𝑥 − 2𝑦 ∓ 𝑧 + 4𝑤 = 20
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.36 Hasil Tes SKT2
63
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
bentuk persamaan dengan menentukan variabel, koefisien dan konstanta dari
masalah.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam mengaplikasikan konsep
persamaan.
Kode Uraian P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 2 = 71.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KT2-
07)
5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M1 Tentang
Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.37 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
bentuk persamaan linear tiga variabel dari masalah dengan memisalkan harga apel
sebagai x, harga jambu sebagai y, dan harga mangga sebagai z.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
persamaan linear tiga variabel.
64
Kode Uraian P-03 Bagaimana itu persamaan linear tiga vaiabel dek dan bukan
contoh persamaan linear tiga variabel? S KT2-03 Misal kak 2𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 47.000 ini kak yang dimaksud
persamaan linear tiga variabel (sambil menunjuk lembar jawaban) dan bukan contoh itu kak 2p-3+6r=9
P-04 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek? S KT2-04 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta kak
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.
(S KT2-04)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.38 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
bentuk persamaan linear tiga variabel dengan mengidentifikasi masalah.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-03 Bagaimana itu persamaan linear tiga vaiabel dek dan bukan
contoh persamaan linear tiga variabel? S KT2-03 Misal kak 2𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 47.000 ini kak yang dimaksud
persamaan linear tiga variabel (sambil menunjuk lembar jawaban) dan bukan contoh itu kak 2p-3+6r=9
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel. (S
KT2-03)
65
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.39 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
bentuk persamaan linear tiga variabel dengan menentukan vaiabel, koefisien dan
konstanta.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam mengaplikasikan konsep
persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 2 = 71.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel denga menuliskan model
matematika. (S KT2-07)
6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M2 Tentang
Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.40 Hasil Tes SKT2
66
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
bentuk-bentuk persamaan dengan mengidentifikasi masalah.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-01 Apa yang kamu pahami dari SPLTV? S KT2-01 SPLTV itu kak terdiri dari tiga persamaan lienar tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep sistem persamanan linear tiga variabel dengan kata-katanya
sendiri. (S KT2-01)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.41 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
bentuk-bentuk persamaan dengan mengidentifikasi apa yang diketahui dari
masalah.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 2 = 71.000
P-08 Kalau bukan SPLTV bagaimana dek? S KT2-08 2𝑥 − 4 + 𝑧 = 13
3𝑥 + 2𝑦 − 4 = 16
67
2𝑥 − 2𝑦 ∓ 𝑧 + 4𝑤 = 20
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KT2-07) dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan
linear tiga variabel. (S KT2-08).
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.42 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
bentuk-bentuk persamaan dengan menentukan variabel, koefisien, dan konstanta
dari masalah yang diberikan.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam mengaplikasika konsep sistem
persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 2 = 71.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan
model matematika. (S KT2-07)
7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M2 Tentang
Konsep Operasi Pada Bilangan.
68
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.43 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat memecahkan
masalah dengan benar dengan menggunakan operasi bilangan.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
operasi pada bilangan.
Kode Uraian P-12 Kenapa pada persamaan 1 dan 3 di kali 2 dan di kali 1 dek? S KT2-12 Agar variabel y habis dieliminasi kak. P-13 Terus kenapa bisa dek nilai y positif padahal langkah kedua
dari terakhir negatif? S KT2-13 Masing-masing dikalikan dengan negatif 1 kak.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep operasi pada bilangan. Dimana subjek dapat menjelaskan
konsep perkalian. (S KT2-13)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.44 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
operasi yang digunakan dalam memecahkan masalah.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep operasi pada bilangan.
69
Kode Uraian P-12 Kenapa pada persamaan 1 dan 3 di kali 2 dan di kali 1 dek? S KT2-12 Agar variabel y habis dieliminasi kak. P-13 Terus kenapa bisa dek nilai y positif padahal langkah kedua
dari terakhir negatif? S KT2-13 Masing-masing dikalikan dengan negatif 1 kak.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.45 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat memecahkan
masalah dengan menentukan operasi yang digunakan.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam mengaplikasikan konsep operasi
pada bilangan.
Kode Uraian P-11 Bagaimana langkah-langkahnya dek? S KT2-11 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1
dan 2 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk lembar jawaban) selanjutnya mengeliminasi variabel y persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 5 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya mengeliminasi variabel z pada persamaan 2 dan 3 untuk memperoleh nilai x=14.000. setelah diperoleh nilai x selanjutnya mensubtitusi ke persamaan 4 untuk memperoleh nilai y selanjutnya nilai x di subtitusikan ke persamaan 5 untuk memperoleh nilai z. Jadi harga sebuah apel=14.000, 1 buah jambu=10.000, dan 1 buah mangga = 9.000.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah. (S KT2-
11)
70
8) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M2 Tentang
Konsep Penyelesaian.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.46 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
langkah-langkah yang digunakan dalam memecahkan masalah.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
penyelesaian.
Kode Uraian P-09 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya
dek? S KT2-09 Pertama menuliskan apa yang diketahui, apa yang
ditanyakan, kemudian memisalkan apa yang diketahui dari soal. Selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika. Setelah diperoleh model matematika memilih metode yang akan digunakan kemudian menyelesaikannya.
Berdasarkan perikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan
prosedur dalam memecahkan masalah. (S KT2-09)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.47 Hasil Tes SKT2
71
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
metode yang digunakan dalam memecahkan masalah.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep penyelesaian.
Kode Uraian P-09 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya dek? S KT2-09 Pertama menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan,
kemudian memisalkan apa yang diketahui dari soal. Selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika. Setelah diperoleh model matematika memilih metode yang akan digunakan kemudian menyelesaikannya.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.48 Hasil Tes SKT2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
metode yang digunakan dengan menuliskan langkah-langkah dalam memecahkan
masalah.
Berikut petikan wawancara SKT2 dalam mengaplikasikan konsep
penyelesaian.
Kode Uraian P-11 Bagaimana langkah-langkahnya dek? S KT2-11 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1
dan 2 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk lembar jawaban) selanjutnya mengeliminasi variabel y persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 5 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya mengeliminasi variabel z pada persamaan 2 dan 3 untuk memperoleh nilai x=14.000. setelah diperoleh nilai x selanjutnya mensubtitusi ke
72
persamaan 4 untuk memperoleh nilai y selanjutnya nilai x di subtitusikan ke persamaan 5 untuk memperoleh nilai z. Jadi harga sebuah apel=14.000, 1 buah jambu=10.000, dan 1 buah mangga = 9.000.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah. (S KT2-11)
c. Masalah 3 (M3)
1) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M3 Tentang
Konsep Variabel.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.49 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dari masalah yang diberikan.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
variabel.
Kode Uraian P-09 Bisa dijelaskan dek apa itu variabel, koefisien, dan konstanta S KT3-09 Variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan, koefisien itu nilai
didepan variabel, dan konstanta itu nilai setelah tanda persamaan.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-09)
73
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.50 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
model matematika dengan mengidentifikasi masalah.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep variabel.
Kode Uraian P-10 Bagaimana contohnya itu dek? S KT3-10 Misal kak 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 yang menjadi variabel itu a, b, dan
c, koefisien itu 1, -1, dan 1 sedangkan konstanta 20. P-11 Kalau yang bukan variabel, koefisien, konstanta dek? S KT3-11 Misal 1, 2, 3 bukan variabel, 7,8,9 bukan koefisien karena tidak
ada variabel setelahnya, dan 4x bukan konstanta.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KT3-10) dan bukan contoh dari konsep variabel. (S KT3-
11)
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.51 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika kemudian menentukan variabel yang akan dieliminasi dan
mengeliminasi variabel tersebut.
74
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam mengaplikasikan konsep variabel.
Kode Uraian P-12 Ok. bagaiamana kalau SPLTV dek? S KT3-12 Terdiri dari tiga persamaan kak seperti (sambil menunjuk
lembar jawaban) 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model matematika (S KT3-
12)
2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M3 Tentang
Konsep Koefisien.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.52 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dari masalah yang diberikan.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
koefisien.
Kode Uraian P-09 Bisa dijelaskan dek apa itu variabel, koefisien, dan konstanta S KT3-09 Variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan, koefisien itu nilai
didepan variabel, dan konstanta itu nilai setelah tanda persamaan.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-09)
75
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.53 Hasil SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
model matematika dari masalah yang diidentifikasi.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep koefisien.
Kode Uraian P-10 Bagaimana contohnya itu dek? S KT3-10 Misal kak 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 yang menjadi variabel itu a, b, dan
c, koefisien itu 1, -1, dan 1 sedangkan konstanta 20. P-11 Kalau yang bukan variabel, koefisien, konstanta dek? S KT3-11 Misal 1, 2, 3 bukan variabel, 7,8,9 bukan koefisien karena tidak
ada variabel setelahnya, dan 4x bukan konstanta.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KT3-10) dan bukan contoh dari konsep koefisien. (S KT3-
11)
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.54 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model matematika.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam mengaplikasikan konsep
koefisien.
76
Kode Uraian P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 2 = 71.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model matematika (S KT2-
07)
3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M3 Tentang
Konsep Konstanta.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.55 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dari masalah yang diberikan.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
konstanta.
Kode Uraian P-09 Bisa dijelaskan dek apa itu variabel, koefisien, dan konstanta S KT3-09 Variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan, koefisien itu nilai
didepan variabel, dan konstanta itu nilai setelah tanda persamaan.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-09)
77
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.56 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
model matematika dari masalah yang diidentifikasi.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh konsep konstanta.
Kode Uraian P-10 Bagaimana contohnya itu dek? S KT3-10 Misal kak 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 yang menjadi variabel itu a, b, dan
c, koefisien itu 1, -1, dan 1 sedangkan konstanta 20. P-11 Kalau yang bukan variabel, koefisien, konstanta dek? S KT3-11 Misal 1, 2, 3 bukan variabel, 7,8,9 bukan koefisien karena tidak
ada variabel setelahnya, dan 4x bukan konstanta.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KT3-10) dan bukan contoh dari konsep konstanta. (S KT3-
11)
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.57 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dengan menentukan apa yang diketahui dari masalah yang
diberikan.
78
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam mengaplikasikan konsep
konstanta.
Kode Uraian P-12 Ok. bagaiamana kalau SPLTV dek? S KT3-12 Terdiri dari tiga persamaan kak seperti (sambil menunjuk
lembar jawaban) 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KT3-
12)
4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M3 Tentang
Konsep Persamaan.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.58 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
bentuk persamaan dengan mengidentifikasi masalah.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
persamaan.
Kode Uraian P-03 Bisa dijelaskan dek maksudnya ditandai dengan tanda (=)? S KT3-03 Misal kak 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 tanda (=) itu kak di maksud
persamaan
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-03)
79
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.59 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
bentuk persamaan dengan mengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan.
Kode Uraian P-03 Bisa dijelaskan dek maksudnya ditandai dengan tanda (=)? S KT3-03 Misal kak 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 tanda (=) itu kak di maksud
persamaan P-04 Kalau bukan persamaan dek bagaimana? S KT3-04 Misal kak 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 > 48 ini bukan persamaan kak tapi
pertidaksamaan.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KT3-03) dan bukan contoh dari konsep persamaan. (S KT3-
04).
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.60 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
bentuk persamaan dengan menentukan variabel, koefisien dan konstanta.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam mengaplikasikan konsep
persamaan.
80
Kode Uraian P-03 Bisa dijelaskan dek maksudnya ditandai dengan tanda (=)? S KT3-03 Misal kak 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 tanda (=) itu kak di maksud
persamaan
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dengan memberikan sebuah contoh. (SKT3-03)
5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M3 Tentang
Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.61 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dengan mengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah yang
diberikan.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-05 Bagaimana kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga
variabel? S KT3-05 Maksudnya itu kak ada tiga persamaan linear tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.
(S KT3-05)
81
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.62 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
bentuk persamaan linear tiga variabel dengan mengidentifikasi variabel-variabel,
koefisien, dan konstanta yang termuat dari masalah yang diberikan.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-06 Bagaimana itu dek persamaan linear tiga variabel S KT3-06 Misal kak 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 P-07 Kalau bukan persamaan linear tiga variabel bagaimana
dek? S KT3-07 2𝑝 − 2 + 𝑟 = 12
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KT3-06) dan bukan contoh dari konsep persamaan linear
tiga variabel. (S KT3-07)
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.63 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dengan menentukan variabel-variabel, koefisien, dan konstanta
dari masalah yang diberikan.
82
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam mengaplikasikan konsep
persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-12 Ok. bagaiamana kalau SPLTV dek? S KT3-12 Terdiri dari tiga persamaan kak seperti (sambil menunjuk
lembar jawaban) 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep sistem pesamaan linear tiga variabel dengan menuliskan
model matematika (S KT3-12)
6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M3 Tentang
Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.64 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
bentuk persamaan-persamaan dari masalah yang diberikan.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-02 Apa yang kita ketahui dek dari SPLTV? S KT3-02 SPLTV itu kak ditandai dengan tanda (=), terdiri dari tiga
persamaan linear tiga variabel
83
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya
sendiri. (S KT3-02)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.65 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menentukan persamaan-persamaan dengan mengidentifikasi masalah yang
diberikan.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-12 Ok. bagaiamana kalau SPLTV dek? S KT3-12 Terdiri dari tiga persamaan kak seperti (sambil menunjuk
lembar jawaban) 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
P-13 Kalau bukan SPLTV bagaimana dek? S KT3-13 Misal kak:
2𝑝 − 3𝑞 + 𝑟 = 12 𝑝 + 2𝑞 − 𝑟 = 14
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KT3-12) dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan
linear tiga variabel. (S KT3-13)
84
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.66 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dengan menentukan variabel-variabel, koefisien, dan konstanta
yang termuat pada masalah yang diberikan.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam mengaplikasikan konsep sistem
persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-12 Ok. bagaiamana kalau SPLTV dek? S KT3-12 Terdiri dari tiga persamaan kak seperti (sambil menunjuk
lembar jawaban) 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan
model matematika (S KT3-11)
7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M3 Tentang
Konsep Operasi Pada Bilangan.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.67 Hasil Tes SKT3
85
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat memecahkan
masalah dengan menggunakan operasi bilangan.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
operasi pada bilangan.
Kode Uraian P-18 Kenapa bisa 𝑏 = 14 dek S KT3-18 Karena 28 di bagi 2 kak jadi sisa 𝑏 = 14 begitupun mencari
nilai c kak.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep operasi pada bilangan. Dimana subjek tidak mampu
menjelaskan bagaimana proses mendapatkan nilai 𝑏 = 14 . (S KT3-18)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.68 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
operasi yang digunakan pada proses eliminasi.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep operasi pada bilangan
Kode Uraian P-17 Kenapa pada proses eliminasi persamaan 1 dan 2 yang
dieliminasi berbeda dengan persamaan 1 dan 3? S KT3-17 Karena lebih memudahkan kak untuk mencari nilainya di
persamaan 1 dan 2 kak variabel a dan c habis dieliminasi sedangkan persamaan 1 dan 3 variabel a dan b habis dieliminasi.
P-18 Kenapa bisa 𝑏 = 14 dek
86
S KT3-18 Karena 28 di bagi 2 kak jadi sisa 𝑏 = 14 begitupun mencari nilai c kak.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.69 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
operasi yang digunakan dalam memecahkan masalah.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam mengaplikasikan konsep operasi
pada bilangan.
Kode Uraian P-18 Kenapa bisa 𝑏 = 14 dek S KT3-18 Karena 28 di bagi 2 kak jadi sisa 𝑏 = 14 begitupun mencari
nilai c kak.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep pembagian pada bilangan. (S KT3-18)
8) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KT Pada M3 Tentang
Konsep Penyelesaian.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.70 Hasil Tes SKT3
87
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
langkah-langkah dalam memecahkan masalah.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
penyelesaian.
Kode Uraian P-14 Kalau ada soal SPLTV seperti masalah 3 bagaimana cara
menyelesaikannya dek? S KT3-14 Pertama kak, menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan,
mengubah kedalam model matematika, kemudian menentukan metode yang akan digunakan dan menyelesaikannya.
Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur
dalam memecahkan masalah. (S KT3-14)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.71 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
metode yang digunakan dalam memecahkan masalah.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep penyelesaian.
Kode Uraian P-14 Kalau ada soal SPLTV seperti masalah 3 bagaimana cara
menyelesaikannya dek? S KT3-14 Pertama kak, menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan,
mengubah kedalam model matematika, kemudian menentukan metode yang akan digunakan dan menyelesaikannya.
88
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.72 Hasil Tes SKT3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
metode yang digunakan dalam memecahkan masalah dengan menuliskan langkah-
langkahnya.
Berikut petikan wawancara SKT3 dalam mengaplikasikan konsep
penyelesaian.
Kode Uraian P-16 Bagaimana langkah-langkahnya dek? S KT3-16 Pertama kak, mengeliminasi variabel a dan c pada persamaan 1
dan 2 untuk memperoleh nilai b (sambil menunjuk jawaban pada lembar tes) kedua, mengeliminasi variabel a dan b untuk memperoleh nilai c. Setelah diperoleh nilai b dan c selanjutnya di subtitusi ke persamaan 1 sehingga diperoleh nilai a. Jadi nilai a = 12, b=14, dan c =22.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep penyelesaian ke dalam pemecahan masalah. (S KT3-16)
2 Subjek Kategori Sedang (KS)
a. Masalah 1 (M1)
1) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M1 Tentang
Konsep Variabel
89
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.73 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
buku sebagai x, pensil sebagai y dan penggaris sebagai z.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
variabel.
Kode Uraian P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS1-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan
linear tiga variabel.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KS1-07)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.74 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menentukan buku sebagai x. pensil sebagai y dan penggaris sebagai z dari masalah
yang diketahui.
Berikut petikan wawancara subjek KS pada M1 tentang konsep variabel.
90
Kode Uraian P-08 Kalau misal x, y, dan z di ganti p, q, r apakah tetap dikatakan
variabel? S KS1-08 iye kak karena itu huruf juga P-09 Jadi kalau bukan variabel bagaimana contohnya dek? S KS1-09 Misal kak 2, 6, dan 7
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KS1-08) dan bukan contoh dari konsep variabel (S
KS1-09).
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4.75 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menentukan buku sebagai x, pensil sebagai y, dan penggaris sebagai z dengan
menuliskan mdel matematika.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam mengaplikasikan konsep variabel.
Kode Uraian P-10 Bagaimana kalau tiga persamaan linear tiga variabel dek? S KS1-10 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model matematika (S KT3-
10)
2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M1 Tentang
Konsep Koefisien
91
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.76 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
kembali apa yang diketahui dari masalah yang diberikan.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
koefisien.
P-03 Apa kamu pernah belajar materi SPLTV? S KS1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV? S KS1-04 Yang saya ketahui kak kalau SPLTV itu memiliki tiga variabel
dan tiga persamaan linear tiga variabel P-05 Yang mana itu dek tiga variabel? S KS1-05 Tiga variabel itu kak yang ini 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 (sambil
menunjuk lembar jawaban) P-06 Yang mana di situ variabel nya dek ? S KS1-06 Variabel itu kak yang x, y, dan z P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS1-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan
linear tiga variabel. P-08 Kalau misal x, y, dan z di ganti p, q, r apakah tetap dikatakan
variabel? S KS1-08 iye kak karena itu huruf juga P-09 Jadi kalau bukan variabel bagaimana contohnya dek? S KS1-09 Misal kak 2, 6, dan 7
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.77 Hasil Tes SKS1
92
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menentukan jumlah barang yang dibeli dari masalah yang diketahui dengan
menuliskan model matematikanya.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep koefisien.
P-03 Apa kamu pernah belajar materi SPLTV? S KS1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV? S KS1-04 Yang saya ketahui kak kalau SPLTV itu memiliki tiga variabel
dan tiga persamaan linear tiga variabel P-05 Yang mana itu dek tiga variabel? S KS1-05 Tiga variabel itu kak yang ini 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 (sambil
menunjuk lembar jawaban) P-06 Yang mana di situ variabel nya dek ? S KS1-06 Variabel itu kak yang x, y, dan z P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS1-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan
linear tiga variabel. P-08 Kalau misal x, y, dan z di ganti p, q, r apakah tetap dikatakan
variabel? S KS1-08 iye kak karena itu huruf juga P-09 Jadi kalau bukan variabel bagaimana contohnya dek? S KS1-09 Misal kak 2, 6, dan 7
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4.78 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dengan menentukan jumlah barang yang dibeli dari masalah
yang diketahui.
93
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam mengaplikasikan konsep
koefisien.
Kode Uraian P-10 Bagaimana kalau tiga persamaan linear tiga variabel dek? S KS1-10 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model matematika (S KS1-
10)
3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M1 Tentang
Konsep Konstanta.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.79 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
kembali apa yang diketahui dari masalah yang diberikan.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
konstanta.
P-03 Apa kamu pernah belajar materi SPLTV? S KS1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV? S KS1-04 Yang saya ketahui kak kalau SPLTV itu memiliki tiga variabel
dan tiga persamaan linear tiga variabel P-05 Yang mana itu dek tiga variabel? S KS1-05 Tiga variabel itu kak yang ini 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 (sambil
menunjuk lembar jawaban)
94
P-06 Yang mana di situ variabel nya dek ? S KS1-06 Variabel itu kak yang x, y, dan z P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS1-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan
linear tiga variabel. P-08 Kalau misal x, y, dan z di ganti p, q, r apakah tetap dikatakan
variabel? S KS1-08 iye kak karena itu huruf juga P-09 Jadi kalau bukan variabel bagaimana contohnya dek? S KS1-09 Misal kak 2, 6, dan 7
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.80 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
harga barang yang dibeli dari masalah yang diketahui dengan menuliskan model
matematikanya.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep konstanta.
P-03 Apa kamu pernah belajar materi SPLTV? S KS1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV? S KS1-04 Yang saya ketahui kak kalau SPLTV itu memiliki tiga variabel
dan tiga persamaan linear tiga variabel P-05 Yang mana itu dek tiga variabel? S KS1-05 Tiga variabel itu kak yang ini 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 (sambil
menunjuk lembar jawaban) P-06 Yang mana di situ variabel nya dek ? S KS1-06 Variabel itu kak yang x, y, dan z P-07 Kenapa dikatakan variabel dek?
95
S KS1-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear tiga variabel.
P-08 Kalau misal x, y, dan z di ganti p, q, r apakah tetap dikatakan variabel?
S KS1-08 iye kak karena itu huruf juga P-09 Jadi kalau bukan variabel bagaimana contohnya dek? S KS1-09 Misal kak 2, 6, dan 7
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.81 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menentukan apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model
matematika.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam mengaplikasikan konsep
konstanta.
Kode Uraian P-10 Bagaimana kalau tiga persamaan linear tiga variabel dek? S KS1-10 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KS1-
10)
96
4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M1 Tentang
Konsep Persamaan.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.82 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
bentuk persamaan dengan mengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah yang
diberikan.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
persamaan.
P-03 Apa kamu pernah belajar materi SPLTV? S KS1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV? S KS1-04 Yang saya ketahui kak kalau SPLTV itu memiliki tiga variabel
dan tiga persamaan linear tiga variabel P-12 Apa itu PLTV dek? S KS1-12 Persamaan linear tiga variabel P-13 Bagaimana itu dek bentuknya PLTV? S KS1-13 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000 P-14 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS1-14 Karena memiliki tiga variabel kak. P-15 Kalau bukan PLTV bagaimana contohnya dek? S KS1-15 2𝑝 − 3 + 4𝑟 = 14
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.
97
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.83 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menentukan jumlah dan harga buku, pensil, dan penggaris yang dibeli dengan
menuliskan model matematika.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan.
P-03 Apa kamu pernah belajar materi SPLTV? S KS1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV? S KS1-04 Yang saya ketahui kak kalau SPLTV itu memiliki tiga variabel
dan tiga persamaan linear tiga variabel P-12 Apa itu PLTV dek? S KS1-12 Persamaan linear tiga variabel P-13 Bagaimana itu dek bentuknya PLTV? S KS1-13 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000 P-14 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS1-14 Karena memiliki tiga variabel kak. P-15 Kalau bukan PLTV bagaimana contohnya dek? S KS1-15 2𝑝 − 3 + 4𝑟 = 14
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.84 Hasil Tes SKS1
98
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menentukan jumlah dan harga barang yang dibeli dengan menuliskan model
matematika.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam mengaplikasikan konsep
persamaan.
Kode Uraian P-10 Bagaimana kalau tiga persamaan linear tiga variabel dek? S KS1-10 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KS1-
10)
5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M1 Tentang
Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.85 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
bentuk persamaan linear tiga variabel dengan memisalkan buku sebagai x, pensil
sebagai y dan penggaris sebagai z.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
persamaan linear tiga variabel.
99
Kode Uraian P-14 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS1-14 Karena memiliki tiga variabel kak.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.
(S KS1-14)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.86 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menentukan buku sebagai x, pensil sebagai y dan penggaris sebagai z kemudian
menuliskan kedalam model matematika.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-13 Bagaimana itu dek bentuknya PLTV? S KS1-13 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000 P-15 Kalau bukan PLTV bagaimana contohnya dek? S KS1-15 2𝑝 − 3 + 4𝑟 = 14
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KS1-13) dan bukan contoh dari konsep persamaan linear
tiga variabel (S KS1-15)
100
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4.87 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
bentuk persamaan linear tiga variabel dengan menentukan terlebih dahulu buku
sebagai x, pensil sebagai y, dan penggaris sebagai z.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam mengaplikasikan konsep
persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-10 Bagaimana kalau tiga persamaan linear tiga variabel dek? S KS1-10 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model
matematika (S KS1-10)
6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M1 Tentang
Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.88 Hasil Tes SKS1
101
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
kembali apa yang diketahui kemudian memisalkan buku sebagai x, pensil sebagai
y, dan penggaris sebagai z kemudian membuat model matematika.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV? S KS1-04 Yang saya ketahui kak kalau SPLTV itu memiliki tiga variabel
dan tiga persamaan linear tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya
sendiri. (S KS1-04)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.89 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menentukan model matematika dengan mengidentifikasi apa yang diketahui dari
masaah yang diberikan.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-10 Bagaimana kalau tiga persamaan linear tiga variabel dek? S KS1-10 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
102
P-11 Jadi kalau hanya 2 persamaan atau 1 apakah dikatakan SPLTV dek?
S KS1-11 Tidak kak kalau 2 persamaan itu SPLDV sedangkan 1 persamaan itu berarti PLTV kak
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KS1-10) dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan
linear tiga variabel. (S KS1-11).
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.90 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menuliskan model matematika dengan menetukan terlebih dahulu apa yang
diketahui dari masalah yang diidentifikasi.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam mengaplikasikan konsep sistem
persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-10 Bagaimana kalau tiga persamaan linear tiga variabel dek? S KS1-10 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep sistem persamaan linea tiga variabel dengan menuliskan
model matematika (S KS1-10)
103
7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M1 Tentang
Konsep Operasi Pada Bilangan.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.91 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
memecahkan masalah dengan menggunakan operasi bilangan.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
operasi pada bilangan.
Kode Uraian P-16 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya
dek? S KS1-16 Pertama kak, menuliskan apa yang diketahui, memisalkan apa
yang diketahui dari soal sebagai variabel, selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika, dan menuliskan apa yang ditanyakan dari soal, kemudian memilih metode untuk memecahkan masalah.
P-17 Metode apa yang digunakan dek? S KS1-17 Metode gabungan dek P-18 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah tersebut? S KS1-18 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1
dan 2 sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya masukkan nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku =2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.
104
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.92 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menentukan operasi yang digunakan dalam memecahkan masalah yang diberikan.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam memberikan contoh dan
bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
Kode Uraian P-16 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya dek? S KS1-16 Pertama kak, menuliskan apa yang diketahui, memisalkan apa yang
diketahui dari soal sebagai variabel, selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika, dan menuliskan apa yang ditanyakan dari soal, kemudian memilih metode untuk memecahkan masalah.
P-17 Metode apa yang digunakan dek? S KS1-17 Metode gabungan dek P-18 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah tersebut? S KS1-18 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1 dan
2 sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya masukkan nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.93 Hasil Tes SKS1
105
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menggunakan operasi dalam memecahkan masalah yang diberikan.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam mengaplikasikan konsep operasi
pada bilangan.
Kode Uraian P-18 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah tersebut? S KS1-18 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1
dan 2 sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya masukkan nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku =2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan ke dalam pemecahan masalah. (S
KS1-18)
8) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M1 Tentang
Konsep Penyelesaian.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.94 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menyelesaikan masalah sesuai prosedur.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
penyelesaian.
106
Kode Uraian P-16 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya
dek? S KS1-16 Pertama kak, menuliskan apa yang diketahui, memisalkan apa
yang diketahui dari soal sebagai variabel, selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika, dan menuliskan apa yang ditanyakan dari soal, kemudian memilih metode untuk memecahkan masalah.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur
dalam memecahkan masalah. (S KS1-16)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.95 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menentukan metode yang digunakan dalam memecahkan masalah.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep penyelesaian.
Kode Uraian P-16 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya
dek? S KS1-16 Pertama kak, menuliskan apa yang diketahui, memisalkan apa
yang diketahui dari soal sebagai variabel, selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika, dan menuliskan apa yang ditanyakan dari soal, kemudian memilih metode untuk memecahkan masalah.
P-17 Metode apa yang digunakan dek? S KS1-17 Metode gabungan dek P-18 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah tersebut? S KS1-18 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1
dan 2 sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk
107
memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya masukkan nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku =2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000
Berdasarkan petikan wawnacara di atas dapat dilihat bahwa subjek tidak
mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.96 Hasil Tes SKS1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menentukan metode yang digunakan dalam memecahkan masalah dan
menyelesaikan sesuai prosedur dengan benar.
Berikut petikan wawancara SKS1 dalam mengaplikasikan konsep
penyelesaian.
Kode Uraian P-18 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah tersebut? S KS1-18 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1
dan 2 sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya masukkan nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y kemudian mensubtitusi nilai x dan y ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku =2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah. (S KS1-18)
108
b. Masalah 2 (M2)
1) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M2 Tentang
Konsep Variabel
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 97 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
apel sebagai x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai z.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
variabel.
Kode Uraian P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS2-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear
tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KS2-07)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 98 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
apel sebagai x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai z.
109
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep variabel.
Kode Uraian P-06 Yang mana variabelnya dek? S KS2-06 Itu yang x, y, dan z kak P-08 Kalau bukan contoh variabel dek? S KS2-08 Bukan variabel itu seperti 6, 7, dan 8
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KS2-06) dan bukan contoh dari konsep variabel. (S KS2-
08)
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4. 99 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
apel sebagai x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai z dengan menuliskan model
matematika.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam mengaplikasikan konsep variabel.
Kode Uraian P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga
variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model matematika (S KS2-
09.
110
2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M2 Tentang
Konsep Koefisien.
I. Menyatakan ulang sebuha konsep
Gambar 4. 100 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
kembali apa yang diketahui dari masalah yang diberikan dengan menuliskan model
matematika.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
koefisien.
Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV dek? S KS2-04 SPLTV itu tediri dari tiga variabel dan memiliki tiga persamaan
linear tiga variabel. P-05 Yang mana di maksud tiga variabel dek? S KS2-05 Yang ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 =
47.00 P-06 Yang mana variabelnya dek? S KS2-06 Itu yang x, y, dan z kak P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS2-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear
tiga variabel P-08 Kalau bukan contoh variabel dek? S KS2-08 Bukan variabel itu seperti 6, 7, dan 8 P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga
variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-10 Kalau hanya satu persamaan apa namanya dek? S KS2-10 PLTV kak P-11 Kenapa dikatakan PLTV? S KS2-11 Karena memiliki tiga variabel.
111
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 101 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
jumlah apel, jambu, dan mangga yang dibeli.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep koefisien.
Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV dek? S KS2-04 SPLTV itu tediri dari tiga variabel dan memiliki tiga persamaan
linear tiga variabel. P-05 Yang mana di maksud tiga variabel dek? S KS2-05 Yang ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 =
47.00 P-06 Yang mana variabelnya dek? S KS2-06 Itu yang x, y, dan z kak P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS2-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear
tiga variabel P-08 Kalau bukan contoh variabel dek? S KS2-08 Bukan variabel itu seperti 6, 7, dan 8 P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga
variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-10 Kalau hanya satu persamaan apa namanya dek? S KS2-10 PLTV kak P-11 Kenapa dikatakan PLTV? S KS2-11 Karena memiliki tiga variabel.
112
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4. 102 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
jumlah apel, jambu, dan mangga yang dibeli dengan menuliskan kembali apa yang
diketahui dari masalah.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam mengaplikasikan konsep
koefisien.
Kode Uraian P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga
variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model matematika (S KS2-
09).
3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M2 Tentang
Konsep Konstanta.
113
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 103 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
jumlah harga yang dibeli dari masalah yang diketahui.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
konstanta.
Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV dek? S KS2-04 SPLTV itu tediri dari tiga variabel dan memiliki tiga persamaan
linear tiga variabel. P-05 Yang mana di maksud tiga variabel dek? S KS2-05 Yang ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 =
47.00 P-06 Yang mana variabelnya dek? S KS2-06 Itu yang x, y, dan z kak P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS2-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear
tiga variabel P-08 Kalau bukan contoh variabel dek? S KS2-08 Bukan variabel itu seperti 6, 7, dan 8 P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga
variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-10 Kalau hanya satu persamaan apa namanya dek? S KS2-10 PLTV kak P-11 Kenapa dikatakan PLTV? S KS2-11 Karena memiliki tiga variabel.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.
114
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 104 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
harga dari jumlah yang dibeli dengan menuliskan model matematika.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
konstanta.
Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV dek? S KS2-04 SPLTV itu tediri dari tiga variabel dan memiliki tiga persamaan
linear tiga variabel. P-05 Yang mana di maksud tiga variabel dek? S KS2-05 Yang ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 =
47.00 P-06 Yang mana variabelnya dek? S KS2-06 Itu yang x, y, dan z kak P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS2-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear
tiga variabel P-08 Kalau bukan contoh variabel dek? S KS2-08 Bukan variabel itu seperti 6, 7, dan 8 P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga
variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-10 Kalau hanya satu persamaan apa namanya dek? S KS2-10 PLTV kak P-11 Kenapa dikatakan PLTV? S KS2-11 Karena memiliki tiga variabel.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.
115
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4. 105 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
harga dari jumlah buah yang dibeli dengan menuliskan model matematika.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep konstanta.
Kode Uraian P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga
variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KS2-
09).
4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M2 Tentang
Konsep Persamaan.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 106 Hasil Tes SKS2
116
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
bentuk persamaan dengan memisalkan terlebih apel sebagai x, jambu sebagai y, dan
mangga sebagai y.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
persamaan.
Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV dek? S KS2-04 SPLTV itu tediri dari tiga variabel dan memiliki tiga persamaan
linear tiga variabel. P-05 Yang mana di maksud tiga variabel dek? S KS2-05 Yang ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 =
47.00 P-06 Yang mana variabelnya dek? S KS2-06 Itu yang x, y, dan z kak P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS2-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear
tiga variabel P-08 Kalau bukan contoh variabel dek? S KS2-08 Bukan variabel itu seperti 6, 7, dan 8 P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga
variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-10 Kalau hanya satu persamaan apa namanya dek? S KS2-10 PLTV kak P-11 Kenapa dikatakan PLTV? S KS2-11 Karena memiliki tiga variabel.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 107 Hasil Tes SKS2
117
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
apel sebagai x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai y dengan menuliskan model
matematika.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan.
Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV dek? S KS2-04 SPLTV itu tediri dari tiga variabel dan memiliki tiga persamaan
linear tiga variabel. P-05 Yang mana di maksud tiga variabel dek? S KS2-05 Yang ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 =
47.00 P-06 Yang mana variabelnya dek? S KS2-06 Itu yang x, y, dan z kak P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS2-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear
tiga variabel P-08 Kalau bukan contoh variabel dek? S KS2-08 Bukan variabel itu seperti 6, 7, dan 8 P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga
variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-10 Kalau hanya satu persamaan apa namanya dek? S KS2-10 PLTV kak P-11 Kenapa dikatakan PLTV? S KS2-11 Karena memiliki tiga variabel.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4. 108 Hasil Tes SKS2
118
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dengan menentukan terlebih dahulu apa yang diketahui dari
masalah.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam mengaplikasikan konsep
persamaan.
Kode Uraian P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga
variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KS2-
09).
5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang
Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 109 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
kembali apa yang diketahui dengan memisalkan apel sebagai x, jambu sebagai y,
dan mangga sebagai z kemudian membuat model matematika.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
persamaan linear tiga variabel.
119
Kode Uraian P-11 Kenapa dikatakan PLTV? S KS2-11 Karena memiliki tiga variabel.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.
(S KS2-11)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 110 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
jumlah yang dibeli kemudian memisalkan dengan mengganti x, y, dan z kemudian
membuat model matematika.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-12 Bagaimana contohnya dek? S KS2-12 Seperti ini kak 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000 P-13 Kalau bukan contoh PLTV bagaimana dek? S KS2-13 Misal kak 2𝑝 − 𝑞 + 2𝑟 − 𝑠 = 34
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KS2-12) dan bukan contoh dari konsep persamaan linear
tiga variabel. (S KS2-13)
120
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4. 111 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menuliskan model matematika kemudian mengeliminasi persamaan-persamaan
tersebut.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam mengaplikasikan konsep
persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga
variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan linera tiga variabel dengan menuliskan model
matematika (S KS2-09).
6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M2 Tentang
Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 112 Hasil Tes SKS2
121
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
apa yang diketahui dari masalah yang diberikan kemudian memisalkan apel sebagai
x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai z, kemudian menuliskan model
matematika.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV dek? S KS2-04 SPLTV itu tediri dari tiga variabel dan memiliki tiga persamaan
linear tiga variabel.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya
sendiri. (S KS2-04)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 113 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model matematika.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga
variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000
122
3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000 P-14 Kalau bukan contoh SPLTV bagaimana dek? S KS2-14 Misal kak
2𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 8 3𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 10
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KS2-09) dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan
linear tiga variabel (S KS2-14)
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4. 114 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model matematika kemudian
mengeliminasi persamaan-persamaan tersebut.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam mengaplikasikan konsep sistem
persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga
variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan
model matematika (S KS2-09).
123
7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M2 Tentang
Konsep Operasi Pada Bilangan.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 115 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menggunakan operasi bilangan dalam memecahkan masalah.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
operasi pada bilangan.
Kode Uraian P-17 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah sesuai
metode eliminasi? S KS2-17 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1
dan 2 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk lembar jawaban) selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 5 (sambil menunjuk persamaan 5 pada lembar jawabaan) selanjutnya mengeliminasi variabel y pada persamaan 4 dan 5 untuk memperoleh nilai x=14.000.
P-18 Kenapa hanya nilai x yang di cari dek sedangkan nilai y dan z tidak?
S KS2-18 Saya kesulitan pada proses eliminasi kak sehingga lama berpikir dan waktunya habis.
P-19 Pahamki dek cara memperoleh nilai x? S KS2-19 iye kak 28.000/2 sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 14.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.
124
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 116 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
operasi yang digunakan dalam memecahkan masalah.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam memberika contoh dan bukan
contoh dari konsep operasi pada bilangan.
Kode Uraian P-17 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah sesuai
metode eliminasi? S KS2-17 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1
dan 2 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk lembar jawaban) selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 5 (sambil menunjuk persamaan 5 pada lembar jawabaan) selanjutnya mengeliminasi variabel y pada persamaan 4 dan 5 untuk memperoleh nilai x=14.000.
P-18 Kenapa hanya nilai x yang di cari dek sedangkan nilai y dan z tidak?
S KS2-18 Saya kesulitan pada proses eliminasi kak sehingga lama berpikir dan waktunya habis.
P-19 Pahamki dek cara memperoleh nilai x? S KS2-19 iye kak 28.000/2 sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 14.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh pada bilangan dan bukan contoh dari konsep operasi pada
bilangan.
125
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4. 117 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menggunakan operasi bilangan dalam memecahkn masalah.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam mengaplikasikan konsep operasi
pada bilangan.
Kode Uraian P-19 Pahamki dek cara memperoleh nilai x? S KS2-19 iye kak 28.000/2 sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 14.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep pembagian dalam pemecahan masalah. (S KS2-19)
8) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M2 Tentang
Konsep Penyelesaian
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 118 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kemudian persamaan 1 dan 3 sehingga diperoleh
126
persamaan 4 dan 5 kemudian dieliminasi untuk memperoleh nilai x, akan tetapi
subjek tidak menyelesaikan masalah untuk mencari nilai z, dan y.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
penyelesaian.
Kode Uraian P-15 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya
dek? S KS2-15 Pertama kak menuliskan apa yang diketahui dari soal, apa
yang ditanyakan dari soal, kemudian memisalkan apa yang diketahui dari soal, selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika serta memecahkan masalah sesuai metode yang akan digunakan.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur
dalam memecahkan masalah. (S KS2-15)
II. Memberikan contoh dan bukan conth dari konsep
Gambar 4. 119 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
metode yang digunakan dalam memecahkan masalah.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep penyelesaian
Kode Uraian P-15 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya
dek? S KS2-15 Pertama kak menuliskan apa yang diketahui dari soal, apa
yang ditanyakan dari soal, kemudian memisalkan apa yang diketahui dari soal, selanjutnya mengubah soal kedalam model
127
matematika serta memecahkan masalah sesuai metode yang akan digunakan.
P-16 Metode apa yang digunakan dek? S KS2-16 Metode eliminasi kak P-17 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah sesuai
metode eliminasi? S KS2-17 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1
dan 2 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk lembar jawaban) selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 5 (sambil menunjuk persamaan 5 pada lembar jawabaan) selanjutnya mengeliminasi variabel y pada persamaan 4 dan 5 untuk memperoleh nilai x=14.000.
P-18 Kenapa hanya nilai x yang di cari dek sedangkan nilai y dan z tidak?
S KS2-18 Saya kesulitan pada proses eliminasi kak sehingga lama berpikir dan waktunya habis.
P-19 Pahamki dek cara memperoleh nilai x? S KS2-19 iye kak 28.000/2 sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 14.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4. 120 Hasil Tes SKS2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
metode yang digunakan dalam memecahkan masalah dengan dapat mengeliminasi
persamaan 1 dan 2 kemudian persamaan 1 dan 3 sehingga diperoleh persamaan 4
dan 5 kemudian dieliminasi untuk memperoleh nilai x, akan tetapi subjek tidak
menyelesaikan masalah untuk mencari nilai z, dan y.
Berikut petikan wawancara SKS2 dalam mengaplikasikan konsep
penyelesaian
128
Kode Uraian P-17 Bagaimana langkah-langkah memecahkan masalah sesuai
metode eliminasi? S KS2-17 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1
dan 2 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk lembar jawaban) selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 5 (sambil menunjuk persamaan 5 pada lembar jawabaan) selanjutnya mengeliminasi variabel y pada persamaan 4 dan 5 untuk memperoleh nilai x=14.000.
P-18 Kenapa hanya nilai x yang di cari dek sedangkan nilai y dan z tidak?
S KS2-18 Saya kesulitan pada proses eliminasi kak sehingga lama berpikir dan waktunya habis.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah. Dimana subjek
tidak menyelesaikan masalah secara runtut hanya mencari nilai 𝑥 tidak mencari
nilai 𝑦 dan 𝑧 (S KS2-18)
c. Masalah 3 (M3)
1) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M3 Tentang
Konsep Variabel
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 121 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
kembali dari masalah yang diidentifikasi dengan menuliskan bentuk persamaan 1
sampai 3.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
variabel.
129
Kode Uraian P-04 Kenapa a,b,c dikatakan variabel? S KS3-04 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear
tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KS3-04)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 122 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep variabel.
Kode Uraian P-03 Yang mana dimaksud variabel dek? S KS3-03 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 yang
menjadi variabel nya kak a, b, dan c P-05 Kalau bukan variabel bagaimana contohya dek? S KS3-05 Misal kak 7, 8, 9
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KS3-03) dan bukan contoh dari konsep variabel. (S KS3-
05)
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4. 123 Hasil Tes SKS3
130
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
apa yang diketahui dari masalah kemudian menuliskan bentuk persamaan 1 sampai
3.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam mengaplikasikan konsep variabel.
Kode Uraian P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel
bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model matematika (S KS3-
06)
2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M3 Tentang
Konsep Koefisien.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 124 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
apa yang diketahui kedalam bentuk persamaan 1 sampai 3.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
koefisien.
Kode Uraian P-02 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KS3-02 SPLTV itu memiliki variabel dan terdiri dari tiga persamaan
linear tiga variabel
131
P-09 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS3-09 Karena memiliki tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 125 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
apa yang diketahui dengan menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep koefisien.
P-02 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KS3-02 SPLTV itu memiliki variabel dan terdiri dari tiga persamaan
linear tiga variabel P-03 Yang mana dimaksud variabel dek? S KS3-03 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 yang
menjadi variabel nya kak a, b, dan c P-04 Kenapa a,b,c dikatakan variabel? S KS3-04 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear
tiga variabel P-05 Kalau bukan variabel bagaimana contohya dek? S KS3-05 Misal kak 7, 8, 9 P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel
bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
P-07 Kenapa dikatakan tiga persamaan linear tiga variabel? S KS3-07 Karena ada tiga persamaan linear tiga variabel P-08 Bagaimana kalau persamaan linear tiga variabel dek? S KS3-08 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48
132
P-09 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS3-09 Karena memiliki tiga variabel P-10 Kalau bukan contoh PLTV bagaimana dek? S KS3-10 Misal kak 2𝑑 − 3 + 𝑓 = 7
Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4. 126 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
apa yang diketahui dari masalah kemudian menuliskan bentuk persamaan 1 sampai
3.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam mengaplikasikan konsep koefisien.
Kode Uraian P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel
bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model matematika (S KS3-
06)
3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M3 Tentang
Konsep Konstanta.
133
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 127 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
apa yang diketahui dari masalah kedalam bentuk persamaan 1 sampai 3.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
konstanta.
Kode Uraian P-02 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KS3-02 SPLTV itu memiliki variabel dan terdiri dari tiga persamaan
linear tiga variabel P-09 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS3-09 Karena memiliki tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 128 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam memberikan conto dan bukan
contoh dari konsep konstanta.
134
P-02 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KS3-02 SPLTV itu memiliki variabel dan terdiri dari tiga persamaan
linear tiga variabel P-03 Yang mana dimaksud variabel dek? S KS3-03 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 yang
menjadi variabel nya kak a, b, dan c P-04 Kenapa a,b,c dikatakan variabel? S KS3-04 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear
tiga variabel P-05 Kalau bukan variabel bagaimana contohya dek? S KS3-05 Misal kak 7, 8, 9 P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel
bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
P-07 Kenapa dikatakan tiga persamaan linear tiga variabel? S KS3-07 Karena ada tiga persamaan linear tiga variabel P-08 Bagaimana kalau persamaan linear tiga variabel dek? S KS3-08 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 P-09 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS3-09 Karena memiliki tiga variabel P-10 Kalau bukan contoh PLTV bagaimana dek? S KS3-10 Misal kak 2𝑑 − 3 + 𝑓 = 7
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4. 129 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam mengaplikasikan konsep
konstanta.
135
Kode Uraian P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel
bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KS3-
06)
4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M3 Tentang
Konsep Persamaan.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 130 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
bentuk persamaan 1 sampai 3 dari masalah yang diberikan.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
persamaan.
P-02 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KS3-02 SPLTV itu memiliki variabel dan terdiri dari tiga persamaan
linear tiga variabel P-03 Yang mana dimaksud variabel dek? S KS3-03 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 yang
menjadi variabel nya kak a, b, dan c P-04 Kenapa a,b,c dikatakan variabel? S KS3-04 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear
tiga variabel P-05 Kalau bukan variabel bagaimana contohya dek? S KS3-05 Misal kak 7, 8, 9
136
P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel bagaimana dek?
S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
P-07 Kenapa dikatakan tiga persamaan linear tiga variabel? S KS3-07 Karena ada tiga persamaan linear tiga variabel P-08 Bagaimana kalau persamaan linear tiga variabel dek? S KS3-08 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 P-09 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS3-09 Karena memiliki tiga variabel P-10 Kalau bukan contoh PLTV bagaimana dek? S KS3-10 Misal kak 2𝑑 − 3 + 𝑓 = 7
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 131 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan.
P-02 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KS3-02 SPLTV itu memiliki variabel dan terdiri dari tiga persamaan
linear tiga variabel P-03 Yang mana dimaksud variabel dek? S KS3-03 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 yang
menjadi variabel nya kak a, b, dan c P-04 Kenapa a,b,c dikatakan variabel? S KS3-04 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear
tiga variabel P-05 Kalau bukan variabel bagaimana contohya dek? S KS3-05 Misal kak 7, 8, 9
137
P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel bagaimana dek?
S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
P-07 Kenapa dikatakan tiga persamaan linear tiga variabel? S KS3-07 Karena ada tiga persamaan linear tiga variabel P-08 Bagaimana kalau persamaan linear tiga variabel dek? S KS3-08 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 P-09 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS3-09 Karena memiliki tiga variabel P-10 Kalau bukan contoh PLTV bagaimana dek? S KS3-10 Misal kak 2𝑑 − 3 + 𝑓 = 7
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaaan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4. 132 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
bentuk persamaan 1 sampai 3 dengan menentukan apa yang diketahui dari masalah.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam mengaplikasikan konsep
persamaan.
Kode Uraian P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel
bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
138
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KS3-
06)
5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M3 Tentang
Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 133 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
bentuk persamaan 1 sampai 3 dengan mengidentifikasi masalah yang diberikan.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
persamaan linear tiga variabel
Kode Uraian P-09 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS3-09 Karena memiliki tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.
(S KS3-09)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 134 Hasil Tes SKS3
139
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
bentuk persamaan 1 sampai 3 dengan mengidentifikasi masalah.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-08 Bagaimana kalau persamaan linear tiga variabel dek? S KS3-08 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 P-10 Kalau bukan contoh PLTV bagaimana dek? S KS3-10 Misal kak 2𝑑 − 3 + 𝑓 = 7
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KS2-08) dan bukan contoh dari konsep persamaan linear
tiga variabel. (S KS3-10)
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4. 135 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
bentuk persamaan 1 sampai 3 dengan melihat variabel, koefisien dan konstanta
yang termuat.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel
bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
140
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model
matematika (S KS3-06)
6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M3 Tentang
Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 136 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
apa yang diketahui kedalam bentuk persamaan 1 sampai 3.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-02 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KS3-02 SPLTV itu memiliki variabel dan terdiri dari tiga persamaan
linear tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya
sendiri. (S KS3-02)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 137 Hasil Tes SKS3
141
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
persamaan 1 sampai 3 dengan melihat variabel, koefisien, dan konstanta yang
termuat.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel
bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
P-11 Ok. jadi bagaimana kalau bukan contoh SPLTV? S KS3-11 Misal kak
3𝑚 − 𝑛 + 2 = 10 𝑚 − 2 + 𝑜 = 7 𝑚 − 2𝑛 + 𝑜 − 𝑝 = 14
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
menyebutkan contoh (S KS3-06) dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan
linear tiga variabel (S KS3-11).
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4. 138 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
persamaan 1 sampai 3 dengan menentukan terlebih dahulu variabel, koefisien dan
konstanta yang termuat.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam mengaplikasikan konsep sistem
persamaan linear tiga variabel.
142
Kode Uraian P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel
bagaimana dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan
model matematika (S KS3-06)
7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M3 Tentang
Konsep Operasi Pada Bilangan
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 139 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menggunakan operasi dalam memecahkan masalah.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
operasi pada bilangan.
Kode Uraian P-14 Bagaimana langkah-langkah metode eliminasi dek? S KS3-14 Mengeliminasi variabel a dan c pada persamaan 1 dan 2 untuk
memperoleh nilai b=14, selanjutnya mengeliminasi variabel a dan b pada persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh nilai c = 22, kemudian mensubtitusi nilai b=12 dan c=22 kepersamaan 1 untuk memperoleh nilai a=12. Jadi sebagai pembuktian
(𝑎+𝑏+𝑐
3) = 16 → (
12+14+22
3) = 16
P-15 Apa yang ditanyakan dari soal dek? S KS3-15 Mencari nilai bilangan a,b, dan c kak (sambil membaca soal
kembali)
143
P-16 Kenapa dibuktikan dek? S KS3-16 Karena saya tidak tahu kak apa yang di tanyakan P-17 Kenapa bisa dek (
12+14+22
3) = 16
S KS3-17 Dari sini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) (𝑎+𝑏+𝑐
3) =
16 P-18 Bagaimana caranya dek sehingga jawabannya 16 S KS3-18 Dijumlahkan bilangan 12+14+22 baru di bagi 3 sehingga
hasilnya 16
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 140 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menentukan operasi yang digunakan dalam memecahkan masalah.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep operasi pada bilangan.
Kode Uraian P-14 Bagaimana langkah-langkah metode eliminasi dek? S KS3-14 Mengeliminasi variabel a dan c pada persamaan 1 dan 2 untuk
memperoleh nilai b=14, selanjutnya mengeliminasi variabel a dan b pada persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh nilai c = 22, kemudian mensubtitusi nilai b=12 dan c=22 kepersamaan 1 untuk memperoleh nilai a=12. Jadi sebagai pembuktian
(𝑎+𝑏+𝑐
3) = 16 → (
12+14+22
3) = 16
P-15 Apa yang ditanyakan dari soal dek? S KS3-15 Mencari nilai bilangan a,b, dan c kak (sambil membaca soal
kembali) P-16 Kenapa dibuktikan dek? S KS3-16 Karena saya tidak tahu kak apa yang di tanyakan P-17 Kenapa bisa dek (
12+14+22
3) = 16
144
S KS3-17 Dari sini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) (𝑎+𝑏+𝑐
3) =
16 P-18 Bagaimana caranya dek sehingga jawabannya 16 S KS3-18 Dijumlahkan bilangan 12+14+22 baru di bagi 3 sehingga
hasilnya 16
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4. 141 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menggunakan operasi dalam memecahkan masalah.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam mengaplikasikan konsep operasi
pada bilangan.
Kode Uraian P-17 Kenapa bisa dek (
12+14+22
3) = 16
S KS3-17 Dari sini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) (𝑎+𝑏+𝑐
3) = 16
P-18 Bagaimana caranya dek sehingga jawabannya 16 S KS3-18 Dijumlahkan bilangan 12+14+22 baru di bagi 3 sehingga
hasilnya 16
Berdasarlan petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep penjumlahan dan pembagian ke dalam pemecahan
masalah. (S KS3-18)
8) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KS Pada M3 Tentang
Konsep Penyelesaian.
145
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 142 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menyelesaikan masalah sesuai prosedur akan tetapi pada tahap akhir subjek tidak
menuliskan himpunan penyelesaian hanya membuktikan.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
penyelesaian.
Kode Uraian P-12 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KS3-12 Pertama, menuliskan apa yang diketahui dari soal, mengubah
soal kedalam model matematika, kemudian menentukan metode yang akan digunakan dan memecahkan masalah.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep penyelesaian dengan kata-katanya sendiri. Dimana subjek
hanya menjelaskan prosedur dalam memecahkan masalah. (S KS3-12)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 143 Hasil Tes SKS3
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
metode yang digunakan dalam memecahkan masalah.
146
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep penyelesaian.
Kode Uraian P-12 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KS3-12 Pertama, menuliskan apa yang diketahui dari soal, mengubah
soal kedalam model matematika, kemudian menentukan metode yang akan digunakan dan memecahkan masalah.
P-13 Metode apa yang digunakan dek? S KS3-13 Metode eliminasi kak P-14 Bagaimana langkah-langkah metode eliminasi dek? S KS3-14 Mengeliminasi variabel a dan c pada persamaan 1 dan 2 untuk
memperoleh nilai b=14, selanjutnya mengeliminasi variabel a dan b pada persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh nilai c = 22, kemudian mensubtitusi nilai b=12 dan c=22 kepersamaan 1 untuk
memperoleh nilai a=12. Jadi sebagai pembuktian (𝑎+𝑏+𝑐
3) =
16 → (12+14+22
3) = 16
P-15 Apa yang ditanyakan dari soal dek? S KS3-15 Mencari nilai bilangan a,b, dan c kak (sambil membaca soal
kembali) P-16 Kenapa dibuktikan dek? S KS3-16 Karena saya tidak tahu kak apa yang di tanyakan P-17 Kenapa bisa dek (
12+14+22
3) = 16
S KS3-17 Dari sini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) (𝑎+𝑏+𝑐
3) = 16
P-18 Bagaimana caranya dek sehingga jawabannya 16 S KS3-18 Dijumlahkan bilangan 12+14+22 baru di bagi 3 sehingga
hasilnya 16
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4. 144 Hasil Tes SKS3
147
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat
menyelesaikan masalah menggunaka metode yang dipilih.
Berikut petikan wawancara SKS3 dalam mengaplikasikan konsep
penyelesaian.
Kode Uraian P-14 Bagaimana langkah-langkah metode eliminasi dek? S KS3-14 Mengeliminasi variabel a dan c pada persamaan 1 dan 2 untuk
memperoleh nilai b=14, selanjutnya mengeliminasi variabel a dan b pada persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh nilai c = 22, kemudian mensubtitusi nilai b=12 dan c=22 kepersamaan 1 untuk memperoleh nilai a=12. Jadi sebagai pembuktian
(𝑎+𝑏+𝑐
3) = 16 → (
12+14+22
3) = 16
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah dimana subjek
tidak tepat pada tahap himpunan penyelesaian. (S KS3-14)
3. Subjek Kategori Rendah (KR)
a. Masalah 1 (M1)
1) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M1 Tentang
Konsep Variabel
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.145 Hasil Tes SKR1
148
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan z sebagai penggaris dari masalah yang
diberikan.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
variabel.
Kode Uraian P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KR1-05)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.146 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
x sebagai nbuku tulis, y sebagai pensil, dan z sebagai penggaris dari masalah yang
diidentifikasi.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep variabel.
Kode Uraian P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.
149
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.147 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
x sebagai buku tulis, y sebagai pensil, dan z sebagai penggaris dengan menuliskan
kedalam model matematika.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam mengaplikasikan konsep variabel.
Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsp variabel dengan menuliskan model matematika (S KR1-06)
2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M1 Tentang
Konsep Koefisien
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.148 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dengan mengidentifikasi masalah yang diberikan.
150
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
koefisien.
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.149 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
model matematika.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep koefisien.
151
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.150 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model matematika.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam mengaplikasikan konsep
koefisien.
Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
152
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model matematika (S KR1-
06)
3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M1 Tentang
Konsep Konstanta.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.151 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dari masalah yang diidentifikasi.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
konstanta.
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel
153
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.152 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
model matematika dari masalah yang diberikan.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep konstanta.
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.
154
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.153 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa dapat menentukan apa
yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model matematika.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam mengaplikasikan konsep
konstanta.
Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KR1-
0)
4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M1 Tentang
Konsep Persamaan.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.154 Hasil Tes SKR1
155
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
apa yang diketahui dari masalah kedalam model matematika.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menyatakan ulang sebuah tentang
konsep persamaan
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.155 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
model matematika dengan melihat variabel, koefisien dan konstanta yang termuat.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan.
156
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.156 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dengan melihat variabel, koefisien dan konstanta yang termuat.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam mengaplikasikan konsep
persamaan.
Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
157
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KR1-
06).
5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M1 Tentang
Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.157 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika akan tetapi pada bentuk persamaan 3 subjek tidak
memperhatikan dengan baik apa yang diketahui dari soal sehingga berbeda.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel
158
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.158 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
model matematika kemudian menentukan persamaan 1 sampai 3.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
159
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.159 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dengan menentukan persamaan 1 sampai 3.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam mengaplikasikan konsep
persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model
matematika (S KR1-06)
6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M1 Tentang
Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.160 Hasil Tes SKR1
160
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dari masalah yang diberikan.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya
sendiri. (S KR1-03)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.161 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
model matematika kemudian menentukan persamaan yang akan dieliminasi.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menmberikan contoh dan bukan
contoh konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Tidak tahu kak
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga
variabel.
161
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4.162 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika kemudian mengeliminasi persamaan.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam mengaplikasikan konsep sistem
persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan
model matematika (S KR1-06)
7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M1 Tentang
Konsep Operasi Pada Bilangan.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.163 Hasil Tes SKR1
162
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat
menggunakan operasi bilangan dengan benar dalam memecahkan masalah
sehingga dalam proses eliminasi hasilnya tidak sesuai.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
operasi pada bilangan.
Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR1-08 Pertama, menuliskan x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan
z sebagai penggaris kemudian mengubah kedalam model matematika. Selanjutnya mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 2.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 2.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai 𝑥 = 3.500 kemudian mensubtitusi ke persamaan 3 nilai x dan y sehingga diperoleh nilai 𝑧 = 1.000.
P-09 Kenapa pada proses mengeliminasi persamaan 1 dan 2 mengeliminasi variabel z sedangkan variabel z tidak habis dieliminasi?
S KR1-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR1-10 Tidak kak. (sambil senyum)
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.164 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat
menentukan operasi bilangan yang harus digunakan dalam memecahkan masalah.
163
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep operasi pada bilangan.
Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR1-08 Pertama, menuliskan x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan
z sebagai penggaris kemudian mengubah kedalam model matematika. Selanjutnya mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 2.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 2.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai 𝑥 = 3.500 kemudian mensubtitusi ke persamaan 3 nilai x dan y sehingga diperoleh nilai 𝑧 = 1.000.
P-09 Kenapa pada proses mengeliminasi persamaan 1 dan 2 mengeliminasi variabel z sedangkan variabel z tidak habis dieliminasi?
S KR1-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR1-10 Tidak kak. (sambil senyum)
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4.165 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat
menentukan operasi bilangan yang tepat digunakan dalam memecahkan masalah.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam mengaplikasikan konsep operasi
pada bilangan.
Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek?
164
S KR1-08 Pertama, menuliskan x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan z sebagai penggaris kemudian mengubah kedalam model matematika. Selanjutnya mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 2.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 2.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai 𝑥 = 3.500 kemudian mensubtitusi ke persamaan 3 nilai x dan y sehingga diperoleh nilai 𝑧 = 1.000.
P-09 Kenapa pada proses mengeliminasi persamaan 1 dan 2 mengeliminasi variabel z sedangkan variabel z tidak habis dieliminasi?
S KR1-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR1-10 Tidak kak. (sambil senyum)
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep pengurangan dalam pemecahan masalah. (S KR1-09)
8) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M1 Tentang
Konsep Penyelesaian.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.166 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat
menyelesaikan masalah sesuai prosedur.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
penyelesaian.
Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR1-08 Pertama, menuliskan x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan
z sebagai penggaris kemudian mengubah kedalam model matematika. Selanjutnya mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak
165
untuk memperoleh nilai 𝑦 = 2.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 2.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai 𝑥 = 3.500 kemudian mensubtitusi ke persamaan 3 nilai x dan y sehingga diperoleh nilai 𝑧 = 1.000.
P-09 Kenapa pada proses mengeliminasi persamaan 1 dan 2 mengeliminasi variabel z sedangkan variabel z tidak habis dieliminasi?
S KR1-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR1-10 Tidak kak. (sambil senyum)
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep penyelesaian dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.167 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat
menentukan metode yang digunakan dalam memecahkan masalah.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep penyelesaian.
Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR1-08 Pertama, menuliskan x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan
z sebagai penggaris kemudian mengubah kedalam model matematika. Selanjutnya mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 2.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 2.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai 𝑥 = 3.500 kemudian mensubtitusi ke persamaan 3 nilai x dan y sehingga diperoleh nilai 𝑧 = 1.000.
166
P-09 Kenapa pada proses mengeliminasi persamaan 1 dan 2 mengeliminasi variabel z sedangkan variabel z tidak habis dieliminasi?
S KR1-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR1-10 Tidak kak. (sambil senyum)
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.168 Hasil Tes SKR1
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat
menyelesaikan masalah sesuai prosedur dari metode yang dipilih. Dimana subjek
tidak menuliskan himpunan penyelesaian dari masalah.
Berikut petikan wawancara SKR1 dalam mengaplikasikan konsep
penyelesaian.
Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR1-08 Pertama, menuliskan x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan
z sebagai penggaris kemudian mengubah kedalam model matematika. Selanjutnya mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 2.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 2.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai 𝑥 = 3.500 kemudian mensubtitusi ke persamaan 3 nilai x dan y sehingga diperoleh nilai 𝑧 = 1.000.
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep penyelesaian dengan tepat kedalam pemecahan masalah.
(S KR1-08)
167
b. Masalah 2 (M2)
1) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang
Konsep Variabel.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.169 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak memisalkan
terlebih dahulu apa yang diketahui, subjek langsung menuliskan model matematika.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyataka ulang sebuah konsep
variabel.
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri.
168
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.170 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bhawa subjek tidak dapat
menentukan apa yang diketahui dari masalah. Subjek langsung menentukan model
matematika.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
variabel.
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.
169
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4. 171 Hasil Tes Subjek KR Pada Masalah 2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak menentukan
terlebih dahulu apa yang diketahui dari masalah. Subjek langsung menuliskan
model matematika.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep variabel.
Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model matematika (S KR2-
06)
2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang
Konsep Koefisien.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.172 Hasil Tes SKR2
170
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak menuliskan
apa yang diketahui dari masalah. Subjek langsung menuliskan model matematika.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
koefisien.
Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.173 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa dapat menentukan model
matematika dari masalah yang diberikan.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep koefisien.
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel
171
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4.174 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dengan mengidentifikasi terlebih dahulu apa yang termuat dari
masalah tersebut.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam mengaplikasikan konsep
koefisien.
Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
172
Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model matematika (S KR2-
06)
3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang
Konsep Konstanta.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.175 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika akan tetapi tidak menuliskan terlebih dahulu apa yang diketahui
dari masalah.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
konstanta.
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel
173
Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.176 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
model matematika dengan mengidentifikasi apa yang termuat dari masalah.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh konsep konstanta.
Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel
174
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4.177 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dengan menentukan terlebih dahulu apa yang termuat dari
masalah.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam mengaplikasikan konsep
konstanta.
Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KR2-
06)
4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang
Konsep Persamaan.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep.
Gambar 4.178 Hasil Tes SKR2
175
Berdasarkan hasil pekerjaan subjek, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
bentuk persamaan dengan menuliskan model matematika dari masalah yang
diketahui.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
persamaan.
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.179 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa dapat menentukan model
matematika dengan mengidentifikasi variabel, koefisien dan konstanta yang
termuat dalam masalah.
176
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan.
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.180 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dengan mengidentifikasi variabel, koefisien dan konstanta yang
termuat dalam masalah.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam mengaplikasikan konsep
persamaan.
177
Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KR2-
06)
5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang
Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.181 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika dari masalah yang diketahui.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak
178
P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.182 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menentukan
model matematika kemudian menentukan persamaan yang akan dieliminasi.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000
179
𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.183 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika kemudian mengeliminasi persamaan.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam mengaplikasikan konsep
persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model
matematika. (S KR2-06)
180
6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang
Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.184 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat
menuliskan apa yang diketahui dari masalah, tidak memisalkan terlebih dahulu
subjek langsung menuliskan model matematika.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya
sendiri. (S KR2-03)
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.185 Hasil Tes SKR2
181
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak menentukan
terlebih dahulu apa yang termuat dalam masalah. Subjek langsung menentukan
model matematika.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Tidak tahu kak
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh (S KR2-06) dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan
linear tiga variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.186 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek dapat menuliskan
model matematika kemudian mengeliminasi persamaan.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
182
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan
model matematika (S KR2-06)
7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang
Konsep Operasi Pada Bilangan.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.187 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat
menyelesaikan masalah menggunakan operasi bilangan.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
operasi pada bilangan.
Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR2-08 Mengubah soal kedalam model matematika kemudian
mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 13.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 13.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai 𝑥 = 15.000.
P-09 Kenapa variabel z tidak di tuliskan dek pada langkah kedua dari terakhir?
S KR2-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR2-10 Tidak kak. (sambil senyum)
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.
183
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.188 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat
menentukan operasi bilangan dalam memecahkan masalah.
Berikut petikan wawancara subjek KR pada M2 tentang konsep operasi
pada bilangan.
Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR2-08 Mengubah soal kedalam model matematika kemudian
mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 13.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 13.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai 𝑥 = 15.000.
P-09 Kenapa variabel z tidak di tuliskan dek pada langkah kedua dari terakhir?
S KR2-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR2-10 Tidak kak. (sambil senyum)
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4.189 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat
menggunakan operasi dalam memecahkan masalah.
184
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam mengaplikasikan konsep operasi
pada bilangan.
Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR2-08 Mengubah soal kedalam model matematika kemudian
mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 13.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 13.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai 𝑥 = 15.000.
P-09 Kenapa variabel z tidak di tuliskan dek pada langkah kedua dari terakhir?
S KR2-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR2-10 Tidak kak. (sambil senyum)
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep pengurangan dalam pemecahan masalah.
8) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M2 Tentang
Konsep Penyelesaian.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4.190 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat
menyelesaikan masalah sesuai dengan prosedur.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
penyelesaian.
Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR2-08 Mengubah soal kedalam model matematika kemudian
mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai
185
𝑦 = 13.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 13.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai 𝑥 = 15.000.
P-09 Kenapa variabel z tidak di tuliskan dek pada langkah kedua dari terakhir?
S KR2-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR2-10 Tidak kak. (sambil senyum)
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep penyelesaian dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4.191 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat
menentukan metode yang digunakan sehingga tidak dapat menyelesaikan masalah
sesuai prosedur.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep penyelesaian.
Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR2-08 Mengubah soal kedalam model matematika kemudian
mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 13.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 13.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai 𝑥 = 15.000.
P-09 Kenapa variabel z tidak di tuliskan dek pada langkah kedua dari terakhir?
S KR2-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR2-10 Tidak kak. (sambil senyum)
186
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4.192 Hasil Tes SKR2
Dari hasil pekerjaan subjek diatas, terlihat bahwa subjek tidak dapat
menyelesaikan masalah sesuai prosedur dimana subjek tidak dapat menentukan
metode yang digunakan.
Berikut petikan wawancara SKR2 dalam mengaplikasikan konsep
penyelesaian.
Kode Uraian P-08 Bagaimana cara memecahkan masalah SPLTV dek? S KR2-08 Mengubah soal kedalam model matematika kemudian
mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 13.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 13.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai 𝑥 = 15.000.
P-09 Kenapa variabel z tidak di tuliskan dek pada langkah kedua dari terakhir?
S KR2-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR2-10 Tidak kak. (sambil senyum)
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep penyelesain ke dalam pemecahan masalah. (S KR2-09)
c. Masalah 3 (M3)
1) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M3 Tentang
Konsep Variabel
187
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 193 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
variabel.
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 194 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep variabel.
188
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4. 195 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam mengaplikasikan konsep variabel.
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.
2) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M3 Tentang
Konsep Koefisien
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 196 Hasil Tes SKR3
189
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
koefisien.
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 197 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep koefisien
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
190
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4. 198 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKr3 dalam mengaplikasikan konsep koefisien.
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep koefisien ke dalam pemecahan masalah.
3) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M3 Tentang
Konsep Konstanta.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 199 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
konstanta.
191
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 200 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep konstanta.
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Gambar 4. 201 Hasil Tes SKR3
192
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam mengaplikasikan konsep
konstanta
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep konstanta ke dalam pemecahan masalah.
4) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M3 Tentang
Konsep Persamaan.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 202 Hasil Tes Subjek KR Pada Masalah 3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKr3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
persamaan.
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
193
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 203 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan.
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4. 204 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
194
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam mengaplikasikan konsep
persamaan.
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep persamaan ke dalam pemecahan masalah.
5) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M3 Tentang
Konsep Persamaan.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 205 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.
195
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 206 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4. 207 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam mengaplikasikan konsep
persamaan linear tiga variabel.
196
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel kedalam pemecahan
masalah.
6) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M3 Tentang
Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 208 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya
sendiri.
197
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 209 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga
variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4. 210 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam mengaplikasikan konsep sistem
persamaan linear tiga variabel.
198
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel kedalam pemecahan
masalah.
7) Paparan Hasil Tes Dan Wawancara Terhadap Subjek KR Pada M3 Tentang
Konsep Operasi Pada Bilangan.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 211 Hasil Tes Subjek KR Pada Masalah 3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
operasi pada bilangan.
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.
199
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 212 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep operasi pada bilangan.
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4. 213 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam mengaplikasikan konsep operasi
pada bilangan.
200
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan ke dalam pemecahan masalah.
8) Paparan hasil tes dan wawancara Terhadap Subjek KR Pada M3 tentang konsep
penyelesaian.
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Gambar 4. 214 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam menyatakan ulang sebuah konsep
penyelesaian.
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep penyelesaian dengan kata-katanya sendiri.
201
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Gambar 4. 215 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep penyelesaian.
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4. 216 Hasil Tes SKR3
Berdasarkan pekerjaan subjek KR, dapat dilihat bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban pada lembar jawaban.
Berikut petikan wawancara SKR3 dalam mengaplikasikan konsep
penyelesaian.
202
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham Masalah 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan Masalah 1 dan 2
Dari petikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian ke dalam pemecahan masalah.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan dijawab pertanyaan pada BAB I yaitu “Bagaimana
deskripsi pemahaman konsep dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear
tiga variabel pada siswa kelas XII MA GUPPI Samata Kabupaten Gowa?”
1. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Tinggi (KT) Pada Masalah 1 (M1)
a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa
subjek dapat mengidentifikasi dengan memisalkan harga sebuah buku sebagai
variabel x, harga sebuah pensil sebagai variabel y, dan harga sebuah penggaris
sebagai variabel z. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KT1-10)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi variabel dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel,
203
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan variabel dengan memisalkan harga
sebuah buku sebagai variabel x, harga sebuah pensil sebagai variabel y, dan harga
sebuah penggaris sebagai variabel z. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algpritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel atau algoritma dalam pemecahan
masalah, menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika dari
masalah yang diketahui kemudian mengeliminasi variabel y dan z pada persamaan
1 dan 2 dan variabel z pada persamaan 1 dan 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu menuliskan model matematika (S KT1-11) dan
mengaplikasikan kedalam pemecahan masalah dengan mengeliminasi variabel-
variabel pada persamaan 1 sampai 3. (S KT1-15)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.
b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan kembali apa yang diketahui dari masalah. Selanjutnya
ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep koefisien
dengan kata-katanya sendiri. (S KT1-10)
204
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang defenisi koefisien dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan koefisien dengan mengindentifikasi
apa yang diketahui dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien atau algoritma dalam pemecahan
masalah, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan koefisien dengan
menuliskan jumlah barang yang dibeli dari ketiga pembeli pada masalah tersebut.
Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan
koefisien dengan menuliskan kedalam model matematika. (S KT1-11)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.
c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa
subjek subjek dapat menuliskan apa yang diketahui dari masalah. Selanjutnya
205
ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep konstanta
dengan kata-katanya sendiri. (S KT1-10)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang defenisi konstanta dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan konstanta dari apa yang diketahui
pada masalah dengan menuliskan harga dari jumlah barang yang dibeli.
Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan
contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta atau algoritma dalam pemecahan
masalah, menunjukkan bahwa dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah
dengan menuliskannya kembali. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek mampu mampu menuliskan model matematika (S KT1-11)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.
d. Pemahaman konsep persamaan (K4) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
206
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa
subjek dapat mengidentifikasi persamaan dari masalah. Selanjutnya ditelusuri dari
hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-
katanya sendiri. (S KT1-05) dimana subjek mampu menjelaskan bahwa yang
dimaksud tanda sama dengan (=) adalah persamaan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang defenisi persamaan dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan persamaan dari masalah yang
diidentifikasi. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan. (S KT1-06)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan atau algoritma dalam
pemecahan masalah, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan dan
menuliskan persamaan dari masalah yang diidentifikasi. Selanjutnya, ditelusuri dari
hasil wawancara subjek mampu menuliskan model matematika (S KT1-11) dan
mengaplikaskannya dengan cara mengeliminasi persamaan 1 sampai persamaan 3.
(S KT1-15)
207
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mampu mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah.
e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori
Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data Hasil Tes Subjek KT Pada Masalah 1 hasil tes
subjek KT pada M1 tentang pemahaman konsep dalam menyatakan ulang sebuah
konsep persamaan linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat
menuliskan persamaan linear tiga variabel dengan mengidentifikasi variabel-
variabel yang termuat seperti variabel x, y, dan z. Selanjutnya ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel
dengan kata-katanya sendiri. (S KT1-09)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya
sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear
tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan persamaan linear tiga
variabel dengan menuliskan model matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KT1-08) dan contoh dari konsep
persamaan linear tiga variabel. (S KT1-08)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
208
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel atau
algoritma dalam pemecahan masalah, menunjukkan bahwa subjek dapat
menentukan dan menuliskan model matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu menuliskan model matematika (S KT1-11) dan
mengaplikasikannya dengan mengeliminasi persamaan-persamaan. (S KT1-15).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan masalah.
f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek
Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan linear tiga
variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika dari
masalah yang diidentifikasi. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek
mampu mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-
katanya sendiri. (S KT1-04)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang defenisi sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-
katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan
209
linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model
matematika dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
mampu menyebutkan contoh (S KT1-11) dan menyebutkan bukan contoh dari
konsep sistem persamaan linear tiga variabel. (S KT1-12)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga
variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel atau
algoritma dalam pemecahan masalah, menunjukkan bahwa subjek mampu dapat
mengaplikasikan sistem persamaan linear tiga variabel dengan menentukan dan
menuliskan model matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
mampu mengubah soal kedalam model matematika (S KT1-11) dan menyelesaikan
sesuai metode yang dipilih. (S KT1-15)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan
masalah.
g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,
menunjukkan bahwa subjek mampu dalam memecahkan masalah menggunakan
operasi bilangan dengan benar. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek
210
tidak mampu mendefinisikan konsep operasi pada bilangan. Subjek hanya
menjelaskan prosedur pada proses eliminasi. (S KT1-16)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang defenisi operasi pada bilangan.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada
bilangan, menunjukkan bahwa subjek dapat menggunakan operasi bilangan dalam
memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan atau algoritma dalam
pemecahan masalah, menunjukkan bahwa subjek dapat menyelesaikan masalah
dengan menggunakan operasi pada bilangan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep operasi pengurangan ke dalam
pemecahan masalah. (S KT1-16)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.
h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
211
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa
subjek dapat memecahkan masalah sesuai dengan metode yang
digunakan.Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur
dalam memecahkan masalah. (S KT1-13)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari penyelesaian,
menunjukkan bahwa subjek dapat memecahkan masalah dengan metode yang
digunakan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu
menyebutkan contoh penyelesaian dan bukan contoh penyelesaian.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian atau algoritma dalam
pemecahan masalah, menunjukkan bahwa subjek dapat memecahkan masalah
dengan benar berdasakan metode yang digunakan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian ke dalam
pemecahan masalah. Dimana subjek mampu mencari harga sebuah buku, pensil dan
penggaris. (S KT1-15)
212
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.
2. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Tinggi (KT) Pada Masalah 2 (M2)
a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan harga apel sebagai variabel x, harga jambu sebagai
variabel y, dan harga mangga sebagai variabel z. Selanjutnya ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya
sendiri. (S KT2-05)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi variabel dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan variabel dengan memisalkan harga
apel sebagai x, harga jambu sebagai y, dan harga mangga sebagai z. Selanjutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KT2-05) dan
bukan contoh dari konsep variabel. (S KT2-06)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.
213
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat
menuliskan variabel dengan menentukan harga apel sebagai variabel x, harga jambu
sebagai y, dan harga mangga sebagai z. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek mampu mengaplikasikan variabel dengan menuliskan model matematika. (S
KT2-07)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.
b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan kembali apa yang diketahui dari masalah yang
diidentifikasi. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri. (S KT2-05)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi koefisien dengan kata-katanya sendiri.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan koefisien dari masalah yang
diidentifikasi. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
214
menyebutkan contoh koefisien (S KT2-05) dan bukan contoh dari konsep koefisien.
(S KT2-06).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek Kategori Tinggi (KT) pada M2
tentang pemahaman konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan koefisien dengan menuliskan
jumlah buah yang dibeli dari masalah yang diidentifikasi. Selanjutnya, ditelusuri
dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan
menuliskan model matematika (S KT2-07)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.
c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan apa yang diketahui dari masalah yang diidentifikasi.
Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep
konstanta dengan kata-katanya sendiri. (S KT2-05)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi konstanta dengan kata-katanya sendiri.
215
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan harga dari jumlah buah yang dibeli.
Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu menyebutkan contoh
(S KT2-05) dan bukan contoh dari konsep konstanta. (S KT2-06).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta, menunjukkan bahwa subjek
dapat menuliskan apa yang diketahui dari masalah kemudian menentukan harga
dari jumlah buah yang dibeli. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
mampu mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika
(S KT2-07)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.
d. Pemahaman Konsep Persamaan (K4) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan bentuk persamaan dari masalah yang diidentifikasi.
Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan
konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.
216
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi persamaan.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan persamaan dengan menuliskan apa
yang diketahui dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan, menunjukkan bahwa subjek
dapat menuliskan bentuk persamaan dengan menentukan variabel, koefisien dan
konstanta dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KT2-
07).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah.
e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori
Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan linear tiga variabel,
217
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan bentuk persamaan linear tiga
variabel dari masalah dengan memisalkan harga apel sebagai x, harga jambu
sebagai y, dan harga mangga sebagai z. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara
subjek mampu mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-
katanya sendiri. (S KT2-04)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari persamaan linear tiga
variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan bentuk persamaan linear
tiga variabel dengan mengidentifikasi masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu menyebutkan contoh bukan contoh dari konsep
persamaan linear tiga variabel. (S KT2-03)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan bentuk persamaan linear tiga
variabel dengan menentukan vaiabel, koefisien dan konstanta. Selanjutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan
linear tiga variabel denga menuliskan model matematika. (S KT2-07)
218
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan masalah.
f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek
Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan linear tiga
variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan bentuk-bentuk persamaan
dengan mengidentifikasi masalah.. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara
subjek mampu mendefinisikan konsep sistem persamanan linear tiga variabel
dengan kata-katanya sendiri. (S KT2-01)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari sistem persamaan linear
tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan bentuk-bentuk
persamaan dengan mengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah. Selanjutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KT2-07) dan
bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel. (S KT2-08).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga
variabel.
219
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan bentuk-bentuk persamaan dengan
menentukan variabel, koefisien, dan konstanta dari masalah yang diberikan.
Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan
konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model
matematika. (S KT2-07)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan
masalah.
g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,
menunjukkan bahwa subjek dapat memecahkan masalah dengan benar dengan
menggunakan operasi bilangan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek
mampu mendefinisikan konsep operasi pada bilangan. Dimana subjek dapat
menjelaskan konsep perkalian. (S KT2-13)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada
220
bilangan, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan operasi yang digunakan
dalam memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada
bilangan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan, menunjukkan bahwa
subjek dapat memecahkan masalah dengan menentukan operasi yang digunakan.
Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan
konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah. (S KT2-11)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.
h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan langkah-langkah yang digunakan dalam memecahkan
masalah. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur
dalam memecahkan masalah. (S KT2-09)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.
221
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan metode yang digunakan dalam
memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa subjek
dapat menentukan metode yang digunakan dengan menuliskan langkah-langkah
dalam memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah. (S KT2-
11)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.
3. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Tinggi (KT) Pada Masalah 3 (M3)
a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan model matematika dari masalah yang diberikan.
222
Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep
variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-09)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika dengan
mengidentifikasi masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
mampu menyebutkan contoh (S KT3-10) dan bukan contoh dari konsep variabel. (S
KT3-11)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat
menuliskan model matematika kemudian menentukan variabel yang akan
dieliminasi dan mengeliminasi variabel tersebut. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan
model matematika (S KT3-12)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.
b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
223
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan model matematika dari masalah yang diberikan.
Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep
koefisien dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-09)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi koefisien.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika dari masalah
yang diidentifikasi. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
menyebutkan contoh (S KT3-10) dan bukan contoh dari konsep koefisien. (S KT3-
11)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien, menunjukkan bahwa subjek
dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model
matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
menuliskan model matematika (S KT3-12) dan mengaplikasikan ke dalam
pemecahan masalah. (S KT3-16)
224
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.
c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan model matematika dari masalah yang diberikan.
Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep
konstanta dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-09)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi konstanta.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika dari masalah
yang diidentifikasi. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
menyebutkan contoh (S KT3-10) dan bukan contoh dari konsep konstanta. (S KT3-
11)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta, menunjukkan bahwa subjek
dapat menuliskan model matematika dengan menentukan apa yang diketahui dari
225
masalah yang diberikan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
mampu mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika
(S KT3-12).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.
d. Pemahaman Konsep Persamaan (K4) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan bentuk persamaan dengan mengidentifikasi masalah.
Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep
persamaan dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-03)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi persamaan.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan bentuk persamaan dengan
mengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KT3-03) dan bukan contoh dari
konsep persamaan. (S KT3-04).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.
226
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan, menunjukkan bahwa subjek
dapat menuliskan bentuk persamaan dengan menentukan variabel, koefisien dan
konstanta. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dengan memberikan sebuah contoh. (SKT3-03)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah.
e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori
Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika dengan
mengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah yang diberikan. Selanjutnya
ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep persamaan
linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-05)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear
tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan bentuk persamaan
linear tiga variabel dengan mengidentifikasi variabel-variabel, koefisien, dan
227
konstanta yang termuat dari masalah yang diberikan. Selanjutnya, ditelusuri dari
hasil wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KT3-06) dan bukan contoh
dari konsep persamaan linear tiga variabel. (S KT3-07)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek m dapat menuliskan model matematika dengan
menentukan variabel-variabel, koefisien, dan konstanta dari masalah yang
diberikan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
mengaplikasikan konsep sistem pesamaan linear tiga variabel dengan menuliskan
model matematika (S KT3-12).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan masalah.
f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek
Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan linear tiga
variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan bentuk persamaan-
persamaan dari masalah yang diberikan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga
variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KT3-02)
228
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan
linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan persamaan-
persamaan dengan mengidentifikasi masalah yang diberikan. Selanjutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KT3-12) dan
bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel. (S KT3-13)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga
variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan
linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan persamaan-
persamaan dengan mengidentifikasi masalah yang diberikan. Selanjutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KT3-12) dan
bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel. (S KT3-13)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga
variabel.
g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
229
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,
menunjukkan bahwa subjek mampu dapat memecahkan masalah dengan
menggunakan operasi bilangan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek
tidak mampu mendefinisikan konsep operasi pada bilangan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada
bilangan, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan operasi yang digunakan
pada proses eliminasi. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan, menunjukkan bahwa
subjek dapat menentukan operasi yang digunakan dalam memecahkan masalah.
Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan
konsep pembagian pada bilangan. (S KT3-18)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.
230
h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Tinggi (KT)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan langkah-langkah dalam memecahkan masalah.
Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan
konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur dalam
memecahkan masalah. (S KT3-14)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan metode yang digunakan dalam
memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KT pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan metode yang digunakan dalam
memecahkan masalah dengan menuliskan langkah-langkahnya. Selanjutnya,
231
ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep
penyelesaian ke dalam pemecahan masalah. (S KT3-16)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.
4. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Sedang (KS)Pada Masalah 1 (M1)
a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan buku sebagai x, pensil sebagai y dan penggaris sebagai z.
Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep
variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KS1-07)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan buku sebagai x. pensil sebagai y dan
penggaris sebagai z dari masalah yang diketahui. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KS1-08) dan bukan contoh dari
konsep variabel (S KS1-09).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.
232
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat
menentukan buku sebagai x, pensil sebagai y, dan penggaris sebagai z dengan
menuliskan mdel matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
mampu mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model matematika (S
KT3-10).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.
b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep koefisien
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan kembali apa yang diketahui dari masalah yang diberikan.
Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan
konsep koefisien.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi koefisien.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan jumlah barang yang dibeli dari
masalah yang diketahui dengan menuliskan model matematikanya. Selanjutnya,
233
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan
bukan contoh dari konsep koefisien.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien, menunjukkan bahwa subjek
dapat menuliskan model matematika dengan menentukan jumlah barang yang
dibeli dari masalah yang diketahui. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model
matematika (S KS1-10).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.
c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan kembali apa yang diketahui dari masalah yang diberikan.
Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan
konsep konstanta.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi konstanta.
234
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan harga barang yang dibeli dari
masalah yang diketahui dengan menuliskan model matematikanya. Selanjutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan
bukan contoh dari konsep konstanta.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta, menunjukkan bahwa subjek
dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model
matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KS1-
10)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.
d. Pemahaman Konsep Persamaan (K4) Subjek Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuha konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan bentuk persamaan dengan mengidentifikasi apa yang
235
diketahui dari masalah yang diberikan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak mampu mendefinisikan konsep persamaan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi persamaan.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan jumlah dan harga buku, pensil, dan
penggaris yang dibeli dengan menuliskan model matematika. Selanjutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan
bukan contoh dari konsep persamaan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan, menunjukkan bahwa subjek
dapat menentukan jumlah dan harga barang yang dibeli dengan menuliskan model
matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KS1-
10)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah.
e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori
Sedang (KS)
236
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan bentuk persamaan linear tiga
variabel dengan memisalkan buku sebagai x, pensil sebagai y dan penggaris sebagai
z. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan
konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KS1-14)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear
tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan buku sebagai x, pensil
sebagai y dan penggaris sebagai z kemudian menuliskan kedalam model
matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
menyebutkan contoh (S KS1-13) dan bukan contoh dari konsep persamaan linear
tiga variabel (S KS1-15)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek subjek dapat menuliskan bentuk persamaan linear tiga
variabel dengan menentukan terlebih dahulu buku sebagai x, pensil sebagai y, dan
237
penggaris sebagai z. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model
matematika (S KS1-10)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan
masalah..
f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek
Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan linear tiga
variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan kembali apa yang diketahui
kemudian memisalkan buku sebagai x, pensil sebagai y, dan penggaris sebagai z
kemudian membuat model matematika. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara
subjek mampu mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan
kata-katanya sendiri. (S KS1-04)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan
linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model
matematika dengan mengidentifikasi apa yang diketahui dari masaah yang
diberikan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
238
menyebutkan contoh (S KS1-10) dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan
lienar tiga variabel. (S KS1-11).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan lienar tiga
variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika dengan
menetukan terlebih dahulu apa yang diketahui dari masalah yang diidentifikasi.
Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan
konsep sistem persamaan linea tiga variabel dengan menuliskan model matematika
(S KS1-10).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan
masalah.
g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Sedang
(KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,
menunjukkan bahwa subjek mampu dapat memecahkan masalah dengan
menggunakan operasi bilangan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek
239
tidak mampu mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya
sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada
bilangan, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan operasi yang digunakan
dalam memecahkan masalah yang diberikan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari
konsep operasi pada bilangan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan, menunjukkan bahwa
subjek dapat menggunakan operasi dalam memecahkan masalah yang diberikan.
Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan
konsep operasi pada bilangan ke dalam pemecahan masalah. (S KS1-18)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.
h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
240
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,
menunjukkan bahwa subjek dapat menyelesaikan masalah sesuai prosedur.
Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan
konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur dalam
memecahkan masalah. (S KS1-16)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada
bilangan, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan metode yang digunakan
dalam memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa subjek
dapat menentukan metode yang digunakan dalam memecahkan masalah dan
menyelesaikan sesuai prosedur dengan benar. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam
pemecahan masalah. (S KS1-18)
241
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.
5. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Sedang (KS) Pada Masalah 2 (M2)
a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan apel sebagai x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai z.
Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep
variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KS2-07)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apel sebagai x, jambu sebagai y, dan
mangga sebagai z. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
menyebutkan contoh (S KS2-06) dan bukan contoh dari konsep variabel. (S KS2-
08)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat
242
menentukan apel sebagai x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai z dengan
menuliskan model matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
mampu mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model matematika (S
KS2-09.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.
b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan kembali apa yang diketahui dari masalah yang diberikan
dengan menuliskan model matematika. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak mampu mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi koefisien.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan jumlah apel, jambu, dan mangga
yang dibeli. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
243
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien, menunjukkan bahwa subjek
dapat menentukan jumlah apel, jambu, dan mangga yang dibeli dengan menuliskan
kembali apa yang diketahui dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan
model matematika (S KS2-09).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.
c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuha konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan jumlah harga yang dibeli dari masalah yang diketahui.
Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara tidak mampu mendefinisikan konsep
konstanta dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi konstanta.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan harga dari jumlah yang dibeli
dengan menuliskan model matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
244
wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari
konsep konstanta.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta, menunjukkan bahwa subjek
dapat menentukan harga dari jumlah buah yang dibeli dengan menuliskan model
matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KS2-
09).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.
d. Pemahaman Konsep Persamaan (K4) Subjek Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan bentuk persamaan dengan memisalkan terlebih apel
sebagai x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai y. Selanjutnya ditelusuri dari hasil
wawancara tidak mampu mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya
sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi persamaan.
245
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apel sebagai x, jambu sebagai y, dan
mangga sebagai y dengan menuliskan model matematika. Selanjutnya, ditelusuri
dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh
dari konsep persamaan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan, menunjukkan bahwa subjek
dapat menuliskan model matematika dengan menentukan terlebih dahulu apa yang
diketahui dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KS2-
09).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah.
e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori
Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan lienar tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan kembali apa yang diketahui dengan
246
memisalkan apel sebagai x, jambu sebagai y, dan mangga sebagai z kemudian
membuat model matematika. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara mampu
mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.
(S KS2-11)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear
tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan jumlah yang dibeli
kemudian memisalkan dengan mengganti x, y, dan z kemudian membuat model
matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
menyebutkan contoh (S KS2-12) dan bukan contoh dari konsep persamaan linear
tiga variabel. (S KS2-13)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika kemudian
mengeliminasi persamaan-persamaan tersebut. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan linera tiga variabel
dengan menuliskan model matematika (S KS2-09).
247
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan masalah.
f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek
Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan lienar tiga
variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan apa yang diketahui dari
masalah yang diberikan kemudian memisalkan apel sebagai x, jambu sebagai y, dan
mangga sebagai z, kemudian menuliskan model matematika. Selanjutnya ditelusuri
dari hasil wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep sistem persamaan
linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. (S KS2-04)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan
linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apa yang
diketahui dari masalah dengan menuliskan model matematika. Selanjutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KS2-09) dan
bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel (S KS2-14).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga
variabel.
248
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah
dengan menuliskan model matematika kemudian mengeliminasi persamaan-
persamaan tersebut. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan
model matematika (S KS2-09).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan
masalah.
g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Sedang
(KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,
menunjukkan bahwa subjek dapat menggunakan operasi bilangan dalam
memecahkan masalah. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada
249
bilangan, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan operasi yang digunakan
dalam memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada
bilangan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan, menunjukkan bahwa
subjek dapat menggunakan operasi bilangan dalam memecahkn masalah.
Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan
konsep pembagian dalam pemecahan masalah. (S KS2-19)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.
h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa
subjek dapat mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kemudian persamaan 1 dan 3
sehingga diperoleh persamaan 4 dan 5 kemudian dieliminasi untuk memperoleh
nilai x, akan tetapi subjek tidak menyelesaikan masalah untuk mencari nilai z, dan
y. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan
konsep penyelesaian. Dimana subjek hanya menjelaskan prosedur dalam
memecahkan masalah. (S KS2-15)
250
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan metode yang digunakan dalam
memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes Subjek KS pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa subjek
dapat menentukan metode yang digunakan dalam memecahkan masalah dengan
dapat mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kemudian persamaan 1 dan 3 sehingga
diperoleh persamaan 4 dan 5 kemudian dieliminasi untuk memperoleh nilai x, akan
tetapi subjek tidak menyelesaikan masalah untuk mencari nilai z, dan y.
Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara tidak mampu mengaplikasikan konsep
penyelesaian dalam pemecahan masalah. Dimana subjek tidak memecahkan
masalah secara runtut hanya mencari nilai 𝑥 tidak mencari nilai 𝑦 dan 𝑧 (S KS2-
18)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.
251
6. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Sedang (KS) Pada Masalah 3 (M3)
a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan kembali dari masalah yang diidentifikasi dengan
menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya
sendiri. (S KS3-04)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa
subjek dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan
bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
mampu menyebutkan contoh (S KS3-03) dan bukan contoh dari konsep variabel.
(S KS3-05)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa
subjek mampu dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah kemudian
252
menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan
model matematika (S KS3-06)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.
b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien, menunjukkan bahwa
subjek mampu dapat menuliskan apa yang diketahui kedalam bentuk persamaan 1
sampai 3. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi koefisien.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apa yang diketahui dengan
menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari
konsep koefisien.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
253
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah
kemudian menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari
hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan
menuliskan model matematika (S KS3-06)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.
c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuha konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan apa yang diketahui dari masalah kedalam bentuk
persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara tidak mampu
mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi konstanta.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah
dengan menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
254
wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari
konsep konstanta.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah
dengan menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan
model matematika (S KS3-06)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.
d. Pemahaman Konsep Persamaan (K4) Subjek Kategori Sedang (KS)
1. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3 dari masalah yang
diberikan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara tidak mampu
mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi persamaan.
255
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah
dengan menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari
konsep persamaan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah,
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3 dengan
menentukan apa yang diketahui dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan
model matematika (S KS3-06)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah.
e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori
Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan bentuk persamaan 1 sampai 3 dengan
256
mengidentifikasi masalah yang diberikan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil
wawancara mampu mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan
kata-katanya sendiri. (S KS3-09)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear
tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan bentuk persamaan 1
sampai 3 dengan mengidentifikasi masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KS2-08) dan bukan contoh dari
konsep persamaan linear tiga variabel. (S KS3-10)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan bentuk persamaan 1 sampai 3
dengan melihat variabel, koefisien dan konstanta yang termuat. Selanjutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan
linear tiga variabel dengan menuliskan model matematika (S KS3-06)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan masalah.
257
f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek
Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan linear tiga
variabel, menunjukkan bahwa dapat menuliskan apa yang diketahui kedalam
bentuk persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek
mampu mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-
katanya sendiri. (S KS3-02)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh sistem persamaan linear tiga
variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan persamaan 1 sampai 3
dengan melihat variabel, koefisien, dan konstanta yang termuat. Selanjutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu menyebutkan contoh (S KS3-06) dan
bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel (S KS3-11).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga
variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel,
258
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan persamaan 1 sampai 3 dengan
menentukan terlebih dahulu variabel, koefisien dan konstanta yang termuat.
Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu mengaplikasikan
konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model matematika
(S KS3-06)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan
masalah.
g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Sedang
(KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,
menunjukkan bahwa subjek dapat menggunakan operasi dalam memecahkan
masalah. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh konsep operasi pada bilangan,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan operasi yang digunakan dalam
memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
259
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan
masalah, menunjukkan bahwa subjek dapat menggunakan operasi dalam
memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
mengaplikasikan konsep penjumlahan dan pembagian ke dalam pemecahan
masalah. (S KS3-18)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.
h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Sedang (KS)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa
subjek dapat menyelesaikan masalah sesuai prosedur akan tetapi pada tahap akhir
subjek tidak menuliskan himpunan penyelesaian hanya membuktikan. Selanjutnya
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan konsep
penyelesaian dengan kata-katanya sendiri. Dimana subjek hanya menjelaskan
prosedur dalam memecahkan masalah. (S KS3-12)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.
260
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan metode yang digunakan dalam
memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KS Pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah,
menunjukkan bahwa subjek dapat menyelesaikan masalah menggunaka metode
yang dipilih. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.
7. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Rendah (KR) Pada Masalah 1 (M1)
a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan z sebagai
penggaris dari masalah yang diberikan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak mampu mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri.
261
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan x sebagai nbuku tulis, y sebagai
pensil, dan z sebagai penggaris dari masalah yang diidentifikasi. Selanjutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh bukan
contoh dari konsep variabel.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat
menentukan x sebagai buku tulis, y sebagai pensil, dan z sebagai penggaris dengan
menuliskan kedalam model matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsp variabel dengan menuliskan
model matematika (S KR1-06)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.
b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien, menunjukkan bahwa
262
subjek dapat menuliskan model matematika dengan mengidentifikasi masalah yang
diberikan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi koefisien.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika. Selanjutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan
bukan contoh dari konsep koefisien.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien, menunjukkan bahwa subjek
dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model
matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mengaplikasikan
konsep koefisien dengan menuliskan model matematika (S KR1-06).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.
c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategori Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
263
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan model matematika dari masalah yang diidentifikasi.
Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan
konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi konstanta.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh daari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika dari masalah
yang diberikan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta, menunjukkan bahwa subjek
dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah dengan menuliskan model
matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KR1-
0)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.
264
d. Pemahaman Konsep Persamaan (K4) Subjek Kategori Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan apa yang diketahui dari masalah kedalam model
matematika. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak mampu
menyatakan ulang definisi persamaan.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika dengan melihat
variabel, koefisien dan konstanta yang termuat. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari
konsep persamaan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan, menunjukkan bahwa subjek
dapat menuliskan model matematika dengan melihat variabel, koefisien dan
konstanta yang termuat. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
265
mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model matematika (S KR1-
06).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah
e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori
Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika akan tetapi pada
bentuk persamaan 3 subjek tidak memperhatikan dengan baik apa yang diketahui
dari soal sehingga berbeda. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
mampu mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya
sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear
tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika
kemudian menentukan persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari
konsep persamaan linear tiga variabel.
266
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga
variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika dengan
menentukan persamaan 1 sampai 3. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan
menuliskan model matematika (S KR1-06)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan masalah.
f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek
Kategori Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan linear tiga
variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika dari
masalah yang diberikan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya
sendiri. (S KR1-03)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel.
267
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan
linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model
matematika kemudian menentukan persamaan yang akan dieliminasi. Selanjutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan
bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear
tiga variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika kemudian
mengeliminasi persamaan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
mampu mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan
menuliskan model matematika (S KR1-06)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan
masalah.
g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Rendah
(KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
268
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,
menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menggunakan operasi bilangan dengan
benar dalam memecahkan masalah sehingga dalam proses eliminasi hasilnya tidak
sesuai. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada
bilangan, menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menentukan operasi bilangan
yang harus digunakan dalam memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari
hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari
konsep operasi pada bilangan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan, menunjukkan bahwa
subjek tidak dapat menentukan operasi bilangan yang tepat digunakan dalam
memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep pengurangan dalam pemecahan masalah. (S KR1-
09)
269
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.
h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa
subjek tidak dapat menyelesaikan masalah sesuai prosedur. Selanjutnya ditelusuri
dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan konsep penyelesaian
dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian,
menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menentukan metode yang digunakan dalam
memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M1 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa subjek
tidak dapat menyelesaikan masalah sesuai prosedur dari metode yang dipilih.
Dimana subjek tidak menuliskan himpunan penyelesaian dari masalah.
270
Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mengaplikasikan
konsep penyelesaian dengan tepat ke dalam pemecahan masalah. (S KR1-08)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.
8. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Rendah (KR) Pada Masalah 2 (M2)
a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa
subjek tidak memisalkan terlebih dahulu apa yang diketahui, subjek langsung
menuliskan model matematika. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek
tidak mampu mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel,
menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menentukan apa yang diketahui dari
masalah. Subjek langsung menentukan model matematika. Selanjutnya, ditelusuri
dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh
dari konsep variabel.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.
271
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel, menunjukkan bahwa subjek tidak
menentukan terlebih dahulu apa yang diketahui dari masalah. Subjek langsung
menuliskan model matematika. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
mampu mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model matematika (S
KR2-06)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.
b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien, menunjukkan bahwa
subjek tidak menuliskan apa yang diketahui dari masalah. Subjek langsung
menuliskan model matematika. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek
tidak mampu mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi koefisien.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika dari masalah
yang diberikan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu
menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
272
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien, menunjukkan bahwa subjek
dapat menuliskan model matematika dengan mengidentifikasi terlebih dahulu apa
yang termuat dari masalah tersebut. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model
matematika (S KR2-06)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.
c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategoi Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan model matematika akan tetapi tidak menuliskan terlebih
dahulu apa yang diketahui dari masalah. Selanjutnya ditelusuri dari hasil
wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-
katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi konstanta.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta,
273
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika dengan
mengidentifikasi apa yang termuat dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari
konsep konstanta.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta, menunjukkan bahwa subjek
dapat menuliskan model matematika dengan menentukan terlebih dahulu apa yang
termuat dari masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dengan menuliskan model matematika (S KR2-
06)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.
d. Pemahaman Konsep Persamaan (K4) Subjek Kategori Rendah
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa
subjek dapat menuliskan bentuk persamaan dengan menuliskan model matematika
dari masalah yang diketahui. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek
tidak mampu mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi persamaan.
274
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,
menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika dengan
mengidentifikasi variabel, koefisien dan konstanta yang termuat dalam masalah.
Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan
contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan, menunjukkan bahwa subjek
dapat menuliskan model matematika dengan mengidentifikasi variabel, koefisien
dan konstanta yang termuat dalam masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan
model matematika (S KR2-06)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah.
e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori
Rendah
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika dari masalah yang
275
diketahui. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
mendefinisikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear
tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek dapat menentukan model matematika
kemudian menentukan persamaan yang akan dieliminasi. Selanjutnya, ditelusuri
dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh
dari konsep persamaan linear tiga variabel.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga
variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika kemudian
mengeliminasi persamaan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan
model matematika (S KR2-06).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan masalah.
276
f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek
Kategori Rendah
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan linear tiga
variabel, menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menuliskan apa yang diketahui
dari masalah, tidak memisalkan terlebih dahulu subjek langsung menuliskan model
matematika. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek mampu
mendefinisikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya
sendiri. (S KR2-03)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan
linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek tidak menentukan terlebih dahulu
apa yang termuat dalam masalah. Subjek langsung menentukan model matematika.
Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan dan
bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear
tiga variabel.
277
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek dapat menuliskan model matematika kemudian
mengeliminasi persamaan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
mampu mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dengan
menuliskan model matematika (S KR2-06).
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek mampu
mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan
masalah.
g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Rendah
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,
menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menyelesaikan masalah menggunakan
operasi bilangan. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu
mendefinisikan konsep operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada
bilangan, menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menentukan operasi bilangan
dalam memecahkan masalah. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
278
tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada
bilangan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan, menunjukkan bahwa
subjek tidak dapat menggunakan operasi dalam memecahkan masalah. Selanjutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mengaplikasikan konsep
pengurangan dalam pemecahan masalah.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.
h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Rendah
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa
subjek tidak dapat menyelesaikan masalah sesuai dengan prosedur. Selanjutnya
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan konsep
penyelesaian dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian,
279
menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menentukan metode yang digunakan
sehingga tidak dapat menyelesaikan masalah sesuai prosedur. Selanjutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan
bukan contoh dari konsep penyelesaian.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M2 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa subjek
tidak dapat menyelesaikan masalah sesuai prosedur dimana subjek tidak dapat
menentukan metode yang digunakan. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
subjek tidak mampu mengaplikasikan konsep penyelesain kedalam pemecahan
masalah. (S KR2-09)
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.
9. Pemahaman Konsep Subjek Kategori Rendah (KR) Pada Masalah 3 (M3)
a. Pemahaman Konsep Variabel (K1) Subjek Kategori Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep variabel, menunjukkan bahwa
subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara tidak
mampu mendefinisikan konsep variabel dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi variabel.
280
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel,
menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari
hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari
konsep variabel.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep variabel, menunjukkan bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep variabel ke dalam pemecahan masalah
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep variabel dalam pemecahan masalah.
b. Pemahaman Konsep Koefisien (K2) Subjek Kategori Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep koefisien menunjukkan bahwa
subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara tidak
mampu mendefinisikan konsep koefisien dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi koefisien.
281
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien,
menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari
hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari
konsep koefisien.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep koefisien.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep koefisien, menunjukkan bahwa subjek tidak
menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep koefisien ke dalam pemecahan masalah.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep koefisien dalam pemecahan masalah.
c. Pemahaman Konsep Konstanta (K3) Subjek Kategori Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep konstanta, menunjukkan bahwa
subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara tidak
mampu mendefinisikan konsep konstanta dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi konstanta.
282
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep konstantal,
menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari
hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari
konsep konstanta.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep konstanta.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep konstanta, menunjukkan bahwa subjek
tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
tidak mampu mengaplikasikan konsep konstanta ke dalam pemecahan masalah.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep konstanta dalam pemecahan masalah.
d. Pemahaman Konsep Persamaan (K4) Subjek Kategori Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan, menunjukkan bahwa
subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya ditelusuri dari hasil wawancara tidak
mampu mendefinisikan konsep persamaan dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi persamaan.
283
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan,
menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari
hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari
konsep persamaan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan, menunjukkan bahwa subjek
tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek
tidak mampu mengaplikasikan konsep persamaan ke dalam pemecahan masalah.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep persamaan dalam pemecahan masalah.
e. Pemahaman Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel (K5) Subjek Kategori
Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep persamaan linear tiga variabel,
menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya ditelusuri dari
hasil wawancara tidak mampu mendefinisikan konsep persamaan linear tiga
variabel dengan kata-katanya sendiri.
284
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi persamaan linear tiga variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear
tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan
bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga
variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep persamaan, menunjukkan bahwa subjek
tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara tidak
mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel ke dalam
pemecahan masalah.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dalam pemecahan
masalah.
f. Pemahaman Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (K6) Subjek
Kategori Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
285
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan linear tiga
variabel, menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan konsep sistem
persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan
linear tiga variabel, menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban.
Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan
contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear
tiga variabel.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep sistem persamaan, menunjukkan bahwa
subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
tidak mampu mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel ke
dalam pemecahan masalah.
286
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear tiga variabel dalam
pemecahan masalah.
g. Pemahaman Konsep Operasi Pada Bilangan (K7) Subjek Kategori Rendah
(KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep operasi pada bilangan,
menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya ditelusuri dari
hasil wawancara subjek tidak mampu mendefinisikan konsep operasi pada bilangan
dengan kata-katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi operasi pada bilangan.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep operasi pada
bilangan, menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya,
ditelusuri dari hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan
bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan dan bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan, menunjukkan bahwa
287
subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara
tidak mampu mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan ke dalam pemecahan
masalah.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.
h. Pemahaman Konsep Penyelesaian (K8) Subjek Kategori Rendah (KR)
I. Menyatakan ulang sebuah konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam menyatakan ulang sebuah konsep penyelesaian, menunjukkan
bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya ditelusuri dari hasil
wawancara subjek mampu mendefinisikan konsep penyelesaian dengan kata-
katanya sendiri.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu menyatakan ulang definisi penyelesaian.
II. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesaian,
menunjukkan bahwa subjek tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari
hasil wawancara subjek tidak mampu menyebutkan contoh dan bukan contoh dari
konsep penyelesaian.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep penyelesiaian.
288
III. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
Berdasarkan paparan data hasil tes subjek KR pada M3 tentang pemahaman
konsep dalam mengaplikasikan konsep penyelesaian, menunjukkan bahwa subjek
tidak menuliskan jawaban. Selanjutnya, ditelusuri dari hasil wawancara tidak
mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian ke dalam pemecahan masalah.
Dari hasil analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek tidak
mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.
289
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Analisis Data 4 Dimensi
Masalah
Subjek (Kategori) Tinggi K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8
I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 M1 √ − √ √ − √ √ − √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ − − √ − − √ M2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ − − √ √ √ √ √ √ √ √ − √ − − √ M3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ − − √ − − √
Masalah
Subjek (Kategori) Sedang K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8
I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 M1 √ √ √ − − √ − − √ − − √ √ √ √ √ √ √ − − √ − − √ M2 √ √ √ − − √ − − √ − − √ √ √ √ √ √ √ − − √ − − − M3 √ √ √ − − √ − − √ − − √ √ √ √ √ √ √ − − √ − − −
Masalah
Subjek (Kategori) Rendah K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8
I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 M1 − − √ − − √ − − √ − − √ − − √ √ − √ − − − − − −
M2 − − √ − − √ − − √ − − √ − − √ √ − √ − − − − − −
M3 − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − −
Keterangan:
M1: Masalah 1, M2: Masalah 2 , M3: Masalah 3
K1: Konsep Variabel,
K2:Konsep Koefisien,
K3: Konsep Konstanta,
K4: Konsep Persamaan,
K5:Konsep Persamaan Linear Tiga Variabel,
K6: Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
K7: Konsep Operasi Pada Bilangan
K8: Konsep Penyelesaian
I1: Indikator 1
I2:Indikator 2
I3: Indikator 3
√ : Terpenuhi
− : Tidak Terpenuhi
290
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada BAB IV, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori tinggi (KT) dalam memecahkan
masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah 1 (M1)
a. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep variabel yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi variabel
dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator
ketiga (I3) subjek mampu menuliskan model matematika dan mengaplikasikan
kedalam pemecahan masalah dengan mengeliminasi variabel-variabel pada
persamaan 1 sampai 3
b. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep koefisien yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi koefisien
dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk indikator
ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan koefisien dengan menuliskan
kedalam model matematika.
c. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep konstanta yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi konstanta
dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu
291
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta.Untuk indikator
ketiga (I3) subjek mampu menuliskan model matematika.
d. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep persamaan yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi persamaan
dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep persamaan. Untuk
indikator ketiga (I3) subjek mampu menuliskan model matematika dan
mengaplikaskannya dengan cara mengeliminasi persamaan 1 sampai
persamaan 3.
e. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep persamaan linear tiga
variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang
definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. Untuk
indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan contoh atau bukan contoh
dari konsep persamaan linear tiga variabel. Pada indikator ketiga (I3) subjek
mampu mampu menuliskan model matematika dan mengaplikasikannya
dengan mengeliminasi persamaan-persamaan.
f. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep sistem persamaan
linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu
menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-
katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan
contoh atau bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu menuliskan model matematika dan
menyelesaikan sesuai metode yang dipilih.
292
g. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep operasi pada bilangan
yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang
definisi operasi pada bilangan. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep operasi
pengurangan ke dalam pemecahan masalah
h. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep penyelesaian yaitu
untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
penyelesaian. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan
contoh atau bukan contoh dari konsep penyelesaian. Untuk indikator ketiga
(I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian ke dalam
pemecahan masalah. Dimana subjek mampu mencari harga sebuah buku,
pensil dan penggaris
2. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori tinggi (KT) dalam memecahkan
masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah 2 (M2)
a. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep variabel yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi variabel
dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator
ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan variabel dengan menuliskan model
matematika.
b. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep koefisien yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi koefisien
dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu
293
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk indikator
ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan
menuliskan model matematika.
c. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep konstanta yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi konstanta
dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta. Untuk indikator
ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep konstanta dengan
menuliskan model matematika
d. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep persamaan yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
persamaan. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan
contoh atau bukan contoh dari konsep persamaan. Pada indikator ketiga (I3)
subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan dengan menuliskan model
matematika.
e. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep persamaan linear tiga
variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang
definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. untuk
indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan contoh atau bukan contoh
dari konsep persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator ketiga (I3) subjek
mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan
menuliskan model matematika.
f. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep sistem persamaan
linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu
294
menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-
katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan
contoh atau bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep sistem
persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model matematika
g. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep operasi pada bilangan
yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi
perkalian pada operasi pada bilangan. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak
mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep operasi pada
bilangan. Untuk indikator ketiga (I3) subjek mengaplikasikan konsep perkalian
dalam pemecahan masalah.
h. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep penyelesaian yaitu
untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
penyelesaian. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan
contoh atau bukan contoh dari konsep penyelesaian. Untuk indikator ketiga
(I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian kedalam pemecahan
masalah.
3. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori tinggi (KT) dalam memecahkan
masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah (M3)
a. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep variabel yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi variabel
dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator
295
ketiga (I3) subjek mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model
matematika.
b. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep koefisien yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi koefisien
dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk indikator
ketiga (I3) subjek mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan
model matematika.
c. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep konstanta yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi konstanta
dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta. Untuk indikator
ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep konstanta dengan
menuliskan model matematika
d. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep persamaan yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi persamaan.
Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan contoh atau bukan
contoh dari konsep persamaan. Untuk indikator ketiga (I3) subjek
mengaplikasikan konsep persamaan dengan memberikan sebuah contoh.
e. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep persamaan linear tiga
variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang
definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. Untuk
indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan contoh atau bukan contoh
dari konsep persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator ketiga (I3) subjek
296
mampu mengaplikasikan konsep sistem pesamaan linear tiga variabel dengan
menuliskan model matematika.
f. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep sistem persamaan
linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu
menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-
katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan
contoh atau bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek mengaplikasikan konsep sistem persamaan
linear tiga variabel dengan menuliskan model matematika.
g. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep operasi pada bilangan
yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang
definisi operasi pada bilangan. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep operasi pada bilangan.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep
pembagian pada bilangan.
h. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep penyelesaian yaitu
untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
penyelesaian. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan
contoh atau bukan contoh dari konsep penyelesaian. Untuk indikator ketiga
(I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep penyelesaian kedalam pemecahan
masalah.
4. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori sedang (KS) dalam
memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah 1
(M1)
297
a. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep variabel yaitu utnuk
indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi variabel
dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator
ketiga (I3) subjek mengaplikasikan konsep variabel dengan menuliskan model
matematika.
b. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep koefisien yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
koefisien. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan
contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk indikator ketiga (I3)
subjek mengaplikasikan konsep koefisien dengan menuliskan model
matematika.
c. Pemahaman subjek kategori tinggi (KT) tentang konsep konstanta yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
konstanta dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek
tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek mengaplikasikan konsep konstanta dengan
menuliskan model matematika.
d. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep persamaan yaitu
untuk indikator pertama (I1), subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
persamaan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek
tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep persamaan.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek mengaplikasikan konsep persamaan dengan
menuliskan model matematika.
298
e. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep persamaan linear tiga
variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang
definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. Untuk
indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan contoh atau bukan contoh
dari konsep persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator ketiga (I3) subjek
mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan
menuliskan model matematika.
f. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep sistem persamaan
linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) ubjek mampu
menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-
katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan
contoh atau bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep sistem
persamaan linea tiga variabel dengan menuliskan model matematika.
g. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep operasi pada bilangan
yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang
definisi operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator
kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari
konsep operasi pada bilangan. Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu
mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan ke dalam pemecahan masalah
h. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep penyelesaian yaitu
untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
penyelesaian dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek
tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep
299
penyelesaian. Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan
konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah.
5. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori sedang (KS) dalam
memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah 2
(M2)
a. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep variabel yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi variabel
dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator
ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep variabel dengan
menuliskan model matematika.
b. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep koefisien yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
koefisien dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak
mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk
indikator ketiga (I3), subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan
menuliskan model matematika.
c. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep konstanta yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
konstanta dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak
mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta. Untuk
indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep konstanta dengan
menuliskan model matematika.
300
d. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep persamaan yaitu
untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
persamaan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek
tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep persamaan.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan
dengan menuliskan model matematika.
e. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep persamaan linear tiga
variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang
definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. Untuk
indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan contoh atau bukan contoh
dari konsep persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator ketiga (I3) subjek
mampu mengaplikasikan konsep persamaan linera tiga variabel dengan
menuliskan model matematika.
f. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep sistem persamaan
linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu
menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-
katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan
contoh atau bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep sistem
persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model matematika.
g. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep operasi pada bilangan
yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang
definisi operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator
kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari
301
konsep operasi pada bilangan. Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu
mengaplikasikan konsep pembagian dalam pemecahan masalah.
h. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep penyelesaian yaitu
untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
penyelesaian dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek
tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep
penyelesaian. Untuk indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah. Dimana
subjek tidak menyelesaikan masalah secara runtut hanya mencari nilai 𝑥 tidak
mencari nilai 𝑦 dan 𝑧
6. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori sedang (KS) dalam
memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah 3
(M3)
a. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep variabel yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang definisi variabel
dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator
ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep variabel dengan
menuliskan model matematika.
b. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep koefisien yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
koefisien dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak
mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk
302
indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan
menuliskan model matematika.
c. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep konstanta yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
konstanta dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek
tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep konstanta
dengan menuliskan model matematika.
d. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep persamaan yaitu
untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
persamaan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek
tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep persamaan.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan
dengan menuliskan model matematika.
e. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep persamaan linear tiga
variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu menyatakan ulang
definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri. Untuk
indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan contoh atau bukan contoh
dari konsep persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator ketiga (I3) subjek
mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga variabel dengan
menuliskan model matematika.
f. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep sistem persamaan
linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu
menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-
303
katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek mampu membedakan
contoh atau bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep sistem
persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model matematika.
g. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep operasi pada bilangan
yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang
definisi operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator
kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari
konsep operasi pada bilangan. Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu
mengaplikasikan konsep penjumlahan dan pembagian ke dalam pemecahan
masalah.
h. Pemahaman subjek kategori sedang (KS) tentang konsep penyelesaian yaitu
untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
penyelesaian dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek
tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep
penyelesaian. Untuk indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep penyelesaian dalam pemecahan masalah dimana
subjek tidak tepat pada tahap himpunan penyelesaian
7. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori rendah (KR) dalam
memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah 1
(M1)
a. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep variabel yaitu untuk
indikator pertama (I1), subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi variabel
dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu
304
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator
ketiga (I3) mampu mengaplikasikan konsp variabel dengan menuliskan model
matematika.
b. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep koefisien yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
koefisien dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak
mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk
indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan
menuliskan model matematika.
c. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep konstanta yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
konstanta dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak
mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta. Untuk
indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep konstanta dengan
menuliskan model matematika.
d. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep persamaan yaitu
untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
persamaan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek
tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep persamaan.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan
dengan menuliskan model matematika.
e. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep persamaan linear tiga
variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan
ulang definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.
305
Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau
bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator
ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga
variabel dengan menuliskan model matematika.
f. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep sistem persamaan
linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu
menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel. Untuk
indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau bukan
contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator
ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep sistem persamaan linear
tiga variabel dengan menuliskan model matematika.
g. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep operasi pada bilangan
yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang
definisi operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator
kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari
konsep operasi pada bilangan. Untuk indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep pengurangan dalam pemecahan masalah.
h. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep penyelesaian yaitu
untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
penyelesaian dengan kata-katanya sendiri. untuk indikator kedua (I2) subjek
tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep
penyelesaian. Untuk indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep penyelesaian dengan tepat kedalam pemecahan
masalah.
306
8. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori rendah (KR) dalam
memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah 2
(M2)
a. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep variabel yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi variabel
dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator
ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep variabel dengan
menuliskan model matematika.
b. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep koefisien yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
koefisien dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak
mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk
indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep koefisien dengan
menuliskan model matematika.
c. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep konstanta yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
konstanta dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak
mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta. Untuk
indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep konstanta dengan
menuliskan model matematika.
d. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep persamaan yaitu
untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
persamaan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek
307
tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep persamaan.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan
dengan menuliskan model matematika.
e. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep persamaan linear tiga
variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan
ulang definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.
Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau
bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator
ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga
variabel dengan menuliskan model matematika.
f. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep sistem persamaan
linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek mampu
menyatakan ulang definisi sistem persmaan lienar tiga variabel dengan kata-
katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan
contoh atau bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep sistem
persamaan linear tiga variabel dengan menuliskan model matematika.
g. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep operasi pada
bilangan yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan
ulang definisi operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri. Untuk
indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau bukan
contoh dari konsep operasi pada bilangan. Untuk indikator ketiga (I3) subjek
tidak mampu mengaplikasikan konsep pengurangan dalam pemecahan
masalah.
308
h. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep penyelesaian yaitu
untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
penyelesaian dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek
tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep
penyelesaian. Untuk indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep penyelesain ke dalam pemecahan masalah
9. Deskripsi pemahaman konsep subjek kategori rendah (KR) dalam
memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel pada masalah 3
(M3)
a. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep variabel yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi variabel
dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu
membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep variabel. Untuk indikator
ketiga (I3) subjek tidak mampu mengaplikasikan konsep variabel ke dalam
pemecahan masalah.
b. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep koefisien yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
koefisien dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak
mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep koefisien. Untuk
indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu mengaplikasikan konsep koefisien
ke dalam pemecahan masalah.
c. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep konstanta yaitu untuk
indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
konstanta dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak
309
mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep konstanta. Untuk
indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu mengaplikasikan konsep konstanta
ke dalam pemecahan masalah.
d. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep persamaan yaitu
untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
persamaan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek
tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep persamaan.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek mampu mengaplikasikan konsep persamaan
ke dalam pemecahan masalah.
e. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep persamaan linear tiga
variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan
ulang definisi persamaan linear tiga variabel dengan kata-katanya sendiri.
Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau
bukan contoh dari konsep persamaan linear tiga variabel. Untuk indikator
ketiga (I3) subjek tidak mampu mengaplikasikan konsep persamaan linear tiga
variabel ke dalam pemecahan masalah.
f. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep sistem persamaan
linear tiga variabel yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu
menyatakan ulang definisi sistem persamaan linear tiga variabel dengan kata-
katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan
contoh atau bukan contoh dari konsep sistem persamaan linear tiga variabel.
Untuk indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu mengaplikasikan konsep
sistem persamaan linear tiga variabel ke dalam pemecahan masalah.
310
g. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep operasi pada bilangan
yaitu untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang
definisi operasi pada bilangan dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator
kedua (I2) subjek tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari
konsep operasi pada bilangan. Untuk indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep operasi pada bilangan dalam pemecahan masalah.
h. Pemahaman subjek kategori rendah (KR) tentang konsep penyelesaian yaitu
untuk indikator pertama (I1) subjek tidak mampu menyatakan ulang definisi
penyelesaian dengan kata-katanya sendiri. Untuk indikator kedua (I2) subjek
tidak mampu membedakan contoh atau bukan contoh dari konsep
penyelesaian. Untuk indikator ketiga (I3) subjek tidak mampu
mengaplikasikan konsep penyelesaian ke dalam pemecahan masalah.
Secara umum pemahaman konsep subjek kategori tinggi (KT) untuk
masalah 1 ada 3 dari 8 konsep yang dipahami secara utuh, untuk masalah 2 ada 5
dari 8 konsep yang dipahami, dan untuk masalah 3 ada 5 dari 8 konsep yang
dipahami secara utuh. Subjek kategori sedang (KS) untuk masalah 1 ada 3 dari 8
konsep yang dipahami secara utuh, untuk masalah 2 ada 3 dai 8 konsep yang
dipahami secara utuh, dan untuk masalah 3 ada 3 dari 8 konsep yang dipahami
secara utuh. Subjek kategori rendah (KR) tidak ada konsep yang dipahami secara
utuh.
311
B. Saran
Mengacu pada deskripsi pembahasan hasil dan kesimpulan di atas maka
dapat disarankan kepada:
1. Dalam pembelajaran matematika guru memantapkan pemahaman siswa
terhadap konsep-konsep prasyarat dalam memecahkan masalah sistem
persamaan linear tiga variabel yaitu konsep variabel, konsep koefisien, konsep
konstanta, konsep persamaan, konsep persamaan linear tiga variabel, konsep
sistem pesamaan linear tiga variabel, konsep oprasi pada bilangan, dan konsep
penyelesaian.
2. Guru juga perlu mengidentifikasi konsep-konsep lain yang tidak diperhatikan
dalam penelitian ini.
3. Guru juga perlu mengidentifikasi siswa-siswa yang berkemampuan rendah
agar memberikan pembimbingan khusus dalam memecahkan masalah baik
soal rutin maupun non rutin.
4. Bagi siswa hendaknya membiasakan diri memecahkan masalah-masalah
matematika terkait dengan pengaplikasian konsep-konsep matematika agar
materi yang diajarkan terutama materi sistem persamaan linear tiga variabel
dapat dipahami dengan baik.
312
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Asri. 2014. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Strategi Rolling Kognitif dan Strategi Mind Mapping Terhadap Motivasi, Pemahaman Konsep dan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 30 Bulukumba. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.
Arsyad, M. 2017. The influences of the Implementation of Cooperative Model with Cognitive Strategies on Mathematics Understanding, Reasoning Communication, and Problem Solving At Grade VIII of SMP Negeri 2 Sinjai Utara. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.
Amir, Almira. 2015. Pemahaman Konsep dan Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika. Logaritma, 3(1).
Asfar, Irfan, Taufan, dan Syarif Nur. 2018. Model Pembelajaran PPS (Problem Posing dan Solving). Jawa Barat. Cv Jejak
Fathurrohman, M. 2017. Belajar dan Pembelajaran Modern. Yogyakarta. Garudhawaca.
Herwandi, 2017. Analisis Pemahaman Konsep dalam Menyelesaikan Soal Geometri Dimensi Tiga pada Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah 3 Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Herawati, O. D. P., Siroj, R. & Basir, D. 2010. Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas XI IPA SMAN 6 Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1).
Hendriani, B. F., Masrukan & Junaedi, I. 2016. Kemampuan Pemecahan Masalah dan Karakter Mandiri Ditinjau Dari Gaya Kognitif pada Pembelajaran Matematika Model 4K. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Matematika X Universitas Negeri Semarang.
Kesumawati, Nila. 2008. Pemahaman Konsep Matematik dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika 2008. FKIP Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Palembang.
313
Lefudin, 2017. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta. Deepublish.
Nurfitriani. 2017. Analysis of Misconception of Functions and Alternative Solution of Grade VIII Students at SMPN 3 Bajeng. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.
Najoan Roeth A.O. 2019. Strategi Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika di Sekolah Dasar. Sulawesi Utara. Yayasan Makaria Waya.
Sukmawati. 2019. The Influence of The Implementation of Project Based Discovery Learning Onunderstanding The Concept, Reasoning Communication, and Problem Solving in Mathematics Learning in Grade X at Madrasah Aliyah in Somba Opu Subdistrict in Gowa District.Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.
Suardi, M. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta. Deepublish.
Sriyanto, H. J. 2017. Mengobarkan Api Matematika. Jawa Barat. CV Jejak.
Susanto, A, H, 2015. Pemahaman Pemecahan Masalah Berdasar Gaya Kognitif. Yogyakarta. Deepublish.
Siddik, M . 2018. Pengembangan Model Pembelajaran Menulis Deskripsi. Malang. TUNGGAL MANDIRI PUBLISHING
Syaharuddin. 2016. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Dalam Hubungannya Dengan Pemahaman Konsep Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas Viii Smpn 4 Binamu Kabupaten Jeneponto. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.
Wulandari Y dan Sutriyono, 2018. Deskripsi Pemahaman Konsep Bangun Datar Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 03 Salatiga Berkemampuan Rendah. Jurnal maju, 5(2), 76-87
TES PEMAHAMAN KONSEP
PEDOMAN WAWANCARA
TES PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMECAHAN MASALAH
SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL
Satuan Pendidikan : MA GUPPI Samata
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Materi Pokok/Topik : Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Tahun : 2019/2020
Petunjuk !
1. Tulislah Nama dan Kelas pada lembar jawaban yang telah di sediakan
2. Berdoa dan bacalah baik-baik soal sebelum Anda menjawabnya.
3. Sebaiknya dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah.
4. Periksa pekerjaan Anda sebelum dikumpul.
1. Tika, Rani, dan Dian berbelanja keperluan sekolah di toko yang sama. Tika
membeli 2 buku tulis, 2 pensil, dan sebuah penggaris dengan harga Rp.
8.000,00. Rani membeli sebuah buku tulis, 2 pensil dan sebuah penggaris
dengan harga Rp. 6.000,00. Dian membeli 3 buku tulis, sebuah pensil, dan
sebuah penggaris dengan harga Rp. 9.000,00. Tentukan harga untuk sebuah
buku tulis, sebuah pensil, dan sebuah penggaris!
2. Lia, Ria, dan Via berbelanja di toko buah. Mereka membeli apel, jambu,
dan mangga dengan hasil masing-masing sebagai berikut:
Lia membeli 2 buah apel, 1 buah jambu, dan 1 buah mangga seharga Rp.
47.000
Ria membeli 1 buah apel, 2 buah jambu, dan 1 buah mangga seharga Rp.
43.000
Via membeli 3 buah apel, 2 buah jambu, dan 1 buah mangga seharga Rp.
71.000
Berapakah harga 1 buah apel, 1 buah jambu, dan 1 buah mangga?
3. Diketahui tiga bilangan a, b, c. Rata-rata dari ketiga bilangan itu sama
dengan 16. Bilangan kedua ditambah 20 sama dengan jumlah bilangan
lainnya. Bilangan ketiga sama dengan jumlah bilangan yang lain dikurang
empat. Carilah bilangan-bilangan itu.
443
KUNCI JAWABAN
No Masalah Alternatif Jawaban
1. Tika, Rani, dan Dian berbelanja
keperluan sekolah di toko yang
sama. Tika membeli 2 buku
tulis, 2 pensil, dan sebuah
penggaris dengan harga Rp.
8.000,00. Rani membeli sebuah
buku tulis, 2 pensil dan sebuah
penggaris dengan harga Rp.
6.000,00. Dian membeli 3 buku
tulis, sebuah pensil, dan sebuah
penggaris dengan harga Rp.
9.000,00. Tentukan harga untuk
sebuah buku tulis, sebuah
pensil, dan sebuah penggaris!
Diketahui: Tika membeli 2 buku tulis, 2 pensil, dan sebuah penggaris dengan harga Rp. 8.000,00. Rani membeli sebuah buku tulis, 2 pensil dan sebuah penggaris dengan harga Rp. 6.000,00. Dian membeli 3 buku tulis, sebuah pensil, dan sebuah penggaris dengan harga Rp. 9.000,00. Ditanya: Tentukan harga untuk sebuah buku tulis, sebuah pensil, dan sebuah penggaris! Misalkan: Harga sebuah buku = x Harga sebuah pensil = y Harga sebuah penggaris = z Sehingga model matematikanya: 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 ...........(1) 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 ..............(2) 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000 ..............(3) Nyatakanlah variabel z sebagai fungsi peubah x dan y pada persamaan (1) 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑧 = −2𝑥 − 2𝑦 + 8.000 Subtitusikan variabel z ke persamaan (2) 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 𝑥 + 2𝑦 + (−2𝑥 − 2𝑦 + 8000) = 6.000 𝑥 + 2𝑦 − 2𝑥 − 2𝑦 + 8000 = 6.000 −𝑥 = 6.000 − 8.000 −𝑥 = −2.000 𝑥 = 2.000 Subtitusikan variabel z ke persamaan (3) 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000 3𝑥 + 𝑦 + (−2𝑥 − 2𝑦 + 8.000) = 9.000 3𝑥 + 𝑦 − 2𝑥 − 2𝑦 + 8.000 = 9.000 𝑥 − 𝑦 = 9.000 − 8.000 𝑥 − 𝑦 = 1.000 .......(4) Subtitusikan x = 2.000 ke persamaan (4) 𝑥 − 𝑦 = 1.000 2.000 − 𝑦 = 1.000 −𝑦 = 1.000 − 2.000
No Masalah Alternatif Jawaban
−𝑦 = −1.000 𝑦 = 1.000 Subtitusikan x = 2.000 dan y = 1.000 ke persamaan (1) 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 2(2.000) + 2(1.000) + 𝑧 = 8.000 4.000 + 2.000 + 𝑧 = 8.000 6.000 + 𝑧 = 8.000 𝑧 = 8.000 − 6.000 𝑧 = 2.000 Jadi, harga sebuah buku tulis adalah Rp. 2.000, harga sebuah pensil adalah Rp. 1.000, dan harga sebuah penggaris adalah Rp. 2.000.
2. Lia, Ria, dan Via berbelanja di
toko buah. Mereka membeli
apel, jambu, dan mangga
dengan hasil masing-masing
sebagai berikut:
Lia membeli 2 buah apel, 1
buah jambu, dan 1 buah mangga
seharga Rp. 47.000
Ria membeli 1 buah apel, 2
buah jambu, dan 1 buah mangga
seharga Rp. 43.000
Via membeli 3 buah apel, 2
buah jambu, dan 1 buah mangga
seharga Rp. 71.000. Berapakah
harga 1 buah apel, 1 buah
jambu, dan 1 buah mangga?
Diketahui: Lia membeli 2 buah apel, 1 buah jambu, dan 1 buah mangga seharga Rp. 47.000 Ria membeli 1 buah apel, 2 buah jambu, dan 1 buah mangga seharga Rp. 43.000 Via membeli 3 buah apel, 2 buah jambu, dan 1 buah mangga seharga Rp. 71.000 Ditanya: Berapakah harga 1 buah apel, 1 buah jambu, dan 1 buah mangga? Misalkan: Harga 1 buah apel = x Harga 1 buah jambu = y Harga 1 buah mangga = z Sehingga model matematika: 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 ......... (1) 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 ......... (2) 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000 ....... (3) Eliminasi persamaan 1 dan 2
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 -
𝑥 − 𝑦 = 4.000 .............. ( 4) Eliminasi persamaan 1 dan 3
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000 -
−𝑥 − 𝑦 = −24.000 ............ (5) Dari persamaan 4 dan 5 membentuk SPLDV
No Masalah Alternatif Jawaban
𝑥 − 𝑦 = 4.000 −𝑥 − 𝑦 = −24.000 Eliminasi variabel x pada persamaan 4 dan 5 𝑥 − 𝑦 = 4.000 −𝑥 − 𝑦 = −24.000 +
−2𝑦 = −20.000 𝑦 = 10.000 Eliminasi variabel y pada persamaan 4 dan 5 𝑥 − 𝑦 = 4.000 −𝑥 − 𝑦 = −24.000 -
2𝑥 = 28.000 𝑥 = 14.000 Subtitusikan nilai 𝑥 = 14.000 dan 𝑦 =
10.000 ke persamaan 1 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 2(14.000) + 10.000 + 𝑧 = 47.000 28.000 + 10.000 + 𝑧 = 47.000 38.000 + 𝑧 = 47.000 𝑧 = 47.000 − 38.000 𝑧 = 9.000 Jadi, harga 1 buah apel Rp. 14.000,00, harga 1 buah jambu Rp. 10.000,00, dan harga 1 buah mangga Rp. 9.000,00.
3. Diketahui tiga bilangan a, b, c. Rata-rata dari ketiga bilangan itu sama dengan 16. Bilangan kedua ditambah 20 sama dengan jumlah bilangan lainnya. Bilangan ketiga sama dengan jumlah bilangan yang lain dikurang empat. Carilah bilangan-bilangan itu.
Diketahui: Rata-rata ketiga bilangan sama dengan 16.
(𝑎 + 𝑏 + 𝑐
3) = 16
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 Bilangan kedua ditambah 20 sama dengan jumlah bilangan lain. 𝑏 + 20 = 𝑎 + 𝑐 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 Bilangan ketiga sama dengan jumlah bilangan lain dikurang 4. 𝑐 = 𝑎 + 𝑏 − 4 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4 Ditanya: Carilah bilangan-bilangan itu? Sehingga model matematika : 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 ............... (1)
No Masalah Alternatif Jawaban
𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 ............... (2) 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4 ................. (3) Untuk menyelesaikan SPLTV tersebut, kita menggunakan metode campuran yaitu: Eliminasi variabel a pada persamaan 1 dan 2
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 -
2𝑏 = 28 𝑏 = 14 Eliminasi variabel a pada persamaa 1 dan 3
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4 -
2𝑐 = 44 𝑐 = 22 Subtitusikan nilai 𝑏 = 14 dan nilai 𝑐 = 22 ke persamaan 1 sehingga diperoleh nilai a yaitu: 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 + 14 + 22 = 48 𝑎 + 36 = 48 𝑎 = 48 − 36 𝑎 = 12 Jadi, ketiga bilangan tersebut berturut-turut adalah 12, 14, dan 22.
PEDOMAN WAWANCARA
Pedoman wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk memandu
peneliti untuk mengungkap pemahaman konsep subjek melalui pemecahan masalah
dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear tiga variabel.
I. Permasalahan
Bagaimana mengungkap pemahaman konsep subjek penelitian dalam
memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga variabel.
II. Tujuan wawancara
Mengungkap pemahaman konsep subjek penelitian dalam memecahkan
masalah sistem persamaan linear tiga variabel.
III. Metode
Wawancara tidak terstruktur.
IV. Langkah pelaksanaan wawancara
1. Perkenalan antara peneliti dengan subjek yang akan di wawancarai,
serta membuat jadwal wawancara dengan tiap-tiap subjek penelitian.
2. Menyiapkan lembar tes yang telah dikerjakan subjek. Lembar tes
tersebut bertujuan untuk mengungkap pemahaman konsep subjek
penelitian dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear tiga
variabel.
3. Subjek di wawancarai berkaitan dengan masalah sistem persamaan
linear tiga variabel.
V. Indikator pemahaman konsep subjek penelitian
Indikator pemahaman konsep yang digunakan sebagai kerangka acuan
menggolongkan pemahaman konsep subjek penelitian yang meliputi: (1)
menyatakan ulang sebuah konsep; (2) memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep; (3) mengaplikasikan konsep atau alagoritma dalam
pemecahan masalah.
Selama wawancara berlangsung, pewawancara mencermati
bagaimana pemahaman konsep subjek melalui pemecahan masalah dalam
menyelesaikan soal sistem persamaan lienar tiga variabel. Pemahaman
konsep dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear tiga variabel
meliputi:
1. Menyusun konsep sistem persamaan linear tiga variabel, mencakup:
a. Kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep sistem persamaan
linear tiga variabel.
2. Menyelesaikan masalah kontekstual sistem persamaan linear tiga
variabel dengan metode eliminasi, subtitusi, gabungan dan determinan
mencakup:
a. Kemampuan memberikan contoh dan bukan contoh.
b. Kemampuan mengaplikasikan konsep atau alagoritma dalam
pemecahan masalah.
Berdasarkan indikator tersebut, maka pertanyaan-pertanyaan pokok
yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan pertanyaan-
pertanyaan yang sifatnya mengungkap pemahaman konsep subjek adalah
sebagai berikut:
1. Jelaskan cara kamu dalam menyelesaikan soal ini?
2. Bagaimana langkah-langkah yang kamu lakukan dalam menyelesaikan
soal ini?
3. Mengapa kamu menggunakan proses penyelesaian soal seperti ini?
4. Dibagian mana kamu mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal
ini?
Hasil tes pemecahan masalah
Trasnkip wawancara
TRANSKIP WAWANCARA SKT 1
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KT1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek? S KT1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa kamu pernah belajar materi itu sebelumnya? S KT1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi sistem persamaan linear tiga
variabel? S KT1-04 Sistem persamaan linear tiga variabel ditandai dengan tanda
(=),dan terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel. P-05 Coba jelaskan dek yang mana itu di tandai dengan tanda (=) S KT1-05 Yang dimaksud itu kak persamaan seperti 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000
(sambil menunjuk lembar jawaban) P-06 Ok. Kita bilang persamaan ditandai dengan tanda (=) bagaimana
bentuknya kalau bukan persamaan? S KT1-06 Misal kak 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 tanda nya di ubah seperti 2𝑥 +
2𝑦 + 𝑧 ≤ 8.000 P-07 Kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel bagaimana itu
dek? S KT1-07 Maksudnya itu kak ada tiga persamaan linear tiga variabel. P-08 Bagaimana bentuknya itu persamaan linear tiga variabel dan bukan
contoh persamaan linear tiga variabel? S KT1-08 Misal kak 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 ini dimaksud persamaan linear tiga
variabel kak dan bukan persamaan linear tiga variabel kak 2x-y-2=0
P-09 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek? S KT1-09 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta. P-10 Yang mana itu di maksud dek? S KT1-10 Yang di maksud variabel itu kak huruf yang ada dalam persamaan
linear tiga variabel, koefisien itu nilai di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda persamaan.
P-11 Ok. Jadi kalau tiga persamaan bagaimana bentuknya dek? S KT1-11 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-12 Kalau misalkan hanya dua persamaan apa itu SPLTV dek? S KT1-12 Bukan kak. Karena hanya terdapat dua persamaan sedangkan
SPLTV terdiri dari tiga. P-13 Kalau ada soal SPLTV bagaimana caa menyelesaikannya dek? S KT1-13 Pertama kak menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan, kemudian
memisalkan apa yang diketahui dari soal, selanjutnya mengubah soal ke dalam model matematika. Setelah diperoleh model matematika memilih metode yang akan digunakan kemudian menyelesaikannya.
P-14 Metode yang apa kita gunakan dek? S KT1-14 Metode gabungan kak P-15 Bagaimana itu langkah-langkahnya dek? S KT1-15 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1 dan 2
sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya subtitusi nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y setelah diperoleh nilai x dan y kemudian mensubtitusi ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000
P-16 Kenapa pada proses eliminasi 1 dan 3 variabel y tidak dieliminasi berbeda dengan persamaan 1 dan 2?
S KT1-16 Karena persamaan 1 dan 3 kak variabel y tidak habis di kurangkan sedangkan persamaan 1 dan 2 habis dikurangkan.
TRANSKIP WAWANCARA S KT2
Kode Uraian P-01 Apa yang kamu pahami dari SPLTV? S KT2-01 SPLTV itu kak terdiri dari tiga persamaan lienar tiga variabel P-02 Bagaimana itu dek tiga persamaan linear tiga variabel? S KT2-02 Ada tiga persamaan linear tiga variabel kak P-03 Bagaimana itu persamaan linear tiga vaiabel dek dan bukan contoh
persamaan linear tiga variabel? S KT2-03 Misal kak 2𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 47.000 ini kak yang dimaksud persamaan
linear tiga variabel (sambil menunjuk lembar jawaban) dan bukan contoh itu kak 2p-3+6r=9
P-04 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek? S KT2-04 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta kak P-05 Yang mana itu dek variabel, koefisien dan konstanta S KT2-05 Variabel itu kak yang huruf yang ada pada persamaan linear tiga
variabel, koefisien itu nilai yang ada di depan variabel, dan konstanta nilai setelah tanda (=) seperti 2𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 47.000 variabel yaitu x, y, dan z, koefisien 2, 1 dan -1, sedangkan konstanta 47.000.
P-06 Kalau yang bukan variabel, koefisien, dan konstanta bagaimaana dek?
S KT2-06 Bukan kak variabel itu misal 1, 2, 3 dan bukan koefisien itu misal 4, 5 dan 6, sedangkan bukan konstanta itu kak misal 2x
P-07 Ok. Bagaimana bentuknya kalau SPLTV dek? S KT2-07 Mempunyai tiga persamaan linear tiga variabel kak seperti:
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 2 = 71.000
P-08 Kalau bukan SPLTV bagaimana dek? S KT2-08 2𝑥 − 4 + 𝑧 = 13
3𝑥 + 2𝑦 − 4 = 16 2𝑥 − 2𝑦 ∓ 𝑧 + 4𝑤 = 20
P-09 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya dek? S KT2-09 Pertama menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan,
kemudian memisalkan apa yang diketahui dari soal. Selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika. Setelah diperoleh model matematika memilih metode yang akan digunakan kemudian menyelesaikannya.
P-10 Metode apa yang digunakan dek? S KT2-10 Metode gabungan kak P-11 Bagaimana langkah-langkahnya dek? S KT2-11 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1 dan 2
untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk lembar jawaban) selanjutnya mengeliminasi variabel y persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 5 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya mengeliminasi variabel z pada persamaan 2 dan 3 untuk memperoleh nilai x=14.000. setelah diperoleh nilai x selanjutnya mensubtitusi ke persamaan 4 untuk memperoleh nilai y selanjutnya nilai x di subtitusikan ke persamaan 5 untuk memperoleh nilai z. Jadi harga sebuah apel=14.000, 1 buah jambu=10.000, dan 1 buah mangga = 9.000.
P-12 Kenapa pada persamaan 1 dan 3 di kali 2 dan di kali 1 dek? S KT2-12 Agar variabel y habis dieliminasi kak. P-13 Terus kenapa bisa dek nilai y positif padahal langkah kedua dari
terakhir negatif? S KT2-13 Masing-masing dikalikan dengan negatif 1 kak.
TRANSKIP WAWANCARA S KT3
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah belajar sebelumnya materi SPLTV? S KT3-01 Pernah kak. P-02 Apa yang kita ketahui dek dari SPLTV? S KT3-02 SPLTV itu kak ditandai dengan tanda (=), terdiri dari tiga
persamaan linear tiga variabel P-03 Bisa dijelaskan dek maksudnya ditandai dengan tanda (=)? S KT3-03 Misal kak 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 tanda (=) itu kak di maksud persamaan P-04 Kalau bukan persamaan dek bagaimana? S KT3-04 Misal kak 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 > 48 ini bukan persamaan kak tapi
pertidaksamaan. P-05 Bagaimana kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel? S KT3-05 Maksudnya itu kak ada tiga persamaan linear tiga variabel P-06 Bagaimana itu dek persamaan linear tiga variabel S KT3-06 Misal kak 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 P-07 Kalau bukan persamaan linear tiga variabel bagaimana dek? S KT3-07 2𝑝 − 2 + 𝑟 = 12 P-08 Kenapa dikatakan persamaan linear tiga variabel dek?
S KT3-08 Karena memiliki tiga variabel, koefisien, dan konstanta P-09 Bisa dijelaskan dek apa itu variabel, koefisien, dan konstanta S KT3-09 Variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan, koefisien itu nilai
didepan variabel, dan konstanta itu nilai setelah tanda persamaan. P-10 Bagaimana contohnya itu dek? S KT3-10 Misal kak 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 yang menjadi variabel itu a, b, dan c,
koefisien itu 1, -1, dan 1 sedangkan konstanta 20. P-11 Kalau yang bukan variabel, koefisien, konstanta dek? S KT3-11 Misal 1, 2, 3 bukan variabel, 7,8,9 bukan koefisien karena tidak ada
variabel setelahnya, dan 4x bukan konstanta. P-12 Ok. bagaiamana kalau SPLTV dek? S KT3-12 Terdiri dari tiga persamaan kak seperti (sambil menunjuk lembar
jawaban) 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
P-13 Kalau bukan SPLTV bagaimana dek? S KT3-13 Misal kak:
2𝑝 − 3𝑞 + 𝑟 = 12 𝑝 + 2𝑞 − 𝑟 = 14
P-14 Kalau ada soal SPLTV seperti soal nomor 3 bagaimana cara menyelesaikannya dek?
S KT3-14 Pertama kak, menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan, mengubah kedalam model matematika, kemudian menentukan metode yang akan digunakan dan menyelesaikannya.
P-15 Metode apa yang digunakan dek? S KT3-15 Metode eliminasi kak P-16 Bagaimana langkah-langkahnya dek? S KT3-16 Pertama kak, mengeliminasi variabel a dan c pada persamaan 1 dan
2 untuk memperoleh nilai b (sambil menunjuk jawaban pada lembar tes) kedua, mengeliminasi variabel a dan b untuk memperoleh nilai c. Setelah diperoleh nilai b dan c selanjutnya di subtitusi ke persamaan 1 sehingga diperoleh nilai a. Jadi nilai a = 12, b=14, dan c =22.
P-17 Kenapa pada proses eliminasi persamaan 1 dan 2 yang dieliminasi berbeda dengan persamaan 1 dan 3?
S KT3-17 Karena lebih memudahkan kak untuk mencari nilainya di persamaan 1 dan 2 kak variabel a dan c habis dieliminasi sedangkan persamaan 1 dan 3 variabel a dan b habis dieliminasi.
P-18 Kenapa bisa 𝑏 = 14 dek S KT3-18 Karena 28 di bagi 2 kak jadi sisa 𝑏 = 14 begitupun mencari nilai c
kak.
TRANSKIP WAWANCARA S KS1
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat sebelumnya soal seperti ini? S KS1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek? S KS1-02 Soal sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa kamu pernah belajar materi SPLTV? S KS1-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV? S KS1-04 Yang saya ketahui kak kalau SPLTV itu memiliki tiga variabel dan
tiga persamaan linear tiga variabel P-05 Yang mana itu dek tiga variabel? S KS1-05 Tiga variabel itu kak yang ini 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 (sambil
menunjuk lembar jawaban) P-06 Yang mana di situ variabel nya dek ? S KS1-06 Variabel itu kak yang x, y, dan z P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS1-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear tiga
variabel. P-08 Kalau misal x, y, dan z di ganti p, q, r apakah tetap dikatakan
variabel? S KS1-08 iye kak karena itu huruf juga P-09 Jadi kalau bukan variabel bagaimana contohnya dek? S KS1-09 Misal kak 2, 6, dan 7 P-10 Bagaimana kalau tiga persamaan linear tiga variabel dek? S KS1-10 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-11 Jadi kalau hanya 2 persamaan atau 1 apakah dikatakan SPLTV dek?
S KS1-11 Tidak kak kalau 2 persamaan itu SPLDV sedangkan 1 persamaan itu berarti PLTV kak
P-12 Apa itu PLTV dek? S KS1-12 Persamaan linear tiga variabel P-13 Bagaimana itu dek bentuknya PLTV? S KS1-13 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000 P-14 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS1-14 Karena memiliki tiga variabel kak. P-15 Kalau bukan PLTV bagaimana contohnya dek? S KS1-15 2𝑝 − 3 + 4𝑟 = 14 P-16 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya dek? S KS1-16 Pertama kak, menuliskan apa yang diketahui, memisalkan apa yang
diketahui dari soal sebagai variabel, selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika, dan menuliskan apa yang ditanyakan dari soal, kemudian memilih metode untuk menyelesaikan soal.
P-17 Metode apa yang digunakan dek? S KS1-17 Metode gabungan dek P-18 Bagaimana langkah-langkah menyelesaikan soal tersebut? S KS1-18 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1 dan
2 sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 2.000 selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk persamaan 4 pada lembar jawabaan) selanjutnya masukkan nilai x kepersamaan 4 untuk memperoleh nilai y setelah diperoleh nilai x dan y kemudian mensubtitusi ke persamaan 2 sehingga diperoleh harga sebuah buku = 2.000, pensil = 1.000 dan penggaris = 2.000
TRANSKIP WAWANCARA S KS2
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KS2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek? S KS2-02 Soal sistem persamaan linear tiga variabel P-03 Apa kamu pernah belajar materi SPLTV dek? S KS2-03 Pernah kak P-04 Apa yang kamu ketahui dari materi SPLTV dek? S KS2-04 SPLTV itu tediri dari tiga variabel dan memiliki tiga persamaan
linear tiga variabel. P-05 Yang mana di maksud tiga variabel dek? S KS2-05 Yang ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 =
47.00 P-06 Yang mana variabelnya dek? S KS2-06 Itu yang x, y, dan z kak P-07 Kenapa dikatakan variabel dek? S KS2-07 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear tiga
variabel P-08 Kalau bukan contoh variabel dek? S KS2-08 Bukan variabel itu seperti 6, 7, dan 8 P-09 Yang mana di maksud dek memiliki tiga persamaan linear tiga
variabel? S KS2-09 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-10 Kalau hanya satu persamaan apa namanya dek? S KS2-10 PLTV kak P-11 Kenapa dikatakan PLTV? S KS2-11 Karena memiliki tiga variabel. P-12 Bagaimana contohnya dek? S KS2-12 Seperti ini kak 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000 P-13 Kalau bukan contoh PLTV bagaimana dek?
S KS2-13 Misal kak 2𝑝 − 𝑞 + 2𝑟 − 𝑠 = 34 P-14 Kalau bukan contoh SPLTV bagaimana dek? S KS2-14 Misal kak
2𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 8 3𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 10
P-15 Kalau ada soal SPLTV bagaimana cara menyelesaikannya dek? S KS2-15 Pertama kak menuliskan apa yang diketahui dari soal, apa yang
ditanyakan dari soal, kemudian memisalkan apa yang diketahui dari soal, selanjutnya mengubah soal kedalam model matematika serta menyelesaikan soal sesuai metode yang akan digunakan.
P-16 Metode apa yang digunakan dek? S KS2-16 Metode eliminasi kak P-17 Bagaimana langkah-langkah menyelesaikan soal sesuai metode
eliminasi? S KS2-17 Pertama kak mengeliminasi variabel y dan z dari persamaan 1 dan
2 untuk memperoleh persamaan 4 (sambil menunjuk lembar jawaban) selanjutnya mengeliminasi variabel z persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh persamaan 5 (sambil menunjuk persamaan 5 pada lembar jawabaan) selanjutnya mengeliminasi variabel y pada persamaan 4 dan 5 untuk memperoleh nilai x=14.000.
P-18 Kenapa hanya nilai x yang di cari dek sedangkan nilai y dan z tidak?
S KS2-18 Saya kesulitan pada proses eliminasi kak sehingga lama berpikir dan waktunya habis.
P-19 Pahamki dek cara memperoleh nilai x? S KS2-19 iye kak 28.000/2 sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 14.000
TRANSKIP WAWANCARA S KS3
Kode Uraian P-01 Soal apa ini dek? S KS3-01 soal SPLTV kak? P-02 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV? S KS3-02 SPLTV itu memiliki variabel dan terdiri dari tiga persamaan linear
tiga variabel P-03 Yang mana dimaksud variabel dek? S KS3-03 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 yang
menjadi variabel nya kak a, b, dan c P-04 Kenapa a,b,c dikatakan variabel? S KS3-04 Karena variabel itu kak huruf yang ada pada persamaan linear tiga
variabel P-05 Kalau bukan variabel bagaimana contohya dek? S KS3-05 Misal kak 7, 8, 9 P-06 Ok. kalau terdiri dari tiga persamaan linear tiga variabel bagaimana
dek? S KS3-06 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48
𝑎 − 𝑏 + 𝑐 = 20 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 = 4
P-07 Kenapa dikatakan tiga persamaan linear tiga variabel? S KS3-07 Karena ada tiga persamaan linear tiga variabel P-08 Bagaimana kalau persamaan linear tiga variabel dek? S KS3-08 Seperti ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 48 P-09 Kenapa dikatakan PLTV dek? S KS3-09 Karena memiliki tiga variabel P-10 Kalau bukan contoh PLTV bagaimana dek? S KS3-10 Misal kak 2𝑑 − 3 + 𝑓 = 7 P-11 Ok. jadi bagaimana kalau bukan contoh SPLTV? S KS3-11 Misal kak
3𝑚 − 𝑛 + 2 = 10 𝑚 − 2 + 𝑜 = 7 𝑚 − 2𝑛 + 𝑜 − 𝑝 = 14
P-12 Bagaimana cara menyelesaikan soal SPLTV dek? S KS3-12 Pertama, menuliskan apa yang diketahui dari soal, mengubah soal
kedalam model matematika, kemudian menentukan metode yang akan digunakan dan menyelesaikan soal.
P-13 Metode apa yang digunakan dek? S KS3-13 Metode eliminasi kak P-14 Bagaimana langkah-langkah metode eliminasi dek? S KS3-14 Mengeliminasi variabel a dan c pada persamaan 1 dan 2 untuk
memperoleh nilai b=14, selanjutnya mengeliminasi variabel a dan b pada persamaan 1 dan 3 untuk memperoleh nilai c = 22, kemudian mensubtitusi nilai b=12 dan c=22 kepersamaan 1 untuk memperoleh
nilai a=12. Jadi sebagai pembuktian (𝑎+𝑏+𝑐
3) = 16 → (
12+14+22
3) =
16 P-15 Apa yang ditanyakan dari soal dek? S KS3-15 Mencari nilai bilangan a,b, dan c kak (sambil membaca soal
kembali) P-16 Kenapa dibuktikan dek? S KS3-16 Karena saya tidak tahu kak apa yang di tanyakan P-17 Kenapa bisa dek (
12+14+22
3) = 16
S KS3-17 Dari sini kak (sambil menunjuk lembar jawaban) (𝑎+𝑏+𝑐
3) = 16
P-18 Bagaimana caranya dek sehingga jawabannya 16 S KS3-18 Dijumlahkan bilangan 12+14+22 baru di bagi 3 sehingga hasilnya
16
TRANSKIP WAWANCARA S KR1
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR1-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR1-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR1-03 Memiliki tiga variabel kak P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR1-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR1-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR1-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6.000 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 9.000
P-07 kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR1-07 Karena memiliki tiga variabel P-08 Bagaimana cara menyelesaikan soal SPLTV dek? S KR1-08 Pertama, menuliskan x sebagai buku tulis, y sebagai pulpen, dan
z sebagai penggaris kemudian mengubah kedalam model matematika. Selanjutnya mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 2.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 2.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai 𝑥 = 3.500 kemudian mensubtitusi ke persamaan 3 nilai x dan y sehingga diperoleh nilai 𝑧 = 1.000.
P-09 Kenapa pada proses mengeliminasi persamaan 1 dan 2 mengeliminasi variabel z sedangkan variabel z tidak habis dieliminasi?
S KR1-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR1-10 Tidak kak. (sambil senyum)
TRANSKIP WAWANCARA S KR2
Kode Uraian P-01 Apa kamu pernah melihat soal seperti ini sebelumnya? S KR2-01 Pernah kak P-02 Soal apa ini dek S KR2-02 Sistem persamaan linear tiga variabel kak P-03 Apa yang kamu ketahui dari SPLTV dek? S KR2-03 Memiliki tiga variabel kak
P-04 Yang mana dimaksud tiga variabel dek? S KR2-04 Tidak tahu kak P-05 Apa itu variabel dek? S KR2-05 Tidak tahu kak P-06 Bagaimana bentuk SPLTV dek? S KR2-06 Ini kak (sambil menunjuk lembar jawaban)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 47.000 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 43.000 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 71.000
P-07 Kenapa dikatakan SPLTV dek? S KR2-07 Karena memiliki tiga variabel P-08 Bagaimana cara menyelesaikan soal SPLTV dek? S KR2-08 Mengubah soal kedalam model matematika kemudian
mengeliminasi persamaan 1 dan 2 kak untuk memperoleh nilai 𝑦 = 13.000 (sambil menunjuk lembar jawaban) setelah itu di subtitusikan nilai 𝑦 = 13.000 ke persamaan 3 untuk memperoleh nilai 𝑥 = 15.000.
P-09 Kenapa variabel z tidak di tuliskan dek pada langkah kedua dari terakhir?
S KR2-09 Tidak saya tahu kak (sambil menunduk) P-10 Apa kamu paham langkah-langkah metode eliminasi? S KR2-10 Tidak kak. (sambil senyum)
TRANSKIP WAWANCARA S KR3
Kode Uraian P-01 Apa kamu paham soal nomor 3? S KR3-01 Tidak kak (sambil senyum P-02 Dimana letak kesulitannya dek? S KR3-02 Saya tidak tahu harus diselesaikan bagaimana karena berbeda
dengan soal nomor 1 dan 2
Administrasi
Dokumentasi
1. Dokumentasi Pemberian Tes
2. Dokumentasi Wawancara
a. Subjek Kategori Tinggi
b. Subjek Kategori Sedang
c. Subjek Kategori Rendah
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________ ___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
KARMILA. Lahir di Bissoloro Kabupaten Gowa pada
Tanggal 20 Juni 1997, dari pasangan Ayahanda
Kamaruddin dan Ibunda Hartati. Penulis masuk sekolah
dasar pada tahun 2004 di SD Negeri Bissoloro dan tamat
tahun 2009, tamat SMP Islam Darul Fallah Unismuh
Kabupaten Gowa tahun 2012, dan tamat MA
Muhammadiyah Limbung tahun 2015. Pada tahun 2016, penulis melanjutkan
pendidikan pada program Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan
selesai tahun 2020