Dialog Keimanan

Embed Size (px)

Citation preview

Saat hati tak mampu lagi menampung masalah Saat jiwa terasa resah karena dosa yang berlimpah Mulut seakan penuh sumpah serapah Mata menunjukkan sorot yang penuh amarah Yang adda hanya gelisah yang bertumpuk diatas gelisah.

Akankah kita selalu kalah dalam peperangan Terjatuh terseok-seok di tengah perjalanan. Seolah kaki ini begitu lemah meniti jalan kebenaran Mungkin Syetan tengah tertawa penuh kemenangan

Betapa bangga dia ditengan kawan-kawannya Bernagi kisah bertutur cerita tentang makarnya Sungguh manusia sholeh yang kuat itu telah terpedaya Hanya dengan perangkap tipuan mata Bermodal kan paras cantik para wanita dunia

Saksikanlah wahai para hulubalang kebathilan Ketakwaan itu telah runtuh hanya dengan angan-angan Keimanan itu telah tergadai oleh cinta syahwati yang penuh tipuan Dia telah menukar para bidadari surga dengan ketidakpastian harapan.

Oh Rabb, betapa ruginya,,celakanya.. pemuda itu Sungguh dulu dia mampu sekokoh karang di lautan Tapi kini seakan menguap seperti kayu lapuk yang tak ada kekuatan

Mungkinkah akan kembali kekuatan iman Mungkinkah akan menyala lagi ghirah ketakwaan Atau semua itu hanya impian dan angan-angan Semua melebur bersama buruknya amal an Yang telah memenuhi hari-hari kehidupan.

Sekarang siapa yang disalahkan kawan ? Para syetan yang sukses menjerumuskan ? Para Wanita muda yang menjadi Penguji keimanan ? Atau kelemahan sang abid dalam menjaga Iman ? Wallahu alam

Written by. Muhammad Fitrianto FB : @Fitrianto Averah El Awangi/ Alawangi @gmail.com