Upload
arlin
View
102
Download
19
Embed Size (px)
DESCRIPTION
k
Citation preview
STUDI KASUS PASIEN
PENANGANAN PENYAKIT HIPERTENSI GESTASIONAL DENGAN
PENDEKATAN HOLISTIK PADA DYAD FAMILY DI PUSKESMAS
KECAMATAN JOHAR BARU
KELOMPOK V
Arlin Chyntia Dewi 1102010036
Pembimbing :
Rifda Wulansari SP, M.kes
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA
BAGIAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
JULI 2015
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “PENANGANAN PENYAKIT
HIPERTENSI GESTASIONAL DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK PADA DYAD
FAMILY DI PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU” ini telah disetujui oleh
pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam
Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
Jakarta, Juli 2015
Pembimbing,
Rifda Wulansari SP, M.Kes
i
KATA PENGANTAR
Assalammua`alaikum wr. wb.
Alhamdulillahirabbil’aalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis
sehingga Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “PENANGANAN PENYAKIT
HIPERTENSI GESTASIONAL DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK PADA DYAD
FAMILY DI PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU” ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, periode Juli 2015. Penulis juga berharap agar
laporan ini dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama
pengetahuan tentang Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan penyakit dengan
pendekatan secara holistik. Pasien dalam laporan hasil studi kasus ini adalah salah satu pasien
dari Puskesmas Kecamatan Johar Baru ketika penulis ditugaskan di puskesmas tersebut pada
periode 29 Juni – 10 Juli 2015.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf
pengajar, serta orang-orang sekitar penulis yang terkait. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rifda Wulansari, SP, M.Kes selaku dosen pembimbing Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Universitas YARSI yang telah membimbing dan
memberi masukan yang bermanfaat.
2. dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
ii
3. DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Universitas YARSI.
4. dr. Erlina, M.Kes selaku sekretaris dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. dr. Ambar selaku Pembimbing selama bertugas di Puskesmas Kecamatan Johar
Baru.
6. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes sebagai staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
7. dr. Yusnita, MKes selaku staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
8. dr. Dian Mardhiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Universitas YARSI.
9. dr. Dini Widianti, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
10. dr. Citra Dewi, M.Kes selaku staf pengajar dan Koordinator Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
11. dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
12. Seluruh teman-teman sejawat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang
telah membantu dalam menyusun laporan ini.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan hasil studi
kasus pasien ini dirasakan oleh penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini
dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Wassalammu'alaikum wr. wb.
Jakarta, Juli 2015
iii
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan...............................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar isi.................................................................................................................................iv
Berkas Pasien.........................................................................................................................1
A. Identitas Pasien...........................................................................................................1
B. Anamnesis...................................................................................................................1
C. Pemeriksaan Fisik.......................................................................................................3
D. Pemeriksaan Penunjang..............................................................................................5
Berkas Keluarga.....................................................................................................................6
A. Profil Keluarga............................................................................................................6
B. Genogram....................................................................................................................11
C. Identifikasi Permasalahan...........................................................................................13
D. Diagnostik Holistik.....................................................................................................14
E. Rencana Penatalaksanaan............................................................................................15
F. Prognosis......................................................................................................................17
iv
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat : Percetakan Negara, Jakarta Pusat
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : D3
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal periksa : 1 Juli 2015
B. Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 1 Juli 2015
1. Keluhan Utama : Pasien G2P1A0 hamil 30 minggu datang untuk kontrol
kehamilan
2. Keluhan Tambahan : Nyeri kepala sejak 5 hari yang lalu
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien G1P0A0 hamil 30 minggu datang untuk kontrol kehamilan. Pasien
mengeluh kepala terasa nyeri sejak 5 hari yang lalu. Nyeri kepala terasa menyeluruh
dan leher belakang terasa kaku. Mules-mules yang tidak sering dan tidak begitu kuat
belum dirasakan oleh ibu. Keluhan kaki bengkak selama kehamilan disangkal
pasien.
Pasien baru saja pindah ke Jakarta selama 3 minggu. Pasien berasal dari
Sidoarjo dan pindah ke Jakarta untuk ikut suami yang mendapat pekerjaan di Jakarta
sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Sebelumnya pasien rajin kontrol kehamilan ke
bidan di kampungnya. Selama kontrol di bidan, pasien mengatakan tekanan darah
tidak pernah tinggi. Pada masa awal kehamilan, mual mual dirasakan pasien. Pasien
biasanya mendapatkan tablet Fe dari bidan desa posyandu di kampungnya setiap
bulannya dan pasien selalu rutin meminum tablet Fe tersebut. Pasien tidak merasa
1
mual jika meminum tablet Fe tersebut. Pasien khawatir keluhannya akan
membahayakan kehamilannya. Pasien berharap datang ke puskesmas kecamatan
untuk mengetahui perkembangan kehamilannya, dapat mengatasi keluhannya dan
dapat melahirkan dengan sehat baik anak maupun pasien sebagai ibu.
Riwayat Obstetri : Hamil ini
Riwayat Pernikahan : ♀ : 27 th, D3, IRT
♂ : 30 th, S1, PNS
HPHT : 07 Januari 2014
Taksiran Persalinan : 14 Oktober 2015
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah memiliki keluhan atau sakit yang sama seperti ini
sebelumnya. Riwayat kejang sebelumnya disangkal.
Riwayat Hipertensi : (-)
Riwayat Anemia : (-)
Riwayat Asma : (-)
Riwayat Alergi : (-)
Riwayat Diabetes melitus : (-)
Riwayat Penyakit jantung : (-)
Riwayat Sakit Kuning : (-)
Riwayat TB : (-)
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan ibu pasien menderita hipertensi.
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Biaya hidup pasien diperoleh dari penghasilan suaminya yang bekerja
sebagai pegawai negeri sipil. Penghasilan suaminya adalah Rp 3.000.000,- per
bulan. Suami pasien mengatakan bahwa penghasilannya tersebut dapat mencukupi
kebutuhan sehari-hari rumah tangga, bahkan dapat ditabung. Dalam satu rumah ada
dua orang yang ditanggung hidupnya.
2
7. Riwayat Kebiasaan
a. PNC : di praktek bidan di Sidoarjo dan bidan Puskesmas Kecamatan
Johar baru
b. Vaksin : TT 2x di bidan, TT1 pada usia kehamilan 20 minggu,
TT2 pada usia kehamilan 28 minggu
c. KB : -
C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik tanggal 1 Juli 2015:
1. Keadaan Umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
2. Vital Sign
Tekanan darah : 150/100 mmHg
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 92 x/menit
Suhu : 37, 0oC
3. Status Gizi
Berat badan Sebelum Hamil : 60 kg
Berat badan Hamil : 75 kg
Tinggi badan : 160 cm
IMT : 23,4 kg/m2
Simpulan : Berat Badan Normal
LILA : 26 cm
4. Status Generalis
a. Kepala
Bentuk : normocephal
Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
: pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)
Telinga : bentuk normal, tidak terdapat serumen
Hidung : septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret
Tenggorokan : T1-T1 Tenang, Hiperemis(-)
Mulut : bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor
3
b. Leher
Trakea di tengah
Pembesaran kelenjar getah bening (-)
c. Thorak
Inspeksi : bentuk dada simetris
: pergerakan dinding dada simetris
: iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : fremitus taktil dan vokal sama kanan dan kiri
: iktus kordis tidak teraba
Perkusi : sonor diseluruh lapang paru, batas jantung normal
Auskultasi : vesikuler diseluruh lapang paru, wheezing (-), ronki (-)
: bunyi jantung I dan II murni regular, murmur (-)
gallop (-)
d. Abdomen
Inspeksi : perut cembung, simetris
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : hepar dan lien sulit dinilai
e. Genitalia : Tidak diperiksa
f. Ekstremitas :
Superior : Akral Hangat, CRT <2”, edema -/-
Inferior : Akral Hangat, CRT <2”, edema -/-
5. Status Obstetri
Inspeksi : Wajah : Tidak terlihat adanya cloasma gravidarum
Thoraks : Terlihat menegang dan membesar, hiperpigmentasi
areola mammae(+), papilla mammae terlihat lebih menonjol, colostrum
(-/-)
Abdomen : Terlihat membulat simetris, striae gravidarum (+)
Ekstremitas : Tampak edema pada kedua kaki, varises (-/-)
4
Palpasi :
Leopold I : Tinggi fundus uteri 28 cm, bagian teratas teraba massa
lunak, lembut, kesan bokong.
Leopold II : Letak memanjang, teraba lengkung kontinu di sebelah
kiri ibu, kesan punggung janin, teraba bagian-bagian kecil di sebelah
kanan ibu.
Leopold III : Bagian terbawah janin bulat, keras, presentasi kepala,
kepala masih bisa digerakkan.
Leopold IV : Kepala belum masuk pintu atas panggul, teraba lima
jari diatas simpisis.
Auskultasi : Denyut Jantung Janin : 140x/menit, normal, reguler
His : (-)
TBBA :
(TFU – 12 ) x 155
(28 – 12) x 155
16 x 155
2480 gram
Pemeriksaan Dalam : Tidak dilakukan
D. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 1 Juli 2015
Darah lengkap dan Protein Urin
Tabel 1. Hasil Darah Rutin dan Protein Urin Ny. A
Pemeriksaaan Hasil Nilai rujukan
Hb 11,5g/dl 10-15 g/dl
Hematokrit 35 % 30-46 %
Leukosit 12.400/mm3 6000-17.000 / mm3
Trombosit 286.000/mm3 150.000-450.000/mm3
Protein Urin Negatif Negatif
5
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga (KK) : Tn. A, 30 tahun.
b. Identitas Pasangan : Ny. A, 27 tahun.
c. Struktur Komposisi Keluarga :
Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama Kedudukan Gender Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
1 Tn. A KK L 30 th S1 Pegawai Negeri
Sipil
Rp. 3.000.000
2 Ny. A Istri P 27 th D3 Ibu Rumah Tangga -
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah Milik sendiri.
Daerah perumahan Padat bersih.
Karakteristik Rumah dan
Lingkungan
Kesimpulan
Luas rumah: 10 x 7 m2. Tn. A tinggal bersama istrinya di rumah milik
sendiri dengan lingkungan yang padat bersih.
Keadaan rumah sudah cukup memadai dengan
telah adanya jamban, air pam dan
pembuangan sampah.
Jumlah penghuni: 2 (dua) orang.
Bertingkat/tidak bertingkat: tidak
bertingkat.
Lantai rumah: keramik.
Dinding rumah: tembok.
Jamban keluarga: ada.
Ketersediaan air bersih: air pam.
Tempat pembuangan sampah: ada.
6
Gambar 1. Denah Rumah Keluarga Tn. A
b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga
Satu unit sepeda motor.
Satu unit lemari pendingin dua pintu.
Satu unit kompor gas.
Satu unit televisi 20 inchi.
Satu unit ac.
Dua unit telepon genggam.
Satu unit setrika.
Satu unit penanak nasi.
Kepemilikan yang dimiliki keluarga Ny. A termasuk dalam ekonomi
menengah.
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Tempat berobat : Puskesmas.
b. KMS Balita : (-).
c. Jaminan kesehatan : BPJS Kesehatan.
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
7
Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Aksesibilitas Kendaraan pribadi Pasien mengaku lokasi puskesmas
cukup dekat dari rumah pasien
menggunakan kendaraan pribadi
(motor) atau angkutan umum, biaya
berobat murah dan pelayanan yang
diberikan informatif dan cukup
memuaskan.
Tarif Murah
Kualitas Cukup memuaskan
5. Pola Konsumsi Makan Keluarga
a. Kebiasaan Makan
Tn. A dan Ny. A makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari; makan pagi, siang
dan malam hari dengan menu makanan yang bervariasi. Makanan terkadang dimasak
sendiri oleh Ny. A atau membeli lauk di rumah makan/warung. Menu makanan yang
paling disukai adalah makanan seperti daging, tempe, telur, sayuran berkuah, tetapi
hanya sesekali mengonsumsi buah-buahan. Untuk cita rasa makanan sehari-hari, pasien
mengaku sangat suka makanan yang asin asin semenjak hamil. Sehari-hari garam yang
dihabiskan bisa sampai 18 gram atau 3 sendok teh perhari jika memasak sendiri. Pada
awal hingga pertengahan masa kehamilan, pasien mengaku suka sekali memakan bakso
baik membuat sendiri maupun jajan diluar. Tn. A dan Ny. A membiasakan diri untuk
mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan
membersihkan peralatan makan mereka setelah selesai makan.
b. Penerapan pola gizi seimbang
Ny. A dan suami belum menerapkan pola gizi seimbang sesuai dengan pedoman gizi
karena walaupun mereka sehari-hari telah membiasakan untuk sarapan namun kalori
makanan yang mereka konsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan kalori basal. Makanan
yang dimakan juga tidak sesuai dengan menu makanan sehat 4 sehat 5 sempurna, tidak
membatasi takaran garam, konsumsi makanan berminyak. Pasien dan suami juga jarang
melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga secara teratur. Karena selama hamil, Ny. A
menjadi malas bergerak sedangkan suami saat tidak bekerja memilih untuk beristirahat.
8
Adapun menu makanan sehari-hari yang sering dibeli atau dimasak oleh Ny. A antara
lain nasi, tempe, telur, daging seperti ayam goreng atau bakso, sayur berkuah. Pola gizi
seimbang belum diterapkan pada keluarga Ny. A. Ny. A jarang memakan buah-buahan
karena Ny. A tidak terlalu suka makan buah.
Pola makan pasien tiga hari terakhir (Food Recall) ialah :
Tanggal 28 Juni 2015, Total 1217 Kalori Pagi : 283 kalori
JumlahGr /kal protein karbohidrat LemakBubur Ayam 225 kal 8 gr 40 gr 2 grSebutir telur 68 kal 4,6g 0,49g 5,5g
Siang : 519 kaloriJumlah Gr /kal protein karbohidrat Lemak
Bakso 1 porsi 444 kkal 42,3 gr 0,61 gr 25 grAir putih 330 ml 0 0 0
Malam : 415 kaloriJumlahGr /kal protein karbohidrat Lemak
Nasi 100 gr = 175 kal 2,6 gr 27,9 gr 0,28 grTelur ceplok 240 kkal 11 gr 0 0 grTumis Capcay 92 kkal 2,2 gr 2 gr 9,2 gr
Tanggal 29 Juni 2015, Total 1258 kalori Pagi : 401 kalori
JumlahGr /kal protein karbohidrat LemakNasi 100 gr = 175 kal 2,6 gr 27,9 gr 0,28 grTelor ceplok ayam goreng
68 kkal83,36 kkal
4,6g21,1 gr
0,49gr0 gr
5,5gr62,25 gr
Teh manis 75 kal 0 0 0
Siang : 526 kaloriJumlah Gr /kal protein karbohidrat Lemak
Nasi 100 gr = 175 kal 2,6 gr 27,9 gr 0,28 grTelur dadar 75 gr = 188 kal 11,7 gr 0 0Sayur asem 100 gr = 88 kal 0,7 gr 5 gr 0Teh manis 75 kal 0 0 0
Malam : 331 kalJumlah Gr /kal protein karbohidrat Lemak
Nasi 100 gr = 175 kal 2,6 gr 27,9 gr 0,28 gr
9
Sayur Asem 100 gr = 88 kal 0.7 gr 5 gr 0Telor ceplok 68 kkal 4,6 gr 0,49 gr 5,5 gr
Tanggal 30 Juni 2015, Total 1428 kalori Pagi : 465
Jumlah Gr /kal protein karbohidrat LemakNasi uduk 260 kal 4,07 gr 32,84 gr 12,95 grBakwan goreng 2 buah
130 kal 1.99 gr 11,59 gr 6,74
Teh manis 75 kal 0 0 0
Siang : 512 kalJumlah Gr /kal protein karbohidrat Lemak
Bakso 1 porsi 444 kkal 42,3 gr 0,61 gr 25 grTelor rebus 68 kkal 4,6 gr 0,49 gr 5,5 gr
Malam : 451kalJumlah Gr /kal protein karbohidrat Lemak
Nasi 100 gr = 175 kal 2,6 gr 27,9 gr 0,28 grSayur bayam 100 gr = 88 kal 3,5 gr 6,5 gr 0,5 grTelur dadar 75 gr = 188 kal 11,7 gr 0 0
Kebutuhan kalori pasien :
Cara untuk menghitung berat badan ideal saat hamil, menurut Arsyad Rahim Ali (2009)
adalah:
BBIH = BBI + ( UH x 0,35 )
BBI = (TB – 100 ) = 160 – 100 = 60 kg, maka:
BBIH = 60 + (30 x 0,35) = 70.5 kg
Kebutuhan Kalori Basal (BEE) berdasarkan rumusan Harris Bennedict adalah:
BEE= 655 + (9,6 x BBIH) + (1,8 x TB) - (4,7 x U)
BEE= 655 + (9,6 x 70,5) + (1,8 x 160) – (4,7 x 27)
BEE= 655 + 676,8 + 288 – 126,9 = 1492,9 kalori = 1500 kalori
Kebutuhan Zat Gizi :
a . Protein 10% dari total kalori
= (15% X 1500) : 4 = 56 gr
Lemak 20% dari total kalori
= (35% X 1500) : 9 = 58 gr
Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentasi protein dan lemak
10
= (60% X 1500) : 4 = 225 gr
Interpretasi terhadap food recall pasien:
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny. A mendapat total kalori per hari :
Tanggal 28 Juni 2015 : 1217 kkal
Tanggal 29 Juni 2015 : 1258 kkal
Tanggal 30 Juni 2015 : 1428 kkal
Total kalori : 1217 + 1258 + 1428 / 3 = 1301 kalori
Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat gizi pada
pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 3 hari sebelum datang ke
puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan kurang memenuhi
jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya dan belum mencakup gizi yang
seimbang untuk kehamilannya.
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesainya masalah dalam keluarga
Suami pasien memberikan saran atas penyakit pasien dengan cara:
o Mengingatkan ke pasien untuk selalu kontrol kehamilan ke bidan/puskesmas.
o Mengingatkan bahwa penyakit hipertensi tidak dapat sembuh namun dapat
dikontrol.
o Menyarankan istrinya agar membuat dua menu yang dimana menu untuk
istrinya agar rendah garam.
b. Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluarga
Kehadiran suami pasien kurang akibat dikarenakan kesibukan kerja semenjak
pasien pindah ke Jakarta, sehingga suami pasien sulit untuk diajak ikut menemani
dan konsultasi bersama dengan pasien saat kontrol kehamilan.
Selama pasien di Jakarta, suami sibuk bekerja dan pasien hanya sendiri di rumah
dan tidak dapat mengontrol makanan yang dikonsumsi karena tidak ada yang
mengingatkan. Kurangnya kesadaran pasien terhadap faktor risiko penyakit yang
dapat timbul saat kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan pasien selama
kehamilan.
B. Genogram
11
1. Bentuk Keluarga
Keluarga Tn. A terdiri dari dua orang, yaitu Tn. A sebagai kepala keluarga dan
Ny. A sebagai istrinya. Dengan demikian, keluarga ini termasuk dalam the dyad family
dimana dalam keluarga ini hanya terdapat suami dan istri tanpa anak (anak masih didalam
kandungan).
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut Duvall (Nicholas 1984), keluarga ini termasuk dalam siklus keluarga tahap
pertama, yaitu tahap ini dimulai ketika pasien dan suami menikah untuk membentuk
keluarga baru dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru
yang intim. Pernikahan dari sepasang insan menandai dimulainya keluarga baru.
3. Fungsi Keluarga
a. Biologis:
Secara aspek biologis keluarga Tn. A telah menjalankan fungsinya dengan
baik. Selama ini pasien tinggal di rumah sebagai ibu rumah tangga yang baik.
Keluarganya selama ini cukup harmonis dan pasien mulai merasa nyaman di
rumah karena lingkungan sekitar baik dari tetangga maupun keamanan tergolong
cukup mendukung.
b. Ekonomi:
Kebutuhan ekonomi sehari-hari pasien tercukupi dengan gaji dari suaminya
sebesar Rp. 3.000.000 sebagai pegawai negeri sipil. Uang tersebut sehari-hari
dipakai untuk makan dan membayar listrik dan air. Untuk biaya melahirkan pasien
tidak begitu khawatir karena sudah menggunakan askes. Pasien sendiri tidak
bekerja semenjak pindah ke Jakarta, sebelumnya pasien bekerja membantu bisnis
keluarga di Sidoarjo.
c. Psikologis:
Secara psikologis suami dan pasien tersebut saling menyayangi satu sama lain.
Namun pasien mengaku merasa kesepian semenjak pindah ke Jakarta karena
suami pasien sibuk bekerja dan pasien lebih sering sendiri di rumah.
d. Sosial:
12
Selepas suami berangkat kerja, pasien biasa berkumpul dengan tetangga untuk
mengobrol dengan tetangga sebelah rumah yang baru dikenalnya setelah pindah
ke Jakarta. Pasien cukup senang dengan lingkungan di rumahnya karena banyak
ibu rumah tangga sehingga pasien tidak terlalu merasa kesepian.
e. Pendidikan:
Pasien dan suami pasien bersekolah masing- masing ke tingkat pendidikan D3
dan S1 sebagai pendidikan terakhir. Pasien dan suami berencana untuk
menyekolahkan anak mereka ke jenjang pendidikan tertinggi dan terbaik untuk
anak anak mereka nantinya.
4. Dinamika Keluarga
Hubungan keluarga satu sama lain selama ini tidak ada masalah. Pasien dengan
suaminya tergolong dekat. Pasien dan suami jarang bertengkar namun semenjak pasien
pindah ke Jakarta, pasien merasa kesepian karena suami bekerja dari pagi hingga sore hari
sementara pasien tidak mengenal begitu banyak orang di Jakarta. Pasien terkadang
mengeluh ingin kembali ke kampung nya kepada suami dan kadang ini menyebabkan
pertengkaran dengan suami. Namun pasien sudah mulai mengenal warga disekitar
rumahnya dan terkadang suka berkumpul bersama sehingga mulai merasa nyaman tinggal
di rumah nya sekarang.
5. Family Map
Gambar 2. Genogram Tn. A
13
C. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga
Masalah yang didapatkan dari keluarga ini, pasien belum mengetahui pola makan
yang benar dan seimbang untuk kebutuhan gizinya serta kesembuhan penyakitnya.
Suami jarang menemani istri karena sibuk dengan pekerjaannya, hal ini berisiko jika
pasien sakit tiba-tiba atau mau melahirkan.
Pasien merasa belum nyaman dan merasa kesepian dengan lingkungan barunya di
Jakarta sehingga mempengaruhi emosi pasien.
Pasien dan suaminya tidak begitu mengetahui tanda-tanda penyakit pasien tersebut
sehingga kurang sigap mengobati penyakit tersebut.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
Alasan kedatangan :
Pasien datang berobat ke Puskesmas dengan keinginan sendiri dan dukungan dari
suami untuk pemeriksaan ANC dan mengetahui apa sebenarnya penyakit yang diderita
pasien selama ini. Menurut pasien penyakit darah tinggi ini bila tidak diatasi akan
berbahaya untuk kehamilannya.
Harapan :
Pasien memiliki harapan untuk sembuh dan dapat melahirkan dengan lancar serta ibu
dan anak dapat sehat.
Kekhawatiran :
Pasien memiliki kekhawatiran penyakitnya dapat berisiko terhadap kehamilannya
terutama saat melahirkan nanti. Pasien juga khawatir perpindahannya ke Jakarta
mempengaruhi pikiran pasien dan dapat mempengaruhi kesehatan sang bayi.
14
2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
disimpulkan sebagai berikut :
Diagnosis kerja : G1P0A0 gravida 30 minggu dengan Hipertensi dalam Kehamilan
Diagnosis banding : -
3. Aspek Risiko Internal
- Genetik :
Ibu pasien menderita hipertensi.
- Pola makan :
Pasien masih sangat suka mengonsumsi garam dengan kadar yang berlebih dan makanan
makanan berminyak serta jajan sembarangan.
- Kebiasaan :
Pasien jarang makan sayur dan buah-buahan, jarang berolahraga.
4. Aspek Psikososial Keluarga
Suaminya sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak bisa selalu bersama keluarga
sehingga Ny. A takut jika nanti dia akan mengalami persalinan tetapi suaminya tidak bisa
berada di sampingnya.
Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah adanya kemauan
dari suami pasien untuk menyadarkan pasien agar mengurangi merubah pola makan dan
mengingatkan bahwa penyakit hipertensi tidak dapat sembuh namun dapat dikontrol
sehingga pasien mempunyai keinginan berobat rutin ke dokter/puskesmas/RS dan agar
memeriksan kehamilannya mulai dari sekarang setiap minggu.
5. Aspek Fungsional
• Secara aspek fungsional, menurut urutan Ecog, pasien termasuk derajat 5 yang mana
pasien tidak mengalami kesulitan sama sekali untuk melakukan aktivitas dan bekerja
sehari – hari.
15
E. Rencana Penatalaksanaan
Tabel 5. Rencana Penatalaksanaan Ny. A
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
Aspek Personal - Menjelaskan kepada pasien
tanda-tanda penyakitnya,
faktor risiko dan apa yang
harus dilakukan selanjutnya.
- Membuat tenang pasien
dengan cara memeriksa
pemeriksaan fisik.
- Memotivasi pasien untuk
kembali kontrol pada waktu
yang ditentukan.
- Memotivasi pasien untuk rajin
meminum obat yang diberikan.
- Menjelaskan kepada pasien
bahwa penyakitnya tidak dapat
sembuh namun dapat
dikontrol.
- Meningkatkan kesadaran
pasien untuk kontrol berobat
ke dokter secara teratur.
Pasien Pada saat
di
Puskesmas
dan
kunjungan
rumah
-Pasien memahami
tanda-tanda
penyakitnya, faktor
risiko penyakitnya dan
lebih sigap bila tanda-
tanda tersebut muncul.
- Pasien menjadi lebih
tenang karena
mengetahui dirinya dan
sang bayi sehat dan
aman.
- Pasien sadar dan mau
untuk mengontrol
dengan cara berobat
teratur ke dokter
Aspek Klinik - Menyiapkan persiapan
kelahiran untuk pasien serta
siap-siap merujuk ke rumah
sakit bila terdapat tanda-tanda
yang lebuh buruk dari
penyakitnya berupa
preeklampsi.
- Memberi obat-obatan anti
hipertensi.
- Methyl Dopa 3 x 250 mg.
Pasien Pada saat
di
Puskesmas
- Pasien lebih siap dan
aman saat melahirkan
- Kebutuhan kalori
terpenuhi dan dengan
garam yang dikonsumsi
berkurang diharapkan
penyakit hipertensinya
bisa membaik
- Pasien mau mengikuti
pengobatan hipertensi
agar tekanan darahnya
tetap stabil
Aspek Risiko
Internal
- Diet Garam dari 18 gram
perhari menjadi 6 gram perhari
yaitu 1 sendok teh perhari.
Memenuhi kebutuhan
kalorinya yang sebesar 1500
kalori dan pola gizi seimbang
dengan cara memberitahu
daftar makanan tambahan serta
Pasien Pada saat
di
Puskesmas
dan
kunjungan
rumah
-Kebutuhan kalori
terpenuhi, gizi seimbang
terpenuhi dan
pengurangan konsumsi
garam diharapkan
penyakit hipertensinya
dapat terkontrol.
-Pasien mau untuk
16
kandungan kalorinya. kontrol dan minum obat
secara teratur.
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
Aspek
Psikososial
Keluarga
- Mengajak dan menjelaskan
kepada keluarga pasien yaitu
suaminya untuk terus
mendukung dan
memperhatikan penyakit
pasiennya serta waktu
kelahiran pasien yang tidak
lama lagi.
- Menyiapkan RT siaga untuk
ibu yang mau melahirkan
dengan cara berdiskusi dengan
pak RT dan warga sekitar
terutama tetangga dekat rumah
pasien.
Keluarga
pasien
Pada saat
Puskesmas
dan saat
kunjungan
rumah
- Keluarga pasien
terutama suami pasien
lebih meningkatkan
perhatian dan
mendukung pasien serta
lebih sigap bila terjadi
apa-apa
- Pasien dapat perhatian
dan tidak bergantung
hanya kepada suaminya
karena tetangga dan
sekitar siap
membantunya pada saat
waktu melahirkan.
Aspek
Fungsional
Menyarankan pasien untuk tetap
beraktivitas sehari-hari seperti
biasa sesuai kemampuan
Pasien diberikan tablet Fe
Pasien Pada saat
di
Puskesmas
dan
kunjungan
rumah
-Pasien tidak terbebani
dengan pekerjaan
rumahnya dan bisa lebih
sehat
-Pasien tidak berisiko
untuk anemia
F. Prognosis
1. Ad vitam : dubia ad bonam
2. Ad sanactionam : dubia ad bonam
3. Ad fungsionam : dubia ad bonam
17