4
MENINGITIS BAKTERIAL (OTOGENIK) DIAGNOSIS Menegakkan diagnosis meningitis otogenik berdasarkan gejala klinis, laboratorium rutin, lumbal  punksi, foto mastoid dan pemeriksaan Head CT- scan. a. Anamnesis dan pemeriksaan fisik: - adanya penyakit telinga tengah yang mendasarinya, seperti otitis media danmastoiditis. - Adanya tanda-tanda dan gejala meningitis, seperti demam, kaku kuduk dan kesadaran menurun.  b. Laboratorium rutin: - Adanya peningkatan dari lekosit dan LED [laju e ndapan darah yang menunjukkan proses infeksi akut !  shift to the left " #. Lumbal $unksi: %ntuk membedakan meningitis bakterial, &iral dan jamur. Tabel 1. $erbedaan Meningitis 'akteri, (iral dan )amur. d. *oto Mastoid Dapat dilihat gambaran opacity dengan pembentukan pus, hilangnya selulae mast oid, kolesteatoma, dan kadang-kadang gambaran abs#ess. e.  Head CT- scan Adanya gambaran mastoiditis dan #erebral edema, hidrosefalus, abs#ess serebral, subdural empyema, dan lain-lain. PENATALAKSANAAN $enanganan penderita meningitis bakterial akut harus segera diberikan begitu diagnosa ditegakkan. $enatalaksanaan meningitis bakterial akut terbagi dua yakni penatalaksanaan konser&atif+ medikal dan operatif. A. TERAPI KONSERV A TIF/MEDIKAL A.1. Antibiotia $em ilihan obat-obatan antibiotika, harus terlebih dahulu dilakukan kultur darah dan Lumbal $unksi guna pembrian antibiotika disesuaikan dengan kuman penyebab. 'erikut ini pilihan antibiotika atas dasar umur: $emilihan antimikrobial pada meningitis otogenik tergantung pada pemilihan a ntibiotika yang dapat menembus saar darah otak, bakteri penyebab serta perubahan dari sumber dasar infeksi. 'akteriologikal dan respons gejala klinis kemungkinan akan menjadi lambat, dan pengobatan akan dilanjutkan paling sedikit hari setelah hasil kultur /0* akan menjadi negatif. 'eberapa dosis o bat antibiotika berdasarkan identifikasi kuman:

Diagnosis, TX, Kompli Prog Otitis Omk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Diagnosis, TX, Kompli Prog Otitis Omk

8/17/2019 Diagnosis, TX, Kompli Prog Otitis Omk

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosis-tx-kompli-prog-otitis-omk 1/4

Page 2: Diagnosis, TX, Kompli Prog Otitis Omk

8/17/2019 Diagnosis, TX, Kompli Prog Otitis Omk

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosis-tx-kompli-prog-otitis-omk 2/4

Page 3: Diagnosis, TX, Kompli Prog Otitis Omk

8/17/2019 Diagnosis, TX, Kompli Prog Otitis Omk

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosis-tx-kompli-prog-otitis-omk 3/4

Algoritma penanganan meningitis bakteri akut

Ko!tio"te!oi#

Efek anti inflamasi dari terapi steroid dapat menurunkan edema serebri, mengurangi tekanan

intrakranial, akan tetapi pemberian steroid dapat menurunkan penetrasi antibiotika ke dalam abses dan

dapat memperlambat pengkapsulan abses, oleh karena itu penggunaaan se#ara rutin tidak dianjurkan.

1leh karena itu kortikosteroid sebaiknya hanya digunakan untuk tujuan mengurangi efek masa atau

edema pada herniasi yang mengan#am dan menimbulkan defisit neurologik fokal.

Lebel et al  23445 melakukan penelitian pada 677 bayi dan anak yang menderita meningitis ba#terial

karena 8. influen9ae dan mendapat terapi deksamethason 7, mg+kg''+; tiap < jam selama hari,67 menit sebelum pemberian antibiotika. =ernyata pada pemeriksaan 6 jam kemudian didapatkan

Page 4: Diagnosis, TX, Kompli Prog Otitis Omk

8/17/2019 Diagnosis, TX, Kompli Prog Otitis Omk

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosis-tx-kompli-prog-otitis-omk 4/4

 penurunan tekanan /0*, peningkatan kadar glukosa /0* dan penurunan kadar protein /0*. >ang

mengesankan dari penelitian ini baha gejala sisa berupa gangguan pendengaran pada kelompok

yang mendapatkan deksamethason adalah lebih rendah dibandingkan kontrol. =unkel dan 0#held

2335 menganjurkan pemberian deksamethason hanya pada penderita dengan resiko tinggi, atau pada

 penderita dengan status mental sangat terganggu, edema otak atau tekanan intrakranial tinggi. 8al ini

mengingat efek samping penggunaan deksamethason yang #ukup banyak seperti perdarahan traktus 

gastrointestinal, penurunan fungsi imun seluler sehingga menjadi peka terhadap patogen lain dan

mengurangi penetrasi antibiotika kedalam /0*.

B. TERAPI OPERATIF

$enanganan fokal infeksi dengan tindakan operatif mastoidektomi. $endekatan mastoidektomi harus

dapat menjamin eradikasi seluruh jaringan patologik di mastoid. Maka sering diperlukan astoidektomi

radikal. =ujuan operasi ini adalah untuk memaparkan dan mengeksplorasi seluruh jalan yang mungkin

digunakan oleh in&asi bakteri. 0elain itu juga dapat dilakukan tindakan thrombe#tomi, jugular vein

ligation, perisinual dan cerebellar abcess drainage yang diikuti antibiotika broad spectrum dan obat-

obatan yang mengurangi edema otak yang tentunya akan memberikan out#ome yang baik pada

 penderita komplikasi intrakranial dari otitis media.

KOMPLIKASI

?omplikasi dapat terjadi sebagai akibat pengobatan yang tidak sempurna atau pengobatan yang

terlambat. ?omplikasi yang sering terjadi akibat meningitis otogenik adalah efusi subdural, empiema

subdural, &entrikulitis, abses serebri, gejala sisa neurologis berupa paresis sampai deserebrasi, epilepsi

maupun meningitis yang berulang. $ada anak-anak dapat mengakibatkan epilepsi, retardasi mental

dan hidrosefalus akibat sumbatan pada saluran /0* ataupun produksi /0* yang berlebihan. 0elain itu

 juga bisa terjadi deafness.

PROGNOSIS

Angka morbiditas dari otitis media suppurati&a dengan komplikasi ekstrakranial dan intrakranial

adalah ,@ dan 6B,3 . Cangguan gejala sisa neurologik di#atat sebanyak pasien dan yang

meninggal akibat komplikasi intrakranial otogenik sebanyak . 0ejak era pemakaian antibiotika,angka mortalitas dari meningitis bakterial menurun tajam dan dilaporkan berada diantara 4- @<.

0edangkan peneliti lain ?aftan et al  267775 melaporkan angka mortalitas 7 dan ?angsanarak et al  

233@5 sekitar 4,<.

Ceyik et al  267765 pada penelitian se#ara uni&ariat, melaporkan status koma pasien, pengobatan

antibiotika yang tidak sempurna, dan peningkatan erythrocyte sedimentation rate 2E05 berhubungan

se#ara singnifi#an dengan tingginya resiko kematian.

0%M'E:Ritarwa, Kiking. 2006. Diagnosis dan Penatalaksanaan Meningitis Otogenik. MajalahKedokteran Nusantara olume !" No. ! #al. 2$!%60.