7
1. Dolmen Dolmen adalah meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang. Di bawah dolmen biasanya sering ditemukan kubur batu . Dolmen ditemukan di Eropa, Asia, dan Afrika, terutama di sepanjang pesisir pantai. Mereka berasal dari periode Neolithikum awal, sekitar 10.000 tahun sebelum Masehi. Dolmen adalah sebuah meja yang terbuat dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji-sajian untuk pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat, agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu. Hal ini menunjukan kalau masyarakat pada masa itu meyakini akan adanya sebuah hubungan antara yang sudah meninggal dengan yang masih hidup, mereka percaya bahwa apabila terjadi hubungan yang baik akan menghasilkan keharmonisan dan keselarasan bagi kedua belah pihak. 2. Menhir

Dolmen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gefft

Citation preview

Page 1: Dolmen

1. Dolmen

Dolmen adalah meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan

kepada roh nenek moyang. Di bawah dolmen biasanya sering ditemukan kubur batu.

Dolmen ditemukan di Eropa, Asia, dan Afrika, terutama di sepanjang pesisir pantai.

Mereka berasal dari periode Neolithikum awal, sekitar 10.000 tahun sebelum Masehi.

Dolmen adalah sebuah meja yang terbuat dari batu yang berfungsi sebagai

tempat meletakkan saji-sajian untuk pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai

untuk meletakkan mayat, agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas

maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu. Hal ini

menunjukan kalau masyarakat pada masa itu meyakini akan adanya sebuah hubungan

antara yang sudah meninggal dengan yang masih hidup, mereka percaya bahwa

apabila terjadi hubungan yang baik akan menghasilkan keharmonisan dan keselarasan

bagi kedua belah pihak.

2. Menhir

Menhir adalah sebuah tugu dari batu tunggal yang didirikan untuk upacara

menghormati roh nenek moyang. Ada menhir yang berdiri tunggal di suatu tempat,

ada pula yang terdiri atas suatu kelompok. Sering pula ditemukan bersama dengan

bangunan megalit bentuk lain. Menhir ditemukan di berbagai tempat di Indonesia.

Misalnya, di Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan.

Page 2: Dolmen

fungsi dari menhir adalah, semacam batu tegak yang ada diatas punden

berundak berfungsi untuk pemujaan terhadap arwah nenek moyang.

3. Punden Berundak

Punden berundak atau teras berundak adalah struktur tata ruang bangunan

yang berupa teras atau trap berganda yang mengarah pada satu titik dengan tiap teras

semakin tinggi posisinya. Struktur ini kerap ditemukan pada situs kepurbakalaan di

Nusantara, sehingga dianggap sebagai salah satu ciri kebudayaan asli Nusantara.

Struktur dasar punden berundak ditemukan pada situs-situs purbakala dari

periode kebudayaan Megalit-Neolitikum pra-Hindu-Buddha masyarakat Austronesia,

meskipun ternyata juga dipakai pada bangunan-bangunan dari periode selanjutnya,

bahkan sampai periode Islam masuk di Nusantara. Persebarannya tercatat di kawasan

Nusantara sampai Polinesia [1] , meskipun di kawasan Polinesia tidak selalu berupa

undakan, dalam struktur yang dikenal sebagai marae oleh orang Maori. Masuknya

agama-agama dari luar sempat melunturkan praktik pembuatan punden berundak

pada beberapa tempat di Nusantara, tetapi terdapat petunjuk adanya adopsi unsur asli

ini pada bangunan-bangunan dari periode sejarah berikutnya, seperti terlihat pada

Candi Borobudur [2] , Candi Ceto, dan Kompleks Pemakaman Raja-raja Mataram di

Imogiri.

Punden berundak-undak berfungsi sebagai tempat mengadakan saji-sajian bagi

masyarakat purba yang masih beragama animisme dan dinamisme. Dengan tujuan

untuk menolak bahaya atau semacam bencana seperti gempa bumi, angin rebut,

penyakit menular dan sebagainya. Dan juga bisa sebagai meminta rahmat dari sang

ESA. Seperti minta hujan, minta kesuburan tanah dan sebagainya

Page 3: Dolmen

4. Waruga

Waruga adalah kubur atau makam leluhur orang Minahasa yang terbuat dari

batu dan terdiri dari dua bagian. Bagian atas berbentuk segitiga seperti bubungan

rumah dan bagian bawah berbentuk kotak yang bagian tengahnya ada ruang.Di

Minahasa bagian utara, pada awalnya waruga-waruga yang ada sekitar 370 buah

tersebut, tersebar pada hampir semua desa di Minahasa Utara yang akhirnya

dikumpulkan ke beberapa tempat seperti kelurahan Rap-Rap sekitar 15 buah,

kelurahan Airmadidi Bawah 211 buah dan desa Sawangan 144 buah. Kini lokasi

waruga-waruga di tempat-tempat tersebut menjadi salah satu tujuan wisata sejarah di

Sulawesi Utara.

Waruga mempunyai bentuk dan fungsi yang serupa dengan sarkofagus yaitu

sebagai makam atau peti jenazah, tetapi pada waruga penempatan posisi mayat

jongkok terlipat.

5. Arca batu

Tropenmuseum of the Royal Tropical Institute (KIT), via Wikimedia CommonsArca merupakan patung yang dibuat dengan tujuan utama sebagai media

keagamaan, yaitu sarana dalam memuja tuhan atau dewa-dewinya. Sedangkan bentuk

arca manusia yang ditemukan bersifat dinamis. Maksudnya, wujudnya manusia

dengan penampilan yang dinamis seperti arca batu gajah. Arca batu gajah adalah

patung besar dengan gambaran seseorang yang sedang menunggang binatang yang

diburu. Arca tersebut ditemukan di daerah Pasemah (Sumatera Selatan). Daerah-

daerah lain sebagai tempat penemuan arca batu antara lain Lampung, Jawa Tengah

Page 4: Dolmen

dan Jawa Timur. Arca berbeda dengan patung pada umumnya, yang merupakan hasil

seni yang dimaksudkan sebagai sebuah keindahan. Oleh karena itu, membuat sebuah

arca tidaklah sesederhana membuat sebuah patung. Di dalam dunia keagamaan

Indonesia dikenal tiga macam arca, yakni arca peninggalan agama Hindu, arca

peninggalan agama Budha, dan arca agama Kristen (terutama Katolik).

Dalam agama Hindu, arca adalah sama dengan Murti (Dewanagari), atau murthi,

yang merujuk kepada citra yang menggambarkan Roh atau Jiwa Ketuhanan (murta).

Berarti "penubuhan", murti adalah perwujudan aspek ketuhanan (dewa-dewi),

biasanya terbuat dari batu, kayu, atau logam, yang berfungsi sebagai sarana dan

sasaran konsentrasi kepada Tuhan dalam pemujaan. Menurut kepercayaan Hindu,

murti pantas dipuja sebagai fokus pemujaan kepada Tuhan setelah roh suci dipanggil

dan bersemayam didalamnya dengan tujuan memberikan persembahan atau sesaji.

Perwujudan dewa atau dewi, baik sikap tubuh, atribut, atau proporsinya harus

mengacu kepada tradisi keagamaan yang bersangkutan.

6. Sarkofagus

By Quicchote SaavedraSarkofagus adalah suatu tempat untuk menyimpan jenazah.

Pada umumnya Sarkofagus dibuat dari batu. Kata "sarkofaus" berasal dari bahasa

Yunani (sarx, "daging") dan (phagein,"memakan"), dengan demikian sarkofagus

bermakna "memakan daging". Bentuknya menyerupai lesung dari batu utuh yang

diberi tutup. Dari Sarkofagus yang ditemukan umumnya di dalamnya terdapat mayat

dan bekal kubur berupa periuk, kapak persegi, perhiasan dan benda-benda dari

perunggu serta besi. Daerah tempat ditemukannya sarkofagus adalah Bali. Menurut

masyarakat Bali Sarkofagus memiliki kekuatan magis/gaib. Berdasarkan pendapat

Page 5: Dolmen

para ahli bahwa sarkofagus dikenal masyarakat Bali sejak zaman logam.

Tak hanya di luar negeri saja, sebab kubur peti batu sarkofagus juga terdapat hampir

di seluruh daerah di wilayah kabupaten Samosir, Toba Samosir, Tapanuli Utara dan

Humbang Hasundutan. Namun penyebaran kuburan bentuk ini paling banyak terdapat

di Pulau Samosir, sedangkan di Kabupaten Toba Samosir, Tapanuli Utara dan

Humbang Hasundutan relatif sedikit, hanya ditemukan di beberapa tempat

saja. Sarkofagus yang ditemukan di Samosir, Toba Samosir, Tapanuli Utara dan

Humbang Hasundutang merupakan salah satu hasil budaya yang dibuat oleh

pendukung budaya yang bersumber dari kepercayan terhadap nenek moyangnya.

kegunaan dari sarkofagus itu sendiri adalah menjaga agar mayat yang telah

dimumikan dapat tetap awet dan terjaga dari pengikisan yang diakibatkan oleh suhu

dan udara.

7. Peti Kubur Batu

By panoramio / geolocationPeti kubur adalah peti mayat yang terbuat dari batu-batu besar. Kubur batu dibuat

dari lempengan/papan batu yang disusun persegi empat berbentuk peti mayat

yang dilengkapi dengan alas dan bidang atasnya juga berasal dari papan

batu. Daerah penemuan peti kubur adalah Cepari Kuningan, Cirebon (Jawa

Barat), Wonosari (Yogyakarta) dan Cepu (Jawa Timur). Di dalam kubur batu

tersebut juga ditemukan rangka manusia yang sudah rusak, alat-alat perunggu dan

besi serta manik-manik. Dari penjelasan tentang peti kubur, tentu Anda dapat

mengetahui persamaan antara peti kubur dengan sarkofagus, dimana keduanya

merupakan tempat menyimpan mayat yang disertai bekal kuburnya.