Upload
lekhuong
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Dr Mohammad Abdul Mukhyi SE MMDr. Mohammad Abdul Mukhyi, SE., MM.
Liberalisasi PersainganLiberalisasi Persaingan
Bagaimana membuat situasi dan kondisi ekonomi menjadiik b i i t M t di di d d imenarik bagi investor. Menurut diagram diamond dari
Porter akan menyebabkan suatu negara dapat mengeksporatau lebih baik mengimpor produk tertentu.
Dasar ekonomi untuk perdagangan :Dasar ekonomi untuk perdagangan : keunggulan komparatif
Hukum Corn adalah tarif, subsidi, dan pembatasan yang ditetapkan oleh Parlemen Britania pada awal abad kesembilan belas untuk menakut nakuti mengimport dansembilan belas untuk menakut-nakuti mengimport danmendorong barang ekspor.
Teori keuntungan komparatip David Ricardo yangTeori keuntungan komparatip David Ricardo, yang melawan terhadap hukum corn, negara yang spesialisasidan berdagang bebas akan bermanfaat bagi semua mitraperdagangan (upah nyata akan naik), bahkan . yang mungkin adalah tentu saja lebih sedikit produsen efisien.
Absolute Advantage versusAbsolute Advantage versus Comparative AdvantageSuatu negara menikmati suatu keuntungan mutlak di atasnegara lain dalam produksi dari suatu produk manakalamenggunakan lebih sedikit sumber daya untukgg ymenghasilkan produk itu dibanding negara lain
Suatu negara menikmati suatu keuntungan komparatipdalam produksi dari suatu produk manakala produk itudapat diproduksi pada suatu biaya yang lebih rendah dalamdapat diproduksi pada suatu biaya yang lebih rendah dalamkaitan dengan barang-barang lain.
Keuntungan dari Keuntungan KemutlakanKeuntungan dari Keuntungan KemutlakanTimbal balik
Yi ld P A Of Wh t A d C ttYield Per Acre Of Wheat And CottonNEW ZEALAND AUSTRALIA
Wheat 6 bushels 2 bushelsWheat 6 bushels 2 bushelsCotton 2 bales 6 bales
Selandia Baru dapat menghasilkan tiga kali gandumdaripada Australia pada satu hentar tanah. dan Australia dapat menghasilkan tiga kali kapasdapat menghasilkan tiga kali kapas.Kita katakan bahwa keduanya mempunyai keuntunganmutlak timbal balik.
Keuntungan dari Keuntungan KemutlakanKeuntungan dari Keuntungan KemutlakanTimbal balik
Mendorong bahwa masing masing negara menentukanMendorong bahwa masing-masing negara menentukantanahnya untuk memperoleh unit produksi gandum dankapas yang sama sebagai ditunjukkan di bawah:
Total Production Of Wheat And Cotton Assuming No Trade, Mutual Absolute Advantage, And 100 Available Acres
NEW ZEALAND AUSTRALIA
Wheat 25 acres x 6 bushels/acre150 bushels
75 acres x 2 bushels/acre150 bushels50 bus e s 50 bus e s
Cotton 75 acres x 2 bales/acre150 bales
25 acres x 6 bales/acre150 bales
Production Possibility Frontiers for Australia and New Zealand Before Trade
Keuntungan dari Keuntungan KemutlakanKeuntungan dari Keuntungan KemutlakanTimbal balik
Suatu persetujuan untuk berdagang 300 bushels gandumuntuk 300 bungkus kapas akan menggandakan kedua-duanya konsumsi kapas dan gandum di kedua negara.
Production and Consumption of Wheat and Cotton after Specialization
PRODUCTION CONSUMPTION
y p g g
PRODUCTION CONSUMPTION
New Zealand Australia New Zealand Australia
Wheat 100 acres x 6 bu/acre600 bushels
0 acres0
300 bushels 300 bushels
C tt 0 acres 100 acres x 6 bales/acre 300 bales 300 balesCotton 0 acres0
100 acres x 6 bales/acre600 bales
300 bales 300 bales
Expanded Possibilities after Tradep
Sebab kedua negara mempunyai keuntungan mutlak diproduksi satu produk, spesialisasi danperdaganganp p , p p g gakan bermanfaat bagi kedua-duanya.
Keuntungan dari keunggulan komparatifKeuntungan dari keunggulan komparatif
Jika setiap negara mempunyai perbandingan keuntunganJ p g p y p g gmutlak di dalam produksi dua jenis barang, Ricardo memberikan argumen bahwa spesialisasi dan perdagangand l h ih b ik k i b l b likadalah masih memberikan keuntungan timbal balik
Jika negara‐negara spesialisasi dalam produksi barang‐J g g p p gbarang yang mana mereka mempunyai keunggulankomparatif, mereka akan memaksimalkan kombinasi
t t k d l k ik b doutput mereka dan mengalokasikan sumberdayanyadegnan sangat efisien
Keuntungan dari keunggulan komparatifMengasumsikan bahwa orang dalam masing‐masingnegara ingin mengkonsumsi kapas dan gandum dalam
g gg p
jumlah yang sama, dan masing‐masing negaramengkonsentrasikan dengan kurva kemungkinanproduksinya, seperti berikutp odu s ya, sepe t be ut
Yield Per Acre of Wheat and Cotton
NEW ZEALAND AUSTRALIA
6 bushels 1 bushelWheat
6 bushels 1 bushel
Cotton 6 bales 3 bales
Keuntungan dari keunggulan komparatif
Total Production of Wheat and Cotton Assuming No Trade and 100 Available Acres
g gg p
NEW ZEALAND AUSTRALIA50 acres x 6 bushels/acre 75 acres x 1 bushels/acre
Wheat 300 bushels 75 bushels
Cotton 50 acres x 6 bales/acre300 bales
25 acres x 3 bales/acre75 bales
Keuntungan dari perdagangan dalam contoh tersebutd d b k d l bdapat digambarkan dalam tiga bagian
Realisasi keuntungan dari perdagangan ketigag p g g gsatu negara mempunya dua keuntungan mutlak
S C i i liStage 1: Countries specialize
STAGE 1
Wheat
New Zealand Australia50 acres x 6 bushels/acre
300 bushels0 acres
0
Cotton 50 acres x 6 bales/acre300 bales
100 acres x 3 bales/acre300 bales
Australia memindahkan semua ladangnya ke produksi kapas. Selandia Barutidak bisa dengan sepenuhnya mengkhususkan di produksi gandum sebabmemerlukan 300 bungkus kapas dan tidak akan mampu mendapatkan cukupkapas dari Australia (jika negara akan mengkonsumsi sejumlah gandum dankapas yang sama)kapas yang sama).
Realisasi keuntungan dari perdagangan ketiga
S
Realisasi keuntungan dari perdagangan ketigasatu negara mempunya dua keuntungan mutlak
Stage 2:
STAGE 2
Wheat
New Zealand Australia75 acres x 6 bushels/acre
450 bushels0 acres
0
Cotton 25 acres x 6 bales/acre150 bales
100 acres x 3 bales/acre300 bales
• New Zaeland akan mentransfer 25 hektar untuk• New Zaeland akan mentransfer 25 hektar untukmemproduksi kapas ke dalam gandum
Realisasi keuntungan dari perdagangan ketiga
S C i d
Realisasi keuntungan dari perdagangan ketigasatu negara mempunya dua keuntungan mutlak
Stage 3: Countries trade
STAGE 3New Zealand Australia
100 bushels (trade)
Wheat 350 bushels 100 bushelsWheat(after trade)
200 bales (trade)
350 b l 100 b lCotton 350 bales 100 bales
(after trade)
Keuntungan dari Keunggulan KomparatifKeuntungan dari Keunggulan Komparatif
Biaya riil produksi kapas gandum yang harusdik b k k h ilk idikorbankan untuk menghasilkan itu.Suatu negara mempunyai keuntungan komparatifdalam produksi kapas jika biaya kesempatannya dalam produksi kapas jika biaya kesempatannya, dalam kaitan dengan gandum, adalah lebih rendahdari negara laing
Keunggulan komparatif berarti menurunkanbiaya kesempatan
A t li d N Z l d k l h k t bilAustralia dan New Zaeland akan memperoleh keuntungan bilamanaperdagangan antara 1:1 dan 3:1, kapas ke gandum
Terminologi Perdagangan
Perbandingan di mana suatu negeri dapat berdagangproduk domestik untuk produk yang diimport adalah istilahperdagangan.Istilah perdagangan menentukan bagaimana keuntungandari perdagangan dibagi-bagikan antar mitra perdagangandari perdagangan dibagi bagikan antar mitra perdagangan
TEORI PRA KLASIK MERKANTILIS:Ide P k k:Ide Pokok:
a. negara kuat bila X > M.b. surplus diselesaikan dengan pemasukan logam mulia (emas
dan perak) alat pembayar yang sah.
Kebijakan:a. mendorong X, kecuali LMb. membatasi impor dengan ketat, kecuali LMm m mp g ,
Neo Merkantilis kebijakan proteksiKebijakan tarif dengan countervailing duty bea anti Kebijakan tarif dengan countervailing duty, bea anti dumping dan surchargeNon tarif larangan, sistem kuota, ketentuan teknis, hargapatokan peraturan kesehatan/karantinapatokan, peraturan kesehatan/karantina.
Kritik David Hume:k i t ti d i P i i fl h imekanisme otomatis dari Price specie flow machanism
Negara makmur X > Mg
LM banyakMoney supply naik
Px naikLM banyak Px naik
Pm turunPm turun
Qx turun
Qm naik
Qx turunX< M (M > X) LM turun
Negara miskin
Kritik Adam Smith : klasik absolute advantage
Kemakmuran
Bukan diukur dengan LM
Kemakmuran
Diukur dengan GDP + PLN ‐ G Free trade
ProduktivitasSpesilasisasi (absolut
d t ) Persaingan
Efisiensiadvantage) Persaingan
GDP naik + PLN luas
Kemakmuran meningkat
TEORI KLASIK : ADAM SMITH
Produksi per Dasar tukarsatuan tenagakerja / hari
Teh Sutra Dasar tukardalam negeri
4 kg = 1 MIndonesia 12 Kg 3 M
4 kg = 1 M1 Kg = ¼ M
Ci 4 K 8 M½ Kg = 1 M
Cina 4 Kg 8 Mg
1 kg = 2 MAsumsi:1. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerjap y g g y g j2. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama3. Pertukaran dilakukan secara barter4. Biaya transpor diabaikan
Teh SutraProduk per satuan tenaga
kerja / hari
Teh
TS DS
Sutra
TS DS TS DS TS DS Indonesia 12 kg 24 kg 3 M 0 M
Ci 4 k 0 k 8 M 16 MCinaProduk dua
Negara
4 kg 0 kg
16kg 24 kg
8 M 16 M
11 M 16 MNegara 16kg 24 kg 11 M 16 M
TS = Tanpa Spesialisas DS = Dengan Spesialisasi
Gain from trade areTeh = ¼ m < DTI > 2 m
Teh
4 kg Teh = ¼ m < DTI > 2 mSutra = ½ kg < DTI > 4 kg
4 kg
PPC PPC Indonesia
½ kg
Sutra0 1 M
PPC PPC Cina
Comparative advantage : David Ricardolabor efficiency
P d k iNegara
Produksi1 Kg Gula 1 m kain
Indonesia 3 hari kerja 4 hari kerja
Cina 6 hari kerja 5 hari kerja
Dasar perhitungan cost comparativep g p
Perhitungan Cost Comparative Advantageg p gPerbandingan
cost 1 Kg Gula 1 m Kain
Indonesia
3/6 HK 4/5 HKCina
Cina
6/3 HK 5/4 HKIndonesia / /Indonesia
Data hipotesis gain from trade berdasarkan teori comparative p g padvantage dari David Ricardo
Perbandingan Produksi/TK/HK Dasar TukarDalam NegaraNegara Gula Kain
Indonesia 1/3 kg ¼ m 4kg = 3 mIndonesia 1/3 kg ¼ m 4kg = 3 m1 kg = ¾ m3/4 kg = 1 m
Cina 1/6 kg 1/5 m 5kg = 6 m1 kg = 6/5 m5/6 kg = 1 mg
Matriks manfaat spesialisasi berdasarkanl b fflabor efficiency
Gula Kain
1 k 2 k 1 2 1 kg 2 kg 1 m 2 m
Hari kerja TS DS TS DS
Indonesia 3 HK 6 HK 4 HK 0
Cina 6 HK 0 5 HK 10 HKCina 6 HK 0 5 HK 10 HK
jumlah 9 HK 6 HK 9 HK 10 HK
Data hipotesis labor productivityData hipotesis labor productivity
Negara Produksi setiap tenaga DTDNNegara kerja per hari kerja DTDN
Indonesia 1/3 kg gula ¼ meter sutra
4/3 kg = 1m1 kg = ¾ m1 kg ¾ m
Cina 1/6 kg gula 1/5 meter sutra
5/6 kg = 1 m1 kg = 6/5 m
Data perhitungan production comparative advantage (labor productivity)
Perhitungan production comparative advantage Perhitungan production comparative advantage (labor productivity) tenaga kerja / hari kerja
Perbandinganproduksi Gula Kainproduksi
Indonesia 1/3= 6/3
¼= 5/4
Cina 1/6 1/5
Cina 1/6 3/6
1/5 4/5
Indonesia= 3/6
1/3= 4/5
1/4
Kelemahan teori klasik Comparative Advantagep g1. Perdagangan terdadi karena ada perbedaan fungsi faktor
produksi, sehingga terjadi perbedaan produktivitas ataufi i i kib t t j di b d hefisiensi, akibatnya terjadi perbedaan harga
2. Jika fungsi faktor produksi sama (produktivitas danefisiensi))
3. Tidak bisa membedakan mengapa terjadi perbedaanharga
4. Adanya jumlah perbedaan jumlah/proporsi faktorproduksi yang dimiliki
SPESIALISASI PRODUKSI:Bila di Indonesia tersedia 600 hari kerja dan di Cina tersedia hari kerj800 hari kerja:
gula gula200
150PPF PPF
150
kainkain0 0100 120 kainkain
PPF Production possibility frontier
100 120
PPF = Production possibility frontier
Sebelum ada perdagangan garis PPF adalah garis batas kemampuankonsumsi (consumption possibility frontier = CPF)
Dalam kasus constant cost, perdagangan bebas cenderung, p g g gmendorong masing-masing negara berspesialisasi secara penuh dalamproduksi barang yang memiliki keunggulan komparatif.
HARGA RELATIF:Harga relatif = rasio harga = dasar pertukaranHarga relatif setelah perdagangan harus diantara harga relatif sebelumHarga relatif setelah perdagangan harus diantara harga relatif sebelumperdagangan terjadi di masing-masing negera.
THE PROPORTIONAL FACTORS THEORYELI HECKSHER DAN BERTIL OHLIN
Perbedaan opportunity cost karena perbedaan jumlah atauproporsi faktor produksi yang dimiliki masing‐masing negara.p p p y g g g g
Pendekatan 1:
L
BL2
C
BL1
B A
IC1
IC2
B A
D
M0
Factor endowment theory (Heckscher‐Ohlin)
Komparatip keuntungan menjelaskan seluruho pa at p eu tu ga e je as a se u ukondisi ketersediaan perbedaan nasional, khususnya sumberdaya yang tersedia. Negara mengekspor produk‐produk yang menggunakan input yang secara relatifberlimpahan (murah) dan mengimport produkberlimpahan (murah), dan mengimport produkyang memerlukan input yang secara relatif langka(mahal).
Factor endowment theory: assumptionsFactor endowment theory: assumptions
Semua negara mempunyai pilihan dan rasa yang sama (kurvaindiferensi sama)indiferensi sama)Mereka menggunakan faktor masukan (input) yang manamutunya seragamMereka semua menggunakan teknologi yang sama
Comparative advantage according to factor endowment theoryendowment theory
Autarky equilibrium
Comparative advantage according to factorendowment theory
Post‐trade equilibrium
Factor endowment theory: implicationsFaktor persamaan harga
Pergeseran di masing-masing bangsa ke arah penggunaanfaktor lebih murah dan menjauhi dari yang mahal memimpinfaktor lebih murah, dan menjauhi dari yang mahal, memimpinke arah harga faktor yang lebih sama (jika faktor adalahmudah berpindah)
Distribusi pendapatanDistribusi pendapatanPerdagangan merubah distribusi pendapatan domestiksebagai permintaan untuk perbedaan perubahan faktor
Apakah semua lancar dalam praktek?Apakah semua lancar dalam praktek?Perbedaan upah global menyarankan aspek lain adalahpenting: kepemilikan modal manusia tidak seimbang; perbedaan teknologi antar negara negara rintanganperbedaan teknologi antar negara-negara; rintanganperdagangan; biaya-biaya transportasi; dan lain-lain. Factor price equalization
Apakah perdagangan menambah burukk tid k ?ketidaksamaan?
Teori perdagangan menyatakan bahwa negara‐negarad t t il b li h li h k idengan tenaga terampil berlimpah‐limpah akan mengimporbarang‐barang yang dibuat dengan tenaga kerja tak trampil(mengurangi permintaan domestik untuk tenaga kerja tak
hi )mahir)Perbandingan upah keseimbangan untuk tenaga kerjatrampil/tidak trampil dipengaruhi oleh perdagangan dang g gperubahan teknologi, perpindahan, serta pendidikan danpelatihanBukti menyatakan bahwa perdagangan menyokong secaraBukti menyatakan bahwa perdagangan menyokong secararelatif kepada ketidaksamaan upah, membandingkan padaperubahan teknologi dan faktor lain; pendidikan danpelatihan yang lebih baik adalah solusi potensipelatihan yang lebih baik adalah solusi potensi
Rumus Teori H O = 2 x 2 x 2
L L
Rumus Teori H‐O = 2 x 2 x 2
BLBL2
BL1 BL1 BL2
M M0 0Negara A Negara B
Matriks Gain From Trade Berdasarkan Teori H‐Oa i Gai o a e e a a a eo i ONegarah Indonesia Jepang
Barang Pakaian Radio Pakaian Radiog
Fungi Produksi
tenagakerja
mesin tenaga kerja
mesin
Proses Padat Padat Padat PadatProses Produksi
Padatkarya
Padatmodal
Padatkarya
Padat modal
Proporsi60
tenaga15 mesin(k )
30 tenaga
60 mesin(b k)
pfaktorproduksi
tenaga kerja
(banyak)
(kurang) tenagakerja
(kurang)
(banyak)
isoquant 100 unit 20 unit 100 unit 20 unit
isocost 400 600 600 400
4 30 6 20Unit cost
4(murah)
30(mahal)
6(mahal)
20(murah)
Perbedaan Harga Produksi Menurut Teori H‐OPerbedaan Harga Produksi Menurut Teori H O
I t 600
TK
Isocost 400Isocost 600
Isoqunt 20 unit radio
B
Atk1
k
Isocost 600Isoqunt 100 unit radio
C
Btk2tk3
Isocost 400D
mesin0
tk4
Q1 MMM mesin0 Q1 M4M3M2
Kesimpulan Teori H‐Op
1. Harga/biaya produksi komoditi akan ditentukan oleh jumlah/proporsi faktor produksi yang dimiliki masing‐masingjumlah/proporsi faktor produksi yang dimiliki masing masing negara.
2. Keunggulan komparatif masing‐masing negara ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimiliki.s u u a p opo si a o p o u si ya g i i i i
3. Masing‐masing negara cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk e i i i a o p o u i ya g e a i a ya a u a u umemproduksinya.
4. Masing‐masing negara akan mengimpor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif sedikit dan g p y gmahal untuk memproduksinya.
Kelemahan Teori H‐Oe e a a eo i O
1. Perbedaan harga barang sejenis dapat terjadi karena adanyaperbedaan proporsi/jumlah faktor produksi yang dimilikip p p /j p y gmasing‐masing negara dalam memproduksi barang tersebut.
2. Bila proporsi masing‐masing negara sama maka harga akansama, sehingga perdagangan tidak terjadi., gg p g g j
3. Pad kondisi 2 di atas, perdagangan bisa juga tetap terjadi.
Sources of the increase in the ratio of skilled to unskilled wages in the US 1973-93 (percent)wages in the US 1973 93 (percent)
A. Forces Causing Greater Inequality of WagesInternational trade 7International trade 7Lower transport and communication costs 3Liberalization of trade barriers 3Production sharing with other countries 1gImmigration 2Stagnant minimum wage 5Decline of labor unions 3Skill-biased technological change 29Unexplained 29B. Forces Causing Greater Equality of WagesIncrease in supply of skilled workers relative to unskilled workers 40Increase in supply of skilled workers relative to unskilled workers – 40C. Net Effect 18Note: Percentages for unequalizing forces must be chained, not added, to equal total unequalizing effect. Similarly, “A” and “B” must be chained to calculate “C.”
Source: William Cline, Trade and Income Distribution, Institute for International Economics, Washington, DC, 1997, p. 264.
Factor endowments of countries & regions, as a percentage of the world total
US human capital relative to those of other nations
Heckscher-Ohlin, skills, and comparative advantage
Skala ekonomi dan spesialisasiSk l k i di k t kSkala ekonomi menyediakan perangsang untukspesialisasi, sejak biaya per unit turun ketikapeningkatan produksiPerdagangan menyediakan suatu potensi pasar yang lebih besar untuk produk, membuat tinggi tingkatproduksi pada tingkat yagn mungkinproduksi pada tingkat yagn mungkinTetapi, dalam teori, negara akan mengkhususkan didalam produk‐produk dengan pasar domestik yang besar (rumah efek pasar), peningkatan pertanyaantentang dampak‐dampak perdagangan pada negara‐negara kecil dan area pedesaannegara kecil dan area pedesaan
Skala ekonomi sebagai dasar untuk perdagangan
Pedagangan dan spesialisasi di bawahbipenurunan biaya
Teori Perluasan lainPermintaan yang berlebihanPerdagangan intra industriPerdagangan intra industriSiklus produksiKeunggulan komparatif dinamikKeunggulan komparatif dinamik
Kebijakan industriDampak kebijakan regulasi dalam perdagangan(regulasi lingkungan untuk contoh)
Perdagangan dan LingkunganPerdagangan dan LingkunganRegulasi lingkungan dapat mendorong ke arah kebijakanperdaganganT b h bi d t i k tTambahan biaya dapat mengurangi keuntungankomparatif regulasi industriPenerimaan kesehatan publik dan keuntunganp glingkunganMemusatkan pada polusi industri yang bergerak kenegara-negara miskin dengan sedikit regulasinegara negara miskin dengan sedikit regulasiTetapi studi mengindikasikan bahwa aturan lingkunganmempunyai sedikit peranan dalam keputusanpenempatan investasipenempatan investasiPengotor membayar prinsip: perangsang untukmenemukan jalan pada pengurangan polusi sedikitnyab hberharga
Trade effects of government regulation
Free trade under increasing costsTransportation costsNo transportation costs
Free trade under increasing costsFree trade under increasing costsTransportation costsTransportation costs of $2000 per autoTransportation costs of $2000 per auto
Teori faktor spesifikTeori faktor spesifikMelihat pada pengaruh distribusi pendapatan dalamperdagangan jangka pendek, ketika beberapa faktorp g g j g p , pinput dan bergerak bebas antarMengindikasikan bahwa para pekerja dapat lebih baikt l bih b k t t d f iatau lebih buruk, tergantung pada preferensi
Memperkirakan bahwa pemilik faktor menggunakandalam keuntungan ekspor industri dari perdagangan, g p p g g ,yang mana pemilik faktor menggunakan dalam impor-kompetensi industri yang kalah dalam perdagangan
Harga relatif dan model faktor spesifikHarga relatif dan model faktor spesifik
Paradoks Leontiefa a o eo ieStruktur ekspor dan impor AS tahun 1947
berdasarkan kapital dan tenaga krja
Tahunstruktur I‐O
Kebutuhan faktorproduksi/juta ekspor impor Rasio X/M
Struktur I‐O Kapital 2621200 25897001899 (whitney)
pTenagaKerja/tahunRatio capital/labor
1122.52335.1
1240.22088.3
1118Struktur I‐O1947 (Leontief)
Kapital Tenaga Kerja/tahun
255078018214010
309133917018180j
Ratio capital/labor0 0 8 80
0.771Struktur I‐O1958&1962
Kapital Tenaga
1876000131
21320001191958&1962
(Baldwin)Tenaga Kerja/tahunRatio capital/labor
13114200
11918000
0.789
Paradox Leontief dapat terjadi karena:1. Intensitas faktor produksi yang berkebalikan2 Tarif dan non tarif barrier2. Tarif dan non tarif barrier3. Perbedaan dalam skills dan human capital4. Perbedaan dalam faktor sumberdaya alam
Teori Opportunity Cost – G Hargerlereo i Oppo u i y o a ge e
Opportunity Cost = Production Possibility Curve (PPC) = kemungkinan kombinasi output yang dihasilkan suatu negarakemungkinan kombinasi output yang dihasilkan suatu negara dengan sejumlah faktor produksi secara full employment.
ProduksiMRT
N
MRTN T40 0
8N/1T PPC8N/1T8N/1T8N/1T8N/1T
32 124 216 3
8N/1T8N/1T8 4
0 5T0 T0
NN
B (16N, 4T)16
IC2A (8N, 1T)8
IC1
0 T4
Indifference Curve dan PPC Increasing CostIndifference Curve dan PPC Increasing Cost
ProduksiN
MRTN T40 0
/
PPC increasing cost4N/1T
6N/1T
8N/1T
36 130 222 3
cost
10N/1T
12N/1T12 40 5
0 T0 T
PPC Increasing Cost yang sama, IC berbedaPPC Increasing Cost yang sama, IC berbeda
N
A
IC1
B
IC2
0 T0 T
PCC Increasing cost berbeda, IC samaI ea i g o e e a, I a a
N
PCC1
A
IC1
B
IC1
0 T
PCC2
0 T
PCC increasing cost dan IC berbedag
N
PCC1
A
PCC2
A
I
IC2B
IC1
IC2
T0
Gain from trade menurut PCC increasing cost yang sama dengan IC yang berbedaya g a a e ga IC ya g e e a
Negara I (UK)Barang N
1N21N B1
21C
1N
11C
22N
N1
B
C1
A
1C
22C
212N
1C
2C
2T1T2T1T T
:P InternasionalPCC
Negara II (AS)22T
12T
21T
11T T10 Negara II (AS)
Barang T
Keterangan:e e a gaKeadaan sebelum perdagangan:a. Negara I (UK) dan Negara II (AS) memiliki kemampuanproduksi (PCC increasing cost) yang sama, tetapi denganselera (IC) yang berbeda.
b. Di negara I (UK) lebih suka barang N, IC menyinggungb. Di negara I (UK) lebih suka barang N, IC menyinggungPCC (titik B).
c. Di negara II (AS) lebih suka barang T, IC menyinggungPCC (titik A)PCC (titik A).
d. Harga N lebih murah di Negara II daripada di Negara I. Harga T lebih murah di Negara I daripada di Negara II.
e. Negara I mengimpor barang N dan mengekspor barang T, Negara II mengimpor barang T dan mengekspor barang N
S l h d lSetelah perdagangan internasional:a. Adanya ekspor dan impor barang N dan T membentukgaris harga internasional yang bersinggungan dengangaris harga internasional yang bersinggungan denganPCC di titik A dengan kemampuan produksi sama.
b. Selera masing‐masing negara, Negara I lebih sukabarang N dan Negara II lebih suka barang T, IC akanbergeser ke kanan dari IC semula.
c Di Negara I mengimpor barang N dan mengeksporc. Di Negara I mengimpor barang N dan mengeksporbarang T, Negara II mengimpor barang T danmengekspor barang N
Offer curve / reciprocal demandO e u e / e ip o a e aMenggambarkan kesediaan suatu negara untukmenawarkan suatu barang dengan barang lainnya padaberbagai kemungkinan harga (Marshall dan Edgeworth) oleh Dominick Salvatore.
N1Offer curve BPb1
N1
na2
na1
Offer
Ea1
Ea2
ICa1
ICa2
Offer curveA
P P
ICb2
Pb2
Eb1
Ebnb
nb1N2
0a ta1 T1 ta2 T2
Pa1 Pa2 ICb12Eb2
0b tb1 tb2
nb2
Negara ANegara A1. Spesialisasi produk adalah N2. Total output N1p 1.
3. Tingkat konsumsi Ea1(na1 dan ta1).4. Pada harga Pa1 konsumsi dalam negeri 0a‐na1 dan
ekspor N1‐na15. Ekspor N negara A (N1‐na1) < permintaan negara B
(0b‐nb1) maka harga N naik dari Pa1 ke Pa2 ke titik(0b nb1), maka harga N naik dari Pa1 ke Pa2 ke titikEa2.
6. Offer curve A menghubungkan titik Ea1 dengan Ea2.
Negara BNegara B1. Spesialisasi produk adalah T2. Total output T1p 1.
3. Tingkat konsumsi Eb1 (nb1 dan tb1).4. Pada harga Pb1 konsumsi dalam negeri 0b‐tb1 dan
ekspor T1‐tb15. Ekspor T negara B (T1‐nb1) < permintaan negara A (0a‐
na1) maka harga T naik dari Pb1 ke Pb2 ke titik Eb2na1), maka harga T naik dari Pb1 ke Pb2 ke titik Eb2.6. Offer curve A menghubungkan titik Eb1 dengan Eb2.
Offer curve and reciprocal demandOffer curve and reciprocal demand
Ob Jepang nb2 nb1 Tb1Nb1
Pab1Pa1b2
ta2tb1tb2
na1 b
Ta1Ea1
na2na1
Na1Tb1 Ob Indonesia211
Analisis Manfaat Perdagangan InternasionalMenurut Edgeworth‐Bowley Box DiagramMenurut Edgeworth Bowley Box Diagram
Y1
X1
02X21 X2
2
IC14
IC 3
Y11 Y2
1AG
IC11IC1
2
IC13
Y12 Y2
2B
CIC10
D
FE
IC20
IC 1IC22
IC21
IC23
IC 4
IC2
Y2
X2
01 X11 X1
2
IC24
Keterangan:
1. Titik B,C,D,F dan G adalah titik potong perdaganganinternasional antara negara I dan II.
2. Pada titik A negara I beruntung karena IC13 > IC1
1. Negara II rugi karena titik C sama berada pada IC2
1.
Matrixs Comparative Advantage
Suatu negara sebaiknya mempunyai keunggulankomparatif untuk dapat bersaing di pasar internasional.
Faktor‐faktor comparative advantage
Faktor Comparative Advantage
Produk Primer Produk Industri
Mineral Pertanian Fase I Fase II Fase III/IV
Faktor faktor comparative advantage
g Mineral Pertanian Fase I Fase II Fase III/IV1. SDA + + ‐ ‐ +
2. SDM:a Kuantitas ‐ + ‐ +a. Kuantitasb. Kualitas +
++
_+ +
++
3. Teknologi + + + + +4. Skala Ekonomi + ‐ ‐ ‐ +4. Skala Ekonomi
5. Diferensiasi ‐ ‐ ‐ + +
Berdasarkan teori Product life cycle – R.Vernon.Berdasarkan teori Product life cycle R.Vernon.Fase I : tahap perkenalan Fase III : tahap kedewasaan
Fase II : tahap pertumbuhan Fase IV : tahap penurunan
Tanda + = diperlukan Tanda ‐ = tidak diperlukan
International Product Life Cycle (IPLC) Theory
Tahapan Import/Ekspor
Target Pasar Pesaing Biaya Produksi
(I)Inovasi Lokal
Tidak ada Dalam negeri (AS)
Sedikit / lokal Tinggi
(II) Mulai As dan Sedikit / lokal Mulai menurun Inovasi di luar
negeriekspor NIMs
lainnyakarena skala
ekonomi
(III) Ekspor bil
NIMs & NSB
NIMs StabilMaturity stabil NSBs
(IV)Imitasi di luar
Ekspor turun
NSBs NIMs Menaik karena skala ekonomi
menurun(V)
PembalikanImpor naik AS NIMs & NSBs Menaik karena
comparative advantageadvantage
Ekspor +
Tahap I II IV
NIMs lainnyaEropa, Kanada, Jepang)
NSBsTahap I
(0)II
IIIIV
V Time
AS (negara inovator
Impor -
NIMs : Negara-negara Industri Maju
NSBs : Negara-negara yang sedang berkembang
Kesimpulan:1.Kara > 0 posisi negara sebagai net eksportir.2.Kurva < 0 posisi negara sebagai net importir.3.Agar trade balance AS sebagai negara inovator menjadig g g j
positif, maka AS akan mengekspor new product yang menggunakan emerging technology.
Competitive Advantage of Nation Dari M.PorterDalam era persaingan global suatu negara harus memilikicompetitive advantage of nation dengan memiliki faktorp g gpenentu (W.J.Keegan & M.C.Green):1. Factor Condition : a. SDM.
b SDAb. SDA. c. IPTEK.d. Permodalan.e Prasaranae. Prasarana.
Factor Strategy Factor Strategy Structure & Rivalry
Factor Condition Demand Condition
Related &
Factor Condition Demand Condition
Related & Supporting Industry
2. Demand Condition : a. composition of home demand
b. size and pattern of growth of home demand
c. rapid home market growth
d trend of international demandd. trend of international demand
3. Related & Supporting Industry : dengan pemasok untuk menjagad lih l h idan memelihara value chain.
4. Firm Strategy Structure & Rivalry : persaingan di dalam negerimerupakan faktor yang akan menentukan dan mempengaruhi
titi d t h P i b t dicompetitive advantage perusahaan. Persaingan yang berat didalam negeri akan mendorong perusahaan untuk melakukanpengembangan produk dan teknologi, peningkatan produktivitas, efisiensi dan efektivitas serta peningkatan kualitas produk danefisiensi dan efektivitas serta peningkatan kualitas produk danpelayanan.
H C titi (Ri h d D’ i)Hyper Competitive (Richard D’aveni):Menemukan strategi yang tepat berupa perencanaan dan kegiatanoperasional terpadu yang mengkaitkan lingkungan eksternal dani t l i t j t h k / i k tkinternal mencapai tujuan mempertahankan/meningkatkansustainable real income secara efektif dan efisien keunggulan dayasaing berkelanjutan.
Catatan:1. Keunggulan daya saing negara tetap didasarkan pada
keunggulan kompetitif dinamis.2 Keunggulan daya saing berkelanjutan harus diartikan2. Keunggulan daya saing berkelanjutan harus diartikan
sebagai keunggulan yang diperoleh karena invention dan innovation secara terus-menerus.
3. Invention dan innovation diperoleh dari hasil research & development, baik secara scientific atau applied.
4 Sustainable competitive advantage cocok untuk sektor4. Sustainable competitive advantage cocok untuk sektoragroindustri karena sumber base-nya dapatdiperbaharui.
Tingkat Pertukaran:• Suatu nilai tukar adalah perbandingan di mana dua mata
uang diperdagangkan, atau harga satu mata uangg p g g , g gdalam kaitan dengan yang lain.
• Untuk beberapa perbandingan negara, nilai tukar dapatmemimpin secara otomatis pada kedua negaramemimpin secara otomatis pada kedua negaramerealisir keuntungan dari spesialisasi dan keunggulankomparatip
Perdagangan dan tingkat pertukaran dalamg g g pdua negara atau dua barang dunia• Tingkat pertukaran menentukan perdagangan
Domestic Prices of Timber (Per Foot) and Rolled Steel (Per Meter) in the United States and Brazil
• Tingkat pertukaran menentukan perdagangan
(Per Meter) in the United States and Brazil
UNITED STATES BRAZIL
Timber $1 3 Reals
Rolled steel $2 4 Reals
Opsi pembelian rumah tangga atau importirp p gg pakan tergantung pada tingkat pertukaran
Perdagangan dan tingkat pertukaran dalamg g g pdua negara atau dua barang dunia
Trade Flows Determined by Exchange RatesEXCHANGE
RATEPRICE
OF REAL RESULT
$1 = 1 R $1.00 Brazil imports timber and steel
$1 = 2 R .50 Brazil imports timber
$1 = 2.1 R .48 Brazil imports timber; United States imports steel
$1 = 2.9 R .34 Brazil imports timber; United States $1 2.9 R .34 p ;imports steel
$1 = 3 R .33 United States imports steel
$1 4 R 25 U it d St t i t ti b d$1 = 4 R .25 United States imports timber and steel
Tingkat pertukaran dan keunggulanTingkat pertukaran dan keunggulankomparatif
Jika tingkat pertukaran berakhir naik dalam range yang baik, pasar bebas masing‐masing negara akanbergerak untuk menggeser sumberdaya ke dalambergerak untuk menggeser sumberdaya ke dalamsektor ini yang mana ini menyukai keunggulankomparatif.pHanya produk‐produk ini yang mana suatu negaramampunyai keunggulan komparatif akan bersaing didalam pasar dunia
Sumber-sumber keunggulan komparatifgg
• Faktor yang mendasari mengacu pada kuantitas dankualitas tenaga kerja tanah dan sumber alam suatukualitas tenaga kerja, tanah, dan sumber alam suatunegara.
• Faktor yang mendasari nampak menjelaskan suatuporsi signifikan yang penting dari pola perdaganganporsi signifikan yang penting dari pola perdagangandunia.
Rintangan Perdagangan :Rintangan Perdagangan :tarif, subsidi ekspor dan kuota
i i h i f hi ldi f h Protection is the practice of shielding a sector of the economy from foreign competition.A t iff i t i tA tariff is a tax on imports.A quota is a limit on the quantity of imports.E b idi d Export subsidies are government payments made to domestic firms to encourage exports.Dumping refers to a firm or industry that sells Dumping refers to a firm or industry that sells products on the world market at prices below the cost of production.p
Keuntungan Perdagangan :Keuntungan Perdagangan :
K ik h d i d $2Ketika harga dunia ada $2, kuantitas permintaandomestik meningkat, dang ,kuantitas yang ditawarkanberkurang, penawaranmenurun dan sumberdayamenurun dan sumberdayaakan digunakan di sektoryang lain
Kerugian dari pembebanan tarifg pHilangnya efisiensi dari $ 1 tarif:
Konsumen harus membayarKonsumen harus membayarsesuatu lebih tinggi untukbarang-barang itu bisadiproduksi pada biaya yangdiproduksi pada biaya yang lebih rendah.Marginal produksi digambark d l t k til d j hke dalam tekstil dan menjauhdari barang-barang lain, menghasilkan produksid tik tid k fi idomestik yang tidak efisien
• Government revenue equals the shaded area.
TREND DAN ARAH PERKEMBANGAN PRODUK ELEKTRONIKA AKAN TERKONVERGENSI KE ARAH PRODUK MULTIMEDIA
Digitaliz
ContentNIM = Networked
zation
EntertainmentPublishing
Information ProvidersInteractive Multimedia
ComputerHardware
and Software
Telephone,Cable,
Satellite, Radio
NIM
Computer Communication
PERMASALAHAN :
1. BELUM MENDAPAT DUKUNGAN YANG MEMADAI DARI HUKUM PERUNDANGAN, STANDARISASI, SDM, DAN BUDAYA INFORMASI.STANDARISASI, SDM, DAN BUDAYA INFORMASI.
2. BELUM MEMILIKI PETA POTENSI SDM MAUPUN PERUSAHAAN SOFT WARE.3. PENGUASAAN TEKNOLOGI PRODUK MAUPUN MANUFAKTUR MASIH LEMAH 4 LEMAH DALAM MELAKSANAKAN PERLINDUNGAN THD HaKI4. LEMAH DALAM MELAKSANAKAN PERLINDUNGAN THD HaKI.5. TERBATASNYA KETERSEDIAAN TEMPAT-TEMPAT UNTUK INCUBATOR DAN
WIRAUSAHA.6 SANGAT TERBATASNYA KETERSEDIAAN PERUSAHAAN PERUSAHAAN VENTURE 6. SANGAT TERBATASNYA KETERSEDIAAN PERUSAHAAN-PERUSAHAAN VENTURE
CAPITAL SPESIALIS DI TEKNOLOGI SOFTWARE7. BERKEMBANGNYA ISUE GLOBAL ( SEPERTI LINGKUNGAN HIDUP,
PERBURUHAN HAM PERLINDUNGAN KONSUMEN BIOTERORISM DLL )PERBURUHAN, HAM, PERLINDUNGAN KONSUMEN, BIOTERORISM, DLL ).
93
KEKUATAN :
1. ADA TREND PERGESERAN BASIS PRODUKSI HARDWARE DAN SOFTWARE KE NEGARA YANG BANYAK TERSEDIA TENAGA KERJA SEMI-SKILL DAN PROGRAMERPROGRAMER.
2. ADANYA PEMBANGUNAN TELEMATIKA INDONESIA ( INDUSTRI INFORMATIKA, TELEKOMUNIKASI, MULTIMEDIA ).
G G S S3. UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN APLIKASI TELEMATIKA.
4. PENGEMBANGAN E.COMMERCE / INTERNET SANGAT PESAT.5. TENAGA SEMI SKILL TERSEDIA BANYAK, TENAGA PROGRAMER SANGAT
KOMPETITIF.6. KEMAMPUAN KREASI-”CONTENT” KITA CUKUP KUAT (MIS: ANIMASI).7. PESATNYA PERKEMBANGAN INFORMASI TEKNOLOGI YANG SANGAT
MENENTUKAN DALAM KECEPATAN MERAIH PELUANG PASAR.8. TERDAPATNYA BERBAGAI LEMBAGA PT, R & D BAIK MILIK PEMERINTAH
DAN SWASTA
94
DAN SWASTA.
KEUNGGULAN KOMPARATIVE :
INDONESIA MEMILIKI FAKTOR KEUNGGULAN KOMPARATIF UNTUK BERKEMBANGNYA INDUSTRI ELEKTRONIKA, YAITU:
1. PASAR DOMESTIK YANG BESAR SETELAH AS, CHINA DAN INDIA.2 MEMILIKI TENAGA KERJA YANG CUKUP DAN UPAH BURUH YANG
,
2. MEMILIKI TENAGA KERJA YANG CUKUP DAN UPAH BURUH YANG SANGAT BERSAING
3. TERLETAK DI GEO-STASIONER DAN TELAH BERPENGALAMAN LEBIH DARI 15 TAHUN MENGOPERASIKAN SATELIT.
4. SECARA ALAMIAH TELAH TERBENTUK KLUSTER INDUSTRI ELEKTRONIKA BERORIENTASI PASAR GLOBAL DI SEPANJANG ELEKTRONIKA BERORIENTASI PASAR GLOBAL DI SEPANJANG KORIDOR JKT-CIKAMPEK.
95