Upload
vubao
View
233
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Dr. Sri Atmaja P. Rosyidi Laboratorium Teknik dan Infrastruktur Transportasi Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Chapter 01
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Model suatu sistem wilayah (perkotaan) adalah model spasial, sehingga diperlukan cara untuk menjelaskan karakteristik spasial secara numerik.
Suatu wilayah sebagai daerah studi perlu dibagi dalam beberapa zona dan dinyatakan secara numerik untuk setiap zona (misal.: ukuran tata guna lahan)
3
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Jaringan transportasi
didefinisikan sebagai urutan ruas jalan dan noda.
Ruas : Potongan Jalan, Jalan Kereta Api, dll.
Noda : Persimpangan Jalan, Stasiun, dll.
Setiap ruas, noda diberikan nomor untuk mengidentifikasi data yang berkait dengan ruas, noda dan zona.
4
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
5 Sumber : chesapeake.va.us
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
6 Sumber : consult.rochdale.gov.uk
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
7
102 103 425 12 smp/menit
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Pengertian Daerah studi ditetapkan sebagai suatu ruang/spasial (obyek) yang dilakukan perencanaan dan pemodelan untuk memprediksi kebutuhan transportasi yang ada di dalam/dari/menuju ke daerah tersebut. Daerah studi dapat berupa daerah perkotaan atau pengembangan kota di masa yang akan datang. Cordon Daerah studi dibatasi oleh suatu garis batas yang disebut sebagai cordon. Cordon ditentukan untuk tidak memotong jalan yang sama lebih dari dua kali. Cordon dapat ditentukan sebagai batas alami, seperti sungai, jalan kereta api,dll.
8
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
9
300
310
320
330 340
350
360
370
DAERAH STUDI
EXTERNAL
CORDON LINE
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Daerah studi biasanya dipecahkan menjadi beberapa zona. Zona adalah satuan wilayah yang merupakan pendekatan terhadap agregasi bangkitan/tarikan individu.
Zona dianggap sebagai satuan pergerakan terkecil sehingga seluruh sifat pergerakan merupakan rata-rata atau mewakili dari seluruh bagian zona. Variabilitas sifat pergerakan sering menjadi kendala yang tidak dapat diantisipasi dalam zona.
10
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Ukuran zona tergantung dari tujuan pekerjaan yang dapat berupa banyak zona-zona kecil atau sedikit zona-zona luas.
Zona kecil memiliki akurasi yang lebih baik namun memerlukan data yang lebih banyak dan waktu pemprosesan komputer yang lama.
Zona luas memiliki intra-zonal trip yang cukup besar yang sulit untuk dibebankan kepada jaringan jalan.
11
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Zona luas sesuai untuk strategic study karena memiliki periode jangka panjang.
Banyak studi jangka menengah menggunakan zona-zona kecil yang selanjutnya diagregasikan menjadi sejumlah zona-zona yang lebih besar.
Zona kecil biasanya digunakan di daerah pusat kota dimana tata guna tanah/lahan lebih rapat. Zona luas digunakan untuk daerah pinggiran kota.
12
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Batas zona diusahakan bertepatan dengan batas daerah/wilayah kajian.
Besar zona konsisten dengan kerapatan jaringan tinjauan.
Luas zona tidak terlalu kecil agar pergerakan dapat dibebankan ke jaringan secara efektif.
Batas masing-masing zona sesuai dengan jenis perkembangan tata ruang kota (diusahakan agar sehomogen mungkin).
Batas- batas zona dapat menggunakan batas administratif, batas alam, batas jaringan atau batas jenis tata guna lahan.
13
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Untuk menjelaskan pergerakan yang berasal dari luar daerah studi (daerah yang lain) diperlukan suatu zona yang disebut sebagai zona eksternal. Data populasi zona eksternal biasanya digunakan untuk mendapatkan nilai akurasi tinggi dan mengkaji pengaruh pergerakan dalam daerah studi, meskipun demikian tidak perlu diperinci sebagaimana model yang digunakan dalam daerah studi.
Zona-zona yang berada di dalam daerah studi disebut sebagai zona internal.
Zona eksternal tidak memiliki batas yang pasti dan ditetapkan lebih besar dari zona internal.
14
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Rata-rata ukuran zona dapat ditentukan dengan jumlah populasi. Well (1975) merangkumkan untuk studi perencanaan transportasi di UK. :
Daerah Studi terpusat di_
Populasi Jumlah zona Rata-rata populasi
Barnsley
Gt. Yarmouth
Cambridge
Slough
Norwich
Hull
Doncaster
Sheffield
91000
127000
144000
144000
170000
345000
387000
730000
72
52
90
103
75
153
200
430
1260
2450
1600
1400
2280
2250
1930
1700
15
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Aktivitas tata guna lahan diasumsikan berlokasi pada suatu titik dalam zona yang disebut dengan pusat zona (Black, 1981)
16
ZONE 1
ZONE 2
ZONE 3
ZONE 4
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
17
210
200
220
230
240 250
300
310
320
330 340
350
360
370
DAERAH STUDI
INTERNAL ZONA
EXTERNAL ZONA
260
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
18
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
1. Pergerakan dalam zona (intra zonal trip) yaitu pergerakan dari dan ke zona yang sama umumnya diabaikan (dianggap = nol).
2. Pergerakan antar zona internal (internal zonal trip) yaitu pergerakan dari dan ke zona yang termasuk zona internal.
3. Pergerakan antar zona internal dan eksternal, yaitu pergerakan ke luar/masuk wilayah studi.
4. Pergerakan antar zona eksternal yaitu pergerakan antar zona yang melewati wilayah studi yang dikenal sebagai through traffic.
19
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Nomor dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi kota
Sistem grid dapat digunakan untuk menentukan pusat zona
Tipe dan intensitas tata guna lahan dapat diagregasi dengan sistem zona.
20
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Jaringan transportasi dapat dimodelkan dengan metode grafis. Jaringan dapat direpresentasikan dalam bentuk ‘ruas’ dan ‘noda’ (Black, 1981). Ruas merupakan fasilitas transportasi (misal. Jalan, rute bis, dll.). Dalam pemodelan sebaiknya menggunakan ruas-ruas yang penting untuk menghindari sistem yang rumit.
21
Node 1
Node 2
Node 4
Node 5
Node 3
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
• Noda adalah tempat dimana ruas-ruas jalan berpotongan atau tempat dimana orang atau barang memasuki jaringan (bus stop, stasiun, terminal, dll.).
• Pusat Zona adalah noda khusus dan merupakan noda yang menunjukkan asal dan tujuan perjalanan
• Untuk menghubungkan ruas dengan pusat zona digunakan dummy link atau centroid connector.
22
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
23
25
26
27 28
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
Zone Boundary
Links (Road)
Centroid Connectors
Centroids
Nodes
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Jaringan dapat dinyatakan secara numerik dan juga karakteristik sistem dapat dikaitkan untuk setiap ruas dan jalan, contohnya: jalan satu atau dua arah, kecepatan, waktu tempuh, kapasitas, tingkat pelayanan dll.
Seluruh informasi dapat dinyatakan dalam bentuk
matriks.
24
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
25
Matriks digunakan dengan dua maksud : 1) Menunjukkan informasi masing-masing ruas, misalnya :
panjang, kapasitas. Matriks ini menggunakan noda dan nomor untuk menyatakan kolom dan baris.
2) Menunjukkan informasi antara setiap pasangan zona, misalnya : jarak, waktu atau jumlah pergerakan. Matriks ini mempunyai nomor zona untuk menyatakan baris dan kolom. Nilai setiap ruas jalan ditambahkan untuk mendapatkan total waktu tempuh, biaya, dll.
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Ada enam (6) pergerakan dalam hubungannya dengan konsep fungsi klasifikasi jalan yaitu, pergerakan utama, transisi, distribusi, koleksi dan pergerakan akses ke terminal:
Gambar Hirarki pergerakan kendaraan di jalan
Jalan bebas hambatan
Jalan kolektor
Jalan lokal
Rumah/ terminal/ kantor
Jalan Akses
Jalan Arteri
Hubungan Fungsi Klasifikasi Jalan Desa Desa
Kecamatan
Ibukota Propinsi
Ibukota Propinsi
Ibukota Kabupaten
Gambar Garis Perjalanan (Desire lines)
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam konsep dasar hirarki sistem jaringan jalan antara lain adalah: jarak antar simpang, penentuan jaringan yang baik dan efesien
Jalan lokal
Desa
Jalan kolektor
Jalan kolektor
Ibukota Propinsi
Jalan arteri Jalan arteri
Ibukota Kabupaten
Ibukota Propinsi
Desa
Kecamatan
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il Road Type
% traffic Function
Arterials Local Street Kollektor
% Land Function
Clearly serve adjacent Land
Clearly serve traffic movement
100 % 100 %
Intermediate Roads traffic & Theoritical balance between traffic
and land service
L T Traffic Function Land service Function
No Access No network function
Service only a Network function Access only for
Land service
Gambar Klasifikasi jalan sesuai fungsinya sebagai Media arus lalu lintas dan pelayanan daerah.
Dengan demikian setidaknya terdapat dua pertimbangan dasar dalam menentukan fungsi klasifikasi jalan dan jaringan jalan yaitu, aksesibilitas dan mobilitas
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Sistem Klasifikasi dan Peran fungsional Jalan menurut pergerakan dan Akses
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Klasifikasi jaringan jalan juga sangat ditentukan oleh karakteristik per-gerakan (lalu lintas) yg menggunakan jaringan jalan tersebut. Perjala-nan jarak jauh yang sifat pergerakannya memer-lukan kecepatan yang tinggi perlu dipisahkan dengan perjalanan lokal jarak pendek yang tipi-kal penggunannya akan memerlukan kemudahan dan keselamatan dalam aksesnya ke lingkungan sekitar
Ped. Trips And access
Local traffic distribution
District Traffic distribution
Long distance and through traffic
distribution
Pedes. Streets And
Access Roads
Local distribution
District Distribution
Primary Distribution
(A) (L) (D) (P)
Journey distance, d
Proportion of Trips (Tij)
with journey Distance, (d)
dA dL dD
0,5
1,0
0
Gambar Karakteristik Pergerakan Pada Masing- masing Kelas Jalan
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun, meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu-lintas (UU No.38/2004)
Bagian-bagian jalan adalah: Ruang manfaat jalan (RUMAJA). Meliputi badan jalan, saluran tepi jalan,dan ambang pengamannya serta bangunan utilitas.
Ruang Milik Jalan (RUMIJA). Meliputi Daerah Manfaat Jalan dan sejalur tanah tertentu di luar Daerah Manfaat Jalan
Ruang Pengawasan Jalan (RUWASJA). Merupakan sejalur tanah tertentu di luar Daerah Milik Jalan yang ada dibawah pengawasan pembina jalan
Jalur Lalu-lintas
Bahu Jalan
Bahu Jalan
Batis pinggir Batas
pinggir
Jalur pejalan
Halaman rumah Jalur
pejalan
Ruang Milik Jalan
Gambar Bagian-bagian (unsur) Jalan
Ruang Manfaat Jalan
Ruang Pengawasan Jalan
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Screen Line adalah sebuah garis yang membagi daerah studi menjadi dua bagian yang relatif hampir sama dimana digunakan untuk menentukan lokasi traffic counting bagi kalibrasi hasil pemodelan dalam wilayah studi tersebut. Syarat screen line : diusahakan merupakan batas alami misalnya : jalan kereta api, atau sungai, sehingga tidak
berubah lokasi untuk waktu yang akan datang.
32
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
33
25
26
27 28
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
Screen Line
Titik Pertemuan Screen Line dengan Links
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Ada Pertanyaan ? 34
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Bahan Tugas: Peta spasial suatu daerah Jaringan Jalan Tata Guna Lahan
Tugas : Buatlah Model Penzonaan dan Peta
Zonasi untuk Perencanaan Transportasi.
35
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Tugas Saudara adalah: membuat peta spasial-numeris (zona, ruas, noda,
centroits dll.) untuk wilayah kabupaten/area/urban-suburban tertentu (contoh Kabupaten Bantul, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sleman, dll.).
peta spasial kabupaten bisa secara bebas Saudara tentukan sendiri wilayahnya (boleh dari luar jawa, jika memungkinkan).
detilkan komponen model numeris dari peta spasial.
36
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
37
Chapter 02
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
1. Waktu Pelaksanaan Kajian 2. Horison Kajian, terdapat dua situasi yang harus
dipertimbangkan yaitu : Tahun Rencana Pendek dan Tahun Rencana Panjang (misal. 20 tahun).
3. Batas Daerah Kajian, batas kajian harus lebih luas dari batas wilayah yang diperkirakan berpengaruh.
4. Sumber Daya Kajian.
39
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Sistem Prasarana Transportasi : 1. Inventarisasi prasarana jalan : desain
geometrik, pengendalian lalu lintas, tata guna lahan, fasilitas jalan lainnya.
2. Inventarisasi kinerja angkutan umum. 3. Inventarisasi fasilitas dan kebutuhan
parkir : survei inventarisasi ruang parkir dan survei kebutuhan parkir.
4. Inventarisasi waktu tempuh.
40
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Sistem Tata Guna Lahan 1. Survei Wawancara Rumah Tangga (home interview
survey): guna mendapatkan informasi rumah tangga untuk karakteristik latar belakang sosial-ekonomi suatu pergerakan : anggota keluarga, usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, kepemilikan kendaraan dan intensitas pergerakan per hari oleh anggota keluarga. Survei wawancara rumah tangga dapat juga menanyakan karakteristik pergerakan, misal : jenis tata guna lahan (zona asal dan tujuan), waktu berangkat dan tiba), tujuan pergerakan, dan moda transportasi.
41
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Sampel wawancara rumah tangga dapat diukur dalam prosentase Bruton (1985) :
Populasi
Ukuran Sampel (rumah tangga)
Rekomendasi Minimum
di bawah 50.000
50.000 – 150.000
150.000 – 300.000
300.000 – 500.000
500.000 – 1.000.000
di atas 1.000.000
1 : 5
1 : 8
1 : 10
1 : 15
1 : 20
1 : 25
1 : 10
1 : 20
1 : 35
1 : 50
1 : 70
1 : 100
42
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
2. Survei Angkutan Umum, bertujuan untuk mendapatkan informasi jumlah naik-turunnya penumpang untuk setiap rute, profil pembebanan untuk setiap rute, zone asal dan tujuan pergerakan, tujuan pergerakan, moda transportasi dari zona asal ke angkutan umum, serta moda transportasi dari angkutan umum ke zona tujuan.
3. Survei Angkutan Barang, guna mendapatkan informasi karakteristik barang, jenis kendaraan yang digunakan, jenis dan volume barang yang diangkut, zona asal dan tujuan, informasi penggunaan multi moda, dll.
43
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
4. Survei wawancara tepi jalan, menanyakan informasi yang sama dengan survei lainnya : jenis kendaraan, tingkat isian penumpang, zona asal dan tujuan pergerakan. Kelemahan survei ini : mengganggu arus lalu lintas dan pengambilan sampel 100 % tidak dapat dilaksanakan jika arus lalu lintas terlalu sibuk.
44
Biasanya dilakukan di ruas jalan yang berpotongan dengan external cordon line guna mendapatkan informasi perjalanan dari/ke luar daerah studi.
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Rekomendasi ukuran sampel survei wawancara di tepi jalan (Ortuzar dan Willumsem, 1994) :
Arus lalu lintas (kendaraan/jam)
Ukuran sampel
900 atau lebih
700 – 899
500 – 699
300 – 499
200 – 299
1 - 199
1 : 10
1: 8
1 : 6
1 : 4
1 : 3
1 :2
45
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
Traffic Counting : Menghitung/mencacah jumlah kendaraan yang melewati pada suatu ruas jalan dalam waktu tertentu.
Survei ini digunakan untuk mengkalibrasi hasil pemodelan transportasi. TC dilakukan di ruas jalan yang berpotongan dengan screen line dan external cordon line.
46
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
47
25
26
27 28
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
Screen Line
Titik Pertemuan Screen Line dengan Links
TRAFFIC COUNTING
ROAD SIDE INTERVIEW
HOME INTERVIEW
TS
T6
70
7
Pere
ncan
aan
Tra
nsp
ort
asi
Juru
san
Tek
nik
Sip
il
48