43
ITPC BUSAN FEBRUARI 2016 MARKET BRIEF PERHIASAN DI KOREA SELATAN

Download [3.88 MB]

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Download [3.88 MB]

ITPC BUSAN FEBRUARI 2016

MARKET BRIEF PERHIASAN DI KOREA SELATAN

Page 2: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

DAFTAR TABEL 3

DAFTAR GAMBAR 4

KATA PENGANTAR 5

1. Latar Belakang 6

1.1. Definisi Umum 6

1.2. Profil Singkat Negara 6

1.3. Pemilihan Negara 9

1.4. Pemilihan Produk 11

2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar 18

2.1. Perkembangan Perdagangan Perhiasan di Dunia 18

2.2. Perkembangan Perhiasan di Korea Selatan 22

2.3. Trend Impor Perhiasan di Korea Selatan 24

2.4. Kebijakan Tariff 26

2.5. Strategi Memasuki Pasar 30

3. Regulasi ProdukPerhiasan di Korea Selatan 34

3.1. Kebijakan Impor Produk Perhiasan di Korea Selatan 34

3.2. Peraturan Umum 34

3.3. Prosedur Impor (Import Procedures) 35

3.4. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence) 36

3.5. Standarisasi Produk di Korea Selatan 36

4. Informasi Penting 40

4.1. Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 40

4.2. Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 40

4.3. Perusahaan Importir Perhiasan di Korea Selatan 41

Daftar Pustaka 43

Page 3: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 3

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Peringkat Negara berdasarkan GDP 9

Tabel 1.2 Perkembangan GDP Korea Selatan tahun 2010 - 2020 10

Tabel 1.3 Penjualan luxury goods di Dunia tahun 2014 11

Tabel 1.4 Nilai Ekspor Indonesia HS 71 tahun 2010 - 2014 12

Tabel 1.5 Nilai Ekspor Indonesia turunan HS 71 dan tahun 2010 - 2014 12

Tabel 1.6 Kode HS 71 dan deskripsi 13

Tabel 2.1 Nilai Ekspor Dunia HS 71 tahun 2011 – 2015 21

Tabel 2.2 Nilai Impor Dunia produk HS 71 tahun 2011 – 2015 21

Tabel 2.3 Nilai impor HS 71 Korea Selatan Tahun 2011 – 2015 24

Tabel 2.4 Nilai impor HS 71 dan turunannya Tahun 2011 – 2015 25

Tabel 2.5 Pengenaan Tariff Produk HS 71 berdasarkan FTA 26

Tabel 2.6 Nilai impor HS 9403 dan turunannya Tahun 2011 – 2015 24

Tabel 2.7 Pengenaan Tariff Produk HS 9401 berdasarkan FTA 25

Tabel 2.8 Pengenaan Tariff Produk HS 9403 berdasarkan FTA 26

Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 40

Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 40

Tabel 4.3 Perusahaan Importir Produk Alat Tulis di Korea Selatan 41

Page 4: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Korea Selatan 6

Gambar 2.1 Diagram Luxury Goods Global Market HS 71 tahun 1994 – 2015 18

Gambar 2.2 Diagram Pasar Perhiasan tahun 2013 – 2015 18

Gambar 2.3 Diagram Negara – Negara Pasar Barang Mewah tahun 2015 19

Gambar 2.4 Diagram Kota – Kota Target Pasar Barang Mewah tahun 2015 19

Gambar 2.5 Diagram Pasar Online Barang Mewah tahun 2003 – 2015 20

Gambar 2.6 Consumer Spending Confident di Korea Selatan 22

Gambar 2.7 Jewelry Fair Korea 2014 32

Gambar 3.1 Diagram Prosedur Impor ke Korea Selatan 35

Gambar 3.2 Diagram Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA 35

Gambar 3.3 Tanda Sertifikasi Standar Korea 38

Gambar 3.4 Diagram Prosedur Mendapatkan Sertifikasi untuk produk Barang 39

Page 5: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 5

Kata Pengantar

Korea Selatan sebagai salah satu negara Asia yang memiliki GDP tinggi, memiliki

pasar yang sangat potensial bagi negara lain untuk melakukan impor ke negara tersebut.

Begitu juga dengan komoditi perhiasan. Perkembangan industri luxury goods termasuk

perhiasan di Korea Selatan sangat menjanjikan. Pada tahun 2014 industri luxury goods ini

telah mencapai nilai sebesar USD 9,1 miliar. Pertumbuhan industri ini mencapai 12 persen

pertahunnya semenjak tahun 2006. Dengan pertumbuhan yang tinggi, industri ini sangat

potensial bagi penguasaha perhiasan Indonesia untuk melakukan ekspor.

Oleh sebab itu, penulisan Market Brief ini bertujuan untuk memberikan informasi

mengenai kondisi pasar komoditi perhiasan di Korea Selatan. Beberapa data statistik dan

regulasi yang berkaitan dengan komoditi tersebut di dalam laporan ini disadur dari berbagai

sumber dan pusat data terpercaya sehingga data-data yang tersaji adalah valid adanya.

Market Brief ini diharapkan dapat menjadi acuan informasi bagi pengusaha

Indonesia yang ingin memasarkan produknya ke pasar Korea Selatan khususnya untuk

komoditi perhiasan serta membantu meningkatkan daya saing produk Indonesia dalam

perdagangan global.

Busan, Februari 2016

ITPC Busan

Page 6: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 6

1. Latar Belakang

1.1. Defenisi Umum

Pengertian dari perhiasan adalah barang – barang yang dipakai untuk berhias1.

Sedangkan definisi lainnya adalah sebuah benda yang digunkan untuk merias atau

mempercantik diri.

Perhiasan pada umumnya terbuat dari logam mulia seperti emas dan perak. Namun

selain itu juga ada perhiasan yang terbuat dari platina atau biasa disebut emas putih. Selain

itu juga ada yang terbuat dari nikel yang biasa digunakan untuk kerajinan perhiasan kostum

dan perhiasan pakaian. Perhiasan digunakan untuk berbagai alasan dan tujuan, mulai dari

lambang kekayaan, perlindungan agama serta pajangan artistik.

1.2. Profil Singkat Negara

Korea Selatan adalah negara Republik.

Sistem pemerintahan di Korea Selatan

terbagi kedalam tiga bagian : eksekutif,

yudikatif dan legislatif. Lembaga

eksekutif dipegang oleh Presiden yang

dipilih berdasarkan hasil pemilu untuk

masa jabatan 5 tahun dan dibantu

oleh Perdana Menteri yang ditunjuk

oleh presiden dengan persetujuan

Majelis Nasional. Presiden bertindak sebagai Kepala negara dan Perdana

Menteri sebagai kepala pemerintahan.

Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4 tahun.

Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan permintaan

presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun dapat berlangsung tertutup.

Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif

yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan.

Hakim akan menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada

saat terpilih.

1 Kamus Besar Bahasa Indonesia

Gambar 1.1 Peta Korea Selatan

Page 7: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 7

Secara geografis Korea Selatan memiliki luas sebesar 100.460 km2 dengan jumlah

penduduk 50,42 jt3 yang tersebar di berbagai kota-kota besar, seperti Seoul, Busan,

Incheon, Daegu, Daejeon, Gwangju, dan Suwon. Korea Utara merupakan satu-satunya

negara yang berbatasan langsung dengan Korea Selatan, dengan panjang perbatasan 238

km yang ditetapkan dengan DMZ (Garis Demarkasi Militer). Wilayahnya sebagian besar

dikelilingi perairan dan memiliki panjang garis pantai 2.413 km. Sebelah barat dibatasi

oleh Laut Kuning, sebelah selatan dengan Laut Cina Timur, sementara sebelah timur

berbatasan dengan perairan Laut Jepang.

Dan di tahun 2007 hingga 2009, Korea Selatan kembali mengalami resesi ekonomi

sebagai akibat dari krisis finansial dunia dimana mengalami defisit neraca perdagangan yang

membuat laju pertumbuhan ekonomi melambat sebesar 0,2%. Akan tetapi kondisi ekonomi

mulai membaik dan menujukkan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,3% di tahun 20144.

Selama beberapa dekade pemerintah memberikan dukungan kepada berbagai

perusahaan raksasa yang dikenal dengan istilah “chaebol” (perusahaan yang dimiliki oleh

sebuah keluarga maupun kelompok industri tertentu). Hal ini tentu menjadikan Korea

Selatan salah satu negara dengan perekonomian terbesar serta pengekspor produk

eletronik dan otomotif terbesar di dunia. Namun akhir-akhir ini sistem perekonomian Korea

Selatan mengalami perubahan dari centrally-planned government directed investment

menjadi market oriented model.

Kerjasama Ekonomi Korea Selatan dan Indonesia

Semenjak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1966, hubungan bilateral

antara Indonesia dan Republik Korea (ROK) terus mengalami perkembangan dan

peningkatan dari tahun ke tahun di berbagai bidang. Hubungan yang erat ini dapat dilihat

dari meningkatnya kerjasama dalam 5 (lima) tahun terakhir yang tercermin dari

bertambahnya ikatan kerjasama antara kedua negara di berbagai bidang seperti politik,

keamanan, ekonomi, perdagangan dan sosial budaya.

Dalam konteks hubungan bilateral, Indonesia–Korsel berada pada posisi yang saling

melengkapi. Kedua negara berpotensi untuk saling mengisi satu sama lain. Di satu pihak,

2 http://kbriseoul.kr/ 3 http://data.worldbank.org/country/korea-republic 4 http://data.worldbank.org/

Page 8: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 8

Indonesia memerlukan modal/investasi, teknologi dan produk-produk teknologi dan di lain

pihak, Korsel memerlukan sumber alam/mineral, tenaga kerja dan pasar Indonesia yang

besar. ROK merupakan alternatif sumber teknologi khususnya di bidang heavy industry, IT

dan telekomunikasi.

Hubungan kerjasama bilateral RI-ROK yang terbina dengan baik di bidang ekonomi

dan politik, dapat dilihat dari tingginya tingkat kunjungan antar pemimpin kedua negara

seperti diantaranya:

Kunjungan Kenegaraan Presiden Lee Myung Bak, Maret 2009

Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (ASEAN-ROK Commemorative Summit),

Juni 2009

Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (G-20 Summit), Nopember 2010

Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Desember 2010

Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (ASEAN plus three, East Asia), Nopember 2011

Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (Nuclear Security Summit), Maret 2012

Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Nopember 2012

Kunjungan Kenegaraan Presiden Park Geun Hye (APEC dan State Visit), Oktober 2013

Kunjungan Presiden Joko Widodo (25th Asean – ROK Commemorative Summit), Oktober

2014

Dalam hubungan kerjasama di sektor ekonomi, pencapaian target untuk

meningkatkan kerjasama RI-ROK juga didukung dengan membentuk Comprehensive

Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk melengkapi perjanjian ASEAN-ROK Free

Trade Area (FTA) yang telah ada sebelumnya.

Perundingan Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement

(IKCEPA) saat ini telah terselenggara sebanyak tujuh kali. Pelaksanaan terakhir diadakan di

Seoul, Korea, pada tanggal 21-28 Februari 2014. Putaran ini merupakan lanjutan dari

putaran keenam IKCEPA yang diadakan di Bali pada tanggal 4-8 Nopember 2013. IKCEPA

terakhir telah dicapai suatu kesepakatan dimana telah disepakati untuk dibentuk pilar

utama untuk meningkatkan akses pasar perdagangan barang dan jasa, fasilitasi perdagangan

dan investasi serta cooperation termasuk capacity buiding.

Hubungan kerjasama terus terjalin, ini dibuktikan dengan dilaksanakannya

pertemuan ke-5 Indonesia-Korea Working Level Task Force (WLTF) on Economic Cooperation

Page 9: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 9

pada tanggal 29-30 September 2014 di Seoul, dimana pelaksanaan tersebut diwakili dari

berbagai Kementerian RI dan Korea Selatan. Dalam pertemuan ke-5 WLTF tersebut, kedua

pihak membahas berbagai proyek yang sedang berlangsung maupun yang akan dilakukan.

Kedua pihak sepakat untuk mengakselerasi kerjasama bilateral dengan memprioritaskan 10

proyek utama.

Pertemuan ke-5 Plenary WLTF juga sepakat untuk memperpanjang TOR

pembentukan Joint Secretariat yang akan segera berakhir sehingga Joint Sekretariat yang

telah berjalan sejak bulan Februari tahun 2012 tersebut dapat terus berjalan untuk

menjembatani berbagai kerjasama antara kedua negara. Pertemuan sepakat untuk

melaporkan hasil pertemuan WLTF ini pada pertemuan tingkat Menteri antara kedua negara

yang akan diadakan di Indonesia pada tahun 2015.

1.3. Pemilihan Negara

Korea Selatan merupakan terbesar ke-sebelas berdasarkan GDP5. Korea Selatan

tergabung dalam beberapa organisasi ekonomi internasional seperti G-20 ekonomi utama,

APEC, WTO dan OECD. Pertumbuhan ekonominya yang sangat cepat membuat negara ini

dikenal dengan sebutan Macan Asia dan dikategorikan sebagai salah satu negara yang akan

menguasai perekonomian dunia di grup The Next Eleven. Pertumbuhan ekonomi yang

sangat pesat ini sering dijuluki dengan istilah Keajaiban di Sungai Han. Tabel di bawah ini

menginformasikan mengenai rangking negara berdasarkan GDP tahun 2015.

Tabel 1.1 Peringkat Negara berdasarkan GDP (Current Price)

(billion USD)

No Negara 2013 2014 2015

1 United States 16,663.20 17,348.10 17,968.20

2 China 9,490.80 10,356.50 11,384.80

3 Japan 4,919.60 4,602.40 4,116.20

4 Germany 3,746.50 3,874.40 3,371.00

5 United Kingdom 2,678.40 2,950.00 2,864.90

6 France 2,811.10 2,833.70 2,422.60

7 India 1,875.20 2,051.20 2,182.60

8 Italy 2,137.60 2,147.70 1,819.00

9 Brazil 2,391.00 2,346.60 1,799.60

10 Canada 1,839.00 1,785.40 1,572.80

5 IMF World Economic Outlook (WEO), October 2015

Page 10: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 10

11 Korea 1,305.60 1,410.40 1,393.00

12 Australia 1,497.20 1,442.70 1,240.80

13 Russia 2,079.00 1,860.60 1,235.90

14 Spain 1,393.50 1,406.50 1,221.40

15 Mexico 1,261.90 1,291.10 1,161.50

16 Indonesia 912.5 888.6 872.6

17 Netherlands 864.4 880.7 750.8

18 Turkey 823 798.3 722.2

19 Switzerland 685.2 703.9 677

20 Saudi Arabia 744.3 746.2 632.1

Source: IMF World Economic Outlook (WEO), October 2015

GDP Korea Selatan sendiri dari tahun 2010 sampai dengan 2014 mengalami

peningkatan, tetapi pada tahun 2015 ini mengalami penurunan, namun menurut prakiraan

dari IMF, GDP Korea Selatan akan mengalami peningkatan hingga tahun 2020, dengan

pertumbuhan diatas 3%.

Tabel 1.2 Perkembangan GDP Korea Selatan Tahun 2010 – 2020

Year

GDP, current

prices, billion

$US

GDP, current

PPP dollars, bln.

Real GDP

Growth,

%

2010 1,094.50 1,473.70 6.5

2011 1,202.50 1,559.40 3.7

2012 1,222.80 1,624.60 2.3

2013 1,305.60 1,698.90 2.9

2014 1,410.40 1,784.00 3.3

2015 1,393.00 1,849.40 2.7

2016 1,450.10 1,930.50 3.2

2017 1,545.80 2,034.70 3.6

2018 1,649.10 2,150.70 3.6

2019 1,763.40 2,276.20 3.6

2020 1,898.80 2,408.30 3.6

Source: IMF World Economic Outlook (WEO), October 2015

Selain dari perkembangan GDP Korea Selatan, penjualan luxury goods di Korea

Selatan pada tahun 2014 mencatatkan angka sebesar USD 9,1 miliar. Angka ini mengalami

peningkatan bila dibandingkan dengan penjualan pada tahun 2011 yakni sebesar USD 4,5

miliar. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.3 di bawah ini.

Page 11: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 11

Tabel 1.3 Penjualan luxury goods di Dunia tahun 2014

1.4. Pemilihan Produk

Industri kreatif Indonesia pada saat ini memperlihatkan potensi yang baik. Dengan

3,9 juta unit usaha yang ada yang pada umumnya berskala IKM, industri ini merupakan

benteng sektor ekonomi dalam menghadapi gempuran efek krisis ekonomi dunia. Industri

kreatif ini dapat berperan sebagai pencipta nilai dan memberikan nilai tambah terhadap

suatu komoditi. Industri kecil menengah (IKM) Indonesia, terbukti tangguh karena tidak

tergantung pada utang luar negeri, tidak banyak mengalami kredit bermasalah,

menggunakan input lokal dan berorientasi ekspor. Oleh karena itu lah, ketika krisis terjadi,

industri kreatif yang dimotori oleh IKM tidak terkena imbas besar dalam pembiayaan.

Selain itu pemilihan produk juga dilihat dari nilai ekspor Indonesia untuk komoditi

perhiasan dengan kode HS 71. Angka statistik tersebut memberikan gambaran peluang bagi

Indonesia untuk meningkatkan ekspor komoditi ini. Tabel 1.4 dan Tabel 1.5 dibawah ini

memberikan informasi secara detail mengenai nilai ekspor Indonesia dari tahun 2010 hingga

2014 untuk komoditi dengan kode HS 71.

Page 12: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 12

Tabel 1.4 Nilai Ekspor Indonesia HS 71 tahun 2010 - 2014

Tabel 1.5 Nilai Ekspor Indonesia turunan HS 71 dan tahun 2010 - 2014

Page 13: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 13

Di dalam bahasa perdagangan, perhiasan secara umum digolongkan kedalam HS 71.

Berikut ini adalah deskripsi lengkap perhiasan berdasarkan kode HS (10 digit) :

Tabel 1.6 Kode HS 71 dan deskripsi

Page 14: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 14

Page 15: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 15

Page 16: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 16

Page 17: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 17

Page 18: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 18

2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar

2.1. Perkembangan Perdagangan Perhiasan di Dunia

Perkembangan market untuk industri luxury goods di dunia mengalami peningkatan

setiap tahunnya. Pada tahun 1994, industri ini mencatatkan angka sebesar 73 miliar euro.

Setiap tahunnya mengalami peningkatan hingga pada tahun 2015, industri ini mencatatkan

angka sebesar 253 miliar euro. Untuk lebih lengkapnya dapat di lihat pada tabel 2.1 di

bawah ini.

Gambar 2.1 Diagram Luxury Goods Global Market HS 71 tahun 1994 – 2015

Sedangkan untuk pasar perhiasan mewah dari data yang di dapat, terjadi

peningkatan dari tahun 2013 hingga 2015. Pada tahun 2013 pasar untuk perhiasan mewah

ini mencatatkan angka sebesar 13 miliar euro. Pada tahun berikutnya meningkat sebesar 8

persen menjadi 14 miliar euro. Untuk tahun 2015, pasar perhiasan mewah ini mencatatkan

angka sebesar 16 miliar euro, atau naik sebesar 18 persen dari tahun sebelumnya.

Gambar 2.2 Diagram Pasar Perhiasan tahun 2013 – 2015

Page 19: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 19

Menurut Bain & Company, untuk pasar Asia para ritel baru lebih banyak menjual

perhiasan mewah dari pada jam tangan mewah. Selain itu juga Bain & Company

memprediksi bahwa pasar perhiasan mewah akan mengealami kecenderungan meningkat

pada tahun – tahun berikutnya.

Sedangkan untuk negara yang menjadi target pasar barang mewah pada tahun 2015

adalah Amerika Serikat. Pada tahun 2015, estimasi pasar barang mewah mencapai 78,6

miliar euro. Kemudian diikuti oleh Jepang dengan nilai 20,1 miliar euro dan Cina dengan

17,9 miliar euro. Untuk target pasar berdasarkan kota di dunia, New York City menjadi pasar

yang paling besar dengan mencatatkan nilai sebesar 27 miliar euro pada tahun 2015. Untuk

lebih jelas, dapat dilihat pada tabel 2.3 dan tabel 2.4 di bawah ini.

Gambar 2.3 Diagram Negara – Negara Pasar Barang Mewah tahun 2015

Gambar 2.4 Diagram Kota – Kota Target Pasar Barang Mewah tahun 2015

Page 20: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 20

Selain dari penjualan pada toko konvensional atau offline, kini para ritel juga

memanfaatkan kemajuan teknologi dengan menggunakan toko online. Dengan kecepatan

internet di negara – negara maju, hal ini menjadi suatu keuntungan tersendiri bagi ritel yang

memiliki toko online. Menurut statistik dari Bain & Company, pasar penjualan melalui online

dari tahun 2003 hingga 2015 mengalami peningkatan yang pesat. Tabel 2.5 di bawah ini

memberikan keterangan detail mengenai pasar penjulan online.

Gambar 2.5 Diagram Pasar Online Barang Mewah tahun 2003 – 2015

Perdagangan dunia untuk produk dengan kode HS 71 ini mengalami peningkatan dan

juga penurunan. Untuk ekspor produk dengan kode HS 71 ini dari tahun 2011 hingga 2013

mengalami peningkatan, namun terjadi penurunan pada tahun 2014. Pada tahun 2011, nilai

ekspor dunia mencatatkan angka sebesar USD 633 miliar, pada tahun berikutnya berturut-

turut naik menjadi USD 757 miliar dan USD 842 miliar. Namun pada yahun 2014 nilai ekspor

tersenbut turun menjadi USD 696 miliar.

Untuk perdagangan dunia, Negara Swiss menjadi penyumbang terbanyak ekspor.

Pada tahun 2015, ekspor Negara Swiss mencapai USD 88 miliar. Kemudian diikuti oleh Hong

Kong dengan nilai USD 70 miliar dan Amerika Serikat dengan nilai ekspor USD 58 miliar.

Indoneisa sendiri pada peta perdagangan global berada pada urutan ke-25 dengan nilai

ekspor sebesar USD 4,6 miliar pada tahun 2014. Untuk nilai ekspor dunia selengkapnya

dapat dilihat pada tabel 2.6 berikut ini.

Page 21: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 21

Tabel 2.1 Nilai Ekspor Dunia HS 71 tahun 2011 – 2015

Sedangkan untuk impor produk dengan kode HS 71 ini, perdagangan dunia

mengalami peningkatan dan juga penurunan pada periode 2011 hingga 2015. Perdagangan

impor pada tahun 2011 mencatatkan angka sebesar US$ 567 miliar, kemudian pada tahun –

tahun berikutnya naik menjadi US$ 674 miliar pada tahun 2012 dan US$ 712 miliar pada

tahun 2013. Namun pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi US$ 596 miliar.

Negara Swiss menjadi penyumbang impor paling besar pada tahun 2015 dengan nilai impor

sebesar US$ 86 miliar, kemudian diikuti oleh Hongkong dengan nilai sebesar US$ 71 miliar

dan Amerika Serikat dengan nilai impor sebesar US$ 60 miliar. Korea Selatan berada pada

urutan ke -21 dengan nilai impor sebsar US$ 3,5 miliar pada tahun 2015.

Tabel 2.2 Nilai Impor Dunia produk HS 71 tahun 2011 – 2015

Page 22: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 22

2.2. Perkembangan Perhiasan di Korea Selatan

Perkembangan perhiasan di Korea Selatan tidak terlepas dari kegemaran penduduk

Korea Selatan terhadap barang mewah dan barang bermerek. Oleh karena kecintaan

mereka terhadap barang mewah ini, sebagian besar masyarakat dari kalangan muda hingga

dan Industri furnitur Korea Selatan menurut data yang di perolah daritua tidak segan untuk

menghabiskan pendapatan mereka untuk memenuhi keinginan memiliki barang mewah. Hal

ini dapat terlihar dari diagram consumer spending confident masyarakat Korea Selatan yang

memiliki kecenderungan tinggi.

Sumber : www.tradingeconomics.com

Gambar 2.6 Consumer Spending Confident di Korea Selatan

Berdasarkan gambar diatas, tingkat pengeluaran konsumen pada bulan Maret 2016

mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya pada tahun yang sama. Peningkatan ini

menunjukkan adanya stabilitas pendapatan masyarakat sehingga potensi pengeluaran

konsumen juga semakin tinggi.

Segmentasi perhiasan di Korea Selatan terbagi menjadi tiga kelompok, kelompok

tersebut adalah

a. Remaja (Low-end Consumen)

Untuk konsumen pada kelompok remaja ini pada umumnya lebih menyukai aksesori

yang sedang tren dengan harga terjangkau.

b. Kawula Muda (Low-end to mid Consumen)

Page 23: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 23

Kelompok ini berusia antara 20 hingga 30 tahun. Pada kelompok ini, perhiasan bukan

lagi sekedar aksesori, melainkan sudah menjadi suatu kebutuhan. Perhiasan seperti jam

tangan, kalung dan cincin merupakan kegemaran dikalangan kelompok ini.

c. Dewasa (High-end Consumen)

Kalangan ini bisa dikategorikan pada usia 30 keatas dan didominasi oleh masyarakat

menegah atas yang menyukai desaigner branded goods dan mayoritas berbelanja di

pusat berbelanjaan mewah.

Namun, pasar untuk high-end goods sudah mulai merambah ke kalangan kaum

muda dikarenakan porsi pengeluaran mereka untuk barang mewah hampir setara

dengan kebutuhan primer.

Sedangkan untuk retail perhiasan di Korea Selatan, persaingan dipimpin oleh

Richemont Korea Ltd, yang menawarkan berbagai macam merek perhiasan asing untuk

kalangan VIP, salah satunya Cartier Maison, Dior, Van Cleef, dan Arpels dimana ketiga merek

ini sedang naik daun di pasaran. Romanson CO Ltd di posisi kedua juga mampu memimpin

pasar dengan merek utama J.Estina dimana mengalami peningkatan penjualan dari tahun –

tahun sebelumnya. Berbagai merek asing lainya, seperti Tiffany, Chanel, Bvlgari, dan

Damiani juga terus mengalami peningkatan yang cepat setiap tahunnya. Bahkan diantara

merek - merek tersebut tidak hanya memfokuskan pangsa pasar mereka untuk kalangan

atas saja tetapi juga merambah kalangan menengah dengan menyediakan produknya di

beberapa outlet-outlet kecil.

Sementara itu retail fesyen lokal, seperti Samsung dan LG Fashion juga turut

berpartisipasi dalam menawarkan perhiasan ke pasaran. Untuk kalangan menengah, produk

perhiasan yang terbuat dari perak (silver) cukup mendominasi khususnya bagi mereka yang

memiliki ketertarikan dengan metal putih (white metal). Permintaan produk perak juga

tidak kalah dengan permintaan perhiasan produk emas mengingat perhiasan perak juga

memiliki desain dan keunikan tersendiri. Selain itu, faktor harga juga menentukan

keputusan pembeli yaitu masyarakat Korea khususnya penduduk di kalangan menengah.

Secara khusus, terdapat tren pada produk aquamarine silver ring yang populer event khusus

seperti white day.

Selain itu juga perkembangan dan tren pasar perhiasan di Korea Selatan dapat dilihat

dari beberapa faktor, seperti

Page 24: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 24

a. Pola Konsumsi Masyarakat yang terpolarisasi

Perhiasan berbahan murah, seperti perak dan Kristal menjadi pilihan kalangan

menengah bawah dikarenakan semakin melonjaknya harga emas di pasaran.

b. Perhiasan sebagai aspek yang berkaitan dengan fesyen

Pengunaan perhiasan dalam dunia fesyen sudah semakin intens. Ketika harga emas

tidak lagi memenuhi kepuasan konsumen, maka bisa dikatakan bahwa perhiasan

berbahan murah memiliki prospek bisnis yang cerah karena mayoritas konsumen

merupakan kaum muda dan remaja.

c. Meningkatnya Jumlah Konsumen Pria

Dalam beberapa tahun terakhir, maraknya konsumen pria yang membeli produk kaum

hawa menandakan adanya kesetaraan gender dalam praktek konsumsi masyarakat.

Menurut salah satu online shopping mall terbesar di Korea, Interpark, penjualan

aksesoris untuk pria terus mengalami peningkatan sebesar 20%.

2.3. Tren Impor Perhiasan di Korea Selatan

Kecenderungan impor Korea Selatan untuk produk perhiasan dalam 5 (lima) tahun

terakhir menunjukkan penurunan. Pada tahun 2011 nilai impor Korea Selatan mencatatkan

angka sebesar US$ 4,6 miliar. Pada tahun – tahun berikutnya mengalami penurunan, yakni

sebesar US$ 3,8 miliar pada tahun 2012 dan US$ 3,6 miliar pada tahun 2013. Pada tahun

2014 mengalami peningkatan menjadi US$ 3,7 miliar, namun pada tahun 2015 mengalami

penurunan kembali menjadi US$ 3,5 miliar.

Tabel 2.3 Nilai impor HS 71 Korea Selatan Tahun 2011 – 2015

Page 25: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 25

Sedangkan untuk impor produk turunan HS 71, pada tahun 2015 didominasi oleh

produk dengan kode HS 7108, HS 7112 dan HS 7110. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada

tabel 2.4 di bawah ini.

Tabel 2.4 Nilai impor HS 71 dan turunannya Tahun 2011 – 2015

Page 26: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 26

2.4. Kebijakan Tariff

Berdasarkan kebijakan ASEAN - Korea FTA, tarif untuk produk perhiasan dengan kode

HS 71 dari Indonesia adalah sebagai berikut :

Tabel 2.5 Pengenaan Tariff Produk HS 71 berdasarkan FTA

Page 27: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 27

Page 28: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 28

Page 29: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 29

Page 30: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 30

Menurut situs www.custom.go.kr produk dengan kode HS 71 untuk tariff ASEAN-FTA

dikenakan bea tarif sebesar 0 (nol). Dan menurut situs www.kita.org untuk produk

perhiasan dari Indonesia ini tidak memerlukan Consolidated Public Notice dan Custom

Clearances.

2.5. Strategi Memasuki Pasar

Untuk masuk ke pasar Korea Selatan memiliki tantangan tersendiri. Oleh karena itu

strategi yang efektif diperlukan oleh pengusaha Indonesia untuk mengatasi tantangan

tersebut. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain adalah :

Page 31: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 31

A. Melakukan Kerja sama dengan Perusahaan Lokal

Melakukan kerja sama dengan perusahaan lokal merupakan salah satu strategi untuk

bisa masuk ke pasar Korea Selatan, selain kerjasama dengan perusahaan lokal, strategi

lain yang dapat dilakukan antara lain adalah :

Direct Entry

Sebuah tenan perlu menyiapkan toko sendiri di sebuah department store, di jalan

atau di pusat perbelanjaan.

Joint Venture

Sebuah perusahaan dapat membuat persetujuan joint venture dengan retailer lokal.

Secara umum ada 3 pemain utama department store di Korea Selatan (Lotte

Shopping, Shinsaegae, Hyundai Department Store Group)

Franchise

Perusahaan asing dapat masuk ke Korea Selatan dengan membuat perjanjian

kerjasama franchise dengan lokal retailer atau pusat grosir.

Agent / Distributor

Penjualan dilakukan melalui agen atau distributor yang akan mendistribusikan

merek. Biasanya, hal ini dilakukan oleh perusahaan skala kecil atau menengah

dengan portfolio merek yang berbeda-beda.

Direct Sales

Perusahaan bisa melakukan penjualan langsung dengan mendirikan retail individu.

B. Meningkatkan Kualitas Produk

Korea Selatan memberlakukan peraturan yang ketat dalam memutuskan produk

impor, seperti :

Kualitas bahan baku

Kebersihan produk

Proses produksi

C. Mencari informasi terkini dari organisasi terkait di Korea Selatan

Asosiasi di Korea Selatan yang berhubungan dengan produk HS 71 adalah

Korea Jewellers Association (www.jewelkorea.org)

Page 32: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 32

Korea Jewelry Business News (www.diamonds.co.kr)

Korea Diamond Association (www.kda88.com)

The Previous Metal Analysis and Gem Trade Laboratory of Korea

(www.hallmark.or.kr)

Korean Gem Trade Association (www.kqta.co.kr)

D. Berpartisipasi dalam berbagai pameran

Pengusaha Indonesia perlu mencari informasi mengenai pameran yang

berhubungan dengan komoditas mereka, baik itu di dalam negeri maupun di luar

negeri. Kemudian yang harus dilakukan adalah mendaftar untuk ikut berpartisipasi di

pameran tersebut, baik sebagai exhibitor maupun hanya sebagai visitor.

Pameran yang berhubungan dengan produk HS ini adalah

Korea International Jewelry & Watch Fair - JEWELRY FAIR KOREA

Seoul Gift Show (www.seoulgiftshow.com)

The Wedding Exhibition Korea (www.seoulfairs.com)

Seoul Essence Wedding Fair (www.esswedding.co.kr)

Import Goods Fair / Household Exhibition (www.koima.or.kr)

Gambar 2.7 Jewelry Fair Korea 2014

Dengan menjadi peserta pameran, pengusaha Indonesia dapat memperkenalkan

produknya dan menjalin relasi sebanyak mungkin. Dengan mengikuti pameran juga

Page 33: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 33

mempunyai keuntungan yaitu perusahaan terdaftar di dalam katalog bisnis yang dapat

dijadikan referensi untuk perdagangan internasional.

E. Mempelajari budaya perusahaan Korea Selatan

Jika ingin melakukan bisnis ke negara lain, kiranya adalah sebuah aset yang

bermanfaat untuk mengetahui serta mempelajari budaya negara tersebut. Dengan

memiliki pengetahuan tentang sejarah, bahasa, kultur, cara hidup, terlebih lagi kultur

berbisnis Korea Selatan, akan mempermudah produsen maupun eksportir Indonesia

untuk berhubungan bisnis dengan rekan Korea Selatan. Selain mengetahui dan

mempelajari hal-hal seperti diatas, pengetahuan lebih jauh tentang pasar Korea Selatan

juga sangat penting sehingga dapat memahami permintaan dan tren pasar.

F. Menjalin Kerjasama dengan perwakilan dagang di luar negeri

Pengusaha Indonesia harus aktif dalam mencari informasi mengenai pasar Korea

Selatan, pencarian informasi ini dapat dilakukan dengan cara menghubungi Perwakilan

Dagang Luar Negeri Indonesia di Korea Selatan dalam hal ini Kedutaan Besar RI dan

Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan.

G. Memiliki Website perusahaan

Korea merupakan Negara yang memiliki jaringan internet tercepat di dunia dan

orang-orang Korea cenderung untuk mencari informasi melalui internet. Salah satu cara

efektif dalam memperkenalkan produk maupun perusahaan secara global adalah

memiliki website. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

menampilkan informasi di website perusahaan, yaitu :

Profil perusahaan, produk dan segala informasi ditampilkan dengan tata bahasa yang

jelas dan harus ada pilihan bahasa dalam bahasa Inggris.

Memiliki e-mail resmi perusahaan.

Perusahaan harus memberi respon dengan cepat apabila ada permintaan dari calon

konsumen baik melalui e-mail maupun media komunikasi lainnya seperti telepon

atau faksimili.

Page 34: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 34

3. Regulasi Produk Perhiasan di Korea Selatan

3.1. Kebijakan Impor Produk Perhiasan di Korea Selatan

Indonesia adalah salah satu negara ASEAN dan ikut menandatangai perjanjian FTA,

sehingga menurut KCS (Korea Customs Service) tariff rate untuk produk dengan kode HS 71,

adalah 0 (nol). Menurut situs www.kita.org, produk dengan kode HS 71 ini tidak

memerlukan Customs Clearence dan konsolidasi umum publik dari Pemerintahan Korea

untuk ekspor ke Korea Selatan.

3.2. Peraturan Umum

Untuk mengekspor komoditi perhiasan ini, eksportir perlu memperhatikan dua

ketentuan utama yang berkaitan dengan “Quality Control and Safety Management of

Industrial Products Act” dan “Measures Act” . Berikut ini adalah keterangan mengenai

ketentuan ekspor perhiasan :

1. Quality Control and Safety Management of Industrial Products Act

a. Jenis Logam Mulia dan Kandungannya

b. Marking

Page 35: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 35

2. Measures Act

Selain itu juga disarankan pula dalam pemberian lebel, produk di berikan stempel

cap “Hallmark” untuk meyakinkan kualitas perhiasan kepada konsumen. Ada tiga jenis cap

Hallmark, yakni Taegeuk (대국), Mugunghwa (무궁화), dan Gold Hallmark.

3.3. Prosedur Impor (Import Procedures)

Berikut ini adalah prosedur impor ke Korea Selatan menurut laman

www.customs.go.kr.

Page 36: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 36

Sumber : http://www.customs.go.kr

Gambar 3.1 Diagram Prosedur Impor ke Korea Selatan

3.4. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence)

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Indonesia sebagai anggota ASEAN yang ikut

menandatangani FTA bersama dengan Korea Selatan diharuskan mengikuti import clearence

FTA. Berikut ini adalah prosedur tersebut :

Sumber : http://www.customs.go.kr

Gambar 3.2 Diagram Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA

3.5. Standarisasi produk di Korea Selatan

Korea Selatan memberlakukan standar nasional yang disebut Korean Standards (KS).

Standar ini di keluarkan oleh Korean Agency for Technology and Standard (KATS) dan di

publikasi oleh Korean Standards Association (KSA). Selain itu ada beberapa Standar

Page 37: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 37

Internasional yang dapat menjadi acuan untuk produk impor di Korea Selatan. Adapun

standar internasional yang dapat menjadi acuan tersebut adalah :

- ISO (International Standardization Organization)

- IEC (International Electrotechnical Commission)

- ASTM (American Society of Testing Materials)

- EN (European Norm)

- DIN (Deusche Industrie Norm)

- NF (Normes Francaises)

Korean Agency for Technology and Standards (KATS) adalah lembaga standarisasi

nasional di Korea Selatan. Sistem standarisasi Korea memiliki dua stuktur, yaitu technical

regulations (mandatory standards) yang dibuat oleh kementrian dan lembaga pemerintah,

dan voluntary standards yang ditetapkan oleh KATS. Korean Standards Association

(KSA) adalah distributor resmi dari Korean Industrial Standard (KS) yang dapat dibeli melalui

laman Korean Standards Service Network (KSSN).

Untuk dapat di impor ke Korea Selatan, pemerintah Korea Selatan mewajibkan

eksportir maupun importir perhiasan untuk melakukan uji keamanan produk yang berada

dibawah pegawasan Quality Management and Safety Control of Industrial Products Act,

khusunya untuk beberapa produk yang belum ataupun kurang memenuhi standar

keamanan dalam proses produksi, untuk selanjutnya memperoleh sertifikasi kelayakan

produk sebelum deklarasi custom.

Untuk memenuhi proses sertifikasi Korea Product Safety (KPS) atau Korea

Certification (KC), eksportir harus terlebih dahulu mengajukan formulir kepada agen inspeksi

khusus, seperti Ministry of Knowledge Economy dan Korean Agency for Technology and

Standards dimana bisa dikirim melalui perwakilan resmi di Korea Selatan. Formulir tersebut

nantinya akan diikutsertakan dengan tes produk dan inspeksi pabrik.

Setelah semua proses sertifikasi berhasil dilakukan, perhiasan yang mendapatkan KC

mark kemudian dapat memasuki pasar Korea Selatan. Perlu diingat juga bahwa sertifikasi ini

harus diperbaharui setiap tahunnya melalui inspeksi berkala.

Selain itu ada beberapa instansi yang dapat membantu dalam pengurusan dokumen

dan pengujian. Sebagai contoh, salah satu instansi yang dapat membantu untuk

mendapatkan sertifikat tersebut adalah Intertek. Intertek dapat membantu untuk

Page 38: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 38

melakukan pengujian keamanan produk dengan standar Korea yang berlaku. Kemudian

Intertek membuatkan laporan hasil pengujian dan menyerahkan semua dokumen yang

relevan kepada KATS untuk mendapatkan KC Mark. Setelah menerima sertifikasi dari KATS,

produsen berwenang untuk membubuhkan tanda KC pada produk. Dengan adanya tanda KC

ini, konsumen dapat untuk mengenali dan memilih produk untuk keselamatan mereka,

kualitas, kesehatan dan ramah lingkungan.

Intertek akan melakukan inspeksi tindak lanjut tahunan untuk memastikan produk

anda terus menjadi sesuai dengan standar yang sesuai. Untuk melihat persyaratan lainnya

dapat mengunjungi lama Intertek yaitu www.intertek.com. Intertek juga dapat membantu

memenuhi persyaratan mengenai pelabelan, seperti :

Produsen / Importir

Negara Asal

Instruksi perawatan

Alamat & Nomor Telepon dari Labeler

Diproduksi Tanggal & Ukuran

Gambar 3.3 Tanda Sertifikasi Standar Korea

Diagram di bawah ini memberikan informasi mengenai prosedur untuk mendapatkan

serifikat untuk produk barang.

Page 39: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 39

Sumber : http://www.customs.go.kr/

Gambar 3.4 Diagram Prosedur Mendapatkan Sertifikasi untuk produk Barang

Page 40: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 40

4. Informasi Penting

4.1. Perwakilan Korea Selatan di Indonesia

Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia

Nama Perwakilan Alamat

1 Kedutaan Besar Korea Selatan,

Jakarta

Jl. Jenderal Gatot Subroto

Kav. 57 Jakarta Selatan 12950

Tel : (+62)-21-2967-2555

Fax : (+62)-21-2967-2556 / 2557

E-mail : [email protected]

2 KOTRA

(Korea Trade Promotion

Corporation)

Jakarta

Wisma GKBI, 21F Suite 2102

Jl. Jendral Sudirman Kav. 28, Jakarta 10210,

Indonesia

Tel : (+62)-21-574-1522

Fax: (+62)-21-572-2187

E-mail : [email protected]

3 KOICA

(Korea International Cooperation

Agency) Jakarta

Jl. Gatot Subroto No.58, Jakarta Selatan

12930,

Indonesia

4.2. Perwakilan Indonesia di Korea Selatan

Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan

No Nama Perwakilan Alamat

1 Kedutaan Besar Republik Indonesia

untuk Korea Selatan

di Seoul

55 Yeoeuido-dong, Yeongdeungpo-gu,

Seoul 150-010, Republik Korea

Telp : (02)-783-5675/77

(02)-783-5371 atau 72

Fax : (02)-780-4280

E-mail : [email protected]

Page 41: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 41

Website : www.indonesiaseoul.org / atdag-

[email protected]

2 Indonesian Trade and Promotion

Center (ITPC)

Busan

1st floor, #103 Korea Express Building

1211-1 Choryang-dong, Dong-gu, Busan

Korea Selatan

Telp : 82-51-441-1708

Fax : 82-51-441-1629

E-mail :[email protected]

Website :www.itpc-busan.kr

4.3. Perusahaan Importir Perhiasan di Korea Selatan

Tabel 4.3 Daftar nama perusahaan Importir Perhiasan di Korea Selatan

No Nama Perusahaan Keterangan

1 Woosung Jewelry MFG., Co. CEO : Kyeong-chol Park

215-44 Yeongdung-dong, Iksan-si, Jeollabuk-do

Korea

Tel : + 82 - 63 – 8353491

Fax : + 82 - 63 - 8352366

2 Samshin Diamonds Co CP : Shin Myeong Sook

Samsin Building, Sinsa-dong, Gangnam-gu

Seoul KOREA

Tel : 82-2-512-8484

Fax : 82-2-6540-2779

Website : http://www.samshin.co.kr/

3 Elca Korea Ltd

Meritz Tower 9F, 382 Gangnam-daero,

Gangnam-gu, Seoul KOREA

Tel : 82-2-3440-2600

Website : www.elcakorea.com

4 Taekwang Jewelry Co,. Ltd CP : Chang Gil, Ann

21, Buchang-dong, Jung-gu, Seoul, 100-080

Page 42: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 42

KOREA

Tel : 82-2-753-9890

Fax : 82-2-753-2224

5 Silla Jewelry Co,. Ltd CP : Yoon Hee Chung

191-27 Young Deung-Dong, Iksan-City Jeonbuk,

Republic of Korea.

Tel : 82 - 63 - 8333310

Fax : 82 - 63 - 8333313

6 Gembros Jewelry Co,. Ltd CP : Brendan Park Kim

Queens Vill 15-6, Nonhyeon 1-dong, Gangnam-

gu, Seoul, Korea

Tel : 82-2-517-5728

Fax : 82-2-511-6870

Email : [email protected]

Website : www.gembros.co.kr

7 Gemco Jewelry Co,. Ltd CP :Park Ok Sub

Gangbuk Union Bldg., 239, Beon 3-dong,

Gangbuk-gu, Seoul, South Korea

Tel : 82-2-981-7400

Fax : 82-2- 989-5216

Website : www.igemco.co.kr

Page 43: Download [3.88 MB]

MARKET BRIEF PERHIASAN ITPC BUSAN 43

DAFTAR PUSTAKA

Website :

www.foreign-trade.com/reference/hscode.cfm

www.kbriseoul.kr

www.kita.org

www.trademap.org

www.standardsportal.org/

www.customs.go.kr

www.akfta.asean.org

http://data.worldbank.org/country/korea-republic

http://data.worldbank.org/

www.tradingeconomics.com

www.kosis.kr

www.kesis.net

www.kats.go.kr

www.intertek.com