118
EFEKTIFITAS METODE DAKWAH MAUIDZOH HASANAH DALAM PEMBINAAN AKHLAK SANTRI AT-TAQWA PUTRA BEKASI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S. Sos.I) Oleh: Dedeh Mahmudah 104051001858 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M

Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

  • Upload
    lytuyen

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

EFEKTIFITAS METODE DAKWAH MAUIDZOH HASANAH DALAM

PEMBINAAN AKHLAK SANTRI AT-TAQWA PUTRA BEKASI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S. Sos.I)

Oleh:

Dedeh Mahmudah

104051001858

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/2008 M

Page 2: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

EFEKTIFITAS METODE DAKWAH MAUIDZOH HASANAH

DALAM PEMBINAAN AKHLAK SANTRI

AT-TAQWA PUTRA BEKASI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S. Sos.I)

Oleh:

Dedeh Mahmudah

NIM : 104051001858

Pembimbing,

Drs. HASANUDDIN, MA

NIP: 150270815

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/2008 M

Page 3: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 17 Juni 2008

Dedeh Mahmudah

Page 4: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

ABSTRAK

Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah

Dalam Pembinaan Akhlak Santri

Islam adalah agama dakwah. Artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah, bahkan maju

mundurnya ummat Islam sangat bergantungan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya. Dakwah dapat dilakukan dengan berbagai macam

cara, yaitu dengan dakwah bil-lisan dakwah bil-qalam dan dakwah bil-hal asalkan tujuannya sama, sehingga makna dakwah kepada Allah adalah mengajak dan

menyeru manusia untuk melaksanakan perintah Alah berupa iman kepada-Nya

dan seluruh ajaran para Rasul-Nya.

Untuk mengetahui apakah metode dakwah mauidzoh hasanah yang

diterapkan pondok pesantren At-Taqwa efektif terhadap pembentukan akhlak

santri? Untuk mengetahui bagaimana metode dakwah mauidzoh hasanah

diterapkan oleh Pondok Pesantren At-Taqwa Bekasi?

Dalam penelitian ini di harapkan dapat berguna secara akademis untuk

menambah pengetahuan dalam dunia dakwah mauidzoh hasanah dan sebagai

masukan untuk para aktivis dakwah.

Penulisan skripsi ini menggunakan teori efektifitas dan dakwah tujuannya

untuk melihat seberapa besar pengaruh metode dakwah mauidzoh hasanah dalam

pembinaan akhlak santri At-Taqwa Putra Bekasi

Teknik olah data yang digunakan peneliti yaitu dengan dokumentasi atau pengumpulan bahan dari buku, internet dan sebagainya. Selain itu observasi yang

didalamnya wawancara dengan nara sumber para mad’u peneliti pun menyebar angket yang berisi pertanyaan guna mengetahui seberapa besar pengaruh metode

dakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

pengalaman keagamaan para santri, seperti : Bersikap amanah, bijak, rasa syukur serta mempunyai budi pekerti yang baik.

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa metode dakwah mauidzoh

hasanah efektif dalam pembinaan akhlak santri di daerah Ujung Harapan Bahagia

Bekasi.

Page 5: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Wawancara dengan Drs. Mawardi MH. Mp.d

(Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah At-Taqwa Putra Bekasi)

Tempat : Kantor Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah

Tanggal : 16 Juni 2008

Pukul : 10. 00 WIB

Pertanyaan dan Jawaban

1. P : Apa yang melatar belakangi berdirinya Pondok Pesantren At-Taqwa

Putra Bekasi?

J : 1. Amanah yang harus dijalankan sebagai seorang ulama yang punya

tanggung jawab langsung kepada Allah

2. Keadaan masyarakat yang masih minim dengan pengetahuan Agama

3. Sebagai benteng pertahanan, sebab di pesantrenlah satu-satunya

tempat untuk mencetak kader-kader ulama yang mutafaqqih fiddin.

Jadi tiga hal inilah yang melatar belakangi berdirinya Pondok Pesantren

At-Taqwa Putra Bekasi.

2. P : Materi atau kitab Akhlak apa saja yang diajarkan di Pondok

Pesantren At- Taqwa Putra?

J : Materi atau kitab yang diajarkan pada Pondok Pesantren ada 4 yaitu:

� Ta’lim Muta’lim

� Nasaihul Ibad

� Risalatul Muawwanah

� Fathul Majid

Page 6: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

3. P : Media apa yang dipakai ketika proses belajar?

J : a. Alat-alat tulis manual

b. Alat Praga

c..Perangkat Lainnya seperti: Komputer, OHP, Laboratorium, Ruang

Perpustakaan dll.

4. P : Metode dakwah mauidzoh hasanah bagaimana yang diterapkan oleh

Pondok Pesantren At-Taqwa Putra?

J : 1. CBSA yaitu cara belajar siswa aktif yang dilaksanakan di ruang belajar

mereka masing-masing dengan bimbingan seorang guru.

2. Diskusi: seluruh santri diajarkan untuk berdiskusi dengan baik. yaitu

mencari solusi/ kebenaran dari permasalahan

3. Ceramah: metode ini dilakukan oleh segenap guru/ ustadz, seorang

guru memberikan penyampaian pesan dakwah terhadap santri,

penyampaian ini biasanya dilakukan diatas mimbar. Selain itu metode

ceramah ini kerap diikuti oleh seluruh santri dalam sebuah acara yang

bernama muhadhoroh

5. P : Kapan metode dakwah mauidzoh hasanah dilaksanakan?

J : Kapan saja bisa dilakukan bukan hanya di atas mimbar. mauidzoh hasanah

itu kan merupakan dakwah bil-lisan, artinya dakwah dapat dilakukan di

dalam kelas baik dengan cara belajar mengajar maupun diskusi

keagamaan. Dapat juga dilakukan diluar kelas dengan cara memberikan

nasihat yang baik kepada santri.

Page 7: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

KATA PENGANTAR

���ا� ���ا� ا� ��� Assalamu'alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya, selalu mendengarkan do’a hamba-Nya, serta tidak

pernah berhenti untuk membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas

akhir akademis sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda

Rosulullah SAW yang telah membawa ummatnya dari zaman kebodohan menuju

zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Syukur alhamdulillah dengan usaha maksimal dan tekad yang bulat serta

dorongan yang kuat dari berbagai pihak, akhirnya penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, selayaknyalah penulis ucapkan terima

kasih kepada:

1. Kedua orang tua yang sangat penulis cintai dan sayangi. Teruntuk ayahanda

H. Abdurrahman yang banyak memberikan ruang kedewasaan penulis untuk

selalu berfikir akan sesuatu hal, dan memberikan rasa optimis yang tinggi, dan

selalu mengajarkan untuk berbuat baik sesamanya. Ibunda Hj. Ilah Rosilah,

Sosok yang menawarkan kesabaran dalam hidup, bijak dalam bertindak, dan

selalu memahami penulis dalam keadaan apapun sejak kecil sampai saat ini.

Serta kakak dan adik-adikku tersayang, Husni, Cut Mutia, A.Rifa’i, Dewi

Page 8: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

sartika, Yuliana & Ricky Devis Sugiarto, yang selalu mendo’akan penulis

dan memotivasi penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA,

Penulis haturkan terima kasih atas segala tuntunanya dalam menunjukan

penulis akan keberhasilan ilmu pengetahuan.

3. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Bapak Dr. H. Murodi, MA., yang

telah mendidik penulis selama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semoga beliau mendapat pahala yang besar atas ilmu yang telah diberikannya

kepada penulis.

4. Drs Wahidin Saputra, MA. Sebagai Ketua Jurusan dan Ibu Umi Musyarofah,

MA., sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang telah

memberikan penulis masukan, dukungan, nasehat serta do’a.,

5. Dosen Pembimbing skripsi, Drs. Hasanuddin MA., tiada kata yang pantas

terucap selain terima kasih yang mendalam atas kesediaannya untuk

meluangkan waktu di tengah kesibukannya guna memberi masukan, diskusi

dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan batas

waktunya.

6. Kakanda Achmad Marsaidi S.Sos.I yang melimpahkan kasih sayang dan

do’anya. Mendampingi penulis dalam suka maupun duka mengorbankan

waktunya dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Mudah-

mudahan sukses selalu amiiiiien.

7. Bapak Drs. KH. Mawardi HM, M.Pd dan Stap Pengurus Pondok Pesantren

At-Taqwa yang telah rela meluangkan waktunya untuk memberikan suatu

Page 9: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

penjelasan mengenai data-data yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh penulis.

8. Para Santri At-Taqwa Putra yang telah rela meluangkan waktunya untuk

mengisi angket yang diberikan oleh penulis, sehingga penelitian dapat

berlangsung dengan lancar.

9. Teman-teman KPI D angkatan 2004 yang bersama-sama melewati samudera

dan rutinitas perkuliahan di kampus pembaharu ini, semoga persahabatan ini

akan terjalin selamanya. Serta kenangan manis KKN 2007 di Cianjur Ds.

Cilubang yang tak akan pernah terlupakan.

10. Teman-teman seluruh angkatan 2004 Fakultas Dakwah dan Komunikasi atas

segala dukungannya, tetep semangat ya….kawan-kawan HMI Komfakda,

KOHATI Ciputat, HIQMA, FKMA, JJF, LSI, Al-Adzkar….Semoga

Silaturrahmi ini semakin erat sampe kakek nenek.

Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Walaupun demikian, skripsi ini merupakan tanggung jawab

penulis.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Jakarta, 17 Juni 2008

Penulis.

Page 10: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ...................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 5

D. Metodologi Penelitian ........................................................... 6

E. Tinjauan Pustaka ................................................................... 10

F. Sistematika Penulisan ........................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORITIS TENTANG METODE DAKWAH

MAUIDZOH HASANAH DAN AKHLAK SANTRI

A. Metode Dakwah Mauidzhoh Hasanah .................................. 15

1. Pengertian Efektifitas ...................................................... 15

2. Pengertian Metode Dakwah ............................................ 17

3. Macam-Macam Metode Dakwah ..................................... 19

4. Pengertian Mauidzoh Hasanah ........................................ 23

5. Ruang Lingkup Mauidzoh Hasanah ................................. 25

B. Akhlak Santri ........................................................................ 35

1. Pengertian Akhlak Santri ................................................. 35

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akhlak Santri ............ 36

3. Cakupan Akhlak santri .................................................... 40

a. Akhlak terhadap Allah .............................................. 40

b. Akhlak terhadap manusia ......................................... 41

c. Akhlak terhadap lingkungan ..................................... 45

BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN

AT-TAQWA BEKASI

A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren At-Taqwa .................. 49

Page 11: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

B. Visi Dan Misi dan Tujuan Pondok Pesantren At-Taqwa ....... 53

C. Stuktur Organisasi Pondok Pesantren At-Taqwa .................. 55

D. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren At-Taqwa ................... 57

BAB IV EFEKTIFITAS MAUIDZOTULHASANAH PONDOK

PESANTREN AT-TAQWA TERHADAP PERILAKU

SANTRI

A. Implementasi Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah

1. Nasihat ............................................................................ 62

2. Tabsyir wa Tandzir ......................................................... 63

3. Wasiat ............................................................................. 64

4. Kisah .............................................................................. 65

B. Temuan dan Analisis ............................................................ 65

1. Identitas Responden ....................................................... 65

2. Pembahasan hasil penelitian ........................................... 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 85

B. Saran-saran ........................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 87

LAMPIRAN .............................................................................................. 90

Page 12: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Responden berdasarkan jenis kelamin ............................................ 66

Tabel 2 Responden berdasarkan umur ........................................................ 66 Tabel 3 Dakwah adalah mengajak manusia untuk mengerjarkan kebaikan

dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar mereka mandapat

kebahagiaan di dunia dan akhirat ................................................... 67 Tabel 4 Dakwah bisa dilakukan oleh siapa saja, tidak harus orang tua

atau pun guru/ustadz. ..................................................................... 67 Tabel 5 Syariat Islam menganjurkan kepada setiap umatnya untuk

berdakwah sesuai dengan kadar kemampunannya .......................... 68

Tabel 6 Dakwah bisa dilakukan dengan berbagai metode, tidak hanya

dilakukan di atas mimbar ............................................................... 68

Tabel 7 Mauidzoh hasanah adalah salah satu dakwah dengan cara

memberikan nasihat, bimbingan dan petuah yang baik ................... 69

Tabel 8 Mauidzoh hasanah adalah salah satu metode dakwah yang

dilakukan di berbagai pondok pesantren ........................................ 70

Tabel 9 Metode dakwah mauidzoh hasanah dapat dilakukan oleh siapa

saja ................................................................................................. 70

Tabel 10 Metode dakwah mauidzoh hasanah selain dapat memberikan

siraman rohani juga dapat memberikan wawasan terhadap santri .... 71

Tabel 11 Metode dakwah mauidzoh hasanah dapat mendorong santri

untuk merubah prilaku yang baik ................................................... 71 Tabel 12 Mauidzoh hasanah adalah metode dakwah yang efektif dalam

menyerukan ajaran agama di pondok pesantren ............................. 72 Tabel 13 Akhlak adalah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang

menimbulkan segala perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pikiran dan pertumbuhan .................................. 73

Tabel 14 Ajaran Islam menuju kepada satu tujuan, yakni menyempurnakan akhlak agar lebih baik di dalam kehidupan

sehari-hari ...................................................................................... 73

Tabel 15 Akhlak seseorang merupakan bawaan sejak lahir ........................... 74

Tabel 16 Akhlak dapat dibentuk melalui bimbingan orang tua, guru serta

tokoh-tokoh ................................................................................... 74

Tabel 17 Islam mengajarkan kepada umatnya agar berakhlak yang baik

sesama umatnya ............................................................................. 75

Tabel 18 Islam mengajarkan kepada umatnya agar berprilaku bijaksana

terhadap sesama muslim ................................................................ 76

Tabel 19 Islam mengajarkan kepada umatnya agar berprilaku amanah

terhadap sesama muslim ................................................................ 76

Tabel 20 Islam mengajarkan kepada umatnya agar berprilaku atau

berpandangan masa depan ............................................................. 77

Tabel 21 Islam mengajarkan kepada umatnya agar berakhlak mulia terhadap Allah ............................................................................... 77

Page 13: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Tabel 22 Islam pengajarkan kepada seluruh umatnya agar bersyukur

terhadap Allah atas nikmat yang diberikannya ................................ 78

Tabel 23 Islam mengajarkan kepada seluruh umatnya agar taat dan patuh

terhadap perintah Allah .................................................................. 78 Tabel 24 Islam mengajarkan kepada umatnya agar berakhlak baik terhadap

lingkungan ..................................................................................... 79 Tabel 25 Islam mengajarkan kepada umatnya agar berprilaku bijaksana

terhadap sesama muslim ................................................................ 80 Tabel 26 Islam mengajarkan kepada umatnya agar berprilaku amanah

terhadap sesama muslim ................................................................ 80 Tabel 27 Islam mengajarkan seluruh umatnya agar menjaga dan

memelihara lingkungan .................................................................. 81

Tabel 28 Setiap kerusakan terhadap lingkunagan manusia harus

mempertanggung jawabkannya ...................................................... 81

Tabel 29 Islam melarang umatnya agar tidak mencabut dan menebang

pohon sembarangan ....................................................................... 82

Tabel 30 Tidak ada sesuatu yang melebihi berat dalam timbangan (amal)

seorang mukmin pada hari kiamat, melebihi akhlak yang luhur ...... 83

Tabel 31 Seluruh umat Islam wajib mempertanggungjawabkan di akhirat

terhadap semua prilaku yang diperbuat di muka bumi .................... 83

Page 14: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama dakwah.1 Artinya agama yang selalu mendorong

pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah, bahkan maju

mundurnya ummat islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan

kegiatan dakwah yang dilakukannya.2 Karena itu al-Qur’an dalam menyebut

kegiatan dakwah dengan Ahsanu Qaula.3 Dengan kata lain bisa kita simpulkan

bahwa dakwah menepati posisi yang tinggi dan mulia dalam kemajuan agama

Islam.

Implikasi dari pernyataan Islam sebagai agama dakwah menuntut

ummatnya agar selalu menyampaikan dakwah, karena kegiatan ini merupakan

aktivitas yang tidak pernah usai selama kehidupan dunia masih berlangsung

dan akan terus melekat dalam situasi dan kondisi apapun bentuk dan

coraknya.

Dakwah dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, yaitu dengan

dakwah bil-lisan dakwah bil-qolam dan dakwah bil-hal asalkan tujuannya

sama, sehingga makna dakwah kepada Allah adalah mengajak dan menyeru

manusia untuk melaksanakan perintah Alah berupa iman kepada-Nya dan

seluruh ajaran para Rasul-Nya.4

1 M. Mansyur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, Jakarta: Al-Amin Press, 1997, h. 8

2 Didin Hafiduddin,, Dakwah Aktual, Jakarta : Gema Insani Press. Cet. 3, 1998 h. 76.

3 Surat fushilat: 33

4 Fawaaz bin Hulail Al Suhaimi, Usus Manhaj Salaf fi Dakwah Ila Allah, Jakarta : Gema

insani Press, 1999, h. 31

Page 15: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Dakwah bil-lisan yaitu ajakan atau seruan dengan menggunakan

ucapan, dakwah semacam ini sering kita lihat pada seseorang yang sering

ceramah ataupun berbicara dengan tujuan ke arah kebaikan. Dakwah bil-

qolam yaitu ajakan atau seruan dengan menggunakan pena yang dituliskan di

atas kertas dengan maksud tujuan yang positif, hal ini bisa kita lihat di

berbagai media cetak atau buku-buku islami, sedangkan dakwah bil-hal yaitu

ajakan atau seruan dengan tingkah laku kita, tentunya mengarah ke jalan Allah

SWT

Efektifitas Dakwah dengan segala kegiatannya yang akurat dapat

berjalan dengan efisien dan bahkan menjadi pendorong bagi perubahan umat

ke arah yang lebih baik, bila dikemas dengan cara dan metode yang tepat dan

sistematis.

Oleh karena itu untuk melakukan kegiatan berdakwah maka

diperlukan metode-metode yang representatif dengan menggunakan bahasa

yang lugas, menarik, bijaksana sehingga komunikasi menjadi menarik.

Dalam surat an-nahl ayat 125, allah berfirman:

������ ��� ������� ������ ���☺����������

�� !�#$�☺�%���& ���'()������

* +-�%�./�0�& 1234%���� 5��6 7()89&: � ;<� ��=��� �$>6 ?+@8&: 7�☺�� ;�(A 7�

B�:������� * �$>6�& ?+@8&: �CD�.�E8-☺�%���� FAG��

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang

siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih

Page 16: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. an-

nahl:125).

Dari ayat di atas dapat mengambil kesimpulan bahwa secara garis

besar metode-metode yang terdapat dalam al-Quran ada tiga, yaitu:

1. Al-hikmah.

2. Al-mau’idzoh al-hasanah.

3. Al-mujadalah bi-al-lati hiya ahsan

Dari ketiga metode di atas salah satunya yaitu metode dakwah bil-

lisan yaitu al-mau’idzoh al-hasanah. Al-mau’idzoh hasanah yang berarti tutur

kata yang baik, nasehat yang baik dan harus dapat dirasakan oleh sasaran

dakwah sebagai suatu bimbingan ajakan dan pengarahan penuh perhitungan.

Sarana dakwah mempunyai peranan dan kedudukan yang sama jika

dibandingkan dengan komponen atau unsur dakwah yang lainnya oleh karena

itu, pentingnya sarana dakwah sebagai salah satu unsur dakwah, maka sudah

seharusnya dalam proses dakwah, unsur dakwah tersebut harus digunakan dan

dimanfaatkan secara baik, tepat dan benar.

Pesantren atau Pondok Pesantren (biasanya juga disebut pondok saja)

adalah sekolah Islam berasrama (Islamic boarding school). Para pelajar

pesantren (disebut sebagai santri) belajar pada sekolah ini, sekaligus tinggal

pada asrama yang disediakan oleh pesantren. Dakwah yang berada di pondok

pesantren bukan hanya belajar mengajar semata, akan tetapi di dalamnya

terdapat berbagai macam metode dakwah, salah satunya yaitu dakwah dengan

menggunakan metode mauidzoh hasanah.

Page 17: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Mauidzoh al-Hasanah secara bahasa berarti nasehat, bimbingan,

pendidikan dan peringatan. Kata hasanah merupakan akronim dari kata

sayyi’ah (keburukan), hasanah berarti kebaikan atau baik.5

Mau’izatul hasanah wa mujahadah billati hiya ahsan.” Metode ini

biasa digunakan untuk tokoh-tokoh khusus (pemimpin), misalnya para bupati, adipati, para raja, maupun para tokoh-tokoh masyarakat setempat. Dasar

metode ini adalah QS An-Nahl (16): 125, yang artinya:

”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk”.

Orang muslim meyakini bahwa sesama muslim adalah saudara

seagamanya, mempunyai hak-hak dan etika-etika yang harus diterapkan

terhadapnya, kemudian ia melaksanakannya kepada saudara seagamanya,

karena ia berkeyakinan bahwa itu adalah ibadah kepada Allah SWT. Dan

sebagai upaya pendekatan kepadanya. Hak-hak dan etika-etika ini diwajibkan

Allah SWT kepada orang muslim agar ia mengerjakannya kepada saudara

seagamanya. Jadi, menunaikan hak-hak tersebut adalah bentuk ketaatan

kepada Allah SWT dan sebagai upaya pendekatan kepadanya tanpa diragukan

sedikit pun.

Diantara hak-hak dan etika-etika tersebut adalah sebagai berikut:

a. Berprilaku bijaksana terhadap saudara sesama muslim.

b. Berprilaku amanah terhadap saudara sesama muslim.

c. Berperilaku atau berpandangan masa depan.

5 Drs. H. Munzier Suparta, M.A, Metode Dakwah, Jakarta : Kencana, 2003, h. 17

Page 18: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Berdasarkan masalah diatas maka penulis berusaha membahas

mengenai :"Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam

pembinaan Akhlak Santri Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi".

Adapun pertimbangannya bahwa metode dakwah mauidzotul hasanah di

pondok pesantren sangat memberi pengaruh terhadap prilaku santri ke arah

yang positif.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas, Ada tiga metode dakwah yang

disebutkan dalam al-Qur’an, yaitu : Al-hikmah, Al-mauidzoh hasanah, Al-

mujadalah, dari ketiga metode ini tidak semua dikaji, peneliti hanya mengkaji

satu metode saja yaitu : Metode dakwah mauidzoh hasanah maka masalah

yang akan diteliti hanya dibatasai pada metode dakwah mauidzoh hasanah

dalam pembinaan akhlak santri Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi.

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka penulisan merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana metode dakwah mauidzoh hasanah yang diterapkan oleh

Pondok pesantren at-Taqwa Bekasi?

2. Apakah metode dakwah mauidzoh hasanah yang diterapkan pondok

pesantren at-Taqwa efektif terhadap pembentukan akhlak santri?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah :

Page 19: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

a. Untuk mengetahui apakah metode dakwah mauidzoh hasanah yang

diterapkan pondok pesantren at-Taqwa efektif terhadap pembentukan

akhlak santri?

b. Untuk mengetahui bagaimana metode dakwah mauidzoh hasanah

diterapkan oleh pondok pesantren at-Taqwa Bekasi?

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Manfaat Akademis

Dalam penelitian ini diharapkan dapat berguna secara akademis, yaitu

untuk menambah pengetahuan dalam dunia dakwah mauidzah hasanah

di Pondok Pesantren At-Taqwa Bekasi.

b. Kegunaan Praktis

Sebagai masukan untuk para aktifis Dakwah.

D. Metodelogi Penelitian

1. Model dan Desain Penelitian

Model penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karna

pendekatan kuantitatif dapat mengahasilkan data yang akurat setelah

setelah perhitungan yang tepat. Pendekatan kuantitatif merupakan salah

satu pendekatan dalam penelitian yang lebih ditekankan pada data yang

dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh.6

Penelitian Kuantitatif sifatnya objektif, sehingga kita dapat melihat

6 Syamsir Salam dan Jainal Arifin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), h. 36

Page 20: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

langsung sebuah keadaan. Sedangkan desain penelitian ini adalah survey

yaitu dengan mensurvey dan mengetahui efektifitas metode dakwah

mauidzoh hasanah dalam pembinaan akhlak santri At-Taqwa Putra

Bekasi.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Pondok

Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi. Adapun yang menjadi objek dalam

penelitian ini adalah Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah

Dalam Pembinaan Akhlak Santrinya.

3. Populasi dan Sample

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, untuk keperluan

penelitian diambil populasi dengan berpedoman pada pendapat Suharmini

Arikunto: “Apabila subjek kurang kurang dari 100 orang, lebih baik

diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 %

atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat

dari segi waktu, tenaga dan dana”.7 Dalam penelitian ini yang dijadikan

populasi adalah santri at-Taqwa bekasi yang berjumlah 1000 orang.

Sample adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara

tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang

dianggap bisa mewakili populasi.8 Dalam penelitian ini populasi 1000

7 Suharmini Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996),

h. 106 8 M. Iqbal Hasan, MM, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2002), h. 58

Page 21: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

orang, penulis mengambil sample 10 % dari populasi yang ada yaitu 100

orang.

4. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang objektif maka dalam penelitian

lapangan ini menggunakan teknik sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan pengajuan pertanyaan

secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada

informan, dan jawaban-jawaban informan, dicatat atau direkam

dengan alat perekam (tape recorder).9 Dalam penelitian ini, penulis

melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah Mts At-Taqwa Putra

Bekasi untuk memperoleh data mengenai Pondok Pesantren At-Taqwa

Putra Bekasi.

b. Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau

mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.10

Dalam penelitian ini, penulis menyebarkan angket kepada Para Santri

Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi.

c. Observasi

Observasi menurut Karl Weeick mendefinisikan observasi sebagai

“Pemilihan, Pengubahan, Pencatatan dan pengodean serangkaian

prilaku dan suasana yang berkenaan dengan Organisme in Situ, sesuai

9 Irawan Soehartono, Metodologi Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), cet. Ke-VI, h. 68 10 Ibid, h. 65

Page 22: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

dengan tujuan-tujuan empiris.11

Metode yang digunakan oleh penulis

dalam observasi yaitu partisipatoris, yakni dengan cara terlibat dalam

metode dakwah mauidzoh hasanah dalam pembinaan akhlak santri at-

Taqwa Bekasi.

d. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data mengenai hal-hal yang

akan diteliti dan juga berhubungan dengan objek penelitian. Dalam

penelitian ini penulis mengumpulkan data dari Buku, majalah, CD,

foto dan lain sebagainya.

5. Tehnik Pengumpulan Data

a. Editing yaitu mempelajari kembali berkas-berkas data yang telah

terkumpul, sehingga keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan dapat

dinyatakan, sehingga dapat disiapkan untuk proses selanjutnya.

b. Tabulating yaitu memudahkan jawaban-jawaban responden ke dalam

tabel kemudian dicari presentasenya untuk dianalisis.

c. Analisa dan interpretasi, yaitu membunyikan data kuantitatif dalam

bentuk verbal (kata-kata), sehingga persentase jadi bermakna.

d. Kesimpulan yaitu penulis memberikan kesimpulan dari hasil analisis

dan interpretasi data.

Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan rumus :

P = f x 100 %

N

P = besarnya persentase

11

Jalaluddin Rahmat, M. SC, Metodologi Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005), cet. Ke-XII, h. 83

Page 23: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = jumlah frekuensi

Kemudian dimasukan ke dalam tabel distribusi frekuensi relatif.12

Adapun pedoman penulisan skripsi ini penulis menggunakan buku

“Pedoman Penuliasan Skripsi, Tesis, Dan Disertasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.” 13

E. Tinjauan Pustaka

Dari penelitian awal ditemukan beberapa karya ilmiah baik dalam

bentuk buku maupun skripsi yang membahas objek yang hampir sama yaitu:

1. Buku Metode Dakwah berbicara secara umum tentang metode dakwah.

Menurut Al-Qur’an dalam surat an- Nahl:125

������ ��� ������� ������ ���☺����������

�� !�#$�☺�%���& ���'()������ * +-�%�./�0�& 1234%���� 5��6

7()89&: � ;<� ��=��� �$>6 ?+@8&: 7�☺�� ;�(A 7�

B�:������� * �$>6�& ?+@8&: �CD�.�E8-☺�%���� FAG��

Artinya : “Serulah manusia kepda jalan tuhanmu dengn hikmah dan pelajaran yang

baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu

dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dijalannya dan

Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (An-

Nahl : 125)

Dari ayat tersebut menunjukan bahwa metode dakwah itu meliputi tiga

12

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada,

2008), h. 43 13

Hamid Nasuhi dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi), (UIN

Jakarta: Ceqda, 2007), cet. Ke-2

Page 24: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

cakupan, yaitu :

a. Al-Hikmah

Sebagai metode dakwah, al-Hikmah diartikan bijaksana, akal budi

yang mulia, dada yang lapang, hati yang bersih, menarik perhatian orang

kepada agama atau Tuhan.

Al-Hikmah juga berarti pengetahuan yang dikembangkan dengan

tepat hingga menjadi sempurna. Menurut pendapat ini, al-hikmah

termanifestasikan ke dalam empat hal: Kecakapan manajerial,

kecermatan, kejernihan pikiran pikiran dan ketajaman pikiran.

b. Al-Mauidzoh Hasanah

Mauidzhoh hasanah dapatlah diartikan sebagai ungkapan yang

mengandung unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisah-kisah, berita

gembira, peringatan, pesan-pesan positif (wasiat) yang bisa dijadikan

pedoman dalam kehidupan agar mendapatkan keselamatan dunia akhirat.

c. Al-mujadalah Bi-al-Lati Hiya Ahsan

Al-mujadalah merupakan tukar pendapat yang dilakukan dua

belah pihak secara sinergis, yang tidak melahirkan permusuhan dengan

tujuan agar lawn menerima pendapat yang diajukan dengan memberikan

argumentasi dan bukti yang kuat.

2. Masykur Kadir

Judul Skripsi: Manajemen pondok pesantren Miftahuddin Oe-ekam dalam

kegitan dakwah dan sosial pada masyarakat.

Secara garis besar beriri tentang :Manajemen pondok pesantren, kegiatan

Page 25: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

dakwah dan sosial pada masyarakat dan tinjauan empiris manajemen

pondok pesantren Miftahuddin Oe-ekam.

3. Zubaedah

Judul Skripsi : Pondok Pesantren Sebagai lembaga dakwah (study kasus

pondok pesantren Nurul Huda Assuriyah Bojong Sari Sawangan Depok.

Secara garis besar berisi tentang : “Pesantren sebagai lembaga dakwah dan

analisis terhadap Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah sebagai

lembaga dakwah.

4. Syaiful Alawi

Judul Skripsi : Manajemen Strategi Pondok Pesantren At-Taqwa Putra

Bekasi dalam meningkatkan kualitas santri.

Secara garis besar berisi tentang : “Manajemen Strategi perumusan upaya

At-Taqwa lebih kepada kualitas santri dan evaluasi strategi.

5. Jojoh Nurendah

Judul Skripsi : Metode Dakwah Hj. Ijjah Sathari dalam pembinaan akhlak

santri bapenpori Babakan Caringin Cirebon.

Secara garis besar berisi tentang : Metode dakwah menurut Hj. Ijjah

Sathari dalam pembinan akhlak santri Bapenpori Babakan Caringin

Cirebon.

Sekilas judul-judul diatas memiliki kemiripan dengan penelitian ini tetapi

bila ditelusuri lebih jauh akan tampak perbedaanya yaitu:

1. Buku Metode Dakwah Bicara Secara Umum, mengenai ketiga metode

dakwah

Page 26: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

2. Masykur Kadir, meneliti tentang manajemen pondok pesantren

3. Zubbaedah, meneliti tentang pondok pesantrwen sebagai lembaga

dakwah

4. Syaiful Alawi, meneliti tentang Manajemen strategi pondok

pesanten

5. Jojoh Nurendah meneliti lebih melihat kepada metode dakwah menurut

Al-Qur’an yang diterapkan Hj. Ijjah Sathari.

Sementara penelitian ini lebih terfokus pada metode dakwah mauidzoh

hasanah yang diterapkan pada pondok pesantren At-Taqwa putra bekasi.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diuraikan

dalam penulisan ini, maka penulis membagi sistematika penyusunan ke

dalam lima bab. Masing-masing bab dibagi ke dalam sub-sub dengan

pewnulisan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, Meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian

dan Analisis data, Tinjauan Pustaka, serta sistematika penulisan.

BAB II : Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah dan Akhlak Santri

(Kerangka teori), Meliputi pengertian metode dakwah mauidzoh

hasnah, ruang lingkup mauidzoh hasanah, pengertian akhlak

santri, Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak

dan cakupan khlak santri.

Page 27: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

BAB III : Gambaran Umum Pondok Pesantren At-Taqwa Putri Bekasi,

Meliputi Sejarah Berdirinya pondok pesantren, visi dan misi,

Latar Belakang Berdirinya pondok pesantren, struktur organisasi

serta sistem pendidikan pondok pesantren .

BAB VI : Temuan Lapangan dan Analisis, Meliputi : Metode dakwah

mauidzoh hasanah pada pondok pesantren at-taqwa putra bekasi,

faktor pendorong dan penghambat dalam menjalankan kegiatan

metode dakwah mauidzoh hasanah, respon santri terhadap

kegiatan-kegiatan metode dakwah mauidzoh hasanah.

BAB V : Penutup, Meliputi kesimpulan dan saran-saran.

Page 28: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

BAB II

LANDASAN TEORITIS

TENTANG EFEKTIFITAS METODE DAKWAH MAUIDZOH

HASANAH DAN AKHLAK SANTRI

C. Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah

1. Pengertian Efektifitas

Kata efektivitas mempunyai beberapa arti. Dalam Kamus besar

bahasa Indonesia menyebutkan tiga arti efektifitas, arti pertama adalah

adanya suatu efek, akibatnya, pengaruhnya dan kesannya. Arti kedua

manjur atau mujarab dan arti ketiga dapat membawa hasil atau hasil guna.

Kata efektif juga diambil dari kata efek yang artinya akibat atau

pengaruh, dan kata efektif yang berarti adanya pengaruh atau akibat dari

sesuatu. Jadi efektivitas ialah keberpengaruhan atau keberhasilan setelah

melakukan sesuatu.14

Secara bahasa efektifitas diambil dari kata “efek” yang berarti

akibat atau pengaruh, sedangkan “efektif” berarti adanya pengaruh atau

adanya akibat serta penekanannya, jadi sesuatu. Jadi “efektifitas” berarti

keberpengaruhan atau keadaan berpengaruh (keberhasilan setelah

melakukan sesuatu)15

. Sedangkan menurut ensiklopedi umum, efektifitas

14

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B),

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1995), Cet. Ke-7, edisi ke-2, h. 250 15

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa (P3B),

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka

Depdikbud. 1995, cet. Ke-7, edisi 3, h. 250

Page 29: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

menunjukan taraf tercapainya turut usaha dikatakan efektif kalau usaha itu

mencapai tujuannya secara ideal ke efektifan adalah pencapaian prestasi

dari tujuan taraf efektifitas dinyatakan dengan ukuran yang agak pasti.16

Menurut John. M. Echols dan Hasan Shadily dalam kamus bahasa

Inggris-Indonesia secara etimologi efektivitas berasal dari kata efektif

yang artinya berhasil guna.17

The Oxford English Dictonary mengartikan efektivitas sebagai The

Quality of being effective. In various sebse. Efectivity the quality or state

being effective and power to be effective. Secara sederhana dapat diartikan

sebagai suatu kualitas yang menjadi efektif dalam berbagai hal atau

bidang. Efektifitas ialah status mutu menjadi efektif dan menggerakan

untuk bisa efektif.18

Dalam kamus umum bahasa Indonesia efektivitas merupakan

keterangan yang artinya ukuran hasil tugas atau keberhasilan dalam

pencapaian tujuan.19

Menurut Dennis Mc Quail efektivitas secara teori komunikasi

berasal dari kata efektif. Artinya terjadinya suatu perubahan atau tindakan,

sebagai akibat diterimanya suatu pesan. Dan perubahan terjadinya dalam

16

A. b. pridodgdo, Hasan Shadily, ensiklopedi umum, (yogyakarta: kanisius, 1990) cet

ke-8, h. 296 17

John. M. Echols dan Hasan Syadily, kamus inggris-indonesia, (Jakarta: PT Gramedia.

Pustaka Utama, 1990), Cet. Ke-8, h. 207 18

Eric Buckley, The Oxford English Dictionary, (Oxford: The Clarendom Press, 1978),

Vol. III, P. 49 19

Suharto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Surabaya: PT. Indah 1995), Cet. Ke-1, h.

742

Page 30: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

segi hubungan antara keduanya, yakni pesan yang diterima dan tindakan

tersebut.20

Peter. F. Drucker merupakan salah satu tokoh yang memberikan

perhatian besar terhadap efektivitas. Menurutnya bahwa efektivitas itu

dapat dan harus dipelajari secara sistematis, sebab ia bukanlah bentuk

sebuah keahlian yang lahir secara ilmiah. Efektifitas kerja dapat

diwujudkan melalui sebuah rangkaian kerja, latihan yang intens, terarah

dan sistematis, bekerja dengan cepat sehingga menghasilkan kreativitas.21

Efektivitas juga merupakan teknologi pekerja ilmu yang bersifat

khusus dalam sebuah organisasi untuk itu diperlukan kecakapan, kemauan

bekerja, dan yang terpenting bukan sekedar memastikan apakah suatu

pekerjan dan pelaksanaan tugasterselesaikan sebagaimana mestinya.

Kecakapan kerja dapat diukur dengan meningkatkan output dalam sektor

pekerjaan. Dan pengukuran kerja sesuai dengan maksud dan tujuan

merupakan faktor besar dalam membentuk lingkungan kerja yang mampu

melahirkan efektivitas secara keseluruhan.22

Menurut F.X. Suwarto, keefektifan berasal dari kata dasar efektif

yang artinya ada efek, pengaruh, akibat dan kesan seperti manjur, mujarab

dan mempan dan juga mempunyai arti dalam penggunaan metode atau

20

Dennis Mc. Quail, Teori Komunikasi Suatu Pengantar, (Jakarta : Erlangga Pratama,

1992), h. 281 21

Peter. F. Drucker, Bagaimana Menjadi Eksekutip Yang Efektif, (Jakarta: Pedoman Ilmu

Jaya, 1986), h. 5. 22 Ibid, h. 7

Page 31: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

cara, sarana atau alat dalam melaksanakan aktivitas sehingga berhasil guna

atau mencapai hasil yang optimal.23

Menurut Gibson, James L, Wancevich, John M, Donelly

Pengertian efektifitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan dengan

prestasi individu, kelompok dan organisasi. Makin dekat prestasi mereka

yang diharapkan atau prestasi yang standar. Maka akan makin efektif

dalam menilai mereka.24

Sementara itu efektifitas juga menunjukan taraf tercapainya tujuan.

Usaha dikatakan efektif kalau usaha itu mencapai tujuannya. Secara ideal

efektifitas dapat dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang agak pasti

misalnya: Usaha X, 60% dalam mencapai tujuan Y.25

Dari pengertian-pengertian efektivitas dapat disimpulkan menurut

beberapa sumber di atas, bahwa secara umum efektifitas diartikan sebagai

adanya suatu pengaruh, akibat, kesan. Efektifitas tidak hanya sekedar

memberi pengaruh atau pesan akan tetapi berkaitan juga dengan

keberhasilan tujuan, penetapan standar, profesionalitas, penetapan sasaran,

keberadaan program, materi, berkaitan dengan metode atau cara, sarana

atau fasilitas dan juga dapat memberikan pengaruh.

23

F. X. Suwarto. Prilaku Organisasi, (Yogyakarta, 1999), Cet. Ke-1 24

F.X. Suwarto, Enslikopedia Nasional, Jilid II, (CES-HAM), (Jakarta: Ictiar Baru Van

Hoeve, 1980), Jilid II, (CES-HAM), h..134 25

F.X. Suwarto, Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka, 1989),

Jilid V, E, FX, h. 12

Page 32: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

2. Pengertian Metode Dakwah

Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan yaitu “meta”

(melalui) dan “hodos” (jalan, cara).26 Dengan demikian kita dapat artikan

bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai

suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal dari

bahasa jerman methodica artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa

yunani metode berasal dari kata methodos artinya jalan yang dalam bahasa

arab disebut thariq.27

Apabila kita artikan secara bebas metode adalah cara

yang telah diatur dan melalui proses pemikiran untuk mencapai suatu

maksud.

Sarana dakwah sebagai salah satu komponen dakwah banyak

macamnya. Salah satu diantaranya adalah pondok pesantren. Pendidikan di

dalam pesantren bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang al-

Qur'an dan Sunnah Rasul, dengan mempelajari bahasa Arab dan kaidah-

kaidah tata bahasa bahasa Arab. Istilah Pondok sendiri berasal dari Bahasa

Arab (وق���, funduuq), sementara istilah Pesantren berasal dari kata pe-santri-

an.28

Sedangkan arti dakwah menurut pandangan beberapa pakar ilmuan

adalah sebagai berikut:

26

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi aksara, 1991), Cet. I, h. 61 27

Drs. H. Hasanudin, Hukum Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya), 1996, Cet. Ke-1, h.

35. 28 Google, Pondok Pesantren, 5 Maret 2008

Page 33: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

1. Pendapat Bakhial Khauli, dakwah adalah suatu proses Menghidupkan

suatu peraturan-peraturan Islam dengan maksud memindahkan umat

dari satu keadaan kepada keadaan lain.29

2. Pendapat Syekh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia untuk

mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka

berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar mereka

mandapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.30

Pendapat ini juga selaras

dengan pendapat al-Gazali.31

Bahwa amar ma’ruf nahi munkar adalah

inti gerakan dakwah dan penggerak dalam dinamika masyarakat Islam.

Dari pengertian di atas dapat diambil pengertian bahwa, metode

dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da’I

(komunikator) kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar

hikmah dan kasih sayang.32 Hal ini mengandung arti bahwa pendekatan

dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan human oriented

menempatkan penghargaan yang mulia atas diri manusia.

3. Macam-Macam Metode Dakwah

Allah SWT Berfirman dalam Q.S. An-nahl :125

������ ��� ������� ������ ���☺���������� �� !�#$�☺�%���&

���'()������ * +-�%�./�0�& 1234%���� 5��6 7()89&: � ;<�

��=��� �$>6 ?+@8&: 7�☺�� ;�(A 7�

29

Ghazali Darussalam, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, (Malaysia; Nur Niaga SDN. BHD. 1996), Cet. I, h. 5

30 Abdul Kadir Syaid Abd. Rauf, Dirasah Fid dakwah al-Islamiyah, (Kairo; Dar El-

Tiba’ah al-mahmadiyah, 1987), Cet. I, h. 10. 31

Beliau adalah seorang ulama besar, pemikir muslim zaman klasik, hidup sampai awal

abad ke-12, pendapatnya dalam kitabnya yang sangat terkenal yaitu Ihya Ulumuddin 32 Toto Tasmara, Kmunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pertama), Cet 1, 1997 h. 43.

Page 34: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

B�:������� * �$>6�& ?+@8&: �CD�.�E8-☺�%���� FAG��

Artinya : “Serulah manusia kepada jalan tuhanmu yang hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang

baik. Sesungguhnya tuhanmu dialah yang ledih mengetahui

tentang siapa yang tersesat di jalanya dan dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (an-

Nahl;125)

Dari Ayat tersebut menunjukan bahwa metode dakwah itu meliputi

tiga cakupan, yaitu:

1. Al-Hikmah

Kata “Hikmah” dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak 20 kali

baik dalam bentuk nakiroh maupun ma’rifat. Bentuk masdarnya adalah

“hukman” yang diartikan secara makna aslinya adalah mencegah dari

kedzoliman, dan jika dikaitkan dengan dakwah maka berarti

menghindari hal-hal yang kurang relevan dalam melaksanakan tugas

dakwah.

Menurut al- Ashma’i asal mula didirikan hukumah

(pemerintahan) ialah untuk mencegah manusia dari perbuatan dzalim.

Maka digunakan istilah Hikmatul Lijam, karena Lijam (cambuk atau

kekang kuda) itu digunakan untuk mencegah tindakan hewan.33

Al- Hikmah juga berarti tali kekang pada binatang sebagaimana

dijelaskan dalam kitab Misbahul Munir. Diartikan demikian karena tali

kekang itu membuat penunggang kudanya dapat mengendalikan

kudanya sehingga si penunggang kuda dapat mengaturnya baik baik

untuk perintah lari atau berhenti. Dari kiasan ini maka orang yang

33 Ibnu Mandzur, Lisanul Arab, 12/141

Page 35: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

memiliki hikmah berarti orang yang mempunyai kendali diri yang

dapat mencegah diri dari hal-hal yang kurang bernilai atau menurut

Ahmad bin munir al-Muqri’ al-fayumi berarti dapat mencegah dari

perbuatan yang hina.34

Orang yang mempunyai hikmah disebut al-hakim yaitu orang

yang memiliki pengetahuan yang paling utama dari segala sesuatu.

Kata hikmah juga sering dikaitkan dengan filsafat. Karna filsafat juga

mencari pengetahuan hakikat segala sesuatu.

Prof. DR. Toha Yahya Umar, M.A., mengartikan meletakan

sesuatu pada tempatnya dengan berfikir, berusaha menyusun dan

mengatur dengan cara sesuai keadaan zaman dengan tidak

bertentangan dengan larangan Tuhan.35

Sebagai metode dakwah, al-hikmah diartikan bijaksana, akal budi

yang mulia, dada yang lapang, hati yang bersih, menarik perhatian

orang kepada agama atau Tuhan.

Ibnu Qoyim berpendapat bahwa pengertian hikmah yang paling

tepat adalah seperti yang dikatakan oleh Mujahid dan Malik yang

mendefinisikan bahwa hikmah adalah pengetahuan tentang kebenaran

dan pengalamannya, ketepatan dalam perkataan dan pengalamannya.

Hal ini tidak bisa dicapai kecuali dengan memahami al-Qur’an,

mendalami syariat serta hakikat iman.36

34

Ahmad bin Muhammad al-Muqrib’al al-fayumi, al-Misbahul munir, h.120. 35

Hasanudin, Hukum Dakwah, (Jakarta, Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 35. 36 Ibnu Qoyyim, At-Tafsirul Qoyyim, h. 226.

Page 36: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Menurut Imam Abdullah bin Ahmad Mahmud An-Nasafi, arti

hikmah, yaitu dakwah dengan menggunakan perkataan yang benar dan

pasti, yaitu dalil yang menjelaskan kebenaran dan menghilangkan

keraguan.37

Dari beberapa pegertian di atas, dapat difahami bahwa al-hikmah

adalah merupakan kemampuan da’i dalam memilih,memilah dan

menyelaraskan teknik dakwah dengan kondisi objektif mad’u. Di

samping itu juga al-hikmah merupakan kemampuan da,I dalam

menjelaskan dokrin-dokrin Islam serta realitas yang ada dengan

argumentasi logis dan bahasa yang komunikatif. Oleh karena itu, al-

hikmah adalah sebagai sebuah sistem yang menyatukan antara

kemampuan teoritis dan praktis dalam dakwah.

2. Al-Mauidzoh Al-Hasanah

Terminologi mauidzoh hasanah dalam persfektif dakwah

sangat popular, bahkan dalam acara-acara seremonial keagamaan (baca

dakwah atau tablig) seperti maulid Nabi dan Isra’Mi’roj, istilah

mauidzoh hasanah mendapat porsi khusus dengan sebutan-sebutan

”acara yang ditunggu-tunggu” yang merupakan inti acara. Namun

demikian supaya tidak menjadi kesalahfahaman, maka akan dijelaskan

pengertian mauidzoh hasanah.

Secara bahasa, mauidzoh hasanah terdiri dari dua kata, mauidzoh

dan hasanah. Kata mauidzhoh berasal dari kata wa’adza-ya’idzu,

`37 Hasan Fadhullah, op. cit, h. 44.

Page 37: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

wa’dzan-idzatan yang berarti; Nasihat, bimbingan, pendidikan dan

peringatan.38

, sementara hasanah merupakan kebaikan dari sayyiah

yang artinya kebaikan lawannya kejelekan.

3. Al-Mujadalah Bi-Al-Lati Hiya Ahsan.

Dari segi etimologi (Bahasa) lafazh mujadalah terambil dari

kata “jadala” yang bermakna memintal, melilit. Apabila ditambahkan

alif pada huruf jim yang mengikuti wajan Faa’ala, “jaa dala” dapat

bermakna berdebat, dan “mujadalah” perdebatan.39

Kata “jadala” dapat bermakna menarik tali dan mengingatnya

guna menguatkan sesuatu. Orang yang berdebat bagaikan menarik

dengan ucapan untuk menyakinkan lawannya dengan menguatkan

pendapatnya melalui argumantasi yang disampaikan.40

Dari segi istilah (Terminologi) terdapat beberapa pengertian al-

Mujadalah (al-Hiwar) dari segi istilah. (al-Hiwar) berarti upaya tukar

pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya

suasana yang mengharuskan lahirnya permusuhan diantara

keduanya.41

. Sedangkan menurut Dr. Sayyid Muhammad Thantawi

38

Lois Ma’luf, Munjid fi al-Lugah wa A’lam (Beirut: Dar Fikr.1986) h. 907, Ibnu

Mandzur, Lisan al-Arab, Jilid VI (Beirud: Dar Fikr, 1990) h. 466. 39

Ahmad Warson al-Munawwir, Kamus Besar Bahasa Arab, (Jakarta: Pustaka Progresif,

1997), Cet. Ke-14, h.175. 40

Quraisy Shihab, Tafsir al-Misbah, Lentera Hati, 2000, Cet. Ke-1, h.553. 41

World Assembly of Muslim Youth (WAMY), Fii Ushulil Hiwar, M aktabah Wahbah

Cairo, mesir, diterjemahkan oleh Abdus Salam M. dan Muhil Dhafir, dengan judul terjemahan

“Etika Diskusi, Era Inter Media, 2001, Cet. Ke-2, h. 21.

Page 38: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

ialah, suatu upaya yang bertujuan untuk mengalahkan pendapat lawan

dengan cara menyajikan argumentasi dan bukti yang kuat.42

Dari pengertian di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa, al-

Mujadalah merupakan tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak

secara sinergis, yang tidak melahirkan permusuhan dengan tujuan agar

lawan menerima pendapat yang diajukan dengan memberikan

argumentasi dan bukti yang kuat.

B. Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah

Pengertian Mauidzoh hasanah

Terminologi mauidzoh hasanah dalam perspektif dakwah sangat

popular, bahkan dalam acara-acara seremonial keagamaan (baca dakwah atau

tablig) seperti maulid Nabi dan Isra’Mi’roj.

Secara bahasa, mauidzoh hasanah terdiri dari dua kata, mauidzoh dan

hasanah. Kata mauidzhoh berasal dari kata wa’adza-ya’idzu, wa’dzan-idzatan

yang berarti; Nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan.43

, sementara

hasanah merupakan kebaikan dari sayyiah yang artinya kebaikan lawannya

kejelekan.

Adapun pengertian secara istilah, ada beberapa pendapat antara lain:

Menurut Imam Abdullah bin Ahmad An-Nasafi yang dikutif oleh H.

Hasanuddin adalah sebagai berikut:

42

Sayyid. Muhammad Thantawi, Adab al-Hiwar Fil Islam, Dar al-Nahdhah, Mesir,

diterjemahkan oleh zuhaeri misrawi dan zamroni kamal. (jakarta: azan, 2001), cet. Ke-1. Pada kata

pengantar. 43

Lois Ma’luf, Munjid fi al-Lugah wa A’lam (Beirut: Dar Fikr.1986) h. 907, Ibnu

Mandzur, Lisan al-Arab, Jilid VI (Beirud: Dar Fikr, 1990) h. 466.

Page 39: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Al-Mauidzhoh Al-Hasanah adalah (perkataan-perkataan) yang tidak

tersembunyi bagi mereka, bahwa enkau memberikan nasihat dan

menghendaki manfaat kepada mereka atau dengan al-Qur’an.44

Menurut Abd. Hamid al-Bilali al-mauidzhah al-hasanah merupakan

salah satu manhaj (metode) dalam dakwah untuk mengajak kejalan Allah

dengan memberi nasihat atau bimbingan dengan lemah lembut agar mereka

mau berbuat baik.45

Mauidzhoh hasanah dapatlah diartikan sebagai ungkapan yang

mengandung unsure bimbingan, pendidikan, pengajaran, kosah-kisah, berita

gembira, peringatan, persan-pesan positif (wasiyat) yang bisa dijadikan

pedoman dalam kehidupan agar mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.

Dari beberapa definisi di atas, Mauidzhoh hasanah tersebut bisa

diklasifikasikan dalam beberapa bentuk:

a. Nasihat atau petuah.46

b. Bimbingan, pengajaran (pendidikan)47

c. Kisah-kisah

d. Kabar gembira dan peringatan (al-Basyir dan al-Nadzir)

44

Hasanuddin, SH., Hukum Dakwah (Jakarta: pedoman Ilmu Jaya, 1996) h. 37. 45

Abd. Hamid al-Bilali, Fiqh al-Dakwah FI ingkar al-Mungkar (Kuwait: Dar al-

Dakwah,1989) h. 260. 46

Nasihat bisaanya dilakukan oleh orang yang levelnya lebih tinggi kepada yang lebih

rendah, baik tingkatan umur, maupun pengaruh, misalnya nasihat orang tua kepada anaknya,

Perhatikan QS. Lukman:13 yang artinya: “dan ingatlah ketika luqman berkatakepada anaknya,

yaitu memberikan mauidzhoh (nasihat) kepadanya: hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mewmpersekutukan Allah adalah kedzaliman yang amat

besar”. 47

Mauidzhoh hasanah dalam bentuk bimbingan, pendidikan dan pengajaran iniseringkali

digunakan dalam bentuk kelembagaan (institusi) formal dan non formal, misalnya; mauidzhoh

Nabi kepada umatnya, guru kepada muridnya, Kyai kepada santrinya, mursyid kepada

pengikutnya, dll.

Page 40: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

e. Wasiat (pesan-pesan positif)

Menurut K. H. Mahfudz kata tersebut mengandung arti:

1. Didengar orang, lebih banyak lebih baik suara panggilannya.

2. Diturut orang, lebih banyak lebih baik maksud tujuannya sehingga

menjadi lebih besar kuantitas manusia yang kembali kejalan Tuhannya

yaitu jalan Allah SWT.

Sedangkan menurut pendapat Imam Abdullah bin Ahmad an-

Nasafi, kata tersebut mengandung arti al-Mauidzhoh al-hasanah adalah

(perkataan-perkataan) yang tidak tersembunyi bagi mereka, bahwa enkau

memberikan nasihat dan menghendaki manfaat kepada mereka atau

dengan al-Qur’an.

Jadi kalo kita telusuri kesimpulan dari mauidzhoh hasanah, akan

mengandung arti kata-kata yang masuk kedalam kalbu dengan penuh kasih

sayang dan ke dalam perasaan dengan penuh kelembutan; tidak

membongkar atau membeberkan kesalahan orang lain sebab kelemah

lembutan dalam menasehati seringkali dapat meluluhkan hati yang keras

dan menjinakan kalbu yang liar, dan lebih mudah melahirkan kebaikan

dari pada larangan dan ancaman.

4. Ruang Lingkup Mauidzoh Hasanah

Diantara ruang lingkup metode mauidzhoh hasanah ialah:

1) Nasihat

2) Tabsyir Wa Tandzir

3) Wasiat

Page 41: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

4) Kisah

1. Pengertian Nasihat

Kata nasihat berasal dari bahasa arab, dari kata kerja “Nashaha”

yang berarti khalasha yaitu murni dan bersih dari segala kotoran, juga

berarti “khata” yaitu penjahit. Dan dikatakan bahwa kta nasihat berasal

dari kata Nashaha arjulahu tsaubahu (Orang itu menjahit pakaianya)

apabila dia menjahitnya, maka mereka mengumpamakan perbuatan

penasehat yang selalu menginginkan kebaikan orang yang dinasehatinya

dengan jalan memperebaiki pakaiannya yang robek.

Sebagian ahli ilmu berkata nasihat adalah perhatian hati terhadap

yang dinasehati siapapun dia. Nasihat adalah saru cara dari al-mauidzhah

al-hasanah yang bertujuan mengingatkan bahwa segala perbuatan pasti ada

sangsi dan akibat. Al-Asfahani memberikan pemahaman terhadap term

tersebut dengan makna al-mauidzhoh merupakan tindakan mengingatkan

seseorang dengan baik dan lemah lembut agar dapat melunakan hatinya.

Dan apabila ditarik suatu pemahaman bahwa al-mauidzhoh hasanah

merupakan salah satu manhaj dalam dakwah untuk mengajak kejalan

Allah dengan cara menggunakan nasihat.

Secara terminology Nasihat adalah memerintah atau melarang atau

menganjurkan yang dibarengi dengan motivasi dan ancaman. Pengertian

nasihat dalam Kamus Bahasa Indonesia Balai Pustaka adalah memberikan

Page 42: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

petunjuk kepada jalan yang benar. Juga berarti mengatakan sesuatu yang

benar dengan cara melunakan hati. Nasihat harus berkesan dalam jiwa atau

mengikat jiwa dengan keoimanan dan petunjuk. Allah berfirman: (QS.

Annisa: 66).

#$ %�& �HI&: �JK#L�M⌧O #PR#S@�

�<&: *�T$>@M�V�� #P��()!WI&: &&: *�$0X�Y�� 7�Z P�O[X/�\�� �;Z $>@�> ] ^_� ���@ V #PaR�b�cZ * #$ %�& #PaR;d&: *�$>@�> ] ��Z �<$e!�$\ B�9�� �<V � % �'S#X�Y #PfgL h.⌧4&:�& �iEj���k F���

Artinya: “Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pengajaran

yang diberikan kepada mereka tentulah hal yang demikian itu

lebih baik bgi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka)”.

(QS.an-Nisa:66)

A. Nasihat Dalam Perspektif Al-Qur’an

Perintah saling menasehati ini dapat kita lihat pada beberapa ayat

al-Qur’an diantaranya:

Dalam Surah al-Ashr ayat 1-3

�SF�>�%���& FA� ;<�

Y7/()op5�� qr % sS8h�Y FG� ^_�

�CD�V4t�� *�$'�Z���

*�$>@�☺��& �p/� �@/uv%��

*�#$(w��$ �& �6x� �%����

*�#$(w��$ �& �S#%uv%����

F[�

“Demi masa sesungguhnya manusia itu dalam kerugian

kecuali orang-orang yang beriman yang mengerjakan amal soleh dan saling

menasehati tentang kesabaran”. (Q.S. al-Ashr ayat 1-3)

Dalam ayat ini ada dua hal yang diminta untuk diwasiatkan yaitu

al-haq dan as-shobru.

Page 43: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Al-haq dari segi bahasa berarti sesuatu yang mantap tidak berubah

apapun yang terjadi. Allah adalah al-haq karena tidak mengalami

perubahan. Nilai-nilai agma juga adalah al-haq. Seperti Nabi Mengatakan

: agama itu adalah nasihat. Allah SWT. Adalah al-haq, karena itu

sebagian para pakar tafsir, memahami kata al-haq dalam ayat ini dengan

arti yakni bahwa manusia hendaknya saling ingat mengingatkan tentang

keberadaan, kekuasaan, keesaan Allah serta sifat-sifat lain-Nya. Hal-hal

yang diwasiatkan dalam al-Qur’an antara lain adalah :

a) Pelaksanaan agama, bersatu padu, tidak bercerai berai.

b) Bertaqwa kepada-Nya. (Q.S. An-Nisa : 13)

c) Berbuat baik kepada orang tua, khususnya kepada ibu. (Q.S. Luqman : 1

d) Beberapa perincian ajaran agama seperti : pembagian harta warisan (Q.S.

An-Nisa : 11), Sholat dan zakat.

e) Sepuluh hal yang disebutkan dalam surah al-An’am ayat 151-153 yaitu :

1. Jangan mempersekutukan-Nya 2. Berbuat baik kepada ibu-bapak, 3.

Jangan membunuh anak, 4. Jangan mendekati zinah. 5 Jangan membunuh

kecuali dengan cara yang syah dan dibenarkan, 6. Jangan menyalah

gunakan harta anak yatim, 7-8. Menyempurnakan timbangan dan takaran,

9. Percakapan atau sikap hendaklah secara benar dan adil, 10. Memenuhi

perjanjian yang dikuatkan atas nama Allah.

2. Pengertian Tabsyir wa tandzir

Page 44: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Adapun tabsyir dalam istilah dakwah adalah penyampaian dakwah yang

berisi kabar-kabar yang menggembirakan bagi orang-orang yang mengikuti

dakwah.48

Di dalam al-Qur’an, kata tabsyir banyak disebutkan, menurut Muhammad

Abdul Baqi’ kata tabsyir atau mubasyir disebutkan selama 18 kali.49 Dari

sekian banyak tabsyir, semuanya diartikan dengan “kabar gembira atau berita

pahala”, hanya saja bentuk berita gembiranya beragam, antara lain kabar

gembira dengan syariat Islam, kabar gembira dengan datangnya Rasul, kabar

gembira tentang akan turunya al-Qur’an dan kabar gembira tentang syurga.

Dalam kontek dakwah, sesungguhnya bentuk kabar gembira tidak harus

menggunakan kata tabsyir, tetapi apa saja yang bisa membawa rasa gembira

bagi orang yang mendengarnya sehingga bisa dijadikan motivasi untuk

meningkatkan beribadah dan amal shaleh.

Kata tandzir atau indzar secara bahasa berasal dari kata na-dza-ra menurut

Ahmad bin faris adalah suatu kata yang menunjukan untuk penakutan

(takhwif)50.

Adapun tandzir menurut istilah dakwah adalah penyampaian

dakwah di mana isinya berupa peringatan terhadap manusia

tentang adanyakehidupan akhirat dengan segala konsekuensinya.51

48

Ali Mustafa Ya’kub, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, (Jakarta : Pustaka Firdaus,

1997), h. 50 49

Abdul Baqi’ Muhammad Fuad, al-mu;jam al-mufahras li alfadz al-Qur’an al-karim

(Cairo : Dar al-Kutub al-Misriyah) h. 120. 50

Ahmad bin Faris bin Zakaria, Mu’jam al maqayis fi al-lugah, (Beirut : Dar Fikr, 1994),

h. 1021 51

Ali Mustafaa Ya’kub, Sejarah dan Metoda Dakwah Nabi, (Jakarta : PT. Pustaka

Firdaus, 1997), h. 49

Page 45: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Menurut pemakalah tandzir adalah ungkapan yanga mengandung

unsur peringatan kepada orang yang tidak beriman atau kepada

orang yang melakukan perbuatan dosa atau hanya untuk tindakan

preventif agar tidak terjerumus pada perbuatan dosa dengan dengan

bentuk ancaman berupa siksaan di hari kiamat.

Di dalam al-Qur’an istilah tandzir biasanya dilawankan

dengan kata tabsyir (QS. AL-Baqarah : 19, al-Maidah : 19)

�&&: y@z�(v⌧O Y7�cZ

��t��☺))%�� �9��]

p/�{>@! 1.8���&

|#X���& �<$>@�>�- }

�3!c�>��/(w&: T�C

PRd� ~��� Y7�cZ

�x��$uv%�� ��⌧��

�P#$�☺�%�� � �t���&

�e���>� �CD[X�W/ ��%����

FA�� FA��

“Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan

kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi

peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungjawaban)

tewntang penghuni-penghuni neraka.

���6&�H/�\ 2@/�Eq��%�� 8. V

#P�O��tV�7 ��'�%$���

C�c���\ #P�� % ��

LJ�S�� ] Y7�cZ ����X%��

<&: *�$�%$! ��Z

��I��tV�7 O7�Z %SX��J� �_�&

%X\2��I * 8. ] P�O��tV�7

SX��J� ⌦X\2��I�& � �t���&

�� ����O :�1⌧� ⌦X\�. V

FA��

Page 46: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah dating kepada kamu Rasul

kami, menjelaskan (Syari’at Kami) kepadamu ketika terputus

(Pengiriman) rasul-rasul, agar kamu tidak ,mengatakan : “Tidak

dating kepad kami bauk seorang pembawa berita gembira maupun

seorang pemberi peringatan”. Sesumgguhnya telah dating

kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah

Maha Kuasa atas segala sesuatu.

3. Wasiat

Pengertian wasiat secara etimologi berasal dari bahasa arab,

terambil dari kata Washa-Washiya-Wasihiatan, yang berarti “pesan

penting berhubungan dengan sesuatu hal.52

Pendapat lain mengatakan kata wasiat terambil dari kata Washa-

Washiayyatan, yang berarti : berpesan kepada seseoang yang bermuatan

pesan moral.53

Secara terminology ada beberapa yang akan dikemukakan berikut ini :

- Wasiat : Sekumpulan kata-kata yang berupa peringatan, support dan

perbaikan”.54

.

- Wasiat : Pelajaran tentang amar ma’ruf nahi mungkar atau berisi

anjuran berbuat baik dan ancaman berbuat jahat.55

- Wasiat : Pesan kepada seseorang untuk melaksanakan sesuatu sesudah

orang berwasiat meninggal disampaikan kepada seseorang.56

- Wasiat : Ucapan yang mengandung perintah tentang sesuatu yang

bermanfaat dan mencakup kebaikan yang banyak.57

52

Lois Ma’luf, Kamus Munjid, Fi lughah Wa al-A’lam, (Beirut : Dar al- Masyriq, 1986),

h. 9091 53

Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-munawwir, (Yogyakarta : Pustaka Progresif,

1984), h.1563 54

Selin bin Ie’d al-Hilali, Min Washaya al-Salafi, (Edisi Indinesia), (Jakarta : Pustaka

Azzam, 1999), h. 14. 55

Madji al-Syayid Ibrahim, 50 Washiyyat min Washaya al-Rasulullah li al-Nisa’ (Edisi

Indonesia). (Semarang : Cahaya Indah, 1994), h. ix-x. 56

Dewan Redaksi, Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta : Ichtiar Baru Van Hoeve, 1990), h.

584

Page 47: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Berdasarkan definisi di atas maka wasiat dapat dibagi pada dua

katagori, yaitu : 1) Wasiat orang masih hidup kepada orang hidup, yaitu

berupa ucapan, pelajaran, arahan tentang sesuatu.58 2) Wasiat orang yang

telah meninggal (ketika menjelang ajalnya tiba) kepada orang masih hidup

berupa ucapan atau berupa harta benda atau warisan.

Oleh karena itu, pengertian wasiat dalam konteks dakwah adalah :

Ucapan berupa arahan.(taujih) kepada orang lain (mad’u) terhadap sesuatu

yang belum dan akan terjadi (amran sayaqa Mua’yan).

Materi Wasiat

Ketepatan memberikan materi wasiat juga tidak kalah pentingnya

untuk diperhatikan. Materi wasiat yang diberikan kepada objek dakwah

adalah materi wasiat berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadits, maka materi

wasiat dapat dikatagorikan sebagai berikut :

a. Materi secara umum

Materi secara umum adalah materi yang berupaya menggiring mad’u

menuju ketakwaan, yang pada giliranya mampu berorientasi hidup

bersih. Hal ini berdasarkan pada QS. : an-Nisa : 1 dan 131 dan al-

ahzab : 1.

b. Materi secara khusus

57

M. Qurais Shihab, Tafsir Al-Misbah, Jilid II, (Jakarta : Lentera Hati, 2000), h. 584 58

Abu Abdullah bin Furaihan al-Harits, Al-Ajwibah al-mufidat ‘an-al-asillah al-Manahij

al-jadidah, (Edisi Indinesia), (Surakarta : Yayasan Madinah, 1997), h. 31.

Page 48: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Materi secara khusus wasiat berdasarkan QS. Al-hasr : 3. Wasiat ini

menurut para musafir diperuntukan bagi umat masa lalu dan umat

masa sekarang.59 Diantara Materi wasiat itu adalah:

1. Larangan menyekutukan Allah

2. Berbuat baik kepada kedua orang tua

3. Larangan menghilangkan nyawa orang lain

4. Larangan berbuat keji baik terang-terangan maupun tersembunyi

5. Larangan menggunakan harta anak yatim dengan jalan yang tidak

benar

6. Perintah menepati janji

7. Perintah berkata dengan baik

8. Perintah bersabar

9. Perintah menegakkan kebenaran

10. Perintah saling menyayangi

Perlu diperhatikan dalam penyampaikan materi tersebut harus

menyentuh akal dan perasaan. Seorang da’i harus menggugah daya nalar

mad’u dan menggugah daya ingat untuk selalu berbuat kebaikan. Begitu

juga seorang da’i harus mampu menajamkan perasaan mad’u untuk selalu

istiqomah dalam menjalani perintah Allah.

4. Kisah

A. Pengertian Qashash

59 Zamkasyari, Tafsir al-Kasyaf (kairo: Dar al-fikr:t.th ), h. 77.

Page 49: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Secara epistimologis lafadz qashash merupakan bentuk jamak dari

kata Qishah, lafazh ini merupakan bentuk masdar dari dari kata qassa ya

qussu.60

Dari lafazh qashash berarti menceritakan 2. lafazh qashash

mengandung arti menelusuri/mengikuti jejak.

Makna qashash dalam sebagian besar ayat-ayat berartikan kisah

atau cerita,61

sedangkan ayat-ayat yang berbicara menggunakan lafazh

qashash ternyata juga muncul dalam konteks cerita atau kisah tentang nabi

musa as.

Secara terminologis qashash berarti :

1. Menurut Abdul Karim al-Khatib, kisah-kisah al-Qur’an adalah berita

al-Qur’an tentang umat terdahulu.62

2. Kisah-kisah dalam al-Qur’an yang menceritakan ihwal umat-umat

terdahulu dan nabi-nabi mereka serta peristiwa-peristiwa yang terjadi

pada masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang.63

B. Macam-macam kisah

Al- Qur’an bagi umat Islam merupakan petunjuk untuk orang-

orang yang bertakwa dan juga sebagai sebuah pedoman hidup, ajaran-

ajaran yang dikemukakan dalam berbagai bentuk seperti perintah, larangan

60

Ibnu Mandzur Lisanul Arab 12/148 61

DR. Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-teori pendidikan berdasarkan Al-qur’an,

(Jakarta : Rineka Cipta 1994, Cet II), H. 205. 62

Mustafa Muhammad Sulaiman, Al-Qishash fi al-Qur’an al-Karim, (Mesir: Mathbah

al- Amanah, 1994) h. 4. 63 Abdul DJalal H. A. Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), h. 296

Page 50: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

dan lain-lain dikemukakan secara langsung maupun tidak langsung.64

Bentuk ajaran langsung dapat dilihat dari ayat-ayat perintah atau larangan

sedang yang tidak langsung dapat dilihat dari besarnya bagian al-Qur’an

yang dikemukakan dalam bentuk kisah.65

Dalam bentuk kisah yang bermacam-macam maka para ahli

mewngklasifikasikan muatan kisah-kisah dalam al-Qur’an.

Manna Khalil al-Qatthan membagi kisah-kisah al-Qur’an ke dalam

tiga bentuk :

1. Kisah para nabi menyangkut dakwah mereka dan tahapan-tahapan

serta perkembangannya, mukjizat mereka, posisi para penentang,

akibat orang-orang yang percaya dan yang mendustakan mereka dan

lain-lain.

2. Kisah peristiwa-peristiwa masa lalu dan pribadi-pribadi yang tidak

diketahui secara pasti apakah mereka nabi atau bukan, misalnya kisah

Thalut vs jalut.

3. Kisah peristiwa yang terjadi pada zaman Rasulullah SAW. Seperti

perang badar, uhud khandak dan lain-lain.66

Dalam hal serupa dikemukakan oleh Abd. Djalil tentang pembagian

kisah sebagai berikut:

a. Qashash jika ditinjau dari segi waktu

64

M. Quraish Shihab, Secerca Cahaya Ilahi, (Jakarta: Mizan, 2000, Cet. I), h. 13 65

A. Hanafi MA, Segi-segi Kesusastraan Pada Kisah-kisah Al-Qur’an, (Jakarta :

Pustaka al-Husna 1984), h. 317 66

Mustafa Muhammad Sulaiman Al-Qishas fi al-Qur’an al-Karim (Mesir :Maktabah al-

Amanah, 1994), h. 21

Page 51: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Ditinjau dari segi waktu terjadinya peristiwa yang diceritakan

dalam al-Qur’an ada tiga macam :

� Kisah hal-hal gaib pada masa lalu, yaitu kisah yang

menceritakan kejadian-kejadian gaib yang sudah tidak bisa

ditangkap panca indra, dan terjadi dimasa lampau, seperti

kisah-kisah para nabi.67

� Kisah hal-hal yang gaib pada masa kini, yaitu kisah yang

menerangkan hal-hal yang gaib pada masa sekarang (meski

sudah ada sejak dahulu dan masih akan tetap ada sampai pada

masa yang akan datang), dan yang mengingkap rahasia orang-

orang munafik.68

� Kisah hal-hal yang gaib pada masa yang akan datang yang

belum pernah terjadi pada waktu turunya al-Qur’an, kemudian

peristiwa itu betul-betul terjadi.69

b. Qashash ditinjau dari segi materi

� Kisah para nabi, mukjizat mereka, fase-fase dakwah mereka

dan pemenang serta pengikut mereka.

� Kisah orang-orang yang belum tentu nabi dan kelompok-

kelompok manusia tertentu, seperti kisah Lukmanul Hakim,

Ashabul Kahfi dan lain-lain.

C. Akhlak Santri

67

Kisah Nabi Adam al-Baqarah : 30-39., Saleh, Luth, Musa : al-A’raf : 59-171. 68

Kisah-kisah ini mencakup kisah yang mewnceritakan tentang Allah dan segala sifat-

Nya (Surah al-Mu’minun : 91 dan al-Baqarah : 156) dan sebagainya. 69 Kisah kemenangan bangsa Romawi atas Persia (Surah Ar-rumm : 1-4).

Page 52: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

1. Pengertian Akhlak Santri

Secara etimologi akhlak adalah bentuk jamak dari “khuluq” yang

bermakna budipekerti, perangai, tingkah laku atau tabi’at.70

Istilah tersebut juga memiliki segi-segi persesuaian dengan istilah

“khuluq” sebagai masdar yang berkaitan dengan isim fa’ilnya yakni juga

berhubungan dengan isim maf’ulnya ”makhluqun” ditinjau dari vertikal

dan horizontal.71

Menurut Syekh Saleh Syadi, akhlak adalah agama, karena siapa-

siapa yang yang akan memberi bekal tentang akhlak berarti ia telah

memberi bekal dengan agama.

Menurut Baginda Rosulullah SAW.” Bahwa akhlaknya adalah al-

Qur’an. Sebagaimana Allah Berfirman dalam surah al-Qolam ayat 4 yang

artinya: ”Dan sesungguhnya kamu benar-benar budi pekerti yang Agung”.

(QS. Al-Qolam: 4).

Sedangkan menurut Zakiyah Dradjat. Akhlak adalah kelakuan yang

timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan,

dan kebisaaan yang menyatu bentuk satu kesatuan tindak akhlak yang

ditaati dalam kenyataan hidup sehingga dapat membedakan mana yang bik

dan mana yang buruk.72

70

Louis Ma’luf, al-Mnjid fial-lughah Waal-i’lam, (Beirut: Dar i-masyiriq, 1989), Cet.

Ke-28, h. 164 71

Sudarsino, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, (Jakrta: Bina Aksara, 1989), Cet.

Ke—I, h. 125

72

Zakiyah Dradjat, Pendidikan Islam dalam keluarga dan sekolah, (Jakarta: CV Ruhama,

1995), Cet. Ke-2, h.10.

Page 53: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Menurut Al-Ghazali dalam bukunya “Ihya Ulum Ad-Din”

mengatakan: “Akhlak ialah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang

menimbulkan segala perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa

memerlukan pikiran dan pertumbuhan”.73

Dan menurut Aris Ibrahim dalam bukunya “Al-Akhlaq”

merumuskan penertian akhlak sebagai berikut: Akhlak adalah kebisaaan

kehendak yang dibisaakan, yakni bahwa kehendak itu juga dibisakan akan

sesuatu, maka kebisaan itu disebut akhlak.74

Akan tetapi, pada dasarnya tidak ada perbedaan sama sekali antara

beberapa definisi yang dikemukakan di atas, bahwa akhlak diartikan

dengan penilaian baik atau buruknya terhadap perbuatan manusia. Dan

akhlak dan budi pekerti dsapat dikatakan sebagai kondisi-kondisi sifat

yang telah meresap dalam jiwa yag menjadi kepribadian. Apabila dari

kondisi ini menimbulkan. Perbuatan baik dan terpuji, maka ia akan

dinamakan budi pekerti yang mulia (akhlakul karimah), apabila dari

kondisi menimbulkan perbuatan buruk maka dinamakan budi pekerti yang

jahat dan tercela (akhlakul-karimah).

Sedangkan keutamaan akhlak yaitu didalam keseluruhan ajaran

Islam akhlak menepati kedudukan yang paling istimewa dan sangat

penting. Dan ini menjadi ciri utama bagi seorang muslim didalam

kehidupannya. Seperti keutamaan Nabi yang diutus untuk

menyempurnakan akhlak umatnya. Dimuka bumi ini sabda Rasulullah

73

Abu Hamid al-Ghazali, Ihya Ulum ad-Din, (Beirut: Daar al-Fikr, 1989), Jilid III, h.58. 74 Aris Ibrahim, al-Mu’jam al-Wasit, (mesir: Daarul Ma’arif, 1972), Cet. Ke-II, h. 202.

Page 54: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

dalam sebuah hadist yang artinya “Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak mulia”.75

Apabila mempelajari seluruh ajaran Islam, tentu akan memperoleh

hikmah. Hikamah yang terkandung didalamnya, dan akan mendapatkan

kesimpulan bahwa seluruh ajaran Islam menuju kepada satu tujuan, yakni

menyempurnakan akhlak agar lebih baik didalam kehidupan sehari-hari.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak

Menurut H.M Arifin dalam bukunya filsfat pendidikan Islam

berpendapat bahwa: “faktor yang mempengaruhi akhlak anak ada dua fisik

yang meliputi faktor dalam yaitu intelektual dalam hati (rohaniyah) yang

dibawa anak sejak lahir dan faktor dari luar adalah kedua orang tua

dirumah, guru disekolah serta tokoh-tokoh, serta kerja sama yang baik

antara tiga lembaga pendidikan tersebut. Maka aspek kognotif

(pengetahun) dan psikomotorik (pengalaman) ajaran yang diajarkan akan

terbentuk pada diri anak. Dan inilah yang selanjutnya dikenal dengan

istilah manusia seutuhnya.76

Menurut Abudin Nata, bahwa faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi pembentukan akhlak dapa khususnya dan pendidikan pada

umumnya, terdapat tiga aliran. Pertama aliran Nativisme, kedua

empirisme, dan ketiga konvergensi.

75

M. Ali Ustman, Hadist qudsi, (bandung: CV diponegoro. 1975), cet. Ke-20, h. 357 76

H. M. Arifin, filsafat pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet. Ke-IV, h.

60

Page 55: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

a. Menurut aliran Nativisme, bahwa faktor-faktor yang paling

mempengaruhi terhadap diri seseorang itu adalah faktor pembawaan

dari dalam, berupa kecenderungan, bakat, akal dan lain-lain. Jika

seseorang sejak lahir memiliki kecenderungan terhadap yang baik,

maka dengan sendirinya orang tersebut akan baik.

b. Aliran Empirisme, mengatakan faktor yang sangat berpengaruh

terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor luar, yakni

lingkungan sosial, meliputi pembinaan dan pendidikan. Jika

pendidikan dan pembinaan yang diberikan pada anak itui baik, maka

akan baiklah anak tersebut dan demikian juga sebaliknya.

c. Aliran konvergensi, mengatakan bahwa faktor yang berpengaruh

terhadap pembentukan akhlak yakni faktor internal yaitu pembawaan

si anak dan faktor dari luar yaitu pendidikan yang diadakan secara

khusus.77

Dari ketiga aliran diatas, dapat disimpulkan bahwa aliran Nativisme,

kurang memperhitungkan peranan pembinaan dan pendidikan, karena

cukup menyakini potensi batin yang ada dalam dirinya. Dan aliran

Empirisme tampak percaya terhadap peranan yang dilakukan oleh dunia

pendidikan dan pengajaran. Sedangkan aliran konvergensi tampak sesuai

dengan ajaran Islam dan dapat difahami dari ayat (QS. An-Nahl:16:78),

bahwasanya Allah SWT memberi petunjuk kepada umatnya yang

memiliki potensi untuk dididik dengan baik, yaitu penglihatan,

77 Abudin Nata, Op. Cip., h. 165

Page 56: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

pendengaran, dan hati sanubari, dengan ajaran-ajarannya dan

pendidikannya.

Perasaan akhlak atau budi pekerti sesungguhnya sudah dimiliki

pada manusia sejak lahir yang disebut dengan fitrah.

Ada beberapa fitrah yang dibawa oleh manusia ketika lahir didunia

ini yaitu:

a. Perasaan Agama

b. Perasaan Intelektual

c. Perasaan Akhlak

d. Perasaan Keindahan78

Pada dasarnya potensi akhlak yang dibawa oleh seorang anak itu

ada baik, namun tergantung, kepada orang tuanya di dalam memelihara

dan mendidik mereka menjadi orang yang berbudi pekerti luhur.

Sebagaimana dalam hadist Rosulullah SAW yang artinya “Setiap anak

dilahirkan atas fitrah, maka kedua ibu bapaknyalah yang menyahudikan

atau menasranikan memajusikannya.” (H.R. Muslim).79

Sedangkan menurut Rahmat Djatmika ada beberapa faktor yang

mempengaruhi seseorang dalam prilakunya berakhlak, yakni:

1. Faktor yang berasal dari dirinya sendiri, yakni:

- Instink dan akalnya - Keinginan-keinginan

- Adat - Hawa Nafsu

78

Aisya, Dachlan Dekadensi moral dan penanggulangannya. (Jakarta: Pusat dakwah

Islam Indonesia), h. 100 79

Mahyidin al-Nawawi, sahih muslim bi syarh al-Nawawi, (Kairo: al-Sya’btt), Jilid XVI,

h. 209

Page 57: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

- Kepercayaan - Hati Nurani

2. Faktor dari luar dirinya yang meliputi:

- Keturunan

- Lingkungan

- Keluarga

- Sekolah

- Pergaulan

- Dan Penguasa/ Pemimpin80

Semua faktor-faktor diatas, dapat membentuk dan mempengaruhi

nilai-nilai akhlak yang dimiliki seseorang. Yang kuat akan lebih banyak

memberi corak pada mentalnya. Misalnya antara faktor yang akan

mewarnai perasaan akhlak, dengan pendidikan dan pergaulan dan jika

berbeda caranya, maka yang lebih kuat membentuk akhlak yang baik itu

tidak mudah, maka diperlukan upaya yang maksimal.

3. CAKUPAN AKHLAK SANTRI

A. AKHLAK TERHADAP ALLAH SWT

Orang muslim melihat dalam dirinya nikmat-nikmat Allah SWT. Yang

tidak bisa dikalkulasikan sejak ia masih berupa sperma di perut ibunya hingga ia

menghadap Allah SWT Oleh karena itu, ia wajib bersyukur kepandanya atas

nikmat-nikmat tersebut dengan lisannya dengan mengujinya dan menyanjungnya,

karena dia berhak mendapatkan sanjungan dan ia wajib bersyukur dengan anggota

badannya dengan menggunakannya dalam ketaatan kepadanya. Ini etikanya

80

Rahmat Djatmika, Sistem Etika Islam, (Jakarta: pustaka. Panjimas, 1992), Cet. Ke-I, h.

73.

Page 58: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

terhadap Allah SWT, sebab tidaklah etis mengingkari nikmat, menentang

keutamaan pemberi nikmat, memungkiri nikmat-nikmat-Nya. Allah SWT

berfirman dalam surat An-Nahl: 18 dan 53, serta surat al-Baqoroh: 152

<� �& *�&�.> ��☺�>�I �t�� �_

t��6$ev���Z � ^�� 4t�� ⌦�$!W� %

�+��9�� FA�

“Dan sgala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila

kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepadanyalah kamu meminta tolong.”

Orang muslim mengakui bahwa Allah SWT. maha mengetahui kepadanya

dan terhadap seluruh kondisinya, kemudian hatinya penuh dengan ketakutan

kepada-Nya, dan mengagungkan-Nya. Ia malu bermaksiat kepada-Nya,

menentang-nya dan tidak taat kepada-Nya. Inilah etikanya terhadap Allah SWT,

sebab sangat tidak etis seorang hamba mempertontonkannya kemaksiatannya

kepada tuhannya atau mempersembahkan keburukan kepadanya, padahal dia

melihatnya dan menyaksikannya. Allah SWT berfirman dalam surat Nuh ayat 13-

14 dan surat an-Nahl ayat 19

�;Z #��� % �_ �<$0#X �t �K�� V�&

FA[� 8. V�& #��� @ � ����$8&:

FA�

“Mengapa kamu tidak takut akan kebesaran Allah? Dan sungguh, dia telah

menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan (kejadian).“

�t���& ?+@�>�\ ��Z ��&�Xq)>�

��Z�& ��$'�@�>> FA��

Page 59: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

“Dan Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu

lahirkan.”

Orang muslim berpendapat bahwa Allah Maha Kuasa atas dirinya dan

memegang ubun-ubunnya. Ia tidak mempunyai tempat melarikan diri atau tempat

menyelamatkan diri, kecuali kepada-Nya, kemudian ia lari menghadap kepada-

Nya, menjatuhkan diri di depan-Nya, menyerahkan seluruh persoalannya kepada-

Nya dan bertawakkal kepadanya. Inilah etikanya terhadap Tuhan dan pencipta-

Nya.

Sebab tidak etis kepada pihak yang tidak bisa memberikan perlindungan

bergantung kepada pihak yang tidak mempunyai kekuasaan dan menyerahkan diri

kepada pihak yang tidak mempunyai daya dan upaya. Allah SWT berfirman

dalam surat al-Hud ayat 56 dan surat az-Zariyat ayat 50 serta surat al-Mai’dah

ayat 23

��#$ /�\�& *�&X�W��M���

#P��=��� u+>+ *�T$�$> �9�� %�

��q�#X\ ��t��☺))%�� P!���@��

�K����8.�cZ #P!���[��\�& �J�$>V

��� #P����$>V �_�& *�#$4%�$�E

����Z[X�->� F�G�

“Tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) melainkan dialah yang memegang

ubun-ubunnya (menguasainya)”

;<� (8��� ������ �.\�.�� %

FAG�

Page 60: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

“Sungguh, adzab tuhanmu sangat keras.”

Orang muslim melihat kepadanya Allah SWT. Ketika ia bermaksiat dan

tidak taat kepadanya. Ia merasa seolah-olah ancaman Allah SWT. Telah mengenai

dirinya, siksaannya telah terjadi padanya, dan hikumannya telah turun kepadanya.

Ia juga menlihat kepadan Allah SWT. Telah mengenai dirinya, siksanya telah

terjadi padanya, dan hukumannya telah turun kepadanya. Ia juga melihat kepada

Allah SWT ketika ia taat dan mengikuti syariatnya. Ia merasa solah-olah dia telah

memberikan janji-nya kepadanya dan pakaian keridhaan telah dikenakan

kepadanya, kemudian berbaik sangka kepadanya, sebab tidak etis seseorang

berlaku buruk terhadap Allah SWT, kemudian ia bermaksiat dan tidak taat

kepadanya, serta berpendapat bahwa Allah SWT. Tidak melihat dirinya dan tidak

mengukumnya atas pelanggarannya, padahal Allah SWT berfirman dalam surat

al-Fussilat ayat 22-23.

��Z�& +M'�O �<&S���E)� <&:

�.�R8��\ #P����@�� #���>�W⌧ 

�_�& #P�OX/(v#�&: �_�&

#P�O�$>@0 7q�/ %�& +M¡JK

;<&: 4t�� �_ ?+@�>�\ �'SX�¢⌧O

�h☺�cZ �<$>@�☺�> FGG�

#����% ~�& £���¤K ��V4t��

+E¡�' #������X��

#���¥��#�&: PE ��8w&� ] Y7�cZ

Y7\�Sqh/ \���� FG[�

Page 61: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

“Bahkan kamu mengira Allah tidak mengetahui banyak tentang apa yang kamu

lakukan.dan itulah dugaanmu yang kamu sangkakan terhadap tuhanmu,(dugaan

itu)telah membinasakan kamu,sehingga jadilah kamu termasuk orana yang rugi.”

Juga tidak etis oleh Allah SWT kalau seseorang bertakwa kepadanya dan

taat kepadanya, kemudian ia berprasangka bagwa dia tidak mengganjarnya karena

amal perbuatannya yang baik, tidak menerima ketaatan dan ibadahnya, padahal

Allah SWT berfirman dalam surat an-Nur ayat 52

7�Z�& ¦§��\ 4t�� ¨: t$����&

(�\ }�& 4t�� �9� =E�\�&

��©H/ %�&�� ] P>6

�<&£��t�⌧W�%�� F�G�

“Dan barang siapa taat kepada Allah dan rasulnya serta takut kepada Allah dan

bertakwa kepadanya, mereka itulah oran yang mendapat kemenangan.”

Kesimpulannya, bahwa rasa syukur orang muslim kepada Allah SWT atas

nikmat-nikmat-Nya, rasa malunya kepada-nya jika ia cenderung bermaksiat

kepada-Nya, bertaubat dengan benar, bertawakkal kepada-Nya, mengharapkan

rahmat-Nya, takut akan siksa-Nya, berbaik sangka bahwa Allah SWT. Pasti

menepati janji-Nya, dan berbaik sangka bahwa Allah SWT pasti melaksanakan

ancaman-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya

adalah etikanya kepada Allah SWT. Semakin ia konsisten dengan etika tersebut

dan menjaganya, derajatnya semakin tinggi, kedudukannya melangit, dan

kemuliaannya agung sehingga ia berhak mendapatkan perlindungannya,

pemeliharaanya, kucuran rahmatnya dan sasaran nikatnya.

Page 62: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Inilah puncak keinginan orang muslim dan yang diidam-idamkan

sepanjang hidup.

Ya Allah, berilah kami perlindungan-Mu. Jangan haramkan kami atas

pemeliharaan-mu. Jadikan kami orang-orang yang bertakwa disisi-Mu. Ya Allah,

wahai tuhan alam semesta Alam.

B. AKHLAK TERHADAP SESAMA MUSLIM DAN SESAMA MANUSIA

Orang muslim meyakini bahwa sesama muslim adalah saudara

seagamanya, mempunyai hak-hak dan etika-etika yang harus diterpkan

terhadapnya, kemudian ia melaksanakannya kepada saudara seagamanya, karena

ia berkeyakinan bahwa itu adalah ibadah kepada Allah SWT. Dan sebagai upaya

pendekatan kepadanya. Hak-hak dan etika-etika ini diwajibkan Allah SWT

kepada orang muslim agar ia mengerjakannya kepada saudara seagamanyal. Jadi,

menunaikan hak-hak tersebut adalah bentuk ketaata kepada Allah SWT dan

sebagai upaya pendekatan kepadanya tanpa diragukan sedikit pun.

Diantara hak-hak dan etika-etika tersebut adalah sebagai berikut:

d. Berprilaku bijaksaa terhadap saudara sesama muslim.

e. Berprilaku amanah terhadap saudara sesama muslim.

f. Berperilaku atau berpandangan masa depan.

Bijaksana

Inti atau kata dasar dari kata bijaksana adalah “bijak”, bijak berarti adil,

berimbang , tidak memihak atau tidak berat sebelah. Pengertian bijaksaa adalah

sikap atau perilaku yang adil, berimbang, tidak memihak, dan tidak berat sebelah,

Page 63: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

bila dilakukan dalam ucapan maka sikap atau perilaku yang timbul adalah lemah

lembut, santun, tidak keras dan tidak kasar. Orang muslim, baik yang menjabat

sebagi pegawai negeri sipil (PNS), tni atau masyarakat biasa, dituntut dapat

berlaku bijaksana terhadap sesama muslim.

Sikap atau tindakan bijaksana dalam menyelesaikan sebuah permasalahan

apa pun bentuknya merupakan sebuah kemestia yang harus dilakukan oleh

seorang muslim, tidak terkecuali itu pelajar, orang tua, guru, dan lain sebagainya.

Kata-kata yang bijak, santun dan menyenangkan dalam mengajak kepada tindakan

kearah kebaikan pun perlu dilakukan. Bijaksana sebagi suatu bentuk tindakan

terpuji ini dilakukan agar dapat mencapai suatu tujuan yang diinginkan berjalan

sebagaimana mestinya. Allah berfirman dalam surat al-Imran ayat 159

��☺�� ] ���☺89�� Y7�cZ �t�� (p'�%

#P- % * #$ %�& (pK�O �ª! ] ⌧«��@⌧�

2@]@ �%�� *�$��⌧WIb_ 87�Z

���%#$�9 * �8�� ] #PaR�b�

#X�W��E����& #Pf9L

#P>6#�&�⌧4�& �C ¬#­M��� *

� ~�® ] (p�ZY¯� #�4O�$�E ] �

�t�� � ;<� 4t�� j@���}

�Cx���°O�$�E☺�%�� FA���

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap

mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka

menjaukan diri dari sekitarmu. Karena itu maarkanlah mereka dan mohonkanlah

ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan

itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakAllah

kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakkal.”

Amanah

Page 64: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Amanah adalah salah satu sifat Rasulullah SAW. Yang harus kita

pedomani dan direalisasikan atau diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pegertian amanah dalam hal ini adalah sikap atau perilaku yang dapat menjaga

kepercayaan, apa pun bentuk kepercayaan itu.

Sikap pandang yang amanah sebagai bentuk perwujudan seorang muslim

dalam merefleksikan kemampuannya mengelola dan mengendalikan dirinya, baik

pribadi atau dalam kelompoknya (organisasi, yayasan, instansi pemerintah, dan

lain-lain) juga di lingkungan sekitarnya (keluatga dan masyarakat).

Bentuk atau wadah apa pun yang berisi sekumpulan manusia secara

homogen atau heterogen bila dikelola dengan amanah maka hasil yang tercapai

dibandingkan dengan yang dikelola tidak dengan amanah tentu berbeda. Bila

sebuah organisasi, organisasi siswa intra sekolah (OSIS) misalnya, tidak

dilaksanakan amanah dalam memanagenya maka akan terjadi penyelewengan,

penyalahgunaan wewenang, dan lain sebagainya, sekalipun dalam skala kecil.

Aspirasi, gagasan, ide-ide dari siswa tidak akan tersalurkan dengan optimal bila

pengurus atau orang-orang yang memimpin tidak amanah atau tidak bisa

dipercaya. Allah berfirman dalam surat an-Nisa ayat 58

“Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak

menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia

hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang

memberi pengajaran kepadau. Sungguh Allah maha mendengar, maha melihat.”

3. Berpandangan Masa Depan (Futuristic)

Page 65: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Futuristic adalah sifat seseorang yang berpandangan dan berfikir untuk

menuju masa depan yang gemilang atau sukses. Sesorang yang memiliki sifat

futuristic biasanya selalu berfikir, merencanakan sesuatu dengan penuh optimis,

dinamis dan kreatif serta tidak mudah putus asa. Orang yang memiliki sifat

demikian, pada umumnya mempunyai cita-cita yang tinggi dan penuh semangat

dalam menatap masa depan.

Dalam pepatah arab menyatakan “gantungkanlah cita-citamu setinggi

bintang di langit, walau kakimu menginjak bumi”. Dan Allah berfirman dalam

surat al-Anbiya ayat 88 dan surat al-Hajj ayat 56

“Maka kami kabulkan doanya dan kami selamatkan dia dari kedudukan. Dan

demikianlah kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.”

“Kekuasaan pada hari itu ada pada Allah, dia memberi keputusan di antara

mereka. Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan berada

dalam surga-surga yang penuh kenikmatan.”

c. Akhlak Terhadap Lingkungan

Yang dimaksud lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang berada di sekitar

manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa.

Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan Al-Quran terhadap lingkungan

bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya

interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam.

Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, serta pembimbingan,

Page 66: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaannya. Dalam pandangan akhlak

Islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau

memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberi kesempatan

kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya. Ini berarti manusia

dituntut untuk mampu menghormati proses-proses yang sedang berjalan, dan

terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan

manusia bertanggung jawab, sehingga ia tidak melakukan perusakan, bahkan

dengan kata lain, "Setiap perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai

perusakan pada diri manusia sendiri." Binatang, tumbuhan, dan benda-benda tak

bernyawa semuanya diciptakan oleh Allah Swt. dan menjadi milik-Nya, serta

semua memiliki ketergantungan kepada-Nya. Keyakinan ini mengantarkan sang

Muslim untuk menyadari bahwa semuanya adalah "umat" Tuhan yang harus

diperlakukan secara wajar dan baik. Karena itu dalam Al-Quran surat Al-An'am

(6): 38 ditegaskan bahwa binatang melata dan burung-burung pun adalah

umat seperti manusia juga, sehingga semuanya --seperti ditulis Al-Qurthubi

(W. 671 H) di dalam tafsirnya-- "Tidak boleh diperlakukan secara aniaya."

Jangankan dalam masa damai, dalam saat peperangan pun terdapat petunjuk Al-

Quran yang melarang melakukan penganiayaan. Jangankan terhadap manusia

dan binatang, bahkan mencabut atau menebang pepohonan pun terlarang,

kecuali kalau terpaksa, tetapi itu pun harus seizin Allah, dalam arti harus

sejalan dengan tujuan-tujuan penciptaan dan demi kemaslahatan terbesar.

Apa saja yang kamu tebang dari pohon (kurma) atau kamu biarkan tumbuh,

berdiri di atas pokoknya, maka itu semua adalah atas izin Allah ... (QS Al-Hasyr

Page 67: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

[59]: 5). Bahwa semuanya adalah milik Allah, mengantarkan manusia kepada

kesadaran bahwa apa pun yang berada di dalam genggaman tangannya,

tidak lain kecuali amanat yang harus dipertanggungjawabkan. "Setiap

jengkal tanah yang terhampar di bumi, setiap angin sepoi yang berhembus di

udara, dan setiap tetes hujan yang tercurah dari langit akan dimintakan

pertanggungjawaban manusia menyangkut pemeliharaan dan

pemanfaatannya", demikian kandungan penjelasan Nabi Saw. tentang firman-

Nya dalam Al-Quran surat At-Takatsur (102): 8 yang berbunyi, "Kamu

sekalian pasti akan diminta untuk mempertanggungjawabkan nikmat (yang

kamu peroleh)." Dengan demikian bukan saja dituntut agar tidak alpa dan

angkuh terhadap sumber daya yang dimilikinya, melainkan juga dituntut untuk

memperhatikan apa yang sebenarnya dikehendaki oleh pemilik (Tuhan)

menyangkut apa yang berada di sekitar manusia. Kami tidak menciptakan langit

dan bumi serta yang berada di antara keduanya, kecuali dengan (tujuan) yang hak

dan pada waktu yang ditentukan (QS Al-Ahqaf [46]: 3). Pernyataan Tuhan ini

mengundang seluruh manusia untuk tidak hanya memikirkan kepentingan diri

sendiri, kelompok, atau bangsa, dan jenisnya saja, melainkan juga harus berpikir

dan bersikap demi kemaslahatan semua pihak. Ia tidak boleh bersikap

sebagai penakluk alam atau berlaku sewenang-wenang terhadapnya. Memang,

istilah penaklukan alam tidak dikenal dalam ajaran Islam. Istilah itu muncul dari

pandangan mitos Yunani yang beranggapan bahwa benda-benda alam

merupakan dewa-dewa yang memusuhi manusia sehingga harus ditaklukkan.Yang

menundukkan alam menurut Al-Quran adalah Allah. Manusia tidak sedikit pun

Page 68: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

mempunyai kemampuan kecuali berkat kemampuan yang dianugerahkan Tuhan

kepadanya. Mahasuci Allah yang menjadikan (binatang) ini mudah bagi kami,

sedangkan kami sendiri tidak mempunyai kemampuan untuk itu (QS Az-Zukhruf

[43]: 13) Jika demikian, manusia tidak mencari kemenangan, tetapi

keselarasan dengan alam. Keduanya tunduk kepada Allah, sehingga mereka

harus dapat bersahabat. Al-Quran menekankan agar umat Islam meneladani Nabi

Muhammad Saw. yang membawa rahmat untuk seluruh alam (segala sesuatu).

Untuk menyebarkan rahmat itu, Nabi Muhammad Saw. Bahkan memberi

nama semua yang menjadi milik pribadinya, sekalipun benda-benda itu tak

bernyawa. "Nama" memberikan kesan adanya kepribadian, sedangkan kesan itu

mengantarkan kepada kesadaran untuk bersahabat dengan pemilik nama. Sebelum

Eropa mengenal Organisasi Pencinta Binatang Nabi Muhammad Saw. telah

mengajarkan, Bertaqwalah kepada Allah dalam perlakuanmu terhadap binatang,

kendarailah, dan beri makanlah dengan baik. Di samping prinsip kekhalifahan

yang disebutkan di atas, masih ada lagi prinsip taskhir, yang berarti penundukan.

Namun dapat juga berarti "perendahan". Firman Allah yang menggunakan akar

kata itu dalam Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 11 adalah Janganlah ada satu kaum

yang merendahkan kaum yang lain. Dan Dia (Allah) menundukkan untuk kamu;

semua yang ada di langit dan di bumi semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya (QS

Al-Jatsiyah [45]: 13). Ini berarti bahwa alam raya telah ditundukkan Allah

untuk manusia. Manusia dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Namun

pada saat yang sama, manusia tidak boleh tunduk dan merendahkan diri

kepada segala sesuatu yang telah direndahkan Allah untuknya, berapa pun harga

Page 69: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

benda-benda itu. Ia tidak boleh diperbudak oleh benda-benda itu. Ia tidak

boleh diperbudak oleh benda-benda sehingga mengorbankan kepentingannya

sendiri. Manusia dalam hal ini dituntut untuk selalu mengingat-ingat, bahwa ia

boleh meraih apa pun asalkan yang diraihnya serta cara meraihnya tidak

mengorbankan kepentingannya di akhirat kelak. Akhirnya kita dapat mengakhiri

uraian ini dengan menyatakan bahwa keberagamaan seseorang diukur dari

akhlaknya. Nabi bersabda, Agama adalah hubungan interaksi yang baik. Beliau

juga bersabda: Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (amal)

seorang mukmin pada hari kiamat, melebihi akhlak yang luhur (Diriwayatkan oleh

At-Tirmidzi).

Page 70: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

BAB III

GAMBARAN UMUM

PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

E. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren At-Taqwa81

.

Berawal dari sebuah kampung di Ujung Utara Bekasi yang bernama Ujung

Malang sebagai cikal bakal Ujung Harapan sebagai daerah yang sejuk dan damai.

Keramahtamahan masyarakatnya sangat terlihat jelas dari kehidupan sehari-hari

penduduknya. Diantara sekian banyak yang hidup di kampung tersebut terdapat

sebuah keluarga yang sangat harmonis, rukun dan taat beragama. Dari keluarga

inilah lahir seorang anak yang kelak akan menjadi seorang tokoh karismatik

seorang ulama yang sekalipun tokoh pejuang kemerdekaan Noer Alie namanya,

seorang anak yang memiliki tekad kuat untuk menciptakan kampung Ujung

Malang menjadi Kampung Surga.

KH Noer Alie dilahirkan pada tgl 15 juni 1913, dan merupakan anak ke 4

dari pasangan H. Anwar bin H. Layu dengan Hj. Maimunah binti Tarbin. Noer

Alie kecil tumbuh dan berkembang layaknya anak-anak lain umumnya. Sejak

kecil ia sudah memiliki kelebihan-kelebihan dibanding anak lain seusianya, sejak

kecil ia sudah gemar belajar ilmu-ilmu agama dan pada usianya yang ke-7 sekitar

tahun 1921 ia belajar pada guru H. Ma’sum di Ujung Malang dan pada tahun

1923-1929 ia belajar kepada KH. Mughni, dari KH. Mughni inilah ia mengenal

KH. Marzuki di daerah Cipinang Jak-Tim dan belajar kepada beliau pada tahun

81 CD Video, Company Profile Pondok Pesantren At-Taqwa Putra, 2006

Page 71: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

1929-1933. Di tempat inilah Noer Alie mengenal sejumlah teman yang kelak

menjadi ulama terkenal di bilangan Jabotabek diantaranya adalah: Abdullah

Syafi’i, Abdurrahman Sabri, Mukhtar Thabrani, Hasbiallah.

Bakat kepemimpinan Noer Alie memang sudah menonjol sejak kecil, dia

tidak mau berada di belakang, saat bermain sehingga dalam setiap kesempatan ia

senantiasa menjadi pemimpin. Noer Alie muda sangat haus dengan ilmu

pengetahuan khususnya ilmu agama. merasa tidak puas dengan ilmu yang

dimilikinya ia pun rela meninggalkan kedua orang tuanya dan kampung

halamannya untuk melanjutkan belajar ke Makkatul Mukarromah dan berguru

kepada Syekh Al-Maliki, Syekh Umar Hamdan dan Syekh Muhammad Amin Al-

Kuthbi, pada tahun 1933 selain itu ia juga ia belajar kepada Syekh Abdul Jalil

yang mengajarkan ilmu politik kepadanya dan Syekh Ibnu Arabi yang

mengajarkan hadist serta Ulumul Qur’an.

Setelah cukup lama ia mereguk ilmu di tanah kelahiran Nabi Muhammad

SAW, Noer Alie kembali ke kampung halaman tahun 1940. Kemudian ia

membuka pengajian di masjid di samping rumahnya. Pada April 1940 ia naik

pelaminan dengan Siti Rohmah putri guru Mughni yang tak lain dan tak bukan

guru mengajinya di Ujung Malang. tak lama kemudian Bala Tentara Jepang

masuk ke Indonesia kebijakan politik yang baru ini adalah merangkul umat Islam

karena mereka melihat bahwa umat Islam merupakan mayoritas tanah kelahiran

Kegiatan pesantren sempat terhenti waktu api revolusi berkobar, namun

usai perang melawan Belanda pesantren ini didirikan kembali dengan nama

Sekolah Rakyat Islam (SRI), pada masa itu penanganan sehari-hari SRI Ujung

Page 72: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Malang dilakukan Oleh KH. Mughni, KH. Ya’kub Gani, Muhidin Anwar, H.

Marsad, H. Abdul Somad Murdani, KH. Junaidi, dan Rohiman.

Dalam waktu dua tahun SRI Ujung Malang tak mampu menampung

jumlah murid yang terus membengkak, maka para pengurus SRI Ujung Malang

memindahkan tempat belajar dari rumah KH. Ya’kub Gani ke mesjid, yang

sekarang menjadi masjid Al-Baqiatussolihat. Pada tahun 1952 para alumni SRI

inilah yang kelak menjadi cikal bakal tenaga pengajar di At-Taqwa. Seperti KH.

Tajudin, KH. Marzuki, KH. Ahmad Rosyidi HS, dan KH. Ma’ali Syamsudin.

Tetapi pada tahun berikutnya SRI tidak aktif lagi dan sebagai gantinya, KH. Noer

Alie mendirikan organisasi sosial P3I (Pembangunan Pemeliharaan dan

Pertolongan Islam) Ujung Malang.

P3I Islam ini didirikan oleh para tokoh masyarakat Ujung Malang yang

diketuai oleh KH. Noer Alie dan dibantu oleh KH. Mahmud Ma’sum, H. Marzuki

Anwar, H. Mahbub Ma’an, Guru M. Zen Mughni, Zaelani As’ari, H. M. Hasan

Latif dan H. Romli Gudang yang pada tahun 1956 berstatus Yayasan. tak

ketinggalan KH. Noer Alie pun memerintahkan KH. Abdurrahman untuk

mendirikan pesantren bahagia di Kampung Dua Ratus. Selanjutnya yang

mendirikan Madrasah Tsanawiyah atau Mts dan persiapan sekolah madrasah

menengah atau SPMM At-Taqwa, sedangkan untuk mendirikan putri pada tahun

1964 didirikannya Madrasah AL-Baqiatussalihat.

Pondok Pesantren At-Taqwa pusat puteri yang didirikan oleh

Almaghfurlah KH. Noer Alie pada tahun 1964 berjalan cukup menggembirakan

cita-cita pendirinya.

Page 73: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Bermula dengan nama Madrasah Al-Baqiyatusshalihat kemudian pada

tahun 1986 dirubah namanya menjadi Pondok Pesantren At-Taqwa Pusat Putri

sejalan dengan perubahan nama Yayasan Pembangunan, Pemeliharaan dan

Pertolongan Islam (Yayasan P.3) menjadi Yayasan At-Taqwa dengan akte Notaris

Soedirdja, SH di Bekasi No l. 16/17 Desember-1986

Sesuai cita-cita pendidikan Pondok Pesantren At-Taqwa Pusat Putri yaitu

“membentuk insan sholihah dan muslihah yang mampu menegakkan ajaran Islam

dalam aspek kehidupannya, insan yang berzikir dan berfikir, serta membentuk

muslimah yang cerdas, benar, terampil dan berdisiplin tinggi dengan ajaran Islam”

maka para santri perlu dibekali pendidikan formal yang lebih lengkap dan dibantu

lembaga-lembaga penujang yang mengisi kegiatan santri selama 24 jam tinggal di

pondok. Serta dilengkapi dengan tata tertib dasar santri yang dapat dijadikan

pedoman dalam kehidupan mereka selama mukim.

Pada tahun 1986 terjadi perubahan Yayasan dari P3I Islam menjadi

Yayasan At-Taqwa, dan kemudian KH. Noer Alie melimpahkan bangku

kepemimpinan Yayasan At-Taqwa ini kepada anaknya yakni KH. Muhammad

Amin Noer, MA. Namun beliau masih tetap mengajar sambil memberikan

bimbingan.

KH. Noer Alie berpulang ke rahmatullah pada tanggal 5 mei 1991 M.

Bertepatan pada tanggal 25 Rajab 1412 H, dengan meninggalkan beberapa orang

anak diantaranya:

1. Hj. Faridah Noer

2. Hj. Sholihah Noer BA.

Page 74: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

3. KH. Muhammad Amin Noer, MA.

4. Hj. Atiqoh Noer, MA.

5. Hj. Ulfah Noer, S.Ag

6. KH. Nurul Anwar, Lc

7. Hj. Wardah Noer, Lc

8. Hj. Aisyah Noer

9. Hj. Abidah Noer, Lc.

10. Hj. Mahmudah Noer, Lc.

F. Visi Dan Misi Pondok dan Tujuan Pesantren At-Taqwa82

.

VISI:

Berilmu amaliah, beramal ilmiah dengan landasan Al-Quran dan Sunah

Rasul SAW yang diformulasikan dalam kalimat ikhlas, berdzikir, berfikir

dan beramal.

MISI:

Membentuk insan shalihah yang mampu menegakkan ajaran Islam dalam

aspek kehidupannya, menjadi insan yang berfikir dan berdzikir serta mampu

menerima dan memberi nasehat, tidak otoriter dan tidak pula rendah diri.

a. Cerdas, memiliki kecerdasan untuk memahami dan menerima Islam

secara kaffah dan mempunyai kesanggupan menggali ilmu dengan

ikhlas.

82 Ibid

Page 75: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

b. Benar, memiliki aqidah yang benar, ibadah yang baik dan memiliki

akhlaqul karimah.

c. Terampil, memiliki kemampuan membaktikan ilmunya di tengah

masyarakat.

d. Disiplin, memiliki kedisiplinan yang tinggi untuk mengatur waktu dan

kehidupannya.

Tujuan:

1. Menjadikan insan yang bertaqwa kepada Allah SWT beramal shaleh,

berbudi luhur, dan bekerja di dunia dengan baik dan menuai pahala di

akhirat kelak.

2. Membantu pemerintah dalam upaya mencerdaskan bangsa.

3. Mendidik siswa agar ber-akhlak al-karimah dan berilmu pengetahuan.

4. Mempersiapkan siswa agar bisa dan mampu hidup di tengah-tengah

masyarakat.

5. Mempersiapkan siswa agar agar bisa melanjutkan studi keperguruan

tinggi, baik dalam maupun luar negeri.

6. Mengembangkan minat dan bakat siswa dalam berbagai bidang: tahsinul

qiro’ah, al-qur’an, tahfidz al-qur’an dan al-hadist, qiro’ah al-kutub,

tahfidz alfiyah, pidato tiga bahasa, drama, organisasi, olah raga dan lain-

lain.

Page 76: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

G. Struktur Organisasi Pondok Pesantren At-Taqwa83

.

I. BADAN PENDIRI

Ketua : KH. Noer Alie (Alm)

digantikan oleh KH. Nurul Anwar, Lc.

Anggota : KH. Muhammad Ma’sum (Alm)

digantikan oleh KH. A. Tajuddin AM.

H. Mahbub Ma’an (Alm)

digantikan oleh H. M. Sa’duddin HM.

KH. M. Amin Noer, MA.

Hj. Atiqoh Noer, MA.

II. BADAN PENASEHAT : H. Martono Marjono S.H

III. BADAN PENGURUS

Ketua : KH. M. Amin Noer, MA.

Wakil Ketua : KH. Nurul Anwar, Lc.

Sekretaris I : H. Abd. Jabar, MA.

Sekretaris II : H. A. Dzaelani RM.

Bendahara : H. Abd. Somad Murdani

IV. BAGIAN-BAGIAN

A. PERGURUAN

Ketua : KH. M. Amin Noer, MA.

Sekretaris : H. Abd. Rozak RM.

Kasi TK : H. Ahmad Nahrowi RM.

83 Agenda Persatuan Pelajar At-Taqwa (Perguruan At-Taqwa 2007-2008). hal 17-18

Page 77: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Kasi MI : H. A. Mughni HS.

Kasi MtsA. & SLTP : H. M. Rosyidi HS

Penilik TK : Zainal Abidin

Penilik MI : H. Ahbab Ahfas

H. Marhun Ali

Penilik MTs & SLTP : H. A. Nahrowi HN.

B. DEWAN MASJID

Ketua : KH. M. Amin Noer, MA.

Wakil Ketua I : KH. Ahmad Rosyidi

Wakil Ketua II : H. M. Rosyidi HS.

Sekretaris : H. Abd Rozak RM.

Bendahara : Ali Anwar Shomad

C. BAGIAN WAKAF

Ketua : H. M. Basri Thabrani

Anggota : H. M. Mukhtar Murikh

M. Ali Anwar Shomad

H. Madhusin HM.

H. Yusuf Maya

D. BAGIAN PENGEMBANGAN

Ketua : H. A. Djabar Madjid, MA.

H. Kamaludin AM, MA.

Anggota-anggota : H. Ubaidillah Khair, BA.

Drs. H Muhalie Tabranie

Page 78: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

H. Syamsul Falah, SE.

E. LITBANG

Ketua : H. A. Djabar Madjid, MA.

H. Kamaludin AM. MA.

Anggota-Anggota : H. Ubaidillah Khair, BA.

Drs. H. Muhalie Tabranie

H. Syamsul Falah, SE.

F. DARUL AYTAM

Ketua : Hj. Sholihah Noer, BA.

Wakil Ketua : Hj. Khofifah HA.

Sekretaris : Hj. Alamiyah HM.

Bendahara : Hj. Atiqoh H. Sa’duddin

H. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren At-Taqwa84

.

1. Kyai/Ustdz/Guru: berjumlah 70 orang

2. Santri At-Taqwa putra berjumlah 1000 orang

Mts : 700

MA : 300

Para Santri berasal dari: Bekasi, Karawang, Cikarang, Tambun, Banten,

NTT, NTB, Kal-Sel, Bandung, Tangerang, Jambi.

3. Materi atau Kitab Akhlak yang diajarkan

� Taklim Muta’alim

� Riyadul Madabina

84 Ibid.

Page 79: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

� Fathul Qorib Mujib

� Fathul Majid

4. Media yang dipakai ketika proses belajar

± Labolaturium

± OHP

± Alat peraga

± Komputer

5. Metode pengajaran

Pengajian dasar di rumah-rumah, di langgar dan di masjid diberikan

secara individual. Seorang murid mendatangi seorang guru yang akan

membacakan beberapa baris Al-Quran atau kitab-kitab bahasa arab dan

menerjemahkannya ke dalam bahasa Jawa. Pada gilirannya, murid mengulangi

dan menerjemahkan kata demi kata sesering mungkin seperti yang dilakukan

oleh gurunya. Sistem penerjemehan dibuat sedemikian rupa sehingga para

murid diharapkan mengetahui baik arti maupun fungsi kata dalam suatu

kalimat bahasa arab. Dengan demikian cara murid dapat belajar tata bahasa

arab langsung dari kitab-kitab. Murid diharuskan menguasai pembacaan dan

terjemahan tersebut secara taat dan hanya bisa menerima tambahan pelajaran

bila telah berulang-ulang mendalami pendalaman sebelumnya. Para guru

pengajian dalam tarap ini selalu menekankan kualitas dan tidak tertarik untuk

mempunyai murid lebih dari 3 atau 4 orang. Jika dalam seluruh hidup guru

tersebut ia berhasil menelorkan sekitar sepuluh murid yang dapat

Page 80: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

menyelesaikan pengajian ini, dan kemudian melanjutkan pelajaran di

Pesantren, ia akan dianggap sebagai seorang guru yang berhasil.

Sistem individual ini dalam sistem pendidikan Islam tradisional

disebut sistem serogan yang diberikan dalam pengajian kepada murid-murid

yang telah menguasai pembacaan Al-Quran.

Metode utama sistem pengajaran di lingkungan pesantren ialah sistem

bandongan atau sistem weton. Dalam sistem ini kelompok murid (antara 5-

500) mendengarkan seorang guru yang membaca, menerjemahkan,

menerangkan dan sering kali mengulas buku-buku Islam dalam bahasa arab.

Setiap murid memperhatikan sendiri dan membuat catatan-catatan (baik arti

maupun keterangan) tentang kata-kata atu buah pikiran yang sulit. Kelompok

kelas dari sistem bandongan yang disebut halaqoh yang arti bahasanya

lingkaran murid, atau kelopok siswa yang belajar di bawah bimbingan seorang

guru. Dalam Pesantren kadang-kadang diberikan juga sistem Sorogan tetapi

hanya diberikan kepada santri-santri baru yang masih memerlukan bimbingan

individual85.

Sistem sorogan dalam pengajian ini merupakan bagian yng paling sulit

dari keseluruhan sistem pendidikan Islam tradisional, sebab sistem ini

menuntut kesabaran kerajinan, ketaatan disiplin pribadi dari murid.

Kebanyakan murid-murid pengajian di pedesaan gagal dalam pendidikan ini.

Disamping itu banyak diantara mereka yang tidak menyadari bahwa mereka

seharusnya mematangkan diri pada tingkat sorogan ini sebelum dapat

85

Zamakhsyari Dhofier., Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai,

(Jakarta, LP3S, 1985). Cet-4, h. 28-31

Page 81: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

mengikuti pendidikan selanjutnya di pesantren, sebab pada dasarnya hanya

murid-murid yang telah menguasai sistem sorogan sajalah yang dapat

memetik keuntungan dari sistem bandongan di Pesantren.

Sistem sorogan terbukti sangat efektif sebagai tarap pertama bagi

seorang murid yang bercita- cita seorang alim. Sistem ini memungkinkan

seorang guru mengawasi menilai dan membimbing secara maksimal

kemampuan seorang murid dalam menguasai bahasa arab.

Dalam Sistem Bandongan, Seorang murid tidak harus menunjukan

bahawa ia mengerti pelajaran yang sedang dihadapi. Para Kyai biasanya

membaca dan menerjemahkan kalimat-kalimat secara cepat dan tidak

menerjemahkan kata-kata yang mudah. Dengan cara ini, Kyai dapat

menyelesaikan kitab-kitab pendek dalam beberapa minggu saja. Sistem

Bandongan, karena dimaksudkan untuk murid-murid tingkat menengah dan

tingkat tinggi, hanya efektif bagi murid-murid yang telah mengikuti sistem

sorogan secara intensif.

Kebanyakan pesantren, terutama pesantren-pesantren besar, biasanya

menyelenggarakan bermacam-macam halaqah (kelas bandongan), yang

mengajarkan mulai dari kitab-kitab elementer sampai ke tingkatan tinggi, yang

diselenggarakan setiap hari (kecuali hari jum’at), dari pagi-pagi buta sampai

setelah sembahyang subuh, sampai larut malam. Penyelenggaraan bermacam-

macam kelas bandongan ini dimungkinkan oleh suatu sistem yang

berkembang di pesantren di mana Kyai sering kali memerintahkan santri-

santri senior untuk mengajar dalam halaqah. Santri senior yang melakukan

Page 82: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

praktek mengajar ini mendapat title Ustad (Guru). Para Asatidz (Guru-guru)

ini dapat di kelompokkan ke dalam kelompok, yaitu yang masih junior (ustadz

muda), dan yang sudah senior, yang biasanya sudah menjadi anggota kelas

musyawarah. Satu-dua ustadz senior yang sudah matang dengan pengalaman

mengajarkan kitab-kitab besar akan memperoleh gelar “Kyai Muda”.

Dalam kelas musyawarah, sistem pengajarannya sangat berbeda dari

sistem sorogan dan bandongan. Para siswa harus mempelajari sendiri kitab-

kitab yang ditunjuk. Kyai memimpin kelas musyawarah seperti dalam suatu

seminar dan lebih banyak dalam bentuk Tanya jawab, biasanya hampir

seluruhnya di selenggarakan dalam bahasa arab, dan merupakan latihan bagi

para siswa untuk menguji keterampilannya dalam menyadap sumber-sumber

argumentasi dalam kitab-kitab Islam klasik. Sebelum menghadap Kyai, para

siswa biasanya menyelenggarakan diskusi terlebih dahulu antara mereka

sendiri dan menunjuk salah seorang juru bicara untuk menyampaikan

kesimpulan dari masalah yang disodorkan oleh Kyainya. Baru setelah itu

diikuti dengan diskusi bebas. Mereka yang akan mengajukan pendapat diminta

untuk meyebutkan sumber sebagai dasar argumentasi. Mereka yang dinilai

oleh Kyai cukup matang untuk menggali sumber-sumber referensi, memiliki

keluasan bahan-bahan bacaan dan mampu menemukan atau menyelesaikan

problem-problem terutama menurut sistem jurisprudensi Mazhab Syafi’i akan

diwajibkan menjadi pengajar untuk kitab-kitab tingkat tinggi.

Page 83: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

BAB IV

IMPLEMENTASI METODE DAKWAH MAUIDZOH

HASANAH DALAM PEMBINAAN AKHLAK SANTRI

AT-TAQWA PUTRA BEKASI

A. Metode dakwah yang diterapkan oleh Pondok Pesantren At-Taqwa Putra

termasuk dalam lima unkapan yaitu : Nasihat, Tabsyir, tandzir, wasiat dan

kisah

1. Nasihat (anjuran)

Memerintah atau menganjurkan yang dibarengi dengan motivasi dan

ancaman nasihat juga berarti mengatakan sesuatu yang benar dengan cara

melunakan hati, nasihat harus berkesan dalam jiwa atau mengikat jiwa dengan

keimanan dan petunjuk. Allah SWT Berfirman dalam surah (QS. An-Nisa :

66)

** #$ %�& #PaR;d&: *�$>@�> ] ��Z �<$e!�$\ B�9�� �<V � % �'S#X�Y

#PfgL h.⌧4&:�& �iEj���k F��� “ Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pengajaran yang diberikan

kepada mereka tentulah hal yang demikian itu lebih baik dari mereka dan

lebih menguatkan (iman mereka). (QS. An-Nisa : 66)

Penerapan dalam Pondok Pesantren Bekasi ialah dengan cara, Kyai

menghimbau dari tiap-tiap apa yang dilakukan oleh santrinya yang melenceng

dari agama. Nasihat itu biasa dilakukan di rumah Pak Kyai itu sendiri dengan

cara memanggil santri itu untuk datang kerumahnya. Nasihat itu bisa

Page 84: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

dilakukan dimana saja dan dimana saja selagi melihat adanya kemunkaran di

muka bumi ini. Pentingnya nasihat itu diberikan kepada santri agar bisa

membentuk prilaku yang baik dan tidak melenceng dari agama.

2. TABSYIR (Kabar Gembira atau Berita Pahala)

Dalam penerapan di Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi adalah

didalam kegiatan bulan puasa santri ada istilah akrom (aktifitas romadhon)

santri diwajibkan hatam Al-Qur’an senanyak 3x dalam sebulan dan di beri

penghargaan (sertifikat). Dalam keadaan hari-hari biasa santri melaksanakan

puasa senin dan kamis, sholat berjamaah, tahajud, solat tasbih, mengaji

kelompok. Dalam satu bulan sekali pengurus pondok pesantren bagian

kesehatan mengadakan kerja bakti massal yaitu tiap-tiap asrama

membersihkan, halaman, kamar mandi, wc, tempat tidur, bak sampah dan lain-

lain, setelah itu pengurus bagian kesehatan meriksa, melihat dan menyeleksi

asrama mana yang terbersih, kemudian mengumumkan asrama mana yang

menang dalam kompetisi kebersihan dan diberikan tropi/piala.

Pentingnya diadakan kegiatan diatas yaitu: Menguatkan atau

memperkokoh keimanan, memberikan harapan, menumbuhkan semangat

untuk beramal, santri mencintai kebersihan.

3. TANDZIR (Ungkapan Peringatan Terhadap Manusia Tentang

Adanya Kehidupan Akhirat Dengan Segala Konsekuensinya).

Dalam penerapan di Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi ini

adanya stuktur organisasi yaitu pengurus keamanan yang bertugas mengawasi

santri selam 24 jam. Dan apabila ada santri yang melanggar peraturan seperti

Page 85: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

tidak sholat jamaah, tidak mengaji, merokok dan lain-lain. Akan diberikan

hukuman atau sangsi seperti : menghafal surah-surah penting (yasin, waqiah,

tabarok serta berpuasa selama 1 minggu. Hal ini agar santri kapok dengan apa

yang ia perbuat, teguran dilakukan dimahkamah ta’dib. Antara pengurus dan

santri serta ustadz yang bersangkutan.

Pentingnya hukuman itu diberikan agar santri dapat menjalankan

peraturan sehari-hari dengan baik dan benar.

4. Wasiat

Dalam kontek dakwah adalah ucapan berupa arahan kepada orang lain

terhadap sesuatu yang belum dan akan terjadi. Wasiat termasuk dalam dua

kategori yaitu :

a. Wasiat orang yang masih hidup kepada orang yang hidup yaitu berupa

ucapan, pelajaran, arahan tentang sesuatu.

b. Wasiat orang meninggal (ketika menjelang ajalnya tiba) kepada orang

yang masih hidup berupa ucapan atau berupa harta benda atau warisan.

Dalam penerapan di Pondok Pesantren At-Taqwa Putra ini termasuk

dalam kategori nomor satu yaitu : Kyai berpesan kepada santri-santri

yang mau lulus dari al-mamater agar selalu menjaga aqidah, dan

akhlak dimana saja ia berada. Perihal wasiat ini Kyai mengucapkan

pada saat menjelang hari kelulusan di gedung laboratorium fiqih

(gedung serba guna).

Page 86: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Pentingnya wasiat itu diungkapkan oleh Kyai kepada santri agar kelak

santri dapat mengemban amanat yang diberikan kepada Pondok Pesantren At-

Taqwa Putra berupa aqidah, akhlak serta silaturrahmi.

5. Kisah (Menceritakan atau Mengandung Arti Menelusuri atau

Mengikuti Jejak)

Pondok Pesantren At-Taqwa Putra dalam mererapkan kepada santrinya

yaitu dengan cara Kyai bercerita tentang pengalamannya menuntut ilmu di

kampung nabi Muhammad SAW yaitu makkatul mukarromah, ketekunannya

dalam menuntut ilmu membawa hasil yaitu dapat mendirikan pondok

pesantren yang tadinya belum ada di kampungnya, sekarang menjadi ada dan

terkenal di wilayah JABODETABEK serta luar daerah. Kyai juga berpesan

kepada santrinya agar jangan bermalas-malasan di dalam menuntut ilmu.

Pentingnya kisah ini diceritakan oleh Kyai kepada santrinya agar santri

dapat mengikuti jejak para guru-gurunya.

Dengan mengetahui berhasil tidaknya suatu metode dakwah mauidzoh

hasanah yang diterapkan oleh Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi, Penulis

menggunakan angket, dan dengan angket inilah penulis dapat mengukur.bahwa

kegiatan metode dakwah mauidzoh hasanah efektif dilihat dari table-tabel yang

tertera pada penulisan karya ilmiyah ini. Dilihat dari sudut pandang tabel bahwa

presentase metode dakwah sangat besar sehingga metode dakwah itu efektif.

B. Temuan Dan Analisis

1. Identitas Responden

Page 87: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Dari penelitian yang dilaksanakan di Pondok Pesantren At-Ataqwa Putra

Bekasi yang menjadi responden sebagai berikut:

TABEL 1

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN FREKUENSI PERSENTASE

Laki-laki 50 orang 50 %

jumlah 50 orang 100 %

Dari tabel diatas diketahui bahwa responden semuanya laki-laki. Hal ini

dapat dilihart jumlah semua responden yang berjumlah sebanyak 50 orang,

dengan demikian, kegiatan metode dakwah mauidzoh hasanah oleh para santri

putra. Sedangkan hasil penelitian yang diperoleh berdasarakan umur

TABEL 2

Responden Berdasarkan Umur

UMUR FREKUENSI PERSENTASE

13-17 tahun 50 orang 50 %

Jumlah 50 orang 100 %

Dari tabel diatas diketahui bahwa responden dengan umur 13-16,

adalah responden yang banyak mengikuti kegiatan metode dakwah mauidzoh

hasanah.

2. Pembahasan Hasil Penelitian

Page 88: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Hasil penelitian tentang Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh

Hasanah Dalam Pembinaan Akhlak Santri At-Taqwa Putra Bekasi. Sebagai

berikut:

TABEL 3

Dakwah Mengajak Manusia Untuk Mengerjarkan Kebaikan dan Mengikuti

Petunjuk, Menyuruh Mereka Berbuat Baik dan Melarang Mereka dari

Perbuatan Jelek Agar Mereka Mandapat Kebahagiaan di Dunia dan Akhirat

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

27

19

1

2

54 %

38 %

2 %

4 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 27 orang atau 54 %, responden menjawab setuju sebanyak 19 orang atau

38 %, responden menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau 2 %, dan

responden menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 orang atau 4 %. Dari hasil

penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab

sangat setuju bahwa dakwah adalah mengajak manusia untuk mengerjakan

kebaikan. Namun ada juga responden yang menjawab tidak setuju.

TABEL 4

Dakwah Bisa Dilakukan Oleh Siapa Saja,

Tidak Harus Orang Tua Atau pun Guru/Ustadz.

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

19

28

1

38 %

56 %

2 %

Page 89: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

4. Sangat tidak setuju 1 2 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 19 orang atau 38 %, responden menjawab setuju sebanyak 28 orang atau

56 %, responden menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau 2 %, dan

responden menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau 2 %. Dari hasil

penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab

setuju bahwa dakwah bisa dilakukan oleh siapa saja tidak harus orang tua ataupun

guru/ustadz..Namun ada juga responden yang menjawab tidak setuju.

TABEL 5

Syariat Islam Menganjurkan Kepada Setiap Umatnya Untuk Berdakwah

Sesuai Dengan Kadar Kemampunannya

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

16

30

3

1

32 %

60 %

6 %

2 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 16 orang atau 32 %, responden menjawab setuju sebanyak 30 orang atau

60 %, responden menjawab tidak setuju sebanyak 3 orang atau 6%, dan responden

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau 2 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju

bahwa Syari’at Islam menganjurkan kepada setiap umatnya untuk berdakwah

sesuai dengan kadar kemampuannya..Namun ada juga responden yang menjawab

tidak setuju

Page 90: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

TABEL 6

Dakwah Bisa Dilakukan Dengan Berbagai Metode,

Tidak Hanya Dilakukan di Atas Mimbar

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju 2. Setuju

3. Tidak setuju 4. Sangat tidak setuju

17 30

1 2

34 % 60 %

2 % 4 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 17 orang atau 34 %, responden menjawab setuju sebanyak 30 orang atau

60 %, responden menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau 2 %, dan

responden menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 orang atau 4 %. Dari hasil

penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab

setuju bahwa dakwah bisa dilakukan dengan berbagai metode, tidak hanya

dilakukan di atas mimbar. Namun ada juga responden yang menjawab tidak

setuju.

TABEL 7

Mauidzoh Hasanah Adalah Salah Satu Dakwah Dengan Cara Memberikan

Nasihat, Bimbingan dan Petuah yang Baik

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju 3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

16

26 8

0

32 %

52 % 16 %

0 %

umlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 16 orang atau 32 %, responden menjawab setuju sebanyak 26 orang atau

52 %, responden menjawab tidak setuju sebanyak 8 orang atau 16 %, dan

responden menjawab sangat tidak setuju 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian

Page 91: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju

bahwa Mauidzoh hasanah adalah salah satu dakwah dengan cara memberikan

nasihat, bimbingan, petuah yang baik. Namun ada juga responden yang menjawab

tidak setuju.

TABEL 8

Mauidzoh Hasanah Adalah Salah Satu Metode Dakwah

yang Dilakukan di Berbagai Pondok Pesantren

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

16

30

3

1

32 %

60 %

6 %

2 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 16 orang atau 32 %, responden menjawab setuju sebanyak 30 orang atau

60 %, responden menjawab tidak setuju sebanyak 3 orang atau 6 %, dan

responden menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau 2 %. Dari hasil

penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab

setuju bahwa mauidzoh hasanah adalah salah satu metode yang dilakukan

diberbagai pondok pesantren. Namun ada juga responden yang menjawab tidak

setuju.

TABEL 9

Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dapat Dilakukan Oleh Siapa Saja

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

14

34

28 %

68 %

Page 92: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

2

0

4 %

0 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 14 orang atau 28 %, responden menjawab setuju sebanyak 34 orang

atau 68 %, responden menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang atau 4 %, dan

responden menjawab sangat tidak setuju 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju

bahwa metode dakwah bisa dilakukan oleh siapa saja. Namun ada juga responden

yang menjawab tidak setuju.

TABEL 10

Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Selain Dapat Memberikan

Siraman Rohani, Juga Dapat Memberikan Wawasan Terhadap Santri

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

15

34

1

0

30 %

68 %

2 %

0 %

Jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 15 orang atau 30 %, responden menjawab setuju sebanyak 34 orang

atau 68 %, responden menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau 2 %, dan

responden menjawab sangat tidak setuju 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju

bahwa metode dakwah mauidzoh hasanah dapat memberikan siraman rohani.

Namun ada juga responden yang menjawab tidak setuju.

TABEL 11

Page 93: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dapat Mendorong Santri Untuk

Merubah Prilaku yang Baik

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju 3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

21

27 2

0

42 %

54 % 4 %

0 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 21 orang atau 42 %, responden menjawab setuju sebanyak 27 orang

atau 54 %, responden menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang atau 4 %, dan

responden menjawab sangat tidak setuju 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju

bahwa metode dakwah mauidzoh hasanah dapat mendorong santri untuk merubah

prilaku yang baik. Namun ada juga responden yang menjawab tidak setuju.

TABEL 12

Mauidzoh Hasanah Adalah Metode Dakwah yang Efektif Dalam

Menyerukan Ajaran Agama di Pondok Pesantren

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

16

31

3

0

32 %

62 %

6 %

0 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak16 orang atau 32 %, responden menjawab setuju sebanyak 31 orang atau

62 %, responden menjawab tidak setuju sebanyak 3 orang atau 6 %, dan

responden menjawab sangat tidak setuju 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju

Page 94: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

bahwa metode dakwah mauidzoh hasanah paling efektif dalam menyerukan ajaran

agama di pondok pesantren. Namun ada juga responden yang menjawab tidak

setuju.

TABEL 13

Akhlak Adalah Sifat-Sifat yang Tertanam Dalam Jiwa yang

Menimbulkan Segala Perbuatan Dengan Gampang dan

Mudah Tanpa Memerlukan Pikiran dan Pertumbuhan

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

14

33

3

0

28 %

66 %

6 %

0%

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak14 orang atau 28 %, responden menjawab setuju sebanyak 33 orang atau

66 %, responden menjawab tidak setuju sebanyak 3 orang atau 6 %, dan

responden menjawab sangat tidak setuju 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju

bahwa akhlak adalah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

segala perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pikiran dan

pertumbuhan.. Namun ada juga responden yang menjawab tidak setuju.

TABEL 14

Ajaran Islam Menuju Kepada Satu Tujuan, Yakni Menyempurnakan

Akhlak Agar Lebih Baik di Dalam Kehidupan Sehari-Hari

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

23

24

3

46 %

48 %

6 %

Page 95: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

4. Sangat tidak setuju 0 0 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 23 orang atau 46 %, responden menjawab setuju sebanyak 24 orang atau

48 %, responden menjawab tidak setuju sebanyak 3 orang atau 6 %, dan

responden menjawab sangat tidak setuju 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju

bahwa Ajaran Islam menuju kepada satu tujuan yakni menyemprnakan akhlak.

Namun ada juga responden yang menjawab tidak setuju

TABEL 15

Akhlak Seseorang Merupakan Bawaan Sejak Lahir

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

17

21

10

2

34 %

42 %

20 %

4 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak17 orang atau 34 %, responden menjawab setuju sebanyak 21 orang atau

42 %, responden menjawab tidak setuju sebanyak 10 orang atau 20 %, dan

responden menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 orang atau 4 %. Dari hasil

penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab

setuju bahwa Akhlak seseorang merupakan bawaan sejak lahir. Namun ada juga

responden yang menjawab tidak setuju.

TABEL 16

Akhlak Dapat Dibentuk Melalui Bimbingan Orang Tua,

Guru Serta Tokoh-Tokoh

Page 96: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju 3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

23

19 5

3

46 %

38 % 10 %

6 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 23 orang atau 46 %, responden menjawab setuju sebanyak19 orang atau

38 %, responden menjawab tidak setuju sebanyak 5 orang atau 10 %, dan

responden menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 orang atau 6 %. Dari hasil

penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab

setuju bahwa akhlak bisa di bentuk melalui bimbingan. Namun ada juga

responden yang menjawab tidak setuju.

TABEL 17

Islam Mengajarkan Kepada Umatnya

Agar Berakhlak yang Baik Sesama Umatnya

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju 2. Setuju

3. Tidak setuju 4. Sangat tidak setuju

25 23

2 0

50 % 46 %

4 % 0 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 25 orang atau 50 %, responden menjawab setuju sebanyak 23 orang atau

46 %, responden menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang atau 4 %, dan

responden menjawab sangat tidak setuju 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju

bahwa Islam mengajarkan ummatnya berakhlak yang baik sesama ummatnya.

Namun ada juga responden yang menjawab tidak setuju

Page 97: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

TABEL 18

Islam Mengajarkan Kepada Umatnya Agar

Berprilaku Bijaksana Terhadap Sesama Muslim

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

27

22

0

1

54 %

44 %

0 %

2 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 27 orang atau 54 %, responden menjawab setuju sebanyak 22 orang atau

44 %, responden menjawab tidak setuju 0 orang atau 0 %, dan responden

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau 2 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat

setuju bahwa Islam mengajarkan ummatnya agar berprilaku bijaksana. Namun ada

juga responden yang menjawab tidak setuju.

TABEL 19

Islam Mengajarkan Kepada Umatnya Agar

Berprilaku Amanah Terhadap Sesama Muslim

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

23

27

0

0

46 %

54 %

0 %

0 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 24 orang atau 46 %, responden menjawab setuju sebanyak 27 orang atau

54 %, responden menjawab tidak setuju 0 orang atau 0 %, dan responden

Page 98: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

menjawab sangat tidak setuju 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian tersebut

dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju bahwa Islam

mengajarkan ummatnya agar berprilaku amanah. Namun ada juga responden yang

menjawab tidak setuju.

TABEL 20

Islam Mengajarkan Kepada Umatnya Agar

Berprilaku Atau Berpandangan Masa Depan

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju 2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

22 23

4

1

44 % 46 %

8 %

2 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 22 orang atau 44 %, responden menjawab setuju sebanyak 23 orang atau

46 %, responden menjawab tidak setuju sebanyak 4 orang atau 8 %, dan

responden menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau 2 %. Dari hasil

penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab

sangat setuju bahwa Islam mengajarkan ummatnya agar berprilaku berpandangan

masa depan. Namun ada juga responden yang menjawab tidak setuju

TABEL 21

Islam Mengajarkan Kepada Umatnya Agar

Berakhlak Mulia Terhadap Allah

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

34

14

2

0

68 %

28 %

4 %

0 %

jumlah 50 100 %

Page 99: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 34 orang atau 68 %, responden menjawab setuju sebanyak14 orang atau

28 %, responden menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang atau 4 %, dan

responden menjawab sangat tidak setuju 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat

setuju bahwa Islam mengajarkan ummatnya agar berakhlak mulia terhadap Allah.

Namun ada juga responden yang menjawab tidak setuju

TABEL 22

Islam Pengajarkan Kepada Seluruh Umatnya Agar

Bersyukur Terhadap Allah Atas Nikmat yang Diberikannya

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

26

23

0

1

52 %

46 %

0 %

2 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 26 orang atau 46 %, responden menjawab setuju sebanyak 23 orang atau

52 %, responden menjawab tidak setuju 0 orang atau 0 %, dan responden

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau 2 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat

setuju bahwa Islam mengajarkan ummatnya agar bersyukur kepada Allah atas

segala nikmat yang diberikannya..Namun ada juga responden yang menjawab

tidak setuju.

TABEL 23

Islam Mengajarkan Kepada Seluruh Umatnya Agar

Taat dan Patuh Terhadap Perintah Allah

Page 100: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju 3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

27

22 1

0

54 %

42 % 2 %

0 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 27 orang atau 54 %, responden menjawab setuju sebanyak 22 orang atau

42 %, responden menjawab tidak setuju 1 orang atau 2 %, dan responden

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat

setuju bahwa Islam mengajarkan ummatnya agar bersyukur kepada Allah atas

segala nikmat yang diberikannya..Namun ada juga responden yang menjawab

tidak setuju

TABEL 24

Islam Mengajarkan Kepada Umatnya Agar

Berakhlak Baik Terhadap Lingkungan

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju 3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

16

33 1

0

32 %

66 % 2 %

0 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 16 orang atau 32 %, responden menjawab setuju sebanyak 33 orang atau

66 %, responden menjawab tidak setuju 1 orang atau 2 %, dan responden

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat

setuju bahwa Islam mengajarkan ummatnya agar bersyukur kepada Allah atas

segala nikmat yang diberikannya..Namun ada juga responden yang menjawab

tidak setuju

Page 101: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

TABEL 25

Islam Mengajarkan Kepada Umatnya Agar

Berprilaku Bijaksana Terhadap Sesama Muslim

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

25

25

0

0

50 %

50 %

0 %

0 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 25 orang atau 50 %, responden menjawab setuju sebanyak 25 orang atau

50 %, responden menjawab tidak setuju 0 orang atau 0 %, dan responden

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat

setuju bahwa Islam mengajarkan ummatnya agar bersyukur kepada Allah atas

segala nikmat yang diberikannya..Namun ada juga responden yang menjawab

tidak setuju

TABEL 26

Islam Mengajarkan Kepada Umatnya Agar

Berprilaku Amanah Terhadap Sesama Muslim

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

22

27

1

0

44 %

54 %

2 %

0 %

Jumlah 50 100 %

Page 102: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 22 orang atau 44 %, responden menjawab setuju sebanyak 27 orang atau

54 %, responden menjawab tidak setuju 1 orang atau 2 %, dan responden

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat

setuju bahwa Islam mengajarkan ummatnya agar bersyukur kepada Allah atas

segala nikmat yang diberikannya..Namun ada juga responden yang menjawab

tidak setuju.

TABEL 27

Islam Mengajarkan Seluruh Umatnya Agar

Menjaga dan Memelihara Lingkungan

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju 4. Sangat tidak setuju

22

28

0 0

44 %

56 %

0 % 0 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 22 orang atau 44 %, responden menjawab setuju sebanyak 28 orang atau

56 %, responden menjawab tidak setuju 0 orang atau 0 %, dan responden

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat

setuju bahwa Islam mengajarkan ummatnya agar bersyukur kepada Allah atas

segala nikmat yang diberikannya..Namun ada juga responden yang menjawab

tidak setuju

TABEL 28

Setiap Kerusakan Terhadap Lingkungan,

Page 103: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Manusia Harus Mempertanggungjawabkannya

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju 3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

22

27 1

0

44 %

54 % 2 %

0 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 22 orang atau 44 %, responden menjawab setuju sebanyak 27 orang atau

54 %, responden menjawab tidak setuju 1 orang atau 2 %, dan responden

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat

setuju bahwa Islam mengajarkan ummatnya agar bersyukur kepada Allah atas

segala nikmat yang diberikannya..Namun ada juga responden yang menjawab

tidak setuju

TABEL 29

Islam Melarang Umatnya Agar

Tidak Mencabut dan Menebang Pohon Sembarangan

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

20

27

3

0

40 %

54 %

6 %

0 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 20 orang atau 40 %, responden menjawab setuju sebanyak 27 orang atau

54 %, responden menjawab tidak setuju 3 orang atau 6 %, dan responden

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat

Page 104: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

setuju bahwa Islam mengajarkan ummatnya agar bersyukur kepada Allah atas

segala nikmat yang diberikannya..Namun ada juga responden yang menjawab

tidak setuju.

TABEL 30

Tidak Ada Sesuatu yang Melebihi Berat Dalam

Timbangan (Amal) Seorang Mukmin Pada Hari Kiamat,

Melebihi Akhlak yang Luhur

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju

18

29

3

0

36 %

58 %

6 %

0 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 18 orang atau 36 %, responden menjawab setuju sebanyak 29 orang atau

58 %, responden menjawab tidak setuju 3 orang atau 6 %, dan responden

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat

setuju bahwa Islam mengajarkan ummatnya agar bersyukur kepada Allah atas

segala nikmat yang diberikannya..Namun ada juga responden yang menjawab

tidak setuju

TABEL 31

Seluruh Umat Islam Wajib Mempertanggungjawabkan di Akhirat

Terhadap Semua Prilaku yang Diperbuat di Muka Bumi

PERNYATAAN FREKUENSI PRESENTASE

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

30

19

0

60 %

38 %

0 %

Page 105: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

4. Sangat tidak setuju 1 2 %

jumlah 50 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 30 orang atau 60 %, responden menjawab setuju sebanyak 19 orang atau

38 %, responden menjawab tidak setuju 0 orang atau 0 %, dan responden

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau 2 %. Dari hasil penelitian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat

setuju bahwa Islam mengajarkan ummatnya agar bersyukur kepada Allah atas

segala nikmat yang diberikannya..Namun ada juga responden yang menjawab

tidak setuju.

Page 106: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

BAB V

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Dakwah yang dilakukan oleh Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi

adalah secara umum efektif dalam pembinaan akhlak santri, hal tersebut terbukti

dari beberapa jawaban responden pernyataan yang ada di angket.

1. Pada zaman sekarang ini, metode dakwah mauidzoh hasanah yang

dilakukan oleh Pondok Pesantren At-Taqwa Putra ini merupakan salah

satu cara yang efektif dalam merubah sikap dan prilaku santri menuju arah

yang lebih baik. Karena santri merasakan secara langsung manfaat dari

pelaksanaan metode dakwah mauidzoh hasanah itu antara lain : santri

mendapat bimbingan rohani serta dapat merasakan perubahan prilaku.

2. Jawaban santri ternadap metode dakwah mauidzoh hasanah. Hal ini dapat

diketahui dari banyaknya responden yang memahami secara positif akan

pernyataan-pernyataan yang dituangkan oleh penulis dalam angket yang

disebarkan pada santri, serta sebagian besar santri mendukung atas

pelaksanaan metode dakwah mauidzoh hasanah ini.

3. Pernyataan Responden terhadap metode dakwah dakwah mauidzoh

hasanah masuk dalam tabel nomor 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12.

4. Pernyataan Responden terhadap akhlak masuk dalam tabel nomor 13, 14,

15, 16.

Page 107: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

5. Pernyataan Responden mengenai akhlak kepada Allah masuk dalam tabel

nomor 21, 22, 23.

6. Pernyataan mengenai akhlak sesama manusia masuk ke dalam tabel nomor

17, 18, 19, 20, 25, 26.

7. Pernyataan Responden mrengenai akhlak terhadap lingkungan masuk

kedalam tabel nomor 24, 27, 28, 29, 30, 31.

Dalam semua tabel di atas persentasinya sangat besar sehingga metode

dakwahwah mauidzoh hasanah yang dilakukan Pondok Pesantren At-Taqwa

Putra Bekasi itu efektif.

B. Saran-Saran

1. Penyampaian materi dakwah lebih diperjelas agar para santri mudah

mencerna materi metode dakwah mauidzoh hasanah dengan baik.

2. Waktu pelaksanaan metode dakwah mauidzoh hasanah di Pondok

Pesantren At-Taqwa Putra lebih diperbanyak.

3. Mengadakan evaluasi setiap pelaksanaan program. Hal ini dapat mengukur

keberhasilan program tersebut.

4. Melakukan inovasi-inovasai dalam pelaksanaan program metode dakwah

mauidzoh hasanah agar terkesan tidak monoton.

Page 108: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Abu bin al-Harits Furaihan, Al-Ajwibah Al-Mufidat ‘An-Al-Asillah Al-

Manahij Al-Jadidah, (Edisi Indinesia), Surakarta: Yayasan Madinah, 1997.

Ahmad, Warson Munawwir, Kamus Al-munawwir, Yogyakarta: Pustaka

Progresif, 1984.

Aisya, Dahlan, Dekadensi Moral dan Penanggulangannya. Jakarta: Pusat dakwah Islam Indonesia.

Al-Bilali, Abd. Hamid, Fiqh al-Dakwah FI Ingkar Al-Mungkar, Kuwait: Dar al-

Dakwah,1989.

Al-Ghazali, Abu Hamid, Ihya Ulum ad-Din, Beirut: Daar al-Fikr, 1989.

Al-Munawwir, Ahmad Warson, Kamus Besar Bahasa Arab, Jakarta: Pustaka

Progresif, 1997.

Al-Nawawi, Mahyidin, Sahih Muslim Bi Syarh Al-Nawawi, Kairo: al-Sya’bit.

Arifin, M. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1994.

……….., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Baqi, Abdul’ Fuad Muhammad, Al-Mu;Jam Al-Mufahras Li Alfadz Al-Qur’an Al-

Karim, Kairo: Dar al-Kutub Al-Misriyah.

Buckley, Eric, The Oxford English Dictionary, Oxford: The Clarendom Press, 1978.

Darussalam, Ghazali, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, Malaysia; Nur Niaga

SDN. BHD. 1996.

Dewan Redaksi, Ensiklopedi Indonesia, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1990.

Djalal, Abdul, Ulumul Qur’an, Surabaya: Dunia Ilmu, 2000.

Dradjat, Zakiyah, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta: CV

Ruhama, 1995.

Drucker, Peter. F., Bagaimana Menjadi Eksekutip yang Efektif, Jakarta: Pedoman

Ilmu Jaya, 1986.

Page 109: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Echols, John. M. dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: PT

Gramedia. Pustaka Utama, 1990.

Google, Pondok Pesantren, 5 Maret 2008

Hanafi, A. Segi-segi Kesusastraan pada Kisah-kisah Al-Qur’an, Jakarta: Pustaka al-Husna 1984.

Hasanuddin, SH., Hukum Dakwah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996.

Ibrahim, Aris, al-Mu’jam al-Wasit, Mesir: Daarul Ma’arif, 1972.

Ibrahim, Madji Al-Syayid, 50 Washiyyat min Washaya al-Rasulullah li al-Nisa’

(Edisi Indonesia). Semarang: Cahaya Indah, 1994.

Kadir, Abdul, Rauf Syaid Abd., Dirasah Fid Dakwah Al-Islamiyah, Kairo; Dar

El-Tiba’ah Al-Mahmadiyah, 1987.

Ma’luf Lois, Munjid fi al-Lugah Wa A’lam, Beirut: Dar Fikr.1986.

Mandzur, Ibnu, Lisan al-Arab, Jilid VI, Beirut: Dar Fikr, 1990.

Pridodgdo, A. b. Shadily Hasan, Ensiklopedi Umum, Yogyakarta: Kanisius, 1990.

Quail, Dennis., Teori Komunikasi Suatu Pengantar, Jakarta : Erlangga Pratama,

1992.

Saleh, Abdurrahman Abdullah, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur’an, Jakarta: Rineka Cipta 1994. Cet II

Selini, bin al-Hilal Ie’d, Min Washaya al-Salafi, (Edisi Indonesia), Jakarta:

Pustaka Azzam, 1999.

Shihab, M. Quraish, Secerca Cahaya Ilahi, Jakarta: Mizan, 2000. Cet. I

…………., Tafsir Al-Misbah, Jilid II, Jakarta: Lentera Hati, 2000.

Sudarsino, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, Jakrta: Bina Aksara, 1989.

Suharto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Surabaya: PT. Indah, 1995.

Sulaiman, Mustafa Muhammad, Al-Qishash fi Al-Qur’an Al-Karim, Mesir:

Mathbah Al- Amanah, 1994.

Suwarto, F. X.. Prilaku Organisasi, Yogyakarta, 1999.

Page 110: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

…………., Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka,

1989.

……….., Enslikopedia Nasional, Jilid II, (CES-HAM), Jakarta: Ictiar Baru Van Hoeve, 1980.

Thantawi, Sayyid. Muhammad, Adab Al-Hiwar Fil Islam, Dar Al-Nahdhah,

Mesir, diterjemahkan oleh Misrawi Zuhaeri dan Kamal.Zamroni. Jakarta: Azan, 2001.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B),

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995)

Ustman, M. Ali, Hadist Qudsi, Bandung: CV di Ponegoro. 1975.

World Assembly of Muslim Youth (WAMY), Fii Ushulil Hiwar, M aktabah

Wahbah Cairo, mesir, diterjemahkan oleh Salam Abdus M. dan Dhafir

Muhil, dengan judul terjemahan “Etika Diskusi, Era Inter Media, 2001.

Ya’kub, Ali Mustafa, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, Jakarta: Pustaka

Firdaus, 1997.

Zakaria, Ahmad bin Faris bin, Mu’jam Al Maqayis Fi Al-Lugah, Beirut: Dar Fikr, 1994.

Zamkasyari, Tafsir al-Kasyaf, Kairo: Dar al-fikr.

Page 111: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

Nomor : Istimewa

Lamp : 1 (satu) Berkas

Hal : Permohonan Pengajuan Judul Skripsi

Kepada Yth

Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Di tempat.

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Salam sejahtera teriring do’a semoga bapak senantisa berada dalam

lindungan serta magfirah Allah swt, amin.

Selanjutnya, guna mendapatkan gelar sarjana (S-1), maka salah satu pra

syaratnya adalah dengan menyelesaikan tugas akhir yaitu penulisan

skripsi. Oleh karena itu saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : DEDE MAHMUDAH

Nim : 104051001858

Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam

Bermaksud mengajukan judul proposal dengan judul : “Efektifitas

Mauidzotulhasanah Terhadap Perilaku Santri Pondok Pesantren

At-Taqwa Bekasi”

Sebagai bahan pertimbangan, berikut saya lampirkan : 1. Abstraksi Outline

2. Bab I

3. Daftar Pustaka Sementara

Demikianlah kiranya permohonan ini saya sampaikan. Atas segala

perhatian bapak/ ibu saya haturkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Dosen Pembimbing Akademik Hormat Saya

Dr. Wahidin Saputra DEDE MAHMUDAH

Nip. Nim. 104051001858

Page 112: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

ANGKET PENELITIAN

“EFEKTIFITAS METODE DAKWAH MAUIDZOH HASANAH

DALAM PEMBINAAN AKHLAK SANTRI AT-TAQWA PUTRA BEKASI”

Nama :

Tempat/tanggal lahir :

Jenis kelamin : (P/L)

A. PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah dengan baik seluruh pertanyaan dan pilihan jawaban di bawah ini.

2. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur karena kejujuran anda

dapat membantu kami dalam mengumpulkan data objektif dalam

penelitian ini.

3. Anda cukup memberi tanda silang (x) pada jawaban yang sesuai dengan

kenyataan yang anda rasakan.

4. Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah, dan jawaban responden akan

kami jaga kerahasiaannya dengan sebaik-baiknya.

5. Apabila ada hal-hal yang tidak mengerti mohon di tanyakan kepada

peneliti atau pendamping.

6. Kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan partisipasi anda

dalam mendukung kelancaran penelitian ini.

Page 113: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

B. PERTANYAAN DAN JAWABAN

± Dakwah Mauidzoh Hasanah

1. Dakwah adalah mengajak manusia untuk mengerjarkan kebaikan dan

mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik dan melarang mereka

dari perbuatan jelek agar mereka mandapat kebahagiaan di dunia dan

akhirat?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

2. Dakwah bisa dilakukan oleh siapa saja, tidak harus orang tua atau pun

guru/ustadz.

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

3. Syariat Islam menganjurkan kepada setiap umatnya untuk berdakwah

sesuai dengan kadar kemampunannya?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

4. Dakwah bisa dilakukan dengan berbagai metode, tidak hanya dilakukan di

atas mimbar?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

5. Mauidzoh hasanah adalah salah satu dakwah dengan cara memberikan

nasihat, bimbingan dan petuah yang baik?

A. Setuju B. Sangat setuju

Page 114: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

6. Mauidzoh hasanah adalah salah satu metode dakwah yang dilakukan di

berbagai pondok pesantren?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

7. Metode dakwah mauidzoh hasanah dapat dilakukan oleh siapa saja?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

8. Metode dakwah mauidzoh hasanah selain dapat memberikan siraman

rohani juga dapat memberikan wawasan terhadap santri?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

9. Metode dakwah mauidzoh hasanah dapat mendorong santri untuk merubah

prilaku yang baik?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

10. Mauidzoh hasanah adalah metode dakwah yang efektif dalam menyerukan

ajaran agama di pondok pesantren?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

Page 115: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

± Akhlak

11. Akhlak adalah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

segala perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pikiran

dan pertumbuhan?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

12. Ajaran Islam menuju kepada satu tujuan, yakni menyempurnakan akhlak

agar lebih baik di dalam kehidupan sehari-hari?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

13. Akhlak seseorang merupakan bawaan sejak lahir?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

14. Akhlak dapat dibentuk melalui bimbingan orang tua, guru serta tokoh-

tokoh?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

± Akhlak Terhadap Manusia

15. Islam mengajarkan kepada umatnya agar berakhlak yang baik sesama

umatnya?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

Page 116: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

16. Islam mengajarkan kepada umatnya agar berprilaku bijaksana terhadap

sesama muslim?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

17. Islam mengajarkan kepada umatnya agar berprilaku amanah terhadap

sesama muslim?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

18. Islam mengajarkan kepada umatnya agar berprilaku atau berpandangan

masa depan?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

± Akhlak Terhadap Allah

19. Islam mengajarkan kepada umatnya agar berakhlak mulia terhadap Allah?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

20. Islam pengajarkan kepada seluruh umatnya agar bersyukur terhadap Allah

atas nikmat yang diberikannya?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

Page 117: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

21. Islam mengajarkan kepada seluruh umatnya agar taat dan patuh terhadap

perintah Allah?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

22. Islam mengajarkan kepada umatnya agar berakhlak baik terhadap

lingkungan?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

23. Islam mengajarkan kepada umatnya agar berprilaku bijaksana terhadap

sesama muslim?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

24. Islam mengajarkan kepada umatnya agar berprilaku amanah terhadap

sesama muslim?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

± Akhlak terhadap Lingkungan

25. Islam mengajarkan seluruh umatnya agar menjaga dan memelihara

lingkungan?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

26. Setiap kerusakan terhadap lingkunagan manusia harus mempertanggung

jawabkannya?

Page 118: Efektifitas Metode Dakwah Mauidzoh Hasanah Dalam · PDF filedakwah mauidzoh hasanah pada santri dalam pembinaan akhlak. Kegiatan dakwah tersebut secara keseluruhan mampu meningkatkan

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

27. Islam melarang umatnya agar tidak mencabut dan menebang pohon

sembarangan?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

28. Tidak ada sesuatu yang melebihi berat dalam timbangan (amal) seorang

mukmin pada hari kiamat, melebihi akhlak yang luhur?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju

29. Seluruh umat Islam wajib mempertanggungjawabkan di akhirat terhadap

semua prilaku yang diperbuat di muka bumi?

A. Setuju B. Sangat setuju

C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju