Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI
KELAS VII SMP NEGERI 1 BAJENG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh
SUNARTI
105331115816
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Jangan pernah membuang waktumu
hanya dengan hal-hal yang kurang bermanfaat.
Ingat tidak ada kata terlambat untuk meraih mimpi
dan tidak ada kata terlambat untuk
membahagian orang-orang yang disayangi.
Ttetap optimis, berdoa, dan berikhtiar dalam mengerjakan sesuatu.
Kupersembahkan karya ini buat:
kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku,
atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis
mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
vii
ABSTRAK
SUNARTI. 2020. Pengaruh Penerapan Model Concept Sentence Terhadap
Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media Gambar Seri
Kelas VII Smp Negeri 1 Bajeng. Skripsi. Dibimbing oleh Rosmini Madeamin dan
Andi Paida.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Penerapan model
pembelajaran Concept Sentence terhadap keterampilan menulis karangan
deskripsi menggunakan media gambar seri pada siswa kelas VII SMP Negeri 1
Bajeng. 2) Pengaruh model Concept Sentence terhadap keterampilan menulis
karangan deskripsi menggunakan media gambar seri pada siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Bajeng
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang terdiri dari dua
kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, setiap kelas dilaksanakan
sebanyak tiga kali pertemuan. Penelitian ini meliputi tes pretest dan posttest baik
kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh penerapan model
pembelajaran Concept Sentence terhadap keterampilan menulis karangan
deskripsi menggunakan media gambar seri pada siswa kelas VII SMP Negeri 1
Bajeng, dapat dilihat dari hasil uji normalitas dan homogenitas diperoleh bahwa
data dari kelompok ekperimen yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Consept Sentence menggunakan media gambar seri dan kelompok
kontrol tanpa menggunakan model pembelajaran Consept Sentence menggunakan
media gambar seri diperoleh data tersebut berdistribusi normal dan homogen. Hal
ini terlihat dari hasil analisi uji normalitas dimana p-value > 0,05. Sementara pada
uji homogenitas p-value > α yaitu 0,280 > 0,05. Selanjutnya hasil pengujian
hipotesis melalui uji-t dengan menggunakan metode Independent Sample T-Test
diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi atau
p-value < (0,000< ), maka Ho ditolakdan Ha diterima.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh penerapan model Concept Sentence terhadap ketterampilan
menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar seri pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia pada kelas VII SMP Negeri 1 Bajeng.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Concept Sentence, Menulis Karangan
Deskripsi, Media Gambar Seri
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Sebagai manusia ciptaan Allah Subhanahu Wata’ala, sudah sepatutnyalah
peneliti memanjatkan ke hadirat-Nya atas segala kelimpahan rahmat dan karunia
serta kenikmatan yang diberikan kepada peneliti berupa nikmat iman, nikmat
kesehatan, nikmat waktu, nikmat alam. Nikmat Allah itu sangat banyak dan
berlimpah. Bahkan jika penulis ingin melukiskan nikmat Allah Subhanahu
Wata’ala menggunakan semua ranting pohon yang ada di dunia sebagai penanya
dan selpuruh air di lautan sebagai tintanya, maka semua ranting-ranting pohon dan
air di lautan akan habis dan belum cukup untuk menuliskan nikmat-Nya yang
senantiasa berbuat baik dan bermanfaat.
Selawat serta salam tak lupa pula peneliti ucapkan kepada Nabi
Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Kepada keluarganya, para sahabatnya,
hingga kepada umatnya yang senantiasa berpegang teguh terhadap ajaran
sunnahnya hingga akhir zaman. Manusia yang menjadi sang revolusioner Islam
yang telah menggulung tikar-tikar kebatilan dan membentangkan permadani-
permadani Islam hingga saat ini. Nabi yang telah membawa misi risalah Islam
sehingga penulis dapat membedakan antara yang hak dan yang batil. Sehingga,
kejahiliyaan tidak dirasakan oleh umat manusia di zaman yang serba digital ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan penyelesaian pendidikan
pada Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makasssar. Skripsi ini juga disusun agar
dapat memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai pengaruh penerapan
ix
model concept sentence terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi
menggunakan media gambar seri.
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan
tulisan ini. Pada kesempatan ini segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima
kasih yang teramat tulus dari relung hati yang paling dalam, karya ini
kupersembahkan kepada kedua orang tua Ayahanda Karim dan Ibunda Subaeda
yang telah berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai
penulis dalam proses pencarian ilmu. Beserta keluarga lainnya yang telah
memberi dukungan, motivasi dan sumbangsinya selama peneliti menuntut ilmu.
Penyelesaian skripsi ini tidak akan berjalan sebagaimana mestinya jika
tidak adanya keterlibatan dari berbagai pihak yang dengan tulus ikhlas
memberikan bantuan dan arahannya. Dengan segala kerendahan hati peneliti
mengucapkan terima kasih kepada Dr. Rosmini Madeamin, M.Pd., selaku
pembimbing I dan Dr. Andi Paida, M.Pd., selaku pembimbing II, yang selalu
memberikan bimbingan, arahan, dorongan, semangat, serta motivasi sejak awal
penyusunan skripsi.
Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Ambo
Asse, M. Ag., selaku rektor Univeritas Muhammadiyah Makassar, Bapak Erwin
Akib, M. Pd., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Makassar, serta Ibunda Dr. Munirah, M. Pd., selaku
Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Universitas Muhammadiyah Makassar, seluruh dosen, dan para staf dalam
lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
x
Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan
yang sangat bermanfaat bagi penulis.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada
teman-teman seperjuanganku terkhusus Fatimah, Selfiana Herman, Rasdiana
Rahman, Nur Rahmah Alfiyyah Ulfa, Sri Ayu Warsari, Selviana Putri dan Dewi
Rezkyana Bahtiar karena telah berpartisipasi dan selalu menemani dalam suka dan
duka dalam penyelesaian skripsi ini. Sahabat-sahabatku terkasih Khusnul
Khotimah, Miarwati, Musdalifah yang juga selalu memberikan motivasi dan
dukungan serta seluruh rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Angkatan 2016 terkhusus kelas E atas segala kebersamaan, motivasi,
saran, dan bantuannya kepada penulis yang telah memberi cahaya dalam
hidupnya.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, peneliti senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan
tersebut bersifat membangun, karena peneliti yakin bahwa suatu persoalan tidak
akan berhenti sama sekali tanpa adanya kritikan. Semoga dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis.
Amin Ya Rabbal Alamin
Makassar, Agustus 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 8
A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 8
1. Penelitian Relevan .......................................................................... 8
2. Hakikat Menulis .............................................................................. 11
3. Hakikat Karangan Deskripsi ........................................................... 14
4. Hakikat Model Pembelajaran Concept Centence ........................... 17
5. Hakikat Media Gambar Seri ........................................................... 22
B. Kerangka Pikir ...................................................................................... 25
C. Hipotesis ............................................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 29
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 29
B. Populasi dan Sampel ............................................................................. 31
xii
C. Defenisi Operasional Variabel .............................................................. 32
D. Instrumen Penelitian ............................................................................. 34
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 36
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 39
A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 39
1. Penerapan Model Pembelajaran Concept Sentence
Menggunakan Media Gambar Seri Terhadap Keterampilan
Menulis Karangan Deskripsi di SMP Negeri 1 Bajeng ................. 40
2. Pengaruh Model Concept Sentence Terhadap Keterampilan
Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media Gambar Seri
Sebelum dan Setelah Pelaksanaan di SMP Negeri 1 Bajeng......... 41
B. Pembahasan .......................................................................................... 52
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 55
A. Simpulan ............................................................................................... 55
B. Saran ..................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Model Desain Penelitian ........................................................................... 29
3.2 Keadaan Populasi ...................................................................................... 31
3.3 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ....................................................... 34
3.4 Aspek Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi ..... 35
3.5 Kategori Nilai Siswa dalam Menulis dengan Menerapkan Model
Concept Sentence Menggunakan Media Gambar Seri .............................. 36
4.1 Frekuensi Skor Pre-test Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Kelas Eksperimen ..................................................................................... 41
4.2 Frekuensi Skor Post-test Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Kelas Eksperimen ..................................................................................... 41
4.3 Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen........................................ 42
4.4 Frekuensi Skor Pre-test Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Kelas Kontrol ............................................................................................ 44
4.5 Frekuensi Skor Post-test Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Kelas Kontrol ............................................................................................ 44
4.6 Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol ............................................... 45
4.7 Hasil Uji Normalitas Data Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen dan
Kontrol ...................................................................................................... 47
4.8 Hasil Uji Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .. 48
4.9 Rangkuman Uji-t Metode.......................................................................... 50
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. RPP Kelas Eksperimen ............................................................................. 60
2. RPP Kelas Kontrol .................................................................................... 71
3. Data Hasil Belajar Kelas Kontrol (Kelas VII B) ....................................... 81
4. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen (Kelas VII D) ................................ 83
5. Hasil Analisis Data Hasil Penelitian ......................................................... 85
6. Data Guru dan Siswa SMP Negeri 1 Bajeng ............................................ 87
7. Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ..................................................... 89
8. Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 90
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan suatu mata pelajaran yang sangat
strategis, yakni sebagai bahasa pengantar pendidikan dan bahasa nasional.
Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam berkomunikasi baik dengan lisan maupun tulisan. Menurut
Tarigan (2013:1), keterampilan berbahasa mempunyai empat aspek, yaitu “1)
keterampilan menyimak (listening skills), 2) keterampilan berbicara (speaking
skills), 3) keterampilan membaca (reading skills), dan 4) keterampilan
menulis (writing skills)”. Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut
pada kenyataannya berkaitan erat satu sama lain. Karena memiliki hubungan
yang sangat erat, maka kempat aspek keterampilan berbahasa itu disebut catur
tunggal keterampilan berbahasa atau empat serangkai keterampilan
berbahasa.
Menurut Slamet (2008:6), keterampilan-keterampilan berbahasa yang
perlu ditekankan pada pengajaran berbahasa Indonesia merupakan
keterampilan reseptif (keterampilan mendengarkan dan membaca) dan
keterampilan produktif (keterampilan menulis dan berbicara). Pengajaran
berbahasa diawali dengan pengajaran keterampilan reseptif, sedangkan
keterampilan produktif dapat turut tertingkatkan pada tahap-tahap
selanjutnya. Seterusnya, peningkatan keduanya itu menyatu sebagai kegiatan
berbahasa yang terpadu.
2
Menulis merupakan kegiatan menuangkan ide pokok atau gagasan
dalam bentuk tulisan. Keraf (2001:34) menyatakan bahwa menulis adalah
mengungkapkan fakta, perasaan, sikap, dan isi pikiran secara jelas dan
efektif. Ada empat bentuk keterampilan menulis karangan, yaitu narasi,
deskripsi, eksposisi, dan argumentasi. Satu di antara keterampilan menulis
karangan yang sesuai dengan pembelajaran siswa di kelas VII Sekolah
Menengah Pertama (SMP) adalah menulis karangan deskripsi. Keterampilan
menulis karangan deskripsi merupakan salah satu keterampilan yang penting
dikuasai karena melalui deskripsi seseorang dapat memberikan gambaran
tentang suatu keadaan, peristiwa atau kejadian. Paragraf deskripsi adalah
pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata suatu benda, tempat,
suasana atau keadaan (Marahimin, 2001:45). Tujuan penulisan paragraf
deskripsi adalah memaparkan atau menggambarkan suatu benda, tempat,
suasana, atau keadaan. Seorang penulis deskripsi mengharapkan pembacanya,
melalui tulisannya, dapat melihat sesuatu yang dilihatnya dang dapat
mendengar sesuatu yang didengarnya.
Menulis karangan deskripsi memerlukan pola penalaran yang baik,
karena dalam hal ini pola penalaran bisa membantu mengungkapkan
gagasan/ide yang akan disampaikan penulis kepada pembaca. Selain pola
penalaran, pilihan kata/diksi juga sangat berpengaruh dalam menyusun
kalimat dalam sebuah paragraf yang baik.
Melalui pembelajaran tentang menulis paragraf deskripsi, siswa
diharapkan dapat mengembangkan keterampilannya dalam menulis paragraf
3
karena hal tersebut sangat bermanfaat baik dalam pengembangan ilmu
pengetahuan maupun dalam pengembangan diri siswa. Kenyataanya di SMP
Negeri 1 Bajeng siswa cenderung enggan mengembangkan kemampuan
dalam menulis paragraf dan siswa masih mengalami kesulitan menyampaikan
gagasan, tidak percaya diri dalam memberikan pendapat, serta siswa juga
kurang bersemangat dalam menulis, mereka lebih senang melakukan aktivitas
yang tidak ada hubungannya dengan menulis, seperti berbicara dengan teman,
tidur dalam kelas, dan sebagainya. Hal itu bisa terjadi karena dalam kegiatan
menulis banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Sedangkan permasalahan
yang timbul dari guru, yaitu mereka cenderung menggunakan model
pembelajaran konvensional seperti halnya guru lebih terfokus pada buku, dan
memberikan tugas pada siswa. Hal ini yang dapat membuat siswa merasa
bosan dan tidak aktif dalam belajar. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan
model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran agar siswa
dapat lebih termotivasi untuk menulis. Dikarenakan model pembelajaran
memiliki peran penting sebagai sarana yang dapat berfungsi sebagai perantara
untuk menyebarkan ide atau gagasan sehingga dapat merangsang perhatian
siswa dalam belajar. Model pembelajaran yang dapat digunakan salah satu
diantaranya adalah model concept sentence.
Menurut Shoimin (2014:37) model pembelajaran Consept Sentence
merupakan model pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan kartu–
kartu yang berisi beberapa kata kunci kepada siswa. Kemudian, kata kunci
4
tersebut disusun menjadi beberapa kalimat dan dikembangkan menjadi
paragraf–paragraf.
Model pembelajaran Consept Sentence ini dapat digunakan dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam melatih keterampilan
menulis karena model pembelajaran ini dapat mendorong dan
mengembangkan proses berpikir kreatif siswa. Model pembelajaran Consept
Sentence mendukung sebuah pembelajaran yang aktif dan efektif antara
pendidik dan peserta didiknya.
Media merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh guru dalam
sebuah pembelajaran. Media pembelajaran tersebut dapat memanfaatkan
aneka sumber belajar baik yang ada dilingkungan sekolah atau sekitarnya.
Media juga sangat penting dalam pembelajaran agar menarik perhatian siswa.
Pada proses kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1
Bajeng, media yang digunakan hanya buku atau modul paket belajar siswa
sehingga pembelajaran cenderung monoton. Media pembelajaran diduga
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dengan penggunaan dan pemilihan
media yang tepat diharapkan pembelajaran menulis siswa dapat meningkat.
Media gambar membantu siswa untuk lebih mudah mengaitkan
imajinasinya dalam menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat dan
menyusun kalimat-kalimat menjadi sebuah karangan. Gambar berfungsi
untuk mengarahkan siswa agar lebih fokus dalam menulis karangan. Dengan
adanya bantuan gambar, diharapkan tingkat kemampuan menulis siswa
5
khususnya menulis karangan deskripsi dapat ditingkatkan. Fokus pada
penelitian ini menggunakaan media gamba seri.
Menurut Azhar (2009:119), gambar seri merupakan gambar dengan
rangkaian kegiatan atau cerita yang disajikan secara berurutan. Peneliti
menggunakan media gambar seri, karena media tersebut dapat membantu
siswa untuk lebih mudah mengaitkan imajinasinya untuk menyusun kata-kata
menjadi sebuah kalimat, dan menyusun kalimat-kalimat menjadi sebuah
karangan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peniliti ingin meneliti
pengaruh Concept Sentence terhadap keterampilan menulis karangan
deskripsi menggunakan media gambar seri pada siswa kelas VII SMP Negeri
1 Bajeng. Model pembelajaran Concept Sentence dan media gambar seri pada
keterampilan menulis karangan deskripsi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, rumusan masalah yang menjadi
fokus penelitian adalah
1. Bagaimana penerapan model concept centence terhadap keterampilan
menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar seri pada siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Bajeng?
2. Bagaimana pengaruh concept centence terhadap keterampilan menulis
karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar seri pada siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Bajeng?
6
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui penerapan model concept centence terhadap keterampilan
menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar sari
pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bajeng.
2. Mengetahui pengaruh concept centence terhadap keterampilan menulis
karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar sari pada siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Bajeng.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat yang bersifat teoretis dan
praktis.
1. Manfaat Teoretis
a. Memberikan informasi tentang pengaruh concept centence dengan
menggunakan media gambar seri terhadap keterampilan menulis
karangan deskripsi.
b. Memberikan sumbangan terhadap teori pembelajaran yang berkaitan
keterampilan menulis.
c. Menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya bidang
pembelajaran Bahasa Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Siswa
Manfaat penelitian ini bagi siswayaitu untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam keterampilan menulis karangan deskripsi
7
b. Guru
Manfaat bagi guru yaitu memberikan sumbangan pada para
pendidik bahwa perlu adanya penggunaan model pembelajaran yang
baru seperti model pembelajaran Concept Sentence dengan
berbantuan media gambar seri untuk meningkatkan pembelajaran
agar keberhasilan dalam proses pembelajaran dikelas dapat tercapai.
c. Sekolah
Manfaat bagi sekolah yaitu dari hasil penelitian ini diiharapkan
dapat mmeningkatkan kualitas pembelajaran menulis karangan
deskripsi di sekolah yang bersangkutan.
d. Peneliti Selanjutnya
Manfaat penelitian ini bagi peneliti selanjutnya adalah untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan membantu mengatasi,
memecahkan, dan mencegah masalah yang ada pada objek yang
diteliti.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian Relevan
Penelitian dengan model Concept Sentence pernah dilakukan oleh
Rachmawati (2015), dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
Concept Sentence terhadap Kemampuan Menulis Deskripsi Sederhana
Peserta Didik Tunarungu Kelas VII”. Hasil penelitian ini diketehui
bahwa nilai perolehan peserta didik dalam menulis deskripsi sederhana
pada kondisi baseline (A1) berkisar antara 30% hingga 47%. Sementara
peningkatan yang cukup signifikan ditunjukan pada kondisi intervensi
(B), yaitu kemampuan menulis deskripsi peserta didik Tunarungu
menjadi 60%-80%. Kemudian kondisi baseline 2 (A2) yang
berkedudukan sebagai kelas kontrol skor perolehan menulis deskripsi
peserta didik tunarungu 63%-70%. Persentase overlap menunjukkan
hasil 0% artinya intervensi model pembelajaran Concept Sentence
memiliki pengaruh yang baik terhadap kemampuan menulis deskripsi
peserta didik Tunarungu. Persamaan dengan penelitian yang akan
dilakukan yaitu sama-sama meneliti pengaruh model pembelajaran
Concept Sentence terhadap keterampilan menulis deskripsi. Adapun
perbedaannya yaitu lokasi penelitian dan penelitian ini tidak
menggunakan media sedangkan penelitian yang akan dilakukan
menggunakan media gambar seri.
9
Penelitian dengan model Concept Sentence pernah dilakukan oleh
Cahyani, dkk (2019), dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
Consept Sentence Berbantuan Media Audio Visual terhadap
Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia Siswa Kelas II Gugus Patimura
Denpasar Selatan”. Hasil pembelajaran dengan model Consept Sentence
berbantuan media Audio Visual secara keseluruhan lebih baik
dibandingkan dengan pembelajaran tanpa media pendukung yang
ditunjukan dengan nilai rata–rata kelompok siswa eksperimen yaitu
kelas IIa SD Negeri 11 Sesetan X= 84, 183 dan nilai rata – rata
kelompok siswa kontrol yaitu kelas II SD Negeri 18 Sesetan X= 75, 208.
Dari nilai rata – rata kelas eksperimen dan kelas kontrol maka diperoleh
nilai rata – rata kelas eksperimen lebih besar dari pada nilai rata – rata
kelas kontrol (X= 84, 183 > X= 75, 208). Hal ini mengandung arti
bahwa model pembelajaran Consept Sentence berbantuan media Audio
Visual, hasil belajarnya lebih baik dibandingkan tanpa menggunakan
model atau media dalam proses pembelajaran. Persamaan dengan
penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama meneliti tentang
pengaruh model pembelajaran Concept Sentence terhadap keterampilan
menulis pada siswa dan sama-sama menggunakan dua kelas yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol.. Adapun perbedaannya yaitu lokasi
penelitian, penelitian ini menggunakan media audio visual sedangkan
penelitian yang akan dilakukan menggunakan media gambar seri, dan
penelitian ini menggunakan desain Subject Single Research (SSR)
10
sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan desain True
Experimental Design.
Penelitian dengan model Concept Sentence pernah dilakukan oleh
Ain (2018), “Pengaruh Model Concept Sentence terhadap Keterampilan
Menulis Karangan Sederhana Pada Siswa Kelas IV SDN Kerangkulon 1
Demak”. Hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri Kerangkulon 1
Demak diperoleh data pretest dengan rata-rata 53,51 setelah diberikan
perlakuan menggunakan model pembelajaran Consept Sentence rata-rata
posttest menjadi sebesar 75,37. Pada hasil uji, thitung =13,618 untuk α =
5% dan ttabel = 2,056, karena t-hitung> t-tabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Model pembelajaran Consept Sentence berpengaruh terhadap
keterampilan menulis kelas IV SD Negeri Kerangkulon 1 Demak.
Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama
meneliti tentang pengaruh model pembelajaran Concept Sentence
terhadap keterampilan menulis pada siswa. Adapun perbedaannya yaitu
lokasi penelitian, penelitian ini hanya menggunakann 1 kelas saja tidak
terdapat kelas kontrol maupun kelas eksperimen sedangkan penelitian
yang akan dilakukann menggunakan dua kelas yaitu kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Dan objek penelitian ini yaitu keterampilan menulis
karangan sederhana sedangkan penelitian yang akan dilakukan yaitu
keterampilan menulis karangan deskripsi.
11
2. Hakikat Menulis
Hakikat Menulis Pada hakikatnya menulis dapat dijelaskan
beberapa teori tentang pengertian menulis, tujuan menulis, dan manfaat
menulis.
a. Definisi Menulis
Menulis adalah aspek berbahasa terakhir yang harus dikuasai
seseorang. Menulis juga adalah serangkaian kegiatan untuk
mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan perasaan ke dalam
lambang-lambang kebahasaan. Menurut Tarigan (2008:22), menulis
adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga
orang lain dapat membaca lambang-lambang tersebut.
Menurut Rosidi (2009:2) menulis adalah sebuah kegiatan
menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang
diungkapkan dalam bahasa tulis yang diharapkan dapat dipahami
oleh pembaca dan berfungsi sebagai alat komunikasi secara tidak
langsung. Nurjamal, dkk (2013:36) mengemukakan bahwa menulis
merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalan bentuk
bahasa tulis untuk tujuan, misalnya, memberi tahu, meyakinkan, dan
menghibur. Hasil dari proses kreatif menulis ini biasa disebut dengan
istilah tulisan atau karangan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa kegiatan menulis pada dasarnya merupakan suatu proses
12
penyampaian ide, gagasan, pikiran, dan perasaan dalam bentuk
tertulis. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan
penting yang wajib dikuasai siswa untuk berkomunikasi atau
menyampaikan ide-ide. Kegiatan menulis juga bisa dikatakan
sebagai penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa tulis
sebagai alat atau medianya.
b. Tujuan Menulis
Tujuan menulis bermacam-macam tergantung pada ragam
tulisannya, Nurjamal, dkk (2013:69), menyatakan menulis bertujuan
(1) mengajak; (2) menginformasikan; (3) meyakinkan, dan; (4)
membujuk atau menghibur pembaca. Selanjutnya Tarigan, (2008:24)
mengemukakan tujuan menulis ada empat (1) memberitahu atau
mengajar, (2) meyakinkan atau mendesak, (3) menghibur atau
menyenangkan, (4) mengutarkan/mengekspresikan perasaan dan
emosi yang berapi-api.
Hartig (Tarigan, 2008:25), menyatakan bahwa tujuan menulis
adalah: (1) tujuan penugasan (assignmentpurpose), (2) tujuan
altruistik (altruilsticpurpose), (3) tujuan persuasive
(aersuasivepurpose), (4) tujuan penerangan (intabelionalpurpose),
(5) tujuan pernyataan diri (self-exlpresif purpose), (6) tujuan kreatif
(creativepurpose), dan (7) tujuan memecahkan masalah (problem-
solvingpurpose).
13
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan menulis adalah untuk menjelaskan sesuatu atau menceritakan,
memberi arahan atau petunjuk, mendesak atau meyakinkan, dan
menghibur atau menyenangkan serta tujuan tertentu.
c. Manfaat Menulis
Setiap kegiatan yang dilakukan hendaknya
mempertimbangkan manfaat yang akan diperoleh. Morsey (Tarigan,
2008:20) mengatakan bahwa manfaat menulis yaitu merekam,
meyakinkan, melaporkan, serta mempengaruhi orang lain dengan
maksud dan tujuan agar dapat dicapai oleh para penulis yang dapat
menyusun pikiran serta mnyampaikan pesan dengan jelas dan mudah
dipahami. Kejelasan tersebut bergantung pada pikiran, organisasi,
penggunaan kata-kata dan struktur kalimat yang baik.
Menurut Suparno dan Yunus (2003:1-3), manfaat menulis
adalah; (1) meningkatkan kecerdasan; (2) mengembangkan daya
inisiatif dan kreativitas; (3) menumbuhkan keberanian; (4)
mendorong kemauan dan kemampuan menimbulkan informasi.
Seseorang sukar menulis karena tidak tahu untuk apa dia menulis,
merasa tidak berbakat menulis, dan tidak tahu bagaimana harus
menulis.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
menulis menjadi kegiatan dari aktivitas intelektualitas dan sebuah
kegiatan berbahasa, menulis juga memberikan manfaat dalam
14
kehidupan sehari-hari. Menulis dapat membantu meringankan beban
pikiran dan perasaan serta sebagai media mengungkapkan ide dan
gagasan untuk disampaikan kepada para pembaca. Bagi pembaca,
tulisan yang dihasilkan oleh penulis dapat dinikmati sebagai media
hiburan.
3. Hakikat Karangan Deskripsi
a. Definisi karangan deskripsi
Apabila seseorang menuangkan buah pikiran, gagasan,
perasaan, pengalaman atau lainya kedalam bahasa tulis, kegiatan
tersebut adalah kegiatan mengarang. Untuk dapat menyampaikan
suatu pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman atau lainnya,
seseorang perlu memiliki perbendaharaan kata yang memadai,
terampil menyusun kata-kata menjadi kalimat yang jelas, dan mahir
memakai bahasa secara efektif. Sebagaimana dikemukakan oleh Gie
(1992:18), bahwa “Untuk dapat menyampaikan gagasan dan fakta
secara lincah dan kuat, seseorang perlu memiliki perbendaharaan
kata yang memadai, terampil menyusun kata-kata menjadi beraneka
kalimat yang jelas, dan mahir memakai bahasa secara efektif”.
Karangan adalah suatu bentuk sistem komunikasi lambang visual
(Nurgiyantoro, 2001:296). Sedangkan menurut Gie (1992:17)
karangan merupakan hasil perwujudan gagasan seseorang dalam
bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Jadi
15
karangan itu merupakan hasil dari mengarang, seseorang yang ingin
menghasilkan karangan harus melalui kegiatan mengarang.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
karangan deskripsi adalah karangan yang memaparkan dan
menggambarkan suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang di dialami oleh
penulis.
b. Ciri-Ciri Karangan Deskripsi
Ciri-ciri karangan deskripsi menurut Semi (2007:66),
sebagai berikut:
1) Berupaya memperlihatkan detil atau rincian tentang objek.
2) Lebih bersifat mempengaruhi emosi dan membentuk imajinasi
pembaca.
3) Umumnya menyangkut objek yang dapat diindera oleh
pancaindera sehinggga objeknya pada umumnya, benda, alam,
warna dan manusia.
4) Disampaikan dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata
yang menggugah.
5) Organisasi penyajiannya lebih umum menggunakan susunan
ruang.
c. Jenis-jenis Karangan Deskripsi
Menurut Semi (2007:67) karya tulis deskripsi dapat dibagi
atas dua jenis, yaitu 1) deskripsi artistik, dan 2) deskripsi
16
ekspositorik. Berbeda dengan pendapat tersebut, Marahimin
(2004:46) membedakan karangan deskripsi secara garis besar yaitu
1) deskripsi ekspositori, dan 2) deskripsi impresionistis.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulan
bahwa karangan deskripsi meliputi, 1) deskripsi artistik, 2) deskripsi
ekspositorik, dan 3) deskripsi impresionistis. Berikut penjelasannya.
1) Deskripsi artistik
Deskripsi artistik merupakan deskripsi yang memiliki nilai
artistik atau nilai keindahan karena cara penyajiannya dengan
menggunakan gaya bahasa sastra.
2) Deskripsi ekspositorik
Deskripsi ekspositorik merupakan deskripsi yang hampir
mendekati bentuk eksposisi, baik mengenai isi, yang cenderung
fakta, maupun gaya penyajiannya yang cenderung lugas.
3) Deskripsi impresionistis
Deskripsi impresionistis, kadang-kadang dinamakan juga
deskripsi stimulatif, adalah untuk menggambarkan impresi
penulisnya, atau untuk menstimulir pembacanya.
17
d. Langkah-langkah Menyusun Karangan
Deskripsi langkah menyusun karangan deskripsi:
1) Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan.
2) Tentukan tujuan.
3) Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan
dideskripsikan.
4) Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun
kerangka karangan).
5) Menguraikan kerangka karangan menjadi deskripsi yang sesuai
dengan tema yang ditentukan.
Contoh karangan deskripsi: Hampir semua pelosok
Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang
masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna.
Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna
yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai
dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk
bahan penelitian dan objek wisata.
4. Hakikat Model Pembelajaran Concept Centence
Kajian teori yang digunakan dalam hakikat model pembelajaran
Concept Sentence, yaitu (a) pengertian model pembelajaran Concept
Sentence, (b) kelebihan model pembelajaran Concept Sentence, (c)
kelemahan model pembelajaran Concept Sentence.
18
a. Definisi Model Pembelajaran Concept Sentence
Menurut Shoimin (2014:37), model pembelajaran Concept
Sentence adalah salah satu tipe model pembelaajaran yang
dikembangkan dari Cooperative Learning. Model Concept Sentence
merupakan model pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan
kartu-kartu yang berisi beberapa kata kunci kepada siswa.
Kemudian, kata kunci tersebut disusun menjadi beberapa kalimat
dan di kembangkan menjadi paragraf-paragraf. Model ini dilakukan
dengan siswa dibentuk kelompok heterogen yang membuat kalimat
dengan minimal 4 kata kunci sesuai materi yang disajikan.
Menurut Istarani (2012:192), penyampaian materi ajar melalui
pemberian kata-kata kunci yang singkat dan padat akan tetapi
mencakup seluruh materi yang diajarkan merupakan intisari
penggunaan model pembelajaran Concept Centense.
Jadi, penyampaian konsep-konsep dasar dan singkat pada
suatu proses belajar mengajar adalah bagian utama dari model
pembelajaran Concept Sentence yang efektif dan efisien. Dengan
demikian tidaklah mudah dalam menggunakan model pembelajaran
ini, sebab seorang guru harus mahir dan muktahir dalam pembuatan
konsep-konsep yang sangat mendasar secara singkat, tepat dan
padat.
19
b. Kelebihan Model Pembelajaran Concept Sentence
Shoimin (2014:38) menyatakan bahwa model pembelajaran
Concept Sentence memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
1) Mudah dibuat guru, hanya menghilangkan satu kata dalam
kalimat.
2) Siswa tidak perlu menjelaskan jawabannya, hanya perlu
memadukan rumpang atau tidak jawabannya.
3) Siswa diajarkan untuk mengerti dan hafal mengenai materi.
Menurut Istarani (2012:193), beberapa kelebihan model
pembelajaran Concept Sentence sebagai berikut:
1) Akan mempermudah siswa dalam memahami materi yang
disajikan dalam bentuk konsep dasar secara singkat, tepat dan
padat.
2) Materi akan terarah dan tersajikan secara benar, sebab guru
terlebih dahulu menjabarkan uraian materi.
3) Melatih siswa untuk bekerja sama dan menghargai kemampuan
orang lain sebab ia melakukan diskusi.
4) Melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman
sekelasnya.
5) Akan dapat menperdalam dan mempertajam pengetahuan siswa
sebab ia diberikan kesempatan untuk membuat kata-kata kunci
pembelajaran.
20
6) Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab pada akhir
pembelajaran akan ada sidang pleno yang dipandu oleh guru.
c. Kelemahan Model Pembelajaran Concept Sentence
Shoimin (2014:38) menyatakan bahwa kekurangan model
pembelajaran Concept Sentence sebagai berikut. Pertama, guru
kurang efektif dan inovatif dalam membuat soal. Kedua, siswa
kurang terpacu dalam mencari jawaban karena hanya cukup
menebak kata karena biasanya hanya kata hubung. Ketiga, kurang
cocok digunakan pada setiap bidang studi.
Menurut Istarani (2012:193) kekurangan model pembelajaran
Concept Sentence sebagai berikut. Pertama, siswa kurang terbisa
dalam membuat kata- kata kunci dalam penguasaan materi ajar.
Kedua, dalam diskusi sering kali hanya beberapa orang saja yang
aktif. Ketiga, pembicaraan dalan diskusi sering kali melenceng dari
hakikat pembelajaran yang sebenarnya. Keempat, adanya ditentukan
siswa kurang memiliki bahan dalam melaksanakan diskusi.
d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Concept Sentence
Saat proses pembelajaran, diperlukan adanya langkah-langkah
yang tepat agar pembelajaran dapat berjalan secara optimal.
Langkah-langkah pembelajaran yang tepat juga sangat menentukan
keberhasilan suatu model pembelajaran. Huda (2014:316)
mengemukakan langkah-langkah model concept sentence sebagai
berikut:
21
1) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
2) Guru menyajikan materi terkait dengan pembelajaran
secukupnya.
3) Guru membentuk kelompok yang anggotanya kurang lebih 4
orang secara heterogen.
4) Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai dengan materi
yang disajikan.
5) Setiap kelompok diminta untuk membuat beberapa kalimat
dengan menggunakan minimal 4 kata kunci yang diberikan.
6) Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang
dipandu oleh guru.
7) Siswa dibantu oleh guru memberikan kesimpulan.
Menurut Istarani (2012: 193), langkah-langkah pembelajaran
dengan menggunakan model Concept Sentence yaitu sebagai berikut:
1) Menyampaikan tujuan: guru menyampaikan tujuan kompetensi
yang ingin dicapai.
2) Menyajikan informasi: guru menyajikan materi secukupnya.
3) Pembentukan kelompok: guru membentuk kelompok yang
anggotanya sekitar 4 orang secara heterogen.
4) Penyajian informasi kedua: guru menyajikan beberapa kata
kunci sesuai materi yang disajikan.
5) Tiap kelompok diarahkan membuat beberapa kalimat dengan
menggunakan beberapa kata kunci yang diberikan.
22
6) Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang
dipandu oleh guru.
7) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
langkah-langkah model pembelajaran Concept Sentence adalah diawali
guru menyampaikan materi pembelajaran, kemudian guru membentuk
sebuah kelompok kerja yang masing-masing kelompok kurang lebih
terdiri dari 4 orang. Kelompok tersebut diberikan kartu yang berisi kata
kunci. Kata kunci tersebut menjadi acuan dalam menulis sebuah
karangan deskripsi.
5. Hakikat Media Gambar Seri
a. Definisi Gambar Seri
Media gambar seri termasuk ke dalam media yang berbentuk
visual. Hal itu sesuai dengan pengklasifikasian media menurut Arief
(1996:82) adalah media yang termasuk media visual yakni pesan
yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol
komunikasi visual (yang menyangkut indera penglihatan). Media
grafis meliputi: gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun,
poster, peta/globe, papan flannel, papan bulletin.
Media ini juga disebut dengan flow chart atau gambar susun.
Media gambar seri dapat dibuat dari kertas manila lebar yang berisi
beberapa buah gambar atau dibuat dari kertas biasa yang berisi
beberapa buah gambar kemudian dibagikan kepada siswa. Gambar
23
tersebut berhubungan satu sama lain sehingga merupakan rangkaian
cerita. Setiap gambar diberi nomor urut sesuai dengan jalan cerita.
Media ini sangat sesuai untuk melatih keterampilan menulis
terutama menulis karangan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (Tim
Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2008:435), gambar adalah tiruan
barang (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya) yang dibuat
dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas dan sebagainya.
Sedangkan seri adalah rangkaian yang berturut-turut. Jadi gambar
seri adalah rangkaian tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan
sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil pada kertas dan
sebagainya yang berturut-turut.
Azhar (2009:119) mengungkapkan bahwa gambar seri
merupakan gambar dengan rangkaian kegiatan atau cerita yang
disajikan secara berurutan. Siswa berlatih mendiskripsikan setiap
gambar, yang nanti hasil deskripsi setiap gambar apabila
dirangkaikan akan menjadi suatu karangan yang utuh. Artinya,
ketika menceritakan kejadian dalam gambar seri seseorang harus
memperhatikan urutan kejadian dalam gambar tersebut, dan cara
menceritakannya harus runtut sesuai dengan gambar.
Jadi yang dimaksud dengan gambar seri adalah kumpulan
gambar yang berbeda antara yang satu dengan yang lain tetapi saling
berurutan dan berkaitan satu sama lain.
24
b. Fungsi Media Gambar Seri
Gambar seri menurut Nawangwulan (Rahmawati, 2007:36)
memiliki fungsi sebagai berikut :
1) menambahkan motivasi siswa dalam pembelajaran menulis
2) menumbuhkan daya cipta dengan merangkaikan kata-kata
menjadi suatu karangan
3) menginformasikan kepada siswa tentang objek, kejadian dan
hubungan antar kejadian
4) melatih siswa mengatur alur cerita
5) memudahkan siswa mengembangkan cerita
6) melatih penguasaan kosakata
7) melatih penguasaan kalimat.
c. Kelebihan dan Kekurangan Media
Gambar Seri Media gambar seri menurut Nursini (Rahmawati,
2007:36) memiliki kelebihan sebagai berikut:
1) Umumnya harganya murah
2) Mudah didapat
3) Mudah dipergunakan
4) Dapat memperjelas suatu masalah
5) Lebih realistis
6) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan
7) Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
25
Disamping memiliki kelebihan, media gambar seri juga
memiliki kekurangan, antara lain:
1) untuk memperbesar gambar memerlukan proses dan biaya yang
cukup besar
2) pada umunya hanya 2 dimensi yang nampak pada gambar
3) tanggapan bisa berbeda dari gambar yang sama.
B. Kerangka Pikir
Pembelajaran menulis bukanlah sebuah keterampilan yang mudah
dikuasi dalam waktu yang singkat. Menulis merupakan keterampilan
berbahasa yang membutuhkan konsentrasi agar mampu menuangkan isi
pikiran dalam bentuk tulisan. Pada keterampilan menulis terdapat empat jenis
karangan yaitu, narasi, eksposisi, argumentasi, dan deskripsi. Namun peneliti
lebih berfokus kepada keterampilan menulis yaitu pembelajaran menulis
karangan deskripsi.
Pelaksanaan penelitian ini, penulis memberikan tes awal (pretest)
untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan materi menulis
karangan deskripsi menggunakan model pembelajaran Concept Sentence dan
media gambar seri. Selanjutnya peneliti memberikan perlakuan (treatment)
dengan mengajarkan materi menulis karangan deskripsi menggunakan model
Concept Sentence dan media gambar seri pada kelas eksperimen, dan
memberikan materi menulis karangan deskripsi tanpa menggunakan model
Concept Sentence dan media gambar seri pada kelas kontrol. Setelah
memberikan perlakuan, peneliti memberikan tes akhir (posttest) untuk
26
mengetahui hasil menulis karangan deskripsi setelah menerapkan model
Concept Sentence dan media gambar seri di kelas eskperimen dan hasil
menulis karangan deskripsi di kelas kontrol tanpa menggunakan model
Concept Sentence dan media gambar seri. Kemudian data pretest dan posttest
dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Setelah itu terdapatlah temuan apakah model Concept Sentence dan media
gambar seri berpengaruh dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi
pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bajeng.
27
Bagan 2. 1 Kerangka Pikir
Keterampilan Menulis
Narasi Eksposisi Argumentasi Deskripsi
Pre-test
Post-test
Temuan
Pembelajaran menulis
karangan deskripsi
menggunakan Model
Pembelajaran Concept
Sentence dan media gambar
seri (kelas eksperimen)
Pembelajaran menulis
karangan deskripsi tanpa
menggunakan Model
Pembelajaran Concept
Sentence dan media gambar
seri (kelas kontrol)
Analisis Hasil
Belajar
28
C. Hipotesis
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, kajian
pustaka dan kerangka pikir, maka hipotesis penelitian ini adalah terdapat
pengaruh penerapan model pembelajaran Concept Sentence menggunakan
media gambar seri terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Bajeng.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Sukardi (2013: 179) penelitian
eksperimen merupakan metode penelitian paling produktif, karena jika
penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat menjawab hipotesis yang
utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Desain penelitian yang
digunakan yaitu True Experimental Design, desain penelitian ini terdapat dua
kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk
kelompok eksperimen diberikan pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran Consept Sentence dan menggunakan media gambar seri dalam
pembelajaran menulis karangan deskripsi, sedangkan untuk kelompok kontrol
pembelajaran tidak menerapkan model pembelajaran Concept Sentence dan
menggunakan media gambar seri dalam pembelajaran menulis karangan
deskripsi.
Mengacu pada uraian tersebut, Sukardi (2004: 185) desain penelitian
ini dilakukan dengan pola sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Tes awal Treatmen Tes akhir
Eksperimen Y1 X Y2
Kontrol Y1 _ Y2
30
Keterangan:
Y1 = Pretes
Y2 = Postes
X = Treatment
Adapun langkah-langkah prosedur penelitian, yaitu:
1. Kegiatan Awal (Pretes)
Kegiatan awal dilakukan sebelum treatment dengan langkah
sebagai berikut: (1) peneliti melakukan pembelajaran tanpa
menggunakan model Concept Sentence dan media gambar seri dalam
pembelajaran menulis karangan deskripsi dan (2) Siswa diberi tugas
menulis karangan deskripsi.
2. Perlakuan (Treatment)
Perlakuan (Treatment) dilakukan setelah kegiatan awal (pretes).
Peneliti melakukan pembelajaran dengan memberikan penjelasan dan
instruksi tentang pembelajaran dengan model Concept Sentence sebanyak
2 kali pertemuan. Langkah yang dilakukan, yaitu (1) menjelaskan materi
menulis karangan deskripsi; (2) guru memperkenalkan model Concept
Sentence dan media gambar seri (3) guru memberi tugas siswa menulis
karangan deskripsi dengan menerapkan model Concept Sentence dan
media gambar seri.
3. Tes Akhir (Postest)
Setelah melewati tahap treatment, tindakan selanjutnya yang akan
dilaksanakan adalah postest untuk mengetahui hasil penerapan model
31
Concept Sentence dan media gambar seri terhadap keterampilan menulis
karangan deskripsi.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Arikunto (Sanjana, 2013: 114) menyatakan bahwa
populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bajeng berjumlah 295
orang yang terbagi ke dalam delapan kelas.
Tabel 3.2 Keadaan Populasi.
No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1. VII. A 6 26 32
2. VII. B 13 20 33
3. VII. C 10 22 32
4. VII. D 19 14 33
5. VII. E 23 10 33
6. VII. F 19 14 33
7. VII. G 11 22 33
8. VII. H 21 12 33
9. VII. I 18 15 33
Total 295
Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 1 Bajeng 2019/2020.
32
2. Sampel
Menurut Arikunto, 2013: 174 sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Sampel adalah wakil yang dipilih dari populasi
dan dijadikan sebagai subjek penelitian. Penarikan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling, artinya penentuan
sampel dilakukan secara acak dengan mengundi semua kelas untuk
dijadikan sampel penelitian. Dengan demikian, sampel penelitian ini
ditetapkan kelas VII. D sebanyak 33 orang sebagai kelas eksperimen dan
kelas VII. B sebanyak 33 orang sebagai kelas kontrol.
No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Kontrol (VII. B) 13 20 33
2. Eksperimen (VII. D) 19 14 33
Total 66
C. Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran mengenai variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, maka penulis merasa perlu untuk
mengemukakan definisi variabel tersebut. Adapun variabel penelitian sebagai
berikut:
1. Model Concept Sentence merupakan salah satu tipe model pembelajaran
yang dikembangkan dari Cooperative Learning. Model Concept Sentence
adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan kartu-
kartu yang berisi beberapa kata kunci kepada siswa, kemudian kata kunci
33
tersebut disusun menjadi beberapa kalimat dan dikembangkan menjadi
pargraf-paragraf. Model ini dilakukan dengan membentuk siswa secara
heterogen, kemudian guru menyajikan beberapa kata kunci yang berbeda
untuk setiap kelompok tersebut.
2. Keterampilan menulis merupakan kegiatan menuangkan ide, gagasan,
pikiran, dan perasaan dalam bentuk tulisan.
3. Karangan deskripsi merupakan karangan yang memaparkan dan
mendeskripsikan suatu keadaan atau suatu hal sehingga membuat
pembaca merasakan atau melihat apa yang dirasakan oleh pembaca.
4. Media gambar seri adalah gambar yang merupakan rangkaian kegiatan
atau cerita yang disajikan secara berurutan. Siswa mendeskripsikan setiap
gambar, hasil deskripsi setiap gambar apabila dirangkaikan akan menjadi
suatu karangan yang utuh.
34
D. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data penelitian digunakan instrumen. Instrumen yang
digunakan, yaitu observasi, tes, dan RPP. Observasi dilakukan guna
memperoleh gambaran awal pembelajaran menulis karangan deskripsi di
kelas terteliti. Teknik tes, yaitu tes menulis karangan deskripsi untuk
mengetahui kompetensi siswa. Rencana pelaksanaan pembelajaran digunakan
sebagai acuan dan pedoman pembelajaran dengan model Concept Sentence.
Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Standar Minimal Kriteria Ketuntasan Belajar
≤75 Tidak Tuntas
≥75 Tuntas
Instrumen kemampuan menulis deskripsi ada lima yang menjadi
aspek pokok yang dijadikan kriteria penilaian dalam tes menulis karangan
antara lain, (1) Isi gagasan yang dikemukakan; (2) kesesuaian isi dengan kata
kunci ; (3) diksi (4) kerapian tulisan, dan (5) penggunaan ejaan dan tanda
baca.
35
Tabel 3.4 Aspek Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Karangan
Deskripsi
No. Kategori Indikator Kriteria penilaian Skor
1. Isi gagasan
yang
dikemukakan
Mampu
mengemukakan
isi gagasan
sesuai dengan
tema dan
ditulis dengan
tuntas
Isi gagasan dikemukakan dengan
tepat
4
Isi gagasan dikemukakan dengan
cukup tepat
3
Isi gagasan dikemukakan dengan
kurang tepat
2
Isi gagasan dikemukakan dengan
tidak tepat.
1
2.
Kesesuaian
isi dengan
kata kunci
Mampu
menyusun
karangan
deskripsi yang
sesuai dengan
kata kunci.
Isi karangan sesuai dengan kata
kunci
4
Isi karangan cukup sesuai dengan
kata kunci
3
Isi karangan kurang sesuai
dengan kata kunci
2
Isi karangan tidak sesuai dengan
kata kunci
1
3 Diksi Mampu
menggunakan
kata-kata yang
tepat.
Diksi yang digunakan tepat 4
Diksi yang digunakan cukup
tepat
3
Diksi yang digunakan kurang
tepat
2
Diksi yang digunakan tidak tepat 1
4. Kerapian
tulisan
Mampu
menulis
karangan
deskripsi
dengan rapi
Penulisan karangan sudah rapi 4
Penulisan karangan cukup rapi 3
Penulisan karangan kurang rapi 2
Penulisan karangan tidak rapi 1
5. Penggunaan
ejaan dan
tanda baca
Mampu
menggunakan
ejaan dan tanda
baca.
Menggunakan ejaan serta tanda
baca dengan benar
4
Menggunakan ejaan dengan benar
namun penggunaan tanda baca
kurang tepat
3
Penggunaan ejaan kurang tepat
namun penggunaan tanda baca
sudah tepat
2
Penggunaan ejaan dan tanda baca
tidak tepat
1
36
Keterangan:
1. Sangat Baik, nilai 4 tingkat penguasaannya 85-100
2. Baik, nilai 3 tingkat penguasaannya 75-84
3. Cukup, nilai 2 tingkat penguasaannya 60-74
4. Kurang, nilai 1 tingkat penguasaanya 0-59
Tabel 3.5 Kategori Nilai Siswa dalam Menulis dengan Menerapkan
Model Concept Sentence Menggunakan Media Gambar Seri.
No. Rentang Nilai Kategori
1. 85-100 Sangat Baik
2. 75-84 Baik
3. 60-74 Cukup
4. 0-59 Kurang
E. Teknik pengumpulan data
Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data guna memperoleh keterangan secara lengkap. Data
penelitian bersumber dari guru, siswa, dan kegiatan pembelajaran pada siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Bajeng dengan metode Concept Sentence. Metode
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Observasi
Menurut Sugiyono (2015:204) observasi merupakan kegiatan
pemuatan penelitian terhadap suatu objek. Dalam melakukan observasi,
peneliti memilih hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Observasi
dilakukan oleh penelitian ini adalah pada proses belajar mengajar bahasa
Indonesia, untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Concept
37
Sentence dan media gambar seri terhadap keterampilan menulis karangan
deskripsi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bajeng.
2. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto, 2010:150). Pada penelitian ini peneliti memberikan tes berupa
essay menulis karangan deskripsi sebanyak 2 kali. Pada tes pertama
dilakukan Pretest tanpa diberikan perlakuan, kemudian diberikan
perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Concept Sentece dan
media gambar seri, setelah itu dilakukan Posttest.
3. Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring adalah pembelajaran tanpa tatap muka secara
langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang
menggunakan jaringan internet. Penelitian ini dilakukan pada saat
penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), peneliti menggunakan
aplikasi zoom dalam memberikan materi pelajaran dan aplikasi whatsapp
grup dalam pemberian dan pengumpulan tugas siswa.
4. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2010:274) metode dokumentasi merupakan
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan
sebagainya. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data siswa kelas
38
VII SMP Negeri 1 Bajeng. Dalam penelitian ini, cara yang digunakan
peneliti untuk dokumentasi yaitu catatan dan foto.
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statsitik dekskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Analisis deskriptif dalam penelitian ini menggambarkan hasil
keterampilan menulis karangan deskripsi kelas VII SMP Negeri 1 Bajeng
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Pada penelitian ini, statistik
dekskriptif akan diujikan dalam bentuk tabel dengan menganalisis nilai
mean, median, modus, range, dan standar deviasi serta perhitungan
persentase dengan menggunakan sistem Statistical Package for Social
Sciense (SPSS) Versi 22. Kriteria penilaian menggunakan rumus Arikunto
(2013) yaitu:
Nilai =
2. Analisis Statistik Inferensial
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik
statistik inferensial dengan menggunakan program SPSS 22.
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Bajeng dengan tujuan untuk
mengetahui penerapan dan pengaruh model Concept Sentence terhadap
keterampilan menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar seri.
Hasil dari eksperimen ini diperoleh dari hasil pre-test dan post-test. Hasil pre-
tes adalah hasil tes uji coba kemampuan menulis karangan deskripsi sebelum
menerima perlakuan berupa model Concept Sentence dan media gambar seri.
Sedangkan, hasil post-test adalah hasil tes kemampuan menulis karangan
deskripsi sesudah menerima perlakuan model Concept Sentence dan media
gambar seri.
Hasil penelitian yang dipaparkan pada bab ini berkaitan dengan
rumusan masalah yang telah disampaikan pada bab sebelumnya yaitu
bagaimana penerapan model Concept Sentence terhadap keterampilan
menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar seri di SMP Negeri
1 Bajeng. Dan bagaimana pengaruh model Concept Sentence terhadap
keterampilan menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar seri di
SMP Negeri 1 Bajeng. Pada penelitian ini siswa terlebih dahulu diberikan tes
awal (pre-test) untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan awal siswa
dalam menulis karangan deskripsi. Setelah diberikan tes awal, siswa
diberikan perlakuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh model Concept
40
Sentence terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi siswa dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia.
1. Penerapan Model Pembelajaran Concept Sentence Menggunakan
Media Gambar Seri Terhadap Keterampilan Menulis Karangan
Deskripsi di SMP Negeri 1 Bajeng
Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Concept Sentence pada kelas eksperimen dapat dikatakan efektif. Hal ini
terlihat dari semangat siswa dalam mengerjakan tugas, keaktifan dan
antusias siswa pada saat guru melakukan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Concept Sentence.
Adapun langkah-langkah model pembelajaran Concept Sentence
yaitu (1) guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, (2) guru
menyajikan materi terkait dengan pembelajaran secukupnya, (3) guru
membentuk kelompok yang anggotanya kurang lebih 4 orang, (4) guru
menyajikan beberapa kata kunci sesuai dengan materi yang disajikan, (5)
setiap kelompok diminta untuk membuat kalimat dengan menggunakan
minimal 4 kata kunci yang diberikan, (6) kemudian didiskusikan.
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh model pembelajaran
Concept Sentence terhadap menulis karangan deskripsi pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bajeng akan
dipaparkan pada bagian ini. Penerapan model pembelajaran Concept
Sentence menggunakan media gambar seri pada kelas eksperimen
mendorong dan mengembangkan proses berpikir kreatif dan mendukung
siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari semangat
41
siswa dalam mengerjakan tugas, selain itu kegiatan belajar lebih
menyenangkan karena menggunakan media gambar seri yang berfungsi
untuk mengarahkan siswa agar lebih fokus dalam menulis karangan
deskripsi dan siswa lebih mudah mengaitkan imajinasinya dalam
menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat dan menyusun kalimat
menjadi sebuah paragraf.
Peningkatan hasil belajar yang dimiliki oleh siswa dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia menulis karangan deskripsi, tentu tidak
terlepas dari kerja sama antar kelompok.
2. Pengaruh Model Concept Sentence Terhadap Keterampilan Menulis
Karangan Deskripsi Menggunakan Media Gambar Seri Sebelum dan
Setelah Pelaksanaan di SMP Negeri 1 Bajeng
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia menulis
karangan deskripsi sebelum dan setelah menggunakan model pembalajaran
Concept Sentence menggunakan media gambar seri dapat diketahui dari
uji pre-test yang dilakukan terhadap dua kelas yang bertujuan untuk
mengukur pengetahuan awal siswa dan uji post-test untuk mengukur
sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model
pembelajaran Concept Sentence menggunakan media gambar seri.
Nilai statistik deskriptif hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia keterampilan menulis karangan deskripsi di kelas VII
SMP Negeri 1 Bajeng sebelum dan sesudah pembelajaran pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:
42
a. Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Ekperimen
Kelas ekperimen adalah kelas yang menggunakan model
pembelajaran Concept Sentence berbantuan media gambar seri. Pre-
test dilakukan untuk mengetahui kondisi awal siswa sebelum
diberikan perlakuan, sedangkan post-test untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah diberikan treatment. Data frekuensi pre-test dan
post-tes skor dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Frekuensi Skor Pre-test Kemampuan Menulis Karangan
Deskripsi Kelas Eksperimen
No Interval Kategori Frekuensi Persentase
1. 85-100 Sangat Baik 0 0%
2. 75-84 Baik 0 0%
3. 60-74 Cukup 8 24,24%
4. 0-59 Kurang 25 75,75%
Jumlah 33 100%
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa kemampuan tes
awal (pre-test) menulis karangan deskripsi kelas eksperimen
menunjukkan bahwa 9 siswa (24,24%) mendapat nilai cukup dan 25
siswa (75,75%) mendapatkan nilai kurang.
Tabel 4.2 Frekuensi Skor Post-test Kemampuan Menulis
Karangan Deskripsi Kelas Eksperimen
No Interval Kategori Frekuensi Persentase
1. 85-100 Sangat Baik 12 36,36%
2. 75-84 Baik 21 63,63%
3. 60-74 Cukup 0 0%
4. 0-59 Kurang 0 0%
Jumlah 33 100%
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa kemampuan tes
akhir (post-tes) menulis karangan deskripsi kelas eksperimen
43
menunjukkan bahwa 12 siswa (36,36%) mendapatkan nilai sangat
baik, dan 21 siswa (63,63%) mendapatkan nilai baik.
Data hasil pre-test dan posttest kelompok eksperimen dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen
Data Statistik Kelas Ekperimen
Pre-test Post-test
Jumlah Sampel 33 33
Mean 51,06 81,82
Nilai Tertinggi 70 90
Nilai Terendah 35 75
Median 50 80
Modus 50 80
Range 35 15
Standar Deviasi 8,638 5,565
Sumber : Data Output SPSS Versi 22 (Lampiran 5)
Berdasarkan tabel 4.3 hasil pretest dan posttest siswa
kelompok eksperimen yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Concept Sentence berbantuan media gambar seri
memperlihatkan nilai rata-rata yang jauh berbeda dengan nilai pretest
untuk kelas ekperimen yaitu 51,06 sedangkan post-test sebesar 81,82.
Nilai tertinggi pada saat pretest yaitu 70, sedangkan nilai
tertinggi pada saat post-test yaitu 90. Selisih nilai tertinggi pre-test
dan posttest adalah 20. Dilihat dari selisih tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa pada saat
pemberian treatmeant dilihat dari hasil post-test siswa.
Nilai terendah pada pretest yaitu 35, sedangkan untuk post-test
yaitu 75. Selisih nilai terendah pre-test dan post-test yaitu 40. Dilihat
44
dari selisih nilai terendah pre-test dan post-test tersebut maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa ada peningkatan belajar siswa.
Nilai median saat pretest yaitu 50, sedangkan nilai median
pada post-test yaitu 80. Selisi nilai median pre-test dan post-test yaitu
30. Dilihat dari selisih median pre-test dan post-test , nilai median
post-test jauh lebih baik daripada nilai median pre-test.
Nilai modus saat pre-test yaitu 50, sedangkan nilai modus
untuk post-test yatu 80. Nilai modus pada saat pre-test dan post-test
menunjukkan bahwa nilai yang sering muncul pada data pre-test dan
post-test adalah 50 dan 80.
Nilai range pada saat pre-test yaitu 35, sedangkan post-test 15.
Jadi nilai rentang antara nilai tertinggi dan terendah pada saat pre-test
dan post-test yaitu 35 dan 15 dengan selisih 10.
Nilai simpangan baku (standard deviasi) saat pre-test 8,638
sedangkan untuk post-test yaitu 5,565. Nilai simpangan baku pre-test
menunjukkan bahwa ukuran variasi lebih tinggi daripada simpangan
baku pos-test. Simpangan baku yang nilai ukuran variasi menjauhi nol
berarti makin seragam data yang dimiliki. Jika dilihat dari selisih
standard deviasi yang diperoleh dari pre-test dan post-test yaitu 3,073,
hanya sedikit perbedaan keseragaman yang diperoleh setelah
melakukan treatment. Nilai sebaran yang besar menyebabkan data
semakin bervariasi.
45
b. Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol
Kelas kontrol adalah kelas yang tidak menggunakan model
pembelajaran Concept Sentence berbantuan media gambar seri dalam
proses pembelajaran. Data frekuensi pre-test dan post-test skor dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Frekuensi Skor Pre-test Kemampuan Menulis Karangan
Deskripsi Kelas Kontrol.
No Interval Kategori Frekuensi Persentase
1. 85-100 Sangat Baik 0 0%
2. 75-84 Baik 0 0%
3. 60-74 Cukup 15 45,45%
4. 0-59 Kurang 18 54,54%
Jumlah 33 100%
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa kemampuan tes
awal (pre-test) menulis karangan deskripsi kelas kontrol menunjukkan
bahwa 15 siswa (45,45%) mendapatkan nilai cukup, dan 18 siswa
(54,54%) mendapatkan nilai kurang.
Tabel 4.5 Frekuensi Skor Post-test Kemampuan Menulis
Karangan Deskripsi Kelas Kontrol.
No Interval Kategori Frekuensi Persentase
1. 85-100 Sangat Baik 0 0%
2. 75-84 Baik 7 21,21%
3. 60-74 Cukup 19 57,57%
4. 0-59 Kurang 7 21,21%
Jumlah 33 100%
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa kemampuan tes
akhir (post-tes) menulis karangan deskripsi kelas kontrol
menunjukkan bahwa 7 siswa (21,21%) mendapatkan nilai baik, 19
46
siswa (57,57%) mendapatkan nilai cukup, dan 7 siswa (21,21%)
mendapatkan nilai kurang.
Data hasil pre-test dan post-test kelompok eksperimen dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol
Data Statistik Kelas Kontrol
Pre-test Pos-test
Jumlah Sampel 33 33
Mean 54,39 64,70
Nilai Tertinggi 70 75
Nilai Terendah 35 45
Median 55 65
Modus 50 65
Range 35 30
Standar Deviasi 10,808 7,900
Sumber: Data Output SPSS Versi 22 (Lampiran 5)
Berdasarkan tabel 4.6 hasil pre-test dan post-test siswa kelas
kontrol yang diajar tanpa menggunakan model Concept Sentence
berbantuan media gambar seri memperlihatkan nilai rata-rata untuk
pre-test yaitu 54,39 dan untuk post-test 64,69. Hal ini menunjukkan
ada perbedaan nilai rata-rata pada pretest dan posttest.
Nilai tertinggi pada saat pre-test adalah 70 dan untuk pos-test
yaitu 75 Selisih nilai tertinggi pretest dan post-test yaitu 5. Dilihat dari
selisih tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat peningkatan
hasil belajar siswa.
Nilai terendah saat pre-test adalah 35 dan untuk post-test 45.
Dengan selisih nilai pre-test dan post-test yatu 10. Dilihat dari selisih
47
nilai terendah pre-test dan post-test tersebut maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa.
Nilai median atau nilai tengah saat pre-test yaitu 55 sedangkan
untuk post-test adalah 65. Dilihat dari selisih median pre-test dan pos-
ttest, nilai median post-test lebih baik dari pada nilai pre-test.
Nilai modus saat pre-test adalah 50, sedangkan untuk post-test
yaitu 65. Nilai modus pada saat pre-test dan post-test enunjukkan
bahwa nilai yang sering muncul pada data pre-test dan post-test adalah
50 dan 65. Nilai range pada saat pre-test adalah 35 dan untuk post-test
30. Jadi nilai rentang antara nilai tertinggi dan nilai terendah pada saat
pre-test dan post-test adalah 35 dan 30 dengan selisih 5.
Nilai simpangan baku (standar deviasi) saat pre-test yaitu
10,808, sedangkan untuk post-test adalah 7,900. Jika dilhat dari selisih
standar deviasi yang diperoleh dari pre-test dan post-test yaitu 2,908,
hanya sedikit perbedaan keseragaman yang diperoleh setelah
melakukan pembelajaran. Nilai selisih sebesar 2,908 memberikan arti
bahwa kecilnya perbandingan standar deviasi pre-test dan post-test.
Nilai sebaran yang besar menyebabkan data semakin bervariasi.
48
3. Hasil Analisis Statistik Inferensial
Berdasarkan persyaratan analisis maka sebelum dilakukan
pengujian hipotesis perlu dilakukan uji asumsi terlebih dahulu.
a. Uji Asumsi
1) Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah
data yang telah diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Data uji
normalitas diperoleh dari hasil pre-test dan post-test hasil belajar
siswa. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan sistem
Statistical Pachage for Sosial Science (SPSS) versi 22, dengan
kriteria pengujian bahwa data berdistribusi normal jika signifikansi
yang diperoleh > 0,05. Sebaliknya, dikatakan bahwa data tidak
terdistribusi normal jika signifikansi yang diperoleh < 0,05. Berikut
hasil uji normalitas data pre-test dan post-test kelas eksperimen dan
kontrol.
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Pre-test dan Post-test Kelas
Eksperimen dan Kontrol
Kelompok Data Kolmogorov
-Smirnov
Z
Shapiro-
Wilk
Ket.
Kelas
Kontrol
(n=33)
Pretest 0,153 0,928 Sig > 0,05
(Normal)
Posttest 0,182 0,904 Sig > 0,05
(Normal)
Kelas
Eksperimen
(n=33)
Pretest 0,246 0,928 Sig > 0,05
(Normal)
Posttest 0,264 0,836 Sig > 0,05
(Normal)
Sumber: Data Output SPSS Versi 22 (Lampiran 5)
49
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai signifikansi
yang diperoleh kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran Concept Sentence berbantuan media gambar
seri pada pre-test dan post-test yaitu 0,928 dan 0,836 sedangkan
kelas kontrol yang diajar tanpa menggunakan model pembelajaran
Concept Sentence berbantuan media gambar seri pada pre-test dan
post-test adalah 0,928 dan 0,904. Karena p-value > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa semua data dari kedua kelas berdistribusi
normal.
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
dari kelas sampel homogen. Data yang akan diuji homogenitas
varians yaitu variansi kelompok kontrol dan eksperimen. Uji
homogenitas dilakukan dengan menggunakan sistem Statistical
Pachage for Sosial Science (SPSS) versi 22, dengan kriteria
pengujian bahwa data homogen jika signifikansi yang diperoleh >
0,05. Sebaliknya, dikatakan bahwa data tidak homogen jika
signifikansi yang diperoleh < 0,05. Berikut data hasil uji
homogenitas post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Sumber: Data Output SPSS Versi 22 (Lampiran 5)
Levene
Statistic
df1 df2 Sig. Ket.
1,189 1 64 0,280 Sig > 0,05 (Homogen)
50
Berdasarkan table 4.8 menunjukkan bahwa hasil perhitungan
uji homogenitas varians terhadap variansi kelompok eksperimen
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Concept
Sentence menggunakan media gambar seri dan kelas kontrol yang
diajar tanpa menggunakan model pembelajaran Concept Sentence
menggunakan media gambar seri, diperoleh levene statistik yaitu
1,189. Nilai levene statistik menunjukkan bahwa semakin kecil
nilainya maka semakin besar homogenitasnnya. Sedangkan degree
of freedom (df) artinya derajat kebebasan yang berkaitan dengan
ukuran sampel, dimana (df1) = jumlah variabel-1 (2-1) = 1.
Sedangkan untuk (df2) = jumlah sampel- jumlah variabel (64-2) =
62. Untuk nilai p value sig sebesar 0,280 Karena nilai signifikansi
tersebut lebih besar dari 0,05 maka data memiliki varians yang sama
(homogen).
b. Uji Hipotesis
1) Independent Sample T-Test Kelas Eksperimen dan Kontrol
Independent Sampel T-Test digunakan untuk melihat
perbedaan rata-rata nilai hasil belajar menulis karangan deskripsi
Bahasa Indonesia (post-test) dari dua kelas yang tak berkaitan
(independent). Kriteria pengujiannya yaitu jika nilai signifikansi (2-
tailed)> (taraf signifikansi , maka Ho diterima dan Ha
ditolak sedangkan jika nilai signifikansi (2-tailed)< , maka Ho
51
ditolak dan Ha diterima. Berikut disajikan rangkuman hasil analisis
uji-t antar kelompok kontrol dan eksperimen pada Tabel 4.8.
Tabel 4.9 Rangkuman Uji-t Metode
Variabel T Df Sig. (2-
tailed)
Ket.
Posttest Hasil Belajar
Menulis Karangan
Deskripsi Kelas Kontrol
dan Eksperimen*
(*Equal variances
assumed)
10,179 64 0,000 Sig < 0,05
(Ho
ditolak,
Ha
diterima)
Sumber: Data Output SPSS Versi 22 (Lampiran 5)
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat hasil perhitungan uji-t dan
diperoleh nilai t hitung sebesar 10,179. Kemudian nilai t hitung
dibandingkan dengan t tabel dimana degree of freedom (df)= n-2
(64-2) = 62 dengan taraf kesalahan 5% untuk uji dua pihak (2-
tailed). Berdasarkan df 62 maka nilai t tabel untuk uji dua pihak (2-
tailed) sebesar = 2,000, karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Untuk nilai signifikansi (dua sisi)
sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi atau p-value tersebut jauh
lebih kecil dari nilai taraf signifikansi α (0,000 < 0,05), maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
terdapat perbedaan signifikan hasil belajar pada siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Bajeng setelah diberikan perlakuan penerapan model
pembelajaran Concept Sentence berbantuan media gambar seri.
52
B. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Bajeng dengan populasi
sebanyak dua kelas, yaitu kelas VII B dan kelas VII D. Sampel pada
pennelitian ini yaitu keseluruhan kelas VII. Kelas VII B sebagai kelas kontrol
yang berjumlah 33 orang siswa yaitu kelas yang diberi pembelajaran menulis
karangan deskripsi tanpa menggunakan model Concept Sentece dan media
gambar seri. Sedangkan kelas VII D sebagai kelas eksperimen yang
berjumlah 33 orang siswa yaitu kelas yang diberi pembelajaran menulis
karangan deskripsi menggunakan model Concept Sentece menggunakan
media gambar seri.
Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Concept Sentence menggunakan media gambar seri pada kelas
ekperimen dapat dikatakan efektif dan menunjukkan adanya pengaruh pada
hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi. Hal ini terlihat dari
semangat siswa dalam mengerjakan tugas, keaktifan dan antusias siswa pada
saat guru melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Concept
Sentence menggunakan media gambar seri. Selain itu kegiatan belajar lebih
menyenangkan karena menggunakan media gambar seri yang berfungsi untuk
mengarahkan siswa agar lebih fokus dalam menulis karangan deskripsi dan
siswa lebih mudah mengaitkan imajinasinya dalam menyusun kata-kata
menjadi sebuah kalimat dan menyusun kalimat menjadi sebuah paragraf.
Tahap awal sebelum diberi perlakuan terlebih dahulu dilakukan pre-
test untuk mengetahui kemampuan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
53
Dengan demikian, jika terjadi perbedaan hasil setelah perlakuan pada pokok
bahasan menulis karangan deskripsi, perbedaan itu semata-mata karena
perlakuannya. Berdasarkan analisis persentase menunjukkan bahwa ada
pengaruh positif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas
eksperimen pada tes awal (pre-test) diketahui bahwa keterampilan menulis
karangan deskripsi siswa yang termasuk dalam kategori cukup sebanyak 8
siswa (24,24%), 25 siswa (75,75%) termasuk dalam kategori kurang, dan
tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik dan kategori baik.
Sedangkan kelas kontrol pada tes awal (pre-test) diketahui bahwa
keterampilan menulis karangan deskripsi siswa yang termasuk dalam kategori
cukup sebanyak 15 siswa (45,45%), 18 siswa (54,54%) termasuk dalam
kategori kurang, dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori sangat
baik dan kategori baik. Untuk tes akhir (post-test) pada kelas eksperimen
diketahui dalam kategori sangat baik sebanyak 12 siswa (36,36%), 21 siswa
(63,63%) termasuk dalam kategori baik, dan tidak ada siswa yang termasuk
dalam kategori cukup dan kategori kurang. Sedangkan pada tes akhir (post-
test) kelas kontrol diketahui 7 siswa (21,21%) termasuk dalam kategori baik,
19 siswa (57,57%) termasuk dalam kategori cukup, 7 siswa (21,21%)
termasuk dalam kategori kurang, dan tidak ada siswa yang termasuk dalam
kategori sangat baik.
Berdasarkan analisis data diketahui rata-rata (mean) hasil belajar
dalam menulis karangan deskripsi pada pretest untuk kelas ekperimen yaitu
51,06 sedangkan kelas kontrol adalah 54,39 dengan selisih 3,33. Setelah
54
diberi perlakukan dengan menggunakan model pembelajaran Concept
Sentence menggunakan media gambar seri pada kelas ekperimen maka
diperoleh nilai rata-rata pada post-test sebesar 81.82, sedangkan hasil belajar
siswa kelas kontrol yang menggunakan pengajaran pembelajaran Concept
Sentence menggunakan media gambar seri adalah 64,70. Keadaan ini
menggambarkan bahwa penerapan model pembelajaran pembelajaran
Concept Sentence menggunakan media gambar seri berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar menulis karangan deskripsi pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
Selain itu, dalam penelitian ini uji-t digunakan untuk mengetahui
perbedaan kemampuan menulis karangan deskripsi antara siswa kelas
eksperimen maupun kelas kontrol pada saat post-test. Perhitungan uji-t
dilakukan dengan program SPSS 22. Adapun analisis data tersebut
mengahasilkan nilai t-hitung sebesar 10,179. Kemudian nilai t hitung
dibandingkan dengan t-tabel dimana degree of freedom (df)= n-2 (64-2) = 62
dengan taraf kesalahan 5% untuk uji dua pihak (2-tailed). Berdasarkan df 62
maka nilai t tabel untuk uji dua pihak(2-tailed) sebesar = 2,000, karena nilai
t-hitung lebih besar dari t-tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Untuk nilai
signifikansi (dua sisi) sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi atau p-value
tersebut jauh lebih kecil dari nilai taraf signifikansi α (0,000 < 0,05), maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Ha berbunyi bahwa penggunaan model Concept
Sentence dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa lebih efektif
55
dari pada pembelajaran kemampuan menulis karangan deskripsi tanpa
menggunakan model Concept Sentence.
56
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan Model pembelajaran Concept Sentence menggunakan media
gambar seri dalam keterampilan menulis karangan deskripsi pada mata
Pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 1 Bajeng dapat
dikatakan sangat efektif. Hal ini terlihat dari semangat siswa dalam
mengerjakan tugas, keaktifan dan antusias siswa pada saat guru
melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Concept Sentence menggunakan media gambar seri, sehingga proses
belajar dapat berlangsung efektif dan lancar.
2. Model pembelajaran Concept Sentence menggunakan media gambar seri
berpengaruh terhadap hasil belajar menulis karangan deskripsi
menggunakan media gambar seri siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bajeng.
3. Relevansi hasil penelitian dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
lebih efektif karena tidak hanya menggunakan model Concept Sentence
namun menggunakan juga media yaitu media gambar seri yang berfungsi
untuk mengarahkan siswa agar lebih fokus dalam pembelajaran dan dapat
membantu siswa untuk lebih mudah mengaitkan imajinasinya dalam
menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat dan menyusun kalimat
menjadi sebuah karangan.
57
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan maka penulis
mengajukan saran sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Concept
Sentence menggunakan media gambar seri hendaknya dapat
diaplikasikan guru dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas,
khusunya dalam menulis karangan deskripsi mata pelajaran Bahasa
Indonesia agar siswa juga lebih aktif serta mendorong dan
mengembangkan kreatif siswa. Dan menggunakan media gambar seri
untuk mengarahkan siswa agar lebih fokus dalam menulis karangan
deskripsi.
2. Penelitian ini sangat terbatas baik dari segi jumlah variabel maupun dari
segi populasi, sehingga disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk
melakukan penelitian dalam jangka waktu yang lebih lama dan
menggunakan populasi yang lebih bervariasi dilihat dari jumlah sekolah
yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Ain, Nida Qurrati. 2018. “Pengaruh Model Concept Sentence Terhadap
Keterampilan Menulis Karangan Sederhana Pada Siswa Kelas Iv Sdn
Kerangkulon 1 Demak”. Jurnal Sekolah (JS), Volume 2 (2) (hlm. 76-84).
Arief S. Sadiman, dkk. 2006. Media pendidikan (Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT. Rineka Cipt.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitan, Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azhar, Arsyad. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Cahyani, Ni Wyn Serra Yuni Ari, dkk. 2019. “Pengaruh Model Pembelajaran
Consept Sentence Berbantuan Media Audio Visual Terhadap
Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia Siswa Kelas II Gugus Patimura
Denpasar Selatan” Jurnal Pedagogik dan Pembelajaran, Vol 2 No 2
(hlm. 203-210).
Gie, The Liang. 1992. Pengantar Dunia Karang-Mengarang. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta.
Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Istarani. 2012. Model Pembelajaran Inovatif: Model, Metode, Strategi dan Teknik.
Medan: media persada.
Keraf, Gorys. 2001. Komposisi. Semarang: Nusa Indah.
Marahimin, Ismail. 2001. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya.
Marahimin, Ismail. 2004. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam pengajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Nurjamal, dkk. 2013. Terampil berbahasa. Bandung: alfabeta.
Rachmawati, Desi Cahya. 2015. “Pengaruh Model Pembelajaran Concept
Sentence Terhadap Kemampuan Menulis Deskripsi Sederhana Peserta
Didik Tunarungu Kelas VII” Jurnal Ortopedagogia, Volume 1 No 4
(hlm. 269-275).
Rahmawati, Tri Diana. 2007. Dengan Media Gambar Berseri (Penelitian
Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Sumber 3 Surakarta).
Tersedia <http://digilib.uns.ac.id> (Diakses 30 Desember 2019)
Rosidi, Imron. 2009. Panduan Bagi Penulis Pemula. Yogyakarta: Kanisius
Semi, M. Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.
Shoimin, Aris. 2014. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta : Arruzz Media.
Slamet, St. Y. 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di
Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press.
Soegeng, A.Y. 2006. Dasar-dasar Penelitian. Semarang: IKIP Press.
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta
Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Suparno & M Yunus. 2003. Ketrampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2013. Menulis. Bandung : CV Angkasa.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pusat Bahasa.
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1 : RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMP Negeri 1 Bajeng
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII D
Semester : 2
Materi Pelajaran : Teks Deskripsi
Waktu : 2 x 45 menit (3 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI- 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI- 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No. Kompetensi Dasar No. Indikator
3.1 Memahami teks hasil
observasi, tanggapan
deskriptif melalui lisan
maupun tulisan
3.1.1
3.1.2
3.1.3
Memahami struktur teks
deskripsi
Menelaah struktur teks
deskripsi
Menentukan isi teks deskripsi
4.1 Menyusun teks hasil
observasi, tanggapan
deskriptif sesuai dengan
karakteristik teks yang akan
dibuat baik secara lisan
maupun tulisan.
4.1.2 Menulis teks deskripsi
dengan lengkap dan
berurutan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu memahami struktur teks deskripsi.
2. Siswa mampu menelaah struktur teks deskripsi.
3. Siswa mampu menulis teks deskripsi.
4. Siswa mampu menulis teks deskripsi dengan lengkap dan berurutan.
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian teks deskripsi
Teks deskripsi merupakan sebuah teks yang disampaikan dengan cara
menggambarkan secara jelas objek, tempat, atau peristiwa yang sedang
menjadi topik kepada pembaca sehingga pembaca seolah-olah merasakan
langsung apa yang sedang diungkapkan dalam teks.
2. Struktur teks deskripsi
a. Deskripsi umum/identifikasi. Deskripsi umum terdapat pada bagian
awal sebagai pembuka. Isinya berupa gambaran umum terhadap objek
yang ingin disampaikan oleh penulis.
b. Deskripsi bagian. Deskripsi bagian merupakan gambaran lebih lanjut
dari deskripsi umum secara jelas dan terperinci untuk memberikan
efek emosional kepada pembaca sehingga apa yang digambarkan
dalam teks seolah-olah bisa dilihat, didengar, dicium, atau dirasakan
sendiri oleh pembaca.
3. Langkah-langkah menyusun deskripsi, yaitu:
a. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan.
b. Tentukan tujuan.
c. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan
dideskripsikan.
d. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (sistematis) atau
membuat kerangka karangan.
e. Menguraikan/mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan
deskripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan
4. Ciri karangan deskripsi
a. Berupaya memperlihatkan detil atau rincian tentang objek.
b. Lebih bersifat mempengaruhi emosi dan membentuk imajinasi
pembaca.
c. Umumnya menyangkut objek yang dapat diindera oleh pancaindera
sehinggga objeknya pada umumnya, benda, alam, warna dan manusia.
d. Disampaikan dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang
menggugah.
e. Organisasi penyajiannya lebih umum menggunakan susunan ruang.
E. Model Pembelajaran
1. Model : Concept Sentence (Kata Kunci)
F. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media : Gambar Seri
2. Alat : Gadget (Handphone), Laptop
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Tahap
Pembelajaran
Langkah- langkah
Pembelajaran
Nilai
Karakter
Waktu
Pendahuluan
Orientasi Melakukan pembukaan
dengan salam pembuka
dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai sikap
disiplin
Religius 15
Apersepsi Guru mengajak peserta
didik mengingat kembali
pembelajaran yang telah
dipelajari dan dikaitkan
dengan teks deskripsi yang
akan dipelajari.
Rasa Ingin
tahu
Pemberian
Acuan Memberitahukan tentang
kompetensi inti,
kompetensi dasar,
Rasa ingin
tahu
indikator dan KKM pada
pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian kelompok
belajar
Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan belajar sesuai
dengan langkah-langkah
pembelajaran
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Identifikasi
Masalah
Guru menjelaskan materi
tentang pengertian
karangan deskripsi, ciri-
ciri dan langkah- langkah
mempelajari teks karangan
deskripsi.
Berpikir
Kritis
60
Pengumpulan
Data
Guru memberikan tugas
kepada peserta didik,
membuat sebuah karangan
deskripsi secara individu
Pemeriksaan
Data Peserta didik
mengumpulkan hasil
menulis karangan
deskripsinya.
Komunikasi
Kegiatan Akhir
Penarikan
Kesimpulan
Bersama-sama dengan
guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
Guru dan siswa melakukan
refleksi tentang kesulitan
dan manfaat dari kegiatan
pembelajaran yang telah
berlangsung.
Guru menginformasikan
kegiatan yang akan
dilakukan pada pertemuan
selanjutnya.
Guru dan siswa
mengakhiri proses
pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan
berdoa bersama.
Komunikatif
Religius
15
Pertemuan ke-2
Tahap
Pembelajaran
Langkah- langkah
Pembelajaran
Nilai
Karakter
Waktu
Pendahuluan
Orientasi Melakukan pembukaan
dengan salam pembuka
dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai sikap
disiplin
Religius 15
Apersepsi Guru mengajak peserta
didik mengingat kembali
pembelajaran yang telah
dipelajari sebelumnya
Rasa Ingin
tahu
Pemberian
Acuan Memberitahukan tentang
kompetensi inti,
kompetensi dasar,
indikator dan KKM pada
pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian kelompok
belajar
Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan belajar sesuai
dengan langkah-langkah
pembelajaran
Rasa ingin
tahu
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Identifikasi
Masalah
Guru menjelaskan materi
tentang pengertian
karangan deskripsi.
pemilihan diksi,
penggunaan ejaan dan
penempatan tanda baca.
Guru memperkenalkan
model Concept Sentence
dan media gambar seri.
Berpikir
Kritis
60
Pengumpulan
Data
Peserta didik membentuk
kelompok 4-5 orang dalam
1 kelompok
Guru menyajikan 1 kertas
(gambar seri) pada setiap
kelompok
Guru menyajikan beberapa
kata kunci sesuai dengan
gambar seri yang telah
Collaborasi
(bekerja
sama)
diberikan.
Setiap kelompok diminta
untuk membuat kalimat
dengan menggunakan kata
kunci yang telah diberikan.
Pengolahan
Data Peserta didik diminta
membuat sebuah karangan
berdasarkan kalimat yang
telah dibuat, serta
memperhatikan diksi,
ejaan dan tanda baca,
sampai batas waktu yang
telah ditentukan oleh guru.
Collaborasi
(bekerja
sama)
Pemeriksaan
Data Peserta didik
menyampaikan hasil
diskusinya.
Komunikasi
Kegiatan Akhir
Penarikan
Kesimpulan
Bersama-sama dengan
guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
Guru dan siswa melakukan
refleksi tentang kesulitan
dan manfaat dari kegiatan
pembelajaran yang telah
berlangsung.
Guru menginformasikan
kegiatan yang akan
dilakukan pada pertemuan
selanjutnya.
Guru dan siswa
mengakhiri proses
pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan
berdoa bersama.
Komunikatif
Religius
15
Pertemuan ke-3
Tahap
Pembelajaran
Langkah- langkah
Pembelajaran
Nilai
Karakter
Waktu
Pendahuluan
Orientasi Melakukan pembukaan
dengan salam pembuka
dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai sikap
disiplin
Religius 15
Apersepsi Guru mengajak peserta
didik mengingat kembali
pembelajaran yang telah
dipelajari dan dikaitkan
dengan teks deskripsi yang
akan dipelajari.
Rasa Ingin
tahu
Pemberian
Acuan Memberitahukan tentang
kompetensi inti,
kompetensi dasar,
indikator dan KKM pada
pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian kelompok
belajar
Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan belajar sesuai
dengan langkah-langkah
pembelajaran
Rasa ingin
tahu
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Identifikasi
Masalah
Guru menjelaskan materi
tentang pengertian
karangan deskripsi,
struktur teks deskripsi,
ciri- ciri dan langkah-
langkah mempelajari teks
karangan deskripsi.
pemilihan diksi,
penggunaan ejaan dan
penempatan tanda baca.
Berpikir
Kritis
60
Pengumpulan
Data
Peserta didik membentuk
kelompok 4-5 orang dalam
1 kelompok
Guru menyajikan 1 kertas
(gambar seri) pada setiap
kelompok
Collaborasi
(bekerja
sama)
Guru menyajikan beberapa
kata kunci sesuai dengan
gambar seri yang telah
diberikan.
Setiap kelompok diminta
untuk membuat kalimat
dengan menggunakan kata
kunci yang telah diberikan.
Setelah tiap kelompok
membuat sebuah kalimat
dari kata kunci tersebut.
Siswa diminta membuat
sebuah karangan
berdasarkan kalimat yang
telah dibuat, sampai batas
waktu yang telah
ditentukan oleh guru.
Pengolahan
Data Peserta didik membuat
sebuah kalimat dari kata
kunci tersebut. Siswa
diminta membuat sebuah
karangan berdasarkan
kalimat yang telah dibuat,
sampai batas waktu yang
telah ditentukan oleh guru.
Collaborasi
(bekerja
sama)
Pemeriksaan
Data Peserta didik
menyampaikan hasil
diskusinya.
Komunikasi
Kegiatan Akhir
Penarikan
Kesimpulan
Bersama-sama dengan
guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
Guru dan siswa melakukan
refleksi tentang kesulitan
dan manfaat dari kegiatan
pembelajaran yang telah
berlangsung.
Guru menginformasikan
kegiatan yang akan
dilakukan pada pertemuan
selanjutnya.
Guru dan siswa
mengakhiri proses
pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan
berdoa bersama.
Komunikatif
Religius
15
H. Penilaian
Rubrik penilaian menulis pantun sesuai dengan tema yang ditentukan
No Aspek Deskripsi Skala
1 2 3 4
1. Isi gagasan
yang
dikemukaka
n
Apakah siswa mampu
mengemukakan isi gagasan
sesuai dengan tema dan ditulis
dengan tuntas?
2. Kesesuaian
isi dengan
gambar seri
dan kata
kunci
Apakah siswa mmampu
menyusun karangan deskripsi
yang sesuai dengan gambar seri
dan kata kunci?
3.
Diksi Apakah siswa mampu
menggunakan kata-kata yang
tepat?
4.
Kerapian
tulisan
Apakah siswa mampu menulis
karangan deskripsi dengan
rapi?
5. Ejaan dan
tanda baca
Apakah siswa mampu
menggunakan ejaan dan tanda
baca?
Skor Maksimal
Nilai =
Keterangan:
1. Sangat baik, nilai 4 tingkat penguasaannya 85-100
2. Baik, nilai 3 tingkat penguasaannya 75-84
3. Cukup, nilai 2 tingkat penguasaannya 60-74
4. Kurang, nilai 1 tingkat penguasaannya 0-59
Soal Essay Pre-test
1. Buatlah karangan deskripsi yang bertema bebas
Soal Essay Post-test
Perhatikan gambar seri berikut!
1. Buatlah karangan deskripsi berdasarkan gambar tersebut. Perhatikan kerapian
tulisan, penggunaan ejaan, begitu juga huruf kapital dan tanda titik (tanda
baca), dan jangan lupa masukkan kata kunci setiap gambar.
Makassar, 2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Muh Ilham, S. Pd Sunarti
NIP. 197210111997031004 NIM. 105331115816
1
4 3
2
5
Lampiran 2 : RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Sekolah : SMP Negeri 1 Bajeng
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII D
Semester : 2
Materi Pelajaran : Teks Deskripsi
Waktu : 3 x 45 menit (3 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI- 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI- 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No. Kompetensi Dasar No. Indikator
3.1 Memahami teks hasil
observasi, tanggapan
deskriptif melalui lisan
maupun tulisan
3.1.1
3.1.2
3.1.3
Memahami struktur teks deskripsi
Menelaah struktur teks deskripsi
Menentukan isi teks deskripsi
4.1 Menyusun teks hasil
observasi, tanggapan
deskriptif sesuai dengan
karakteristik teks yang
akan dibuat baik secara
lisan maupun tulisan.
4.1.2 Menulis teks deskripsi dengan
lengkap dan berurutan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu memahami struktur teks deskripsi.
2. Siswa mampu menelaah struktur teks deskripsi.
3. Siswa mampu menulis teks deskripsi.
4. Siswa mampu menulis teks deskripsi dengan lengkap dan berurutan
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian teks deskripsi
Teks deskripsi merupakan sebuah teks yang disampaikan dengan cara
menggambarkan secara jelas objek, tempat, atau peristiwa yang sedang
menjadi topik kepada pembaca sehingga pembaca seolah-olah merasakan
langsung apa yang sedang diungkapkan dalam teks.
2. Struktur teks deskripsi
a. Deskripsi umum/identifikasi. Deskripsi umum terdapat pada bagian
awal sebagai pembuka. Isinya berupa gambaran umum terhadap objek
yang ingin disampaikan oleh penulis.
b. Deskripsi bagian. Deskripsi bagian merupakan gambaran lebih lanjut
dari deskripsi umum secara jelas dan terperinci untuk memberikan
efek emosional kepada pembaca sehingga apa yang digambarkan
dalam teks seolah-olah bisa dilihat, didengar, dicium, atau dirasakan
sendiri oleh pembaca.
3. Langkah-langkah menyusun deskripsi, yaitu:
a. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan.
b. Tentukan tujuan.
c. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan
dideskripsikan.
d. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (sistematis) atau
membuat kerangka karangan.
e. Menguraikan/mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan
deskripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan
4. Ciri karangan deskripsi
a. Berupaya memperlihatkan detil atau rincian tentang objek.
b. Lebih bersifat mempengaruhi emosi dan membentuk imajinasi
pembaca.
c. Umumnya menyangkut objek yang dapat diindera oleh pancaindera
sehinggga objeknya pada umumnya, benda, alam, warna dan manusia.
d. Disampaikan dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang
menggugah.
e. Organisasi penyajiannya lebih umum menggunakan susunan ruang.
E. Metode dan Alat Pembelajaran
1. Metode: Diskusi
2. Alat : Gadget (Handphone),
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Tahap
Pembelajaran
Langkah- langkah
Pembelajaran
Nilai
Karakter
Waktu
Pendahuluan
Orientasi Melakukan pembukaan
dengan salam pembuka
dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai sikap
disiplin
Religius 15
Apersepsi Guru mengajak peserta
didik mengingat kembali
pembelajaran yang telah
dipelajari dan dikaitkan
dengan teks deskripsi yang
akan dipelajari.
Rasa Ingin
tahu
Pemberian
Acuan Memberitahukan tentang
kompetensi inti,
kompetensi dasar,
indikator dan KKM pada
pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian kelompok
belajar
Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan belajar sesuai
dengan langkah-langkah
Rasa ingin
tahu
pembelajaran
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Identifikasi
Masalah
Guru menjelaskan materi
tentang pengertian
karangan deskripsi, ciri-
ciri dan langkah- langkah
mempelajari teks karangan
deskripsi.
Berpikir
Kritis
60
Pengumpulan
Data
Guru memberikan tugas
kepada peserta didik,
membuat sebuah karangan
deskripsi secara individu
Pemeriksaan
Data Peserta didik
mengumpulkan hasil
menulis karangan
deskripsinya.
Komunikasi
Kegiatan Akhir
Penarikan
Kesimpulan
Bersama-sama dengan
guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
Guru dan siswa melakukan
refleksi tentang kesulitan
dan manfaat dari kegiatan
pembelajaran yang telah
berlangsung.
Guru menginformasikan
kegiatan yang akan
dilakukan pada pertemuan
selanjutnya.
Guru dan siswa
mengakhiri proses
pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan
berdoa bersama.
Komunikatif
Religius
15
Pertemuan ke-2
Tahap
Pembelajaran
Langkah- langkah
Pembelajaran
Nilai
Karakter
Waktu
Pendahuluan
Orientasi Melakukan pembukaan
dengan salam pembuka
dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai sikap
disiplin
Religius 15
Apersepsi Guru mengajak peserta
didik mengingat kembali
pembelajaran yang telah
dipelajari sebelumnya
Rasa Ingin
tahu
Pemberian
Acuan Memberitahukan tentang
kompetensi inti,
kompetensi dasar,
indikator dan KKM pada
pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian kelompok
belajar
Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan belajar sesuai
dengan langkah-langkah
pembelajaran
Rasa ingin
tahu
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Identifikasi
Masalah
Guru menjelaskan materi
tentang pengertian
karangan deskripsi.
pemilihan diksi,
penggunaan ejaan dan
penempatan tanda baca.
Berpikir
Kritis
60
Pengumpulan
Data
Peserta didik membentuk
kelompok 4-5 orang dalam
1 kelompok
Guru menentukan sebuah
tema yang akan
dikembangkan menjadi
sebuah karangan deskripsi
oleh setiap kelompok
Collaborasi
(bekerja
sama)
Pengolahan
Data Peserta didik membuat
sebuah karangan deskripsi
dengan tema yang telah
ditentukan
Collaborasi
(bekerja
sama)
Pemeriksaan
Data Peserta didik
menyampaikan hasil
diskusinya.
Komunikasi
Kegiatan Akhir
Penarikan
Kesimpulan
Bersama-sama dengan
guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
Guru dan siswa melakukan
refleksi tentang kesulitan
dan manfaat dari kegiatan
pembelajaran yang telah
berlangsung.
Guru menginformasikan
kegiatan yang akan
dilakukan pada pertemuan
selanjutnya.
Guru dan siswa
mengakhiri proses
pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan
berdoa bersama.
Komunikatif
Religius
15
Pertemuan Ke-3
Tahap
Pembelajaran
Langkah- langkah
Pembelajaran
Nilai
Karakter
Waktu
Pendahuluan
Orientasi Melakukan pembukaan
dengan salam pembuka
dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai sikap
disiplin
Religius 15
Apersepsi Guru mengajak peserta
didik mengingat kembali
pembelajaran yang telah
dipelajari dan dikaitkan
dengan teks deskripsi yang
akan dipelajari.
Rasa Ingin
tahu
Pemberian
Acuan Memberitahukan tentang
kompetensi inti,
kompetensi dasar,
indikator dan KKM pada
pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian kelompok
Rasa ingin
tahu
belajar
Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan belajar sesuai
dengan langkah-langkah
pembelajaran
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Identifikasi
Masalah
Guru menjelaskan materi
tentang pengertian
karangan deskripsi,
struktur teks deskripsi,
ciri- ciri dan langkah-
langkah mempelajari teks
karangan deskripsi,
pemilihan diksi,
penggunaan ejaan dan
penempatan tanda baca.
Berpikir
Kritis
60
Pengumpulan
Data
Peserta didik membentuk
kelompok 4-5 orang dalam
1 kelompok
Guru menentukan sebuah
tema yang akan
dikembangkan menjadi
sebuah karangan deskripsi
oleh setiap kelompok
Collaborasi
(bekerja
sama)
Pengolahan
Data Peserta didik membuat
sebuah karangan deskripsi
dengan tema yang telah
ditentukan
Collaborasi
(bekerja
sama)
Kegiatan Akhir
Penarikan
Kesimpulan
Bersama-sama dengan
guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
Guru dan siswa melakukan
refleksi tentang kesulitan
dan manfaat dari kegiatan
pembelajaran yang telah
berlangsung.
Guru menginformasikan
kegiatan yang akan
dilakukan pada pertemuan
selanjutnya.
Guru dan siswa
mengakhiri proses
pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan
berdoa bersama.
Komunikatif
Religius
I. Penilaian
Rubrik penilaian menulis pantun sesuai dengan tema yang ditentukan
No Aspek Deskripsi Skala
1 2 3 4
1. Isi gagasan yang
dikemukakan
Apakah siswa mampu
mengemukakan isi gagasan
sesuai dengan tema dan
ditulis dengan tuntas?
2. Struktur tata
bahasa
Apabila gagasan
diungkapkan dengan jelas,
tertata dengan baik, urutan
logis, dan kohesif?
3.
Diksi Apakah siswa mampu
menggunakan kata-kata
yang tepat?
4.
Kerapian tulisan Apakah siswa mampu
menulis karangan deskripsi
dengan rapi?
5. Ejaan dan tanda
baca
Apakah siswa mampu
menggunakan ejaan dan
tanda baca?
Skor Maksimal
Nilai =
Keterangan:
1. Sangat baik, nilai 4 tingkat penguasaannya 85-100
2. Baik, nilai 3 tingkat penguasaannya 75-84
3. Cukup, nilai 2 tingkat penguasaannya 60-74
4. Kurang, nilai 1 tingkat penguasaannya 0-59
Soal Essay Pre-test
1. Buatlah karangan deskripsi yang bertema bebas
Soal Essay Post-test
1. Buatlah karangan deskripsi yang bertema berlibur.
Makassar, 2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Muh Ilham Sunarti
NIP. 197210111997031004 NIM. 105331115816
Lampiran 3 Data Hasil Belajar Kelas Kontrol (Kelas VII B)
Nilai Pre-tes Kelas Kontrol
No. Inisial
Siswa
Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor
Kategori Batas Tuntas
1 2 3 4 5
1 AK 3 3 3 3 2 70 Cukup Tidak Tuntas
2 AB 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
3 AF 3 2 3 2 1 65 Cukup Tidak Tuntas
4 AS 3 3 3 3 2 70 Cukup Tidak Tuntas
5 ARD 2 2 2 3 1 50 Kurang Tidak Tuntas
6 AFF 2 3 1 3 1 45 Kurang Tidak Tuntas
7 AAR 3 3 3 3 2 70 Cukup Tidak Tuntas
8 DFP 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
9 DNS 3 2 3 2 1 65 Cukup Tidak Tuntas
10 IR 2 2 2 3 1 50 Kurang Tidak Tuntas
11 KAD 3 2 3 2 1 55 Kurang Tidak Tuntas
12 KMN 2 2 2 3 1 50 Kurang Tidak Tuntas
13 KMI 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
14 MI 2 1 1 2 1 35 Kurang Tidak Tuntas
15 MII 2 2 2 2 1 40 Kurang Tidak Tuntas
16 MKN 2 2 2 3 1 50 Kurang Tidak Tuntas
17 MRF 2 1 1 2 1 35 Kurang Tidak Tuntas
18 MAA 2 2 2 3 1 50 Kurang Tidak Tuntas
19 MIH 2 2 2 3 1 50 Kurang Tidak Tuntas
20 NF 3 2 3 2 1 65 Cukup Tidak Tuntas
21 NM 3 3 3 3 2 70 Cukup Tidak Tuntas
22 NS 2 2 2 3 1 50 Kurang Tidak Tuntas
23 NRS 2 1 1 2 1 35 Kurang Tidak Tuntas
24 NUR 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
25 NA 2 2 2 2 1 40 Kurang Tidak Tuntas
26 NMH 2 2 2 2 1 40 Kurang Tidak Tuntas
27 OSM 2 2 2 3 1 50 Kurang Tidak Tuntas
28 PSG 3 2 3 2 1 65 Cukup Tidak Tuntas
29 PA 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
30 RH 3 2 3 2 1 55 Kurang Tidak Tuntas
31 RIP 2 2 2 3 1 50 Kurang Tidak Tuntas
32 RAN 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
33 SSA 3 2 3 2 1 65 Cukup Tidak Tuntas
Jumlah 1795
Nilai Post-test Kelas Kontrol
No. Inisial
Siswa
Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor
Kategori Batas Tuntas
1 2 3 4 5
1 AK 4 3 3 3 2 75 Baik Tuntas
2 AB 3 2 3 3 2 65 Cukup Tidak Tuntas
3 AF 3 3 3 3 2 70 Cukup Tidak Tuntas
4 AS 4 3 3 3 2 75 Baik Tuntas
5 ARD 3 2 3 2 1 55 Kurang Tidak Tuntas
6 AFF 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
7 AAR 3 3 3 3 2 70 Cukup Tidak Tuntas
8 DFP 3 2 3 3 2 45 Kurang Tidak Tuntas
9 DNS 3 2 3 3 2 65 Cukup Tidak Tuntas
10 IR 3 2 3 2 1 55 Kurang Tidak Tuntas
11 KAD 4 3 3 3 2 75 Baik Tuntas
12 KMN 4 3 3 3 2 75 Baik Tuntas
13 KMI 4 3 3 3 2 75 Baik Tuntas
14 MI 3 2 3 2 1 55 Kurang Tidak Tuntas
15 MII 3 2 3 3 2 65 Cukup Tidak Tuntas
16 MKN 3 2 3 3 2 65 Cukup Tidak Tuntas
17 MRF 3 2 3 2 1 55 Kurang Tidak Tuntas
18 MAA 3 2 3 3 2 65 Cukup Tidak Tuntas
19 MIH 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
20 NF 3 2 3 3 2 45 Kurang Tidak Tuntas
21 NM 4 3 3 3 2 75 Baik Tuntas
22 NS 3 2 3 3 2 65 Cukup Tidak Tuntas
23 NRS 3 2 2 1 1 45 Kurang Tidak Tuntas
24 NUR 3 3 3 3 2 70 Cukup Tidak Tuntas
25 NA 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
26 NMH 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
27 OSM 3 2 3 3 2 65 Cukup Tidak Tuntas
28 PSG 3 2 3 3 2 65 Cukup Tidak Tuntas
29 PA 3 2 3 3 2 65 Cukup Tidak Tuntas
30 RH 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
31 RIP 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
32 RAN 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
33 SSA 3 3 3 3 2 70 Baik Tidak Tuntas
Jumlah 2135
Lampiran 4 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen (Kelas VII D)
Nilai Pre-tes Kelas Eksperimen
No Inisial
Siswa
Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor
Kategori Batas Tuntas
1 2 3 4 5
1 AF 3 2 2 2 1 50 Kurang Tidak Tuntas
2 AM 2 2 1 1 1 35 Kurang Tidak Tuntas
3 ASA 2 2 2 1 1 40 Kurang Tidak Tuntas
4 AZ 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
5 FF 3 2 3 2 3 65 Cukup Tidak Tuntas
6 FPR 3 2 2 2 1 50 Kurang Tidak Tuntas
7 IA 3 2 1 3 1 45 Kurang Tidak Tuntas
8 IAP 3 2 2 2 1 50 Kurang Tidak Tuntas
9 MFAS 3 2 2 2 1 50 Kurang Tidak Tuntas
10 MIF 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
11 MNA 3 2 2 2 1 50 Kurang Tidak Tuntas
12 MA 3 2 2 1 1 45 Kurang Tidak Tuntas
13 MAA 3 2 3 2 1 55 Kurang Tidak Tuntas
14 MI 2 2 2 1 1 40 Kurang Tidak Tuntas
15 MN 3 2 2 2 1 50 Kurang Tidak Tuntas
16 MRA 3 2 2 2 1 50 Kurang Tidak Tuntas
17 MAY 3 2 2 2 1 50 Kurang Tidak Tuntas
18 MAF 3 2 2 2 1 50 Kurang Tidak Tuntas
19 MF 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
20 MWM 2 2 1 1 1 35 Kurang Tidak Tuntas
21 MUJ 3 3 3 3 2 70 Cukup Tidak Tuntas
22 MUN 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
23 NSK 3 2 3 2 1 55 Kurang Tidak Tuntas
24 NAAA 3 2 2 2 1 50 Kurang Tidak Tuntas
25 NUR 3 2 2 1 1 45 Kurang Tidak Tuntas
26 RH 3 2 2 2 1 50 Kurang Tidak Tuntas
27 SMI 3 2 2 2 1 50 Kurang Tidak Tuntas
28 SN 3 2 3 2 2 60 Cukup Tidak Tuntas
29 SQ 2 2 2 1 1 40 Kurang Tidak Tuntas
30 SAN 3 2 2 2 1 50 Kurang Tidak Tuntas
31 SNH 3 3 3 3 2 70 Cukup Tidak Tuntas
32 YAS 3 2 2 1 1 45 Kurang Tidak Tuntas
33 ZUL 3 3 2 2 1 50 Kurang Tidak Tuntas
Jumlah 1690
Nilai Post-test Kelas Eksperimen
No Inisial
Siswa
Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor
Kategori Batas
Tuntas 1 2 3 4 5
1 AF 4 4 3 3 3 85 Sangat Baik Tuntas
2 AM 4 3 3 3 2 75 Baik Tuntas
3 ASA 4 3 3 4 2 80 Baik Tuntas
4 AZ 4 4 3 4 3 90 Sangat Baik Tuntas
5 FF 4 4 3 3 3 85 Sangat Baik Tuntas
6 FPR 4 4 3 3 3 85 Sangat Baik Tuntas
7 IA 4 3 3 4 2 80 Baik Tuntas
8 IAP 4 3 3 3 2 75 Baik Tuntas
9 MFAS 4 3 3 3 2 75 Baik Tuntas
10 MIF 4 3 3 3 2 80 Baik Tuntas
11 MNA 4 4 3 4 3 90 Sangat Baik Tuntas
12 MA 4 3 3 4 2 80 Baik Tuntas
13 MAA 4 3 3 4 2 80 Baik Tuntas
14 MI 4 3 3 3 2 75 Baik Tuntas
15 MN 4 3 3 4 2 80 Baik Tuntas
16 MRA 4 3 3 4 2 80 Baik Tuntas
17 MAY 4 3 3 3 2 75 Baik Tuntas
18 MAF 4 3 3 4 2 80 Baik Tuntas
19 MF 4 3 3 3 2 75 Baik Tuntas
20 MWM 4 3 3 4 2 80 Baik Tuntas
21 MUJ 4 4 3 4 3 90 Sangat Baik Tuntas
22 MUN 4 3 3 4 2 80 Baik Tuntas
23 NSK 4 4 3 3 3 85 Sangat Baik Tuntas
24 NAAA 4 4 3 4 3 90 Sangat Baik Tuntas
25 NUR 4 4 3 4 3 90 Sangat Baik Tuntas
26 RH 4 3 3 4 2 80 Baik Tuntas
27 SMI 4 3 3 3 2 75 Baik Tuntas
28 SN 4 4 3 4 3 90 Sangat Baik Tuntas
29 SQ 4 3 3 3 2 75 Baik Tuntas
30 SAN 4 4 3 4 3 90 Sangat Baik Tuntas
31 SNH 4 4 3 4 3 90 Sangat Baik Tuntas
32 YAS 4 3 3 3 2 80 Baik Tuntas
33 ZUL 4 3 3 4 2 80 Baik Tuntas
Jumlah 2705
Lampiran 5
HASIL ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN
Statistik Deskriptif Hasil Penelitian
Descriptive Statistics
N Range
Minim
um
Maximu
m Mean
Std.
Deviation Variance
Pre-Test
Eksperimen 33 35 35 70 51,06 8,638 74,621
Post-Test
Eksperimen 33 15 75 90 81,82 5,565 30,966
Pre-Test Kontrol 33 35 35 70 54,39 10,808 116,809
Post-Test Kontrol 33 30 45 75 64,70 7,900 62,405
Valid N (listwise) 33
Statistik Inferensial Hasil Penelitian
Uji Asumsi
Hasil Analisis Normalitas Data
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Hasiil
Belajar
Siswa
Post-Test Eksperimen ,246 33 ,000 ,928 33 ,030
Post-Test Kontrol ,264 33 ,000 ,836 33 ,000
Pret-Test Eksperimen ,153 33 ,049 ,928 33 ,031
Pre-Test Kontrol ,182 33 ,007 ,904 33 ,007
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil Analisis Homogen Data
Test of Homogeneity of Variances
Hasil Belajar Siswa
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1,189 1 64 ,280
ANOVA
Hasil Belajar Siswa
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Between
Groups 4836,742 1 4836,742 103,602 ,000
Within Groups 2987,879 64 46,686
Total 7824,621 65
Uji Hipotesis
Hasil Analisis Uji Independent Sample t-Test
Group Statistics
Kelas N Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Hasiil
Belajar
Siswa
Post-Test
Eksperimen 33 81,82 5,565 ,969
Post-Test Kontrol 33 64,70 7,900 1,375
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce
Hasiil
Belajar
Siswa
Equal
variances
assumed
1,189 ,280 10,179 64 ,000 17,121 1,682
Equal
variances not
assumed
10,179 57,483 ,000 17,121 1,682
Lampiran 6 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Lampiran 7 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian
Penyerahan Surat Penelitian Kepada Kepala Sekolah
Guru Pamong
Proses Pembelajaran Daring
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
RIWAYAT HIDUP
Sunarti. Dilahirkan di Tamacinna Kabupaten Gowa
pada tanggal 15 Juni 1999, dari pasangan Ayahanda
Karim dan Ibunda Subaeah. Penulis masuk sekolah pada
tahun 2005 di SDI Pakkingkingan Kabupaten Gowa dan
tamat pada tahun 2010. Setelah itu, penulis melanjutkan
pendidikan sekolah tingkat pertama di SMP Negeri 1 Bajeng dan tamat pada
tahun 2013. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Bajeng
Kabupaten Gowa dan lulus pada tahun 2016. Pada tahun yang sama penulis
melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia (PBSI) dan pada tahun 2020 sedang dalam proses penyelesaian studi.