Upload
vaniar
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/21/2019 DH.doc
http://slidepdf.com/reader/full/dhdoc 1/12
DERMATITIS HERPETIFORMIS
Pendahuluan
Dermatitis herpetiformis (DH) juga dikenali sebagai Penyakit Duhring (Duhring’s
Disease) merupakan penyakit autoimun kronik, bisa relaps, ditandai dengan adanya lesi
papulovesikuler eritematous berkelompok, plakat urtikaria yang sangat gatal yang timbul
akibat sensitivitas gluten. Lesilesi ini biasanya timbul pada permukaan ekstensor tubuh,
biasanya ada bagian siku, lutut,pantat,skapula,punggung dan dapat juga di bagian kepala.
!agianbagian tubuh yang lain bisa saja terkena dan keparahan penyakit ini pada bagian
bagian tubuh lainnya bisa berbeda. Lesi pada penyakit ini jarang ditemukan pada bagian
atas pungguna, abdomen, muka, sela paha, dan sangat jarang terkena pada mukosa mulut.
Dr Louis Duhring menjelaskan mengenai dermatitis herpetiformis di "niversity
of Pennsylvania pada tahun #$$%. &ni adalah penyakit kulit pertama yang dijelaskan oleh
ahli kulit 'merika.
eara histologis, DH spesimen biopsi pada lesi menunjukkan adanya netrofil ada
papilla dermis dengan deposit fibrin, fragmen netrofil dan edema. *osinofil bisa juga ada.
+ikroabses papiler terbentuk dan berkembang menjadi vakuolisasi subepidermal dan pembentukan vesikel. esikel terbentuk di lamina luida, bagian yang paling lemah di
dermoepidermal juntion -erdapat juga akumulasi deposit &g' pada papilla dermis pada
lesi kulit yang dapat dilihat dengan imunofloresensi direk. -es yang dilakukan ini sangat
akurat untuk diagnosis DH sehingga ia dijadikan kriteria standar untuk menegakkan
diagnosis.
Epidemiologi
eara kuantitatif, di 'merika erikat, kasus yang teratat adalah sekitar ##.
kasus per #//./// orang dalam satu populasi.0umlah kasus yang teratat di tingkat
internasional pula adalah setinggi #/ kasus per #//./// orang
#
7/21/2019 DH.doc
http://slidepdf.com/reader/full/dhdoc 2/12
DH lebih sering terjadi pada orangorang yang berasal dari *ropa "tara. Penyakit
ini jarang terjadi pada orangorang yang berasal dari 'sia dan 'frika. Perbandingan
penyakit dermatitis herpetiformis sedikit lebih tinggi pada lakilaki dibanding perempuan
dengan perbandingan #.%% 1 #. Penyakit ini biasanya munul antara umur /%/ tahun,
namun bisa saja pada sebarang usia.
2esiko DH pada anggota keluarga pasien DH adalah #3 kali lebih tinggi dari populasi
umumnya.
Etiologi
Patogenesis
4aktor genetik dan faktor lingkungan masingmasing memainkan peran penting
dalam terjadinya kelainan pada penyakit ini, dengan hubungan erat antara HL' D5 dan
HL' D5$. Pengetahuan mengenai patogenesis DH disasarkan pada sejumlah gambaran
klinik dan observasi laboratorium. Pengamatan yang dilakukan melahirkan beberapa teori
tentang patogenesis1(#)
a. 'da hubungan yang sangat erat dengan faktor genetik dengan genotpe HL'
D5'#6/3!#6/ dan juga terhadap gengen non HL' yang belum teridentifikasi.
b. Ditemukan beberapa tingkat sensitivitas enteropati gluten dalam biopsi usus halus pada semua pasien bersamaan dengan stimulasi sistem imunitas mukosa.
. Deposit granula &g ' pada papila granula pada kulit (hal ini penting untuk diagnosis
dan terjadi pada tepi lesi).
d. &nfiltrat neutrofil dalam papil dermis.
e. Perkembangan reaksi gejala dengan terapi dapson dan gejalanya memburuk dengan
diet yang mengandung iodin inorganik.
7luten, suatu protein yang ditemukan pada gandum, barley (gandum yang digunakan
untuk mmbuat bir), dan rye (gandum hitam), memgang peranan penting ada patogenesis
dermatitis herpetiformis.(##)
7/21/2019 DH.doc
http://slidepdf.com/reader/full/dhdoc 3/12
Pendapat lama mengatakan bah8a oat (sejenis gandum) mampu menginduksi lesi pada
dermatitis herpetiformis, ternyata terbukti menegah toksisitas pada pasien dermatitis
herpetiformis(##)
2uam terjadi karena gluten dalam makanan yang dikonsumsi bergabung dengan &g',
dan ia masuk dalam pembuluh darah dan bersirkulasi. 'khirnya ia tertahan di pembuluh
darah keil pada kulit. 9eadaan ini mengakibatkan datangnya netrofil dan netrofil
melepaskan bahan kimia yang dikenal sebagai komplemen. &nilah yang menyebabkan
timbulnya ruam. :odium dibutuhkan dalam reaksi tersebut, jadi penderita DH harus
menghindar dari mengkonsumsi garam beryodium. &g' adalah antibodi yang dibentuk
pada membran mukosa pada hidung, tenggorokan, paruparu dan lambung. &g' dibentuk
sebagai respon tubuh terhadap antigen yang dikonsumsi dengan makanan atau antigen
yang diinhalasi. &g' ini mngaktivasi sistem komplemen dalam tubuh yang dikenal
sebagai jalur komplemen alternatif. istem ini adalah ara di mana terjadinya kerusakan
atau terjadinya inflamasi.
Gambaran Klinis
Diagnosis adalah berdasarkan distribusi erupsi.
Papulpapul terekskoriasi eritematous atau plakat dengan vesikel yang
herpetiformis (keil dan berkelompok) tersebar dan tersusun seara simetris pada
permukaan ekstensor termasuk siku, lutut, bokong dan bahu.
DH jarang terjadi di bahagian posterior kulit kepala dan 8ajah. Lesi jarang
didapatkan pada mukosa mulut. Papul dan vesikel eritematous serta plakat mirip urtikaria
jarang terlihat, begitu juga dengan bulla
Lesi sangat gatal, tampak pada pasien ada erosi dan krusta menggantikan vesikel
yang telah peah karena ekskoriasi
;
7/21/2019 DH.doc
http://slidepdf.com/reader/full/dhdoc 4/12
9eluhan yang sering pada penderita DH adalah rasa terbakar, rasa tertusuk dan
gatal hebat.jarang sekali pasien datang tanpa gejala yang menyertai, tetapi intensitas
pruritus bisa bervariasi.
"ntuk menyokong diagnosis, terdapat % kriteria yang harus dipenuhi yaitu 1
• Papulovesikel yang gatal pada permukaan ekstensor
• &nfltrasi neutrofil pada papilla dermis dengan pembentukan vesikel di dermal
epidermal juntion
• Deposit &g' pada papilla dermis pada kulit yang normal di samping lesi
• 2espon mendadak setelah diberikan dapson. (respon pada kulit, bukan pada usus)
7ambar #6 1 Dermatitis Herpetiformis pada siku seorang penderita perempuan berumur
%3 tahun
%
7/21/2019 DH.doc
http://slidepdf.com/reader/full/dhdoc 5/12
7ambar #6 1 7ambaran vesikopapul pada penderita DH. -erlihat effloresensi vesikopapul
yang simetris, berkelompok, dan eritematous.
7ambar 6 1 Papul dan vesikel dermatitis herpetiformis pada tangan penderita
3
7/21/2019 DH.doc
http://slidepdf.com/reader/full/dhdoc 6/12
7ambar #6 1 Papul dan vesikel pada telapak tangan penderita
Pemerisaan penun!ang
"ntuk menegakkan diagnosis DH biasanya dibutuhkan paling kurang satu biopsi
kulit, dan kadangkadang dibutuhkan juga tes laboratorium darah (untuk menari antibodi
antigliadin, antiretikulin dan antiendomysial). ampel biopsi seharusnya diambil dari
ujung lesi untuk pe8arnaan hematoksilin dan eosin dan dari lesi klit yang tampak normal
untuk pe8arnaan immunofluoresen direk. Pada penderita DH, ditemukan adanya
deposito &g' pada kulit yang normal dan yang berhampiran dengan lesi. 9eadaan seperti
ini tidak ditemukan pada pasien yang tidak menderita DH. -es yang dilakukan ini sangat
akurat untuk diagnosis DH sehingga ia dijadikan kriteria standar untuk menegakkan
diagnosis.
<
7/21/2019 DH.doc
http://slidepdf.com/reader/full/dhdoc 7/12
Diagnosis "anding
Pemfigus !ullosa
*ritema +ultiforme
=
7/21/2019 DH.doc
http://slidepdf.com/reader/full/dhdoc 8/12
Dermatosis &g' Linear
kabies
$
7/21/2019 DH.doc
http://slidepdf.com/reader/full/dhdoc 9/12
7/21/2019 DH.doc
http://slidepdf.com/reader/full/dhdoc 10/12
9ebanyakan pasien ($/?) berespon terhadap diet bebas gluten. 'da juga pasien yang
menghentikan pengobatan dapson seara total. Diet bebas gluten membutuhkan pasien
yang termotivasi karena sukar sekali untuk melakukannya dan pengobatan yang paling
bagus adalah dengan restriksi konsumsi gluten seara absolut.Diet ketat selama 3#
bulan bisa dilakukan sebelum dosis dapson dikurangi.+empertahan diet bebas gluten
adalah satusatunya ara terbaik untuk eliminasi DH, bukan hanya pada kulit, tapi juga
pada mukosa gastrointestinal.
Pasien dengan diet kurang gluten merasakan berkurangnya simptom, jadi dengan itu
diet mngurangkan dosis dapson yang dibutuhkan agar penyakit ini terkontrol.Pada
penelitian jangka pendek, Deposit &g' dan antibodi yang bersirkulasi dalam tubuh tidak
berkorelasi dengan intake gluten, namun ada juga penelitian yang berpendapatsebaliknya. Dengan menghindar dari memakan gluten selama #/ tahun dapat
mengurangkan deposit &g' kutaneus. Dengan memakan kembali gluten, deposit itu
kembali terbentuk.
Dietdiet elemental dapat memperbaik kondisi pasien dalam 8aktu beberapa minggu.
Diet ini terdiri dari asam amino bebas, trigliserida dalam amaun yang keil dan
polisakarida rantai pendek. @amun, penelitian ini belum dikonfirmasikan kesahihannya.
Dapsone # sul$apiridin
Pemberian dapsone(diaminodiphenyl sulfone) dan sulfapiridin adalah pengobatan
medikamentosa yang paling pertama diberikan untuk mengobati DH."ntuk pasien yang
kontraindikasi pemakaian dapson, misalnya pada pasien yang hemolisis jika
mengkonsumsi dapson, dapat pula digunakan dan digantikan dapson dengan
sulfapiridin.+ekanisme dan efek terapeutik dapson adalah masih samarsamar. Dapason
diserap lambat dalam saluran erna. 9adar punak terapai setelah #; jam yaitu #/#3
ugAml, setelah pemberian dosis yang dianjurkan. 9adar punak turun tetapi masih
dijumpai dalam jumlah ukup setelah $ jam. Baktu paruh eliminasi berkisar antara #/
3/ jam dengan ratarata $ jam. Pada dosis berulang sejumlah keil obat masih
ditemukan sampai ;3 hari setelah pemberian obat dihentikan sebab Cbat terikat pada
#/
7/21/2019 DH.doc
http://slidepdf.com/reader/full/dhdoc 11/12
protein plasma sebanyak 3/=/? dan mengalami daur enterohepatik. -eori yang
mungkin adalah karena inhibisi migrasi netrofil ke area lesi yang mengurangkan respon
inflamasi.2espon pembaikan bisa berlaku dramatis, pembaikan simptomatis lesi kulit
biasanya berlaku dalam beberapa jam. elepas diberikan satu dosis dapsone, tidak ada
lesi baru yang munul selama lebih kurang hari. Hal ini dikarenak golongan ulfon
tersebar luas ke seluruh jaringan dan airan tubuh. Cbat ini enderung tertahan dalam
kulit dan otot., tetapi le ih banyak di hati dan ginjal. !iasanya dosis dapson dimulai
dengan jumlah yang keil, kemudiannya ditambah selama beberapa minggu sehingga
semua simptomsimptom diobati.
Pengobatan DH yang lainnya adalah dengan menggunakan olhiine,
siklosporin, aatioprin, tetrasiklin dan prednison. Eylosporine harus diberikan dengan berhatihati pada pasien DH karena berpotensi meningkatkan resiko terbentuknya
limfoma intestinal.Penggunaan C'&@ dapat memperparah DH, namun ibuprofen dapat
digunakan karena aman.Penggunaan iodida dapat memperberat dermatitis herpetiformis.
Pengobatan dengan tetrasiklin dan sulfapiridin tidak bekerja sebaik dapson.
Perngobatan in$esi seunder
Pemberian antibiotik dapat mengobati infeksi sekunder yang diakibatkan oleh lesiyang peah akibat garukan.
Prognosis
a. Dermatitis Herpetiformis adalah penyakit dengan tingkat keparahan yang
bervariasi
b. "ntuk pasien yang responsif terhadap pengobatan dapsone dan sedikit yang
dapat melakukan diet bebas gluten terus menerus, prognosisnya baik.
. Lesi membaik setelah # F minggu, tapi lesi baru bisa saja munul. DH
adalah penyakit sepanjang hayat, tapi remisi hanya terjadi pada #/ F / persen
pasien
##
7/21/2019 DH.doc
http://slidepdf.com/reader/full/dhdoc 12/12