Upload
voque
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DUKUNGAN SOSIAL DENGAN BURNOUT
PADA WARTAWAN
SKRIPSI
Oleh:
Rifqi Maghfiroh Hijrianti
201210230311276
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
DUKUNGAN SOSIAL DENGAN BURNOUT
PADA WARTAWAN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Psikologi
Oleh:
Rifqi Maghfiroh Hijrianti
201210230311276
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
i
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Skripsi : Dukungan Sosial dengan Burnout Pada Wartawan
2. Nama Peneliti : Rifqi Maghfiroh Hijrianti
3. NIM : 201210230311276
4. Fakultas : Psikologi
5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
6. Waktu Penelitian : 7 Januari – 22 Januari 2016
Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal 30 April 2016
Dewan Penguji
Ketua Penguji : Dr. Nida Hasanati, M.Si ( )
Anggota Penguji : 1. Ari Firmanto, S.Psi M.Si ( )
2. Yuni Nurhamidah, S.Psi, M.Si ( )
3. Muhammad Shohib, S.Psi, M.Si ( )
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Nida Hasanati, M.Si Ari Firmanto, S.Psi M.Si
Malang,
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Dra. Tri Dayakisni, M.Si
ii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Rifqi Maghfiroh Hijrianti
NIM : 201210230311276
Fakultas/Jurusan : Psikologi/Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan bahwa skripsi / karya ilmiah yang berjudul:
Dukungan Sosial dengan Burnout Pada Wartawan
1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk
kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah / skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak
Bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini
tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan undang-undang yang
berlaku.
Malang, 16 Mei 2016
Mengetahui
Ketua Program Studi Yang menyatakan
Yuni Nurhamida, S.Psi., M,Si Rifqi Maghfiroh Hijrianti
Materai
Rp. 6000
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
kasih-Nya sehingga penulils dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Dukungan Sosial
dengan Burnout Pada Wartawan” yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana
psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang. Tidak lupa pula senantiasa penulis
kirimkan shalawat dan salam kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, nabi yang telah
mengisi sebagian masa hidupnya untuk kesejahteraan dan kemaslahatan umat manusia.
Penulis menyadari bahwa selama masa perkuliahan dan dalam proses penyusunan skripsi ini
banyak pihak yang telah memberikan sumbangsih dalam bentuk apapun, baik itu berupa
motivasi, bimbingan, dan petunjuk kepada penulis. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang.
2. Dr. Nida Hasanati, M.Si dan Ari Firmanto, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing I dan II
yang telah meluangkan banyak waktu untuk mencurahkan wawasannya dan memberikan
bimbingan serta motivasi kepada penulis.
3. Ari Firmanto, S.Psi, M.Si selaku dosen wali yang senantiasa memberikan nasihat,
dukungan, dan motivasi kepada penulis.
4. Seluruh staf Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang
memberikan bantuan selama masa perkuliahan terkait tugas-tugas yang diberikan.
5. Ayahanda tercinta (Muhajir), Ibunda tersayang (Anis Muzairoh), dan Nenek terkasih
(Alifah) yang senantiasa memberikan semangat dan mendoakan penulis selama ini.
Selalu sabar dan pengertian terhadap penulis yang sering kali mengeluh. Kasih sayang,
doa, dan restu yang mereka berikan selama ini membuat penulis semakin termotivasi
untuk melanjutkan mimpi dan cita-cita.
6. Kakak-kakak tersayang (Shoffa Hijrianto, Shoffi Hijrianto, Misha Aini, Monhiq Fitria)
yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, dan motivasi kepada penulis sehingga
tetap semangat dalam melakukan segala hal. Serta adik tercinta (Mirza G.B. Hijrianto)
yang semakin memotivasi penulis untuk lebih semangat dalam menyelesaikan setiap
tanggungjawab.
7. Sahabat-sahabat setia (Khanza, Ari, Suaidah, Fatin, Afifah, Denis, Jejen) yang selalu
mendoakan, memberi dukungan, menjadi keluarga di tempat perantauan ini, semua yang
kita lalui memberikan kenangan dan sangat berkesan.
8. Seluruh teman-teman seperjuangan Fakultas Psikologi UMM angkatan 2012, khususnya
seluruh rekan-rekan kelas E, terima kasih atas tiga tahun yang diberikan.
9. Ibu Retno yang telah membantu dalam penyebaran skala penelitian. Serta seluruh
wartawan kota Malang yang menjadi responden.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah banyak memberikan
bantuan dalam bentuk apapun kepada penulis.
iv
Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya atas segala yang telah mereka
berikan kepada penulis dengan suatu harapan bahwa kesuksesan selalu mereka berikan
kepada penulis dengan suatu harapan bahwa kesuksesan selalu terdekap bagi kita semua.
Amin.
Penulis menyadari bahwa tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan
saran demi perbaikan skripsi ini sangat diharapkan oleh penulis. Meskipun demikian, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti secara khusus, dan bagi pembaca
pada umumnya.
Malang, 16 Mei 2016
Penulis
Rifqi Maghfiroh Hijrianti
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................. i
SURAT PERNYATAAN .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 2
LANDASAN TEORI ........................................................................................................... 5
Burnout ......................................................................................................................... 5
Dukungan Sosial ........................................................................................................... 6
Hubungan Dukungan Sosial Dengan Burnout .............................................................. 8
Kerangka Pemikiran ..................................................................................................... 9
Hipotesa ....................................................................................................................... 10
METODE PENELITIAN.................................................................................................... 10
Rancangan Penelitian ................................................................................................... 10
Subjek Penelitian ......................................................................................................... 10
Variabel dan Instrumen Penelitian ............................................................................... 10
Prosedur dan Analisa Penelitian .................................................................................. 11
HASIL PENELITIAN ........................................................................................................ 12
DISKUSI ............................................................................................................................. 14
SIMPULAN dan IMPLIKASI ............................................................................................ 16
REFERENSI ....................................................................................................................... 17
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 19
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Deskripsi Subjek Penelitian .................................................................................. 12
Tabel 2. Penilaian Rata-rata Burnout dan Dukungan Sosial............................................... 12
Tabel 3. Penilaian Rata-rata Aspek Burnout....................................................................... 12
Tabel 4. Penilaian Rata-rata Aspek Dukungan Sosial ........................................................ 13
vii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Skala Tryout Dukungan Sosial .................................................................................... 20
Skala Tryout Burnout ................................................................................................... 23
LAMPIRAN 2
Input Data Tryout Dukungan Sosial ............................................................................ 25
Input Data Tryout Burnout ........................................................................................... 26
LAMPIRAN 3
Analisis Validitas dan Reliabilitas ............................................................................... 28
LAMPIRAN 4
Skala Dukungan Sosial ................................................................................................ 33
Skala Burnout .............................................................................................................. 36
LAMPIRAN 5
Blueprint Skala Burnout .............................................................................................. 38
Blueprint Skala Dukungan Sosial ................................................................................ 38
LAMPIRAN 6
Input Data Burnout ...................................................................................................... 39
Input Data Dukungan Sosial ........................................................................................ 42
LAMPIRAN 6
Hasil Penelitian Output SPSS ...................................................................................... 45
1
DUKUNGAN SOSIAL DENGAN BURNOUT
PADA WARTAWAN
Rifqi Maghfiroh Hijrianti
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Burnout merupakan gejala atau suatu keadaan yang ditimbulkan oleh tubuh yang merupakan
reaksi secara emosional akibat dari kelelahan kerja yang dialami secara berkepanjangan
dalam waktu yang cukup lama. Keadaan tersebut biasanya timbul salah satunya disebabkan
kurangnya dukungan dari lingkungan sosial yaitu keluarga dan lingkungan kerja. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan burnout
pada wartawan. Penelitian ini menggunakan metode korelasional untuk melihat hubungan
antara variabel atau beberapa variabel dengan variabel lain. Subjek penelitian sejumlah 76
wartawan di kota Malang. Skala burnout yang digunakan adalah skala Mashlach Burnout
Inventory (MBI) dan skala dukungan sosial. Kemudian analisa data menggunakan analisis
product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial berkorelasi secara
negatif dan signifikan dengan burnout (r = -0,448; p = 0,000). Dimana p<0,05 yang
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan burnout. Nilai
koefisien determinan r2 = 0,200 yang memiliki arti bahwa variabel dukungan sosial yang
mampu menjelaskan terkait burnout sebesar 20% dan sisanya sebesar 80% dipengaruhi oleh
faktor lain.
Kata kunci: Burnout, Dukungan sosial
Burnout is a symptom or a condition caused by the body which is an emotional reaction as a
result of fatigue experienced prolonged in a long time. That situation usually arises one of
them due to lack of support from the social environment, the family and work environment.
The purpose of this study was to find out a relationship between social support and burnout
reporters. This study uses a correlation method to look at the relationship between a variable
or multiple variables with other variables. The research subject some 76 journalists in the
city of Malang. Burnout scale used is the scale Mashlach Burnout Inventory (MBI) and social
support’s scale. Then the data analysis using product moment analysis. The results showed
that social support correlated negatively and significantly associated with burnout (r = -
0.448; p = 0.000). Where p<0.05 which indicates that there is a relationship between social
support and burnout. Value determinant coefficient r2 = 0.200 which means that the social
support variables were able to explain the related burnout by 20% and the balance of 80%
influenced by other factors.
Keywords: Burnout, Social support
2
Saat ini informasi menjadi suatu kebutuhan yang sangta penting dan tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Rasa ingin tahu yang merupakan sifat dasar manusia menjadi faktor
pendorong terbesar akan kebutuhan tersebut. manusia mencari informasi untuk berbagai
kebutuhan hidup. Selain menambah pengetahuan yang dapat memperluas cakrawala berpikir,
informasi juga berperan sebagai salah satu sumber pertimbangan dalam pengambilan
keputusan (Hidayat & Prakosa, 1997).
Media pers sebagai penyedia informasi bagi masyarakat tidak dapat melakukan perannnya
tanpa adanya wartawan. Wartawan dengan pengetahuan jurnalistiknya dapat mengolah
informasi yang berguna dan memilah informasi sesuai dengan kaidah jurnalitik (Hidayat &
Prakosa, 1997). Hubungan itu jelas menempatkan wartawan sebagai faktor terpenting karena
mereke yang paling berperan dalam memeberikan informasi yang perlu disampaikan kepada
masyarakat (Ishwara, 2005).
Reporter atau wartawan merupakan ujung tombak atau pusat dari informasi yang telah
disampaikan setiap harinya. Wartawan merupakan orang-orang jurnalistik yang terjun
langsung ke lapangan untuk mencari berita dan bertugas menuliskannya. Dalam meliput
suatu berita, wartawan dituntut untuk selalu bekerja dalam tekanan deadline waktu. Waktu
bekerja para wartawan ini juga tidak menentu, karena berita atau suatu kejadian tertentu tidak
dapat diatur terjadinya. Selain itu, wartawan juga dituntut untuk menuliskan berita yang
lengkap, tepat, dan akurat sehingga harus dilakukan verifikasi terus menerus.
Profesi wartawan juga mempunyai persaingan yang cukup ketat, sedangkan media pers yang
dapat menampung tenaga professional tersebut memiliki jumlah yang sedikit. Wartawan yang
tidak mampu menyampaikan informasi secepatnya ke kantor dan menyebabkan berita tidak
muncul di media tempatnya bekerja keesokan harinya akan beresiko kehilangan
pekerjaannya. Hal ini disebabkan karena surat kabar mereka akan berisi berita-berita yang
tidak actual sehingga pada akhirnya akan ditinggalkan oleh pembaca (Muflih, 1997).
Fakta yang terjadi di dunia wartawan pada saat ini bahwa ada tiga masalah yang sedang
dihadapi wartawan, yang di ungkap oleh Eko Maryadi sebagai Ketua Umum Aliansi Jurnalis
Independen (AJI) yang dikutip Kompas.com (Akuntono, I. & Hindra, 2013). Tiga masalah
besar tersebut adalah rendahnya kesejahteraan hidup, hambatan berserikat, serta minimnya
jaminan keselamatan saat menjalankan tugas. Beban wartawan yang tinggi tak sebanding
lurus dengan tingkat kesejahteraan dan jaminan keselamatan dalam bertugas. Wartawan
sering kali mendapat serangan ketika dalam tulisannya mengusik kelompok tertentu,
sehingga tak jarang kelompok tertentu memerkarakan hal tersebut hingga ke meja hijau yang
didukung oleh pengacara handal, karena minimnya jaminan keamanan dan perlindungan
hukum bagi wartawan maka tidak sedikit dari mereka kalah dalam kasusnya di pengadilan.
Wartawan juga rentan mengalami gangguan psikologis. Seringnya menyaksikan kejadian-
kejadian traumatis seperti kerusuhan, korban pembunuhan atau bencana alam dapat
menimbulkan pengaruh psikologis dalam diri wartawan. Dalam penelitian menyebutkan 10
wartawan mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD) setelah bekerja dalam tugas-
tugas yang berbahaya, depresi, kecemasan, dan masalah dalam hubungan interpersonal juga
dilaporkan terjadi (Witchel, 2005). Penemuan tersebut didukung oleh penelitian dari
Feinstein dkk (2002) yang menemukan bahwa hampir 30% wartawan yang ditempatkan di
daerah konflik menunjukkan tanda-tanda post-traumatic stress disorder (PTSD).
3
Profesi wartawan juga memiliki resiko ancaman keselamatan yang tinggi. Banyak kejadian
yang menimpa wartawan saat meliput berita seperti yang terjadi pada wartawan kompas.com
yang menjadi korban kekerasan, yaitu Rahmat Rahman Patty, Ngalamers. Saat melakukan
liputan, aksi kekerasan tersebut dilakukan oknum anggota Detasemen Kavaleri Kodam 16
Pattimura. Perut Rahman ditendang bahkan kameranya dirampas dan dibanting, Rahman
mengalami tekanan psikologis dan trauma berat karena pelaku mengancam akan
membunuhnya. Aksi kekerasan tersebut menambah daftar panjang aksi kekerasan terhadap
jurnalis. Dari data AJI (Aliansi Jurnalis Independen) pada tahun 2012, sudah ada 68 kasus
kekerasan terhadap jurnalis. Jumlah kekerasan meningkat dibanding tahun 2011 yang hanya
49 kasus. Kekerasan seperti serangan fisik, ancaman, perusakan dan perampasan alat meliput,
pengusiran dan pelanggaran meliput, pengerahan massa, sensor, dan peretasan situs berita.
Kekerasan tersebut mayoritas dilakukan oleh oknum aparat, yaitu aparat pemerintah 13
kasus, polisi 11 kasus, dan TNI 9 kasus. Terlebih lagi aparat penegak hukum (polisi) seolah
mengabaikan kasus kekerasan terhadap jurnalis tersebut. Dari total perkara, hanya 7 kasus
yang ditangani polisi maupun militer, sisanya tak tertangani dan pelakunya tak tersentuh
hukum (Kompas.com, 2013).
Berbagai pemaparan mengenai tantangan serta resiko kerja wartawan di atas membuktikan
bahwa profesi ini memiliki beban kerja yang tinggi. Pekerjaan yang memiliki beban kerja
tinggi serta tekanan waktu (deadline) yang tinggi membuat individu merasa tertekan dam
menimbulkan stres (Davis & Newstrom, 1989). Sehingga dalam hal ini jika stres yang
dialami tidak segera ditangani atau tidak segera teratasi maka seiring waktu akan
menimbulkan burnout, sehingga sedikit dari mereka yang mengalami kejenuhan dalam
bekerja atau yang disebut dengan burnout, dimana keadaan seorang individu mengalami
keletihan secara emosi, fisik, dan mental, akibat tekanan stress yang tinggi dan rutin dalam
kehidupan sehari-hari (Sihotang, 2004).
Dalam dunia kerja, bentuk dukungan sosial dalam hal apapun seperti keamanan dan
kenyamanan dalam bekerja, fasilitas yang memadai, upah yang cukup, dianggap mampu
meningkatkan produktivitas dan semangat dalam bekerja. Kurangnya dukungan sosial ini
akan mempengaruhi kinerja, seperti adanya persaingan yang kurang sehat antar rekan kerja
atau kurang adanya penghargaan dari atasan atas pencapaian yang telah diraih sehingga
dalam hal ini dapat mempengaruhi munculnya burnout pada wartawan. Terlebih lagi
wartawan harus memiliki link yang banyak untuk memperoleh berita-berita dengan cepat,
apabila terjadi persaingan yang kurang sehat antar rekan kerja maka akan menimbulkan
masalah tersendiri bagi wartawan tersebut dan semakin beresiko bagi wartawan mengalami
burnout. Wartawan yang memiliki penilaian positif terhadap lingkungan sosialnya berarti
wartawan merasa bahwa lingkungan tersebut mendukung baik, sehingga burnout pada
wartawan dapat dikatakan berkurang.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan seperti yang dilakukan Reinardy (2009),
penelitian tersebut dilakukan pada jurnalistik perempuan di Missouri School of Journalism
menunjukkan hasil bahwa 74.2% jurnalis perempuan menyatakan ingin meninggalkan
pekerjaannya atau mengalami burnout, dan 30.3% menyatakan tidak tahu hal tersebut
disebabkan karena mereka tidak mendapat dukungan secara organisasi maupun keluarga.
Hubungan antara kejenuhan dan konflik kerja-keluarga, tuntutan pekerjaan dan peran yang
tidak kuat, sulit untuk menentukan dengan tepat hal-hal yang menyebabkan tingkat kelelahan
dan professional diantara wartawan perempuan. Meskipun hubungan antara kepuasan kerja
dan dukungan organisasi terhadap kelelahan kerja sangat kuat, faktor-faktor ini semakin
menumbuhkan niat untuk meninggalkan jurnalisme. Sehingga tidak heran bahwa wanita yang
4
meninggalkan jurnalistik mengalami tingkat yang sangat tinggi dari burnout daripada mereka
yang bertahan. Akan tetapi, orang-orang yang mengatakan berniat untuk meninggalkan
jurnalistik tampaknya hanyalah sebagai contoh klasik dari kelelahan pekerjaan.
Hasil penemuan lain yang dilakukan oleh Bataineh & Ahmed (2012) pada guru di Uni Emirat
Arab menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara dukungan keluarga dan personal
prestasi pada dimensi burnout, dan hubungan antara dukungan rekan-rekan dan pencapaian
diri/pribadi. Hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan pencapaian diri
mencerminkan pentingnya keluarga dalam masyarakat Uni Emirat Arab. Keluarga yang
merupakan bagian yang paling penting untuk orang Arab, memenuhi banyak kebutuhan
afiliasi menunjukkan dengan cinta, kasih sayang, saran, masukan, dan bantuan praktis. Secara
umum, ikatan keluarga sangat kuat, dan individu bergantung pada keluarga untuk
mendapatkan dukungan secara sosial, emosional dan material. Guru yang berpartisipasi
dalam penelitian ini mampu menguraikan penyebab, efek, dan masalah saat ini yang
menyebabkan burnout dalam profesi mengajar. Dalam kasus dukungan sosial, guru
pendidikan khusus yang memiliki dukungan sosial lebih rendah dalam hal kelelahan ketika
kerja (burnout) dan dikarenakan memiliki prestasi/pencapaian diri yang lebih baik.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Zivkovic & Devjac (2014) bahwa tingkat kelelahan
karyawan dipengaruhi oleh lingkungan organisasi. Kurangnya penghargaan atau dukungan
pada wartawan di Serbia & Slovenia menyebabkan tidak termotivasinya para wartawan
tersebut dalam bekerja, para wartawan tersebut kurang mendapat pengakuan secara eksternal.
Dalam penelitian ini juga disebutkan bahwa pria lebih banyak mendapat pengakuan secara
eksternal dari pada wanita. Melihat pengaruh citra diri pekerja dalam kondisi bekerja pada
tingkat kelelahan dan pemenuhan kebutuhan dasar manusia pada wartawan Radio Televisi
Serbia. Penelitian ini didasarkan pada perbandingan hasil dari kuesioner dilakukan di Televisi
Radio Serbia diakhiri dengan wartawan Slovenia. Institut sumber daya manusia di Slovenia
menganalisis data yang dikumpulkan, melalui halaman web www.burnout.si. Dalam tujuan
penelitian ini, data yang terkumpul menunjukkan bahwa wartawan Serbia lebih mengalami
kelelahan pekerjaan dibandingkan dengan wartawan Slovenia. Menurut hasil ini, kebutuhan
wartawan Serbia lebih baik bertemu dengan rekan-rekan mereka dari Slovenia untuk
membandingkan, terutama kebutuhan untuk menghormati, serta yang intelektual dan
sensorik. Sampel menunjukkan bahwa bentuk penghargaan atau dukungan pekerja kurang
dikondisikan oleh pekerjaan mereka di Slovenia, meskipun kerja dan hidup sekitarnya lebih
terbebani. Oleh karena itu, kelelahan yang dialami dalam melakukan pekerjaan banyak
terjadi. Namun, dalam sampel oleh wartawan serbian, ada beberapa pekerja yang hampir
terkena sindrom kelelahan kerja atau burnout karena harga diri mereka lebih dikondisikan
oleh pekerjaan.
Penelitian lain tentang burnout terkait dukungan sosial lingkungan kerja juga ditunjukkan
pada penelitian yang dilakukan oleh Sihotang (2004) bahwa semakin baik persepsi karyawan
terhadap lingkungan kerjanya maka akan semakin rendah gejala burnout yang diperlihatkan
oleh karyawan. Dengan demikian, menurut Nitisemito (dalam Sihotang, 2004) kondisi
lingkungan kerja yang kurang baik seperti komunikasi yang kurang baik antara karyawan
dengan rekan sekerja ataupun dengan pimpinan, akan mendukung dan mempertahankan
timbulnya kelelahan psikis dalam kerja, sehingga ada kemungkinan karyawan akan mudah
jengkel, cemas, dan tidak konsentrasi pada saat melaksanakan tugas.
5
Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui beberapa hal yang menyebabkan individu
mengalami kejenuhan atau kelelahan dalam sebuah pekerjaan yang ditekuninya. Kejenuhan
tersebut biasanya timbul dari berbagai faktor salah satunya adalah kurangnya dukungan sosial
seperti keluarga dan lingkungan kerja yaitu dari atasan atau sesama rekan kerja. Kejenuhan
kerja yang dialami oleh seorang individu akan sangat mempengaruhi produktivitas kerjanya,
karena pada tingkat ini individu berada pada posisi puncak ingin segera meninggalkan
pekerjaannya.
Rumusan masalah yang diambil pada penelitian yang akan dilakukan ini adalah bagaimana
hubungan antara dukungan sosial dengan burnout pada wartawan? Kemudian manfaat dari
penelitian penelitian yang akan dilakukan yaitu: secara teori agar penelitian ini dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu psikologi terutama psikologi
industri dan organisasi. Kemudian manfaat secara praktis adalah bagi instansi terkait untuk
mengetahui hal-hal yang menyebabkan para pekerjanya mengalami burnout ketika bekerja.
Burnout
Burnout merupakan suatu sindrom kelelahan fisik, mental, dan emosional yang terjadi
berhubungan dengan rendahnya perasaan harga diri karena stres yang diderita dalam jangka
waktu yang lama, dalam situasi yang menuntut keterlibatan emosional yang tinggi dan mulai
mempertanyakan nilai-nilai pribadinya. Burnout digambarkan sebagai suatu keadaan yang
mencerminkan reaksi emosional pada individu yang bekerja pada bidang kemanusiaan
(human service), atau bekerja erat dengan masyarakat. Individu yang mengalami burnout
menjadi berkurang energi dan ketertarikannya terhadap pekerjaan (Baron & Greenberg, 2003;
Farber, 1991; Kreitner dan Kinicki, 1995)
Jadi dari beberapa pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa burnout merupakan
gejala atau suatu keadaan yang ditimbulkan oleh tubuh yang merupakan reaksi secara
emosional akibat dari kelelahan kerja yang dialami secara berkepanjangan dalam waktu yang
cukup lama.
Menurut Maslach, 1981 (dalam Farber, 1991) burnout mempunyai tiga komponen utama,
yaitu kelelahan fisik, kelelahan emosional, dan kelelahan mental. Gambaran dari ketiga
dimensi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kejenuhan fisik yang menyebabkan sakit fisik seperti sakit kepala, demam, sakit
punggung (rasa ngilu), tegang pada otot leher dan bahu, sering terkena flu, susah tidur,
mual-mual, gelisah, dan perubahan kebiasaan makan.
b. Kejenuhan emosional/Depersonalisasi dicirikan antara lain seperti rasa bosan, mudah
tersinggung, sinis, mengeluh tiada henti, marah tanpa sebab, gelisah, tidak peduli
dengan orang lain, putus asa, sedih, tertekan dan rasa tidak berdaya.
c. Pencapaian diri/Personal dicirikan antara lain dengan rasa benci, rasa gagal, tidak peka,
sinis, kurang bersimpati dengan orang lain, mempunyai sikap negatif terhadap orang lain,
cenderung masa bodoh dengan dirinya, pekerjaannya dan kehidupannya, acuh tak acuh,
selalu menyalahkan, rasa tidak puas terhadap pekerjaan, rendah diri dan merasa tidak
kompeten, dan tidak puas dengan jalan hidup.
6
Selanjutnya, ada dua faktor yang dipandang mempengaruhi munculnya burnout (Sihotang,
2004), yaitu:
1. Faktor eksternal meliputi lingkungan kerja psikologis yang kurang baik, kurangnya
kesempatan untuk promosi, imbalan yang diberikan tidak mencukupi, kurangnya
dukungan sosial dari atasan, tuntutan pekerjaan, pekerjaan yang monoton, dan
2. Faktor internal meliputi usia, jenis kelamin, harga diri, dan karakteristik kepribadian.
Penyebab burnout menurut Caputo (1991) meliputi penyebab di lingkungan kerja dan
penyebab personal. Penyebab di lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu interaksi dengan
publik dan konflik peran. Penyebab personal terbagi menjadi empat yaitu jenis kelamin, usia,
status perkawinan, dan pendidikan.
1. Penyebab di Lingkungan Kerja
a. Interaksi dengan Publik
Pekerjaan yang melibatkan interaksi sosial dengan publik bersifat sangat
melelahkan. Pekerjaan tersebut membutuhkan banyak energi untuk bersabar dalam
menghadapi berbagai masalah yang muncul, serta aktif dalam menjelaskan
permintaan dan harapan publik yang tidak jelas, dan menunjukkan keahlian sosial
yang sesuai, tidak peduli apa yang pekerja itu rasakan. Wartawan tentunya harus
bersikap lebih sabar dalam penggalian informasi pada sebuah kasus, bersikap
tenang ketika berhadapan dengan informan yang frustrasi dan marah. Meskipun
dalam hal ini wartawan harus dengan cepat memperoleh informasi yang harus
disajikan kepada publik. Akan tetapi, tetap saja wartawan harus memiliki sikap
yang sopan, kesabaran, rasa hormat, menghargai, mampu menahan kemarahan, dan
tentu saja harus menjaga kerahasiaan informan dalam beberapa situasi.
Wartawan tentu saja harus memiliki banyak koneksi, koneksi tidak hanya
terjalin antar wartawan namun juga dengan publik atau masyarakat sebagai sumber
informasi jika terjadi suatu kasus atau berita yang penting untuk disampaikan.
Dengan demikian, upaya menjalin kerja sama dan hubungan baik dengan publik
tentu harus diperhatikan sebagai salah satu faktor penting untuk membantu
pekerjaan mereka dalam menggali informasi. Jika berinteraksi dengan publik
merupakan faktor penyebab burnout maka tidak diragukan lagi dengan kondisi
kerja di atas, wartawan akan rentan mengalami burnout.
b. Konflik Peran
Dua faktor penting dari konflik peran merupakan pemicu terhadap burnout.
Pertama adalah karena seseorang merasa kurang cocok dengan pekerjaannya, dan
yang kedua adalah konflik antara nilai-nilai individu dan tuntutan pekerjaan.
Konflik peran bisa menjadi penyebab kronis yang berpengaruh di tempat kerja.
Pembagian kerja dapat juga menghasilkan konflik peran jika individu yeng berbagi
pekerjaan tersebut memiliki tujuan, filosofi, atau harapan yang berbeda.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa konflik peran terjadi ketika nilai-nilai
individu berbeda dengan tuntutan pekerjaan. Perbedaan tuntutan dari setiap atasan
juga mengakibatkan pekerja mengalami stres yang dapat berujung burnout.
Perbedaan tuntutan tersebut tidak hanya berasal dari atasan tetapi juga berasal dari
rekan kerja. Hal ini terjadi karena rekan kerja memiliki karakter, filosofi, dan
harapan yang tidak sama.
7
Dukungan Sosial
Dukungan sosial merupakan salah satu faktor eksternal dari pengaruh burnout. Dukungan
sosial didefinisikan sebagai informasi verbal, sasaran, bantuan yang nyata atau tingkah laku
yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek didalam lingkungan sosialnya
atau yang berupa kehadiran dan hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau
pengaruh pada tingkah laku penerimaannya. Dukungan sosial mengacu pada kesenangan
yang dirasakan, penghargaan akan kepedulian, atau menerima bantuan dari orang-orang atau
kelompok-kelompok lain. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh dukungan sosial,
secara emosional merasa lega diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang menyenangkan
pada dirinya (Sarafino, 1994; Smet, 1994).
Jadi dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial merupakan bentuk tingkah laku yang
diberikan dari individu satu kepada individu lainnya dalam lingkungan sosialnya dengan
memberikan keuntungan secara emosional, memberikan kesan yang menyenangkan, saling
menghargai, dan memberikan bentuk kepedulian. Dukungan sosial ada dalam bentuk
dukungan dari keluarga, lingkungan kerja, sahabat, teman sebaya.
Dukungan sosial dalam lingkup lingkungan kerja berhubungan langsung dengan integrasi
seseorang pada lingkungan sosial di tempat kerjanya. Lingkungan kerja yang mendukung
akan menciptakan situasi tolong menolong, bersahabat dan bekerja sama yang akan
menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan serta dapat menimbulkan kepuasan dalam
bekerja (Kreitner dan Kinicki, 1995).
Sumber-sumber dukungan sosial, menurut Farber, (1991) yaitu:
1. Keluarga
Keluarga merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan seseorang, kebutuhan-
kebutuhan fisik dan psikis mula terpenuhi dari lingkungan keluarga. Individu sebagai
anggota keluarga akan menjadikan keluarga sebagai tumpuan harapan, tempat
mengeluarkan keluhan-keluhan bilamana individu sedang mengalami permasalahan.
2. Rekan sekerja/Teman
Dalam dunia kerja, manusia membutuhkan penghargaan atas apa yang sudah mereka
kerjakan. Manusia yang sehat kondisinya akan merasakan dirinya berguna, penting, dan
membutuhkan penghargaan sesuai martabatnya sebagai manusia.
3. Supervisor (Penyelia)
Seorang penyelia merupakan seorang manajer yang bertanggung jawab kepada manajer
yang lebih tinggi kedudukannya. Tugas utama penyelia adalah memimpin pekerja
pelaksana dalam taraf operasional. Kedudukan penyelia berada antara pihak
manajemen dengan pihak pekerja.
Menurut Hause (dalam Smet, 1994), terdapat empat aspek dukungan sosial yaitu:
1) Aspek Emosional, dukungan ini melibatkan ekspresi rasa empati dan perhatian terhadap
individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan.
Dukungan ini meliputi perilaku seperti memberikan perhatian dan afeksi serta bersedia
mendengarkan keluh kesah orang lain dan memberikan pengertian terhadap
permasalahan yang dialami. Dukungan ini diperoleh dari pasangan atau keluarga;
2) Aspek Instrumental, bentuk dukungan ini melibatkan bantuan langsung, misalnya yang
berupa bantuan finansial atau bantuan dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu.
Biasanya dukungan ini, lebih sering diberikan oleh teman atau rekan kerja, seperti
bantuan untuk menyelesaikan tugas yang menumpuk, meminjamkan uang, dan lain-lain
8
yang dibutuhkan individu. Adanya dukungan ini, menggambarkan tersedianya barang-
barang (materi) atau adanya pelayanan dari orang lain yang dapat membantu individu
dalam menyelesaikan masalahnya. Selanjutnya hal tersebut akan memudahkan individu
untuk dapat memenuhi tanggung jawab dalam menjalankan perannya sehari-hari;
3) Aspek Informatif, seperti pemberian informasi untuk mengatasi masalah pribadi.
Dukungan yang bersifat informasi ini dapat berupa saran, pengarahan dan umpan balik
tentang bagaimana cara memecahkan persoalan. Dukungan ini biasanya diperoleh dari
sahabat, rekan kerja, atasan atau seorang profesional seperti dokter atau psikolog.
Adanya dukungan informasi, seperti nasehat atau saran yang diberikan oleh orang-
orang yang pernah mengalami keadaan yang serupa akan membantu individu
memahami situasi dan mencari alternatif pemecahan masalah atau tindakan yang akan
diambil; dan
4) Aspek Penilaian, yang terdiri atas dukungan dan peran sosial. Dukungan ini melibatkan
ekspresi yang berupa pernyataan setuju dan penilaian positif terhadap ide-ide, perasaan
dan performa orang lain, serta mendorong seseorang untuk lebih maju. Biasanya
dukungan ini diberikan oleh atasan dan rekan kerja. Dukungan jenis ini, akan
membangun perasaan berharga, kompeten dan bernilai.
Hubungan Dukungan sosial dengan Burnout
Dukungan sosial adalah adanya transaksi interpersonal yang ditunjukkan dengan memberikan
bantuan pada individu lain, dimana bantuan itu umumnya diperoleh dari orang yang berarti
bagi individu yang bersangkutan (Kendall, 2011). Dukungan sosial dapat berupa pemberian
informasi, bantuan tingkah laku, ataupun materi yang didapat dari hubungan sosial akrab
yang dapt membuat individu merasa diperhatikan, bernilai, dan dicintai. Dukungan sosial
mengacu pada bantuan emosional, instrumental, dan financial yang diperoleh dari jaringan
sosial seseorang. Dukungan sosial merupakan kenyamanan psikologis dan emosional yang
diberikan kepada individu oleh keluarga, teman, rekan dan lainnya. Dukungan sosial
mempengaruhi kesehatan individu dengan memberi perlindungan dalam melawan burnout.
Ketika wartawan mengalami burnout terhadap pekerjaannya, dukungan sosial akan sangat
berguna mengurangi tekanan akibat aktifitas yang menimbulkan burnout pada wartawan.
Penguatan dukkungan sosial adalah cara untuk mengurangi atau memperkecil pengaruh dari
peristiwa yang berpotensi menimbulkan burnout.
Dukungan sosial dapat mempengaruhi burnout pada wartawan. Ketika dukungan sosial yang
diberikan baik maka wartawan akan tidak mudah mengalami burnout. Begitu pula
sebaliknya, jika dukungan sosial yang diberikan kurang maka wartawan akan mudah
mengalami burnout. Dalam hal ini bentuk dukungan sosial merupakan salah satu faktor
penting untuk menghindari individu mengalami burnout.
Dukungan sosial merupakan salah satu faktor penghambat terjadinya kelelahan atau
kejenuhan ketika sedang atau setelah menjalani pekerjaan, yang biasa disebut dengan
burnout. Dukungan sosial dapat diperoleh dari berbagai sudut yaitu dari atasan, rekan kerja,
keluarga, dan lingkungan kerja maupun lingkungan tempat tinggal. Dukungan yang
diberikan dapat berupa bantuan dalam melakukan pekerjaan, penghargaan, penilaian,
penerimaan, sehingga individu yang sedang melakukan pekerjaan merasakan adanya timbal
balik positif dari lingkungan sekelilingnya. Ketika dukungan tersebut tidak didapatkan maka
individu akan merasa tidak berharga dan sia-sia dalam melakukan pekerjaan karena tidak ada
dukungan secara positif dari lingkungan sosialnya sehingga mudah mengalami burnout.
Burnout merupakan kelelahan fisik, mental, dan emosional yang terjadi karena stres yang
9
dialami dalam waktu yang lama. Burnout tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
salah satunya adalah kurangnya dukungan sosial, dan kurangnya dukungan tersebut dialami
dalam waktu yang lama sehingga individu memendam rasa lelah dalam jangka waktu yang
lama. Kurangnya dukungan sosial dilihat dari sikap kurang menyenangkan yang diterima
oleh wartawan selama bekerja dari lingkungan keluarga, organisasi, atasan, maupun rekan
kerja.
10
Kerangka Berpikir
Wartawan
Dukungan sosial:
1. Emosional, dukungan ini melibatkan ekspresi rasa empati dan perhatian terhadap
individu,
2. Instrumental, bentuk dukungan ini melibatkan bantuan langsung,
3. Informatif, seperti pemberian informasi untuk mengatasi masalah pribadi,
4. Penilaian, yang terdiri atas dukungan dan peran sosial.
1. Mendapat perhatian dan rasa
nyaman
2. Dapat bantuan ketika mengalami
kesulitan dalam bekerja
3. Terpenuhinya peralatan dan
perlengkapan dari kantor
4. Menerima saran dan pengarahan
ketika ada permasalahan
5. Didukung atas ide-ide positif
yang disampaikan
1. Kurang mendapat perhatian dan
rasa nyaman
2. Kurang adanya bantuan ketika
mengalami kesulitan dalam bekerja
3. Kurang terpenuhinya peralatan dan
perlengkapan dari kantor
4. Kurang menerima saran dan
pengarahan ketika ada
permasalahan
5. Kurang didukung atas ide-ide
positif yang disampaikan
6.
1. Tidak mudah terserang sakit
secara fisik
2. Mampu mengendalikan emosi
dengan baik
3. Memiliki pemikiran positif
terhadap orang lain
4. Percaya dan yakin dengan
kemampuan atau kompetensi diri
1. Mudah terserang sakit secara fisik
2. Kurang mampu mengendalikan
emosi dengan baik
3. Selalu berfikir negatif terhadap
orang lain
4. Kurang percaya dengan kemampuan
atau kompetensi diri
Burnout rendah Burnout tinggi
11
Hipotesa
Ada hubungan negatif antara dukungan sosial dengan burnout pada wartawan. Dimana ketika
dukungan yang diperoleh tinggi maka burnout akan rendah, begitu pula sebaliknya jika
dukungan sosial rendah maka burnout akan tinggi.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Pada rancangan penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan desain rancangan
penelitian kuantitatif, dimana metode yang digunakan tersebut adalah untuk melihat
hubungan antara variabel atau beberapa variabel dengan variabel lain. Dalam hal ini peneliti
ingin mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan burnout pada wartawan.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan adalah wartawan di Kota Malang. Menurut Isaac dan
Michael jika populasi tidak diketahui jumlahnya secara pasti maka pengambilan sampel
minimal 30 subjek (Sugiyono, 2014). Teknik yang digunakan adalah quota sampling, dimana
peneliti bebas menentukan jumlah sampel sesuai dengan yang diinginkan dari suatu populasi
yang memiliki ciri-ciri tertentu (Sugiyono, 2014), jadi subjek penelitian yang diambil adalah
76 wartawan di Kota Malang dengan tingkat kesalahan sebesar 5%.
Variabel dan Instrumen Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel terikat yaitu burnout,
kemudian variabel bebasnya adalah dukungan sosial. Instrumen yang digunakan dalam
mengumpulkan data pada penelitian ini adalah dengan angket/kuesioner.
Burnout merupakan keadaan yang dialami oleh individu yang mengalami kelelahan atau
kejenuhan dalam bekerja dalam jangka waktu yang lama, dimana kejenuhan tersebut dilihat
dari tiga dimensi yaitu kejenuhan fisik, kejenuhan emosi/depersonalisasi, serta pencapaian
diri/personal, ketiga dimensi tersebut mengganggu aktivitas bekerja dan keadaan tersebut
menurunkan produktivitas hingga individu tersebut berkeinginan untuk berhenti dari
pekerjaan.
Dukungan sosial merupakan bentuk pemberian semangat dalam bekerja, salah satu motivasi
dalam bekerja, bentuk motivasi tersebut datang dari lingkungan pekerjaan maupun
lingkungan keluarga. Dukungan sosial dilihat dari aspek emosional yaitu kekuatan fisik dan
kepercayaan terhadap orang lain, instrumental yaitu penyediaan sarana untuk mempermudah
pekerjaan, informatif yaitu pemberian informasi dalam mengatasi permasalahan secara
pribadi, dan penilaian yang terdiri atas dukungan dan peran sosial.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur burnout dikembangkan oleh Maslach yang
dikenal sebagai Maslach Burnout Inventory (MBI). MBI diciptakan oleh Maslach dan
Jackson pada tahun 1981 (dalam Farber, 1991) untuk mengukur burnout pada pekerja bidang
Pelayanan Sosial dan dikenal sebagai MBI – Human Services Survey (MBI – HSS). MBI
versi kedua kemudian didesain bagi para pendidik yaitu MBI – Educators Survey (MBI –
ES). Terdapat 22 rangkaian pertanyaan yang diajukan kepada para responden untuk
mengetahui frekuensi terjadinya tiga aspek dari sindrom “burnout” sebagaimana yang
12
didefinisikan oleh Maslach yaitu Kejenuhan Fisik (Physical Exhaustion = PE), Kejenuhan
Emosional/Depersonalisasi (Emotional Exhaustion/Depersonalization = EE + DP), dan
Pencapaian Diri/Personal (Personal Accomplishment = PA). Koefisien reliabilitas dari ketiga
sub skala tersebut berkisar 0.71-0.90.
Kemudian skala tersebut diujikan kembali (tryout) oleh peneliti kepada 35 subjek dengan
bentuk skala Likert dan didapatkan hasil bahwa 19 aitem termasuk valid, diantaranya adalah
aspek kejenuhan fisik 4 aitem, kejenuhan emosional/depersonalisasi 8 aitem, aspek
pencapaian diri 7 aitem dengan validitas aitem berkisar antara 0.398-0.736. Koefisien
reliabilitas dari ketiga sub skala adalah 0.913.
Pada instrumen dukungan sosial, peneliti menyusun alat ukur dengan acuan pada aspek-aspek
dukungan sosial oleh Hause (dalam Smet, 1994) yang terdiri dari empat aspek yaitu aspek
emosional, instrumental, informatif, dan penilaian. Instrument yang digunakan dalam bentuk
skala Likert dengan jawaban setiap aitem adalah Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan
Sangat Tidak Setuju. Kemudian memberikan checklist √ pada jawaban yang dianggap sesuai
dengan dirinya. Setelah dilakukan pengujian atau tryout kepada 35 subjek didapatkan hasil
bahwa dari 30 aitem berkurang menjadi 23 aitem yang dianggap valid, diantaranya adalah
aspek emosional sejumlah 6 aitem, aspek instrumental 7 aitem, aspek informatif 3 aitem, dan
aspek penilaian 7 aitem, dengan validitas aitem berkisar antara 0.304-0.767. Koefisien
reliabilitas dari keempat sub skala adalah 0.904.
Prosedur dan Analisa Data
Prosedur dalam penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan
analisis. Pada tahap persiapan diawali dengan menyiapkan proposal penelitian yaitu
menentukan judul, orientasi dan perumusan masalah, penyusunan kerangka pemikiran dan
penentuan hipotesis, mengadaptasi instrumen penelitian, menetukan subjek dan teknik
penelitian serta analisis data penelitian. Setelah itu, menyebarkan skala untuk try out atau uji
coba skala burnout dan dukungan sosial kepada 35 wartawan. Tahap pelaksanaan yaitu
menyebarkan instrumen skala yang telah diuji coba kepada 76 wartawan, dimana jumlah
sample yang didapatkan sudah mewakili dari populasi wartawan di Kota Malang dengan
tingkat kesalahan sebesar 5% (Sugiyono, 2014). Kemudian pada tahap analisa yang
dilakukan yaitu memasukkan data terlebih dahulu kemudian melakukan analisa dengan
menggunakan uji korelasi product moment dari pearson dengan program statistik SPSS
dengan taraf signifikan 5%.
13
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan skala yang disebarkan, terdapat sebanyak 76 wartawan di kota Malang diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Deskripsi Subjek Penelitian
Frekuensi Persentase
Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan
51
25
67,1%
32,9%
Usia < 30 tahun
30 – 35 tahun
> 35 tahun
52
15
9
68,4%
19,7%
11,8%
Pendidikan S1 76 100%
Masa Kerja < 5 tahun
5 – 10 tahun
> 10 tahun
45
23
8
59,2%
30,3%
10,5%
Status Kerja Tetap
Freelance
42
34
55,3%
44,7%
Berdasarkan Tabel 1 tersebut dapat diketahui bahwa responden berjenis kelamin laki-laki
lebih mendominasi dengan jumlah 51 orang (67,1%), kemudian pada rentang usia <30 tahun
merupakan responden yang paling banyak dengan jumlah 52 orang (68,4%), dengan status
pendidikan yang ditempuh keseluruhan responden adalah lulusan S1, kemudian didominasi
oleh wartawan dengan masa kerja <5 tahun sebanyak 45 orang (59,2%), serta status kerja
tetap yang dimiliki wartawan sebanyak 42 orang (55,3%).
Tabel 2. Penilaian Rata-rata Burnout dan Dukungan Sosial
Variabel Mean SD Kategori Interval Frekuensi Persentase
Burnout 60.47 6.211
Tinggi x > 58 53 70%
Rendah x ≤ 58 23 30%
Dukungan Sosial 42.54 6.682
Tinggi x > 44 29 38%
Rendah x ≤ 44 47 62%
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai mean burnout pada subjek penelitian adalah
60,47 dengan presentase pada kategori tinggi yang tertinggi yaitu 70% dan nilai mean
dukungan sosial dengan 42,54 dengan presentase pada kategori rendah yang tertinggi yaitu
62%.
Tabel 3. Penilaian Rata-rata Aspek Burnout
Variabel Mean SD Kategori Interval Frekuensi Persentase
Kejenuhan Emosi 12.24 1.384
Tinggi x > 12.24 28 36.8%
Rendah x ≤ 12.24 48 63.2%
Kejenuhan Fisik 25.42 2.536
Tinggi x > 25.42 45 59.2%
Rendah x ≤ 25.42 31 40.8%
Pencapaian Diri 25.92 2.794
Tinggi x > 25.92 50 65.8%
Rendah x ≤ 25.92 26 34.2%
14
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai mean pada aspek kejenuhan fisik adalah 12.24
dan kategori rendah berada di frekuensi tertinggi yaitu 48 orang (63.2%), kemudian nilai
mean pada aspek kejenuhan emosional 25.42 dengan kategori tinggi berada pada frekuensi
tertinggi yaitu 45 orang (52.9%), dan nilai mean pada aspek pencapaian diri 25.92 dengan
kategori tinggi ada pada frekuensi tertinggi sejumlah 50 orang (65.8%).
Tabel 4. Penilaian Rata-rata Aspek Dukungan Sosial
Variabel Mean SD Kategori Interval Frekuensi Persentase
Emosional 10.63 1.924
Tinggi x > 10.63 49 64.5%
Rendah x ≤ 10.63 27 35.5%
Instrumen 13.21 2.340
Tinggi x > 13.21 32 42.1%
Rendah x ≤ 13.21 44 57.9%
Informatif 5.37 1.056
Tinggi x > 5.37 49 64.5%
Rendah x ≤ 5.37 27 35.5%
Penilaian 13.43 2.069 Tinggi x > 13.43 32 42.1%
Rendah x ≤ 13.43 44 57.9%
Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai mean aspek emosional 10.63 dengan kategori tinggi
berada pada frekuensi tertinggi sejumlah 49 orang (64.5%), nilai mean aspek instrumen 13.21
dengan kategori rendah berada pada frekuensi tertinggi yaitu 44 orang (57.9%), kemudian
nilai mean aspek informatif 5.37 dengan kategori tinggi berada pada frekuensi tertinggi yaitu
49 orang (64.5%), dan nilai mean aspek penilaian 13.43 dengan kategori rendah berada
berada pada frekuensi tertinggi yaitu 44 orang (57.9%).
Kenormalan pada data tersebut ditunjukkan dengan nilai skewness dan kurtosis yang berada
diantara ± 2, dimana nilai skewness pada variabel dukungan sosial adalah 1,17 dan nilai
kurtosis -1,76. Kemudian pada variabel burnout didapatkan hasil dengan nilai skewness 0,92
serta nilai kurtosis -0,96. Dilihat dari nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa kedua data
dapat dikatakan berdistribusi normal karena nilai skewness dan kurtosis berada diantara ± 2.
Dari hasil analisis korelasional yang dilakukan menunjukkan bahwa dukungan sosial
berkorelasi secara negatif dan signifikan dengan burnout (r = -0,448; p = 0,000) yang berarti
bahwa apabila dukungan sosial yang diterima rendah maka burnout yang dialami akan tinggi,
begitu pula sebaliknya jika dukungan sosial tinggi maka burnout yang dialami akan rendah.
Dimana p <0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan
burnout. Nilai koefisien determinan (r2) = 0,200 yang memiliki arti bahwa variabel dukungan
sosial mampu menjelaskan terkait burnout sebanyak 20% dan sisanya sebanyak 80%
dipengaruhi oleh faktor lain.
15
DISKUSI
Berdasarkan analisis data yang dilakukan telah diperoleh hasil bahwa antara dukungan sosial
dengan burnout menunjukkan adanya hubungan negatif signifikan (r = -0,448; p = 0,000).
Hasil penelitian ini dapat membuktikan bahwa hipotesis dapat diterima, yaitu ada hubungan
antara dukungan sosial dengan burnout pada wartawan. Arah hubungan pada kedua variabel
ini adalah negatif signifikan, dimana ketika dukungan sosial yang diterima rendah maka
mengakibatkan burnout yang tinggi, begitu pula sebaliknya jika dukungan sosial tinggi maka
burnout akan rendah.
Terbuktinya hipotesis yang diajukan menunjukkan bahwa dukungan sosial merupakan salah
satu faktor penting sebagai pendukung kinerja para wartawan, karena dengan dukungan sosial
tersebut membuat wartawan merasa nyaman berada di tempat kerja, merasa mendapat
bantuan disaat menemui kesulitan dalam pekerjaannya dan merasa mendapatkan informasi
yang dibutuhkan, yang pada akhirnya dapat mengurangi terjadinya burnout di kalangan
wartawan. Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang,
diperhatikan, dicintai, timbul rasa percaya diri dan kompeten. Seperti yang dikemukakan oleh
Rook (dalam Smet, 1994) mengatakan bahwa dukungan sosial merupakan salah satu fungsi
dari ikatan sosial, dan ikatan-ikatan sosial tersebut menggambarkan kualitas umum dari
hubungan interpersonal. Dalam hubungan kerja yang penuh dengan dukungan sosial yang
positif maka hubungan interpersonal yang terjadi akan melindungi individu terhadap
konsekuensi negatif dari stres hingga burnout.
Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek penelitian yaitu wartawan memiliki burnout
yang tinggi yang ditunjukkan pada kategori tinggi sebanyak 70%, sedangkan dukungan sosial
yang diterima berada pada kategori rendah sebanyak 62%. Sehingga dapat dinyatakan bahwa
wartawan di Kota Malang lebih rentan mengalami burnout dikarenakan rendahnya dukungan
sosial yang diterima. Burnout yang tinggi pada wartawan Kota Malang tentu saja terjadi
karena dukungan sosial yang diterima dari lingkungan kerja, keluarga, sahabat, atau teman
kerja yang kurang sehingga menyebabkan wartawan tidak tahan terhadap kondisi lingkungan
kerja dan tekanan kerja yang menimbulkan stres sehingga terjadi burnout.
Ketika wartawan menghadapi suatu permasalahan dalam pekerjaannya maka diperlukan
adanya bantuan dari orang-orang disekitarnya sehingga wartawan tidak merasa sendiri dan
tidak cepat putus asa karena bentuk dukungan maupun bantuan dari orang lain mampu
mencegah mereka agar terhindar dari kelelahan dalam melakukan pekerjaan atau burnout.
Hal itu didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh House, dkk yang juga menunjukkan
bahwa dukungan sosial dapat mengurangi masalah yang dialami oleh individu. Akan tetapi
ketika dukungan sosial yang diterima rendah, tentu saja akan mempengaruhi produktivitas
dan semangat dalam melakukan pekerjaan, individu akan lebih mudah mengalami kelelahan
hingga kejenuhan dalam menjalani pekerjaannya atau yang disebut dengan burnout. Ketika
individu menerima dukungan sosial dari orang-orang terdekatnya, maka individu tersebut
akan merasa dicintai dan diperhatikan, mulia dan dihargai, dan merupakan bagian dari
jaringan sosial, misalnya keluarga atau organisasi kemasyarakatan, yang dapat memberikan
kebaikan, pelayanan, dan saling menjaga ketika berada dalam situasi yang penuh tekanan
(Sarafino, 1994).
Faktor dukungan sosial tentu sangat penting seperti dukungan dari kerabat, anak-anak,
pasangan, teman, tetangga, rekan kerja, supervisor, dan direksi yang sangat relevan dengan
biopsikososial dalam diri individu secara keseluruhan. Kecenderungan burnout ini banyak
ditemui di lingkungan tempat kerja akibat dukungan yang buruk dan pemenuhan kebutuhan
16
yang tidak memadai. Dukungan sosial tentu sangat mempengaruhi kinerja wartawan, bentuk
dukungan yang diterima juga berbeda-beda, seperti dukungan secara emosional yang diterima
oleh wartawan dimana dukungan ini diperoleh dari pimpinan yang membuat wartawan
merasa dirinya diperhatikan dan dipedulikan sehingga bila terjadi keluh kesah, persoalan, dan
kendala dalam pekerjaan, wartawan merasa nyaman mengungkapkan kepada pimpinannya,
yang mana seharusnya setiap persoalan dalam pekerjaan bisa dicarikan solusi oleh pimpinan
dan hal itu menyebabkan wartawan merasa lega dan pada akhirnya wartawan akan terhindar
dari perasaan terbebani yang bertumpuk yang menyebabkan burnout.
Bentuk dukungan lain adalah dukungan instrumental, dukungan ini biasanya lebih sering
diberikan oleh teman atau rekan kerja, seperti bantuan untuk menyelesaikan tugas yang
menumpuk atau meminjam uang atau lain-lain yang dibutuhkan individu (Sarafino, 1994).
Adanya dukungan ini menggambarkan tersedianya barang-barang secara materi misalnya
pinjaman uang, tambahan gaji, barang-barang kebutuhan pekerjaan yang memadai atau
kebutuhan non material seperti adanya pelayanan dari orang lain yang membantu wartawan
dalam menyelesaikan masalahnya. Selanjutnya hal tersebut akan mempermudah wartawan
untuk dapat memenuhi tanggung jawab dalam menjalankan perannya sehari-hari. Adanya
bantuan dari rekan kerja untuk menyelesaikan tugas, maka wartawan tidak rentan mengalami
burnout. Kemudian bentuk dukungan selanjutnya adalah dukungan informatif, dukungan
jenis ini meliputi pemberian nasehat, saran atau umpan balik kepada individu. Dukungan ini
biasanya diperoleh dari sahabat, rekan kerja, atasan, atau seorang profesional seperti dokter
atau psikolog (Sarafino, 1994). Dukungan informasi adalah bentuk dukungan lain yang sama
pentingnya harus diperoleh oleh wartawan, seperti nasehat atau saran yang diberikan oleh
orang-orang yang pernah mengalami keadaan yang serupa akan membuat individu
memahami situasi dan mencari alternatif pemecahan masalah atau tindakan yang akan
diambil. Saran atau nasehat yang diberikan teman hingga menyebabkan individu tidak
mengalami depersonalization sehingga individu memiliki rasa menghargai setiap usaha dan
pekerjaan yang dilakukan hingga tidak rentan mengalami burnout.
Kemudian bentuk dukungan selanjutnya adalah dukungan penilaian, dimana dukungan ini
melibatkan ekspresi yang berupa pernyataan setuju dan penilaian positif terhadap ide-ide,
perasaan dan performa orang lain, serta mendorong individu untuk lebih maju (Sarafino,
1994). Jika bentuk dukungan ini diperoleh wartawan maka wartawan akan merasa dihargai,
memiliki kompeten dalam pekerjaan yang ditekuni, serta merasa bernilai. Hal ini dikarenakan
wartawan mendapatkan penilaian secara positif dari rekan maupun atasan dari pekerjaan yang
ditekunnya. Karena bentuk penilaian dan penghargaan dari orang lain akan memberikan rasa
kepercayaan diri terhadap kompetensi yang dimiliki sehingga wartawan memiliki penilaian
positif terhadap dirinya dan dihargai oleh orang lain yang tidak menimbulkan burnout pada
wartawan. Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Woodhead (2014) dimana staf
perawat mengalami burnout yang tinggi. Mereka memiliki tuntutan pekerjaan yang besar
(stres kerja lebih besar) yang berhubungan dengan kelelahan secara emosional, kelelahan
fisik, dan kurang prestasi pribadi. Sumber pekerjaan (dukungan dari supervisor, teman-teman,
dan anggota keluarga) sangat berdampak bagi hasil kinerja staf perawat sehingga segala
bentuk dukungan akan memberikan manfaat bagi pekerja tersebut.
Selain itu, sebagai wartawan yang hakekatnya melakukan pekerjaan diluar ruangan tentu
sangat membutuhkan tenaga dan fisik yang kuat agar tidak mudah merasa lelah dan sakit
ketika menjalankan aktivitas. Kelelahan secara fisik lebih mengarah pada perasaan capek dan
lelah, sering mengalami pegal-pegal, sakit kepala, demam, flu, tegang pada otot leher dan
bahu, susah tidur, dan perubahan kebiasaan makan. Kondisi lelah dan capek ketika bekerja
17
dialami oleh wartawan setiap harinya, hal itu dikarenakan pekerjaan sebagai wartawan yang
tidak hanya berada di kantor, akan tetapi harus berkeliling untuk mengumpulkan berita.
Kelelahan dalam setiap melakukan pekerjaan wajar dirasakan setiap selesai kerja, tetapi
apabila setiap hari merasa capek dan lelah setiap pulang kerja maka kemungkinan terjadi
karena faktor tertentu. Misalnya kejenuhan dalam lingkungan ataupun kegiatan yang
dilakukan di tempat kerja. Ketika wartawan cenderung mengalami burnout maka tentu saja
dikarenakan dukungan sosial yang diterima tergolong rendah. Seperti halnya penelitian yang
dilakukan oleh Beltran, dkk (2009) kepada polisi lalu lintas di Meksiko menyatakan bahwa
persepsi seorang polisi lalu lintas memiliki sistem pendukung yang tidak memadai, bahwa
burnout lebih cenderung hadir (54.9%) dan berdampak bagi diri dan kesehatan individu.
Pada penelitian ini juga memiliki keterbatasan, dimana pada penelitian ini subjek yang diteliti
masih dalam jumlah yang terbatas. Kesulitan peneliti dalam mencari subjek juga menjadi
hambatan, hal ini disebabkan oleh pekerjaan wartawan yang tidak hanya diam di kantor akan
tetapi harus berkeliling untuk mengumpulkan berita sehingga jumlah subjek penelitian yang
terbatas. Pada saat penyebaran skala, skala ditinggal yang menyebabkan peneliti tidak dapat
mengontrol apakah skala tersebut diisi oleh subjek sendiri atau diisi oleh orang lain sehingga
dapat mempengaruhi jawaban yang diberikan.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa wartawan di Kota Malang lebih
rentan mengalami burnout dikarenakan kurangnya dukungan sosial yang diterima. Hal itu
diketahui dari variabel burnout tinggi yang ditunjukkan pada kategori tinggi sebanyak 70%,
sedangkan dukungan sosial yang diterima berada pada kategori rendah sebanyak 62%.
Terdapat hubungan negatif signifikan antara dukungan sosial dengan burnout pada wartawan
(r = -0,448; p = 0,000) yang berarti bahwa semakin tinggi dukungan sosial yang diterima
wartawan maka burnout akan semakin rendah, serta semakin rendah dukungan sosial yang
diterima maka burnout akan semakin tinggi. Variabel dukungan sosial memberikan
kontribusi 20%, sedangkan sisanya 80% kemungkinan ditentukan oleh faktor lain seperti
jenis kelamin, usia, pendidikan, masa kerja, status kerja, dan lain-lain.
Implikasi dari penelitian ini bagi lembaga terkait, diharapkan untuk memberikan dukungan
secara material berupa sarana prasarana yang memadai maupun immaterial berupa
kenyamanan, perhatian, memberikan saran dan pengarahan, serta bagi wartawan yang
menjalankan tugas merasa dihargai atas pekerjaan yang telah dilakukan sehingga mereka
lebih termotivasi dalam melakukan suatu pekerjaan hingga wartawan tersebut lebih produktif
dalam melakukan pekerjaan tanpa ada beban atau permasalahan kerja yang tidak dapat
diselesaikan hingga mereka tidak merasakan kelelahan atau kejenuhan dalam melakukan
pekerjaan. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik melakukan penelitian berkaitan dengan
burnout, sebaiknya menyertakan variabel-variabel lainnya yang belum diteliti serta dapat
menyempurnakan keterbatasan dalam penelitian ini.
18
REFERENSI
Akuntono, I. & Hindra, L. (2013). Tiga masalah besar wartawan Indonesia. Diakses pada 11
Oktober 2015 dari http://nasional.kompas.com/read/2013/07/09/1643128/Tiga.Masalah.
Besar.Wartawan.Indonesia
Baron & Greenberg. (2003). Behavior in organization understanding and managing the
human side of work. 8th
Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Bataineh & Ahmed. (2012). An investigation of sosial support and burnout among special
education teachers in the United Arab Emirates. International Journal of Special
Education, 27 (2).
Beltran, C., Manuel. (2009). Sosial support, burnout syndrome and occupational exhaustion
among Mexican traffic police agents. The Spanish Journal of Psychology (12)2, 585-
592.
Caputo, janette S. (1991). Stress and burnout in library service. Phoenix: Oryx Press.
Davis, K. & Newstrom, J. W. (1989). Human behavior at work. 8th
edition. New York:
McGraw-Hill.
Farber, B. A. (1991). Crisis in education: Stress and burnout in the american teacher.
Oxford: Jossey – Bass.
Feinstein, A., Owen, M. D. J. & Blair, N. (2002). A hazardous Profession: War, journalists,
and psychopathology. American Journal Psychiatry, 159, 1570-1575.
Hariyadi. (2006). Burnout pada pustakawan. Bunga Rampai Perpustakaan & Informasi
Dalam Konteks Budaya.
Hidayat, F. & Prakosa, H. (1997). Motivasi berprestasi dan stres kerja wartawan republika.
Anima. 49, 50-57.
Ishwara, L. (2005). Catatan-catatan jurnalisme dasar. Jakarta: Kompas.
Kendall, H. (2011). Social support. Chapter 6.
Kompas.com. (2013, 02 Januari). Awal 2013: AJI Malang kecam tindak kekerasan terhadap
wartawan. Diakses pada 20 Desember 2015 dari http://halomalang.com/news/awal-
2013-aji-malang-kecam-tindak-kekerasan-terhadap-wartawan
Kreitner, R., Kinicki, A. (1995). Organizational behavior (3nd
ed.). Boston: Richard, D.
Irwin, Inc.
Lopez, J. M. O., Cristina, C., & Maria, J. (2010). Exploring stress, burnout, and job
dissatisfaction in Secondary School teachers. International Journal of Psychology and
Psychologycal Therapy, 10, 1, 107-123.
19
Muflih, I. (1997). Kecenderungan perilaku pengambilan resiko dan pemberitaan yang cover
both side pada wartawan surat kabar harian. Skripsi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta:
Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Patrick, dkk. (2007). Burnout in nursing. International Journal of Advance Nursing, 24, 03.
Reinardy, S. (2009). Female journalists more likely to leave newspapers. Newspaper
Research Journal, 30, 03.
Sarafino, E. (1994). Health psychology, biopsychososial interaction (2nd
ed.). New York:
John Wiley & Sons, Inc.
Sihotang. (2004). Burnout pada karyawan ditinjau dari persepsi terhadap lingkungan kerja
psikologis dan jenis kelamin. Jurnal psyche.
Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Witchel, E. (2005). To receive dangerous assignmens and support CPJ. Diakses pada 17
Desember 2015 dari www.cpj.org/brefings/2005/DA_spring05/stress_DA/stress_
DA.html
Woodhead, dkk. (2014). Stress, social support, and burnout among long-term care nursing
staff. Journal of Applied Gerontology 1(22).
Zivkovic & Devjac. (2014). Burnout syndrom of the radio television of Serbia journalists.
International Journal for Quality Research 8(3).
21
LAMPIRAN 1
Skala Tryout Dukungan Sosial
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Jl. Raya Tlogomas No.246 Telp (0341) 464318 Malang 65144
Kepada Yth. Responden
Di Tempat
Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Saya Rifqi Maghfiroh Hijrianti (201210230311276) mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang, yang sedang melakukan penelitian skripsi sebagai salah
persyaratan wajib dalam menyelesaikan program sarjana. Sehubungan dengan itu, saya
mengharap kesediaan saudara/saudari untuk memberikan data penelitian saya dengan mengisi
angket ini. Perlu diketahui, pengisian angket ini hanya akan digunakan untuk kepentingan
ilmiah dan tidak digunakan untuk kepentinan lain. Semua data yang diberikan akan dijaga
kerahasiaannya. Oleh sebab itu dimohon untuk tidak ragu-ragu untuk mengisikan jawaban
yang sesuai dengan kondisi saudara/saudari. Jika saudara/saudari membutuhkan penjelasan
dapat menghubungi email [email protected]. Atas kesediaan dan kerjasamanya saya
ucapkan terima kasih.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Hormat saya,
Rifqi Maghfiroh H.
22
IDENTITAS:
Nama (Inisial) :
Usia : tahun
Petunjuk pengisian:
1. Beri tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan diri anda.
2. Apabila terdapat kesalahan dan ingin mengganti jawaban, beri tanda sama dengan (=) pada
jawaban yang anda anggap salah dan beri tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang
anda anggap benar.
3. Periksalah jawaban anda dan jangan sampai ada yang terlewatkan.
4. Isilah identitas anda pada tempat yang telah disediakan
Keterangan:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
Skala A
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Rekan kerja menemani saya untuk
menyelesaikan pekerjaan
2 Atasan memberi pujian terhadap pekerjaan
saya
3 Keluarga tetap mencintai dan menyayangi
saya
4 Keluarga memaklumi pekerjaan saya
5 Atasan saya menerima ide/gagasan
bawahannya dengan terbuka
6 Rekan kerja menggerutu jika saya meminta
pertolongan mereka
7 Keluarga tidak ada yang berusaha mengerti
kondisi pekerjaan saya
8 Ucapan saya selalu diabaikan oleh orang lain
9 Keluarga memarahi saya karena pekerjaan
yang saya tekuni
10 Saya dianggap sebagai beban keluarga
11 Rekan kerja memberikan waktu untuk
membantu pekerjaan saya
12 Sarana yang saya dapatkan dari kantor sangat
membantu pekerjaan saya
13 Kantor bersedia membiayai perlengkapan
yang saya butuhkan dalam bekerja
14 Kantor berusaha mencarikan peralatan
pekerjaan yang saya butuhkan
15 Rekan kerja bersedia meminjamkan uang jika
saya membutuhkan
23
No. Pernyataan SS S TS STS
16 Saran yang saya terima dari orang lain
membantu menyelesaikan permasalahan yang
saya hadapi
17 Rekan kerja menegur ketika saya melakukan
kesalahan
18 Rekan kerja memberi nasehat agar saya tidak
melakukan kesalahan yang menimbulkan
masalah
19 Keluarga mengingatkan saya untuk
berperilaku baik terhadap orang lain
20 Atasan memberikan arahan bagaimana cara
menyelesaikan masalah
21 Orang lain keberatan mendengar keluhan
saya
22 Keluarga meluangkan waktu untuk
mengobrol dengan saya
23 Keluarga mengabaikan pekerjaan yang saya
lakukan
24 Atasan dan rekan kerja mengajak saya untuk
bersama-sama mengambil keputusan dalam
masalah kantor
25 Keluarga menilai positif terhadap pekerjaan
saya
26 Keluarga berat hati untuk memberikan
perhatian kepada saya
27 Pernyataan yang saya berikan didengar oleh
orang lain
28 Tidak ada seorangpun yang memberikan
nasehat agar saya menjadi lebih baik
29 Keluarga memberikan pengertian terhadap
pekerjaan yang saya tekuni
30 Jika ada masalah, saya sering salah dalam
bertindak dan mengambil keputusan
24
Skala Tryout Burnout
Petunjuk pengisian:
1. Beri tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan diri anda.
2. Apabila terdapat kesalahan dan ingin mengganti jawaban, beri tanda sama dengan (=) pada
jawaban yang anda anggap salah dan beri tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang
anda anggap benar.
3. Periksalah jawaban anda dan jangan sampai ada yang terlewatkan.
4. Isilah identitas anda pada tempat yang telah disediakan
Keterangan:
SS = Sangat Sesuai TS = Tidak Sesuai
S = Sesuai STS = Sangat Tidak Sesuai
Skala B
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasakan emosi saya terkuras karena
pekerjaan
2 Saya merasakan kelelahan fisik yang amat
sangat di akhir hari kerja
3 Saya merasa lesu ketika bangun pagi karena
harus menjalani hari di tempat kerja
4 Saya dengan mudah dapat memahami
bagaimana perasaan orang lain tentang hal-hal
yang ingin mereka penuhi sebagai klien
pemberi informasi
5 Saya merasa bahwa saya memperlakukan
beberapa klien seolah mereka objek impersonal
6 Menghadapi orang/klien dan bekerja untuk
mereka seharian penuh membuat saya
“tertekan”
7 Saya bisa menghadapi klien pemberi
informasi dengan efektif
8 Saya merasa jenuh karena pekerjaan saya
9 Saya merasa memberikan pengaruh positif
terhadap kehidupan orang lain melalui
pekerjaan saya sebagai pemberi jasa informasi
10 Saya menjadi semakin “kaku” terhadap orang
lain sejak saya bekerja sebagai wartawan
11 Saya khawatir pekerjaan ini membuat saya
“dingin” secara emosional
12 Saya merasa sangat bersemangat dalam
melakukan pekerjaan saya dan dalam
menghadapi para informan saya
25
No. Pernyataan SS S TS STS
13 Pekerjaan sebagai pemberi informasi yang
akurat membuat saya merasa frustasi
14 Saya merasa bekerja terlampau keras dalam
pekerjaan saya
15 Saya benar-benar tidak peduli pada apa yang
terjadi terhadap orang lain
16 Menghadapi dan bekerja secara langsung
dengan orang menyebabkan saya stres
17 Saya dengan mudah bisa menciptakan suasana
yang santai/relaks dengan para informan
18 Saya merasa gembira setelah melakukan tugas
saya bertemu informan secara langsung
19 Saya telah mendapatkan dan mengalami
banyak hal yang berharga dalam pekerjaan ini
20 Saya merasa seakan-akan hidup dan karir saya
tidak akan berubah
22 Saya menghadapi masalah-masalah emosional
dalam pekerjaan saya dengan tenang dan
“kepala dingin”
19 Saya merasa seakan akan hidup dan karir saya
tidak akan berubah
26
LAMPIRAN 2
Input Data Tryout Dukungan Sosial
NO Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 JK 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1
2 KLO 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 1 2 3 2 2 3 2 2 2
3 PSD 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 3 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1
4 U 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
5 NB 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
6 MAD 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 4 2 1 2 1 2 2 2
7 G 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 1
8 TR 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
9 IN 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2
10 SD 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 1 2 2 2 1 1 1
11 DH 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 1 2 3 2 2 3 2 2 2
12 R 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 1 2 1 2 2 1 1 3 2 2 1 2 1 2 1
13 WA 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
14 MHI 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
15 MS 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2
16 KI 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2
17 D 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 4 2 1 2 1 2 2 2
18 WE 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1
19 H 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
20 OKI 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2
21 SA 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2
22 AN 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2
23 KL 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2
24 HI 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 4 2 1 2 1 1 2 2
27
NO Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
25 MA 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
26 NUR 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
27 RET 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2
28 RI 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 1
29 P 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
30 WS 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2
31 PI 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2
32 BN 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2
33 SJ 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2
34 KAH 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2
35 RER 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
Input Data Tryout Burnout
No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 JK 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 2 3 4 4 1 3 3
2 KLO 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2
3 PSD 2 1 1 2 1 2 3 1 4 2 1 3 2 2 1 2 3 4 3 1 3 1
4 U 2 2 2 1 1 2 4 1 4 2 2 4 2 3 2 2 4 4 4 1 4 2
5 NB 3 2 2 2 3 3 2 2 4 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2
6 MAD 1 2 1 1 1 1 3 1 4 4 1 3 2 1 2 1 4 3 4 1 3 2
7 G 3 1 1 2 1 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 2 3 3 3 1 4 1
8 TR 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 1 4 2 2 2 2 3 2 3 2 3 1
9 IN 1 2 2 2 1 2 2 1 3 3 1 4 2 2 2 2 4 4 3 2 4 2
10 SD 2 2 2 2 1 2 4 1 4 3 2 3 1 2 2 2 4 4 4 1 3 3
11 DH 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2
12 R 1 1 1 2 1 3 3 1 4 3 2 3 2 2 1 2 3 4 4 1 3 2
28
No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
13 WA 3 2 2 1 1 3 3 3 3 2 1 3 2 3 2 2 4 3 4 1 4 1
14 MHI 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 2 4 2 2 2 2 4 3 3 2 2 1
15 MS 3 2 2 1 1 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 4 2 3 1 4 2
16 KI 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 1 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1
17 D 1 2 1 1 1 1 2 1 3 4 1 4 2 1 2 1 4 4 3 1 3 2
18 WE 2 1 1 2 1 2 3 1 4 3 2 3 2 2 2 2 4 4 4 1 3 2
19 H 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2
20 OKI 1 2 2 2 1 1 3 1 3 3 1 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2
21 SA 3 2 2 2 2 3 3 3 4 2 1 3 2 2 2 2 3 3 3 2 4 1
22 AN 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 2 2 3 3 4 1 2 1
23 KL 2 2 2 2 1 2 4 1 4 2 1 3 2 2 2 2 3 4 3 2 3 2
24 HI 2 2 1 1 1 2 4 1 4 4 2 4 2 1 2 1 4 4 4 1 3 2
25 MA 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3
26 NUR 1 2 2 2 1 1 3 1 4 2 1 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2
27 RET 3 2 1 1 2 3 2 3 3 2 1 3 2 1 2 1 4 3 2 1 4 1
28 RI 2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 1 4 2 2 2 2 4 3 3 1 4 1
29 P 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 4 2 2 2 2 4 4 3 2 3 2
30 WS 2 2 2 2 2 2 4 1 4 3 3 3 2 2 2 2 4 4 4 2 4 2
31 PI 3 2 2 2 1 3 4 3 3 2 1 3 2 2 2 2 3 3 3 2 4 1
32 BN 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 4 3 2 1 4 1
33 SJ 2 2 2 2 1 2 3 1 4 2 1 3 2 2 2 2 3 4 3 2 3 2
34 KAH 2 2 1 1 1 2 4 2 4 2 2 4 2 1 2 1 4 4 4 1 3 3
35 RER 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 4 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2
29
LAMPIRAN 3
Analisis Validitas Dan Reliabilitas
1. Menentukan validitas aitem
Diketahui T_tabel: 1.69
Maka r tabel = tabel
= .
= .
= .
= .
= 0.278
Jadi untuk menentukan validitas suatu aitem, maka nilai aitem tersebut harus diatas 0.278
2. Skala Dukungan Sosial
a. Uji Pertama
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.855 30
Diketahui Reliabitas: 0.855
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
@1 53.65 37.872 .553 .845
@2 53.12 36.955 .761 .839
@3 53.79 38.956 .476 .848
@4 53.65 38.053 .674 .843
@5 53.12 36.955 .761 .839
@6 53.21 40.471 .396 .851
@7 53.59 42.310 -.049 .862
@8 53.41 40.916 .333 .853
@9 53.85 37.584 .706 .841
@10 53.41 40.916 .333 .853
30
@11 53.68 40.407 .193 .857
@12 53.71 39.426 .413 .850
@13 53.59 41.765 .045 .859
@14 53.09 36.507 .510 .847
@15 53.41 38.492 .630 .844
@16 53.59 38.613 .613 .845
@17 53.53 39.954 .291 .854
@18 53.62 42.546 -.087 .864
@19 53.85 37.584 .706 .841
@20 53.44 38.436 .601 .845
@21 53.32 39.801 .524 .849
@22 53.56 39.224 .314 .854
@23 52.91 45.598 -.429 .879
@24 53.32 39.983 .482 .849
@25 53.29 39.971 .301 .853
@26 53.38 41.516 .212 .855
@27 53.38 38.971 .584 .846
@28 53.74 39.594 .379 .851
@29 53.65 40.599 .232 .855
@30 53.53 39.651 .466 .849
Aitem yang valid adalah dengan nilai Corrected item-total correlation >0.278
Jadi aitem yang tidak valid adalah nomor 7,11,13,18,23,26,29
Sehingga harus dilakukan uji kedua dengan menghilangkan aitem yang dianggap tidak
valid.
b. Uji Kedua
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.904 23
Diketahui Reliabilitas: 0.904
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
@1 40.79 37.441 .486 .902
@2 40.26 36.261 .731 .895
@3 40.94 37.512 .567 .899
@4 40.79 36.653 .767 .895
31
@5 40.26 36.261 .731 .895
@6 40.35 39.387 .437 .902
@8 40.56 39.890 .361 .904
@9 41.00 36.848 .680 .897
@10 40.56 39.890 .361 .904
@12 40.85 39.099 .315 .905
@14 40.24 35.034 .576 .901
@15 40.56 37.769 .597 .899
@16 40.74 37.170 .717 .896
@17 40.68 38.771 .332 .905
@19 41.00 36.848 .680 .897
@20 40.59 37.340 .637 .898
@21 40.47 39.166 .459 .902
@22 40.71 37.608 .405 .904
@24 40.47 39.348 .416 .903
@25 40.44 38.618 .370 .904
@27 40.53 37.832 .631 .898
@28 40.88 39.137 .304 .905
@30 40.68 38.710 .472 .901
Seluruh aitem dengan nilai Corrected item-total correlation >0.278
Maka aitem-aitem tersebut digolongkan sebagai aitem yang valid.
3. Skala Burnout
a. Uji Pertama
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.875 22
Diketahui Reliabilitas: 0.875
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
@1 38.57 35.899 .685 .864
@2 38.43 38.017 .487 .871
@3 38.69 36.928 .355 .874
@4 38.03 43.087 -.388 .899
@5 38.43 38.311 .416 .872
@6 38.80 38.400 .256 .876
@7 38.63 40.417 -.076 .887
32
@8 38.23 33.417 .631 .864
@9 38.97 35.852 .675 .864
@10 38.57 35.899 .685 .864
@11 38.43 38.017 .487 .871
@12 38.69 36.928 .355 .874
@13 38.77 35.417 .629 .864
@14 38.23 35.123 .760 .861
@15 38.91 36.669 .532 .868
@16 38.51 37.316 .492 .870
@17 38.71 36.445 .639 .866
@18 38.66 36.820 .463 .870
@19 38.77 35.417 .629 .864
@20 38.97 35.852 .675 .864
@21 38.77 36.123 .663 .865
@22 38.23 34.123 .661 .863
Aitem yang valid adalah dengan nilai Corrected item-total correlation >0.278
Jadi aitem yang tidak valid adalah nomor 4,6,7
Sehingga harus dilakukan uji kedua dengan menghilangkan aitem yang dianggap tidak
valid.
b. Uji Kedua
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.913 19
Diketahui Reliabilitas: 0.913
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
@1 32.74 36.785 .734 .905
@2 32.60 39.247 .479 .911
@3 32.86 37.773 .398 .914
@5 32.60 39.482 .423 .912
@8 32.40 34.600 .625 .909
@9 33.14 37.244 .636 .907
@10 32.74 36.785 .734 .905
@11 32.60 39.247 .479 .911
@12 32.86 37.773 .398 .914
33
@13 32.94 36.938 .576 .908
@14 32.40 36.424 .736 .904
@15 33.09 37.434 .602 .908
@16 32.69 38.516 .490 .910
@17 32.89 37.339 .692 .906
@18 32.83 37.734 .504 .910
@19 32.94 36.938 .576 .908
@20 33.14 37.244 .636 .907
@21 32.94 36.938 .727 .905
@22 32.40 35.365 .648 .907
Seluruh aitem dengan nilai Corrected item-total correlation >0.278
Maka aitem-aitem tersebut digolongkan sebagai aitem yang valid.
34
LAMPIRAN 4
Skala Dukungan Sosial
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Jl. Raya Tlogomas No.246 Telp (0341) 464318 Malang 65144
Kepada Yth. Responden
Di Tempat
Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Saya Rifqi Maghfiroh Hijrianti (201210230311276) mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang, yang sedang melakukan penelitian skripsi sebagai salah
persyaratan wajib dalam menyelesaikan program sarjana. Sehubungan dengan itu, saya
mengharap kesediaan saudara/saudari untuk memberikan data penelitian saya dengan mengisi
angket ini. Perlu diketahui, pengisian angket ini hanya akan digunakan untuk kepentingan
ilmiah dan tidak digunakan untuk kepentinan lain. Semua data yang diberikan akan dijaga
kerahasiaannya. Oleh sebab itu dimohon untuk tidak ragu-ragu untuk mengisikan jawaban
yang sesuai dengan kondisi saudara/saudari. Jika saudara/saudari membutuhkan penjelasan
dapat menghubungi email [email protected]. Atas kesediaan dan kerjasamanya saya
ucapkan terima kasih.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Hormat saya,
Rifqi Maghfiroh H.
35
IDENTITAS:
Nama (Inisial) : Pendidikan : (S1/S2)*
Usia : tahun Masa Kerja : tahun
Jenis Kelamin : (laki-laki/perempuan)* Status Kerja : (Freelance/Tetap)*
Petunjuk pengisian:
5. Beri tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan diri anda.
6. Apabila terdapat kesalahan dan ingin mengganti jawaban, beri tanda sama dengan (=) pada
jawaban yang anda anggap salah dan beri tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang
anda anggap benar.
7. Periksalah jawaban anda dan jangan sampai ada yang terlewatkan.
8. Isilah identitas anda pada tempat yang telah disediakan
Keterangan:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
Skala A
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Rekan kerja menemani saya untuk
menyelesaikan pekerjaan
2 Atasan memberi pujian terhadap pekerjaan
saya
3 Keluarga tetap mencintai dan menyayangi
saya meski lebih banyak menghabiskan
waktu untuk bekerja
4 Keluarga memaklumi pekerjaan saya
5 Atasan saya menerima ide/gagasan saya
dengan terbuka
6 Rekan kerja menggerutu jika saya meminta
pertolongan mereka
7 Ucapan saya selalu diabaikan oleh
atasan/rekan kerja
8 Keluarga memarahi saya karena pekerjaan
yang saya tekuni
9 Keluarga tidak pernah menanyakan
pekerjaan saya
10 Sarana yang saya dapatkan dari kantor sangat
membantu pekerjaan saya
11 Kantor berusaha mencarikan peralatan
pekerjaan yang saya butuhkan
12 Rekan kerja bersedia meminjamkan uang jika
saya membutuhkan
36
No. Pernyataan SS S TS STS
13 Saran yang saya terima dari orang lain
membantu menyelesaikan permasalahan yang
saya hadapi
14 Kantor bersedia membiayai perlengkapan
yang saya butuhkan dalam bekerja
15 Keluarga menganggap pekerjaan saya
bermanfaat bagi orang lain
16 Atasan memberikan arahan bagaimana cara
menyelesaikan masalah
17 Keluarga/rekan kerja keberatan mendengar
keluhan saya
18 Keluarga meluangkan waktu untuk
mengobrol dengan saya
19 Atasan dan rekan kerja mengajak saya untuk
bersama-sama mengambil keputusan dalam
masalah kantor
20 Keluarga merelakan saya meninggalkan
mereka demi profesionalitas kerja
21 Pernyataan yang saya berikan didengar oleh
atasan/rekan kerja
22 Tidak ada seorangpun yang memberikan
nasehat agar saya menjadi lebih baik
23 Keluarga menganggap hasil pekerjaan saya
tidak berpengaruh bagi orang lain
37
Skala Burnout
Petunjuk pengisian:
5. Beri tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan diri anda.
6. Apabila terdapat kesalahan dan ingin mengganti jawaban, beri tanda sama dengan (=) pada
jawaban yang anda anggap salah dan beri tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang
anda anggap benar.
7. Periksalah jawaban anda dan jangan sampai ada yang terlewatkan.
8. Isilah identitas anda pada tempat yang telah disediakan
Keterangan:
SS = Sangat Sesuai TS = Tidak Sesuai
S = Sesuai STS = Sangat Tidak Sesuai
Skala B
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasakan emosi saya terkuras karena
pekerjaan
2 Saya merasakan kelelahan fisik yang amat
sangat di akhir hari kerja
3 Saya merasa lesu ketika bangun pagi karena
harus menjalani hari di tempat kerja
4 Saya merasa bahwa saya memperlakukan
beberapa informan tanpa memahami
keadaannya
5 Saya merasa jenuh karena pekerjaan saya
6 Saya merasa memberikan pengaruh positif
terhadap kehidupan orang lain melalui
pekerjaan saya sebagai pemberi jasa informasi
7 Saya menjadi semakin “kaku” terhadap orang
lain sejak saya bekerja sebagai wartawan
8 Saya khawatir pekerjaan ini membuat saya
“dingin” secara emosional
9 Saya merasa sangat bersemangat dalam
melakukan pekerjaan saya dan dalam
menghadapi para informan saya
10 Pekerjaan sebagai pemberi informasi yang
akurat membuat saya merasa frustasi
11 Saya merasa bekerja terlampau keras dalam
pekerjaan saya
12 Saya benar-benar tidak peduli pada apa yang
terjadi terhadap orang lain
13 Menghadapi dan bekerja secara langsung
dengan orang menyebabkan saya stres
38
No. Pernyataan SS S TS STS
14 Saya dengan mudah bisa menciptakan suasana
yang santai/relaks dengan para informan
15 Saya merasa gembira setelah melakukan tugas
saya bertemu informan secara langsung
16 Saya telah mendapatkan dan mengalami
banyak hal yang berharga dalam pekerjaan ini
17 Saya merasa seakan-akan hidup dan karir saya
tidak akan berubah
18 Saya menghadapi masalah-masalah emosional
dalam pekerjaan saya dengan tenang dan
“kepala dingin”
19 Saya merasa seakan akan hidup dan karir saya
tidak akan berubah
39
LAMPIRAN 5
Blueprint Skala
Blueprint Skala Burnout
No. Aspek Burnout Nomor Aitem
Jumlah
aitem
1. Kejenuhan fisik 1,2,3,11 4
2. Kejenuhan
emosional/Depersonalisasi
4,5,7,8,10,12,13,17 8
3. Pencapaian diri/Personal 6,9,14,15,16,18,19 7
Jumlah 19
Blueprint Skala Dukungan Sosial
No. Aspek
Dukungan
Sosial
Aitem Jumlah
aitem Favorable Unfavorable
1. Emosional 2,3,4 7,8,9 6
2. Instrumental 1,10,11,12,14,18 6 7
3. Informatif 13,16 22 3
4. Penilaian 5,15,19,20,21 17,23 7
Jumlah 20 10 23
40
LAMPIRAN 6
Input Data Burnout
No. Nama Usia Pendidikan Masa Kerja Status Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jumlah
1 T 27 S1 3 Tetap 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 64
2 AF 27 S1 4 Tetap 2 2 4 2 2 3 2 2 4 2 2 3 2 3 2 2 3 3 1 46
3 JK 33 S1 9 Tetap 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 66
4 A 35 S1 10 Tetap 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 59
5 BF 37 S1 10 Tetap 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
6 CH 40 S1 15 Tetap 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 70
7 PM 29 S1 5 Tetap 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 65
8 SW 30 S1 7 Tetap 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 54
9 G 32 S1 7 Tetap 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 51
10 JH 33 S1 6 Tetap 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 64
11 LP 33 S1 8 Tetap 2 2 4 2 2 3 2 2 4 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 47
12 W 38 S1 10 Tetap 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 66
13 BB 45 S1 17 Tetap 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 60
14 MM 28 S1 3 Tetap 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 62
15 MN 30 S1 5 Tetap 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 57
16 MA 25 S1 2 Tetap 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
17 I 26 S1 2 Tetap 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 70
18 RT 26 S1 2 Tetap 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 65
19 P 35 S1 8 Tetap 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 55
20 PC 37 S1 11 Tetap 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 53
21 PO 37 S1 12 Tetap 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
22 AS 35 S1 10 Tetap 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 57
23 AB 33 S1 8 Tetap 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
24 MG 30 S1 6 Tetap 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 70
41
No. Nama Usia Pendidikan Masa Kerja Status Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jumlah
25 KF 29 S1 5 Tetap 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 53
26 JK 30 S1 5 Tetap 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
27 LA 28 S1 4 Tetap 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 70
28 LW 29 S1 5 Tetap 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 65
29 C 32 S1 8 Tetap 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 53
30 VR 35 S1 9 Tetap 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 53
31 IP 35 S1 11 Tetap 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
32 O 38 S1 15 Tetap 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 61
33 A 27 S1 4 Tetap 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
34 LO 42 S1 18 Tetap 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 70
35 PKS 40 S1 16 Tetap 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
36 DDA 31 S1 7 Tetap 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 66
37 KL 30 S1 5 Tetap 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 59
38 PLW 29 S1 5 Tetap 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
39 GH 29 S1 4 Tetap 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 70
40 AS 30 S1 6 Tetap 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 65
41 PL 32 S1 8 Tetap 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 54
42 RM 33 S1 8 Tetap 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 51
43 FE 23 S1 1 Freelance 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 64
44 AZ 23 S1 1 Freelance 2 2 4 2 2 3 2 2 4 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 47
45 IS 25 S1 2 Freelance 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 66
46 IIK 25 S1 2 Freelance 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 60
47 KW 26 S1 3 Freelance 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 53
48 GE 27 S1 4 Freelance 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
49 CPA 29 S1 5 Freelance 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 61
50 KMI 23 S1 1 Freelance 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
51 FER 22 S1 1 Freelance 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 70
52 DIN 22 S1 1 Freelance 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
42
No. Nama Usia Pendidikan Masa Kerja Status Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jumlah
53 PUK 25 S1 3 Freelance 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 66
54 JAS 24 S1 2 Freelance 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 59
55 LD 24 S1 2 Freelance 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
56 DDP 24 S1 2 Freelance 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 70
57 JM 24 S1 2 Freelance 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 65
58 WM 25 S1 3 Freelance 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 54
59 ER 27 S1 5 Freelance 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 51
60 IRK 27 S1 4 Freelance 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
61 DEN 25 S1 3 Freelance 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 70
62 SAN 26 S1 3 Freelance 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 65
63 JUN 27 S1 3 Freelance 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 53
64 POL 32 S1 8 Freelance 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 53
65 WEN 23 S1 1 Freelance 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
66 SH 29 S1 7 Freelance 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 61
67 BW 25 S1 2 Freelance 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
68 BA 30 S1 6 Freelance 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 70
69 DP 27 S1 3 Freelance 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
70 SF 25 S1 2 Freelance 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 55
71 LH 26 S1 2 Freelance 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 53
72 LIJ 24 S1 2 Freelance 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
73 PR 24 S1 2 Freelance 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 57
74 RU 26 S1 3 Freelance 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 61
75 RRH 30 S1 6 Freelance 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 70
76 PE 29 S1 6 Freelance 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 53
43
Input Data Dukungan Sosial
No. Nama Jenis
Kelamin Usia
Pendi-dikan
Masa Kerja
Status Kerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Total
1 T Laki-laki 27 S1 3 Tetap 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 38
2 AF Laki-laki 27 S1 4 Tetap 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 2 55
3 JK Laki-laki 33 S1 9 Tetap 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 3 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 36
4 A Perempuan 35 S1 10 Tetap 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 45
5 BF Perempuan 37 S1 10 Tetap 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 42
6 CH Laki-laki 40 S1 15 Tetap 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 34
7 PM Laki-laki 29 S1 5 Tetap 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 34
8 SW Perempuan 30 S1 7 Tetap 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48
9 G Laki-laki 32 S1 7 Tetap 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 52
10 JI Laki-laki 33 S1 6 Tetap 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 38
11 LP Laki-laki 33 S1 8 Tetap 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 2 55
12 W Laki-laki 38 S1 10 Tetap 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 37
13 BB Laki-laki 45 S1 17 Tetap 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 45
14 MM Perempuan 28 S1 3 Tetap 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 42
15 MN Perempuan 30 S1 5 Tetap 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 46
16 MA Laki-laki 25 S1 2 Tetap 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 41
17 I Laki-laki 26 S1 2 Tetap 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 34
18 RT Laki-laki 26 S1 2 Tetap 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 35
19 P Perempuan 35 S1 8 Tetap 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48
20 PC Laki-laki 37 S1 11 Tetap 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 50
21 PO Perempuan 37 S1 12 Tetap 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 41
22 AS Perempuan 35 S1 10 Tetap 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 46
23 AB Laki-laki 33 S1 8 Tetap 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 41
24 MG Laki-laki 30 S1 6 Tetap 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 33
25 KF Laki-laki 29 S1 5 Tetap 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 51
44
No. Nama Jenis
Kelamin Usia
Pendi-dikan
Masa Kerja
Status Kerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Total
26 JK Perempuan 30 S1 5 Tetap 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 42
27 LA Laki-laki 28 S1 4 Tetap 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 34
28 LW Laki-laki 29 S1 5 Tetap 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 34
29 C Perempuan 32 S1 8 Tetap 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 49
30 VR Perempuan 35 S1 9 Tetap 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 50
31 IP Laki-laki 35 S1 11 Tetap 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 41
32 KR Perempuan 38 S1 15 Tetap 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 44
33 A Laki-laki 27 S1 4 Tetap 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 41
34 LO Laki-laki 42 S1 18 Tetap 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 34
35 PKS Laki-laki 40 S1 16 Tetap 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 42
36 DDA Laki-laki 31 S1 7 Tetap 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 34
37 KL Perempuan 30 S1 5 Tetap 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48
38 PLW Perempuan 29 S1 5 Tetap 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 52
39 GH Laki-laki 29 S1 4 Tetap 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 38
40 AS Laki-laki 30 S1 6 Tetap 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 2 55
41 PL Laki-laki 32 S1 8 Tetap 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 37
42 RM Laki-laki 33 S1 8 Tetap 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 45
43 FE Laki-laki 23 S1 1 Freelance 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 42
44 AZ Laki-laki 23 S1 1 Freelance 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 46
45 IS Perempuan 25 S1 2 Freelance 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 3 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 36
46 IIK Laki-laki 25 S1 2 Freelance 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 45
47 KW Perempuan 26 S1 3 Freelance 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 42
48 GE Perempuan 27 S1 4 Freelance 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 34
49 CPA Laki-laki 29 S1 5 Freelance 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 34
50 KMI Laki-laki 23 S1 1 Freelance 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48
51 FER Perempuan 22 S1 1 Freelance 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 52
52 DIN Perempuan 22 S1 1 Freelance 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 38
45
No. Nama Jenis
Kelamin Usia
Pendi-dikan
Masa Kerja
Status Kerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Total
53 PUK Laki-laki 25 S1 3 Freelance 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 2 55
54 JAS Laki-laki 24 S1 2 Freelance 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 41
55 LD Laki-laki 24 S1 2 Freelance 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 44
56 DDP Laki-laki 24 S1 2 Freelance 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 41
57 JM Laki-laki 24 S1 2 Freelance 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 34
58 WM Laki-laki 25 S1 3 Freelance 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 42
59 ER Perempuan 27 S1 5 Freelance 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 34
60 IRK Perempuan 27 S1 4 Freelance 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48
61 DEN Laki-laki 25 S1 3 Freelance 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 52
62 SAN Perempuan 26 S1 3 Freelance 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 38
63 JUN Perempuan 27 S1 3 Freelance 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 2 55
64 POL Laki-laki 32 S1 8 Freelance 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 41
65 WEN Laki-laki 23 S1 1 Freelance 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 44
66 SH Laki-laki 29 S1 7 Freelance 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 41
67 BW Laki-laki 25 S1 2 Freelance 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 34
68 BA Laki-laki 30 S1 6 Freelance 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 42
69 DP Laki-laki 27 S1 3 Freelance 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 34
70 SF Perempuan 25 S1 2 Freelance 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48
71 LH Laki-laki 26 S1 2 Freelance 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 52
72 LIJ Laki-laki 24 S1 2 Freelance 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 38
73 PR Laki-laki 24 S1 2 Freelance 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 2 55
74 RU Perempuan 26 S1 3 Freelance 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 37
75 RRH Laki-laki 30 S1 6 Freelance 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 45
76 PE Laki-laki 29 S1 6 Freelance 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 34
46
LAMPIRAN 7
Hasil Penelitian Output Spss
a. Deskripsi Subjek
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Laki-laki 51 67.1 67.1 67.1
Perempuan 25 32.9 32.9 100.0
Total 76 100.0 100.0
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
<30 52 68.4 68.4 68.4
30-35 15 19.7 19.7 88.2
>35 9 11.8 11.8 100.0
Total 76 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid S1 76 100.0 100.0 100.0
MasaKerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
<5 45 59.2 59.2 59.2
5-10 23 30.3 30.3 89.5
>10 8 10.5 10.5 100.0
Total 76 100.0 100.0
Status_Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Freelance 34 44.7 44.7 44.7
Tetap 42 55.3 55.3 100.0
Total 76 100.0 100.0
47
b. Uji Normalitas Data
Statistics
BO DS
N Valid 76 76
Missing 0 0
Skewness .255 .324
Std. Error of Skewness .276 .276
Kurtosis -.524 -.959
Std. Error of Kurtosis .545 .545
Rumus untuk mendapatkan Z Skewness dan Z Kurtosis adalah sebagai berikut:
Nilai Z Skewness =
Nilai Z Kurtosis =
Dukungan Sosial
Z Skewness = 1,17
Z Kurtosis = - 1,76
Burnout
Z Skewness = 0,92
Z Kurtosis = - 0,96
c. Uji Korelasi
Correlations
BO DS
BO
Pearson Correlation 1 -.448**
Sig. (2-tailed) .000
N 76 76
DS
Pearson Correlation -.448** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 76 76
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil uji korelasi dapat diketahui bahwa dukungan sosial berkorelasi secara negatif
dan signifikan dengan burnout (r = -0,448; p = 0,000). Dimana p < 0,05 yang
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan burnout.
48
d. Rata-rata
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
BO 76 46 70 60.47 6.211
DS 76 33 55 42.54 6.682
Valid N (listwise) 76
e. Rata-rata Aspek Burnout
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kejenuhan_Fisik 76 10 15 12.24 1.384
Kejenuhan_Emosional 76 18 29 25.42 2.536
Pencapaian_Diri 76 20 30 25.92 2.794
Valid N (listwise) 76
Kejenuhan_Emosional
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Rendah 48 63.2 63.2 63.2
Tinggi 28 36.8 36.8 100.0
Total 76 100.0 100.0
Kejenuhan_Fisik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Rendah 31 40.8 40.8 40.8
Tinggi 45 59.2 59.2 100.0
Total 76 100.0 100.0
Pencapaian_Diri
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Rendah 26 34.2 34.2 34.2
Tinggi 50 65.8 65.8 100.0
Total 76 100.0 100.0
49
f. Rata-rata Aspek Dukungan Sosial
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Emosional 76 7 13 10.63 1.924
Instrumental 76 10 18 13.21 2.340
Informatif 76 4 7 5.37 1.056
Penilaian 76 11 18 13.47 2.069
Valid N (listwise) 76
Emosional
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Rendah 27 35.5 35.5 35.5
Tinggi 49 64.5 64.5 100.0
Total 76 100.0 100.0
Instrumen
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Rendah 46 60.5 60.5 60.5
Tinggi 30 39.5 39.5 100.0
Total 76 100.0 100.0
Informatif
Penilaian
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Rendah 44 57.9 57.9 57.9
Tinggi 32 42.1 42.1 100.0
Total 76 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Rendah 27 35.5 35.5 35.5
Tinggi 49 64.5 64.5 100.0
Total 76 100.0 100.0