Upload
phungmien
View
218
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
1
HABITALK! JANUARI 2016
e - N ews l e t te r Januari2016
pa yang baru dari pergantian tahun? Secara hakiki tidak ada
yang baru, kecuali perubahan bilangan satu angka dalam
deretan angka baru tahun itu. Namun, dibalik itu tersimpan
harapan besar dari pergantian tahun, yakni perubahan cara
memaknai dan menjalani hidup yang diberikan Tuhan pada kita.
Harapan atas perubahan perlu diwujudnyatakan dalam
realitas kehidupan, dan ini yang menjadi tugas kita. Jika kita tidak
mewujudkan kita akan berada dalam kondisi yang sama antara
tahun baru dan tahun lama, tidak mengalami perubahan.
Apa yang sudah dilakukan selama tahun kemarin (2015)
baik itu keberhasilan, kesulitan, dan berbagai macam pergumulan
sebaiknya dijadikan acuan untuk menuju ke arah yang lebih baik di
tahun 2016. Begitu pula Habitat for Humanity Indonesia yang selalu
belajar dari masa lalu, dan terus mengarahkan pandangan ke depan
untuk semakin mewujudkan kasih Tuhan melalui tindakan nyata.
Pencapaian masa lalu tidak menjadikan Habitat for
Humanity Indonesia berhenti dan berpuas diri. Melainkan, mem-
buat semakin erat dalam bergandengan tangan dan memercepat
langkah guna mewujudkan dunia, dimana semua orang memiliki
hak untuk tinggal di tempat yang layak. Itulah sebuah perubahan
yang diharapkan. Sebab, masih banyak saudara-saudara kita yang
masih tinggal di rumah tidak layak huni, belum memiliki akses air
bersih, kesehatan dan pendikan.
Melalui Habitalk! Edisi Januari 2016, saya mengucapkan
selamat tahun baru kepada semua pembaca. Semoga kita semua
semakin bersemangat dalam berkarya demi kasih Tuhan kepada
sesama. Mengingat Indonesia adalah daerah rawan bencana. Mulai
Januari 2016 ini, Habitalk! menyuguhkan rubrik “Jendela tanggap
bencana” Hal ini hendak memberikan edukasi kepada para pem-
baca Habitalk! mengenai bencana, risiko, serta kesiap-siagaan dalam
menghadapi bencana.
Sekali lagi, selamat tahun baru. Semoga kita semua menjadi
agen perubahan yang memiliki semangat hidup baru, hati lembut
dan suci, berkemauan baja, bersemangat bak Rajawali, serta berjiwa
api yang menyala-nyala.
James Tumbuan
Direktur Nasional
Habitat for Humanity Indonesia
A
DAFTAR ISI
Pesan dari Direktur Nasional
EVENTAlfamart House
Dedication
HABINIONHABIFIGURE
HABIPARTNERHABIHOME
JENDELA TANGGAP BENCANA
MITRA BULAN INI dan INFORMASI
1
2
45678
9
2
HABITALK! JANUARI 2016
atam, Habitalk!-12 Desember ada-lah hari ulang tahun Kota Batam, seluruh masyarakat menyambutnya
dengan ceria. Begitu pula bagi warga RW 10, Kelurahan Kabil, Nongsa, Batam, yang secara bersamaan mengadakan acara penyerahan rumah layak huni bagi 45 keluarga. Rumah layak huni ini hadir atas kerjasama antara Habitat for Humanity Indonesia dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart).
Dalam acara ini tampak hadir Nur Rachman selaku Corporate Communication Director PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk., juga James Tumbuan, Direktur Nasional HFH Indonesia. Sedangkan dari jajaran pemerintahan hadir Lurah Kabil, Suyono, Camat Nongsa, Samsuri, serta Kepala Dinas PMP-KUKM, Febrialin yang mewakili Wali
Kota Batam. Dalam sambutannya Nur Rachman
menyampaikan, “Kampung Alfamart merupakan hasil donasi konsumen selama 1-31 Mei 2015, dan terhimpun sebanyak Rp 2,64 miliar. Kami bekerja sama dengan HFH Indonesia untuk membangun 45 rumah layak huni dan melengkapinya dengan sanitasi.”
James Tumbuan menegaskan bahwa masih banyak keluarga di Indonesia yang tinggal di rumah tidak layak huni. Untuk itu HFH Indonesia berupaya dan bekerja-sama dengan banyak pihak untuk mem-bantu keluarga kurang mampu dengan membangun rumah layak huni. “Kerjasama HFH Indonesia dengan Alfamart ber-langsung sejak 2013, melalui program pengadaan rumah layak huni. Kami
Alfamart & HFH IndonesiaMembangun 45 Rumah Layak Huni
EVENTS
B
3
HABITALK! JANUARI 2016
EVENTS
SUMBER FOTO: DIMAS/HFH INDONESIA.
berharap kerja sama ini terus berlangsung, sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia yang masih tinggal di rumah tidak layak huni terbantu,” ujarnya.
Salah satu keluarga mitra, Flavianus Dawi menyatakan bahwa, sekarang ia tidak lagi tinggal di rumah yang kumuh dan tidak sehat. Kini rumahnya bagus, sehat, memiliki 2 kamar, serta kamar mandi sendiri. “Saya sangat berterimakasih kepada HFH Indonesia dan Alfamart. Semoga semakin hari semakin banyak ke-luarga lain yang dapat dibantu,” harapnya. (GD)
4
HABITALK! JANUARI 2016
egap gempita perayaan pergantian ta-hun telah berlalu. Namun semangat dan gemanya masih terasa hingga saat ini. Per-gantian waktu tetap menyisakan persoalan
yang terus diperdebatkan. Kita setuju bila kita telah meninggalkan tahun lama dan menyambut tahun baru, apakah itu berarti waktu mengalami perubahan dan pergantian? Bukankah pergantian itu disadari karena kita memahami waktu dalam peristiwa atau kejadian?
Pergantian itu sebenarnya menandai sebuah perpisahan dan perjumpaan. Seorang filsuf, Agustinus dari Hippo (354-430 M) mengatakan, “Di dalammu, pikiranku, aku mengukur waktu. Apa yang saya ukur adalah impresi di mana fenomena yang sedang terjadi dan beralih sedang meninggalkan engkau, yang mengikat setelah mereka lewat.” Pergantian waktu ini lebih pada pengingat bahwa kita sedang berada pada titik dimana kita harus meninggalkan suatu yang lama dan melangkah pada suatu yang baru.
Oleh karena itu, adalah baik bila momentum akhir tahun adalah saat untuk mawas diri. Saat untuk bertanya pada diri sendiri, sekaligus melihat faktor apa saja yang membuat diri sukses dan kuat. Bertanya pada diri sendiri akan memudahkan kita memahami semua kebutuhan, keinginan, harapan, dan impian dalam kehidupanyang dijalani.
Selain itu, kita pun perlu menyiapkan diri serta menyusun strategi untuk menghadapi tahun depan dengan lebih baik. Apa yang akan kita lakukan adalah untuk menjadi pribadi yang bisa mengevaluasi diri, menjadi insan yang bisa me-manfaatkan potensi diri untuk karya lebih baik.
Kita juga butuh integritas. Artinya kita perlu sadar bahwa jalan sulit untuk mencapai kesejatian diri jauh lebih berharga dari pada jalan pintas un-tuk mencapai kesuksesan sementara yang sifatnya semu. Kita melakukan apa yang benar, dan bukan apa yang mudah. Hanya dengan begitu hidup kita jadi tenang, bahagia, dan memiliki arti yang sejati.
Ujung tombak dari integritas adalah kata yang disertai komitmen. Maka sebelum berkata orang perlu berpikir dalam-dalam, karena kata itu akan mengikat keseluruhan dirinya.
Komitmen memiliki arti penting dalam kehidupan. Komitmen akan melahirkan kepercayaan. Dan kepercayaan amatlah penting, baik dalam konteks hubungan antar pribadi, maupun hubungan sosial politik. Jika tidak mampu janganlah memberikan janji. Ke-beranian untuk mengakui kelemahan diri juga adalah bagian penting dari komitmen.
Semoga di tahun baru ini kita semakin mampu untuk memaknai pergantian. Pergantian ke arah yang lebih baik, dan bukan sekedar pergantian waktu dari tahun 2015 ke tahun 2016.(PPW)
HABINION
G
Tahun Baru Saat untuk Mawas Diri, Menggali Potensi dan Berintegritas
HABITALK! JANUARI 2016
SUMBER FOTO: INTERNET.
5
HABITALK! JANUARI 2016
agi itu kesibukan tampak di sebuah keluarga di Kampung Pasir Maung, RT. 5, RW. 5, Ds. Cijayanti, Kec. Baba-kan Madang, Kab.Bogor. Seorang pria
agak tergesa keluar dari rumah untuk segera menuju ke MI Wahdatul Ikhwan. Dia adalah Holili Setiawan (32). Saban hari pria yang akrab dipanggil Holili ini mengapdikan diri pada dunia pendidikan sebagai guru.
Kesibukannya dalam ber-bagi ilmu kepada para anak didik tidak mengurangi semangatnya untuk ber-bagi kasih dengan warga sekitarnya. Ketika menge-nal Habitat for Humanity Indonesia yang membantu masyarakat Babakan Madang, dia pun mulai jatuh cinta. “Apa yang dilakukan oleh HFH Indonesia sungguh tepat sasaran. Bantuannya untuk keluarga berpenghasilan rendah yang memang layak dibantu. Ter-utama untuk sanitasi lingkungan," ujarnya. Holili pun yakin bahwa, "Bangsa yang baik berawal dari keluarga yang baik." Itulah mengapa Holili memberikan diri un-tuk masyarakat bersama HFH Indonesia.
Suami Ass Sa’adah ini adalah pria pekerja keras. Kesibukannya sebagai guru dan kepala rumah tangga tidak mem-buatnya sulit untuk mengatur waktu antara pekerjaan, keluarga, dan kegiatan HFH Indonesia. Dia berprinsip, “Aturlah waktu sebaik mungkin, jangan waktu mengatur kita.”
Pengabdiannya kepada masyarakat bukanlah tanpa alasan. Dia merasa tergerak hatinya ketika melihat tetangganya yang belum tinggal di rumah layak huni dan memiliki sarana air bersih. Satu hal yang
dia senangi adalah ketika memulai pembangunan rumah. Holili dan
warga sekitar akan bergotong-royong. Bantuan yang diberi-
kan oleh HFH Indonesia bukan hanya sekedar dimiliki oleh keluarga tersebut, melain-kan juga dirasakan oleh seluruh warga. Semangat kekeluargaan dan ke-bersamaan masih sangat erat, sehingga kebaha-giaan sebuah keluarga akan dirasakan pula oleh
seluruh warga. Sebagai komite desa,
Holili pun menggerakkan warga untuk bekerja sama
membangun rumah dan kam-pungnya. Dia selalu menekankan
dan mengajarkan kepada masyarakat, supaya tidak hanya mengharapakan bantu-an, tetapi memiliki semangat mandiri untuk bergerak lebih maju lagi.
Semangatnya sebagai guru dan komite desa patut dicontoh. Holili memilik harapan bahwa warga tidak meninggalkan semangat gotong-royong. Gotong-royong adalah warisan besar dari leluhur negeri ini yang kudu dihidupi, sehingga bangsa ini pun akan semakin lebih baik. (PPW)
HABIFIGURE
P
Aturlah Waktu, Jangan Waktu yang Mengatur Kita
SUMBER FOTO: KOLEKSI PRIBADI.
6
HABITALK! JANUARI 2016
elama bekerja menjadi kenek truk, Rudi Utomo (45) tidak pernah merasa nyaman. Meskipun bisa pergi ke luar kota bahkan ke luar Jawa, Rudi tetap
merasa was-was. Perasaan khawatir Rudi dipicu oleh rumahnya yang hampir roboh. Kondisi rumah Rudi memang sangat parah. Rumahnya yang berkerangka kayu, berdinding anyaman bambu (gedhek), serta berlantai tanah itu sudah reyot. Bahkan, bagian belakang rumah dekat dapur sudah roboh karena tidak mampu menahan air hujan.
Pernah suatu saat ketika sedang bekerja dan dalam keadaan hujan Rudi menangis, karena teringat kondisi rumahnya. “Saya me-nangis, takut rumah saya roboh, dan bagaimana istri dan anak-anak saya nanti bila rumah saya roboh,” ujarnya lirih.
Warga Desa Bendung, Kecamatan Jetis, Mojokerto ini akhirnya memutuskan untuk tidak lagi menjadi kenek truk. Dia dan istrinya Suliyati (44) memilih untuk menjadi buruh tani dan pengrajin kursi. “Meski penghasilan tidak seberapa, hati saya lebih nyaman, sebab saya dekat dengan keluarga,” katanya. Lebih baik dekat dengan keluarga, daripada merasa tidak nyaman karena jauh dari keluarga.
Kebaikan Tuhan pun hadir dalam keluarga Rudi. Tahun 2014, Rudi terpilih menjadi kelu-arga mitra Habitat for Humanity (HFH) Indonesia. Rumahnya pun dibangun menjadi lebih layak dan aman dari bencana. Ketika pro-ses pembangunan, Rudi dan Suliyati membantu dengan sepenuh hati, sejak mulai pondasi sam-pai pada pengecatan. Rudi dan istrinya merasa nyaman dan gembira, sebab mereka tidak lagi was-was bila hujan datang. Mereka pun se-makin giat bekerja dengan membuat kursi di depan rumah.
Rudi pun berkisah ketika dia mulai me-nempati rumah barunya, “Saya tidak sanggup untuk menahan air mata ketika memasuki rumah baru saya. Hanya kata syukur dan teri-ma kasih kepada Tuhan, HFH Indonesia dan PT. Monsanto yang telah membatu keluarga saya,” terang Rudi sambil berkaca-kaca. Rudi dan Suli-yati selalu berdoa dan berharap semakin banyak orang dan pihak yang membantu keluarga yang masih tingal di rumah tidak layak huni bersama dengan HFH Indonesia. (PPW)
Rumah Aman Keluarga pun Nyaman
HABIPARTNER
S
SUMBER FOTO: PUNJUNG/HFH INDONESIA.
7
HABITALK! JANUARI 2016
umah Adat Provinsi Lampung disebut Nuwou Sesat. Dalam bahasa Lampung, kata rumah sebagai tempat tinggal disebut Lamban, Lambahana atau Nuwou.
Nuwou Sesat termaksud kategori rumah pang-gung. Atapnya terbuat dari anyaman ilalang dan sebagian besar bahannya terbuat dari kayu.
Bentuk rumah panggun ini bertujuan untuk menghindari serangan hewan, dan lebih kokoh bila terjadi gempa bumi. Sebenarnya masyarakat Lampung telah mengenal gempa dari zaman dahulu, sebab Lampung terletak di antara pertemuan lempeng Asia dan Australia.
Ciri khas Nuwou Sesat ini adalah hiasan payung besar di atapnya yang berwarna putih, kuning, dan merah yang melambangkan
tingkat kepenyeimbangan bagi masyarakat adat Lampung Pepadun.
Nuwou Sesat berbentuk rumah panggung dengan bahan dasar dari kayu. Pada bagian belakang rumah ini biasanya terdapat bangunan yang disebut Balai, yaitu sebuah lumbung tempat penyimpanan padi. Bagian lain dari Nuwou Sesat ini antara lain: Ijan Geladak, tangga masuk yang dilengkapi dengan atap yang disebut Rurung Agung. Kemudian Anjungan, yaitu serambi yang digunakan untuk pertemuan kecil. Pusiban sebagai ruang tempat musyawarah resmi. Ruang Tetabuhan merupa-kan tempat menyimpan alat musik tradisional. Dan Ruang Gajah Merem sebagai tempat istira-hat bagi para Penyimbang.
HABIHOME
Nuwou Sesat Aman dari Binatang dan Gempa
R
SUMBER FOTO: INTERNET.
8
HABITALK! JANUARI 2016
J E N DE L A TANG G AP B E NCANA
PENYEBAB BANJIRa. Curah hujan yang tinggib. Buruknya Penanganan Sampah: • Pembuangan sampah di saluran air • Pembuangan sampah di selokanc. Jenis dan sifat tanah, tanah yang mengandung banyak lempung lebih sulit untuk meloloskan air (meresapkan) daripada tanah pasirand. Pembangunan: • Pembangunan tempat pemukiman di bantaran kali • Pembangunan yang berlebihan tanpa memperhatikan daerah resapan air • Tata ruang permukimane. Penggundulan hutan yang mengakibat kan erosi tanah
APA YANG DILAKUKAN SEBELUM BENCANA BANJIR
• Mengerti akan bahaya banjir• Mempersiapkan barang-barang yang dibutuhkan dalam keadaan darurat• Memasang tanda bahaya pada jembatan yang rendah• Mengatur aliran air (drainase)• Menjaga agar sistem pembuangan air tidak tersumbat• Menyimpan surat-surat penting pada tempat yang kedap air dan meletakkan di tempat yang mudah dijangkau• Menaikkan panel-panel listrik lebih tinggi dari ketinggian air• Menyiapkan tas Siaga (berisi : identitas diri, makanan, minuman, senter, radio kecil, lilin dan korek, pakaian secukupnya dan nomor telepon penting)
APA YANG DILAKUKAN SAAT BENCANA BANJIR
• Memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi• Memasang kantung-kantung pasir untuk mengurangi masuknya air kedalam rumah• Memindahkan barang-barang yang berada diluar rumah kedalam rumah agar tidak terseret banjir• Memperhatikan kebersihan air yang akan dikonsumsi (air sumur), jika telah tercemar: o Jangan digunakan untuk mencuci, menggosok gigi, dan minum o Merebus air yang akan dikonsumsi• Mencuci tangan sebelum melakukan aktifitas untuk mencegah penyakit yang biasanya muncul bersamaan dengan banjir
APA YANG DILAKUKAN SETELAH BANJIR
• Melakukan pembersihan rumah dengan menggunakan cairan pembasmi kuman • Mencuci dan menjemur barang-barang yang terendam air • Melakukan pembersihan lingkungan secara teratur
HABITALK! JANUARI 2016
Siaga Bencana BanjirOleh: Johanes Juliasman (Disaster Risk Reduction and Response Manager HFH Indonesia)
SUMBER FOTO: HFH INDONESIA.