19
DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA.……....………………………..……...……(Kowanda, Firdaus & Pasaribu) 111 DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI ERP FREE OPEN SOURCE ADEMPIERE PADA USAHA KECIL MENENGAH: STUDI KASUS PADA UKM BLESSINGS Dionysia Kowanda [email protected] Muhammad Firdaus [email protected] Rowland Bismark Fernando Pasaribu [email protected] ABSTRACT In a small-sized to big-sized company, evaluate the information system success is essential, yet not always been seamless. Successful implementation of a system can be indicated by measuring its user satisfaction. This study aims to measure Adempiere ERP Open Source end-user satisfaction at Blessings SME’s. This study employs three variables from The Updated DeLone and McLean Information System Success (2003), namely information system quality, information quality, and service quality, and two variables from Technology Acceptance Model (TAM) as well, namely perceived usefulness and perceived ease of use, and also takes top management support as another consideration. Data were collected by distributing questionnaires to the respondents directly concerned. The findings showed that information quality, perceived usefulness, perceived ease of use, and top management support have significant positive impact to Adempiere ERP Open Source end- user satisfaction, whereas information system quality and service quality have positive impact but not significantly. Keywords: Small-Medium Enterprises, information system quality, information quality, service quality, perceived usefulness, perceived ease of use, top management support, end user satisfaction, information system ABSTRAK Dalam perusahaan baik skala kecil hingga besar, melakukan evaluasi keberhasilan implementasi sistem informasi akuntansi merupakan suatu hal yang penting, namun tidak selalu berjalan mulus. Keberhasilan implementasi suatu sistem dapat diindikasikan dengan mengukur tingkat kepuasan pengguna akhirnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kepuasan pengguna akhir software ERP Free Open Source Adempiere di UKM Blessings. Penelitian ini menggunakan tiga variabel dari model DeLone dan Mclean yang diperbarui (2003) yaitu kualitas sistem informasi, kualitas informasi, dan kualitas pelayanan. Serta menggunakan dua variabel dari Technology Acceptance Model (TAM) yaitu perceived usefulness dan perceived ease of use. Juga mengambil konsideran lain yaitu variabel dukungan manajemen puncak. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi, perceived usefulness, perceived ease of use, dan dukungan manajemen puncak berpengaruh secara positif signifikan terhadap kepuasan pengguna akhir software ERP Free Open Source Adempiere, sedangkan kualitas sistem informasi dan kualitas pelayanan berpengaruh positif namun tidak signifikan. Kata Kunci: Usaha kecil dan menengah, kualitas sistem informasi, kualitas informasi, kualitas pelayanan, perceived usefulness, perceived ease of use, dukungan manajemen puncak, kepuasan pengguna akhir, sistem informasi.

DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA.……....………………………..……...……(Kowanda, Firdaus & Pasaribu)

111

DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI

ERP FREE OPEN SOURCE ADEMPIERE PADA USAHA

KECIL MENENGAH: STUDI KASUS PADA

UKM BLESSINGS

Dionysia Kowanda

[email protected]

Muhammad Firdaus

[email protected]

Rowland Bismark Fernando Pasaribu

[email protected]

ABSTRACT

In a small-sized to big-sized company, evaluate the information system success is essential, yet not

always been seamless. Successful implementation of a system can be indicated by measuring its user

satisfaction. This study aims to measure Adempiere ERP Open Source end-user satisfaction at

Blessings SME’s. This study employs three variables from The Updated DeLone and McLean

Information System Success (2003), namely information system quality, information quality, and

service quality, and two variables from Technology Acceptance Model (TAM) as well, namely

perceived usefulness and perceived ease of use, and also takes top management support as another

consideration. Data were collected by distributing questionnaires to the respondents directly

concerned. The findings showed that information quality, perceived usefulness, perceived ease of use,

and top management support have significant positive impact to Adempiere ERP Open Source end-

user satisfaction, whereas information system quality and service quality have positive impact but not

significantly.

Keywords: Small-Medium Enterprises, information system quality, information quality, service

quality, perceived usefulness, perceived ease of use, top management support, end user

satisfaction, information system

ABSTRAK

Dalam perusahaan baik skala kecil hingga besar, melakukan evaluasi keberhasilan implementasi

sistem informasi akuntansi merupakan suatu hal yang penting, namun tidak selalu berjalan mulus.

Keberhasilan implementasi suatu sistem dapat diindikasikan dengan mengukur tingkat kepuasan

pengguna akhirnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kepuasan pengguna akhir software

ERP Free Open Source Adempiere di UKM Blessings. Penelitian ini menggunakan tiga variabel dari

model DeLone dan Mclean yang diperbarui (2003) yaitu kualitas sistem informasi, kualitas informasi,

dan kualitas pelayanan. Serta menggunakan dua variabel dari Technology Acceptance Model (TAM)

yaitu perceived usefulness dan perceived ease of use. Juga mengambil konsideran lain yaitu variabel

dukungan manajemen puncak. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi, perceived usefulness, perceived ease of use, dan

dukungan manajemen puncak berpengaruh secara positif signifikan terhadap kepuasan pengguna

akhir software ERP Free Open Source Adempiere, sedangkan kualitas sistem informasi dan kualitas

pelayanan berpengaruh positif namun tidak signifikan.

Kata Kunci: Usaha kecil dan menengah, kualitas sistem informasi, kualitas informasi, kualitas

pelayanan, perceived usefulness, perceived ease of use, dukungan manajemen puncak,

kepuasan pengguna akhir, sistem informasi.

Page 2: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

JRAK, Volume 12, No 2 Agustus 2016

112

PENDAHULUAN

Dibanding zaman dahulu, laju

perkembangan dalam bidang teknologi

informasi (TI) dewasa ini sangat pesat.

Pengaruhnya pun sangat dominan terhadap

kebutuhan manusia untuk memperoleh

informasi dengan cepat, khususnya bagi

perusahaan-perusahaan. Perkembangan ini

nyata dari semakin luasnya penerapan

teknologi informasi dalam industri,

perdagangan maupun pendidikan selama

beberapa dekade terakhir. Peranan TI sangat

terasa dalam pengumpulan dan pengolahan

data untuk memberikan keterangan atau

informasi yang berkualitas. Informasi yang

berkualitas merupakan kebutuhan setiap

perusahaan yang menginginkan keunggulan

dalam kompetisi bisnis. Menurut Syam (1999)

dan Indriantoro (2000) dalam Sekundera

(2006), penerapan TI bagi perusahaan

mempunyai peranan penting dan dapat

menjadi pusat strategi bisnis untuk

memperoleh keunggulan bersaing. Hal ini

menuntut para pelaku bisnis untuk mengikuti

gerak laju teknologi informasi yang sangat

cepat dan dinamis. Bagi yang tidak sanggup

mengikuti, harus siap tertinggal jauh dari

persaingan bisnis.

Penggunaan TI dalam suatu perusahaan

dan aktivitas para penggunanya yang

dikombinasikan untuk mendukung operasi dan

manajemen organisasi berkaitan dengan sistem

informasi. Selaras dengan konsep sistem suatu

perusahaan, sistem informasi berbasis

komputer (computer based information

system) memiliki model dasar: Input-Proses-

Output. Data dan serangkaian fakta-fakta

mentah yang belum dapat dimanfaatkan

(Input) diproses dan dikonversi oleh suatu

sistem kerja yang mengelompokan dan

mengolah data-data tersebut sedemikian rupa,

yaitu sistem informasi yang di adopsi oleh

perusahaan (Proses), sehingga data-data dapat

saling terhubung satu sama lain menjadi

sebuah kesatuan yang saling mendukung dan

mempunyai kualitas nyata yang dapat

dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan,

yang disebut sebagai informasi (Output).

Pengelolaan dan pengolahan informasi

menggunakan teknologi informasi akan

memudahkan penggunanya dalam

menghasilkan suatu informasi yang

berkualitas, tepat, cepat, akurat dan berguna

bagi penerimanya. Sistem informasi yang

akurat dianggap menjadi isu yang paling

penting untuk memasok segala kebutuhan

informasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu,

manajemen sistem informasi dan penerapan

teknologi yang canggih dan memadai adalah

basis yang mutlak agar tetap unggul dalam

persaingan.

Kualitas sistem informasi berkaitan

dengan lima aspek, yaitu: manusia

(brainware), perangkat keras (hardware),

perangkat lunak (software), data dan jaringan

(Tananjaya 2012). Informasi berkualitas dapat

dimungkinkan hanya jika sistem dan sub-sub

sistemnya terintegrasi dengan baik. Dimulai

dari basisnya, yaitu penggunaan komputer,

yang terintegrasi antara komponen hardware,

software, brainware. Masing-masing

komponen berperan penting untuk mendukung

beroperasinya sistem informasi ini. Hardware

berperan dalam mendukung pengoperasian

aplikasi, seperti jaringan dan peralatan

pendukung lainnya. Sistem informasi

perusahaan yang akan diterapkan sendiri

bergantung pada aplikasi (software) yang

dipakai untuk memproses data dan brainware,

atau tenaga manusia yang mengoperasikan dan

berinteraksi langsung dengan sistem tersebut.

Mengadopsi sistem informasi mana yang

nantinya akan diterapkan juga bukan perkara

sepele.

Sebelumnya para pengguna harus paham

unsur-unsur apa saja yang terdapat di dalam

sistem informasi tersebut. Kemudian

sistemnya dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan user yang akan berinteraksi secara

langsung. Sistem informasi juga perlu

didukung oleh komunikasi data. Komunikasi

data yang baik didukung oleh sumber data,

media transmisi (pengiriman), dan receiver

(penerima data) yang lengkap, sehingga sistem

informasi dapat mengolah, mengubah, dan

mengirimkan data ke dalam bentuk informasi

yang berkualitas. Faktor jaringan juga patut

untuk diberi perhatian. Teknologi informasi

modern yang memiliki jaringan selalu

memiliki keunggulan kompetitif yang tinggi.

Jaringan bermanfaat dalam pelaksanaan

efisiensi sumber daya, dan mempertahankan

kualitas informasi yang dihasilkan tetap

handal. Selain itu, proses komunikasi data

dapat dilakukan dengan cepat, sehingga

Page 3: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA.……....………………………..……...……(Kowanda, Firdaus & Pasaribu)

113

pengguna dimungkinkan untuk melakukan

akses jarak jauh ke data terpusat.

Akuntansi sendiri, yang dulunya

diproses secara manual, juga terpengaruh oleh

perkembangan teknologi informasi. Salah satu

contoh sistem informasi adalah akuntansi.

Oleh sebab itu ada yang dikenal dengan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Secara

menyeluruh, SIA adalah suatu sistem

informasi yang dirancang untuk menerapkan

prinsip-prinsip dasar akuntansi dengan tujuan

memenuhi kebutuhan perusahaan akan

informasi akuntansi. Data berupa bukti-bukti

transaksi perusahaan (Input) dikelompokan

dan diolah kedalam catatan-catatan akuntansi

sesuai dengan sistem atau prosedur akuntansi

yang diadopsi perusahaan (Proses), yang

kemudian diolah untuk menghasilkan suatu

informasi bermanfaat berupa laporan keuangan

(Output) baik untuk pihak eksternal maupun

internal perusahaan. Sekarang, sistem

informasi akuntansi dapat diproses

menggunakan aplikasi atau perangkat lunak

yang diterapkan pada komputer (Computerised

Accounting System/CAS). Metode pemrosesan

akuntansi secara manual bisa memakan waktu

lebih lama, sedangkan metode pemrosesan

akuntansi terkomputerisasi dapat menghasil-

kan informasi berupa laporan keuangan

dengan cepat dan tepat sehingga menghemat

waktu. Berdasarkan hal tersebut banyak

perusahaan yang bergerak baik dalam bidang

jasa, dagang, atau manufaktur menggunakan

sistem akuntansi terkomputerisasi pada

sebagian besar kegiatan dan proses pengolahan

datanya.

Perkembangan pesat dari TI yang

merambah ke industri bisnis dan keuangan

terbukti pada penggunaan SIA yang

terkomputerisasi berdasarkan dengan

dukungan perangkat lunak (software)

akuntansi yang sangat mudah ditemui dewasa

ini, mulai dari yang gratis sampai yang

berbayar. Beberapa contoh aplikasi ERP Open

Source diantaranya adalah Open ERP,

Openbravo, ERP5, Opentaps, Compiere,

Adempiere, WebERP, BlueERP. Informasi

telah menjadi aktiva tidak berwujud, yang jika

dikelola dengan baik, dapat digunakan untuk

meningkatkan sumber-sumber perusahaan

lainnya (Istianingsih dan Wijanto, 2008).

Aplikasi ERP yang dibuat sesuai dengan

standar akuntansi tentu akan menghasilkan

pengolahan data akuntansi yang baik dan

informasi yang berkualitas (Tananjaya, 2012).

Supaya informasi yang dihasilkan dapat

berkualitas, ada syarat-syarat penting yang

patut diperhatikan dalam pengimplementasian-

nya. Antara lain pemilihan aplikasi ERP yang

tepat sesuai dengan kebutuhan proses bisnis

dan informasi perusahaan. Pemilihannya bisa

didasarkan atas kompleksitas sistem akuntansi

yang digunakan oleh perusahaan. Selain

kompleksitas, kelengkapan fitur-fitur yang

ditawarkan pada aplikasi ERP juga patut untuk

dipertimbangkan.

Sayangnya, penerapan sistem informasi

akuntansi dalam perusahaan tidak selalu

berjalan mulus. Penerapan suatu sistem dalam

perusahaan dihadapkan kepada dua hal,

apakah perusahaan mendapatkan keberhasilan

penerapan sistem atau kegagalan sistem

(DeLone dan Raymond dalam Komara, 2006).

Secara teknis sistem informasi dan teknologi

yang digunakan memang sudah baik, tapi

dalam penerapannya masih banyak yang gagal.

Masalah yang biasanya terjadi dalam

pemakaian paket perangkat lunak akuntansi

adalah ketidaksesuaian fitur perangkat lunak

tersebut dengan proses bisnis dan informasi

yang diperlukan organisasi (Janson dan

Subramanian, 1996 dalam Istianingsih dan

Wijanto, 2008). Jadi, suatu sistem dikatakan

gagal diterapkan ketika sistem tersebut tidak

mampu memenuhi kebutuhan yang ada, tidak

mampu memberi efek manfaat terhadap para

penggunanya serta sulit untuk digunakan.

Sebaliknya, penerapan sistem informasi

akuntansi dapat dikatakan berhasil ketika

tujuan perangkat lunak akutansi yang dipakai

tercapai, yaitu dapat memberikan nilai guna

yang nyata bagi pengguna informasi. Untuk

itu, sistem informasi yang diadopsi oleh

perusahaan dan bagaimana pengembangan dan

penyesuaian sistem terhadap kebutuhan-

kebutuhan terkini dari karyawan selaku user

sangat memengaruhi keberhasilan software

akuntansi yang diimplementasikan. Karena

kegagalan pengembangan sistem dapat

menyebabkan hilangnya kesempatan, adanya

duplikasi perkerjaan, sistem yang tidak

kompatibel, dan pembuangan sumberdaya

(Kustono, 2011).

Faktor manusia sebagai pengguna sistem

juga turut memengaruhi keberhasilan

implementasi software. Christopher (1992)

dalam Widuri (2010) menyatakan, secara ideal

keberadaan sebuah sistem informasi berbasis

Page 4: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

JRAK, Volume 12, No 2 Agustus 2016

114

komputer dalam suatu organisasi dapat

diterima dengan penuh antusias oleh para

penggunanya, namun salah satu faktor yang

menyebabkan kegagalan dalam memanfaatkan

sistem informasi adalah faktor perilaku

manusianya sebagai pengguna sistem.

Penelitian oleh Ismail (2009) dalam

Ratnaningsih dan Suaryana (2014) menyata-

kan bahwa partisipasi manajer dapat

mempengaruhi pengguna untuk mengembang-

kan perilaku positif yang akan meningkatkan

efektivitas sistem. Tingkat dukungan yang

diberikan oleh manajemen puncak bagi sistem

informasi organisasi dapat menjadi suatu

faktor yang sangat penting dalam menentukan

keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan

dengan sistem informasi (Raghunathan dalam

Septriani, 2010). Dan hasil penelitian dari

Septriani (2010), tingginya pemahaman,

minat, dukungan dan pengetahuan sistem

informasi yang dimiliki oleh manajemen

puncak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap kepuasan penggunanya dan memiliki

hubungan kuat dengan efektivitas sistem

informasi. Dengan adanya peran dukungan dan

partisipasi aktif dari pihak manajemen

organisasi, antusiasme para pengguna dapat

semakin meningkat dan cenderung untuk ingin

tetap menggunakan aplikasi yang diadopsi.

Ketika ada sikap yang menunjukkan keinginan

untuk menambah fitur pendukung, ada

motivasi untuk tetap menggunakan, serta

keinginan untuk memotivasi orang lain untuk

menggunakan teknologi informasi tersebut,

dapat dikatakan adopsi teknologi sistem

informasi yg dilakukan perusahaan telah

berhasil (Budiman dan Arza, 2013).

Implementasi aplikasi ERP Free Open Source

Adempiere yang berhasil pada perusahaan

akan mampu memenuhi kebutuhan para

pemakai sistem informasi yang mana dalam

jangka pendek maupun panjang akan

menghasilkan kinerja SIA yang baik.

Kinerja SIA yang baik juga dapat

diindikasikan oleh tingkat kepuasan pengguna

akhir aplikasi ERP Free Open Source

Adempiere. Mengingat peran penting dari

software akuntansi, maka perlu diadakan

evaluasi atas keberhasilan implementasi

dengan mengukur tingkat kepuasan pengguna

akhir aplikasi ERP Free Open Source

Adempiere. Model kesuksesan sistem

informasi telah banyak dikembangkan oleh

para peneliti (Bailey dan Person, 1983,

DeLone dan McLean, 1992, Seddon, 1997, Rai

et al., 2002 dalam Radityo dan Zulaikha,

2007). Menurut Istianingsih dan Wijanto

(2008), jika pemakai merasa tidak puas dengan

software yang digunakan, mereka akan

mencari cara agar sistem tersebut tidak lagi

digunakan. EUCS (End User Computer

Satisfaction) dapat digunakan sebagai sinyal

bagi manajemen untuk mengatasi kesulitan

dan ketidaksesuaian ini. Evaluasi berdasarkan

model instrumen yang dibuat oleh Doll dan

Torkzadeh (1988) ini bertujuan untuk melihat

bagaimana sistem telah dilaksanakan sesuai

dengan aspek isi (content), ketepatan

(accuracy), bentuk/ukuran (format),

kemudahan penggunaan (ease), ketepatan

waktu (timeliness) yang memberikan pengaruh

terhadap sikap pengguna dan pada akhirnya

kepuasan pengguna akhir. Ilias dan Razak

(2011) meneliti kesahihan model instrumen ini

pada sektor publik. Penelitiannya

menggunakan 5 dimensi dan instrumen dari

EUCS tersebut ditambah dengan instrumen

kepuasan dengan kecepatan sistem yang

diadaptasi dari Chin dan Lee (2000) dan

instrumen keandalan sistem yang dikembang-

kan sendiri. Hasil penelitian menyatakan

bahwa dimensi dan instrumen yang ditinjau

kembali dengan beberapa perubahan terhadap

instrumen-instrumen dalam EUCS tetap valid

dalam mengukur tingkat kepuasan pengguna

akhir terhadap penggunaan Sistem Akuntansi

Terkomputeri-sasi (Computerised Accounting

System).

Model instrumen lain yang banyak

dipakai untuk mengukur tingkat kepuasan

pengguna akhir suatu sistem informasi adalah

model Technology Acceptance Model (TAM)

yang pertama kali dikenalkan oleh Davis F.D

(1989). Secara singkat instrumen ini

menyatakan bahwa perilaku pengguna dan niat

untuk berperilaku adalah fungsi dari sikap

seseorang terhadap perilaku dan persepsi

mereka tentang perilaku. Dengan demikian,

perilaku adalah fungsi baik dari sikap dan

keyakinan (Landry, Griffeth, and Hartman,

2006). Dalam penelitiannya, Sekundera (2006)

menggabungkan dua model instrumen yaitu

TAM yang dikembangkan oleh Davis (1989)

yang kemudian diadopsi oleh Sefan Linders

(2004) dengan EUCS yang diterapkan dalam

lingkungan mandatory system. Model ini

Page 5: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA.……....………………………..……...……(Kowanda, Firdaus & Pasaribu)

115

bertujuan untuk melihat bagaimana sistem

yang berjalan dengan persepsi pengguna

mengenai kemanfaatan/kegunaan (Usefulness)

dan kemudahan (Ease of Use) memengaruhi

sikap dan perilaku (attitude/behavioural)

pengguna dan pada akhirnya terhadap

kepuasan pengguna akhir. Ketika pengguna

ditawarkan untuk menggunakan suatu sistem

informasi yang baru diadopsi, aspek persepsi

usefulness dan persepsi ease of use

memengaruhi keputusan mereka untuk

menyikapi sistem tersebut. Davis

mendefinisikan kemanfaatan sebagai suatu

tingkatan dimana seseorang percaya bahwa

penggunaan suatu subyek tertentu akan dapat

meningkatkan prestasi kerja orang tersebut.

Berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan

bahwa kemanfaatan dari penggunaan teknologi

informasi dapat meningkatkan kinerja,

menambah produktivitas, dan peningkatan

prestasi kerja serta kinerja orang yang

menggunakannya (Anshar, 2013). Sedangkan

persepsi kemudahan penggunaan, menurut

Tsui Wa (2002) dalam Anshar (2013),

merupakan suatu persepsi dimana seseorang

akan berpikir bahwa betapa mudahnya

menggunakan suatu teknologi infomasi dalam

mendukung aktivitasnya.

Selain EUCS dan TAM, model

instrumen lainnya adalah model yang

dikembangkan oleh DeLone dan McLean

(1992). Model ini kemudian dikenal sebagai

model keberhasilan sistem informasi DeLone

dan McLean (D&M Information System

Success Model). DeLone dan McLean (1992)

dalam Istianingsih dan Wijanto (2008)

menyampaikan taksonomi mengenai enam

faktor yang menjadi dasar pengukuran

keberhasilan sistem informasi. Keenam

kategori tersebut adalah kualitas informasi,

kualitas sistem, penggunaan sistem, kepuasan

pengguna akhir, dampak individual, dan

dampak organisasional. “Kualitas sistem”

menjadi pengukur keberhasilan teknik;

“kualitas informasi” menjadi pengukur

keberhasilan semantik; dan “penggunaan

sistem, kepuasan pengguna, dampak

individual”, dan “dampak organisasional”

menjadi pengukur keberhasilan efektifitas.

Menurut Shannon dan Weaver (1949) dalam

DeLone dan McLean (2003), tingkat teknis

komunikasi adalah sebagai akurasi dan

efisiensi sistem komunikasi yang

menghasilkan informasi. Tingkat semantik

adalah keberhasilan informasi dalam

menyampaikan arti yang diinginkan. Dan,

tingkat efektivitas adalah efek dari informasi

pada penerima.

Sejak diusulkannya model interaktif

keberhasilan sistem informasi DeLone dan

McLean pada tahun 1992 dengan keberhasilan

implementasi sistem informasi sebagai

variabel dependen, hampir 300 artikel terbit

dengan merujuk pada model instrumen ini.

Popularitas model instrumen yang meluas

merupakan bukti yang kuat akan kebutuhan

kerangka yang komprehensif mengenai

penelitian sistem informasi yang terintegrasi.

Model instrumen ini sederhana tapi lengkap.

Walaupun D&M IS Success Model

dipublikasikan pada tahun 1992, sampai hari

ini model ini cukup sahih dalam

mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan

pengimplementasian suatu sistem informasi.

Hal tersebut menunjukkan bahwa model ini

telah mendapat banyak perhatian dari para

peneliti selanjutnya. Penelitian empiris

terhadap Model DeLone dan McLean (1992)

yang dilakukan oleh McGill et al. (2003)

menemukan bahwa perceived information

quality dan perceived system quality

merupakan prediktor yang signifikan bagi user

satisfaction (Radityo dan Zulaikha, 2007).

Studi lain dilakukan oleh Istianingsih dan

Wijanto (2008) untuk mengukur kepuasan

pengguna software akuntansi dengan

menggunakan modifikasi model keberhasilan

sistem informasi dari DeLone dan McLean

(1992) dan model Seddon (1997). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kualitas sistem

informasi, kualitas informasi, perceived

usefulness, dan seluruh instrumen pengukur

EUCS berpengaruh positif signifikan terhadap

kepuasan pengguna software akuntansi.

Karena popularitasnya yang meningkat,

tidak heran jika model ini menuai banyak

kritik. Seperti kritik dari Seddon (1997) yang

menyatakan bahwa proses dan kausal adalah

dua konsep yang berbeda dan membingungkan

untuk digabungkan (DeLone dan McLean,

2003). Menanggapi kritik tersebut, DeLone

dan McLean (2003) melakukan pembaruan

pada model. Mereka menyebutnya sebagai

model keberhasilan sistem informasi DeLone

dan McLean yang diperbarui (Updated D&M

IS Success Model). Mengacu pada penelitian-

penelitian yang dilakukan sebelum maupun

sesudahnya, ada tiga dimensi yang

Page 6: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

JRAK, Volume 12, No 2 Agustus 2016

116

ditambahkan pada model ini. Pertama, dimensi

kualitas pelayanan ditambahkan pada dimensi

kualitas sistem dan kualitas informasi. Kedua,

variabel dampak individual dan variabel

dampak organisasional digabungkan menjadi

variabel manfaat-manfaat bersih (net benefits).

Penggabungan variabel-variabel ini dilakukan

dengan tujuan untuk tetap menjaga model

tetap sederhana namun lengkap. Ketiga, pada

dimensi penggunaan sistem ditambahkan

alternatif dimensi minat pemakai (intention to

use).

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Istianingsih dan Utami (2009) mendapati

bahwa kualitas layanan, kualitas sistem, dan

kualitas informasi terbukti secara signifikan

berpengaruh positif terhadap kepuasan

pengguna sistem informasi, dan kepuasan

pengguna sistem informasi terbukti secara

signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja

individu. Purwaningsih (2010) juga mendapati

bahwa kesuksesan penerapan sistem informasi

yang diadaptasi pada PT Jamsostek

dipengaruhi secara signifikan oleh kualitas

sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan,

dan kepuasan pengguna serta kesesuaian tugas

dan teknologi. Dimana kepuasan pengguna

dipengaruhi secara signifikan oleh kualitas

sistem, kualitas informasi, dan kualitas

pelayanan. Penelitian yang dilakukan Livari

(2005) dalam Radityo dan Zulaikha (2007)

menunjukkan hasil bahwa perceived system

quality dan perceived information quality

merupakan prediktor yang signifikan bagi user

satisfaction, namun tidak signifikan terhadap

intensitas penggunaan sistem tersebut, dan

user satisfaction juga merupakan prediktor

yang signifikan bagi individual impact.

Penelitian yang dilakukan Almilia dan

Briliantien (2007) mendapati bahwa faktor

dukungan manajemen puncak berhubungan

signifikan dengan kinerja SIA untuk atribut

kepuasan pemakai. Penelitian oleh Al-Adaileh

(2009) dalam Nursudi dan Sudarno (2013)

menggunakan variabel kualitas informasi,

persepsi kemudahan penggunaan, persepsi

kegunaan, dukungan manajemen dan

kemampuan teknis pengguna untuk mengukur

tingkat kepuasan pengguna akhir sebagai

indikator persepsi kesuksesan suatu sistem.

Mengacu pada uraian diatas, untuk

mengukur tingkat kepuasan pengguna aplikasi

ERP, peneliti tertarik untuk menggunakan 3

dimensi utama yaitu kualitas sistem informasi,

kualitas informasi, dan kualitas pelayanan

berdasarkan model DeLone dan McLean yang

telah diperbarui (2003) untuk mengukur

tingkat kepuasan pengguna akhir aplikasi ERP.

Alasannya karena model terbaru ini telah

dimutakhirkan dengan adanya dimensi kualitas

pelayanan. Dimensi ini sinkron untuk

diterapkan dalam penggunaan aplikasi ERP.

Selain itu penelitian ini juga menggunakan

dimensi perceived usefulness dan perceived

ease of use berdasarkan model TAM.

Konsideran lain dalam penelitian ini adalah

menambahkan faktor dukungan manajemen

puncak. Penelitian ini menggunakan data

primer sebagai sumber yang diperoleh dari

penyebaran kuisioner dengan mengambil

obyek pengguna akhir aplikasi ERP Free Open

Source Adempiere pada Usaha Kecil dan

Menengah Blessings.

Tujuan Penelitian ini adalah adalah

untuk memberi bukti empiris tentang

pengaruh kualitas sistem informasi, kualitas

informasi, kualitas pelayanan, perceived

usefulness, perceived ease of use, dan

dukungan manajemen puncak terhadap

kepuasan pengguna akhir aplikasi erp free

open source adempiere pada usaha kecil

menengah.

TELAAH LITERATUR

Kepuasan Pengguna Akhir Software Sistem

Informasi (End-User Satisfaction)

Berhasil atau tidaknya proses

implementasi suatu sistem informasi akuntansi

sulit untuk dinilai. Namun dalam literatur

penelitian maupun dalam praktek, user

satisfaction seringkali digunakan sebagai

ukuran pengganti dari efektivitas sistem

informasi (Melone dalam Istianingsih dan

Utami, 2009). Doll dan Torkzadeh

mendefinisikan end-user satisfaction sebagai

“affective attitude towards a specific computer

application by someone who interacts with the

application directly.” (Doll dan Torkzadeh

dalam Istianingsih dan Utami, 2009). Doll dan

Torkzadeh mengembangkan model End-User

Computing Satisfaction (EUCS) pada tahun

1988 dengan menggunakan kepuasan sebagai

indikator untuk melihat keberhasilan

implementasi dan pengembangan sistem

Page 7: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA.……....………………………..……...……(Kowanda, Firdaus & Pasaribu)

117

informasi. Instrumen EUCS meliputi isi

(content), akurasi (accuracy), bentuk (format),

kemudahan (ease) dan ketepatan waktu

(timeliness).

Penelitian-penelitian yang dilakukan

terhadap keberhasilan implementasi maupun

efektivitas sistem informasi menggunakan

instrumen EUCS, telah banyak mendapati

bahwa dimensi-dimensi atas kepuasan

pengguna akhir sebagai tolak ukur tersebut

memiliki validitas dan reliabilitas yang baik

dan meyakinkan. Istianingsih dan Wijanto

(2008), dan Istianingsih dan Utami (2009)

dalam penelitiannya menyatakan bahwa

kelima dimensi tersebut memenuhi kriteria

valid untuk merepresentasikan konstruk yang

diukur yaitu user satisfaction. Septriani (2010)

menyatakan bahwa semua instrumen tersebut

pada variabel kepuasan pengguna adalah valid

dan reliabel. Penelitian oleh Datsgir dan

Mortezaie (2012) membuktikan isi,

keakuratan, format laporan, mudah dimengerti,

dan tepat waktunya informasi yang dihasilkan

oleh sistem informasi akuntansi berpengaruh

terhadap kepuasan penggunanya.

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi

Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir

aplikasi ERP Free Open Source Adempiere

Dalam penelitian ini kualitas sistem

informasi yang dimaksud adalah kualitas paket

program aplikasi (software) yang digunakan

yaitu kualitas software Free Open Source

Adempiere. Menurut DeLone dan McLean

(2003), kualitas sistem informasi yang terdapat

dalam model keberhasilan sistem informasi

mereka dapat diukur ke dalam dimensi

kemudahan penggunaan (ease of use),

fungsionalitas (functionality), keandalan

(reliability), fleksibilitas (flexibility), kualitas

data (data quality), portabilitas (portability),

integrasi (integration), dan kepentingan

(importance). Kualitas sistem informasi dapat

terlihat dari kemampuan software untuk

menghasilkan informasi yang sesuai dengan

keinginan penggunanya. Keluaran akhir

berupa laporan keuangan yang dihasilkan

melalui proses siklus akuntansi dengan

menggunakan software akan berkualitas jika

software yang digunakan juga berkualitas.

Informasi yang berkualitas tentu akan

memengaruhi kepuasan pengguna akhirnya.

Karenanya, kualitas sistem informasi menjadi

sinyal utama dalam mengukur tingkat

kepuasan pengguna akhir suatu aplikasi.

Banyak peneliti menggunakan kualitas

sistem informasi sebagai tolak ukur kepuasan

penggunanya. Seperti Baridwan dan Hanum

(2007), Istianingsih dan Wijanto (2008),

Istianingsih dan Utami (2009), Purwaningsih

(2010), Santoso (2012), Tananjaya (2012),

Fendini, Kertahadi, dan Riyadi (2013),

Wijayanto (2013) dan Nursudi dan Sudarno

(2013) telah membuktikan bahwa kualitas

sistem secara signifikan berpengaruh positif

terhadap kepuasan pengguna akhir sistem

informasi. Indriani dan Adryan (2009) yang

meneliti pengaruh kualitas sistem informasi

terhadap kepuasan pengguna dengan

menggunakan satu per satu dimensi kualitas

sistem mendapati dimensi reliabilitas,

fleksibilitas, dan fungsionalitas berpengaruh

terhadap kepuasan pengguna. Dari penelitian-

penelitian sebelumnya diatas, peneliti

mengharapkan tingginya kualitas sistem

informasi akan meningkatkan kepuasan

pengguna akhirnya. Maka, hipotesis 1

dinyatakan:

HH11 : Kualitas sistem informasi berpengaruh

terhadap kepuasan pengguna akhir

aplikasi ERP Free Open Source

Adempiere.

Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap

Kepuasan Pengguna Akhir Aplikasi ERP

Free Open Source Adempiere

Menurut DeLone dan McLean (2003),

kualitas informasi yang terdapat dalam model

keberhasilan sistem informasi mereka dapat

diukur ke dalam dimensi akurasi, ketepatan

waktu, kelengkapan, relevansi, dan

konsistensi. Menurut Hall (2010) dalam

Fardinal (2013) menyatakan bahwa pada

dasarnya, tujuan dari sistem informasi

akuntansi adalah untuk: (a) menyajikan

informasi tentang sumber daya organisasi yang

digunakan, (b) menyajikan informasi yang

berkaitan dengan pengambilan keputusan, dan

(c) menyajikan informasi untuk membantu

personil operasional berhasil melaksanakan

tugasnya secara efisien dan efektif.

Simpulannya, informasi adalah keluaran yang

dihasilkan oleh sistem informasi. Maka

kualitas informasi berfokus pada hasil

keluaran suatu sistem informasi, serta tingkat

kualitas keluaran bagi pengguna.

Page 8: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

JRAK, Volume 12, No 2 Agustus 2016

118

Dalam penelitian ini informasi yang dimaksud

adalah laporan keuangan yang akan digunakan

baik oleh pihak eksternal maupun internal

perusahaan. Hendaknya aplikasi ERP yang

digunakan mampu menyediakan informasi

yang dibutuhkan penggunanya, karena

semakin berkualitas laporan keuangan yang

dihasilkan, semakin tepat keputusan yang akan

diambil perusahaan dan semakin tinggi tingkat

kepuasan pengguna akhir aplikasi ERP,

berlaku juga sebaliknya.

Pendapat diatas didukung oleh hasil

penelitian yang dilakukan Istianingsih dan

Wijanto (2008), Istianingsih dan Utami

(2009), Purwaningsih (2010), Santoso (2012),

Fendini et. al (2013), Nursudi dan Sudarno

(2013) bahwa kualitas informasi terbukti

secara signifikan berpengaruh positif terhadap

kepuasan pengguna akhir. Namun pengujian

yang dilakukan oleh Radityo dan Zulaikha

(2007), dan Wijayanto (2012) mendapati

bahwa kualitas sistem informasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pengguna, yang diasumsikan karena sebagian

besar responden kurang memahami kualitas

informasi. Baridwan dan Hanum (2007)

mendapati pada penelitiannya bahwa pengaruh

kualitas informasi memberikan kontribusi

paling kecil dan tidak menimbulkan

peningkatan terhadap kepuasan pemakai.

Zunaidi, Waluyo, dan Agustini (2011) yang

meneliti pengaruh kualitas informasi terhadap

kepuasan pengguna mendapati dimensi

ketepatan waktu, dan relevansi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan

pemakai, sedangkan dimensi akurasi informasi

berpengaruh negatif signifikan terhadap

kepuasan pemakai. Berdasarkan gap penelitian

yang terjadi, maka pada penelitian ini peneliti

ingin menguji kembali pengaruh kualitas

informasi terhadap kepuasan pengguna akhir

aplikasi ERP Free Open Source Adempiere.

Maka hipotesis 2 dinyatakan:

HH22 : Kualitas informasi berpengaruh

terhadap kepuasan pengguna akhir

aplikasi ERP Free Open Source

Adempiere.

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Pengguna Akhir aplikasi ERP

Free Open Source Adempiere)

Dalam penelitian ini pelayanan yang

dimaksud adalah jasa yang diberikan oleh

penyedia paket program aplikasi yang

digunakan. Menurut DeLone dan McLean

(2003), kualitas pelayanan yang terdapat

dalam model keberhasilan sistem informasi

mereka dapat diukur ke dalam dimensi wujud

fisik (hardware, software, brainware) yang

nyata, keandalan, kesiapan, jaminan, dan

empati. Pihak penyedia informasi mempunyai

peran ganda, yaitu menghasilkan produk

informasi, dan menyediakan layanan

dukungan untuk pihak pengembang pengguna

akhir. Myers et al. (1997) dalam Istianingsih

dan Utami (2009) menyatakan bahwa kualitas

layanan seperti halnya dengan kualitas sistem

dan kualitas informasi memiliki pengaruh

terhadap kepuasan pengguna. Ketika penyedia

paket program software system informasi

menyediakan layanan yang berkualitas tinggi,

dapat diperkirakan kepuasan pengguna

software pun akan meningkat.

Mendukung dugaan diatas, penelitian

oleh Talitha dan Prasetya (2011) dan Setiawan

dan Saputra (2012) yang menggunakan kelima

dimensi kualitas pelayanan dalam model

D&M yang diperbarui menyimpulkan bahwa

kelima dimensi tersebut memang berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan pengguna.

Adiwinoto (2012) menyimpulkan bahwa

dimensi availability, user freindliness,

productivity, durability, responsiveness,

timeless of support, reliability, dan integration

berkorelasi positif dan sangat kuat terhadap

kepuasan pengguna. Penelitian oleh Baridwan

dan Hanum (2007), Istianingsih dan Utami

(2009), Purwaningsih (2010), Santoso (2012),

Nursudi dan Sudarno (2013) juga

menunjukkan bahwa kepuasan pengguna

sistem informasi dipengaruhi positif signifikan

oleh kualitas pelayanan. Diptyana dan

Agnestasia (2010) yang meneliti pengaruh

kualitas layanan sistem informasi terhadap

kepuasan pengguna mendapati dimensi

reliability, responsiveness, dan emphaty

mempunyai pengaruh signifikan terhadap

kepuasan pengguna, dan hanya dimensi

assurance tidak mempunyai pengaruh

signifikan terhadap kepuasan penggunanya.

Simpulannya adalah kepuasan pengguna

software system informasi turut dipengaruhi

oleh kualitas pelayanan dari penyedia paket

Page 9: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA.……....………………………..……...……(Kowanda, Firdaus & Pasaribu)

119

aplikasi ERP Free Open Source Adempiere.

Maka, hipotesis 3 dinyatakan:

HH33: Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap

kepuasan pengguna akhir aplikasi ERP

Free Open Source Adempiere.

Pengaruh Perceived Usefulness Terhadap

Kepuasan Pengguna Akhir aplikasi ERP

Free Open Source Adempiere

Perceived usefulness atau persepsi

kemanfaatan merupakan salah satu dari dua

variabel yang ditempatkan dalam model

Technology Acceptance Model (TAM) untuk

menjelaskan perilaku-perilaku pengguna

software. Persepsi ini mengasumsikan jika

teknologi dan sistem informasi yang

digunakan dirasa memberikan manfaat nyata

bagi pengguna, pengguna tersebut akan

memberikan sikap positif dengan terus

memanfaatkan teknologi dan sistem informasi.

Simpulannya, persepsi atau sudut pandang

seorang pengguna dalam melihat kemanfaatan

dan efektivitas dalam penggunaan software

dapat diketahui dari keputusannya untuk

menerima software, dengan memercayai

bahwa software tersebut memberi kontribusi

positif bagi dirinya berkaitan dengan

produktivitas, kinerja, dan efektivitas

tugasnya. Ketika pengguna memutuskan untuk

menerima software, dapat diindikasikan

persepsi kemanfaatan berpengaruh terhadap

kepuasan pengguna.

Beberapa penelitian yang mendukung

dugaan diatas adalah yang dilakukan oleh

Landry et. al (2006), Sekundera (2006),

Istianingsih dan Wijanto (2008), yang

mendapati kemanfaatan (usefulness)

berpengaruh secara positif signifikan terhadap

kepuasan pengguna, sehingga berpengaruh

juga terhadap penerimaan penggunaan sistem

informasi. Budiman dan Arza (2013) juga

menemui bahwa persepsi kemanfatan

berpengaruh signifikan positif terhadap

perilaku untuk tetap menggunakan aplikasi

sistem informasi. Ini berarti responden puas

menggunakan sistem tersebut. Untuk

mendukung konsistensi hasil penelitian-

penelitian tersebut, hipotesis 4 dinyatakan:

HH44 : Perceived usefulness berpengaruh

terhadap kepuasan pengguna akhir

aplikasi ERP Free Open Source

Adempiere.

Pengaruh Perceived Ease Of Use (X5)

Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir

aplikasi ERP Free Open Source Adempiere

Perceived ease of use (persepsi

kemudahan penggunaan) merupakan variabel

kedua yang terdapat dalam model TAM.

Keberhasilan implementasi software tidak

terlepas dari peran persepsi ini yang juga turut

memengaruhi kepuasan pengguna akhir

software. Persepsi ini mengasumsikan jika

pengguna yakin bahwa software dapat

dipahami dan dioperasikan dengan mudah

tanpa upaya keras dalam menginput data,

memproses data, sehingga memberikan

informasi sesuai dengan keinginan pengguna,

pengguna akan merasa puas dan memengaruhi

perilakunya untuk tetap menggunakan

software tersebut. Menurut Tananjaya (2012),

penerapan software akuntansi berkaitan

dengan masing-masing pemakai software yang

memiliki kemampuan yang berbeda-beda

(perceived ease of use) dalam menggunakan

suatu software system informasi sehingga

tingkat kepuasan pemakai terhadap software

akuntansi juga berbeda-beda. Simpulannya,

keputusan pengguna untuk menerima software

tersebut diindikasikan oleh tingkat kepuasan

penggunaan software tersebut yang

dipengaruhi oleh kemudahan dalam

penggunaannya.

Hasil penelitian oleh Landry et. al

(2006), Sekundera (2006), dan Budiman dan

Arza (2013) mendukung dugaan diatas.

Penelitian mereka menyimpulkan bahwa ease

of use (kemudahaan penggunaan) secara

positif berpengaruh signifikan terhadap sikap

penerimaan (acceptance) penggunaan sistem,

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

kemudahan penggunaan secara individu

memuaskan pemakai akhir. Konsistensi hasil

penelitian-penelitian tersebut semakin mem-

buat nyata pengaruh perceived ease of use

terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.

Maka, hipotesis 5 dinyatakan:

HH55 : Perceived ease of use berpengaruh

terhadap kepuasan pengguna akhir

aplikasi ERP Free Open Source

Adempiere.

Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak

Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir

aplikasi ERP Free Open Source Adempiere

Page 10: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

JRAK, Volume 12, No 2 Agustus 2016

120

Keberhasilan penerapan sistem

informasi tidak akan mungkin terwujud jika

tidak ada pedoman yang mengatur mengenai

kegiatan sistem informasi. Manajemen puncak

memiliki kekuatan dan pengaruh untuk

mensosialisasikan pengembangan sistem.

Manajemen puncak bertanggung jawab untuk

memberikan dukungan, seperti menyediakan

aturan-aturan dan kebijakan dalam segala

kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan

software sistem informasi, menyediakan

sarana dan prasarana untuk pengguna akhir

software sistem informasi, atau memberikan

insentif sebagai bentuk reward atas kontribusi

dan jasa karyawan pengguna akhir software

sistem informasi. Dukungan manajemen juga

mengacu pada persetujuan dan dukungan terus

menerus dari pimpinan dan manajemen selama

proses pelaksanaan operasional dari sistem

(Al-Adaileh, 2009 dalam Nursudi dan

Sudarno, 2013). Dengan adanya dukungan dari

manajemen puncak, proses pengembangan dan

pengoperasian sistem informasi memperlihat-

kan kepada karyawan bahwa perubahan-

perubahan yang dilakukan adalah penting dan

dapat meningkatkan kinerja sistem informasi

dan kinerja karyawan.

Ini berarti semakin tinggi dukungan

yang diberikan manajemen puncak, semakin

berpengaruh pada kepuasan karyawan

pengguna akhir software sistem informasi. Hal

ini sejalan dengan hasil uji secara parsial

dalam penelitian Komara (2006), Amilia dan

Briliantien (2007), dan Septriani (2010) yang

membuktikan bahwa dukungan top

manajemen memiliki pengaruh positif

signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem

informasi. Ratnaningsih dan Suaryana (2014)

juga menemui bahwa partisipasi manajemen

secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap efektivitas sistem

informasi akuntansi. Namun, dari hasil uji

dalam penelitian Nursudi dan Sudarno (2013)

didapati faktor dukungan manajemen

berpengaruh positif namun tidak signifikan

terhadap tingkat kepuasan pengguna aplikasi

pelaporan keuangan pemerintah. Hal ini berarti

dukungan manajemen tidak selalu sejalan

dengan tingkat kepuasan pengguna, yang

diasumsikan karena sistem penggunaan

aplikasi bersifat mandatory, serta adanya

perbedaan lingkungan manajemen pada

penelitian tersebut dengan penelitian

sebelumnya. Penelitian ini ingin menguji

tingkat kepuasan pengguna aplikasi ERP Free

Open Source Adempiere yang dipengaruhi

oleh dukungan manajemen puncak. Maka,

hipotesis 6 dinyatakan:

HH66: Dukungan manajemen puncak

berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

akhir aplikasi ERP Free Open Source

Adempiere.

METODA PENELITIAN

Variabel Penelitian dan Definisi Operasio-

nal Variabel

Variabel yang menjadi titik perhatian dalam

penelitian ini terdiri dari 6 (enam) variabel

independen dan 1 (satu) variabel dependen.

1. Variabel independen (variabel bebas)

berupa kualitas sistem informasi, kualitas

informasi, kualitas pelayanan, perceived

usefulness, perceived ease of use, dan

dukungan manajemen puncak.

2. Variabel dependen (variabel terikat) berupa

kepuasan dari pengguna akhir software

informasi.

Kualitas Sistem Informasi

Kualitas sistem informasi berarti kualitas

dari kombinasi hardware dan software dalam

sistem informasi. Fokusnya adalah performa

dari sistem, yang merujuk pada seberapa baik

kemampuan perangkat keras, perangkat lunak,

kebijakan, prosedur dari sistem informasi

dapat menyediakan informasi kebutuhan

pengguna (DeLone dan McLean dalam

Radityo dan Zulaikha, 2007). Variabel ini

merupakan dimensi pertama dari tiga dimensi

yang diadaptasi dari model kesuksesan sistem

informasi DeLone dan McLean yang

diperbarui. Dimensi-dimensi yang digunakan

untuk mengukur kualitas sistem informasi

dalam model tersebut adalah kemudahan

penggunaan (ease-of-use), fungsionalitas

(functionality), keandalan (reliability),

fleksibilitas (flexibility), kualitas data (data

quality), portabilitas (portability), integrasi

(integration), dan kepentingan (importance).

Selain itu digunakan juga kemampuan

beradaptasi (adaptability), kecepatan respon

(response time), kegunaan (usability) sebagai

indikator tambahan.

Page 11: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA.……....………………………..……...……(Kowanda, Firdaus & Pasaribu)

121

Kualitas Informasi

Informasi adalah hasil keluaran dari

sistem informasi. Maka kualitas informasi

adalah penilaian pada hasil keluaran oleh

sistem informasi, serta tingkat kualitas

keluaran yang dirasakan oleh pengguna.

Variabel ini merupakan dimensi kedua dari

tiga dimensi yang diadaptasi dari model

kesuksesan sistem informasi DeLone dan

McLean yang diperbarui. Dimensi-dimensi

yang digunakan sebagai indikator kualitas

informasi adalah akurasi (accuracy), ketepatan

waktu (timeliness), kelengkapan (complete-

ness), relevan (relevance), dan konsistensi

(consistency). Indikator lain seperti

kemudahan untuk dimengerti (ease of

understand-ding), dan keamanan (security)

juga digunakan dalam penelitian ini.

Kualitas Pelayanan

Kualitas atau mutu pelayanan dapat

diketahui dengan cara membandingkan

persepsi para pelanggan atas pelayanan yang

nyata-nyata mereka terima atau peroleh

dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka

harapkan atau inginkan. Jika kenyataan lebih

dari yang diharapkan, maka pelayanan dapat

dikatakan bermutu. Sedangkan jika kenyataan

kurang dari yang diharapkan, maka pelayanan

dapat dikatakan tidak bermutu, apabila

kenyataan sama dengan harapan, maka

pelayanan disebut memuaskan (Fitzsimmons

dan Fitzsimmons dalam Baridwan dan Hanum,

2007). Dimensi kualitas sistem informasi dan

kualitas informasi mungkin merupakan

komponen kualitas yang paling penting.

Namun DeLone dan Mclean (2003)

menyatakan bahwa dimensi ketiga dari model

kesuksesan sistem informasi ini dapat menjadi

variabel yang paling penting. Dimensi-dimensi

seperti wujud fisik nyata (tangibles),

keandalan (reliability), kesiapan (responsive),

jaminan (assurance), dan empati (emphaty)

digunakan dalam penelitian ini untuk

mengukur kualitas pelayanan.

Perceived Usefulness

Persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan

sebagai suatu ukuran penggunaan teknologi

yang dipercaya akan mendatangkan manfaat

bagi orang yang menggunakannya (Budiman

dan Arza, 2013). Satu dari dua variabel yang

ditempatkan dalam model Technology

Acceptance Model (TAM) ini mencakup

dimensi kemanfaatan dan efektivitas. Indikator

yang digunakan untuk mengukur dimensi

kemanfaatan adalah menjadikan pekerjaan

lebih mudah (makes job easier), bermanfaat

(useful), menambah produktifitas (increase

productivity). Sedangkan indikator yang

digunakan mengukur dimensi efektivitas

adalah mempertinggi efektifitas (enchance

effectiveness), mengembangkan kinerja peker-

jaan (improve job performance).

Perceived Ease of Use

Persepsi tentang kemudahan penggu-

naan sebuah teknologi didefinisikan sebagai

suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa

komputer dapat dengan mudah dipahami dan

digunakan (Budiman dan Arza, 2013).

Teknologi informasi sangat mudah dipelajari,

teknologi informasi mengerjakan dengan

mudah apa yang diinginkan oleh pengguna,

teknologi informasi sangat mudah untuk

meningkatkan keterampilan pengguna, dan

informasi sangat mudah untuk dioperasikan

adalah indikator-indikator yang digunakan

dalam penelitian ini untuk mengukur persepsi

kemudahan penggunaan pengguna akhir.

Dukungan Manajemen Puncak

Dukungan top manajemen dalam

penelitian ini diartikan sebagai pemahaman

top manajemen tentang sistem komputer dan

tingkat minat, dukungan, dan pengetahuan

tentang SI atau komputerisasi (Lee dan Kim

dalam Komara, 2006). Tingkat dukungan yang

diberikan oleh top manajemen bagi sistem

informasi organisasi dapat menjadi suatu

faktor yang sangat penting dalam menentukan

keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan

dengan sistem informasi (Raghunathan dan

Raghunathan dalam Septriani, 2010).

Kepuasan Pengguna Akhir

Kepuasan pemakai menggambarkan

keselarasan antara harapan dan hasil yang

diperoleh dari adanya suatu sistem informasi.

Kepuasan pemakai merupakan tingkat

kesepadanan antara kebutuhan yang ingin

Page 12: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

JRAK, Volume 12, No 2 Agustus 2016

122

dipenuhi dengan kenyataan yang diterima

(Zunaidi, et. al 2011). Karakteristik yang

digunakan dalam penelitian ini untuk

mengukur kepuasan pengguna akhir adalah isi

(content), akurasi (accuracy), bentuk (format),

kemudahan penggunaan (ease of use),

ketepatan waktu (timeliness).

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah

semua individu karyawan pengguna akhir

(end-user) paket program aplikasi (software)

aplikasi ERP Free Open Source Adempiere

pada UKM Blassings yaitu staff accounting,

staff purchasing, staff inventory strategic, staff

audit, staff finance, staff marketing, dan staff

transportasi sebanyak kurang lebih 50 orang.

Teknik pemilihan sampel adalah non-

probability sampling, dengan menggunakan

metode purposive sampling berdasarkan

kriteria: responden bekerja di departemen yang

menggunakan ERP Free Open Source

Adempiere; responden sudah berpengalaman

menggunakan ERP Free Open Source

Adempiere lebih dari enam bulan. Metode ini

digunakan dengan pertimbangan karena

peneliti ingin mengetahui gambaran umum

dari suatu keadaan, dan terbatasnya biaya serta

waktu penelitian.

Jumlah kuesioner yang dibagikan adalah

50 kuesioner. Tetapi besarnya sampel

ditentukan berdasarkan jumlah responden yang

mengembalikan kuesioner. Periode penelitian

ini adalah mulai dari waktu penyebaran sampai

pengumpulan kuesioner.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan merupakan data

primer yang diperoleh langsung dari jawaban

responden atas daftar kuesioner, dan data

sekunder berupa berbagai literatur pustaka

seperti jurnal-jurnal penelitian terdahulu, dan

sumber-sumber lainnya yang relevan dengan

penelitian.

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan

dengan mengirimkan kuesioner langsung ke

tempat responden bekerja yang terdiri dari

pertanyaan yang bersifat tertutup (closed

questionnaires). Pertanyaan-pertanyaan dalam

kuesioner dikategorikan menjadi 7 (tujuh)

kategori, yaitu variabel kualitas sistem

informasi terdiri dari 13 pertanyaan, variabel

kualitas informasi terdiri dari 9 pertanyaan,

variabel kualitas pelayanan terdiri dari 8

pertanyaan, variabel perceived usefulness

(persepsi kemanfaatan) terdiri dari 8

pertanyaan, variabel perceived ease of use

(persepsi kemudahan penggunaan) terdiri dari

6 pertanyaan, variabel dukungan manajemen

puncak terdiri dari 6 pertanyaan, dan variabel

kepuasan pengguna akhir software ERP Free

Open Source Adempiere terdiri dari 10

pertanyaan. Seluruh variabel yang digunakan

dalam penelitian ini diukur oleh indikator-

indikator pertanyaan dalam bentuk skala

Likert lima tingkat, (Sangat Tidak Setuju(1),

Tidak Setuju (2), Ragu-ragu (3), Setuju (4),

Sangat Setuju (5).

Kuesioner yang dibagikan disertai

dengan permohonan kesediaan menjadi

responden, penjelasan tujuan penelitian, dan

petunjuk pengisian. Peneliti memberikan

waktu satu minggu bagi responden untuk

pengisian kuesioner.

Pengumpulan data sekunder didapat dari

metode studi pustaka yaitu dengan mengkaji

berbagai literatur pustaka seperti jurnal-jurnal

penelitian terdahulu, skripsi, tesis, data yang

diperoleh dan disajikan oleh pihak lain,

internet, dan sumber-sumber lainnya yang

relevan dengan penelitian.

Uji Kualitas Instrumen Penelitian

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk

mengetahui apakah alat ukur berupa item-item

pertanyaan dalam kuesioner sudah valid

(layak) untuk mengukur variabel-variabel yang

akan didefinisikan. Teknik korelasi yang

digunakan adalah Spearman’s Rho Correlation

uji 2 arah (two-tailed), dimana setiap skor item

dikorelasikan dengan total skor item variabel,

kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan

nilai kritis pada taraf signifikan 0,05 dan 0,01.

Suatu kuesioner dapat dikatakan valid ketika

setiap item pertanyaan mampu mengukur

sesuatu yang menjadi tujuan dari kuesioner

tersebut. Tinggi rendahnya tingkat validitas

akan menunjukkan sejauh mana data yang

Page 13: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA.……....………………………..……...……(Kowanda, Firdaus & Pasaribu)

123

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran

tentang variabel yang dimaksud.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan ukuran suatu

kestabilan dan konsistensi dari hasil (data)

dalam waktu yang berbeda. Indikator untuk

mengukur reliabilitas penelitian ini adalah

dengan menggunakan Cronbach’s Alpha (α).

Suatu variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.

Koefisien Cronbach’s Alpha yang mendekati

satu menunjukkan bahwa tingkat

reliabilitasnya semakin tinggi dan baik.

Teknik Analisis Data

Analisis Regresi Berganda

Berdasarkan permasalahan dan hipotesis

yang telah disajikan, maka teknik analisa yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 +

β6X6 + ε

Keterangan:

Y = Kepuasan Pengguna Akhir Software

β0 = Konstanta

β1 – β6 = Koefisien regresi variabel

independen

X1 = Kualitas Sistem Informasi

X2 = Kualitas Informasi

X3 = Kualitas Pelayanan

X4 = Perceived Usefulness

X5 = Perceived Ease of Use

X6 = Dukungan Manajemen Puncak

ε = Residual

HASIL DAN PEMBAHASAN

Demografi Responden

Data berikut menyajikan informasi

mengenai responden yang meliputi jenis

kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan

lamanya penggunaan software ERP Free Open

Source Adempiere. Untuk mendapatkan

gambaran mengenai subyek penelitian, tabel

berikut memperlihatkan profil dari responden

Tabel 1.

Identitas Responden No Keterangan Jumlah Persentase

1 Jenis kelamin 30 100

a. Pria 10 33%

b. Wanita 20 67%

2 Usia 30 100

a. Dibawah/sama dengan 20 tahun

b. 21 sampai dengan 30 tahun 29 97%

c. 31 sampai dengan 40 tahun 1 3%

d. Diatas 40 tahun

3 Pendidikan terakhir 30 100

a. SMA/Sederajat 2 7%

b. Diploma 2 7%

c. Sarjana 25 83%

d. Pasca Sarjana

e. Lainnya 1 3%

4 Lama penggunaan software Navision 30 100

a. Dibawah/sama dengan 1 tahun

b. Diatas 1 tahun 30 100%

Sumber: Data primer diolah, 2014

Sesuai dengan kriteria pengambilan

sampel, responden yang dijadikan sampel

adalah responden yang sudah berpengalaman

menggunakan software Navision lebih dari

satu tahun. Maka seluruh responden yang

berjumlah 30 responden atau sebesar 100%

telah menggunakan software Navision diatas 1

tahun. Mayoritas responden adalah wanita

sebanyak 20 responden atau sebesar 67%,

sedangkan sisanya sebanyak 10 responden

atau sebesar 33% adalah pria. Jumlah

responden yang berusia antara 21 sampai

Page 14: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

JRAK, Volume 12, No 2 Agustus 2016

124

dengan 30 tahun sebanyak 29 responden atau

sebesar 97%, dan responden yang berusia 31

sampai dengan 40 tahun sebanyak 1 responden

atau sebesar 3%. Mayoritas pendidikan

terakhir responden adalah Sarjana yaitu

sebanyak 25 responden atau sebesar 83%.

Jumlah responden dengan pendidikan terakhir

SMA/sederajat sebanyak 2 responden atau

sebesar 2%, dengan pendidikan terakhir

Diploma sebanyak 2 responden atau sebesar

2%, dan yang mengisi lainnya sebanyak 3%.

Tabel 2 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation System_Q 30 3.2308 4.6154 3.961538 .3503285

Information_Q 30 3.2222 4.4444 3.888889 .2903294

Service_Q 30 1.0000 4.3750 3.270833 .7906262

Usefulness 30 3.2500 5.0000 3.970833 .2836860

Ease 30 2.8333 4.6667 3.827778 .3726352

Top_Man 30 2.0000 4.0000 3.505556 .6228155

USAT 30 2.8000 5.0000 3.923333 .3549486

Valid N (listwise) 30

Sumber: Data primer diolah, 2014 Berdasarkan tabel 4.3 diatas, semua

variabel mempunyai Mean atau nilai rata-rata

yang tinggi mendekati nilai Maximum. Dapat

disimpulkan bahwa rata-rata responden telah

memberikan penilaian yang cukup baik

terhadap masing-masing instrumen variabel

penelitian.

Hasil Uji Hipotesis

Tabel 3

Implikasi dan Signifikansi

Variabel B Sig.t

Constant -0.909 0.073

Kualitas Sistem Informasi 0.079 0.542

Kualitas Informasi 0.325 0.018

Kualitas Pelayanan 0.01 0.817

Perceived usefulness 0.347 0.025

Perceived ease of use 0.539 0.000

Dukungan Manajemen 0.116 0.026

Sig.F .000b

Adj.R2 0.812

Tabel 4.72 menunjukkan persamaan

regresi variabel kualitas sistem informasi,

kualitas informasi, kualitas pelayanan,

perceived usefulness, perceived ease of use,

dan dukungan manajemen puncak terhadap

kepuasan pengguna akhir aplikasi ERP Free

Open Source Adempiere sebagai berikut:

Y = -0,909 + 0,079KSI + 0,325KI + 0,010KP

+ 0,347PU + 0,539PEU + 0,116Man

Temuan lain dari penelitian ini adalah,

secara simultan kualitas sistem informasi,

kualitas informasi, kualitas pelayanan,

perceived usefulness, perceived ease of use,

dan dukungan manajemen puncak berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan pengguna akhir

aplikasi ERP Free Open Source Adempiere.

Meski secara parsial ternyata hanya kualitas

informasi, perceived usefulness, perceived

ease of use, dan dukungan manajemen puncak

yang berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan pengguna akhir aplikasi ERP Free

Open Source Adempiere. Model penelitian ini

juga mampu menjelaskan variasi kepuasan

pengguna akhir aplikasi ERP Free Open

Source Adempiere sebesar 81,2 persen,

sementara sisanya sebesar 28,8 persen adalah

oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam

penelitian.

PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini didapati 4 faktor

yang secara signifikan memengaruhi kepuasan

pengguna akhir kepuasan pengguna akhir

aplikasi ERP Free Open Source Adempiere di

UKM Blesings. 4 faktor tersebut adalah

kualitas informasi, perceived usefulness,

perceived ease of use, dan dukungan

manajemen puncak. Variabel perceived ease of

Page 15: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA.……....………………………..……...……(Kowanda, Firdaus & Pasaribu)

125

use memiliki tingkat signifikansi terbaik

sebesar 0,000. Hal ini mencerminkan bahwa

responden pengguna aplikasi ERP Free Open

Source Adempiere memiliki persepsi bahwa

software tersebut mudah untuk dioperasikan,

dan responden merasa puas akan kemudahan

penggunaan dari software tersebut. Variabel

kualitas informasi berada di posisi kedua. Hal

ini mencerminkan bahwa responden pengguna

aplikasi ERP Free Open Source Adempiere

mementingkan kualitas informasi yang

dihasilkan oleh software tersebut, dan

responden merasa puas akan informasi yang

dihasilkan oleh software ERP Free Open

Source Adempiere tersebut. Dalam penelitian

ini juga didapati kualitas sistem informasi dan

kualitas pelayanan yang memiliki hasil yang

positif namun tidak signifikan. Hal ini

mencerminkan bahwa kualitas sistem

informasi dan kualitas pelayanan yang

diberikan belum sepenuhnya memenuhi

harapan responden atau belum berjalan dengan

optimal.

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi

Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir

Aplikasi ERP Free Open Source Adempiere

Hasil pengujian hipotesis yang telah

dilakukan memperlihatkan bahwa kualitas

sistem informasi yaitu software ERP Free

Open Source Adempiere berpengaruh positif

namun tidak signifikan terhadap kepuasan

pengguna akhirnya. Hasil penelitian ini senada

dengan hasil penelitian Radityo dan Zulaikha

(2007) dimana variabel system quality dalam

pengembangan sistem informasi manajemen

tidak berpengaruh signifikan terhadap user

satisfaction. Walaupun dalam penelitian ini

kualitas sistem software ERP Free Open

Source Adempiere tidak berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan penggunanya,

penelitian ini tetap yakin bahwa sistem

informasi jika diberi perhatian secara spesifik

dalam segi kemudahan penggunaan (ease of

use), fungsionalitas (functionality), keandalan

(reliability), fleksibilitas (flexibility), kualitas

data (data quality), portabilitas (portability),

integrasi (integration), dan kepentingan

(importance) akan memengaruhi kepuasan

penggunanya sehingga pengimplementasian

sistem tersebut dapat dikatakan berhasil.

Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap

Kepuasan Pengguna Akhir Aplikasi ERP

Free Open Source Adempiere

Hasil pengujian hipotesis yang telah

dilakukan memperlihatkan bahwa kualitas

sistem informasi berpengaruh positif

signifikan terhadap kepuasan pengguna akhir

software ERP Free Open Source Adempiere.

Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto

(2008), Istianingsih dan Utami (2009),

Purwaningsih (2010), Santoso (2012), Fendini

et. al (2013), Nursudi dan Sudarno (2013)

bahwa kualitas informasi terbukti secara

signifikan berpengaruh positif terhadap

kepuasan pengguna akhir. Dengan hasil ini

dapat disimpulkan bahwa segi akurasi

(accuracy), ketepatan waktu (timeliness),

kelengkapan (completeness), relevansi

(relevance), dan konsistensi (consistency)

yang terdapat dalam dimensi kualitas

informasi dirasakan secara nyata dari output

berupa laporan keuangan yang dihasilkan.

Semakin tinggi kualitas informasi yang

dihasilkan oleh software Navision akan

semakin meningkatkan kepuasan

penggunanya. Hal ini disebabkan karena

pekerjaan mereka sangat bergantung pada

akurasi, ketepatan waktu, kelengkapan,

relevansi, dan konsistensi laporan sebagai

media alat bukti perpajakan, media

pemerikasaan audit, dan pengambilan

keputusan.

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Pengguna Akhir Aplikasi ERP

Free Open Source Adempiere

Hasil pengujian hipotesis yang telah

dilakukan memperlihatkan bahwa kualitas

pelayanan yang diberikan oleh penyedia

paket program ERP Free Open Source

Adempiere berpengaruh positif namun tidak

signifikan terhadap kepuasan pengguna

akhirnya. Sistem informasi akuntansi berbasis

komputer yang diimplementasikan di UKM

Blessings rupanya belum cukup memenuhi

kualitas pelayanan seperti yang diharapkan

oleh penggunanya. Hasil ini tidak mendukung

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Baridwan dan Hanum (2007), Istianingsih

dan Utami (2009), Purwaningsih (2010),

Santoso (2012), Nursudi dan Sudarno (2013)

Page 16: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

JRAK, Volume 12, No 2 Agustus 2016

126

yang menyimpulkan bahwa kepuasan

pengguna sistem informasi dipengaruhi

positif signifikan oleh kualitas pelayanan.

Hasil yang berbeda ini mungkin disebabkan

oleh responden yang sebagian besar adalah

staf, mengingat posisi staf tidak berinteraksi

terlalu banyak dengan penyedia paket

program ERP Free Open Source Adempiere

sehingga masih ada yang merasa ragu bahkan

sangat tidak setuju bahwa segi-segi wujud

fisik (hardware, software, brainware) yang

nyata, keandalan, kesiapan, jaminan, dan

empati benar-benar telah diberikan oleh pihak

penyedia paket program ERP Free Open

Source Adempiere.

Pengaruh Perceived Usefulness Terhadap

Kepuasan Pengguna Akhir Aplikasi ERP

Free Open Source Adempiere

Hasil pengujian hipotesis yang telah

dilakukan memperlihatkan bahwa perceived

usefulness berpengaruh positif signifikan

terhadap kepuasan pengguna akhir software

ERP Free Open Source Adempiere. Hasil ini

konsisten dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Landry et. al (2006), Sekundera

(2006), Istianingsih dan Wijanto (2008), dan

Budiman dan Arza (2013) yang menyatakan

bahwa kemanfaatan (usefulness) berpengaruh

secara positif signifikan terhadap kepuasan

pengguna, sehingga berpengaruh juga terhadap

penerimaan (acceptance) penggunaan sistem

informasi. Hasil ini mencerminkan para

pengguna memiliki persepsi bahwa software

ERP Free Open Source Adempiere memberi

kontribusi positif bagi mereka sehubungan

dengan produktivitas, kinerja, dan efektivitas

tugasnya sehingga mereka puas menggunakan

software ERP Free Open Source Adempiere

tersebut. Semakin tinggi manfaat yang mereka

rasakan, akan semakin tinggi pula kepuasan

yang mereka dapatkan.

Pengaruh Perceived Ease of Use Terhadap

Kepuasan Pengguna Akhir Aplikasi ERP

Free Open Source Adempiere

Hasil pengujian hipotesis yang telah

dilakukan memperlihatkan bahwa perceived

ease of use berpengaruh positif signifikan

terhadap kepuasan pengguna akhir software

ERP Free Open Source Adempiere. Variabel

ini memiliki tingkat signifikansi yang tertinggi

dari variabel lainnya. Hal ini mencerminkan

para pengguna memiliki persepsi bahwa baik

dalam proses menginput data sampai

pengolahan laporan keuangan software ERP

Free Open Source Adempiere dapat

dioperasikan dengan mudah tanpa perlu

mengerahkan upaya yang keras. Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian oleh

Landry et. al (2006), Sekundera (2006), dan

Budiman dan Arza (2013) yang

menyimpulkan bahwa ease of use

(kemudahaan penggunaan) secara positif

berpengaruh signifikan terhadap sikap

penerimaan (acceptance) penggunaan sistem,

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

kemudahan penggunaan secara individu

memuaskan pemakai akhir. Semakin mudah

dalam pengoperasiannya, kepuasan pengguna

juga akan meningkat terhadap penggunaan

software.

Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak

Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir

Aplikasi ERP Free Open Source Adempiere

Hasil pengujian hipotesis yang telah

dilakukan memperlihatkan bahwa dukungan

manajemen puncak berpengaruh positif

signifikan terhadap kepuasan pengguna akhir

software ERP Free Open Source Adempiere.

Dukungan yang dimaksud mengacu pada

dukungan baik secara teknis maupun non

teknis. Hasil penelitian ini mencerminkan

bahwa dukungan manajemen puncak yang

diberikan melalui kebijakan-kebijakan yang

berlaku, adanya pengembangan sistem

informasi, pemberian insentif maupun

pemberlakuan hukuman tegas bagi karyawan

sehubungan dengan pemanfaatan software

ERP Free Open Source Adempiere

memperlihatkan kepada karyawan bahwa

perubahan-perubahan yang dilakukan adalah

penting dan dapat meningkatkan kinerja

mereka, sehingga berpengaruh terhadap

kepuasan karyawan dalam menggunakan

software tersebut. Hasil ini mendukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Komara

(2006), Amilia dan Briliantien (2007),

Septriani (2010), dan Ratnaningsih dan

Suaryana (2014) yang membuktikan bahwa

dukungan top manajemen memiliki pengaruh

Page 17: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA.……....………………………..……...……(Kowanda, Firdaus & Pasaribu)

127

positif signifikan terhadap kepuasan pengguna

sistem informasi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji

pengaruh variabel kualitas sistem informasi,

kualitas informasi, kualitas pelayanan,

perceived usefulness, perceived ease of use,

dan dukungan manajemen puncak terhadap

kepuasan pengguna akhir software sistem ERP

Non-berbayar. Berdasarkan hasil olah data

diperoleh hasil bahwa kualitas informasi,

perceived usefulness, perceived ease of use,

dan dukungan manajemen puncak yang

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pengguna akhir aplikasi ERP Free Open

Source Adempiere.

Saran

Saran pengembangan bagi penelitian

yang akan datang diharapkan menggunakan

sampel dari perusahaan-perusahaan yang

memakai aplikasi ERP Open Source yang

berbeda yang mungkin bisa memberikan hasil

yang berbeda dari penelitian ini. Selain itu,

diharapkan memperbanyak jumlah sampel

yang digunakan sehingga bisa memberikan

kemampuan prediksi yang lebih baik.

Penelitian ini terbatas pada pengguna software

aplikasi berbasis ERP, maka penelitian yang

akan datang bisa mengembangkan penelitian

pada pengguna software aplikasi yang non-

ERP.

DAFTAR REFERENSI

Adiwinoto, Bambang. 2012. Kinerja Bagian

Sistem Informasi Ditinjau Dari Kepuasan

Dan Peningkatan Kinerja Pelanggan

Internal Studi Kasus: STMIK Atma

Luhur Pangkalpinang. Jurnal Online

STMIK Atma Luhur, Pangkal Pinang.

Almilia, Luciana Spica, dan Irmaya

Briliantien. 2007. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kinerja Sistem

Informasi pada Bank Umum

Pemerintah di Wilayah Surabaya dan

Sidoarjo. Seminar Nasional Ilmu

Komputer dan Teknologi Informasi,

Universitas Indonesia, Jakarta.

Anshar, Satria Muhammad. 2005. Pengaruh

Persepsi Kemudahan Penggunaan

Terhadap Keberhasilan Implementasi

Aplikasi Sistem Informasi Keuangan

Daerah Dengan Persepsi Kemanfaatan,

Sikap Pengguna Dan Perilaku Untuk

Tetap Menggunakan Sebagai Variabel

Intervening. Jurnal Online Universitas

Negeri Padang, Padang.

Badriwan, Zaki, dan Latifah Hanum. 2007.

Kualitas dan Efektivitas Sistem Informasi

Berbasis Komputer. TEMA, 8 (2).

Budiman, Fuad, dan Fefri Indra Arza. 2013.

Pendekatan Technology Acceptance

Model dalam Kesuksesan Implementasi

Sistem Informasi Manajemen Daerah.

Jurnal WRA, 1 (1).

Dastgir, Mohsen, Ahmad S. Mortezaie. 2012.

Factors Affecting The End-User

Computing Satisfaction. Business

Intelligence Journal, 5 (2).

DeLone, William, and Ephraim McLean.

2003. The DeLone and McLean Model of

Information Systems Success: A Ten-Year

Update. Journal of Management

Information Systems, 19 (4).

Diptyana, Pepie, dan Stefy Agnestasia. 2010.

Studi Atas Kualitas Jasa Sistem Informasi

Pada Bisnis E-Voucher. Neo-Bis Jurnal

Berkala Ilmu Ekonomi, 4(2).

Fardinal. 2013. The Quality of Accounting

Information and The Accounting

Information System through The Internal

Control Systems: A Study on Ministry and

State Agencies of The Republic of

Indonesia. Research Journal of Finance

and Accounting, 4 (6).

Fendini, Dian Septiayu, Kertahadi, dan

Riyadi. 2013. Pengaruh Kualitas

Sistem Dan Kualitas Informasi

Terhadap Kepuasan Pengguna (Survei

Pada Karyawan Pengguna Aplikasi

Pelayanan Pelanggan Terpusat Di PT.

Page 18: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

JRAK, Volume 12, No 2 Agustus 2016

128

PLN (Persero) Area Malang). Jurnal

Adiminstrasi Bisnis, 4(1).

Ilias, Azleen, Mohd Zulkeflee Abd Razak.

2011. A validation of the end-user

computing satisfaction (EUCS) towards

computerised accounting system. Global

Business and Management Research,

03(02).

Indriani, Mirna, dan Reza Adryan. 2009.

Kualitas Sistem Informasi Dan Kepuasan

Pengguna Sistem Informasi Perguruan

Tinggi Universitas Syiah Kuala. Jurnal

Telaah dan Riset Akuntansi, 2(1).

Istianingsih, dan Setyo Hari Wijanto. 2008.

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi,

Perceived Usefulness, Dan Kualitas

Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna

Akhir Software Akuntansi. Simposium

Nasional Akuntansi XI.

Istianingsih, dan Wiwik Utami. 2009.

Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem

Informasi Terhadap Kinerja Individu

(Studi Empiris Pada Pengguna Paket

Program Aplikasi Sistem Informasi

Akuntansi Di Indonesia). Simposium

Nasional Akuntansi XII.

Komara, Acep. 2006. Analisis Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi. Jurnal Maksi, 6

(2): 143-160.

Kustono, Alwan Sri. 2011. Pengaruh

Keahlian Pengguna Terhadap Kinerja

Sistem Informasi dengan Variabel

Intervening Partisipasi, Kecemasan,

Kepuasan, Derajat Penerimaan, dan

Ketidakpastian Kerja. Jurnal Ilmiah

Ekonomi Manajemen dan

Kewirausahaan Optimal, 5 (1): 38-50.

Landry, Brett J. L., Rodger Griffeth, and

Sandra Hartman. 2006. Measuring Student

Perceptions of Blackboard Using the

Technology Acceptance Model. Decision

Sciences Journal of Innovative Education,

4 (1).

Nursudi, Amin, dan Sudarno. 2013. Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat

Kepuasan Pengguna Aplikasi Pelaporan

Keuangan Pemerintah. Diponegoro

Journal of Accounting, 2 (3)1-12.

Purwaningsih, Susanti. 2010. Kesuksesan

Penerapan Sistem Informasi pada Sistem

Informasi Pelayanan Terpadu Online

(Studi Pada PT Jamsostek (Persero)).

Aset, 12(2).

Radityo, Dody, dan Zulaikha. 2007. Pengujian

Model DeLone and McLean Dalam

Pengembangan Sistem Informasi

Manajemen (Kajian Sebuah Kasus).

Simposium Nasional Akuntansi X,

Makassar.

Ratnaningsih, Kadek Indah, dan I Gusti

Ngurah Agung Suaryana. 2014.

Pengaruh Kecanggihan Teknologi

Informasi, Partisipasi Manajemen, Dan

Pengetahuan Manajer Akuntansi Pada

Efektivitas Sistem Informasi

Akuntansi. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, 6(1).

Santoso, Hadi. 2012. Kajian Efektivitas Sistem

Informasi Pangkalpinang Education

Cyber City Berdasarkan Pendekatan

Model Delone Dan Mclean : Studi Kasus

Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang.

Jurnal Online STMIK Atma Luhur,

Pangkal Pinang.

Sekundera P.L, Charlesto. 2006. Penerimaan

Pengguna Akhir Dengan Menggunakan

Technology Acceptance Model Dan End

User Computing Satisfaction Terhadap

Penerapan Sistem Core Banking Pada

Bank ABC. Tesis. Program Pasca

Sarjana, Universitas Dipongoro,

Semarang.

Septriani, Evy. 2010. Pengaruh Kinerja

Sistem Terhadap Kepuasan Pengguna

Pada PT. Bank Muamalat Indonesia

(Tbk). Jurnal Ilmiah, Universitas

Gunadarma, Jakarta.

Setiawan, Erie, dan Andrea Saputra. 2012.

Analisis Kualitas Layanan Sistem

Page 19: DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA AKHIR APLIKASI FREE …

DETERMINAN KEPUASAN PENGGUNA.……....………………………..……...……(Kowanda, Firdaus & Pasaribu)

129

Informasi Akuntansi Gaji Pokok Pegawai

Terhadap Kepuasan Pegawai Pada

Kementerian Agama Kantor Wilayah

Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Skripsi

Sarjana Komputer STMIK GI MDP.

Talitha, Tita, dan Adi Prasetya. 2011. Analisis

Kualitas Pelayanan Penggu-naan Sistem

Paspor Terpadu Berbasis Biometrik

Terhadap Kepuasan User (Studi Kasus Di

Dinas Imigrasi Kota Semarang). Techno

Science, Vol. 5, No. 2.

Tananjaya, Venia Agustines. 2012. Kualitas

Sistem Informasi, Kualitas Informasi,

Dan Perceived Usefulness Terhadap

Keberhasilan Implementasi Software

Akuntansi. Berkala Ilmiah Mahasiswa

Akuntansi, 1(3).

Widuri, Retnaningtyas. 2010. Ketidak-

pastian Tugas Sebagai Variabel

Moderator Terhadap Hubungan antara

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Kepuasan Pengguna pada End User

Computing. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, 12 (1): 41-52.

Wijayanto, Heri. 2013. Pengaruh Budaya

Organisasi terhadap Kesuksesan

Implementasi Enterprise Resources

Planning dengan pendekatan Updated

DeLone and McLean Information System

Success Model. Jurnal Perilaku dan

Strategi Bisnis, 1, 1.

Zunaidi, Makhbub, Dwi Eko Waluyo, dan

Dewi Agustini. 2011. Analisis Pengaruh

Akurasi, Ketepatan Waktu dan Relevansi

Informasi Terhadap Kepuasan Pemakai

Sistem Informasi ATEMIS On Web di

PT TELKOM MSC Area IV Jawa

Tengah dan DIY. Seminar Nasional

Teknologi Informasi & Komunikasi

Terapan.