E-4 Pembenihan Pembiakan Isolasi

Embed Size (px)

Citation preview

DESKRIPSI JUDUL Pada pembelajaran IdentifikasiMikroba meliputi 5 modul, dimana modul 4 berisi tentang Pertumbuhan, Pembiakan dan Isolasi Mikroba yang harus dikuasai oleh siswa tingkat II semester 3 baik siswa Jurusan Kimia Industri maupun Kimia analisa. Modul ini membahas tentang Pertumbuhan mikroba dan faktor-faktor yang mempengaruhi, Pembiakan mikroba dan metode-metodenya serta isolasi mikroba dengan cara-cara isolasinnya. Disamping mengenai konsep-konsep juga disajikan lembar kegiatan untuk memahami konsep tersebut.

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Pelajarilah materi dalam modul ini sehingga benarbenar paham dan mengerti. 2. Jawablah latihan-latihan yang ada, kemudian cocokan hasil latihan anda dengan kunci jawaban. 3. Ukurlah kemampuan anda dengan mengerjakan evaluasi, bila jawaban anda banyak yang salah ( < 75 % ) pelajari modul sekali lagi. 4. Bila mengalami kesulitan dengan modul ini mintalah bimbingan guru.

TUJUAN 1. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat memahami faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba, Metode membuat biakan mikroba dan mengisolasikan mikroba. 2. Tujuan Antara Setelah mempelajari modul ini siswa dapat : a. Mendeskripsikan Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba b. Membuat biakan murni untuk keperluan mikrobiologi c. Mengisolasikan mikroba untuk keperluan mikrobiologi

LEMBAR KEGIATAN PERTUMBUHAN, PEMBIAKAN DAN ISOLASI MIKROBA Tujuan : 1. Mendeskripsikan Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba 2. Membuat biakan murni untuk keperluan mikrobiologi 3. Mengisolasikan mikroba untuk keperluan mikrobiologi Lembar Informasi PERTUMBUHAN MIKROBA Pertumbuhan mikroba adalah pertambahan susunan kimia yang teratur dari suatu mikroba. Secara normal pertumbuhan adalah hasil penggadaan sel. Pada mikroba multi sel pertumbuhannya ditunjukan dengan bertambah besarnya sel, sedang pada sel tunggal pertumbuhannya ditunjukan dengan bertambah banyaknya sel. Pengukuran Pertumbuhan Pada pengukuran pertumbuhan mikroba, untuk sel tunggal dapat dilakukan dengan cara mengukur massa sel dan jumlah sel. Kedua pengukuran ini dapat dinyatakan dalam volume. Perlu diingat bahwa massa sel dan jumlah sel tidak setara. Massa sel berbanding lurus dengan waktu jika pertumbuhannya teratur ( terus-menerus ). Tetapi jika pertumbuhannya tidak teratur massa sel diukur pada waktu tertentu. Karena massa sel sangat kecil maka pengukurannya tidak mungkin dengan menimbang satu mikroba, kita dapat mengukur massa mikroba secara tidak langsung. Misalnya dengan mengukur kecepatan perubahan gula menjadi asam laktat pada proses fermentasi dapat ditentukan banyaknya bakteri asam laktat. Pengukuran kecepatan perubahan gula dengan jalan mengukur pembauran cahaya dalam seuspensi sel. Untuk pengukuran banyaknya mikroba dapat dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Pengukuran ini dilakukan pada volume yang terkecil

(1ml) perhitungan ini dibantu dengan alat yang dinamakan ruang penghitung (counting Chamber). Mikroba dengan banyak minimal 10 juta per ml dapat dilihat dengan alat ini. Coulter counter adalah alat penghitung mikroba yang didasarkan pada daya hantar listrik. Dari besarnya hantaran listrik diketahui banyaknya mikroba, namun alat ini hanya dapat digunakan untuk mengukur protozoa dan alga. Kurva Pertumbuhan Pertumbuhan secara matematik Kalau kondisi baik mikroba satu sel alkan berlipat dua kali pada massa tertentu. Karena itu pertumbuhan mikroba bersifat bilangan berpangkat ( exponen ), pertumbuhan mikroba bersifat logaritmis karena akan membentuk kurva linier. Pertumbuhan mikroba dapat dirumuskan dengan persamaan : N1 : 2 N Nn : 2n N Bilangan tetap Pertumbuhan Seperti diketahui pada turunan tertentu didapat jumlah mikroba tertentu. Dengan persamaan : Nt : 2kt N k : bilangan tetap pertumbuhan t : waktu kalau digunakan bilangan pokok 10 maka didapat : log Nt log N k : 0,3010 t Kalau pertumbuhan mikroba secara bilangan berpangkat dan waktu turunannya 20 menit maka setelah 48 jam akan menjadi 2144 sel atau 2,2 . 1043 sel. Tetpi kenyataannya tidak demikian karena adanya racun yang menghambat pertumbuhan sehingga banyak yang mati. Pertumbuhan mikroba dapat dilukiskan dengan kurva pertumbuhan yang dibagi menjadi 6 fase, sbb : (untuk satu generasi ) ( untuk n turunan )

1. Fase Persiapan ( lag phase ) A B Pada fase ini tidak ada pertumbuhan, hal ini terjadi bila mikroba yang ditularkan dalam keadaan tua sehingga mengalami masa tenang (stasionary phase) Jika mikroba yang ditularkan dalam keadaan fase tumbuh ( fase logaritmis ) maka kurva yang ditimbulkan juga tampak logaritmis. Dalam masa persiapan ini terjadi enzim dan protoplasma baru, lamanya tergantung keadaan lingkungannya. 2. Fase Percepatan Pertumbuhan ( Acclelerated growth phase ) B C Phase ini terjadi pada akir masa persiapan dimana mikroba mulai tumbuh, tetapi karena tidak semua mikroba selesai mengalami fase persiapan maka kenaikannnya tidak sampai logaritmis benar. 3. Fase Logaritmis ( Log Phase ) C D Phase yang terjadi jika kecepatan pertumbuhan mikroba telah mencapai harga yang tetap. Selama pertumbuhan, pertambahan massa mikroba berbanding lurus dengan pertambahan mikroba. Tetapi kecepatan pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh genetika dan lingkungan. Potensi reproduksi maksimal mikroba pada lingkungan yang optimal tergantung dari species mikroba yang bersangkutan.

4. Fase Reda ( D E ) Phase ini terjadi jika zat makanan habis atau terjadi racun setelah jumlah mikroba maksimum maka pertumbuhan mikroba menjadi lambat dan akirnya berhenti. 5. Fase Tetap ( Stasionary phase ) E F Phase ini terjadi jika jumlah pertumbuhan mikroba berbanding lurus dengan jumlah kematian. 6. Fase Kematian ( F G ) Phase ini terjadi jika jumlah kematian mikroba lebih besar dibandingkan jumlah pertumbuhan mikroba, sehingga jumlah mikroba berkurang. Fase ini terjadi setelah fase tetap. PEMBIAKAN MIKROBA Di alam sebenarnya terdapat banyak sekali mikroba dalam bentuk populasi campuran dari berbagai jenis mikroba yang berbeda. Bila campuran mikroba ini diambil dan dibiakan (kulturisasi) maka akan didapat biakan campuran ( Mix Culture ), tetapi bila dari biakan campuran ini diambil/dipisahkan ( di-isolasi ) satu jenis dan ditanamkan ( inokulasi ) dalam media selektif maka akan didapat biakan murni ( Pure Culture ). Untuk membuat biakan murni dibutuhkan tiga tahapan pekerjaan yaitu : 1. Membuat media yang cocok untuk mikroba yang akan dibiakan 2. Melakukan isolasi mikroba yang dimaksud dari biakan campuran 3. Menyimpan biakan itu pada kondisi yang sesuai untuk mikroba yang bersangkutan. Untuk menumbuhkan biakan mikroba dalam suatu media steril sejumlah selsel inokulum harus dilakukan dengan perlakuan kusus untuk mempertahankan kemurnian dari biakan. Dalam modul ini yang akan kita bahas hanya bagaimana menumbuhkan mikroba anaerob dan aerob.

MEMBIAKAN MIKROBA AEROB Berdasarkan bentuk media dan cara membiakan mikroba aerob dapat dibedakan menjadi 3 macam biakan yaitu : Biakan cair ( Broth culture ) Biakan agar miring ( agar slant culture ) Biakan agar tegak ( agar deep culture )

Biakan Cair Biakan cair adalah biakan mikroba yang dibiakan dalam media cair di dalam tabung reaksi. Ada bermacam-macam media cair yang dapat digunakan tergantung dari jenis bakteri dan tujuan pembiakan. Semua media cair termasuk zat-zat hara yang dikandungnya, ahrus memberikan lingkungan yang cocok secara fisik dan kimia bagi mikroba yang akan dibiakan. Pertumbuhan mikroba dalam media cair berbeda-beda dan hal ini dapat dilihat dari hasil yang nampak, seperti adanya : 1. Kekeruhan cairan ( seperti terbentuk awan ) 2. Pembentukan selaput ( Ada sekumpulan sel yang mengapung pada permukaan media ) 3. Sedimen ( ada timbunan/endapan sel dibagian bawah biakan cair, tetapi akan berputar bila tabung diketuk perlahan-lahan. Biakan Agar Miring Agar Miring ( slant agar ) adalah media agar dalam tabung reaksi yang diletakan miring dalam proses pendinginan. Isi tabung yang demikian akan mengeras dengan permukaan miring, sehingga mempermudah proses inokulasi dengan ose. Agar miring ini merupakan salah satu cara yang mudah untuk kulturisasi mikroba, terutama yang bersifat aerob dan fakultatif aerob. Ciri-ciri khas dari biakan, seperti pembentukan pigmen akan segera terlihat pada biakan miring. Biakan Agar Tegak Agar tegak ( deep agar ) adalah media agar dalam tabung reaksi yang diletakan tegak dalam proses pendinginan, sehingga isi tabung akan mengeras dengan permukaan tegak.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses pengamatan biakan murni : 1. Media Nutrien Agar Tegak. Gambar dan beri keterangan tentang : Pertumbuhan : Merata atau tidak merata; pada bagian permukaan atau dasar. Bentuk pertumbuhan pada bekas tusukan : filiform, echinulate, bead, villous, rhizoid, arborescent. 2. Media Nutrien Agar Miring. Gambar dan beri keterangan tentang : Pertumbuhan : tipis, sedang, lebat, tidak ada. Bentuk pertumbuhan pada bekas goresan : filiform, echinulate, bead, villous, rhizoid, arborescent, plumose. Elevasi : flat, effuse, raised, convex. Pengkilat ( luster ) : mengkilat, tidak mengkilat, cretaceous. Bentuk permukaan ( topografi ) : licin, tidak teratur, bergelombang, contoured, kusut ( wrinkled ), verrucose. Warna ( chromogenesis ) : merah, kuning, hijau, coklat fluorecent. Ciri-ciri optik : opaque, translucent, opalescent, iridescent. Bau : berbau seperti.., tidak berbau. Konsistensi : slimy, butyrous, viscid, membranous, brittle. Warna medium : menjadi abu-abu, coklat, merah, biru, hijau, tak terjadi perubahan warna. 3. Media Nutrien-Gelatin Tegak Gambar dan beri keterangan tentang : Pertumbuhan : merata atau tidak merata, tumbuh dipermukaan atau dasar. Bentuk pertumbuhan pada bekas tusukan : filform, beaded, papillate, villous, plumose, arborescent. Bentuk pencairan gelatin : crateriform, napiform, infundibuliform, saccate, srtatiform, tidak terjadi pencairan, pencairan lambat, pencairan cepat. Warna media : fluorecent, coklat, tidak terjadi perubahan.

4. Media Nutrien-cair Gambar dan beri keterangan tentang : Pertumbuhan pada permukaan : ring, pellicle, flucullent, membranous, tidak membentuk selaput. Kekeruhan : sedikit, sedang, hebat. Bau : tidak berbau, berbau seperti. Endapan : kompak, bentuk dan ukuranya tidak tertentu, butir-butir (granular), berlapis-lapis (flaky), kental, banyak sekali, sedikit, tidak ada endapan. 5. Media Nutrien-agar secara Taburan Gambar dan beri keterangan tentang : Pertumbuhan : tumbuh koloni di permukaan atau di dasar medium. Bentuk koloni : punctiform, circular, filamentous, irregular, curled, amoeboid, rhizoid. Permukaan : licin, kasar, membentuk lingkaran yang konsentrik, seperti sisir yang radier ( radiate ). Elevasi : flat, effuse, raised, convex, umbonate. Bentuk tepi : entire, undulate, lobate, erose, filamentous, curled. Bentuk struktur dalam : amorf, butir-butir halus atau kasar, berfilament, curled, konsentrik. 6. Media Nutrien-gelatin secara Bertaburan Pengamatannya sama seperti media agar secara taburab diatas dengan tambahan pencairan gelatin : cup, saucer, merata.

MEMBIAKAN MIKROBA ANAEROB Oksigen dari udara merupakan racun bagi mikroba anaerob, sehingga oksigen tersebut harus dikeluarkan dari dalam media. Ada bebrapa cara untuk menumbuhkan mikroba anaerob, antara lain : 1. Menggunakan media yang diperkaya 2. Menghilangkan oksigen bebas dengan pembakaran 3. Absorpsi oksigen secara kimia 4. Mendesak oksigen dengan gas-gas yang tidak turut bereaksi ( inert ) 1. Menggunakan media yang diperkaya Cara ini adalah yang paling sederhana dan paling banyak digunakan. Media diperkaya yang dapat digunakan adalah thioglycollate-cair, thyoglycollate-agar, glukosa-otak, dll. Media-media tersebut mengandung bahan yang dapat menyerap oksigen, sehingga suasana di dalam media menjadi anaerob. Contohnya media thioglycollate-agar dalam cawan petri yang ditutup dengan penutup Brewer. Penutup brewer dibuat sedemikian rupa sehingga menyinggung permukaan agar pada bagian tepinya dan memisahkan memisahkan sebagian kecil udara kurang dari 1 mm tebalnya diatas permukaan agar. Dalam media tersebut terdapat bahan-bahan perekduksi yang dapat menghisap seluruh oksigen dari udara yang tertutup itu dan menyebabkan suasana anaerob. Bagian tepi dari penutup membentuk semacam cincin dengan bagian agar. Dalam media terdapat methylen biru yang berfungsi sebagai indikator, bagian tengah media yang anaerob menjadi tidak berwarna, sedangkan bagian tepi yang berhubungan dengan udara luar ( kira-kira 5 mm ) tetap berwarna biru.

2 3 1 Cawan petri dengan penutup Brewer

1. Cawan petri 2. Penutup brewer 3. Media 4. Ruangan udara

2. Menghilangkan Oksigen dengan cara Pembakaran. Untuk cara ini dibutuhkan suatu penyungkup yang dapat ditutup rapat misalnya eksikator. Kedalam eksikator tersebut ditambahkan fosfor murni, selama ada oksigen fosfor akan teroksidasi dan membentuk fosfor pentaoksida, untuk mencegah terjadinya keracunan posfor maka pada dasar eksikator ditambahkan air yang menyerap atau melarutkan posfor pentaoksida tsb. Cara yang banyak dilakukan adalah dengan menggunakan alat khusus yang dilengkapi dengan katalisator platina asbes yang dipanaskan sehingga reaksi antara hidrogen dengan oksigen dipercepat. 3. Absorpsi Oksigen secara Kimia Untuk cara ini diperlukan eksikator, asam piragalol dan alkali ( KOH ). Untuk setiap liter eksikator ditambahkan 12,5 ml KOH 20 % dan 10 ml larutan asam pirogalol 40 %. Mula-mula kedua larutan tersebut ditempatkan secara terpisah pada dasar eksikator, setelah biakan murni mikroba dimasukan dan eksikator ditutup, eksikator tersebut dimiringkan sehingga kedua larutan bercampur, warna campuran akan berubah menjadi coklat hitam. Campuran tersebut akan menyerap oksigen yang terdapat di dalam ruangan eksikator sehingga keadaannya menjadi anaerob. 4. Mendesak oksigen dengan Gas-gas Inert Oksigen di dalam ruangan yang akan digunakan untuk menyimpan mikroba anaerob dapat dikeluarkan dengan cara mekanik dengan gas hidrogen atau nitrogen. Untuk cara ini digunakan alat Novy. Untuk membuktikan keadaan yang anaerob dalam bejana penyimpanan digunakan suatu indikator campuran NaOH 1/160 N, Methylen blue 0.015 %, dan larutan glukosa 6 % dengan perbandingan volume yang sama.

ISOLASI MIKROBA Pripsip dari isolasi mikroba adalah pemisahan satu jenis mikroba dari campuran bermasam-masam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkan dalam media padat, karena dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni yang tetap pada tempatnya. Jika sel-sel tersebut tumbuh dalam media padat pada beberapa tempat yang terpisah, maka setiap sel/kumpulan sel akan membentuk suatu koloni yang terpisah satu dengan lainya sehingga memudahkan untuk pemisahan selanjutnya. Jika digunakan media cair, sel-sel mikroba sulit dipisahkan secara individu karena terlalu kecil dan tidak tetap tinggal pada tempatnya karena mikroba dalam media cair tidak akan membentuk kumpulan koloni yang terpisah. Media cair hanya digunakan untuk pengenceran mikroba kemudian ditumbhkan dalam media padat dan dibiarkan membentuk koloni. Metode isolasi bertujuan untuk memisahkan mikroba dari campuranya sehingga diperoleh biakan murni (pure culture). Beberapa metoda isolasi mikroba yang sering dilakukan : 1. Metoda Penggoresan Pada metoda ini campuran mikroba diambil sedikit contoh (speciment) dengan menggunakan ose, kemudian ditempatkan dalam media agar-agar dengan cara digoreskan pada permukaan agar dengan batang gelas bengkok yang steril. Dengan cara ini diharapkan mirkoba yang diinginkan akan terpisah dari yang lain, mikroba yang terpisah diambil dan ditaruh pada media yang cocok di dalam tabung reaksi sebagai biakan murni. Setelah masa inkubasi kemudian diadakan pemeriksaan secara mikroskopis untuk mengetahui biakan yang dihasilkan sudah cukup murni atau belum, jika belum maka pekerjaan diatas harus diulang. 2. Metoda Penuangan / Penaburan Dasar dari metoda ini adalah pengenceran secara steril, kemudian dituangkan diatas cawan steril juga.

Contoh dari biakan campuran mikroba dimasukan dalam tabung reaksi berisi media agar cair dan dingin ( 45o), kemudian dilakukan pengenceran secara bertingkat agar sel-sel mikroba cukup terpisah. Kemudian tabung-tabung tersebut diinkubasi agar pertumbuhannya homogen/merata, kemudian masing-masing tabung dituangkan didalam cawan petri dan dibiarkan membeku agar mikroba tumbuh, kemudian dialakukan pemeriksaan secara mikroskopis, mikroba yang tumbuh dalam media yang cukup terpisah kemudian diambil untuk dipindahkan ke media khusus yang telah disiapkan. 3. Metoda Diperkaya Metoda ini terutama digunakan untuk mengisolasi bakteri yang jumlahnya relatif kecil dibandingkan dengan jumlah bakteri lain dan pertumbuhannya sangat lambat. Pada metoda ini sebelum dilakukan isolasi secara penggoresan maka mikroba ditumbuhkan terlebih dahulu dalam media khusus yang sesuai dengan sifat dan jenis mikroba yang bersangkutan, agar mikroba tersebut dapat tumbuh dengan baik sedangkan mikroba lain yang tidak dikehendaki akan mati. Sebagi contoh adalah jika kita ingin memisahkan bakteri tanah yang menggunakan conidendron ( bagian akar tumbuh-tumbuhan), karena bakteri tersebut sangat sedikit sedang bakteri lainya sangat banyak. Caranya : ambil sedikit campuran bakteri dan tumbuhkan dalam media yang terbuat dari : garam organik, senyawa nitrogen organik dan conidendron sebagai satu-satunya sumber karbon. Dengan demikian mikroba lain yang tidak dapat menggunakan conidendron akan mati, selanjutnya biakan diinkubasi beberapa hari kemudian dipindahkan ke media baru yang sama komposisinya. Kemudian dilakukan isolasi dengan cara penggoresan pada media yang sama cuma ditambah agar supaya padat. Kadang isolasi ini dilakukan bebrapa kali agar bakteri yang dimaksud diperoleh dalam jumlah banyak.

4. Metoda Pengenceran Metoda ini dilakukan jika mikroba yang akan di isolasikan terdapat dalam jumlah yang banyak. Mikroba yang akan diisolasikan ditumbuhkan dalam media cair khusus yang cocok dalam tabung reaksi, selanjutnya diadakan pengenceran bertingkat sehingga akirnya hanya terdapat satu macam mikroba, kemudian dilanjutkan isolasi dengan cara penggoresan atau penuangan. Cara lain adalah dengan menggunakan alat yang disebut mikro manipulator. Dengan alat ini mikroba dapat dipisahkan secara langsung dari campuranya, sehingga hanya diperoleh satu macam mikroba saja.

LEMBAR KEGIATAN Kegiatan 1 ( Membiakan Mikroba pada Media Cair ) Alat : Bahan : Biakan murni Eschericia colli dalam media nutrien cair berumur 24 jam Medium nutrien cair Cara Kerja : 1. Siapkan tabung reaksi bertutup steril dan isi dengan media nutrien cair 2. Pijarkan ose diatas api dan biarkan dingin 3. Beri tanda kontrol pada salah satu tabung reaksi yang berisi media nutrien cair dan biarkan tidak terinokulasi. 4. Ambil biakan murni E. Colli dengan ose, lakukan inokulasi ke permukaan media nutrien cair dalam 3 tabung reaksi. ( cara membuka dan menutup kapas dari tabung reaksi tanyakan pada guru pembimbing) 5. Pijarkan ose setelah digunakan. 6. Beri etiket pada tabung reaksi, tuliskan nama bakteri dan tanggal inokulasi. 7. Inkubasikan biakan dalam inkubator pada suhu 30oC selama 24 48 jam. 8. Periksa biakan yang dihasilkan berdasarkan pada proses pengamatan biakan murni, jangan sekali-kali mengocok tabung sebelum selesai pengamatan. Ose Tabung reaksi bertutup Pemanas Inkubator

9. Catat dan laporkan pada guru pembimbing berdasarkan cara pengamatan. Kegiatan 2 ( Membuat Biakan Agar Miring ) Alat dan Bahan : Biakan murni E-Colli, Bacillus subtilis dalam media nutrien cair berumur 24 jam Media nutrien agar miring dalam 4 tabung reaksi Ose Pemanas Inkubator

Cara Kerja : 1. Lakukan percobaan dari no 1 3 seperti kegiatan 1 2. Inokulasikan biakan murni E-Colli dengan kawat ose dalam media nutrien agar miring dengan cara gerakan perlahan-lahan seperti gerakan ular (zig-zag) dimulai dari bagian bawah tabung keatas, hatihati jangan sampai mencokel agar. 3. Selanjutnya lakukan seperti kegiatan 1 mulai percobaan no 5 9 Kegiatan 3 ( Mengenal bentuk-bentuk koloni bakteri dalam macam Media ) Alat dan Bahan : Biakan bakteri dalam media nutrien agar miring berumur 24 jam ( Bacillus subtilis, Eschericia colli, Streptococcus lactis ) Media nutrien agar miring Media nutrien agar tegak Media nutrien cair Media nutrien gelatin tegak Cawan petri steril Ose bermacam-

Cara Kerja :

1. Inokulasikan secara aseptik kedalam media nutrien agar tegak dan nutrien gelatin tegak menggunakan ose/jarum inokulasi biakan murni bakteri dengan cara tusukan sampai ke dasar tabung. 2. Inokulasikan ke dalam media nutrien agar miring secara aseptik dari biakan murni bakteri memakai ose dengan cara goresan lurus pada permukaan media. 3. Inokulasikan ke dalam media nutrien cair secara aseptik dari biakan murni bakteri menggunakan ose. untuk membuat biakan murni dengan cara penuangan. Cairkan media nutrien agar dan dinginkan hingga suhu 50oC kemudian inokulasikan biakan murni bakteri secara aseptik selanjutnya tabung dikocok dan tuangkan media agar kedalam cawan petri. 4. Semua media yang telah diinokulasikan bakteri di inkubasi dengan inkubator pada suhu 37oC selama 48 jam atau lebih. Untuk media gelatin diinkubasi pada suhu 20oC. 5. Catat dan laporkan pada guru pembimbing berdasarkan cara pengamatan.

Kegiatan 4 ( Membiakan bakteri anaerob ) Alat dan Bahan : Biakan murni Clostridium sporogenes ) dalam media thioglycollatecair berumur 48 jam Media thioglycollate-cair Media thioglycollate-agar Media glukosa otak Cawan petri steril Cawan petri yang berlubang-lubang kecil steril Penutup brewer anaerob steril Pipet 1 ml steril

-

Penangas air / arnold steam sterilizer

Cara Kerja : Dalam Media Thioglycollate cair : 1. Panaskan tabung reaksi yang berisi thioglycollate cair dalam arnold steam sterilizer selam 10 menit 2. Ambil tabung dan dinginkan sampai suhu 50oC 3. Inokulasikan dengan ose satu biakan murni clostridium sporogenes, inkubasikan pada suhu 37oC selama 24 48 jam. ( adanya Nathioglycollate akan menyerap oksigen sehingga media bersifat anaerob) 4. Buat preparat dengan pewarnaan gram dan periksa di bawah mikroskop dengan perbesaran kuat. Dalam Media Thioglycollate-agar : 1. Cairkan media thioglycollate agar dalam alat arnold steam sterilizer 2. Dinginkan sampai suhu 50oC, tuangkan media tersebut dalam cawan petri steril biarkan hingga memadat. Agar hasilnya lebih baik gunakan tutup cawan petri berpori untuk mendapatkan permukaan agar yang kering. 3. Buat goresan pada permukaan agar dengan 1 ose biakan murni Clostridium S. 4. Ganti tutup cawan petri dengan penutup brewer anaerob steril 5. Inkubasikan pada suhu 37oC selam 48 jam 6. Buat preparat dengan pewarnaan gram dengan perbesaran kuat. Dalam Media Glukosa Otak : 1. Panaskan tabung yang berisi media glukosa otak dalam alat ASS selam 10 menit.

2. Dinginkan hingga suhu 50oC 3. Inokulasikan dalam media tersebut biakan murni Clostridium S. dengan menggunakan pipet steril 1 ml masukan hingga bagian dasar. 4. Inkubasikan dalam inkubator pada suhu 37oC selam 24-48 jam 5. Bakteri akan berkembang biak dalam media glukosa otak, mula-mula di bagian paling bawah, glukosa akan difermentasikan dengan cepat menghasilkan gas dan asam. Adanya gas-gas ini akan menyebabkan media dalam keadaan anaerob 6. Buat preparat dengan pewarnaan gram dengan perbesaran kuat. 7. Bandingkan apakah mikroba yang ditumbuhkan dalam ketiga media tersebut berbeda penampakannya di bawah mikroskop

I

II

III

Kegiatan 5 ( Isolasi Mikroba dengan cara Penggoresan ) Alat dan Bahan : Media nutrien-agar Biakan campuran bermacam-macam mikroba Jarum inokulasi/ose 4 Cawan petri steril Inkubator

Cara Kerja : 1. Siapkan 4 buah cawan petri steril yang elah diisi dengan media nutrien agar

2. Biarkan satu cawan tetap steril sebagai kontrol, dalam keadaan tetap tertutup. 3. Pijarkan jarum inokulasi dan biarkan dingin 4. Inokulasikan biakan campuran dengan cara penggoresan menggunakan jarum inokulasi /ose dalam 3 buah media nutrien agar dengan cara lurus, zigzag, taupun menurut caramu. Gambarkan tapak jalan goresan pada sisi bawah cawan dengan pensil untuk membantu orientasi terhadap goresan yang telah dibuat. 5. Inkubasikan cawan petri tersebut ke dalam inkubator dengan posisi terbalik pada suhu 30oC selam 48 jam. Catatan : selalu beri tanda semua cawan petri dengan nama yang mengerjakan, tanggal dan identifikasi dari isi cawan Setelah inkubasi pelajari pertumbuhan, catat perbedaan, ukuran koloni, bentuk dan kenampakannya berdasarkan cara pengamatan. Cawan kontrol menunjukan sterilitas dari media dan harus tidak ada pertumbuhan koloni. Gambar penampakan pada cawan petri :

1

2

3

4

Kegiatan 6 ( Isolasi Mikroba dengan cara Penuangan/penaburan) Alat dan Bahan : Media nutrien agar dalam 3 tabung reaksi steril Biakan campuaran bermacam-macam mikroba dalam bentuk suspensi Ose

-

Pemanas Inkubator Cairkan ketiga tabung yang berisi media nutrien agar, kemudian dinginkan hingga 45oC

Cara Kerja :1.

2. Pindahkan secara aseptik dengan ose steril satu ose biakan campuran kedalam tabung reaksi 1 yang berisi media nutrien agar cair. Campur baik-baik dengan cara mengetuk tabung dengan jari telunjuk sampai homogen ( Keberhasilan cara ini tergantung pada pengadukan dan penyebaran sel yang baik.) 3. Pindahkan 2 ose dari tabung 1 ke dalam tabung ke 2 yang berisi media nutrien agar cair, campurkan dengan cara sama seperti percobaan 2. 4. Pindahkan 3 ose dari tabung ke dua ke tabung ke 3 , campurkan dengan cara yang sama. Catatan : Oleh karena turunya suhu media dari 45oC ke suhu 42oC cepat, maka langkah-langkah diatas harus dilakukan cepat untuk mencegah pembekuan agar dalam media. 5. Tuangkan setiap tabung ke dalam 3 cawan petri steril, putar cawancawan tersebut untuk memperoleh penyebaran yang merata, kemudian dinginkan.6.

Inkubasikan cawan-cawan tersebut pada suhu 30oC di inkubator selama 24 48 jam

7. Periksa koloni yang terbentuk terlalu padat, sedang atau sedikit, gambar dan laporkan pada Guru pembimbing. 1 ose 2 ose 3 ose

biakan murni

tbg 1

Tbg 2

Tbg 3

N-agar cair 45oC

N-agar cair 45oC

N-agar cair 45oC

Pengenceran 1

pengenceran 2 LATIHAN

pengenceran 3

1. Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan mikroba ? 2. Dalam kurva pertumbuhan mikroba dibagi menjadi 6 fase, jelaskan ! 3. Apakah yang dimaksud biakan murni ? 4. Untuk membuat biakan murni dibutuhkan 3 tahapan pekerjaan, sebutkan ! 5. Sebutkan 4 cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan mikroba anaerob 6. Sebutkan tujuan dari isolasi mikroba ! 7. Ada berapa metoda untuk mengisolasikan mikroba, sebutkan !

LEMBAR EVALUASI SOAL PILIHAN GANDA 1. Untuk menghitung jumlah koloni mikroba dapat dilakukan dengan menggunakan mikroskop dengan bantuan ruang penghitung yang disebut a. Counting Chamber b. Coloni Chamber c. Counting Coloni d. Coulter Counter e. Coloni Counter 2. Alat penghitung mikroba yang didasarkan atas daya hantar listrik disebut a. Counting Chamber b. Coloni Chamber c. Counting Coloni d. Coulter Counter f. Coloni Counter 3. Phase dimana mikroba mulai tumbuh tetapi pertumbuhannya belum logaritmis disebut a. Lag phase b. Acclelerated growth phase c. Log phase d. Fase reda e. Stasionary phase 4. Sedang phase dimana jumlah pertumbuhan mikroba sebanding dengan kematiannya disebut a. Lag phase b. Acclelerated growth phase

c. Log phase d. Fase reda f. Stasionary phase 5. Phase yang terjadi karena adanya racun atau zat makanan mulai habis sehingga pertumbuhannya mulai lambat disebut a. Lag phase b. Acclelerated growth phase c. Phase reda d. Phase kematian d. Stasionary phase 6. Media yang sering digunakan untuk membiakan mikroba anaerob adalah a. Nutrien cair b. Nutrien agar c. Nutrien gelatin d. Diperkaya e. Selektif 7. Methylen biru yang ditambahkan dalam media diperkaya bertujuan sebagai a. Makanan tambahan b. Pengawet media c. Indikator media d. Unsur hara media e. Pewarna media 8. Metoda yang digunakan untuk isolasi mikroba berdasarkan jumlah mikroba yang terlalu sedikit dan pertumbuhannya lambat disebut a. Metoda diperkaya b. Metoda penggoresan c. Metoda penuangan d. Metoda pengenceran e. Metoda penaburan 9. Metoda yang digunakan untuk isolasi mikroba berdasarkan jumlah mikroba yang akan diisolasi terlalu banyak disebut

a. Metoda diperkaya b. Metoda penuangan c. Metoda penggoresan d. Metoda penaburan e. Metoda pengenceran 10. Yang tidak termasuk tanda-tanda yang nampak dalam menumbuhkan mikroba di media cair adalah a. Terjadi kekeruhan cairan b. Perubahan kekentalan cairan c. Pembentukan selaput cairan d. Pembentukan sedimen/endapan cairan e. Terbentuknya awan cairan

KUNCI JAWABAN LEMBAR EVALUASI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. A D B E C D C A E B

PRASYARAT Untuk mempelajri modul ini anda terlebih dahulu harus menguasai pengetahuan tentang sterilisasi dan pembuatan media yang telah dipelajari dalam sebelumnya. PERISTILAHAN / GLOSARY Amoeboid Arborescent Beaded Brittle Butyrous Chromogenesis Convex Crateriform Curled Echinulate Effuse Entire Erose Filamentous Filiform Flat Bentuk seperti amoeba Menyerupai pohon yang bercabang-cabang Seperti rangkaian mutiara Pertumbuhan yang kering dan mudah pecah bila disentuh Konsistensi bakteri yang menyerupai mentega Pembentukan senyawa berwarna oleh mikroba Permukaan cembung Pencairan media gelatin menyerupai piring Keriting, berkerut seperti rantai sejajar bergelombang Pertumbuhan bergerigi/berbintik-bintik Pertumbuhan tipis dan rata Rata Seperti potongan-potongan tidak teratur Bentuk menyerupai benang-benang Pertumbuhan sepanjang bekas inokulasi merata Rata, datar

Flocculent Flourescent Infundibuliform Lobate Membranous Napiform Opalescent Opaque Papillate Pelicle Plomuse Punctiform Raised Rhizoid Ring Saccate Slimy Stratiform Translucent Umbonate Undulate Villous

Bahan yang terapung dengan berbagai ukuran dan bentuk Berwarna jika terkena sinar Bentuk menyerupai cerobong Bentuk seperti telinga Pertumbuhan menyerupai membran Bentuk seperti buah lobak / wortel Putih seperti susu menyerupai batu oval Tidak tembus cahaya Bentuk cembung dengan tonjolan tumpul Pertumbuhan (selaput) Pertumbuhan menyerupai bulu Kecil sekali seperti titik Pertumbuhan tebal dengan tepi yang kasar Pertumbuhan dengan cabang tidak teratur seperti akar Pertumbuhan pada tepi permukaan medium cair melekat pada gelas seperti cincin Pencairan pada medium gelatin dengan bentuk seperti kantung panjang, silinder atau tabung Seperti lendir Pencairan pada medium gelatin secara horizontal dimulai dari atas dekat dinding terus ke bawah Meneruskan sinar meskipun benda di bawahnya tidak semua terlihat jelas Pertumbuhan tebal dengan tonjolan tumpul Bergelombang Bentuknya pendek, tebal dan permukaannya seperti rambut pada permukaan medium cair

Viscid

Pertumbuhan yang menunjukan gejal seperti benang (mulur)

MIKROBIOLOGI

IDENTIFIKASI MIKROBAMODUL 5

PERHITUNGAN JUMLAH SEL MIKROBA

( 24 Jam )

PETA KEDUDUKAN MODUL