Upload
mudjiarman-tomohardjo
View
42
Download
14
Embed Size (px)
Citation preview
PROGRAM KONSERVASI KABUPATEN SUMBAWA SAMPAI DENGAN 2009
LATAR BELAKANG
PERUBAHAN TINGKAT KEKRITISAN DAS/SSWS KAB. SUMBAWA
No DASLuas (Km2)
2005 2006
Total NilaiTingkat
KekritisanTotal Nilai
Tingkat Kekritisan
1. Rhee 1.335 2,90 Agak Kritis 3,70 Kritis2. Ampang 1.059 3,30 Kritis 3,30 Kritis3. Bako 753.9 1,50 Tidak Kritis 1,50 Tidak Kritis4. Beh 2.255 2,10 Agak Kritis 2,10 Agak Kritis5. Moyo Hulu 956 3,30 Kritis 3,50 Kritis6. Pulau Moyo 454.1 1,90 Tidak Kritis 1,90 Tidak Kritis
Jumlah Sumber : KepGub NTB No. 393 Tahun 2006
DAMPAK KERUSAKAN HUTAN/DAS
1
1996 2003
2000 2006
• Menganggu kemampuan DAS (Daerah Aliran Sungai) untuk menjaga ketersedian air, akibat dari rusaknya fungsi hutan sebagai pengatur air (hidrologis). Hal ini akan berakibat pada perubahan pola tanam akibat kurangnya pasokan air dari hulu DAS sebagai penyedia air (water provider).
Kerusakan infrastruktur air akibat banjir Program konservasi kabupaten Sumbawa (PKKS) “ Pelibatan masyarakat untuk perbaikan kondisi DAS melalui konsevasi dan rehabilitasi hutan dengan pendekatan Agrogorestry” merupakan tahun pertama pelaksanaan kegiatannya. Dismaping ini program baru yang merupakan bagian dari NTB-WRMP. NTB-WRMP sebagian besar kegiatan untuk mendukung pemanfaatan irigasi dan penguatan kelembagaan P3A serta dukungan infrastruktur sumber daya air. Pelaksanaannya sejak tahun 2006. Sementara kawasan hutan yang nota bene adalah wilayah hulu yang berfungsi untuk hidroologi belum disentuh oleh skema NTB-WRMP.
Beberapa dinas teknis (SKPD) yang terlibat dalam pemantaatan air ini yakni pertanian, prasarana wilayah, bappeda serta P3A maupun P3A. masing wilayah/lokasi kegiatan berada di beberapa daerah irigasi (DI) yang kondisi DAS (daerah aliran sungai) belum sepenuhnya diketahui oleh masyarakat sebagai pengguna dari jasa ekosistem hutan (user of environmental services). Kondisi kekritisan lahan dalam kawasan hutan, penutuapan lahan, air larian (run off), jenis tanah merupakan salah satu indicator yang dapat dilihat untuk mengetahi kondisi ekosistem.
KEGIATAN DIPA KONSERVASI NTB WRMP 2008
1. Baseline Data Sosial Ekonomi dan Biofisik (Need Assesment). Menyiapkan sejumlah data sosial ekonomi dan biofisik pada beberapa alternatif lokasi Konservasi NTB-WRMP sebagai data awal (sebelum program dilaksanakan).
2. Kegiatan Workshop Program Membangun Kesepahaman Parapihak 2.1. Diperoleh masukan secara partisipatif terhadap arah, manfaat serta persiapan
program konservasi. 2.2. Memperoleh input tentang calon defenitif lokasi program dan peluang transaksi hulu
hilir. 3. Pengadaan: Buku Pegangan Lapangan (Handbook) & Buku Panduan Agroforestry;
Menyediakan buku pegangan peogram sebagai informasi program di masyarakat lokasi program dan parapihak. Menyediakan buku panduan Agroforestry bagi masyarakat dan parapihak sehingga memudahkan bagi lembaga Pendamping dan penyuluh lapangan dalam bekerja.
4. Penyiapan Lokasi dan Masyarakat Calon Program dan Lembaga Pendamping Masyarakat, Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat; Menyiapkan perangkat kelembagaan masyarakat untuk dapat terlibat dalam program. Melakukan pendampingan masyarakat dalam rangka persiapan pelaksanaan program
5. Pelatihan Kader Konservasi Desa; 5.1. Memberikan pengetahuan, wawasan dan keterampilan bagi kader masyarakat di
desa program 5.2. Tukar menukar informasi dan pengetahuan antar kader konservasi desa lokasi
program 6. Pengadaan Peralatan Penunjang Operasional; Sepeda Motor, Printer, Laptop LOKASI KONSERVASI DI HULU DAS/DAERAH IRIGASI
2
RENCANA KEGIATAN KONSERVASI NTB – WRMP 2009
1. Pembuatan Tanaman Rehabilitasi Lahan untuk Konservasi DAS; Menyediakan tanaman baik kayu maupun tanaman serbaguna untuk rehabilitasi lahan kritis pada lokasi Program Konservasi NTB WRMP yang telah disiapkan pada tahun 2008. termasuk kegiatan Konfigurasi/Pemetaan Lokasi Lahan untuk Rehabilitasi dan Konservas DAS
2. Pelatihan Kelompok Tani Konservasi; Untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan konservasi serta sebagai media untuk terjadinya proses pembelajaran bersama antar lokasi Program.
3. Lokakarya Hulu Hilir; Untuk membangun kesepahaman antara masyarakat di hulu dan masyarakat hilir di hilir yang memanfaatkan air (P3A/GP3A). Juga menjadi sarana saling keterpaduan antar pihak.
4. Pendampingan Kelompok Tani Konservasi; Sebagai fasilitator antara kelompok tani konservasi dengan pihak instansi terkait.
5. Penyadaran Publik; Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konservasi DAS dan perlingungan sumberdaya air baik melalui media cetak (buletin) maupun radio serta Pembuatan Papan Konservasi Desa yang memuat informasi tentang Konservas.
6. Monitoring & Supervisi; Untuk memantau dan mengevaluasi kegiatan yang telah berjalan.
7. Pengadaan Peralatan Penunjang Operasional; Meningkatkan Sarana dan Prasarana
untuk mendukung Pelaksanaan Kegiatan Konservasi; Sepeda Motor, GPS,
3
I. KISI PROGRAM INFRASTRUKTUR AIRDINAS KEHUTANAN KABUPATEN SUMBAWA
Kisi Program Infrastruktur Air Acc.
No Kegiatan Tujuan Input Indikator/Output
1.
Konservasi di daerah sumber-sumber air
1.1 Penanaman pohon oleh petani hilir ke wilayah hulu.
1.2 Pemeliharaan pohon oleh petani hulu
1.3 Pengamanan lokasi sumber air
Melestarikan Sumber AirP3A/GP3A/IP3AKelompok peduli, dinas dan masyarakat
1.1 Tertanamnya 2.700 pohon sampai tahun 2010
1.2 Terpeliharanya 2700 pohon sampai tahun 2010
1.3 Terlindunginya 6 sumber mata air sampai tahun 2010
2.1. Pengangkatan sedimen2. Normalisasi sungai3. Perkuatan tebing sungai
Mengendalian daya rusak air
P3A/GP3A/IP3AMasyarakat, kelompok peduli, dan dinas instansi terkait
1. Pengangkutan sedimen sepanjang 11 KM
2. Normalisasi sungai sepanjang 2 Km 3. Menguatnya tebing sungai
sepanjang 2 Km
3.
1.Penulusuran jaringan oleh anggota P3A1.1Pemeliharaan rutin saluran
secara partisipatif1.2Rehabilitasi saluran1.3 Peningkatan/pembangunan
jaringan irigasi1.4 Pembuatan jalan usaha tani1.5 Pembuatan Balai Pertemuan1.6. Pembangunan Dam sublesi aji
Menyediakan insfrastrukrur irigasi
P3A/GP3A/IP3AMasyarakat, kelompok peduli, dan dinas instansi terkait
1.1 Terpeliharanya saluran irigasi sepanjang 120 km/tahun
1.2 Terehabilitasinya saluran irigasi sepanjang 12 Km/tahun
1.3 Terbangunnya jaringan irigasi sepanjang 2 km/tahun
1.4 Terbangunnya jalan usaha tani sepanjang 10 km/tahun
1.5 Terbangunnya Balai Pertemuan 2 buah/tahun
4. 1. Menetapkan jadwal tanam di Menelola distribusi air secara P3A/GP3A/IP3A 1. Tersusunnya jadwal pola tanam tiap
4
setiap jaringan irigasi2. Pemanfaatan kembali air
buangan saluran irigasi3. Penerapan system golongan bila air kurang
proporsional/Water AlocationMasyarakat, kelompok peduli, dan dinas instansi terkait
tahun.2. Termanfaatnya air buangan saluran
irigasi 600 m3 untuk sawah seluas 60 ha.
3.Tersusunnya jadwal pembagian air di setiap blok tersier.
II. KISI PROGRAM HUBUNGAN HULU & HILIRDINAS KEHUTANAN KABUPATEN SUMBAWA
Kisi Program Hubungan Hulu Hilir. Acc
No Kegiatan Tujuan Input Indikator/Output
1Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
Penutupan lahan kritis dilokasi agroforestri
Mencegah erosi di lokasi hulu Penghijauan dilahan terbuka Mendorong kelompok peduli untuk
rehabilitasi lahan
Kelompok peduli, dinas dan masyarakat
Tertanamnya lahan kirit di lokasi hulu dan hilir
Penanaman daeraha aliran sungai (DAS)
2Monitoring Illegal Logging bersama parapihak
Menumbuhkan kesadaran baru akan tangung jawab lingkungan secara bersama
MoU berbagai pihak (Desa) dalam pemanfaatan dan pengelolaan hasil hutan secara terpadu dan berdaya guna
Masyarakat, kelompok peduli, dan dinas instansi terkait
Terbentuknya satuan pengamanan hutan secara swadaya ditingkat masyarakat
Adanya aturan yang disepakati oleh berbagai pihak (Perda, perbub, perdes)
3
Penanaman 1.000 tanaman serbaguna oleh masyarakat hilir setiap awal musim hujan diwilayah hulu.
Adanya tangung jawab sosial masyarakat hilir terhadap kwasan di sekitar hulu dalam bentuk penanaman
Tertanam dan terpeliharanya pohon di kawasan hulu
Kelompok kepentingan, masyarakat dan dinas instansi terkait
Adanya penanaman di lokasi agroforstry dan daerah rawan bencana
Tersedianya anggaran bagi pelaksanaan program penanaman
5
4Penguatan kelembagaan kelompok masyarakat hulu.
terbentuknya komunitas masyarakat hulu yang merupakan sinergisitas masyarakat hilir
wadah komunikasi dalam penyelsaian masalah dan persoalan dimasyarakat hulu
wadah penyelaras program imbal balik hulu dan hilir
Pendamping (fasilitator), masyarakat dan dinas terkait
terbentuknya wadah dalam bentuk kelompok di masyarakat hulu
terselenggaranya kegiatan yang bersinergi dengan program agroforestry
5
Forum Komunikasi Masyarakat Hulu – Hilir.
Sebagai wadah komunikasi lintas hulu hilir dalam penyelaras program dan masalah yang dihadapi
Terbentuknya kesepahaman antar hulu dan hilir dalam organisasi
Sebagai tempat shering informasi dan pengalaman antara masyarakat hulu dan hilir
Fasilitator, masyarakat hulu dan hilir, pemerintah daerah
Terbentuknya forum silaturrahmi masyarakat hulu dan hilir
Tercapinya berbagai kesepakatan dan kegiatan antara masyarakat hulu dean hilir
Adanya aksi bersama dalam pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam yang lestari dan berkesinambungan
6
Survey potensi hasil hutan dan perkebunan Batulanteh.
Adanya data akurat tentang berbagai hal terkait potensi komoditi hutan dan perkebunan di batulanteh
Sebagai rujukan bagi pengembang program dimas yang akan datang
Adanya peta spesifik mengenai keanekaragaman hayati di das batulanteh
Tim peneliti dan dinas terkait
Adanya ekspose hasil survey yang merupakan entri point pemangku kebijakan dan pengambilan keputusan
Adanya hasil studi yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan.
7
Budidaya tanaman yang sesuai dengan kondisi setempat.
Medorong kelompok masyarakat untuk menanam tanaman yang spesifik dan mempunyai daya saing
Adanya keunggulan kompetitif dari kawasan yang akan menunjang sector lainnya
Masyarakat dan pendamping dan pemerintah
Adanya lahan yang akan dikelola sebagai sentra tankan tertentu yang disesuikan dengan kebutuhan pasar
8 Budidaya ikan air tawar Pemanfaatan air aliran sungai sebagai tempat budidaya ikan dan berbagai hal untuk meningkatkan pendapat
Masyarakat, pendamping dan dinas istansi terkait
Berkembangnya sentra perikanan darat yang berdampak pada peningkatan inkam masyarakat
6
masyarakatdisekitar aliran sungai
Adanya kelompok tani air tawar Termanfaatkan lahan kosong bagi
pengembangan budidaya air tawar
9
PNPM – MP Meningkatkan pelayanan sosial dan
kualitas hidup masyarakat program PNPM-MP
Pasilitator, masyarakat dan pemerintah
Adanya berbagai kegiatan yang menunjang peningkatan kualitas hidup dan pelayanan sosial terhadap masyarakat dampingan
10
Sosialisasi, penyuluhan dan pembinaan kelompok
Memperjelas arah pengembangan agroforestry bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan peningkatan PAD
Fasilitator, masyarakat dan pemerintah daerah
Penyebaran pamfetPembuatan balihoSosialisasi peraturan terkait
agroforestri
11
Draft Perda Pengelolaan Terpadu Sub DAS Batulanteh
Adanya kesepahaman berbagai pihak dalam pengelolaan kawasan terpadu
Pengelolaan kawasan dikukuhkan dalam bentuk draf perda
Legal drafter, masyarakat dan dinas instansi terkait
Adanya draf perda pengelolaan kawasan di sub Das batulanteh
Draf diharapkan menjadi ketetapan lembaran daerah dalam bentuk perda
12
PDAM dan perusahaan air kemasan yang air bersumber dari Batulanteh kontribusi pada masyarakat dan hutan
Adanya konstribusi langsung dan tidak langung dari pengguna terhadap masyarakat dan kawasan Das Batulanteh
Pengguna, masyarakat dan pemerintah
Kesepahaman terhadap pengelolaan kawasan yang berbasis kelestariaan dan kemanfaatn yang berkesinambungan
Pengalokasian anggaran bagi kepentingan pelestarian diwilayah hulu di PDAM maupun perusahaan air kemasan
Adanya pemberdayaan masyarakat disekitar hutan
III. KISI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN AGROKOMPLEK
SUB DAS BATULANTEH
7
Kegiatan Kelompok Agrokomplek acc
No Kegiatan Tujuan Input Indikator/Output
1 Budidaya lebah madu Meningkatkan penghasilan dan taraf hidup petani sekitar hutan
Menumbuhkan wirausaha unggul Memperkuat aikon Sumbawa sebagai
kota madu Pengembangan jaringan madu di
mancanegara
Dinas pertanianDinas kehutananDinas perindustrianDinas pariwisata
Tumbuh dan meningkatnya taraf hidup masyarakat ( Rp. 30.000/Hari)
Meningkatnya jumlah outlet madu di wilayah Sumbawa
Pencanangan Sumbawa menjadi aikon kota madu
Meluasnya pemasaran madu Sumbawa ke mancanegara lewat berbagai kesempatan (pameran, internet dll)
2 Pengolahan hasil-hasil pertanian/perkebunan
Difersifikasi hasil pertanian dan perkebunan untuk meningkatkan pendapat masyarakat
Tersedianya hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan pasar
Dinas pertanianDinas perindustrianPengusaha makanan
Tumbuh dan berkembangnya home industry olahan hasil pertanian dan perkebunan
Tersedianya outlet/ pasar bagi pengembangan usaha mikro
Home industry dapat mengirim hasil olahan ke pasaran/ keluar daerah
3 Reboisasi/penghijauan Mengurangi tingkat pengikisan topsil pada hutan
Memperkuat jaringan tanah Menghijaukan dataran kering dan
tandus
Dinas kehutananOrmas, orsospol
Tertanam dan terawatnya kawasan kritis menjadi hijau (1 tahun)
Banyaknya aktifitas organisasi dalam pelaksanaan kegiatan penghijauan
Tumbuhnya kesadaran berbagai pihak tentang lingkungan hijau
4 Terassering Menangulangi tingkat erosi Fungsi pemanfaatan lahan yang
optimal
Masyarakat dan dinas teknis terkait
Termanfaatkannya lahan miring yang dijadikan terasasering
berkurangnya lahan miring yang bisa dimanfaatkan bagi
8
pengembangan berbagai tanamanan produktif
5 Embung penampung cadangan sumber air baku bagi pertanian
pengendali banjir dan pemanfaatan air yang maksimal
Dinas terkait adanya embung yang termanfaatkan bagi kepentingan pengairan
tersedinya cadangan airu tanah6 Survai komoditas di kawasan
terpadu terpetakan lokasi potensial untuk
dijadikan alternative unggulan Hasil survey menjadi acuan dalam
pengembangan kebutuhan pasar
Tim survei dan dinas terkait
Adanya hasil penelitian yang menjadi acuan dalam penentuan kebijakan pemerintah
Konsistensi dalam mendukung hasil kajian
7 Uji mutu komoditas unggulan Mempertahankan kualitas bahan baku yang menjadi komunitas unggulan
Adanya alternative bagi pengembangan produk yang diminati konsumen
Dinas terkait, masyarakat
Terukurnya kualitas bahan baku yang menjadi konsumsi masyarakat
Adanya standar kualitas prodak/ bahan
8 Pengolahan produk pasca panen komoditas unggulan
Menemukan alternative pengembangan produk paska panen
Idem Adanya alternative pengembangan pruduk yang mempunyai nilai ekonomis
9 Lembaga keuangan mikro Meretas kemiskinan melalui kelembagaan makro
Peningkatan inkam pendapatan masyarakat
Kelembagaan mikro, masyarakat dan dinas instansi terkait
Adanya kelembagaan mikro Partisipasi masyarakat terhadap
kelembagaan keuangan mikro
10 Usaha produktif Meningkatkan kreatifitas masyarakat dalam memanfaatkan bahan limbah disekitar lingkuang
Menumbuhkan wirausahawan muda yang produktif
Mingkatkan pendapatan dan kualitas hidup masyarakat
Masyarakat, dinas terkait, pendamping (pasilitator)
Banyaknya keragaman hasil kereatifitasd masyarakat yang menggunakan bahan limbah maupun yang tidak mempunyai nilai di sekitar hidup mereka.
Adanya kelompok-kelompok produktif dalam masyarakat
Meninkgatnya kesejahteraan masyarakat melalui usaha pruduktif
11 Sekolah lapang Sebagai wadah tempat bagi petani dan masyarkat untuk menggali berbagai
Fasilitator, masyarakat dan dinas
Berdirinya sekolah lapang dan laboratorium lapangan bagi
9
informasi Wadah dalam menemukan dan
memecahkan berbagai persoalan dalan pengembangan program
Proses adabpter inofasi terhadap masyarakat yang lainnya
Pengembangan konsep belajar bersama dari oleh dan untuk petani
instansi terkait pengembangan pengetahun dan ilmu
Tersedianya tempat dan lokasi pembelajaran sekolah lapang
12 Penyuluhan Sebagai tempat proses belajar mengajar
13 Pelatihan / on job training14 Magang15 Pendidikan16 Identifikasi kebutuhan
rancangan perdes17 Menyusun dan penetapan
perdes18 Pembentukan kelembagaan
hulu-hilir19 Pembinaan dan pendampingan
kelembagan hulu-hilir
IV. KISI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKATDINAS KEHUTANAN KABUPATEN SUMBAWA
10
Kisi Progam Pemberdayaan Masyarakat acc
No Kegiatan Tujuan Input Indikator/Output
1Sosialiasi praturan ttg pengelolaan SDA
Masyarakat mamahami peraturan terkait pengelolaan SDA
Masyarakat dapat menterjemahkan aturan perundang-undangan
Dinas terkait (kehutanan, petanian, defkominfo)
Tersosialisasinya peraturan tentang pengelolaan SDA di 24 Kecamatan
Buku pegangan bagi stakeholder maupun kelompok kepentingan terkait dengan pengelolaan SDA
2 Pelatihan/ workshop ttg pengelolaan SDA
Tumbuhnya kesadaran baru tenang pengelolaan SDA
Adanya strategi dan metode pengelolaan perspektif masyarakat dikawasn das
Mengembangkan kesepakatan para pihak mengenai arah pengembangan program
Penyelaras arah program pengeloaan SDA
Dinas terkait
Terlatihnya 250 orang di 5 desa mengenai pengelolaan SDA
Tersedianya tenaga dampingan yang dipersiapkan mendukung program pengembangan agroforestry
Terbentuknya kelompok terlatih dalam masyarakat
3Melaksanakan penanaman tanaman penghijauan
Penghijauan dibantaran sungai, lereng dan tanah kosong
Mempersempit ruang kosong tanpa pohon
Menghindari bahaya banjir dan erosi
Dinas terkait dan orsospol, serta masyarakat luas
Tertanamnya 1 Juta pohon di areal kosong , lereng dan tanah kosong
Terlibatnya peranserta berbagai elemen dalam penanaman diberbagai tempat dan lokasi
Berkurangnya lahan kosong yang telah diperuntukan bagi program penghijauan
4 pengawasan terpadu dari lembaga terkait (kehutanan, desa, polisi dll)
Mengurangi tindak pembalakan liar (illegal loging)
Terpantaunya berbagai hal terkait
Dinas terkait Berdirinya pos pemantauan hasil hutan di dalam maupun diluar hutan.
11
aktifitas didalam areal hutan Melibatkan segenap komponen
sebagai bentuk tangung jawab bersama para pihak terhadap pengelolaan kawasan
Keterlibatan masyarakat dalam pelaporan maupun kegiatan pengawasan kawasan.
Adanya MoU (kesepakatan) berbagai pihak termasuk masayarakat untuk pelestarian dan pemanfaatan hasil hutan sesuai peruntukan dan kebutuhan
5identifikasi aturan sumber daya lokal
Mengidentifikasi atralan adat dan kebiasaan setempat dalam pengeloaan kawasan.
Merangkum aturan dan kearifan local masyarakat yang memberikan konstribusi bagi pelestarian kawasan
Tim peneliti, masyarakat
Terpetakan berbagai aturan (awig-awig) terkait pengelolaan kawasan.
Terdokumentasi dalam bentuk buku mengenai kearifan local
Adanya kesepakatan dan kesepahaman (MoU) dalam bentuk kesepakanan nilai-nilai yang di sepakati secara bersama antar masyarakat.
6Aplikasi atas terjemaham perda tentang pengelolaan SDA
Sosialisasi berbagai perda terkait pengelolaan kawasan hutan
Mengkomunikasikan kepentingan pemerintah dan masyarkat
Wadah penyatuan kehendak bernbagi pihak tentang pengelolaan yang berbasis pada pemanfaatan optimal dan pelestarian.
Dinas terkait
Tersosialisasinya perda di 5 desa dan dusun dalam wilayah agro
7 melaksanakan pohon pelindung disekitar mata air (chthment area)
Menjaga kawasan mata air agar terjaga kesingambungan debit air
Mengurangi erosi disekitar lokasi mata air
Dinas, masyarakat dan organ-organ peduli
Penanaman pohon pelindung disekitar lokasi mata air
Terlibatnya komponen-komponen peduli terhadap
12
Memperbanyak mat air barupengelolaan kawasan dilingkungan mata air
8Memelihara, pegetasi disekitar mata air
Idem Idem Idem
9Sosialisasi tugas dan fungsi kelompok tentang pengelolaan SDA
Belajar dari berbagai kelompok tentang pengelolaan yang bercirikhas
Shering pengalaman antar kelompok
Dinas dan lembaga terkait
Kesepahaman berbagai kelompok pengelolaan terkait dengan SDA
10Pembentukan kelompok (KPP,P3A,KTH)
Terbentuknya kelompok pengelola ditingkat masyarakat
Pengorganisiran berbagai kelompok.
Fasilitaror, masyarakat dan dinas terkait
terbentuknya kelompok dalam masyarakat yang berciri masyarakat setempat
11 Pendampingan kelompok
masyarakat terdampingi dalam berbagai proses pengembangan SDA.
Mendorong kemandirian dan kreatifitas berbagai kelompok menjadi berdaya dan bisa menolong diri sendiri (self help)
Fasilitaror, masyarakat dan dinas instansi terkait
Masyarakat dapat berkreasi dan kreatif dalam mengelola SDA yang ada disekitarnya
Outlet bagi pemasaran prodak hasil kerajinan masyarakat
12 pelatihan administrasi kelompok
Melatih kelompok dalam pendokumentasian kegiatan
Fasilitator, masyarakat dan dinas terkait
Dapat menyusun pelaporan sederhana tentang berbagai kegiatan kelompok
13 pelatihan dinamika kelompok Sinergisitas kelompok dalam mendukung kegiatan
Menyamakan persepsi dalam mendorong program pengembangan
Fasilitator, masyarakat dan dinas terkait
Terlatihnya berbagai kelompok tenang dinamika kelompok
Kohesifitas kelompok yang memberikan dampak kerja yang berorientasi tujuan.
14 Pelatihan kemitraan Mendorong masyarakat dan kelompok untuk bekerjasama yang menguntungkan bagi berbagai pihak
Fasilitator, masyarakat dan dinas terkait
Adanya jaringan kerjasama lintas sekotor dalam mendukung program
13
Pengembangan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar
Adanya kesepakatan (MoU) dari berbagai pihak mengenai dukungan kemitraan
pengembangan agrofosrstry Tersediannya produk hasil
pertanian maupun kehutanan yang dibutuhkan pasar
Adanya kerjasama dilintas stakeholder.
15 pelatihan kader kelompok pengelola prasarana (KPP)
Mempersiapkan tenaga lapangan bagi pengembangan program
Sebagai penyelaras program di tingkat masyarakat
Fasilitrator, masyarakat dan instansi terkait
Terbentuknya tenaga kader ditingkat lapangan
Bekerjanya kader sesuai dengan rencana program
16 pelatihan monev Ditujukan bagi tenaga leader dalam monev terhadap berbagai sector pengembangan
Fasilitator, masyarakat dan instansi terkait
Terlaksanannya pelatihan monev ditingkat msyarakarat maupun leadaer
17 Bantuan/ stimulan usaha ekonomi produktif masyarakat
Tumbuhnya kelompok pruduktif dalam pengembangan SDA yang berbasis kelestarian
Miningkatnya inkam pendapatan masyarakat
Mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran
Fasilitator, masyarakat dan dinas terkait
Terbentuknya kelompok pruduktif di tingkat msyarakat
Terlatihnya kelompok penerima bantuan
Meningkatnya inkam pendapatan masyarkat
18 Temu usaha Wadah komunikasi informasi dan distribusi pengetahuan dan sering pengetahun
Adanya kesepakanatn dan kesepahaman berbagai pihak tentang berbagai hal terkait dengan peningkatan kualitas dan produktifitas usaha
Fasilitator, masyarakat dan pemerintah
Adanya wadah dan sarana dalam distirbusi indromasi dan sering penembangan dalam pengembangan usaha
Adanya jaringan pruduk bagi usaha pertanian
19 Kunjungan silang antar kelompok
Mendorong pembelajaran antar sesama ditingkat kelompok
Adanya pusat studi pengembangan produk maupun kawasan yang dikelola oleh masyarakat sendiri
Fasilitator, masyarakat dan dinas instansi terkait
Adanya kegiatan kunjungan silang keberbagai tempat yang berpotensi dijadikan tempat pembelajaran
Adanya tempat/ sarana pembelajaran (sekolah lapang)
14
ditingkat masyarakat20 Pendampingan Adanya kelompok pendamping yang
akan mengawal proses program Mempercepat pencapaian tujuan dari
program
Fasilitator, pemerintah
Pelatihan bagi kelompok dampingan yang akan mendampingi proses program.
Terbentuknya tim fasilitator tingkat desa sebagai penyambung tujuan program ditingkat lapangan/ masyarakat
RENCANA KERJA NTB WRMP KONSERVASI SUMBAWA 2009
No Kegiatan Output Lokasi Waktu Pelaksanaan
Sumber Anggaran
1. Kegiatan a) Membangun kesepahaman akan Sumbawa Juli – Agustus APBD SUMBAWA
15
Lokakarya Hulu Hilir
pentingnya pola hubungan yang saling menguntungkan antara pihak di hulu dan di hilir DAS;
b) Merumuskan hal-hal terkait dengan pentingnya pengembalian manfaat air bagi konservasi di hulu
Besar 2009
2. Pembuatan Tanaman Rehabilitas Lahan dan Pengadaan Bibit Kayu-kayuan, MPTs, Tanaman Sela dan Pupuk
Melakukan rehabilitasi lahan kritis di wilayah Sub DAS batulanteh serta pengadaan bibit dan pupuk dalam mendukung terlaksananya Program Konservasi Kabupaten Sumbawa
3 desa lokasi November – Desember 2009
GRANT/DIPA
3. Pelatihan Kader Konservasi Desa
a) Meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan kader masyarakat di desa program.
b) Memberi pemahaman awal akan pentingnya konservasi dan ekosistem hutan bagi masyarakat
Sumbawa Besar
Juli – Agustus 2009
GRANT/DIPA
4. Dialog Radio Penyadaran Publik untuk Pengelolaan Sumber Daya Air
a) Mendorong kesadaran public melalui media radio;
b) Media penyebarluasan informasi konservasi dalam NTB WRMP
Sumbawa Besar
September – Oktober 2009
GRANT/DIPA
5. Pengadaan Peralatan Camera Digital
Membantu pelaksanaan dokumentasi kegiatan
Sumbawa Besar
September – Oktober 2009
GRANT/DIPA
6 Technical Assisten
Pendampingan kelembagaan masyarakat dan menejemen program
Sumbawa Besar
2009 – 2010 GRANT/DIPA dan APBD SUMBAWA
16
PROGRES FISIK DAN KEUANGAN TAHUN 2008/2009
DIPA 2008DIPA 2009
DIPA 2010
0200,000,000400,000,000600,000,000800,000,000
1,000,000,0001,200,000,0001,400,000,0001,600,000,0001,800,000,000
ALOKASI
REALISASI
111,448,0000
0
558,339,000
800,000,000
1.700.000.000
ALOKASI
REALISASI
Sumbawa Besar 17 Agustus 2009
17
ALOKASI DANA KONSERVASI KAB. SUMBAWA