Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Oleh:Erwin Raza
Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
DISKUSI KEBIJAKAN LOGISTIK NASIONAL TERHADAP SEKTOR INDUSTRI KIMIA, FARMASI,
DAN TEKSTIL
KEBIJAKAN PENANGANGAN KELANGKAAN LAYANAN DISTRIBUSI LOGISTIK
30 Maret 2021
MASALAH KELANGKAAN KONTAINER DAN RUANG KAPAL
PENATAAN EKOSISTEM LOGISTIK NASIONAL
PUSAT LOGISTIK BERIKAT (PLB)
OUTLINE PRESENTASI
MASALAH KELANGKAAN KONTAINER DAN RUANG KAPAL
KRONOLOGIS KELANGKAAN KONTAINER GLOBAL
Maret - Agustus 2020
➢ Pandemi Covid-19 banyak negara melakukan
kebijakan lockdown, dan melakukan pembatasan
kegiatan di pelabuhan, akibatnya:
• Kegiatan ekspor dan impor di berbagai negara
mengalami penurunan;
• MLO Internasional mengurangi jadwal pelayaran
dan jumlah armada (blank sailing);
• Kontainer yang telah masuk ke beberapa negara
tujuan ekspor tertahan dan menumpuk.
September - Desember 2020
➢ Beberapa negara mulai membuka lockdown: kegiatan ekspor impor
mulai meningkat dan permintaan kontainer melonjak tajam.
➢ China mulai pulih dari pandemi Covid-19, dan kegiatan ekonomi mulai
bergerak
• Oktober 2020, China melakukan produksi dan ekspor besar-besaran
terutama produk kebutuhan perayaan natal dan tahun baru ke
Amerika.
• Konsentrasi pelayaran internasional lebih diutamakan untuk melayani
Kawasan China-Amerika-Eropa.
• Prioritas angkutan kapal diutamakan untuk fully loaded container.
4
MASALAH KELANGKAAN KONTAINER DAN RUANG KAPAL DI INDONESIA
PENYEBAB:
Shipping liner internasional mengurangi jadwal
pelayaran ke Indonesia, sehingga
ketersediaan kontainer ekspor menjadi langka.
Turunnya volume impor Indonesia.
Shipping liner mereposisi kontainer kosong dari pelabuhan
Indonesia ke luar negeri, karena tingginya permintaan
kontainer kosong dari negara lain, dengan kemampuan
membayar (willingness to pay) tarif lebih tinggi.
Harga ocean freight ditentukan oleh mekanisme
pasar (supply and demand B2B).
Sumber: https://theloadstar.com/china-looks-ready-to-step-in-again-and-put-a-cap-on-ocean-freight-rates/https://theloadstar.com/new-blow-for-shippers-as-carriers-announce-asia-europe-blankings-for-cny/
5
DINAMIKA KONDISI DAN PRAKIRAAN PELAYARAN GLOBAL 20211. Awal Januari 2021, terlihat tren adanya pemulihan container flow di beberapa hub port di Asia. Sebagai contoh, Pelabuhan Shanghai
salah satu hub di China mulai kembali beroperasi normal ditandai dengan Container Availability Index (CAx) naik sebesar 37,5%
untuk kontainer 40 High Cube dan 200% untuk kontainer Standar.
2. Namun, dalam memasuki Tahun Baru China (12 Feb 2021), Main Line Operator (MLO) seperti Maersk, MSC, CGM, dll merubah
strategi operasional, dengan:
• menghentikan sementara operasi pengiriman dari Asia ke Eropa Utara (Denmark, Norwegia, Swedia, Finlandia, Islandia, dll)
mulai minggu ke 5-7 tahun 2021, karena penurunan permintaan kapal dari China selama periode tersebut;
• menghindari penundaan di Pelabuhan Eropa Utara akibat dari banyaknya antrian kapal dan keterbatasan peralatan (bongkar
muat dan jumlah kontainer).
3. Kebijakan stabilisasi harga angkutan kapal
• Beberapa Shipping liners mulai menurunkan harga freight yang dikeluhkan pasar untuk menghindari tuduhan monopoli. Namun,
dari sisi Forwarder menilai penurunan tersebut masih belum signifikan.
• Pemerintah China akan menerapkan kebijakan anti-trust melalui penerapan batas tarif angkutan kapal, sehingga diharapkan
terjadi perbaikan harga angkutan setelah China menetapkan kebijakan tersebut;
4. Jadwal pelayaran global: Sea intelligent of US Federal Maritime Commission menilai kinerja shipping liners dianggap masih buruk,
karena belum mampu mengatur jadwal pelayaran.
5. Harga ocean freight masih akan tetap tinggi, dan eksportir Indonesia akan tetap kesulitan melakukan ekspor.
TREN KENAIKAN HARGA SEWA KONTAINER DAN
KEBUTUHAN KONTAINER EKSPOR INDONESIA 2021
6
HARGA SEWA KONTAINER
792.72992.44
875.78
409.11 350.78
1661.22
2963.28
1979.94
1042.44 959.11
Asia Amerika Australia
Sesudah COVID-19
Afrika
Rata-Rata Harga Sewa Kontainer Per Tujuan Ekspor (USD)
Eropa
SebelumCOVID-19
• Berdasarkan survey Asosiasi Pengusaha Kawasan Berikat (APKB) ke
beberapa eksportir November-Desember 2020, harga sewa kontainer
rata-rata naik 152% dibanding harga sebelum pandemi Covid-19.
• Secara rinci, kontainer tujuan Asia naik 110%, Eropa 199%, Amerika
126%, Australia 155%, dan Afrika 173%.
7Sumber: Asosiasi Pengusaha Kawasan Berikat (APKB), 2020, diolah
Shanghai Containerized Freight Index
Sumber: https://en.sse.net.cn/indices/scfinew.jsp, 2021, diolah
Harga angkutan kontainer dunia pada bulan Januari 2021 rata-rata
sebesar 2.885 USD, dan menunjukan tren yang menurun mulai minggu
ke-2 Februari, dan pada Maret sebesar 2.570 USD.
Jan
uar
i
PERKIRAAN DATA KEBUTUHAN KONTAINER EKSPOR SAMPAI MARET 2021
Belawan TanjungEmas
TanjungPerak
TanjungPriok
Makassar Sorong
40 HC 1,652 642 631 11,507 60 -
40 DC 357 332 - 113 - -
20 DC 7,613 1,976 15 256 - 49
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
% J
en
isK
on
tain
er
20 DC 40 DC 40 HC
Short Haul 5,616 195 8,326
Long Haul 4,414 627 7,064
10%
0%
30%
20%
60%
50%
40%
80%
70%
90%
100% 100%
% J
en
isP
ela
yara
n
Total Kebutuhan Kontainer: 25.113 kontainer
Kebutuhan Kontainer terbesar:
• 40HC = Pelabuhan Tanjung Priok, Belawan, Tanjung Emas dan Tanjung Perak – lebih banyak untuk pelayaran Long Haul (14.402 kontainer)
• 20DC = Pelabuhan Belawan dan Tanjung Emas – lebih banyak untuk pelayaran Short Haul (9.909 kontainer)
• 40DC = Pelabuhan Belawan dan Tanjung Emas – lebih banyak untuk pelayaran Long Haul (802 kontainer)
Catatan: • Pelayaran short haul dengan tujuan negara Asia Tenggara, China, Jepang, Korea, Taiwan dan Oceania.
• Pelayaran long haul dengan tujuan Eropa, Amerika, Timur Tengah, India dan Pakistan.
Kebutuhan Kontainer Per Pelabuhan Tujuan Pelayaran Per Jenis Kontainer
• DC: DryCargo Container
• HC: High Cube Container8
*SUMBER: INSA
PERKIRAAN KEBUTUHAN KONTAINER PER KOMODITAS UNTUK SETIAP JALUR PELAYARAN (SHORT HAUL DAN LONG HAUL)
9
2
7
37
80
118
256
525
628
663
886
1373
1482
1867
2010
4860
4901
5450
8363
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
Arang
Farmasi
Keramik
Hortikultura
Perikanan
Baja/Besi
Furniture
Plastik
Produk Kimia
Kosmetika
Produk Mineral
TPT
Komponen Alat Berat
Ban
Elektronika
Otomotif
CPO
Makanan dan Minuman
Short Haul
8
10
159
218
225
273
477
519
665
760
1169
1546
1916
2723
3155
4269
4278
5643
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
Arang
Farmasi
Keramik
Baja/Besi
Kosmetika
Produk Kimia
Hortikultura
Perikanan
Plastik
Produk Mineral
Komponen Alat Berat
Makanan dan Minuman
Elektronika
Ban
Furniture
CPO
TPT
Otomotif
Long Haul
• Kebutuhan Kontainer pada jalur pelayaran short hauldidominasi oleh produk makanan minuman sebesar 8.363kontainer.
• Sedangkan kebutuhkan kontainer untuk produk TPT sebesar1482 kontainer, produk kimia (663), dan farmasi (7) padajalur pelayaran short haul.
Catatan: • Pelayaran short haul dengan tujuan negara Asia Tenggara, China, Jepang, Korea, Taiwan dan Oceania.
• Pelayaran long haul dengan tujuan Eropa, Amerika, Timur Tengah, India dan Pakistan.
• Untuk Pelayaran long haul, didominasi oleh produk Otomotifsebesar 5.643 container.
• Kebutuhkan kontainer untuk produk TPT sebesar 4278kontainer, produk kimia (273), dan farmasi (10) pada jalurpelayaran long haul.
Sumber: Hasil survey Ditjen PEN, Kemendag, 21 Desember 2020
KEBUTUHAN KONTAINER PER KOMODITAS BERDASARKAN JENIS KONTAINER
Berdasarkan Jenis Kontainer, Komoditas yang memiliki kebutuhan kontainer terbesar antara lain:• Ukuran 20DC, komoditas CPO sebanyak 8.206 kontainer;• Ukuran 40HC, produk Otomotif sebanyak 9.443 ribu container, dan;• Ukuran 40DC, produk Furniture sebanyak 873 kontainer.
• DC: DryCargo Container
• HC: High Cube
10
Kebutuhan Kontainer untuk produk TPT, Kimia dan Farmasi berdasarkan Jenis Kontainer antara lain:• Ukuran 20DC, TPT (617 kontainer), Kimia (765 kontainer), dan Farmasi (5 kontainer)• Ukuran 40HC, TPT (4914 kontainer), dan Kimia (126 kontainer)• Ukuran 40DC, TPT (229 kontainer), Kimia (45 kontainer), dan farmasi (12 kontainer)
Sumber: Hasil survey Ditjen PEN, Kemendag, 21 Desember 2020
KEBIJAKAN YANG DAPAT DILAKUKAN PEMERINTAH
11
A. KEBIJAKAN JANGKA PENDEK
1. Menurunkan jumlah hari free of demurrage pada proses bongkar muat di pelabuhan dari 14 hari menjadi 7 hari untuk percepatanpergerakan pengumpulan kontainer kosong.
2. Mempercepat proses penyelesaian kepabeanan barang dalam status tidak dikuasai yang menggunakan banyak container 40 ft high cube.
3. Menghimbau eksportir merubah penggunaan kontainer 40 ft high cube ke kontainer 20 ft yang banyak tersedia.
4. Mereposisi kontainer kosong khususnya untuk kontainer 40 ft high cube dari pelabuhan luar negeri terdekat dengan pemberianinsentif dari pemerintah sebesar USD 300 per container.
5. Pelarangan reposisi kontainer kosong ke luar dari Indonesia dalam jangka waktu sampai dengan 14 hari, dengan pemberlakuandisinsentif.
12
Permasalahan Shortage Container sebenarnya lebih bersifat B2B. Dari Sisi Pemerintah, Usulan Kebijakan yangpaling memungkinkan, antara lain adalah:
Dalam rangka meminimalisi dampak kelangkaan kontainer yang mungkin terjadi kembali di masa depan
1. Memberdayakan para pelaku bisnis UMKM Ekspor untuk melakukan negosiasi kontrak pengiriman (freight consignment contract) dengan para MLO.
2. Mendorong tumbuhnya perdagangan internasional (ekspor-impor) di Indonesia.
B. KEBIJAKAN JANGKA MENENGAH
1. Membangun industri manufaktur kontainer untuk dapat menurunkan biaya distribusi dan transportasi.
2. Menarik minat para MLO untuk mendatangkan kapal ke Indonesia secara langsung melalui pembangunan ekosistem pelabuhan yang kompetitif.
C. KEBIJAKAN JANGKA PANJANG
INPRES NOMOR 5 TAHUN 2020 TENTANG PENATAAN EKOSISTEM LOGISTIK NASIONAL
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL(Perpres No.26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional)
Pengembangan 6 (enam) Pilar yang dilakukan secara terintegrasi dan kolaboratif
1. Memperlancar arus barang yang menjamin pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan meningkatnya daya saing produk nasional.
2. Membangun simpul-simpul logistik nasional dan konektivitasnya mulai dari pedesaan, perkotaan, antarwilayah dan antar pulau sampai ke pasar ekspor.
Terwujudnya Sistem Logistik yang Terintegrasi secara Lokal, dan Terhubung secara Global untuk Meningkatkan
Daya Saing Nasional dan Kesejahteraan Rakyat
MISI
VISI
Paradigma:• Ship follow the trade:
Pengembangan transportasimengikuti perkembangan dinamikaperekonomian wilayah
• Ship promote the trade:✓ Pengembangan transportasi
untuk mengembangkanperekonomian wilayah.
✓ Diperlukan intervensi Pemerintah-subsidi
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
15
NLE MENGOLABORASIKAN PROSES DARI HULU KE HILIR
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
TINGKAT PENERAPAN OTOMASI
SILO
IN-EFISIENSI DISTRIBUSI BARANG
• Full otomasi/online: Bea Cukai, BPOM• Semi otomasi (gabungan manual dan online): SIMLALA-Kemenhub• Manual: pemesanan container di perusahaan Depo Kontainer di Tanjung Priok
• Dari 18 sistem K/L, hanya 4 K/L yang menggunakan rujukan (profil) Bersama, sehingga perlakuan antara 1 K/L dengan K/L lainnya bisa berbeda sangat ekstrim.
SIstem informasi antara K/L di pelabuhan dengan penyedia jasa (truk) belum terhubung: Sehingga tidak ada transparansi Informasi tentang ketersediaan & kebutuhan alat angkut tidak sinkron, tingginya idle capacity alatangkut, biaya broker, & pengenaan tarif.
Pengguna jasa dalam proses impor/ekspor menyampaikan dokumen yang sama ke beberapa instansi, seperti:➢Dokumen Manifest Barang: disampaikan Agen Pelayaran ke Syahbandar dan Operator Pelabuhan (SIMLALA), Karantina
Pertanian (Manual) dan Bea Cukai (CEISA).➢Contoh: impor daging, diajukan ke Kementan dan Kemendag untuk mendapatkan Surat Persetujuan Impor (SPI) daging.
BELUM ADA PLATFORM LOGISTIK DARI HULU KE HILIR
Tidak tersedia informasi dari hulu ke hilir secara real time: Mulai dari keberadaan muatan, ketersediaan truk & gudang, transparansi harga sewa gudang dan biaya angkut truk, serta status pengurusan dokumen dan keberadaan barangnya.
DUPLIKASI & REPETISI
PENATAAN EKOSISTEM LOGISTIK NASIONAL MENGGUNAKAN PENDEKATAN PAIN POINTS
# Asymmetric Information, # Silos, # No Capacity Sharing
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Platform Informasi
Publik Payment Platform
DEPO CONT
TOPlatfor
m
Trucking Platform
Ware house Platfor
mPemerintah
Daerah
Shipping Platform
Pengguna Layanan
Batam Logistic Ecosystem
Support Platform
Domestic Platform
Platform Ko-
moditi
NLE adalah Ekosistem Logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen internasional sejak kedatangan sarana pengangkut di pelabuhanhingga barang tiba di gudang (hinterland). • Berorientasi kerja sama antar instansi pemerintah dan swasta: melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi dan duplikasi;• Menggunakan teknologi informasi dan teknologi digital
KONSEP PENATAAN EKOSISTEM LOGISTIK NASIONAL MELALUI NLE
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
18
INTEGRASI DAN KOLABORASI ANTAR SISTEM DALAM NLE
PELAKU
USAHA
PAYMENT
SERVICES
LAYANAN
PEMERINTAH
PLATFORM
OPERATOR
LOGISTICS
SERVICES
OVERSEAS
GOVT.
OVERSEAS
BUSINESS
Importir
Eksportir
Forwarder
AgenBank
Fintech
Asuransi
Port
Communities
dllPlatforms
trucking
Shipping
Warehousing
dll
Government
Portal
Commercial
entities
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
RUANG LINGKUP PELAKSANAAN NLE (INPRES NO. 5/2020)
Tugas dan Fungsi Menko Bidang Perekonomian, mengoordinasikan:(1) Penyusunan arah dan kebijakan umum penataan ekosistem logistik nasional; dan(2) Penetapan langkah-langkah penyelesaian permasalahan dalam pelaksanaan Rencana Aksi Penataan
Ekosistem Logistik Nasional Tahun 2020-2024.
Dalam Inpres 5/2020, tidak menyebutkan secara spesifik tugas Menko Marvest. Namunterdapat penambahan Rencana Aksi Batam Logistics Ecosystem (BLE) yang diinisiasi olehKemenko Marvest.
MENKO EKON MENKO MARVES
KEMENTERIAN KOORDINATORBIDANG PEREKONOMIAN
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RIReformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada Penyelenggaraan Perdagangan
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju”
20
Add Your Footer Here
No Layanan Mitra Keterangan
1. PROSES INBOUND& OUTBOUND
1 SSM Perizinan Memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha untuk melakukan
proses perizinan secara digtal melalui satu pintu
2 SSM Pengangkut Memberikan kemudahan bagi agen/perusahaan pelayaran untuk
pengajuan manifes, pemberitahuan keberangkatan, dan pemberitahuan
kedatangan kapal, baik internasional maupun domestik
3 Trucking Platform penyedia jasa layanan trucking
4 Depo dan Warehouse Platform penyedia jasa depo
5 Delivery Order Platform yang menyediakan layanan DO online
6 Surat Penyerahan Peti
Kemas (SP2)
Platform penyedia jasa layanan penerbitan surat penyerahan peti kemas
(SP2) online
7 Booking Kapal Platform penyedia jasa pemesanan kapal
8 Rencana penerapan SSm
Ekspor
Implementasi pelaksanaan ditargetkan pada bulan September-
Desember 2021
2. PEMBAYARAN ONLINE
9 Pembayaran online melalui
NLELayanan pembayaran satu siklus mulai dari pemesanan DO sampai
penerbitan SP2.
LAYANAN NATIONAL LOGISTICS ECOSYSTEM (NLE)
PUSAT LOGISTIK BERIKAT (PLB)
KEMENTERIAN KOORDINATORBIDANG PEREKONOMIAN
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RIReformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada Penyelenggaraan Perdagangan
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju”
PLB sebagai Jawaban Masalah Logistik
• mendekatkan jarak antara pelaku usaha dengan bahan baku di dalam negeri sehingga dapat mendorong penurunan harga bahan baku danmenurunkan harga produksi pabrik
• menarik investasi melalui harmonisasi insentif fiskal, menambahkan tempat asal pemasukan dan tempat tujuan pengeluaran barang• mengurangi beban penimbunan dan menurunkan dwelling time di Pelabuhan
Pusat Logistik Berikat (PLB) sebagai jawaban untuk menciptakan kondisi perekonomian yang kondusif
PP 85 Tahun 2015 tentang TempatPenimbunan Berikat
PLB adalah TPB untuk menimbun barang asal luar daerah pabean dan/atau barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah pabean,
dapat disertai 1 (satu) atau lebih kegiatan sederhana dalam jangka waktu tertentu untuk dikeluarkan kembali
PDJPMKPP
PMK Nomor 272/PMK.04/2015 tentangPusat Logistik Berikat
• Perdirjen BC Nomor PER-2/BC/2016 tentang Tata Laksana PengeluaranBarang dari Kawasan Pabean untuk ditimbun di PLB
• Perdirjen BC No. PER-3/BC/2016 tentang Tata Laksana PengeluaranBarang Impor dari PLB untuk diimpor untuk dipakai
• Perdirjen BC No. 14 dan 15 Tahun 2019
KEMENTERIAN KOORDINATORBIDANG PEREKONOMIAN
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RIReformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada Penyelenggaraan Perdagangan
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju”
2
1
24
46
4
44
5
19
14
1
6
8
13
5
3
5
8 Bentuk PLB
PLB INDUSTRI BESAR
PLB HUB CARGO UDARA
PLB FLOATING STORAGE
PLB BARANG JADI
PLB BAHAN POKOK
PLB ECOMMERCE
PLB IKM
PLB EKSPOR BARANG KOMODITAS
133
3
2
1
1
5
1
2 2
1
PULAU JUMLAH %
Jawa 140 73,26%Sumatera 31 16,04%Sulawesi 1 0,54%Kalimantan 16 8,55%Bali dan Nusa
tenggara 2 1,1%Maluku - 0,0%Papua 1 0,54%
TOTAL 191 100%
Total Jumlah: 147 Di 191 Lokasi
Sumber : Hasil olah data Perusahaan PLB Dit. Fasilitas Kepabeanan, DJBC,
Kemenkeu
per tanggal 29 Maret 2021
SEBARAN PERUSAHAAN PLB + JENIS PLB
KEMENTERIAN KOORDINATORBIDANG PEREKONOMIAN
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RIReformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada Penyelenggaraan Perdagangan
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju”Fasilitas di PLB
KEMENTERIAN KOORDINATORBIDANG PEREKONOMIAN
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RIReformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada Penyelenggaraan Perdagangan
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju”
No Pembanding PLB Non-PLB
1 Kepemilkan Barang Kepemilikan sendiri, Konsinyasi, atau Titipan Kepemilikan barang bebas
2 Masa Timbun Lebih dari 3 Tahun Lebih dari 30 hari barang bebas PLBI 08 September 2020
3 Jangka Waktu Izin Seumur hidup sampai dicabut 5 tahun atau berakhir masa penguasaan
4 Kegiatan Penimbunan & kegiatan sederhana Penimbunan & kegiatan sederhana
5 Nilai Pabean Digunakan NP saat pengeluaran Digunakan NP saat pengeluaran
6 Ketentuan Pembatasan Belum dilakukan saat pemasukan Belum dilakukan saat pemasukan
7 Certificate of Origin Diterima & bisa pengeluaran parsial Diterima dan satu
8 Pengenaan Fiskal saat Pengeluaran Bea Masuk - Pajak Impor Bea Masuk dan Pajak Impor
9 Penyelesaian Fasilitas Masterlist Penyelesaian sewa BOP Migas – Cost Recovery Tidak ada
10 Izin untuk Beberapa Lokasi Dimiliki badan hukum yang sama Tidak ada
11 Bentuk Skep Customized, tematik, KPI Standard
12 Pembayaran Bea Masuk Dokumen berkala dan Pembayaran ditunda Langsung diberlakukan
13 Asal dan Tujuan Barang Asal: FleksibelTujuan: Fleksibel“one to many, many to one, many to many”
Asal: Luar dan Dalam Negeri(khusus ekspor)Tujuan: Fleksibel
PERBEDAAN PLB DAN NON-PLB
KEMENTERIAN KOORDINATORBIDANG PEREKONOMIAN
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RIReformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada Penyelenggaraan Perdagangan
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju”
26
Evaluasi KINERJA PLB Tahun 2020 (2017-2019)
USD 9,7 MilyarNilai Inventory yang ditimbun di PLB
Full Utilization *1,45 Hari65,29%
Penyerapan Tenaga Kerja PLB
23.205 Orang
Penghematan sewa tempat penimbunan oleh importir alatberat yang sebelumnya menimbun barang di Sinagpura dankemudian dipindahkan ke PLB di Indonesia yaitu sebesar 5,1juta USD per tahun.
Penghematan biaya survey oleh lembaga surveyor yangsebelumnya dilakukan di Pelabuhan Muat di luar negerimenjadi dapat dilakukan di PLB di Indonesia.
Efisiensi waktu survey dari oleh lembaga surveyor jikadilakukan di PLB yaitu rata-rata 4,09 hari dibandingkanjika dilakukan di pelabuhan muat di luar negeri selama19,46 hari.
Keberhasilan memindahkan 3 (tiga) gudangpenimbunan alat berat yang sebelumnyaditimbun di Singapura dan sekarang ditimbun diPLB di Indonesia.
Penghematan biaya freight perusahaan sampai 30 %
USD 5,1 Juta
30%
BiayaSurveyor
EfisiensiWaktu
3 GudangAlat Berat
CAPAIAN LAIN
• Lead Time Tidak termasuk PLB yang berlokasi di laut dan yang menggunakan tangki
• Utilisasi dihitung dari PLB yang telah mendapat izin > 6 bulan
• data untuk lead time bulan September 2019
Evaluasi KINERJA PLB Tahun 2020 (2017-2019)
KEMENTERIAN KOORDINATORBIDANG PEREKONOMIAN
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RIReformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada Penyelenggaraan Perdagangan
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju”
27
Tingkat Efektivitas Proses Bisnis PLB:
1. Mempermudah akses bahan baku dan bahanpenolong > 60% responden industri klien;
2. Meningkatkan ketepatan waktu pengirimanbahan baku dan penolong > 60% respondenindustri klien;
3. Menurunkan biaya logistik terutama biayakomunikasi, pengelolaan sediaan, dan biayamaterial handling;
4. Meningkatkan output dan keberdayasaingan>40% responden industri klien.
5. Dampak juga dinikmati oleh perusahaan kecildan menengah di Indonesia.
Kontribusi PLB Terhadap PerekonomianIndonesia
1. PLB terbukti mempengaruhi percepatan aruskeluar-masuk barang.
2. Tren impor dan ekspor meningkat cukup signifikansejak PLB berdiri tahun 2016.
3. Kehadiran PLB memiliki dampak positif terhadapperekonomian regional dengan meningkatnyapertumbuhan PDRB per kapita sebesar 2,7 sampaidengan 3,1 poin persentase;
4. PLB berkontribusi positif pada penerimaannegara.
Sumber : Hasil Kajian Evaluasi Proses Bisnis Dan Dampak Ekonomi Pusat Logistik Berikat Indonesia(Tim Peneliti UGM, 2020)
Hasil Kajian PLB oleh Peneliti UGM Tahun 2020
THANK YOU...Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya....
[W.R Supratman]
FOR BETTER INDONESIAErwin Raza, Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional
email:[email protected]
Coordinating Ministry For Economic Affairs Republic of Indonesia