Upload
bimanda-rizki-nurhidayat
View
116
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ppt
Citation preview
Laporan Kasus
Hepatotoksisitas Imbas Obat (Drug Induced Liver Injury) e.c Obat
Antituberkulosis pada Pasien TB Paru dengan Suspek Karier Hepatitis B dan
Diabetes Melitus Type II serta Azotemia
dr. Adelia Handokodr. Rizqi Rosandi
RS. Waluyo Jati, Kraksaan2013
Periode Hasil yang diharapkan
Post MRS, kontrol gula
darah
Tiap bulan, disertai dengan
pengontrolan gula darah, serta
adanya keluhan lain seperti
penurunan penglihatan, kesemutan,
disfungsi ereksi.
Gula darah terkontrol.
Tidak ada keluhan
Pemeriksaan A1C Setiap 3 bulan, minimal 2x dlm 1
tahun
Penurunan A1C
Pemeriksaan
mikroalbuminuria,
Setiap tahun Mikroalbuminuria negatif
Pengambilan OAT Setiap kali kunjungan Rutin minum obat dengan
didampingi PMO
Adanya peningkatan berat
badan
Tidak ada keluarga yang
mengalami keluhan serupa
Pemeriksaan dahak
ulang secara
mikroskopis
Akhir tahap intensif
Sebulan sebelum akhir pengobatan
Akhir pengobatan (AP)
Hasil pemeriksaan dahak
negatif
Pemeriksaan LFT 3 hari post KRS
3 minggu post KRS
Penurunan nilai RFT > 50% dar
nilai awal
Problem List AssestmentThoraks : TB ParuPasien TB Paru dlm pengobatan fase intensifPalpasi paru fremitus raba menurun Perkusi redup, auskultasi vesikuler menurunMata kuning sejak 4 hariMual – muntahNafsu makan menurunBadan terasa lemasSGOT : 404, SGPT:836, Bil Total:29,57, Bil Direct: 18,25
Hepatotoksisitas Imbas Obat (Drug Induced Liver Injury)
e.c Obat Antituberkulosis pada Pasien TB Paru
Suspek Karier Hepatitis B
Diabetes Melitus Type II
Prerenal Azotemia
Nyeri di perut kanan atasBAB tidak sekuning yang dulu kadang terlihat pucatHepar teraba 2 jari , dibawah arcus costae, nyeri tekan (+), Leukosit 13.160BAK kuning gelap seperti tehHBs-Ag (+)BMI kurangGDP: 250 GD 2 PP: 348Sering minum, 2 – 3 kali setiap malam untuk BAK, namun skrg jarang kencingKreatinin 1,4 BUN:32,66 Urea 71
Diabetes Melitus Type 2
• Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2010,
• Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
• dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.
5s@di
- Penyakit kronis DM Sistem imun ↓ resiko tinggi TB latent menjadi TB aktif- Pada pasien dg DM resiko TB meningkat 2 – 3 kali lipat, 70% lesi paru – paru bawah & kavitasi- Secara global 10% kasus TB terkait dengan DM- Semua pasien TB harus di screening DM
- Pasien dg DM yg terdiagnosis TB resiko tinggi kematian dikarenakan terapi TB / TB relapse. - Rekomendasi WHO lebih teliti treatment untuk TB/DM- Sebagian pasien TB dg DM tidak terdiagnosis, atau terdiagnosis terlambat. Deteksi dini membantu perawatan keduanya.
Klasifikasi Etilogis DM
G E J A L A
KRITERIA DIAGNOSIS DM
Langkah Langkah Diagnostik DM
(Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 di
Indonesia 2011)• 1. Penurunan berat badan yang cepat• 2. KAD• 3. HONK• 4. Hiperglikemia dengan asidosis
laktat• 5. Gagal dengan kombinasi OHO dosis
optimal• 6. Stres berat (infeksi sistemik, operasi
besar, IMA, stroke)• 7. Kehamilan dengan DM tidak
terkendali dengan perencanaan makan
• 8. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
• 9. Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO
(Tjokroprawiro, 2004, 2006)
• 1. Pola hidup (Diet + latihan fisik) sudah adekuat, Dosis OHO maksimal, dan tanpa adanya faktor pengganggu Regulasi DM (Infeksi dll)
• 2. DMT2 + Fraktur• 3. DMT2 + Nefropati Diabetik sedang
- berat , HD• 4. DMT2 + KP Aktif dengan Gizi
Kurang• 5. DMT2 + Sirosis Gizi kurang• 6. DMT2 + penurunan berat badan
yang cepat• 7. DMT2 + dengan indikasi khusus :
gangren dll• 8. DMT2 + dengan hiperglikemia
insidentil (waktu piknik, habis kondangan, dll)
Indikasi Insulin
Pasien TB dengan Diabetes Melitus
Diabetes harus dikontrol. Penggunaan Rifampisin dapat mengurangi efektifitas obat oralanti diabetes (sulfonil urea) sehingga dosis obat anti diabetes perlu ditingkatkan.
Insulin dapat digunakan untuk mengontrol gula darah, setelah selesai pengobatan TB, dilanjutkan dengan anti diabetes oral.
Pada pasien Diabetes Mellitus sering terjadi komplikasi retinopathy diabetika, oleh karena itu hati-hati dengan pemberian etambutol, karena dapat memperberat kelainan tersebut.