Upload
dolien
View
222
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DITJEN CIPTA KARYA
SNVT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
JATENG
Disampaikan pada Sosialisasi RP2KP/SPPIP
Semarang, 5 Juni 2014
Kerangka Penyajian
SPPIP
Kabupaten
Sukoharjo
RPKPP
Kawasan
Banaran
DED
Pelaksanaan
DED
Pelaksanaan
2011
2012
2013
2014
Profil Kabupaten Sukoharjo
Batas administrasi
• Utara : Kota Surakarta
dan
Kab. Karanganyar
• Timur : Kab. Karanganyar
• Selatan : Kabupaten
Gunung Kidul
(DIY) dan
Kab. Wonogiri
• Barat : Kab. Boyolali
dan Kab. Klaten
• Luas Wilayah 46.666 Ha
• Jumlah penduduk (2012) : 857.421 jiwa
• Jumlah Kecamatan 12 terdiri atas167 Desa/Kelurahan
Penggunaan Lahan
Sumber Data: Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka 2013
Lahan Sawah (Ha)
; 21,010
Lahan Bukan
Sawah (Ha) ; 25,656
Rencana Struktur Ruang (RTRW KAB. SUKOHARJO 2011-2031)
PKL (Pusat Kegiatan Lokal)
Perkotaan Kec. Sukoharjo
Perkotaan Kec. Kartasura
PPLp (Pusat Kegiatan Lokal
Promosi)
Perkotaan Kec. Grogol
PPK (Pusat Pelayanan
Kawasan)
Perkotaan Kec. Mojolaban
Perkotaan Kec.Tawangsari
Perkotaan Kec. Gatak
Perkotaan Kec. Baki
Perkotaan Kec.Polokarto
Perkotaan Kec. Bendosari
Perkotaan Kec. Nguter
Perkotaan Kec. Weru
Perkotaan Kec. Bulu
Permukiman Perkotaan (RTRW KAB. SUKOHARJO 2011-2031)
Arah Perkembangan Permukiman Perkotaan (RTRW KAB. SUKOHARJO 2011-2031)
Perkembangan permukiman perkotaan Kabupaten Sukoharjo
diarahkan pada Kecamatan
Sukoharjo, Gatak, Baki, Mojolaban,
Polokarto dan Bendosari
Tipologi Kawasan Permukiman Perkotaan
KAWASAN BAGIAN UTARA Perkembangan dipengaruhi
oleh limpasan perkembangan dari Kota Perkembangan. Sebagian besar kawasan
permukiman telah mencirikan kawasan permukiman
perkotaan
KAWASAN BAGIAN TENGAH Perkembangan kawasan
permukiman dipengaruhi oleh perkembangan Kecamatan Sukoharjo sebagai pusat
pelayanan kabupaten. Ciri permukiman perkotaan terlihat terutama pada permukiman-permukiman baru, sedangkan
perkampungan umumnya masih bercampur antara ciri perkotaan
dan pedesaan
KAWASAN BAGIAN SELATAN Perkembangan kawasan permukiman
sebagian besar masih bercirikan pedesaan, kawasan perkampungan
berkembang sporadis dan mengelompok yang dipisahkan oleh kawasan pertanian.
Rumah tunggal yang mencirikan perkotaan berkembang linier terhadap
jaringan jalan
1.
REPORT HASIL PENYUSUNAN SPPIP KAB. SUKOHARJO
TAHUN 2011
Delineasi Kawasan Perkotaan
Batasan Kawasan Perkotaan dalam
penyusunan SPPIP meliputi
Kawasan Perkotaan
Sukoharjo, dan Kawasan
Perkotaan Kecamatan (IKK), yaitu sebagai berikut:
Kawasan Perkotaan Sukoharjo,
yang terdiri dari: Kecamatan
Kartasura, Kecamatan Baki,
Kecamatan Grogol, Kecamatan
Sukoharjo
Kawasan perkotaan kecamatan,
yang merupakan kawasan
ibukota kecamatan (IKK),
antara lain: IKK Gatak, IKK
Mojolaban (ditambah dengan
Laban, Plumbon, Gadingan,
Palur dan Triyagan), IKK
Polokarto, IKK Bendosari, IKK
Nguter, IKK Tawangsari, IKK
Weru, IKK Bulu.
Permasalahan Permukiman Perkotaan
Tujuan Penyusunan SPPIP Kab. Sukoharjo
MEWUJUDKAN KAWASAN PERMUKIMAN YANG LAYAK HUNI, AMAN,
TERENCANA, TERPADU, DAN BERKELANJUTAN PADA TAHUN 2031
Layak Huni Menciptakan kawasan permukiman dengan rumah yang memenuhi standar
layak huni, layak konstruksi, layak susila dan kenyamanan
Aman Menciptakan permukiman yang aman dari aspek kejelasan status lahan dan
bangunan tempat tinggal, aman dari berbagai ancaman yang
membahayakan penghuninya baik dari bencana alam maupun pencemaran
lingkungan
Terencana Menciptakan permukiman yang memenuhi persyaratan tata ruang
Terpadu Menciptakan permukiman yang dilaksanakan dengan memadukan kebijakan
dalam perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, dan pengendalian, baik
intra maupun antar instansi serta sektor terkait dalam kesatuan yang bulat
dan utuh, saling menunjang, dan saling mengisi serta didukung oleh seluruh
masyarakat penghuninya.
Berkelanjutan Menciptakan permukiman yang mendukung kelestarian lingkungan, memiliki
kelengkapan infrastruktur kawasan permukiman yang memenuhi
persyaratan baku mutu lingkungan, bersinergi dengan kawasan pertanian
sebagai ciri khas Kabupaten Sukoharjo, serta pengembangan penggunaan
lahan secara proporsional dengan meminimalkan konversi lahan pertanian
FGD 1
Penentuan Kawasan Permukiman Prioritas
FGD 2
Rumusan Potensi Tipologi
Permasalahan Permukiman
dan Infrastruktur
Penentuan Kriteria dan
Indikator Penilaian
Penentuan Bobot dan Skor
Analisis Pembobotan (Skoring)
Indikasi Kawasan Prioritas
Penentuan Tipologi Kawasan
Perkotaan
Penetapan Zona/ Kawasan-
kawasan Permukiman
Perkotaan
Urutan Skor per Desa
Indikasi Kawasan Prioritas
3
2
1 5
1
2
3
1 2
4
3
4
4
Kawasan Prioritas I Bagian Tengah: Kawasan Joho
Terdiri atas kawasan permukiman perkotaan yang
ada di kawasan Joho, Jetis dan Gayam di Kecamatan Sukoharjo.
Merupakan kawasan awal tumbuhnya permukiman dan
perumahan di Sukoharjo. Tipologi permasalahan yang
utama adalah kawasan permukiman kawasan kumuh
dan kawasan industri. Kawasan Joho dan Jetis merupakan
kawasan kumuh yang masuk dalam penanganan RPIJM
Kabupaten Sukoharjo.
Kawasan Prioritas I Bagian Utara: Kawasan Banaran
Terdiri atas kawasan permukiman perkotaan yang ada di kawasan
Banaran, Cemani dan Sanggrahan, pada Kecamatan Grogol. Memiliki nilai strategis tinggi, mengingat fungsi Grogol ditetapkan sebagai
kawasan pelayanan lokal promosi. Kawasan Cemani dan Sanggrahan
ditetapkan sebagai kawasan kumuh dalam RPIJM. Tipologi
permasalahan yang utama adalah kawasan kumuh, banjir dan
konversi lahan.
Kawasan Prioritas I Bagian Selatan: Kawasan Kedungwinong
Terdiri atas kawasan permukiman perkotaan yang ada di kawasan
Kedungwinong, Daleman, Gupit, Nguter dan Baran, pada Kecamatan Nguter. Tipologi
permasalahan yang utama adalah kawasan permukiman pada kumuh, sebagian berada
pada kawasan sempadan rel (ilegal) dan kawasan banjir. Penyediaan infrastruktur
belum menjangkau seluruh kawasan.
Matriks Program SPPIP
MATRIKS PROGRAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN
DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN SUKOHARJO
FGD 3
FGD 4
STRATEGI DAN PROGRAM KAWASAN PRIORITAS I UTARA: KAWASAN BANARAN
Potensi:
• Berada di Kecamatan Grogol, dengan
nilai strategis tinggi, dengan
fungsinya sebagai kawasan
pelayanan lokal promosi.
• Adanya aktivitas industri kecil/rumah
tangga batik
Permasalahan:
• Adanya kawasan kumuh perkotaan,
Cemani dan Sanggrahan ditetapkan
sebagai kawasan kumuh dalam
RPIJM.
• Kawasan dengan kepadatan tinggi
• Merupakan kawasan rawan banjir
dan genangan
• Konversi lahan pertanian yang tinggi.
Arahan Pengembangan Kawasan:
• Konsep penataan kawasan kumuh
sebagai penanganan utama
kawasan
• Pembangunan hunian vertikal
• Peningkatan jalan akses terutama
penghubung dengan Kota Surakarta
sebagai pendorong pertumbuhan
kawasan
• Pembangunan pengolahan limbah
bagi industri batik rumah tangga
• Pembangunan barrier antara
kawasan industri dan kawasan
permukiman
• Normalisasi Kali Jenes dan
pembangunan talud saluran drainase Banaran, Cemani dan Sanggrahan
Joho, Jetis dan Gayam
KAWASAN PRIORITAS I TENGAH: KAWASAN JOHO
Potensi:
• Merupakan kawasan awal
tumbuhnya permukiman dan
perumahan di Sukoharjo
• Didukung dengan adanya kawasan
industri, sehingga mendorong
aktivitas perekonomian kawasan
Permasalahan:
• Adanya pertumbuhan kawasan
kumuh, kawasan Joho dan Jetis
termasuk dalam penanganan
kawasan kumuh di dalam RPIJM
Kabupaten Sukoharjo
• Perkembangan industri mendorong
tingginya pertumbuhan kawasan
terbangun
Arahan Pengembangan Kawasan:
• Konsep penataan kawasan
permukiman kumuh
• Peningkatan jalan akses utama
Sukoharjo sebagai pendorong
perekonomian
• Peningkatan jalan akses penghubung
kawasan permukiman
• Pengendalian pembangunan
permukiman
• Pembangunan barrier kawasan
industri dan permukiman
Kedungwinong, Daleman, Gupit, Nguter dan Baran
KAWASAN PRIORITAS I SELATAN : KAWASAN KEDUNGWINONG
Potensi:
• Merupakan pusat pelayanan
lingkungan di Kabupaten Sukoharjo
• Sebagai kawasan strategis
perbatasan dengan Kabupaten
Wonogiri
• Terdapat jalur jalan regional
penghubung antar kabupaten
Sukoharjo dengan Wonogiri
Permasalahan:
• Pertumbuhan kawasan permukiman
kumuh
• Adanya kawasan permukiman
ilegal, terutama pada sempadan rel
• Kawasan berada dalam wilayah
rawan banjir
• Penyediaan infrastruktur belum
menjangkau seluruh kawasan
Arahan Pengembangan Kawasan:
• Konsep pengembangan pasar
Nguter dan koridor ekonomi
sepanjang jalan utama kawasan
sebagai pendorong perkembangan
kawasan
• Konsep penataan kawasan kumuh
perkotaan
• Normalisasi sungai dan saluran
drainase kawasan
• pertumbuhan kawasan
• Peningkatan jalan akses
penghubung kawasan permukiman
• Pembatasan konversi lahan
pertanian
2.
REPORT HASIL PENYUSUNAN RPKPP KAWASAN BANARAN
KAB. SUKOHARJO TAHUN 2012
Penetapan Kawasan RPKPP
Berdasarkan rapat penentuan kawasan yang disepakati dengan Tim Pokjanis
Kabupaten Sukoharjo, dengan arahan pertimbangan:
Hasil teknis dalam dokumen SPPIP Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Arah kebijakan pengembangan permukiman dalam RTRW dan RIPJM
Program yang telah dilaksanakan sebelumnya
Disepakati, bahwa, Kawasan perencanaan dalam RPKPP Kabupaten Sukoharjo
Tahun 2012 adalah Kawasan Banaran.
Profil Kawasan Banaran
Kawasan Banaran terdiri atas Kelurahan Banaran, Cemani
dan Sanggrahan, yang secara administrasi terletak di
Kecamatan Grogol, dengan luas kawasan 482 Ha.
Issue Utama
Potensi Utama
Kawasan strategis perbatasan
dengan Kota Surakarta
Kawasan strategis
pertumbuhan ekonomi, dengan
pengembangan sektor industri
kecil
Kawasan pelayanan lokal
promosi
Industri batik rumah tangga
sebagai pendorong
perkembangan kawasan
Kawasan permukiman kumuh
Banjir
Pencemaran lingkungan akibat
aktivitas industri
Limpasan perkembangan Kota
Surakarta
Jumlah Penduduk = 37.006 jiwa
Kepadatan rata-rata = 77 jiwa/Ha
Profil Kawasan Banaran
Luasan penggunaan lahan industri adalah 96,53 Ha
atau 18,57% dari total luas Kawasan Banaran 482 Ha
Kawasan Industri terpusat pada
kawasan (membentuk zonasi kawasan
industri)
Kawasan industri
rumah tangga batik
tersebar pada kawasan
permukiman Industri besar di
kawasan Banaran
Permukiman
3,241
8,862
3,202
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
8,000
9,000
10,000
Banaran Cemani Sanggrahan
Jumlah rumah Tahun 2010 = 15.350
Kawasan permukiman
kumuh
Kawasan
permukiman rawan
banjir
Kawasan
permukiman di
sekitar industri
besar
Karakteristik Permasalahan Permukiman
Kawasan
permukiman
industri batik
rumah
tangga
Luas Kawasan Permukiman: 254,61 Ha
atau 48,98 % dari total kawasan
Potensi Permukiman: Lokasi strategis
sebagai kawasan hinterland Kota
Surakarta, sebagai peluang pendorong
perkembangan permukiman, dan
kerjasama permukiman antar Kab-Kota
Infrastruktur
Sebagian besar merupakan jalan
aspal dan perkerasan, permasalahan
jalan adalah kerusakan jalan, baik
akibat beban jalan yang terlalu
tinggi maupun banjir dan genangan
Jalan
Permasalahan utama yaitu banjir dan
saluran sebagian besar belum berfungsi
secara optimal. Saluran drainase masih
bercampur dengan saluran air limbah
rumah tangga.
Drainase
Kawasan
Rawan Banjir
dan Genangan
Infrastruktur
Pelayanan dari DPU kabupaten hanya
mencakup Cemani, sebanyak 500 KK
dengan 2500 jiwa. Pengelolaan sampah
dilakukan swakelola masyarakat dan dibakar
dan ditimbun). TPS yang ada belum mampu
mewadahi semua timbulan sampah
Persampahan
Kawasan
Banaran
belum sepenuhnya mendapatkan
pelayanan air minum dari PDAM
Kabupaten Sukoharjo. Pelayanan
air minum masuk kedalam cabang
Sukoharjo Utara, dan juga dipenuhi
dari PDAM Surakarta, selain dari
masyarakat dan air bersih dari
Pamsimas
Air Minum Air Limbah
Sebagian besar telah memiliki septictank,
kawasan yang belum memiliki menggunakan
MCK komunal. Saluran air limbah masih bercampur
dengan saluran drainase, menyebabkan pencemaran dari
industri batik rumah tangga
Konsep Penanganan Kawasan
Peningkatan kualitas permukiman perbatasan di sekitar kawasan
peruntukan industri dengan mengedepankan sinergitas pembiyaan antar
Pemerintah dan Swasta
Kebijakan untuk mewujudkan tema kawasan :
a. Peningkatan kualitas permukiman
Peningkatan dan pembangunan infastruktur di bidang keciptakaryaan (Permukiman, tata
bangunan dan lingkungan, Jalan, Drainase, Persampahan, Air minum, Sanitasi/Limbah)
b. Permukiman Perbatasan
Pengembangan citra Kawasan Banaran sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Sukoharjo
dang berbatasan dengan Kota Surakarta
c. Permukiman di kawasan Peruntukan Industri
Pengurangan potensi konflik kegiatan industri dan permukiman
d. Sinergitas Pembiyaan antar Pemerintah
Pengembangan sistem pembiayaan yang terpadu antar Pemerintah, Pemerintah Provinsi,
dan Pemerintah Kabupaten
e. Pelibatan Swasta dalam Penanganan Masalah Kawasan
Pengembangan kerja sama pembiyaan antar pemerintah dan swasta
Matriks Program RPKPP
MATRIKS RENCANA AKSI PROGRAM
RPKPP KAWASAN BANARAN
Luas Penanganan Kawasan Tahap I :
93,96 Ha
Tema Kawasan:
Peningkatan citra kawasan
sebagai kawasan transisi
perbatasan antara Kabupaten
Sukoharjo dan Laweyan Solo
Peta Program Pembangunan Kawasan Tahap I
Peta Program Pembangunan Kawasan Tahap I
Peta Program Pembangunan Kawasan Tahap I
3.
REPORT DED PELAKSANAAN KAWASAN BANARAN
TAHUN 2013
Pelaksanaan Fisik Tahun 2013
NO SUMBER PEMBIAYAAN Rp
1 APBN 973.790.000,-
• Sanggrahan & Banaran 485.790.000,-
• Cemani 488.000.000,-
2 APBD KABUPATEN -
3 CSR -
4 DANA ASPIRASI -
5 MASYARAKAT -
JUMLAH TOTAL 973.790.000,-
JL. CANDI
PENDANAAN: APBN TH. 2013
KOMPONEN: JALAN PAVING
K225 DAN SALURAN U-20
GERBANG KAWASAN
PENDANAAN: CSR TH. 2013
KOMPONEN: GAPURA
JL. ROGOJEMBANGAN
PENDANAAN: APBN TH. 2013
KOMPONEN: JALAN ASPAL
JL. BANARAN - BAKI
PENDANAAN: APBN TH. 2013
KOMPONEN: JALAN ASPAL
JL. ARGOPURO
PENDANAAN: APBD TH. 2013
KOMPONEN: JALAN ASPAL
JL. SIDAREJA
PENDANAAN: APBN TH. 2013
KOMPONEN: JALAN ASPAL
JL. GATOTKACA
PENDANAAN: APBN TH. 2013
KOMPONEN: JALAN ASPAL
JL. PENDOWO
PENDANAAN: APBN TH. 2013
KOMPONEN: JALAN ASPAL
Gapura Kawasan Banaran
Pendanaan: CSR Industri di Kawasan Banaran
Kondisi 0% Kondisi 100%
Jl. Gatotkaca
Pendanaan: APBN
Komponen: Jalan Aspal
Jl. Rogojembangan
Pendanaan: APBN
Komponen: Jalan Aspal
Kondisi 100%
Kondisi 0%
Jl. Penghubung Banaran – Baki
Pendanaan: APBN
Komponen: Jalan Aspal
Kondisi 0%
Kondisi 50%
Kondisi 50% Kondisi 100%
Jl. Candi
Pendanaan: APBN
Komponen: Jalan Paving & Saluran U-20
Kondisi 0% Kondisi 100%
Kondisi 0% Kondisi 100%
Jl. Sidareja
Pendanaan: APBN
Komponen: Aspal Kondisi 0% Kondisi 100%
3.
REPORT DED PELAKSANAAN KAWASAN BANARAN
TAHUN 2014
Pelaksanaan Fisik Tahun 2014
NO SUMBER PEMBIAYAAN Rp
1 APBN 942.300.000,-
• Sanggrahan 530.600.000,-
• Cemani 411.700.000,-
2 APBD KABUPATEN 699.400.000,-
3 CSR 396.000.000,-
4 DANA ASPIRASI -
5 MASYARAKAT -
JUMLAH TOTAL 2.037.700.000,-
JL. MERPATI
PENDANAAN: APBD TH. 2014
KOMPONEN: JALAN ASPAL
JL. AKSES ARAH MANANG
PENDANAAN: APBN TH. 2014
KOMPONEN: JALAN ASPAL
JL. PAKIS
PENDANAAN: APBN TH. 2014
KOMPONEN: JALAN ASPAL
JL. CANDI
PENDANAAN: APBN TH. 2014
KOMPONEN: JALAN ASPAL
JL. KADEMANGAN I
PENDANAAN: APBD TH. 2014
KOMPONEN: JALAN ASPAL
JL. KADEMANGAN II
PENDANAAN: APBD TH. 2014
KOMPONEN: JALAN ASPAL
JL. DK. NGRUKI
PENDANAAN: APBN TH. 2014
KOMPONEN: JALAN ASPAL
RENCANA PENYUSUNAN RTBL KORIDOR
UTAMA KAWASAN (JL. BATIK KERIS)
TAHUN 2014
PENDANAAN APBD KAB. SUKOHARJO
sebagai tindak lanjut dari program yang tertuang
dalam matriks program RPKPP Kawasan Banaran
JL. MERPATI
PENDANAAN: APBD
KOMPONEN: JALAN ASPAL
Kondisi 100%
Jl. Pakis
Pendanaan: APBN
Komponen: Jalan Aspal
Kondisi 100%
Jl. Candi
Pendanaan: APBN
Komponen: Jalan Aspal
Kondisi 100%
JL. KADEMANGAN II
PENDANAAN: APBD
KOMPONEN: JALAN ASPAL
Kondisi 100%
JL. KADEMANGAN I
PENDANAAN: APBD
KOMPONEN: JALAN ASPAL
Kondisi 100%
Jl. Akses Arah Manang
Pendanaan: APBN
Komponen: Jalan Aspal
Pendanaan: APBD 2012
NO NAMA KEGIATAN & PAKET PEKERJAAN
Pagu Anggaran
(Rp)
I. Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong (K-29) 113.000.000
1 Pembangunan Talud Sal. Drainase depan SDN 05 dan 06 (Jalan Sidomukti). Kec. Grogol
113.000.000
II. Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Pedesaan (K-42)
471.400.000
1 Pengaspalan Jalan Dk. Prenggan RT. 02 RW. 02 Ds. Sanggrahan, Kec. Grogol
97.700.000
2 Pengaspalan Jalan Penghubung Dk. Banaran Jl. Merbabu RT. 01 RW. 04-Dk. Ngenden RT. 04 RW. 08, Ds. Banaran, Kec. Grogol
98.700.000
3 Pengaspalan Jalan Pakis Depan Kantor Balai Ds. Cemani, Ds. Cemani, Kec. Grogol
98.500.000
4 Rehabilitasi Jalan depan SMPN 2 Grogol, Cemani, Kec. Grogol 100.000.000
5 Rehabilitasi Jalan Puntodewo, Ds. Cemani, Kec. Grogol 76.500.000
584.400.000
Pendanaan: APBD 2013
NO. PAGU ANGGARAN (Rp.)
I Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong K- 32 115.000.000
1. Rehabilitasi Saluran Drainase Dk. Gambiran , Ds. Cemani dan Dk.
Plalan Ds. Kadokan, Kec. Grogol 115.000.000