90
EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN (ROHANI ISLAMIYAH)TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK SISWA SMA NEGERI 1 GOWA KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammdiyah Makassar HARTINA 105192217 14 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1439 H / 2018 M

EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

  • Upload
    others

  • View
    23

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

1

EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN

(ROHANI ISLAMIYAH)TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK

SISWA SMA NEGERI 1 GOWA KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan (S. Pd) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas

Agama Islam Universitas Muhammdiyah Makassar

HARTINA

105192217 14

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1439 H / 2018 M

Page 2: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

2

ii

Page 3: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

3

iii

Page 4: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

4

iv

Page 5: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

5

v

Page 6: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

6

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. Tuhan semesta alam,

berkat Rahmat, Taufik dan Inayah-Nyalah, sehingga skripsi ini dapat di

selesaikan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada

Rasulullah saw., beserta keluarganya, sahabatnya dan kepada seluruh

umat Islam di seluruh alam.

Karya tulis yang sederhana ini merupakan skripsi yang diajukan

kepada Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam. Penulis

menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

sebagaimana yang diharapkan, walaupun waktu, tenaga, dan pikiran telah

diperjuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan penulis miliki,

demi terselesainya skripsi ini agar bermanfaat bagi penulis dan bagi

pembaca umumnya.

Sebelumnya penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat

yang setinggi-tingginya Selama penyusunan skripsi ini dan selama penulis

belajar di Fakultas Agama Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam,

penulis banyak mendapatkan bantuan, motivasi, serta bimbingan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih

kepada dan penhargaan kepada

1. Kedua orang tua, yakni ayahanda M. Hasir Hamid dan ibunda Alm.

Rayu, dengan curahan cinta dan kasih sayangnya telah mengantarkan

penulis sehingga menjadi sarjana, semoga semua jasa yang diberikan

vi

Page 7: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

7

menjadi amal saleh serta diterima Allah swt., dan semoga Allah selalu

memberikan hidayah, taufiq serta inayah-Nya kepada mereka.

2. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tel ah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I Dekan Fakultas Agama Islam yang

telah membantu penulis sejak menjadi mahasiswa hingga berakhirnya

masa perkuliahan di Fakultas Agama Islam.

4. Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si Ketua Program Studi Pendidikan Agama

Islam yang senantiasa membantu penulis dalam persoalan akademik.

5. Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si sebagai pembimbing I dan Ferdinan

S.Pd.I., M.Pd.I sebagai pembimbing II yang dalam kesibukannya tetap

memberikan bimbingan dan masukan dengan penuh kesabaran

hingga terselesaikan penulisan ini.

6. Bapak/Ibu para dosen yang telah mentransfer ilmu pengetahuan

kepada penulis yang penuh manfaat dan berkah, semoga amal

jariahnya selalu mengalir.

7. Semua karyawan Tata Usaha Fakultas Agama Islam yang selalu

melayani penulis dengan ikhlas, penulis ucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya.

vii

Page 8: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

8

8. Semua teman-teman angkatan 2014 kelas E. Serta seluruh keluarga

yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan baik moril ataupun

materi sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik

dari sistematika, bahasa, maupun dari segi materi. Atas dasar ini,

komentar, saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan.

Semoga skripsi ini dapat membuka cakrawala yang lebih luas bagi

pembaca sekalian dan semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin...

Makassar, 4 Dzulhijjah 1439 H 16 Agustus 2018 M

Penulis,

HARTINA NIM : 10519221714

viii

Page 9: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

9

ABSTRAK

HARTINA (10519221714) Efektivitas Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani Islamiyah) Terhadap Pembinaan Akhlak Siswa SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa. (dibimbing oleh Amirah Mawardi dan Ferdinan).

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kegiatan pembinaan

akhlak di SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa, mengetahui pembinaan akhlak siswa SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa melalui kegiatan ekstrakurikuler keagamaan (Rohani Islamiyah) dan untuk mengetahui Efektivitas Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani Islamiyah) Terhadap Pembinaan Akhlak Siswa SMA Negeri 1 Gowa di Kabupaten Gowa.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa, instrument penelitian yang digunakan observasi, pedoman wawancara, catatan dokumentasi, tehknik pengumpulan data yang digunakan yakni meliputi kutipan langsung dan kutipan tidak langsung dan field researct (lapangan) meliputi observasi, wawancara,.

Hasil penelitian menunjukkan beberapa bentuk kegiatan ekstrakurikuler keagamaan (Rohani Islamiyah) seperti kajian jum’at yang didalamnya terdapat pembelajaran bahasa arab,fiqhi dan akhlak, tadarrus al-qur’an, aksi menyerukan islam, dakwah dikelas, aksi menyerukan islam. Dari berbagai bentuk kegiatan tersebut dapat pula dibentuk sifat dan sikap siswa melalui dari pembinaan akhlak yang para guru biasa lakukan misalnya mereka selalu mengajak para anggota ekstrakurikuler tersebut berbicara tentang hal apa yang berubah dari mereka selama masuk dalam ekstarakurikuler tersebut dari situ para guru akan menyimak dan memberi solusi bila ada yang masih dipertanyakan. Karena pembinaan akhlak adalah suatu proses perubahan untuk merubah tingkah laku serta kepribadian seseorang Jadi kegiatan ektrakurikuler keagamaan (Rohani Islamiyah) sangat efektif bagi siswa sebab mereka mendapatkan pembelajaran yang mereka tidak dapatkan dalam proses belajar disekolah. Setelah mengikuti ektrakurikuler ini mereka lebih baik dalam hal Akhlak dan tingkah laku. Karena efektifitas adalah upaya menuju kesesuaian atau kesuksesan antara orang yang membina dan orang yang dibina seperti dalam hal keberhasilan atau perubahan siswa kearah yang baik tidak lepas dari pembina atau guru yang selalu memberikan arahan dan pembelajaran. Kata Kunci : Kegiatan Keagamaan dan Pembinaan Akhlak

ix

Page 10: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................ iii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .................................................. iv HALAMAN BERITA ACARA MUNAQASYAH ..................................... v HALAMAN KATA PENGANTAR ......................................................... vi HALAMAN ABSTRAK ......................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................ ix DAFTAR TABEL .................................................................................. xii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. .8

A. Efektifitas Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani Islamiyah)......... 8

1. Pengertian Efektifitas dan Ekstrakurikuler Keagamaan ........ 8

2. Tujuan kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan

Rohani Islamiyah ................................................................. 10

3. Bentuk-bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan.......... 13

B. Pembinaan Akhlak ..................................................................... 15

1. Pengertian Pembinaan Akhlak ............................................. 15

2. Dasar dan Tujuan Pembinaan Akhlak .................................. 19

3. Pembentukan Akhlak ........................................................... 21

4. Ruang Lingkup Pembinaan Akhlak ..................................... 23

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Akhlak ..... 30

BABIII METODE PENELITIAN............................................................. 32

A. Jenis Penelitian ........................................................................ 32

B. Lokasi dan Obyek Penelitian .................................................... 33

C. Fokus Penelitian....................................................................... 33

D. Deskripsi Fokus Penelitian ....................................................... 34

E. Sumber Data ............................................................................ 34

F. Instrumen Penelitian ................................................................ 35

G. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 37

H. Teknik Analisis Data ................................................................. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................... 39

A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa .... 39

1. Visi dan Misi .................................................................... 39

2. Sarana dan Prasarana .................................................... 40

x

Page 11: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

11

3. Keadaan Guru ................................................................. 41

4. Keadaan Siswa ............................................................... 43

5. Data Siswa Yang Masuk Ekstrakurikuler ......................... 44

B. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani

Islamiyah) di SMA Negeri 1 Gowa di Kabupaten Gowa ....... 45

C. Pembinaan Akhlak Siswa SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten

Gowa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan

(Rohani Islamiyah) ................................................................ 51

D. Efektivitas Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani

Islamiyah) Terhadap Pembinaan Akhlak Siswa SMA

Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa......................................... 55

BAB V PENUTUP ................................................................................ 58

A. Kesimpulan ........................................................................... 58

B. Saran-Saran ......................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 61 DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi

Page 12: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

12

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Keadaan Fasilitas SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa .......40

Tabel 4.2 Data guru SMA Negeri 1 Gowa.................................................43

Tabel 4.3 Daftar nama anggota Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani

Islamiyah).................................................................................44

xii

Page 13: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Efektivitas menurut Stoner and Freeman adalah merupakan

kesesuaian pencapaian sasaran dengan yang ditetapkan sebelumnya

atau sesuai dengan standar, sedangkan pengertian efektif menurut

Werther and Davis "effective means producing the right goods or

services that society deems appropriate". Dari pengertian efektivitas

organisasi, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian efektivitas adalah

pencapaian sasaran yang sesuai berdasarkan standar yang telah

ditetapkan mengenai barang dan jasa yang sejalan dengan keinginan

masyarakat.

Efektivitas dipengaruhi oleh efektivitas kepemimpinan.

Sedangkan efektivitas kepemimpinan dipengaruhi oleh 6 faktor:

kepribadian, pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, harapan

dan perilaku para atasan, karakteristik, harapan dan perilaku para

bawahan, kebutuhan tugas, iklim dan kebijaksanaan organisasi; dan

harapan dan perilaku rekan. Namun, selain dipengaruhi oleh efektivitas

kepemimpinan yang menekankan pada aspek individu pemimpin,

efektivitas organisasi juga dipengaruhi oleh efektivitas kelompok.Rohis

berasal dari kata “Rohani” dan “Islam” yang berarti sebuah organisasi

untuk memperkuat keislaman. Menurut Koesmarwanti dan Nugroho

1

Page 14: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

2

Widiyantoro, Rohani Islam atau Kerohanian Islam merupakan sebuah

wadah besar.1

Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah untuk membantu

peserta didik agar dapat mengembangkan seluruh potensi yang

dimilikinya sehingga menjadi manusia yang utuh dan sempurna. Hakikat

pendidikan tersebut tertuang dalam fungsi dan tujuan pendidikan

Nasional sebagaimana diungkapkan dalam Undang-Undang Republik

Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada

Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab”.2

Peran Guru merupakan ujung tombak untuk mengembangkan

sikap dan perilaku akademik siswa Untuk mendukung hal itu, keberadaan

kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan organisasi kesiswaan sangat

penting. Salah satu organisasi kesiswaan di sekolah adalah Rohani

Islamiyah (ROHIS). Rohani Islamiyah merupakan organisasi yang

bernuansakan nilai-nilai religius. Rohani Islamiyah biasanya dikemas

dalam bentuk ekstrakurikuler Rohani Islamiyah.

1 Widiyantoro Nugroho & Koesmarwanti, Rohani Islamiyah (Jakarta : CV Gravindo 2007)

2Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Sisdiknas (Bandung: CV. Fokusmedia 2006), h.5-6.

Page 15: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

3

Rohani Islamiyah bertujuan mendidik anggotanya menjadi lebih

Islami dan mengenal lebih baik dunia keislaman serta menanamkan

akhlak yang mulia bagi siswa . Kegiatan organisasi rohani Islam ini sangat

erat kaitannya untuk meningkatkan nilai Religius dan kejujuran siswa di

sekolah. Religius merupakan sikap dan perilaku yang patuh dalam

melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap

pelaksanaan ibadah agama lain,dan selalu hidup rukun dengan pemeluk

agama lain. Oleh karena itu organisasi Rohis mempunyai fungsi untuk

mewadahi siswa yang rendah akan akhlak hingga menjadi siswa yang

berakhlak mulia3. Organisasi rohani Islam bertujuan membentuk siswa

untuk berakhlak mulia dengan berlaku jujur, demokratis, toleransi, dan di

siplin. Jadi perkembangan ilmu pengetahuan dan ekstrakurikuler menjadi

tantangan tugas para pendidik yang semakin berat, karena dalam

kenyataan kehidupan mengalami pola perubahan hidup. Kondisi akhir

zaman sabdakan baginda Nabi Muhammad SAW.,

ادق، ويؤ ب فيها الص ق فيها الكاذب ويكذ اعات، يصد تمن فيها الخائن سيأتي على الناس سنوات خد

ر الع افه في أم جل الت بضة؟ قال: الر وي ل: وما الر بضة، قي وي طق فيها الر ن فيها الأمين، وين ةويخو ام

Artinya : Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipu daya, dimana pendusta dipercaya dan orang jujur didustakan, penghianat diberi amanah, dan orang amanah dikhianati, dan berbicara di zaman itu para Ruwaibidhoh. “ditanyakan, siapakah Ruwaibidhoh itu? beliau bersabda, “orang bodoh yang berbicara dalam masalah umum”. (HR, Al-Hakim).4

3 Khalid, Amru.Semua Akhlak Nabi. Solo:Aqwam. 2006

4Al-Imam Ibnu Majah dalam As-Sunan No. 4042. Diriwayatkan pula oleh Ibnu

Abdillah Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (4/465,512), Ahmad bin Hanbal dalam al-Musnad.

Page 16: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

4

Pembentukan akhlak juga dimulai dari bagaimana pembinaan

akhlak kedua orang tua kepada kita dan kita kepda orang tua karena,

berbuat baik kepada siapapun termasuk ibu bapak adalah salah satu

pembinaan atau pembentukan akhlak yang tidak hanya dalam kehidupan

sosial, tetapi pembinaan akhlak juga melihat dari apa yang kita lakukan

ketika keduanya meninggal kita harus berbuat baik. Cara berbuat baik

kepada ibu bapak yang sudah meninggal, telah diatur dalam Islam.

Diriwayatkan :

أبوى شيئ ابر هما به بعد موتهما ؟جاءرجل فقال : يارسول الله ه ل بقى من بر

ل ة عليهماوال ستغفار لهما, وانقاذعهد هماواكرام صديقهما, وصلة ا حم قال : نعم الص لر بوداود(التى لتو صل ال بهما. )رواه ا

Artinya:

“Telah datang seorang laki-laki (kepada Rasulullah) lalu ia bertanya:

Ya Rasulullah, masih adakah kebaikan yang dapat saya kerjakan

untuk ibu bapak sesudah keduanya meninggal ?”

“Ada jawab Rasulullah : Yaitu menyembahyangkan (jenazah)

meminta ampun kepada Tuhan, menyempurnakan janjinya,

memuliakan sahabatnya dan selalu bersilaturrahmi dengan keluarga

yang ada hubungan dengan keduanya.” (H.R. Abu Daud)5

Dan dalam Agama Islam Akhlak merupakan pokok esensi ajaran

Islam, disamping aqidah dan syariah, sehingga dengan akhlak akan

terbina mental dan jiwa manusia untuk memiliki hakekat kemanusiaan

yang tinggi. Dengan akhlak akan dilihat corak dan hakekat kemanusiaan

yang tinggi. Dengan akhlak akan dilihat corak dan hakekat manusia yang

sebenarnya. Sebagaimana dalam hadits dan ajaran Islam sangat

5 KH. Abdullah Salim, Akhlaq Islam, (Jakarta: Media Da’wah, 1994), h. 72-77

Page 17: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

5

menekankan tentang pembentukan akhlak yang mulia. Pada salah satu

hadits, Rasulullah SAW yang artinya :

Telah mengabarkan kepada kita Abu Muhammad bin Yusuf Al

Asbihani, telah menerangkan Abu Sa‟id bin Al-A‟robi, telah

menceritakan kepada kita Abu Bakar Muhammad bin Ubaid Al-

Maruqudi, telah menceritakan kepada kita Sa‟id bin Mansur,

telah menceritakan kepada kita Abdul Aziz bin Muhammad,

telah mengabarkan kepada saya Muhammad bin Ajlan dari

AlQo‟qo‟ bin Hakim dari Abi Sholeh dari Abu Hurairah r.a. telah

berkata, Rasulullah bersabda: Sesungguhnya saya diutus untuk

menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR. Baihaqi).6

Demikian tingginya kedudukan akhlak dalam ajaran Islam,

Abbdudin Nata dalam bukunya yang berjudul Studi Islam Komprehensif

mengutip penjelasan Fazlur Rahman bahwa inti ajaran Islam adalah

“akhlak mulia yang bertumpu pada hubungan yang baik dengan Allah,

dan hubungan yang baik dengan sesama manusia”7. Akhlak diantaranya

Menyangkut seluruh sisi kehidupan muslim, sesama manusia,

akhlak dalam mengelola alam, akhlak dalam berhubungan dengan

binatang, akhlak dalam kegiatan ekonomi, kegiatan politik serta dalam

kehidupan beragama.

Ekstrakurikuler Rohis sebagai suatu wadah keagamaan yang

bergerak secara independen dimana wadah tersebut dikelola dan

dikembangkan oleh siswa serta pembina Rohis, sehingga secara

struktural dan operasionalnya sudah dapat dikatakan sebagai

suatu lembaga yang mempunyai kepengurusan,tujuan yang

hendak dicapai secara jelas dan dapat memberikan dukungan

6 Abu Bakar Ahmad bin Husain bin Ali, Assunan Al-Kubro, (Beirut: Darul Fikri,

t.t.), h. 191- 192 7 Abudin Nata, Studi Islam Komprehensif ; Yogyakarta, 2010. h.4

Page 18: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

6

terhadap pelajaran agama Islam. Dalam upaya meningkatkan

mutu pendidikan, PAI harus dijadikan tolak ukur dalam membentuk

watak dan pribadi peserta didik, serta membangun moral bangsa

(nati on character building)8.

Berdasarkan uraian diatas, maka mendorong saya untuk

mengungkap lebih jauh tentang upaya dan strategi yang dilakukan

pembina kegiatan ekstrakurikuler Rohis dalam meningkatkan pembinaan

akhlak terhadap Siswa SMAN 1 Gowa Kabupaten Gowa.

B. Rumusan Masalah

Berkaitan dengan Efektivitas Kegiatan Ekstrakurikuler

Keagamaan (Rohani Islamiyah) terhadap Pembinaan Akhlak siswa akan

pentingnya Akhlak yang baik masih minim. Kurangnya partisipasi siswa

dalam kegiatan ekstrakurikuler keagamaan khususnya dalam hal Rohani

Islamiyah di SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa. Berdasarkan

fenomena tersebut maka masalah pada penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimana bentuk kegiatan ekstrakurikuler keagamaan (Rohani

Islamiyah) di SMA Negeri 1 Gowa di Kabupaten Gowa?

2. Bagaimana pembinaan akhlak siswa SMA Negeri 1 Gowa

Kabupaten Gowa melalui kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

(Rohani Islamiyah)?

3. Bagaimana efektivitas kegiatan ekstrakurikuler keagamaan (Rohani

Islamiyah) Terhadap Pembinaan Akhlak Siswa SMA Negeri 1 Gowa

Kabupaten Gowa?

8 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam; Upaya Pembentukan Pemikiran

dan Kebudayaan Muslim, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006. h. 8

Page 19: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

7

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bentuk pembinaan akhlak di SMA Negeri 1

Gowa Kabupaten Gowa.

2. Untuk mengetahui pembinaan akhlak siswa SMA Negeri 1 Gowa

Kabupaten Gowa melalui kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

(Rohani Islamiyah).

3. Untuk mengetahui Efektivitas Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan

(Rohani Islamiyah) Terhadap Pembinaan Akhlak Siswa SMA

Negeri 1 Gowa di Kabupaten Gowa.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dan literatur tentang peranan pembina ekstrakurikuler Rohis

dalam meningkatkan sikap keberagamaan siswa disekolah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah, sebagai masukan yang konstruktif bagi pengembangan

kegiatan pembinaan akhlak siswa sehingga dapat merencanakan dan

melaksanakan kegiatan keagamaan yang bersifat pembinaan.

b. Bagi guru dan pembina Rohis, dapat memudahkan untuk mengetahui

tingkat keberhasilan dari kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islamiyah

dalam meningkatkan sikap akhlak siswa.

c. Bagi masyarakat umum,sebagai salah satu wawasan akan pentingnya

Rohani Islamiyah khususnya dalam membina sikap Akhlak yang bai

Page 20: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

8

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Efektifitas Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani Islamiyah)

1. Pengertian Efektifitas Ekstrakurikuler Keagamaan

Efektifitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari

kata efektif yang berarti ada efek (pengaruh,kesan,akibat)9. Dalam bahasa

inggris kata efektifitas berasal dari effective yang berarti berhasil, mujarab,

berlaku dan mengesankan10. Sedangkan menurut Mulyasa Efektifitas

adalah upaya kesesuaikan antara orang yang melaksanakan tugas

dengan sasaran yang dituju11.

Efektifitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok,

tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan adanya partisipasi aktif dari

anggotanya. Berdasarkan uraian di atas bahwa efektifitas adalah suatu

usaha atau kemampuan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok

orang agar tujuan yang telah ditetapkan di awal dapat tercapai secara

optimal.

Ekstrakurikuler Keagamaan adalah upaya pemantapan dan

pengayaan nilai-nilai dan norma serta pengembangan kepribadian ,bakat

dan minat peserta didik tentang keagamaan yang dilaksanakan di luar jam

intrakurikuler dalam bentuk tatap muka atau non tatap muka.

9 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2003),

h. 284 10

John M. Echols Penelitian Ilmiah, (Bandung : Tarsito, 2000), h. 207 11

Mulyasa. Efektifitas Ekstrakurikuler , (Yogyakarta : Airlangga, 2005), h. 82

8

Page 21: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

9

Moh. Uzer Usman mengemukakan bahwa:

“Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam

pelajaran (tatap muka) baik dilaksanakan di sekolah maupun di luar

sekolah dengan maksud untuk lebih memperkaya dan memperluas

wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki oleh

peserta didik dari berbagai bidang studi”12.

Ekstrakurikuler di sekolah merupakan kegiatan yang bernilai

tambah yang diberikan sebagai pendamping pelajaran yang diberikan

secara intrakurikuler. Kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran

tatap muka dilaksanakan di sekolah atau diluar sekolah agar lebih

memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan

yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum disebut

kegiatan ekstrakurikuler13.

Kerohanian Islam berasal dari kata dasar “Rohani” yang

mendapat awalan ke dan akhiran “an” yang berarti hal-hal tentang rohani

dan “Islam” adalah mengikrarkan dengan lidah dan membenarkan dengan

hati serta mengerjakan dengan sempurna oleh anggota tubuh dan

menyerahkan diri kepada Allah swt dalam segala ketetapan-Nya dan

dengan segala qadha dan qadar-Nya14.

Menurut Koesmarwanti dan Nugroho Widiyantoro, kata

“kerohanian Islam” ini sering disebut dengan istilah “Rohis” yang berarti

12

Moh. Uzer Usman dan Lilis Setyowati . Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993. h. 22

13

Suryosubroto . Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 1997. h. 271

14

Hasbi AI- Shiddieqy . AI- Islam Jilid 1, Jakarta: Bulan Bintang, 1997. h. 34

Page 22: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

10

sebagai suatu wadah besar yang dimiliki oleh siswa untuk menjalankan

aktivitas dakwah di sekolah15

. Jadi kegiatan ekstrakurikuler adalah

kegiatan yang dilaksanakan diluar jam sekolah yang telah di tentukan

berdasarkan kurikulum yang berlaku. Kegiatan ini juga di maksudkan

untuk lebih mengaitkan pengetahuan yang diperoleh dalam program

kurikuler dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan yang dilaksanakan

di sekolah maupun diluar sekolah guna memperkaya dan memperluas

wawasan pengetahuan atau kemampuan meningkatkan nilai sikap dalam

rangka penerapan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari

dari berbagai mata pelajaran dan kurikulum sekolah.

Ekstrakurikuler keagamaan (Rohani Islamiyah) adalah

sekumpulan orang-orang atau kelompok orang atau wadah tertentu dan

untuk mencapai tujuan atau cita-cita yang sama dalam badan kerohanian

sehingga manusia yang tergabung didalamnya dapat mengembangkan

diri berdasarkan konsep nilai-nilai keislaman dan mendapatkan siraman

kerohanian.

2. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani Islamiyah)

Adapun tujuan utama dibentuknya Ekstrakurikuler keagamaan

adalah membentuk karakter siswa yang beriman dan bertaqwa kepada

Allah SWT, bisa membaca Al-qur’an, berakhlak mulia serta memiliki

karakter islami. Kemudian mengembangkan strategi untuk mencapai

tujuan.

15

Koesmarwanti, Nugroho Widiyantoro . Dakwah Sekolah di Era Baru, Solo: Era Inter Media, 2000. h. 124

Page 23: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

11

Kegiatan ekstrakurikuler tidak terbatas pada program untuk

membantu ketercapaian tujuan kurikuler saja, tetapi juga mencakup

pemantapan dan pembentukan kepribadian yang utuh termasuk

pengembangan minat dan bakat peserta didik. Dengan demikian program

kegiatan ekstrakurikuler harus di rancang sedemikian rupa sehingga dapat

menunjang kegiatan kurikuler, maupun pembentukan kepribadian yang

menjadi inti kegiatan ekstrakurikuler. Sebagai suatu ilmu tentu saja

bimbingan rohani Islam mempunyai tujuan yang sangat jelas. Secara

singkat tujuan bimbingan rohani Islam itu dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1) Tujuan Umum

a. Membantu individu mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya

agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat

b. Memberikan pertolongan kepada setiap individu agar sehat secara

jasmani dan rohani.

c. Meningkatkan kualitas keimanan, keIslaman, keihsanan dan ketauhidan

dalam kehidupan sehari-hari dan nyata.

d. Mengantarkan individu mengenal, mencintai dan berjumpa dengan

esensi diri dan citra diri serta dzat yang Maha Suci yaitu Allah swt

2) Tujuan Khusus

a. Membantu individu agar terhindar dari masalah.

b. Membantu individu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya.

Page 24: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

12

c. Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan

kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi

lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya

dan orang lain16.

Bagaimanapun tujuan bimbingan rohani Islam adalah untuk

menuntun seseorang dalam rangka memelihara dan meningkatkan

kualitas keagamaannya baik ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah.

Dari sisi ini dapat dikatakan bahwa tujuan program kegiatan

ekstrakurikuler adalah untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan

peserta didik, mengenal hubungan antar berbagai mata pelajaran,

menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan

manusia seutuhnya17.

Disisi lain, pembinaan manusia seutuhnya dalam kegiatan

ekstrakurikuler yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah

diharapkan mampu mendorong pembinaan sikap dan nilai-nilai dalam

rangka penerapan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari

dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum, baik program inti maupun

program non inti.

Rohmat Mulyana mengemukakan bahwa :

“Inti dari pengembangan kegiatan ekstrakurikuler adalah

pengembangan kepribadian peserta didik. Karena itu, profil

16

Ainur Rohim Faqih . Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Yogyakarta: UII Press, 2001. h. 36

17

Departemen Agama R.I. Kegiatan Ekstrakurikurel Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum dan Madrasah; Panduan Untuk Guru dan Siswa , Jakarta: Depag RI, 2004. h.10

Page 25: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

13

kepribadian yang matang atau kaffah merupakan tujuan utama

kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan uraian diatas, dapat

ditegaskan bahwa tujuan kegiatan ekstrakurikuler Rohis adalah

untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan,

pembinaan sikap dan nilai serta kepribadian yang pada akhirnya

bermuara pada penerapan akhlak mulia”.18.

3. Bentuk-Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan

Adapun bentuk-bentuk kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan

seperti Rohani Islamiyah yang dapat di terapkan atau dilaksanakan di

sekolah adalah pembiasaan akhlak mulia dan melaksanakan Baca Tulis

Al-qur’an dan system pertukaran cerita dari masing-masing siswa yang

ikut kegiatan ekstrakurikuler keagamaan tersebut.

Rohani Islamiyah mempunyai tugas yang cukup serius yaitu

sebagai lembaga dakwah. Hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan-

kegiatan yang tidak hanya diikuti oleh anggotanya saja melainkan semua

jajaran yang ada disekolah. Dakwah secara kelembagaan yang dilakukan

Rohis adalah dakwah actual yaitu terlibatnya Rohis secara langsung

dengan objek dakwah melalui kegiatan-kegiatan bersifat sosial

keagamaan19. metode dakwah pada pembinaan rohani Islam adalah suatu

cara yang dipakai dalam menyampaikan ajaran materi dakwah

Islam,sebagaimana firman Allah swt dalam QS. Al-Nahl ayat 125:

18

Rohmat Mulyana.Kegiatan Pemngenbangan Ekstrakurikuler.sekolah umum, Jakarta : Depag RI, 2009. h.7

19

Manfred Oepen dan Walfgang Karcher. Dinamika Pesantren, Dampak Pesantren Dalam Pendidikan, Jakarta: P3M,1987. h. 92

Page 26: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

14

Terjemahnya:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yan baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk20.”

Dari ayat di atas, Menurut M. Munir metode dakwah ada tiga, yaitu:

a. Bi al-hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan

kondisisasaran dengan menitikberatkan pada kemampuan mereka,

sehingga didalam menjalankan ajaran - ajaran Islam selanjutnya,

mereka tidak lagi merasa terpaksa atau keberatan.

b. Mau’izatul hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan nasehat-

nasehat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan rasa kasih

sayang, sehingga nasehat dan ajaran Islam yang disampaikan itu

dapatmenyentuh hati mereka.

c. Wajadilhum billati hiyya ahsan,yaitu berdakwah dengan cara bertukar

fikiran dan membantah dengan cara yang sebaik-baiknya dengan tidak

memberikan tekanan-tekanan yang memberatkan pada komunitas yang

menjadi sasaran dakwah.21

20

Al-Qur’an dan Terjemahnya Q.S an-Nahl (ayat: 125), h. 119 21

M. Munir. Metode Dakwah, ( Jakarta:Amelia), 2001. h.9

Page 27: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

15

B. Pembinaan Akhlak

1. Pengertian Pembinaan Akhlak

Pembinaan merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan

oleh siapapun untuk merubah tingkahlaku serta membentuk

kepribadiannya sehingga apa yang di cita-citakan sesuai dengan yang

diharapkan.

Pengertian akhlak secara etimologi (bahasa) berasal dari bahasa

Arab dengan kosakata "al-Khuluq" yang berarti kejadian, budi pekerti dan

tabiat dasar yang ada pada manusia Dalam kamus modern Bahasa

Indonesia kata akhlak diartikan sebagai "budi pekerti, tingkah laku, dan

perangai". 22

Sedangkan pengertian akhlak menurut Jamil Shaliba dan H.Moh.

Ardani dalam bukunya yang berjudul “Nilai-nilai Akhlak/Budi Pekerti dalam

Ibadat”, akhlak berarti perangai, tabiat, watak dasar kebiasaan, sopan dan

santun agama23.

Adapun pengertian akhlak secara terminologi (istilah) Menurut Ibn

Maskawaih akhlak itu adalah keadaan gerak jiwa seseorang yang

mendorong kearah melakukan perbuatan tanpa membutuhkan pemikiran

atau pertimbangan terlebih dahulu.

Al-Ghazali dalam bukunya Ihya 'Ulumuddin mengatakan bahwa

akhlak adalah sifat yang tetap pada jiwa seseorang yang daripadanya

22

H.A.Rahman Ritonga. Akhlak Merakit Hubungan Dengan Sesama Manusia, (Bukit Tinggi: Amelia Surabaya, 2005). Cet I, h. 7

23 H. Moh.Ardani. Nilai-nilai Akhlak/Budi Pekerti dalam Ibadah,(Jakarta:

CV.Karya Mulia, 2001). Edisi Pertama, h. 25

Page 28: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

16

timbul perbuatan-perbuatan yang mudah dengan tidak membutuhkan

pikiran atau pertimbangan.24

Ahmad Amin dalam bukunya Al-Akhlaq mengatakan bahwa akhlak

ialah membiasakan kehendak25. Dari beberapa pengertian di atas jelaslah

bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong

melakukan perbuatan secara berulang-ulang sehingga menjadi suatu

kebiasaan tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan terlebih

dahulu.

Pada hakekatnya akhlak atau khuluq itu adalah kondisi atau sifat

yang telah meresap dalam jiwa manusia dan menjadi kepribadian,

sehingga dari situlah timbul berbagai macam perbuatan dengan cara

spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran.

Abudin Nata menyimpulkan ciri-ciri perbuatan akhlak, sebagai

berikut:

a. Perbuatan akhlak itu telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang

atau telah mendarah daging sehingga telah menjadi

kepribadiannya.

b. Perbuatan akhlak itu mudah dilakukan dengan mudah tanpa

pemikiran.

c. Perbuatan akhlak itu timbul atas kemauan dan pilihan sendiri,

bukan karena ada paksaan dari luar.

24

Al-Ghazali. Ihya Ulumuddin, (Jakarta:Pustaka, 2007). h.25 25

Ahmad Amin. System Ethika Islam, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1992). h. 26-27

Page 29: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

17

d. Perbuatan akhlak itu dilakukan dengan sebenarnya bukan

berpura-pura atau bersandiwara.

e. Perbuatan akhlak itu diperbuat atas dasar niat semata-mata

karena Allah26.

Ada beberapa istilah yang sering disamaartikan dengan akhlak

oleh banyak orang yaitu moral, etika dan susila.

a. Moral dari bahasa latin (mores) ialah perilaku yang sudah menjadi

kebiasaan seseorang dan baik buruknya perilaku itu diukur

dengan norma yang berlaku (hukum dan adat).

b. Etika dari bahasa Yunani (ethos) ialah perilaku yang sudah

menjadi kebiasaan seseorang. Untuk mengukur baik atau buruk

kebiasaan itu adalah dengan menggunakan standar logika umum

yang sehat.

c. Susila dari bahas sansekerta yaitu perilaku yang sudah menjadi

kebiasaan seseorang. Baik dan buruknya perilaku diukur dengan

perasan. Susila disebut juga sebagai sopan santun27.

Setelah mengetahui pengertian dari pendidikan dan akhlak maka

penulis menyimpulkan bahwa pendidikan akhlak ialah usaha sadar

manusia berupa bimbingan atau bantuan yang diberikan oleh si pendidik

kepada anak didiknya yang berkaitan dengan masalah budi pekerti yang

tertanam dalam jiwa mereka sehingga jasmani dan rohani mereka dapat

26

Abudin Nata. Akhlak Tasawwuf, (Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2003), Cet.I, h. 4-5

27 H.A.Rahman Ritonga, Akhlak Merakit Hubungan Dengan Sesama Manusia, h.

8

Page 30: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

18

berkembang menjadi kepribadian utama yang sesuai dengan ajaran

Islam. Bicara masalah materi ini tidak lepas dari orientasi tentang tujuan

akhlak karena materi adalah bahan apa dan bagaimana denan materi itu

tergantung si pelakunya manusia mau diapakan dengan materi tersebut,

pantaslah disebut manusia merupakan objek materi akhlak. Sementara

akhlak sebagai penghias bagi karakter manusia dan manusia yang

dikatakan baik atau buruknya itu dapat dilihat dari perbuatan akhlaknya.

Manusia yang berakhlak (orang yang berbudi pekerti) dapat

berbuat, dapat mencintai serta membedakan perbuatan-perbuatan mana

yang baik dilakukan serta perbuatan-perbuatan yang harus ditinggalkan

maupun dibasmi28.pendidikan akhlak adalah bahasan atau hal ihwal yang

menjadi pembahasan dalam usaha mendidik anak, untuk mencapai tujuan

kebahagiaan dunia dan akherat. Sedang materi pendidikan akhlak

merupakan pendidikan agama yang menjamin untuk memperbaiki akhlak

anak.

Hal ini sesuai dengan pendapat Muhammad Yunus yaitu

“Pendidikan agama mempunyai kedudukan yang tinggi dan paling

utama karena pendidikan agama menjamin untuk memperbaiki akhlak

anak dan mengangkat mereka ke derajat yang tinggi serta hidup

bahagia.29

Jadi masalah materi tidak lepas dari orientasi tentang tujuan

akhlak itu sendiri, yaitu agar pada diri anak didik mempunyai akhlaqul

karimah. Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berakhlak

28

Imron Pohan. Budi Pekerti, Jakarta : Bharata, 1996. h. 17 29

Muhammad Yunus. Pendidikan, Bandung : Grafindo, 1994. h.13

Page 31: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

19

mulia dalam kehidupan sehari-hari. Di antara akhlak Rasulullah yang

dapat dijadikan materi dalam pendidikan akhlak.

1. Dasar dan Tujuan Pembinaan Akhlak

Setiap aktifitas yang dilaksanakan manusia haruslah mempunyai

dasar dan tujuan agar semua aktifitasnya itu dapat tercapai dengan baik.

Dasar merupakan suatu fundamen untuk berdirinya suatu tujuan,

demikian pula halnya dengan pelaksanaan pembinaan harus memiliki

dasar-dasar yang kuat dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan. Di

dalam Islam yang menjadi dasar pembinaan akhlak adalah al-Quran dan

Hadis.

Dengan kata lain dasar-dasar yang lain selalu dikembalikan

kepada dua sumber ini. Al-Quran dan Hadis dijadikan sebagai dasar alat

ukur tingkah laku seseorang dalam hal kebaikan dan keburukan. Apa

yang baik menurut al-Quran dan Hadis, maka baik pula perbuatan itu. Dan

sebaliknya apa yang menurut al-Quran dan Hadis itu jelek, maka jelek

pulalah perbuatan itu dan harus ditinggalkan.

Petunjuk Al-Quran sebagaimana dikemukakan Mahmud Syaltut,

dapat dikelompokkan menjadi 3 pokok yang disebutnya sebagai maksud-

maksud Al-Quran yaitu:

a. Petunjuk tentang akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh

manusia.

Page 32: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

20

b. Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan

norma-norma keagamaan dan susila yang diikuti oleh manusia dalam

kehidupan, baik individual maupun kolektif.

c. Petunjuk mengenai syari'at dan hukum dengan jalan menerangkan

dasar-dasar hukum yang diikuti oleh manusia dalam hubungannya

dengan Tuhan dan sesamanya30.

Dasar kedua yang dijadikan dasar pendidikan akhlak adalah hadis

atau sunnah Rasulullah saw. Amalan yang dikerjakan oleh Rasulullah

dalam proses perubahan hidup sehari-hari menjadi sumber utama

pendidikan Islam, karena Allah menjadikan beliau sebagai teladan bagi

umatnya. Rasulullah SAW mengajarkan dan mempraktekkan sikap dan

amal baik kepada isteri dan para sahabatnya, dan seterusnya mereka

mempraktekkan pula seperti apa yang dipraktekkan oleh Rasulullah SAW.

Kemudian mereka mengajarkan pula kepada orang lain perkataan,

perbuatan dan ketetapan Rasul dan inilah yang disebut Hadis atau

Sunnah31.

Rasulullah SAW adalah pembawa amanat dari Allah SWT untuk

menunjukkan umat manusia ke jalan yang lurus, sekaligus merupakan

pribadi yang utuh yaitu pribadi yang dapat dijadikan contoh teladan dan

anutan bagi setiap muslim. Tujuan pendidikan akhlak dalam Islam

30

Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, h. 33 31

Rama Yulis, Ilmu Pendidikan Islam, h. 1

Page 33: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

21

menurut Athiyah Al-Abrasy adalah untuk mencapai suatu akhlak yang

sempurna32

.

Dengan kata lain pendidikan akhlak bertujuan untuk melahirkan

manusia yang memiliki keutamaan melalui kegiatan pendidikan.

Berdasarkan tujuan ini, maka setiap keadaan, pelajaran, aktifitas,

merupakan sarana pendidikan akhlak. Dan setiap pendidik harus

memelihara akhlak dan memperhatikan akhlak diatas segala-galanya.

Akhlak bertujuan menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan

sempurna dan membedakan dari makhluk lainnya. Akhlak hendak

menjadikan manusia orang yang berkelakuan baik, bertindak baik

terhadap sesama manusia, terhadap Allah dan makhluk lainnya.

2. Pembentukan Akhlak a. Pengertian Pembentukan Akhlak

Dalam Kamus lengkap Bahasa Indonesia pembentukan adalah

proses, cara, perbuatan atau usaha untuk membentuk33. Adapun

pengertian akhlak telah penulis paparkan pada pembahasan sebelumnya

yaitu akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong

melakukan perbuatan secara berulang-ulang sehingga menjadi suatu

kebiasaan tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan terlebih

dahulu.

32

Absary Al Athiyah. Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta:Gaya Media Pratama, 2005). cet I, h. 10

33Daryanto SS. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Apollo, 1998). h.

88

Page 34: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

22

Berbicara masalah pembentukan akhlak sama dengan berbicara

tentang tujuan pendidikan, karena banyak sekali dijumpai pendapat para

ahli yang mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan

akhlak. Mengenai pembentukan akhlak, para ulama berbeda pendapat,

yakni:

1) Sebagian ahli berpendapat, bahwa akhlak adalah insting

(garizah) yang dibawa manusia sejak lahir. Bagi golongan ini

akhlak adalah pembawaan dari manusia sendiri, yaitu

kecenderungan kepada kebaikan atau fitrah yang ada dalam

diri manusia dan hati nurani dan akhlak akan tumbuh dengan

sendirinya tanpa dibentuk.

2) Sebagian lain berpendapat bahwa akhlak adalah hasil dari

pendidikan, latihan, pembinaan dan perjuangan keras dan

sungguh-sungguh. Golongan ini berpendapat bahwa akhlak

dapat dibentuk34.

Dalam kenyataannya akhlak perlu dibina, dididik dengan berbagai

metode sehingga menghasilkan pribadi muslim yang berakhlak mulia, taat

kepada Allah dan Rasul-Nya, hormat kepada kedua orang tua, saying

kepada sesama makhluk Tuhan dan seterusnya. Banyaknya tantangan

dan godaan akibat dampak dari kemajuan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) menyebabkan pembinaan untuk membentuk akhlakul

karimah sangat diperlukan salah satunya pembinaan akhlak yang

34

Abudin Nata, Akhlak, h. 156

Page 35: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

23

dilakukan di lembaga pendidikan. Jika program pendidikan dan

pembinaan itu dirancang dengan baik, sistematik, dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh, maka akan menghasilkan anak-anak atau

orang-orang yang baik akhlaknya.

Disinilah letak peran dan fungsi lembaga pendidikan. Dengan

demikian pembentukan akhlakul karimah dapat diartikan sebagai usaha

sungguh-sungguh dalam rangka membentuk akhlak anak didik dengan

menggunakan sarana pendidikan dan pembinaan yang terprogram

dengan baik dan dilaksanakan dengan sumgguh-sungguh dan konsisten

sehingga menghasilkan generasi yang berakhlak mulia.

3. Ruang Lingkup Pembinaan Akhlak

Dari segi objeknya, akhlak dapat dibagi menjadi 6 bagian, yaitu

Akhlak kepada Allah, Akhlak kepada Rasulullah, Akhlak kepada diri

sendiri, Akhlak kepada lingkungan35, Akhlak Kepada Masyarakat dan

Akhlak Kepada Berbangsa dan Bernegara.

a. Akhlak kepada Allah

Akhlak kepada Allah dimaksudkan sebagai gambaran kondisi

hubungan manusia dengan Allah. Banyak alasan mengapa manusia harus

berakhlak baik kepada Allah, diantaranya adalah: karena Allah telah

menciptakan manusia dengan segala keistimewaan dan

kesempurnaannya, Allah telah memberikan perlengkapan panca indera,

hati nurani dan naluri kepada manusia, Allah telah menyediakan berbagai

35

H.A.Rahman Ritonga, Akhlak Merakit Hubungan Dengan Sesama Manusia, h. 11

Page 36: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

24

bahan dan sarana kehidupan bagi kelangsungan hidupnya, dan Allah

telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan kepada

manusia untuk dapat menguasai daratan dan lautan36.

b. Akhlak kepada Rasulullah

1) Mencintai dan memuliakan

Rasul Sebagai seorang mukmin sudah seharusnya dan

sepantasnya kita mencintai beliau melebihi cinta kita kepada siapapun

selain Allah SWT. Bila iman kita tulus, lahir dari lubuk hati kita yang paling

dalam tentulah kita akan mencintai beliau, karena cinta itulah yang

membuktikan kita betul-betul beriman atau tidak kepada beliau.

2) Mengikuti dan mentaati Rasul

Mengikuti dan mematuhi Rasulullah, berarti mengikuti jalan lurus

yang diridhai oleh Allah adalah segala aturan kehidupan yang dibawa oleh

Rasulullah yang terlembagakan dalam Al Qur-an dan Sunnah. Itulah dua

warisan yang ditinggalkan Rasulullah untuk umat manusia,yang apabila

selalu berpegang teguh, umat manusia tidak akan tersesat buat selama-

lamanya.

3) Mengucapkan Shalawat dan Salam

Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk

mengucapkan shalawat dan salam kepada Nabi bukanlah karena Nabi

membutuhkannya. Sebab tanpa doa dari siapapun beliau sudah pasti

akan selamat dan mendapatkan tempat yang paling mulia dan paling

36

Abudin Nata, Akhlak, h. 149-150;

Page 37: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

25

terhormat disisi Allah. Ucapan shalawat dan salam dari orang-orang yang

beriman, disamping sebagai bukti penghormatan kepada beliau, juga

untuk kebaikan kita37.

c. Akhlak kepada diri sendiri

Manusia sebagai makhluk yang berjasmani dan ruhani dituntut

untuk memenuhi hak-hak jasmani dan ruhaninya. Bekerja mencari nafkah

adalah kewajiban manusia untuk mempertahankan kelangsungan

hidupnya. Makan, minum, olah raga merupakan tuntutan jasmani. Ilmu

pengetahuan, sifat sabar, jujur, malu, percaya diri juga merupakan

tuntutanruhani yang wajib dimiliki.

Jadi manusia yang diperlukan untuk mempertahankan kedudukan

manusia sebagai makhluk yang berkehormatan merupakan tuntutan

akhlak pribadi yang wajib diwujudkan dalam setiap pribadi.

d. Akhlak kepada lingkungan

Akhlak kepada ingkungan adalah sikap seorang manusia dalam

memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada disekitarnya untuk

kepentingan hidupnya. Kehidupan manusia tidak dapat dipisah-pisahkan

dengan lingkungan dimana ia berada. Manusia bisa menyesuaikan

lingkungan tetapi juga bisa merubah lingkungannya sesuai dengan yang

dikehendaki. Oleh karena itu jika manusia tidak menggunakan kode etik.

mengenai bagaimana cara memanfaatkannya, lingkungan bisa rusak

sebelum saatnya. Untuk itu maka manusia harus dapat menjaga

37

Yunahar Ilyas. Kuliah Akhlak, (Yogyakarta : LPPI, 1999). h.65-76

Page 38: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

26

kelestariannya sehingga lingkungan akan terpelihara dan dapat

dimanfaatkan dengan tidak melampaui batas.

Sebagaimana dalam firman Allah :

Terjemahnya :

:“Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”38.

e. Akhlak Kepada Masyarakat

Akhlak kepada masyarakat adalah sifat yang tertanam dalam jiwa

manusia yang dilakukan secara spontan tanpa pertimbangan terlebih

dahulu dalam lingkungan atau kehidupaan. Akhlak kepada masyarakat

mempelajari tentang bagaimana cara kita bertingkah laku di masyarakat.

Tujuan dari kehidupan bermasyarakat diantaranya ialah menumbuhkan

rasa cinta, perdamaian, tolong-menolong, yang merupakan fondasi dasar

dalam masyarakat Islam. Kehidupan di masyarakat pastilah akan

menjumpai kegiatan silaturahim. Orang yang berakhlak baik biasanya

senang dengan bertamu atau silaturahim karena ini dapat menguatkan

hubungan sesama muslim39. Beberapa hal kegiatan dalam masyarakat

yaitu:

38

Al-qur’an dan Terjemahnya 39

Asmaran. Pengantar Studi Akhlak.Jakarta Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan, 1999.

Page 39: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

27

1) Bertamu dan menerima tamu

a) Bertamu Sebelum memasuki rumah, yang bertamu hendaklah

meminta izin kepada penghuni rumah dan setelah itu mengucapkan

salam. Dalam (QS. An-Nur 24 : 27)

Terjemahnya :

“Hai orang-orang yng beriman, janganlah kamu memasuki rumah

yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam

kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar

kamu (selalu) ingat.40”

b) Meminta izin kepada pemilik rumah dilakukan maksimal tiga kali

itu memiliki sebab,diantaranya: Ketukan pertama sebagai isyarat

kepada pemilik rumah bahwa telah kedatangan tamu, Ketukan

kedua memberikan waktu untuk membereskan barang-barang

yang mungkin berantakan dan menyiapkan segala sesuatu yang

diperlukan, Ketukan ketiga biasanya pemilik rumah sudah siap

membukakan pintu. Akan tetapi bisa saja pada waktu ketukan

kedua pemilik rumah sudah membukakan pintu tergantung

situasi dan kondisi pemilik rumah.

2) Hubungan Baik dengan Tetangga

40

Al-Qur’an Dan Terjemahnya (QS. An-Nur 24 : 27)

Page 40: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

28

Memuliakan dan berbuat baik kepada tetangga adalah perkara

yang sangat ditentukan dalam syariat islam, hal ini juga telah

diperintahkan Allah dalam Firman-Nya (QS. An Nisa:36) .

Terjemahnya :

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya

dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah terhadap kedua ibu bapak,

karib, kerabat anak-anak yatim,orang-orang miskin, tetangga yang

dekat dan tetangga yang jauh, tman sejawat, ibnus sabil dan hamba

sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

sombong dan membangga-banggakan diri.41”.

Hak seorang tetangga ini dapat diklasifikasikan menjadi 4, yaitu :

1. Berbuat Baik (Ihsan) Kepada Tetangga

Diantar ihsab kepada tetangga adalah ta’ziah ketika mereka

mendapatkan musibah,mengucapkan salam ketika mendapatkan

kebahagiaan, menjenguknya ketika sakit, dan bermuka manis ketika

bertemu dengannya serta membantu membimbingnya kepada hal-hal

yang bermanfaat dunia akhirat. Sebagian ulama berkata, kesempurnaan

berbuat baik kepada tetangga ada 4 hal, yaitu :

a) Senang dan bahagia dengan apa yang dimilikinya

b) Tidak tamak untuk memiliki apa yang dimilikinya

41

Al- qur’an dan Terjemahnya Q.S An-Nisa (ayat: 36), hal. 84

Page 41: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

29

c) Mencegah gangguan dengannya

d) Bersabar dari gangguangnya, sabar menghadapi gangguan

tetangga

f. Akhlak Kepada Berbangsa dan Bernegara

Negara merupakan suatu wadah tempat berlindung para

bangsa,yang didalamnya tedapat peraturan-peraturan yang mengikat baik

tertulis maupun secara lisan.Disitulah kita menumphkan kemerdekaan

kita,kemerdekan yang telah diraih para pahlawan yang tak mengenal

darah juangnya.Maka patutlah para pemuda meneruskan perjuangan

mereka yang telah rela meberikan darahnya untuk tanah air ini untuk

kebahagiaan kita menghuni tanah air ini. Agar tidak terjadi deviasi antar

tanggung jawab dunia serta akhirat.

Tetapi seorang muslim yang mampu membimbing jalan hidupnya

dan jalan hidup orang lain digaris literature Allah maka dialah yang paling

baik diantara manusia-manusia mulia.maka bangsa ini kita sebagain

penobangnya yang akan membawa penghuni negeri ini kejalan Allah,

Dilihat dari tugas atau tanggung jawab manusia lah yang berhakan

mengatur mengelola dan melestarikan alam ini.karena para penghuni

dunia adalah manusia lah yang mempunya lahir batin yang sempurna

ketimbang makhluk allah yang laiknya,bahkan manusia bisa lebih tinggi

dari drajat para malaikat yang tunduk tanpa dosa setitikpun kepada

Allah,dan kemurkaan Allah adalah bathilnya.

Page 42: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

30

Kelakuan manusia sehingga rendahnya melibihi binatang

terendah drajatnya. Negara merupakan pemikir politik terkenal dalam

Islam,Al-Farabi,adalah organisasi territorial bangsa yang mempunyai

kedaulatan.yakni institute suatu bangsa yang berdiam dalam suatu daerah

territorial tertentu dengan fungsi penyelenggaraan kesjahteraan

bersama,baik secara materiala maupun secara spiritual..Terhadap Negara

yang berfungsi dan bertujuan semacam itu,seorang muslim memikul

tanggung jawab pula untuk memelihara dan menjaga agar semua negara

mampu melindungi bangsanya,Ibadah, dan Akhlak dalam Islam.

Tanggung jawab itu sungguh berat dan akan diperhitungkan atas

apa yang dipertanggungjawabkannya.Dalam akhlak muslim terhadap

suatu Negara maka harus dilihat dimana kaitannya atas apa yang akan

mereka pikuli,pada prinsifnya Negara itu di isi oleh dua kategori yaitu

pemimpin (pemerintah) atau warga (rakyat biasa).Keduanya harus tahu

bagaimana ia bersikap dan berakhlak42. Akhlak terhadap Negara terbagi

dalam 2 katagori : Akhlak para pemimpin atau pejabat dan Akhlak warga

atau rakyat biasa.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Akhlak

Abudin Nata dalam bukunya "Akhlak Tasawuf" mengatakan bahwa

untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak

pada khususnya dan pendidikan pada umumnya, ada tiga aliran yang

42

H. Yunahar Ilyas. Kuliah Akhlak, Yogyakarta: LPPI,1986. h. 266

Page 43: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

31

amat popular, yaitu aliran Nativisme, aliran Empirisme, dan aliran

Konvergensi.

a. Aliran Nativisme berpendapat bahwa faktor yang paling

berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor

pembawaan, dari dalam yang bentuknya dapat berupa

kecenderungan bakat, akal dan lain-lain. Jika seseorang sudah

memiliki pembawaan atau kecenderungan kepada yang baik,

maka dengan sendirinya orang tersebut menjadi baik.

b. Aliran Empirisme berpendapat bahwa faktor yang paling

berpengaruh terhadap pembentukan diri sseseorang adalah faktor

dari luar, yaitu lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan

pendidikan yang diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang

diberikan kepada anak itu baik, maka baiklah anak itu. Demikian

juga sebaliknya.

c. Aliran Konvergensi berpendapat bahwa pembentukan akhlak

dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawaan si anak, dan

faktor dari luar yaitu pendidikan dan pembinaan, atau melalui

interaksi dalam lingkungan43

43

Nata Abudin. Akhlak Tasauf, (Bandung : Grafindo, 2009). h. 10

Page 44: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian kualitatif

dengan mengeksploitasi data dilapangan dengan metode analisis

deskriptif yang bertujuan memberikan gambaran secara tepat tentang

Efektivitas Ekstrakurikuler Keagamaan Terhadap Pembinaan Akhlak

Siswa SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa.

Margono mendefinisikan bahwa :

“Metode penelitian kualitatif sebagai prosedur peneliti yang menghasilkan data kualitatif berupa ungkapan atau catatan orang itu sendiri atau tingkah laku mereka yang teropsesi dan penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang yang ada dilingkungan sekitarnya”.44

Sedangkan menurut Sugiyono :

“Metode penetilian kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan pada obyek kondisi alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebuah instrumen kunci, pengambilan sumber sampel data dilakukan secara purposive and snowbaal, teknik pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi”.45

44

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. Cet. I (jakarta: Rineka Cipta, 1997). hal. 33

45

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Research And Development Cetakan ke-11, (Bandung: Alfabet, 2010). hal. 15

32

Page 45: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

33

Maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa metode penelitian

kualitatif adalah ungkapan atau pengetahuan dan penyelidikan dengan

akal budi manusia mengenai hakikat, sebab, asal dan hukumnya. dalam

kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang yang ada

dilingkungan sekitarnya atau biasa disebut dengan kata instrument.

Sedangkan Metode Analisis Deskriptif menurut Sugiyono, yaitu

“Menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku umum untuk generalisasi46”.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Adapun lokasi penelitian adalah di SMA Negeri 1 Gowa

Kabupaten Gowa. Sedangkan objek penelitiannya adalah siswa dan

Pembina Ekstrakurikuler keagamaan. Dengan berbagai pertimbangan

sampai saya memilih meneliti ditempat tersebut yang pertama

dikarenakan Ekstrakurikuler tersebut memang pantas untuk

dikembangkan karena sebagai salah satu tempat dimana para siswa

dapat lebih memahami agama islam itu tersendiri dan yang paling utama

karena sudah terbukti bahwa kegiatan Ekstrakurikuler tersebut dapat

menambah pengaruh positif bagi siswa. Dilain sisi saya juga ingin lebih

mengetahui apa yang membuat para alumni tidak diisingkan kembali

untuk berbagi ilmu Agama kepada para siswa.

46

Sugiyoono, Metode Analisis (Jakarta : Gravindo, 2008). h. 37

32

Page 46: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

34

C. Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi Fokus Penelitian ini adalah :

1. Efektifitas Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani Islamiyah)

2. Pembinaan Akhlak

D. Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan pada fokus penelitian diatas, dapat dideskripsikan

fokus penelitian ini yaitu :

1. Efektivitas kegiatan ekstrakurikuler keagamaan (Rohani Islamiyah)

ini dilihat dari keberhasilan seorang guru maupun pembina

ekstrakurikuler tersebut akan hal-hal yang mereka berikan atau

arahkan kepada para siswa. Dilihat dari kegiatan yang mereka

lakukan banyak hal-hal positif yang memang siswa dapatkan dan

bisa terapkan dalam kehidupan sehari-hari karena memang tidak

keluar dari Al-Qur’an dan hadist contohnya shalat dhuhur tepat

waktu yang mereka selalu lakukan disekolah.

2. Pembinaan Akhlak yang di maksud dalam hal ini adalah adanya

berbagai bentuk-bentuk kegiatan pembinaan akhlak seperti adanya

pertemuan setiap pulang sekolah dimana pada saat itu dilakukan

sistem bercerita apa-apa saja yang berubah dari diri mereka

selama masuk dan belajar di Ekstrakurikuler Keagamaan dan

adanya proses pembelajaran khusus tentang akhlak. Jadi,

Efektivitas Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani Islamiyah)

Terhadap Pembinaan Akhlak Siswa SMA Negeri 1 Gowa

Page 47: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

35

Kabupaten Gowa adalah kegiatan yang memang paling efektif

membuat para siswa lebih paham akan segala hal-hal yang

berkaitan dengan Agama Islam. Dan bahkan para guru mendukung

dengan munculnya ekstrakurikuler keagamaan (Rohani Islamiyah)

ini karena kata mereka banyak siswa yang benar-benar mengalami

perubahan dari sikap dan perilaku tidak baik kearah lebih baik.

E. Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini dapat dikalsifikasikan

sebagai berikut:

1. Sumber Data Primer

Secara teknis informan adalah orang yang dapat memberikan

penjelasan yang kaya warna, detail, dan komprehensif mengenai apa,

siapa, dimana, kapan, bagimana, dan mengapa. Dalam penelitian ini yang

menjadi informasi kunci (key informan) adalah siswa dan pembina

Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber Sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau

lewat dokumen dan sumber data sekunder dalam penelitian adalah

dokumentasi di dapatkan dari Data Pembina Ekstrakurikuler”.47

47

V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, h. 73

Page 48: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

36

F. Instrumen Penelitian

Penelitian menggunakan instrumen penelitian sebagai alat bantu

agar kegiatan penelitian berjalan secara sistematis dan terstuktur, dalam

pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:

1. Pedoman Observasi

Adapun yang di maksud dengan Pedoman Observasi adalah.

Observasi merupakan alat pengumpul data yang dilakukan dengan

cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang

diselidiki.48 Hal yang hendak diobservasi haruslah diperhatikan

secara detail. Dengan metode observasi ini, bukan hanya hal yang

didengar saja yang dapat dijadikan informasi tetapi gerakan-gerakan

dan raut wajah pun memengaruhi observasi yang dilakukan.

Nasution, dalam Sugiyono menyatakan bahwa :

“Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan

hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia

kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan

dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih,

sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron)

maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi

dengan jelas”.49

Penulis dapat menyimpulkan definisi observasi yaitu salah

satu bentuk instrument yang sering digunakan dalam penelitian yang

bertujuan untuk memperoleh data yang lebih akurat melalui pengamatan

di lapangan serta mengamati dan menggunakan komunikasi langsung

48

Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi. Metodologi Penelitian, Cet.VIII; Jakarta:PT.

Bumi Aksara, 2007). h. 70

49

Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D cetakan ke-17,

(Bandung:Alfabeta, 2012). h. 226

Page 49: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

37

dengan sumber informasi tentang objek penelitian, keadaan Siswa yang

mengikuti organisasi keagamaan.

2. Pedoman Wawancara

Merupakan proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap

muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau

keterangan-keterangan secara mendalam dan detail. Dalam

mengambil keterangan tersebut digunakan model Snow-Ball

sampling yaitu menentukan jumlah dan sampel tidak semata-mata

oleh peneliti. Peneliti bekerjasama dengan informan, menentukan

sampel berikutnya yang dianggap penting.

Teknik penyampelan semacam ini Menurut Frey ibarat bola salju

yang menggelinding saja dalam menentukan subjek penelitian.

Jumlah sampel tidak ada batas minimal atau maksimal, yang

penting telah memadai dan mencapai data jenuh,yaitu tidak

ditentukan informasi baru lagi tentang subjek penelitian.50

3. Dokumentasi

Merupakan sejumlah fakta dan data tersimpan dalam bahan

yang berbentuk dokumen. Sebagian besar data yang tersedia

adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cendramata, foto dan

lain sebagainya. Sifat utama ini tak terbatas pada ruang dan waktu

sehingga memberi ruang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal

yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan

50

Suwardi Endarsawar. Penelitian Kebudayaan diologi, Epistimologi dan Aplikasi

(Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2006). h. 116

Page 50: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

38

dokumenter terbagi beberapa macam yaitu autobiografi, surat-surat

pribadi, buku catatan harian, memorial, klipping, dokomen

pemerintah atau swasta, data diserver dan flashdisk, data

tersimpan di website dan lain-lain. Tehnik ini digunakan untuk

mengetahui sejumlah data tertulis yang ada di lapangan yang

relevan dengan pembahasan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan beberapa tekhnik untuk mengumpulkan

data sebagai berikut :

1. Observasi, yaitu mengamati dan menggunakan komonikasi

langsung dengan sumber informasi tentang objek peneliti,

keadaan Akhlak siswa yang mengikuti organisasi keagamaan

2. Interview, yaitu melakukan wawancara langsung terhadap

siswa dan Pembina keagamaan adalah objek yang akan

diteliti dalam peningkatan kegiatan keagamaan.

3. Dokumentasi, yaitu mencatat semua data secara langsung

dari referensi yang membahas tentang objek penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan deskriptif dengan menggunakan data

kualitatif, lalu dianalisis beberapa metode tekhnik analisis data yaitu:

1. Metode induktif, yaitu tehnik analisis data dengan bertitik

tolak dari suatu data yang bersifat khusus, kemudian

dianalisis dan disimpulkan dengan bersifat umum.

Page 51: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

39

2. Metode deduktif, yaitu suatu tehnik analisis data yang bertitik

tolak dari data yang bersifat umum kemudian dianalisis dan

diambil kesimpulan yang bersifat khusus.

3. Metode komparatif, yaitu suatu tehnik analisis data dengan

membandingkan antara data yang satu dengan data yang

lain kemudian menarik sebuah kesimpulan.

Page 52: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa

SMA Negeri 1 Gowa (dulu SMA Negeri 1 Sungguminasa)

merupakan salah satu sekolah yang terletak di Kabupaten Gowa, tepatnya

beralamat di Jl. Andi Mallombasang No.1A, Kelurahan Pandang Pandang,

Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan 92111.

Sekolah ini di bangun pada tahun 1960 yang merupakan sekolah ke-4

yang didirikan di provinsi Sulawesi Selatan.

Sebelum berganti nama menjadi SMA Negeri 1 Gowa dahulunya

sekolah ini bernama SMA Negeri 159 (disingkat SALIS) kemudian berganti

nama menjadi SMA Negeri 1 Sungguminasa. Namun, hingga saat ini SMA

Negeri 1 Gowa lebih dikenal dengan nama SALIS.

Sebagai salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri favorit yang

ada di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Sama dengan SMA pada

umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 1

Sungguminasa ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari

Kelas X sampai Kelas XII51.

1. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi Sekolah

“Unggul, Bermutu, Beriman, dan Berbudi Pekerti Luhur serta

Berprestasi dalam bidang Iptek, Olahraga, dan Seni.”

51 Dokumen SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa, 2018

39

Page 53: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

41

b. Misi Sekolah

1) Mengaktifkan kegiatan PBM dan bimbingan agar siswa dapat

berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang

dimilikinya.

2) Memotivasi siswa untuk berprestasi dalam bidang Ilmu

Pengetahuan, Teknologi, Olahraga, dan Seni.

3) Membantu siswa dalam mengenali potensi diri yang

dikembangkan secara optimal.

4) Menumbuhkan pemahaman dan penghayatan terhadap

ajaran agama dan budi pekerti luhur yang bersumber dari

kearifan lokal.

5) Menerapkan manajemen terbuka untuk menumbuhkan rasa

memiliki, rasa kebersamaan, dan bertanggung jawab kepada

semua warga sekolah.

6) Meningkatkan atau mengoptimalkan partisipasi stakeholder

sekolah.

7) Mengembangkan keamanan, kebersihan, ketertiban,

keindahan, kekeluargaan, kesehatan, keteladanan, dan

keterbukaan (9K).

2. Sarana dan Prasarana

Tabel 4.1 Adapun Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Gowa

Kabupaten Gowa

Page 54: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

42

No Jenis Ruangan / Gedung Keterangan

Jumlah

Baik Buruk

1 Ruang Kelas 35

2 Ruang Tata Usaha 1

3 Ruang Kepala Sekolah 1

4 Ruang Guru 1

5 Lapangan Olahraga 1

6 Wc/ Kamar kecil 6

7 Tempat Upacara 1

8 Masjid 1

9 Aula 1

10 Perpustakaan 1

11 Laboratorium 1

12 Ruang computer 1

Sumber : Dokumen SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa, 2018

3. Keadaan Guru

Untuk terlaksananya proses pembelajaran yang maksimal, maka

diperlukan guru yang berkualitas agar dapat menciptakan generasi yang

bermutu untuk bangsa. Guru adalah salah satu bagian yang mengandung

peranan penting dalam proses belajar mengajar, sebab gurulah yang

menanamkan ilmu pengetahuan terhadap peserta didik agar anak didik

memiliki kepribadian yang sebenarnya. Harkat dan martabat bangsa

dipengaruhi oleh kualitas manusianya, yakni sejauh mana manusia

Page 55: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

43

sebagai potensi pembangunan dalam menguasai sains dan teknologi

yang dapat menunjang laju pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan

suatu bangsa untuk mentransfer ilmu pengetahuan yang tentunya lebih

banyak berlangsung di sekolah. Oleh karena itu, guru sebagai prakarsa

sosial mempunyai empat peranan yaitu :

a. Sebagai pengamat sosial dengan sistematis serta memantau

kejadian-kejadian yang ada dalam masyarakat.

b. Sebagai analisis sosial, yang berusaha mengungkapkan

pengetahuan serta memperdalam pengertian dan masalah-

masalah kejadian yang terjadi dalam masyarakat.

c. Sebagai fasilitas sosial, guru sebagai ilmuan mampu melihat

kesenjangan dalam masyarakat, dan secara sadar mampu

mengemukakan kritik-kritik sosialnya yang membangun

meskipun unsur subjektifitas tidak terhindarkan.

d. Sebagai prakarsa sosial, yang berusaha membentuk masyarakat

baru. Seorang guru memegang peranan penting sebagai

prakarsa sosial terhadap anak didik52.

Berikut ini nama Guru yang sudah terangkat di SMA Negeri 1 Gowa

Kabupaten Gowa

Tabel 4.2 Data Guru SMA Negeri 1 Gowa :

52 Abd. Rahman, Pengelola Pengajaran, (Ujung Pandang: Fakultas Tarbiyah IAIN

Alauddin, 1991). h. 52

Page 56: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

44

NAMA GURU L/P JABATAN

Drs. Muh. Arsyad S., M.Pd. L Kepala Sekolah

Drs. H. Muh. Amin., M.Pd. L Guru Pembina

Drs. H. Muh. Syakri, B L Guru Pembina

Dra. Hj. Siti Nur P Guru Pembina

Dra. Hj. Hasmiati, B P Guru Pembina

Dra. Hj. Layang., M.M. P Guru Pembina

Drs. H. Nurdin L Guru Pembina

Dra. Halijah P Guru Pembina

Dra. Sutrianida P Guru Pembina

Dra. Hj. Asmaradina Halim., M.M.

P Guru Pembina

Andi Ati., S.Pd. P Guru Pembina

Raehana Kadriah., S.Pd., M.Pd.

P Guru Pembina

Drs. Mansyur. B L Guru Pembina

Sumber : Dokumen SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa, 2018

4. Keadaan Siswa

Dalam dunia pendidikan formal, siswa merupakan objek atau

sasaran utama untuk dididik. Dengan demikian setiap lembaga pendidikan

hendaknya terdapat suatu sistem yang tidak dapat dipisahkan antara satu

dengan yang lainnya, yaitu di samping adanya berbagai fasilitas, adanya

guru, juga terdapat siswa yang merupakan bagian integral dalam

pendidikan formal. Jika tugas pokok guru untuk mengajar, maka tugas

siswa adalah belajar, oleh karena itu saling berkaitan satu sama lain yang

tidak dapat dipisahkan dan berjalan seiring dalam proses belajar

mengajar.

Page 57: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

45

5. Data Siswa Yang Masuk Organisasi Ekstrakurikuler Keagamaan

(Rohani Islamiyah)

Jumlah siswa yang mengikuti Organisasi Ekstrakurikuler Rohis

sebanyak siswa yang semuanya terdiri dari perempuan dan laki-laki.

Perincian jumlah keseluruhan siswa disusun dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Tabel 4.3 daftar nama anggota Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani

Islamiyah)

NO Nama Anggota Ekstrakurikuler Keagamaan

1 Arisa Umrahyani A. Fadlil Adhim

2 Astrid A. Bakri A. Rumaisyah

3 Ana Tasya A. Muh. Zaky F

4 Aulia Ahmad Arif Budiman

5 Annisa Tri Damaynti Aswar

6 Alhusna Amira Ahmadi Al Azhar

7 Besse Nurul Muhlisa Muh. Egy Halgiansyah

8 Dewi Nabila Muh. Erwin Arif

9 Erni Eka Eraswati Muh. Alfin Bin Pawajil

10 Eka Musahada Muh.Khaeril Arslam

11 Fhira Nur Fitriani Muh. Rafli Ilham

12 Fadhillah Syahrir Muh. Yusuf Mustamin

13 Kurniawati Muh. Awalul Fajri

Page 58: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

46

14 Musdhalifah Muh. Nur Awalil Mubarak

15 Magfirah Nur Ramadanti Muhammad Nurhidayat

16 Mutiara Ismi R Muh. Agung Asmawi

17 Nadia Aprilia Rahman M. Aidil Fitra

18 Nurul Febrianti Utami Robitul Hak

19 Nur Aulia Fadhillah Syarifuddin

20 Nurul Atika Asis Rahma Ramadhani

21 Nurkhafifah J Rosin Alfira

22 Nurul Faysa Rahman Rika Lestari

23 Nur Fadhillah Reskiya Ramdani

24 Nur Fajriana Sri Wahyuni

25 Nurul Wahyuni Ahmad St. Nurhana Aisyah

26 Nur Anisa Muhcsin Sumayyah

Jumlah Keseluruhan 52 Orang

Sumber : Dokumen SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa

Dilihat dari penjelasan tabel di atas, jumlah keseluruhan siswa 52

orang digabung antara perempuan dan laki-laki yang mengikuti

Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani Islamiyah) di SMA Negeri 1 Gowa

Kabupaten Gowa.

B. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani Islamiyah) di

SMA Negeri 1 Gowa di Kabupaten Gowa

Adapun jenis dan bentuk kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

(Rohani Islamiyah) yang dilaksanakan oleh para pembina dan anggota

Page 59: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

47

ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa. Adapun

wawancara dengan salah satu siswa (Zakira Denita) dan merupakan

anggota dari ekstrakurikuler (Rohani Islamiyah) :

“Banyak bentuk kegiatan kak yang biasa kami lakukan tapi kegiatan

yang paling aktif kami lakukan seperti Ibadah shalat dhuhur setiap

hari dimushollah, Kajian Jum’at yang didalamnya sudah belajar

(bahasa arab, fiqhi dan akhlak), Adanya pengajian tadarrus al-qur’an

selama jam istirahat atau hanya sekedar diskusi saja, Pendirian

posko putih abu-abu sesaat sebelum pengumuman kelulusan

sebagai tempat bagi siswa yang ingin mendonasikan pakaian bekas

layak pakai untuk disumbangkan ke panti asuhan, Aksi menyerukan

islam, dan Dakwah dikelas”.53

Menurut para guru dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan (Rohani Islamiyah) siswa dapat lebih dalam lagi mempelajari

tentang keagamaan agar mengetahui mana yang hak dan yang bathil

menjalani kehidupan sehari-hari sehingga menjadi siswa yang agamis.

Adapun siswa yang belum mampu mengaji atau menghafal surat-surat

pendek di kegiatan Ekstrakurikuler ini mereka bisa mempelajari dan

mengamalkannya dalam kehidupannya sehari-hari.

Kegiatan Keagamaan (Rohani Islmaiyah) ini memang sudah lama

berdiri di SMA Negeri 1 Gowa sejak angkatan ke 84 tetapi masih

belum banyak kegiatan yang mereka laksanakan dan masih belum

adanya Pembina. Penuturan pak Muh. Arsyad selaku kepala

sekolah.54

53

Hasil Wawancara Denita Zakira, anggota Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani Islamiyah), pada hari selasa 22 mei 2018.

54

Hasil Wawancara Muh Arsyad, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa, pada hari selasa 22 mei 2018.

Page 60: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

48

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dan

pembinaan akhlak siswa SMA Negeri 1 Gowa ini di bimbing oleh guru

pendidikan agama islam. Beberapa kegiatan ekstrakurikuler Keagamaan

(Rohani Islamiyah) dalam rangka memberi pelajaran atau materi tentang

akhlak seperti apa yaitu : forum rohani islam, seni baca tulis al-qur’an,

fiqhi, akhlak, shalat berjamaah di mushollah. Untuk lebih jelasnya penulis

akan menjelaskannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu nurhayati selaku Guru

Pendidikan Agama Islam, beliau menyatakan:

Di SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa ini, kami para guru pai

memberikan alternatif kepada seluruh siswa dengan diadakannya

ekstrakurikuler keagamaan (Rohani Islamiyah) kami harap mereka

semua bisa masuk yang mana diantaranya yang berpengaruh

terhadap Akhlak dan tingkah laku mereka setiap harinya seperti baca

tulis al-qur’an, kajian jum’at yang didalamnya mereka sudah belajar

fiqhi,Akhlak dan bahasa arab, sholawatan.

Kegiatan rohis itu dilaksanakan pada setiap hari jum’at dan jam

istirahat. Seperti kajian dan belajar akhlak, fiqhi, bahasa arab itu

dilaksanakan bila selesai shalat jum’at sedangkan sholawatan

dilaksanakan ketika jam istirahat55

.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa guru

Pendidikan Agama Islam memberikan alternative pengajaran diluar mata

pelajaran pendidikan agama islam dengan dibentuknya kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan (Rohani Islamiyah) yang melibatkan siswa

secara langsung untuh menambah wawasannya.

55

Hasil Wawancara Nurhayati, guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa, pada hari Selasa 22 Mei 2018.

Page 61: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

49

Kegiatan ini sudah aktif berjalan kurang lebih 3 tahun dek ide

kegiatan ini berkat semua dukungan dari semua pihak baik kepala

sekolah,Alumni dan para guru lainnya yang selalu mendukung56.

Pernyataan guru pendidikan agama islam menambahkan

bahwa tidak hanya guru PAI saja yang berpartisipasi dalam kegiatan

ekstrakurikuler ini, namun guru mata pelajaran lain juga ikut mendukung.

Sehingga kegiatan ekstrakurikuler ini mampu berjalan hingga sekarang.

Pada awal perkembangan ilmu pengetahuan, sekolah

merupakan satu-satunya sarana atau lembaga untuk menimba ilmu

pengetahuan, namun saat ini lembaga pendidikan formal tersebut bukan

lagi satu-satunya, hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh ibu

Nurhayati selaku Guru:

“Sekolah bukanlah satu-satunya tempat memperoleh pendidikan

atau memperoleh nilai, sikap kecerdasan pengetahuan dan

keterampilan57”.

Berdasarkan dari pernyataan di atas untuk meningkatkan sikap

kecerdasan, pengetahuan dan keterampilan demikian pula menyangkut

peningkatan prestasi belajar siswa untuk itu kepada pihak yang

berwenang dalam suatu lembaga pendidikan harus memadukan antara

kegiatan intrakurikuler dengan kegiatan ekstrakurikuler karena keduanya

mempunyai korelasi.Oleh karena itu pada prinsipnya kegiatan

ekstrakurikuler dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk

memperoleh prestasi belajar, namun perlu diketahui bahwa untuk

56 Hasil Wawancara Nurhayati, guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 1

Gowa Kabupaten Gowa, pada hari Selasa 22 Mei 2018.

57 Hasil Wawancara Nurhayati, Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Gowa

Kabupaten Gowa, pada hari Selasa 22 Mei 2018.

Page 62: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

50

mengukur tingkat belajar siswa tidak mudah, karena prestasi belajar

merupakan variabel yang dapat diukur dengan tes prestasi belajar. Dalam

proses belajar mengajar yang baik dan sistematis sehingga dapat

dilaksanakan sesuai yang diharapkan baik oleh pengajar atau individu

yang belajar, tidak lain hanyalah dimaksudkan untuk mendapatkan atau

memperoleh prestasi belajar yang maksimal.

Selanjutnya bahwa setiap kegiatan ekstrakurikuler yang

dilaksanakan membutuhkan banyak fasilitas dalam hal sarana dan

prasarana. Di SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa sarana dan

prasarananya menurut pengamatan penulis yaitu berupa peralatan

maupun sumber daya manusia yang menjadi pengelola dan pembina.

pemenuhan sarana dan prasarana masi minim, terlihat hanya sedikit yang

bisa dimanfaatkan atau dipakai. Tapi, lain pula yang dikatakan oleh

Kepala Sekolah bahwa sarana dan prasarana di SMA Negeri 1 Gowa

sudah terpenuhi dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Hal ini ditegaskan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gowa

Kabupaten Gowa Muh. Arsyad kepada penulis bahwa:

Dari setiap kegiatan ekstrakurikuler kami berusaha memenuhi

kebutuhannya baik itu dari segi sarana maupun prasarana, karena

hal itu merupakan kewajiban kami selaku pihak pengelola sekolah.58

Kegiatan ekstrakurikuler telah memberi dampak yang positif

terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Gowa. Hal ini dapat

58

Hasil Wawancara Muh. Arsyad, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa, pada hari Selasa 22 Mei 2018.

Page 63: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

51

dilihat bahwa siswa yang terpilih sebagai ketua dalam ekstrakurikuler

adalah orang yang aktif di kelasnya dan mendapatkan peringkat kelas.

Melalui kegiatan dakwah yang ada di sekolah, para pengurus

memahami konsep, visi misi dan karaterisitik dari setiap ekstrakurikuler

seperti rohis. Dengan demikian siswa, siswa mampu membentuk karakter

dan memahaminya agar sepaham dengan tujuan rohis, menumbuhkan

aspek-aspek kepribadian dan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan,

sehingga akan tercipta regenerasi yang berjalan bersama untuk mencapai

tujuan bersama. Anggota ekstrakurikuler adalah upaya yang dilaksanakan

dengan tujuan agar siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan

baru, agar di kemudian hari mampu ikut serta dalam memajukan rohis.

Kunjungan dan santunan anak yatim pada saat hari kelulusan

adalah hal yang paling di tunggu ole setiap anggota ekstrakurikule

keagamaan (Rohani Islamiyah). Karena mereka merasa senang bertemu

dengan adik-adik yang bahagia bila mereka datang. Kegiatan ini upaya

meningkatkan pemahaman tentang Islam kepada para siswa. Musdhalifah

selaku siswa dan anggota ekstrakurikuler, mengatakan bahwa .

kegiatan dalam bentuk kunjungan dan santunan anak yatim, yaitu

berupa kegiatan berbentuk pakaian yang disalurkan kepada orang

yang membutuhkan.59

Kunjungan ini, dilakukan di panti asuhan yang berada di sekitar

lingkungan sekolah. Para siswa dan pembina melakukan kunjungan dan

santuna anak yatim di panti asuhan. Melalui kegiatan kunjungan dan

59

Hasil Wawancara Musdhalifah, anggota ekstrakurikuler keagamaan (Rohani Islamiyah), pada hari Selasa 22 Mei 2018.

Page 64: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

52

santunan anak yatim merupakan aktivitas yang tentunya memiliki tujuan

tersendiri dari orang yang melaksanakan kunjungan dan santunan

tersebut.

Diharapkan dengan adanya kunjungan dan santunan anak

yatim dapat membantu anak yatim untuk memenuhi kebutuhan mereka

setiap hari, juga diharapkan agar pengunjung dan anak yatim menjalin

silaturahmi atau interaksi yang baik tanpa memandang adanya perbedaan

status sosial diantara mereka. Melihat dampak yang didapatkan siswa

ketika telah melaksanakan kegiatan ini adalah siswa mulai peduli terhadap

anak yatim dan menyadari bahwa menyantuni anak yatim akan

meringankan bebannya, dan tentunya mendapatkan pahala dari Allah swt.

serta meyakini bahwa dengan menyantuni anak yatim, akan semakin

dengan Allah swt. karena telah melaksanakan perintahNya. Selain itu,

siswa mulai terbiasa menyisihkan sebagian pakaiannya untuk diinfaqkan

kepada anak yatim.

Tantangan dalam kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani

Islamiyah) juga banyak salah satunya mengajak teman-teman

bergabung dengan kami, apalagi diajak dalam hal kegiatan

keagamaan. Penuturan dari adek Musdhalifah selaku siswa dan

anggota Ekstrakurikuler Keagamaan.60

C. Pembinaan Akhlak Siswa SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa

Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani Islamiyah)

Kata pembinaan dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti

proses, perbuatan membina, usaha tindakan dan kegiatan yang dilakukan

60

Hasil Wawancara Musdhalifah, anggota ekstrakurikuler keagamaan (Rohani Islamiyah), pada hari Selasa 22 Mei 2018.

Page 65: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

53

secara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang baik jadi, pembinaan

akhlak merupakan perhatian pertama dalam islam.

Usaha guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak

di SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa menetapkan berbagai macam

kegiatan pembinaan akhlak yang dilakukan Seperti yang dituturkan Bapak

Muh. Arsyad, kegiatan yang dilakukan dalam rangka pembinaan akhlak

siswa di SMA Negeri 1 Gowa ada 2 macam yaitu secara eksternal

dilakukan pada saat proses pembelajaran pendidikan agama. Sedangkan

internal yaitu pada saat kegiatan ekstrakurikuler keagamaaan (Rohani

Islamiyah) yang diikuti oleh siswa seperti kegiatan kajian jum’at, baca tulis

al-qur’an,bahasa arab,fiqhi serta akhlak. Temuan penelitian yang ada di

lapangan menunjukkan bahwa usaha guru Pendidikan Agama Islam

dalam pembinaan akhlak di SMA Negeri 1 Gowa tersebut maka

menetapkan berbagai macam kegiatan pembinaan akhlak yang dilakukan

seperti yang dituturkan Bapak Muh Arsyad selaku kepala sekolah.

untuk memperdalam proses pembinaan akhlak siswa yang

dilakukan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan dilaksanakan

pembinaan akhlak di SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten GOWA yang

dikatakan oleh bapak Muh. Arsyad selaku Kepala Sekolah antara lain:

“oh iya,tujuannya yang pertama dek, dapat memperbaiki akhlak

siswa supaya lebih baik lagi, yang kedua adalah supaya siswa

menjadi lebih disiplin kemudian yang ketiga supaya siswa lebih

hormat kepada orang tuanya”

Page 66: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

54

“untuk memperbaiki dan mengubah akhlak siswa yang tadinya belum

mengetahui mana yang baik maupun yang buruk menjadikan lebih

baik. tujuannya agar anak dapat merubah perilaku mereka dengan

adanya pembinaan ini, anak disini perilakunya macam-macam dek.

Ada yang nakalnya minta ampun, sehingga pendekatan ataupun

pembinaannya berbeda dengan siswa yang lain61”.

Setelah dirasa cukup untuk menggali informasi tentang tujuan

pelaksanaan pembinaan akhlak maka untuk memperdalam pelaksanaan.

Pembinaan akhlak di SMA Negeri 1 Gowa maka bentuk-bentuk

pembinaannya adalah sholat dhuhur berjama’ah, dilakukan setiap harinya

begitupun kegiatan lain diadakan dijadwal masing-masing seperti bahasa

arab, fiqhi dan akhlak diadakan jika selesai shalat jum’at. Sedangkan

kegiatan baca tulis al-qur’an diadakan bila jam istirahat.

untuk mengetahui alasan mengapa pembinaan akhlak itu

dilakukan oleh guru pendidikan agama islam di SMA Negeri 1 Gowa yang

disampaikan oleh Ibu Nurhayati.

“Ya untuk memperbaiki akhlak ataupun tingkah laku siswa yang

melenceng dari akidah islam. Begini dek, kan jaman sekarang ini

perkembangan teknologi semakin maju, mulai dari televisi sampai

internet dengan mudah dapat kita akses to dek. Apa yang kita

inginkan mulai dari hal-hal yang baik maupun yang buruk semuanya

ada. jadi Itu semua yang akan berdampak buruk bagi anak apabila

tidak dilakukan pembinaan tersebut”

“karena untuk merubah perilaku siswa yang dulunya kurang baik

menjadi baik. Ya nggak dek? Kan pas mereka masuk nggak semua

perilakunya baik jadi disini kami selaku guru dan Pembina

ekstrakurikuler setidaknya kami mesti membina akhlak siswa

61

Hasil Wawancara Muh. Arsyad, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa, pada hari Selasa 22 Mei 2018.

Page 67: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

55

tersebut pembinaan ini dilakukan untuk mengubah perilaku anak

yang tadinya buruk menjadi lebih baik lagi” .62

Yang digunakan guru dan pembina Ekstrakurikuler Keagamaan

(Rohani Islamiyah) dalam pembinaan akhlak di SMA Negeri 1 Gowa

Kabupaten Gowa melakukannya dengan berbagai metode. yang sering di

gunakan metode ceramah karena metode ini lebih mengena untuk siswa

ketika mereka menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan juga metode

hukuman bagi yang tidak mengikuti kegiatan-kegiatan.

Biasanya yang tidak mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler mereka

biasa dipanggil dan ditanyai satu persatu kemudian diberi hukuman

“Contoh metode yang biasa di gunakan, mereka dibiasakan berdo’a

sebelum dan sesudah pembelajaran begitupun pada saat melaksanakan

berbagai kegiatan, kemudian membaca surat-surat pendek yang sudah

ditentukan tiap harinya dan dibiasakan untuk mengucapkan salam ketika

bertemu dengan guru atau siapapun. Sedangkan wawancara dengan ibu

nurhayati mengenai dalam pembinaan akhlak.

“Begini dek, saya lebih mengutamakan pendekatan kepada siswa

secara langsung jadi siswa dianggap sebagai teman sehingga

mereka lebih nyaman dalam mengutarakan masalah yang sedang

dihadapi setiap kajian atau hanya sekedar ngobrol biasa, ya bisa

dibilang konseling. Jadi saya bisa mengetahui masalah yang

dihadapi oleh mereka dek kemudian saya baru memberikan solusi

ataupun nasihat kepadanya63”

62

Hasil Wawancara Nurhayati, Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa, pada hari Selasa 22 Mei 2018.

63 Hasil Wawancara Nurhayati, Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 1

Gowa Kabupaten Gowa, pada hari Selasa 22 Mei 2018.

Page 68: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

56

Menurut penuturan kepala sekolah,guru dan Pembina

ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Gowa yang mereka sampaikan, dapat

disimpulkan bahwa usaha mereka dalam membina akhlak siswa

bermacam-macam, ada yang menggunakan pendekatan kepada anak

secara langsung, ada pula yang menggunakan metode ceramah,

hukuman maupun pembiasaan.

D. Efektivitas Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani

Islamiyah) Terhadap Pembinaan Akhlak Siswa SMA Negeri 1

Gowa Kabupaten Gowa

Efektivitas merupakan salah satu konsep yang memiliki arti

sangat penting. Dengan adanya efektivitas ekstrakurikuler ini dapat dilihat

atau diukur apakah ekstrakurikuler ini termasuk ekstakurikuler yang sehat

atau sakit ataupun berhasil atau tidak dalam meningkatkan produktivitas

yang tinggi. Salah satu persoalan besar menurut penulis yang harus

dihadapi dalam melihat efektivitas ekstrakurikuler adalah mengenai

kreteria dari efektivitas itu sendiri. Kreteria yang lazim digunakan untuk

mengukur efektivitas ekstrakurikuler diantaranya prestasi umum, kualitas,

produktivitas, kesiagaan, efisiensi,pertumbuhan, stabilitas, kerja, motivasi,

kepuasan, penerimaan tujuan ekstrakurikuler, kekompakan, keluwesan.

Dan Keberhasilan dalam ekstrakurikuler ditentukan oleh

beberapa faktor, salah satunya ialah penerapan prinsip-prinsip dasar

dalam ekstrakurikuler. Prinsip-prinsip dasar ekstrakurikuler terbagi menjadi

lima prinsip yaitu Prinsip Tujuan ekstrakurikuler keagamaan, Prinsip

Page 69: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

57

Pembagian Kerja, Prinsip Koordinasi, Prinsip Kesatuan Perintah, Prinsip

Rentang Pengawasan, Prinsip Keseimbangan Antara Kewenangan Dan

Tanggungjawab penilaian pihak luar.

Dari uraian diatas tentang efektivitas sebuah ekstrakurikuler dilihat

dari cara Pembina ekstrakurikuler mengajar dan memahamkan

sesuatu yang memang bersifat baik bagi siswa dan betul-betul ada

dalam al-qur’an dan hadist. Karena keberhasilan seorang anggota

Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani Islamiyah) tidak lain karena

adanya Pembina mereka dan dari mereka sendiri yang benar-benar

ingin jauh lebih baik. Dari hasil wawancara dengan salah satu

anggotanya atas nama sri wahyuni ahmad dia mengatakan.

“Kegiatan atau masuknya saya dalam Ekstrakurikuler Keagamaan

(Rohani Islamiyah) awalnya karena ikut-ikut dengan teman tapi

semakin kesini saya juga makin tahu lebih jelas kak tentang

islam,saya bisa belajar bahasa arab,fiqhi,membaca Al-Qur’an terus

kak ada selalu kajian-kajian yang kami dapat. Intinya kak perubahan

banyak yang saya rasakan selama ikut dalam rohis terutama dalam

bersikap dan dalam berpakaian64.”

Berbeda pula dengan yang dikatakan oleh adek Musdhalifah

dimana dia mengatakan:

Didirikannya rohis ini kak sungguh sebagai batu loncatan bagi saya ,

Karena dari ektrakurikuler tersebut saya mengalami perubahan

drastis terhadap pengetahuan saya tentang Islam . Ekstrakurikuler ini

memang sangat efektif bagi siswa yang memang berkeinginan untuk

mengetahu islam itu seperti apa

Dari semenjak masuk ekstrakurikuler ini kak saya juga malah

termotifasi untuk memanggil teman-teman saya dalam segala hal

bentuk kegiatan yang setiap harinya kami lakukan. Khan bisa saja

kak dari biasanya mereka ikut-ikut misalnya kajian tidak menutup

64

Hasil Wawancara SrI wahyuni ahmad, anggota ekstrakurikuler keagamaan (Rohani Islamiyah), pada hari Selasa 22 Mei 2018.

Page 70: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

58

kemungkinan mereka ingin masuk ke ekstrakurikuler keagamaan

(Rohani Islamiyah) dengan kami.65

Efektifitas kegiatan ekstrakurikuler keagamaan (Rohani

Islamiyah) ini bisa juga dilihat dari tingkah laku atau sikap para

anggotanya dimana mereka setiap harinya disekolah maupun dirumah

tapi, dari hasil observasi dan wawancara saya mulai dari kepala sekolah,

guru, pembina dan para anggotanya kegiatan ekstrakurikuler ini salah

satu kegiatan keagamaan yang paling efektif bila ingin membuat para

siswa lebih paham akan islam itu sendiri seperti apa.

Dari hasil wawancara diatas bersama para anggota ektrakurikuler

tersebut peneliti bisa menyimpulkan bahwa efektifitas suatu ektrakurikuler

bisa dilihat dari bagaimana para guru dan Pembina ekstrakurikuler

tersebut menerapkan berbagai bentuk kegiatan pembinaan akhlak dan

cara guru dalam menyampaikan segala sesuatu dengan tepat

berdasarkan al-qur’an dan hadist.

65

Hasil Wawancara Musdhalifah, anggota ekstrakurikuler keagamaan (Rohani Islamiyah), pada hari Selasa 22 Mei 2018.

Page 71: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Efektivitas Kegiatan

Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani Islamiyah) Terhadap Pembinaan

Akhlak Siswa SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Bentuk kegiatan yang menjadi ketetapan bagi setiap anggota

ekstrakurikuler keagamaan di SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten

Gowa yakni kajian jum’at dimana didalamnya mereka sudah

mempelajari bahasa arab,fiqhi,akhlak,baca tulis Al-Qur’an. Dari

kegiatan-kegiatan itu mereka mendapat banyak pengetahuan baru

yang sama sekali mereka tidak dapatkan dalam proses

pembelajaran internal. Karena bentuk-bentuk kegiatan yang

mereka lakukan memang jauh lebih bisa mereka terapkan dalam

kehidupan sehari-hari dibanding mereka mendapatkan suatu materi

tanpa didasari sebuah contoh.

2. Pembinaan Akhlak yang biasa dilaksanakan oleh para Guru,

Pembina dan para siswa yang masuk dalam Ekstrakurikuler

Keagamaan (Rohani Islamiyah) antara lain berupa adanya

beberapa metode yang biasa dilakukan seperti metode

ceramah,pembiasaan dan hukuman. Dari beberapa metode

58

Page 72: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

60

pembinaan akhlak diatas yang paling siswa atau anggota

ektrakurikuler suka yah metode ceramah dimana mereka bisa

saling interaksi dengan yang lain baik itu teman,guru maupun

Pembina.Setiap jam istirahat siswa dibiasakan untuk melaksanakan

shalat dhuhur berjamaah di Mushollah. Tetapi bila mereka yang

termasuk anggota ekstrakurikuler keagamaan tidak melaksanakan

shalat mereka diberi hukuman menghafal surat-surat pendek dan

membaca Al-qur’an.

3. Efektivitas Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani Islamiyah)

dengan kata lain kegiatan ini efektif bagi siswa dimana mereka bisa

memperolah ilmu yang jauh lebih dalam dan jauh lebih bisa mereka

terapkan dalam kehidupan karena kalau hanya dalam proses

belajar dalam sekolah yang hanya beberapa jam mereka tidak bisa

memahami dan waktunya sedikit disbanding mereka mengikuti

kegiatan diluar jam sekolah.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa

saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada guru-guru lainnya lebih aktif dalam membina

Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani Islamiyah) agar

terciptanya perilaku akhlak yang baik serta memberikan pembinaan

akhlak yang lebih baik lagi jadi tugas untuk membina akhlak siswa

bukan hanya tugas Guru Pendidikan Agama Islam saja.

68

Page 73: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

61

2. Dan untuk pihak sekolah dapat lebih intensif melakukan pertemuan

kepada orangtua siswa untuk membahas perkembangan siswa

selama disekolah. Diharapkan dapat menimbulkan kesadaran

pentingnya membiasakan anak untuk selalu shalat bersikap sopan

santun kepada siapapun.

3. Penelitian ini hendaknya dapat dilanjutkan oleh peneliti yang

berminat dengan memperlihatkan kekurangan-kekurangan yang

ada pada penelitian ini dan pada subjek penelitian yang berbeda

Page 74: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

62

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Al-Karim

Aly Noer Hery, Ilmu Pendidikan Islam.

AI- Shiddieqy Hasbi. 1977, AI- Islam Jilid 1, Jakarta: Bulan Bintang.

Ardani Moh.H. 2001, Nilai-nilai Akhlak/Budi Pekerti dalam Ibadah, Jakarta: CV.Karya Mulia, Edisi Pertama.

Alim Muhammad. 2006, Pendidikan Agama Islam; Upaya Pembentukan

Pemikiran dan Kebudayaan Muslim, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Departemen Agama R.I.,2004.Kegiatan Ekstrakurikurel Pendidikan Agama

Islam pada Sekolah Umum dan Madrasah; Panduan Untuk Guru dan Siswa , Jakarta: Depag RI.

Djatnika Rahmat. 1992, System Etika Islam, Jakarta: Pustaka Panji Mas.

Daryanto, SS. 1998,Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Apollo.

Faqih Rohim Ainur. 2001, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Yogyakarta: UII Press.

Jaelani M. Bisri. 2007, Ensiklopedia Islam, Yogyakarta: Panji Pustaka.

Koesmarwanti, Nugroho Widiyantoro. 2000, Dakwah Sekolah di Era Baru, Solo: Era Inter Media.

Nata Abudin. 2005, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta:Gaya Media

Pratama. Nata Abudin. 2003, Akhlak Tasawwuf, Jakarta: PT.Raja Grafindo.

Ritonga Rahman H.A. 2005, Akhlak merakit hubungan dengan sesama manusia, Bukit Tinggi: Amelia Surabaya.

Suryosubroto. 1997, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka

Cipta.

39

Page 75: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

63

Usman Uzer Moh dan Setyowati Lilis. 1993, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yulis Rama, Ilmu Pendidikan Islam,

Zuhairini dkk, Metodologi Pendidikan,

Page 76: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

64

RIWAYAT HIDUP

HARTINA Lahir di Sungguminasa Kecamatan Somba

Opu Kabupaten Gowa, pada 5 Juni 1996. Anak kedua

dari 2 orang bersaudara, merupakan buah cinta dan

kasih sayang dari pasangan Muh. Hasir Hamid dan

Almarhuma. Ibu Rayu. Penulis memulai pendidikan

formal SD Inpres Saluttowa pada tahun 2002 dan

tamat pada tahun 2008. Pada tahun yang sama

penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Tinggimoncong dan

tamat pada tahun 2011. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMA

Negeri 1 Sungguminasa dengan program Ilmu Pengetahuan Alam dan

tamat pada tahun 2014. Pada tahun 2014 pula penulis terdaftar di

kampus kebanggaan Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas

Agma Islam dengan program studi Pendidikan Agama Islam program

Strata 1 (S1).

Atas ridha Allah SWT., dan dengan kerja keras dan tekad yang kuat

serta kesabaran pada tahun 2018 penulis mengakhiri masa perkuliahan

dengan judul skripsi “Efektifitas Kegiatan Keagamaan (Rohani Islamiyah)

Terhadap Pembinaan Akhlak Siswa SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten

Gowa”.

Page 77: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

65

L

A

M

P I

R

A

N

Page 78: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

66

W A W A N C A R A

A. Wawancara dengan kepala sekolah

1. Sejak kapan Ekstrakurikuler Rohani Islamiyah di dirikan ?

2. Menurut Bapak apakah Ekstrakurikuler ini sudah banyak

melaksanakan beberapa kegiatan ?

3. Apakah sekolah sudah memberikan sarana dan prasarana

yang baik untuk setiap kegiatan Ekstrakurikuler?

B. Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam

1. Alternatif apa saja yang para guru berikan atau sekolah

untuk menunjang keberhasilan siswa dalam ikut

Ekstrakurikuler ini?

2. Menurut ibu kegiatan Ekstrakurikuler Rohani Islamiyah ini

aktifnya sejak kapan?

3. Apa harapan ibu terhadap Ekstrakurikuler Rohani Islamiyah

ke depannya?

C. Wawancara dengan siswa yang masuk Ekstrakurikuler Rohani

Islamiyah

1. Bentuk kegiatan apa saja yang biasa adek laksanakan di

Ekstrakurikuler ini ?

2. Apa saja perubahan yang adek rasakan bahkan alami

semenjak masuk dalam Ekstrakurikuler Rohani Islamiyah?

3. Menurut adek kegiatan Ekstrakurikuler ini efektif tidak

diadakan dan apa alasannya bila efektif?

Page 79: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

67

4. Apa saja tantangan dan hambatan adek dalam

kepengurusan Ekstrakurikuler Keagamaan (Rohani

Islamiyah)?

Page 80: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

68

D O K U M E N T A S I

Page 81: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

69

Page 82: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

70

Gambar 1. Melakukan wawancara dengan adek Musdhalifah

Page 83: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

71

Gambar 2. Melakukan wawancara dengan adek Nurul Wahyuni Ahmad

Gambar 3. Wawancara dengan adek Zakira Denita

Page 84: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

72

Gambar. 4 Wawancara dengan ibu Nurhayati Selaku Guru Pendidikan

Agama Islam sekaligus dia Pembina Rohani Islamiyah

Page 85: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

73

Gambar.5 Wawancara dengan pak Drs. Muh Arsyad S. M.Pd selaku

kepala sekolah SMA Negeri 1 Gowa Kabupaten Gowa

Page 86: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

74

Page 87: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

75

Page 88: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

76

Page 89: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

77

Page 90: EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

78