Deteksi Dini Pada Kasus Intranatal

Embed Size (px)

Citation preview

DETEKSI DINI PADA KASUS INTRANATALPersalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Tanda atau gejala yanga menunjukkan adanya persalinan adalah :- Nyeri abdomen yang bersifat intermiten setelah kehamilan 22 minggu.- Nyeri disertai lendir darah.- Adanya pengeluaran cairan dari vagina

Persalinan dibagi menjadi 4 kala yaitu :- Kala 1Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan servik sampai pembukaan lengkap yaitu 10 cm.- Kala 2Dimulai ketika pembukaan sudah lengkap sampai bayi lahir.- Kala 3Dimulai setelah lahirnya bayi dan berkhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.- Kala 4Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir setelah 2 jam setelah itu.

Persalinan tidak selalu berjalan dengan normal. Oleh karena itu pada saat memberikan asuhan kepada ibu yang sedang bersalin, penolong harus waspada terhadap masalah yang mungkin terjadi. Selain itu, deteksi dini penyulit persalinan juga tidak kalah pentingnya demi kesuksesan dan kelancaran jalannya proses kelahiran.1. Pemanfaatan partograf pada setiap persalinan kala I aktif.2. Pencatatan partograf

a. Informasi tentang ibu Melengkapi bagian awal ( atas ) partograf secara teliti pada saat mulai asuhan persalinan meliputi; nama, umur, gravida para dan abortus, nomor RM, tanggal dan waktu dirawat, waktu pecahnya ketuban

b. Kesehatan dan kenyamanan janin1) DJJ DJJ dicatat setiap 30 sekali (lebih sering jika ada kegawatdaruratan). Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf diantara garis tebal angka 180 100, tetapi harus waspada bila DJJ dibawah 120atau diatas 160.

2) Warna dan adanya air ketuban Nilai air ketuban setiap kali dilakukan PD dan nilai warna air ketubanjika selaput ketuban pecah. U : Ketuban utuh ( belum pecah ) J : ketuban sudah pecah dan ai ketuban jernih M :ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur meconium D :air ketunan sudah pecah dan bercampur darah K : ketuban sudah pecah dan air ketuban tidak ada ( kering )

3) Molase ( penyusupan kepala janin ) Penyusupan adalah indikator penting tentang seberapa jauh bayi dapat menyesuaikan diridengan bagian atas keras ibu. Tulang kepala yang sampai menyusup atau tumpang tindig menunjukkan kemungkinan adanya disproporsi tulang panggung ( CPD ). Ketidak kemampuan akomodasi akan benar benar terjadijika tulang kepala yang bisa menyusup tidak mampu dipisahkan.lambang lambang dalam mollase : 0 : tulang tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dipalpasi 1 : tulang tulang kepala janin hanya saling bersentuhan 2 : tulang tulang kepalajanin saling tumpang tindih, tapi masih dapat dipisahkan 3 : tulang tulang kepala janin tumpang tindih dan tidak dapat dipisahkan.

c. Kemajuan Persalinan Untuk menilai kemajuan persalinandilakukan pemeriksaan setiap 4 jam sekali.kolom dan lajur kedua pada partograf adalah untuk pencatatan kemajuan persalinan.1) Pembukaan Servik2) Penurunan bagian terbawah atau presentasi janin3) Garis waspada atau garis bertindak

d. Jam dan waktu1) Waktu mulainya fase aktif persalinan Dibagian bawah partograf ( pembukaan servik dan penurunan ) tertera kotak-kotak yang diberi angka 1-16. setiap kotak menyatakan waktu 1 jam sejak dimulainya fase aktif persalinan.2) Waktu aktual saat pemeriksaan dilakukan Di bawah lajur kotak untuk waktu mulainya fase aktif tertera kotak-kotak untuk mencatat waktu aktual saat pemeriksaan dilakukan.

e. Kontraksi uterus Kontraksi uterus dicatat setiap 30 menit dengan melakukan palpasi. Untuk menghitung banyaknya kontraksi dalam 10 menit dan lamanya tiap-tiap kontraksi dalam hitungan detik. Kemajuan persalinan dikatakan cukup baik jika kontraksi teratur dan progresif dengan peningkatan frekuaensi dan durasi. Tetapi jika kontraksinya tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten dapat menyebabkan persalinan lama .

f. Obat obatan1) Oksitosin Jika tetesan atau drip oksitosin sudah dimulai dokumentasikan setiap 30 menit jumlah unit oksitosin yang diberikan per volume cairan IV dan dalam satuan tetsan permenit.2) Obat obatan lain dan cairan IV Catat semua pemberian obat-obatan tambahan dan cairan IV dalam kotak yang sesuai dengan kolom waktunya.

g. Kesehatan dan kenyamanan ibu1) nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh- nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif persalinan. Jika denyut nadi ibu meningkat, mungkin dia dalam keadaan dehidrasi atau kesakitan. Pastikan hidrasi yang cukup melalui oral atau IV dan berikan analgesik secukupnya- nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif persalinan. Jika tekanan darah ibu menurun curigai adanya perdarahan.- Nilai dan catat suhu ibu ) lebih sering jika meningkat, atau dianggap adanya infeksi ) setiap 2 jam.

2) Volume urine, protein dan aseton Ukur dan catat jumlah produksi urin ibu sedikitnya 2 jam (setiap kali ibu berkemih ) lakukan pemeriksaan adanya aseton atau protein dalam urine setiap ibu berkemih. Jika terdapat aseton dalam urin ibu dicurigai masukan nutrisi yang kurang, segera berikan dextros.

h. Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lain. Catat semua asuhan lain, hasil pengamatan dan keputusan klinik disisi luar kolom partograf atau buat catatan terpisah kemajuan persalinan.DETEKSI DINI PADA KALA I1. INERSIA UTERIa. TANDA DAN GEJALA His tidak adekuat < 2 kali dalam 10 menit < 20 detikb. MANAJEMEN Nutrisi cukup Mobilisasi / ubah posisi Upayakan kandung kemih/rectum kosong Rangsang putting susu2. DENYUT JANTUNG JANINa. TANDA DAN GEJALA < 120 kali dalam 1 menit > 160 dalam 1 menitb. MANAJEMEN Beri Oksigen Ibu berbaring miring kekikiri Pantau DJJ tiap 15 menit Bila dalam 1 jam tidak normal rujuk3. DILATASI SERVIKa. TANDA DAN GEJALA Fase laten > dari 8 jam Dilatasi serviks dikanan garis waspada pada partografb. MANAJEMEN Rujuk

4. CAIRAN KETUBANa. TANDA DAN GEJALA Bercampur mekonium Air ketuban hijau kental Berbaub. MANAJEMEN Beri oksigen Beri antibiotik Rujuk dengan ibu miring kekiri5. TEKANAN DARAHa. TANDA DAN GEJALA Bila TD naik hingga > 160/110 mmHg Pusing yang hebat Mata berkunang kunang Kejangb. MANAJEMEN Infus cairan RL Rujuk

6. BANDEL RINGa. TANDA DAN GEJALA Nyei yang hebat pada perut bagian bawah Kontraksi hipotonik Muncul tanda-tanda pre syok Foetal distressb. MANAJEMEN Infus cairan RL Rujuk

7. SUHUa. TANDA DAN GEJALA Suhu . 38 Cb. MANAJEMEN Istirahat baring Minum banyak Kompres untuk menurunkan suhu Bila dalam 4 jam suhu tidak turun, beri antibiotik rujuk8. NADIa. TANDA DAN GEJALA Nadi > 100 x/menit Nadi > 100 x/menit + urine pekat Nadi > 100 x/menit + suhu > 38b. MANAJEMEN Beri minum banyak / cukup Pantau 2 jam Bila tidak ada perbaikan beri antibiotic, pasang infus RL RujukDETEKSI DINI PADA KALA II1. TALI PUSAT MENUMBUNGa. TANDA DAN GEJALA Teraba tali pusat saat pemeriksaan dalamb. MANAJEMEN Bila DJJ + rujuk degan posisi terlentang dan kepala janin ditahan oleh 2 jari penolong dari dalam vagina atau Ibu dengan posisi sujud bokong lebih tinggi dari kepala Bila DJJ beritahu ibu / keluarga tentang kondisinya dan penatalaksananya sesuai persalinan kala I

2. PERUBAHAN DAN POLA DENYUT JANTUNG JANINa. TANDA DAN GEJALA Takikardi ( DJJ > 160 dalam 10 menit ) Bradikardi ( DJJ < 100 dalam 10 menit )b. MANAJEMEN Pantau DJJ tiap 15 menit Beri O2 Ubah posisi ibu dengan miring kekiri Periksa adanya prolap tali pusat Pastikan lama persalinan yang diharapkan Bila tidak ada perbaikan rujuk

3. KELELAHAN MATERNALa. TANDA DAN GEJALA Ibu tampak lemah Apatis Dehidrasi Dehidrasi Suhu dan nadi meningkatb. MANAJEMEN Pencegahan adalah cara yang terbaik Koreksi ketidak seimbangan cairan/elektrolit Rujuk bila keadaan menurun

4. DISTOSIA BAHUAdalah kepala janin telah dilahirkan tetapi bahu tersangkut tidak dapat dilahirkan.

5. DISPROPORSI SEFALOPELVIKAdaah ketidak seimbangnya antara ukuran bayi dengan ukuran panggul sehingga terjadi partus macet

6. PARTUS MACETAdalah tidak ada kemajuan pada kala II dalam hal : Penurunan bagian bawah janin Putaran paksi dalam His adekuat2.4. DETEKSI DINI PADA KALA III1. Tidak adanya tanda tanda pelepasan plasenta2. Plasenta tidak lepas dalam 15 menit setelah bayi lahir dan pemberian oksitosin3. Uterus tidak kontraksi4. Perdarahan yang abnormal