7
Di et pre operasi 1. A. Teoritis Diet pre operasi menurut ahli dunia London, Lebih dari 100 tahun protokol medis, pasien biasanya tidak diperbolehkan makan setidaknya 12 jam sebelum menjalani operasi. Namun ada pendekatan baru yang mengubah kebiasaan tersebut, makan sebelum operasi justru dapat mempercepat masa pemulihan. Dilansir dari Dailymail, Sabtu (2/10/2010), pendekatan baru ini dipelopori di akhir tahun sembilan puluhan oleh ahli bedah Denmark, Profesor Henrik Kehlet. Menurutnya, protokol medis lama tidak memperbolehkan pasien makan 12 jam sebelum operasi. Selain itu, bila pasien menjalani operasi perut, maka ia pun tidak boleh makan sampai seminggu setelah operasi dan hanya boleh bergerak di tempat tidur selama berminggu-minggu. Dengan demikian, tidak mengherankan bila pasien sering mengalami penurunan berat badan yang dramatis, khususnya bagi orang yang lemah dan usia lanjut. Bila dibiarkan seperti ini, pasca operasi pasien justru lebih lemah dan rentan terhadap infeksi, sehingga akan memakan waktu laama untuk pemulihan. Bertentangan dengan tradisi konvensional, Prof Kehlet justru merekomendasikan pasien untuk diberi makanan yang kaya karbohidrat seperti kentang dan pasta sampai 6 jam sebelum operasi, serta minuman berenergi tinggi sampai 2 jam sebelum operasi. Selain itu, setelah operasi pun pasien sebaiknya makan sesegera mungkin. Pasien juga hendaknya bangun dan banyak bergerak di hari berikutnya, bukan hanya beristirahat di tempat tidur. Bergerak juga merupakan hal yang penting. Tidak bergerak dan hanya tidur di tempat tidur dalam waktu yang lama akan meningkatkan risiko infeksi sehingga dapat memperpanjang penyakit ,” jelas Prof Kehlet.

Diet Pre Operasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

persiapan bedah

Citation preview

Page 1: Diet Pre Operasi

Di

et pre operasi

1. A.      Teoritis Diet pre operasi menurut ahli dunia

London, Lebih dari 100 tahun protokol medis, pasien biasanya tidak diperbolehkan makan

setidaknya 12 jam sebelum menjalani operasi. Namun ada pendekatan baru yang mengubah

kebiasaan tersebut, makan sebelum operasi justru dapat mempercepat masa pemulihan.

Dilansir dari Dailymail, Sabtu (2/10/2010), pendekatan baru ini dipelopori di akhir tahun

sembilan puluhan oleh ahli bedah Denmark, Profesor Henrik Kehlet.

Menurutnya, protokol medis lama tidak memperbolehkan pasien makan 12 jam sebelum

operasi. Selain itu, bila pasien menjalani operasi perut, maka ia pun tidak boleh makan sampai

seminggu setelah operasi dan hanya boleh bergerak di tempat tidur selama berminggu-minggu.

Dengan demikian, tidak mengherankan bila pasien sering mengalami penurunan berat badan

yang dramatis, khususnya bagi orang yang lemah dan usia lanjut. Bila dibiarkan seperti ini, pasca

operasi pasien justru lebih lemah dan rentan terhadap infeksi, sehingga akan memakan waktu

laama untuk pemulihan.

Bertentangan dengan tradisi konvensional, Prof Kehlet justru merekomendasikan pasien untuk

diberi makanan yang kaya karbohidrat seperti kentang dan pasta sampai 6 jam sebelum operasi,

serta minuman berenergi tinggi sampai 2 jam sebelum operasi.

Selain itu, setelah operasi pun pasien sebaiknya makan sesegera mungkin. Pasien juga

hendaknya bangun dan banyak bergerak di hari berikutnya, bukan hanya beristirahat di tempat

tidur.

Bergerak juga merupakan hal yang penting. Tidak bergerak dan hanya tidur di tempat tidur

dalam waktu yang lama akan meningkatkan risiko infeksi sehingga dapat

memperpanjang penyakit,” jelas Prof Kehlet.

Prof Kehlet juga mempertanyakan semua prosedur standar dan menyingkirkan semua prosedur

bila tidak mendukung penyembuhan dan pemulihan pasien.

Menurutnya, alasan utama untuk tidak memperbolehkan pasien makan sebelum operasi adalah

risiko kesulitan bernapas karena makanan dari lambung masuk ke paru-paru. Tetapi risiko ini

ternyata sangat minimal.

Pendekatan Prof Kehlet telah diikuti di Inggris sejak tahun 2002, dipelopori oleh seorang ahli

bedah kolorektal di Yeovil District Hospital dan St Mark’s Hospital.

Page 2: Diet Pre Operasi

Cara baru yang dinamakan Enhanced Recovery (ER) ini telah diam-diam merevolusi perawatan

pra dan pasca operasi untuk pasien.

ER jelas merupakan kisah sukses, namun baru ada 72 rumah sakit di Inggris menggunakan

teknik ini,” ujar Ian Jenkins, dokter bedah di St Mark’s Hospital, London.

 

1. B.       Diet Pre operasi yang umum di indonesia

Jika operasi Anda akan berada di bagian dari sistem pencernaan Anda, memiliki makanan dalam

sistem Anda bisa mempersulit operasi dan menyebabkan infeksi atau menyebabkan operasi

dibatalkan.

Jika Anda memiliki makanan atau cairan di perut Anda selama operasi Anda, Anda bisa muntah

sementara di bawah anestesi.

Janganlah makan makanan berat selama 8 – 12 ja, dan makanlah salad atau sup unuk makanan

terakhir sebelum operasi.

 

Diet Post Operasi

1. A.      Pengertian diet post operasi

Diet pasca bedah atau post operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah

menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada macam

pembedahan dan jenis penyakit penyerta.

Waktu ketidakmampuan pasien setelah operasi atau pembedahan dapat diperpendek melalui

pemberian zat gizi yang cukup. Hal yang juga harus diperhatikan dalam pemberian diet pasca

operasi untuk mencapai hasil yang optimal adalah mengenai karakter individu pasien.

 

1. B.       Apa tujuan diet post operasi

Pengaruh operasi terhadap metabolism pasca-operasi tergantung berat ringannya operasi,

keadaan gizi pasien pasca-operasi, dan pengaruh operasi terhadap kemampuan pasien untuk

mencerna dan mengabsorpsi zat-zat gizi.

Page 3: Diet Pre Operasi

Setelah operasi sering terjadi peningkatan ekskresi nitrogen dan natrium yang dapat berlangsung

selama 5-7 hari atau lebih pasca-operasi. Peningkatan ekskresi kalsium terjadi setelah operasi

besar, trauma kerangka tubuh, atau setelah lama tidak bergerak (imobilisasi). Demam

meningkatkan kebutuhan energi, sedangkan luka dan perdarahan meningkatkan kebutuhan

protein, zat besi, dan vitamin C. Cairan yang hilang perlu diganti.

Tujuan diet pascabedah adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali

normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien,

dengan cara sebagai berikut:

1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)

2. Menggantikan kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain

3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan

 

1. C.    Syarat Diet

Diet yang disarankan adalah :

1. Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi

2. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita

3. Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dll)

4. Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin

5. Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan

makan penderita.

6. Syarat diet pasca-operasi adalah memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk

cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada

macam pembedahan dan keadaan pasien

 

1. D.    Jenis Diet dan Pemberian

1. Diet Pasca-Bedah I (DPB I)

Diet ini diberikan kepada semua pasien pascabedah :

Pasca-bedah kecil : setelah sadar dan rasa mual hilang

Pasca-bedah besar : setelah sadar dan rasa mual hilang serta ada tanda-tanda usus mulai bekerja

Page 4: Diet Pre Operasi

Cara Memberikan Makanan

Selama 6 jam sesudah operasi, makanan yang diberikan berupa air putih, teh manis, atau cairan

lain seperti pada makanan cair jernih. Makanan ini diberikan dalam waktu sesingkat mungkin,

karena kurang dalam semua zat gizi. Selain itu diberikan makanan parenteral sesuai kebutuhan.

1. Diet Pasca-Bedah II (PDB II)

Diet pasca-bedah II diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau sebagai

perpindahan dari Diet Pasca Bedah I.

Cara Memberikan Makanan

Makanan diberikan dalam bentuk cair kental, berupa kaldu jernih, sirup, sari buah, sup, susu, dan

puding rata-rata 8-10 kali sehari selama pasien tidak tidur. Jumlah cairan yang diberikan

tergantung keadaan dan kondisi pasien. Selain itu dapat diberikan makanan parenteral bila

diperlukan. DPB II diberikan untuk waktu sesingkat mungkin karena zat gizinya kurang.

Makanan yang tidak boleh diberikan pada diet pasca-bedah II adalah air jeruk dan minuman

yang mengandung karbondioksida.

1. Diet Pascabedah III (DPB III)

DPB III diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau sebagai perpindahan dari

DPB II. Makanan yang diberikan berupa makanan saring ditambah susu dan biskuit. Cairan

hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari. Selain dapat diberikan Makanan Parenteral bila

diperlukan. Makanan yang tidak dianjurkan untuk DPB III adalah makanan dengan bumbu tajam

dan minuman yang mengandung karbondioksida.

1. Diet pasca bedah IV

Berupa nasi Tim dan lauk Tinggi Kalori Tinggi Protein. Makanan tinggi kalori dan tinggi protein

Berupa makanan seimbang.

Makanan yang dihindari :

Disesuaikan dengan kondisi klien”

Misalnya :

Page 5: Diet Pre Operasi

    Darah tinggi mengurangi konsumsi garam dan kolesterol

    Kencing manis mengurangi konsumsi gula

    Orang yang alergi terhadap makanan tertentu seperti telur, ikan asin, kacang harus dihindari

 

1. E.     Contoh Diet Post Operasi pada kasus

1. Diet Untuk Bedah Kantung Empedu dan Kombinasi dengan Abdomino-Perineal

Bedah pada kantung empedu yang dikombinasikan dengan Abdomino-Perineal, oral feeding

biasanya diberikan di awal. Berikut adalah sebuah contoh jadwal diet yang sederhana:

Hari pertama (hari saat operasi): dipenuhi kebutuhan transfusi dan formula infus yang cukup.

Hari kedua : ditambah sejumlah kecil cairan (teh, gelatin, dan air jahe) tanpa susu atau jus buah.

Hari ketiga : cairan, termasuk susu skim dan jus buah boleh diberikan. Pemberian makanan

pembuluh darah melalui infus dilanjutkan, kecuali glukosa dalam air, ditambah vitamin dapat

digantikan dengan bagian dari larutan garam.

Hari keempat : sejumlah kecil campuran cairan yang mengandung tinggi protein boleh

ditambahkan. Pada hari ini 1 liter protein hidrolisat dapat dihilangkan dari pemberian makanan

bagi pembuluh darah.

Hari kelima : jumlah makanan boleh ditingkatkan, setidaknya 70-100 gram. Protein harus

tersedia dalam oral feeding. Pemberian vitamin secara oral sudah bisa diberikan. Pemberian

makan pembuluh darah melalui infus dapat dihentikan.

Hari keenam : Diet makanan biasa sudah bisa diberikan kepada pasien.

Beberapa pasien yang kantung empedunya dioperasi, mungkin lebih merasa nyaman dengan diet

rendah lemak untuk beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan setelah operasi.

1. Diet Pasca Operasi Anus/Dubur

Page 6: Diet Pre Operasi

Operasi dubur hampir sama dengan hemorrhoidectomy, pemberian makan biasanya dilakukan

dalam waktu 24 jam atau sesegera mungkin, bergantung pada anastesi yang telah diatur.

Beberapa pembedah lebih suka memberi diet rendah serat, dengan sisa yang terbatas untuk

mengurangi pergerakan isi perut. Hal lain yang diperbolehkan diet normal dan menambah

defekasi yang dibantu dengan minyak mineral.

Penggunaan jangka panjang minyak mineral dapat mengurangi karena menganggu penyerapan

beberapa mineral dan vitamin.