5
laporan praktikum kimia organik II 1 DESTILASI UAP Mashfufatul Ilmah (1112016200027) Eka Yuli Kartika, Eka Noviana Nindi Astuti, Nina Afria Damayanti PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 ABSTRAK Bunga mawar merupakan bunga yang sangat indah dan berbau sangat wangi, sehingga pemanfaatan bunga mawar sangatlah banyak, terutama dalam menghiasi ruangan. Pemanfaatan bunga mawar tidak erbatas hanya pada hal estetika, tetapi mulai berkembang berbagai macam minyak dengan wangi mawar. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui prosespembuatan minyak atsiri dari bunga mawar melalui proses dstilasi bertingkat. Uap air akan membasahi permukaan mahkota bunga mawar , melunakkan jaringan dan menembus kedalam melalui dinding sel, dan zat aktif akan pindah ke rongga uap air yang aktif dan selanjutnya akan pindah ke rongga uap yang bergerak melalui antar fasa. Bagian bunga mawar yang yang digunakan dalam percobaan ini adalah mahkota bunga, karena mahkota bunga mawar memiliki bau yang harum, dan mengandung minyak atsiri walaupun dalam kadaryang rendah. Dari hasi destilasi uap didapatkan cairan yang bening, sedikit licin. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu penghasil minyak atsiri yang penting didunia. Aneka komoditas minyak atsiri negara kita yang dapat memasuki pesanan dunia cenderung bertambah dari tahun ketahun. Sejak sebelum perang dunia II. Minyak atsiri sudah merupakan komoditas ekspor antar negara didunia. Diseluruh dunia terdapat sekitar 150-200

destilasi uap

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: destilasi uap

laporan praktikum kimia organik II

1

DESTILASI UAP

Mashfufatul Ilmah (1112016200027)

Eka Yuli Kartika, Eka Noviana Nindi Astuti, Nina Afria Damayanti

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2014

ABSTRAK

Bunga mawar merupakan bunga yang sangat indah dan berbau sangat wangi, sehingga

pemanfaatan bunga mawar sangatlah banyak, terutama dalam menghiasi ruangan.

Pemanfaatan bunga mawar tidak erbatas hanya pada hal estetika, tetapi mulai berkembang

berbagai macam minyak dengan wangi mawar. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui

prosespembuatan minyak atsiri dari bunga mawar melalui proses dstilasi bertingkat. Uap air

akan membasahi permukaan mahkota bunga mawar , melunakkan jaringan dan menembus

kedalam melalui dinding sel, dan zat aktif akan pindah ke rongga uap air yang aktif dan

selanjutnya akan pindah ke rongga uap yang bergerak melalui antar fasa. Bagian bunga

mawar yang yang digunakan dalam percobaan ini adalah mahkota bunga, karena mahkota

bunga mawar memiliki bau yang harum, dan mengandung minyak atsiri walaupun dalam

kadaryang rendah. Dari hasi destilasi uap didapatkan cairan yang bening, sedikit licin.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu penghasil minyak atsiri yang penting didunia. Aneka

komoditas minyak atsiri negara kita yang dapat memasuki pesanan dunia cenderung

bertambah dari tahun ketahun. Sejak sebelum perang dunia II. Minyak atsiri sudah

merupakan komoditas ekspor antar negara didunia. Diseluruh dunia terdapat sekitar 150-200

Page 2: destilasi uap

laporan praktikum kimia organik II

2

spesies tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri. Sedangkan minyak atsiri yang

beredar dipasaran dunia terkenal sekitar 70 macam. Banyak negara mengantisipasi era

globalisasi perdagangan minyak atsiri di pasar dunia dengan menjadi produsen dan

mengekspor berbagai jenis minyak atsiri (H. Rahmat rukmana: 2012).

Teknologi produksi minyak atsiri yang banyak digunakan adalah destilasi uap yang

dapat dilakukan dengan tiga macam teknik yaitu hidrodestilasi, destilasi dengan uap basah

(destilasi uap-air) dan dengan uap “kering” (dry steam). Hidrodestilasi adalah teknik yang

paling sederhana dan oleh sebab itu banyak produsen minyak atsiri yang menggunakan teknik

tersebut. Destilasi uap-air adalah pernyempurnaan teknik hidrodestilasi. Destilasi dengan uap

kering adalah teknik yang paling lanjut, dan paling hemat energi. Uap yang diperlukan untuk

destilasi diperoleh dari suatu generator yang tempatnya terpisah dari ketel tempat

berlangsungnya proses destilasi. Teknik destilasi dengan uap kering belum banyak digunakan

untuk proses produksi minyak atsiri di Indonesia. Hal ini disebabkan sistem destilasi dengan

uap kering lebih rumit daripada dua sistem destilasi uap yang lain. Pemanfaatan teknik yang

lebih hemat energi tetapi lebih rumit tersebut sulit dilaksanakan oleh pelaku produksi minyak

atsiri yang sebagian besar terdiri atas petani atau pengrajin di pedesaan dalam bentuk industri

kecil. Umumnya mereka awam mengenai teknologi produksi minyak atsiri. Itulah sebabnya

upaya peningkatan mutu dan ekspor minyak atsiri memerlukan waktu yang cukup panjang

(Maria Inggrid).

Tanaman mawar (Rosa galica atau rosa spesies lain) termasuk suku Rosaseae. Bagian

yang diambil minyak atsirinya adalah mahkota bunga. Mahkota bunga mawar yang berbau

harum juga menghasilkan minyak atsiri yang berbau sangat harum. Sayangnya kadar minyak

atsiri dalam daun mahkota bunga mawar sangat rendah sehingga rendemen penyulingannya

pun sangat kecil. Oleh karena itu, penyulingan yang dilakukan harus dengan metode

kohobasi. Artinya airhasil penyulingan pertama digunakan sebagai air penyuling porsi kedua.

Pada hasil penyulingan pertama, biasanya minyak atsirinya belum terpisah karena kadarnyaa

masih sangat rendah. Hasil penyulingan pertama biasanya berupa air yang berbau harum

karena jenuh dengan minyak atsiri. Pemisahan minyak atsiri baru tampak pada penyulingan

kedua dan seterusnya. Minyak mawar seperti halnya minyak melati, termasuk minyak yang

harga mahal di pasaran internasional. Sepengetahuan penulis, di Indonesia belum ada orang

ynag melakukan usaha penyulingan minyak atsiri mawar (Koensoemardiah, 60: 2012).

BAHAN DAN METODE

Page 3: destilasi uap

laporan praktikum kimia organik II

3

Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah labu destilasi (1 buah), kondensor (1 buah), satatif (3

buah), klem (4 buah), kaki tiga dan kawat kasa (2 buah), pembakar bunsen (1 buah), korek

api, termometer (1 buah), pembangkit uap, gelas kimia (1buah), bunga mawar, air.

Metode

Merangkai lat sebagaimana gambarberikut:

Mengisi labu dengan air setengah penuh,

mengisi labu destilasi dengan bunga mawar.

Mengamati suhu dimana tetesan petama

didapatkan dan tetesan terakhir didapatkan.

Hasil tetesan dikumpulkan dalam gelaskimia

diujung kondensor.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Suhu pada tetesan pertama 90oC

Suhu pada tetesan terakhir 93oC

Massa bunga mawar + labu 156 gram

Pada prcobaan kali ini dilakukan untuk mengambil minyak atsiri yang terkandung

dalam bunga mawar dengan menggunakan proses destilasi uap, destilasi uap istilah yang

secara umum digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam

air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat

menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah.

Proses destilasi yang digunakan tidaklah destilasi sederhana yang digunakan untuk

memurnikan beberapa zat berdasarkan pada perbedaan titik didihnya, karena dengan destilasi

sederhana maka bunga mawar harus dicampur dengan air, dan dimurnikan berdasarkan

perbdaan titik didih dari dua zat tersebut, akan tetapi hasil yang didapatkan adalah bukan

minyak atsiri murni bunga mawar tetapi terdapat campuran dari air. Panas dari uap air akan

digunakan untuk menguapkan bunga mawar, sehingga akan dihasilkan hasil yang maksimal,

kecuali ada gangguan tertentu, misalnya keterbatasan alat atau alat yang digunakan kurang

maksimal.

Page 4: destilasi uap

laporan praktikum kimia organik II

4

Pengambilan minyak atsiri yang terkandung dalam bunga melati tidak bisa dilakukan

dengan cara penyulingan/destilasi seperti halnya pada bunga melati, sedap malam, violet,

jonquil, dan beberapa jenis bunga lainnya. Hal ini disebabkan oleh penyulingan dengan uap

air atau air mendidih yang relatif lama cenderung merusak komponen minyak karena proses

hidrolisa, polimerisasi dan resinifikasi, komponen yang bertitik didih tinggi khususnya yang

larut dalam air tidak dapat diangkut oleh uap air sehingga rendemen minyak dan mutu yang

dihasilkan (Nazma: 2012).

Dengan adanya uap air yang masuk dalam labu yang berisi kelopak bunga mawar ,

maka tekanan kesetimbangan uap dalam labu yang terisi dengan bunga mawar akan

diturunkan menjadi sama dengan tekanan bagian didalam system, sehingga kandungan

minyak atsiri akan terdestilasi dan terbawa oleh uap air yang mengalir, melalui kondensor

sebagai pendingin dan keluar menghasilkan minyak atsiri bunga mawar. Uap air akan

membasahi permukaan mahkota bunga mawar , melunakkan jaringan dan menembus

kedalam melalui dinding sel, dan zat aktif akan pindah ke rongga uap air yang aktif dan

selanjutnya akan pindah ke rongga uap yang bergerak melalui antar fasa.

Pada percobaan ini pembangkit uap yang digunkan kurang tinggi, dan pipa yang

seharusnya masuk dalam labu yang terisi bunga mawar kurang panjang, maka proses

menetesnya cairan yang dihasilkan sangat cepat, pada suhu 90oC pertama meneteskan cairan,

yang sedikit licin, tetapi tidak tercium wangi bunga mawar, karena pipa yang kurang panjang

dapat menyebabkan uap air tidak jatuh tepat pada labu destilasi yang berisi bunga mawar,

akan tetapi sebagian uap air ada yang langsung menuju kondensor, sehingga cairan yang

dihasilkan banyak dan sedikit licin tanpa harum bunga. Dalam percobaan ini yang didestilasi

adalah mahkota bunga, karena memiliki bau yang sangat harum, akan tetapi meskipun harum

kandungan minyak atsiri dalam bunga mawar sangatlah rendah. Percobaan ini dihentikan

pada suhu 93oC.

KESIMPULAN

Bagian bunga mawar yang diambil minyak atsirinya adalah mahkota bunga. Mahkota

bunga mawar yang berbau harum juga menghasilkan minyak atsiri yang berbau sangat

harum. Sayangnya kadar minyak atsiri dalam daun mahkota bunga mawar sangat rendah. Uap

air akan membasahi permukaan mahkota bunga mawar , melunakkan jaringan dan menembus

kedalam melalui dinding sel, dan zat aktif akan pindah ke rongga uap air yang aktif dan

Page 5: destilasi uap

laporan praktikum kimia organik II

5

selanjutnya akan pindah ke rongga uap yang bergerak melalui antar fasa. pada suhu 90oC

pertama meneteskan cairan, yang sedikit licin, tetapi tidak tercium wangi bunga mawar, dan

percobaan ini dihentikan pada suhu 93oC.

DAFTAR PUSTAKA

Koensoemardiah. 2012. A to Z Minyak Atsiri untuk Industri Makanan, Kosmetik, dan

Aromaterapi. Jakata: Andi Amazon.com.

Inggrid,Maria H dan Harjoto Djojosubroto. Destilasi Uap Minyak Atsiri Dari Kulit Dan

Daun Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii). (tanpa tanggal dan tahun)

Rukmana, H. Rahmat. 2012. Nilam Prospek Agribisnis dan Teknik Budi Daya. Yogyakarta:

Kanisus.

Sani,Nazma Sabrina. Dkk. 2012. Pengambilan Minyak Atsiri dari Melati dengan Metode

Enfleurasi dan Ekstraksi Pelarut Menguap. Jurnal Teknik Pomits Vol. 1, No. 1, (2012)

1-4