Upload
erka-wahyu-kinanda
View
265
Download
19
Embed Size (px)
Citation preview
ECG (patologis)
Dr. Isbandiyah, SpPDFK UMM
Hipertropi atrium
• Hipertropi atrium kanan– Gel.P yang tinggi dan lancip di II, III, dan aVF:
tinggi ≥ 2,5 mm– P/PR-segmen ratio < 1– Vektor P rata-rata lebih berputar ke kanan
Hipertropi atrium (cont…)
• Hipertropi atrium kiri– Waktu gel.P bertambah panjang: ≥ 12 dtk,
bentuk P lebar dengan puncak bergelombang terlihat pada I dan II
– Vektor P rata-rata berputar ke kiri– Pada sandapan dada sebelah kanan (V1, V2)
gel.P difasis dengan bagian akhir lebar dan dalam
– P/PR-segmen ratio >1
Hipertropi Ventrikel• Hipertropi ventrikel kiri
1. R di V5-V6 ≥ 26 mm2. R di V5-V6 plus S di V1 ≥ 35 mm3. R di I ≥ 15 mm4. R di I plus S di III ≥ 25 mm5. R di aVL ≥ 13 mm6. R di aVF ≥ 21 mm7. Left axis deviation (≥ 30o)8. ST segmen depresi yang bentuknya konveks ke atas
dengan T negatif di V4-6 (strain patern) atau di I, aVL (horisontal) atau II, III, aVF (vertikal)
Hipertropi Ventrikel (cont…)• Hipertropi ventrikel kanan
1. R di V1 ≥ 7 mm2. S di V1 ≥ 2 mm3. R/S ratio di V1 > 14. R di V5-6 ≤ 5 mm5. S di V5-6 ≥ 7 mm6. R/S ratio di V5-6 < 17. R di V1+ S di V5-6 ≥ 10,5 mm8. Depresi segmen ST di II, III, aVF atau di V1-V3 atau
di I,aVL, V6.9. Deviasi poros ke kanan (> 110o)
Penyakit Jantung Koroner
• Iskemia– Depresi ST (horisontal, landai ke bawah)– Inversi T: gel.T negatif, simetris, dan berujung
lancip• Injuri
a. Elevasi ST cembung ke atasb. Elevasi ST cekung ke atasc. Depresi ST yang dalam (injuri subendokard)
Penyakit Jantung Koroner (cont..)
• Nekrosis – Adanya gel.Q patologis: lebar ≥ 0,04 dtk,
dalam ≥ 4 mm atau ≥ 25% tinggi R
Lokasi dinding ventrikel
• Anteroseptal: V1-V4• Anterior ekstensip: V1-V6, I dan aVL• Anterolateral: V4-V6, I dan aVL• Anterior: V3-V5• Inferior: II, III, aVF• Lateral tinggi: I,aVL• Posterior: bayangan cermin V1-V3
Aritmia1. Gangguan pembentukan impulsA. Gangguan pembentukan impuls di sinus
– Sinus tachycardia– Sinus bradycardia– Sinus arrythmia– Sinus arrest
B. Impuls ektopik di atrium (atrial arrythmia)– Premature atrial contraction (PAC)– Atrial tachycardia– Atrial flutter– Atrial fibrilation
Aritmia (cont..)C. Impuls ectopic di AV-junction (AV junctional
arrhytmia)– Premature junctional contraction– Junctional tachycardia– Wandering pace maker in the AV junction
D. Impuls ectopic di venntrikel (ventricular arrhytmia)– Premature ventricular contraction– Ventricular tachycardia– Ventricular flutter– Ventricular fibrilation– Ventricular arrest
Aritmia (cont..)
2. Gangguan penghantaran impuls (gangguan konduksi)– Sino-atrial block (SA block)– Atrio-ventricular block (AV block)– Intraventricular block
• RBBB• LBBB• Left anterior hemiblock (LAHB)• Left posterior hemiblock (LPBH)• Bilateral bundle branch block (BBBB)• Non specific intraventricular block
Sinus tachycardia
• Kriteria: – Irama sinus– Rate > 100 x/mnt
Sinus Bradycardia
• Kriteria: – Irama sinus– Rate < 60 x/mnt
Sinus arrhytmia
• Kriteria: – Irama sinus– P-P interval bervariasi
Sinus arrest
• Kriteria:– Tidak ada gelombang P– Sinus arrest bisa temporer bisa permanen– Sulit dibedakan dengan total SA block– Terjadi AV junctional escape atau ventricular
escape
Premature atrial contraction (PAC)
• Kriteria: a. Gel.P prematureb. Gel.P itu ectopic di atriumc. Terdapat compensatory pause yang tidak
lengkap
PAC (cont…..)
– Jarak antara P ectopic dan P di depannya = coupling interval
– Jarak antara P ectopic dan P dibelakangnya = compensatory pause
Macam PAC
Atrial tachycardia atau paroksismal atrial tachycardia (PAT)
• Kriteria:– Atrial rate 160-250 x/mnt– Bila konduksi intraventrikular normal, bentuk
QRS normal– Bila ada aberant ventrikular conduction atau
RBBB/LBBB, maka QRS melebar– Bila atrial rate sangat cepat, gel.P sukar
dikenali karena bertumpuk dengan gel.T– Biasanya P-P dan R-R interval teratur
Paroksismal atrial tachycardia
Atrial Fibrilasi
• Kriteria:– Denyut atrium: 350-600/mnt, tidak teratur– Ada fibrilation waves (f-waves)– Ventricular respons tidak teratur
Premature Ventricular Contraction (PVC =VPC=VE)
• Terdapat focus ectopic di ventricle yang mendahului sinus beat (QRS prematur)
• Pacemaker di ventricel menimbulkan QRS yang lebar dan bizarre
• QRS tidak didahului gel.P ectopic
Ventricular Tacicardia (VT)
• Kriteria: – QRS yang lebar dan bizarre (> 0,12)– QRS itu tidak berhubungan dengan gel.P
(QRS dan independent)– Rate: 160-250/mnt– Gel.P sukar dikenali karena bertumpukan
dengan QRS dan T
Ventricular tachycardia
Ventricular Fibrilasi
• Kriteria:– QRS, ST, dan T menjadi undulasi-undulasi
yang tak teratur konfigurasi dan intervalnya– Ada coarse VF dan fine VF
Ventricular Flutter
• Kriteria:– QRS, ST, dan T tak dapat dipidahkan,
menyatu menjadi satu gelombang yang bulat puncak dan dasarnya (undulasi)
– Undulasi-undulasi itu teratur, simetris dari atas ke bawah
– Rate: 160-250/mnt– Ventr. Flutter tidak stabil, cepat berubah jadi
VT atau VF
Ventricular flutter
Blok atrio-ventricular
1. Blok AV derajat I• Perpanjangan interval PR (> 0,20)
2. Blok AV derajat II- Blok AV tipe wenckebach atau tipe Mobitz I
Terjadi perpanjangan interval PR yang makin memanjang dan suatu saat ada gel.QRS yang hilang
- Blok AV tipe Mobitz IIInterval PR tetap (dapat normal atau memanjang), suatu saat ada QRS yang hilang
• Blok AV lanjut atau derajat tinggiDropout alternating dari komplex QRS atau dropout 2 atau lebih kompleks QRS secara berurutan
3. Blok AV derajat III atau blok AV totalHilangnya secara komplit kemampuan konduksi AV