114
DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA DALAM ANTISIPASI KEJADIAN GEMPA BUMI TAHUN 2017 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) Disusun Oleh : YAUMI KHAIRI AZHARI LUBIS 1112101000106 PEMINATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2017 M

DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

  • Upload
    buidang

  • View
    243

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA DALAM ANTISIPASI KEJADIAN GEMPA

BUMI TAHUN 2017

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan

Masyarakat (SKM)

Disusun Oleh :

YAUMI KHAIRI AZHARI LUBIS

1112101000106

PEMINATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2017 M

Page 2: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

i

LEMBAR PERNYATAAN

Page 3: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi

DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA DALAM ANTISIPASI KEJADIAN GEMPA

BUMI TAHUN 2017

Disusun Oleh :

Yaumi Khairi Azhari Lubis

1112101000106

Telah disetujui, diperiksa, dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, Agustus 2017

Mengetahui,

Pembimbing I,

Pembim bing II,

Yuli Amran, S.KM, M.KM Meilani M. Anwar, M.T

NIP. 19800506 200801 2 015

Page 4: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

iii

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Jakarta, Agustus 2017

Penguji I,

Dr. M. Farid Hamzens, M.Si

NIP. 19630621 199403 1 001

Penguji II,

Dr. Iting Shofwati, S.T., M.KKK

NIP. 19760808 200604 2 001

Penguji III,

Rullyenzy Rasyid, M.KKK

YATAAN PERSETUJUAN

Page 5: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

iv

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Skripsi, Agustus 2017

Yaumi Khairi Azhari Lubis, NIM: 1112101000106

Determinan Intensi Kesiapsiagaan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Dalam Antisipasi Kejadian Gempa Bumi Tahun 2017

(Xvi + 68 halaman, 7 tabel, 3 gambar, 3 lampiran)

ABSTRAK

Gempa bumi merupakan bencana alam terbesar di dunia dan paling banyak

menimbulkan korban jiwa di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Gempa

bumi merupakan kejadian alam yang belum dapat diperhitungkan dan diperkirakan

secara akurat baik kapan dan dimana terjadinya. Walaupun demikian, korban

gempa bisa di hindari jika mengetahui tata cara antisipasi gempa bumi. Hasil studi

pendahuluan yang dilakukan kepada 31 mahasiswa di kampus UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, hanya satu orang memiliki pengetahuan yang baik mengenai

tata cara antisipasi gempa bumi di gedung bertingkat sementara tiga puluh sisanya

memiliki pengetahuan yang kurang.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross

sectional yang dilakukan pada 224 mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampel acak kelompok. Instrumen

penelitian ini berasal dari buku pedoman Badan Nasional Penanggulangan Bencana

(BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG,) Komunitas

Siaga Tsunami dan Kementrian Kesehatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki

intensi kuat (53,1 %), sikap positif (58,5 %), Norma subjektif kuat (77,7 %) dan

persepsi kontrol perilaku kuat (60,7 %). Hasil uji hubungan menunjukkan bahwa

ada hubungan antara variabel intensi antisipasi gempa bumi dengan sikap (Pvalue

0,004), sedangkan tidak ada hubungan antara intensi antisipasi gempa bumi dengan

norma subjektif (Pvalue 0,809) dan persepsi kontrol perilaku (Pvalue 0,411).

Oleh karena itu, peneliti menyarankan kampus dapat meningkatkan

sosialisasi secara menyeluruh mahasiswa mengenai pentingnya antisipasi gempa

bumi di kampus serta membuat informasi tata cara antisipasi gempa bumi di gedung

kampus.

Kata kunci: Intensi, antisipasi gempa

Daftar bacaan: 40 (1975-2015)

Page 6: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

v

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

DEPARTMENT OF PUBLIC HEALTH

OCCUPATIONAN HEALTH AND SAFETY CONCENTRATION

Undergraduate Thesis, August 2017

Yaumi Khairi Azhari Lubis, ID Number: 1112101000106

Determinants of Student Preparedness Syarif Hidayatullah State Islamic

University Jakarta in Anticipating Earthquake Event Year 2017

(Xvi + 68 pages, 7 tables, 3 images, 3 attachments)

ABSTRACT

Earthquake is the massive natural disaster in the world and it caused death

the most for the past few years in Indonesia. This enormous natural disaster is still

cannot be predicted accurately when and where it will happen. Yet, the victims can

be avoided if every person knows how to anticipate it. The result of the preliminary

study which was performed by 30 student members of Syarif Hidayatullah State

Islamic University Jakarta, showed only one people had good knowledge regarding

the earthquake anticipation procedures in high-rise building, while the 29 had less

knowledge.

This research uses quantitative method with cross sectional study design.

The samples are collected by using cluster random sampling method. The samples

of this research are all of student members of Syarif Hidayatullah State Islamic

University Jakarta (Faculty of religion and faculty of general), which consist of 224

respondents. The instruments of this research are from the books guide of

Indonesian National Disaster Management Agency (BNPB), Meteorology,

Climatology, and Geophysics Agency (BMKG), Tsunami Alert Community

(KOGAMI), and the Ministry of Health. The results show most of student members

had strong intention (53,1 %), positive attitude (58,0 %), strong subjective norm

(77,7 %) and strong perceived behavior control (60,7 %) on preparedness of

earthquake anticipation. Associate analysis results showed there are the

associations of preparedness of earthquake anticipation intention toward attitude

(Pvalue 0,004).

Therefore, the researcher recommends that every campus improves evenly

the socialization importance preparedness of earthquake anticipation to all of

student members and gives information about the procedures of earthquake

anticipation in high-rise building.

Keywords: Intention, Earthquake anticipation

Reading Lists : 40 (1975-2015)

Page 7: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Yaumi Khairi Azhari Lubis

Tempat/Tanggal

Lahir

Medan, 25 November1994

Agama Islam

Jenis Kelamin Laki-Laki

Alamat Jl. Benda Timur 1C Blok E 72 No. 9 RT 002 RW

016 Pamulang permai 2, Kelurahan Benda Baru ,

Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan

Nomor Hp +6281311198574

Email [email protected]

Riwayat

Pendidikan

SD Negeri Parakan 1

Pd. Benda, Pamulang -Tangerang Selatan

MTsN Tangerang II Pamulang

Pamulang, Tangerang Selatan

SMAN 4 Kota Tangerang Selatan

Ciputat Timur, Tangerang Selatan,

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

(FKIK), Program Studi Kesehatan Masyarakat,

Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3)

Tangerang Selatan, Banten

(2000-2006)

(2006-2009)

(2009-2012)

(2012-

sekarang)

Pengalaman

Organisasi

Anggota Sepak Bola SDN Parakan 1

Anggota Futsal MTsN Tangerang II Pamulang

Anggota Futsal SMAN 4 Kota Tangerang Selatan

Wakil Ketua Futsal Kesehatan Masyarakat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

Anggota Pengembangan Ekonomi Badan

Eksekutif Mahasiswa (BEM) Program Studi

(2005)

(2007)

(2010-2011)

(2013-2014)

(2014-2015)

Page 8: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

vii

Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Bendahara Futsal Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Anggota Finance Forum Studi Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (FSK3) Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Anggota Human Resources Development (HRD)

Forum Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(FSK3) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta

Ketua Futsal Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(2014-2015)

(2015-2016)

(2015-2016)

(2015-2016)

Pengalaman

Kepanitiaan

Panitia, Orientasi Pengenalan Akademik dan

Kebangsaan (OPAK) Program Studi Kesehatan

Masyarakat Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun

Panitia Seminar Pengembangan Profesi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Program Studi

Kesehatan Masyarakat FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Panitia, Entrepreneur Festival 2014 Badan

Eksekutif Mahasiswa (BEM) Program Studi

Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014

Panitia Rapat Kerja Forum Studi Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (FSK3) Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

(2015)

(2015)

(2013)

(2015)

Pengalaman

Pelatihan

Peserta Seminar Pengembangan Profesi K3

“Gambaran Budaya K3 di RS” di FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

Peserta Seminar tentang Hari Peringatan

Tembakau Sedunia di FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat “Upaya

Menghadapai Tantangan Kesehatan Masyarakat

Indonesia Post MDGs: Healthy People – Healthy

(2013)

(2013)

(2014)

Page 9: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

viii

Environment” di FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Training SMK3 Based on OHSAS 18001 & PP

No.50 Tahun 2012 di FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Workshop “Safety In The Process Industries” di

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Workshop “Ergonomics In The Work Place” di

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seminar Pengembangan Profesi “Optimalisasi

Pemenuhan Regulasi Prasarana Perlintasan

Kereta Api Demi Stabilitas Transportasi

Nasional” di FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Seminar Pengembangan Profesi “Have Your

Perfect Weight with a Proper Diet” di FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

Seminar Pengembangan Profesi “Menstrual and

Pre-Menstrual Syndrome” di FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Kajian Ilmu K3 Bersama “Keselamatan

Konstruksi (Lifting Crane)” di FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Workshop “Management Of Fire Safety” di FKIK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Workshop “Risk Assessment In The Work Place”

di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seminar Pengembangan Profesi “Combat The

Neglected Tropical Disease Towards a Filariasis-

Free Country by 2020” di FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Kajian Ilmu K3 Bersama “Pengenalan ISO

14001: 2015 dan Implementasinya” di FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

(2014)

(2014)

(2014)

(2014)

(2014)

(2014)

(2015)

(2015)

(2015)

(2015)

(2016)

Page 10: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, seluruh puji serta syukur selalu dilantunkan ke hadirat Allah SWT,

Sang Pemilik Pengetahuan, yang dengan rahmat dan inayahNya jualah maka

penulis mampu merampungkan skripsi yang berjudul “Determinan Intensi

Kesiapsiagaan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dalam Antisipasi

Kejadian Gempa Bumi Tahun 2017”

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad

Rasulullah SAW, yang atas perkenan Allah, telah mengantarkan umat manusia ke

pintu gerbang pengetahuan Allah yang Maha luas.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Kesehatan Masyarakat (SKM) pada Program Studi Kesehatan Masyarakat,

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam

proses penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan banyak dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Keluarga tercinta, yaitu Ayah, Ibu dan Kakak-kakak saya atas do’a dan

dukungan yang diberikan tidak mengenal batas dan waktu

2. Ibu Yuli Amran, S.KM, M.KM sebagai pembimbing yang telah memberikan

arahan dan saran serta dukungan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini

3. Ibu Meilani M. Anwar, M.T sebagai pembimbing yang telah memberikan

arahan dan saran serta dukungan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini

4. Ibu Fajar Ariyanti, Ph. D selaku ketua program studi Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

para dosen Kesehatan Masyarakat atas semua ilmu yang telah diajarkan.

5. Bapak Prof. Dr. H. Arief Sumantri, M Kes. selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

6. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengizinkan dan memudahkan

dalam melakukan penelitian

7. Pusat Penelitian dan Pangkalan Data (PUSTIPANDA) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memfasilitasi dalam melakukan penelitian

8. Mahasiswa yang secara sukarela membantu peneliti ketika membutuhkan

informasi dalam penyusunan skripsi

9. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang telah membantu

peneliti ketika membutuhkan data dan informasi dalam penyusunan skripsi

10. Teman-Teman Kesmas Cowo 2012 Alviral Muhamad Dangkua, Richard

Wahyu Pratama, Nova Riski Prakoso, Agin Darojatul Aghnia, Ahmad Faiz,

Tsabit Al Mutawally, Nizar Fathhul Khoir, Rico Adiyatma, Tyo Nugroho, Andi

Page 11: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

x

Saiful Mubarak, Muhammad Luqman, Susi Susanto, Abd. Rohim, Agus Dwi

Saputra, Ivan Anggriawan Wibisono, Deni, Syauqi dan Hakim Sholeh Harahap.

11. Teman-teman katiguys 2012 Ayu Sajida Da’ad Arini, Nurvita Hayati, Eka Ari

Nuryanti, Rahfita Ferdinah, Ofin Andina Permata Sari, Elsya Ristia, Anis

Rohmana Malik, Rr. Putri Annisya Affriany Prasetyo, Widyanfri Wira Pratama

Saputri, Atthina Ayu Mustika, Lilis Yuliarti, Nurazizah, Ika Nur Syafitriany,

Nova Elyanti, Devina Koesnatasha Alvionita, Farras Putri Arianti dan Sekar

Wigati Suprapto.

12. Bang Munir, Bang Ikrar, Bang Randhika, Bang Pikih, Bang Muslim dan kakak

kelas lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

13. Teman-teman Agone RW 016 Benda Baru Pamulang.

14. Teman-teman Karang Taruna RW 016 Benda Baru Pamulang.

15. Teman-teman Sepak Bola dan Futsal yang tidak dapat disebutkan satu persatu

oleh penulis.

16. Serta siapa pun yang turut membantu, mendoakan dan memberikan dukungan

kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Dan akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis panjatkan doa dan harapan,

semoga kebaikan mereka dicatat sebagai amal shaleh/shalehah di hadapan Allah

SWT dan menjadi pemberat bagi timbangan kebaikan mereka kelak.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran

yang membangun senantiasa penulis harapkan agar dapat dijadikan masukan di

waktu mendatang.

Semoga skripsi ini dapat mendatangkan manfaat kepada penulis khususnya, dan

kepada seluruh pembaca secara keseluruhan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, Agustus 2017

Yaumi Khairi Azhari Lubis

Page 12: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

xi

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 6

C. Pertanyaan Penelitian ...................................................................................... 8

D. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 9

1. Tujuan Umum ................................................................................................ 9

2. Tujuan Khusus ............................................................................................... 9

E. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 10

1. Bagi Mahasiswa ........................................................................................... 10

2. Bagi Pengembangan Keilmuan ................................................................... 10

F. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 10

A. Gempa Bumi ................................................................................................. 12

1. Definisi Gempa Bumi .................................................................................. 12

2. Penyebab Terjadinya Gempa bumi.............................................................. 12

3. Dampak Gempa Bumi ................................................................................. 14

Page 13: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

xii

4. Tanggap Darurat Gempa Bumi .................................................................... 14

5. Saat Gempa .................................................................................................. 17

6. Sesudah Gempa ........................................................................................... 19

7. Prosedur Gempa Bumi................................................................................. 21

8. Sarana Evakuasi Tanggap Darurat .............................................................. 24

B. Intensi ............................................................................................................ 26

C. Teori Intensi .................................................................................................. 26

1. Teori Reasoned Action ................................................................................ 26

2. Teori Planned Behaviour ............................................................................. 27

D. Kerangka Teori.............................................................................................. 33

A. Kerangka Konsep .......................................................................................... 35

B. Definisi Operasional...................................................................................... 36

A. Jenis dan Waktu Penelitian ........................................................................... 38

B. Lokasi Penelitian ........................................................................................... 38

C. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 39

1. Populasi ....................................................................................................... 39

2. Sampel ......................................................................................................... 39

D. Instrumen Penelitian...................................................................................... 40

E. Pengolahan Data............................................................................................ 42

1. Menyunting .................................................................................................. 42

2. Mengkode Data............................................................................................ 42

3. Memasukan Data ......................................................................................... 42

4. Membersihkan Data ..................................................................................... 42

F. Pengumpulan Data ........................................................................................ 43

Page 14: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

xiii

G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .................................................................. 43

1. Validitas Kuesioner ..................................................................................... 45

2. Uji Reliabilitas ............................................................................................. 45

H. Analisis Univariat.......................................................................................... 46

I. Analisis Bivariat ............................................................................................ 46

J. Penyajian Data .............................................................................................. 46

A. Analisis Univariat.......................................................................................... 47

1. Gambaran Intensi Kesiapsiagaan Antisipasi Gempa Bumi ......................... 47

2. Gambaran Faktor Intensi Kesiapsiagaan Dalam Antisipasi Kejadian Gempa

Bumi................................................................................................................ 50

B. Analisis Bivariat ............................................................................................ 52

1. Hubungan Antara Sikap Dengan Intensi Intensi Kesiapsiagaan Mahasiswa

Dalam Antisipasi Kejadian Gempa Bumi ....................................................... 53

2. Hubungan Antara Norma Subjektif Dengan Intensi Intensi Kesiapsiagaan

Mahasiswa Dalam Antisipasi Kejadian Gempa Bumi .................................... 53

3. Hubungan Antara Persepsi Kontrol Perilaku Dengan Intensi Intensi

Kesiapsiagaan Mahasiswa Dalam Antisipasi Kejadian Gempa Bumi ............ 54

A. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 55

B. Intensi Kesiapsiagaan Dalam Antisipasi Kejadian Gempa Bumi ................. 55

C. Hubungan Sikap Dengan Intensi Kesiapsiagaan Antisipasi Kejadian Gempa

Bumi ................................................................................................................... 58

D. Hubungan Norma Subjektif Dengan Intensi Kesiapsiagaan Antisipasi

Kejadian Gempa Bumi ....................................................................................... 60

E. Hubungan Antara Persepsi Kontrol Perilaku Dengan Intensi Kesiapsiagaan

Antisipasi Kejadian Gempa Bumi ...................................................................... 62

Page 15: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

xiv

A. Simpulan ....................................................................................................... 64

B. Saran .............................................................................................................. 64

1. Bagi Pihak Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ................................ 64

2. Bagi Mahasiswa ........................................................................................... 65

3. Bagi Peneliti Lain ........................................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 66

LAMPIRAN ...................................................................................................... 69

Page 16: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................... 35

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Intensi antisipasi kejadian Saat Gempa Bumi…..47

Tabel 5.2 Distribusi Intensi kesiapsiagaan saat gempa bumi…………………….47

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Intensi antisipasi kejadian Setelah Gempa Bumi.48

Tabel 5.4 Distribusi Intensi Kesiapsiagaan Setelah Gempa Bumi……………….48

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Intensi Kesiapsiagaan Antisipasi Kejadian Gempa

Bumi……………………………………………………………………………...49

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Faktor Intensi Kesiapsiagaan Mahasiswa

Antisipasi Kejadian Gempa Bumi………………………………………………..50

Tabel 5.7 Hubungan Faktor Intensi Sikap, Norma Subjektif dan Persepsi Kontrol

Perilaku dengan Intensi Kesiapsiagaan Mahasiswa Antisipasi Kejadian Gempa

Bumi………………………………………………………………..………….....51

Page 17: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Evakuasi Gempa Bumi ....................................................... 23

Gambar 2.2 Kerangka Teori .................................................................................. 34

Gambar 3.1 Kerangka Konsep .............................................................................. 36

Page 18: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian

Lampiran 3 Output Hasil Analisa Data

Page 19: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan tempat di mana tiga lempeng

besar dunia bertemu, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan

Lempeng Pasifik. Interaksi antar lempeng-lempeng tersebut lebih lanjut

menempatkan Indonesia sebagai wilayah yang memiliki aktivitas gunung api

dan gempa yang cukup tinggi. Proses dinamika lempeng yang cukup intensif

juga telah membentuk relief permukaan bumi yang khas dan sangat bervariasi,

dari wilayah pegunungan dengan lereng-lerengnya yang curam (Sadisun, 2005).

Indonesia merupakan negara rawan bencana alam seperti gempa bumi, tsunami,

gunung meletus, tanah longsor, badai dan banjir. Bencana tersebut datang

hampir setiap tahun, yang terbesar antara lain gempa bumi dan tsunami di

Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) 26 Desember 2004, serta gempa bumi di

Yogyakarta 27 Mei 2006 (Badri dkk, 2008).

Gempa bumi (earthquakes) merupakan salah satu bencana alam terbesar

di dunia di samping letusan gunung berapi dan banjir. Gempa merupakan

kejadian alam yang belum dapat diperhitungkan dan diperkirakan secara akurat

baik kapan dan di mana terjadinya serta magnitudanya (Irsyam, 2010). Menurut

data yang dimuat oleh Centre for Research on the Epidemiology of Disasters

(2014), gempa bumi merupakan bencana alam yang paling menimbulkan

banyak kerugian di Indonesia selama 10 tahun terakhir (Resilience Development

Initiative, 2014).

Page 20: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

2

Bencana gempa bumi dapat mengakibatkan korban menjadi shock,

cedera hingga meninggal dunia. Selain itu gempa bumi juga mengakibatkan

kerusakan infrastruktur dan bangunan sehingga membutuhkan dana untuk

melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi. Selain mengakibatkan korban dan

kerusakan infrastruktur serta bangunan, gempa bumi juga dapat mengakibatkan

terganggunya laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah pascabencana alam

(BNPB, 2014). Menurut Pranoto dalam Resilience Development Initiative

(2014), bencana alam menyebabkan terjadinya penyusutan kapasitas produksi

dalam skala besar yang berdampak kepada kerugian finansial, apalagi jika

dampak gempa gempa terjadi di pusat perekonomian dan perkantoran suatu

negara.

Banyaknya korban bencana bukan disebabkan oleh gempa, tetapi

tertimpa bangunan yang runtuh. Oleh karena itu sebaiknya bangunan dirancang

tahan gempa sesuai standar yang berlaku. Bangunan yang dikatakan tahan

gempa adalah digoyang gempa ringan, tidak mengalami kerusakan apa-apa,

digoyang gempa sedang hanya mengalami kerusakan pada elemen non

struktural saja dan digoyang gempa besar boleh mengalami kerusakan pada

elemen non struktural maupun struktural, tetapi bangunan harus tetap berdiri

dan tidak boleh rubuh.

Jakarta merupakan daerah khusus ibu kota negara Republik Indonesia.

Terdapat banyak aktivitas perkantoran, perekonomian, pendidikan yang terjadi

hampir berjalan setiap harinya di kota Jakarta. Jika kota Jakarta terkena dampak

akibat gempa bumi, maka aktivitas sehari-hari di ibu kota negara Indonesia akan

Page 21: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

3

berhenti sehingga mengalami kerugian. Berdasarkan data Badan Meteorologi

Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tahun 2016, dalam 10 tahun terakhir

gempa yang terjadi di daerah Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat terjadi

sebanyak lima kali, yaitu pada tanggal 9 Agustus 2007 sebesar 7.5 SR di daerah

Indramayu (Jawa Barat), pada tanggal 2 September 2009 sebesar 7.3 SR di

daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), gempa di Cianjur sebesar 5,8 SR pada

tanggal 1 November 2012, pada 28 November 2015 sebesar 5,6 SR di

Pandeglang (Banten), dan yang terbaru pada tanggal 6 April 2016 di Garut

sebesar 6,1 SR. Meskipun bukan terjadi di wilayah Jakarta, guncangan gempa

tersebut dapat dirasakan sampai ke wilayah Jakarta.

Meskipun Provinsi DKI Jakarta jarang sekali terjadi bencana alam

gempa bumi, tetapi Provinsi DKI Jakarta dapat merasakan dampak dari gempa

bumi yang terjadi di sekitar Provinsi DKI Jakarta. Menurut Badan Perpustakaan

Arsip dan Daerah Provinsi DKI Jakarta (2015) sebagian besar tanah di Provinsi

DKI Jakarta merupakan tanah endapan (tanah lunak).

Hasil penelitian Seed dan Schnabel (1972) menunjukan bahwa kondisi

geologi dan kondisi tanah setempat mempengaruhi kerusakan struktur akibat

gempa dan intensitas guncangan tanah selama gempa terjadi. Batuan sedimen

yang lunak diketahui memperkuat gerakan tanah selama gempa, oleh karena itu

rata-rata kerusakan yang diakibatkan pada lapisan yang lunak lebih parah dari

pada lapisan keras (Tuladhar, 2002). Batuan sedimen merupakan faktor

amplifikasi amplitudo gelombang gempa. Kota modern yang dibangun di atas

sedimen lunak akan mudah mengalami kerusakan akibat amplifikasi gelombang

Page 22: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

4

gempa. Hal tersebut membuat kota Jakarta dapat merasakan dampak gempa

bumi walaupun sumbernya bukan berasal dari wilayahya.

Daerah ibu kota provinsi Jakarta memiliki banyak bangunan gedung

tinggi. Semakin tingginya jumlah bangunan, semakin berpotensi bahaya

bangunan tersebut mengalami kerusakan akibat gempa. Selain itu proses

evakuasi pada saat gempa memiliki waktu yang lebih lama pada gedung

bertingkat.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta terletak di Ciputat,

kota Tangerang Selatan. Walaupun terletak di provinsi Banten, namun UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta masih memiliki potensi terkena dampak Gempa

Bumi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mempunyai gedung yang memiliki

lebih dari lima lantai, namun belum memiliki tata cara tanggap darurat gempa

bumi. Gedung Kampus UIN Syarif Hidayatullah yang ada saat ini dibangun

bervariasi mulai dari tahun 2003-2016. Sebagian besar gedung UIN syarif

Hidayatullah sudah mengikuti standar nasional bangunan tahan gempa untuk

mengurangi dampak kerugian akibat gempa bumi.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan kepada tiga puluh satu

mahasiswa di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hanya satu orang

memiliki intensi baik mengenai tanggap darurat gempa di gedung sementara

tiga puluh sisanya memiliki pengetahuan yang kurang. Sementara hasil persepsi

semua mahasiswa menunjukan hasil yang baik. Mereka mengatakan bahwa

perlu adanya tata cara evakuasi bencana di gedung bertingkat.

Untuk mengurangi adanya korban, masyarakat harus siap siaga dalam

melakukan proses tanggap darurat. Dalam pedoman kesiapsiagaan tanggap

Page 23: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

5

darurat di gedung perkantoran, hal yang harus dilakukan pada saat terjadi

gempa bumi adalah berlari keluar jika masih dapat dilakukan, jika tidak hal

yang harus dilakukan adalah berlindung di tempat yang paling aman seperti di

bawah meja, tempat tidur dan sebagainya (Kementrian Kesehatan, 2010).

Sedangkan jika berada di luar bangunan, hal yang harus dilakukan adalah

menjauhi bangunan untuk menghindari kemungkinan reruntuhan dan

memperhatikan tempat berpijak apabila terjadi rekahan tanah.

Namun berdasarkan fakta yang terjadi, masih banyak masyarakat yang

belum tahu cara melakukan antisipasi ketika sedang terjadi gempa bumi. Seperti

pada saat kejadian gempa bumi yang melanda kawasan kepulauan Mentawai,

Provinsi Sumatera Barat, pada tanggal 2 maret 2016. Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (BNPB) menyoroti perilaku masyarakat dalam

mengungsi saat evakuasi sehubungan dengan gempa bumi yang melanda

kawasan kepulauan Mentawai.

BNPB menggunakan penelitian yang dilakukan oleh Unsyiah dan Japan

International Coorperation Agency (JICA) tahun 2012 (BBC, 2016). Dalam

penelitian yang dilakukan Unsyiah dan JICA pada 2012 terhadap perilaku

masyarakat dalam melakukan evakuasi saat menerima peringatan dini tsunami

di Banda Aceh, diketahui 75% masyarakat mengungsi menggunakan kendaraan

bermotor dan sebanyak 78% pengungsi terjebak dalam kemacetan sekitar 20

menit. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman, pengetahuan, pendidikan

dan latihan yang dimiliki masyarakat. Menurut Pribadi (2009) Beberapa faktor

penyebab utama timbulnya banyak korban akibat bencana gempa bumi adalah

Page 24: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

6

karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bencana dan kurangnya

kesiapan masyarakat dalam mengantisipasi bencana tersebut.

Hal tersebut sesuai dengan teori planned behaviour yang dikemukan

oleh Ajzen (2005). Pada perceived behavioral control sebagai fungsi yang

didasarkan oleh keyakinan yang disebut sebagai control belief, yaitu keyakinan

individu mengenai ada atau tidak adanya faktor yang mendukung. Dalam teori

tersebut sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control dapat

mempengaruhi intensi individu dalam berperilaku. informasi yang dimiliki

individu tentang suatu perilaku yang diperoleh dengan melakukan observasi

pada pengetahuan yang dimiliki diri maupun orang lain yang dikenal individu,

dan juga oleh berbagai faktor lain yang dapat meningkatkan ataupun

menurunkan perasaan individu mengenai tingkat kesulitan dalam melakukan

suatu perilaku (Kobbeltvedt, 2009)

Penelitian ini hanya meneliti intensi mahasiswa pada saat terjadi gempa

dan setelah gempa. Intensi sebelum gempa tidak di teliti karena sebagain besar

aspeknya di lakukan oleh pihak kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

determinan intensi kesiapsiagaan mahasiswa dalam antisipasi kejadian gempa

bumi di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

B. Rumusan Masalah

Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya memang tidak memiliki potensi

menjadi pusat gempa. Jakarta hanya mungkin mengalami guncangan akibat

aktivitas seismik di pusat gempa luar provinsi DKI Jakarta. Kota Jakarta dapat

merasakan dampak gempa bumi karena memiliki kondisi tanah yang lunak. Hal

Page 25: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

7

ini dapat membuat kerusakan apabila bangunan tidak kuat menahan guncangan

gempa sehingga dapat menimbulkan korban jiwa. Menurut pedoman Rencana

Penanggulangan Bencana (2017) Tingkat risiko bencana gempa bumi di DKI

Jakarta berdasarkan hasil kajian risiko bencana mengatakan bahwa hampir

seluruh wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya umumnya mempunyai tingkat

risiko bencana gempa bumi yang sedang, walaupun sedang tapi cakupan daerah

yang berdampak cukup luas. Walaupun demikian tingkat kerugian yang

dihasilkan termasuk dalam kategori tinggi.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mempunyai gedung yang memiliki 5

lantai lebih. Menurut bapak Sumari selaku Kepala Sub Bagian (Kasubag)

Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pihak umum telah menjalankan

prosedur antisipasi kejadian gempa bumi, namun pihak kampus masih kesulitan

dalam melakukan sosialisasi kepada mahasiswa terkait proses tanggap darurat.

Hasil studi pendahuluan kepada tiga puluh tiga orang di Kampus UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, hanya satu orang memiliki pengetahuan baik mengenai

tanggap darurat mitigasi gempa di gedung sementara tiga puluh sisanya

memiliki pengetahuan yang kurang. pengetahuan, sikap dan perilaku dikenal

dengan nama studi KAP (knowledge, attitudes and practice). Studi ini

menjelaskan apa yang orang tahu tentang sesuatu, apa yang dia rasakan, dan

bagaimana dia berperilaku (Siwakoti, 2009). Banyak mahasiswa yang belum

mengetahui proses tanggap darurat saat terjadi gempa bumi. Hal ini tentu sangat

merugikan pihak universitas dan membahayakan nyawa, terutama mereka yang

berada di gedung bertingkat karena membutuhkan evakuasi yang lebih lama.

Page 26: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

8

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran intensi kesiapsiagaan mahasiswa dalam antisipasi

kejadian gempa bumi di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

2017?

2. Bagaimana gambaran sikap kesiapsiagaan mahasiswa dalam antisipasi

kejadian gempa bumi di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

2017?

3. Bagaimana gambaran norma subjektif kesiapsiagaan mahasiswa dalam

antisipasi kejadian gempa bumi di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2017?

4. Bagaimana gambaran persepsi kontrol perilaku kesiapsiagaan mahasiswa

dalam antisipasi kejadian gempa bumi di kampus UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2017?

5. Apakah ada hubungan antara sikap dengan intensi kesiapsiagaan mahasiswa

dalam antisipasi kejadian gempa bumi di kampus UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2017?

6. Apakah ada hubungan antara norma subjektif dengan intensi kesiapsiagaan

mahasiswa dalam antisipasi kejadian gempa bumi di kampus UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2017?

7. Apakah ada hubungan antara persepsi kontrol perilaku dengan intensi

kesiapsiagaan mahasiswa dalam antisipasi kejadian gempa bumi di kampus

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017?

Page 27: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

9

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya determinan intensi pada kesiapsiagaan mahasiswa dalam

antisipasi kejadian gempa bumi di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2017

2. Tujuan Khusus

1. Diketahuinya gambaran intensi kesiapsiagaan mahasiswa dalam antisipasi

kejadian gempa bumi di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

2017.

2. Diketahuinya gambaran sikap kesiapsiagaan mahasiswa dalam antisipasi

kejadian gempa bumi di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

2017.

3. Diketahuinya gambaran norma subjektif kesiapsiagaan mahasiswa dalam

antisipasi kejadian gempa bumi di kampus UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2017.

4. Diketahuinya gambaran persepsi kontrol perilaku kesiapsiagaan

mahasiswa dalam antisipasi kejadian gempa bumi di kampus UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2017.

5. Diketahuinya hubungan sikap dengan intensi kesiapsiagaan mahasiswa

dalam antisipasi kejadian gempa bumi di kampus UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2017.

6. Diketahuinya hubungan norma subjektif dengan intensi kesiapsiagaan

mahasiswa dalam antisipasi kejadian gempa bumi di kampus UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2017.

Page 28: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

10

7. Diketahuinya hubungan persepsi kontrol perilaku dengan intensi

kesiapsiagaan mahasiswa dalam antisipasi kejadian gempa bumi di

kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini dapat menjadi informasi bagi mahasiswa dalam

menghadapi bencana gempa bumi.

2. Bagi Pengembangan Keilmuan

Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi, informasi, dan mitigasi

bencana alam serta menjadi pertimbangan untuk melakukan penelitian lebih

lanjut mengenai mitigasi bencana gempa bumi.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Waktu penelitian dimulai pada bulan Januari sampai dengan bulan Juli

2017. Penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain

cross sectional. Penelitian ini hanya meneliti intensi mahasiswa pada saat

terjadi gempa dan setelah gempa. Intensi sebelum gempa tidak di teliti karena

sebagain besar aspeknya di lakukan oleh pihak kampus UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya determinan

intensi kesiapsiagaan mahasiswa dalam antisipasi kejadian gempa bumi di

kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2017. Data yang digunakan

adalah data primer yang diperoleh dari wawancara dan kuesioner yang berasal

dari kuesioner buku pedoman Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Page 29: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

11

(BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), buku

pedoman Komunitas Siaga Tsunami dan buku pedoman Kementrian Kesehatan

dan terkait pengetahuan sikap dan persepsi.

Page 30: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

12

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah peristiwa pergerakan permukaan bumi baik yang

biasanya disebabkan oleh tumbukan lempeng (tektonik) maupun karena

aktivitas gunung api atau biasa disebut dengan vulkanik (RPB DKI Jakarta,

2012). Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada definisi berikut :

1. Definisi Gempa Bumi

Gempa bumi adalah peristiwa pergerakan permukaan bumi baik yang

disebabkan oleh tumbukan lempeng (tektonik) maupun karena aktivitas

gunung api atau biasa disebut dengan vulkanik (RPB DKI Jakarta, 2012).

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa bumi

merupakan gejala alamiah yang berupa gerakan guncangan atau getaran

tanah yang ditimbulkan oleh adanya sumber-sumber getaran tanah akibat

terjadinya patahan atau sesar akibat aktivitas tektonik, letusan gunung api

akibat aktivitas vulkanik, hantaman benda langit (misalnya meteor dan

asteroid), dan atau ledakan bom akibat ulah manusia.

2. Penyebab Terjadinya Gempa bumi

Menurut BNPB (2012), berdasarkan cara terjadinya dan letak

sumbernya gempa bumi dapat dibagi dalam beberapa macam:

a. Gempa Vulkanik

Gempa ini terjadi sebagai akibat getaran yang diakibatkan

oleh letusan gunung api. Getaran tanah hanya terasa lereng gunung

atau di daerah sekitar kaki gunung.

Page 31: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

13

b. Gempa Tektonik

Gempa ini terjadi sebagai akibat peristiwa patahnya lapisan

batuan pada lempeng tektonik. Akibat pergerakan lempeng

tektonik, di dalam bumi terjadi proses geologi yang mengakibatkan

teganga tegangan dan regangan-regangan. Jika tegangan dan

regangan ini meningkat dan melampaui batas kekuatannya lapisan

bumi tersebut patah. Akibat dari patahan, tenaga yang dikekang

akhirnya lepas sebagian atau seluruhnya dalam bentuk getaran ke

seluruh permukaan bumi. Getaran yang seperti ini disebut gempa

bumi tektonik.

c. Gempa Runtuhan

Gempa ini terjadi jika suatu gua di daerah pertambangan

atau daerah batuan kapur runtuh. Akibat lapisan batuan terguncang,

terjadilah getaran-getaran yang hanya dirasakan di tempat itu.

Menurut (BNPB, 2012), hal yang menyebabkan terjadinya

gempa bumi adalah sebagai berikut:

1. Gempa bumi disebabkan oleh proses tektonik akibat pergerakan

kulit / lempeng bumi

2. Aktivitas sesar di permukaan bumi.

3. Pergerakan geomorfologi secara lokal, (contohnya terjadi

runtuhan tanah),

4. Aktivitas gunung api dan ledakan nuklir.

Page 32: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

14

3. Dampak Gempa Bumi

Bencana gempa bumi dapat mengakibatkan berbagai macam

dampak. Gempa bumi dapat mengakibatkan korban menjadi shock, cedera

hingga meninggal dunia. Kejadian gempa bumi dapat menimbulkan bahaya

ikutan lain yang terkadang lebih banyak membawa korban, dibandingkan

dengan dampak akibat gempa bumi itu seperti tsunami, bangunan roboh,

kebakaran, tanah longsor, runtuhan batuan, rekahan tanah. kecelakaan

industri, seperti di Fukushima, Jepang. banjir, akibat runtuhnya bendungan

maupun tanggul dan lain-lain (BNPB, 2012).

Selain itu gempa bumi juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur

dan bangunan sehingga membutuhkan dana untuk melakukan rehabilitasi

dan rekonstruksi. Menurut Pranoto dalam Resilience Development Initiative

(2014) terganggunya laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah

pascabencana alam merupakan salah satu dampak negatif terjadinya bencana

alam. Bencana alam menyebabkan terjadinya penyusutan kapasitas produksi

dalam skala besar yang berdampak kepada kerugian finansial.

4. Tanggap Darurat Gempa Bumi

Dalam keadaan ancaman bahaya gempa bumi, hal yang harus

dilakukan adalah melakukan proses tanggap darurat. Tanggap Darurat adalah

tindakan yang dilakukan oleh orang atau sekelompok orang dalam

menghadapi keadaan darurat. (Kemenkes, 2010). Dalam situasi ancaman

bencana gempa bumi hal yang harus dilakukan seperti penjelasan berikut.

Page 33: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

15

a. Sebelum Gempa

Untuk mengurangi tingkat keparahan akibat gempa bumi, ada

beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal yang harus diperhatikan

sebelum menghadapi gempa bumi adalah sebagai berikut:

b. Mengenal Gempa Bumi

Kunci utama untuk selamat dari gempa bumi adalah mengenali

apa yang disebut gempa bumi. Setelah mengenal gempa bumi, hal

yang harus dilakukan adalah memastikan struktur dan letak bangunan.

Hal ini bertujuan agar kita dapat menghindari bahaya akibat dari

gempa bumi itu sendiri seperti tanah longsor, pencairan tanah, tsunami

dan lain-lain. Kemudian lakukan evaluasi dan renovasi jika perlu

untuk mengurangi tingkat resiko keparahan akibat gempa (BMKG,

2014).

c. Mengenali Lingkungan Tempat Bekerja dan Tempat Tinggal

Mengenali lingkungan tempat bekerja dan tinggal, mulai dari

pintu, tangga darurat, hingga tempat aman untuk berlindung

merupakan hal yang paling penting saat terjadi gempa. Hal ini

bertujuan agar mengetahui hal yang harus dilakukan ketika terjadi

gempa, sehingga bisa terhindar dari risiko cedera hingga kematian

bisa. Mempelajari cara menggunakan P3K dan alat pemadam

kebakaran merupakan hal yang juga penting jika sewaktu-waktu

dibutuhkan. Selain itu mencatat nomor telepon penting untuk

dihubungi saat terjadi gempa bumi juga perlu dilakukan (BMKG,

2014).

Page 34: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

16

d. Persiapan Rutin

Perabotan (lemari, kabinet dan lain-lain) sebaiknya diatur

menempel pada dinding (diikat, dipaku dan lain-lain) untuk

menghindari jatuh, roboh atau bergeser saat terjadi gempa bumi.

Selain itu simpan bahan mudah terbakar di tempat yang tidak mudah

pecah agar terhindar dari bahaya kebakaran akibat gempa. Mematikan

air, listrik dan gas bila tidak digunakan juga perlu dilakukan untuk

mengurangi bahaya akibat gempa seperti korsleting, tersetrum

kebakaran dan sebagainya (BMKG, 2014).

e. Atur Material yang Berpotensi Terjatuh

Material yang berat sebaiknya diatur sebisa mungkin pada

posisi bagian bawah. Selain itu cek kestabilan benda yang tergantung

di atas (lampu, kipas gantung dan lain-lain). Hal ini bertujuan untuk

mengurangi risiko cedera akibat tertimpa material yang sangat

berpotensi terjatuh saat terjadi gempa (BMKG, 2014).

f. Alat yang Harus Di Sediakan Di Setiap Tempat

Kotak P3K adalah hal yang sangat penting digunakan ketika

terdapat korban yang mengalami cedera akibat gempa bumi agar tidak

semakin parah. Makanan suplemen dan air juga dibutuhkan untuk

bertahan hidup jika sewaktu-waktu terjebak akibat gempa sambil

menunggu bantuan evakuasi datang Selain itu senter dan radio juga

diperlukan untuk mengetahui kondisi terkini terkait gempa (BMKG,

2014).

Page 35: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

17

5. Saat Gempa

Dalam menghadapi gempa bumi, ada beberapa hal yang harus

dilakukan. Hal yang harus dilakukan saat menghadapi gempa bumi

adalah sebagai berikut:

a. Lindungi Kepala dan Badan dengan Bersembunyi di Bawah

Meja

Jika sedang berada di dalam ruangan, segera lari keluar jika

masih dapat dilakukan menuju titik kumpul. Jangan menggunakan lift,

gunakan tangga darurat. Jika tidak memungkinkan, tunggu dan tetap

disana sampai gempa mereda. Beranjaklah beberapa langkah menuju

tempat aman terdekat (di bawah meja dan lain-lain) untuk

menghindari reruntuhan akibat gempa. Jauhi kaca atau jendela

(Komunitas Siaga Tsunami, 2007).

b. Jauhi Kaca atau Jendela

Pada saat terjadi gempa, cari tempat yang paling aman. Hindari

berada di sekitar benda yang mulai pecah seperti kaca atau jendela.

Hal ini bertujuan untuk menghindari cedera akibat gempa bumi

(BMKG, 2014)

c. Lari Keluar Apabila Masih Dapat Dilakukan

Pada saat terjadi gempa bumi, segera lari ke luar bangunan

menuju tempat aman. Jangan menggunakan lift atau tangga berjalan.

Jauhi evakuasi di sekitar kaca dan bangunan agar tidak terjadi cedera.

(BMKG 2014)

Page 36: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

18

d. Jika Terjebak dalam Lift, Hubungi Orang Lain dengan

Menggunakan interphone Jika Tersedia

Jika terjebak dalam lift, hal yang harus pertama dilakukan

adalah jangan panik. Hubungi petugas dengan interphone jika tersedia

untuk meminta bantuan. Jika tidak tunggu hingga bantuan datang

(BNPB, 2012).

e. Hindari Bangunan Di Sekitar Anda (Gedung, Pohon, Tiang

Listrik dll)

Pada saat keluar bangunan, hindari bangunan di sekitar anda

(gedung, pohon, tiang listrik, dan lain-lain) agar tidak tertimpa.

Kemudian hal yang penting pada saat keluar dari bangunan menuju

tempat yang aman adalah memperhatikan tempat berpijak. Hindari

tempat berpijak apabila terjadi rekahan tanah (BMKG, 2014).

f. Perhatikan Tempat Anda Berpijak Apabila Terjadi Rekahan

Tanah

Pada saat terjadi gempa, perhatikan tempat anda berpijak.

Hindari tempat yang terdapat rekahan. Berhati-hati apabila terjadi

rekahan tanah (BMKG, 2014).

g. Rapatkan Badan Anda Ke Tanah

Pada saat terjadi gempa, usahakan jangan berdiri. Hindari

bersandar pada dinding bangunan, tiang dan sebagainya. Rapatkan

badan anda ke tanah pada tempat yang aman agar dapat menjaga tubuh

Page 37: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

19

tetap stabil menghadapi guncangan gempa (Komunitas Siaga

Tsunami, 2007).

h. Keluar dari Mobil

Jika berada di dalam mobil, melambatlah dalam mengendarai

mobil. Kemudikan mobil menuju titik aman. Keluarlah dari kendaraan

dan segera menuju tempat aman (Komunitas Siaga Tsunami, 2007)

i. Beritahukan Kepada Seluruh Orang Bahwa Terjadi Gempa

Pada saat terjadi gempa bumi, beritahukan kepada seluruh

orang bahwa sedang terjadi gempa. Umumkan lewat pengeras suara

di tempat ibadah, bunyikan kentongan dan beduk di pos-pos ronda dan

masjid dengan ketukan tiga kali berirama secara terus menerus

(Komunitas Siaga Tsunami, 2007)

6. Sesudah Gempa

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sesudah terjadi gempa adalah

sebagai berikut:

a. Keluar Dari Bangunan Tersebut

Setelah gempa mereda, segera keluar dari bangunan untuk

menghindari terjadinya gempa susulan atau tertimpa bangunan.

Jangan menggunakan lift karena ada kemungkinan terjadi kerusakan

akibat gempa, gunakan tangga biasa. Keluar dari bangunan menuju

tempat berkumpul sambil memperhatikan tempat berpijak dan

menjauh dari bangunan di sekitar anda (BMKG, 2014).

Page 38: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

20

b. Periksa Apa Ada yang Terluka

Setelah berkumpul, periksa kembali apakah ada yang

membutuhkan pertolongan. Apabila ada yang terluka segera lakukan

pertolongan pertama. Telepon ke nomor darurat untuk meminta

pertolongan pada anda atau sekitar anda apabila dibutuhkan

(BMKG, 2014).

c. Jangan Masuk Ke Bangunan Sesudah Terjadi Gempa

Saat berada diluar bangunan, hindari masuk ke dalam bangunan

sesudah terjadi gempa bumi. Hal ini untuk menghindari hal yang tidak

diinginkan karena masih memungkinkan terjadinya reruntuhan atau

bahkan gempa susulan. Kembalilah ke bangunan setelah mendapat

instruksi dari petugas atau sumber yang terpercaya (BMKG, 2014).

d. Periksa Lingkungan Sekitar Anda

Setelah gempa mereda dan sudah diinstruksikan kembali oleh

petugas atau sumber terpercaya ke dalam bangunan, periksa kembali

lingkungan sekitar anda. Periksa lingkungan jika terjadi kebakaran,

arus pendek, kebocoran gas, aliran air dan lain-lain akibat dari

terjadinya gempa bumi. Hindari segala hal yang bisa membahayakan

seperti menyalakan listrik, api dan lain-lain sampai kondisi sudah

dinyatakan aman (BMKG, 2014).

e. Jangan Berjalan Di Sekitar Daerah Gempa

Selain dilarang masuk ke dalam bangunan, hal lain yang tidak

boleh dilakukan adalah dilarang berjalan di sekitar daerah gempa

Page 39: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

21

setelah terjadi gempa bumi. Hal ini harus dihindari karena masih bisa

terjadi gempa susulan atau tertimpa reruntuhan. Kembalilah ke

bangunan setelah mendapat instruksi dari sumber yang terpercaya

(BMKG, 2014).

f. Mendengarkan Informasi Mengenai Gempa Bumi dari Sumber

yang Jelas (Berita Radio, dll)

Setelah gempa terjadi, disarankan untuk mendengar informasi

terkait perkembangan gempa (seperti jika ada gempa susulan yang

terjadi). Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari sumber

terpercaya. Jangan mudah terpancing dengan isyu dan berita yang

tidak jelas sumbernya.

g. Mengisi Angket yang Dilakukan Instansi Terkait

Setelah terjadi gempa bumi, isi angket jika diminta oleh

instansi terkait. Isi angket sesuai dengan kondisi yang terjadi sebenar

mungkin. Hal ini bertujuan untuk mengetahui besar kerusakan yang

terjadi (BMKG, 2014).

h. Jangan Panik dan Selalu Berdoa

Hal yang terpenting pada saat terjadi gempa bumi adalah

jangan panik. Selalu berdoa menurut kepercayaan demi keamanan

dan keselamatan (BMKG, 2014).

7. Prosedur Gempa Bumi

Prosedur Tetap (Protap) Tanggap Darurat adalah tata cara atau

pedoman kerja dalam menanggulangi suatu keadaan darurat dengan

Page 40: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

22

memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk menanggulangi akibat

dari suatu kondisi yang tidak normal dengan tujuan untuk mencegah atau

mengurangi kerugian yang lebih besar. Prosedur gempa bumi dilakukan

dengan tujuan untuk memberikan pelaksanaan pada organisasi tanggap

darurat mengenai tindakan-tindakan yang harus diambil jika adanya

kondisi darurat gempa bumi. Prosedur ini dilaksanakan mulai pada saat

terjadinya gempa sampai adanya pernyataan kondisi aman (Kemenkes,

2010).

Evakuasi adalah perpindahan penghuni bangunan secara paksa

akibat keadaan darurat dari ruang tempat bekerja menuju ke tempat yang

aman (Kementrian Kesehatan, 2010). Cara evakuasi tanggap darurat

bencana alam gempa bumi menurut Kementrian Kesehatan (2010) dalam

pedoman kesiapsiagaan tanggap darurat di gedung perkantoran akan

dijelaskan dalam gambar 2.1:

Page 41: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

23

TIDAK

YA

Gambar II.1 Diagram Evakuasi Gempa Bumi

(Kementrian Kesehatan, 2010)

Adanya gempa

Jika berada

didalam

gedung

Lindungi kepala dan

badan dari

reruntuhan/mencari

tempat yang paling aman

dari reruntuhan

Keluar dan menuju ke titik

berkumpul Selesai

mencari tempat yang

paling aman dari

reruntuhan (di bawah meja,

furniture dll)

Menghindari dari

bangunan yang ada di

sekitar

Page 42: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

24

8. Sarana Evakuasi Tanggap Darurat

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun

2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2002 tentang Bangunan Gedung, pada pasal 59 ayat 1, menyatakan bahwa

setiap bangunan gedung, kecuali rumah tinggal tunggal dan rumah deret

sederhana, harus menyediakan sarana evakuasi yang meliputi sistem

peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi

yang dapat menjamin kemudahan pengguna bangunan gedung untuk

melakukan evakuasi dari dalam bangunan gedung secara aman apabila

terjadi bencana atau keadaan darurat. Elemen-elemen yang harus terdapat

dalam sarana penyelamatan jiwa adalah sebagai berikut:

a. Pintu Darurat

Menurut SNI 03-1746 tahun 2000, penempatan pintu darurat

harus diatur sedemikian rupa sehingga dimana saja penghuni dapat

menjangkau pintu keluar (exit) tidak melebihi jarak yang telah

ditetapkan. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

No.26/PRT/M/2008 pintu darurat harus ada pada setiap jalan keluar

dan dilengkapi dengan tanda atau petunjuk. Pintu darurat harus

berhubungan langsung dengan jalan penghubung tangga ke halaman

luar.

b. Tangga Darurat

Menurut SNI 03-1735 tahun 2000, tangga darurat adalah

tangga yang direncanakan khusus untuk penyelamatan bila terjadi

kebakaran pada koridor tiap jalan keluar menuju tangga darurat

Page 43: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

25

dilengkapi dengan pintu darurat yang tahan api (lebih kurang 2 jam)

dan panic bar sebagai pegangannya sehingga mudah dibuka dari

sebelah tangga (luar) untuk mencegah masuknya asap ke dalam tangga

darurat. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

No.26/PRT/M/2008 tangga darurat harus cukup lebar untuk dilalui

dua orang bersebelahan. Tidak boleh ada penyempitan lebar tangga

serta pegangan tangga tidak boleh putus-putus.

c. Penunjuk Arah

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

No.26/PRT/M/2008, selain dari pintu exit utama di bagian luar

bangunan gedung yang jelas dan nyata harus diberi tanda dengan

sebuah tanda yang disetujui yang mudah terlihat dari setiap arah

akses exit.

d. Tempat Berkumpul

Assembly point (tempat berkumpul) adalah tempat evakuasi

sementara untuk tiap kejadian kebakaran, gempa bumi, tumpahan

bahan kimia, bencana alam, huru hara dan lain-lain. Tempat

berhimpun atau titik kumpul adalah tempat di area sekitar atau diluar

lokasi yang dijadikan sebagai tempat berhimpun atau berkumpul

setelah proses evakuasi dan dilakukan perhitungan saat terjadi

kebakaran. Tempat berhimpun darurat harus aman dari bahaya

kebakaran dan lainnya. Tempat ini pula merupakan lokasi akhir

Page 44: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

26

yang dituju sebagaimana digambarkan dalam rute evakuasi

(National Fire Protection Association, 2003).

B. Intensi

Intensi memiliki kata lain ambisi, maksud, niat, pamrih, semangat

ataupun tujuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, intensi adalah

perangkat atribut atau ciri yang menjelaskan sesuatu yang dapat diacu dengan

kata tertentu. Sedangkan menurut kamus psikologi karya J.P. Chaplin (2004)

intensi adalah satu perjuangan guna mencapai satu tujuan. Menurut Ajzen

(2005) intensi merupakan anteseden dari sebuah perilaku yang nampak. Intensi

dapat meramalkan secara akurat berbagai kecenderungan perilaku. Berdasarkan

Planned Behaviour Theory, intensi memiliki tiga determinan utama, yaitu

sikap, norma subjektif dan persepsi kontrol diri. Semakin menyenangkan suatu

sikap dan norma subjektif terhadap suatu perilaku, ditambah semakin besar

persepsi kontrol diri terhadap perilaku, maka semakin besar pula intensi

individu untuk menampilkan perilaku tertentu dan begitu juga sebaliknya

(Ajzen, 2005).

Menurut hasil penelitian Saptari (2013) seseorang yang memiliki

dorongan norma subjektif yang kuat diikuti dengan kontrol persepsi diri yang

kuat akan memiliki sikap yang positif sehingga menimbulkan niat untuk

memunculkan suatu perilaku.

C. Teori Intensi

1. Teori Reasoned Action

Toeri reasoned action digunakan untuk mencari hubungan antara

intensi dan perilaku. Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) terdapat dua faktor

Page 45: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

27

penentu pada intensi, yaitu sikap pribadi dan norma subjektif. Sikap

merupakan evaluasi positif atau negatif individu terhadap perilaku tertentu.

Sedangkan norma subjektif adalah persepsi seseorang terhadap tekanan

sosial untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu.

Menurut teori reasoned action, tindakan seseorang adalah realisasi

dari keinginan atau niat seseorang untuk memunculkan perilaku. Faktor yang

mempengaruhi niat adalah sikap pada tindakan, dan norma subjektif

menyangkut persepsi seseorang, apakah orang lain yang dianggap penting

akan mempengaruhi perilakunya. Teori reasoned action menggambarkan

keterpaduan yang menyeluruh dari komponen sikap dalam struktur yang di

desain untuk mengarahkan prediksi dan penjelasan yang lebih baik dari

perilaku (Schiffman dan Kanuk, 2000).

2. Teori Planned Behaviour

Teori Reasoned Action yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen

menjelaskan bahwa intensi untuk berperilaku dipengaruhi oleh dua faktor

yaitu sikap dan norma subjektif. Namun Ajzen melakukan meta analisis

terhadap teori reasoned action. Berdasarkan hasil meta analisis, teori

reasoned action hanya berlaku bagi tingkah laku yang berada di bawah

kontrol penuh individu, namun tidak sesuai untuk kontrol yang tidak

sepenuhnya di bawah kontrol individu, karena ada faktor yang menghambat

intensi untuk berperilaku. Kemudian Ajzen menambah satu faktor bagi

intensi, yaitu perceived behavior control (Ajzen, 2005).

Dalam teori Planned Behavior, ada tiga faktor yang saling berkaitan

dalam membentuk intensi individu untuk bertingkah laku, yaitu sikap,

Page 46: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

28

norma subjektif, serta perceived behavior control (Ajzen, 2005). Menurut

Ajzen, model teoritik dari Theory of Planned Behavior (perilaku yang

direncanakan) mengandung berbagai variabel yaitu:

a. Faktor Latar Belakang (Background Factors)

Usia, jenis kelamin, suku, status sosial ekonomi, suasana hati, sifat

kepribadian, dan pengetahuan mempengaruhi sikap dan perilaku individu

terhadap sesuatu hal. Faktor latar belakang pada dasarnya adalah sifat

yang hadir di dalam diri seseorang. Ajzen (2005), memasukkan tiga faktor

latar belakang, yakni personal, sosial, dan informasi. Faktor personal

adalah sikap umum seseorang terhadap sesuatu, sifat kepribadian

(personality traits), nilai hidup (values), emosi, dan kecerdasan yang

dimilikinya. Faktor sosial antara lain adalah usia, jenis kelamin (gender),

etnis, pendidikan, penghasilan, dan agama. Faktor informasi adalah

pengalaman, pengetahuan, dan ekspos pada media.

Menurut Pribadi (2009) beberapa faktor penyebab utama timbulnya

banyak korban akibat bencana gempa bumi adalah karena kurangnya

pengetahuan masyarakat tentang bencana dan kurangnya kesiapan

masyarakat dalam mengantisipasi bencana tersebut. Khusus untuk gempa

bumi korban yang meninggal banyak terjadi karena tertimpa reruntuhan

akibat bangunan yang roboh.

b. Keyakinan Perilaku (Behavioral Belief)

Keyakinan perilaku (behaviour belief) adalah kepercayaan-

kepercayaan yang terdapat dalam sikap. Sikap adalah kepercayaan positif

Page 47: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

29

atau negatif untuk menampilkan suatu perilaku tertentu. Seorang individu

akan berniat untuk menampilkan suatu perilaku tertentu ketika ia

menilainya secara positif. Sikap ditentukan oleh kepercayaan-

kepercayaan individu mengenai konsekuensi dari menampilkan suatu

perilaku (behavioral beliefs) dengan mempertimbangkan hasil evaluasi

terhadap konsekuensinya (outcome evaluation) (Achmat, 2010).

c. Keyakinan Normatif (Normative Belief)

Menurut Field Theory yang dikemukan oleh Kurt Lewin,

lingkungan sosial berpengaruh dengan kehidupan individu. Pendapat

Lewin ini disetujui oleh Ajzen melalui perceived behavioral control.

Faktor lingkungan sosial khususnya orang-orang yang berpengaruh bagi

kehidupan individu (significant others) dapat mempengaruhi keputusan

individu (Ajzen, 2005).

d. Kemampuan Mengontrol (Control Belief)

Control Belief adalah kepercayaan mengenai kemampuan dalam

mengendalikan perilaku, atau keyakinan tentang adanya faktor untuk

mendukung atau menghambat munculnya suatu perilaku dan persepsi

terhadap kekuatan faktor tersebut. Jika seseorang memiliki control beliefs

yang kuat mengenai faktor-faktor yang ada yang akan memfasilitasi suatu

perilaku, maka seseorang tersebut memiliki persepsi yang tinggi untuk

mampu mengendalikan suatu perilaku. Sebaliknya, seseorang tersebut

akan memiliki persepsi yang rendah dalam mengendalikan suatu perilaku

Page 48: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

30

jika ia memiliki control beliefs yang kuat mengenai faktor-faktor yang

menghambat perilaku (Achmat, 2010).

e. Sikap Terhadap Perilaku (Attitude Toward The Behaviour)

Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) sikap adalah respon evaluatif

dalam bentuk kognitif meliputi beliefs yang dimiliki individu terhadap

objek sikap dengan berbagai atributnya. Menurut Newcomb dalam

Notoadmodjo (2003) sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk

bertindak, yang menjadi predisposisi tindakan suatu perilaku, bukan

pelaksanaan motif tertentu.

Apabila sikap terhadap perilaku merupakan fungsi dari keyakinan

individu terhadap perilaku yang akan dilakukan (behavioral belief)

(Ramdhani, 2011). Semakin individu memiliki evaluasi bahwa suatu

perilaku akan menghasilkan konsekuensi positif maka individu akan

cenderung bersikap favorable terhadap perilaku tersebut. Begitu juga

sebaliknya, semakin individu memiliki evaluasi negatif maka individu

akan cenderung bersikap unfavorable terhadap perilaku tersebut (Ajzen,

2005).

f. Norma Subjektif (Subjective Norm)

Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) norma subjektif adalah

keyakinan individu mengenai harapan orang-orang yang berpengaruh di

sekitarnya (perorangan maupun kelompok) untuk menampilkan atau tidak

suatu perilaku tertentu. Ajzen (2005) mendefinisikan norma subjektif

sebagai persepsi individu tentang tekanan sosial untuk melakukan atau

Page 49: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

31

tidak melakukan suatu perilaku (Ajzen, 2005). Norma subjektif adalah

fungsi dari keyakinan individu yang diperoleh atas pandangan orang-

orang lain terhadap objek sikap yang berhubungan dengan individu

(normative belief) (Ramdhani, 2011).

Didalam kehidupan sehari-hari, hubungan yang dijalin setiap

individu dapat dikategorikan ke dalam hubungan yang bersifat vertikal

dan horizontal. Hubungan vertikal adalah hubungan antara atasan–

bawahan; guru–murid; profesor–mahasiswa, atau orang tua–anak.

Hubungan horizontal terjadi antara individu dengan teman-teman atau

orang lain yang bersifat setara. Pola hubungan ini dapat menjadi sumber

perbedaan persepsi. Pada hubungan yang bersifat vertikal, harapan dapat

dipersepsi sebagai tuntutan (injunctive) sehingga pembentukan norma

subjektif akan diwarnai oleh adanya motivasi untuk patuh terhadap

tuntutan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku.

Sebaliknya, pada hubungan yang bersifat horizontal harapan terbentuk

secara deskriptif sehingga konsekuensinya adalah keinginan untuk meniru

atau mengikuti (identifikasi) perilaku orang lain di sekitarnya (Ramdhani,

2011).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Saptari (2013),

dalam menentukan keputusan seseorang yang memiliki dorongan dari

sudut pandang keluarga, teman, tenaga kesehatan dan paparan informasi

dari media massa dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Semakin

seseorang percaya akan pendapat orang-orang terdekatnya untuk

melakukan perilaku, maka ia harus melakukan perilaku tersebut. Begitu

Page 50: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

32

juga sebaliknya, semakin seseorang percaya akan pendapat orang-orang

terdekatnya untuk tidak melakukan perilaku, maka individu cenderung

tidak melakukan perilaku tersebut (Ludin, 2010).

g. Persepsi Kontrol Perilaku (Perceived Behaviour Control)

Ajzen (2005) memaparkan perceived behaviour control sebagai

fungsi yang didasarkan oleh belief yang disebut control belief. Control belief

adalah belief mengenai faktor pendukung dan faktor penghambat untuk

memunculkan suatu perilaku. Control belief didasarkan atas pengalaman

terdahulu individu tentang suatu perilaku, informasi yang dimiliki individu

tentang suatu perilaku dengan observasi yang dimiliki diri sendiri maupun

orang lain serta dari berbagai faktor lain.

Persepsi kontrol perilaku adalah persepsi individu mengenai

kemudahan atau kesulitan untuk melakukan suatu perilaku. Semakin individu

merasa banyak faktor pendukung dan sedikit faktor penghambat untuk

berperilaku, maka individu cenderung mudah untuk memunculkan perilaku

tersebut. Dan sebaliknya, semakin individu merasa banyak faktor

penghambat dan sedikit faktor pendukung untuk berperilaku, maka individu

cenderung sulit untuk memunculkan suatu perilaku tersebut (Ajzen, 2005).

Menurut Saptari (2013) persepsi kontrol diri seseorang dikatagorikan

menjadi persepsi kontrol diri lemah dan kuat. Hasil dari penelitian yang

dilakukan menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki persepsi kontrol diri

yang kuat akan lebih bersikap positif. Persepsi kontrol diri berhubungan

signifikan dengan niat seseorang dalam melakukan suatu tindakan tertentu.

Page 51: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

33

D. Kerangka Teori

Menurut Ajzen, sikap individu berasal dari keyakinan individu terhadap

suatu perilaku (behaviour beliefs), yaitu konsekuensi yang akan ditimbulkan

oleh perilaku tersebut. Norma subjektif merupakan persepsi seseorang tentang

apakah orang lain akan menyetujui atau tidak menyetujui suatu tingkah laku

yang ditampilkan oleh individu. Norma subjektif ditentukan oleh adanya

keyakinan normatif (normative belief). Percieved behavior control didasari

oleh kepercayaan mengenai faktor pendukung dan penghambat individu untuk

memunculkan suatu perilaku (control belief).

Ketiga faktor tersebut dilatar belakangi oleh faktor-faktor lainnya, yaitu

faktor pribadi, sosial demografi dan informasi. Untuk lebih jelasnya akan

dijelaskan dalam gambar 2.2:

Page 52: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

34

Theory of Planned Behaviour (Ajzen, 2005)

Gambar II.2 Kerangka Teori

Faktor Latar Belakang:

Pribadi:

- Sikap general

- Kepribadian

- Nilai

- Emosi

- Kecerdasan

Sosial Demografi:

- Umur, ras, etnik

dan gender

- Pendidikan

- Pendapatan

- Agama

Informasi

- Pengalaman

- Pengetahuan

- Eksposur Media

Keyakinan

Normatif

Norma

Subjektif

Keyakinan

terhadap

perilaku

Sikap terhadap

perilaku

Kemampuan

mengontrol

Persepsi

kontrol perilaku

Intensi Perilaku

Page 53: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

35

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini berasal dari kerangka Planned

Behaviour Theory (Ajzen, 2005). Menurut teori Planned Beahviour, intensi

atau niat seseorang untuk berperilaku terbentuk dari tiga faktor dominan, yaitu

sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku. Ketiga faktor tersebut dilatar

belakangi oleh faktor sosial demografi yang meliputi umur, pendidikan, status

pekerjaan, jenis kelamin dan status pernikahan. Selain itu, faktor informasi

berupa pengetahuan dan pengalaman juga mempengaruhi teori faktor dominan

tersebut.

Berdasarkan kerangka teori dalam tinjauan pustaka, tidak semua

variabel masuk ke dalam konsep, hal ini dikarenakan faktor-faktor yang masuk

dalam kerangka konsep merupakan faktor-faktor penting yang harus diketahui

dan diamati terlebih dahulu sebagai faktor yang mempengaruhi mahasiswa

untuk melakukan proses tanggap darurat bencana gempa bumi. Adapun variabel

yang tidak diteliti adalah:

- Perilaku

Perilaku tidak diteliti karena belum ada mahasiswa yang melakukan

antisipasi kejadian gempa bumi sesuai prosedur di kampus UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Berdasarkan kerangka teori, maka kerangka konsep yang akan

digunakan dijelaskan pada gambar 3.1.

Page 54: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

36

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Ukur Alat

Ukur

Hasil Ukur Skala

Ukur

Intensi

Keinginan atau

kecenderungan

responden untuk

melaksanakan

atau tidak

melaksanakan

antisipasi apabila

terjadi gempa

bumi di gedung

kampus UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta.

Kuesioner

yang

dibagikan

dan diisi

oleh

responden

Kuesioner 1 = Kuat jika

skor ≥ nilai

median

2 = Lemah

jika skor <

nilai median

Ordinal

Sikap Pendapat atau

respon

mahasiswa

terhadap

antisipasi

kejadian gempa

Kuesioner

yang

dibagikan

dan diisi

oleh

responden

Kuesioner 1= Positif

jika skor ≥

nilai median

2= Negatif

jika skor <

nilai median

Ordinal

Sikap Terhadap

Perilaku

Norma Subjektif

Persepsi Kontrol

Perilaku

Determinan Intensi

Kesiapsiagaan

Mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Dalam Antisipasi

Kejadian Gempa Bumi

Tahun 2017

Page 55: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

37

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Ukur Alat

Ukur

Hasil Ukur Skala

Ukur

bumi di kampus

UIN Jakarta

Norma

Subjektif

Pandangan orang

-orang terdekat

responden

(orang tua,

teman dan pihak

kampus)

terhadap

antisipasi

kejadian gempa

bumi dan

seberapa

berpengaruh

pandangan

orang- orang

tersebut terhadap

keputusan

responden untuk

melakukan

antisipasi

kejadian gempa

bumi

Kuesioner

yang

dibagikan

dan diisi

oleh

responden

Kuesioner 1 = Kuat

jika jumlah

skor ≥ nilai

median

2 = Lemah

jika jumlah

skor < nilai

median

Ordinal

Persepsi

Kontrol

Perilaku

Keyakinan

responden

mengenai

kemudahan dan

kesulitan

terhadap

antisipasi

kejadian di

kampus UIN

Jakarta

Kuesioner

yang

dibagikan

dan diisi

oleh

responden

Kuesioner 1 = Kuat

jika jumlah

skor ≥ nilai

median

2 = Lemah

jika jumlah

skor < nilai

median

Ordinal

Page 56: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

38

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Waktu Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian desain deskriptif.

Penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan intensi kesiapsiagaan

mahasiswa dengan sikap, norma subjektif dan persepsi mahasiswa terhadap

proses tanggap darurat bencana gempa bumi. Penelitian dengan metode

kuantitatif ini menggunakan desain cross sectional study (potong lintang)

dimana variabel independen dan dependen diamati pada waktu (periode) yang

sama. Pendekatan yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu dilakukan

sekaligus pada suatu saat (point time approach), artinya pengukuran variabel

dependen dan variabel independen dilakukan bersamaan pada tiap subjek

penelitian. Adapun kelemahan dari desain cross sectional masih kurang bisa

menggambarkan hubungan antar variabel, namun desain ini tetap dipilih

sebagai desain dalam penelitian ini karena desain ini cukup sederhana sehingga

sesuai dengan waktu, dana, dan kemampuan peneliti.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2017- Juli 2017 di kampus

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 57: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

39

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode cluster sampling,

dimana sampel yang diambil berdasarkan gedung fakultas yang dimiliki oleh

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Teknik pengambilan sampel yang akan

digunakan adalah teknik pengambilan bertahap (Multi-Stage Sampling).

Multi-Stage Sampling adalah teknik pengambilan sampling yang dilakukan

dalam dua atau lebih tahapan dalam populasi yang besar dan tersebar. Teknik

pengambilan Multi-Stage Sampling sering dilakukan dalam penelitian

berbasis komunitas (Lapau, 2013).

Dalam pengambilan sampel, mahasiswa UIN Jakarta dibagi menjadi

2 kelompok jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Sampel nantinya

akan tersebar dalam beberapa fakultas. Fakultas-fakultas yang ada di UIN

Jakarta kemudian dikelompokan jika memiliki karakteristik yang sama.

Kemudian fakultas tiap-tiap kelompok yang terpilih kemudian dibuat daftar-

daftar nama mahasiswa. Nama-nama mahasiswa tersebut kemudian akan di

pilih secara acak untuk menjadi sampel sampai dengan jumlah sampel yang

diinginkan terpenuhi. Berdasarkan cluster random sampling, fakultas yang

terpilih adalah Fakultas Ushuluddin, Fakultas Ilmu Dakwah dan

Komunikasi, Fakultas Sains dan Teknologi dan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik.

Page 58: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

40

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung besar sample

minimal dengan rumus estimasi proporsi adalah sebagai berikut:

𝑛 = 𝑍2

1−𝑎/2𝑃(1−𝑃)

𝑑2 𝑋 𝑑𝑒𝑓= 1,962 𝑥 0,5(1−0,5)

0.12 𝑥2 =

194

n = jumlah atau besar sampel minimal

Z 1-α/2 = nilai baku distribusi normal pada α tertentu (1,96)

P = Proporsi variabel dependen dan variabel independen pada penelitian

sebelumnya.

d = derajat akurasi / presisi mutlak (10%)

Hasil perhitungan minimal sampel yang dibutuhkan dengan

menggunakan rumus estimasi proporsi adalah 194 orang. Peneliti kemudian

menambahkan responden cadangan untuk menghindari terjadinya

kehilangan data saat di lapangan atau hal yang tidak diinginkan lainnya. Oleh

karena itu, jumlah responden dalam penelitian ini dibulatkan menjadi 220

responden.

Sampel kemudian terbagi pada beberapa fakultas terpilih, dengan

penyebaran ke masing-masing fakultas terpilih berjumlah 56 sampel.

Berdasarkan random sampling daftar nama, terpilih nama-nama mahasiswa

dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 96 sampel dan jenis kelamin

perempuan berjumlah 124 sampel.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini menggunakan instrumen

yang diambil dari buku pedoman Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Page 59: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

41

(BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG,) buku

pedoman Komunitas Siaga Tsunami dan buku pedoman Kementrian

Kesehatan. Instrumen dilakukan uji validitas oleh peneliti sebelum digunakan

untuk mengumpulkan data. Kuesioner yang dibuat mencakup beberapa

variabel yang diteliti, yaitu intensi, sikap, norma subjektif dan persepsi kontrol

perilaku,

Penentuan variabel intensi terhadap proses tanggap darurat ditentukan

dari jawaban responden pada kuesioner. Katagori untuk variabel ini adalah:

1. Intensi kuat jika nilai total ≥ median

2. Intensi lemah jika nilai total < median

Penentuan variabel sikap positif terhadap proses tanggap darurat

gempa bumi atau sikap negatif terhadap proses tanggap darurat gempa bumi

ditentukan dari jawaban responden pada kuesioner. Kuesioner ini

menggunakan skala yang terdiri dari 4 Likert dimana apabila responden

memilih sangat tidak setuju bernilai poin 1 hingga sangat setuju bernilai 4 poin.

Katagori untuk variabel ini adalah:

1. Sikap positif jika nilai total ≥ median

2. Sikap negatif jika nilai total < median

Penentuan variabel norma subjektif dengan dorongan kuat atau norma

subjektif dengan dorongan lemah ditentukan dari jawaban responden pada

kuesioner. Kuesioner ini menggunakan skala yang terdiri dari 4 Likert dimana

apabila responden memilih sangat tidak setuju bernilai poin 1 hingga sangat

setuju bernilai 4 poin. Katagori untuk variabel ini adalah:

1. Norma subjektif kuat jika nilai total ≥ median

Page 60: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

42

2. Norma subjektif lemah jika nilai total < median

Penentuan variabel persepsi kontrol perilaku kuat atau persepsi

kontrol perilaku lemah terhadap proses tanggap darurat ditentukan dari

jawaban responden pada kuesioner. Kuesioner ini menggunakan skala 4 Likert

dimana apabila responden memilih sangat tidak setuju bernilai poin 1 hingga

sangat setuju bernilai 4 poin. Katagori untuk variabel ini adalah:

1. Persepsi kontrol perilaku kuat jika nilai total ≥ median

2. Persepsi kontrol perilaku lemah jika nilai total < median

E. Pengolahan Data

1. Menyunting

Proses memeriksa data yang dikumpulkan untuk memastikan tidak ada

missing data atau tidak isi oleh responden. Data yang telah didapat kemudian

diperiksa, diteliti, dan diedit untuk melihat kelengkapan data.

2. Mengkode Data

Proses pendeskripsian data dan pemberian kode pada jawaban

responden, dilakukan pada pembuatan kuesioner untuk mempermudah

pengolahan data selanjutnya.

3. Memasukan Data

Memasukkan data dalam program atau fasilitas analisis data

berdasarkan klasifikasi.

4. Membersihkan Data

Data yang telah dimasukkan diperiksa kembali untuk memastikan tidak

ada yang salah dan menghindari kesalahan dalam menganalisis (error).

Page 61: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

43

F. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer melalui

pengisian kuesioner. Data primer atau data tangan pertama adalah data yang

diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat

pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai informasi

yang dicari (Siswanto dkk., 2014). Pengumpulan data primer dilakukan dengan

pengisian kuesioner oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Data

primer yang dikumpulkan adalah keseluruhan variabel yang diteliti dalam

penelitian ini.

Menurut Sugiyono (2001), kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel

yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Teknik pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner

kepada mahasiswa yang terlebih dahulu akan dijelaskan maksud dan tujuan

penelitian serta cara pengisian kuesioner. Kuesioner dibagikan oleh tim yang

terdiri dari 5 orang. Tim tersebut sebelumnya sudah diberi pengarahan untuk

menyebarkan kuesioner sesuai maksud dan tujuan penelitian. Kuesioner

tersebut akan dibagikan kepada empat fakultas terpilih yang terdapat di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan kepada mahasiswa yang

memiliki karakteristik sama dengan bangunan gedung dan mahasiswa UIN

Page 62: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

44

Syarif Hidayatullah Jakarta. Sugiyono (2009) menyebutkan bahwa instumen

yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Untuk mengetahui validitas kuesioner, peneliti kemudian

membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hitung. Nilai r hitung adalah nilai-

nilai yang berada dalam kolom “corrected item total correlation” pada output

software analisis data.

Peneliti menentukan r tabel dengan melihat “tabel r” dengan

menggunakan df=n-2. Setelah mendapatkan nilai r tabel, hal yang dilakukan

peneliti selanjutnya adalah membandingkan nilai r hasil perhitungan dengan

nilai r tabel. Jika r hasil positif, dan r hitung > r tabel, maka butir pertanyaan

atau variabel tersebut valid.

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan nilai atau data yang

sama. Menurut Notoatmodjo (2010) alat ukur yang dikatakan reliabel jika alat

tersebut dapat menghasilkan pengukuran yang sama meskipun digunakan oleh

peneliti yang berbeda pada waktu yang sama atau sebaliknya. Untuk

mengetahui reliabilitas, peneliti membandingkan nilai r tabel dengan r hasil.

Dalam uji reliabilitas, nilai r hasil adalah nilai alpha yang terletak di akhir

output software komputer. Apabila nilai r alpha lebih besar dari nilai r tabel,

maka pertanyaan tersebut reliabel.

Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan pada 34 mahasiswa akademik

Universitas Muhamadiyah Jakarta. Universitas Muhamadiyah Jakarta dipilih

karena memiliki karakteristik fakultas yang sama seperti Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 63: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

45

1. Validitas Kuesioner

Instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung (r pearson) ≥ nilai r tabel

(Oktavia, 2015). Nilai r tabel yang digunakan untuk sampel dengan jumlah

34 orang yaitu 0,339. Uji validitas pada variabel yang memiliki jawaban

dengan menggunakan skala guttman dilakukan dengan cara validitas

konten. Selain itu, validitas konten dilakukan dengan melihat estimasi

waktu responden dalam mengisi kuesioner dan pemahaman responden

terhadap isi kuesioner. Instrumen dikatakan valid jika mahasiswa dapat

mengerjakan kuesioner dengan waktu yang tidak terlalu lama dan

memahami seluruh pertanyaan dalam kuesioner.

Berdasarkan hasil uji validitas diketahui bahwa terdapat empat

pertanyaan (dua pertanyaan pada kuesioner sikap dan dua pertanyaan pada

kuesioner persepsi) memiliki nilai di bawah r tabel, sehingga pertanyaan

tersebut tidak valid. Namun pertanyaan tersebut tetap disertakan ke dalam

kuesioner dikarenakan pertanyaan tersebut sangat diperlukan untuk proses

analisis.

2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel belum tentu valid. Namun reliabilitas

instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Oleh

karena itu pengujian instrumen perlu dilakukan sebab instrumen yang valid

umumnya pasti reliabel. Uji reliabilitas dilakukan dengan cara

membandingkan nilai Cronbach’s Alpha pada tabel Reliability Statistics.

Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,6 (Oktavia,

2015). Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diketahui bahwa seluruh variabel

Page 64: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

46

dalam penelitian ini memiliki nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,6. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini

reliabel.

H. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk memperoleh

gambaran frekuensi dari variabel dependen dan variabel independen. Variabel

penelitian ini terdiri dari pengetahuan, sikap, persepsi, norma subjektif dan

karakteristik responden. Analisis dilakukan dengan bantuan software pengolah

data. Hasil dari analisis univariat kemudian dideskripsikan dalam bentuk

persentase.

I. Analisis Bivariat

Analisa dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square

dengan derajat kepercayaan 95%. Jika Pvalue ≤ 0,05 maka dapat diartikan ada

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Namun, jika

Pvalue > 0,05 maka dapat diartikan tidak ada hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

J. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan untuk menyusun informasi secara baik dan

akurat sehingga memudahkan pengambilan kesimpulan. Hasil analisis

penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel menurut variabel-variabel yang

diteliti disertai uraian mengenai isi tabel tersebut.

Page 65: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

47

HASIL PENELITIAN

A. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah distribusi frekuensi untuk mendapatkan

gambaran dari variabel dependen maupun variabel independen. Berikut hasil

analisis univariat yang terdiri dari gambaran intensi mahasiswa dalam

kesiapsiagaan antisipasi gempa bumi, gambaran norma subjektif, gambaran

karakteristik responden, gambaran sikap, gambaran norma subjektif dan

gambaran persepsi kontrol perilaku.

1. Gambaran Intensi Kesiapsiagaan Antisipasi Gempa Bumi

Intensi kesiapsiagaan gempa bumi mahasiswa diukur melalui

pernyataan-pernyataan terkait tata cara antisipasi kejadian gempa bumi di

Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Uji statistik berskala ordinal

dilakukan untuk mengetahui distribusi intensi pada kesiapsiagaan

mahasiswa dalam antisipasi gempa bumi.

Hasil distribusi frekuensi mahasiswa dalam antisipasi gempa bumi

di kelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu intensi antisipasi gempa bumi

kuat dan intensi antisipasi gempa bumi lemah.

Page 66: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

48

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Intensi Kesiapsiagaan Antisipasi

Kejadian Gempa Bumi

Variabel Kategori Frekuensi

(n= 224)

Presentase

(%)

Intensi

Kuat 131 58,5

Lemah 93 41.5

Total 224 100

Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa dari 224 responden sebagian

besar memiliki intensi kesiapsiagaan gempa bumi yang kuat dengan

persentase sebesar 58,5 %.

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Intensi antisipasi kejadian Saat Gempa

Bumi

Variabel Kategori Frekuensi

(n= 224)

Presentase

(%)

Intensi Saat Gempa

Bumi

Kuat 120 53,6

Lemah 104 46,4

Total 224 100

Berdasarkan Tabel 5.2 diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa

memiliki intensi yang kuat pada saat kondisi terjadi gempa dengan

persentase sebesar 53,6 %.

Page 67: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

49

Tabel 5.3 Distribusi Intensi kesiapsiagaan saat gempa bumi

Berdasarkan tabel 5.3 apabila saat terjadi gempa bumi hal yang

dilakukan paling pertama oleh mahasiswa adalah memilih berlari keluar

gedung.

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Intensi antisipasi kejadian Setelah

Gempa Bumi

Variabel Kategori Frekuensi

(n= 224)

Presentase

(%)

Intensi Setelah Gempa

Bumi

Kuat 119 53,1

Lemah 105 46,9

Total 224 100

No.

Pertanyaan Intensi Kuat

Frekuensi

(n= 224)

Presentase

(%)

1. Berlari keluar gedung 219 97,8

2. Menghubungi petugas dengan

interphone pada jika terjebak

didalamnya

205 91,5

3. Berlindung di bawah meja sampai

menunggu kondisi / Instruksi yang

aman untuk keluar bangunan Kampus

135 60,3

4. Tidak berlindung di sekitar kaca yang

ada dibangunan

209 93,3

5. Memperlambat laju kendaraan,

kemudian

Pergi meninggalkan kendaraan

menuju tempat yang aman

167 74,6

6. Berhati-hati (menjauhi gedung,

pohon, tiang listrik dsb) agar tidak

tertimpa

214 95,5

7. Memperhatikan tempat berpijak

untuk menghindari retakan tanah

195 87,1

8. Tidak berdiri karena dapat

mengakibatkan tubuh tidak seimbang

dalam menahan guncangan gempa

135 60,3

9. Memberitahukan orang-orang sekitar

bahwa sedang terjadi gempa

186 83

Page 68: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

50

Berdasarkan Tabel 5.4 diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa

memiliki intensi yang kuat pada kondisi setelah terjadi gempa bumi dengan

persentase sebesar 53,1 %.

Tabel 5.5 Distribusi Intensi Kesiapsiagaan Setelah Gempa Bumi

Berdasarkan tabel 5.5 apabila setelah terjadi gempa bumi hal yang

dilakukan paling pertama oleh mahasiswa adalah berlari menuju titik

kumpul dengan presentase sebesar 96,4 %.

2. Gambaran Faktor Intensi Kesiapsiagaan Dalam Antisipasi Kejadian

Gempa Bumi

Faktor yang diteliti dalam penelitian ini yaitu sikap, norma subjektif

dan persepsi kontrol perilaku. Uji statistik dilakukan untuk mengetahui

No.

Pertanyaan Intensi Kuat

Frekuensi

(n= 224)

Presentase

(%)

1. Turun melakukan evakuasi

menggunakan tangga daruat

211 94,2

2. Berlari menuju titik kumpul 216 96,4

3. Memeriksa lingkungan sekitar apakah

ada yang membutuhkan pertolongan

191 85,3

4. Tidak masuk kembali ke dalam

bangunan sampai menunggu instruksi

dari keamanan

167 74,6

5. Memeriksa lingkungan sekitar untuk

mengetahui adanya kerusakan

(korsleting listrik, kebocoran gas,

kebocoran pipa dsb)

141 62,9

6. Tidak berjalan di sekitar area gempa

karena dikhawatirkan terjadi gempa

susulan

193 86,2

7. Mengisi angket dari instansi terkait

untuk mengetahui seberapa besar

kerusakan yang terjadi.

126 56,3

8. Senantiasa berdoa dan tidak panik 205 91,5

Page 69: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

51

distribusi frekuensi. Hasil distribusi frekuensi dikelompokkan dalam dua

kategori yaitu positif-negatif untuk variabel sikap dan persepsi kontrol

perilaku, serta kuat lemah untuk variabel norma subjektif.

Berikut hasil distribusi frekuensi faktor intensi pada mahasiswa

dalam antisipasi gempa bumi di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2017:

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Faktor Intensi Kesiapsiagaan

Mahasiswa Antisipasi Kejadian Gempa Bumi

No. Variabel Kategori Frekuensi

(n= 224)

Presentase

(%)

1. Sikap Positif 130 58,5

Negatif 94 41,5

2. Norma Subjektif Kuat 174 77,7

Lemah 50 22,3

3. Persepsi Kontrol

Perilaku

Kuat 136 60,7

Lemah 88 39,3

a. Gambaran Distribusi Frekuensi Sikap

Berdasarkan Tabel 5.6 diketahui bahwa dari 224 responden

penelitian sebagian besar memiliki sikap positif dengan persentase

sebesar 58,5 %.

Page 70: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

52

b. Gambaran Distribusi Frekuensi Norma Subjektif

Berdasarkan Tabel 5.6 diketahui bahwa dari 224 responden

penelitian sebagian besar memiliki norma subjektif kuat dengan

persentase sebesar 77,7 %.

c. Gambaran Distribusi Frekuensi Persepsi Kontrol Perilaku

Berdasarkan Tabel 5.6 diketahui bahwa dari 224 responden

penelitian sebagian besar memiliki persepsi kontrol perilaku kuat

dengan persentase sebesar 60,7 %.

B. Analisis Bivariat

Hasil analisis hubungan antara faktor intensi dengan intensi adalah sebagai

berikut.

Tabel 5.7 Hubungan Sikap, Norma Subjektif dan Persepsi Kontrol

Perilaku dengan Intensi Kesiapsiagaan Mahasiswa Dalam Antisipasi

Kejadian Gempa Bumi

Variabel

Kategori

Intensi Total OR (95 %

CI)

P Value

Kuat Lemah

N =

131

% N=

93

% N=

224

%

Sikap

Positif 87 66,9 43 33,1 `130 100 2,203

(1,332-3,967)

0,04 Negatif 44 46,8 50 53,1 94 100

Norma

Subjektif

Kuat 103 59,2 71 40,8 `174 100 1,140

(0,604-2,151)

0,809 Lemah 28 56,0 22 44,0 50 100

Persepsi

Kontrol

Perilaku

Kuat 83 61,0 53 39,0 `136 100 1,246

(0,724-2,417)

0,411 Lemah 48 54,5 40 45,5 88 100

Page 71: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

53

1. Hubungan Antara Sikap Dengan Intensi Intensi Kesiapsiagaan Mahasiswa

Dalam Antisipasi Kejadian Gempa Bumi

Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa responden dengan sikap positif

sebagian besar memiliki intensi kuat dengan persentase sebesar 66,9 %. Sedangkan

responden dengan sikap negatif sebagian besar memiliki intensi lemah dengan

persentase sebesar 56,8 %. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai Pvalue sebesar

0,04, artinya ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan intensi

kesiapsiagaan antisipasi gempa bumi. Kemudian, diketahui nilai OR sebesar 2,203

(95% CI; 1,332-3,967), yang artinya mahasiswa dengan sikap positif berpeluang

sebesar 2,203 kali untuk memiliki intensi kuat dibandingkan mahasiswa dengan

sikap negatif.

2. Hubungan Antara Norma Subjektif Dengan Intensi Intensi Kesiapsiagaan

Mahasiswa Dalam Antisipasi Kejadian Gempa Bumi

Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa responden dengan norma subjektif

kuat sebagian besar memiliki intensi kuat dengan persentase sebesar 59,2 %.

Sedangkan responden dengan norma subjektif negatif sebagian besar memiliki

intensi kuat dengan persentase sebesar 56,0 %. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai

Pvalue sebesar 0,809, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara norma

subjektif dengan intensi kesiapsiagaan antisipasi gempa bumi. Kemudian, diketahui

nilai OR sebesar 1,140 (95% CI; 0,604-2,151), yang artinya mahasiswa dengan

norma subjektif kuat berpeluang sebesar 1,140 kali untuk memiliki intensi kuat

dibandingkan mahasiswa dengan norma subjektif lemah.

Page 72: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

54

3. Hubungan Antara Persepsi Kontrol Perilaku Dengan Intensi Intensi

Kesiapsiagaan Mahasiswa Dalam Antisipasi Kejadian Gempa Bumi

Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa responden dengan persepsi kontrol

perilaku sebagian besar memiliki intensi kuat dengan persentase sebesar 61,0 %.

Sedangkan responden dengan persepsi kontrol perlikau negatif sebagian besar

memiliki intensi kuat dengan persentase sebesar 54,5 %. Dari hasil uji statistik

diperoleh nilai Pvalue sebesar 0,411, artinya tidak ada hubungan yang bermakna

antara sikap dengan intensi kesiapsiagaan antisipasi gempa bumi. Kemudian,

diketahui nilai OR sebesar 1,246 (95% CI; ,724-2,417), yang artinya mahasiswa

dengan persepsi kontrol perilaku kuat berpeluang sebesar 1,140 kali untuk memiliki

intensi kuat dibandingkan mahasiswa dengan persepsi kontrol perilaku lemah.

Page 73: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

55

PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Tidak terdapat pertanyaan mengenai informasi mengenai sumber gempa,

sehingga item tersebut tidak dapat tergambarkan.

B. Intensi Kesiapsiagaan Dalam Antisipasi Kejadian Gempa Bumi

Gempa bumi dapat menimbulkan banyak korban jiwa. Beberapa faktor

penyebab utama timbulnya banyak korban akibat bencana gempa bumi adalah

karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bencana dan kurangnya

kesiapan masyarakat dalam mengantisipasi bencana tersebut (Pribadi, 2009).

Untuk itu manusia harus siaga dalam menghadapi bencana gempa bumi. Intensi

dapat meramalkan secara akurat berbagai kecenderungan perilaku. Menurut

Ajzen (2005) intensi merupakan anteseden dari sebuah perilaku yang nampak.

Berdasarkan hasil penelitian intensi kesiapsiagaan antisipasi gempa

bumi di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagian besar mahasiswa

memiliki intensi kesiapsiagaan gempa bumi yang kuat dibandingkan intensi

yang lemah. Pada saat terjadi gempa, ada hal yang harus dilakukan untuk

menghindari hal yang tidak diinginkan.

Menurut prosedur evakuasi gempa bumi Kementrian Kesehatan (2010),

hal yang harus dilakukan saat terjadi gempa apabila berada didalam gedung

adalah melindungi kepala dan badan dari reruntuhan atau mencari tempat yang

paling aman. Berdasarkan analisis lebih lanjut terkait intensi apabila terjadi

gempa, mahasiswa yang memilih berlindung di bawah meja masih sedikit.

Page 74: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

56

Mahasiswa lebih banyak memilih berlari keluar bangunan. Apabila mahasiswa

langsung melakukan evakuasi saat terjadi gempa tanpa memperhatikan kondisi

dan situasi gempa bumi, maka akan banyak terdapat korban dari mulai cedera

hingga kematian. Seharusnya melakukan evakuasi mempertimbangkan kondisi

dan situasi gempa, mengingat waktu yang dibutuhkan hanya sedikit karena

gempa bumi terjadi sangat cepat (BMKG, 2014).

Pada saat berada diluar bangunan, hal yang harus dilakukan adalah

menghindari bangunan yang ada di sekitar (Kementrian Kesehatan, 2010).

Berdasarkan analisis lebih lanjut, mahasiswa sudah banyak yang menghindari

hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan seperti tidak berlindung di sekitar kaca

yang ada dibangunan, menghubungi petugas apabila terjebak didalamnya,

menjauhi benda-benda yang dapat menimpa sesorang dan memperhatikan

tempat berpijak untuk menghindari rekahan tanah. Akan tetapi masih sedikit

mahasiswa yang tidak memilih berdiri pada saat terjadi gempa. Berdiri dapat

mengakibatkan tubuh tidak seimbang dalam menahan guncangan gempa.

Guncangan gempa membuat tubuh manusia menjadi tidak stabil karena tidak

mampu menahannya. Akan lebih baik jika mahasiswa tidak berdiri agar tidak

terjadi hal yang tidak diinginkan.

Pada saat gempa sudah selesai, hal yang seharusnya dilakukan adalah

melakukan evakuasi menuju titik kumpul (Kementrian Kesehatan, 2010). Titik

kumpul merupakan sarana evakuasi berkumpul sementara apabila terjadi

keadaan darurat. Berdasarkan analisis lebih lanjut, mahasiswa banyak yang

memilih melakukan evakuasi setelah terjadi gempa menggunakan tangga

Page 75: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

57

darurat menuju titik kumpul. Akan tetapi masih ada sarana evakuasi tanggap

darurat yang masih belum berjalan sesuai fungsinya.

Berdasarkan hasil observasi, kampus UIN Syarif Hidayatullah sudah

memiliki jalur evakuasi keadaan darurat. Petunjuk arah UIN Syarif

Hidayatullah sudah tersedia dan berfungsi dengan baik dan benar. Selanjutnya

pintu dan tangga darurat di gedung kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

juga telah tersedia, namun belum berfungsi dengan baik. Banyak pintu darurat

yang pintunya terkunci dan akses tangga darurat yang terhalang oleh benda

yang terdapat di sekitarnya. Menurut Menteri Pekerjaan Umum

No.26/Prt/M/2008 tangga darurat harus bebas halangan sehingga proses

evakuasi menjadi tidak terhambat.

Titik kumpul (assembly point) di kampus UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sudah tersedia di ruang terbuka setiap gedung di bangunan, akan tetapi

ukurannya masih kurang luas untuk menampung jumlah penghuni kampus.

Selain itu akses menuju titik kumpul masih ada yang terhalang oleh parkir

kendaraan. Tidak berfungsinya jalur evakuasi darurat sesuai dengan standarnya

merupakan sesuatu hal yang sangat berbahaya. Apabila terjadi gempa bumi

penghuni kampus tidak bisa melakukan evakuasi dengan lancar. Terhambatnya

akses evakuasi dan kurang luasnya titik kumpul dapat menimbulkan banyak

korban jiwa. Selain itu jumlah petugas kegawatdaruratan belum mampu

mencakup jumlah penghuni kampus apabila terjadi kondisi gawat darurat.

Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (2014), setelah terjadi

gempa, sebaiknya menunggu instruksi dari petugas mengenai hal yang harus

dilakukan. Berdasarkan analisis lebih lanjut, masih ada mahasiswa yang

Page 76: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

58

memilih masuk kembali ke dalam bangunan sampai menunggu instruksi dari

keamanan, padahal masih ada kemungkinanan terjadi kerusakan bangunan dan

gempa susulan sebelum mendapatkan instruksi aman dari petugas. Selain itu

masih sedikit mahasiswa yang memilih memeriksa lingkungan sekitar untuk

mengetahui adanya kerusakan (korsleting listrik, kebocoran gas, kebocoran

pipa dsb) dan mengisi angket dari instansi terkait untuk mengetahui seberapa

besar kerusakan yang terjadi. Hal ini dikarenakan mahasiswa merasa hal

tersebut bukan merupakan tugas mereka dan belum pernah mereka alami.

Selain hal-hal tersebut, intensi kesiapsiagaan gempa juga ditentukan

oleh tiga faktor, yaitu sikap, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku.

Ketiga faktor tersebut akan di jelaskan pada bab berikutnya.

C. Hubungan Sikap Dengan Intensi Kesiapsiagaan Antisipasi Kejadian

Gempa Bumi

Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) sikap adalah respon evaluatif

dalam bentuk kognitif meliputi beliefs yang dimiliki individu terhadap objek

sikap dengan berbagai atributnya. Menurut Newcomb dalam Notoadmodjo

(2003) sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, yang menjadi

predisposisi tindakan suatu perilaku, bukan pelaksanaan motif tertentu.

Semakin individu memiliki evaluasi bahwa suatu perilaku akan menghasilkan

konsekuensi positif maka individu akan cenderung bersikap favorable terhadap

perilaku tersebut. Begitu juga sebaliknya, semakin individu memiliki evaluasi

negatif maka individu akan cenderung bersikap unfavorable terhadap perilaku

tersebut (Ajzen, 2005).

Page 77: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

59

Berdasarkan hasil analisis penelitian, diketahui bahwa mahasiswa

memiliki sikap positif antisipasi gempa bumi lebih besar dibandingkan sikap

negatif. Berdasarkan hasil analisis bivariat, ada hubungan antara sikap dengan

intensi kesiapsiagaan mahasiswa dalam antisipasi gempa bumi. Kemudian,

diketahui bahwa mahasiswa dengan sikap positif berpeluang sebesar 2,203 kali

untuk memiliki intensi kuat dibandingkan mahasiswa dengan sikap negatif.

Berdasarkan hasil analisis pertanyaan terkait sikap, mahasiswa yang

memiliki sikap positif cenderung mengatakan bahwa antisipasi merupakan hal

yang penting. Berdasarkan analisis selanjutnya, mahasiswa yang mengatakan

bahwa antisipasi merupakan hal yang mudah dilakukan juga cenderung

memiliki sikap positif, tetapi persentasenya lebih sedikit dibandingkan

mahasiswa yang mengatakan bahwa antisipasi merupakan hal yang penting. Hal

ini dikarenakan kurang meratanya sosialisasi antisipasi terhadap seluruh

mahasiswa, sehingga masih banyak mahasiswa yang memiliki sikap negatif.

Akan tetapi pihak kampus harus menyiapkan prosedur mitigasi gempa bumi

sesuai standar yang berlaku terlebih dahulu sebelum melakukan sosialisasi.

Menurut hasil analisis pertanyaaan intensi berdasarkan sikap,

mahasiswa yang mengatakan bahwa antisipasi merupakan hal yang penting

cenderung memiliki intensi yang kuat. Begitu juga dengan mahasiswa yang

mengatakan bahwa antisipasi merupakan hal yang mudah cenderung memiliki

intensi yang kuat. Berdasarkan hasil analisis bivariat, ada hubungan yang

bermakna antara sikap dengan intensi kesiapsiagaan antisipasi gempa bumi.

Kemudian, diketahui bahwa mahasiswa dengan sikap positif berpeluang

Page 78: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

60

sebesar 2,203 kali untuk memiliki intensi kuat dibandingkan dengan mahasiswa

dengan dengan sikap negatif.

Menurut teori Ajzen (2005), semakin individu memiliki evaluasi bahwa

suatu perilaku akan menghasilkan konsekuensi positif maka individu akan

cenderung bersikap menguntungkan terhadap perilaku tersebut. Begitu juga

sebaliknya, semakin individu memiliki evaluasi negatif maka individu akan

cenderung bersikap tidak menguntungkan terhadap perilaku tersebut. Salah satu

hal yang melatarbelakangi sikap adalah pengetahuan. Pengetahuan yang baik

tentang antisipasi gempa bumi akan membentuk sikap positf. Menurut Lembaga

Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan United Nations Educational, Scientific

and Cultural Organization (UNESCO) (2006), salah satu faktor yang

mempengaruhi kesiapsiagaan bencana yaitu pengetahuan dan sikap terhadap

risiko bencana.

D. Hubungan Norma Subjektif Dengan Intensi Kesiapsiagaan Antisipasi

Kejadian Gempa Bumi

Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) norma subjektif adalah keyakinan

individu mengenai harapan orang-orang yang berpengaruh di sekitarnya

(perorangan maupun kelompok) untuk menampilkan atau tidak suatu perilaku

tertentu. Ajzen (2005) mendefinisikan norma subjektif sebagai persepsi

individu tentang tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu

perilaku (Ajzen, 2005). Norma subjektif adalah fungsi dari keyakinan individu

yang diperoleh atas pandangan orang-orang lain terhadap objek sikap yang

berhubungan dengan individu (normative belief) (Ramdhani, 2011).

Page 79: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

61

Berdasarkan hasil analisis intensi berdasarkan norma subjektif, sebagian

besar mahasiswa memiliki norma subjektif kuat dibandingkan norma subjektif

lemah terhadap intensi. Berdasarkan hasil analisis bivariat, tidak ada hubungan

yang bermakna antara sikap dengan intensi kesiapsiagaan antisipasi gempa

bumi. Kemudian, diketahui bahwa mahasiswa dengan norma subjektif kuat

berpeluang sebesar 1,140 kali untuk memiliki intensi kuat dibandingkan dengan

mahasiswa dengan dengan norma subjektif lemah.

Berdasarkan analisis tekait norma subjektif, kecenderungan mahasiswa

mengatakan bahwa adanya pengaruh kuat keluarga terhadap antisipasi gempa.

Menurut Ramdhani (2011), pengaruh keluarga sangat penting dalam

menentukan keputusan seseorang. Hal ini juga disebut sebagai hubungan

vertikal. Hubungan vertikal adalah hubungan antara atasan-bawahan, guru-

murid, profesor-mahasiswa, atau orang tua-anak. Pada hubungan yang bersifat

vertikal, harapan dapat dipersepsi sebagai tuntutan (injunctive) sehingga

pembentukan norma subjektif akan diwarnai oleh adanya motivasi untuk patuh

terhadap tuntutan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku.

Menurut analisis selanjutnya, mahasiswa mengatakan bahwa adanya

pengaruh teman dalam antisipasi gempa. Hal ini juga disebut sebagai hubungan

horizontal. Hubungan horizontal terjadi antara individu dengan teman-teman

atau orang lain yang bersifat setara. Pada hubungan yang bersifat horizontal,

harapan dapat dipersepsi untuk meniru atau mengikuti (identifikasi) perilaku

orang lain di sekitarnya (Ramdhani, 2011). Menurut analisis selanjutnya,

sebagian besar mahasiswa mengatakan bahwa adanya pengaruh dari pihak

kampus terhadap antisipasi gempa, namun selisihnya tidak begitu besar. Hal ini

Page 80: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

62

dikarenakan belum adanya informasi tata cara antisipasi gempa serta kurang

meratanya sosialisasi antisipasi terhadap seluruh mahasiswa, sehingga masih

dianggap belum berperan dalam antisipasi gempa bumi dikampus.

E. Hubungan Antara Persepsi Kontrol Perilaku Dengan Intensi

Kesiapsiagaan Antisipasi Kejadian Gempa Bumi

Persepsi Kontrol Perilaku adalah persepsi individu mengenai

kemudahan atau kesulitan untuk melakukan suatu perilaku. Ajzen (2005)

memaparkan perceived behaviour control sebagai fungsi yang didasarkan oleh

belief yang disebut control belief. Control belief adalah belief mengenai faktor

pendukung dan faktor penghambat untuk memunculkan suatu perilaku. Control

belief didasarkan atas pengalaman terdahulu individu tentang suatu perilaku,

informasi yang dimiliki individu tentang suatu perilaku dengan observasi yang

dimiliki diri sendiri maupun orang lain serta dari berbagai faktor lain.

Berdasarkan hasil analisis penelitian, sebagian besar mahasiswa

memiliki persepsi kontrol perilaku yang kuat dibandingkan lemah dalam

antisipasi gempa bumi. Berdasarkan hasil analisis bivariat, tidak ada hubungan

yang bermakna antara persepsi kontrol perilaku dengan intensi kesiapsiagaan

antisipasi gempa bumi. Kemudian, diketahui bahwa mahasiswa dengan persepsi

kontrol perilaku kuat berpeluang sebesar 1,140 kali untuk memiliki intensi kuat

dibandingkan mahasiswa dengan persepsi kontrol perilaku lemah

Menurut hasil analisis terkait persepsi kontrol perilaku, sebagian besar

mahasiswa menganggap antisipasi gempa bumi merupakan hal yang mudah

dilakukan. Selanjutnya mahasiswa menganggap mengetahui antisipasi gempa

merupakan hal tidak menganggu pekerjaan. Mahasiswa yang menganggap

Page 81: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

63

bahwa antisipasi gempa terkait bumi merupakan hal yang mudah dilakukan

serta mahasiswa yang menganggap mengetahui antisipasi gempa merupakan

hal tidak menganggu pekerjaan memiliki intensi yang kuat. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa mahasiswa menganggap bahwa antisipasi gempa bumi

bukan merupakan hambatan.

Menurut teori Ajzen (2005), semakin individu merasa banyak faktor

penghambat dan sedikit faktor pendukung untuk berperilaku, maka individu

cenderung sulit untuk memunculkan suatu perilaku tersebut. Begitu juga

sebaliknya, semakin individu merasa banyak faktor pendukung dan sedikit

faktor penghambat untuk berperilaku, maka individu cenderung mudah untuk

memunculkan perilaku tersebut. Mahasiswa sebagian besar tidak menganggap

bahwa antisipasi merupakan hal yang menganggu, selain itu mahasiswa juga

menganggap bahwa antisipasi merupakan hal yang penting dilakukan apabila

terjadi gempa bumi.

Page 82: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

64

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, dapat disimpulkan bahwa:

1. Mahasiswa yang memiliki intensi kesiapsiagaan antisipasi kejadian gempa

bumi mempunyai persentase kategori kuat sebesar 58,5 %.

2. Mahasiswa yang memiliki sikap kesiapsiagaan antisipasi kejadian gempa

bumi mempunyai persentase kategori positif sebesar 58,5 %.

3. Mahasiswa yang memiliki norma subjektif kesiapsiagaan antisipasi

kejadian gempa bumi mempunyai persentase kategori positif sebesar 77,1

%.

4. Mahasiswa yang memiliki persepsi kontrol perilaku kesiapsiagaan

antisipasi kejadian gempa bumi mempunyai persentase kategori positif

sebesar 60,7 %.

5. Ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan intensi kesiapsiagaan

antisipasi gempa bumi.

B. Saran

Berdasarkan hasil dan simpulan di atas, maka penulis memberikan saran

sebagai bahan pertimbangan perbaikan kedepannya, yaitu:

1. Bagi Pihak Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

a. Kampus dapat membuat prosedur tata cara antisipasi sebelum, sesudah

dan setelah gempa bumi sesuai dengan standar yang berlaku di gedung

Page 83: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

65

bertingkat serta meningkatkan sosialisasi secara merata kepada seluruh

mahasiswa mengenai pentingnya antisipasi tanggap darurat bencana.

b. Kampus memperbaiki fasilitas evakuasi tanggap darurat dan menambah

personil kegawatdaruratan.

2. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa diharapkan dapat menganggap bahwa antisipasi gempa

bumi di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan hal yang sangat

penting walaupun jarang terjadi.

3. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain, diharapkan dapat meneliti antisipasi sebelum

terjadi gempa bumi di gedung bertingkat.

Page 84: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

66

DAFTAR PUSTAKA

Achmat, Zakarija. (2010). Theory of Planned Behaviour Masihkah Relevan.

Achmad, Astri Andromeda (2007). Hubungan Antara Keberagamaan Dengan

Intensi Prososial Terhadap Korban Bencana Gempa Bumi Yogyakarta Dan Jawa

Tengah Pada Mahasiswa Muslim Program Studi Psikologi Universitas Diponegoro

Semarang

Ajzen, I. 2005. Attitudes, Personality And Behavior 2nd Edition. New York:Open

University Press, Mcgraw-Hill Education.

Amawidyawati, Sukma A & Utami, Muhana. (2007). Religiusitas dan Pychological

Well-being pada Korban Gempa. Jurnal Psikologi Fakultas Psukologi Universitas

Gajah Mada. Vol. 34, No.2, 164-176. ISSN.0215-8884.

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta. 2015. Diakses pada 3

Maret 2017 dari

http://jakartapedia.bpadjakarta.net/index.php/Karakteristik_Tanah_DKI_Jakarta

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2012. Buku saku Tanggap Tangkas

Tangguh Menghadapi Bencana. BNPB: Jakarta.

Badan Standar Nasional Indonesia. 2000. SNI 03-1745-2000 Tentang Tata Cara

Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak Dan Slang Untuk Pencegahan

Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah Dan Gedung.

Badan Standar Nasional Indonesia. 2000. SNI 03-3985-2000 Tentang Tata Cara

Perencanaan, Pemasangan, dan Pengujian Sistem Deteksi Dan Alarm Kebakaran

Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.

Badri, M. Hubeis M dan Maksum. 2008. Pemberdayaan Komunikasi Pemuka

Pendapat

Barends, M.S. 2004 Overcoming adversity: An investigation of the role of resilience

constructs in the relationship between socioeconomic and demographic factors and

academic coping

BBC. 2016. Soal gempa Mentawai, BNPB sebut pengetahuan evakuasi masyarakat

masih terbatas. Diakses pada pada 11 Juli 2016

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/03/160302_indonesia_gem

pa_bnpb_evakuasi

BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika). Diakses pada 30 desmber

2015 dari http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Geofisika/Antisipasi_Gempa.bmkg

Dirjen Bina Kesehatan Kerja Kementrian Kesehatan RI, 2010 Pedoman

Kesiapsiagaan Tanggap darurat di gedung perkantoran.

Page 85: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

67

Irsyam, Mahstur dkk. 2010. Ringkasan Hasil Studi Tim Revisi Peta Gempa

Indonesia 2010.

Chaplin, J.P. 2004. Kamus Lengkap Psikologi, terj.Kartini-Kartono (Cetakan ke-

9). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Fisehbein M. dan Ajzen I. 1975. Belief, Attitude, Intention and Behaviour: An

Introduction to Theory and Research. Reading, MA: Addison-Wesley.

Kobbeltvedt, Therese dan Katharina Wolff. The Risk-as-feelings hypothesis in a

Theory-of-planned-behaviour perspective. 2009. Norwegian School of Economics

and Business Administration and University of Bergen, Norway.

Komunitas Siaga Tsunami. 2007. Pedoman Menghadapi Gempa dan Tsunami.

diakses pada 22 Desember 2012 dari

http://unesdoc.unesco.org/images/0015/001547/154757ind.pdf

Lapau, Buchari. 2013. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Yayasan Pustaka

Obor Indonesia.

LIPI & UNESCO (2006). Pengembangan framework untuk mengukur

kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam.

Ludin, H.B. 2010. Pengaruh Sosial Budaya Masyarakat Terhadap Tindakan

Pemberian ASI Ekslusif Di Wilayah Kerja Puskesma Kecamatan Rumbai Pesisir

Kota Pekanbaru. Medan: Tesis. Sekolah Pascasarjana Universitas Muhamadiyah

Sumatera Utara.

National Fire Protection Association (NFPA). 2003. National Fire Codes NFPA

101, 2003 Edition.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Cetakan

Pertama. PT. Rineka Cipta : Jakarta.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26/Prt/M/2008 Tentang Persyaratan Teknis

Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan

Pribadi, Krishna S. dan Ayu Krishna Yuliawati. 2009. Pendidikan Siaga Bencana

Gempa Bumi Sebagai Upaya Meningkatkan Keselamatan Siswa (Studi Kasus Pada

SDN Cirateun dan SDN Padasuka 2 Kabupaten Bandung).

Ramdhani, Neila. 2011. Penyusunan Alat Pengukur Berbasis: Theory of Planned

Behavior. Buletin Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Volume

19, No. 2, 2011: 55 – 69.

Resilience Development Initiative (RDI) . 2014. Penilaian Dampak Bencana Alam

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Jangka Pendek (Studi Kasus: Provinsi

Page 86: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

68

Sumatera Barat Pasca Bencana Gempa Bumi Tahun 2009). Diakses pada 22

desember 2015 dari Resilience Development Initiative (RDI).

Tim Revisi Gempa Indonesia. 2010. Peta Gempa Indonesia 2010: Ringkasan Hasil

Studi Tim Revisi Peta Gempa Indonesia 2010.

Saptari, Adila Fahmida. 2013. Hubungan Sikap Dan Pengetahuan Dengan Niat

Mendukung Praktikan Pemberian Asi Ekslusif Pada Mahasiswa Magister Pria

Universitas Indonesia Tahun 2013. Depok: Skripsi. Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Indonesia

Sadiusn, Imam A. 2005. Strategi Hidup Di Wilayah Berpotensi Bencana

Schiffman, Leon G., & Leslie Lazar Kanuk (2000), Consumer Behavior, 7th ed

Prentice Hall: International

Seed, H. B. and Schnabel, P. B., 1972. Soil and Geological Effects on Site Response

During Earthquakes. Proc. of First International Conf. on Microzonation for Safer

Construction – Research and Application, vol. I, pp 61-74.

Setyawan, Arief, Kartika E.W. 2012. Studi Eksploratif Tingkat Kesadaran

Penghuni Gedung Bertingkat Terhadap Bahaya Kebakaran: Studi Kasus Di

Universitas Kristen Petrra Surabaya. Jurnal Manajemen Perhotelan. 2012;4.1:28-

38

Sukamta, Davy, 2006. Hidup Bersama Gempa Di Jakarta.

Siwakoti, S. (2009). Knowledge, Attitudes, and Practices of Women and Men

towards Recycling in North St James Town, Toronto. Wellesley Institute.

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suyanto, B. dan Sutinah. 2007. Metode Penelitian Sosial. Berbagai Alternatif

Pendekatan. Jakarta: Kencana.

Tuladhar, R. 2002. Seismic microzonation of greater bangkok of greater Bangkok

using microtremor observations. Thesis Asian Institute of Technology School of

Civil Engineering. Thailand.

Zein, ceisy Alfiani. 2014. Penilaian Dampak Bencana Alam Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Jangka Pendek (Studi Kasus: Provinsi Sumatera

Barat Pasca Bencana Gempa Bumi Tahun 2009).

Page 87: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

69

LAMPIRAN

Page 88: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

70

Page 89: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

71

LAMPIRAN 2 Kuesioner Penelitian

DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA DALAM ANTISIPASI KEJADIAN GEMPA BUMI

TAHUN 2017

Assalamu’alaikum wr.wb.

Saya Yaumi Khairi Azhari Lubis dari mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Jurusan Kesehatan Masyarakat sedang melakukan penelitian

untuk tugas akhir. Sehubungan dengan hal ini, saya memohon kesediaan

Anda/Saudara untuk mengisi kuesioner ini yang akan membantu dalam

proses penelitian ini. Jawaban saudara akan dijaga kerahasiaannya.

Jawaban tidak dinilai benar atau salah dan tidak memberikan negatif

bagi saudara. Hasilnya dapat dijadikan sebagai saran bagi pihak yang

terkait dengan objek penelitian. Oleh sebab itu, kejujuran saudara dalam

menjawab kuesioner ini akan sangat saya hargai. Atas partisipasinya

saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.’

Ciputat, __________ 2017

Responden

_____________

Page 90: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

72

KUESIONER

No. Responden

Nama enumerator:

Tanggal:

Bagian 1 (A) (Di isi Oleh

Peneliti) Karakteristik Responden

1 Nama: [ ] A1

2 Usia: [ ] A2

3 Fakultas dan Jurusan:

[ ] A3

4 Pekerjaan:

1. Tenaga Pendidik

2. Tenaga Non Pendidik

3. Mahasiswa

[ ] A4

5 Jenis Kelamin:

1. Laki- Laki

2. Perempuan

[ ] A5

6 No. Hp: [ ] A6

Page 91: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

73

Bagian 2 (B) (Di isi

oleh

peneliti)

Setiap Petanyaan dalam bagian ini mengacu pada intensi terhadap kesiapsiagaan

Civitas Akademika dalam mengantisipasi kejadian gempa bumi di Kampus

NO Pertanyaan Tidak Ya

1 Apabila terjadi gempa, saya berlari keluar gedung kampus

jika dapat dilakukan

1 2 [ ] B1

2 Apabila terjadi gempa, saya menghubungi petugas dengan

interphone pada lift jika terjebak didalamnya

1 2 [ ] B2

3 Apabila terjadi gempa, saya turun melakukan evakuasi

menggunakan tangga daruat

1 2 [ ] B3

4 Apabila terjadi gempa, saya berlindung di bawah meja

sampai menunggu kondisi / instruksi yang aman untuk

keluar bangunan kampus

1 2 [ ] B4

5 Apabila terjadi gempa, saya berlindung di sekitar kaca yang

ada dibangunan

1 2 [ ] B5

6 Apabila terjadi gempa bumi, saya menurunkan kecepatan

kendaraan kemudian pergi menuju tempat yang aman

1 2 [ ] B6

7 Setelah terjadi gempa, saya berlari menuju titik kumpul 1 2 [ ] B7

8 Apabila berada di luar bangunan saat terjadi gempa, saya

berhati-hati (menjauhi gedung, pohon, tiang listrik dsb) agar

tidak tertimpa

1 2 [ ] B8

9 Apabila terjadi gempa, saya memperhatikan tempat berpijak

karena bisa terjadi rekahan

1 2 [ ] B9

10. Apabila terjadi gempa, saya merapatkan badan ke tanah agar

bisa menahan guncangan gempa

1 2 [ ] B10

11 Apabila terjadi gempa, saya tidak memberitahukan orang-

orang sekitar bahwa sedang terjadi gempa

1 2 [ ] B11

12 Apabila sudah terjadi gempa, saya memeriksa apakah ada

yang membutuhkan pertolongan

1 2 [ ] B12

13 Setelah gempa selesai, saya segera masuk kembali ke dalam

bangunan tanpa menunggu instruksi

1 2 [ ] B13

Page 92: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

74

Bagian 2 (B) (Di isi

oleh

peneliti)

Setiap Petanyaan dalam bagian ini mengacu pada intensi terhadap kesiapsiagaan

Civitas Akademika dalam mengantisipasi kejadian gempa bumi di Kampus

NO Pertanyaan Tidak Ya

14 Apabila sudah aman, saya memeriksa lingkungan sekitar

untuk mengetahui adanya kerusakan (korsleting listrik,

kebocoran gas, kebocoran pipa dsb)

1 2 [ ] B14

15 Apabila sudah terjadi gempa, saya tidak berjalan di sekitar

area gempa karena dikhawatirkan terjadi gempa susulan

1 2 [ ] B15

16 Apabila sudah terjadi gempa, saya mengisi angket dari

instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan

yang terjadi.

1 2 [ ] B16

17 Apabila terjadi gempa, saya berdoa dan tidak panik 1 2 [ ] B17

Page 93: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

75

Bagian 3 (C)

(Diisi

oleh

peneliti)

Setiap Petanyaan dalam bagian ini mengacu pada sikap Civitas Akademiaka

terhadap kesiapsiagaan Civitas Akademika dalam mengantisipasi kejadian

gempa bumi di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Pertanyaan Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Setuju Sangat

Setuju

1 Mengetahui cara antisipasi gempa bumi

di wilayah kampus merupakan hal yang

sangat penting untuk menghindari hal-

hal yang tidak diinginkan

1 2 3 4 [ ] C1

2 Antisipasi gempa bumi merupakan hal

yang sangat berguna walaupun jarang

terjadi di kampus

1 2 3 4 [ ] C2

3 Antisipasi hanya dilakukan saat terjadi

gempa

1 2 3 4 [ ] C3

4 Cara antisipasi gempa bumi merupakan

hal yang mudah dilakukan

1 2 3 4 [ ] C4

5 Antisipasi gempa bumi di kampus

adalah hal yang tidak wajib diketahui

karena jarang terjadi di kampus,

sehingga bukan merupakan suatu hal

yang penting

1 2 3 4 [ ] C5

6 Mengetahui cara antisipasi gempa bumi

menganggu aktivitas saya sehari-hari

1 2 3 4 [ ] C6

Page 94: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

76

Bagian 4 (D)

(Di isi

oleh

peneliti)

Setiap Petanyaan dalam bagian ini mengacu pada pengaruh orang sekitar

terhadap kesiapsiagaan Civitas Akademika dalam mengantisipasi kejadian

gempa bumi di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Pertanyaan Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Setuju Sangat

Setuju

1 Anggota keluarga saya tidak

menyarankan antisipasi gempa bumi

di wilayah kampus karena jarang

terjadi, sehingga bukan merupakan

suatu hal yang penting

1 2 3 4 [ ] D1

2 Teman saya menyarankan antisipasi

gempa bumi di wilayah kampus untuk

menghindari hal-hal yang tidak di

inginkan walaupun jarang terjadi

1 2 3 4 [ ] D2

3 Pihak kampus tidak menyarankan

antisipasi gempa bumi di wilayah

kampus karena jarang terjadi,

sehingga bukan merupakan suatu hal

yang penting

1 2 3 4 [ ] D3

Page 95: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

77

Bagian 5 (E)

(Di isi

oleh

peneliti)

Setiap Petanyaan dalam bagian ini mengacu pada persepsi terhadap

kesiapsiagaan Civitas Akademika dalam mengantisipasi kejadian gempa

bumi di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Pertanyaan Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Setuju Sangat

Setuju

1 Menurut saya, mengetahui antisipasi

gempa bumi bukan suatu keharusan

karena jarang terjadi, sehingga bukan

merupakan suatu hal yang penting

1 2 3 4 [ ] E1

2 Menurut saya, mengetahui informasi

tentang cara antisipasi gempa bumi

membutuhkan waktu yang lama

1 2 3 4 [ ] E2

3 Menurut saya, cara antisipasi gempa

bumi dikampus merupakan hal yang

mudah dilakukan

1 2 3 4 [ ] E3

4 Menurut saya, belum adanya

informasi tentang cara antisipasi

gempa bumi membuat saya tidak

tahu bagaimana cara untuk

melakukan antisipasi gempa bumi di

kampus

1 2 3 4 [ ] E4

Page 96: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

78

LAMPIRAN 3 OUTPUT

Output Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

C1 37.18 20.210 .348 .784

C2 37.06 20.057 .390 .782

C3 37.59 18.674 .414 .779

C4 37.71 19.487 .375 .782

C5 37.56 18.072 .467 .774

C6 37.41 19.340 .362 .784

D1 37.44 18.799 .635 .763

D2 37.26 19.110 .489 .773

D3 37.41 18.856 .538 .769

E1 37.88 18.410 .374 .786

E2 37.62 19.455 .361 .783

E3 37.79 18.956 .513 .771

E4 37.85 19.099 .351 .786

1. Intensi

Intensi Segala Kondisi

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Total_Segala .139 224 .000 .946 224 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 97: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

79

Descriptives

Statistic Std. Error

Total_Segala Mean 13.9063 .13798

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 13.6343

Upper Bound 14.1782

5% Trimmed Mean 13.9911

Median 14.0000

Variance 4.265

Std. Deviation 2.06512

Minimum 6.00

Maximum 17.00

Range 11.00

Interquartile Range 3.00

Skewness -.588 .163

Kurtosis .319 .324

Intensi_Segala

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kuat 131 58.5 58.5 58.5

Lemah 93 41.5 41.5 100.0

Total 224 100.0 100.0

Intensi Saat Gempa

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Total_Skor_Saat_Gempa .204 224 .000 .900 224 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 98: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

80

Descriptives

Statistic Std. Error

Total_Skor_Saat_Gempa Mean 7.4598 .08270

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 7.2968

Upper Bound 7.6228

5% Trimmed Mean 7.5308

Median 8.0000

Variance 1.532

Std. Deviation 1.23774

Minimum 3.00

Maximum 9.00

Range 6.00

Interquartile Range 1.00

Skewness -.630 .163

Kurtosis .043 .324

Intensi_Setelah_Gempa

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Total_Skor_Setelah_Gempa .197 224 .000 .894 224 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 99: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

81

Descriptives

Statistic Std. Error

Total_Skor_Setelah_Gempa Mean 6.4464 .08622

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 6.2765

Upper Bound 6.6163

5% Trimmed Mean 6.5258

Median 7.0000

Variance 1.665

Std. Deviation 1.29046

Minimum 1.00

Maximum 8.00

Range 7.00

Interquartile Range 1.00

Skewness -.790 .163

Kurtosis .702 .324

Intensi_Setelah_Gempa_Bumi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kuat 119 53.1 53.1 53.1

Lemah 105 46.9 46.9 100.0

Total 224 100.0 100.0

Berlari Keluar Gedung Kampus Jika Dapat Dilakukan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lemah 5 2.2 2.2 2.2

Kuat 219 97.8 97.8 100.0

Total 224 100.0 100.0

Berlari Keluar Gedung Jika Dapat Dilakukan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lemah 19 8.5 8.5 8.5

Kuat 205 91.5 91.5 100.0

Total 224 100.0 100.0

Menghubungi Petugas Dengan Intterphone Jika Terjebak Di Dalam Lift

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lemah 13 5.8 5.8 5.8

Page 100: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

82

Kuat 211 94.2 94.2 100.0

Total 224 100.0 100.0

Turun Melakukan Evakuasi Menggunakan Tangga Darurat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lemah 89 39.7 39.7 39.7

Kuat 135 60.3 60.3 100.0

Total 224 100.0 100.0

Berlindung Di Bawah Meja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lemah 15 6.7 6.7 6.7

Kuat 209 93.3 93.3 100.0

Total 224 100.0 100.0

Tidak Berlindung Di Sekitar Kaca

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lemah 57 25.4 25.4 25.4

Kuat 167 74.6 74.6 100.0

Total 224 100.0 100.0

Menurunkan Kecepatan Kemudian Menepi Dan Keluar Menuju Tempat Aman

Saat Berkendara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lemah 8 3.6 3.6 3.6

Kuat 216 96.4 96.4 100.0

Total 224 100.0 100.0

Page 101: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

83

Menuju Titik Kumpul

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lemah 10 4.5 4.5 4.5

Kuat 214 95.5 95.5 100.0

Total 224 100.0 100.0

Menjauhi Gedung, Pohon Tiang Dsb Agar Tidak Tertimpa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lemah 29 12.9 12.9 12.9

Kuat 195 87.1 87.1 100.0

Total 224 100.0 100.0

Merapatkan Badan Ke Tanah Agar Stabil Menahan Guncangan Gempa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lemah 89 39.7 39.7 39.7

Kuat 135 60.3 60.3 100.0

Total 224 100.0 100.0

Memberitahukan Orang Sekitar Bahwa Terjadi Gempa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lemah 38 17.0 17.0 17.0

Kuat 186 83.0 83.0 100.0

Total 224 100.0 100.0

Memeriksa Sekitar Apakah Ada Yang Membutuhkan Pertolongan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lemah 33 14.7 14.7 14.7

Kuat 191 85.3 85.3 100.0

Total 224 100.0 100.0

Page 102: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

84

Menunggu Intruksi Untuk Masuk Kembali Ke Dalam Gedung

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lemah 57 25.4 25.4 25.4

Kuat 167 74.6 74.6 100.0

Total 224 100.0 100.0

Memeriksa Lingkungan Sekitar Apakah Ada Korsleting Listrik, Kebocoran

Pipa, Kebocoran Gas Dsb

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lemah 83 37.1 37.1 37.1

Kuat 141 62.9 62.9 100.0

Total 224 100.0 100.0

Tidak Berjalan-Jalan Di Sekitar Bangunan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lemah 31 13.8 13.8 13.8

Kuat 193 86.2 86.2 100.0

Total 224 100.0 100.0

Mengisi Angket

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lemah 98 43.8 43.8 43.8

Kuat 126 56.3 56.3 100.0

Total 224 100.0 100.0

Berdoa dan Tidak Panik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lemah 19 8.5 8.5 8.5

Kuat 205 91.5 91.5 100.0

Total 224 100.0 100.0

Page 103: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

85

2. Sikap

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Skor_Sikap .134 224 .000 .965 224 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives

Statistic Std. Error

Skor_Sikap Mean 19.0714 .13753

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 18.8004

Upper Bound 19.3425

5% Trimmed Mean 19.0893

Median 19.0000

Variance 4.237

Std. Deviation 2.05840

Minimum 11.00

Maximum 24.00

Range 13.00

Interquartile Range 3.00

Skewness -.168 .163

Kurtosis .467 .324

Sikap_Antisipasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Positif 131 58.5 58.5 58.5

Negatif 93 41.5 41.5 100.0

Total 224 100.0 100.0

Page 104: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

86

Crosstab

Intensi_Segala

Total Kuat Lemah

Sikap Positif Count 87 43 130

% within Sikap 66.9% 33.1% 100.0%

Negatif Count 44 50 94

% within Sikap 46.8% 53.2% 100.0%

Total Count 131 93 224

% within Sikap 58.5% 41.5% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 9.090a 1 .003

Continuity Correctionb 8.281 1 .004

Likelihood Ratio 9.096 1 .003

Fisher's Exact Test .004 .002

Linear-by-Linear Association 9.050 1 .003

N of Valid Cases 224

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 39.03.

b. Computed only for a 2x2 table

Civitas Menganggap Kesiapsiagaan merupakan Hal Penting

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Sikap_Penting .443 224 .000 .542 224 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 105: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

87

Descriptives

Statistic Std. Error

Sikap_Penting Mean 7.7098 .03747

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 7.6360

Upper Bound 7.7837

5% Trimmed Mean 7.7728

Median 8.0000

Variance .315

Std. Deviation .56082

Minimum 4.00

Maximum 8.00

Range 4.00

Interquartile Range 1.00

Skewness -2.577 .163

Kurtosis 10.154 .324

Civitas_Sikap_Penting

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Positif 167 74.6 74.6 74.6

Negatif 57 25.4 25.4 100.0

Total 224 100.0 100.0

Civitas Menganggap Kesiapsiagaan Merupakan Hal Mudah

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Sikap_Mudah .353 224 .000 .688 224 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 106: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

88

Descriptives

Statistic Std. Error

Sikap_Mudah Mean 3.5179 .03633

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 3.4463

Upper Bound 3.5895

5% Trimmed Mean 3.5446

Median 4.0000

Variance .296

Std. Deviation .54373

Minimum 2.00

Maximum 4.00

Range 2.00

Interquartile Range 1.00

Skewness -.494 .163

Kurtosis -.926 .324

Page 107: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

89

3. Norma Subjektif

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Norma_Subjektif_Antisipasi .224 224 .000 .919 224 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives

Statistic Std. Error

Norma_Subjektif_Antisipasi Mean 9.2455 .09032

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 9.0675

Upper Bound 9.4235

5% Trimmed Mean 9.2619

Median 9.0000

Variance 1.827

Std. Deviation 1.35179

Minimum 5.00

Maximum 12.00

Range 7.00

Interquartile Range 1.00

Skewness -.049 .163

Kurtosis .699 .324

Norma_Subjektif

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kuat 174 77.7 77.7 77.7

Lemah 50 22.3 22.3 100.0

Total 224 100.0 100.0

Page 108: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

90

Crosstab

Intensi_Segala

Total Kuat Lemah

Norma_Subjektif Kuat Count 103 71 174

% within Norma_Subjektif 59.2% 40.8% 100.0%

Lemah Count 28 22 50

% within Norma_Subjektif 56.0% 44.0% 100.0%

Total Count 131 93 224

% within Norma_Subjektif 58.5% 41.5% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .163a 1 .686

Continuity Correctionb .058 1 .809

Likelihood Ratio .163 1 .687

Fisher's Exact Test .746 .403

Linear-by-Linear Association .163 1 .687

N of Valid Cases 224

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 20.76.

b. Computed only for a 2x2 table

Anggota Keluarga Menyarankan Antisipasi

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Anggota_Keluarga .353 224 .000 .741 224 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 109: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

91

Descriptives

Statistic Std. Error

Anggota_Keluarga Mean 3.1920 .03868

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 3.1157

Upper Bound 3.2682

5% Trimmed Mean 3.2183

Median 3.0000

Variance .335

Std. Deviation .57895

Minimum 1.00

Maximum 4.00

Range 3.00

Interquartile Range 1.00

Skewness -.178 .163

Kurtosis .405 .324

Norma_Anggota

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kuat 206 92.0 92.0 92.0

Lemah 18 8.0 8.0 100.0

Total 224 100.0 100.0

Teman-teman Saya Menyarankan Antisipasi

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Teman .359 224 .000 .717 224 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 110: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

92

Descriptives

Statistic Std. Error

Teman Mean 3.0357 .03893

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.9590

Upper Bound 3.1124

5% Trimmed Mean 3.0595

Median 3.0000

Variance .340

Std. Deviation .58269

Minimum 1.00

Maximum 4.00

Range 3.00

Interquartile Range .00

Skewness -.552 .163

Kurtosis 2.029 .324

Norma_Teman

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kuat 198 88.4 88.4 88.4

Lemah 26 11.6 11.6 100.0

Total 224 100.0 100.0

Pihak Kampus Menyarankan Antisipasi

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pihak_Kampus .328 224 .000 .780 224 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 111: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

93

Descriptives

Statistic Std. Error

Pihak_Kampus Mean 3.0179 .04382

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.9315

Upper Bound 3.1042

5% Trimmed Mean 3.0446

Median 3.0000

Variance .430

Std. Deviation .65588

Minimum 1.00

Maximum 4.00

Range 3.00

Interquartile Range .00

Skewness -.499 .163

Kurtosis .893 .324

Norma_Kampus

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kuat 188 83.9 83.9 83.9

Lemah 36 16.1 16.1 100.0

Total 224 100.0 100.0

4. Persepsi Kontrol Perilaku

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Persepsi_Kesiapsiagaan .288 224 .000 .793 224 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 112: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

94

Descriptives

Statistic Std. Error

Persepsi_Kesiapsiagaan Mean 7.2321 .05623

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 7.1213

Upper Bound 7.3429

5% Trimmed Mean 7.2877

Median 7.0000

Variance .708

Std. Deviation .84155

Minimum 5.00

Maximum 8.00

Range 3.00

Interquartile Range 1.00

Skewness -.735 .163

Kurtosis -.468 .324

Persepsi_Kontrol_Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kuat 136 60.7 60.7 60.7

Lemah 88 39.3 39.3 100.0

Total 224 100.0 100.0

Crosstab

Intensi_Segala

Total Kuat Lemah

Persepsi_Kontrol_Perilaku Kuat Count 83 53 136

% within

Persepsi_Kontrol_Perilaku 61.0% 39.0% 100.0%

Lemah Count 48 40 88

% within

Persepsi_Kontrol_Perilaku 54.5% 45.5% 100.0%

Total Count 131 93 224

% within

Persepsi_Kontrol_Perilaku 58.5% 41.5% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Page 113: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

95

Pearson Chi-Square .925a 1 .336

Continuity Correctionb .677 1 .411

Likelihood Ratio .923 1 .337

Fisher's Exact Test .405 .205

Linear-by-Linear Association .921 1 .337

N of Valid Cases 224

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 36.54.

b. Computed only for a 2x2 table

Antisipasi Merupakan Hal Yang Penting

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Persepsi_Penting .407 224 .000 .650 224 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives

Statistic Std. Error

Persepsi_Penting Mean 3.6205 .03600

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 3.5496

Upper Bound 3.6915

5% Trimmed Mean 3.6637

Median 4.0000

Variance .290

Std. Deviation .53883

Minimum 2.00

Maximum 4.00

Range 2.00

Interquartile Range 1.00

Skewness -1.014 .163

Kurtosis -.024 .324

Page 114: DETERMINAN INTENSI KESIAPSIAGAAN MAHASISWA UIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36632/1/Yaumi... · Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

96

Antisipasi Merupakan Hal Yang Penting

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kuat 145 64.7 64.7 64.7

Lemah 79 35.3 35.3 100.0

Total 224 100.0 100.0

Antisipasi Merupakan Hal Yang Mudah

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Persepsi_Mudah .416 224 .000 .641 224 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives

Statistic Std. Error

Persepsi_Mudah Mean 3.6116 .04081

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 3.5312

Upper Bound 3.6920

5% Trimmed Mean 3.6796

Median 4.0000

Variance .373

Std. Deviation .61085

Minimum 2.00

Maximum 4.00

Range 2.00

Interquartile Range 1.00

Skewness -1.328 .163

Kurtosis .685 .324

Antisipasi Merupakan Hal Yang Mudah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kuat 152 67.9 67.9 67.9

Lemah 72 32.1 32.1 100.0

Total 224 100.0 100.0