Upload
trinhkhue
View
220
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Kementerian Perindustrian
MakingIndonesia
4.0
MakingIndonesia
4.0
MakingIndonesia
4.0
Making Indonesia 4.0Disampaikan pada:
Seminar Ditjen ILMATE – Indonesia IoTForum
"Peran IoT dalam mendukungtransformasi menuju Industri 4.0"
Batam , 7 November 2018
MakingIndonesia
4.0
MakingIndonesia
4.0
MakingIndonesia
4.0
Disampaikan pada:
Seminar Ditjen ILMATE – Indonesia IoTForum
"Peran IoT dalam mendukungtransformasi menuju Industri 4.0"
Batam , 7 November 2018
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan IntelektualBadan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI)
Making
Indonesia 4.0Studi Kasus Agroindustry 4.0: E-FisheryeFishery merupakan inovasi teknologi terbaru untukmemberikan pakan ikan secara otomatis. Inovasi inimenggunakan alat yang dirancang sedemikian rupamenggunakan sensor dan algoritma yang akanmemberikan pakan sesuai jadwal dan takaran yang sesuaidengan kebutuhan ikan untuk makan. PenggunaaneFishery sudah meluas dan berhasil diterapkan oleh 300pembudidaya ikan di kota minapolitan utama seperti JawaBarat dan Lampung. Pada tahun ini, eFishery akandiperkenalkan ke Asia melalui proyek percontohan diThailand dan Bangladesh.
Cara kerja eFishery yaitu melalui aplikasi android yangterhubung internet dimana pengguna dapat mengaturfrekuensi dan pemberian pakan serta takarannya. Dalamaplikasi tersebut terdapat pula feeding program yaitupilihan pola pemberian pakan berbasis algoritma untukkomoditas ikan nila, lele, mas serta udang yang dapatdiketahui berapa persen jumlah pakan yang dibutuhkandibanding total biomassa mereka dari benih sampai siappanen. Bahkan alat ini juga mampu memprediksi tingkatkematian ikan pada kolam tersebut.
Sumber: www.farming.id
2
eFishery merupakan inovasi teknologi terbaru untukmemberikan pakan ikan secara otomatis. Inovasi inimenggunakan alat yang dirancang sedemikian rupamenggunakan sensor dan algoritma yang akanmemberikan pakan sesuai jadwal dan takaran yang sesuaidengan kebutuhan ikan untuk makan. PenggunaaneFishery sudah meluas dan berhasil diterapkan oleh 300pembudidaya ikan di kota minapolitan utama seperti JawaBarat dan Lampung. Pada tahun ini, eFishery akandiperkenalkan ke Asia melalui proyek percontohan diThailand dan Bangladesh.
Cara kerja eFishery yaitu melalui aplikasi android yangterhubung internet dimana pengguna dapat mengaturfrekuensi dan pemberian pakan serta takarannya. Dalamaplikasi tersebut terdapat pula feeding program yaitupilihan pola pemberian pakan berbasis algoritma untukkomoditas ikan nila, lele, mas serta udang yang dapatdiketahui berapa persen jumlah pakan yang dibutuhkandibanding total biomassa mereka dari benih sampai siappanen. Bahkan alat ini juga mampu memprediksi tingkatkematian ikan pada kolam tersebut.
Sumber: www.farming.id
Making
Indonesia 4.0
Agenda
Latar Belakang1
Aspirasi “Making Indonesia 4.0”2
10 Prioritas Nasional untuk “Making Indonesia 4.0”3
33
10 Prioritas Nasional untuk “Making Indonesia 4.0”3
Lima Sektor Prioritas untuk “Making Indonesia 4.0”4
Manfaat Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja5
Rencana Implementasi6
Making
Indonesia 4.0 LaunchingMaking Indonesia 4.0
Jakarta, 4 April 2018MakingIndonesia
4.0
4
Making
Indonesia 4.0
Internet of Things (IoT) Sebagai Bagian dari Revolusi Industri 4.0
Robotisasi
Drone EkonomiDigital
Internet ofThings (IoT)
Fintech
e-Commerce
5
GenomeTechnology
AdditiveManufacturing
(AM)/3D Printing
ArtificialIntelligence (AI)
Digitalisasi
e-CommerceIndustrial
Revolution4.0
Making
Indonesia 4.0
66
Making
Indonesia 4.0
Negara dengan Manufacturing Value Added Tinggi di Dunia
7
Source : United Nations Industrial Development Organization, 2017
China menunjukkan kemajuan yang pesat dalam sektor manufaktur dan menempati peringkat teratas didunia sejak 2010 sementara Indonesiasebagai sesama negara berkembang, naik secara lambat dari peringkat 18 di tahun 1990 ke peringkat 11 di tahun 2015 dan peringkat 9 di tahun2016.
Making
Indonesia 4.0
Kontribusi Sektor Manufaktur Terhadap PDB
8
Making
Indonesia 4.0
9
Making
Indonesia 4.0
Latar Belakang
10
Making
Indonesia 4.0
Indonesia telah berhasil membangun siklus ekonomi yangsehat, sehingga menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia
Pendapatan tenagakerjaTenaga kerja # 4 terbesardunia, bertumbuh ~30 jutadalam 15 tahun. Upahbertumbuh 2x dalam 10 thn1
Pendapatan tenagakerjaTenaga kerja # 4 terbesardunia, bertumbuh ~30 jutadalam 15 tahun. Upahbertumbuh 2x dalam 10 thn1
Belanja konsumenBelanja konsumenberkontribusi 55% PDB,bertumbuh 8x dalam 15 tahun
Belanja konsumenBelanja konsumenberkontribusi 55% PDB,bertumbuh 8x dalam 15 tahun
Perbaikan siklus ekonomi
SiklusEkonomi
Peringkat PDBGlobal1 (Nominal)
1 Amerika
China
Jepang
2
3
111. Berdasarkan data ILO, rata rata pendapatan orang Indonesia naik 115% antara 2004-2015Sumber: World Bank; IMF; A.T. Kearney
Pendapatan tenagakerjaTenaga kerja # 4 terbesardunia, bertumbuh ~30 jutadalam 15 tahun. Upahbertumbuh 2x dalam 10 thn1
Pendapatan tenagakerjaTenaga kerja # 4 terbesardunia, bertumbuh ~30 jutadalam 15 tahun. Upahbertumbuh 2x dalam 10 thn1
Belanja konsumenBelanja konsumenberkontribusi 55% PDB,bertumbuh 8x dalam 15 tahun
InvestasiPembentunkan modal brutotumbuh 13x (dari 22% ke 34% PDB) dalam 15 tahun
InvestasiPembentunkan modal brutotumbuh 13x (dari 22% ke 34% PDB) dalam 15 tahun
Aktivitas korporasiKapitalisasi pasar di BEImencapai USD 500 milyar,tumbuh 15x dalam 15 tahun
Aktivitas korporasiKapitalisasi pasar di BEImencapai USD 500 milyar,tumbuh 15x dalam 15 tahun
SiklusEkonomi
Fondasi sosialStabilitas
politikStabilitas
politikTingkat
pendidikanTingkat
pendidikan KeamananKeamanan
Jepang
Jerman
3
4:
16
27
:
Indonesiadi 2016
Indonesiadi 2000
16
Making
Indonesia 4.0
Belanjakonsumen
PDB di 2000
Indonesia memiliki aspirasi untuk menjadi top 10 ekonomi duniadi 2030; mesin pertumbuhan berikutnya adalah ekspor neto
4.3
1.0
+55%
Faktor-faktor kontributor pertumbuhan PDB Indonesia(Index: 2000 = 1)
GrowthContributions
Ranking PDBGlobal1 (Nominal)
1
2
3
Amerika
China
Jepang
12
PDB di 2016
+ Investasi
BelanjaPemerintah
Belanjakonsumen
+ Ekspor Neto
8.9
0.0
0.8
2.8
+10%
+36%
Pendorongpertumbuhanselanjutnya
0%
3
4:
16 Indonesiadi 2016
:
10 Indonesiadi 203010
1. Berdasarkan besaran PDB nominal dalam USDSumber: World Bank, A.T. Kearney
Jepang
Jerman
Making
Indonesia 4.0
15 tahun ke depan akan merupakan “masa emas” bagiIndonesia yang akan menikmati bonus demografi
1920 1970 2000 2030 2050
Bonus demografi Saat ini
Bonus demografi
Selama bonusdemografi
Setelah bonusdemografi
Rata-rata pertumbuhan PDB
13
Jepang
China
Singapore
Thailand
Indonesia
1930
1970
1970
1970
1975
1.Dikarenakan ketidaktersediaan data, data ini hanya untuk tahun 1961 sampai 19952.Catatan: Periode bonus demografi adalah ketika rasio populasi angkatan kerja terhadap populasi non-angkatan kerja meningkat, yangmemiliki korelasi tinggi dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Rata-rata pertumbuhan PDB Indonesia tahun 1975 hingga 2016.Sumber: World Bank; A.T. Kearney
0.9%5.5%1
6.7%9.2%
2.0%7.3%
3.2%5.8%
?5.4%
Making
Indonesia 4.0
Revolusi Industri ke-4 merupakan tren global di industrimanufaktur
Saat iniAwal tahun1970
Awal abadke-20
Akhir abadke-18
Konektivitas manusia, mesin &data waktu nyata dimana-mana
14
Lini produksi pertama,rumah potong hewan diCincinnati - 1870
Alat tenun mekanispertama - 1784
Pengontrol logikaterprogram pertama(PLC) Modem 084- 969
Revolusi industri ke-1Pengenalan fasilitas produksi mekanis menggunakan tenaga air dan uap
Revolusi industri ke-2Pengenalan produksi masal berdasarkan pembagian kerja
Revolusi industri ke-4Sistem cyber-physical
Revolusi industri ke-3Penggunaan elektronik dan TI untuk otomatisasi produksi
Making
Indonesia 4.0
3D Printing
LapisanFisik
Lima teknologi berikut akan menjadi teknologi inti dalamRevolusi Industri ke-4Lima teknologi inti untuk Revolusi Industri ke-4
Wearable(AR / VR)
3 5AdvancedRobotics
4
15
AI(Artificial Intelligence)
LapisanFisik
Catatan: Penjelasan lebih detail mengenai masing-masing teknologi dapat ditemukan di dokumen ‘baselining workshop’Sumber: A.T. Kearney
IoT(Internet of Things)
1
2LapisanKonektivitas
LapisanLogis
Making
Indonesia 4.0
Industri 4.0 dapat menjadi game changer bagi pertumbuhanekonomi Indonesia
Revolusi IndustriKe-4 Revitalisasi
sektormanufaktur
Dampak langsung
Dampak tidaklangsung
Dampak 4IRDari tahun 2000 hingga 2015,pertumbuhan PDB terutamadigerakkan oleh:
•Belanja konsumen (55%pertumbuhan)
•Investasi (36%)
Dengan dukungan dari belanjapemerintah (10%), tetapi hanyasedikit dari net ekspor (-1%)
Kontribusi Pertumbuhan PDBImplikasi lingkungan ekonomi / industri Indonesia untuk 4IR
16
Revolusi IndustriKe-4 Revitalisasi
sektormanufaktur
Meningkat-kanKekuatanKeuanganNegara
MeraihKembaliPosisi NetExport
Meningkat-kan BelanjaNegara
Meningkat-kan Investasi
Memba-ngunEkonomiyangKokoh
PasarTenagaKerjayangLebihBaik
1. Berdasarkan besaran PDB nominal dalam USDSumber: World Bank, A.T. Kearney
Memulai ekspor bersih akanmenjadi poin pemicu untuk
melepaskan potensipertumbuhan ekonomi
Indonesia
Dari tahun 2000 hingga 2015,pertumbuhan PDB terutamadigerakkan oleh:
•Belanja konsumen (55%pertumbuhan)
•Investasi (36%)
Dengan dukungan dari belanjapemerintah (10%), tetapi hanyasedikit dari net ekspor (-1%)
Making
Indonesia 4.0
Aspirasi
17
Making
Indonesia 4.0
Industri 4.0 dapat merevitalisasi sektor manufaktur; ini adalahmomentum yang tepat untuk memulai “Making Indonesia 4.0”
Top 10 Ekonomi Dunia tahun 2030Top 10 Ekonomi Dunia tahun 2030
Aspirasi “Making Indonesia 4.0”
MakingIndonesia
4.0
18
1. Tahun 2016 sebagai base2. Pengeluaran Litbang Indonesia saat ini sebesar 0.1-0.3% dari GDPSumber: World Bank, A.T. Kearney
Kontribusi ekspor netosebesar 10% dari PDBKontribusi ekspor netosebesar 10% dari PDB
Kembali ke posisi net eksporter (seperti di tahun2000)Kembali ke posisi net eksporter (seperti di tahun2000)
2x rasio produktivitasdan biaya12x rasio produktivitasdan biaya1
Meningkatkan produksi sembari menekan biaya(Kecepatan peningkatan serupa dengan India)Meningkatkan produksi sembari menekan biaya(Kecepatan peningkatan serupa dengan India)
Pengeluaran Litbangsebesar 2% dari PDBPengeluaran Litbangsebesar 2% dari PDB
Membangun kapabilitas inovasi lokal (Berada ditingkat yang serupa dengan China2)Membangun kapabilitas inovasi lokal (Berada ditingkat yang serupa dengan China2)
Making
Indonesia 4.0
10 Prioritas Nasionaluntuk “MakingIndonesia 4.0”
19
Making
Indonesia 4.0
Perbaikan alur aliran materialPerbaikan alur aliran material• Memperkuat produksi material sektor hulu; contoh
50% dari bahan baku petrokimia yang masih impor• Memperkuat produksi material sektor hulu; contoh
50% dari bahan baku petrokimia yang masih impor
1 Menarik investasi asingMenarik investasi asing• Menargetkan perusahaan manufaktur terkemuka
global melalui penawaran yang menarik dan insentifuntuk percepatan transfer teknologi
• Menargetkan perusahaan manufaktur terkemukaglobal melalui penawaran yang menarik dan insentifuntuk percepatan transfer teknologi
6
Mendesain ulang zona industriMendesain ulang zona industri• Membangun peta jalan zona industri nasional
(mis. industry belts); mengatasi permasalahanyang dihadapi di beberapa zona industri
• Membangun peta jalan zona industri nasional(mis. industry belts); mengatasi permasalahanyang dihadapi di beberapa zona industri
2 Peningkatan kualitas SDMPeningkatan kualitas SDM• Desain kembali kurikulum Pendidikan
menyesuaikan era Industri 4.0• Program talent mobility untuk profesional
• Desain kembali kurikulum Pendidikanmenyesuaikan era Industri 4.0
• Program talent mobility untuk profesional
7
Indonesia telah menetapkan 10 prioritas nasional untuk “MakingIndonesia 4.0” 10 Prioritas Nasional
20
• Membangun peta jalan zona industri nasional(mis. industry belts); mengatasi permasalahanyang dihadapi di beberapa zona industri
• Membangun peta jalan zona industri nasional(mis. industry belts); mengatasi permasalahanyang dihadapi di beberapa zona industri
• Desain kembali kurikulum Pendidikanmenyesuaikan era Industri 4.0
• Program talent mobility untuk profesional
• Desain kembali kurikulum Pendidikanmenyesuaikan era Industri 4.0
• Program talent mobility untuk profesional
Akomodasi standar sustainabilityAkomodasi standar sustainability• Kesempatan daya saing melalui tren
sustainability global, contoh: EV, biofuel, energiterbarukan
• Kesempatan daya saing melalui trensustainability global, contoh: EV, biofuel, energiterbarukan
3 Pembentukan ekosistem inovasiPembentukan ekosistem inovasi• Pengembangan sentra R&D&D2 oleh Pemerintah,
swasta, publik, maupun universitas• Pengembangan sentra R&D&D2 oleh Pemerintah,
swasta, publik, maupun universitas
8
Pemberdayaan UMKMPemberdayaan UMKM• Memberdayakan 3.7 juta UMKM1 melalui
teknologi; misalnya e-commerce UMKM,pendanaan teknologi
• Memberdayakan 3.7 juta UMKM1 melaluiteknologi; misalnya e-commerce UMKM,pendanaan teknologi
4 Menerapkan insentif investasi teknologiMenerapkan insentif investasi teknologi• Memperkenalkan tax exemption/subsidi untuk
adopsi teknologi dan dukungan pendanaan• Memperkenalkan tax exemption/subsidi untuk
adopsi teknologi dan dukungan pendanaan
9
Membangun infrastruktur digital nasionalMembangun infrastruktur digital nasional• Pembangunan jaringan dan platform digital,
contoh: 4G menjadi 5G, Serat optik 1Gbps, Datacenter dan Cloud
• Pembangunan jaringan dan platform digital,contoh: 4G menjadi 5G, Serat optik 1Gbps, Datacenter dan Cloud
5 Harmonisasi aturan dan kebijakanHarmonisasi aturan dan kebijakan• Melakukan harmonisasi kebijakan dan peraturan
lintas kementrian• Melakukan harmonisasi kebijakan dan peraturan
lintas kementrian
10
1. Termasuk usaha mikro 2. Research & Development & DesignSumber: Kementerian Perindustrian, A.T. Kearney
Making
Indonesia 4.0
Food &Food &BeverageBeverageFood &Food &
BeverageBeverage
Textile &Textile &ApparelApparelChemicalChemical
Lima Sektor Prioritasuntuk “MakingIndonesia 4.0”
21
ElectronicsElectronicsElectronicsElectronics
Food &Food &BeverageBeverage
Textile &Textile &ApparelApparelTextile &Textile &ApparelApparel
AutomotiveAutomotiveAutomotiveAutomotive
ChemicalChemicalChemicalChemical
Making
Indonesia 4.0
Makanan & Minuman
5 sektor dipilih untuk dijadikan sektor prioritas dalam program“Making Indonesia 4.0”Matriks Prioritisasi Sektor
Tinggi 5 Sektor Terbesar5 Sektor Terbesar
Makanan &Minuman
22
Kimiawi
Kayu & Furnitur
Barangkaret & plastik
Industri Kertas
Elektronik, dll.
Logam Dasar Industri AlatTrans. (Oto)
Tekstil, pakaian
Batubara, kilangminyak & Gas
Industri Mesin
PengolahanTembakau
Farmasi
Barang Logam
Kelayakan
Perhiasan &Barang berharga
Dampak
Barang Non-Logam
Sumber: A.T. Kearney, World Bank, BPS
Rendah
Rendah Tinggi
Tekstil
Otomotif
Elektronik
Kimia
~60% PDBmnfkt
~60% PDBmnfkt
~65% ekspormnfkt.
~65% ekspormnfkt.
~60%pekerja mnfkt.
~60%pekerja mnfkt.
Making
Indonesia 4.0
“Making Indonesia 4.0” harus memicu tindakan sigap untukmencapai aspirasi jangka panjang untuk setiap sektor prioritasAspirasi Sektor Prioritas1
2
Menjadi kekuatan besar di sector makanan &minuman di ASEAN (ASEAN F&B powerhouse)
Menjadi produsen functional clothing terkemuka
Makanan &Minuman
Tekstil &Busana
23
3
4
5
Menjadi pemain terkemuka dalam ekspor ICE dan EV
Menjadi pemain terkemuka di industri biokimia
Mengembangkan kemampuan pelaku industridomestik
Menjadi produsen functional clothing terkemukaTekstil &Busana
Otomotif
Elektronik
Kimia
Sumber: A.T. Kearney
Making
Indonesia 4.0
Indonesia already has a plan to advance its electronicsmanufacturing sector
Timeline
Priority products
Component industry
2025- 20352020 - 20242015 - 2019
Smart home appliances and smartphones
Consumer electronic components design and manufacturing
Computers High speed computers
Tele communication & Transmission Satellites
Electronic components design Semiconductor for assembly Semiconductor foundry
MoI’s Draft Roadmap for Electronics Sector (2010)
24
Technology whichneeds to be developed Integration of computing and telecommunication
Supporting infrastructure University, Association, R & D Industry, Ministry, Supporting Industry, Ministry of Research and Development
Resource Minerals, Human Resources, Energy, Finances
Creative design Rapid prototyping Precision measurementsCloud storage Real time content
Micro electronics comp. Bio – Nano – Cogno components (e.g. for smart medical devices)
Wireless and optical comm. High capacity wireless and optical comm.
Technology process ICT & digital based technology Nano technology
Smart apps for phones and other devices Smart apps - with mind control
Source: Ministry of Industry
Electric motorcycle &low emission vehicleprod. target (p.a.)
150,000
EV developmenttargets
Fuel-celltechnology
Electric and fuelcell motorcycle
Hybrid, plug-in hybridtech. for EV
Technology Development for maincomponents of electric vehicle
LCEV
Electric Motorcycle
400,000 750,000 1.2Mn
800,000 2,000,000 3,125,000 4.5Mn
Making
Indonesia 4.0
Sektor Elektronik di 2030
Elektronik di Indonesia – Hari ini menuju ke 2030
Kemampuanpengembang-an produkyang terbatas
Menarik manufakturterkemuka di dunia
Saat ini 2030
25Sumber: A.T. Kearney
Ketergantung-an tinggiterhadap imporkomponen
Aktivitasdengan nilaitambah rendah(contoh:assembly)
Kurangnyatenagaterampil
Tenaga kerja yang sangatterampil & inovatif
Juara-juaradomestik yang
sangat berbakatKemampuanmanufaktur
terdepanselain
assembly
ElectronicsElectronics4.04.0
Making
Indonesia 4.0
Lebih dari sekedar assembly, membangunkemampuan manufaktur kelas atas contoh:komponen ponsel, baterai untuk EV
Lebih dari sekedar assembly, membangunkemampuan manufaktur kelas atas contoh:komponen ponsel, baterai untuk EV
Elektronik 4.0: Peluang dan Tantangan
• Pasar domestik terbesar secara regional• Produk elektronik adalah kunci dalam lintassektor dibawah era 4IR
Tantangan
Peluang Kebutuhan Utama untuk Industri Elektronik 4.0
Menarik manufaktur top kelas dunia contoh:mentargetkan 100 manufaktur terbaik dan menawarkaninsentif yang menarik
Menarik manufaktur top kelas dunia contoh:mentargetkan 100 manufaktur terbaik dan menawarkaninsentif yang menarik
1
26
Lebih dari sekedar assembly, membangunkemampuan manufaktur kelas atas contoh:komponen ponsel, baterai untuk EV
Lebih dari sekedar assembly, membangunkemampuan manufaktur kelas atas contoh:komponen ponsel, baterai untuk EV
Sumber: A.T. Kearney
• Sangat tergantung terhadap imporkomponen utama, contoh komponen elektronik,semikonduktor, advanced ceramics
• Kemampuan desain/pengembangan rendah– Jumlah insinyur dan investasi litbang terbatas
• Biaya tenaga kerja semakin tinggi• Biaya logistik dan utilitas tinggi• Tidak adanya domestic champion; pelaku
industri lokal yang terbagi-bagi dan tidak efisien
• Struktur tarif tidak seimbang; bea komponenyang tinggi namun tidak ada tarif untuk barang jadi darinegara ASEAN
Tantangan
Mengembangkan tenaga kerja terampil contoh:peningkatan sekolah juruan, program foreign talent mobilityMengembangkan tenaga kerja terampil contoh:peningkatan sekolah juruan, program foreign talent mobility
Mengembangkan andalan lokal contoh: dukunagnekspor via kesepakatan dagang, transfer teknologi dariperusahaan kelas dunia
Mengembangkan andalan lokal contoh: dukunagnekspor via kesepakatan dagang, transfer teknologi dariperusahaan kelas dunia
2
5
Peningkatan kemampuan inovasi lokal contoh:bangun litbang nasional, pemberian insentif litbang swastaPeningkatan kemampuan inovasi lokal contoh:bangun litbang nasional, pemberian insentif litbang swasta
3
4
Making
Indonesia 4.0
Pabrik pintar terpadu untuk manufaktur PLCs, dimanalebih dari 75% dari rantai nilai berjalan tanpa campurtangan manusia; produk dan mesin berkomunikasi viabarcode dan data produksi realtime dapat diakses diseluruh rantai nilai
Elektronik 4.0: Teknologi Inti
Litbang / Desain Manufaktur dan perakitan komponen Penjualan / Ritel
Smart storesterhubung denganSensor IoT untukmenyediakananalisa konsumen
Kemampuan teknologi terdepan sepanjang rantai nilaiRantai nilai manufaktur otomotif
27
Simulasi integrasipengembanganproduk & produksiprototype cepat
Pabrik pintar terpadu untuk manufaktur PLCs, dimanalebih dari 75% dari rantai nilai berjalan tanpa campurtangan manusia; produk dan mesin berkomunikasi viabarcode dan data produksi realtime dapat diakses diseluruh rantai nilai
Logistik
RethinkRobotics,membuatcobot Sawyer,untuk machine
tending, circuit boardtesting,serta pekerjaan presisiyang berulang
Percetakan Aditifuntuk multilayer PCB,mengurangi waktudesain dan siklus tes
Smart storesterhubung denganSensor IoT untukmenyediakananalisa konsumen
Advancedrobots untukperakiranelektronik rumit
Solusi IoT untuk industri termasuk lacakjarak jauh, monitor, dan kontrol armadatransportasi
Augmented reality & drones mendukungmanajemen gudang – dengan analisa bigdata pada proses/kategori yang sederhana
Predictiveanalytics dan AI
solutions to memperkirakanpermintaan untuk manajemeninventori yang lebih baik
Sumber: A.T. Kearney
Making
Indonesia 4.0
Mengundang investasi luarnegeri secara agresif sembarimendorong transfer keterampilan& investasi
Elektronik 4.0: Mengembangkan para pemain lokal andalanyang berkemampuan tinggiJalur menuju Elektronik 4.0
InisiatifutamaInisiatifutama
By 2021Horizon 1By 2025Horizon 2
By 2030Horizon 3
Mendorong kemampuanmanufaktur skala besar di areayang difokuskan & kemampuansoftware
Membangun kemampuan lokaluntuk manufaktur komponenlanjutan
3-5 tahun3-5
5-10 tahun5-10
10-15 tahun10-15
28
Mengundang investasi luarnegeri secara agresif sembarimendorong transfer keterampilan& investasi
Smartphone Comp.(Screen, Charger)Smartphone Comp.(Screen, Charger) Semiconductor
manufacturing(Foundry)
Semiconductormanufacturing(Foundry)
SmartphoneComponents (Camera)SmartphoneComponents (Camera)
Sumber: A.T. Kearney
InisiatifutamaInisiatifutama
Foku
spr
oduk
Foku
spr
oduk
Batteries for industrialusage, homesBatteries for industrialusage, homes
IoT ManufacturingIoT Manufacturing
Batteries for ElectricVehiclesBatteries for ElectricVehicles
SmartphoneSmartphone
4IRprod.4IRprod.
EVEV
Mengurangi rasio impor untukkomponen elektronik sebesar
20%
Mengurangi rasio impor untukkomponen elektronik sebesar
20%
Memilik daya saing regional (top3 di ASEAN) untuk produk fokus
utama (contoh: IoT, EV)
Memilik daya saing regional (top3 di ASEAN) untuk produk fokus
utama (contoh: IoT, EV)
Mengembangkan parapengusaha nasional (2 – 3) yang
bernilai puluhan milyar
Mengembangkan parapengusaha nasional (2 – 3) yang
bernilai puluhan milyar
AktivitasutamaAktivitasutama
• Mengundang pemain elektronikterkemuka untuk beinvestasi
• Mempercepat pengembanganketerampilan bagi para insinyur
• Memfasilitasi programpengembangan produsen produkfokus (contoh: komponen IoT)
• Memanfaatkan teknologi &investasi asing
• Membina pemipin manufakturelektronik lokal
Making
Indonesia 4.0
29
Making
Indonesia 4.0
30
Making
Indonesia 4.0
Industrial IoT (IIoT) (?)
31
Making
Indonesia 4.0
32
Making
Indonesia 4.0
33
Making
Indonesia 4.0
34Liu, Yongkui, Industry 4.0 and Cloud Manufacturing: A Comparative AnalysisJournal of Manufacturing and science, March 2017, Vol 139
Making
Indonesia 4.0
35Liu, Yongkui, Industry 4.0 and Cloud Manufacturing: A Comparative AnalysisJournal of Manufacturing and science, March 2017, Vol 139
Making
Indonesia 4.0
36Sumber: Kranz, Building The Internet of Things
Making
Indonesia 4.0
37
Sumber: Kranz, Building The Internet of Things
Making
Indonesia 4.0
Manfaat Ekonomi danPenciptaan LapanganKerja
38
Making
Indonesia 4.0
“Making Indonesia 4.0” akan meningkatkan PDB, kontribusimanufaktur, & lapangan kerja secara signifikanPerkiraan manfaat1 implementasi Industri 4.0
>10 juta3tambahan lapangan
pekerjaan darikondisi saat ini
pada 2030
>10 juta3tambahan lapangan
pekerjaan darikondisi saat ini
pada 2030
>25% kontribusimanufaktur
terhadap PDB pada2030
>25% kontribusimanufaktur
terhadap PDB pada2030
+1-2% p.a.pertambahan
pertumbuhan PDBdari baseline 2018-2030 per tahunnya
+1-2% p.a.pertambahan
pertumbuhan PDBdari baseline 2018-2030 per tahunnya
Pertumbuhan PDBPertumbuhan PDB Penciptaan lapangankerja
Penciptaan lapangankerja
Kontribusi PDB darimanufaktur
Kontribusi PDB darimanufaktur
39
1. Manfaat dihitung berdasarkan perbedaan antara scenario aspirasional dengan scenario baseline dengan menggunakan model ekonomi A.T. Kearney2. Dalam skenario baseline, petumbuhan PDB ril diperkirakan ~5% YoY antara 2018-2030, jumlah lapangan kerja tambahan di tahun 2030 diperkirakan sekitar 22 juta dengan manufaktur
berkontribusi sekitar ~16% dari total PDB Indonesia pada 20303. Implementasi Industri 4.0 diharapkan mampu menyerap 30~50% dari 30 juta angkatan kerja pada tahun 2030; Tenaga kerja lainnya telah diserap dalam scenario baselineSumber: World Bank, Badan Pusat Statistik Indonesia, Kementrian Perindustrian, A.T. Kearney
•Peningkatanpertumbuhan PDB riil dari~5%2 menjadi 6~7% YoYantara 2018-2030
•Peningkatan kontribusimanufaktur terhadapPDB dari ~16%2 menjadi~25% pada tahun 2030
•Peningkatan lapangankerja dari +20 juta menjadi>30 juta lapangan kerjapada tahun 2030
>10 juta3tambahan lapangan
pekerjaan darikondisi saat ini
pada 2030
>10 juta3tambahan lapangan
pekerjaan darikondisi saat ini
pada 2030
>25% kontribusimanufaktur
terhadap PDB pada2030
>25% kontribusimanufaktur
terhadap PDB pada2030
+1-2% p.a.pertambahan
pertumbuhan PDBdari baseline 2018-2030 per tahunnya
+1-2% p.a.pertambahan
pertumbuhan PDBdari baseline 2018-2030 per tahunnya
Making
Indonesia 4.0
RencanaImplementasi
40
Making
Indonesia 4.0
Komite Industri Nasional (KINAS) akan menjadi titik pusatimplementasi “Making Indonesia 4.0”
Tata kelola implementasi “Making Indonesia 4.0”
Presiden
KINASKINAS
41
5 SektorPrioritas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
AnggotaK/L
Industri1 Pendidikan1
1. Ilustrasi, tidak menyeluruh dan tidak merepresentasikan pemangku kepentingan yang nantinya akan duduk di KINASSumber: A.T. Kearney
10 Prioritas NasionalMakanan &Minuman
Tekstil &Busana Otomotif Elektronik Kimia
Making
Indonesia 4.0
42
KEMENTERIAN PERINDUSTRIANJl. Gatot Subroto Kav. 52-53,Jakarta 12950 – INDONESIA
www.kemenperin.go.id