Upload
azharyekaputra
View
63
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
discuss
Citation preview
Pendahuluan
• Fraktur adalah gangguan pada kontinuitas tulang dengan atau tanpa letak perubahan letak fragmen tulang. Menurut Lane and Cooper, fraktur atau patah tulang adalah kerusakan jaringan atau tulang baik komplet maupun inkomplete yang berakibat tulang yang menderita tersebut kehilangan kontinuitasnya dengan atau tanpa adanya jarak yang menyebabkan fragmen
EPIDEMIOLOGI
• Pada tahun 1997 jumlah pasien yang mengalami fraktur terutama daerah lengan bawah bagian distal yaitu laki – laki 12.357 dan wanita 19.319 pasien.
• insidennya pada laki – laki yaitu 152 per 100.000 pasien laki-laki dan 157 per 100.000 pasien perempuan
ANATOMI ULNA
• Ujung proximal ulna lebih besar daripada ujung distalnya
• radius dan ulna dihubungkan oleh otot antartulang, yaitu otot supinator, m.pronator teres, m.pronator kuadratus yang membuat gerakan pronasi-supinasi
ANATOMI RADIUS
• Ujung proximal radius membentuk caput radii (=capitulum radii), berbentuk roda, letak melintang
• Ujung cranial caput radii membentuk fovea articularis (=fossa articularis) yang serasi dengan capitulum radii
Langsung Tidak Langsung
Ex: Kecelakaan Lalu Lintas, direct blow
Ex: Mekanisme torsional, fraktur stres
Source: Handbook of Fracture, 3rd edition
MEKANISME TRAUMA
Klasifikasi Fraktur Radius Ulna
• Fraktur ulnaris– Displacement– Non Displacement
• Fraktur Kaput Radius• Fraktur Leher Radius
– Fraktur Diafisis Radius– Fraktur Distal Radius
• Fraktur Galeazzi• Fraktur Colles• Fraktur Smith• Fraktur Lempeng Epifisis• Fraktur Monteggia
Fraktur Galeazzi
Fraktur Colles dan Fraktur Smith
Fraktur smith Fraktur colles
Fraktur Monteggia
Klasifikasi patah tulang terbuka: menurut Gustilo
• Tipe ILuka kecil kurang dan 1 cm, terdapat sedikit kerusakan jaringan, tidak terdapat tanda-tanda trauma yang hebat pada jaringan lunak. Fraktur yang terjadi biasanya bersifat simpel, tranversal, oblik pendek atau komunitif
• Tipe IILaserasi kulit melebihi 1 cm tetapi tidak terdapat kerusakan jaringan yang hebat atau avulsi kulit. Terdapat kerusakan yang sedang dan jaringan
• Tipe IIITerdapat kerusakan yang hebat pada jaringan lunak termasuk otot, kulit dan struktur neovaskuler dengan kontaminasi yang hebat. Dibagi dalam 3 sub tipe:– 1. tipe IIIA : jaringan lunak cukup menutup tulang yang patah– 2. tipe IIIB : disertai kerusakan dan kehilangan janingan lunak, tulang tidak dapat do
cover soft tissue– 3. tipe IIIC : disertai cedera arteri yang memerlukan repair segera
DIAGNOSIS
• ANAMNESIS• PEMERIKSAAN FISIS• PEMERIKSAAN PENUNJANG
MANAGEMENT
• Tujuan dari penatalaksanaan/pengobatan adalah untuk menempatkan ujung-ujung dari patah tulang supaya satu sama lain saling berdekatan dan untuk menjaga agar mereka tetap menempel sebagai mana mestinya.
Imobilisasi
• Pembidaian : benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang
• Pemasangan gips : merupakan bahan kuat yang dibungkuskan di sekitar tulang yang patah
• Penarikan (traksi) : menggunakan beban untuk menahan sebuah anggota gerak padatempatnya.d.
• Fiksasi internal : dilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan atau batanglogam pada pecahan-pecahan tulang
Metode Penanganan Konservatif
• Prinsipnya dengan melakukan traksi ke distal dan kembalikan posisi tangan berubaha kibat rotasi.
Metode penanganan operatif
Empat eksposur dasar yang direkomendasikan • Straight ulnar approach untuk fraktur shaft
ulnab)• Volar antecubital approach untuk fraktur radius
proximalc)• Dorsolateral approach untuk fraktur shaft
radius, mulai dari kapitulum radiussampai ¼ distal shaft radiusd)
• Palmar approach untuk fraktur radius 1/3 distal
KOMPLIKASI
• Osteomyelitis• Malunion
Prognosis
• Rata-rata masa penyembuhan: Anak-anak (3-4 minggu), dewasa (4-6 minggu), lansia (> 8 minggu)