99
DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM MENGATASI GERAKAN SEPARATIS DI THAILAND SELATAN PERIODE 2000-2009 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1) oleh: Desy Arisandy NIM: 106083002799 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012

DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM MENGATASI

GERAKAN SEPARATIS DI THAILAND SELATAN

PERIODE 2000-2009

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1)

oleh:

Desy Arisandy

NIM: 106083002799

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2012

Page 2: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik
Page 3: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik
Page 4: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik
Page 5: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

i

ABSTRAK

Secara geografis Thailand dan Malaysia merupakan dua negara yang saling

berdekatan satu sama lain. Kedua negara tetangga ini hanya dibatasi oleh daratan

yang relatif sangat dekat. Maka wajar, bila kedua negara tersebut saling melakukan

kerjasama dalam berbagai bidang, baik itu ekonomi, sosial, pendidikan dan lain

sebaginya. Akan tetapi, dalam kurun waktu tertentu yakni sejak gerakan separatis di

Thailand Selatan kembali memanas di tahun 2004, hubungan kedua negara ini

sempat mengalami ketegangan. Hal ini terkait dengan adanya konflik yang mencapai

skala masif di Thailand Selatan dan dampaknya yang meluas hingga ke wilayah

Malaysia Utara. Berbagai upaya dan kebijakan coba ditempuh untuk mengatasi

gerakan separatis tersebut. Untuk mengatasi gerakan separatis dan memperbaiki

hubungan diplomatik yang sempat mengalami benturan, maka Thailand-Malaysia

menempuh jalan diplomasi.

Konflik Thailand Selatan telah menjadi masalah bagi negara Thailand.

Dampak negatifnya telah menimbulkan banyak kerugian bagi negara Thailand.

Bahkan yang lebih parahnya lagi, Malaysia sebagai negara tetangga turut merasakan

dampak negatif tersebut. Oleh sebab itu, kedua negara pun menyadari akan

pentingnya untuk melakukan hubungan diplomasi agar konflik tersebut dapat selesai.

Tidak hanya itu, penyelesaian konflik akan membuat hubungan Thailand-Malaysia

kembali membaik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diplomasi yang dilakukan oleh

Thailand dan Malaysia dalam mengatasi gerakan separatis di Thailand Selatan. Tidak

hanya itu, juga untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan antara Thailan-

Malaysia agar gerakan separatis dapat teratasi. Upaya itu pun dilakukan dengan jalan

damai yakni dimulai dengan melakukan kunjungan yang dilakukan antar kedua

pemimpin negara. Bahkan kedua negara pun sepakat untuk memetakan masalah yang

terjadi di Thailand Selatan dan merumuskan upaya yang hendak direalisasikan

kemudian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teori yakni

diplomasi, kerjasama keamanan, kepentingan nasional dan kebijakan luar negeri.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan yakni kualitatif. Adapun teknik

penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi yaitu melalui studi pustaka

(library research) dengan melihat data-data sekunder yang relevan dengan tema

yang tengah diangkat dalam penelitian ini. Adapun sumbernya didapat melalui buku-

buku, jurnal, laporan, surat kabar, artikel, fasilitas website dan lain sebagainya.

Meskipun hingga saat ini gerakan separatis masih belum teratasi karena

mereka telah berjanji akan terus melakukan perlawanan hingga diberikan hak

otonomi khusus atau kemerdekaan. Selain itu, karena kesepakatan yang dilakukan

demi kesejahteraan penduduk Thailand Selatan masih dirasakan belum merata oleh

penduduk yang tinggal di Selatan. Oleh sebab itu, baik Thailand-Malaysia hingga

saat ini masih terus berupaya mewujudkan keadaan yang kondusif di Thailand

Selatan. Pada akhirnya, meskipun masih terus terjadi perlawanan dari para separatis,

namun hubungan diplomatik kedua negara yang sempat mengalami ketegangan dapat

kembali membaik.

Kata kunci: diplomasi, kerja sama, separatis.

Page 6: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat

rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Diplomasi

Thailand-Malaysia Dalam Mengatasi Gerakan Separatis Di Thailand Selatan

Periode 2000-2009”. Selesainya tulisan ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak terkait, baik itu tenaga, ide-ide segar, pemikiran dan lain sebagainya. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Bachtiar Effendy sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dina Afrianty, Ph.D., sebagai ketua Jurusan Hubungan Internasional dan Agus

Nilmada Azmi, S.Ag, M.Si., sebagai sekretaris Jurusan Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. M. Adian Firnas, M.Si., sebagai dosen pembimbing yang dengan begitu sabar

membimbing penulis, bahkan ketika sedang dalam masa-masa sulit sekalipun.

Terimakasih untuk segenap ilmu, ide, pemikiran, pengalaman, kesabaran dan lain

sebagainya selama ini.

4. Ali Munhanif, Ph.D., sebagai dosen pembimbing akademik penulis.

5. Badrus Sholeh, MA., yang telah bersedia meluangkan waktunya ditengah-tengah

kesibukan beliau, untuk membaca skripsi penulis dan memberikan beberapa

referensi dalam tulisan ini.

Page 7: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

iii

6. Armein Daulay M.Si. terimakasih untuk motivasi yang telah ditanamkan dalam

diri penulis, baik itu langsung maupun tidak langsung dengan cara yang berbeda.

Motivasi beliau telah mampu dan menjadikan penulis dapat bertahan hingga saat

ini. Nazaruddin Nasution, SH, MA., terimakasih untuk segenap pengetahuan dan

ilmu yang telah diberikan selama penulis menempuh studi di program Hubungan

Internasional.

7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

mengajarkan berbagai ilmu dan pengalaman sehingga penulis mampu melewati

semua ini.

8. Segenap Staf Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. My beloved family, mama Ratna Sari dan ayah Abdul Ghani, Cr, My brother

Rangga Panugali, My sisters Susanty SAS dan Luluk Febrianty, Teh Novi dan

ponakanku Sultan Pradana Al-Faqih. Terimakasih atas kesabaran, cinta, kasih

sayang dan motivasinya kepada penulis untuk terus berjuang menyelesaikan

tanggungjawab ini. Semoga kebahagiaan senantiasa mewarnai hidup kita.

10. Big family Forum Lingkar Pena (FLP) Ciputat yang telah menghujaniku dengan

canda tawa, menghiasi langkahku dengan berjuta semangat untuk terus berkarya

dan berarti. Tempat segala kegelisahan dan haus akan ilmu ditumpahkan.

Terimakasih atas segala ide-ide segar dan diskusi yang selama ini kita lewati.

11. Manajemen Literary Agency Mata Pena Writer (MPW), Rochmad Widodo,

S.pd.I, CH, CHt., Ika Rifqiawati, S.Pd., Nurul Khasanah, S.S., Arief Hidayat,

S.S., Anna Maria Faulina. Terimakasih atas pelajaran hidup yang selama ini

Page 8: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

iv

dipupuk dalam diri penulis. Semoga kita mendapatkan IPK Kehidupan yang

terbaik.

12. Manajemen Aksara Publishing Service dan Manajemen Anakkata Publishing

yang telah memberikan bekal dan kesempatan untuk belajar bagaimana me-

manage segala sesuatu agar lebih baik.

13. Manajemen Writer University (WU) dan Event Organizer Team, yang telah

memberikan kepercayaan kepada penulis. Terimakasih pula untuk berbagai ilmu,

canda dan tawa selama ini.

14. Brain Bagus Communication School (Public Speaking School) Program Diploma

III (D3) angkatan 2010. Terimakasih untuk segalanya, yang mampu menyadari

penulis akan pentingnya “berkomunikasi”, baik itu berkomunikasi pada diri

sendiri maupun untuk orang-orang sekitar.

15. Latansa Institute. Mr. Mahbub Hefdzil Akbar, MA., Mr. Achmad Firdaws

Mainuri, S.S., dan Mr. Lukman Hakim, MA. Terimakasih atas semua ilmu dan

pengalaman yang telah dituangkan kepada penulis.

16. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) yang telah berikan

kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu sebagai peserta magang di

lembaga independen negara tersebut.

17. Karate UIN (FORKI) yang telah memberikan spirit sebagai seorang juara sejati.

18. Sahabat-sahabat Jurusan Hubungan Internasional (HI) angkatan 2006, khususnya

kelas A. Mohon maaf karena tidak bisa menyebutkan nama kalian semuanya.

Namun, berjuta semangat telah kalian kobarkan kepada penulis, tanpa pernah

kalian ketahui sebelumnya.

Page 9: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

v

19. Terimakasih kepada Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia, ASEAN Secretariat

dan Kementerian Luar Negeri (KemenLu), atas segala informasi, saran dan

berbagai referensinya.

20. Segenap staf Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) dan seluruh staf

Perpustakaan Miriam Budiardjo yang telah bersedia membantu penulis dalam

mencari berbagai referensi yang dibutuhkan.

21. Segenap staf Perpustakaan Universitas Budi Luhur, Mas Arifin dan seluruh staf

Perpustakaan Universitas Moestopo Beragama, Mbak Wida. Terimakasih untuk

segenap bantuan dan informasinya selama penulis merampungkan tulisan ini.

22. Ali Syafaat, S.Pd. atas kesabarannya menemani penulis bahkan ketika dalam

keadaan tersudut sekalipun. Terimakasih untuk sejuta warna yang telah engkau

berikan.

23. Sahabat-sahabat luar biasa Qory Dewi, S.Sos., M. Gufron Hidayat, SE. Sy., Anah

Nurkhasanah, S.Si., Erick Purnama, Ajie Payumi, S.Pd.I, Ali Rif’an, Linda

Pramitha, Dedik Priyanto, dan seluruh sejawat luar biasa lainnya yang tidak dapat

dituliskan di sini. See you at the top!

24. Cholid, S.S., graduate of Gunadarma University. Thank you so much for

everything, for your time, for your kindness and all.

25. Terimakasih untuk orang-orang terkasih yang pernah kutemui dan tidak dapat

kusebutkan semua. Percayalah! Kalian adalah sumber inspirasiku.

Akhir kata, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih

kepada semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Namun, segala

bentuk motivasi dan dukungan yang telah diberikan akan tetap hidup dalam sanubari.

Page 10: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

vi

Semoga segala bentuk motivasi yang telah dicurahkan kepada penulis, diberikan

imbalan yang layak dan dilipatgandakan oleh Allah swt.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis

mohon maaf atas segala kekurangan dan kealfaan tersebut. Semoga Allah swt.

senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Semoga skripsi ini berguna bagi semua.

Salam sukses!

Jakarta, 09 Mei 2012

Desy Arisandy

Page 11: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

vii

DAFTAR ISI

Abstrak .......................................................................................................................... i

Kata Pengantar ............................................................................................................. ii

Daftar Isi ........................................................................................................................ vii

Daftar Bagan ................................................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1. Pernyataan Masalah ......................................................................... 1

1.2. Pertanyaan Penelitian ....................................................................... 6

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

1.4. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 7

1.5. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 9

1.6. Metode Penelitian............................................................................. 20

BAB II DINAMIKA KONFLIK DI THAILAND SELATAN ....................... 22

2.1. Latar Belakang Terjadinya Gerakan Separatis di Thailand

Selatan ......................................................................................... 22

2.1.1. Faktor Penyebab Gerakan Separatis di Thailand Selatan ...... 25

2.1.2. Dampak Konflik Terhadap Stabilitas Negara Thailand ......... 30

2.2. Usaha Pemerintah Thailand Dalam Mengatasi Gerakan Separatis

di Thailand Selatan ........................................................................... 31

BAB III IMPLIKASI GERAKAN SEPARATIS DI THAILAND

SELATAN TERHADAP KEPENTINGAN THAILAND-

MALAYSIA ......................................................................................... 36

3.1. Hubungan Kerjasama Antara Thailand-Malaysia Di Berbagai

Bidang……………………………………………………… ........ 36

3.2. Implikasi Gerakan Separatis Di Thailand Selatan Terhadap

Kepentingan Thailand-Malaysia .................................................... 39

3.2.1. Implikasi Dalam Bidang Politik .......................................... 39

3.2.2. Implikasi Dalam Bidang Keamanan .................................... 45

3.2.3. Implikasi Dalam Bidang Ekonomi-Sosial ........................... 46

Page 12: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

viii

BAB IV DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM MENGATASI

GERAKAN SEPARATIS DI THAILAND SELATAN ..................... 48

4.1. Program Kerjasama Antara Thailand-Malaysia Dalam Mengatasi

Gerakan Separatis Di Thailand Selatan ......................................... 56

4.2.1. Membangun Ekonomi dan Memberantas Kemiskinan di

Wilayah Perbatasan……………………………………... ... 56

4.2.2. Menjaga Stabilitas Wilayah Perbatasan Antar Kedua

Negara……………………………………………… .......... 60

4.2.3. Mengatasi Kewarganegaraan Ganda ................................... 63

4.2.4. Mencegah Arus Pengungsi atau Perpindahan Penduduk

Secara Ilegal di Kedua Negara………….. ........................... 65

4.3. Efektivitas Kerjasama Keamanan Thailand-Malaysia Dalam

Mengatasi Gerakan Separatis di Thailand Selatan ........................ 66

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 69

Daftar Pustaka .............................................................................................................. x

Lampiran-Lampiran

Page 13: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

ix

DAFTAR BAGAN

Pemeluk Agama di Negara Thailand…………………………………………………1

Penempatan Penduduk Buddha dan Muslim Pada Sektor Publik di Thailand

Selatan……................................................................................................................ 27

Perbandingan Tingkat Pendidikan di Wilayah Thailand Selatan………………….. 29

Perbandingan Jumlah Korban……………………………………………………… 31

Page 14: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pernyataan Masalah

Negara Thailand yang berbatasan langsung dengan Kamboja, Laos,

Myanmar dan Malaysia ini didirikan pada pertengahan abad XIV dengan nama

Siam. Pada tahun 1939 berubah nama menjadi Thailand. Thailand memiliki sistem

pemerintahan parlementer dan bentuk pemerintahannya adalah monarki

konstitusional dan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri. Sejak tahun

1946 hingga saat ini, Thailand memiliki kepala negara Raja Bhumibol Adulyadej.1

Thailand pun terdiri dari penduduk yang memiliki agama berbeda. Tercatat

bahwa mayoritas penduduk Thailand memeluk agama Buddha yakni sebesar 94.6

persen, Muslim 4.6 persen, Kristen 0.7 persen dan lainnya sebanyak 1.0 persen.2 Jika

digambarkan dalam diagram yakni sebagai berikut:

Thailand seperti kebanyakan negara pada umumnya juga mengalami konflik

internal dalam negaranya. Hal ini ditandai dengan adanya gerakan separatis di

1 Militer Dalam Sejarah Politik Thailand, Kompas, Sabtu, 30 September 2006. Hlm. 35.

2 Ibid, hlm. 35.

Page 15: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

2

Thailand Selatan (Pattani Raya). Pada tahun 1902 terjadi aneksasi yang

menyebabkan jatuhnya Pattani Raya ketangan kerajaan Thailand (Siam) dan

terjadinya perjanjian Anglo-Siam pada 1909.3 Inti dari perjanjian ini menyebutkan

bahwa wilayah Pattani Raya (Thailand Selatan) bukan sebagai sebuah kerajaan

Melayu lagi, tetapi menjadi wilayah kerajaan Thailand (Siam).4

Wilayah Selatan Thailand yang dahulunya memiliki otoritas sendiri harus

bergabung mengikuti kebijakan kerajaan Thailand. Dilihat secara geografis,

perubahan wilayah yang terjadi di selatan Thailand yang asalnya merdeka dan

merupakan mayoritas kemudian berubah sebagai wilayah subordinat Thailand serta

menjadi minoritas dilevel nasional.5

Akibatnya, hadirlah gerakan separatis yang ingin memperoleh otonomi

khusus atau memerdekakan diri akibat adanya perasaan termarjinalkan dialami oleh

masyarakat atau etnis yang tinggal di bagian selatan Thailand. Kesenjangan ekonomi

dan pembangunan serta pendapatan perkapita penduduk yang lebar antara wilayah

Metropolis, Timur Laut dan Utara dengan bagian selatan juga menjadi salah satu

penyebab.6 Hal inilah yang membuat kekecewaan dan menimbulkan kecemburuan

sosial. Sehingga pada akhirnya, masyarakat Thailand Selatan ingin mengatur diri

sendiri dengan cara otonomi atau memerdekakan diri.

Adanya keinginan yang kuat untuk memerdekakan diri juga karena adanya

ketimpangan ekonomi, sosial, politik dan sebagainya yang dialami Thailand Selatan,

3 Neil J. Melvin, Conflict in Southern Thailand; Islamism, Violence and the State in The

Patani Insurgency, Sweden: SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute) Policy Paper

No.20, September 2007. Hlm. V. 4 Paulus Rudolf Yuniarto, Minoritas Muslim Thailand; Asimilasi, Perlawanan Budaya dan

Akar Gerakan Separatisme, Jakarta: Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume VII No. 1 Tahun 2005.

Hlm. 91. 5 Ibid, hlm. 91.

6 Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai: Nasionalisme Melayu Masyarakat Pattani, Jakarta:

LP3ES, 1989, Hlm. 25.

Page 16: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

3

adanya dominasi elit politik di sektor publik oleh etnis Thai terhadap Melayu-

Muslim dalam pemerintahan ditingkat nasional maupun lokal. Selain itu,

diberlakukannya konsep pendidikan sekuler, di mana setiap sekolah diharuskan

menggunakan bahasa Thai. Semakin membuat Muslim-Melayu terpinggirkan.

Apalagi, penduduk di Selatan Thailand mayoritas beragama Muslim dan berbahasa

Melayu yang telah mengakar ratusan tahun.7 Tercatat bahwa penduduk di Selatan

Thailand 78.2 persen Muslim sedangkan 21.8 persen adalah Buddha.8

Atas dasar berbagai ketimpangan itulah hadir gerakan separatis hingga

mencapai skala puncaknya pada tahun 2004, yang ditandai dengan munculnya

kebangkitan Muslim-Melayu. Akibat konflik tersebut tercatat lebih dari 1843 insiden

terjadi di wilayah Thailand Selatan sepanjang tahun 2000-2004.9 Jumlah jantuhnya

korban dan kerugian yang dialami semakin hari semakin bertambah. Setidaknya

lebih dari 4.300 orang terbunuh di wilayah yang mayoritas dihuni Muslim tersebut.10

Akibat gerakan separatis telah menyebabkan berbagai kerugian, baik itu

menimbulkan kerugian materi, jatuhnya korban, menimbulkan instabilitas,

memberikan citra negatif Thailand dimata internasional dan lain sebagainya. Maka

untuk mengatasinya pemerintah Thailand mengeluarkan status darurat militer pada

30 Agustus 2005. Status darurat militer tersebut dapat memberlakukan banyak hal,

misalnya penyadapan, penggeledahan dan penangkapan terhadap orang yang

7 Jhon Funston, Thailand’s Southern Fires: The Malaysian Factor, Research School of Pacific

and Asian Studies (RSPAS), Canberra: Autralian National University, 2006. Hlm. 56. 8 Jitpiromsri, Srisompob with Panyasak Sobhonvasu, Unpacking Thailand’s Southern

Conflick; The Poverty of Structural Explanations, Routledge: Critical Asian Studies 38:1 Tahun 2006.

Hlm. 102. 9 Ibid. Hlm. 97.

10 Tiga Bom Meledak di Thailand Selatan,

http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/06/24/130837/tiga-bom-meledak-di-thailand-

selatan/ akses pada tanggal 16 September 2011.

Page 17: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

4

dicurigai melakukan aksi kekerasan dan mengacaukan situasi.11

Akan tetapi,

penerapan status darurat militer justru menimbulkan ketakutan di wilayah Selatan.

Ini semua karena terjadinya jumlah korban tewas (angkanya mencapai ribuan).12

Akibatnya, terjadilah eksodus besar-besaran penduduk di Selatan yang

bergerak memasuki wilayah Malaysia untuk mencari suaka. Hal ini karena jarak

geografis yang dekat, yakni wilayah perbatasan Thailand-Malaysia hanya dibatasi

oleh daratan. Tidak hanya itu, para separatis yang dicari oleh pemerintah Thailand

juga kerap memasuki wilayah Malaysia. Tentu Malaysia khawatir dengan keadaan

tersebut.

Kekhawatiran Malaysia dilatarbelakangi beberapa hal, misalnya karena

wilayah perbatasan yang sangat dekat, sehingga menimbulkan ketakutan bagi

penduduk Malaysia yang tinggal diperbatasan tersebut. Sebagai salah satu contoh

misalnya, ketika pemberontak Thailand Selatan diburu oleh pemerintah setempat.

Umumnya melarikan diri ke wilayah perbatasan, bahkan hingga memasuki wilayah

Malaysia. Tentu saja, atas kejadian ini bisa menimbulkan gangguan keamanan bagi

penduduk di lintas batas Malaysia.

Selain itu, dalam menyikapi eksodus 131 penduduk Thailand ke Malaysia

juga menjadi dilematis tersendiri bagi Malaysia. Pihak Malaysia ingin memberikan

perlindungan sementara bagi penduduk tersebut, setidaknya hingga status darurat

militer dicabut oleh pemerintah Thailand. Akan tetapi, kejadian ini justru

menimbulkan reaksi berbeda dari pemerintah Thailand. Thailand (Bangkok)

mengeluh atas sikap Kuala Lumpur yang menerima 131 penduduk.13

11

Wimpi Wibisono, Malaysia Khawatirkan Status Darurat Thailand Selatan, Republika, 9

Februari 2007. 12

Taufiqulhadi, Mengharap Damai di Pattani, Sinar Harapan, 24 September 2005. 13

Malaysia-Thailand Saling Kecam.

Page 18: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

5

Sejak status darurat milter diberlakukan oleh Thailand pada tahun 2005 yang

mengakibatkan eksodus penduduknya ke Malaysia, hubungan antara Thailand dan

Malaysia mengalami ketegangan hubungan diplomatik. Hal ini ditandai dengan

saling kecam dan tuduh antara Thailand-Malaysia. Menteri Luar Negeri Malaysia

Syed Hamid Albar, ia mengatakan bahwa, ―Kami tidak akan mengajari Thailand

bagaimana melaksanakan kebijakan luar negeri. Dan saya akan meminta mereka

untuk tidak mengajari kami bagaimana menjalankan kebijakan luar negeri kami.‖14

Pihak Thailand pun beranggapan bahwa setiap separatis yang melarikan diri

ke wilayah Malaysia selalu mendapatkan perlindungan khusus dari Malaysia. Di lain

pihak, pemerintah Thailand tidak terima karena menganggap Malaysia terlalu ikut

campur dengan permasalahan di Thailand. Sedangkan pihak Malaysia sendiri

menyatakan bahwa tidak ada dasar yang dapat membenarkan setiap kelompok atau

negara untuk mengambil tindakan terhadap negara lain.15

Maka tercatat sejak tahun

2005 hingga tahun 2007 Thailand-Malaysia mengalami ketegangan hubungan

diplomatik terkait gerakan separatis yang belum teratasi.

Memasuki tahun 2007 hingga tahun 2009, kedua negara mulai menyadari

bahwa saling kecam justru tidak akan menyelesaikan masalah. Oleh sebab itu, baik

Thailand maupun Malaysia mulai menjalin hubungan baik untuk mengatasi gerakan

separatis, Syed Hamid Albar di Kuala Lumpur misalnya menyatakan bahwa, ―Kami

dapat membantu selama tak mencampuri urusan dalam negeri.‖16

Maka sejak saat

http://www.suaramerdeka.com/harian/0510/19/int03.htm. Diakses pada 24 Oktober 2011.

14Ibid.

15 Ian Storey, Peran Malaysia Dalam Pemberontakan Thailand Selatan,

http://www.jamestown.org/singel/%3Fno_cache%3D1%26tx_ttnews%255Btt_news%255D

%3D1043. Diakses pada 24 Oktober 2011. 16

Ron Corben, Apakah Malaysia Bisa Membantu Mengakhiri Konflik di Thailand Selatan?

http:/asiacalling.kbr68h.com/index.php/archive/528. Diakses pada 25 Agustus 2011.

Page 19: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

6

itulah kedua negara mulai melakukan kunjungan dan membangun kesepakatan untuk

mengatasi gerakan separatis.

Thailand-Malaysia pun sepakat untuk memetakan rangkaian upaya sosial-

ekonomi untuk mengakhiri ketegangan dan gerakan separatis di wilayah selatan

Thailand. Hal ini sebagaimana yang diungkap oleh Menteri Luar Negeri Malaysia

Syed Hamid Albar yang menyatakan bahwa ketegangan yang terjadi di wilayah

mayoritas Muslim di negeri mayoritas Buddha tidak terkait dengan agama atau

Islam, ―Itu tidak ada hubungannya dengan Islam. Warga Muslim dan Buddha telah

hidup damai di sana sebelumnya. Di sana ada perasaan teralienasi, ditinggal dan

problem sosio-ekonomi.‖17

Rangkaian kunjungan dan berbagai upaya ditempuh demi terciptanya

perdamaian. Itu semua sebagai salah satu bentuk upaya untuk mengatasi rangkaian

ketegangan yang terjadi di negeri Gajah Putih tersebut dan demi membaiknya

hubungan Thailand-Malaysia akibat konflik.

1.2. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pernyataan penelitian ini yaitu

bagaimana diplomasi Thailand-Malaysia dalam mengatasi gerakan separatis di

Thailand Selatan periode 2000-2009?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian ini, yaitu:

a) Mengetahui sejauhmana diplomasi antara Thailand-Malaysia dalam

mengatasi gerakan separatis di Thailand Selatan.

17

Redaksi, Thailand-Malaysia Petakan Atasi Ketegangan di Thailand Selatan,

http://www.tempo.co.id/hg/luarnegeri/2007/03/23/brk,2007032396136,id.html. Diakses pada

28 September 2011.

Page 20: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

7

b) Mengetahui langkah-langkah diplomasi Thailand-Malaysia dalam

mengatasi gerakan separatis di Thailand Selatan.

1.4. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai Thailand Selatan ternyata menarik banyak peneliti, salah

satunya yakni dilakukan oleh Bonny Ardianto yang mengambil judul skripsi tentang

Terjadinya Konflik di Thailand Selatan Memberikan Dampak Terhadap Hubungan

Bilateral Malaysia-Thailand (Periode 2004-2005). Penelitian yang dilakukan di

tahun 2008 pada Universitas Moestopo (beragama) ini, Bonny lebih menekan

mengenai akibat konflik yang dapat mengakibatkan adanya bentuk ketegangan

keduabelah pihak, yakni Malaysia dan Thailand. Akibat dari aksi kekerasan yang

terjadi di Thailand Selatan, sebanyak 131 warga muslim Thailand selatan mengungsi

ke Malaysia. Akibatnya, sejak terjadi peristiwa itu hubungan kedua negara

mengalami ketegangan. Tidak hanya itu, Bonny juga menggambarkan lebih lanjut

mengenai pengaruh dari konflik Thailand Selatan terhadap hubungan bilateral

Malaysia-Thailand. Bonny pun berkesimpulan bahwa hubungan bilateral Malaysia-

Thailand menegang akibat terjadinya konflik di Thailand Selatan.

Beberapa poin penting telah dipaparkan pada penelitian tersebut. Akan tetapi,

tulisan itu lebih mengedepankan akibat konflik yang ditimbulkan di Thailand selatan

ternyata mengakibatkan ketegangan antar kedua negara. Penelitian Bonny tersebut

tidak menjelaskan bagaimana atau upaya-upaya apa saja yang dilakukan agar kedua

hubungan Thailand-Malaysia dapat rujuk kembali seperti sedia kala. Bagaimana

kedua negara itu saling membangun kembali kepercayaan setelah sempat menegang

untuk beberapa saat pun tidak dijelaskan. Maka pada penelitian kali ini, mencoba

untuk membahas yang belum sempat tersentuh oleh penelitian sebelumnya.

Page 21: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

8

Penelitian selanjutnya, yakni dilakukan oleh Rizanti Ambarany. Dalam

skripsinya, Rizanti mengambil tema Kepentingan Malaysia Membantu Pemerintah

Thailand Menyelesaikan Konflik Separatis Di Thailand Selatan Periode 2004-2008.

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2009 pada Universitas Moestopo (Beragama).

Dalam tulisannya, Rizanti menekankan untuk melihat dan mengetahui kepentingan

Malaysia membantu pemerintah Thailand. Ia juga hendak mengetahui peran apa saja

yang dilakukan oleh Malaysia terhadap penyelesaian konflik separatis di Thailand

Selatan. Adapun beberapa peran yang telah diungkap dalam penelitian Rizanti sudah

cukup konfrehensif dan detail. Beberapa poin penting pun sudah dijelaskan dengan

rinci. Ia memaparkan mengenai pemberantasan separatis, pembangunan ekonomi,

mengatasi kewarganegaraan ganda dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kepentingan

Malaysia membantu pemerintah Thailand untuk mengatasi konflik di Thailand

Selatan agar konflik tersebut tidak menyebar ke Malaysia.

Dalam tulisan tersebut, peneliti melihat bagaimana konflik coba untuk diatasi

dengan cara-cara yang dilakukan Malaysia. Melihat dari sudut pandang atas dasar

kepentingan Malaysia agar konflik tidak menyebar luas ke negara tersebut.

Sedangkan dalam penelitian kali ini, penulis hendak melihat dari dua sisi yakni

berdasarkan kepentingan Thailand dan Malaysia. Hal tersebut pun dilakukan dengan

berbagai cara, salah satunya yakni dengan melakukan kunjungan, kesepakatan yang

merupkan bagian dari diplomasi.

Dalam penelitian ini penulis tidak hanya berusaha mengedepankan satu

negara, akan tetapi kedua belah pihak, baik itu dampak yang diakibatkan konflik di

Thailand Selatan, upaya kedua negara untuk mengatasi konflik di perbatasan dan

kepentingan kedua negara melakukan berbagai kunjungan dan kesepakatan sebagai

Page 22: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

9

bagian dari diplomasi. Bagi Thailand diplomasi yang dilakukan sebagai upaya untuk

mengatasi gerakan separatis yang tidak dapat diatasinya sendiri. Sehingga Thailand

berharap gerakan separatis dapat teratasi dan juga hubungan baik dengan Malaysia

dapat kembali membaik. Begitu pun sebaliknya, Malaysia khawatir stabilitas

wilayahnya terganggu dan juga khawatir akan ketegangan hubungan diplomatiknya

dengan Thailand.

1.5. Kerangka Pemikiran

1.5.1. Diplomasi

Dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dapat dilakukan dengan

berbagai macam cara, salah satunya yakni dengan diadakannya diplomasi.

Dalam hal ini diplomasi dapat ditempuh dengan berbagai bidang atau hal.

Misalnya, dilakukan dengan adanya kerjasama, kesepakatan, resolusi konflik

dan lain sebagainya. Hal ini sebagaimana yang diungkap oleh Louise

Diamond dan Ambassador John McDonald, dalam bukunya yang berjudul

Multi Track Diplomacy: A System Approach to Peace. Kedua ahli tersebut

menjelaskan bahwa;

Diplomacy is a peaceful political process between nation-

states that seeks the structure, shape, and manage over time a

system of international relationships to secure the nation’s

interests. Utilized in the pursuit of many kinds of objectives –

political, economic, national, trade, aid, human rights, arms

control, scientific, cultural, and academic enrichment –

diplomacy is both a peacebuilding and a peacemaking activity.

It works at the government level enhance trust, confidence, and

understanding among nations as well as to provide

negotiation, mediation, crisis intervention and conflict

resolution; it also seeks to prevent war.18

18

Louise Diamond and Ambassador John McDonald, Multi Track Diplomacy: A System

Approach to Peace, Third Edition. United State of America: Kumarian Press, inc., 1996, hlm. 26.

Page 23: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

10

Adapun diplomasi menurut Barston yakni sebagai manajemen

hubungan antar negara atau hubungan antar negara dengan aktor-aktor

hubungan internasional lainnya. Negara, melalui perwakilan resmi dan aktor-

aktor lain berusaha untuk menyampaikan, mengoordinasikan dan

mengamankan kepentingan nasional khusus atau yang lebih luas, yang

dilakukan melalui korespondensi, pembicaraan tidak resmi, saling

menyampaikan cara pandang, lobi, kunjungan, dan aktivitas-aktivitas lainnya

yang terkait.19

Selain itu, dalam Random House Dictionary, diplomasi diartikan

sebagai berikut.

―the conduct by government official of negotiations and other

relations between nations; the art of science of conducting

such negotiations, skill in managing negotiations, handling of

people so that there is little or no ill-will tact‖.20

Selain pengertian-pengertian di atas, diplomasi juga diartikan sebagai

seni serta praktek dalam melakukan perundingan antar bangsa (the art and

practice of conducting negotiations between nations) atau dapat juga

didefinisikan sebagai keterampilan dalam mengelola serba urusan tanpa

menimbulkan permusuhan (the skill in handling affairs without hostility).

Namun, meskipun diplomasi memiliki beragam arti, intinya yakni the actual

conduct of foreign relation (pelaksanaan hubungan luar negeri secara

nyata).21

19

Sukawarsini Djelantik, Diplomasi antara Teori dan Praktik, Yogyakarta: Graha Ilmu,

2008. Hlm. 4. 20

Setyo Widagdo dan Hanif Nur Widhiyanthi, Hukum Diplomatik dan Konsuler; Buku Ajar

untuk Mahasiswa, Malang: Bayumedia Publishing, 2008. Hlm. 5. 21

Jusuf Badri, Kiat Diplomasi; Pengertian dan Ruang Lingkup, Buku 1, Jakarta: CV. Restu

Agung, hlm. 15 & 16.

Page 24: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

11

Diperlukannya diplomasi dalam menyikapi kasus yang terjadi di

Thailand Selatan, karena di dalam diplomasi itu sendiri memiliki tujuan yang

baik demi terciptanya sebuah jalan damai yang tidak bisa diwujudkan oleh

negara bersangkutan. Oleh sebab itu, Thailand membutuhkan negara lain

sebagai upaya untuk mengatasi kasus yang telah berlangsung di wilayah

Selatan. W.W. Kulski dalam bukunya yang berjudul International Politics in

A Revolutionary Age, memaparkan mengenai tujuan dari diplomasi itu

sendiri, yakni ―to strive for the achievement of national objectives by

peaceful means i.e. by negotiations with other states,‖ (berusaha mencapai

tujuan-tujuan nasional dengan jalan damai, yaitu dengan melakukan

perundingan-perundingan dengan negara-negara lain).22

Diplomasi adalah berbentuk cara-cara untuk mencapai tujuan serta

memperoleh hasil yang diharapkan dalam hubungan internasional dengan

menggunakan kecerdasan dan kelincahan berkenaan dengan pelaksanaan

hubungan resmi antara pemerintah dari negara-negara berdaulat.23

Diplomasi

merupakan manajemen dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri. Seni

dan profesionalisme untuk menghasilkan konsensus serta menghindari

munculnya konflik kepentingan ke permukaan dalam rangka hubungan luar

negeri atau dalam sistem internasional.24

Dalam hal ini sejak kembali memanasnya gerakan separatis di

Thailand Selatan, menimbulkan keinginan Malaysia untuk membantu

tetangganya tersebut. Mengingat konflik yang terjadi di Thailand Selatan

22

Ibid, hlm. 23. 23

T. May Rudy, S.H., Teori, Etika dan Kebijakan Hubungan Internasional, Bandung:

Angkasa.1992. Hlm.57. 24

Ibid, hlm. 58.

Page 25: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

12

telah berlangsung lama dan belum juga menemui titik terang, maka memang

sudah sepatutnya pemerintah Thailand menggunakan cara damai untuk

mengatasi separatis dengan melakukan perundingan atau kesepakatan dengan

negara lain sebagai bagian dari diplomasi. Apalagi hubungan Thailand-

Malaysia sempat mengalami ketegangan.

Diplomasi adalah mencakup penggunaan dan pemanfaatan pengaruh

serta kapabilitas suatu negara dengan menggunakan cara damai—umumnya

melalui perundingan—untuk menghasilkan kesepakatan dengan negara lain

dan mendapatkan kesediaan guna melakukan hal-hal yang diharapkannya.

Demikian pula sebaliknya, dapat digunakan untuk menghasilkan kesepakatan

agar tidak melakukan hal-hal yang tidak dikehendaki dan tidak

diharapkannya. 25

Pada akhirnya, Thailand-Malaysia pun sepakat melakukan diplomasi

dalam menghadapi separatis dan mengatasi ketegangan yang pernah terjadi.

Selanjutnya, diadakannyalah kunjungan yang dilakukan oleh Perdana

Menteri Malaysia Abdullah Badawi ke Thailand. Pada kunjungan kala itu,

kedua negara sepakat mempererat hubungan antar kedua negara. Dalam

kunjungan kenegaraan yang berlangsung selama tiga hari tersebut, pihak

pemerintahan Malaysia menawarkan bantuan untuk penyelesaian konflik di

Thailand Selatan.26

Kunjungan balasan pun dilakukan oleh pemerintahan Thailand, yakni

Perdana Menteri Thailand Thaksin Sinawatra mengunjungi Malaysia.

25

Ibid, hlm. 57. 26

Ron Corben, Apakah Malaysia Bisa Membantu Mengakhiri Konflik di Thailand Selatan?

http:/asiacalling.kbr68h.com/index.php/archive/528. Diakses pada 25 Agustus 2011.

Page 26: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

13

Adapun agenda yang dibicarakan yakni mengenai penyelesaian di Thailand

Selatan.27

1.5.2. Kerjasama Keamanan

Dalam menjalin hubungan bernegara maka penting bagi setiap negara

untuk saling menjaga keamanan bersama. Akan tetapi, ketika terjadi

instabilitas, tentunya setiap negara harus bersatu untuk mewujudkan

keamanan tersebut. Keamanan memang keniscayaan yang harus diwujudkan

secara bersama-sama. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan

melakukan kerjasama keamanan.

Dalam hal keamanan Holsti mendifinisikan bahwa keamanan

misalnya diartikan sebagai kondisi tanpa ancaman. Suatu negara akan

berusaha mencapai kondisi yang aman bagi dirinya. Kondisi yang aman

merupakan tujuan utama semua negara di dunia. Sehingga setiap negara akan

terus berusaha meningkatkan power yang dimiliki. 28

Lebih jauh lagi membahas tujuan keamanan suatu negara, Holsti

dengan meminjam konsep dari Barry Buzan yang membedakan antara threats

(ancaman) dan Vulnerabilities (kerawanan/kerapuhan). Vulnerabilities

berasal dari karakteristik geografi dan demografis. Dengan kata lain, sifatnya

domestik, sedangkan threats (ancaman) berasal dari luar. Dalam definisi

Holsti, untuk membedakan antara ancaman dan vulnerabilities, yakni: Threat

27

Redaksi, Thailand Bantah Bantai Penduduk Muslim,

http:/www.detiknews.com/read/2005/06/03/113209/374135/10. Akses 25 Agustus 2011. 28

K.J. Holsti, International Politics: A Framework For Analysis, 6th

ed. New Jersey: Prentice

Hall, Inc., 1992. Hlm. 83

Page 27: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

14

are those more immediate capabilities in the hands of adversaries that may

be used to exploit vulnerabilities.29

Ada beberapa hal yang penting untuk diingat dalam membicarakan

tentang ancaman. Hal yang pertama adalah ancaman dalam kenyataannya

mungkin tidak sebesar apa yang dipersepsikan. Hal ini disebabkan oleh

banyak faktor, baik oleh kurangnya informasi, rasa takut yang berlebihan dan

lain-lain. Hal yang kedua adalah bagaimana membedakan antara ancaman

yang serius dan pantas untuk masuk ke dalam agenda nasional dan mana

yang tidak. Untuk membedakannya maka ancaman dianggap sebagai

ancaman apabila dianggap demikian oleh para pembuat keputusan.30

Akan tetapi, apapun itu tetap saja bisa mengganggu sistem politik,

stabilitas negara pun mengalami kegoyahan dan implikasinya dapat

merugikan baik negara yang langsung mengalami ancaman tersebut atau pun

bagi negara tetangga. Hal yang terpenting yakni bagaimana menciptakan

keamanan itu sendiri demi keberlangsungan hidup yang lebih baik. Terkait

kasus yang terjadi di Thailand Selatan tentu dapat mengganggu keamanan

bersama, baik itu intern bagi negara Thailand dan juga negara Malaysia yang

memiliki perbatasan darat secara langsung. Tidak hanya itu, menciptakan

keamanan di wilayah perbatasan menjadi hal penting yang tidak

terbantahkan.

Jika rasa keamanan masing-masing negara terganggu dan keamanan

itu sendiri tidak dapat diperoleh, maka bisa terjadi pergesekan bahkan

ketegangan. Ketika terjadi sebuah ketegangan antara kedua belah pihak, maka

29

Barry Buzan, People, State an Fear. Harverster Wheatsheaf: New York, 1990, Hlm. 115. 30

Ibid, hlm. 115.

Page 28: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

15

ada beberapa hal bisa dilakukan agar keharmonisan antara keduanya berjalan

dengan baik. Salah satu hal yang perlu dilakukan misalnya dengan

mengadakan kerjasama. Dalam menghadapi kasus seperti di Thailand

Selatan, maka yang diperlukan adalah kerjasama dalam berbagai bidang.

Kerjasama ini juga menjadi penting dalam kegiatan berdiplomasi, karena

diplomasi tidak mungkin dapat berjalan dengan baik jika tidak ada

kesepatakan kerjasama sebelumnya.

Masalah kerjasama terletak pada pencapaian sasaran. Tujuan akhir yang

kemudian dijabarkan ke dalam sasaran-sasaran kerjasama yang ditentukan

oleh persamaan kepentingan yang fundamental dari masing-masing pihak

yang melakukan kerjasama.31

Dalam masalah ini tentu saja kedua belah pihak

baik Malaysia ataupun Thailand memerlukan adanya kerjasama. Maka sudah

tentu kerjasama yang dilakukan memiliki banyak tujuan, salah satunya yakni

agar terjadi dinamisasi dan harmonisasi antara kedua negara. Sehingga

diharapkan tidak ada lagi ketegangan yang terjadi antara Thailand-Malaysia.

Adapun kerjasama keamanan itu sendiri melandaskan diri pada antisipasi

ancamana (terutama eksternal) dengan jalan merangkul pihak lawan atau

pihak yang dianggap mengancam, karena adanya interdependensi dalam

masalah keamanan disuatu kawasan. Dampak dari adanya interdependensi

tersebut adalah penciptaan kondisi keamanan yang justru harus dilakukan

dengan mengajak pihak yang dianggap mengancam (lawan) untuk

bekerjasama dalam penciptaan stabilitas keamanan bersama di kawasan.32

31

R. Soeprapto, Hubungan Internasioanl: Sistem, Interaksi, Dan Perilaku, Jakarta: PT. Raja

Grafindo, 1997, Hlm. 181. 32

Nurani Chandrawati, Perkembangan Konsep-Konsep Keamanan Dan Relevansinya

Terhadap Dinamika Keamanan Negara-negara Berkembang, Global vol. II. Nomor. 8. Jakarta: HI

Page 29: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

16

Jika kerjasama berjalan dengan baik maka keamanan pun bisa tercipta. Tentu

ini semua untuk mencapai sebuah keamanan bersama yang bisa dirasakan

masing-masing pihak.

Jika melihat situasi di Thailand Selatan, tentu saja masing-masing negara

yang mengalami ketegangan hubungan diplomatik (Malaysia-Thailand)

memerlukan adanya kerjasama dalam bidang keamanan. Bagi Thailand tentu

saja agar konflik yang terjadi cepat reda, sedangkan bagi Malaysia sendiri

agar tidak terjadi lagi tuduhan yang membuat gerah pemerintahan negara

Jiran akibat konflik Thailand Selatan yang sedang bergejolak tersebut.

1.5.3. Kepentingan Nasional

Menurut Donald E. Nuchterlain dalam tulisannya yang berjudul The

Concept of Nation Interst. Ia memaparkan mengenai kepentingan nasional,

yakni produk dari suatu proses politik melalui pemimpin dari suatu negara

mengenai pentingnya hubungan peristiwa-peristiwa yang bersifat eksternal

terhadap kepentingan dalam negerinya.33

Kepentingan nasional merupakan justifikasi terhadap tindakan suatu

negara.34

Selanjutnya, kepentingan nasional yang ingin dicapai oleh suatu

negara pada dasarnya dirumuskan dan diimplementasikan oleh pemerintah,

dengan memperhatikan kapabilitas yang dimiliki dan berdasarkan pada

FISIP-UI dengan S2 HI PAsca-Sarjana Ilmu Poitik FISIP-UI dan Yayasan Obor Indonesia 2001, Hlm.

49. 33

Donald E. Nuchterlein, The Concept of Nation Interst, A Time For News Aproaches. Orbis

Jurnal of World Affairs, Vol. 23. Hlm. 75-76. 34

Theodore A. Coulumbis & James H. Wolfe, Introduction to International Relations;

Power and Justice, 4th

ed. New Jersey: Prentice Hall, 1990. hlm. 96.

Page 30: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

17

kepentingan-kepentingan negara lain, disesuaikan dengan kondisi keamanan

regional dan internasional.35

Dalam hal ini baik Malaysia maupun Thailand memiliki kepentingan

nasional yang merupakan tujuan nasional dalam jangka pendek. Tentunya,

dapat berubah-ubah tergantung apa ditetapkan untuk dicapai dalam waktu

dekat. Akan tetapi, kepentingan nasional pun harus mengacu pada tujuan

nasional jangka panjang. Tujuan kepentingan ini dapat berbagai macam.

Lebih spesifik mengenai keamanan, baik itu lingkup regional mau pun

internasional.

Melihat kejadian di negara tetangganya, timbullah keperihatinan di

pihak Malaysia. Tidak hanya itu, negara yang memiliki kedekatan geografis

dengan Thailand itu pun sempat khawatir menyaksikan aksi gerakan separatis

yang terjadi. Bahkan yang parahnya lagi, gencarnya tuduhan Thailand

terhadap Malaysia sempat membuat kedua negara itu mengalami ketegangan.

Oleh sebab itu, demi menjaga hubungan baik Malaysia memiliki kepentingan

nasional yang harus diwujudkan dengan cara mengadakan hubungan

kerjasama dengan pihak yang mengalami konflik tersebut. Begitu pun juga

dengan Thailand yang memiliki kepentingan untuk mengatasi pemberontakan

tersebut, tentu tidak bisa menjalankan sendiri tanpa adanya bantuan dari

negara tetangga yang notabenenya memiliki kedekatan perbatasan.

1.5.4. Kebijakan Luar Negeri

Kebijakan luar negeri suatu negara merupakan serangkaian tindakan

negara yang berkaitan dengan hubungan eksternal dalam sistem internasional.

35

Ibid, hlm. 104.

Page 31: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

18

Kebijakan tersebut dibuat dengan melihat kapabilitas yang dimiliki negara

dan memikirkan kemungkinan tanggapan negara lain atas kebijakan yang

dibuat karena memiliki maksud dan tujuan tertentu yang mengedepankan

kepentingan nasional. 36

Holsti mendefinisikan kebijakan luar negeri sebagai gagasan-gagasan

atau tindakan-tindakan yang dirancang oleh pembuat kebijakan untuk

mengatasi suatu masalah atau mempromosikan beberapa perubahan dalam

kebijakan-kebijakan, perilaku tindakan-tindakan terhadap negara lainnya,

kepada aktor non negara, dalam ekonomi internasional, atau dalam

lingkungan fisik dunia.37

Negara-negara memiliki maksud dan tujuan serta

strategi-strategi tertentu untuk mencapai dan mempertahankan maksud dan

tujuan tersebut. Holsti mengindentifikasikan empat maksud yang sama dari

semua negara modern, yakni, pertama, keamanan. Kedua, otonomi. Ketiga,

kesejahteraan. Keempat, status dan martabat. 38

Paul R. Viotti dan Mark V. Kauppi memberikan definisi yang berbeda

dari politik luar negeri. Menurut mereka politik luar negeri merupakan

sejumlah keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh negara dalam

hubungannya dengan aktor-aktor di luar negara tersebut, baik negara lain,

perusahaan-perusahaan mulitinasional dan aktor-aktor lain.39

Adapun Kegley dan Wittkopf menyatakan bahwa penggambaran

politik luar negeri dilakukan dengan menjelaskan tiga unsur yakni, unsur

36

Christoper Hill, The Changing Politics of Foreign Policy. New York: Palgrave MacMillan,

2003. Hlm. 3-5. 37

K.J. Holsti, International Politics: A Framework For Analysis, 6th

ed. New Jersey: Prentice

Hall, Inc., 1992. Hlm. 82. 38

Ibid, hlm. 83. 39

Paul R. Viotti dan Mark V. Kauppi, International Relation Theory: Realism, Pluralism,

Globalism and Beyond, Allyn and Bacon: London, 1999. Hlm. 478.

Page 32: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

19

tujuan, unsur tindakan dan unsur nilai yang menyebabkan munculnya

persepsi tentang tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.40

Unsur tujuan merupakan kepentingan nasional negara bersangkutan. Unsur

tindakan merupakan sejumlah pilihan-pilihan tindakan yang dimilliki oleh

suatu negara dalam rangka mempromosikan kepentingan nasionalnya.

Sedangkan nilai merupakan kondisi yang menjadi latar belakang munculnya

tujuan yang ingin dicapai dalam politik luar negeri tersebut.

Pertama-tama adalah unsur tujuan. Tujuan menurut Kegley dan

Wittkopf merupakan kepentingan nasional. Hal kurang lebih sama diutarakan

oleh Paul R. Viotti dan Mark.41

Kepentingan nasional didefinisikan sebagai

suatu hal yang dianggap penting bagi negara lain. Kepentingan nasional

dalam bentuk yang paling minimum adalah keberlangsungan hidup negara

(state survival).

Adapun pengertian politik luar negeri adalah sekumpulan komitmen

dan rencana bertindak mengacu pada strategi (strategies), keputusan-

keputusan (decisions), atau kebijaksanaan-kebijaksanaan (policies), yang

memuat tujuan-tujuan khusus (specific goals) dan saran-sarana (means) untuk

mencapainya dan dianggap sebagai tindakan yang memadai dalam

menghadapi peluang dan hambatan dari lingkunngannya. Komitmen dan

rencana bertindak ini lebih mudah diamati dan diarahkan pada situasi yang

berlangsung, negara, kawasan atau isu tertentu.42

40

Charles Kegley dan Eugene R. Wittkopf, American Foreign Policy. St. Martin’s Press:

New York, 1996, Hlm.7. 41

Viotti-Kauppi, Hlm. 482. 42

Ibid. hlm. 108.

Page 33: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

20

Untuk mengatasi gerakan separatis yang terjadi, pemerintah Thailand

bersedia melakukan kesepakatan dengan Malaysia. Hal ini dijalankan karena

Thailand memiliki tujuan yang hendak dicapainya, yakni agar gerakan

separatis dapat diatasi karena dalam prakteknya Thailand tidak dapat

mengatasi sendiri konflik tersebut. Bahkan upaya-upaya yang ditempuh pun

masih belum signifikan mengatasi separatis. Oleh sebab itu, agar kepentingan

Thailand tersebut dapat terpenuhi, maka hal-hal yang tidak dapat

diperolehnya sendiri dapat dipenuhi dengan melakukan hubungan dengan

Malaysia.

Sedangkan Malaysia sendiri bersedia membantu karena Malaysia

perihatin dengan keadaan yang terjadi di Thailand Selatan, selain itu juga

untuk memperbaiki hubungan bilateral dan menghilangkan berbagai macam

tuduhan akibat dampak konflik yang turut dialami Malaysia. Malaysia tentu

tidak dapat mengatasi gerakan separatis jika tidak melakukan kebijakan yang

sama dengan Thailand, yakni keduanya sama-sama bersedia melakukan

kunjungan dan kesepakatan sebagai upaya mengatasi gerakan separatis.

1.6. Metode Penelitian

Metode penelitian pada skripsi ini menggunakan analisa data kualitatif.

Penelitian ini pun menggunakan pendekatan deskripsi analitis mengenai diplomasi

yang melibatkan dua negara tetangga yakni Thailand-Malaysia dalam mengatasi

gerakan separatis di Thailand Selatan. Adapun deskripsi analitis bertujuan untuk

menjabarkan dan mendiskripsikan apa yang ada atau apa yang sudah ada atau

Page 34: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

21

menggambarkan fenomena tertentu untuk menentukan adanya keterlibatan antar satu

gejala dengan gejala lainnya yang relevan dengan masalah penelitian.

Hakikat penelitian bersifat deskriptif-analitis memberikan pemaparan

mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif dengan menjawab

pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana suatu fenomena itu terjadi dalam konteks

lingkungannya. Objektifitas pun harus dijaga sedemikian rupa agar subjektifitas

dalam membuat interpretasi dapat dihindari. Hal ini pun berarti interpretasi terhadap

isi dibuat dan disusun secara sistematik atau menyeluruh dan sistematis.43

Penulisan

skripsi ini tidak hanya terbatas pada pengumpulan data, melainkan pula dengan

melakukan sebuah analisa serta interpretasi tentang arti kata yang digunakan.

Oleh karena penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang

berkesinambungan sehingga tahap pengumpulan data, pengolahan data dan analisis

data dilakukan secara bersamaan selama proses penelitian.44

Teknik pengumpulan

data penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi ini yakni melalui studi

pustaka (library research) dengan melihat data-data sekunder yang relevan dengan

tema yang tengah diangkat dalam penelitian ini. Adapun sumbernya didapat melalui

buku-buku, jurnal, laporan, surat kabar, fasilitas website dan lain sebagainya.

43

Nurul Zuriah, Metodelogi Penelitian Sosial Dan Pendidikan; Teori-Aplikasi, Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2007. Hlm. 92 & 94. 44

Emy Susanty Hendrarso, Penelitian Kualitatif; Sebuah Pengantar, dalam Bagong Suyanto

dan Sutinah (Ed), Metodelogi Penelitian Sosial; Berbagai Alternatif Pendekatan, Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2007. Hlm. 172.

Page 35: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

22

BAB II

DINAMIKA KONFLIK DI THAILAND SELATAN

Konflik yang terjadi adalah dinamika kehidupan domestik sebuah negara.

Konflik tidak mungkin terjadi tanpa ada sebab yang melatarbelakanginya. Adanya

bentuk ketimpangan sosial, ekonomi, etnis, agama dan lain sebagainya merupakan

faktor-faktor yang mencetus adanya konflik hingga naik permukaan.

Berbagai macam ketimpangan dapat menimbulkan kecemburuan dan pada

akhirnya melahirkan bermacam-macam keinginan, salah satunya yakni untuk memiliki

otoritas sendiri terhadap wilayah tersebut. Hal ini terjadi biasanya karena beberapa hal,

misalnya; terdapat saluran yang tidak tepat untuk melakukan dialog dan

ketidaksepakatan, adanya suara-suara ketidaksepakatan dan keluhan yang ada tidak

dapat didengar atau dibahas dan terjadi ketidakstabilan, ketidakadilan dan ketakutan

dalam komunitas dan masyarakat secara luas.45

Hal tersebut juga dialami oleh Thailand,

dimana wilayah selatan dari negara ini menuntut adanya otonomi khusus hingga

keinginan untuk memerdekakan diri.

2.1. Latar Belakang Terjadinya Gerakan Separatis di Thailand Selatan

Thailand merupakan sebuah negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara.

Negara ini berbatasan langsung dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti

Laos dan Kamboja berada di timur, Malaysia dan Teluk Siam berada di Selatan dan

45

M. Mukhsin Jamil, Mengelola Konflik Membangun Damai; Teori, Strategi dan Implementasi

Resolusi Konflik, Semarang: Walisongo Mediation Centre (WMC), hlm. 10.

Page 36: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

23

Laut Andaman di barat. Selatan Thailand sendiri terdiri dari beberapa provinsi

diantaranya Narathiwat, Pattani dan Yala. Mayoritas penduduk di daerah ini berbangsa

Melayu dan beragama Muslim, yang merupakan bagian kecil dari penduduk Thailand

yang mayoritas beragama Buddha.

Wilayah selatan Thailand sendiri terdiri dari Narathiwat, Pattani, Yala dan Satun

merupakan wilayah atau komunitas Muslim keturunan Melayu, yang memiliki sejarah

melayu yang begitu kuat dan mengakar. Sehingga penduduk di wilayah tersebut

memiliki cara hidup, budaya, agama, tradisi yang sangat berbeda dengan penduduk

Thailand pada umumnya.

Akan tetapi, keadaan tersebut berubah sejak terjadinya traktat Anglo Siam pada

1901-1902.46

Di mana inti dari perjanjian itu menyebutkan bahwa wilayah Pattani Raya

(Thailand Selatan) bukan sebagai sebuah kerajaan Melayu lagi, tetapi menjadi wilayah

kerajaan Thailand (Siam).47

Thailand Selatan yang dahulunya adalah sebuah kerajaan

independen dianeksasi48

oleh kerajaan Buddha Thailand pada tahun tersebut. Maka

sejak saat itulah mulai muncul berbagai pertentangan dan separatisme.49

Hal ini karena wilayah Selatan Thailand seperti Narathiwat, Pattani dan Yala

menjadi bagian dari kerajaan Thailand. Maka secara resmi pula provinsi Melayu yang

46

Konflik Thailand Selatan, Kenapa Jusuf Kalla,

pada http://www.antara.co.id/arc/2008/9/21/konflik-thailand-selatan-kenapa-jusuf-kalla/ diakses

pada 15 September 2011. 47

Paulus Rudolf Yuniarto, Minoritas Muslim Thailand; Asimilasi, Perlawanan Budaya dan Akar

Gerakan Separatisme, Jakarta: Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume VII No. 1 Tahun 2005. Hlm. 91. 48

Aneksasi merupakan pencaplokan wilayah kekuasaan lain dengan jalan kekerasan; kerjasama

internegara dengan dalih kekeluargaan, Arti dalam Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer Edisi

Lengkap, Surabaya: Gitamedia Press, 2006. Hlm. 31-32. 49

Badawi Tiba di Thailand untuk Bahas Konflik Thailand Selatan,

http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.php?id=3848_0_3_0_M18/ diakses pada tanggal 16 September

2011.

Page 37: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

24

dahulunya adalah wilayah Pattani Raya menjadi bagian wilayah kerajaan Thailand (sub-

ordinat Thailand). Oleh sebab itu, kerajaan Thailand pun memberlakukan kebijakan

baru terhadap wilayah-wilayah tersebut. Misalnya dengan memberlakukan berbagai

program untuk menggantikan identitas agama dan budaya Melayu-Muslim dengan

Budhaisme.

Terjadinya aneksasi serta adanya pemberlakuan asimilasi dapat mengancam

keberlangsungan budaya di Thailand Selatan. Hal ini jelas membuat penduduk di

Thailand Selatan menentang. Kemudian, muncullah berbagai bentuk tuntutan untuk

memperjuangkan hak otonomi dalam berbagai hal, seperti keagamaan, budaya, hukum

dan lain-lain.

Gerakan separatis di Thailand Selatan merupakan bentuk perlawanan budaya akibat

adanya sikap diskriminasi perlakuan yang diterima. David Wyatt dalam bukunya yang

berjudul Hikayat Pattani, Bibliotheca Indonesica 5, menyatakan bahwa munculnya

gerakan separatis komunitas Muslim Pattani dilatarbelakangi paling tidak merujuk;

pertama, sejarah penaklukan oleh Siam, di mana Pattani dahulu adalah sebuah kerajaan

yang termahsyur dan pelabuhannya berkembang sebagai pusat perdagangan (trading

port) terbesar di Asia Tenggara. Akibat adanya penaklukan atau aneksasi oleh Siam

yang kemudian diikuti dengan adanya kebijakan dan tata pemerintahan yang baru, tentu

menghadirkan nuansa yang berbeda, sehingga lahirlah gerakan separatis. Penduduk

Pattani Raya yang dahulu menjadi kerajaan besar dan memiliki pelabuhan yang

termahsyur serta menjadi pusat perdagangan yang ramai, menginginkan kondisi seperti

Page 38: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

25

sedia kala. Oleh sebab itu, benturan kepentingan yang bertolak belakang inilah yang

pada akhirnya melahirkan gerakan separatis.50

Kedua, kepentingan ekonomi. Wilayah Selatan terkenal cukup kaya karena sebagai

sumber penghasil minyak dan berbagai penghasil ekonomi lainnya. Namun, mereka

tidak dapat menikmati hasilnya, akses ekonomi hanya dinikmati oleh komunitas lain.

Sehingga penduduk Pattani merasa tersingkir dan menjadi warga negara nomor dua di

Thailand.51

Ketiga, migrasi internal. Adanya program migrasi penduduk dari wilayah Utara

telah menciptakan kesenjangan ekonomi antara komunitas Muslim dengan komunitas

non Muslim. Para penduduk dipindahkan dari wilayah utara ke selatan. Mereka

dipindahkan ke selatan untuk meratakan jumlah penduduk di wilayah selatan, sekaligus

untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Tidak hanya itu, penduduk yang dipindahkan

ke selatan ditempatkan atau diperuntukan mengisi jabatan-jabatan di wilayah selatan.52

Hal tersebut menjadikan warga Thailand Selatan tersingkir dan tidak mendapatkan

perlakuan yang sama. Adapun faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya konflik,

yakni sebagai berikut:

2.1.1. Faktor Penyebab Gerakan Separatis di Thailand Selatan

A. Faktor-faktor Sosial

Gerakan separatis yang terjadi di Thailand Selatan disebabkan oleh faktor

sosial, misalnya: terancamnya otonomi budaya etnik Melayu-Muslim sejak

50

Paulus Rudolf Yuniarto, Minoritas Muslim Thailand; Asimilasi, Perlawanan Budaya dan Akar

Gerakan Separatisme, Jakarta: Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume VII No. 1 Tahun 2005. Hlm. 110. 51

Ibid, hlm. 110. 52

Ibid, hlm. 111.

Page 39: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

26

terbentuknya sistem administrasi provinsi dan terpusat, diterapkannya

asimilasi serta bentuk sekularisasi dengan diberlakukannya konsep

pendidikan sekuler (misalnya, setiap sekolah di wilayah selatan harus

menggunakan bahasa Thai). Wilayah kesultanan Melayu-Muslim yang

dianeksasi Thailand pada 1902 menjadi salah satu penyebab terjadinya

ketegangan di Thailand Selatan.53

Hal ini tentu dapat mengancam

keberlangsungan budaya Melayu-Muslim bagi kehidupan penduduk di

Selatan Thailand.

B. Faktor-faktor Politik

Dalam bidang politik yakni adanya keinginan yang kuat untuk

mendapatkan hak otonomi dalam berbagai bidang, misalnya dalam

keagamaan, kebudayaan, hukum dan membentuk pemerintahan yang otonom,

juga adanya dominasi elit politik di sektor publik oleh etnis Thai terhadap

Melayu-Muslim dalam pemerintahan ditingkat nasional maupun lokal.54

Tentu hal tersebut sangat mendiskriminasikan Melayu-Muslim, apalagi

dengan adanya pegawai pemerintahan yang umumnya berasal dari pusat.

Total populasi di tiga provinsi Pattani, Yala dan Narathiwat pada tahun

2003 diperkirakan mencapai 1.803.306 juta jiwa (Narathiwat 708.241 jiwa,

Yala 465.446 jiwa dan Pattani 634.619 jiwa) atau 21.8 persen beragama

Buddha dan 78.2 persennya adalah Muslim. Akan tetapi, dari sejumlah

53

Redaksi, Tiga Warga Muslim Tewas Ditembak di Thailand Selatan, http://antara.co.id/tiga-

warga-muslim-tewas-ditembak-di-thailand-selatan/ diakses pada 16 September 2011/14:48 wib. 54

Neil J. Melvin, Conflict in Southern Thailand; Islamism, Violence and the State in The Patani

Insurgency, Sweden: SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute) Policy Paper No.20,

September 2007. Hlm. 17 & 18.

Page 40: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

27

penduduk tersebut hanya beberapa penduduk Muslim yang berhasil

menduduki jabatan-jabatan prestigious di wilayah selatan, sedangkan

penduduk yang lain umumnya bekerja pada sektor-sektor lain (misalnya

pegawai, buruh dan lain sebagainya).55

Dari berbagai sektor pekerjaan tersebut, sebagai gambaran penulis

mengambil contoh mengenai penempatan penduduk Buddha dan Muslim

pada sektor publik, yakni penduduk Buddha yang mengisi jabatan birokrat

jauh lebih besar dari penduduk Muslim. Padahal sebagian besar penduduk di

wilayah selatan mayoritas adalah Muslim. Penduduk Buddha yang mengisi

jabatan sebagai birokrat jauh lebih besar yakni sekitar 19.2 persen sedangkan

2.4 persen diisi oleh Muslim. Begitupun dalam bidang-bidang pekerjaan yang

lain.56

Adapun jika digambarkan dalam bagan, yakni sebagai berikut:

55

Srisompob Jitpiromsri with Panyasak Sobhonvasu, Unpacking Thailand’s Southern Conflick;

The Poverty of Structural Explanations, Routledge: Critical Asian Studies 38:1 Tahun 2006. Hlm.102.. 56

Ibid. hlm. 106.

Page 41: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

28

C. Faktor-faktor Ekonomi

Akibat diberlakukannya kebijakan asimilasi dan adanya dominasi elit

politik ditingkat lokal dan nasional oleh etnis Thai, maka semakin

mempersempit ruang gerak penduduk di Thailand Selatan untuk ikut serta

dalam proses pembangunan. Apalagi kemiskinan dan kesejahteraan penduduk

di Thailand Selatan masih memperihatinkan.

Hal tersebut senada dengan yang diungkap oleh Perdana Menteri

Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi yang menyatakan bahwa, ―Kemiskinan

dan tingkat ekonomi yang rendah di wilayah selatan menjadi salah satu

pemicu terjadinya masalah keamanan,‖57

Bahkan wilayah-wilayah di

perbatasan Thailand yang dihadapkan berbagai macam masalah seperti

kemiskinan, kurangnya pendidikan, pengangguran dan lain sebagainya. Hal

inilah yang semakin memperparah keadaan.58

Jarak yang begitu jauh antara penduduk Pattani dan pegawai pemerintah

setempat, turut menjadi alasan gagalnya pembangunan ekonomi dan

pendidikan.59

Jika akses terhadap ekonomi sulit dicapai dan pada akhirnya

menyebabkan kemiskinan, tentu akan berdampak pula terhadap pencapaian

yang lain, misalnya karena tidak ada akses yang mudah terhadap ekonomi

maka akan menyebabkan pula sulitnya untuk mengenyam pendidikan.

57

―Malaysia: Kemiskinan Picu Pergolakan di Thailand Selatan,‖

pada http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.php?id=A3851_0_3_0_M/ akses pada 16 September

2011. 58

Srisompob Jitpiromsri with Panyasak Sobhonvasu, Unpacking Thailand’s Southern Conflick;

The Poverty of Structural Explanations, Routledge: Critical Asian Studies 38:1 Tahun 2006. Hlm. 102. 59

Paulus Rudolf Yuniarto, Minoritas Muslim Thailand; Asimilasi, Perlawanan Budaya dan Akar

Gerakan Separatisme, Jakarta: Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume VII No. 1 Tahun 2005. Hlm. 94.

Page 42: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

29

Tercatat bahwa penduduk di Selatan kekurangan dalam hal pendidikan

dibandingkan dengan penduduk Buddha, sebagai perbandingan jumlah

penduduk Muslim dan Buddha di tahun 2000 yakni 1.390.109 Muslim dan

364.767 Buddha, tercatat sebagian besar penduduk Muslim di wilayah Selatan

berpendidikan Sekolah Dasar (SD), sedangkan penduduk Buddha hanya

sebagian kecil saja. Begitupun dalam jenjang pendidikan yang lain. Sekitar

69.8 persen penduduk Muslim di Selatan mengenyam pendidikan SD,

sedangkan 49.6 adalah penduduk Buddha. Sedangkan dalam jenjang Sekolah

Menengah Pertama (SMP) sebanyak 13.2 persen adalah penduduk Buddha

sedangkan penduduk Muslim hanya 9.2 persen yang berhasil mencapai

jenjang pendidikan tersebut. Begitupun dalam jenjang pendidikan Sekolah

Menengah Atas (SMA), warga Buddha masih lebih mendominasi yakni

sekitar 8.1 persen, sedangkan warga Muslim hanya 4.8 persen.60

Adapun

bagannya yakni sebagai berikut:

60

Ibid, Srisompob, hlm. 204.

Page 43: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

30

2.1.2. Dampak Konflik Terhadap Stabilitas Negara Thailand

Gerakan separatis yang mencapai skala puncak di tahun 2004, telah

menjatuhkan korban ribuan jiwa warga sipil, milisi dan tentara Thailand.61

Wilayah Thailand seakan menjadi tempat yang menakutkan dan menjadi wilayah

yang benar-benar sangat tidak kondusif bahkan dapat mengancam jiwa.

Diberitakan dalam Metrotvnews.com bahwa tujuh orang dilaporkan tewas dalam

dua serangan bom di Thailand Selatan. Korban yang tewas sebagian besar adalah

anggota keamanan Thailand. Dalam berita tersebut, media Thailand melansir

sekitar enam belas orang terluka dari serangan yang diduga dilakukan oleh

kelompok separatis.62

Setidaknya, lebih dari 4.300 orang terbunuh di wilayah

yang mayoritas dihuni Muslim tersebut.63

Jika dalam satu kali pemberontakan

menewaskan ratusan yang terluka dan beberapa orang terbunuh, maka dapat

dibayangkan berapa banyak korban tewas lainnya yang telah berjatuhan akibat

kejadian tersebut.

Sejak tahun 2004 hingga tahun 2005, tercatat sudah banyak korban yang

jatuh akibat gerakan separatis, korbannya pun tidak hanya dari kalangan tertentu

melainkan juga dari warga Buddha dan Muslim pun menjadi korban peristiwa

yang belum teratasi ini. Sebanyak 55.67 persen warga Buddha menjadi korban

akibat gerakan separatis, sedangkan 40.46 persennya adalah Muslim dan 3.87

61

Konflik di Thailand Selatan Kembali Pecah, 7 Tewas,

http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/05/09/127849/konflik-di-thailand-selatan-kembali-

pecah-7-tewas/ diakses pada tanggal 16 September 2011. 62

Ibid. 63

Tiga Bom Meledak di Thailand Selatan,

http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/06/24/130837/tiga-bom-meledak-di-thailand-

selatan/ diakses pada tanggal 16 September 2011.

Page 44: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

31

persen adalah warga lainnya. Begitupun dengan korban luka, tercatat bahwa

66.14 persen korban luka dialami oleh warga Buddha dan 25.77 persen adalah

warga Muslim.64

Adapun bagannya yakni sebagai berikut:

Perbandingan Jumlah Korban

2.2. Usaha Pemerintah Thailand Dalam Mengatasi Gerakan Separatis di Thailand

Selatan

Konflik yang terjadi di Thailand Selatan telah menjadikan stabilitas negara

terganggu. Tidak hanya itu, kejadian tersebut pun telah memberikan citra negatif

terhadap pemerintahan Thailand. Oleh sebab itu, berbagai upaya dilakukan oleh

pemerintah Thailand guna mengatasi peristiwa tersebut. Ada berbagai kebijakan yang

diambil, diantaranya sebagai berikut:

64

Srisompob Jitpiromsri with Panyasak Sobhonvasu, Unpacking Thailand’s Southern Conflick;

The Poverty of Structural Explanations, Routledge: Critical Asian Studies 38:1 Tahun 2006. Hlm. 98.

Page 45: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

32

A. Kebijakan Militer

Pemerintah Thailand telah mengeluarkan status darurat militer di tiga

provinsi di wilayah selatan yakni Pattani, Yala dan Narathiwat pada bulan

Agustus tahun 2005. Kebijakan tersebut dapat memberlakukan banyak hal,

misalnya penyadapan, penggeledahan dan penangkapan terhadap orang yang

dicurigai dan mengacaukan situasi.

Tidak hanya itu, pemerintahan Thailand mengeluarkan kebijakan seperti

mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi para Muslim yang dituduh

mendalangi serangan di Thailand Selatan. Selanjutnya, pemerintahan juga

menginstruksikan untuk menyita semua bahan peledak dan melakukan

penyebaran tentara dan polisi bersenjata berat di wilayah selatan. Kendati

demikian, kebijakan yang diambil oleh pemerintah Thailand bukanlah sebuah

solusi yang baik. Kebijakan tersebut justru semakin meningkatkan ketegangan

dan membuat suasana semakin rumit serta menimbulkan ketakutan di wilayah

Selatan Thailand.65

Pada akhirnya, hingga saat ini konflik masih terus terjadi

dan belum ada satu formula pun yang dapat meredam dan mengakhiri konflik

tersebut.

B. Kebijakan Politik

Gerakan separatis yang terjadi di Thailand Selatan telah menyadarkan

pemerintah Thailand bahwa kejadian tersebut tidak mungkin dapat diatasi

sendiri tanpa adanya bantuan. Apalagi, mengingat bahwa berbagai upaya

65

Wimpi Wibisono, Malaysia Khawatirkan Status Darurat Thailand Selatan, Republika, 9

Februari 2007.

Page 46: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

33

sudah dilakukan untuk meredam konflik yang terjadi di Thailand Selatan.

Menimbang hal ini, maka pemerintah Thailand merasa perlu untuk melakukan

kerjasama dengan negara lain. Salah satu negara yang dapat dijadikan mitra

yakni negara tetangga, Malaysia.

Kebijakan politik yang diambil yakni, meminta bantuan Malaysia untuk

mengatasi gerakan yang terus mengalami eskalasi di wilayah Thailand Selatan.

Hal yang pertama diwujudkan yakni dengan adanya pertemuan Perdana

Menteri Abdullah Ahmad Badawi yang bertujuan untuk mengatasi separatis

dan melakukan kerjasama antara Malaysia-Thailand. Thailand beralih ke

tetangganya, Malaysia, untuk bekerjasama mengakhiri separatis di provinsi-

provinsi paling selatan Thailand.66

Selain itu, sebagai negara tetangga Malaysia pun turut perihatin terhadap

gejolak yang terjadi di Thailand. Apalagi sejak dicetuskannya kebangkitan

Melayu yang membuat suasana semakin memanas dan diberlakukannya situasi

darurat. Akibat kebijakan tersebut, banyak penduduk melarikan diri dan

meminta bantuan ke Malaysia.

Lebih lanjut, kala itu Najib Razak yang menjabat sebagai Perdana

Menteri Malaysia dan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva dari Thailand,

berjuang untuk mengatasi gerakan separatis diperbatasan, berkunjung ke

provinsi selatan Narathiwat. Menurut Reuben Wong selaku pakar kebijakan

luar negeri di Lembaga Pengkajian Internasional Singapura mengatakan

66

Perdana Menteri Thailand Ingin Mempererat Kerjasama Regional,

http://www.asiacalling.org/in/arsip/1133-thai-pm-calls-for-greater-regional-security-cooperation.

Diakses pada 09 Agustus 2011.

Page 47: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

34

bahwa, ―Ini adalah kunjungan yang sangat simbolik…kedua pemimpin

bersikap sama bahwa perlu adanya dialog dan penyelesaian aksi kekerasan di

sini.‖67

Akhirnya, untuk mengatasi hal tersebut pemerintah melakukan

pengamanan ekstra ketat di wilayah perbatasan, sebagaimana yang diungkap

oleh Menteri Pertahanan Thailand Jenderal Thammarak Isarangura Na

Ayutthaya bahwa pengamanan di sepanjang daerah perbatasan akan

ditingkatkan guna mencegah tersangka gerilyawan di pedalaman Thailand

Selatan dengan mudah menyeberangi perbatasan ke negara tetangga,

Malaysia.68

Dalam hal tersebut pengaturan pengamanan juga turut diperketat yakni

dengan pembuatan bangunan atau perintang yang kuat disepanjang daerah

perbatasan di wilayah Thailand. Pembangunan tersebut untuk memperkuat

keamanan di wilayah perbatasan, mencegah kaum separatis bersembunyi di

negara Malaysia dan sewaktu-waktu kembali ke Thailand.

C. Kebijakan Ekonomi

Dalam bidang ekonomi pemerintah Thailand mengeluarkan kebijakan

yakni dengan memberikan peluang kesempatan kerja bagi penduduk yang

berada di wilayah Selatan Thailand. Penduduk di wilayah Selatan Thailand,

67

Pemimpin Malaysia-Thailand Lakukan Kunjungan Perdamaian,

http://www.iannnews.com/news.php?kat=6&bid=102&PHPSESSID=3ba40125a0844f11d336dae

1ff284bd6. Diakses pada 28 September 2011. 68

Pengamanan Perbatasan Thailand-Malaysia Diperketat,

http://www.merdeka.com/politik/internasional/pengamanan-perbatasan-thailand-malaysia-

diperketat-xclyxyk.html/ diakses pada 16 September 2011.

Page 48: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

35

merasa tidak memiliki hak sama dalam memperoleh kesejahteraan. Oleh

sebab itu, kebijakan ekonomi turut andil dalam mengatasi yang terjadi.69

Kebijakan yang diutarakan pemerintah Thailand pada tahun 2005 ini

diharapkan dapat mengatasi gerakan separatis di wilayah Selatan. Bahwa

warga Selatan diberikan kesempatan kerja dalam sektor-sektor publik juga

akan diberikan pelatihan dan magang. Maka dengan adanya kebijakan ini,

penduduk di wilayah Selatan dapat ambil bagian dalam mengelola sumber

daya yang ada.

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Thailand dalam mengatasi gerakan

separatis ternyata masih belum efektif dan belum mencapai hasil signifikan. Hal ini

ditandai dengan masih adanya gerakan separatis hingga saat ini. Mereka akan terus

melakukan perlawanan sampai pemerintah memberikan otonomi khusus, bahkan

memberikan kemerdekaan. Pemerintah Thailand rupanya harus bekerja ekstra keras

untuk merumuskan upaya yang tepat agar gerakan separatis dapat teratasi.

69

Neil J. Melvi, Conflict in Southern Thailand Islamism, Violence and the State in the Pattani

Insurgency, Sweden: SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute) Policy Paper No.20,

September 2007. Hlm 37.

Page 49: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

36

BAB III

IMPLIKASI GERAKAN SEPARATIS DI THAILAND SELATAN TERHADAP

KEPENTINGAN THAILAND-MALAYSIA

3.1. Hubungan Kerjasama Antara Thailand-Malaysia Di Berbagai Bidang

Hubungan baik antara Thailand-Malaysia telah terjalin bahkan sebelum gerakan

separatis memanas di tahun 2004 dan sebelum kedua negara ini saling clash di tahun

2005. Dalam berbagai sektor Thailand-Malaysia membentuk kerjasama misalnya dalam

bidang ekonomi, sosial, perdagangan, politik dan lain sebagainya. Thailand dan

Malaysia pun memiliki intensitas hubungan bilateral yang relatif akrab. Mereka juga

berhubungan dalam konteks regional, bahkan multilateral.

A. Dalam Bidang Ekonomi-Sosial

Kerjasama dalam bidang ekonomi-sosial misalnya, telah menjadikan kedua

negara ini menjadi semakin dekat. Meskipun kedua negara ini tidak cukup kaya

dalam sumber daya alam, yang jumlahnya tidak seperti negara di wilayah Asia

Tenggara lainnya seperti Indonesia, akan tetapi Thailand-Malaysia membangun

kerjasama dalam bidang perekonomian.

Hubungan kerjasama di bidang ekonomi bahkan dapat melonjak secara

signifikan, yakni bahwa ekspor negara Thailand ke Malaysia melonjak hingga 14

persen setiap tahun menjadi 6,6 miliar dolar AS. Sementara itu, impor Thailand

Page 50: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

37

dari Malaysia seperti dilansir Bank of Thailand, meningkat hingga tiga persen

menjadi 8,4 miliar dolar AS.70

Dalam sekup yang lebih besar, kerjasama antara Malaysia dan Thailand

juga menggandeng Indonesia sebagai mitra kerjasama, yang dikenal dengan

IMT-GT (Indonesia Malaysia Thailand – Growth Triangle), yang dibentuk pada

tahun 1993 di Indonesia.71

Adapun dengan dibentuknya IMT-GT, memiliki

tujuan yakni untuk meningkatkan taraf hidup di wilayah IMT-GT yang relatif

tertinggal dan marjinal. Keterbelakangan wilayah dapat menyebabkan

ketegangan dan konflik, karenanya ketiga negara diharapkan dapat saling

melengkapi dalam rangka mendorong pembangunan di wilayah IMT-GT.72

Adapun tujuan dari kerja sama IMT-GT adalah untuk mempercepat laju

pertumbuhan ekonomi dunia usaha, melalui peningkatan perdagangan dan

investasi, ekspor dari ketiga negara ini ke negara lain, kesejahteraan masyarakat

serta penurunan biaya produksi, distribusi dan transaksi.73

Pemerintah Malaysia, Thailand dan juga Indonesia pun melakukan

kerjasama dalam dibidang Sumber Daya Manusia (SDM). Di mana dalam

kerjasama tersebut pemerintah Malaysia, Indonesia, dan Thailand juga sepakat

melanjutkan kerjasama melalui pelatihan kerja dan magang di perusahaan. Maka

70

Redaksi, Badawi Tiba di Thailand untuk Bahas Konflik Thailand Selatan,

http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.php?id=3848_0_3_0_M18/ akses pada 16 September 2011. 71

Kerjasama Bilateral,

http://www.kemlu.go.id/songkhla/Pages/CountryProfile.aspx?IDP=1&l=id/ diakses pada 28

September 2011. 72

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerjasama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle

(IMT-GT) ke-5 di Hanoi, Vietnam tanggal 28-29 Oktober 2010.

http://www.deptan.go.id/setjen/detailberita.php?id=404 / diakses pada 28 September 2011. 73

Ibid.

Page 51: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

38

dengan adanya kerjasama dalam bidang tersebut, diharapkan ketiga negara

tersebut mampu mendorong peningkatan sektor ekonomi di ketiga negara

tersebut. Tidak hanya itu, kerjasama ekonomi subregional di wilayah perbatasan

ketiga negara itu pun diadakan untuk mengejar persaingan standar kualitas

sumber daya manusia dan daya saing di tingkat dunia. Selama ini ketiga

pemerintah bekerja sama dengan baik dalam bidang pertanian, pengembangan

SDM, perdagangan dan investasi, infrastruktur dan transportasi, pariwisata serta

produk halal yang dimulai sejak 1993.74

B. Dalam Bidang Keamanan

Thailand dan Malaysia pun menjalin kerjasama dalam bidang keamanan.

Kerjasama ini menjadi penting dilakukan, mengingat perbatasan kedua negara

sangat dekat, bahkan hanya dipisahkan oleh daratan. Jarak geografis perbatasan

yang dekat ini bisa menjadi rentan mengalami instabilitas ketika terjadi konflik

di salah satu negara. Dalam hal ini baik Thailand dan Malaysia membangun

kerjasama untuk mengadakan patroli terkoordinasi sepanjang perbatasan kedua

negara. Menurut Wakil Perdana Menteri Malaysia Najib Rajak, kerjasama

keamanan kedua negara itu dilakukan sebagai bentuk upaya intensif dalam

menghadapi kekhawatiran Malaysia terhadap aksi kekerasan di wilayah selatan

Thailand.75

Apalagi mengingat gerakan separatis di wilayah perbatasan Thailand

Selatan kerap terjadi dan tidak dapat dipungkiri dapat merembas ke wilayah

74

RI, Malaysia Thailand Kerja Sama SDM, http://www.apindo.or.id/index.php/berita-a-

artikel/news/633?task=view/ diakses pada 30 Oktober 2011. 75

Tifani Melodi, Patroli Perbatasan Malaysia-Thailand, Media Indonesia, 29 Agustus 2007.

Page 52: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

39

Malaysia Utara. Thailand dan Malaysia pun sepakat untuk bekerjasama demi

mengakhiri ketegangan tersebut dengan membangun dan memperpanjang

tembok pengamanan diperbatasan Thailand dan Malaysia. Sehingga diharapkan

kekerasan tidak akan terjadi dan hubungan kedua negara dapat berjalan

harmonis.

3.2. Implikasi Gerakan Separatis di Thailand Selatan Terhadap Kepentingan

Thailand-Malaysia

Eksistensi dan intensitas konflik Thailand Selatan yang berkepanjangan, telah

mengakibatkan berbagai implikasi bagi Thailand dan Malaysia. Adapun implikasi

tersebut meliputi beberapa bidang, antara lain:

3.2.1. Implikasi Dalam Bidang Politik

Implikasi dalam bidang politik yang terjadi yakni mengenai hubungan

Thailand-Malaysia yang mengalami ketegangan hubungan diplomatik. Kedua

negara tetangga itu pun saling kecam mengenai kebijakan luar negeri mereka. Hal

ini sebagaimana yang dilansir oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Syed Hamid

Albar, ia mengatakan bahwa, ―Kami tidak akan mengajari Thailand bagaimana

melaksanakan kebijakan luar negeri. Dan saya akan meminta mereka untuk tidak

mengajari kami bagaimana menjalankan kebijakan luar negeri kami.‖76

Hal ini

terkait sejak merebaknya pemberitaan dimedia yang melaporkan bahwa Thailand

76

Malaysia-Thailand Saling Kecam. http://www.suaramerdeka.com/harian/0510/19/int03.htm.

Diakses pada 24 Oktober 2011.

Page 53: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

40

(Bangkok) mengeluh atas sikap Kuala Lumpur yang menerima 131 warga

Muslim.77

Ketegangan pun terjadi setelah menteri pertahanan Thailand Thammarak

Isarangura Na Ayutthaya, mengemukakan bahwa, ―pulau Langkawi milik

Malaysia telah digunakan kaum pemberontak untuk menyusun rencana serangan

ke Thailand selatan‖. Tuduhan itu tentu saja mengejutkan Malaysia. Bahkan wakil

Perdana Menteri Najib Razak mendesak Thailand membuktikan kebenaran

tuduhan itu. Najib menegaskan, ―sama sekali tidak ada tanda jelas atas

penggunaan Langkawi sebagai tempat latihan.‖78

Menurut Najib, kejadian di

wilayah selatan merupakan masalah keamanan internal negara itu. Malaysia cukup

berang atas tuduhan Thailand tersebut. Oleh sebab itu, Najib menekankan bahwa

Malaysia juga tidak menjadi pangkalan pelatihan bagi kelompok garis keras yang

bermaksud melakukan serangan di Thailand.‖ Malaysia bukanlah tempat

perlindungan yang nyaman bagi teroris mana pun,‖ tambahnya.79

Meskipun demikian, pemerintah Thailand –Thaksin– justru

mengemukakan pernyataannya, ―right now there are villages in northern

Malaysia where the Muslim separatists responsible for all of this violence have

been residing… we are not accusing the Malaysian government of sheltering these

militants but they know where they are.‖80

Hubungan yang selama ini berjalan

77

Ibid. 78

Komplikasi Krisis Thailand Selatan, Harian Kompas, Selasa 13 September 2005. 79

Banjir Darah Muslim Di Pattani. Jurnal Forum Keadilan: No. 2, 9 Mei 2004. Hlm.50. 80

Jhon Funston, Malaysia and Thailand’s Southern Conflict: Reconciling Security and Ethnicity,

Contemporary Southeast Asia: A Journal of International and Strategic Affairs, Vol. 32, No. 2. 2010.

Hlm. 241.

Page 54: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

41

baik, justru menjadi complicated akibat peristiwa Thailand Selatan yang belum

teratasi.

Tidak hanya itu, sejak pemerintah Thailand mengeluarkan kebijakan status

darurat militer, banyak penduduk di perbatasan Thailand Selatan yang ketakutan

dan melarikan diri ke Malaysia. Akibatnya, pemerintah Thailand pun sempat

mendapatkan banyak kritikan atas kebijakan tersebut yang telah menyebabkan

banyak penduduk di Thailand Selatan melarikan diri untuk menyelamatkan diri.

Akan tetapi, Thaksin justru mengeluarkan pendapat bahwa; ―Please don’t

intervene. Please leave us alone. It is my job and we can cope with this matter. We

are to trying to explanation this to foreigners. But if they do not understand or

ignore our explanation, I don’t care because we are not begging them for food‖.81

Ketegangan pun mencapai puncaknya ketika Perdana Menteri Thaksin

Shinawatra menuding bahwa negara tetangganya tersebut menyembunyikan para

separatis muslim, ketika terjadi gelombang arus penduduk Thailand Selatan yang

melarikan diri ke Malaysia karena alasan untuk menghindari penyiksaan. Tentu

saja, Malaysia membantah. Ketegangan tersebut mencapai titik nadir setelah 131

penduduk Muslim Thailand Selatan menyebrangi perbatasan dan memasuki

wilayah tetangga, Kelantan, Malaysia pada 30 Agustus 2005. Kejadian ini menjadi

dilema tersendiri bagi Malaysia. Menteri Luar Negeri Malaysia, Syed Hamid

menyatakan bahwa, ―I think the responsibility is for the Thai side to ensure that

81

Ibid. Hlm. 242.

Page 55: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

42

they can overcome the fear — whether real or perceived fear — in the local

community in Thailand so that they will not come here,‖ he said.82

Status 131 orang itu belum ditentukan sampai pemerintah Malaysia

bersama Komisi Tinggi PBB Untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) selesai

melakukan penelitian. Sering kali para separatis menyebrang ke wilayah

perbatasan Malaysia jika merasa terdesak. Hampir tidak terhindarkan, kehadiran

separatis Thailand Selatan di Malaysia menimbulkan persoalan tersendiri bagi

Malaysia. Sejauh ini, Malaysia dalam menjaga hubungan bilateral dan dalam

semangat kebersamaan ASEAN, tidak memberi kebebasan kepada separatis.

Sejak diberlakukannya status darurat militer ternyata turut memperburuk

keadaan, banyak Muslim-Melayu yang menyebrang ke Malaysia dan meminta

suaka karena telah diperlakukan tidak adil. Malaysia menyatakan penduduk

Thailand yang berada diperbatasan telah dianiaya. Selanjutnya, pihak Thailand

juga menuding bahwa Malaysia telah melindungi pemberontak yang melarikan

diri ke Malaysia. Thailand pun menuntut agar Malaysia memulangkan penduduk

Thailand yang melarikan diri tersebut.

Penduduk yang merasa dirinya terancam tentu saja meminta bantuan ke

negara tetangganya, Malaysia. Atas dasar kemanusiaan Malaysia hendak

melindungi penduduk tersebut, setidaknya hingga darurat militer dicabut oleh

pemerintahan Thailand. Tidak hanya itu Malaysia juga mendapatkan dukungan

internasional untuk tetap memberikan perlindungan bagi penduduk yang

82

Ibid. Hlm. 244.

Page 56: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

43

melarikan diri ke Malaysia. Akibat peristiwa ini, kedua negara pun saling kecam

satu sama lain.83

Terkait larinya 131 penduduk Thailand ke perbatasan dan meminta

perlindungan (suaka) ke Malaysia pada akhir bulan Agustus tahun 2005 karena

beralasan diperlakukan tidak baik, tentu mengundang reaksi keras dari

pemerintahan Thailand. Thailand menyatakan bahwa Malaysia tidak

memulangkan para tersangka separatis yang diburu pihak berwajib Thailand. Para

tersangka separatis itu justru mendapat suaka setelah masuk ke wilayah Malaysia.

Maka terjadilah kemerosotan hubungan diplomatik kedua negara yang terletak di

Asia Tenggara ini.

Malaysia memperihatinkan cara Bangkok dalam mengatasi gerakan

separatis di Thailand Selatan. Kuala Lumpur khawatir, cara Bangkok itu

menyebabkan ketidakstabilan di wilayah Malaysia Utara yang berbatasan dengan

Thailand Selatan. Hal ini dapat menyulitkan langkah diplomasi kedua negara. Di

lain pihak, Thailand beranggapan Kuala Lumpur harus lebih ketat menjaga

perbatasannya. Sementara itu, Thaksin dan PM Malaysia Abdullah Ahmad

Badawi semula dijadwalkan bertemu di Kuala Lumpur bulan Agustus tahun 2005.

Namun Thaksin membatalkan lawatannya ke Kuala Lumpur. Dia hanya mengirim

wakilnya. Sebab, dia tidak senang dengan dukungan Malaysia terhadap para

tersangka militan yang membelot ke Malaysia.84

83

Anshori Azhar, Malaysia-Thailand Saling Kecam, Kompas, 7 September 2005. 84

Malaysia-Thailand Saling Kecam, http://www.suaramerdeka.com/harian/0510/19/int03.htm/

diakses pada 24 Oktober 2011.

Page 57: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

44

Setidaknya, sepanjang tahun 2005 hingga tahun 2006 hubungan kedua

negara mengalami ketegangan yang cukup signifikan. Pemerintah Thaksin pun

kerap mengulangi tuduhan bahwa para separatis Selatan sedang dikirim ke kamp-

kamp pelatihan di Kelantan, dan bahwa bom diproduksi di Malaysia untuk

diselundupkan ke Thailand. Tidak hanya itu, hubungan antara Thailand dengan

Malaysia semakin memburuk ketika ada tuduhan dari pihak Thailand, bahwa para

separatis sedang dilatih di wilayah hutan Kelantan. Mendengar hal tersebut,

pemerintah Malaysia tentu tidak terima.

Pihak Malaysia seperti yang dilansir dalam Straits Times, menyatakan

bahwa tidak ada dasar yang dapat membenarkan setiap kelompok atau negara

untuk mengambil tindakan terhadap negara lain.85

Tidak hanya itu, Kuala Lumpur

pun memperingatkan Bangkok untuk tidak menggunakan Malaysia sebagai

kambing hitam. Lebih lanjut, terjadi tudingan bahwa separatis selatan yang

mengumpulkan dana di sisi perbatasan Malaysia dengan meminta sumbangan dan

melalui pemerasan.86

Kecaman terus terjadi antara Thailand-Malaysia. Kedua belah pihak pun

masih memegang teguh pendiriannya masing-masing. Akibatnya, hubungan baik

yang selama ini berjalan dengan lancar dan menghadirkan banyak manfaat dan

kesejahteraan, justru mengalami kemerosotan akibat gerakan separatis yang masih

belum teratasi.

85

Ian Storey, Peran Malaysia Dalam Pemberontakan Thailand Selatan,

http://www.jamestown.org/single/%3Fno_cache%3D1%26tx_ttnews%255Btt_news%255D%3D

1043. Akses pada 24 Oktober 2011. 86

Ibid.

Page 58: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

45

3.2.2. Implikasi Dalam Bidang Keamanan

Gerakan separatis telah menciptakan instabilitas dan mengancam

keamanan warga yang mengalaminya. Eksodus besar-besaran akibat hilangnya

rasa aman, adanya bentuk deklarasi otonomi dan pemisahan diri dan lain

sebagainya. Telah menjadikan kondisi wilayah di perbatasan Thailand Selatan

menjadi tidak menentu. Jika ketidakstabilan ini terus-menerus terjadi dan belum

ada rumusan untuk menyelesaikannya, maka akan menjadi pekerjaan rumah yang

terus menyita perhatian pemerintahan setempat.

Keinginan untuk mendapatkan otonomi dan memisahkan diri terus terjadi.

Pada akhirnya, kejadian tersebut dapat menimbulkan suasana menjadi tidak

kondusif, baik itu bagi penduduk yang berada diperbatasan mau pun bagi

pemerintahan.

Masalah stabilitas negara merupakan sebuah harga mati yang tidak dapat

diabaikan. Oleh sebab itu, setiap negara tentu sangat menginginkan agar

negaranya dalam keadaan aman terkendali. Namun, yang namanya konflik tentu

tidak dapat dihindarkan begitu saja. Konflik akan selalu hadir dalam sebuah

kehidupan dari adanya rasa ketidakpuasan, rasa tereliminasi, timbulnya rasa

ketidakadilan dan lain sebagainya.

Adanya separatis ini dapat menjadi pemicu hadirnya perlawanan, dan

menimbulkan kondisi instabilitas dan dapat menimbulkan kerugian. Akibatnya

tentu dapat mengoyak rasa nasionalisme kebangsaan dan dapat menghadirkan

instabilitas terhadap sebuah negara. Tuntutan separatis menjadi taruhan besar bagi

Page 59: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

46

sebuah integritas dan eksistensi negara-bangsa Thailand, apalagi tuntutan tersebut

disertai dengan tindak kekerasan, jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta

benda.87

3.2.3. Implikasi Dalam Bidang Ekonomi-Sosial

Konflik memang dapat menghasilkan berbagai spekulasi, namun dalam

skala massif yang sulit dikendalikan, tentu dapat menimbulkan berbagai situasi

tidak kondusif, kerugian dan korban jiwa misalnya. Dalam pemberitaan di Media

Indonesia online bahwa gerakan separatis yang merebak di provinsi Yala, Pattani,

Narathiwa, dan Songkhla sejak kembali memanas di tahun 2004, sedikitnya 4.800

orang tewas akibat konflik tersebut.88

Selain itu, kontak senjata dan serangan bom terus terjadi di Thailand

Selatan yang diprakarsai oleh separatis. Di Distrik Ra Ngae, provinsi Narathiwat,

sebanyak enam warga tewas akibat serangan bom. Sementara itu, bom kedua

kembali menguncang dan melukai aparat saat mencoba menyelamatkan warga

tersebut. Tidak hanya itu, di provinsi Yala, dilaporkan satu orang tewas dan

puluhan lainnya terluka dalam serangkaian bom yang terjadi di wilayah tersebut.

Hingga kini, konflik antara kaum separatis Muslim dan aparat telah memakan

hampir 5.000 korban jiwa.89

87

Redaksi, Tajuk Rencana; PM Thaksin Bereaksi Cepat Atas Pergolakan di Thailand Selatan,

Kompas, Kamis, 08 Januari 2004. Hlm.4. 88

Separatis Langgar Hak Asasi,

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/09/28/263448/75/19/Separatis-Langgar-Hak-Asasi.

Diakses pada 15 November 2011. 89

Serangan Bom di Thailand Tewaskan 6 Orang.

http://www.kbr68h.com/berita/internasional/14704-serangan-bom-di-thailand-tewaskan-6-orang.

Diakses pada 15 November 2011.

Page 60: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

47

Lebih lanjut, dilaporkan tujuh orang tewas dalam dua serangan bom di

Thailand Selatan. Korban tewas sebagian besar adalah anggota pasukan keamanan

Thailand. Selain itu, media Thailand juga melansir setidaknya enam belas orang

terluka dari serangan yang diduga dilakukan separatis Thailand Selatan. Tiga

tentara tewas di provinsi Yala, terkena ledakan bom saat di dalam kendaraan. Dua

tentara lainnya terluka.90

Akibat serangkaian bom dan kontak senjata tersebut, kelompok hak asasi

manusia Amnesti Internasional atau yang disingkat dengan AI, mengecam

tindakan tidak berperikemanusiaan tersebut. AI pun berpendapat bahwa

pemerintah Thailand tersebut harus bertanggujawab atas jatuhnya korban. Tidak

hanya itu, pihak AI pun menyatakan bahwa, ―(Kelompok separatis) telah

menyebarkan teror terhadap warga sipil. Ini merupakan kejahatan perang.‖91

90

Konflik di Thailand Selatan Kembali Pecah, 7 Tewas.

http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/05/09/127849/Konflik-di-Thailand-Selatan-

Kembali-Pecah-7-Tewas/ diakses pada 16 September 2011. 91

Separatis Langgar Hak Asasi.

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/09/28/263448/75/19/Separatis-Langgar-Hak-Asasi.

Diakses pada 15 November 2011.

Page 61: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

48

BAB IV

DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM MENGATASI GERAKAN

SEPARATIS DI THAILAND SELATAN

Bagi negara Thailand, menyelesaikan gerakan separatis Thailand Selatan

merupakan pekerjaan rumah yang menyita perhatian. Berbagai upaya coba ditempuh

untuk mengatasi gerakan separatis yang kembali memanas di tahun tahun 2004. Bagi

Malaysia sendiri, gerakan separatis di Thailand Selatan membuat pemerintahan

Malaysia ini perihatin. Belum lagi terjadinya ketegangan dan saling kecam antara

Malaysia dan Thailand.

Menurut pemimpin Thailand, Surajud, mengatakan bahwa kaum separatis Thailand

Selatan merupakan bagian dari gerakan regional. Ia pun menyatakan bahwa, ―kami tahu

ancaman ini bukan ancaman lokal saja tapi sudah menjadi ancaman global. Jadi bisa

tidaknya ancaman ini diatasi, tergantung pada kerjasama berbagai negara. Kalau kita

tidak bekerjasama, kita tidak bisa mengatasinya.‖92

Mengenai kerjasama memang

terletak pada pencapaian sasaran. Tujuan akhir yang kemudian dijabarkan ke dalam

sasaran-sasaran kerjasama yang ditentukan oleh persamaan kepentingan yang

fundamental dari masing-masing pihak yang melakukan kerjasama.93

Adapun sebagai bentuk upaya untuk mengakhiri gerakan separatis yakni dilakukan

dengan saling kunjung antara kedua pemimpin berkuasa kedua negara tersebut. Adapun

92

Perdana Menteri Thailand Ingin Mempercepat Kerjasama Regional.

http://www.asiacalling.org/in/arsip/1133-thai-pm-calls-for-greater-regional-security-cooperation/

diakses pada 09 Agustus 2011. 93

R. Soeprapto. Hubungan Internasioanl: Sistem, Interaksi, Dan Perilaku. Jakarta: PT. Raja

Grafindo, 1997. Hlm. 181.

Page 62: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

49

rangkaian peristiwa sejak konflik kembali memanas hingga terjadinya berbagai

kesepakatan atau kunjungan yang melibatkan Thailand-Malaysia, dapat penulis jabarkan

sebagai berikut:

1) Di tahun 2000-2004:

Gerakan separatis di Thailand Selatan sepanjang tahun 2000 hingga tahun 2004

terus terjadi, tercatat lebih dari 1843 insiden terjadi.94

Sedangkan hubungan antara

Thailand-Malaysia pada tahun tersebut dapat dikatakan masih berjalan baik dan lancar.

Hal ini ditandai dengan tidak adanya benturan atau kecaman dari kedua belah pihak.

2) Di tahun 2004:

Pada tanggal 4 Januari 2004 merupakan puncak konflik yang dilakukan oleh

gerakan separatis. Hal ini ditandai dengan dicetuskannya kebangkitan Muslim-Melayu.95

Konflik terus terjadi tanpa dapat diatasi, akibat dari adanya kejadian ini berbagai

dampak negatif dialami negara Thailand, misalnya jatuhnya korban jiwa, kerugian harta

benda, menimbulkan instabilitas dan lain sebagainya. Hal ini sebagaimana yang telah

dijelaskan pada bab sebelumnya (bab II).

3) Di tahun 2005:

Terjadi gelombang arus pengungsi besar-besaran penduduk Thailand ke

Malaysia Utara akibat diberlakukannya status darurat militer oleh pemerintah Thailand

pada Agustus tahun 2005 yang kemudian diperpanjang hingga bulan Oktober tahun

94

Srisompob Jitpiromsri with Panyasak Sobhonvasu, Unpacking Thailand’s Southern Conflick;

The Poverty of Structural Explanations, Routledge: Critical Asian Studies 38:1 Tahun 2006. Hlm. 102. 95

Jhon Funston, Thailand’s Southern Fires: The Malaysian Factor. Research of Pacific and Asian

Studies (RSPAS). Canberra: Australian National University. Hlm. 55.

Page 63: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

50

2005. Akibatnya, timbullah kekhawatiran dan ketakutan dari penduduk yang tinggal di

wilayah Selatan.

Pemerintah Thailand telah mengeluarkan status darurat militer di tiga provinsi di

wilayah Selatan yakni Pattani, Yala dan Narathiwat pada Agustus 2005. Kebijakan

tersebut dapat memberlakukan banyak hal, misalnya penyadapan, penggeledahan dan

penangkapan terhadap orang yang dicurigai dan mengacaukan situasi. Tidak hanya itu,

pemerintahan Thailand mengeluarkan kebijakan seperti mengeluarkan surat perintah

penangkapan bagi para Muslim yang dituduh mendalangi serangan di Thailand

Selatan.96

Akibat adanya eksodus penduduk Thailand ke wilayah Malaysia yang pada

akhirnya menimbulkan perseteruan antara Thailand dan Malaysia. Hal ini terkait dengan

perlindungan sementara yang diberikan Malaysia terhadap penduduk tersebut. Sejak saat

itulah hubungan kedua negara mulai mengalami ketegangan hubungan diplomatik

karena terjadi saling kecam dan tuduh antara kedua belah pihak. Hal ini sebagaimana

telah dijelaskan pada bab sebelumnya (bab III).

4) Di tahun 2005-2007:

Rentang tahun 2005 hingga tahun 2007 keadaan konflik separatis di Thailand

Selatan masih terus terjadi tanpa dapat diatasi meskipun pemerintah Thailand telah

berupaya untuk mengatasinya. Hal ini terkait karena para separatis akan terus melakukan

perlawanannya hingga mendapatkan otonomi atau kemerdekaan yang diinginkan.

Sedangkan ketegangan hubungan diplomatik Thailand-Malaysia pun masih terjadi.

96

Wimpi Wibisono, Malaysia Khawatirkan Status Darurat Thailand Selatan, Republika, 9

Februari 2007.

Page 64: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

51

5) Di tahun 2007-2009:

Kedua negara mulai menyadari akan pentingnya hubungan baik dan kerjasama

untuk mengatasi gerakan separatis di Thailand Selatan. Hal ini ditandai dengan

dimulainya berbagai kunjungan dan kesepakatan yang dilakukan Thiland-Malaysia

untuk mengatasi gerakan separatis. Para pemimpin Malaysia dan Thailand dijadwalkan

melakukan kunjungan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Thailand selatan yang

bergolak. Najib Razak yang menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia dan Perdana

Menteri Abhisit Vejjajiva dari Thailand, berjuang untuk mengatasi gerakan separatis,

berkunjung ke provinsi selatan Narathiwat.

Menurut Reuben Wong selaku pakar kebijakan luar negeri di Lembaga

Pengkajian Internasional Singapura mengatakan bahwa, ―Ini adalah kunjungan yang

sangat simbolik…kedua pemimpin bersikap sama bahwa perlu adanya dialog dan

penyelesaian aksi kekerasan di sini.‖97

Antara Thailand dan Malaysia telah sepakat

untuk meningkatkan kerjasama untuk mengatasi keresahan di wilayah Thailand Selatan.

Sejak saat itu, kedua negara mulai mengadakan kesepakatan-kesepakatan untuk

mengakhiri konflik dan ketegangan.

a. 11 Februari 2007:

Badawi mengunjungi Thailand. Kedua negara sepakat untuk

memperbaiki hubungan kerjasama ke arah yang lebih positif. Malaysia juga

berusaha untuk memetakan dan mengorganisir konflik, keduanya pun sepakat

bahwa kemiskinan faktor penyebab terjadinya pemberontakan.

97

Pemimpin Malaysia-Thailand Lakukan Kunjungan Perdamaian,

http://www.iannnews.com/news.php?kat=6&bid=102&PHPSESSID=3ba40125a0844f11d336dae

1ff284bd6. Diakses pada 28 September 2011.

Page 65: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

52

b. April 2007:

Kunjungan balasan pun dilakukan oleh Thaksin ke Malaysia. Adapun

kunjungan balasan tersebut ditujuakan sebagai upaya dalam memetakan atau

menyelesaikan konflik.

c. 21 Agustus 2007:

Terjadi kesepakatan dengan lahirnya MoU On Education yang ditanda

tangani oleh menteri pendidikan kedua negara yakni Prof. Dr. Wichit Srisa-an

(Thailand) dan Datuk Sri Hishammuddin Tun Hussein (Malaysia).

Di mana kedua negara ini pada akhirnya menandatangi nota kesepahaman

yakni Memorandum of Understanding On Educational Cooperation Between

The Government of The Kingdom of Thailand and The Government of Malaysia.

MoU tersebut ditandatangani pada 21 Agustus 2007 di Putrajaya oleh menteri

pendidikan kedua negara yakni Prof. Dr. Wichit Srisa-an (Thailand) dan Datuk

Sri Hishammuddin Tun Hussein (Malaysia).

Adapun isi dari MoU tersebut yakni mengenai pendidikan dalam segala

sektor, diperuntukan bagi guru, murid, maupun institusi, pertukaran informasi,

beasiswa, pertukaran pelajar, memberikan kurikulum Islamiyah, dan lain

sebagainya. Hal ini juga demi peningkatan pendidikan secara menyeluruh

khususnya di wilayah Thailand Selatan. Kesepakatan yang telah dibentuk

tersebut hingga saat ini terus diupayakan agar seluruh penduduk dapat

mengenyam pendidikan yang layak.

Page 66: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

53

d. Senin, 8 Juni 2009:

Kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama mengatasi

kekhawatiran di wilayah Thailand Selatan, hal ini dilakukan oleh Abhisit

Vejjajiva (Thailand) dan Naib Razak (Malaysia). Kedua negara ini sepakat

setelah melakukan pertemuan pada Senin, 8 Juni 2009 lalu. Hal ini merupakan

kunjungan resmi yang pertama bagi Abhisit Vejjajiva (Thailand) ke Malaysia.98

Dalam pertemuan tersebut kedua negara sepakat untuk memberikan

kesempatan kepada para pemuda untuk membantu mencapai kedamaian.

Thailand dan Malaysia juga sepakat untuk bekerjasama di bawah naskah yang

disebut dengan naskah tiga E, yakni pendidikan, pekerjaan, kewirausahaan.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa wilayah Thailand Selatan

sangat tertinggal bila dibandingkan dengan wilayah lain di Thailand.99

e. Tahun 2009:

Diadakan pertemuan dalam rangka kerjasama bersama antara Thailand-

Malaysia dan sekaligus diadakan siding komite strategi pembangunan daerah

perbatasan bersama. Segala usaha untuk menciptakan keadaan yang aman pun

selalu dilakukan oleh kedua negara, bahkan ketika terjadi ketegangan kedua

negara pun berusaha untuk tetap melakukan upaya kerjasama. Hal ini

sebagaimana diberitakan oleh Suara Merdeka, bahwa kedua negara sepakat

98

Malaysia-Thailand Kerja Sama Tangani Thai Selatan,

http://beritasore.com/2009/06/09/malaysia-thailand-kerja-sama-tangani-thai-selatan/diakses pada

14 Februari 2012. 99

Jhon Funston, Malaysia and Thailand’s Southern Conflict: Reconciling Security and Ethnicity,

Contemporary Southeast Asia: A Journal of International and Strategic Affairs, Vol. 32, No. 2. 2010.

Hlm. 248.

Page 67: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

54

untuk mengakhiri perang kata-kata dan ketegangan. Kesepakatan tersebut terjadi

pasca mantan PM Malaysia Mahathir Mohammad melakukan kunjungan dua hari

ke Thailand. Mahathir mengatakan bahwa, ―kami semua sepakat bahwa tidak

akan ada lagi diplomasi megafon. Sikap saling mencela tidak akan pernah

menyelesaikan masalah.‖100

Dalam pertemuannya tersebut, Mahathir bertemu dengan Thaksin pada

Senin malam waktu setempat. Pada hari berikutnya Mahathir dijadwalkan

bertemu dengan ketua Komisi Rekonsiliasi Nasional Thailand Anand

Panyarachun. Mahathir pun memastikan bahwa perselisihan tersebut akan hilang.

Bahkan sebelum pertemuan Thaksin pun menegaskan bahwa kedua negara

memang saling membutuhkan satu sama lain, dan memandang bahwa kedua

negara perlu mempererat kerja sama bilateral.

Pada kunjungan yang lain, Malaysia juga bersedia membantu Thailand

untuk mengakhiri konflik tersebut. Pada saat itu, Menteri Luar Negeri Thailand

Surapong Tovichakchaikul bertemu dengan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk

Anifah bin Haji Anam. Dalam pertemuannya, kedua petinggi negara tersebut

membahas mengenai hubungan kerjasama kedua negara tersebut dan membahas

mengenai penanganan pemberontakan di wilayah perbatasan. Dalam diskusinya,

Surapong pun mengangkat isu mengenai draf perjanjian lintas batas yang pernah

dibuat beberapa tahun silam akan sedang direvisi. Kesimpulannya bahwa

100

Thailand-Malaysia Berdamai, http://www.suaramerdeka.com/harian/0511/23/int1.htm/ diakses

pada 14 Februari 2012.

Page 68: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

55

perjanjian yang baru nantinya dapat memfasilitasi dan mengatasi pergerakan

warga di kedua perbatasan.

Dalam pertemuannya itu, Surapong menyatakan siap untuk menjadi tuan

rumah dalam Kerja sama Bersama ke-12 Thailand-Malaysia dan Sidang Ketiga

Komite Strategi Pembangunan Daerah Perbatasan Bersama (JDS), adapun

pertemuan tersebut rencanya akan diadakan pada akhir tahun 2009.101

Kedua

pertemuan tersebut sebagai salah satu bentuk persiapan untuk pertemuan tahunan

para pemimpin kedua negara dan Malaysia yang akan menjadi tuan rumahnya.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Thailand pun sudah dijadwalkan akan

berkunjung ke Malaysia akhir Oktober di tahun yang sama.

Diadakannya kunjungan dan rencana kedua petinggi negara tersebut

menunjukkan bahwa Thailand dan Malaysia saling membutuhkan satu sama lain. Ini

juga sebagai upaya diplomasi Thailand-Malaysia untuk mengatasi gerakan separatis di

Thailand Selatan. Esensi kunjungan tersebut setidaknya dapat memberikan kesempatan

kepada kedua pemimpin untuk memperbarui hubungan personal, kenegaraan dan

melakukan diskusi serta pertukaran pandangan dalam konteks memperkuat hubungan

dekat dan meluaskan bidang kerjasama. Selama keputusan atau kesepakatan yang

diambil itu tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, agar stabilitas keamanan

kondusif dan hubungan baik kembali terjadi, maka boleh saja kedua negara melakukan

kerjasama atau menjalan kebijakan luar negerinya.

101

Malaysia Cooperates With Thailand On South Issues,

http://www.nationalmultimedia.com/2011/09/22/national/Malaysia-Cooperates-With-Thailand-

On-South-Issues-30165865.html/diakses pada 30 Januari 2012.

Page 69: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

56

4.2 Program Kerjasama Antara Thailand-Malaysia Dalam Mengatasi Gerakan

Separatis Di Thailand Selatan

Bagi Malaysia dan Thailand hubungan baik untuk mengatasi gerakan separatis

yang terjadi di Thailand Selatan menjadi kepentingan bersama yang harus segera

direalisasikan. Oleh sebab itu, kedua negara sepakat untuk mengadakan hubungan baik

dengan saling kunjung dan memetakan persoalan serta rumusan yang tepat dalam

mengatasi gerakan separatis di Thailand Selatan. Adapun bentuk diplomasi atau

berbagai kesepakatan yang dilakukan oleh Thailand dan Malaysia dalam mengatasi

gerakan separatis di Thailand Selatan, sebagai berikut:

4.2.1. Membangun Ekonomi dan Memberantas Kemiskinan di Wilayah

Perbatasan

Begitu banyak hal yang melatarbelakangi perseteruan yang terjadi di

Thailand Selatan, khususnya wilayah yang terdiri dari provinsi Pattani, Yala,

Narathiwat, Satun dan Songkhla. Dahulunya, Thailand Selatan merupakan

wilayah independen yang memiliki peraturan sendiri. Sistem ekonomi mereka

pun cenderung stabil. Mereka memiliki pemerintahan sendiri. Mereka pun

mengelola keuangan sendiri dan lain sebagainya. Akan tetapi, kehidupan mereka

seakan berubah ketika terjadi aneksasi di tahun 1902, di mana pada saat itu

wilayah di selatan Thailand menjadi satu dengan kerajaan Thailand. Warga

Thailand Selatan yang mayoritas adalah Muslim-Melayu harus menyatukan diri

dengan warga kerajaan Thailand yang mayoritas beragama Buddha.

Page 70: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

57

Tidak hanya itu, banyak peraturan dan kebijakan yang dirasakan

merugikan warga di Thailand Selatan. Belum lagi pembagian ekonomi dan

pembangunan yang tidak merata keberbagai wilayah. Tentu saja, warga di

perbatasan Thailand Selatan bereaksi dengan menyuarakan untuk

memberlakukan hak otonomi, bahkan hingga menginginkan pembentukan

pemerintahan sendiri.

Melihat hal tersebut, Malaysia menaruh perhatian mendalam terhadap

konflik di wilayah utaranya ini. Awalnya memang, berbagai bentuk simpati dan

bantuan Malaysia kerap ditolak oleh pemerintah Thailand, bahkan sempat

dipandang sinis oleh Thailand karena Malaysia dianggap terlalu mencampuri

urusan dalam negeri Gajah Putih ini. Akan tetapi, dilain kesempatan rupanya

Thailand mulai menyadari bahwa konflik internal tersebut tidak dapat

diredamnya sendiri, melainkan butuh bantuan dari pihak lain yakni negara

tetangga, Malaysia.

Dalam hal ini antara Malaysia dan Thailand sepakat untuk memetakan

rangkaian upaya untuk mengakhiri gerakan separatis. Salah satu hal yang

disepakati dalam pertemuan kedua negara bertetangga itu, yakni mengenai upaya

sosial ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Hal ini sebagaimana diungkap

oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Syed Hamid Albar yang mengatakan bahwa

krisis di wilayah mayoritas Muslim di negeri mayoritas Budha tidak terkait ke

agama atau Islam. ―Itu tidak ada hubungan dengan Islam. Warga Muslim dan

Page 71: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

58

Budha telah hidup dengan damai di sana sebelumnya. Di sana ada perasaan

teralienasi, ditinggal dan problem sosio-ekonomi.‖102

Konflik dapat terjadi akibat adanya kemiskinan. Kemiskinan ini

selanjutnya memicu sejumlah (potensi) kerawanan sosial. Oleh karena itulah

maka kesejahteraan yang baik diasumsikan dapat mengeliminir konflik.

Bentuknya dapat dilakukan dengan melakukan penyediaan lapangan pekerjaan

dan gaji yang mencukupi. Dengan gaji yang mencukupi orang merasa aman.103

Malaysia mengatakan kemiskinan yang melanda muslim di Thailand

Selatan menjadi pemicu ketegangan di wilayah tersebut. Perdana Menteri

Thailand, Abdullah Ahmad Badawi, menyatakan pihaknya akan bekerjasama

dengan Thailand untuk mengatasi masalah tersebut. ―Kemiskinan dan tingkat

ekonomi yang rendah di wilayah selatan menjadi salah satu pemicu terjadinya

masalah keamanan,‖ katanya di Bangkok.104

Selain itu, Badawi pun mengatakan bila telah terwujud stabilitas di

wilayah selatan, maka akan terwujud pula kegiatan ekonomi yang semakin

ramai. Ini akan menjadi muslim di wilayah selatan memiliki tingkat ekonomi dan

kesejahteraan yang lebih baik. Jika stabilitas dan kesejahteraan telah terwujud,

maka perdamaian yang berkelanjutan akan pula hadir di wilayah ini.105

102

Thailand-Malaysia Petakan Atasi Ketegangan di Thailand Selatan.

Dalam http://www.tempo.co.id/hg/luarnegeri/2007/03/23/brk,2007032396136,id.html. Diakses

pada 28 September 2011. 103

Jamil, M. Mukhsin, Mengelola Konflik Membangun Damai: Teori, Strategi dan Implementasi

Resolusi Konflik. Semarang: Walisongo Mediation Centre (WMC). 2007. Hlm. 40. 104

Malaysia: Kemiskinan Picu Pergolakan di Thailand Selatan.

Pada http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.pp?id=A3851_0_0_M. Diakses pada 16 September 2011.

Baca lebih lanjut pada Republika online, 13 Februari 2007. 105

Ibid.

Page 72: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

59

Oleh sebab itu, dalam setiap kesempatan kedua negara bertetangga

tersebut membicarakan formula yang tepat demi mewujudkan kesejahteraan di

selatan. Bentuk pemerataan dan berbagai pendekatan sosial-ekonomi coba untuk

dicanangkan agar pembangunan dapat dirasakan merata kesejumlah titik di bumi

Thailand.

Malaysia pun berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada

Thailand untuk menindak separatis di wilayah perbatasan kedua negara.

Pernyataan itu ia ungkapkan setelah mengadakan pertemuan dengan mitranya

(Senin, 12/4), Perdana Menteri Thailand. Pertemuan itu pun atas inisiatif

Thaksin. Dalam pertemuan tersebut kedua negara juga sepakat untuk memilih

pembangunan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan di kawasan terpencil dan

berpenghasilan rendah di Thailand, khususnya di wilayah kelompok Muslim

sepanjang perbasatan Malaysia. Itu merupakan elemen penting dari strategis

jangka panjang untuk mengurangi masalah separatis di Thailand Selatan.106

Untuk merealisasikan hal tersebut, Badawi pun mengatakan bahwa nota

kesepahaman tentang pembangunan ekonomi di daerah perbatasan

ditandatangani segera baik itu di Kuala Lumpur atau di Bangkok. Dalam hal

strategi pembangunan, Thaksin pun mengatakan bahwa aspek penting dalam

menghadapi bersama tantangan ini adalah strategi pembangunan terpadu di

daerah perbatasan. ―Pertemuan dengan Abdullah telah dilakukan dengan semua

keterusterangan sebagai yang biasa dilakukan di antara teman dalam suasana

106

Redaksi, Malaysia Dukung Thailand Untuk Menindak Separatis, Kompas, Selasa 13 April

2004. Hlm 2.

Page 73: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

60

ramah-tamah dan pengertian yang sangat baik,‖ tuturnya. ―Kami memiliki

analisa yang sama tentang keadaan kompleks penyebab masalah dan obat yang

dibutuhkan untuk menghadapinya,‖ lanjutnya.107

4.2.2. Menjaga Stabilitas Wilayah Perbatasan Antar Kedua Negara

Jarak geografis antara Thailand dan Malaysia yang relatif dekat

menyebabkan wilayah perbatasan kedua negara ini rentan untuk dimasuki oleh

para separatis Thailand Selatan. Jika demikian tentu dapat menimbulkan banyak

implikasi. Dilain pihak, perbatasan merupakan wilayah yang sangat krusial dan

memegang peranan penting bagi sebuah negara. Perbatasan juga merupakan

garda depan negara. Oleh sebab itu, perbatasan setiap negara harus dijaga ketat

agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mengenai konflik yang terjadi

dan sehubungan dengan stabilitas wilayah perbatasan, maka dua negara yakni

Thailand dan Malaysia sepakat melakukan kerjasama untuk meningkatkan

stabilitas diperbatasan. Malaysia meningkatkan keamanan di perbatasan dengan

Thailand. Hal itu terkait pengetatan masuknya sepeda motor Thailand setelah

seorang pejabat perbatasan Malaysia diserang oleh kelompok penyelundup bahan

bakar minyak.108

Pengamanan di wilayah perbatasan akan ditingkatkan guna mencegah

separatis di pedalaman Thailand Selatan dengan mudah menyebrangi perbatasan.

Thailand maupun Malaysia sepakat untuk selalu meningkatkan dan memperketat

wilayah perbatasan. Setidaknya, demikianlah pendapat yang dikemukakan oleh

107

Ibid. 108

Tentara Malaysia di Perbatasan Thailand Diserang. Dalam http://www.tempo.co.id/

hg/luarnegeri/2007/01/10/brk,20070110-90990,id.html. diakses pada 16 September 2011.

Page 74: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

61

Menteri Pertahanan Thailand Jendral Thammarak Isarangura Na Ayutthaya. Ia

pun menyatakan bahwa pemerintah telah merencanakan pengaturan pengamanan

yang lebih ketat di sepanjang perbatasan Thailand-Malaysia guna mengatasi

masalah tersebut. Pengaturan itu meliputi pembuatan bangunan atau perintang,

yang kuat disepanjang daerah perbatasan di wilayah Thailand. ―Pemerintah

Thailand akan meningkatkan pengaturan pengamanan di sepanjang perbatasan

Thailand-Malaysia dan kami percaya akan memperoleh kerjasama yang baik dari

Kuala Lumpur seperti biasa bagi tindakan baru tersebut,‖ katanya.109

Pihak Thailand yang diwakili oleh Perdana Menteri Thaksin Shinawatra,

pada Senin 16 Februari 2004, mengatakan akan membangun pagar sepanjang

650 km pada perbatasannya. Adapun tujuan dibangunnya tembok tersebut untuk

menghentikan militan melarikan diri setelah menyerang pasukan Thailand.

Dikatakan juga bahwa militer akan membangun pagar tersebut disepanjang rute

pelarian yang dicurigai dilewati oleh para pemberontak.110

Selain itu, pendekatan keamanan dan politik juga diperkuat dengan

langkah diplomatik. Hal ini ditandai dengan adanya kunjungan yang dilakukan

oleh Menteri Luar Negeri Thailand Surakiart Sathirathai ke Malaysia demi

membahas permasalahan di kawasan selatan. Apalagi selama ini wilayah tersebut

disinyalir sebagai tempat mondar-mandir antar wilayah perbatasan Thailand dan

109

Pengamanan Perbatasan Thailand-Malaysia Diperketat.

http://www.merdeka.com/politik/internasional/pengamanan-perbatasan-thailand-malaysia-

diperketat-xclyxyk.html. Diakses pada 16 September 2011. 110

Redaksi, Sari Berita Luar Negeri, Kompas, Rabu 18 Februari 2004, hlm.2.

Page 75: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

62

Malaysia. Bahkan tidak sedikit penduduk di wilayah tersebut memiliki

kewarganegaraan ganda Thailand-Malaysia.111

Kerjasama dalam peningkatan di wilayah perbatasan juga dilakukan

dengan adanya perjanjian bilateral. Penandatanganan kesepakatan itu bertepatan

dengan pertemuan ke-50 Komite Perbatasan Thailand dan Malaysia (GBC).

Dalam kesempatan itu, kedua negara sepakat untuk meningkatkan keamanan

perbatasan yakni dengan membuat kartu lintas batas elektronik yang

penggunaannya terealisasi tahun 2011. Selain itu, kedua negara bertetangga

tersebut juga meningkatkan kerjasama pelatihan patroli dan militer. Termasuk,

pelatihan hukum yang secara khusus menyangkut masalah imigrasi.112

Selain itu, pemerintah Malaysia juga meningkatkan resimen berkekuatan

3.600 anggota, yang sebelumnya berada di bawah pasukan sukarelawan

cadangan, menjadi tentara profesional yang berada di bawah angkatan bersenjata

Malaysia. ―Resimen baru di perbatasan tersebut memiliki tugas utama menjaga

perbatasan sepanjang 506 kilometer dari pelintas gelap, penyelundupan dan

ancaman keamanan lainnya,‖ kata juru bicara Kementerian Pertahanan Fadzlette

Othman Merican.113

Kesepakatan tersebut dilakukan oleh kedua negara agar tercipta

kedamaian dan keamanan yang selama ini diidamkan. Kedua negara juga

111

Redaksi, Tajuk Rencana; PM Thaksin Bereaksi Cepat Atas Pergolakan di Thailand Selatan,

Kompas, Kamis, 08 Januari 2004. Hlm.4. 112

Thailand dan Malaysia Bekerjasama.

http://www1.kompas.com.read/xml/2010/08/05/17014936/Thailand.dan.malaysia.bekerjasama.

Diakses pada 16 September 2011. 113

Redaksi, Malaysia Perketat Keamanan Di Perbatasan Thailand.

http://beritasore.com/2008/02/11/malaysia perketat keamanan di perbatasan thailand. Diakses pada 16

September 2011.

Page 76: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

63

berharap dengan adanya kerjasama tersebut, dapat menjalin rasa kebersamaan

dan meningkatkan hubungan kerjasama dalam berbagai bidang.

4.2.3. Mengatasi Kewarganegaraan Ganda

Kewarganegaraan ganda merupakan agenda yang juga dibahas oleh

Thailand-Malaysia dalam mengatasi gerakan separatis. Hal ini terkait pihak

otoritas Thailand berulang kali mengatakan bahwa setiap pemberontak atau pun

kaum separatis yang diincar kerap kali melarikan diri ke Malaysia. Tidak hanya

itu, pemerintah Thailand pun mengatakan bahwa penembakan, pembakaran dan

pengebomam di daerah selatan yang dilakukan separatis di selatan Thailand itu

selama ini bergerak leluasa menyeberangi perbatasan dengan Malaysia karena

banyak diantaranya yang memegang kewarganegaraan ganda.114

Tidak hanya itu,

bahkan diduga ada sekitar 30.000 orang bahkan lebih yang memiliki

kewarganegraan ganda.115

Selain itu, Malaysia yang diwakili oleh Badawi juga sepakat bekerjasama

dengan Thailand untuk mengatasi masalah kewarganegaraan ganda. Selama ini,

pemerintah Thailand menyatakan sebagian warga Muslim di Selatan memiliki

kewarganegaraan ganda. Bangkok, menengarai mereka yang telah melakukan

serangan kemudian kabur ke Malaysia.116

Tentu ini akan menyulitkan

penyelidikan pemerintah setempat, misalnya jika ada seseorang yang dicurigai

114

Thaksin Tagih Janji Malaysia, Kompas, Jumat 2 April 2004. 115

Jhon Funston, Malaysia and Thailand’s Southern Conflict: Reconciling Security and Ethnicity,

Contemporary Southeast Asia: A Journal of International and Strategic Affairs, Vol. 32, No. 2. 2010.

Hlm. 237. 116

Malaysia: Kemiskinan Picu Pergolakan di Thailand Selatan.

Pada http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.pp?id=A3851_0_0_M. Diakses pada 16 September

2011. Baca lebih lanjut pada Republika online, 13 Februari 2007.

Page 77: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

64

sebagai pelaku separatis oleh pemerintah Thailand, bisa saja mereka mengaku

sebagai warga negara lain, yakni Malaysia. Hal ini disebabkan karena mereka

memegang dua kebangsaan.

Oleh sebab itu, kewarganegaraan ganda menjadi hal yang harus diatasi.

Kasus kewarganegaraan ganda dalam mengatasi konflik yang terjadi, memang

memegang peranan yang cukup signifikan bagi kedua negara. Kewarganegaraan

menjadi sebuah sistem administrasi negara. Di mana dengan adanya

kewarganegaraan, pihak pemerintah menjadi tahu mengenai warganya.

Akan tetapi, menjadi sebuah permasalahan tersendiri ketika ada orang

yang melakukan tindak kejahatan maupun kerusuhan yang memiliki

kewarganegaraan ganda. Ini akan menjadi sebuah permasalahan yang dapat

mengacaukan sistem administrasi dari negara yang bersangkutan. Jika terjadi

kasus pemberontakan seperti di Thailand, maka pihak pemerintahan atau pun

pihak berwenang akan mendapatkan kesulitan sendiri dalam mengindentifikasi

pelaku tersebut. Dalam hal ini pemerintah Thailand yang dipimpin oleh

Shinawatra berencana akan menyisir secara periodik. Ia juga akan

memberlakukan pemeriksaan surat identitas warga Thailand Selatan yang diduga

memiliki kewarganegaraan ganda dengan Malaysia.117

Adanya kerjasama ini mengindikasikan bahwa Malaysia dan Thailand

tidak menghendaki adanya kewarganegaraan ganda. Bagi mereka yang

kedapatan menggunakan kewarganegaraan ganda, nantinya akan diberikan

117

Thailand Berencana Bekerjasama dengan Malaysia.

http://berita.liputan6.com/read/110309/thailand_berencana_bekerjasama_dengan_malaysia/

diakses pada 28 September 2011.

Page 78: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

65

keluasaan dalam memilih dan menentukan kewarganegaraan. Sedangkan bagi

warga yang bertempat tinggal dalam waktu lama dan memiliki pekerjaan dikedua

negara tersebut, maka nantinya hanya akan diberi izin tinggal sementara, akan

tetapi tidak akan diperkenankan memiliki kewarganegaraan ganda. Kiranya,

kerjasama ini akan menjadi sesuatu yang membuahkan hasil dalam mengurangi

tindak kekerasan yang tidak berujung di selatan Thailand tersebut.118

4.2.4. Mencegah Arus Pengungsi atau Perpindahan Penduduk Secara

Ilegal di Kedua Negara

Masalah separatis telah menimbulkan berbagai kerugian. Satu hal yang

juga menjadi permasalahan yakni mengenai arus pengungsi ilegal yang pergi dari

Thailand Selatan, menuju perbatasan negara tetangganya yakni Malaysia Utara.

Hal ini menjadikan pemerintah Thailand kesulitan dalam mendeteksi apakah para

pengungsi tersebut termasuk orang-orang yang terjaring dalam gerakan separatis

atau hanya warga yang merasa dirinya terancam. Bagi Malaysia sendiri, masalah

pengungsi yang memasuki wilayahnya cukup menimbulkan kecemasan.

Pemerintah Malaysia sangat mengkhawatirkan jika ini dibiarkan maka para

pengungsi yang datang ke wilayah perbatasannya akan semakin melonjak tajam

yang akan menjadikan wilayah perbatasan tidak kondusif.

Oleh sebab itu, pemerintah Malaysia bahkan menyerukan agar Thailand

menundukan hati dan pikiran warga muslimnya di Thailand selatan. Hal itu

penting untuk mencegah merembesnya persoalan ke Malaysia. Seperti diketahui

118

Jhon Funston, Thailand’s Southern Fires: The Malaysian Factor. Research of Pacific and

Asian Studies (RSPAS). Canberra: Australian National University. Hlm. 57.

Page 79: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

66

bahwa pada 30 Agustus 2005, sejumlah 131 warga muslim di Thailand Selatan

melintasi perbatasan dan masuk ke wilayah negara bagian Kelantan, Malaysia

Timur. Mereka yang masuk ke wilayah Malaysia secara ilegal menyatakan

keselamatan diri mereka terancam di Thailand Selatan. Malaysia yang

berpenduduk Muslim telah memutuskan untuk memberi mereka tempat

berlindung sementara sambil menunggu selesainya penyelidikan soal status

mereka serta alasan melarikan diri ke negara tetangga. Namun, Malaysia juga

menyatakan kekhawatiran terkait dengan adanya kemungkinan akan lebih

banyak lagi warga Thailand yang melarikan diri dengan menyebrangi

perbatasan.119

Lebih lanjut, permasalahan ini menjadi hal yang juga menyita perhatian

kedua belah pihak. Thailand dan Malaysia pun memperketat keamanan dan

memperpanjang tembok di wilayah perbatasan negerinya. Tidak hanya itu, usaha

lain pun ditempuh misalnya pada hari Sabtu (3/4) polisi perairan Thailand dan

Malaysia mulai melakukan patroli bersama di wilayah perairan, yang merupakan

perairan perbatasan kedua negara. Patroli dilakukan untuk mencegah lebih

banyak warga Thailand yang menyebrang.120

4.3. Efektivitas Kerjasama Thailand-Malaysia Dalam Mengatasi Gerakan

Separatis di Thailand Selatan

Dalam mengatasi gerakan separatis di Thailand Selatan baik Thailand dan

Malaysia memiliki kesamaan pandangan. Pejabat di Kementerian Luar Negeri Thailand

119

Thailand Selatan, Bangkok Harus Rebut Hati dan Pikiran Kaum Muslim, Kompas Senin, 5

September 2005. 120

Ibid.

Page 80: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

67

mengatakan Malaysia terlihat berupaya membantu menyelesaikan masalah di Thailand

Selatan. Sebab, situasi di wilayah selatan juga memberikan dampak bagi Malaysia.121

Atas adanya kepentingan yang sama untuk menciptakan kondisi yang kondusif,

keduanya fokus merumuskan cara yang tepat dan mencari jalan terbaik guna mengatasi

separatis.

Berbagai kunjungan dan kesepakatan yang telah dipetakan terus diupayakan

sampai gerakan separatis teratasi. Perdana menteri Thailand, Abhisit menegaskan bahwa

upaya untuk meredam separatis Thailand Selatan bergerak ke arah yang tepat, hanya saja

hasilnya masih kurang memuaskan. ―Pemerintah mengatasi masalah di arah yang benar,

jumlah insiden kekerasan telah jelas menurun, tapi masih belum memuaskan karena

masih ada orang-orang yang terbunuh.‖122

Dilain kesempatan pemerintah Thailand juga menyatakan bahwa, ―Di pihak

Thailand kami sudah berhasil menurunkan tingkat kekerasan di selatan Thailand. Kami

menghukum banyak orang yang terlibat dalam serangan pembakaran, sergapan dan

pembunuhan warga lokal dan kami melakukan semuanya itu sesuai dengan hukum.123

Perlawanan separatis masih terjadi hingga saat ini, bahkan pihak Thailand yang

telah menerjunkan personilnya dibeberapa titik sering, masih saja belum membuahkan

hasil yang memuaskan. Meskipun Thailand telah menempatkan sekitar 40.000 tentara di

121

Malaysia: Kemiskinan Picu Pergolakan di Thailand Selatan.

Pada http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.pp?id=A3851_0_0_M. Diakses pada 16 September

2011. Baca lebih lanjut pada Republika online, 13 Februari 2007. 122

Thailand Siapkan Operasi Gabungan,

http://www.hariansumutpos.com/2011/02/523/thailand-siapkan-operasi-gabungan. Diakses pada

28 September 2011. 123

Perdana Menteri Thailand Ingin Mempercepat Kerjasama Regional.

http://www.asiacalling.org/in/arsip/1133-thai-pm-calls-for-greater-regional-security-cooperation/

diakses pada 09 Agustus 2011.

Page 81: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

68

wilayah perbatasan, hanya membuat kemajuan kecil dalam memadamkan kerusuhan

yang terjadi.124

Hal ini terkait karena para separatis bersumpah akan terus berperang

tanpa kompromi dengan pemerintah Thailand untuk mendirikan sebuah negara merdeka.

Meskipun gerakan separatis masih belum teratasi dan kesepakatan yang telah

dibuat belum menghasilkan hal yang signifikan. Pihak Malaysia menyatakan cukup puas

atas kerjasama yang dilakukan antara Thailand-Malaysia. Hal ini terkait karena tidak

adanya lagi tuduhan yang dilakukan oleh Thailand. Oleh sebab itu, Malaysia akan tetap

bersedia untuk mengadakan kesepakatan dengan Thailand hingga separatis dapat diatasi

dan kesepakatan yang telah disepakati akan dipetakan kembali.125

Pada akhirnya,

meskipun separatis masih belum teratasi karena para separatis telah berjanji akan terus

melakukan perlawanan hingga diberikan hak otonomi khusus atau kemerdekaan. Selain

itu, karena kesepakatan yang dilakukan demi kesejahteraan penduduk Thailand Selatan

masih dirasakan belum merata oleh penduduk yang tinggal di Selatan. Oleh sebab itu,

baik Thailand-Malaysia hingga saat ini masih terus berupaya mewujudkan keadaan yang

kondusif di bumi Thailand. Pada akhirnya, hubungan diplomatik kedua negara yang

sempat mengalami ketegangan dapat kembali membaik.

124

Serangan Pejuang Pattani Kembali Tewaskan 2 Tentara Thailand, http://m.voa-

islam.com/news/south-east-asia/2011/03/22/13870/serangan-pejuang-pattani-kembali-tewaskan-2-tentara-

thailand/ diakses pada 28 September 2011. 125

Jhon Funston, Thailand’s Southern Fires: The Malaysian Factor. Research School of Pacific

and Asian Studies (RSPAS). Canberra: Autralian National University. Hlm. 64-65.

Page 82: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

69

BAB V

PENUTUP

Gerakan separatis yang kembali terjadi dan mencapai skala puncak di tahun

2004 yang diakibatkan karena adanya ketimpangan ekonomi-sosial, etnis, agama, politik

dan sebagainya, telah menimbulkan berbagai kerugian misalnya jatuhnya korban jiwa,

materi dan lain-lain. Berbagai upaya yang dilakukan pihak Thailand justru tidak

mencapai hasil yang signifikan. Bahkan, justru menimbulkan perseteruan dan

ketegangan hubungan diplomatik antara Thailand-Malaysia terkait gerakan separatis

tersebut. Akan tetapi, pada akhirnya gerakan separatis yang belum teratasi dan

menimbulkan ketegangan antar kedua pihak, telah menyadarkan Thailand dan Malaysia

untuk bekerjasama mengatasi gerakan separatis dan mengakhiri ketegangan hubungan

diplomatik tersebut.

Upaya yang telah disepakati antara Thailand-Malaysia mencakup beragam hal,

yakni melakukan rumusan untuk meningkatkan sosial-ekonomi di wilayah perbatasan,

mengatasi kewarganegaraan ganda, meningkatkan dan memperketat di wilayah

perbatasan antara Malaysia dan Thailand.

Adanya upaya dan kesepakatan tersebut tentu agar gerakan separatis dapat

teratasi, sehingga kondusif dan stabilitas negara dapat terwujud. Tidak hanya itu, hal ini

juga sebagai upaya agar ketegangan antara Malaysia dan Thailand dapat juga berakhir

dan berfokus untuk mengerjakan proyek perdamaian bersama. Ke depannya upaya yang

dilakukan oleh kedua negara cukup membuahkan hasil, setidaknya antara Malaysia dan

Page 83: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

70

Thailand tidak saling kecam dan tuduh. Justru yang ada rasa saling kebersamaan yang

diwujudkan dalam bentuk hubungan yang mulai membaik.

Meskipun hingga saat ini separatis masih terjadi, namun kedua negara pun

merasa puas atas kerjasama yang dilakukan, hal ini setidaknya dapat mengembalikan

hubungan diplomatik yang sempat mengalami ketegangan. Oleh sebab itu, kedua negara

pun masih terus mencari upaya agar gerakan separatis dapat teratasi dan kesepakatan

yang telah dibuat akan ditinjau kembali. Dalam hal ini rupanya Thailand-Malaysia

dituntut untuk bekerja ekstra ketat untuk merumuskan kembali upaya-upaya yang dapat

berjalan lebih efektif. Sehingga tidak ada lagi konflik dan ketegangan yang terjadi.

Page 84: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

x

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Badri, Jusuf, Kiat Diplomasi; Pengertian dan Ruang Lingkup, Buku 1, Jakarta: CV.

Restu Agung.

Buzan, Barry, People, State an Fear. Harverster Wheatsheaf: New York, 1990.

Coulumbis, Theodore A & James H. Wolfe, Introduction to International Relations;

Power and Justice, 4th

ed. New Jersey: Prentice Hall, 1990.

Diamond, Louise and Ambassador John McDonald, Multi Track Diplomacy: A

System Approach to Peace, Third Edition. United State of America: Kumarian

Press, inc., 1996.

Djelantik, Sukawarsini, Diplomasi antara Teori dan Praktik, Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2008.

Hill, Christoper, The Changing Politics of Foreign Policy. New York: Palgrave

MacMillan, 2003.

Holsti, K. J., Politik Internasional; Kerangka Analisa, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,

1987.

Holsti, K.J, International Politics: A Framwork For Analysis, 6th

ed. New Jersey:

Prentice Hall, Inc., 1992.

Jamil, Mukhsin, Mengelola Konflik Membangun Damai; Teori, Strategi dan

Implementasi Resolusi Konflik, Semarang: Walisongo Mediation Centre

(WMC). 2007.

Kegley, Charles dan Eugene R. Wittkopf, American Foreign Policy. St. Martin’s

Press: New York, 1996.

Page 85: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

xi

Oetomo, Dede, Penelitian Kualitatif; Aliran dan Tema, dalam Bagong Suyanto dan

Sutinah (Ed), Metodelogi Penelitian Sosial; Berbagai Alternatif Pendekatan,

Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007.

Pitsuwan, Surin, Islam di Muangthai: Nasionalisme Melayu Masyarakat Pattani,

Jakarta: LP3ES, 1989.

Rudy, T. May, Teori, Etika dan Kebijakan Hubungan Internasional, Bandung:

Angkasa.1992.

Soeprapto, R, Hubungan Internasioanl: Sistem, Interaksi, Dan Perilaku, Jakarta: PT.

Raja Grafindo, 1997.

Susanty Hendrarso, Emy, Penelitian Kualitatif; Sebuah Pengantar, dalam Bagong

Suyanto dan Sutinah (Ed), Metodelogi Penelitian Sosial; Berbagai Alternatif

Pendekatan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007.

SVD, Bernard Raho, Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

2007.

Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer Edisi Lengkap, Surabaya: Gitamedia Press,

2006.

Viotti, Paul R dan Mark V. Kauppi, International Relation Theory: Realism,

Pluralism, Globalism and Beyond, Allyn and Bacon: London, 1999.

Widagdo, Setyo dan Hanif Nur Widhiyanthi, Hukum Diplomatik dan Konsuler; Buku

Ajar untuk Mahasiswa, Malang: Bayumedia Publishing, 2008.

Wiriatmadja, Suwardi, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Bandung; Pustaka

Tinta Mas, 1967.

Yoder, Amos, International Politics and Policy Makers’ Ideas, Revised Edition,

Ohio: King’s Court Communication, Inc. 1988.

Page 86: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

xii

Zuriah, Nurul, Metodelogi Penelitian Sosial Dan Pendidikan; Teori-Aplikasi,

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007.

Jurnal

Chandrawati, Nurani, Perkembangan Konsep-Konsep Keamanan Dan Relevansinya

Terhadap Dinamika Keamanan Negara-negara Berkembang, Global vol. II.

Nomor. 8. Jakarta: HI FISIP-UI dengan S2 HI PAsca-Sarjana Ilmu Poitik

FISIP-UI dan Yayasan Obor Indonesia 2001.

Funston, Jhon, Malaysia and Thailand’s Southern Conflict: Reconciling Security and

Ethnicity, Contemporary Southeast Asia: A Journal of International and

Strategic Affairs, Vol. 32, No. 2. 2010.

Funston, Jhon, Thailand’s Southern Fires: The Malaysian Factor’, Australia National

University, Canberra: Research School of Pacific and Asian Studies (RSPAS).

Jitpiromsri, Srisompob with Panyasak Sobhonvasu, Unpacking Thailand’s Southern

Conflick; The Poverty of Structural Explanations, Routledge: Critical Asian

Studies 38:1 Tahun 2006.

Melvin, Neil J., Conflict in Southern Thailand; Islamism, Violence and the State in

The Patani Insurgency, Sweden: SIPRI (Stockholm International Peace

Research Institute) Policy Paper No.20, September 2007.

Nuchterlein, Donald E., The Concept of Nation Interst, A Time For News

Aproaches. Orbis Jurnal of World Affairs, Vol. 23.

Redaksi, Banjir Darah Muslim Di Pattani. Jurnal Forum Keadilan: No. 2, 9 Mei

2004.

Page 87: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

xiii

Rudolf Yuniarto, Paulus, Minoritas Muslim Thailand; Asimilasi, Perlawanan Budaya

dan Akar Gerakan Separatisme, Jakarta: Jurnal Masyarakat dan Budaya,

Volume VII No. 1 Tahun 2005.

Koran

Azhar, Anshori, Malaysia-Thailand Saling Kecam, Kompas, 7 September 2005.

Komplikasi Krisis Thailand Selatan, Harian Kompas, Selasa 13 September 2005.

Melodi, Tifani, Patroli Perbatasan Malaysia-Thailand, Media Indonesia, 29 Agustus

2007.

Militer Dalam Sejarah Politik Thailand, Kompas, Sabtu, 30 September 2006.

Redaksi, Malaysia Dukung Thailand Untuk Menindak Separatis, Kompas, Selasa 13

April 2004.

Redaksi, Sari Berita Luar Negeri, Kompas, Rabu 18 Februari 2004.

Redaksi, Tajuk Rencana; PM Thaksin Bereaksi Cepat Atas Pergolakan di Thailand

Selatan, Kompas, Kamis, 08 Januari 2004.

Redaksi, Tajuk Rencana; PM Thaksin Bereaksi Cepat Atas Pergolakan di Thailand

Selatan, Kompas, Kamis, 08 Januari 2004.

Taufiqulhadi, Mengharap Damai di Pattani, Sinar Harapan, 24 September 2005.

Thailand Selatan, Bangkok Harus Rebut Hati dan Pikiran Kaum Muslim, Kompas

Senin, 5 September 2005.

Thaksin Tagih Janji Malaysia, Kompas, Jumat 2 April 2004.

Wibisono, Wimpi, Malaysia Khawatir Status Darurat Thailand Selatan, Republika, 9

Februari 2007.

Artikel dan Website

Page 88: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

xiv

Corben, Ron, Apakah Malaysia Bisa Membantu Mengakhiri Konflik di Thailand

Selatan? http:/asiacalling.kbr68h.com/index.php/archive/528. Diakses pada 25

Agustus 2011.

Kerjasama Bilateral,

http://www.kemlu.go.id/songkhla/Pages/CountryProfile.aspx?IDP=1&l=id/

diakses pada 28 September 2011.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerjasama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth

Triangle (IMT-GT) ke-5 di Hanoi, Vietnam tanggal 28-29 Oktober 2010.

http://www.deptan.go.id/setjen/detailberita.php?id=404/ diakses pada 28

September 2011.

Konflik di Thailand Selatan Kembali Pecah, 7 Tewas.

http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/05/09/127849/Konflik-di-

Thailand-Selatan-Kembali-Pecah-7-Tewas/ diakses pada 16 September 2011.

Konflik Thailand Selatan, Kenapa Jusuf Kalla,

http://www.antara.co.id/arc/2008/9/21/konflik-thailand-selatan-kenapa-jusuf-

kalla/ diakses pada 15 September 2011.

Malaysia Cooperates With Thailand On South Issues,

http://www.nationalmultimedia.com/2011/09/22/national/Malaysia-

Cooperates-With-Thailand-On-South-Issues-30165865.html/diakses pada 30

Januari 2012.

Malaysia: Kemiskinan Picu Pergolakan di Thailand Selatan.

http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.pp?id=A3851_0_0_M. Diakses pada 16

September 2011. Baca lebih lanjut pada Republika online, 13 Februari 2007.

Malaysia-Thailand Kerja Sama Tangani Thai Selatan,

Page 89: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

xv

http://beritasore.com/2009/06/09/malaysia-thailand-kerja-sama-tangani-thai-

selatan/diakses pada 14 Februari 2012.

Malaysia-Thailand Saling Kecam.

http://www.suaramerdeka.com/harian/0510/19/int03.htm. Diakses pada 24

Oktober 2011.

Memorandum of Understanding (MOU) On Educational Coorperation. Malaysia, 21

Agustus 2007.

Memorandum of Understanding Between Malaysia and The Kingdom of Thailand on

The Establishment of The Joint Authority for The Exploitation of The

Resources of Sea Bed in A Defined Area of The Continental Shelf of The Two

Countries in The Gulf of Thailand. Thailand, 21 Februari 1979.

Memorandum of Understanding on The Delimination of The Continental Shelf

Boundary Between The Two Countries in The Gulf of Thailand (with Map).

Malaysia, 24 Oktober 1979.

Pemimpin Malaysia-Thailand Lakukan Kunjungan Perdamaian,

http://www.iannnews.com/news.php?kat=6&bid=102&PHPSESSID=3ba4012

5a0844f11d336dae1ff284bd6. Diakses pada 28 September 2011.

Pengamanan Perbatasan Thailand-Malaysia Diperketat.

http://www.merdeka.com/politik/internasional/pengamanan-perbatasan-

thailand-malaysia-diperketat-xclyxyk.html. Diakses pada 16 September 2011.

Perdana Menteri Thailand Ingin Mempercepat Kerjasama Regional.

http://www.asiacalling.org/in/arsip/1133-thai-pm-calls-for-greater-regional-

security-cooperation/ diakses pada 09 Agustus 2011.

Page 90: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

xvi

Redaksi, Badawi Tiba di Thailand untuk Bahas Konflik Thailand Selatan,

http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.php?id=3848_0_3_0_M18/ akses pada

16 September 2011.

Redaksi, Malaysia Perketat Keamanan Di Perbatasan Thailand.

http://beritasore.com/2008/02/11/malaysia perketat keamanan di perbatasan

thailand. Diakses pada 16 September 2011.

Redaksi, Thailand Bantah Bantai Penduduk Muslim,

http:/www.detiknews.com/read/2005/06/03/113209/374135/10. Akses 25

Agustus 2011.

Redaksi, Thailand-Malaysia Petakan Atasi Ketegangan di Thailand Selatan,

http://www.tempo.co.id/hg/luarnegeri/2007/03/23/brk,2007032396136,id.html.

Diakses pada 28 September 2011.

Redaksi, Tiga Warga Muslim Tewas Ditembak di Thailand Selatan,

http://antara.co.id/tiga-warga-muslim-tewas-ditembak-di-thailand-selatan/

diakses pada 16 September 2011/14:48 wib.

RI, Malaysia Thailand Kerja Sama SDM, http://www.apindo.or.id/index.php/berita-

a-artikel/news/633?task=view/ diakses pada 30 Oktober 2011.

Separatis Langgar Hak Asasi,

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/09/28/263448/75/19/Separatis-

Langgar-Hak-Asasi. Diakses pada 15 November 2011.

Serangan Bom di Thailand Tewaskan 6 Orang.

http://www.kbr68h.com/berita/internasional/14704-serangan-bom-di-thailand-

tewaskan-6-orang. Diakses pada 15 November 2011.

Page 91: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

xvii

Serangan Pejuang Pattani Kembali Tewaskan 2 Tentara Thailand, http://m.voa-

islam.com/news/south-east-asia/2011/03/22/13870/serangan-pejuang-pattani-

kembali-tewaskan-2-tentara-thailand/ diakses pada 28 September 2011.

Storey, Ian, Peran Malaysia Dalam Pemberontakan Thailand Selatan,

http://www.jamestown.org/singel/%3Fno_cache%3D1%26tx_ttnews%255Btt_

news%255D%3D1043. Diakses pada 24 Oktober 2011.

Tentara Malaysia di Perbatasan Thailand Diserang. Dalam http://www.tempo.co.id/

hg/luarnegeri/2007/01/10/brk,20070110-90990,id.html. diakses pada 16

September 2011.

Thailand Berencana Bekerjasama dengan Malaysia.

http://berita.liputan6.com/read/110309/thailand_berencana_bekerjasama_denga

n_malaysia/ diakses pada 28 September 2011.

Thailand dan Malaysia Bekerjasama.

http://www1.kompas.com.read/xml/2010/08/05/17014936/

Thailand.dan.malaysia.bekerjasama. Diakses pada 16 September 2011.

Thailand Siapkan Operasi Gabungan,

http://www.hariansumutpos.com/2011/02/523/thailand-siapkan-operasi-

gabungan. Diakses pada 28 September 2011.

Thailand-Malaysia Berdamai,

http://www.suaramerdeka.com/harian/0511/23/int1.htm/ diakses pada 14

Februari 2012.

Thailand-Malaysia Petakan Atasi Ketegangan di Thailand Selatan. Dalam

http://www.tempo.co.id/hg/luarnegeri/2007/03/23/brk,2007032396136,id.html.

Diakses pada 28 September 2011.

Page 92: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

xviii

Tiga Bom Meledak di Thailand Selatan,

http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/06/24/130837/tiga-bom-meledak-

di-thailand-selatan/ diakses pada tanggal 16 September 2011

Page 93: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

Lampiran I

Gambar Peta Thailand

(Sumber gambar: http://www.traveltop.net/wp-content/uploads/2011/11/thailand-map-

2.jpg/ akses pada 28 Februari 2012)

Page 94: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik

Lampiran II

Gambar Perbatasan wilayah Thailand dengan Malaysia

(Sumber gambar: http://cdn3.thailandbusinessnews.net/wp-

content/uploads/2011/09/Souththailandmap-450x306.gif/ akses pada 28 Februari 2012)

Page 95: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik
Page 96: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik
Page 97: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik
Page 98: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik
Page 99: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24110/1/DESY.pdf · kerjasama dalam berbagai bidang, ... Hal ini terkait dengan adanya konflik