79
EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Strata Satu (S.Sos) Pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh AMRAN NIM: 105270017015 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H / 2020 M

EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUA

KABUPATEN PINRANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Strata Satu (S.Sos) Pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

AMRAN

NIM: 105270017015

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H / 2020 M

Page 2: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …
Page 3: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …
Page 4: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …
Page 5: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

vi

ABSTRAK

AMRAN, 105 270 0170 15. 2019. Efektifitas Dakwah Dalam Mengatasi Problematika Remaja di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang dibimbing oleh, M. Zakaria Al-Anshori Dan Dahlan Lama Bawa.

Tujuan dari penelitian ini ialah: 1. Untuk mengetahui problematika yang dihadapi remaja di Desa Paria, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang. 2. Untuk mengetahui upaya dakwah dalam mengatasi problematika yang dialami remaja di Desa Paria, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang.

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu sebuah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkap sebuah fakta empiris secara objektif ilmiah dengan berlandaskan pada logika keilmuan, prosedur dan didukung oleh metodologi dan teoritis yang kuat sesuai disiplin keilmuan yang ditekuni.

Adapun hasil penelitian ini ialah, Pertama Problematika remaja yang terjadi di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang yaitu, meninggalkan sholat 5 waktu, banyaknya remaja putri yang tidak menutup aurat atau tidak memakai jilbab, minum minuman keras, pencurian, perkelahian, Kedua Upaya Dakwah dalam mengatasi problematika remaja Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang yaitu Melalui metode Ceramah, Melalui Tanya Jawab, Melalui Diskusi, Melalui Dakwah dengan Uswatun Hasanah atau Keteladanan, kunjungan kerumah (silaturahim).

Kata Kunci: Dakwah, Problematika Remaja

Page 6: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

vi

ABSTRACT

AMRAN, 105 270 0170 15. 2019.The Effectiveness of Da'wah in Overcoming Adolescent Problems in Paria Village, Duampanua District, Pinrang Regency supervised by, M. Zakaria Al-Anshori and Dahlan Lama Bawa.

The objectives of this study are: 1.This is to find out the problems faced by adolescents in Paria Village, Duampanua District, Pinrang Regency. 2. To find out dakwah efforts in overcoming problems experienced by adolescents in Paria Village, Duampanua District, Pinrang Regency.

This research is descriptive qualitative in nature, which is a study that is intended to reveal an objectively scientific empirical fact based on scientific logic, procedures and is supported by strong theoretical and methodologies according to the scientific discipline being pursued.

The results of this study are, FirstTeenage problems that occur in Paria Village, Duampanua District, Pinrang Regency, namely, leaving prayer 5 times a day, the number of young women who do not cover their genitals or do not wear a headscarf, drink alcohol, theft, fights, Second Da'wah efforts in overcoming the problems of youth in Paria Village, Duampanua District, Pinrang Regency, namely through the lecture method, through question and answer, through discussion, through da'wah with Uswatun Hasanah or exemplary, home visits (friendship).

Keywords: Da'wah, Adolescent Problems

Page 7: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur senantiasa teriring dalam

setiap helai nafas atas kehadirat dan junjungan Allah SWT. Bingkisan

salam dan shalawat tercurah kepada kekasih Allah, Nabiullah Muhammad

SAW, para sahabat dan keluarganya serta ummat yang senantiasa

istiqamah dijalan-Nya.

Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan, tiada

kesuksesan tanpa perjuangan.Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk

terus melangkah, akhirnya sampai dititik akhir penyelesaian

skripsi.Namun, semua tak lepas dari uluran tangan berbagai pihak lewat

dukungan, arahan, bimbingan, serta bantuan moril dan materil. Maka

melalui kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

yang terhormat:

1. Ayahanda Masri Yunus, Ibunda Rosmina yang selalu memberikan dukungan

dan selalu mendo’akanku serta saudara-saudaraku.

2. Istriku tercinta Sartika, yang selalu memberikan motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Syaikh Muhammad Muhammad Thoyyib Khoory, keluarganya, teman dan

karib kerabatnya yang menjadi donatur bagi kami, jazaakumullahu khairan.

4. Prof.Dr.H.Ambo Asse, M.Ag. selaku rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

Page 8: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

ix

5. Drs. H. Mawardi Pawangi, M. Pd.I selaku dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

6. Dr. Abbas, Lc, MA selaku ketua Prodi Komunikasi Dan Penyiaran Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

7. Muhammad Zakaria Al Anshori B. M.Sos.I selaku pembimbing 1 skripsi

8. Dr.Dahlan Lama Bawa, M.Ag.selaku pembimbing 2 skripsi

9. Seluruh dosen-dosen Universitas Muhammadiyah Makassar atas kerja

samanya

10. Seluruh teman-teman angkatan 1 Prodi Penyiaran Agama Islam yang selama

ini telah bersama-sama menjalani proses perkuliahan dan membantu dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini

11. Terakhir ucapan terima kasih juga disampaikan kepada mereka yang namanya

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu tetapi banyak membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis senantiasa mengharapkan kritikan serta saran dari berbagai pihak

yang sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan

berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Amin.

Makassar,19 sya’ban 1440 H

20April 2019 M Penulis

Amran

02 Rabiul Awwal 1442 H 20 Oktober 2020 M

Page 9: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ................................................................ iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................. v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4 E. Definisi Istilah Atau Definisi Operasional ........................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7

A. Pengertian Dakwah .......................................................................... 7 B. Dasar Hukum Dakwah ..................................................................... 11 C. Keutamaan Berdakwah .................................................................... 13 D. Subjek Dan Objek Dakwah .............................................................. 16 E. Tujuan Dakwah ................................................................................ 18 F. Materi Dakwah Atau Pesan Dakwah ................................................ 21 G. Sumber Metode Dakwah .................................................................. 22 H. Pengertian Remaja Dan Batasannya ............................................... 23 I. Problematika Remaja ....................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 27

A. Jenis Penelitian ................................................................................. 27 B. Lokasi dan objek Penelitian ............................................................... 27 C. Fokus Penelitian ............................................................................... 28 D. Deskripsi Fokus Penelitian ................................................................ 28 E. Sumber Data .................................................................................... 28 F. Instrumen Penelitian ......................................................................... 29 G. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 29 H. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data .............................................. 31

Page 10: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 32

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................. 32 B. Problematikaremaja yang terjadi di Desa Paria Kecamatan

Duampanua Kabupaten Pinrang ....................................................... 40 C. Upaya dakwah dalam mengatasi problematika remaja di Desa

Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang ........................... 53

BAB VPENUTUP ........................................................................................ 61

A. Kesimpulan ...................................................................................... 61 B. Saran ................................................................................................ 61

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 63 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 65 LAMPIRAN .................................................................................................. 66

Page 11: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Problematika remaja di zaman modern ini termasuk masalah

terpenting yang dihadapi semua masyarakat di dunia, baik masyarakat

muslim maupun non muslim. Hal ini dikarenakan para pemuda dalam

masa pertumbuhan fisik maupun mental, banyak mengalami gejolak

dalam pikiran maupun jiwa mereka, yang sering menyebabkan mereka

mengalami keguncangan dalam hidup dan mereka berusaha sekuat

tenaga untuk melepaskan diri dari berbagai masalah tersebut.

Semakin banyak faktor yang mempengaruhi remaja dalam

membentuk kepribadiannya, semakin banyak pula penyimpangan yang

akan ditimbulkan.Khususnya di Indonesia, remaja saat ini tampaknya

sudah mengalami krisis moral akibat dari arus yang tidak terbendung

datangnya dari dunia barat.Untuk menyelamatkan generasi yang akan

datang, remaja harus dibina untuk mempersiapkan lahirnya generasi

manusia yang mampu menghadapi kehidupan masa depan.

Akan tetapi, hal itu tidak mudah untuk diwujudkan.Sebab, banyak

faktor eksternal yang mempengaruhi para remaja dan memperlemah

pembentukan kepribadian mereka, di samping beberapa faktor internal

dari dalam diri mereka sendiri yang sangat berpengaruh bagi mereka. Di

antara faktor yang mempengaruhi remaja adalah sikap meremehkan dan

melalaikan proses pendidikan.

1

Page 12: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

2

Dakwah dipandang sebagai proses pendidikan yang baik dan

benar-benar harus mengacu pada nilai-nilai Islam yang diterapkan sedini

mungkin kepada anak-anak. Apabila proses tersebut dapat berjalan

dengan baik, kita akan melihat munculnya generasi muda yang memiliki

komitmen yang kuat. Mereka adalah para pemuda yang selalu siap

mengemban misi kemanusiaan kepada masyarakat yang ada di

lingkungannya dan siaga dalam memenuhi panggilan yang diserukan oleh

agama.

Dan itu semua tidak mungkin terwujud kecuali dengan kembali

kepada ajaran agama dan akhlak Islam, yang keduanya merupakan

penegak kebaikan dalam masyarakat, sebab terwujudnya kemaslahatan

dunia dan akhirat, dan sebab turunnya berbagai kebaikan dan berkah dari

Allah Ta’ala serta hilangnya semua keburukan dan kerusakan.

Agama Islam sangat memberikan perhatian besar kepada upaya

perbaikan mental para pemuda. Karena generasi muda hari ini adalah

para pemeran utama di masa mendatang, dan mereka adalah pondasi

yang menopang masa depan umat ini.

Dakwah merupakan suatu solusi yang penting dalam mengatasi

berbagai macam problematika yang dihadapi oleh generasi muda atau

remaja. Dan setiap muslim wajib untuk berdakwah, menyeru kepada

kebajikan dan mencegah kepada kemunkaran. Sebagaimana firman Allah

SWT dalam surah Ali-Imran ayat 104:

Page 13: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

3

Terjemahnya:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”.1

Bertitik tolak dari problematika remaja yang sering kita saksikan

dewasa ini, maka dakwah merupakan saham yang turut andil dalam

mencari solusi dan penyelesaian darimasalah-masalah tersebut.Untuk itu

diperlukan adanya dakwah yang efektif dan efisien terhadap remaja,

sehingga dapat memahami dan menerapkan tuntunan ajaran agama

Islam secara tepat dalam kehidupan sehari-harinya.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang diajukanadalah:

1. Apa problematika yang dialami remaja di Desa Paria, Kecamatan

Duampanua, KabupatenPinrang?

2. Bagaimana upaya dakwah dalam mengatasi problematika yang

dialami remaja?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai adalah :

1) Untuk mengetahui problematika yang dihadapi remaja di Desa

Paria, Kecamatan Duampanua, KabupatenPinrang.

1

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, (Bandung: Syamil Quran, 2010), h. 63

Page 14: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

4

2) Untuk mengetahuiupaya dakwah dalam mengatasi problematika

yang dialami remaja.

D. ManfaatPenelitian

1. Secara akademik untuk memperkaya khasanah ilmu dakwah

terutama dalam mengatasi problematika remaja.

2. Kegunaan praktis sebagai masukan untuk para aktifis dakwah

dalam mengatasi problematika remaja.

E. Definisi Istilah Atau Defenisi Operasional

Untuk memperjelas judul di atas, perlu disertakan uraian tentang

beberapa kata kunci (key word), dengan harapan dapat menjadi pijakan

awal untuk memahami uraian lebih lanjut, dan juga dapat menipis

kesalahpahaman dalam memberikan orientasi kajian ini.

Pertama, Kata efektifitas diambil dari kata efek yang artinya akibat

atau pengaruh, kesan yang timbul pada pikiran penonton, pendengar,

pembaca dan sebagainya (sesudah mendengar atau melihat

sesuatu).2dan kata efektif yang berarti adanya pengaruh atau akibat dari

sesuatu. Jadi efektifitas ialah keberpengaruhan atau keberhasilan setelah

melakukan sesuatu.3

Menurut Dennis Mc Quail efektifitas secara teori komunikasi

berasal dari kata efektif.Artinya terjadinya suatu perubahan atau tindakan,

sebagai akibat diterimanya suatu pesan.Dan perubahan terjadinya dalam

2Tri Rama K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Mitra Pelajar, tt), h.

131 3Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B),

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Cet. VII edisi ke-2; Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h. 250.

Page 15: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

5

segi hubungan antara keduanya, yakni pesan yang diterima dan tindakan

tersebut.4

Peter. F. Drucker merupakan salah satu tokoh yang memberikan

perhatian besar terhadap efektifitas. Menurutnya bahwa efektifitas itu

dapat dan harus dipelajari secara sistematis, sebab ia bukanlah bentuk

sebuah keahlian yang lahir secara ilmiah. Efektifitas kerja dapat

diwujudkan melalui sebuah rangkaian kerja, latihan yang intens, terarah

dan sistematis, bekerja dengan cepat sehingga menghasilkan kreativitas.5

Dari pengertian-pengertian efektifitas dapat disimpulkan menurut

beberapa sumber di atas bahwa, secara umum efektifitas diartikan

sebagai adanya suatu pengaruh, akibat, kesan. Efektifitas tidak hanya

sekedar memberi pengaruh atau pesan akan tetapi berkaitan juga dengan

keberhasilan tujuan, penetapan standar, dan profesionalitas.

Kedua, kata dakwah ialah secara etimologi dakwah berasal dari

bahasa Arab yaitu دعا- يدعو - دعوة, yang berarti menyeru, memanggil,

mengajak, menjamu, mendo’a, atau memohon.6Kata (kalimat) tersebut

dengan segala perubahannya (turunannya) dalam Al-Qur’an diulang

sampai 215 kali.7

4

Dennis Mc. Quail, Teori Komunikasi Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga Pratama, 1992), h. 281

5Peter. F. Drucker, Bagaimana Menjadi Eksekutip Yang Efektif, (Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 1986), h. 5. 6Muhammad Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Hidakarya, 1990), h. 126

7Muhammad fu’ad abd al-baqiy, al-mu’jam al-fahrasy li alfaadh al-qur’an al-karim,

(beirut: dar al-fikr, 1981), h. 257

Page 16: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

6

Ketiga, kata “Problematika” yang dimaksud dalam hal ini adalah

berbagai permasalahan atau persoalan.8

Keempat,kata “Remaja” secara umum remaja didefinisikan sebagai

masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara

umur 12 tahun sampai 21 tahun.9

Berdasarkan uraian beberapa definisi tersebut, maka definisi

secara operasional judul ini adalah suatu konsep yang membahas tentang

pengaruh dakwah atau seruan islam terhadap berbagai masalah dalam

kehidupan remaja.

8Tri Rama K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Mitra Pelajar, tt), h.

396 9Umi Kultsum, Mohammad Jauhar, Pengantar Psikologi Sosial, (Cet. II; Jakarta:

Prestasi Pustakaraya, 2016), h.

Page 17: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Dakwah

Di tinjau dari segi bahasa “Da’wah” berarti: panggilan, seruan atau

ajakan. Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa arab disebut mashdar,

sedangkan bentuk kata kerja (fi’il)nya adalah berarti: memanggil, menyeru

atau mengajak (da’aa, yad’u, da’watan). Orang yang berdakwah disebut

dengan da’i dan orang yang menerima dakwah atau orang yang

didakwahi disebut dengan mad’u.10

Dakwah menuju jalan Allah, maknanya adalah mengajak orang lain

agar melaksanakan perintahnya, dan menjahui segala larangannya. Hal

itu berarti memerintahkan orang lain untuk melakukan segala kebaikan,

dan melarang orang lain dari segala keburukan.11

Allah SWTketika menjelaskan makna dakwah dalam surah Al-

Baqarah, Ayat: 221,

Terjemahnya:

“Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya.Dan Allah menerangkan ayat-ayat-

10

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: Raja Grofindo Persada, 2011), h. 1. Lihat Juga Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawwir, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997), h. 406-407.

11Fawwaz Bin Hulayyil Bin Rabah As-Suhaimi, Begini Seharusnya Berdakwah,

(Cet. IV; Jakarta: Darul Haq, 2013), h. 19

7

Page 18: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

8

Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran”.12

Dalam surah Al-Baqarah, Ayat:23 Allah berfirman:

Terjemahnya:

“Dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”13

Dalam surah Yunus ayat 25 Allah berfirman,

Terjemahnya:

“Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).”14

Berdasarkan hal tersebut,maka makna dakwah secara syara’

adalah mengajak orang lain agar melakukan segala perintah Allah, baik

berupa ucapan atau amalan, dan meninggalkan segala larangan Allah,

baik berupa ucapan atau perbuatan.

Dalam makna ini, Syaikul Islam Rahimahullah berkata, “Yaitu

ajakan beriman kepada Allah, dan kepada segala hal yang dibawa oleh

para rasulnya, serta ajakan kepada menaati mereka dengan sesuatu yang

mereka perintahkan.Maka dakwah kepada sesuatu yang dibawah para

rasul adalah termasuk dakwah kepada Allah.15

Dakwah kepada Allah maknanya adalah memerintahkan dan

mengajak makhluk dan hamba untuk menaati perintah Allah, berupa iman

12

Kementrian Agama RI,Bukhara Al-quran tajwid & terjemah,), h. 35. 13

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-quran tajwid & terjemah, h. 4. 14

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-quran tajwid & terjemah, h. 211. 15

Fawwaz Bin Hulayyil Bin Rabah As-Suhaimi, Begini Seharusnya Berdakwah, h. 20

Page 19: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

9

kepadanya dan kepada segala hal yang dibawa oleh para rasul termasuk

didalamnya adalah agama secara keseluruhan.Oleh karena itu, dakwah

dalam Al-Qur’an diungkapkan dalam bentuk seruan dan ajakan, seperti

ungkapan, “wahai manusia! Wahai orang-orang yang beriman! Wahai ahli

kitab! Wahai bani israil! Wahai anak-anak Adam!” dan kalimat lainnya

yang menunjukkan makna permintaan, perintah, dan ajakan.

Berikut ini adalah beberapa definisi mengenai dakwah yang di

ungkapkan oleh para ahli:

1. Menurut Sayyid Quthub dakwah adalah sebuah usaha mewujudkan

sistem Islam dalam kehidupan nyata dari tataran yang paling kecil,

seperti keluarga, hingga yang paling besar, seperti negara atau

ummahdengan tujuan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.16

2. Menurut Syaikh Abdullah Ba’alawi mengatakan bahwa dakwah

adalah mengajak membimbing, dan memimpin orang yang belum

mengerti atau sesat jalannya dari agama yang benar untuk

dialihkan ke jalan ketaatan kepada Allah, menyuruh mereka

berbuat baik dan melarang mereka berbuat buruk agar mereka

dapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.17

16

Ilyas Ismail dan Prio Hotman, Filsafat Dakwah Rekayasa Membangun Agama Dan Peradaban Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 29

17Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, h.2.

Page 20: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

10

3. Ahmad Ghusuli menjelaskan bahwa dakwah merupakan pekerjaan

atau ucapan untuk mempengaruhi manusia supaya mengikuti

Islam.18

4. Menurut Abu Bakar Dzakaria dakwah sebagai kegiatan para ulama

dengan mengajarkan manusia kepada apa yang baik bagi mereka,

yaitu kehidupan dunia dan akhirat menurut kemampuan mereka.19

Jadi, secara umum dakwah adalah ajakan atau seruan kepada

yang baik dan yang lebih baik.

B. Dasar Hukum Dakwah

Ada dua pendapat tentang hukum dakwah, yaitu:

1. Hukum dakwah adalah fardlu kifayah. Pendapat ini berdasarkan

ayat Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 104:

Terjemahnya:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”.20

Ayat ini dipahami menekankan kata “minkum” yang berarti

sebagian, sehingga tidak semua atau setiap orang Islam memikul

tanggung jawab berdakwah.Pendapat ini diperkuat dengan ayat yang lain,

yaitu QS. At-Taubah 122:

18

Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Cet. II; Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 2013), h.14.

19Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, h.16

20Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 63

Page 21: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

11

Terjemahnya:

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”.21

Kedua ayat tersebut memberikan pengertian bahwa dakwah berarti

menjadi tanggung jawab sebagian orang saja. Tidak perlu semua ummat

islam berdakwah. Dakwah dalam konteks ini adalah sebagaimana

digambarkan memberikan peringatan kepada kaum menyangkut

penjagaan diri dari dosa.22

2. Hukum dakwah adalah fardlu ‘ain, yakni berdakwah merupakan

kewajiban setiap muslim sesuai kadar kemampuan masing-masing.

Pendapat ini didasarkan pada ayat Al-Qur’an Surah An-Nahl 125.

Terjemahnya:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang

21

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 206 22

Ropingi El Ishaq, Pengantar Ilmu Dakwah, (Malang: Madani, 2016), h. 26-27

Page 22: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

12

siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahuiorang-orang yang mendapat petunjuk”.23

Dalam ayat lain ditegaskan Dalam Surah At-Taubah, ayat: 71,

Terjemahnya:

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma´ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.24

Dalam ayat diatas ditegaskan bahwa dakwah harus dilakukan oleh

setiap orang muslim dan secara kolektif (saling bahu membahu). Dengan

adanya dakwah merupakan kewajiban setiap muslim, berarti dakwah

merupakan tanggung jawab bersama, bukan tanggung jawab sebagian

orang atau sekelompok orang.

Nabi SAW.bersabda dalam hadits:

ره بيده فإن لم يستطع فبلسانه فإن لم يستطع فبقلب ) وراه .ه وذلك أضعف اليمان من رأى منكم منكرا فليغي

صحيح مسلم(

Terjemahnya:

“Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah

23

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 281 24

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 198

Page 23: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

13

kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman” .25

Hal ini akan membuat aktivitas dakwah dapat berjalan dengan baik

dan lancar. Berbeda jika berdakwah hanya menjadi kewajiban dan

tanggung jawab sekelompok orang, maka orang Islam yang tidak merasa

berkewajiban menjalankan dakwah akan berbuat semaunya dan bahkan

cenderung dapat merusak tatanan sosial dan program dakwah.

C. Keutamaan Berdakwah

Dakwah adalah kegiatan mengajak manusia untuk beriman dan

bertakwa kepada Allah SWT.Dakwah merupakan bukti ketaatan seorang

Muslim dalam menyebarkan ajaran Islam. Berdakwah tidak hanya sekedar

menyampaikan ceramah di depan khalayak ramai, walau hanya sepatah

kata kebaikan yang disampaikan, itu termasuk dalam berdakwah.

Dengan berbagai kemudahan dan teknologi saat ini, berdakwah

menjadi jauh lebih fleksibel dan efisien.Sebagai seorang Muslim,

hendaklah kita selalu berdakwah menyebarkan firman Allah.Sudah

seharusnya dakwah menjadi tujuan hidup manusia di dunia. Begitu

banyak keutamaan dalam berdakwah, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Meneladani para rasul

Sebagai umat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, kita

mendapatkan keutamaan dalam berdakwah, meneladani para rasul dalam

menjalankan tugas mulianya juga sebagai bukti keutamaan cinta kepada

25

Imam Nawawi, Terjemah Matan Hadits Arbain, (Cet: I; Sukoharjo: Insan Kamil Solo, 2010), hal. 59

Page 24: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

14

Rasulullah. Allah Subhanahu wa Ta’la Berfirman dalam surah Yusuf, Ayat

108 :

Terjemahnya :

“Katakanlah: “Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”.26

2. Pembicaraan yang terbaik

Dakwah merupakan amal yang terbaik karena meneruskan tugas

mulia para nabi dan rasul dalam menyebarkan agama Allah. Akan tetapi ia

harus disertai dengan amal shalih yang membenarkannya, dan disertai

penyerahan diri kepada Allah sehingga tidak ada penonjolan diri di

dalamnya. Dengan demikian jadilah dakwah ini murni untuk Allah, tidak

ada kepentingan bagi seorang da’i kecuali menyampaikan.dalam surah

fushilat ayat 33 Allah berfirman:

Terjemahnya :

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?”27

3. Penyelamat dari azab Allah SWT

26Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 248

27Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 480

Page 25: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

15

Dikisahkan dalam Al-Quran, sebuah kisah tentang mereka yang

berdakwah agar selamat dari azab Allah.

Terjemahnya :

“Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik.”28

Terjemahnya :

“Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?” Mereka menjawab: “Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa.”29

Terjemahnya :

“Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari

28Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h.171

29

AlKementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h.172

Page 26: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

16

perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.”30

Dari penggalan surah di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan

berdakwah, akan terlepasnya tanggung jawabnya di hadapan Allah swt

sehingga ia terhindar dari adzab Allah.

4. Jalan menuju khairu ummah

Khairu ummah adalah umat terbaik yang pernah ada, seperti yang

telah disebutkan dalam Al-Quran:

Terjemahnya :

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”31

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, telah berhasil mengubah

masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik sepanjang zaman dengan

dakwahnya. Beliau juga terus mencetak para penerus dakwahnya untuk

membentuk basis dan cikal bakal masyarakat terbaik di Madinah

(Anshar).Dan dengan dakwahlah kita bisa kembali bangkit menuju

kejayaan sebagai khairu ummah.

30Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h.172

31Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h.172

Page 27: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

17

D. Subjek Dan Objek Dakwah

1. Subjek Dakwah

Da’i adalahorang yang melaksanakan dakwah baik secara lisan

maupun tulisan ataupun perbuatan dan baik secara individu, kelompok,

atau bentuk organisasi / lembaga. Secara umum adalah setiap muslim

atau muslimat yang mukallaf (dewasa) dimana bagi mereka kewajiban

dakwah merupakan suatu yang melekat, tidak terpisahkan dari misinya

sebagai penganut Islam, sesuai dengan perintah: “ Sampaikan Walau

Satu Ayat”. Secara khusus adalah mereka yang mengambil keahlihan

khusus dalam bidang agama Islam, yang dikenal dengan panggilan

ulama.32

2. Objek Dakwah

Mad’u adalah manusia yang menjadi mitra dakwah atau menjadi

sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik secara individu,

kelompok, baik yang beragama Islam maupun tidak, dengan kata lain,

manusia secara keseluruhan. Muhammad Abduh membagi mad’u menjadi

tiga golongan yaitu:

a. Golongan cerdik cendekiawan yang cinta kebenaran dan dapat berfikir

secarakritis, cepat menangkap persoalan.

b. Golongan awam, yaitu kebanyakan orang yang belum dapat berfikir

secara kritis dan mendalam, belum dapat menangkap pengertian-

pengertian yang tinggi.

32

Wahyu Ilaihi , Komunikasi Dakwah, h. 19.

Page 28: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

18

c. Golongan yang berbeda dengan golongan yang diatas adalah mereka

yang senang membahas sesuatu, tetapi hanya dalam batas tertentu

tidak sanggup mendalami benar.33

E. Tujuan Dakwah

Tujuan dakwah merupakan salah satu unsur yang penting dalam

aktivitas dakwah islam. Tujuan dakwah dapat dibagi menjadi dua:

1) Tujuan Jangka Panjang Atau Umum

a. Menjadikan atau mengajak semua orang untuk beribadah dalam arti

menjalankan perintah-perintah Allah dan Rasulnya, dan menjahui

segala yang di larangnya. Sebagaimana telah di singgung di dalam Al-

Qur’an surah Adz-Dzariat ayat 56:

Terjemahnya:

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.34

Menurut syekh Thahir bin ‘Asyur, ayat tersebut merupakan

konfirmasi atau penegasan kepada manusia bahwa tujuan di ciptakannya

manusia adalah agar mereka tidak menyimpang dari fitrahnya yaitu

menggapai kesempurnaan. Mengikuti kesesatan berarti menyimpang.

33

Wahyu Ilaihi , Komunikasi Dakwah, h.20. 34

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 523

Page 29: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

19

Karena dengan mengikuti kesesatan manusia tidak akan dapat

menggapai kemaslahatan dan kesempurnaan jiwa.35

b. Menciptakan rahmat atau berkah dalam kehidupan yang baik di dunia,

baik untuk kehidupan ummat islam sendiri maupun untuk kehidupan

seluruh ummat manusia, termasuk makhluk-makhluk Allah di alam

semesta. Dalam Al-Qur’an surah Al-Anbiya’ Ayat 107 disebutkan:

Terjemahnya:

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.36

Dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 96 disebutkan;

Terjemahnya:

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”.37

b. Agar manusia mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Sebagaimana harapan para sahabat Nabi setelah melakukan ibadah

haji yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 201

yaitu:

35

Taufiq Damas , Al-Quran Tafsir Jalalain Per Kata, (Jakarta: Suara Agung Jakarta, 2013), h. 524.

36Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 331

37Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h.163

Page 30: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

20

Terjemahnya:

“Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".38 Juga sebagaimana yang telah di informasikan oleh Allah dalam Al-

Qur’ansurah At-Taubah ayat 100 tentang balasan orang yang beriman

dan bertaqwa kepada Allah SWT yaitu:

Terjemahnya:

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya.Mereka kekal di dalamnya.Itulah kemenangan yang besar”.39

Itu semua adalah tujuan-tujuan dakwah jangka panjang dan bersifat

umum(ijmal).40

2) Tujuan Jangka Pendek Atau Khusus

a. Membina mental dan keimanan para mu’allaf yang baru masuk Islam

atau yang masih lemah keimanannya, supaya tidak keluar dari Islam.

38

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h.31 39

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 203 40

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, h.41-42

Page 31: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

21

b. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan ummat Islam yang telah

cukup kuat keimanannya.

c. Mendidik dan mengajar anak-anak agar dapat mengembangkan

potensinya sesuai dengan jalan Allah atau dalam kerangka

menjalankan tugasnya sebagai hamba Allah dan khalifah di muka

bumi.

d. Mengajak kepada umat manusia yang belum meyakini ajaran Islam,

agar meyakini dan menjalankan ajaran Islam.41

F. Materi Dakwah atau Pesan Dakwah

Materi/pesan dakwah adalah isi pesan yang disampaikan da’i

kepada mad’u.Pada dasarnya pesan dakwah itu adalah ajaran Islam itu

sendiri. Secara umum dapat dikelompokkan menjadi:

1. Pesan Aqidah, meliputi iman kepada Allah SWT, iman kepada

Malaikat-Nya, iman kepada Kitab-kitab-Nya, iman kepada Rasul-

rasul-Nya, iman kepada Hari akhir, iman kepada Qadha-qadhar.

2. Pesan syariah, meliputi ibadah Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa,

Haji, serta Mu’amalah.

3. Pesan akhlak, meliputi akhlak kepada Allah SWT., akhlak terhadap

makhluk yang meliputi: akhlak terhadap manusia, diri sendiri,

41

Wahidin Saputra,Pengantar Ilmu Dakwah, h. 47. lihat juga Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h. 55-60.

Page 32: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

22

tetangga, masyarakat lainnya, akhlak terhadap bukan manusia,

flora, fauna, dan sebagainya.42

G. Sumber Metode Dakwah

1. Al-Qur’an

Di dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat yang membahas tentang

masalah dakwah.Di antara ayat-ayat tersebut, ada yang berhubungan

dengan kisah para rasul dalam menghadapi umatnya.Selain itu ada ayat-

ayat yang ditujukan kepada nabi Muhammad SAW.ketika beliau

melancarkan dakwahnya. Semua ayat-ayat tersebut menunjukkan metode

yang harus dipahami dan di pelajari oleh setiap muslim. Karena Allah

SWT. tidak akan menceritakan melainkan agar dijadikan suri tauladan dan

dapat membantu dalam rangka menjalankan dakwah berdasarkan

metode-metode yang tersurat dan tersirat dalam Al-Qur’an surah Hud ayat

120, Allah SWT. Berfirman:

Terjemahnya:

”Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.”43

2. Sunnah Rasul

42

Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, h.20. 43

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 235

Page 33: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

23

Di dalam sunnah rasul banyak kita temui hadits-hadits yang

berkaitan dengan dakwah. Begitu juga dengan sejarah hidup dan

perjuangannya dan juga cara-cara yang beliau pakai dalam menyiarkan

dakwahnya baik ketika beliau berjuang di makkah maupun dii

madinah.Semua itu memberikan contoh dalam metode dakwahnya.

3. Sejarah Hidup Para Sahabat Dan Fuqaha

Dalam sejarah hidup para sahabat besar dan para fuqaha cukuplah

memberikan contoh baik yang sangat berguna bagi juru dakwah.Karena

mereka adalah orang yang expert dalam bidang agama. Muadz bin Jabal

dan para sahabat lainnya merupakan figur yang patut dicontohsebagai

kerangka acuan dalam mengembangkan misi dakwah.44

H. Pengertian Remaja dan Batasannya

Istilah remaja berasal dari bahasa Latin yaitu adolescere yang

artinya tumbuh untuk mencapai kematangan.Istilah ini mengalami

perkembangan arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental,

emosional, sosial dan fisik.45

Pengertian remaja menurut Hurlock adalah mereka yang berada

pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk. Memberikan batasan pada usia

remaja adalah usia 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall, usia remaja berada

pada rentang 12-23 tahun.

44

Munir, Metode Dakwah, (Cet. III; Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), h. 19-20.

45Muhammad Ali dan Muhammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan

Peserta Didik, (Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 9.

Page 34: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

24

Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat

bahwa permulaan masa remaja adalah relatifsama, tetapi berakhirnya

masa remaja sangat bervariasi. 46 Batas usia remaja lebih banyak

bergantung kepada keadaan masyarakat di mana remaja itu hidup yang

dapat ditentukan dengan pasti adalah permulaannya, yaitu mulainya

perubahan jasmani dari anak menjadi dewasa kira-kira umur akhir 12 atau

awal 13 tahun. Akan tetapi akhir masa remaja itu lebih banyak bergantung

kepada keadaan masyarakat di mana remaja itu hidup.

Walaupun tidak ada batas umur yang tegas bagi masa remaja, satu

hal yang dapat kita simpulkan adalah bahwa masa remaja merupakan

masa peralihan darianak - anak menjelang dewasa.Dan apabila

seseorang telah dapat bertanggungjawab untuk dirinyasendiri, dan

mampu mempertanggungjawabkan segala tindakannya yang terdapat

dalam masyarakat di mana ia hidup, maka telah dapat dikatakan dewasa.

I. Problematika Remaja

Setiap orang pada usia remaja mengalami pertumbuhan dan

perkembangan menuju kedewasaan yang diwarnai oleh bermacam-

macam permasalahan. Beberapa permasalahan yang muncul biasanya

banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja.

Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang dialami oleh remaja,

antara lain:

1. Permasalahan Alkohol Dan Obat-Obat Terlarang

46

Umi Kultsum, Mohammad Jauhar,Pengantar Psikologi Sosial, h. 197-198

Page 35: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

25

Penggunaan alkohol dan obat-obatan yang terlarang akhir-akhir ini

sudah sangat memprihatinkan, walaupun usaha untuk menghentikannya

sudah digalakkan tetapi kasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak

berkurang. Ada beberapa penyebab remaja menggunakan narkoba, yaitu:

a. Pengaruh sosial dan interpersonal, termasuk kurangnya perhatian dari

orang tua, kontrol dan dorongan dari orang tua, serta penilaian negatif

orang tua, ketegangan di rumah, perceraian dan perpisahan orang tua.

b. Pengaruh budaya dan tata krama, memandang penggunaan alkohol

dan obat-obatan sebagai simbol penolakan atas standar konvensional,

berorientasi pada tujuan jangka pendekdan kepuasan sesaat.

c. Pengaruh interpersonal, termasuk kepribadian yang temperamental

dan agresif

d. Hubungan remaja dan orang tua.

e. Permasalahan moral, nilai dan agama.47

2. PermasalahanPendidikan

Problem ini erat kaitannya dengan kebutuhan akan ilmu

pengetahuan yang diperlukan para remaja. Sulitnya memasuki lembaga-

lembaga pendidikan menengah dan perguruan tinggi merupakan problem

yang sulit diatasi.Hal ini bersangkut paut dengan soal biaya

sekolah/kuliah.Karena ketiadaan biaya, maka orang tua mengalami

hambatan untuk menyekolahkan anak, dan remaja.Sehingga remaja

mengalami kesulitan untuk menambah ilmu.Di samping itu lulusan SMA

47

Umi Kultsum, Mohammad Jauhar,Pengantar Psikologi Sosial,h.199-200.

Page 36: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

26

terlampau banyak, sedangkan kursi yang tersedia di perguruan tinggi

amat terbatas.Akibatnya, jumlah yang tidak diterima jauh lebih banyak dari

pada yang lulus, sisanya yang terbesar tidak diterima.

Akhirnya mereka harus ke perguruan tinggi swasta, itupun sangat

terbatas karena sebagian di antara mereka tidak didukung dengan

biaya.Akhirnya banyak remaja yang tidak sekolah dan tidak melanjutkan

ke perguruan tinggi. Hal ini akan mempercepat proses putus sekolah dan

pengangguran. Kalau problem ini tidak segera diatasi maka akan menjadi

sumber dari terjadinya kenakalan remaja.

3. Permasalahan Fisik Dan Kesehatan

Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh

remaja awal ketika mereka mengalami pubertas. Pada remaja yang telah

selesai melewati masa-masa pubertas, permasalahan fisik yang dialami

remaja pada usia ini cenderung merasakan ketidakpuasan keadaan fisik

yang dimiliki, yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang

diinginkan.

Mereka sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain

atau orang yang mereka idolakan. Ketidakpuasan akan diri sendiri ini

sangat erat kaitannya dengan emosi, pikiran yang berlebihan tentang

penampilan, depresi, rendahnya harga diri dan merokok.48

48

Umi Kultsum, Mohammad Jauhar, Pengantar Psikologi Sosial, h.199.

Page 37: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat

kualitatif.Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menitik beratkan pada

keutuhan (entity) sebuah fenomena. 49 Dalam rangka mengkaji perilaku

suatu individu atau kondisi sosialnya dengan segala subjektivitas

pemaknaannya, individu dalam pilihan sikap dan tindakannya tidaklah

berdiri sendiri tapi memiliki keterkaitan.

Metode penelitian ini merupakan penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat di amati. Penelitian kualitatif bertujuan menjelaskan

fenomena sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data.Jika data yang

terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang di teliti,

maka tidak perlu mencari sampling lainnya.50

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Desa Paria,

Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang.Dalam penelitian ini yang

menjadi objek penelitian adalah masyarakat.Dalam hal ini para remaja di

Desa Paria, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang.

49

Suardi Endswarsa, Metodologi Penelitian Kebudayaan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2003), hal. 16

50Rahmat Kriyatono, Teknik Praktis Riset Komunikasi,dengan kata pengantar

oleh Burhan Bungin, (Cet. IV; Jakarta: Kencana, 2009), hal. 259

27

Page 38: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

28

C. Fokus Penelitian

1. Tujuan yang akan di capai

2. Rancangan cara pendekatannya

3. Kumpulan data

4. Susun Laporan

D. Deskripsi Fokus Penelitian

1. Pernyataan masalah. Seperti halnya penelitian eksperimen, peneliti

harus memulai penyelidikannya dengan pernyataan masalah yang

jelas.

2. Identifikasiinformasi yang di perlukan untuk memecahkan masalah.

3. Pemilihan atau pengembangan pengumpulan data.

4. Identifikasi populasi – sasaran dan penentuan prosedur penarikan

sempel yang di pelukan.

5. Rancangan prosedur pengumpulan data.

6. Pengumpulan data.

7. Analisis data

8. Pembuatan laporan51

E. Sumber Data

1. Data Primer

DataPrimer, yaitu data yang di dapatkan langsung dari sumbernya,

baik melalui wawancara, dan observasi secara langsung. Penelitian ini

menggunakan istilah sosial situation atau situasi sosial sebagai obyek

51

Arif Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2007), hal. 471

Page 39: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

29

yang terdiri dari tiga elemen, yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan

aktivitas (activity), yang berinteraksi secara sinergi.52

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang mendukung data primer yang di

peroleh dari literatur, baik buku-buku, dokumen, foto, maupun referensi

yang terkait dengan penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Instrumenpenelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatan meneliti yakni mengumpulkan data

agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan lebih mudah.

Adapun wujud dari instrumen penelitian yang digunakan peneliti

untuk mengumpulkan data-data yang ada berkaitan dengan obyek yang

akan diteliti adalah hasil observasi, pedoman wawancara (interview

guided), dan telaah kepustakaan (buku, teks, foto, arsip-arsip, dan artikel),

dibantu dengan peralatan penelitian seperti kamera, alat perekam, dan

buku catatan.

G. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan alat pengumpulan data yang di lakukan

dengan cara mengamati dan mencatat, menganalisa secara sistematis

terhadap gejala, fenomena, dan obyek yang di teliti. 53 Sutrisno Hadi

52

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D, (Cet. VI; Bandung: Alfabeta, 2008), hal. 297

53Abu Achmadi dan Narbuko Cholid, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara,

2007), hal. 70.

Page 40: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

30

mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psihologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan.54

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam

metode surveymelalui daftar pertanyaan yang di ajukan secara lisan

terhadap informan.

Wawancara atau interview merupakan metode pengumpulan data

untuk mendapatkan keterangan lisan melalui tanya jawab dan berhadapan

langsung kepada orang yang dapat memberikan keterangan.

Teknik ini memberikan data sekunder dan data primer yang akan

mendukung penelitian. Maka yang akan di wawancarai adalah Tokoh

agama, Remaja masjid, Tokoh adat, para Remaja/ Warga masyarakat,

dan Kepala desa setempat.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan

analisis terhadap dokumen-dokumen yang berisi data yang menunjang

analisis dalam penelitian.55

54

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D, hal. 145.

55Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, (Cet. VI;

Jakarta: PT Raja Grafindo, 2008), hal. 23

Page 41: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

31

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yakni

mengambarkan secara komprehensif. Didasari bahwa ciri penelitian

kualitatif menempatkan peneliti sebagai instrumen utama dalam proses

penelitian, maka penelitian ini data dianalisis sejak penelitian berlangsung

hingga berakhirnya proses pengumpulan data.

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah,

menganalisa serta mengambil kesimpulan dari data yang telah

terkumpul.Tujuan analisa data dalam penelitian ini adalah untuk

memfokuskan dan membatasi penemuan-penemuan sehingga menjadi

data yang teraturdan tersusun secara rapi dan berarti.

Dalam menganalisa data yang telah terkumpul penulis

menggunakan metode analisa data kualitatif.Metode kualitatifadalah suatu

analisa yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisahkan

menurut kategori untuk mendapatkan kesimpulan. Dalam pelaksanaannya

penulis menggunakan cara berfikir induktif dan deduktif.56

Analisis ini di lakukan secara interkaktif dan berlangsung secara

terus-menerus sampai tuntas, sampai data di anggap cukup.Kemudian

pada tahap akhir, melakukan reduksi data yakni merangkum dan memilih

data yang di peroleh guna menyusun rencana kerja lebih lanjut.Maka

pada tahap ini tentunya data yang tidak relevan dengan pertanyaan dasar

penelitian dapat di pisahkan.

56

Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kerjasana Apik dengan PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992), hal. 99

Page 42: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Keadaan Geografis

Desa Paria merupakan salah satu dari 14 Desa dan Kelurahan

diwilayah Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang yang terbagi atas

tiga dusun yaitu: Dusun Paria, Dusun Mangolo, dan Dusun Pallameang.

Yang daerahnya meliputi daerah pegunungan, dataran rendah, dan

pesisir.

Luas wilayah Desa Paria Kecamatan Duampanua adalah + 1.990

Hektar yang terbagi atas tiga dusun tersebut. Desa paria memiliki batas

wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah utara : Kelurahan Bittoeng

b. Sebelah timur : Kelurahan Tata’e

c. Sebelah selatan : Desa kaliang

d. Sebelah barat : Desa Bababinanga

2. Keadaan Demografi

Jumlah Penduduk pada bulan Agustus 2017 mencapai 3671 jiwa

yang tersebar kedalam tiga wilayah Dusun.Yaitu dusun Paria, dusun

Mangolo, dan dusun Pallameang. Sebagaimana tabel berikut ini:

32

Page 43: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

33

Tabel I : Jumlah Penduduk Menurut Dusun

Sumber : Kantor Desa Paria 2017

Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk

yang ada di Dusun Paria sebanyak 1.236 jiwa.Sedangkan penduduk yang

ada di Dusun Mangolo sebanyak 604 jiwa.Dan penduduk yang ada di

Dusun Pallameang sebanyak 1.831 jiwa.Jumlah penduduk di Dusun

Pallameang lebih banyak dibanding dengan Dusun Paria, dan Dusun

Mangolo.

Selanjutnya untuk mengetahui jumlah penduduk menurut jenis

kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel II : Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Dusun Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1.

2.

3.

Paria

Mangolo

pallameang

587

343

825

649

261

1.006

1.236

604

1.831

No Dusun Penduduk

1. Paria 1.236

2. Mangolo 604

3. Pallameang 1.831

Jumlah 3.671

Page 44: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

34

Total 1755 1916 3.671

Sumber : Kantor Desa Paria 2017

Dari angka-angka yang tertera pada tabel diatas menunjukkan

bahwa dari 3.671 jumlah penduduk desa Paria, terdapat 1.831 jiwa

penduduk di Dusun Pallameang yang terdiri dari 825 jiwa laki-laki dan

1.006 jiwa perempuan. Selain itu juga terlihat bahwa dusun yang paling

sedikit penduduknya adalah Dusun mangolo yaitu sebanyak 604 jiwa yang

terdiri dari 343 jiwa laki-laki dan 261 jiwa perempuan. Sedangkan Dusun

Paria tidak terlalu padat dan tidak terlalu sedikit penduduknya yaitu 1.236

jiwa yang terdiri dari 587 jiwa laki-laki dan 649 jiwa perempuan.

Jumlah penduduk Desa Paria seperti yang disebutkan diatas

semakin mengalami perubahan dari tahun ke tahun dikarenakan adanya

pertambahan secara alamiah. Untuk mengetahui keadaan dan komposisi

menurut umur penduduk yang mendiami wilayah Desa Paria dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel III: Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur

No

Kelompok

Umur

(Tahun)

Jumlah Jiwa Total

Dusun

Paria

Dusun

Mangolo

Dusun

Pallameang

1.

2.

3.

0-4

5-6

7-15

126

178

263

67

69

143

319

295

533

512

542

939

Page 45: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

35

Sumber : Kantor Desa Paria 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwakelompok umur 0-4 tahun yang

ada di Dusun Paria sebanyak 126 jiwa.Sedangkan di Dusun mangolo

sebanyak 67 jiwa.Dan di Dusun Pallameang sebanyak 319 jiwa.Jumlah

total 512 jiwa.Adapun kelompok umur 5-6 tahundi Dusun Paria sebanyak

178 jiwa.Di Dusun mangolo sebanyak 69 jiwa.Dan di Dusun Pallameang

sebanyak 295 jiwa.Jumlah total542 jiwa.Adapun kelompok umur 7-15

tahun di Dusun Paria sebanyak263 jiwa.Di Dusun Mangolo sebanyak143

jiwa.Dan di Dusun Pallameang sebanyak533 jiwa.Jumlah total 939

jiwa.Kelompok umur 16-58 tahun yang ada di Dusun Paria sebanyak 565

jiwa.Di Dusun Mangolo sebanyak 276 jiwa.Dan di Dusun Pallameang

sebanyak 488 jiwa.Jumlah total1.329 jiwa.Dankelompok umur 59 tahun

keatas yang ada di Dusun Paria sebanyak 104 jiwa.Sedangkan di Dusun

Mangolo sebanyak 49 jiwa.Dan di Dusun Pallameang sebanyak 196

jiwa.Jumlah total 349 jiwa.Dari 3.671 penduduk Desa Paria komposisi

penduduk yang berumur antara 16-58 tahun yang terbanyak, dengan

jumlah penduduk di Dusun Paria sebanyak 565 jiwa, Dusun Mangolo

sebanyak 276 jiwa, Dusun Pallameang sebanyak 488 jiwa dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa komposisi yang mendiami Desa Paria

4.

5.

16-58

59 keatas

565

104

276

49

488

196

1.329

349

Jumlah 1.236 604 1.831 3.671

Page 46: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

36

Kec. Duampanua Kab. Pinrang adalah dikategorikan sebagai usia pekerja

produktif adalah sebanyak 1.329 jiwa.

3. Keadaan Pendidikan

Untuk mengetahui keadaan penduduk wilayah Desa Paria Kec.

Duampanua Kab. Pinrang, dilihat dari segi pendidikan formal yang mereka

tempuh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel IV: Komposisi penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat pendidikan

Jumlah Jiwa

Total Dusun

Paria

Dusun

Mangol

o

Dusun

Pallameang

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Belum Sekolah

Tidak pernah sekolah

Tidak tamat SD

Tamat SD/sederajat

Tamat SMP/sederajat

Tamat SMA/sederajat

D1,D2,& D3

S1 & S2

221

-

118

235

223

307

74

58

74

-

68

136

89

132

43

62

288

-

208

275

437

486

77

60

583

-

394

646

749

925

194

180

Total 1.236 604 1.831 3.671

Sumber : Kantor Desa Paria 2017

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan penduduk

yang belum sekolah di Dusun Paria sebanyak 221 jiwa.Di Dusun Mangolo

Page 47: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

37

sebanyak 74 jiwa.Dan di Dusun Pallameang sebanyak 288 jiwa.Jadi

jumlah total yang belum sekolah 583 jiwa.Tingkat pendidikan penduduk

yang tidak pernah sekolah di Dusun Paria, Dusun Mangolo Dan Dusun

Pallameang tidak ditemukan.Tingkat pendidikan penduduk yang tidak

tamat SD di Dusun Paria sebanyak 118 jiwa.Di Dusun Mangolo sebanyak

68 jiwa.Dan di Dusun Pallameang sebanyak 208 jiwa. Jadi jumlah total

yang tidak tamat SD sebanyak 394 jiwa. Tingkat pendidikan penduduk

yang tamat SD/sederajat di Dusun Paria sebanyak 235 jiwa.Di Dusun

Mangolo sebanyak 136 jiwa.Dan di Dusun Pallameang sebanyak 275 jiwa.

Jadi jumlah total yang tamat SD/sederajat sebanyak646 jiwa.Tingkat

pendidikan penduduk yang tamat SMP/sederajat di Dusun Paria sebanyak

223 jiwa.Di Dusun Mangolo sebanyak 89 jiwa.Dan di Dusun Pallameang

sebanyak 437 jiwa. Jadi jumlah total yang tamat SMP/sederajat sebanyak

749 jiwa. Tingkat pendidikan penduduk yang tamat SMA/sederajat di

Dusun Paria sebanyak 307 jiwa.Di Dusun Mangolo sebanyak 132

jiwa.Dan di Dusun Pallameang sebanyak 486 jiwa. Jadi jumlah total yang

tamat SMA/sederajat sebanyak 925 jiwa.Tingkat pendidikan penduduk

yang tamat D1, D2, D3 di Dusun Paria sebanyak 74 jiwa.Di Dusun

Mangolo sebanyak 43 jiwa.Dan di Dusun Pallameang sebanyak 77 jiwa.

Jadi jumlah total yang tamat D1, D2, D3 sebanyak 194 jiwa. Tingkat

pendidikan penduduk yang tamat S1&S2 di Dusun Paria sebanyak 58

jiwa. Di Dusun Mangolo sebanyak 62 jiwa.Dan di Dusun Pallameang

Page 48: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

38

sebanyak 60 jiwa. Jadi jumlah total yang tamat S1 & S2 sebanyak 180

jiwa.

Jadi,dapatdisimpulkan bahwa ternyata tingkat pendidikan yang

mendiami wilayah Desa Paria Kec.Duampanua Kab. Pinrang sangat

bervariasi mulai dari tingkat sekolah sampai dengan tingkat pendidikan

tertinggi.Dari 3.671 penduduk Desa Paria Kec. Duampanua Kab. Pinrang

tingkat pendidikan terbanyak diperoleh adalah tamat SMA/Sederajat yaitu

sebanyak 925 Jiwa dan yang paling sedikit tingkat pendidikan Starata 1

(S1) dan Strata 2 (S2) yaitu hanya sebanyak 180 jiwa.

4. Mata Pencaharian Penduduk

Selanjutnya tabel berikut ini akan menggambarkan tetang lapangan

kerja penduduk Desa Paria Kec. Duampanua Kab. Pinrang pada tabel

berikut ini:

Tabel V: Komposisi penduduk Menurut Tingkat Pekerjaan.

No Jenis Lapangan Kerja Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

Pertanian

Budi Daya Tambak

Nelayan

Perkebunan

PNS

Polri

TNI

310

272

25

31

42

6

5

Page 49: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

39

8

9

10

Perdagangan

Pertukangan

Peternak

125

19

37

Jumlah 872

Sumber : Kantor Desa Paria 2017

Tabel diatas angka-angka yang tertera menunjukkan bahwa

penduduk Desa Paria Kec. Duampanua Kab. Pinrang yang bekerja di

Pertanian sebanyak 310 jiwa, Budi Daya Tambak sebanyak 272 jiwa,

Nelayan sebanyak 25 jiwa, Perkebunan sebanyak 31 jiwa, PNS sebanyak

42 jiwa, POLRI sebanyak 6 jiwa, TNI sebanyak 5 jiwa, Perdagangan

sebanyak 125 jiwa, Pertukangan sebanyak 19 jiwa, dan Peternakan

sebanyak 37 jiwa.Jadi jumlah total sebanyak 872 jiwa.Hal itu menunjukkan

bahwa penduduk Desa Paria Kec. Duampanua Kab. Pinrang didominasi

oleh Pertanian dan Budi Daya Tambak.Ini dikarenakan Desa Paria adalah

salah satu Desa yang dijadikan pusat perairan yang memiliki sungai

Saddang.Maka dari itu, pengembangan sektor Pertanian dan Budi Daya

Tambak, bisa dikatakan pusat perairan yang cukup besar di Desa

tersebut. Sedangkan Perdagangan hanya mencapai 125 jiwa untuk

memenuhi dari beberapa sektor khususnya sektor Pertanian dan Budi

Daya Tambak.

Page 50: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

40

B. Problematika Remaja Yang Terjadi Di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang

Berdasarkan pengamatan atau observasi yang dilakukan di Desa

Paria, kita meninjau keadaan para remaja. Maka secara umum kita dapat

mengklasifikasikan remaja menjadi 2 macam, yaitu: ada remaja yang

istiqamah (baik akhlaknya), dan juga ada remaja yang menyimpang

(akhlaknya).

Remaja yang istiqamah atau baik akhlaknya, dapat terlihat dari

perilaku mereka sehari-hari dalam berinteraksi kepada orang lain.

Sebagian remaja mampu mengendalikan diri sehingga sanggup

melakukan hal yang baik dan meninggalkan yang buruk. Diantaranya

adalah mereka senantiasa menjaga sholat 5 waktu, menutup aurat ketika

keluar dari rumah, berbicara yang baik kepada orang lain, bersikap baik

dan santun, rajin mengikuti kegiatan belajar Al-Qur’an, dan lain

sebagainya. Perilaku inilah yang dilakukan oleh sebagian remaja di Desa

Paria.Namun sebagian mereka juga ada yang menyimpang akhlaknya.Hal

itu dapat terlihat dari sikap dan perilaku mereka sehari-hari.Problematika

remaja di Desa Paria Kecamatan Duampanua ini, berbagai macam

ragamnya yang bisa merusak dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat

sekitarnya.Artinya perbuatan-perbuatan remaja yang tidak baik ini sangat

mengganggu dan meresahkan masyarakat sekitarnya. Perilaku kenakalan

remaja atau masalah remaja ini dapat digambarkan melalui hal-hal

berikut, seperti meninggalkan sholat 5 waktu, mabuk-mabukan,

Page 51: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

41

perkelahian antar remaja maupun kelompok,pencurian, balap-balapan dan

lain-lainnya.

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya problem remaja

yang bermasalah ini yaitu Faktor lingkungan.Baik lingkungan keluarga dan

lingkungan masyarakat atau lingkungan pergaulan, pendidikan, serta

pengaruh dari globalisasi (kemajuan teknologi).

Faktor lingkungan keluarga berperan penting untuk membentuk

akhlak remaja.Kalau kurangnya pengetahuan kedua orang tua terhadap

agama bagaimana bisa memberikan pemahaman tentang akhlak yang

baik kepada anaknya.Hal seperti ini sangat sulit dalam memberikan

pendekatan kepada sianak.Artinya orang tua hanya semata-mata

menyerahkan pendidikan akhlak anaknya itu kepada ustadz atau guru-

gurunya saja.

Kondisi lingkungan sekolah yang kurang baik juga dapat

mempengaruhi akhlak remaja. Dalam hal ini peran guru yang baik dalam

proses pendidikan,akan memberikan dampak yang positif kepada akhlak

dan tingkah laku siswa. Sebaliknya peran guru yang tidak baikakan

memberikan peluang kepada anak-anak didiknya untuk melakukan

perilaku-perilaku menyimpang.Mulai dari kurikulum sekolah yangjam

pendidikan agamanya yang kurang, serta bimbingan yang tidak

menjangkau semua siswa.Dalam hal ini semua elemen sekolah memiliki

tanggung jawabnya masing-masing dalam memberikan pengaruh pada

perilaku anak didik.

Page 52: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

42

Selanjutnya faktor lingkungan masyarakat atau lingkungan

pergaulan ini sangat memberikan efek pada keperibadian si anak.Kalau di

dalam keluarga anak tidak mendapat atau kurang mendapatkan

pemahaman tentang akhlak, maka anak ini mudah sekali terpengaruh

oleh lingkungan pergaulannya.Hal ini sejalan dengan di dalam kehidupan

sehari-hari si anak banyak dihabiskan dengan bergaul dengan teman

sepermainannya.Sedangkan pendidikan mereka abaikan, padahal

pendidikan juga memberikan peran, paling tidak waktu yang digunakan

remaja dilingkungan pergaulannya dapat dikurangi. Ditambah lagidari segi

globalisasi pengaruh Barat semakin bertebaran menimpa para remaja,

kemudian semakin majunya arus teknologi yang tidak hanya memberikan

dampak positif, akan tetapi juga memberikan dampak yang negatif.

Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan dan juga

wawancara yang dilakukan di Desa Paria, problematika remaja yang

terjadi diantaranya:

a. Meninggalkan Sholat 5 Waktu

Sholat 5 waktu adalah merupakan perintah Allah SWT yang wajib

dilakukan oleh setiap muslim yang telah balig.Kita semua pasti tahu

bahwa shalat adalah perkara yang amat penting.Meninggalkan sholat

adalah termasuk dosa besar yang dibenci oleh Allah SWT.

Banyak orang menyatakan dirinya beragama Islam, namun

diantara mereka tidak memperhatikan masalah shalat, bahkan ada juga

yang tidak melaksanakan shalat sama sekali. Kenapa demikian?Diantara

Page 53: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

43

penyebabnya, mereka tidak mengetahui kedudukan shalat yang sangat

agung dalam agama.

Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang lima dan

merupakan kewajiban terbesar setelah dua syahadat. Rasûlullâh

Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ل وإقام الصا دا رسول اللا وأنا محما كاة والح بني السلم على خمس شهادة أن ل إله إلا اللا ا ة وإيتا ال

وصوم رمضان

Terjemahnya:

Islam dibangun di atas lima tiang: Syahadat Lâ ilâha illa Allâh dan Muhammad Rasûlullâh; menegakkan shalat; memberikan zakat; haji; dan puasa Ramadhân.”

Karena pentingnya ibadah shalat, maka Allâh SWT memerintahkan

orang-orang yang beriman untuk menjaga shalat dengan sebaik-baiknya.

Allâh Azza wa Jalla berfirman dalam surahAl-Baqarah ayat 238:

Terjemahnya:

Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthâ (shalat Ashar). Dan berdirilah untuk Allâh (dalam shalatmu) dengan khusyu’.57

Bahaya Meninggalkan Shalat Menyia-nyiakan shalat merupakan

sebab kesesatan, lalu bagaimana dengan meninggalkannya? Allâh Azza

wa Jalla berfirman dalam Surah Maryam ayat 59-60:

57

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 39

Page 54: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

44

Terjemahnya:

Maka datanglah sesudah mereka (yakni sesudah para Nabi), pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun.58

Orang-orang yang melaksanakan shalat, namun lalai dari

shalatnya, mendapatkan kecelakaan yang besar, lalu bagaimana dengan

orang-orang yang meninggalkannya? dalam Surah Al-Ma’un ayat 4-5

Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

Terjemahnya:

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.59

Oleh karena itu Allâh Subhanahu wa Ta’ala memberitakan bahwa

meninggalkan shalat merupakan penyebab utama masuk neraka. Allâh

Azza wa Jalla menceritakan jawaban para penghuni neraka ketika ditanya

oleh para penghuni surga tentang sebab masuk neraka. Dalam surah Al-

Muddatsir ayat 43 - 48:

Terjemahnya:

58

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 309 59

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 602

Page 55: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

45

Mereka (para penghuni neraka Saqor) menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”.Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa’at dari orang-orang yang memberikan syafa’at.60

Berdasarkan pengamatan dilapangan, kami melihat bahwa masih

banyak warga khususnya remaja laki-laki di Desa Paria yang

meninggalkan sholat 5 waktu.Hal ini terlihat kurangnya remajamuslim

yang menunaikan sholat 5 waktu secara berjama’ah di masjid-masjid yang

ada di Desa Paria.Menurut salah seorang pengurus masjid Nurul Amin di

Desa Paria yang bernama Sakka dalam wawancara pada tanggal 2 maret

2018 beliau menyatakan:

Ada juga yang hanya melaksanakan shalat sekali dalam seminggu yaitu shalat Jum’at.Yang lebih parah lagi, tidak sedikit yang hanya melaksanakan shalat dalam setahun dua kali yaitu ketika Idul Fithri dan Idul Adha.61

b. Banyaknya remaja putri yang tidak menutup aurat atau tidak memakai jilbab

Jika melihat kehidupan remaja di sekitar khususnya di Desa Paria,

banyak kita jumpai kaum wanita keluar rumahnya dengan tidak

mengenakan jilbab.Yang jadi masalah adalah keadaan itu dianggap biasa,

tidak dianggap sebuah kemaksiatan yang perlu di ingkari.Seakan menutup

aurat bukan sebuah kewajiban dan membuka aurat bukan sebuah

dosa.Bahkan sebaliknya, terkadang orang yang menutup auratnya di

anggap aneh, lucu dan asing.Inilah fakta yang aneh pada zaman

60

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 576 61

Sakka (40 th), wawancara, Paria 2 Maret 2018

Page 56: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

46

sekarang. Kenapa bisa seperti itu ?diantara penyebabnya adalah karena

jauhnya mereka dari agama Islam sehingga mereka tidak mengerti apa

yang menjadi kewajiban termasuk kewajiban menjaga aurat.

Sebagaimana yang dinyatakan oleh salah seorang remaja putri yang

bernama Sukma ketika wawancara ia menyatakan:

Saya tidak memakai jilbab karena merasa gerah dan panas ketika mengenakan jilbab.62

Orang yang merasa gerah dan panas mengenakan pakaian Islami,

mereka tidak menyadari tentang panasnya api neraka bagi orang yang

membuka aurat. Oleh kerena itu, kewajiban bagi kita yang mengetahui

untuk menyampaikan kepada masyarakat khususnya para remaja putri.

Aurat adalah suatu angggota badan yang tidak boleh di tampakkan dan di perlihatkan oleh lelaki atau perempuan kepada orang lain.Menutup aurat hukumnya wajib sebagaimana kesepakatan para ulamaberdasarkan firman Allâh Azza wa Jalla:

62

Sukma (15 th), wawancara, Paria 4Maret 2018

Page 57: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

47

Terjemahnya :

Katakanlah kepada orang laki–laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allâh maha mengatahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera–putera mereka, atau putera–putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allâh, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”63

c. Minum Minuman Keras

Islam dengan jelas melarang minuman keras dan ini telah

disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits secara nyata. Minuman keras

yang juga disebut dengan istilah khamr, beberapa kali disebutkan dalam

Islam dan semua ayat tersebut melarang umat muslim untuk meminum

minuman keras.

Dalam Surah Al-Baqarah ayat 219 Allah menyebutkan bahwa

meminum minuman keras atau khamr dan berjudi adalah dua hal yang

63

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 353

Page 58: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

48

memiliki dosa besar.Allah juga menyebutkan bahwa mudharat khamr lebih

besar daripada manfaatnya.

Terjemahnya:

“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.64

Larangan mengenai minuman keras juga disebutkan dalam surah

An - Nisa ayat 43 sebagai berikut:

Terjemahnya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan

64

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 34

Page 59: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

49

tanganmu.Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.”65

Dalam surat Al-Maidah ayat 90 disebutkan bahwa perbuatan

meminum minuman keras atau khamr adalah perbuatan syetan yang

harus dihindari oleh umat muslim.

Terjemahnya:

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan.Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.66

Minuman keras adalahminuman yang mengandung alkohol dan

dapat menimbulkan ketagihan serta memabukkan dan dapat

membahayakan kaum remaja karena dapat mempengaruhi pikiran,

suasana hati dan perilaku, serta menyebabkan kerusakan fungsi-fungsi

organ tubuh.mengonsumsi minuman keras adalah problem yang sering

terjadi di Desa Paria yang melibatkan sebagian remaja. Salah satu

sebabnya adalah sebagaimana yang disampaikan oleh bapak Brig Pol

Darwis, S.H selaku BHABINKAMTIBMAS Desa Paria. Melalui wawancara

pada tanggal 2 april 2018beliau menyatakan:

Tidak adanya aturan Undang – Undang yang memberikan sanksi tegas terhadap para peminum minuman keras sehingga masalah ini masih terus terjadi khususnya di Desa Paria.Namun pemerintah

65

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 85 66

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 123

Page 60: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

50

setempat telah melakukan usaha untuk mengatasi masalah ini, yaitu pemerintah Desa bersama dengan satpol PP, tokoh masyarakat dan tokoh agama, mendatangi tempat-tempat yang menjual minuman-minuman keras dan melakukan penyitaan.Namun hal ini tidak membuat para penjual minuman keras menjadi jera.Mereka kembali menjual minuman keras.67

d. Perkelahian

Perkelahian adalah merupakan salah satu perbuatan yang dibenci

oleh Allah azza wa jalla. Sebagai seorang muslim, kewajiban kita untuk

saling menyayangi karena setiap muslim dengan muslim yang lain adalah

saudara sebagaimana yang Allah sebutkan di dalam Al-Qur’an surah Al-

Hujurat Ayat 10 tentang persaudaraan (ukhuwah)

Terjemahnya:

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara.Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian mendapatkan rahmat.68

Ayat Al-Qur’an surah Al-Hijr Ayat 47

Terjemahnya:

Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka; mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.69

Ayat Al-Qur’an surah At-Taubah Ayat 9

67

BrigPol Darwis S.H (38 th), wawancara, Paria 2 april 2018 68

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h.516 69

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 264

Page 61: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

51

Terjemahnya:

Dan jika mereka bertobat, melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, maka (berarti mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama.Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.70

Ayat Al-Qur’an surah Ali Imron Ayat 103

Terjemahnya:

“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu maka kamu menjadi bersaudara sedangkan kamu diatas tepi jurang api neraka, maka Allah mendamaikan antara hati kamu. Demikianlah Allah menjelaskan ayat ayatnya agar kamu mendapat petunjuk.”71

Masalah remaja yang juga terjadi di Desa Paria adalah perkelahian

yang dilakukan oleh remaja.Hal ini terjadi disebabkan menurut salah

seorang warga yang bernama Herman k. melalui wawancara pada tanggal

3 april 2018. Beliau menyampaikan bahwa:

Penyebab terjadinya perkelahian adalah ketika salah seorang remaja mengendarai motor dengan suara knalpot motor yang keras.Sehingga membuat salah seorang remaja tersinggung dan marah.Akhirnya terjadilah perkelahian antar remaja tersebut.Namun warga yang melihat kejadian tersebut segera

70

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 188 71

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 63

Page 62: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

52

mencegah dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib.72

e. Pencurian

Dalam agama Islam mencuri adalah perbuatan yang

dilarang.Kebanyakan orang hanya mengerti dasar hukum mencuri secara

mendasar.Dan tanpa ada pemikiran untuk dapat memahami lebih

mendalam mengenai hukum tindakan tersebut dalam kajian Islam yang

sesunguhnya.

Didalam Al-Qur’an Surah Al – Maidah ayat 38 - 39 Allah

menjelaskan tentang ancaman bagi orang yang mencuri.Firman Allah

SWT :

Terjemahnya:

Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksa dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.Maka barangsiapa bertaubat (diantara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya.Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.73

Salah satu masalah yang juga pernah terjadi di Desa Paria yang

melibatkan remaja adalah pencurian.Sebagaimana yang dialami oleh

salah satu tokoh agama yaitu imam masjid Nurul Amin yang berada di

72

Herman k. (30 th), wawancara, Paria 3april 2018 73

Kementrian Agama RI, Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, h. 114

Page 63: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

53

Dusun Pallameang Desa Paria.Merurut pak Hamzah selaku korban

pencurian saat wawancara pada tanggal 8Januari2018, beliau

menceritakan bahwa:

Selama ini sudah 2 kali ia mengalami kejadian serupa. Namun ia belum mengetahui pelaku pencurian tersebut. Bahkan ia berfikir bahwa yang mencuri uangnya adalah tuyul. Akhirnya suatu malam sekitar jam 1 malam, ia tiba-tiba terbangun karena mendengar suara dari ruangan depan rumahnya. Karena penasaran, akhirnya pak Hamzah bangun dari tidurnya dan membangunkan istrinya, kemudiania segera menyalakan lampu, lalu mendapati seorang remaja yang sudah berada didalam rumahnya dan mengambil uang yang ada dilaci hasil jualannya.Pak Hamzah segera menangkap remaja tersebut, dan mengikat kedua tangannya.Ia segera melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Di hadapan polisi, remaja itu mengakui perbuatannya bahwa ia sudah 3 kali melakukan pencurian dirumah pak Hamzah.Adapun uang yang sudah dicuri jumlahnya sekitar 5 juta menurut penjelasan istri pak Hamzah.Akhirnya remaja tersebut dibawa kekantor oleh polisi untuk ditindak lanjuti.74

Kejadian pencurian ini adalah merupakan bentuk penyimpangan

yang harus diatasi agar tidak tidak terjadi lagi kejadian yang serupa

dimasa yang akandatang.

C. Upaya Dakwah Dalam Mengatasi Problematika Remaja Di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang

1. Melalui Ceramah

Ceramah pada umumnya merupakan suatu bentuk penyajian

materi keagamaan yang disampaikan oleh para da’i atau ustadz .Materi

yang disajikan adalah materi yang populer dan terjangkau oleh

pendengarnya.Dakwah denganmenggunakan metode ceramah sering

menimbulkankurangnya perhatian bila ceramahnya tidak bervariasi.

74

Hamzah (39 th), wawancara, Paria 18April 2018

Page 64: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

54

Demikian pula sebaliknya bila ceramahnya terlalu bervariasi akan

mengundang pembicaraanmenjadi ngawur.Ceramah akan menarik

perhatian pada remaja jika kata-kata yangdisampaikan menggairahkan

dan membakar semangat sesuai dengankesenangan pada remaja.

ceramah diselingi dengancontoh-contoh yang sifatnya keteladanan,

perjuangan, kesederhanaanpandangan dan pemikiran yang luas,

kepemimpinan dan sifat-sifatkemanusiaan yang baik yang dapat

membawa remaja kepada pemikiranyang jauh ke depan, dan semangat

untuk dipersiapkan sebagai pemimpin dirinya dan masyarakatnya.

Pak Sultan selaku salah satu tokoh agama mengungkapkan saat

wawancara pada tanggal 11 maret 2018 bahwa:

Saya sangat menekankan remaja yang ada di Desa Paria Kecamatan Duampanua, untuk ikut serta jika ada kegiataan keagamaan yang diselenggarakan baik dari aparat desa maupun dari pengurus masjid, agar mereka bisa mendengarkan nasehat-nasehat agama dari para ustadz sehingga dapat menumbuhkan pada dirinya semangat beribadah dan melakukan hal-hal yang baik dan meninggalkan hal-hal yang buruk.75

Mengingat sifat-sifat remaja mempunyai kecenderungan untuk

meniru, mencari idola, dan semangatnya menggebu-gebu sehingga sifat-

sifat keteladanan, perjuangan,kesederhanaan, kepemimpinan

sebagaimana yang dicontohkan oleh da’i atau ustadz dapat ditiru, dan

dijadikan sebagai idola remaja.

75

Sultan (45 th), wawancara, Paria 11Maret 2018

Page 65: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

55

2. Melalui Tanya Jawab

Metode tanya jawab yaitu penyampaian materi dakwah dengancara

mendorong para remaja untuk menyatakan sesuatumasalah yang dirasa

belum dimengerti dan mubalig/da'i sebagai penjawabnya.Penceramah

melengkapi metode ceramah dengan tanya jawab.Artinya sesudah

memberi ceramah, lalu disediakan waktu untuktanya jawab.Dengan cara

demikian berarti penceramah membuka kesempatan untuk bertanya

karena sifat remaja lebih senang bertanya,dan umumnya remaja memiliki

rasa ingin tahu tentang segala sesuatusangat tinggi bahkan mereka akan

merasa sangat puas mengikuticeramah yang diselingi dengan tanya

jawab.

Metode tanya jawab ini merupakan salah satu upaya dakwah yang

dapat membantu remaja dalam mengatasi problematika yang dialami

remaja.Ini disebabkan karena pembina dapat berkomunikasi

langsungdengan remaja sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai

problem-problemyang dihadapi oleh remaja itu sendiri secara

langsung.Upaya ini dimaksudkan untuk melayani remaja sesuai

dengankebutuhannya.Sebab dengan bertanya berarti orang ingin

mengerti dandapat mengamalkannya.Oleh karena itu jawaban pertanyaan

sangatdiperlukan kejelasan dan pembahasan yang sedalam-dalamnya

lagi pulajawaban selalu sesuai dengan maksud pertanyaannya.

Namun demikian metode ini tidak dapat dijadikan

ukurankeberhasilan suatu dakwah kita, karena ini memungkinkan bagi

Page 66: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

56

remajatidak akan berterus-terang terhadap problem yang dihadapinya.

Untukmenghindari hal ini, maka da'i yang terlibat langsung

dalammemberikan bimbingandengan menggunakan metode ini,

harusmemperhatikan tingkat kemampuan dan pengaruh kejiwaan remaja

yang dihadapinya agar pembinaan yang diberikan tidak sia -sia.Ada

sebagian remaja di Desa Paria yang aktif mengikuti kegiatan ceramah

yang dilaksanakan di masjid.Dan juga terkadang menanyakan hal-hal

yang belum dia ketahui. Salah satu contoh remaja putri yang bernama

Asma yang tinggal di kampung Kajuangin, salah satu daerah terpencil

yang ada di Desa Paria, melalui wawancara pada tanggal 22 maret 2018,

ketika ditanyakan kepadanya, hal apa saja yang pernah ditanyakan

kepada da’i atau ustadz? maka ia menjawab:

Salah satunya adalah tentang hukum menutup aurat atau memakai jilbab.Setelah ustadz menjelaskan tentang hukum menutup aurat atau memakai jilbab bahwasanya itu adalah merupakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT didalam Al-Qur’an, maka setelah itu saya selalu menutup aurat atau memakai jilbab ketika keluar dari rumah.Yang sebelumnya saya tidak mengetahui hukumnya dan tidak memakai jilbab ketika keluar dari rumah.76

Inilah salah satu contoh bahwa upaya dakwah melalui tanya jawab

cukup efektif dalam mengatasi problem atau masalah yang dihadapi oleh

remaja.

3. Melalui Diskusi

Metode berdakwah dengan jalan mendiskusikan materi-

materidakwahdengan para remaja yang ada di Desa Paria, biasanya

76

Asma (15 th), wawancara, Paria 22Maret 2018

Page 67: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

57

tokoh agama atau aparat desa mengajakpararemaja untuk memikirkan

bersama-sama masalah yang sedangdihadapi secara terbuka, Untuk

memantapkan pembinaan remaja, maka dapatdilaksanakan suatu diskusi

yang merupakan pertukaran pendapat secarabebas dalam suatu forum

yang non-formal seperi di rumah salah seorang wargaatau tempat dimana

para remaja berkumpul. Ini diselingidengan tanggapan peserta yang

didukung oleh argumentasi danpenyampaiannyadengan baik.

Pak Darwis selaku aparat keamanan dan ketertiban Desa

mengungkapkan bahwa, biasanya ketika pulang dari kantor dirinya

menyempatkan waktu untuk singgah menasehati atau berdiskusi dengan

para remaja mengenai permasalahan mereka.

4. Melalui Dakwah dengan Uswatun Hasanah atau Keteladanan

Dakwah dengan melalui uswatun hasanah adalah termasuk efektif

bila dilakukan dikalangan remaja walaupun tanpa bicara.Sebab sikap dan

perbuatan itu sendiri sudah lebih dari bicara, upaya ini sejalan dengan ciri

kehidupan remaja antara lain cenderung untuk meniru, cenderung untuk

mencari idola, biasanya hal-hal yang menjadi kesukaannya untuk ditiru

adalah model pakaian dan perilaku-perilaku yang ditampilkan oleh tokoh -

tokoh yang pantas dijadikan sebagai idolanya.Oleh karena itu diharapkan

orang tua untuk tidak memberikan contoh yang tidak baik kepada anak-

anaknya mengingat bahwa orang tua adalah guru pertama bagi anaknya.

Hal senada juga diungkapkan oleh pak Muslimin selaku tokoh

masyarakat melalui wawancara pada tanggal 20 maret 2018 bahwa:

Page 68: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

58

Kenakalan remaja yang terjadi di Desa Paria terjadi karena sebagai orang tua sering kali memberikan contoh yang tidak baik kepada anak-anak.Apalagi orang tua hanya sibuk dengan urusan pekerjaan masing-masing.Orang tua biasa malas ke masjid shalat berjamaah jadi jangan salahkan anak-anak kalau mereka juga malas.Itu semua karena orang tua memberikan contoh yang tidak baik kepada anak remaja.77

Sebagai orang tua dan aparat desa harus menampilkan perilaku-

perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam kepada remaja yang ada di

sekitarnya.Orang tua memberi teladan kepada keluarga, guru kepada

murid, kepala kantor kepada bawahan, pimpinan kepada anak buahnya,

dan seterusnya.

Ungkapan sahabat Rasulullah, Ali bin abu Tholib yang artinya

"Lihatlah apa yang diucapkan jangan melihat siapa yang

mengucapkan".Ungkapan ini mengandung kebenaran, sebab tidak jarang

ucapan yang lahir dari orang yang tidak tergolong penting pun sering

mengandung mutiara kebenaran.Namun tidak secara keseluruhan

mengandung kebenaran karena umumnya apalagi remaja tidak hanya

mendengar tetapi harus didukung oleh bukti (kenyataan) dengan

perbuatan.

Dan perbuatan inilah yang sangat membawa pengaruh dalam

kehidupannya.Inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang lazim

disebut uswatun hasanah.

77

Muslimin (20 th), wawancara, Paria 20 Maret 2018

Page 69: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

59

5. MengunjungiRumah(silaturrahmi)

Upaya dakwah ini juga efektif di terapkan dalam rangka

mengembangkan maupun membina umat Islam.Metode dakwah ini di

lakukan olehpara da’i dari jamaah tabligh, sebagaimana yang pernah

datang ke Desa Paria.Merekamelakukan aktifitas dakwah dengan

mengunjungi rumah atau bersilaturahim langsung kepada warga Desa

Paria.Diantara kelebihanMetode Silaturahmi ini adalah:

a. Metode ini pada hakekatnya menyambung silaturahim dan dapat

meningkatkan tali persaudaraan antar ummat Islam yang sebelumnya

belum saling mengenal.

b. Silaturrahmi adalah kewajiban umat Islam, maka sekaligus untuk

menunaikan kewajiban.Cara yang seperti ini akan menambah

keakraban dan terjalin rasa kekeluargaan sehingga apabila telah

tersentuh dengan permasalahan agama apalagi yang menyangkut

akidah, pada diri remaja akan benar-benar tertanam persaudaraan

antara sesama mukmin.Selain melaksanakan aktifitas dakwah, juga

pada hakekatnya mengandalkan silaturrahmi dan menyambung tali

persaudaraan guna meminimalisir kenakalan remaja yang ada di Desa

Paria Kecamatan Duampanua kabupaten Pinrang.

Dengan adanya upaya dakwah mengunjungi rumah atau

bersilaturahim ini, sebagian warga termasuk remaja mulai tersentuh

hatinya dan menyadari perbuatan-perbuatan menyimpang yang pernah

mereka lakukan di waktu yang lalu melalui dakwah yang disampaikan.

Page 70: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

60

Sebagaimana pernyataan salah seorang remaja di Desa Paria yang

bernama Musa ia menyatakan:

Saya merasa senang dengan dakwah yang lembut dan santun yang disampaikan oleh jamaah tabligh.78

Namun ada juga sebagian warga atau remaja yang tidak senang

dengan datangnya da’i atau jamaah kerumahnya.Hal ini

disebabkanremaja belum saling mengenal sehingga mereka pun terkejut

dan takut atas kehadiran da’i tersebut.

78

Musa (35 th), wawancara, Paria 2April 2018

Page 71: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas, dapat penulis kemukakan beberapa

kesimpulansekaligus jawaban dari rumusan masalah yang sudah

dirumuskan sebelumnya, yaitu:

1. Problematika remaja yang terjadi di Desa Paria Kecamatan

Duampanua Kabupaten Pinrang yaitu, meninggalkan sholat 5

waktu, banyaknya remaja putri yang tidak menutup aurat atau tidak

memakai jilbab, minum minuman keras, pencurian, perkelahian.

2. Upaya Dakwah dalam mengatasi problematika remaja Desa Paria

Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang yaitu Melalui metode

Ceramah, Melalui Tanya Jawab, Melalui Diskusi, Melalui Dakwah

dengan Uswatun Hasanah atau Keteladanan, kunjungan kerumah

(silaturahim).

B. Saran

Adapun saran yang perlu penulis sampaikan guna

mengatasiproblematika remaja yang ada di Desa Paria Kecamatan

Duampanua Kabupaten Pinrang adalah:

1. Diharapkan kepada tokoh masyarakat Desa Paria untuk

Mengadakan kegiatan-kegiatan dan organisasi yang bersifat religi,

maupun yang lain sehingga remaja mampu menumbuh

61

Page 72: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

62

kembangkan kemampuan dan keterampilan pada dirinya yang

mengarah kepada hal-hal positif.

2. Sebagai seorang da’iagar selalu berusaha memberikan

pencerahan kepada para remaja agar mereka dapat meninggalkan

hal-hal yang buruk yang dapat meresahkan orang lain.

3. Sebagai orang tua, penting untuk memiliki peran sebagai tempat

curhat yang nyaman bagi anak-anak anda. Sehingga ketika anak

mengalami masalah, sebagai orang tua anda bisa membimbing

dan mendampingin anak.

4. Sebagai remaja harus pintar-pintarnya memilih lingkungan

pergaulan yang tepat dan baik sehingga tidak mudah untuk terjerat

dalam perilaku menyimpang. Selain itu sebagai orang tua

hendaknya memberikan arahan- arahan terhadap komunitas atau

pergaulan mana yang seharunya diikuti oleh remaja.

5. Remaja harus membentuk ketahanan diri sehingga tidak mudah

terpengaruhi oleh pengaruh-pengaruh buruk yang diberikan teman-

teman seumuran maupun sepergaulannya.

Page 73: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

63

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Agama RI, 2010. Bukhara Al-Quran Tajwid & Terjemah, Bandung: Syamil Quran.

Tri Rama K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Mitra Pelajar, tt. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

(P3B), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. VII edisi ke-2; Jakarta: Balai Pustaka.

Dennis, Mc. Quail, 1992.Teori Komunikasi Suatu Pengantar, Jakarta:

Erlangga Pratama. F. Drucker,Peter, 1986. Bagaimana Menjadi Eksekutip Yang Efektif,

Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. Yunus,Muhammad,1990. Kamus Arab Indonesia, Jakarta: Hidakarya. Fu’ad, Muhammad, Abd Al-Baqiy, 1981. Al-Mu’jam Al-Fahrasy Li Alfaadh

Al-Qur’an Al-Karim, Beirut: Dar Al-Fikr. K, Tri Rama Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Mitra Pelajar, tt. Kultsum, Umi,Mohammad Jauhar, 2016. Pengantar Psikologi Sosial, Cet.

II; Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Saputra,Wahidin, 2011. Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta: Raja Grofindo Persada. Munawir, Ahmad Warson, 1997. Kamus Al-Munawwir, Surabaya: Pustaka

Progresif. Bin Hulayyil,Fawwaz, Bin Rabah As-Suhaimi, 2013. Begini Seharusnya

Berdakwah, Cet. IV; Jakarta: Darul Haq. Ismail, Ilyas dan Prio Hotman, 2011. Filsafat Dakwah Rekayasa

Membangun Agama Dan Peradaban Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Ilaihi, Wahyu, 2013. Komunikasi Dakwah, Cet. II; Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset. El Ishaq, Ropingi, 2016. Pengantar Ilmu Dakwah, Malang: Madani.

Page 74: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

64

Nawawi,Imam.2010.Terjemah Matan Hadits Arbain, Cet: I; Sukoharjo:

Insan Kamil Solo. Damas, Taufiq, 2013. Al-Quran Tafsir Jalalain Per Kata, Jakarta: Suara

Agung Jakarta. Saputra, Wahidin, 1983. Pengantar Ilmu Dakwah, h. 47. lihat juga Asmuni

Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas. Munir, 2009. Metode Dakwah, Cet. III; Jakarta: Kencana Prenada Media Group Ali,Muhammad, dan Muhammad Asrori, 2004. Psikologi Remaja

Perkembangan Peserta Didik, Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara. Endswarsa, Suardi, 2003. Metodologi Penelitian Kebudayaan,

Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Kriyatono, Rahmat, 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi,dengan kata

pengantar oleh Burhan Bungin, Cet. IV; Jakarta: Kencana. Furchan, Arif, 2007. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Yogyakarta:

Pustaka pelajar. Sugiyono, 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D,Cet. VI; Bandung: Alfabeta. Achmadi, Abu, dan Narbuko Cholid, 2007. Metode Penelitian, Jakarta:

Bumi Aksara. Ruslan, Rosady, 2008. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi,

(Cet. VI; Jakarta: PT Raja Grafindo. Warsito, Hermawan,1992. Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta:

Kerjasana Apik dengan PT. Gramedia Pustaka Utama.

Page 75: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

RIWAYAT HIDUP

Amran, Parepare, 03 Oktober 1990, putra pertama dari

pasangan Masri Yunus dan Rosmina.Jenjang

pendidikan formal yang dilalui penulis adalah SD

Negeri 12Bajawali, Kec.Lariang Kab. PasangkayuProv.

Sulawesi Barat pada tahun 1996 dan lulus pada tahun

2002, SMP Negeri 1 Parepare Prov. Sulawesi Selatan

pada tahun 2002 dan lulus pada tahun 2005. SMA Negeri 1 Parepare Prov.

Sulawesi Selatan pada tahun 2005 dan lulus pada tahun 2008.Kemudian

melanjutkan pendidikan di Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi Diploma Dua lulus pada tahun 2016 dan di semester 4 Ma’had

Al-Birr penulis masuk di program studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar lulus pada tahun 2020.. Selama

mengikuti perkuliahan penulis juga ukut serta dalam rihla ramadhan setiap tahun

yang diadakan oleh AMCF.Adapun hobi dibidang olahraga yaitu sepak bola,

tennis meja, dan takraw. Dan prestasi yang pernah diraih yaitu juara 1 lomba

sepak takraw yang diadakan di Parepare

Page 76: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

LAMPIRAN

Page 77: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 78: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …
Page 79: EFEKTIFITAS DAKWAH DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA …