Upload
amir-sembiring
View
238
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
1/30
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah institusi tempat memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dengan tujuan penyembuhan penyakit serta terhindar
dari kematian atau kecacatan. Dalam melaksanakan fungsinya rumah sakit
harus pula mengendalikan atau meminimalkan risiko baik klinis maupun
non klinis yang mungkin terjadi selama proses pelayanan kesehatan
berlangsung, sehingga terlaksana pelayanan yang aman bagi pasien.
Oleh karena itu keselamatan pasien di rumah sakit merupakan prioritas
utama dalam semua bentuk kegiatan di rumah sakit. Untuk mencapai
kondisi pelayanan yang efektif, efisien dan aman bagi pasien, diperlukan
komitmen dan tanggung jawab yang tinggi dari seluruh personil pemberi
pelayanan di rumah sakit sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.
Selanjutnya kerjasama para Profesional Pemberi suhan !PP" pasien
merupakan prasyarat untuk mencapai tujuan tersebut dan dilengkapi
dengan komunikasi yang baik. #idak dapat dipungkiri bahwa peranan
dokter sebagai ketua tim sangat besar dan sentral dalam menjaga
keselamatan pasien, karena semua proses pelayanan berawal dan
ditentukan oleh dokter.
Sebagai instrumen monitoring dan e$aluasi maka tidak kalah pentingnya
faktor catatan medis yang lengkap dan baik, dimana semua proses
pelayanan terhadap pasien direkam secara real time dan akurat. pabila
terjadi sengketa medis maka rekam medis ini benar benar dapat menjadi
alat bukti bagi rumah sakit bahwa proses pelayanan telah dijalankan
dengan benar dan sesuai prosedur, atau kalau terjadi sebaliknya dapat pula berfungsi sebagai masukan untuk memperbaiki proses pelayanan yang ada.
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
2/30
Salah satu elemen dalam pemberian asuhan kepada pasien (patient care)
adalah asuhan medis. suhan medis diberikan oleh dokter yang dalam
standar keselamatan pasien disebut DP%P & Dokter Penanggung %awab
Pelayanan.
Pengaturan tentang DP%P sangat diperlukan dalam pelaksanaan asuhan
medis di rumah sakit untuk menghindari kemungkinan terjadinya
pelayanan yang kurang baik karena terjadinya duplikasi, interaksi obat
yang kurang terkontrol, kontra indikasi, ketidak jelasan peranan dokter
bila hanya diminta pendapat saja, dll.
Panduan ini disusun untuk memudahkan rumah sakit mengelola
penyelenggaraan asuhan medis oleh DP%P dalam rangka memenuhi
Standar kreditasi Rumah Sakit $ersi '()'.
TUJUAN
Tujuan Umum &
*eningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien rumah sakit .
Tujuan Khusus &
). *emberikan perlindungan kepada pasien agar memperoleh asuhan
medis yang terbaik.
'. *emberikan kemudahan kepada rumah sakit untuk mengelola
penyelengggaraan asuhan medis oleh DP%P dalam rangka memenuhi
Standar kreditasi Rumah Sakit $ersi '()'.
+. *emberikan panduan dan kejelasan tentang peranan DP%P.
. *emberikan panduan dan kejelasan tentang mekanisme koordinasi
dan kerjasama tim dalam memberikan asuhan kepada pasien di rumah
sakit .
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
3/30
SASARAN :
). Para Direktur Rumah Sakit dan Para *anajer Pelayanan di Rumah sakit
'. -omite *edis
+. Para dokter pemberi asuhan medis di rumah sakit
. -elompok profesi medis Staf medis /ungsional.
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
4/30
BAB II
RUANG LINGKUP
Pedoman ini berlaku pada semua lini pelayanan rumah sakit yang
meliputi & emergensi, rawat jalan, rawat inap, ruang tindakan, ruang
perawatan khusus !01U,21U,2emodialisis".
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
5/30
BAB III
DASAR
). UU no '((3 tentang Rumah Sakit pasal 4 & Rumah Sakit mempunyai
fungsi & huruf b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis
2. UU no '((3 tentang Rumah Sakit pasal '3 Setiap Rumah Sakit
mempunyai kewajiban & huruf r. menyusun dan melaksanakan peraturan
internal Rumah Sakit (hospital by laws)Penjelasan Pasal '3 huruf r & 5ang dimaksud dengan peraturan internal
Rumah Sakit (hospital bylaws) adalah peraturan organisasi Rumah Sakit
(corporate bylaws) dan peraturan staf medis Rumah Sakit (medical staff
bylaw) yang disusun dalam rangka menyelenggarakan tata kelola
perusahaan yang baik (good corporate governance) dan tata kelola klinis
yang baik (good clinical governance). Dalam peraturan staf medisRumah Sakit (medical staff bylaw) antara lain diatur kewenangan klinis
(Clinical Privilege).
+. UU no '3'(( tentang Praktik -edokteran pasal + Pengaturan praktik
kedokteran bertujuan untuk
). memberikan perlindungan kepada pasien6
'. mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang
diberikan oleh dokter dan dokter gigi6 dan
a. memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter
gigi
. UU no '((3 tentang Rumah Sakit pasal + menyatakan rumah sakit
wajib menerapkan Standar -eselamatan Pasien.
4. Permenkes )73)'()) tentang -eselamatan Pasien Rumah Sakit.
7. Pasal 8 Permenkes )73)'()) mengatur hal berikut &
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
6/30
a. Setiap Rumah Sakit wajib menerapkan Standar -eselamatan Pasien
b. Standar -eselamatan Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat !)"
meliputi
0. 2ak pasien6
00. *endidik pasien dan keluarga6
000. -eselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan6
09. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan e$aluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien6
9. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6
90. *endidik staf tentang keselamatan pasien6 dan
900. -omunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien.
8. Pada :ampiran Permenkes )73)'()) pengaturan tentang Standar 0. 2ak
pasien, adalah sebagai berikut &
Standar & Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan
terjadinya insiden.
-riteria &
).). 2arus ada dokter enan!!un! ja"a# e$a%anan.
).'. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana
pelayanan.
).+. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasansecara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana
dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk
kemungkinan terjadinya insiden.
;. Permenkes 844'()) tentang penyelenggaraan -omite *edik di Rumah
Sakit
3. Permenkes )+;'()( tentang Standar Pelayanan -edokteran
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
7/30
)(.Standar kreditasi Rumah Sakit $ersi '()', -omisi kreditasi Rumah
Sakit
)).-ode
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
8/30
). DP%P !Dokter Penanggung %awab Pelayanan" & adalah seorang dokter,
sesuai dengan kewenangan klinisnya terkait penyakit pasien,
memberikan asuhan medis lengkap !paket" kepada satu pasien dengan
satu patologi penyakit, dari awal sampai dengan akhir perawatan di
rumah sakit, baik pada pelayanan rawat jalan dan rawat inap. suhan
medis lengkap artinya melakukan asesmen medis sampai dengan
implementasi rencana serta tindak lanjutnya sesuai kebutuhan pasien.
'. Pasien dengan lebih dari satu penyakit dikelola oleh lebih dari satu
DP%P sesuai kewenangan klinisnya, dalam pola asuhan secara tim atau
terintegrasi. 1ontoh & pasien dengan Diabetes *ellitus, -atarak dan
Stroke, dikelola oleh lebih dari satu DP%P & Dokter Spesialis Penyakit
Dalam, Dokter Spesialis *ata dan Dokter Spesialis Saraf.
+. DP%P Utama & bila pasien dikelola oleh lebih dari satu DP%P, maka
asuhan medis tsb dilakukan secara terintegrasi dan secara tim diketuai
oleh seorang DP%P Utama. Peran DP%P Utama adalah sebagai
koordinator proses pengelolaan asuhan medis bagi pasien ybs !A-etua
#imA", dengan tugas menjaga terlaksananya asuhan medis
komprehensif @ terpadu @ efektif, demi keselamatan pasien melalui
komunikasi efektif dengan membangun sinergisme dan mencegah
duplikasi
. Dokter yang memberikan pelayanan interpretatif, misalnya memberikan
uraian data tentang hasil laboratorium atau radiologi, tidak dipakaiistilah DP%P, karena tidak memberikan asuhan medis yang lengkap.
4. suhan pasien (patient care) diberikan dengan pola Pelayanan
=erfokus pada Pasien (Patient Centered Care), dan DP%P merupakan
-etua (Team Leader) dari tim yang terdiri dari para professional
pemberi asuhan pasien staf klinis dengan kompetensi dan kewenangan
yang memadai, yang a.l. terdiri dari dokter, perawat, ahli giBi, apoteker,
fisioterapis dsb.
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
9/30
7. *anajer Pelayanan Pasien & adalah professional di rumah sakit yang
melaksanakan manajemen pelayanan pasien, yaitu proses kolaboratif
mengenai asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi asuhan, e$aluasi
dan ad$okasi untuk opsi dan pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan
pasien dan keluarganya yang komprehensif, melalui komunikasi dan
sumber daya yang tersedia sehingga memberi hasil !outcome" yang
bermutu dengan biaya@efektif.
BAB &
PELA'ANAN KESEHATAN DI RU(AH SAKIT
Dalam UU '((3 pasal 4 huruf b, dinyatakan bahwa pelayanan
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
10/30
kesehatan di rumah sakit adalah pelayanan kesehatan yang paripurna
tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
Pada penjelasan pasal 4 huruf b, disebutkan & yang dimaksud dengan
pelayanan kesehatan paripurna tingkat kedua adalah upaya kesehatan
perorangan tingkat lanjut dengan mendayagunakan pengetahuan dan
teknologi kesehatan spesialistik. 5ang dimaksud dengan pelayanan
kesehatan paripurna tingkat ketiga adalah upaya kesehatan perorangan
tingkat lanjut dengan mendayagunakan pengetahuan dan teknologi
kesehatan sub spesialistik. Dengan demikian asuhan medis kepada
pasien diberikan oleh dokter spesialis.
BAB &I
PELA'ANAN BER)*KUS PADA PASIEN
(PATIENT CENTERED CARE)
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
11/30
suhan pasien dalam standar akreditasi rumah sakit $ersi '()' harus
dilaksanakan berdasarkan pola Pelayanan =erfokus pada Pasien (Patient
Centered Care), asuhan diberikan berbasis kebutuhan pelayanan pasien.
Pasien adalah pusat pelayanan, dan Profesional Pemberi suhan !PP"
diposisikan mengelilingi pasien.
PP adalah tenaga kesehatan yang secara langsung memberikan asuhan
kepada pasien, a.l. dokter, perawat, bidan, ahli giBi, apoteker,
fisioterapis, analis, radiographer dsb., dengan kompetensi yang
memadai, sama pentingnya pada kontribusi profesinya, masing@masing
menjalankan tugas mandiri, kolaboratif dan delegatif. PP memberikan
asuhan yang terintegrasi dalam satu kesatuan sebagai tim interdisiplin
dengan kolaborasi interprofesional. DP%P dalam tim adalah sebagai
ketua tim atau pemimpin klinis (Clinical leader), melakukan koordinasi,
sintesis, re$iew dan mengintegrasikan asuhan pasien.
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
12/30
PP melaksanakan asuhan pasien dalam ' proses, sesmen pasien dan
0mplementasi rencana termasuk monitoring. sesmen pasien terdiri dari +
langkah &
). Pengumpulan 0nformasi, a.l. anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan lain penunjang, dsb
'. nalisis informasi, menghasilkan kesimpulan a.l. masalah, kondisi,
diagnosis, untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien
+. *enyusun rencana pelayanan Care Plan, untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan pasien
0mplementasi rencana serta monitoring adalah pemberian pelayanannya.
Pencatatannya dilakukan dengan metode SOP pada 1atatan
Perkembangan Pasien #erintegrasi.
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
13/30
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
14/30
sas & nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan,
keseimbangan, serta perlindungan dan keselamatan pasien
-aidah dasar moral &
o *enghormati martabat manusia (respect for person)
o =erbuat baik (beneficence)
o #idak berbuat yang merugikan (non-maleficence)
o -eadilan (jstice).
#ujuan &
o memberikan perlindungan kepada pasien
o mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medik
o memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter, dan
dokter gigi.
#umpuan dasar kompetensi dokter mengacu kepada Standar
-ompetensi Dokter 0ndonesia !S-D0" !Perkonsil Co )) #ahun
'()' tentang Standar -ompetensi Dokter 0ndonesia" yang
adalah &
). Profesionalitas yang :uhur
'. *awas Diri dan Pengembangan Diri
+. -omunikasi
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
15/30
BAB &II
KE+ENANGAN KLINIS DAN E&ALUASI KINERJA
). Setiap dokter yang bekerja di rumah sakit yang melakukan asuhan
medis, termasuk pelayanan interpretatif !a.l. DrSp P-, DrSp P, DrSp
Rad dsb", harus memiliki S- dari Direktur -epala Rumah Sakit
berupa Surat Penugasan -linis SP- (Clinical appointment), dengan
lampiran Rincian -ewenangan -linis R-- (Clinical Privilege).Penerbitan SP- dan R-- tsb harus melalui proses kredensial dan
rekredensial yang mengacu kepada Permenkes 844'()) tentang
penyelenggaraan -omite *edik di Rumah Sakit.
'. Regulasi tentang e$aluasi kinerja profesional DP%P ditetapkan
Direktur dengan mengacu ke Permenkes 844'()) tentang
penyelenggaraan -omite *edik di Rumah Sakit dan Standar
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
16/30
kreditasi Rumah Sakit $ersi '()', khususnya =ab -PS !-ualifikasi
dan Pendidikan Staf".
BAB &III
PENUNJUKAN DPJP DAN PENGEL*(P*KAN STA)
(EDIS
). Regulasi tentang penunjukan seorang DP%P untuk mengelola seorang
pasien, pergantian DP%P, selesainya DP%P karena asuhan medisnya
telah tuntas, ditetapkan Direktur -epala Rumah Sakit. Penunjukan
seorang DP%P dapat a.l. berdasarkan permintaan pasien, jadwal
praktek, jadwal jaga, konsulrujukan langsung. Pergantian DP%P perlu
pengaturan rinci tentang alih tanggung jawabnya. #idak dibenarkan
pergantian DP%P yang rutin, contoh & pasien ditangani setiap minggu
dengan pola hari Senin oleh DrSp PD >, hari Rabu DrSp PD 5, hari
Sabtu DrSp PD 6 karena hal tersebut akan mengakibatkan tidak
adanya kontinuitas pelayanan.
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
17/30
'. Regulasi tentang pelaksanaan asuhan medis oleh lebih dari satu DP%P
dan penunjukan DP%P Utama, tugas dan kewenangannya ditetapkan
Direktur -epala Rumah Sakit.
+. -riteria penunjukan DP%P Utama untuk seorang pasien dapat
digunakan butir@butir sbb &
a. DP%P Utama dapat merupakan DP%P yang pertama kali mengelola
pasien pada awal perawatan
b. DP%P Utama dapat merupakan DP%P yang mengelola pasien dengan
penyakit dalam kondisi !relatif" terparah
c. DP%P Utama dapat ditentukan melalui kesepakatan antar para DP%P
terkait
d. DP%P Utama dapat merupakan pilihan dari pasien
e. Pada pelayanan 01U maka DP%P Utama adalah 0ntensi$is.
. Pengaturan tentang pengelompokan Staf *edis ditetapkan
diorganisir oleh Direktur sesuai kebutuhan. Pengelompokan dapat
dilakukan a.l. dengan kategori per disiplin !-elompok Staf *edis
=edah, Penyakit Dalam, Radiologi, *ata dsb", kategori penyakit
!-elompok -erja #im -anker Payudara, -anker 1er$iks, dsb",
kategori organ !-elompok -erja #im Serebro$askuler,
-ardio$askuler, Digestif, dsb".
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
18/30
BAB I,
TATA LAKSANA DPJP
). Setiap pasien yang mendapat asuhan medis di rumah sakit baik rawat
jalan maupun rawat inap harus memiliki DP%P
'. Pada unit instalasi gawat darurat, dokter jaga menjadi DP%P pada
pemberian asuhan medis awal penanganan kegawat@daruratan.
-emudian selanjutnya saat dilakukan konsultasi rujuk ditempat (on
side) atau konsultasi lisan kepada dokter spesialis, dan dokter spesialis
tsb memberikan asuhan medis !termasuk instruksi secara lisan" maka
dokter spesialis tsb telah menjadi DP%P pasien ybs, sehingga saat itulah
DP%P telah berganti dari dokter jaga 0?D kepada dokter spesialis tsb.
+. pabila pasien mendapat asuhan medis lebih dari satu DP%P, maka harus
ditunjuk DP%P Utama yang berasal dari para DP%P pasien terkait.
-esemua DP%P tsb bekerja secara tim dalam tugas mandiri maupun
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
19/30
kolaboratif, berinteraksi dan berkoordinasi !dibedakan dengan bekerja
sendiri@sendiri".
. Peran DP%P Utama adalah sebagai koordinator proses pengelolaan asuhan
medis bagi pasien ybs !sebagai A-etua #imA", dengan tugas menjaga
terlaksananya asuhan medis komprehensif @ terpadu @ efektif, demi
keselamatan pasien melalui komunikasi yang efektif dan membangun
sinergisme dengan mendorong penyesuaian pendapat (adjstment) antar
anggota, mengarahkan agar tindakan masing@masing DP%P bersifat
kontributif !bukan inter$ensi", dan juga mencegah duplikasi.
4. #im membuat keputusan melalui DP%P Utama, termasuk keinginan DP%P
mengkonsultasikan ke dokter spesialis lain agar dikoordinasikan melalui
DP%P Utama. -epatuhan DP%P terhadap jadwal kegiatan dan ketepatan
waktu misalnya a.l. kehadiran atau menjanjikan waktu kehadiran, adalah
sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan pasien serta untuk kepentingan
koordinasi sehari@hari.
7. Dibawah koordinasi DP%P Utama , sekurang'nya ada rapat #im yang
melibatkan semua DP%P ybs sesuai kebutuhan pasien6 rumah sakit
diharapkan menyediakan ruangan untuk rapat #im di tempat@tempat
pelayanan, misalnya di Rawat 0nap, 01U, U?D, dll. DP%P Utama juga
bertugas untuk menghimpun komunikasi data tentang pasien .
8. Setiap penunjukan DP%P harus diberitahu kepada pasien dan keluarga,
dan pasien dan keluarga dapat menyetujuinya ataupun sebaliknya.Rumah sakit berwenang mengubah DP%P bila terjadi pelanggaran
prosedur.
;. -oordinasi dan transfer informasi antar DP%P dilakukan secara lisan dan
tertulis sesuai kebutuhan. =ila ada pergantian DP%P pencatatan di rekam
medis harus jelas tentang alih tanggung jawabnya. 2arap digunakan
/ormulir Daftar DP%P ! 1ontoh /ormulir Daftar DP%P terlampir".
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
20/30
3. Pada unit pelayanan intensif DP%P Utama adalah dokter intensifis.
-oordinasi dan tingkatan keikut@sertaan para DP%P terkait, tergantung
kepada sistem yang ditetapkan dalam kebijakan rumah sakit misalnya
sistem terbuka tertutup semi terbuka. =ila rumah sakit memakai sistem
terbuka, gunakan kriteria tsb diatas !lihat =ab 9000".
)(.Pada kamar operasi DP%P =edah adalah ketua dalam seluruh kegiatan
pada saat di kamar operasi tsb.
)).Pada keadaan khusus misalnya seperti konsul saat diatas meja operasi
sedang dioperasi, dokter yang dirujuk tsb melakukan tindakan
memberikan instruksi, maka otomatis menjadi DP%P juga bagi pasien tsb.
)'.Dalam pelaksanaan pelayanan dan asuhan pasien, bila DP%P dibantu oleh
dokter lain !a.l. dokter ruangan, residen" dimana ybs boleh menulis
mencatat di rekam medis, maka tanggung jawab adalah tetap ada pada
DP%P, sehingga DP%P yang bersangkutan harus memberikan super$isi,
dan melakukan $alidasi berupa pemberian paraf tandatangan pada setiap
catatan kegiatan tsb di rekam medis.
)+.suhan pasien dilaksanakan oleh para professional pemberi asuhan yang
bekerja secara tim !A#im 0nterdisiplinA" sesuai konsep Pelayanan /okus
pada Pasien (Patient Centered Care), DP%P sebagai ketua tim (Team
Leader) harus proaktif melakukan koordinasi dan mengintegrasikan
asuhan pasien, serta berkomunikasi intensif dan efektif dalam tim.
#ermasuk dalam kegiatan ini adalah perencanaan pulang (discharge plan)yang dapat dilakukan pada awal masuk rawat inap atau pada akhir rawat
inap !Standar kreditasi Rumah Sakit $ersi '()', =ab P- @ kses ke
Pelayanan dan -ontinuitas Pelayanan dan =ab P @ sesmen Pasien".
).DP%P harus aktif dan intensif dalam pemberian edukasi informasi
kepada pasien dan keluarganya. ?unakan dan kembangkan tehnik
komunikasi yang berempati. -omunikasi merupakan elemen yang
penting dalam konteks Pelayanan /okus pada Pasien (Patient Centered
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
21/30
Care), selain juga merupakan kompetensi dokter dalam area kompetensi
ke + !Standar -ompetensi Dokter 0ndonesia, --0 '()'6 Penyelenggaraan
Praktik -edokteran 5ang =aik di 0ndonesia, --0 '((7"
)4.Pendokumentasian yang dilakukan oleh DP%P di rekam medis harus
mencantumkan nama dan paraf tandatangan. Pendokumentasian tsb
dilakukan a.l. di form asesmen awal medis, catatan perkembangan pasien
terintegrasi 1PP# (!ntegrated note), form asesmen pra anestesisedasi,
instruksi pasca bedah, form edukasiinformasi ke pasien dsb. #ermasuk
juga pendokumentasian keputusan hasil pembahasan tim medis, hasil
ronde bersama multi kelompok staf medis departemen, dsb. ! contoh
/ormulir 1atatan Perkembangan Pasien #erintegrasi dan contoh
/ormulir Perintah :isan terlampir".
)7.Pada kasus tertentu DP%P sebagai ketua tim dari para professional
pemberi asuhan bekerjasama erat dengan *anajer Pelayanan Pasien
("ospital Case #anager), sesuai dengan Panduan Pelaksanaan *anajer
Pelayanan Pasien !dari -RS, edisi 0 '()+", agar terjaga kontinuitas
pelayanan baik waktu rawat inap, rencana pemulangan, tindak lanjut
asuhan mandiri dirumah, kontrol dsb.
)8.Pada setiap rekam medis harus ada pencatatan !kumulatif, bila lebih dari
satu" tentang DP%P, dalam bentuk satu formulir yang diisi secara periodik
sesuai kebutuhan penambahan pengurangan penggantian, yaitu nama
dan gelar setiap DP%P, tanggal mulai dan akhir penanganan pasien, DP%P
Utama nama dan gelar, tanggal mulai dan akhir sebagai DP%P Utama.
Daftar ini bukan berfungsi sebagai daftar hadir. !/ormulir Daftar DP%P,
terlampir".
);.Rumah sakit yang terletak jauh dari kota besar, atau di daerah terpencil,
penetapan kebijakan tentang asuhan medis yang sifatnya khusus agar
dikonsultasikan dengan pemangku kepentingan a.l. -omite *edis,
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
22/30
/akultas -edokteran ybs bagi residen, Organisasi Profesi, 0D0, Dinas
-esehatan, =adan Pengawas Rumah Sakit Propinsi, -olegium dsb.
)3.-eterkaitan DP%P dengan Panduan Praktek -linis lur Perjalanan -linis
1linical Pathway, setiap DP%P bertanggung jawab mengupayakan proses
asuhan pasien !baik asuhan medis maupun asuhan keperawatan atau
asuhan lainnya" yang diberikan kepada pasien patuh pada Panduan
Praktek -linis lur Perjalanan -linis Clinical Pathway yang telah
ditetapkan oleh RS. #ingkat kepatuhan pada Panduan Praktek -linis
lur Perjalanan -linis Clinical Pathway ini akan menjadi objek udit
-linis dan udit *edis.'(.pabila dokter tidak mematuhi lur Perjalanan -linis 1linical Pathway
Panduan Praktek -linik maka harus memberi penjelasan tertulis dan
dicatat di rekam medis.
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
23/30
BAB ,- SUPER&ISI
). Pada proses asuhan medis dimana dilaksanakan oleh DP%P yang dibantu
oleh Staf *edis non DP%P, misalnya Residen !PPDS", Dokter Ruangan
!DR" dsb, maka diperlukan super$isi klinis medis untuk melaksanakan
monitoring dan e$aluasi terhadap asuhan pelayanan klinis yang
dilaksanakan. Super$isi sangat diperlukan untuk memastikan asuhan
pasien aman dan memastikan bahwa koordinasi dan kerjasama tim yang
baik adalah pengalaman belajar bagi para profesional pemberi asuhan,
bahwa pelayanan telah diberikan dengan cara yang efektif, dan juga
untuk kepastian hukum bagi pemegang kewenangan klinisanya.
'. Diperlukan tingkat pengawasan yang konsisten dengan tingkat pelatihan
dan tingkat kompetensi para staf medis yang membantu asuhan medis .
+. Seluruh staf medis yang terlibat dalam asuhan medis memahami proses
super$isi klinis& siapa super$isor dan frekuensi super$isinya termasuk
penandatanganan harian dari semua catatan dan perintah,
penandatanganan rencana asuhan dan kemajuan catatan harian, atau
membuat entri terpisah dalam catatan pasien. Demikian juga, jelas
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
24/30
tentang bagaimana bukti pengawasan yang didokumentasikan, termasuk
frekuensi dan lokasi dokumentasi
. RS memiliki prosedur mengidentifikasi dan memonitor keseragaman
proses super$isi klinis, monitoring dan e$aluasi pelayanan asuhan klinis .
4. pabila super$isi klinis tidak dilaksanakan dengan baik maka akan
menimbulkan potensi untuk terjadinya kejadian yang tidak diharapkan
pada rumah sakit.
7. Super$isi dan umpan balik yang dihasilkan penting untuk mengakuisisi
dan mengembangkan keterampilan klinis dan profesionalisme seluruh
staf medis yang terlibat dalam asuhan medis. Super$isi dilakukan secara
bertahap meningkatkan otoritas dan kemandirian, pengawasan dan umpan
balik .
8. Super$isi yang berlebihan dapat menghambat perkembangan para staf
untuk menjadi praktisi yang kompeten dalam disiplin mereka.
;. RS harus menetapkan kebijakan tentang tingkatan super$isi masing@
masing staf medis non DP%P.
3. #ingkatan Super$isi bagi PPDS dan DR &
Super$isi #inggi Super$isi
*oderat #inggi
Super$isi
*oderat
Super$isi Rendah
Untuk PPDS&
• Proses keputusan
Rencana suhan
#indakan oleh
DP%P• DP%P melakukan
tindakan sendiri,
PPDS
memperhatikan,
membantu
pelaksanaan
tindakan
• Pencatatannya di
rekam medis ttdDP%P dan PPDS
Untuk PPDS&
• Proses keputusan
Rencana
#indakan
disuper$isi olehDP%P
• PPDS melakukan
tindakan, DP%P
mensuper$isi
langsung !onsite"
• Pencatatannya di
rekam medis ttd
PPDS dan DP%P
Untuk PPDS&
• Proses keputusan
Rencana suhan
dilaporkan untuk
persetujuanDP%P, sebelum
tindakan, kecuali
kasus gawat
darurat
• PPDS melakukan
tindakan, DP%P
mensuper$isi
tidak langsung,
sesudahtindakan,
Untuk PPDS&
• Proses keputusan
Rencana oleh
PPDS
• PPDS melakukantindakan,
super$isi DP%P
melalui
komunikasi per
telpon, melalui
laporan per
telpon, laporan
tertulis di rekam
medis• Pencatatannya di
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
25/30
e$aluasi laporan
tindakan
• Pencatatannya di
rekam medis ttd
PPDS dan DP%P
rekam medis
harus di$alidasi
dgn ttd DP%P
• Pada keadaan
khusus, PPDS berada ditempat
terpencil tanpa
DP%P terkait, ttg
proses $alidasi
dibuat kebijakan
khusus oleh RS.
. . Untuk DR&
•Proses sesmenPasien !0P &
Pengumpulan
0nformasi,
nalisis
informasi,
Penyusunan
Rencana" dan
0mplementasinya
dilakukandengan
komunikasi
se!era dengan
DP%P
• Pencatatannya di
rekam medis ttd
DR, $alidasi
oleh DP%P
Untuk DR&
•Proses sesmenPasien !0P &
Pengumpulan
0nformasi,
nalisis
informasi,
Penyusunan
Rencana" dan
0mplementasinya
dilakukandengan
komunikasi
dengan DP%P
• Pencatatannya di
rekam medis ttd
DR, $alidasi
oleh DP%P
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
26/30
BAB ,I
PENUTUP
Untuk dapat memenuhi standar akreditasi rumah sakit $ersi '()', maka
rumah sakit memerlukan regulasi yang adekuat tentang DP%P dalam
pelaksanaan asuhan medis, dan panduan ini merupakan acuan utama bagi
rumah sakit. Diperlukan pengaturan yang spesifik untuk setiap rumah
sakit karena keunikan budaya, situasi dan kondisi setiap rumah sakit,termasuk juga keunikan budaya tenaga medis. Regulasi harus
mencerminkan pengelolaan risiko klinis dan pelayanan berfokus kepada
pasien (patient centered care). Regulasi tsb diatas agar dapat diterapkan
oleh para pemberi asuhan, termasuk DP%P, sehingga terwujud asuhan
pasien yang bermutu dan aman.
:ampiran &
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
27/30
=eberapa formulir terkait DP%P
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
28/30
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
29/30
EEEEE
8/18/2019 DPJP PEDOMAN
30/30
-epustakaan
). Permenkes no )73)'()) tentang -eselamatan Pasien Rumah Sakit
'. UU no '((3 tentang Rumah Sakit
+. UU Co '3 #ahun '(( Praktik -edokteran
. Perkonsil no ))'()' tentang Standar -ompetensi Dokter 0ndonesia
4. Perkonsil no ;'()( tentang -ewenangan #ambahan Dokter Dokter
?igi
7. Permenkes no )+;'()( Standar Pelayanan -edokteran
8. *anual -omunikasi