9
BAB III ISI 3.1. Definisi Difusi Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida. Jenis Difusi : Difusi sederhana : misal gula akan menyebar ke seluruh volume air di gelas tanpa di aduk. Difusi terbantu : proses difusi yg memerlukan bantuan protein pembawa, misalnya enzim Berikut adalah gambar dari proses Difusi dalam membran sel : Gbr. Difusi pada membran sel (Difusi terbantu).

Difusi & Osmosis FISTUM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fisiologi tumbuhan

Citation preview

BAB IIIISI3.1. Definisi DifusiDifusiadalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatuzatdalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaankesetimbangandimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.

Jenis Difusi : Difusi sederhana: misal gula akan menyebar ke seluruh volume air di gelas tanpa di aduk. Difusi terbantu: proses difusi yg memerlukan bantuan protein pembawa, misalnya enzimBerikut adalah gambar dari proses Difusi dalam membran sel : Gbr. Difusi pada membran sel (Difusi terbantu).

Ciri Ciri Difusia)Terjadinya perpindahan molekul atau zat dari daerah yang memiliki konsentrasi tinggi ke daerah yang memiliki konsentrasi rendah.b)Dapat terjadi melewati membran ataupun tidak (difusi sederhana).c)Dapat terjadi dengan menggunakan bantuan protein transpor yaitu protein pembawa dan protein kanal

Faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu: Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

ContohperistiwaDifusi dalam kehidupan sehari-hari (Difusi sederhana):

Pemberian gulapada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis Uap airdari cerek yang berdifusi dalam udara Peristiwa Respirasi Penyemprotan Hair Spray ke udara Peristiwa Buang AnginContohperistiwaDifusi dalam tubuh organisme (Difusi terbantu) : Proses Penyerapan Sari Makanan oleh usus halus Proses pertukaran gas O2 antara alveolus dengan pembuluh kapiler

3.2. Definisi OsmosisOsmosis berasal dari kata os: lubang, movea: berpindah jadi Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

Gbr. Ilustrasi peristiwa osmosis

Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabelditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosasebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaputselektif permiabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akanbergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggimelalui selaput permiabel. Jadi pergerakan air berlangsung dari larutan yangkonsentrasi airnya tinggi menuju ke larutan yang konsentrasi airnya rendahmelalui selaput selektif permiabel. Larutan yang konsentrasi zat terlarutnya lebihtinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan sebagai larutanhipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalamsel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zatterlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.Dapat memungkinkan terjadinya beberapa peristiwa Lisis: Robeknya membrane plasma sel jika sel dimasukan ke dalam larutan hipotonis dibandingkan sel tersebut. Krenasi: Mengerutnya sel jika sel dimasukan ke dalam larutan hipertonis dibanding sel tersebut. Plasmosis: Lepasnya membrane plasma dari dinding sel tumbuhan jika sel tumbuhan dimasukan ke dalam larutan hipertonis. Seperti terlihat pada gambar berikut

Gbr. Peristiwa Lisis, Krenasi, & Plasmolisis Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darahmerah ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutanyang berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akantetap normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembangdari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga selmenjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan atau sel darah merahdimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dankemudian pecah atau lisis, hal ini karena sel hewan tidak memiliki dinding sel.Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor danmengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan selhewan atau sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan atausel darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karenakehilanganair.

OSMOSIS TERBALIK (REVERSE OSMOSIS)

Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul solvent (biasanya air) akan mengalir dari daerah solute rendah ke daerah solute tinggi melalui sebuah membran semipermeable. Membran semipermeable ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari solvent berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisimembran. Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent dari sebuah daerah konsentrasi solute tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah solute rendah dengan menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis adalah mendorong sebuah solusi melalui filter yang menangkap solute dari satu sisi dan membiarkan pendapatan solvent murni dari sisi satunya.Reverse osmosis dilakukan dengan cara memberikan tekanan pada bagian larutan dengan konsentrasi tinggi menjadi melebihi tekanan pada bagian larutan dengan konsentrasi rendah. Sehingga larutan akan mengalir dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses perpindahan larutan terjadi melalui sebuah membran yang semipermeabel dan tekanan yang diberikan adalah tekanan hidrostatikUntuk mengilustrasikan peristiwa reverse osmosis, bayangkan sebuah membran semipermeabel dengan air di satu sisi dan larutan dengan konsentrasi zat terlarut tinggi di sisi lain. Apabila terjadi peristiwa osmosis normal, air akan melewati membran menuju larutan dengan konsentrasi tinggi. Pada peristiwa reverse osmosis, pada sisi larutan dengan konsentrasi tinggi diberikan tekanan untuk mendorong molekul air melewati membran menuju sisi larutan air (Gambar). Proses pemisahan ini akan memisahkan antara zat terlarut pada salah satu sisi membran dan pelarut murni di sisi yang lain. Membran semipermeabel yang digunakan pada reverse osmosis disebut membran reverse osmosis (membran RO). Membran RO memiliki ukuran pori < 1 nm. Karena ukuran porinya yang sangat kecil, membran RO disebut juga membran tidak berpori. Membran RO biasanya digunakan untuk pengolahan air, seperti pengolahan air minum, desalinasi air laut, dan pengolahan limbah cair. Saat ini membran RO juga banyak digunakan pada proses pengolahan air isi ulang. Gbr. Peristiwa Osmosis melalui membran semipermeabel

Ciri Ciri OsmosisCiri- ciri transpor secara osmosis, yaitu :1. Terjadinya perpindahan molekul pelarut dari daerah yang memiliki konsentrasi zat terlarut rendah (hipotonis) ke daerah yang memiliki konsentrasi zat terlarut tinggi (hipertonis).2. Perpindahan molekul zat pelarut terjadi sepanjang gradien konsentrasi (dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut rendah/ dari zat yang hipotonis ke hipertonis).3. Perpindahan molekul zat terjadi melewati membran semipermeabel atau selektif permeabel.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Osmosis1.Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.2.Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.3.Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.4.Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.5.Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.

ContohPeristiwaOsmosis : Masuk dan naiknya air mineral dalam tubuh pepohonan merupakan proses osmosis. Air dalam tanah memiliki kandungan solvent lebih besar (hypotonic) dibanding dalam pembuluh, sehinggaairmasukmenujuxylem/seltanaman. Jika sel tanaman diletakkan dalam kondisi hypertonic (solut tinggi atau solvent rendah), maka sel akan menyusut (ter-plasmolisis) karena cairan sel keluar menuju larutan hypertonic. Ikan air tawar yang ditempatkan di air laut akan mengalami penyusutan volume tubuh. Air laut adalah hypertonic bagi sel tubuh manusia, sehingga minum air laut justru menyebabkandehidrasi. Kentang yang dimasukkan ke dalam air garam akan mengalami penyusutan.

DAFTAR PUSTAKA

Kimball, J. W. 1983.Biologi. Erlangga, Jakarta.Salisbury, B. Frank. 1995.Fisiologi Tumbuhan Jilid 1.Bandung: ITBTeam teaching. 2008.Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Gorontalo: UNGWilkins, M. B. 1992.Fisiologi Tanaman. Bumi Angkasa, Jakarta.