Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN
DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
DI SD KANISIUS NOTOYUDAN
YOGYAKARTA
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik
Oleh :
Noviana Boleng
NIM: 131124017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini, saya persembahkan kepada:
Guru Pendidikan Agama Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta, dan
segenap keluarga saya yang dengan setia telah memberikan doa, dukungan, cinta,
kebaikan dan kepercayaan yang memampukan saya menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah
dalam doa”.
(Rm 12 :12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul: “EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN
DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SD KANISIUS
NOTOYUDAN YOGYAKARTA”.
Pemilihan judul ini bertitik tolak dari keingintahuan penulis akan
efektivitas metode permainan dalam kegiatan belajar-mengajar dalam Pendidikan
Agama Katolik.
Metode Permainan adalah suatu cara yang digunakan guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dengan menggunakan permainan yang
diterapkan/dituangkan dalam pembelajaran dengan langkah-langkah dan aturan
sebagai acuan. Tujuan Pendidikan Agama Katolik adalah perkembangan iman
siswa-siswi. Dalam hal ini peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar dan
indikator dalam proses pembelajaran. Efektivitas adalah keadaan yang
menunjukan sejauh mana apa yang direncanakan dapat tercapai. Semakin banyak
rencana yang dapat dicapai semakin efektif pada pembelajaran tersebut.
Berdasarkan pemikiran tersebut dapat dirumuskan hipotesis penelitian yaitu, H0:
Metode Permainan tidak efektif dan tidak mencapai tujuan Pendidikan Agama
Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta. H1: Metode Permainan efektif
dan mencapai tujuan Pendidikan Agama Katolik di SD Kanisius Notoyudan
Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode pra-eksperimen.
Populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas I-VI di SD Kanisius
Notoyudan Yogyakarta yang berjumlah 124 siswa. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini ialah siswa-siswi kelas IV dan V di SD Kanisius Notoyudan
Yogyakarta yang berjumlah 44 siswa. Peneliti memilih kelas IV dan V dengan
alasan bahwa siswa-siswi kelas IV dan V dianggap lebih memahami metode yang
akan digunakan oleh peneliti. Dari uji validitas instrumen diperoleh hasil
keseluruhan instrumen valid. Dari uji reliabilitas instrumen hasil keseluruhan
instrumen baik.
Hasil penelitian dari uji Mann-Whitney pra-eksperimen pertama diperoleh
Sig sebesar 0,000 <0,05, artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Dari uji t pra-
eksperimen kedua diperoleh Sig sebesar 0,000 <0,05, artinya H0 ditolak dan H1
diterima. Dari uji t pra-eksperimen ketiga diperoleh Sig sebesar 0,000<0,05,
artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Dari uji Mann-Whitney pra-eksperimen
keempat diperoleh Sig sebesar 0,000 <0,05, artinya H0 ditolak dan H1 diterima.
Secara keseluruhan dari hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima artinya Metode Permainan dalam Pendidikan Agama Katolik di
SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta efektif dan mencapai tujuan karena ada
perbedaan yang signifikan antara pre-test dan post-test.
Kata-kata Kunci: Metode Permainan, Tujuan Pendidikan Agama Katolik,
Efektivitas, Hasil Penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
This thesis entitled: "EFFECTIVENESS OF GAME METHODS IN
CATHOLIC RELIGIOUS EDUCATION IN SD KANISIUS NOTOYUDAN
YOGYAKARTA".
The choice of this title starts from the author's curiosity about the
effectiveness of game methods in teaching and learning activities in Catholic
religious education.
The game method is a method used by the teacher in carrying out teaching
and learning activities by using games that are applied/ outlined in learning with
steps and rules as a reference. The aim of Catholic Religious Education is the
development of students' faith. In this case the child can achieve basic
competencies and indicators in the learning process. Effectiveness is a state that
shows the extent to which what is planned can be achieved. The more plans that
can be achieved, the more effective it is on the learning. Based on these thoughts,
a research hypothesis can be formulated, namely, H0: Game methods are not
effective and achieve goals in Catholic Religious Education at Kanisius
Notoyudan Elementary School Yogyakarta. H1: Game methods are effective and
achieve goals in Catholic Religious Education at SD Kanisius Notoyudan
Yogyakarta.
This type of research is quantitative with pre-experimental methods. The
population of this study were students of grades I-VI at SD Kanisius Notoyudan
Yogyakarta, totaling 124 students. The sample used in this study were students of
grade IV and V at SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta, totaling 44 students.
Researchers chose grades IV and V on the grounds that students in grades IV and
V were considered to have better understanding of the method that was used by
the researcher. From the instrument validity test, the overall results of the
instrument are valid. From the instrument reliability test the overall results of the
instrument were good.
The research results from the first pre-experimental Mann-Whitney test
obtained a Sig of 0.000 <0.05, meaning that H0 is rejected and H1 is accepted.
From the second pre-experimental t test, it was obtained that the Sig was 0.000
<0.05, meaning that H0 was rejected and H1 was accepted. From the third pre-
experimental t test, it was obtained that the Sig was 0.000 <0.05, meaning that H0
was rejected and H1 was accepted. From the fourth pre-experimental Mann-
Whitney test, it was obtained a Sig of 0.000 <0.05, meaning that H0 was rejected
and H1 was accepted. Overall, the results of hypothesis testing show that H0 was
is rejected and H1 is accepted, it means that the Game Method in Catholic
Religious Education at Kanisius Notoyudan Elementary School Yogyakarta is
effective and achieves the goal because there is a significant difference between
the pre-test and post-test.
Keywords: Game Methods, Catholic Religious Education Objectives,
Effectiveness, Research Results.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
MOTTO ......................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ...................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR DIAGRAM BATANG .................................................................. xviii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... xix
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 7
C. Batasan Masalah .......................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ....................................................................... 8
E. Tujuan Penulisan ......................................................................... 8
F. Manfaat Penulisan ....................................................................... 8
G. Metode Penulisan ........................................................................ 9
H. Sistematika Penulisan .................................................................. 9
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ......................................... 12
A. Kajian Pustaka ............................................................................. 12
1. Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ................................ 12
a. Hakikat Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ........... 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
b. Tujuan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ............. 17
c. Ruang Lingkup Bahan Pendidikan Agama Katolik
di Sekolah ...................................................................... 19
d. Pola Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ................. 23
2. Metode Permainan ............................................................... 28
a. Metode Pembelajaran dalam Pendidikan
Agama Katolik .............................................................. 28
1) Pengertian Metode Pembelajaran .......................... 28
2) Dasar Pertimbangan Pemilihan
Metode Pembelajaran ............................................. 31
b. Metode Permainan ........................................................ 33
1) Pengertian Metode Permainan ............................... 33
2) Manfaat Metode Permainan .................................. 34
3) Kategori Permainan .............................................. 35
4) Kelebihan dan Kekurangan
Penggunaan Metode Permainan ............................. 35
3. Efektivitas ............................................................................ 36
B. Karangka Pikir dan Hipotesis ................................................. 37
1. Gambar ............................................................................. 37
2. Hubungan antar Variabel .................................................. 38
3. Hipotesis........................................................................... 39
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 40
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 40
B. Desain Penelitian .................................................................... 40
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 41
D. Populasi dan Sampel Penelitian.............................................. 41
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................. 42
1. Variabel Penelitian ................................................................. 42
a. Identitas Variabel ............................................................... 42
b. Definsi Konseptual Variabel .............................................. 42
c. Definisi Operasional Variabel ........................................... 42
2. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Instrumen Penelitian ............................................................... 45
4. Pengembangan Instrumen ...................................................... 45
a. Kisi-kisi .............................................................................. 45
b. Uji Coba Terpakai .............................................................. 51
1) Validitas ........................................................................ 52
2) Reliabilitas .................................................................... 52
5. Teknik Analisis Data .............................................................. 54
a. Uji Statistik Deskriptif ....................................................... 54
b. Uji Normalitas ................................................................... 54
c. Uji Hipotesis ...................................................................... 55
BAB. IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 56
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................... 56
B. Uji Normalitas ........................................................................ 59
C. Pengujian Hipotesis ................................................................ 59
D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 61
E. Keterbatasan Hasil Penelitian ................................................. 79
BAB. V : KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 80
A. Kesimpulan ............................................................................. 80
B. Saran ....................................................................................... 81
1. Bagi Sekolah SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta .......... 81
2. Bagi Guru SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta ............... 82
3. Bagi Mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Keagamaan
Katolik Universitas Sanata Dharma ................................... 82
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................... (1)
Lampiran 2 : Data Keseluruhan Instrumen .................................................. (2)
Lampiran 3 : Keseluruhan RPP Kelas IV dan V
untuk Materi Pokok I dan II ................................................... (18)
Lampiran 4 : Hasil Analisis Validitas Pre-test dan Post-test
Materi Pokok I dan Materi Pokok II di Kelas IV dan V ........ (86)
Lampiran 5 : Keseluruhan Hasil Analisis Deskriptif Pre-test
dan Post-test Materi Pokok I dan Materi
Pokok II di Kelas IV dan V .................................................... (96)
Lampiran 6 : Hasil Uji Normalitas Pre-test dan Post-test
Materi Pokok I dan Materi Pokok II di Kelas IV dan V ....... (101)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Distribusi Populasi .......................................................................... 41
Tabel 2. Kisi-kisi Penelitian Hasil Belajar dalam Materi Pokok
Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian
Lama di Kelas IV ............................................................................ 45
Tabel 3. Kisi-kisi Penelitian Hasil Belajar dalam Materi Doa
Syukur Gereja di Kelas IV .............................................................. 46
Tabel 4. Kisi-kisi penelitian Hasil Belajar dalam Materi Hidup
Bersama yang Dijiwai Roh Kudus di Kelas V................................ 47
Tabel 5. Kisi-kisi Penelitian Hasil Belajar dalam Materi
Mohon Bantuan Roh Kudus di Kelas V ......................................... 48
Tabel 6. Kisi-kisi Penilaian Sikap dalam Materi Pokok
Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama
di Kelas IV ...................................................................................... 49
Tabel 7. Kisi-kisi Penilaian Sikap dalam Materi Pokok
Doa Syukur Gereja di Kelas IV ...................................................... 50
Tabel 8. Kisi-kisi Penilaian Sikap dalam Materi Pokok Hidup
Bersama yang Dijiwai Roh Kudus di Kelas V................................ 50
Tabel 9. Kisi-kisi Penilaian Sikap dalam Materi Pokok
Mohon Bantuan Roh Kudus di Kelas V ......................................... 51
Tabel 10. Ketentuan Penilaian Clonbach’s Alpha......................................... 52
Tabel 11. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II
di Kelas IV Reliability Statistics ................................................... 52
Tabel 12. Reliabilitas Segi Sikap Materi Pokok I dan II
di kelas IV Reliability Statistics .................................................... 53
Tabel 13. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II
di kelas V Reliability Statistics ...................................................... 53
Tabel 14. Reliabilitas Segi Sikap Materi Pokok I dan II
di kelas V Reliability Statistics ...................................................... 53
Tabel 15. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II
di Kelas IV Reliability Statistics ................................................... 53
Tabel 16. Reliabilitas Segi Sikap Materi Pokok I dan II
di Kelas IV Reliability Statistics ................................................... 53
Tabel 17. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II
di Kelas V Reliability Statistics ..................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 18. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II
di Kelas V Reliability Statistics ..................................................... 54
Tabel 19. Deskriptif Pre-test dan Post-test Materi Pokok I dan II
baik di Kelas IV dan V .................................................................. 56
Tabel 20. Uji T Dua Sampel Berpasangan (Paired Samples Test)
Hasil Belajar Siswa untuk Pre-test dan Post-test
Materi II Kelas IV dan Materi I Kelas V ...................................... 60
Tabel 21. Mann-Whitney Test (Test Statisticsa )
Hasil Belajar Siswa Materi Pokok I
di Kelas IV dan Materi Pokok II di Kelas V ................................. 61
Tabel 22. Ringkasan Hasil Hitung Uji Hipotesis ........................................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR DIAGRAM BATANG
Diagram batang 1 Statistik Frequency untuk Pre-test
dalam Segi Kognitif Materi Pokok I di Kelas IV ............ 57
Diagram batang 2 Statistik Frequency untuk Post-test
dalam Segi Kognitif Materi Pokok I di Kelas IV ............ 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Dokumen Resmi Gereja
GE : Gravissimum Educationis, Deklarasi Konsili Vatikan II
tentang Pendidikan Kristiani, 28 Oktober 1965.
B. Singkatan dalam Penelitian
Df : Degree Of Freedom
H0 : Hipotesis Nol
H1 : Hipotesis Alternatif
Sig : Significant
SPSS : Statistical Product and Service Sulutions
Std. : Standard
C. Singkatan Lain
Art. : Artikel
Bdk. : Bandingkan/ Buka dokumen
KBK : Kurikulum Berbasis Kompetensi
KBM : Kegiatan Belajar Mengajar
KomKat : Komisi Kateketik
KTSP : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KWI : Konferensi Wali Gereja Indonesia
lih. : Lihat
MP : Materi Pokok
No : Nomor
PAK : Pendidikan Agama Katolik
PKKI : Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia
dkk : Dan kawan-kawan
PUK : Petunjuk Umum Katekese
RI : Republik Indonesia
SD : Sekolah Dasar
USD : Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya pendidikan di Indonesia berperan sangat penting dalam
meningkatkan dan mengembangkan diri seseorang. Dalam mencapai itu
diperlukan suatu peroses pembelajaran melalui pendidikan. Untuk menjawab dan
menghadapi suatu tantangan global dan menyiapkan masa depan seseorang dan
bangsa diperlukan pendidikan. Oleh karena itu, seseorang perlu sadar bahwa
pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam menghadapi tantangan global
dalam persaingan ke arah yang positif. Pendidikan merupakan suatu tuntutan di
dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun maksudnya pendidikan menuntut
segala kekuatan kodrat yang ada pada diri seseorang, agar sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang
setinggi-tingginya (Ki Hadjar Dewantara dalam Dwi Siswoyo Dkk, 2007: 20).
Menurut Komisi Kateketik KWI (2017: 9) Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti merupakan rangkaian usaha yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan siswa untuk
memperteguh iman dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan
ajaran iman katolik.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti membantu dan membimbing
siswa untuk memperteguh iman sesuai ajaran iman katolik dengan memperhatikan
dan menghormati agama dan kepercayaan lain. Hal ini dimaksudkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menciptakan keharmonisan hubungan antar umat beragama dalam masyarakat
Indonesia yang majemuk demi terwujudnya semangat persatuan dan kesatuan
Nasioanal.
Keterlibatan Gereja di Indonesia dalam bidang pendidikan telah tampak
sebelum republik ini didirikan. Hampir setiap Ordo dan konggregasi religius di
Indonesia mempunyai karya pendidikan sekolah. Belum lagi organisasi-organisasi
awam. Kehadiran Gereja paling nampak dengan adanya sekolah katolik. Gereja
mempunyai tugas dan perannya untuk mewartakan Kerajaan Allah kepada semua
orang.
Akhirnya secara istimewa pendidikan termasuk tugas Gereja, bukan hanya
karena masyarakat pun harus diakui kemampuannya menyelenggarakan
pendidikan, melainkan terutama karena Gereja bertugas mewartakan jalan
keselamatan kepada semua orang, menyalurkan kehidupan Kristus kepada
umat beriman, serta tiada hentinya penuh perhatian membantu mereka,
supaya mampu meraih kepenuhan kehidupan itu (GE. art 3).
Pernyataan tersebut merupakan anjuran Bapa Paus Yohanes Paulus ke
XXIII dalam Konsili Vatikan II agar Gereja juga menaruh perhatiannya terhadap
pendidikan. Tugas Gereja adalah mewartakan Kristus kepada semua orang. Maka
Gereja berperan dalam perluasan pendidikan untuk menyalurkan kehidupan
Kristus sendiri kepada semua umat beriman supaya mereka memperoleh
kepenuhan hidup dan Kerajaan Allah semakin nyata di dunia ini.
Perkembangan teknologi dan komunikasi sangat mempengaruhi manusia
dalam dimensinya baik sosial, politik, ekonomi dan bahkan pendidikan.
Pendidikan senantiasa terbuka terhadap penemuan-penemuan baru dalam bidang
teknologi. Upaya peningkatan kualitas pendidikan harus lebih banyak dilakukan
pengajar dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pendidik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Menurut Winkel (2014: 343) materi pelajaran ialah bahan yang digunakan
untuk belajar dan yang membantu untuk mencapai tujuan instruksional, di mana
siswa melakukan sesuatu terhadap sesuatu menurut perilaku tertentu. Berdasarkan
definisi ini, Winkel memaparkan bahwa materi pembelajaran sangat erat
kaitannya dengan tujuan instruksional. Berbagai bahan atau materi dapat dipilih
dan digunakan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai.
Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu
tiap orang untuk belajar dan menampilkan kompetensinya. Sumber belajar
meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar. Sumber belajar adalah segala
sesuatu dan dengan mana seseorang mempelajari sesuatu (Dirjen dikti dalam buku
Karwono & Heni Mularsih, 2017: 159).
Menurut Sitepu (2014: 18) sumber belajar adalah salah satu komponen
dalam kegiatan belajar yang memungkinkan individu memperoleh pengetahuan,
kemampuan, sikap, kenyakinan, emosi, dan perasaan. Dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Katolik guru dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar
seperti buku teks yang tersedia dalam bentuk buku guru dan buku siswa. Selain itu
guru dapat menggunakan buku referensi lainnya dan mengembangkan bahan ajar
sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Sumber belajar juga
memberikan pengalaman antara guru dan murid dalam belajar, dan tanpa sumber
maka tidak mungkin terlaksana proses belajar dengan baik. salah satu upaya
peningkatan proses pembelajaran adalah penggunaan media secara efektif, guna
meningkatkan efektivitas proses pembelajaran yang akhirnya meningkatkan
kualitas hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
“Media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Oleh karena itu,
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Media yang dimaksud di sini tidak terbatas pada benda tertentu saja, namun
mencakup segala sesuatu yang menjadi perantara sebuah pesan dari sumber atau
pengirim untuk sampai kepada penerima pesan.
Dengan mempersiapkan media pembelajaran yang baik berarti guru telah
membantu siswanya mengaktifkan unsur-unsur psikologis yang ada dalam diri
mereka seperti pengamatan, daya ingat, minat, perhatian, berpikir, fantasi, emosi
dan perkembangan kepribadian mereka. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
penggunaan media pembelajaran bukan sekedar upaya untuk membantu guru
dalam mengajar, tetapi lebih dari itu yakni sebagai usaha untuk memudahkan
siswa dalam belajar. Akhirnya media pembelajaran memang penting digunakan
oleh guru, bukan hanya sekedar alat bantu mengajar bagi guru, namun dapat
menimbulkan kesadaran baru bagi guru bahwa media pembelajaran telah menjadi
bagian integral dalam sistem pendidikan sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal
mungkin untuk membantu lancarnya bidang tugas yang diemban untuk kemajuan
dan meningkatkan kualitas peserta didik.
“Metode” sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Metodhos yang berarti
cara atau jalan yang ditempuh. Jadi, metode adalah suatu cara yang digunakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Zainal & Ali, 2016: 9). Dengan kata
lain, metode digunakan dalam konteks pendekatan secara personal antara pendidik
dan peserta didik supaya peserta didik tertarik dan menyukai pembelajaran. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
mengusahakan pencapaian tujuan pembelajaran perlu adanya metode. Tidak
mungkin sebuah tujuan pembelajaran akan berhasil tanpa metode, sesederhana
apapun metode itu. Karena sesungguhnya metode diibaratkan sebagai kendaraan
yang akan mengantar siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik dalam
mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsung pembelajaran
Sudjana dalam Zainal & Ali (2016: 10). Dengan kata lain, metode ini digunakan
dalam konteks pendekatan secara personal antara pendidik dan peserta didik
supaya peserta didik tertarik belajar.
Maka Guru hendaknya memakai metode yang membebaskan dalam artian
bahwa anak didik dibebaskan dari sikap pasif, rasa tertekan yang membuatnya
masa bodoh dan merasa terasing dari imannya sendiri. Dengan mempersiapkan
metode yang baik berarti guru menumbuhkan kegiatan belajar bagi anak didik dan
menimbulkan pembelajaran yang edukatif, kondusif, dan menantang. Semakin
baik metode yang digunakan semakin efektif pula pencapaian tujuan
pembelajaran.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode sangatlah penting
digunakan bagi guru tidak hanya sebagai cara dalam proses mengajar namun
menumbuhkan kesadaran baru bagi guru bahwa metode menjadi jantungnya
sehingga dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dalam mempertinggi mutu
pengajaran yang menjadi tanggung jawab dan mampu membawa anak didik dekat
kepada Tuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Berdasarkan pengalaman PPL penulis di SD Kanisius Notoyudan
Yoyakarta penulis mengamati teman yang sedang mengajar di kelas, dikatakan
bahwa ada berbagai masalah yang timbul dari pihak guru maupun murid, baik
sewaktu guru menyampaikan materi secara lisan maupun tertulis. Masalahnya
adalah siswa lebih menyukai pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan
menggunakan metode bercerita saja dan juga masih ada sebagian murid yang sulit
berkosentrasi, sehingga anak didik hanya sibuk mengganggu teman sebangkunya
serta tidak mau mendengarkan guru yang sedang menjelaskan materi.
Dari segi guru kurang mempersiapkan pelajaran secara matang dan juga
kurang tegas dalam mengajar sehingga siswa bertindak seenaknya saja di dalam
kelas, hal ini disebabkan karena guru kurang persiapan dalam mengajar. Dalam
proses belajar guru seperti mesin. Dalam mengajar yang hanya berpatokan pada
buku paket dan jam pelajaran saja kurang berkomunikasi secara personal dengan
naradidik serta dalam pengunaan metode pembelajaran yang kurang efektif,
sehingga pembelajaran menjadi tidak menarik.
Oleh kerena itu dalam pembelajaran perlu adanya persiapan dalam
penggunaan metode yang tepat agar guru mampu menarik perhatian siswa untuk
terlibat aktif dalam proses belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama Katolik untuk mengembangkan iman mereka kepada Tuhan.
Ketika penulis mengamati Pendidikan Agama Katolik kelas III-IV di SD
Kanisius Notoyudan Yogyakarta, sewaktu PPL bahwa anak didik menjadi sangat
bersemangat belajar dengan metode permainan, sebab sangat menarik. Maka dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
itu penulis mempunyai alasan bahwa menggunakan metode permainan dapat
meningkatkan minat belajar para naradidik.
Penulis ingin mengetahui lebih bagaimana metode permainan menjadi
sarana yang efektif dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di SD
Kanisius Notoyudan Yogyakarta. Oleh karena itu penulis terdorong memilih judul
“EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA
KATOLIK DI SD KANISIUS NOTOYUDAN YOGYAKARTA”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan diidentifikasikan
sebagai berikut:
1. Guru Pendidikan Agama Katolik seringkali menemukan kesulitan dalam
menggunakan ataupun memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang mau dicapai.
2. Penggunaan metode dalam Pendidikan Agama Katolik yang kurang
bervariasi.
3. Guru Pendidikan Agama Katolik dalam proses belajar mengajar masih
kurang inovatif dan variasi dalam penggunaan metode pembelajarannya.
4. Berdasarkan pengalaman PPL penulis menemukan guru kurang dalam
persiapan mengajar sehingga naradidik mudah merasa bosan dan sibuk
melakukan aktifitas lain.
C. Batasan Masalah
Skiripsi ini akan membatasi kajiannya pada Efektivitas Metode Permainan
dalam Pendidikan Agama Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta. Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
penelitian ini dilakukan pada siswa-siswi di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka permasalahan
yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimanakah Efektivitas Metode Permainan dalam Pendidikan Agama Katolik
di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta?”.
E. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah mengetahui sejauh mana pelaksanaan
pembelajaran melalui metode permainan menjadi sarana yang efektif dalam
Pendidikan Agama Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta.
F. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan “Efektivitas Metode Permainan dalam Pendidikan
Agama Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta”.
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas
Sanata Dharma
1) Membantu Mahasiswa-Mahasiswi Pendidikan Keagamaan Katolik
mengembangkan penggunaan metode permainan dalam Pendidikan
Agama Katolik.
2) Membantu Mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Keagamaan Katolik
untuk menyediakan data ilmiah mengenai penggunaan metode
permainan dalam Pendidikan Agama Katolik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Bagi Guru SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta
Sebagai masukan bagi guru SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta untuk
mengembangkan serta menumbuhkan kreativitas dan inovatif dalam
menggunakan metode permainan.
c. Bagi SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta
Sebagai masukan bagi SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta untuk lebih
meningkatkan penerapan metode pembelajaran yang bervariasi agar
keaktifan belajar siswa lebih baik, sehingga mampu meningkatkan hasil
prestasi belajar siswa.
2. Manfaat Teoritis
Sebagai tambahan sumber bacaan perpustakaan Universitas Sanata Dharma
dan sebagai acuan bagi penelitian yang lebih lanjut.
G. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan pada skripsi ini adalah diskripsi analitis,
yaitu berdasarkan studi pustaka dan penelitian kuantitatif dengan cara
pengumpulan data dari hasil penyebaran instrumen dan pembahasan terhadap
hasil yang telah diperoleh. Berdasarkan kajian pustaka dan hasil penelitian,
dilakukan analisa terhadap permasalahan yang terjadi.
H. Sistematika Penulisan
BAB I: PENDAHULUAN
Bab I ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
penulisan, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Bab II ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama akan membahas
mengenai Pendidikan Agama Katolik: hakekat Pendidikan Agama Katolik, tujuan
Pendidikan Agama Katolik, ruang lingkup Pendidikan Agama Katolik, dan
pendekatan Pendidikan Agama Katolik. Metode Permainan: Metode Pembelajaran
dalam Pendidikan Agama Katolik yang meliputi; pengertian metode
pembelajaran, dan dasar pertimbangan pemilihan metode pembelajaran. Metode
Permainan yang meliputi; pengertian metode permainan, manfaat, kategori,
kelebihan dan kekurangan metode permainan. Efektivitas. Bagian kedua akan
membahas tentang kerangka pikir dan hipotesis.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab III ini disajikan tentang metode penelitian yang meliputi: jenis
penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel
penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan, pengembangan instrumen, dan
teknik analisis data.
BAB IV:HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab IV ini disajikan hasil penelitian dan analisis data Efektivitas
Metode Permainan dalam Pendidikan Agama Katolik yang meliputi deskripsi
hasil penelitian, uji normalitas, pengujian hipotesis, dan diakhiri keterbatasan
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB V: PENUTUP
Dalam bab V ini berisikan kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang
dilakukan oleh penulis sekaligus menjawab permasalahan dari judul yang telah
dipilih oleh penulis untuk mengakhiri kegiatan penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Berkaitan dengan judul skripsi yaitu “Efektivitas Metode Permainan
Dalam Pendidikan Agama Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta”, maka
dalam bagian pertama akan diuraikan secara berturut-turut oleh penulis mengenai
kajian tantang Pendidikan Agama Katolik yang terdiri dari Hakekat, Tujuan,
Ruang Lingkup Pendidikan Agama Katolik, dan Pendekatan Pendidikan Agama
Katolik.
Di samping itu, pengunaan metode juga ikut menentukan keberhasilan
dalam pembelajaran. Dalam dunia pendidikan, salah satu upaya peningkatan
proses pembelajaran adalah penggunaan metode secara efektif dalam proses
pembelajaran yang akhirnya meningkatkan kualitas hasil belajar. Sehubungan
dengan gagasan-gagasan di atas pada bagian kedua akan dikemukakan; 1. Metode
Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik yang meliputi: Pengertian
Metode, Dasar Pertimbangan Pemilihan Metode Pembelajaran. 2. Metode
Permainan yang meliputi: Pengertian, Manfaat, Kategori, Kelebihan dan
Kekurangan Metode Permainan dalam Pendidikan Agama Katolik.
A. Kajian Pustaka
1. Pendidikan Agama Katolik di Sekolah
a. Hakikat Pendidikan Agama Katolik di Sekolah
Hakikat Pendidikan Agama Katolik adalah pewartaan. Tugas Kenabian
Gereja sendiri adalah mewartakan misteri keselamatan kepada seluruh dunia dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mengajak orang menjawab panggilan Allah dan menyambut keselamatan yang
ditawarkan itu. Ia memenuhi tugas itu dengan pelayanan sabda. Pelayanan Sabda
adalah tindakan gerejani, suatu fungsi pastoral dan pernyataan istimewa tradisi
yang hidup. Melalui itulah sabda Allah disampaikan dengan berbagai cara dan
bentuk dengan tujuan membina, menggairahkan dan memupuk iman. Pelayanan
mengakibatkan sabda Allah menjadi aktual dan relevan bagi waktu dan tempat
serta kategori pendengar dengan kata-kata yang betul manusiawi
(Amalorpavadass, 1982: 5-6).
Dapiyanta (2008: 5-6) berpendapat bahwa Pendidikan Agama Katolik
merupakan salah satu bentuk katekese. Dengan hal itu Pendidikan Agama Katolik
Katekese merupakan salah satu bentuk pelayanan sabda dengan fungsi khas
pendidikan iman agar dapat menghantarkan mereka menuju kepada kedewasaan
iman. Pendidikan iman yang dimaksud ialah penciptaan situasi dan kondisi
sedemikian rupa hingga orang dapat mengembangkan imannya secara bebas.
Dalam hal ini pendidikan iman bukan merupakan hasil campur tangan langsung
atas perkembangan iman seseorang, karena iman pada dasarnya adalah
perjumpaan rahmat Allah dan kebebasan manusia sehingga perkembangan iman
seseorang pun merupakan hasil kerjasama antara rahmat Allah dan kebebasan
manusia. Melihat hal ini Pendidikan Agama Katolik tidak berhenti pada
pengetahuan tentang kebenaran-kebenaran agama saja, melainkan mesti
mengolahnya dan menghantar peserta didik sampai pada iman yang dewasa, relasi
dengan Kristus, dan dalam keseluruhan hidupnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Heryatno (2008: 14-15) mengatakan Pendidikan Agama Katolik bervisi
spiritual yang berarti Pendidikan Agama Katolik secara konsisten terus berusaha
memperkembangkan kedalaman hidup naradidik, memperkembangkan jati diri
atau inti hidup mereka. Pendidikan Agama Katolik berusaha membantu naradidik
memperkembangkan jiwa dan interiroitas hidup mereka. Jiwa berarti tempat
dimana Allah bersemayam sedangkan interiroitas berhubungan dengan kesadaran,
kedalaman dan nilai hidup yang dipegang dan diwujudkan. Pendidikan Agama
Katolik diharapkan tidak hanya menebar informasi, tetapi juga memberi ilham dan
inspirasi hidup kepada naradidik. Pendidikan Agama Katolik diharapkan juga
membantu naradidik menemukan makna hidup dari kenyataan sehari-hari. Oleh
karena itu, Pendidikan Agama katolik diharapkan sungguh membantu naradidik
untuk memilih yang baik dan menjalankan sesuai dengan norma moral dan etika.
Mangunwijaya dalam Heryatno (2008: 15-16) menyatakan bahwa hakikat
dasar Pendidikan Agama Katolik adalah sebagai komunikasi iman. Pendidikan
Agama Katolik sebagai komunikasi iman perlu menekankan sifatnya yang praktis
artinya bermula dari pengalaman penghayatan iman, melalui refleksi dan
komunikasi menuju kepada penghayatan iman baru yang lebih baik. Bersifat
praktis juga berarti Pendidikan Agama Katolik lebih menekankan tindakan
(kehidupan) dari pada konsep atau teori. Dengan sifatnya yang praktis, Pendidikan
Agama Katolik menjadi mediasi transformasi iman yang berlangsung terus
menerus. Maka dari itu, Pendidikan Agama Katolik juga dipahami sebagai
komunikasi penghayatan atau pengalaman iman. Komunikasi semacam ini tentu
akan saling memperkaya dan meneguhkan iman para pesertanya. Iman sejati dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mendorong orang untuk bersikap belas kasih, peka dan peduli kepada sesamanya
yang miskin serta menderita, merasa rindu dan ingin dekat pada Tuhannya, dan
berbuat baik kepada sesama. Pendidikan Agama Katolik tidak terhenti pada
pengajaran agama melainkan proses perkembangan (dan pendewasaan) iman,
peneguhan pengharapan dan perwujudan cinta kasih (religiositas).
PUK art.73 menyatakan bahwa apa yang menunjuk sifat khas pada
pelajaran agama di sekolah ialah kenyataan bahwa ia dipanggil untuk meresapi
satu bidang budaya yang khas dan untuk berhubungan dengan bidang ilmu
pengetahuan yang lain. Sebagai bentuk asli dari pelayanan sabda, dia
menghadirkan Injil dalam sebuah proses personal dari asimilasi kultural,
sistematis, dan kritis.
Dalam dunia budaya, yang diasimilasi oleh para siswa dan yang
dirumuskan oleh ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang dipersembahkan oleh
disiplin ilmu yang lain, pelajaran agama di sekolah-sekolah menaburkan benih
dinamis dari Injil dan berusaha untuk tetap menjaga hubungan dengan unsur-
unsur lain dari pengetahuan dan pendidikan para siswa. Maka, Injil akan
menyuburkan mentalitas para siswa dalam bidang pelajaran mereka dan
penyelarasan budaya mereka akan diperoleh dalam terang iman.
Oleh karena itu, pelajaran agama di sekolah hendaknya tampil sebagai
displin studi. Pelajaran agama harus menyampaikan pesan dan peristiwa Kristiani
dengan kesungguhan dan kedalaman yang sama dengan apa yang disajikan oleh
displin yang lain. Tidak dapat ditempatkan hanya sebagai tambahan, melainkan
sebagai hal yang perlu dalam dialog interdisipliner. Dialog itu terutama harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
terjadi pada level yang sama seperti halnya dalam lain membentuk kepribadian
para siswa. Dengan cara ini, penyajian pesan-pesan Kristiani mempengaruhi cara
memahami asal mula dunia, pengertian sejarah, dasar nilai etis, fungsi agama
dalam budaya, tujuan manusia dan hubungannya dengan alam. Melalui dialog
interdisipliner, pelajaran agama di sekolah, mendasari, menggerakan,
mengembangkan dan menyempurnakan kegiatan pendidikan di sekolah (PUK
art.73).
PUK art.74 menegaskan bahwa pelajaran agama di sekolah dikembangkan
dalam konteks sekolah yang berbeda-beda, sementara tetap mempertahankan
sifatnya yang khas memperoleh penekanan-penekanan yang berbeda. Hal ini
bergantung pada situasi legal dan organisatoris, teori-teori pendidikan, pandangan
pribadi masing-masing guru, serta hubungan antara pelajaran agama di sekolah-
sekolah dan katekese keluarga atau paroki.
Para siswa berhak mempelajari dengan benar dan pasti agama yang
dipeluknya. Hak mengenal Kristus, dan pesan yang menyelamatkan yang
dimaklumkan-Nya tidak boleh diabaikan. Sifat pengakuan dari pelajaran agama di
sekolah-sekolah dalam berbagai fokus, yang diberikan oleh Gereja diberbagai
negara merupakan jaminan yang tidak dapat dilepaskan yang dipersembahkan
kepada keluarga-keluarga dan para siswa yang memilih pendidikan seperti itu
(PUK art.74).
PUK art.74 mengatakan bahwa bagi sekolah Katolik, pelajaran agama
merupakan bagian dari pelayanan sabda yang dilengkapi dengan bentuk-bentuk
lain pelayanan sabda yakni; katekese, homili, perayaan-perayaan liturgis, dan lain-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
lain. Pelajaran agama tidak dapat dipisahkan dari fungsi pedagogis dan dari
eksistensi mereka. Dalam konteks sekolah negeri atau sekolah-sekolah swasta di
mana wewenang sipil atau situasi lain memaksakan pelajaran agama umum baik
bagi siswa katolik maupun bukan katolik, hendaklah pelajaran agama lebih
bersifat ekumenis, dan memiliki kesadaran antaragama yang lebih besar.
Berdasarkan gagasan-gagasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Pendidikan Agama Katolik yang merupakan bagian dari katekese hakikatnya
adalah komunikasi iman bukan hanya pengajaran, harus bervisi spiritual
ditekankan interioritas hidup dan memperkembangkan jiwa peserta didik.
Pendidikan Agama Katolik sebagai salah satu bentuk katekese yang terikat pada
fungsi dan situasi sekolah mempunyai fungsi yang khas untuk melaksanakan
pendidikan iman, sarana pewartaan Kristus demi perubahan batin dan
pembaharuan hidup. Pendidikan Agama Katolik mempunyai hubungan dengan
displin ilmu yang lain, Pendidikan Agama Katolik dipanggil untuk meresapi satu
bidang budaya yang khas dan untuk berhubungan dengan ilmu yang lain, sebagai
bentuk asli dari pelayanan sabda, dan dia menghadirkan Injil di dalam
kebudayaan. Maka, Pendidikan Agama Katolik dihadapkan dalam dua konteks
yaitu pewartaan Gereja, dan pewartaan di sekolah yang berhubungan dengan
disiplin-disiplin ilmu lain. Pendidikan Agama Katolik sebagai bagian dari
katekese dan mempunyai akarnya yaitu pewartaan mempunyai hakikat untuk
pewartaan Injil dan pelayanan Sabda.
b. Tujuan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah
Menurut Komisi Kateketik KWI (2017: 10) Pendidikan Agama Katolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
disekolah bertujuan untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap membangun hidup yang semakin beriman. Pengetahuan
yang dimiliki melalui aktivitas-aktivitas: mengetahui, menerapkan, menganalisis,
dan mengevaluasi. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas, antara lain:
mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Sikap dibentuk
melalui pembiasaan: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan.
Menurut Heryatno (2008: 23-24) tujuan utama Pendidikan Agama Katolik
yaitu demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah. Terwujudnya Kerajaan Allah
merupakan visi dasar atau arah utama seluruh kegiatan pendidikan di dalam iman
atau Pendidikan Agama Katolik. Kehidupan kristiani dengan semangat pertobatan
yang terus menerus diperbaharui dan diwujudkan diharapkan menjadi tanggapan
terhadap karya penyelamatan Allah tersebut. Singkatnya, terwujudnya nilai-nilai
kerajaan Allah menjadi pusat referensi (sumber acuan) untuk merumuskan arah,
visi dan tujuan pendidikan di dalam iman. Suatu paradigma Pendidikan Agama
Katolik yang berorientasi demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah diperlukan
untuk dijadikan sebagai sumber inspirasi yang akan memberdayakan pendidik dan
naradidik di dalam proses pendidikan dan juga menghindari adanya salah paham
bahwa pendidikan dalam iman hanya bersifat teoritis-intelektualistis dan
merupakan urusan pribadi yang hanya membicarakan hal-hal yang “Suci” tetapi
jauh dari pergulatan hidup sehari-hari. Tujuan Pendidikan Agama Katolik bersifat
holistik. Bersifat holistik artinya sesuai dengan kepentingan hidup naradidik,
tujuan Pendidikan Agama Katolik disekolah harus mencakup segi kognitif, afeksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dan praksis. Ketiganya tidak dapat dipisah-pisahkan; tidak dapat satu unsur
dilebihkan dan unsur dan diabaikan. Tujuan Pendidikan Agama Katolik juga
bersifat konatif. Bersifat konatif berarti, tujuan pendidikan di dalam iman sudah
diolah dan dipertimbangkan masak-masak, sehingga diyakini kebenarannya, dan
selanjutnya mendorong semua pihak supaya semakin setia serta konsisten
mewujudkannya di dalam kenyataan hidup sehari-hari. Pendidikan iman yang
bersifat konatif salah satu arah utamanya yaitu membantu naradidik kecuali untuk
memiliki kesadaran kritis yang reflektif dan mampu berpikir sendiri juga
mendorong mereka untuk menjadi lebih peka pada kebutuhan lingkungannya
sehingga naradidik, peserta Pendidikan Agama katolik memiliki pandangan yang
inklusif dan berwawasan luas.
Berdasarkan gagasan-gagasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Pendidikan Agama Katolik mempunyai tujuan agar peserta didik semakin
menggumuli pergulatan hidupnya, mengembangkan iman dalam terang Injil dan
pesan-pesan Kristiani serta demi terwujudnya Kerajaan Allah.
c. Ruang Lingkup Bahan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah
Jacob dalam Dapiyanta (2008: 6) menyatakan bahwa bahan merupakan
sarana bukan tujuan. Bahan meskipun penting tetap merupakan sarana, namun
demikian bahan yang diharapkan bukan bahan mati, melainkan bersaksi. Ruang
lingkup bahan Pendidikan Agama Katolik ialah tradisi Kristen, kehidupan peserta
didik, dan lingkungannya.
Bahan-bahan yang diolah mengandung segi objektif dan subjektif
misalnya tradisi dan situasi tertentu dalam Gereja adalah segi objektif, segi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
subjektifnya ialah tanggapan umat terhadap tradisi tersebut. Segi objektif dapat
dinilai sedangkan segi subjektif di luar tanggapan murid dapat diobjektifkan
sehingga dapat dinilai. Segi subjektif tanggapan murid, demi kebebasan murid
tidak masuk nilai ujian.
Dalam hasil sidang PKKI IV dikumpulkan oleh Setyakarjana (1997: 93)
dikatakan bahwa pelajaran agama sebagai kesempatan penyampaian doktrin
melulu kiranya tidak menjadi ideal pelajaran agama di sekolah meskipun perlu
ditekankan pentingnya aspek pengetahuan. Oleh karena itu dianjurkan agar materi
pelajaran agama disusun sedemikian rupa sehingga ada keterpaduan antara:
pengalaman hidup peserta didik, konteks masyarakat di mana anak hidup, Kitab
Suci dan ajaran-ajaran Gereja.
Ruang lingkup bahan Pendidikan Agama Katolik tidak lepas dari bahan
katekese. Bahan katekese ialah wahyu dan iman dalam lingkup Gereja Katolik
yang berpusat pada Kristus. Bahan katekese juga merupakan kebenaran-kebenaran
iman dalam konteks hidup kongkret Gereja. Kebenaran-kebenaran iman itu
senantiasa diwartakan oleh Gereja yang senantiasa disusun secara hirarkis dan
organik. Hirarkis di sini dimengerti bahwa kebenaran yang satu berdasar pada
kebenaran yang lain (Dapiyanta, 2008:5).
Menurut Komisi Kateketik KWI (2007: 8-9) ruang lingkup Pendidikan
Agama Katolik ialah sebagai berikut:
1. Dimensi atau aspek pribadi siswa, termasuk relasinya dengan sesama dan
lingkungan hidupnya. Materi Pendidikan Agama Katolik mau tidak mau
hasus menyentuh pribadi siswa dan pengalaman hidupnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Dimensi diri dan pribadi Yesus Krisus. Dia adalah pribadi penentu dalam
iman Kristiani. Kekhasan ajaran Iman Kristiani diwarnai oleh pribadi yang
satu ini.
3. Dimensi Gereja. Gereja sebagai persekutuan murid Yesus yang
melanjutkan karya Yesus Kristus. Ajaran dan iman Gereja tubuh dan
berkembang dalam persekutuan ini.
4. Dimensi kemasyarakatan. Kehidupan Yesus dan gerejanya bukan untuk
dirinya sendiri, tetapi untuk dunia. Maka, dimensi kemasyarakatan
hendaknya menjadi materi Pendidikan Agama Katolik.
Berdasarkan 4 dimensi di atas, maka materi Pendidikan Agama Katolik
dijabarkan dalam tema-tema dan materi pokok. Materi pokok merupakan bagian
dari struktur keilmuan suatu bahan kajian yang ditetapkan, yang dapat berupa
bidang ajaran, gugus isi, proses, keterampilan, konteks, dan atau pengertian
konseptual.
Menurut Komisi Kateketik KWI (2017: 10-11) ruang lingkup Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti menurut kurikulum 2013 mencakup empat aspek
yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Keempat aspek yang dibahas secara
lebih mendalam sesuai tingkat kemampuan pemahaman siswa adalah sebagai
berikut:
1. Pribadi Siswa
Membahas tentang diri sebagai laki-laki atau perempuan yang memiliki
kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan kekurangan, dipanggil untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
membangun relasi dengan sesama serta lingkungannya sesuai dengan
ajaran iman katolik.
2. Yesus Kristus
Membahas tentang pribadi Yesus Kristus yang mewartakan kerajaan
Allah, sebagaimana diwartakan dalam Kitab Suci Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru, agar siswa membangun relasi dengan Yesus Kristus dan
meneladannya.
3. Gereja
Membahas tentang makna Gereja agar siswa mampu melibatkan diri
dalam hidup menggereja.
4. Masyarakat
Membahas tentang perwujudan iman dalam hidup bersama di tengah
masyarakat sesuai dengan ajaran iman katolik.
Kurikulum Pendidikan Agama Katolik 1984 mengemukakan ruang
lingkup bahan Pendidikan Agama Katolik adalah saya, sesama dan lingkungan
membangun hidup yang berarti dan mendalam, Yesus Kristus dan Gereja.
Kurikulum Pendidikan Agama Katolik 1994 merumuskan ruang lingkup bahan
Pendidikan Agama Katolik ialah doa, Kitab Suci, sakramen, Allah Bapa, Yesus,
Roh Kudus, Gereja dan moral. Kurikulum 2004 merumuskan ruang lingkup bahan
Pendidikan Agama Katolik ialah saya, Yesus, Gereja dan masyarakat (Dapiyanta,
2008: 5-6).
Berdasarkan Gagasan-gagasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
ruang lingkup Pendidikan Agama Katolik adalah pribadi peserta didik, Yesus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Kristus, Gereja, masyarakat. Karena ruang lingkup Pendidikan Agama Katolik
pada dasarnya ialah membawa peserta didik untuk memahami dirinya sebagai
yang dipangggil Tuhan, lebih memahami Yesus Kristus dan Gereja serta
menambil bagian di dalamnya, ingin memahami dan mencintai sesama dan
lingkungannya. Dengan demikian peserta didik lebih memperkembangkan
kepribadiannya, memajukan sesama dan kelestarian lingkungannya dengan
pegangannya ialah Yesus Kristus.
d. Pola Pendidikan Agama Katolik di Sekolah
Berbagai pola Pendidikan Agama Katolik dalam skripsi ini akan dikaji
model yang relevan kaitannya dengan metode pembelajaran. Penulis akan
mengelompokkan pola yakni; pola yang berorientasi pengalaman, ajaran atau
Kitab Suci dan berbuat (praksis).
1) Pola yang berorientasi pada pengalaman di antaranya:
a) Pola Pergumulan
Pola pergumulan ialah satu bentuk pelajaran agama yang membetuk
keterampilan pada peserta didik untuk sanggup menggumuli atau menyelesaikan
masalah hidupnya berdasarkan visi kritiani. Tekanan pokok pada pola ini ialah
membentuk keterampilan pada diri untuk menjawab berbagai macam panggilan
hidup. Proses pola pergumulan melewati tiga tahap yakni mengenalkan kenyataan,
pemahaman kenyataan hidup dan pergumulan hidup. Dalam tahap pengenalan
kenyataan peserta didik dilatih agar mereka memiliki kepekaan dan menyadari
kenyataan hidup yang dialami. Tahap pemahaman kenyataan membantu peserta
didik untuk sanggup mengetahui sebab akibat mengapa segala pengalaman dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kenyataan terjadi. Tahap pergumulan hidup melatih peserta didik agar mereka
sanggup dan terampil menjawab segala macam masalah hidup berdasarkan terang
firman Tuhan ataupun berdasarkan tradisi Gereja (Yakob, 1990:73).
b) Pola Naratif Eksperensial
Naratif berarti bahan dikemas dalam bentuk cerita dan diceritakan (narasi)
sebagai partner yang bersaksi mengenai pengalaman serta penghayatan iman
peserta (eksperiensi). Komunikasi tersebut berangkat dan menuju ke pengalaman
dan penghayatan iman (eksperiensi) sehari-hari peserta. Pola ini cocok untuk
Pendidikan Agama Katolik dengan bahan yang hidup dan sebagai partner dialog
yang menarik dan tidak memaksa bukan pola indoktrinasi atau bimbingan pribadi,
melainkan pola yang mengolah bahan dalam bentuk cerita (Dapiyanta, 2008: 77).
c) Pola Mempersiapkan Hidup Beriman
Pemikiran dasar dari pola ini ialah bahwa sekolah adalah lembaga
pendidikan formal yang dibangun untuk membantu orang tua dan sekaligus
membantu mengambil bagin dari pembangunan masyarakat, sedangkan pelajaran
agama katolik di sekolah adalah membantu peserta didik dalam segi kehidupan
imannya. Pola ini bertujuan agar peserta didik tumbuh dan berkembang sebagai
seorang Kristiani, dengan harapan menjadi orang beriman yang otentik dewasa.
Materinya diambil dari peristiwa hidup konkret, Kitab Suci dan Tradisi Gereja.
Prosesnya, dimulai dengan penampilan fakta, penyadaran atas fakta, selanjutnya
menawarkan nilai-nilai Kristiani, yang diakhiri dengan penyadaran dan penilaian
(Yakob, 1990:74).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d) Pola Berpusatkan pada Hidup Peserta
Pola pendidikan yang berpusatkan pada hidup peserta ini merupakan
reaksi yang ekstrem terhadap pola pendidikan yang bersifat dogmatis. Sifat yang
ditekankan bukan kognitif melainkan kualitatif dan subyektif. Pola ini
mendukung para peserta untuk menemukan manfaatnya sendiri, memilih materi
dan kecepatannya, termasuk memilih bentuk evaluasinya. Segi refleksi atas
pengalaman menjadi jalan utama untuk sampai menemukan dimensi religius dari
pengalaman hidup. Secara pedagogis model ini dikritik karena hanya berkutat dan
berhenti pada pengalaman. Di samping itu karena prosesnya terlalu kabur banyak
menekankan diskusi, mengakibatkan arahnya menjadi kabur sehingga baik peserta
didik maupun pendidik mengalami kebingungan mau ke mana, tidak jelas
(Heryatno, 2008: 57-58).
2) Pola yang berorientasikan pada ajaran-ajaran, tradisi Gereja dan Kitab Suci di
antaranya:
a) Pola Kitab Suci
Pola Kitab Suci ialah kerangkah dasar kegiatan belajar-mengajar di
sekolah yang berdasarkan dan bertitik tolak dari Kitab Suci. Dasar penggunaan
pola ini ialah Kitab Suci merupakan sumber kehidupan orang Kristen. Tujuan pola
ini ialah mendarahdangingkan sabda Allah kedalam hidup pribadi dan
bermasyarakat. Sedang prosesnya ialah mulai dari Kitab Suci (pengalaman
otentik) mengarah pada kehidupan sehari-hari (pengalaman manusiawi), dan
berakhir dengan pengalaman Kristiani (Yakob, 1990:75).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b) Pola Transmisi/Transfer
Pola ini bersifat instruktif dan perskriptif. Pendidik menyampaikan
(mengoper dan mentransfer) materi (informasi) secara instruksional kepada
peserta didik. Pendidik meyakini informasi tersebut sebagai kebenaran yang harus
dipelihara dan diteruskan dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Model ini
berpusat pada pendidik yang mentransfer (mengoper) seluruh pengetahuannya
pada para peserta didik dengan menerapkan relasi guru dengan murid. Guru
memandang diri sebagai subyek dan memperlakukan peserta didik sebagai obyek.
Guru hanya mengajar dan murid hanya belajar. Dari sifat-sifat yang ditekankan
tersebut dapat dikatakan bahwa model ini sangat mengutamakan segi kognitif.
Penekanan yang berat sebelah ini mengakibatkan kegiatan pendidikan iman
berubah menjadi indoktrinasi. Akibatnya hidup beriman peserta untuk jangka
panjang lebih dirugikan dari pada dibantu. Di samping sifatnya yang sempit dan
arahnya yang berat sebelah, model ini secara pedagogis juga mendapatkan
kritikan yang sangat tajam, lebih-lebih berkaitan dengan proses pendidikannya.
Proses model ini bersifat satu arah dari atas ke bawah, dari guru kepada para
murid (peserta). Guru sebagai pusat memandang diri sebagai satu-satunya sumber
pengetahuan (guru merasa diri jauh lebih tahu). Para peserta didik dilihat sebagai
pihak yang tidak mengetahui dan membutuhkan informasi sehingga perlu
diberitahu. Prosesnya tidak memiliki unsur dua logis dan tidak ada eksplorasi
(Heryatno, 2008: 54-56).
3) Pola yang berorientasi pada tindakan atau praksis di antaranya:
a) Pola Mempertanggung Jawabkan Iman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Pola mempertanggung jawabkan iman ialah bentuk kegiatan belajar-
mengajar yang membawa naradidik untuk menyelaraskan penghayatan imannya
dengan cara hidupnya sebagai anggota Gereja dalam hidup bermasyarakat.
Dengan demikian anak menjadi peka, berani bertindak dan menunjukkan motivasi
hidup. Tujuan dari pola ini ialah anak berani bertindak sesuai ajaran imannya atas
dasar kebesaran angota Gereja dan hidup menggereja dan bermasyarakat. Berani
bertindak berani mewujudkan nilai-nilai iman dalam kehidupan; bertidak bebas
berarti berbuat karena pemahaman dan kesadaran akan nilai Kristiani; menggereja
berarti masuk kedalam kegiatan Gereja (doa, liturgi, pewartaan dll); masyarakat
berarti bersikap peduli dan ambil bagian terhadap kenyataan hidup (diakomia,
koinomia, martyria, liturgia). Langkah-langkah proses belajar-mengajar dalam
pola ini melalui tahap-tahap; mencari, mengetahui dan menerima fakta aktual,
memahami fakta dengan menilai, menimbang dan memilih, menerapkan
pemahaman atas fakta, mengintegrasikan keseluruhan hasil belajar pokok tertentu
(Yakob, 1990:75-76).
b) Pola Saintifik
Pola saintifik adalah proses pembelajaan yang dirancang sedemikian rupa
agar siswa secara aktif mengonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-
tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan bebagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum, atau prinsip yang ditemukan.
Pola ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam
mengenal dan memahami berbagai materi menggunakan pola ilmiah, bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak tergantung pada informasi
searah dari guru.
Langkah-langkah pola saintifik ialah mengamati (mengutamakan
kebermaknaan proses pembelajaran), menanya (mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati), mengumpulkan
informasi/eksperimen (membaca sumber lain selain buku teks, mengamati
objek/kejadian/aktivitas, dan waancara dengan narasumber), mengasosiasikan/
mengolah informasi (pengelolaan infomasi yng sudah dikumpulkan, baik dari
hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil kegiatan mengamati dan
mengumpulkan informasi), mengomunikasikan (penyampaian hasil pengamatan
atau kesimpulan bedasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
(Komisi Kateketik KWI, 2017: 11-12).
Berdasarkan gagasan-gagasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
dalam Pendidikan Agama Katolik pola pembelajaran lebih ditekankan pada pola
yang di dalamnya terkandung tiga proses yaitu proses pengalaman, ajaran atau
Kitab Suci dan berbuat (praksis) dalam konteks hidup nyata sehari-hari. Proses
pembelajaran agama katolik dimulai dari penggalian dan pendalaman pengalaman
hidup sehari-hari, diteguhkan dalam terang Kitab Suci/ajaran Gereja, yang pada
akhirnya di ujud nyatakan dalam tindakan kehidupan sehari-hari.
2. Metode Permainan
a. Metode Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik
1) Pengertian Metode Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Pendidikan Agama Katolik yang merupakan bagian dari pendidikan dilihat
dari segi prosesnya menciptakan situasi dan kondisi sedemikian rupa, sehingga
murid belajar mengembangkan hidup imannya. Dengan demikian Pendidikan
Agama Katolik membutuhkan metode pembelajaran. Metode merupakan cara
kerja yang dipergunakan untuk memecahkan masalah-masalah atau mencapai
suatu tujuan. Dapat dikatakan bahwa di sini bukan saja hal-hal yang berkisar pada
sarana-sarana penataan, melainkan pada cara kerja, kemampuan, proses, teknik,
cara berpikir beserta cara penanganannya untuk memecahkan masalah atau
mencapai suatu tujuan (Setyakarjana, 1997:217). Tidak mungkin sebuah tujuan
pembelajaran akan berhasil tanpa metode, sesederhana apapun metode itu, karena
sesunggunya metode diibaratkan sebagai kendaraan yang akan mengantar siswa
mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, Metode merupakan salah satu
bentuk aspek yang penting agar pesan-pesan Injil dapat tersampaikan dengan baik
kepada peserta didik untuk itu dibutuhkan metode yang tepat dalam pembelajaran.
Menurut Dwi (2007: 142) metode adalah cara atau jalan yang digunakan
untuk mencapai tujuan tertentu. Metode pendidikan adalah cara-cara yang dipakai
oleh orang atau kelompok orang untuk membimbing peserta didik sesuai dengan
perkembangannya ke arah tujuan yang hendak dicapai. Metode pendidikan
tersebut selalu terkait dengan proses pendidikan yaitu bagaimana cara
melaksanakan kegiatan pendidikan agar tercapai tujuan pendidikan yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Menurut Zainal & Ali (2016: 9), kata metode sendiri berasal dari bahasa
Yunani yaitu “Metodhos” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Jadi,
metode adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui untuk tujuan tertentu.
Dengan kata lain, metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara
atau jalan yang dilalui oleh pendidik yang diterapkan kepada peserta didik dalam
pembelajaran supaya dapat tercapai tujuan tertentu. Sedangkan Sudjana dalam
Zainal & Ali (2016: 10) mengatakan bahwa metode pembelajaran adalah cara atau
jalan yang digunakan pendidik dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik
pada saat berlangsung pembelajaran. Dengan kata lain, metode ini digunakan
dalam konteks pendekatan secara personal antara pendidik dan peserta didik
supaya peserta didik tertarik dan menyukai dengan materi yang diajarkan
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa metode yang
dimaksud di sini merupakan suatu cara yang akan digunakan untuk mengolah
materi dan sumber pembelajaran dari pendidik kepada peserta didik yang pada
akhirnya dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pembelajaran
sedemikian rupa secara lebih efektif. Demi tercapainya tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan, seorang pendidik harus mengetahui berbagai metode. Semakin
baik metode mengajar semakin efektif pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan
demikian, metode merupakan prosedur pembelajaran yang difokuskan pada
pencapaian tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Metode pembelajaran yang dipakai dalam pendidikan pada umumnya
dipakai juga dalam Pendidikan Agama Katolik. Meskipun, metode yang
digunakan dalam Pendidikan Agama Katolik tetap tidak bisa menggantikan
pengalaman nyata yang bisa dialami oleh peserta didik melalui proses interaktif
dengan dunia nyata. Dengan demikian, Jika metode pembelajaran dirancang
dengan baik dan sungguh, maka siswakan menguasai kompetensi Pendidikan
Agama Katolik.
2) Dasar Pertimbangan Pemilihan Metode Pembelajaran
Pemilihan metode yang terbaik untuk tujuan pembelajaran tertentu
bukanlah hal yang mudah. Tetapi bagaimanapun juga seorang guru harus dapat
menentukan metode yang paling tepat untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Adapun beberapa pertimbangan pemilihan metode pembelajaran adalah sebagai
berikut (1) Tujuan pembelajaran; metode yang dipilih guru harus sejalan dengan
taraf kemampun yang hendak diisi kedalam diri setiap peserta didik. Artinya,
metodelah yang harus tunduk pada kehendak tujuan dan bukan sebaliknya karena
itu, metode harus berupaya mencapai kemampuan yang dikehendaki oleh tujuan
(2) Pengetahuan awal peserta didik; sebelum guru memberi materi pengajaran
kepada peserta didik guru dituntut untuk memahami pengetahuan awal peserta
didik. Untuk memperoleh pengetahuan awal peserta didik, guru dapat melakukan
pretes tertulis atau tanya jawab diawal pelajaran. (3) Bidang studi atau pokok
bahasan; program studi diatur dalam tiga kelompok yaitu program pendidikan
umum, pendidikan akademik dan pendidikan keterampilan oleh karena itu,
metode yang dipergunakan tidak terlepas dari bentuk dan muatan materi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
pokok bahasan yang disampaikan kepada siswa. (4) Alokasi waktu; salah satu
rancangan belajar yang baik adalah pengunaan alokasi waktu yang dihitung secara
terperinci. Hal ini bertujuan agar pembelajaran berjalan dengan dinamis dan tidak
ada waktu terbuang tanpa arti. Untuk materi yan banyak dan disajikan dalam
waktu yang singkat memerlukan metode yang berbeda dengan bahan penyajian
yang relatif sedikit, tetapi waktu penyajian yang relatif cukup banyak. (5) Faktor
materi pembelajaran; setiap jenis materi tentu memerlukan metode yang tidak
sama. Selain mempertimbangkan jenis materi pembelajaran pada setiap mata
pelajaran memiliki karateristik tersendiri sehingga perlu disampaikan kepada
siswa dengan menggunakan metode tertentu (6) Jumlah peserta didik dan
karakteristiknya; di ruang kelas, guru berhadapan dengan sejumlah siswa dengan
latar belakang kehidupan yang berlainan, status sosial yang bermacam-macam dan
aspek intelektual yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pemilihan dan penentuan
metode pengajaran harus memperhatikan pula kemampuan peserta didik, apakah
sudah mampu untuk berpikir abstrak atau belum. (7) Pengalaman pengajar;
memilih suatu metode pembelajaran harus menimbang kesanggupan guru. Latar
belakang pendidik guru diakui mempengarui kompetensi. Kurangnya
penguasahan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan
menentukan metode. (8) Fasilitas; lengkap tidaknya fasilitas belajar akan
mempengarui pemilihan metode mengajar. (9) Situasi; situasi kegiatan
pembelajaran yang diciptakan guru harus berbeda dalam setiap waktu hal ini
untuk menghindari tingkat kejenuhan siswa dalam menerima materi pelajaran
untuk itu guru harus pandai dalam memilih metode pengajaran yang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dengan situasi yang diciptakannya itu. (10) Karakteristik metode yang dipilih;
metode yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sangat banyak
macamnya atau bervariasi dan setiap metode itu mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Oleh kerena itu, yang perlu diperhatikan oleh seorang guru dalam
menetapkan metode adalah mengetahui kelebihan dan kelemahan metode yang
digunakan dan cara penerapannya (Zainal & Ali, 2016: 19-21).
b. Metode Permainan
1) Pengertian Metode Permainan
Neville, dkk. (2005: 46) mengatakan bahwa permainan adalah wahana
pembelajaran. Piaget dalam Neville, dkk. (2005: 16) berdalih bahwa permainan
dapat memudahkan pembelajaran dengan mendorong anak untuk
mengasimilasikan materi baru kedalam stuktur kognitif yang telah ada. Setiap
metode mengajar yang dipilih dan digunakan akan membawa pengaruh langsung
maupun tidak langsung terhadap pencapaian hasil yang diharapkan baik berupa
dampak langsung maupun tidak langsung.
Hans dalam Andang (2009: 17) menyampaikan permainan adalah bagian
mutlak dari kehidupan anak dan permainan merupakan bagian integral dari proses
pembentukan kepribadian anak. Artinya, dengan dan dari permainan itu anak
belajar hidup. Permainan dipandang memberikan kontribusi pada perkembangan
menyeluruh si anak baik itu segi fisik, intelektual, emosional, dan sosial. Neville,
dkk. (2005: 50) mengatakan bahwa permainan merupakan kegiatan alamiah yang
akan membuat anak belajar bila mereka dibiarkan dengan cara mereka sendiri.
Yakob Papo (1990: 104) mengatakan bahwa metode permainan dalam pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
agama berdasarkan kurikulum’84 yaitu suatu cara pendidikan iman dengan
menugaskan anak melakukan sesuatu permainan agar mereka mengalami sendiri
nilai permainan itu. Setelah anak melakukan suatu permainan diadakan refleksi
untuk mencari nilai mana yang terkandung dalam permainan itu.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang telah dijelaskan di atas,
penulis mengambil kesimpulan bahwa metode permainan adalah suatu cara yang
digunakan dalam pembelajaran dengan suatu permainan yang berkaitan dengan
pelajaran tersebut, sehingga menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan dan
dapat membangun motivasi untuk semangat dalam belajar. Dalam hal ini
permainan diharapkan dapat menguatkan mutu pembelajaran sehingga
memberikan dampak yang segera dan berjangka panjang bagi anak-anak dan juga
melalui permainan dapat membantu anak untuk berkenalan dan akrab dengan
lingkungan di sekeliling mereka.
2) Manfaat Metode Permainan
Menurut Zainal & Ali (2016: 341) beberapa manfaat dari metode
permainan itu sendiri adalah sebagai berikut:
a) Suasana untuk membawa peserta didik kedalam bermasyarakat. Dalam
suasana permainan, mereka saling mengenal dan menghargai satu dengan
yang lainnya.
b) Mampu mengenal kekuatan peserta didik sendiri. Dalam hal ini peserta
didik yang sudah terbiasa bermain dapat mengenal kedudukannya di
kalangan teman-temannya, dapat mengenal bahan atau sifat-sifat benda
yang mereka mainkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c) Mendapat kesempatan mengembangkan fantasi dengan menyalurkan
kecenderungan pembawaannya. Hal ini membuktikan bahwa perserta didik
laki-laki berbeda bentuk permainannya dengan peserta didik perempuan.
d) Berlatih mengatasi perasaannya.
e) Dalam keadaan bermain-main, mereka mengalami bermacam-macam
perasaan, ada yang senang ada yang merasa kecewa.
f) Memperoleh kegembiraan, kesenangan dan kepuasan. Suasana
kegembiraan dalam permainan dapat menjauhkan diri dari perasaan rendah
diri seperti: perasaan dengki, iri hati.
g) Melatih diri untuk menaati peraturan yang telah berlaku.
3) Kategori Permainan
Zainudin & Napitupulu dalam Zainal & Ali (2016: 342) menyatakan
bahwa permainan dapat dibagi dalam dua kategori yaitu:
a) Permainan Konvensional; permainan dapat meliputi berbagai permainan
tradisional dan banyak variasi baru yang dirancang untuk anak-anak.
b) Permainan simulasi; permainan yang menyajikan persoalan atau masalah
dan menyarankan pemecahannya melalui permainan peran yang dilakukan
oleh anak-anak.
4) Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Metode Permainan.
Dalam menerapkan metode permainan dalam suatu pembelajaran, tentu
ada kelebihan maupun kekurangannya. Berikut ini adalah kelebihan dari
penggunaan metode permainan (Ginnis, 2008: 15).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
1. Menciptakan hubungan kerja yang fleksibel antara siswa satu dengan yang
lain.
2. Memecahkan kebekuan antara guru dan siswa.
3. Meningkatkan kembali semangat siswa.
4. Memfokuskan kembali perhatian siswa.
Dari beberapa hasil pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa dengan
adanya kegiatan bermain, perhatian siswa terhadap pembelajaran menjadi lebih
terfokus dan keaktifan siswa meningkat. Namun demikian, ada beberapa
kekurangan dari metode permainan, di antaranya adalah :
1. Membutuhkan waktu yang banyak untuk menjelaskan aturan permainan.
2. Berpotensi menimbulkan kegaduhan di dalam kelas.
3. Tidak semua materi dapat tersampaikan.
3. Efektivitas
H. Emerson yang dikutip Soewarno Handayaningrat S. dalam Punto
(2013: 1) menyatakan bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam arti
tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.” Hal ini sesuai dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Hidayat dalam Punto (2013: 1) yang
menjelaskan bahwa :“Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa
jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Di mana makin besar
persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya”.
Mahmudi dalam Punto (2013: 1) mendefinisikan efektivitas, sebagai
berikut: “Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin
efektif organisasi, program atau kegiatan.
Berdasarkan pernyataan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa
efektivitas menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan. Secara ideal taraf
efektivitas dapat dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang pasti. Efektivitas adalah
keadaan yang menunjukan sejauh mana apa yang direncanakan dapat tercapai.
Semakin banyak rencana yang dapat dicapai semakin efektif pada pembelajaran
tersebut. Pemahaman mengenai suatu proses pembelajaran dapat dikatakan efektif
sehingga mencapai tujuan, sejaumana usaha dalam mengoktimalkan dengan suatu
metode dalam pencapaian suatu tujuan yang telah direncanakan. Sebagai tolak
ukur dalam pembelajaran ini adalah peserta didik dapat belajar dengan mudah,
menyenangkan, dan pembelajaran yang diharapkan yaitu efektif dan mencapai
tujuan.
B. Kerangka Pikir dan Hipotesis
Dari uraian mengenai Metode Permainan dan Pendidikan Agama Katolik
di atas, maka dapat digambarkan suatu figur dari hubungan kedua faktor tersebut.
1. Gambar
Keterangan :
X = Metode Permainan
Y = Tujuan Pendidikan Agama Katolik
X
Metode Permainan
Y
Tujuan Pendidikan
Agama Katolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Hubungan antar Variabel
Gambar di atas terbentuk dari dua variabel: satu variabel bebas yakni
Metode Permainan (X) dan satu variabel terikat yakni Tujuan Pendidikan Agama
Katolik (Y). Secara konseptual, metode permainan dilihat sebagai variabel bebas
karena hendak diposisikan sebagai faktor yang memberi efek variabel terikat.
Sedangkan Tujuan Pendidikan Agama Katolik dipandang sebagai variabel terikat
karena hendak dilihat sebagai faktor yang mendapatkan efek dari faktor bebas.
Tujuan Pendidikan Agama Katolik dapat tercapai dengan dipengaruhi oleh
banyak faktor dan menurut teori pendidikan faktor terbesar yang mempengaruhi
adalah faktor potensi akademik siswa sendiri. Metode mempunyai kelebihan
yakni untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran menjadi lebih
terfokus dan keaktifan siswa meningkat. Jika siswa sudah fokus dan aktif dalam
mengikuti pembelajaran maka tujuan Pendidikan Agama Katolik itu sendiri akan
mudah tercapai. Dengan demikian metode pembelajaran dan terkhusus metode
permainan sendiri sangat membantu dalam proses pembelajaran sehingga
keefektivitasan metode permainan dalam Pendidikan Agama Katolik tujuannya
dapat tercapai.
3. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
H0 : Metode Permainan tidak efektif dan tidak mencapai tujuan Pendidikan
Agama Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta.
H1: Metode Permainan efektif dan mencapai tujuan Pendidikan Agama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta.
Hipotesis diuji dalam taraf signifikansi 5 % dengan kriteria sebagai berikut:
(1) Jika probabilitas >0,05, maka H0 diterima.
(2) Jika probabilitas <0,05, maka H0 ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini penulis menguraikan jenis penelitian, desain penelitian,
tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrumen
pengumpulan data, teknik pengembangan instrumen dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif yaitu penelitian yang mengunakan kuantifikasi angka mulai dari
pengumpulan data, pengolahan data yang diperoleh hingga sampai pada tahap
penyajian data dengan tujuan untuk menganalisis dan menjawab persoalan atau
permasalahan yang diteliti mengenai metode permainan dalam Pendidikan Agama
Katolik di SD Kanisisus Notoyudan Yogyakarta.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
penelitian pre-test dan post-test satu kelompok. Desain menempuh tiga langkah,
yakni: 1. Memberikan tes untuk mengukur variabel terikat sebelum perlakuan
(pre-test), 2. memberikan perlakuan Eksperimen kepada para subjek (variabel
x/metode permainan), dan 3. memberikan tes lagi untuk mengukur (variabel
y/tujuan pendidikan agama katolik) setelah perlakuan (post-test) (Nana Sudjana &
Ibrahim, 1989: 35). Keberhasilan perlakuan ditentukan dengan membandingkan
nilai pre-test dan post-test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat: Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Kanisius
Notoyudan Yogyakarta.
Waktu : Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2020. Penulis
menggunakan waktu yang disesuaikan dengan waktu yang
telah disediakan oleh pihak sekolah untuk penelitian.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas I-VI di SD Kanisius
Notoyudan Yogyakarta. Untuk jumlah siswa-siswi dari kelas I-VI yaitu 124 siswa.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas IV dan V di
SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta yang berjumlah 44. Sampel dalam penelitian
ini bersifat purposif. Peneliti memilih kelas IV dan V dengan alasan bahwa siswa-
siswi kelas IV dan V dianggap lebih memahami metode yang akan digunakan
oleh peneliti.
Tabel 1. Distribusi Populasi
Kelas IV (Empat) V (Lima) Jumlah
Sampel 29 15 44 Siswa
Sampel pada pertemuan pertama kelas IV sebanyak 29 siswa dan kelas V
sebanyak 15 siswa. Jadi jumlah sampel keseluruhan pada pertemuan pertama
sebanyak 44 siswa. Sedangkan, pada pertemuan kedua kelas IV sebanyak 26
siswa dan kelas V sebanyak 15 siswa. Jadi jumlah sampel keseluruhan pada
pertemuan kedua sebanyak 41 siswa. Pada pertemuan kedua jumlah responden
berkurang dikarenakan responden/siswa tidak masuk sekolah dengan alasan ijin
ataupun sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Variabel Penelitian
a. Identifikasi Variabel
Penelitian yang akan dilaksanakan ini berjudul EFEKTIVITAS METODE
PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SD KANISIUS
NOTOYUDAN YOGYAKARTA, ada dua variabel yang hendak diukur adalah:
Variabel X : Metode Permainan
Variabel Y : Tujuan Pendidikan Agama Katolik
b. Definsi Konseptual Variabel
Berdasarkan kajian pustaka yang telah dipaparkan pada bab II, maka
definisi konseptual variabel yaitu:
1) Metode permainan adalah suatu cara yang digunakan dalam pembelajaran
dengan suatu permainan yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, sehingga
menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan dan dapat membangun
motivasi untuk semangat dalam belajar.
2) Tujuan Pendidikan Agama Katolik yaitu untuk mengembangkan iman siswa-
siswi.
c. Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional Variabel Efektivitas Metode Permainan dalam
Pendidikan Agama Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta adalah sebagai
berikut:
1) Tujuan Pendidikan Agama Katolik merupakan pencapaian kompetensi dasar
Tujuan Pendidikan Agama Katolik dalam penelitian ini adalah anak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
mencapai kompetensi dasar dan indikator-indikator yang dikembangkan dalam
proses pembelajaran. Dalam penelitian ini kompetensi dasar yang
dikembangkan dibatasi pada kelas IV sebagai berikut:
1.7 Percaya akan aneka doa dalam Gereja sebagai ungkapan iman kepada
Allah.
2.7 Santun dalam mengucapkan aneka doa dalam Gereja sebagai ungkapan
iman kepada Allah.
3.7 Memahami aneka doa dalam Gereja sebagai ungkapan iman kepada Allah.
4.7 Melakukan aktifitas (misalnya berdoa, bernyanyi, membuat puisi, bermain
peran, menceritakan kembali, dan sebagainya) yang mencerminkan
penghayatan terhadap doa.
Kompetensi dasar tersebut meliputi dua materi pokok yaitu Ungkapan Syukur
Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama, dan Doa Syukur Gereja.
Kompetensi dasar pada Kelas V sebagai berikut:
1.7 bersyukur atas buah-buah Roh yang dapat mengembangkan kehidupan
bersama dalam masyarakat.
2.7 Peduli untuk mewujudkan buah-buah Roh dalam kehidupan bersama di
masyarakat.
3.7 Memahami buah-buah Roh sebagai nilai yang sangat dibutuhkan demi
pengembangan kehidupan dalam masyarakat.
4.7 Melakukan aktivitas (misalnya membuat slogan/motto/puisi) tentang
kehidupan bersama di masyarakat sebagai karya Roh Kudus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Kompetensi dasar tersebut meliputi dua materi pokok yaitu Hidup Bersama
Yang Dijiwai Roh Kudus, dan Mohon Bantuan Roh Kudus.
Tujuan Pendidikan Agama Katolik tercapai dengan mengukur nilai hasil
belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa yang dimaksudkan sebagai pernyataan
taraf prestasi belajar yang telah dicapai oleh siswa. Penelitian ini menyangkut
perubahan-perubahan yang dihasilkan siswa setelah melalui proses
pembelajaran dengan melihat segi pengetahuan/pemahaman siswa, segi
ketrampilan dan juga nilai dan sikap.
2) Metode permainan yang digunakan dalam skripsi ini dibatasi dan disesuaikan
dengan kompetensi dasar, indikator dan materi yang dikembangkan adalah
permainan “Pelukis buta”, permainan “Ayo berdoa apa saja”, permainan
“Membuat sebuah bangunan dari sedotan, permainan ”Bermain tali”.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pre-test
dan post-test, sebelum dan setelah mendapatkan perlakuan pembelajaran. Peneliti
melakukan perlakuan pembelajaran terhadap dua kelas yaitu kelas IV dan kelas V
dengan masing-masing kelas sebanyak dua kali pertemuan. Setiap pertemuan
dilakukan selama 90 menit (2 jam pelajaran). Pre-test dan post-test dilakukan
langsung dan pada hari yang sama sebelum dan setelah siswa-siswi mendapat
perlakuan pembelajaran. Penilaian proses pembelajaran dilaksanakan pada hari
yang sama setelah mendapatkan perlakuan pembelajaran yaitu kelas IV dan V,
masing-masing kelas dilakukan selama 25 menit untuk satu penilaian proses
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal-soal uraian (Essay) dan
skala likert (checklist) yang berupa kata-kata antara lain: selalu, sering, netral,
kadang-kadang, dan tidak pernah. Pada instrumen penelitian ini penulis akan
membuat pertanyaan-pertanyaan untuk meneliti segi kognitif, segi sikap dan
proses pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar, indikator serta materi yang
ingin diteliti. Peneliti juga membuat kunci jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
yang telah dibuat.
4. Pengembangan Instrumen
a. Kisi-kisi
Tabel 2. Kisi-kisi Penelitian Hasil Belajar dalam Materi Pokok Ungkapan
Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama di Kelas IV
Kompetensi Dasar Materi
Pokok Indikator %
Item
Soal
No
Item
1.7 Percaya akan
aneka doa dalam
Gereja sebagai
ungkapan iman
kepada Allah.
Ungkapan
Syukur
Tokoh-
Tokoh
Perjanjian
Lama.
1.7.1 Menyatakan
kepercayan akan Allah
yang hadir dalam
peristiwa-peristiwa
penting dalam
hidupnya.
20%
1
1
2.7 Santun Dalam
mengucapkan
aneka doa dalam
Gereja sebagai
ungkapan iman
kepada Allah.
Ungkapan
Syukur
Tokoh-
Tokoh
Perjanjian
Lama.
2.7.1 Menunjukan
sikap santun Saat
mendoakan saudara
atau teman yang
berulang tahun.
20%
1
2
3.7 Memahami
Aneka doa dalam
Gereja sebagai
ungkapan iman
Ungkapan
Syukur
Tokoh-
Tokoh
Perjanjian
3.7.1 Menceritakan
upacara syukur
dalam Agama Yahudi
menurut Kitab Suci.
20% 2 3,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
kepada Allah.
Lama.
4.7.1 Menghafal doa-
doa syukur dalam
Gereja sebagai
ungkapan iman kepada
Allah.
5.7.1 Menceritakan
pengalaman iman saat
Berdoa secara pribadi
(di Gereja,di Kamar,
atau di tempat Ziarah).
4.7 Melakukan
aktifitas (misalnya
berdoa, bernyanyi,
membuat puisi,
bermain, peran,
menceritakan
kembali, dan
sebagainya) yang
mencerminkan
penghayatan
terhadap doa.
Ungkapan
Syukur
Tokoh-
Tokoh
Perjanjian
Lama.
4.7.1 Membuat doa
yang menggunakan
rasa syukur kepada
Tuhan.
40%
1
5
Jumlah 100
%
4 5
Tabel 3. Kisi-kisi Penelitian Hasil Belajar dalam Materi Pokok Doa Syukur
Gereja di Kelas IV
Kompetensi Dasar Materi
Pokok Indikator %
Item
Soal
No
Item
1.7 Percaya akan
aneka doa Dalam
Gereja sebagai
ungkapan iman
kepada Allah.
Doa
Syukur
Gereja.
1.7.1 Menyatakan
kepercayaan kepada
Allah dengan rajin
mengikuti perayaan
Ekaristi.
25%
1
1
2.7 Santun dalam
mengucapkan aneka
doa dalam gereja
Doa
Syukur
Gereja.
2.7.1 Santun mendokan
teman yang sedang
tidak masuk sekolah
20% 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
sebagai ungkapan
iman kepada Allah.
karena sakit.
3.7 Memahami anek
adoa dalam Gereja
sebagai Ungkapan
Iman kepada Allah.
Doa
Syukur
Gereja.
3.7.1 Menjelaskan
arti syukur dalam
Gereja Katolik.
4.7.1 Menyebutkan
ucapan Yesus saat
mengambil
Roti dan Anggur saat
perjamuan terakhir.
5.7.1 Menjelaskan
alasan Gereja
melaksanakan
Perayaan Ekaristi.
40% 1 3
4.7 Melakukan
aktifitas (berdoa,
bernyanyi, membuat
puisi, bermain,
menceritakan
kembalidan) yang
mencerminkan
penghayatan
terhadap doa.
Doa
Syukur
Gereja.
4.7.1Membagikan
alasan menghadiri
perayaan Ekaristi
minimal setiap minggu
secara lisan.
20%
1
4
Jumlah
100
%
4 4
Tabel 4. Kisi-kisi Penelitian Hasil Belajar dalam Materi Pokok Hidup
Bersama yang Dijiwai Roh Kudus di Kelas V
Kompetensi Dasar Materi
Pokok Indikator %
Item
Soal
No
Item
1.7 Bersyukur atas
buah-buah Roh
yang dapat
mengembangkan
Hidup
Bersama
Yang
Dijiwai
1.7.1 Mengungkapkan
syukur atas buah-buah
karya Roh Kudus yang
mengembangkan
20% 2 1,2,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
kehidupan bersama
dalam masyarakat.
Roh Kudus.
kehidupan bersama.
2.7 Peduli untuk
mewujudkan buah-
buah Roh kudus
dalam kehidupan
bersama
dimasyarakat.
Hidup
Bersama
Yang
Dijiwai
Roh Kudus.
2.7.1 Menunjukkan
sikap peduli dan
saling menolong dalam
kehidupan bersama
sesuai semangat Roh
Kudus.
40% 2 4,5
3.7 Memahami
buah-buah Roh
sebagai nilai yang
sangat dibutuhkan
demi pengembangan
kehidupan dalam
masyarakat.
1.7.
Hidup
Bersama
Yang
Dijiwai
Roh Kudus.
3.7.1 Menceritakan
secara ringkas
Mat.5:13.
4.7.1 Menjelaskan
apa artinya menjadi
garam dan terang
dunia.
20% 3 6,7,8
4.7 Melakukan
aktifitas (misalnya
membuat slogan/
motto/puisi) tentang
kehidupan bersama
dimasyarakat
sebagai karya Roh
kudus.
Hidup
Bersama
Yang
Dijiwai
Roh Kudus.
4.7.1 Membuat
kolase foto-foto
kegiatan sekolah/murid
yang bermanfaat bagi
masyarakat.
20% 1 9
Jumlah
100
%
9
Tabel 5. Kisi-kisi Penelitian Hasil Belajar dalam Materi Pokok Mohon
Bantuan Roh Kudus di Kelas V
Kompetensi Dasar Materi
Pokok Indikator %
Item
Soal
No
Item
1.7 Bersyukur atas
buah-buah Roh yang
dapat kembangkan
kehidupan bersama
dimasyarakat.
Mohon
Bantuan
Roh Kudus.
1.7.1 Mengungkapkan
syukur atas bantuan
Roh Kudus.
20%
1
1
2.7 Peduli Mohon 2.7.1 Menunjukkan 20% 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mewujudkan buah-
buah Roh Kudus
dalam kehidupan
bersama
dimasyarakat.
Bantuan
Roh Kudus.
sikap peduli dan saling
menolong dalam
kehidupan bersama
dengan bantuan Roh
Kudus.
3.7 Memahami
buah-buah Roh
sebagai nilai yang
sangat dibutuhkan
demipengembangan
kehidupan dalam
masyarakat.
1.7.
Mohon
Bantuan
Roh Kudus.
3.7.1 Menceritakan
secara ringkas kitab
Kisah Para Rasul
16:16-31.
4.7.1 Menjelaskan
bagaimana Paulus dan
Silas memohon
bantuan Roh Kudus.
1.7.1.
40%
1
3
4.7 Melakukan
aktivitas (misalnya
membuat slogan/
motto/puisi) tentang
kehidupan bersama
dimasyarakat
sebagai karya Roh
Kudus.
Mohon
Bantuan
Roh Kudus.
4.7.1Membuat
kolase foto-foto
peristiwa sekolah/
murid menerima
bantuan dari pihak lain.
20%
1
4
Jumlah
100
%
4
Tabel 6. Kisi-kisi Penilaian Sikap dalam Materi Pokok Ungkapan Syukur
Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama di Kelas IV
Kompetensi Dasar Materi
Pokok Indikator %
Item
Soal
No
Item
1.7 Percaya akan
aneka doa dalam
Gereja sebagai
ungkapan iman
kepada Allah.
Ungkapan
Syukur
Tokoh-
Tokoh
Perjanjian.
1.7.1 Menyatakan
kepercayaan akan
Allah yang hadir dalam
peristiwa-peristiwa
penting dalam
hidupnya.
70%
7
1-7
2.7 Santun dalam
mengucapkan aneka
Ungkapan
syukur
2.7.1 Menunjukan
sikap santun saat
30% 3 8,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
doa dalam Gereja
sebagai ungkapan
iman kepada Allah.
Tokoh-
Tokoh
Perjanjian.
mendoakan saudara
atau teman yang
berulang tahun.
Jumlah
100
%
10
Tabel 7. Kisi-kisi Penilaian Sikap dalam Materi Pokok Doa Syukur Gereja di
Kelas IV
Kompetensi Dasar Materi
Pokok Indikator % Item
Soal
No
Item
1.7 Percaya akan
aneka doa dalam
Gereja sebagai
ungkapan iman
kepada Allah.
Doa Syukur
Gereja.
1.7.1 Menyatakan
kepercayaan kepada
Allah dengan rajin
mengikuti Perayaan
Ekaristi.
50% 5 1-5
2.7 Santun dalam
mengucapkan aneka
doa dalam Gereja
sebagai ungkapan
iman kepada Allah.
Doa Syukur
Gereja.
2.7.1 Santun
mendoakan teman yang
sedang tidak masuk
sekolah karena sakit.
50%
5
6-10
Jumlah
100
%
10
Tabel 8. Kisi-kisi Penilaian Sikap dalam Materi Pokok Hidup Bersama yang
Dijiwai Roh Kudus di Kelas V
Kompetensi Dasar Materi
Pokok Indikator %
Item
Soal
No
Item
1.7 Bersyukur atas
buah-buah Roh
yang dapat
kembangkan
kehidupan
bersama dalam
masyarakat.
Hidup
Bersama
yang
Dijiwai
Roh Kudus.
1.7.1Mengungkapkan
syukur atas buah-buah
karya Roh kudus yang
mengembangkan
kehidupan bersama.
50%
5
1-5
2.7 Peduli untuk
mewujudkan buah-
Hidup
bersama
2.7.1 Mewujudkan sikap
peduli dan saling
50% 5 5,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
buah Roh kudus
dalam kehidupan
bersama di
masyarakat.
yang
Dijiwai
Roh Kudus.
menolong dalam
kehidupan bersama
sesuai semangat Roh
Kudus.
Jumlah 100
%
10
Tabel 9. Kisi-kisi Penilaian Sikap dalam Materi Pokok Mohon Bantuan Roh
Kudus di Kelas V
Kompetensi Dasar Materi
Pokok Indikator % Item
Soal
No
Item
1.7 Bersyukur atas
buah-buah Roh
yang dapat
kembangkan
kehidupan
bersama dalam
masyarakat.
Mohon
Bantuan
Roh Kudus.
1.7.1 Mengungkapkan
syukur atas bantuan Roh
Kudus.
50%
5
1-5
2.7 Peduli untuk
mewujudkan buah-
buah Roh dalam
kehidupan bersama
dimasyarakat.
Mohon
Bantuan
Roh Kudus.
2.7.1 Menunjukan
sikap peduli dan saling
menolong dalam
kehidupan bersama
dengan bantuan Roh
Kudus.
50%
5
6-10
Jumlah
100
%
10
b. Uji Coba Terpakai
Uji coba instrumen ini bersifat uji coba terpakai dalam arti peneliti hanya
satu kali menyebarkan instrumen untuk dipakai dalam mengumpulkan data
penelitian. Uji coba instrumen ini digunakan sebelum dan setelah siswa mendapat
perlakuan. Data yang telah terkumpul digunakan terlebih dahulu untuk
memvaliditasi instrumen. Instrumen yang tidak valid tidak digunakan berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
datanya. Data dari instrumen yang valid dianalisis untuk menjawab permasalahan
penelitian.
1) Validitas
Dari hasil analisis validitas pre-test dan post-test penilaian segi kognitif, segi
afektif dan proses pembelajaran pada materi pokok I dan materi pokok II di kelas
IV dan V hasil menunjukkan bahwa semua instrumen valid, dengan demikian
semua item instrumen yang valid dapat digunakan untuk analisis selanjutnya (lih.
Lampiran halaman 88-96).
2) Reliabilitas
Model reliabilitas yang digunakan adalah Cronbach´s Alpha yang
merupakan model internal consistency score berdasarkan korelasi purata antara
butur-butir (item) yang ekuivalen. Ketentuannya adalah sebagai berikut :
Tabel 10. Ketentuan Penilaian Cronbach´s Alpha
Jika Cronbach´s Alpha memiliki Nilai:
> 0,90 = Reliabilitas Sempurna
0,70 -0,90 = Reliabilitas Tinggi
0,50 -0,70 = Reliabilitas Moderat
< 0,50 = Reliabilitas Rendah
1. Uji Reliabilitas Pre-test
a) Uji Reliabilitas Segi Kognitif pada Kelas IV
Tabel 11. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II di Kelas IV
Reliability Statistics
Materi Pokok I Materi Pokok II
Cronbach's
Alpha N of Items Keterangan
Cronbach's
Alpha N of Items Keterangan
,075 4 Rendah ,750 4 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b) Uji Reliabilitas Segi Sikap pada Kelas IV
Tabel 12. Reliabilitas Segi Sikap Materi Pokok I dan II di Kelas IV
Reliability Statistics
Materi Pokok I Materi Pokok II
Cronbach's
Alpha N of Items Keterangan
Cronbach's
Alpha N of Items Keterangan
,891 10 Tinggi ,945 10 Sempurna
c) Uji Reliabilitas Segi Kognitif pada Kelas V
Tabel 13. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II di Kelas V
Reliability Statistics
Materi Pokok I Materi Pokok II
Cronbach's
Alpha N of Items Keterangan
Cronbach's
Alpha N of Items Keterangan
,212 4 Rendah ,495 3 Rendah
d) Uji Reliabilitas Segi Sikap pada Kelas V
Tabel 14. Reliabilitas Segi Sikap Materi Pokok I dan II di Kelas V Reliability
Statistics
Materi Pokok I Materi Pokok II
Cronbach's
Alpha N of Items Keterangan
Cronbach's
Alpha N of Items Keterangan
,757 10 Tinggi ,917 10 Sempurna
2. Uji Reliabilitas Post-test
a) Uji Reliabilitas Segi Kognitif pada Kelas IV
Tabel 15. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II di Kelas IV
Reliability Statistics
Materi Pokok I Materi Pokok II
Cronbach's
Alpha N of Items Keterangan
Cronbach's
Alpha N of Items Keterangan
,373 4 Rendah ,224 4 Rendah
b) Uji Reliabilitas Segi Sikap pada Kelas IV
Tabel 16. Reliabilitas Segi Sikap Materi Pokok I dan II di Kelas IV
Reliability Statistics
Materi Pokok I Materi Pokok II
Cronbach's
Alpha N of Items Keterangan
Cronbach's
Alpha N of Items Keterangan
,881 10 Tinggi ,952 10 Sempurna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
c) Uji Reliabilitas Segi Kognitif pada Kelas V
Tabel 17. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II di Kelas V
Reliability Statistics
Materi Pokok I Materi Pokok II
Cronbach's
Alpha N of Items Keterangan
Cronbach's
Alpha N of Items Keterangan
,614 4 Moderat ,229 3 Rendah
d) Uji Reliabilitas Segi Sikap pada Kelas V
Tabel 18. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II di Kelas V
Reliability Statistics
Materi Pokok I Materi Pokok II
Cronbach's
Alpha N of Items Keterangan
Cronbach's
Alpha N of Items Keterangan
,906 10 Sempurna ,858 10 Tinggi
5. Teknik Analisis Data
a. Statistik Deskriptif
Penelitian ini menggunakan analisis data statistik deskriptif. Data statistik
deskriptif pada penelitian ini mau menggambarkan data yang berisi seperti nilai
rata-rata (mean), nilai tengah (median), nilai kisaran (range), nilai minimum
(minimum), dan nilai maksimum (maximum).
b. Uji Normalitas
Dalam sebuah penelitian uji normalitas data merupakan hal yang lazim
dilakukan sebelum sebuah metode statistik diterapkan. Uji normalitas dilakukan
untuk mendapatkan informasi apakah data pre-test dan pos-test berdistribusi
normal atau tidak. Dalam penelitian ini analisis data pada uji normalitas
menggunakan uji shapiro-wilk dengan program software Statistical Package For
Sosial Sciences (SPSS) 25 for windows. Dengan pedoman keputusan dalam uji
normalitas pada SPSS adalah:
a) Nilai Sig. atau Signifikansi atau nilai probabilitas <0,05, distribusi adalah
tidak normal (simetris).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
b) Nilai Sig. atau Signifikansi atau nilai probabilitas >0,05, distribusi adalah
normal (simetris).
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan dua cara yaitu statistik parametrik (uji
Paired Samples Test) untuk data hasil pre-test dan post-test yang terdistribusi
normal. Sementara untuk data hasil pre-test dan post-test yang tidak berdistribusi
normal, maka akan digunakan statistik non parametrik (uji Mann-Whitney).
Dalam penelitian ini terdiri dari dua sampel yang berhubungan
yaitu sampel sebelum diberi perlakuan dan sampel yang sudah diberi perlakuan
dengan pembelajaran menggunakan metode permainan. Uji Paired Samples Test
dan uji Mann-Whitney hasil data pre-test dan post-test dianalisis menggunakan
software Statistical Package For Sosial Sciences (SPSS) 25 for windows. Dengan
pedoman keputusan dalam uji paired sample t-test dan uji Mann-Whitney, berikut
adalah penjelasan kriteria keputusannya.
(1) Jika probabilitas >0,05, maka H0 diterima.
(2) Jika probabilitas <0,05, maka H0 ditolak.
Dengan hipotesis statistik yang dibuat untuk menentukan keefektivan
pembelajaran adalah sebagai berikut.
H0 : Tidak ada perbedaan pre-test dan post-test
H1 : Ada perbedaan pre-test dan post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan pembahasan tentang hasil penelitian dan analisis data
yang meliputi deskripsi hasil penelitian, uji normalitas, pengujian hipotesis,
pembahasan hasil dan keterbatasan penelitian.
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Deskripsi di bawah ini mencakup pre-test dan post-test nilai mean dan
kriteria yang diperoleh baik itu dari segi kognitif, afektif dan proses pempelajaran
untuk materi pokok I dan II di kelas IV dan V.
Untuk nilai median, nilai range, nilai minimum dan nilai maksimum (lih.
Lampiran halaman 97-101).
Tabel 19. Deskriptif Pre-test dan Post-test Materi Pokok I dan II baik di
Kelas IV dan V
Perlakuan
Kelas IV dan V
Mean
Kriteria
Keterangan
Pre-test Post-test Pre-test Post-test
Perlakuan Pertama Kelas IV
a.Segi
Pengetahuan
35,00
82,441
Sangat baik-sangat kurang Sangat kurang
Baik
b. Segi Sikap
75,93
78,86
Selalu-tidak pernah Kadang-kadang Sering
Sangat mudah-sangat sulit Sulit
Sangat mudah
Sangat menyenangkan-
sangat tidak menyenangkan
Tidak
menyenangkan
Sangat
menyenangkan
c. Proses
Pembelajaran
2,59 3,98 Sangat baik-sangat kurang Cukup Sangat baik
Perlakuan Kedua Kelas IV
a. Segi
Pengetahuan
44,04 84,81 Sangat baik-sangat kurang Sangat kurang Baik
b. Segi Sikap
74,77
74,00
Selalu-tidak pernah Kadang-kadang Selalu
Sangat mudah-sangat sulit Netral Mudah
Sangat menyenangkan- Tidak Menyeanagkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
sangat tidak menyenangkan menyenangkan Menyenangkan
c. Proses
Pembelajaran
2,18 3,85 Sangat baik-sangat kurang Cukup Baik
Perlakuan Ketiga Kelas V
a. Segi
Pengetahuan
50,33 90,00 Sangat baik-sangat kurang Kurang Sangat baik
b. Segi Sikap
83,93
81,87
Selalu-tidak pernah Netral Selalu
Sangat mudah-sangat sulit Netral Mudah
Sangat menyenangkan-
sangat tidak menyenangkan
Tidak
menyenangkan
Sangat
menyenangkan
c. Proses
Pembelajaran
3,69 4,36 Sangat baik-sangat kurang Baik Sangat baik
Perlakuan Keempat Kelas V
a. Segi
Pengetahuan
52,00 93,33 Sangat baik-sangat kurang Sangat kurang Cukup
b. Segi Sikap
81,40
78,73
Selalu-tidak pernah Kadang-kadang Sering
Sangat mudah-sangat sulit Sangat mudah dan
mudah Mudah
Sangat menyenangkan-
sangat tidak menyenangkan
Sangat
menyenangkan
Netral
c. Proses
Pembelajaran 3,80 4,34
Sangat baik-sangat kurang Sangat baik Sangat baik
Diagram Batang 1. Statistik Frequency untuk Pre-test dalam Segi Kognitif
Materi Pokok I di Kelas IV
Diagram Batang 2. Statistik Frequency untuk Post-test dalam Segi Kognitif
Materi Pokok I di Kelas IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Dari tabel dan diagram batang di atas pada materi pokok I Ungkapan
Syukur Tokoh-tokoh Perjanjian Lama kelas IV dalam penilaian pre-test dan post-
test dengan indikator segi kognitif yaitu menceritakan upacara syukur dalam
agama Yahudi menurut Kitab Suci dan menghafal doa-doa syukur dalam Gereja
sebagai ungkapan iman kepada Allah. Dengan kriteria (Sangat baik-Sangat
kurang) dan hasil frekuensi untuk pre-test sebagai berikut; dari 29 siswa, 8 siswa
(28%) bahwa mereka kurang berpendapat dalam menceritakan upacara syukur
dalam agama Yahudi menurut Kitab Suci dan menghafal doa-doa syukur dalam
Gereja sebagai ungkapan iman kepada Allah, 21 siswa (72%) bahwa mereka
sangat kurang berpendapat dalam menceritakan upacara syukur dalam agama
Yahudi menurut Kitab Suci dan menghafal doa-doa syukur dalam Gereja sebagai
ungkapan iman kepada Allah. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil
jawaban dari responden dalam materi pokok Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh
Perjanjian Lama dalam segi kognitif adalah sangat kurang. Dan hasil frekuensi
untuk post-test sebagai berikut; dari 29 siswa, 7 siswa (24%) bahwa mereka
sangat baik berpendapat dalam menceritakan upacara syukur dalam agama Yahudi
menurut Kitab Suci dan menghafal doa-doa syukur dalam Gereja sebagai
ungkapan iman kepada Allah, 16 siswa (55%) bahwa mereka baik dalam
menceritakan upacara syukur dalam agama Yahudi menurut Kitab Suci dan
menghafal doa-doa syukur dalam Gereja sebagai ungkapan iman kepada Allah, 6
siswa (21%) bahwa mereka cukup berpendapat dalam menceritakan upacara
syukur dalam agama Yahudi menurut Kitab Suci dan menghafal doa-doa syukur
dalam Gereja sebagai ungkapan iman kepada Allah. Dari data tersebut, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
disimpulkan bahwa hasil pilihan dari responden dalam materi pokok Ungkapan
Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama dalam segi kognitif adalah baik.
B. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan pada skor data pre-test dan post-test. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui kenormalan sebaran data-data tersebut sebagai
prasyarat pengujian hipotesis. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian
ini adalah uji Shapiro-Wilk yang dihitung dengan bantuan program SPSS 25 for
windows. Dalam pengujian normalitas, peneliti menggunakan parameter nilai
probabilitas (sig) sebagai acuan dengan ketentuan jika nilai probabilitas (sig)
>0,05 maka data tersebut terdistribusi secara normal. Sementara jika nilai
probabilitas (sig) <0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal.
Uji normalitas data pre-test dan post-test, untuk materi pokok I dan II pada kelas
IV dan V (lih. Lampiran halaman 102-103).
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan dua cara yaitu statistik parametrik
(uji Paired Samples Test) untuk data hasil pre-test dan post-test yang terdistribusi
normal. Sementara untuk data hasil pre-test dan post-test yang tidak berdistribusi
normal, maka akan digunakan statistik non parametrik (uji Mann-Whitney).
Pengujian hipotesis ini menggunakan bantuan program SPSS 25 for windows.
Ada pun dua cara tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Uji T Dua Sampel Berpasangan (Paired Samples Test) untuk Pre-test dan
Post-test yang Berdistribusi Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Uji statistik parametrik yaitu uji Paired Samples Test ini digunakan untuk
menguji data hasil pre-test dan post-test yang berdistribusi normal. Pengujian data
tersebut berdasarkan pada kriteria pengujian yaitu jika nilai Signifikansi< 0,05,
maka H0 ditolak dan H1 diterima, atau sebaliknya jika nilai Signifikansi> 0,05,
maka H0 diterima dan H1 ditolak. Berikut tabel hasil uji t dua sampel yang
berpasangan sebagai berikut :
Tabel 20. Uji T Dua Sampel Berpasangan (Paired Samples Test) Hasil
Belajar Siswa untuk Pre-test dan Post-test Materi II di Kelas IV dan Materi I
di Kelas V
Paired Samples Test
Paired Differences T
Df
Sig. (2-
tailed)
Kesimpulan
Mean
Std.
Deviati
on
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
Hasil belajar pre-test hasil belajar
post-test Kelas IV MP II
-40,769 16,893 3,313 -47,593 -33,946 -12,306 25 ,000 Ada perbedaan
yang Signifikan
Hasil belajar pre-test hasil belajar
post-test Kelas V MP II
-39,667 16,417 4,239 -48,758 -30,575 -9,358 14 ,000 Ada perbedaan
yang Signifikan
Dari tabel hasil uji Paired Samples Test dengan SPSS 25 for windows
diatas diperoleh Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Yang memiliki arti 0,000<0,05
maka keputusan dapat diambi adalah H1 diterima atau ada perbedaan yang
signifikan antara sebelum dan setelah mendapatkan perlakuan.
2. Uji Mann Whitney untuk Pre-test dan Post-test yang Tidak Normal.
Uji statistik non parametrik yaitu uji Mann-Whitney ini digunakan untuk
menguji data hasil pre-test dan post-test yang tidak berdistribusi normal. Uji t
tidak berpasangan ini, dilakukan pada pengujian atas H0 dan H1. Uji Mann-
Whitney ini dilakukan pula untuk pengujian atas hipotesis H0 dan H1 untuk
menganalisis apakah metode permainan dalam Pendidikan Agama Katolik efektif
dan mencapai tujuan?. Subjek dapat dilihat dari jika nilai Signifikansi<0,05 maka,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
H0 ditolak dan H1 diterima, atau sebaliknya jika nilai Signifikansi>0,05 maka, H0
diterima dan H1 ditolak. Berikut tabel hasil uji t dua sampel yang tidak
berpasangan sebagai berikut:
Tabel 21. Mann-Whitney Test (Test Statisticsa ) Hasil Belajar Siswa Materi
Pokok I di Kelas IV dan Materi Pokok II di Kelas V
Mann-Whitney U Z Asymp. Sig. (2-taied) Kesimpulan
Hasil belajar pre-test dan
post-test Kelas IVMPI
,000 -6,563 ,000 Terdapat perbedaan yang
Signifikan
Hasil belajar pre-test dan
post-test Kelas VMPII
,000 -4,711 ,000 Terdapat perbedaan yang
Signifikan
Dari tabel hasil uji Mann-Whitney dengan SPSS 25 for windows di atas
diperoleh Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Yang memiliki arti 0,000<0,05 maka
keputusan yang dapat diambil adalah H1 diterima atau terdapat perbedaan yang
signifikan antara sebelum dan setelah mendapat perlakuan.
Adapun hasil hitung uji hipotesis adalah sebagai berikut:
Tabel 22. Ringkasan Hasil Hitung Uji Hipotesis
No Teknik Analisis Hasil Keterangan
1 Paired Sample Test 0,000<0,05 Terdapat perbedaan yang Signifikan antara
pre-test dan post-test
2 Mann-Whitney 0,000<0,05 Terdapat perbedaan yang Signifikan antara
pre-test dan post-test
Berdasarkan hasil dari beberapa pengujian tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa dalam penelitian ini HO ditolak dan HI diterima yang berarti
bahwa metode permainan dalam Pendidikan Agama Katolik efektif dan mencapai
tujuan kelas IV dan V di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji statistik parametrik yaitu
uji Paired Sample Test untuk data yang terdistribusi normal. Sementara untuk data
yang tidak berdistribusi normal, maka akan digunakan statistik non parametrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
yaitu uji Mann-Whitney. Kedua uji tersebut (lih. tabel 51 dan 52) dapat diketahui
dengan cara melihat hasil signifikansi dari nilai Sig (2-tailed). Kriteria dalam uji
hipotesis, jika Sig (2-tailed)<0,05 maka, H0 ditolak dan H1 diterima, atau
sebaliknya jika Sig (2-tailed)>0,05 maka, H0 diiterima dan H1 ditolak.
Dari hasil uji Paired Sample Test dan uji Mann-Whitney di atas diperoleh
hasil nilai siginifikansi dari materi pokok I dan II baik di kelas IV maupun di
kelas V sebesar 0,000, yang berarti bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Dari hasil
tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode permainan dalam Pendidikan Agama
Katolik dari materi I dan II, baik di kelas IV maupun di kelas V efektif dan
mencapai tujuan.
Pada hasil analisis deskriptif pre-test pada segi kognitif digambarkan
bahwa nilai hasil belajar siswa menujukkan hasil yang kurang memuaskan karena
hampir seluruh siswa memperoleh nilai rendah. Sebelum penulis menggunakan
metode permainan “Pelukis Buta”. Pada materi pokok I yaitu Ungkapan Syukur
Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama kelas IV, nilai rata-rata/mean sebesar 35,00. Dari
29 siswa mendapatkan nilai median dalam hasil belajar siswa kelas IV adalah
35,00. Nilai range adalah 30. Nilai minimum-nya yaitu 20 sedangkan, nilai
maximum-nya yaitu 50 dengan nilai ini menunjukkan bahwa siswa-siswi belum
mencapai tujuan Pendidikan Agama Katolik di dalam materi ini.
Sedangkan, pada hasil analisis deskriptif post-test pada segi kognitif
digambarkan bahwa nilai hasil belajar siswa menujukkan hasil yang memuaskan
karena hampir seluruh siswa memperoleh nilai tertinggi. Setelah penulis
menggunakan metode permainan “Pelukis Buta”. Pada materi pokok I yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama kelas IV, nilai rata-rata/mean
sebesar 82,41. Dari 29 siswa mendapatkan nilai median dalam hasil belajar siswa
kelas IV adalah 80,00. Nilai range adalah 30. Nilai minimum-nya yaitu 70
sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100 dengan nilai ini menunjukkan bahwa
siswa-siswi telah mencapai tujuan Pendidikan Agama Katolik di dalam materi ini.
Hasil analsis pre-test dalam segi afektif pada materi pokok I Ungkapan
Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama kelas IV, bahwa nilai mean atau nilai rata-
rata pada hasil tes segi sikap (afektif) siswa kelas IV materi pokok I adalah 75,93.
Nilai median dalam hasil belajar siswa kelas IV adalah 76,00. Nilai range dalam
hasil belajar siswa kelas IV materi pokok I adalah 47. Nilai minimum-nya yaitu 53
sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100.
Sedangkan, Hasil analsis post-test dalam segi afektif pada materi pokok I
Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama kelas IV, bahwa nilai mean atau
nilai rata-rata pada hasil tes segi sikap (afektif) siswa kelas IV materi pokok I
adalah 78,86. Nilai median dalam hasil belajar siswa kelas IV adalah 77,00. Nilai
range dalam hasil belajar siswa kelas IV materi pokok I adalah 55. Nilai
minimum-nya yaitu 45 sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100.
Seperti yang sudah digambarkan dalam hasil uji data analisis deskriptif
untuk hasil pre-test dalam segi afektif dengan indikator melaksanakan sikap-sikap
yang perlu dikembangkan dalam mewujudkan cinta tanpa pengkotakan dan
menerima peranan orang lain dalam kehidupannya tanpa pilih-pilih. Penulis
menggolongkan dengan beberapa kriteria untuk lebih memperjelas data tersebut.
Dengan tiga aspek yaitu: selalu-tidak pernah, sangat mudah-sangat sulit, sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
menyenangkan-sangat tidak menyenangkan. Hasilnya sebagai berikut: 1) Dengan
kriteria (Selalu-Tidak Pernah) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 29
siswa, 2 siswa (7%) berpendapat bahwa mereka sering, 12 siswa (41%)
berpendapat bahwa mereka netral, 14 siswa (48%) berpendapat bahwa mereka
kadang-kadang, 1 siswa (3%) berpendapat bahwa mereka tidak pernah
menyatakan kepercayaan akan Allah yang hadir dalam peristiwa-peristiwa penting
dalam hidupnya dan menunjukkan sikap santun saat mendoakan saudara atau
teman yang berulang tahun. 2) Dengan kriteria (Sangat Mudah-Sangat Sulit) dan
hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 29 siswa, 4 siswa (14%) berpendapat
bahwa mereka mudah, 11 siswa (38%) berpendapat bahwa mereka netral, 12
siswa (41%) berpendapat bahwa mereka sulit, 2 siswa (7%) berpendapat bahwa
mereka sangat sulit mereka sering menyatakan kepercayan akan Allah yang
hadir dalam peristiwa peristiwa penting dalam hidupnya dan menunjukkan sikap
santun saat mendoakan saudara atau teman yang berulang tahun. 3) Dengan
kriteria (Sangat menyenangkan-sangat tidak menyenangkan) dan hasil
frekuensinya sebagai berikut; dari 29 siswa, 13 siswa (45%) berpendapat bahwa
mereka netral, 15 siswa (52%) berpendapat bahwa mereka tidak menyenangkan, 1
siswa (3%) berpendapat bahwa mereka sangat tidak menyenangkan menyatakan
kepercayan akan Allah yang hadir dalam peristiwa peristiwa penting dalam
hidupnya dan menunjukan sikap santun saat mendoakan saudara atau teman yang
berulang tahun. Dari data ketiga aspek pada hasil tes segi afektif tersebut, dapat
disimpulkan bahwa hasil pilihan dari siswa dalam materi pokok Ungkapan Syukur
Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama pre-test dalam segi afektif adalah kadang-kadang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
sulit dan tidak menyenangkan dalam menyatakan kepercayan akan Allah yang
hadir dalam peristiwa peristiwa penting dalam hidupnya dan menunjukan sikap
santun saat mendoakan saudara atau teman yang berulang tahun.
Sedangkan, hasil uji data analisis deskriptif untuk hasil post-test dalam
segi afektif dengan indikator melaksanakan sikap-sikap yang perlu dikembangkan
dalam mewujudkan cinta tanpa pengkotakan dan menerima peranan orang lain
dalam kehidupannya tanpa pilih-pilih. Penulis menggolongkan dengan beberapa
kriteria untuk lebih memperjelas data tersebut. Dengan tiga aspek yaitu: selalu-
tidak pernah, sangat mudah-sangat sulit, sangat menyenangkan-sangat tidak
menyenangkan. Hasilnya sebagai berikut: 1) Dengan kriteria (Selalu-Tidak
Pernah) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 29 siswa, 9 siswa (31%)
berpendapat bahwa mereka selalu, 13 siswa (45%) berpendapat bahwa mereka
sering, 7 siswa (24%) berpendapat bahwa mereka netral menyatakan kepercayan
akan Allah yang hadir dalam peristiwa peristiwa penting dalam hidupnya dan
menunjukan sikap santun saat mendoakan saudara atau teman yang berulang
tahun. 2) Dengan kriteria (Sangat Mudah-Sangat Sulit) dan hasil frekuensinya
sebagai berikut; dari 29 siswa, 11 siswa (38%) berpendapat bahwa mereka sangat
mudah, 7 siswa (24%) berpendapat bahwa mereka mudah, 9 siswa (31%)
berpendapat bahwa mereka netral, 2 siswa (7%) berpendapat bahwa mereka sulit
menyatakan kepercayan akan Allah yang hadir dalam peristiwa peristiwa
penting dalam hidupnya dan menunjukan sikap santun saat mendoakan saudara
atau teman yang berulang tahun. 3) Dengan kriteria (Sangat Menyenangkan-
Sangat tidak Menyenangkan) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
siswa, 11 siswa (38%) berpendapat bahwa sangat menyenangkan, 9 siswa (31%)
berpendapat bahwa mereka menyenangkan, 6 siswa (21%) berpendapat bahwa
mereka netral, 3 siswa (10%) berpendapat bahwa mereka tidak menyenangkan
menyatakan kepercayan akan Allah yang hadir dalam peristiwa peristiwa
penting dalam hidupnya dan menunjukan sikap santun saat mendoakan saudara
atau teman yang berulang tahun. Dari data ketiga aspek pada hasil tes segi afektif
tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil pilihan dari siswa dalam materi pokok
Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama post-test dalam segi afektif
adalah sering, sangat mudah dan sangat menyenangkan dalam menyatakan
kepercayan akan Allah yang hadir dalam peristiwa peristiwa penting dalam
hidupnya dan menunjukan sikap santun saat mendoakan saudara atau teman yang
berulang tahun.
Dalam pertemuan kedua dikelas IV, hasil analisis deskriptif pre-test segi
kognitif digambarkan bahwa nilai hasil belajar siswa menujukkan hasil yang
kurang memuaskan. Sebelum penulis menggunakan metode permainan “Ayo
Berdoa Apa Saja”. Pada materi pokok II yaitu Doa Syukur Gereja kelas IV, dari
26 siswa nilai mean sebesar 44,04. Nilai median adalah 45,00. Nilai range adalah
45. Nilai minimum-nya yaitu 20 sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 65 dengan
nilai pre-test ini menunjukkan bahwa siswa-siswi belum mencapai tujuan
Pendidikan Agama Katolik di dalam materi ini.
Sedangkan, dalam pertemuan kedua dikelas IV, hasil analisis deskriptif
post-test segi kognitif digambarkan bahwa nilai hasil belajar siswa menujukkan
hasil yang memuaskan. Setelah penulis menggunakan metode permainan “Ayo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Berdoa Apa Saja”. Pada materi pokok II yaitu Doa Syukur Gereja kelas IV, dari
26 siswa nilai mean sebesar 84,81. Nilai median adalah 85,00. Nilai range adalah
30. Nilai minimum-nya yaitu 70 sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100 dengan
nilai pre-test ini menunjukkan bahwa siswa-siswi telah mencapai tujuan
Pendidikan Agama Katolik di dalam materi ini.
Hasil analsis pre-test pada segi afektif pada materi pokok II, bahwa pada
materi pokok II dapat diketahui bahwa N berjumlah 26. Nilai mean adalah 74,77.
Nilai median adalah 73,00. Nilai range adalah 37. Nilai minimum-nya yaitu 63
sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100.
Sedangkan, hasil analsis post-test pada segi afektif pada materi pokok II,
bahwa pada materi pokok II dapat diketahui bahwa N berjumlah 26. Nilai mean
adalah 74,00. Nilai median adalah 75,00. Nilai range adalah 54. Nilai minimum-
nya yaitu 46 sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100.
Dalam hasil uji data analisis deskriptif pre-test untuk hasil tes dalam segi
afektif dengan indikator menyatakan kepercayaan kepada Allah dengan rajin
mengikuti perayaan Ekaristi dan Santun mendokan teman yang sedang tidak
masuk sekolah karena sakit. Seperti yang sudah dilakukan di dalam pertemuan
pertama penulis menggolongkan dengan beberapa kriteria untuk lebih
memperjelas data tersebut. Dengan tiga aspek yaitu : selalu-tidak pernah, sangat
mudah-sangat sulit, sangat menyenangkan-sangat tidak menyenangkan. Dan
hasilnya sebagai berikut: 1) Dengan kriteria (Selalu-Tidak Pernah) dan hasil
frekuensinya sebagai berikut; dari 26 siswa, 2 siswa (8%) berpendapat bahwa
mereka sering, 5 siswa (19%) berpendapat bahwa mereka netral, 19 siswa (73%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
berpendapat bahwa mereka kadang-kadang menyatakan kepercayaan kepada
Allah dengan rajin mengikuti perayaan Ekaristi dan Santun mendoakan teman
yang sedang tidak masuk sekolah karena sakit. 2) Dengan kriteria (Sangat
Mudah-Sangat Sulit) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 26 siswa, 1
siswa (4%) berpendapat bahwa mereka mudah, 14 siswa (54%) berpendapat
bahwa mereka netral, 11 siswa (42%) berpendapat bahwa mereka sulit
menyatakan kepercayaan kepada Allah dengan rajin mengikuti perayaan Ekaristi
dan Santun mendokan teman yang sedang tidak masuk sekolah karena sakit. 3)
Dengan kriteria (Sangat Menyenangkan- Sangat tidak menyenangkan) dan hasil
frekuensinya sebagai berikut; dari 26 siswa, 3 siswa (12%) berpendapat bahwa
mereka netral, 23 siswa (88%) berpendapat bahwa mereka tidak menyenangkan
Menyatakan kepercayaan kepada Allah dengan rajin mengikuti perayaan Ekaristi
dan Santun mendokan teman yang sedang tidak masuk sekolah karena sakit. Dari
data ketiga aspek pada hasil tes segi afektif tersebut, dapat disimpulkan bahwa
hasil pilihan dari siswa dalam materi pokok Doa Syukur Gereja dalam segi afektif
adalah kadang-kadang, netral dan tidak menyenangkan dalam menyatakan
kepercayaan kepada Allah dengan rajin mengikuti perayaan Ekaristi dan Santun
mendokan teman yang sedang tidak masuk sekolah karena sakit.
Sedangkan, Dalam hasil uji data analisis deskriptif post-test untuk hasil tes
dalam segi afektif dengan indikator menyatakan kepercayaan kepada Allah
dengan rajin mengikuti perayaan Ekaristi dan santun mendokan teman yang
sedang tidak masuk sekolah karena sakit. Seperti yang sudah dilakukan di dalam
pertemuan pertama penulis menggolongkan dengan beberapa kriteria untuk lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
memperjelas data tersebut. Dengan tiga aspek yaitu: selalu-tidak pernah, sangat
mudah-sangat sulit, sangat menyenangkan-sangat tidak menyenangkan. Dan
hasilnya sebagai berikut: 1) Dengan kriteria (Selalu-tidak Pernah) dan hasil
frekuensinya sebagai berikut; dari 26 siswa, 10 siswa (38%) berpendapat bahwa
mereka selalu, 9 siswa (35%) berpendapat bahwa mereka sering, 7 siswa (27%)
berpendapat bahwa mereka netral menyatakan kepercayaan kepada Allah dengan
rajin mengikuti perayaan Ekaristi dan Santun mendokan teman yang sedang tidak
masuk sekolah karena sakit. 2) Dengan kriteria (Sangat Mudah-Sangat Sulit) dan
hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 26 siswa, 7 siswa (27%) berpendapat
bahwa mereka sangat mudah, 12 siswa (46%) berpendapat bahwa mereka mudah,
5 siswa (19%) berpendapat bahwa mereka netral, 2 siswa (8%) berpendapat
bahwa mereka sulit menyatakan kepercayaan kepada Allah dengan rajin
mengikuti perayaan Ekaristi dan Santun mendokan teman yang sedang tidak
masuk sekolah karena sakit. 3) Dengan kriteria (Sangat Menyenangkan- Sangat
tidak menyenangkan) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 26 siswa, 7
siswa (27%) berpendapat bahwa mereka sangat menyenangkan, 8 siswa (31%)
berpendapat bahwa mereka menyenangkan, 6 siswa (23%) berpendapat bahwa
mereka netral, 4 siswa (15%) berpendapat bahwa mereka tidak menyenangkan
menyatakan kepercayaan kepada Allah dengan rajin mengikuti perayaan Ekaristi
dan Santun mendokan teman yang sedang tidak masuk sekolah karena sakit. Dari
data ketiga aspek pada hasil tes segi afektif tersebut, dapat disimpulkan bahwa
hasil pilihan dari siswa dalam materi pokok Doa Syukur Gereja dalam segi
afektif adalah selalu, mudah dan menyenangkan dalam menyatakan kepercayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
kepada Allah dengan rajin mengikuti perayaan Ekaristi dan Santun mendokan
teman yang sedang tidak masuk sekolah karena sakit.
Pada hasil analisis deskriptif pre-test segi kognitif digambarkan bahwa
nilai hasil belajar siswa menujukkan hasil yang kurang memuaskan. Sebelum
penulis menggunakan metode permainan “Membuat sebuah bangunan dari
sedotan”. Pada materi pokok I yaitu Hidup Bersama yang dijiwai Roh Kudus
kelas V, nilai mean sebesar 50,33. Nilai median adalah 50,00. Nilai range adalah
45. Nilai minimum-nya yaitu 25 sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 70 dengan
nilai pre-test ini menunjukkan bahwa siswa-siswi belum mencapai tujuan
Pendidikan Agama Katolik di dalam materi ini.
Sedangkan, pada hasil analisis deskriptif post-test segi kognitif
digambarkan bahwa nilai hasil belajar siswa menujukkan hasil yang memuaskan.
Setelah penulis menggunakan metode permainan “Membuat sebuah bangunan
dari sedotan”. Pada materi pokok I yaitu Hidup Bersama yang dijiwai Roh Kudus
kelas V, nilai mean sebesar 90,00. Nilai median adalah 90,00. Nilai range adalah
30. Nilai minimum-nya yaitu 70 sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100 dengan
nilai post-test ini menunjukkan bahwa siswa-siswi telah mencapai tujuan
Pendidikan Agama Katolik di dalam materi ini.
Hasil analisis pre-test segi afektif pada materi pokok I nilai mean pada
hasil tes segi sikap (afektif) siswa kelas V materi pokok I adalah 83,93. Nilai
median dalam hasil belajar siswa kelas V adalah 81,00. Nilai range dalam hasil
belajar siswa kelas V materi pokok I adalah 25. Nilai minimumn-ya yaitu 75
sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Sedangkan, dalam hasil analisis post-test segi afektif pada materi pokok I
nilai mean pada hasil tes segi sikap (afektif) siswa kelas V materi pokok I adalah
81,87. Nilai median dalam hasil belajar siswa kelas V adalah 83,00. Nilai range
dalam hasil belajar siswa kelas V materi pokok I adalah 51. Nilai minimum-nya
yaitu 49 sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100.
Dalam hasil uji data analisis deskriptif pre-test untuk hasil tes dalam segi
afektif dengan indikator mengungkapkan syukur atas buah-buah karya Roh kudus
yang mengembangkan kehidupan bersama dan menunjukkan sikap peduli dan
saling menolong dalam kehidupan bersama sesuai semangat Roh Kudus. Penulis
menggolongkan dengan beberapa kriteria untuk lebih memperjelas data tersebut.
Dengan tiga aspek yaitu: selalu-tidak pernah, sangat mudah-sangat sulit, sangat
menyenangkan-sangat tidak menyenangkan. Hasilnya sebagai berikut: 1) Dengan
kriteria (Selalu-Tidak Pernah) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 15
siswa, 3 siswa (20%) berpendapat bahwa mereka sering, 7 siswa (47%)
berpendapat bahwa mereka netral, 5 siswa (33%) berpendapat bahwa mereka
kadang-kadang mengungkapkan syukur atas buah-buah karya Roh kudus yang
mengembangkan kehidupan bersama dan menunjukkan sikap peduli dan saling
menolong dalam kehidupan bersama sesuai semangat Roh Kudus. 2) Dengan
kriteria (Sangat Mudah-Sangat Sulit) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari
15 siswa, 11 siswa (73%) berpendapat bahwa mereka netral, 4 siswa (27%)
berpendapat bahwa mereka sulit mengungkapkan syukur atas buah-buah karya
Roh kudus yang mengembangkan kehidupan bersama dan menunjukkan sikap
peduli dan saling menolong dalam kehidupan bersama sesuai semangat Roh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Kudus. 3) Dengan kriteria (Sangat Menyenangkan-Sangat tidak menyenangkan)
dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 15 siswa, 7 siswa (47%) berpendapat
bahwa mereka netral, 8 siswa (53%) berpendapat bahwa mereka tidak
menyenangkan mengungkapkan syukur atas buah-buah karya Roh kudus yang
mengembangkan kehidupan bersama dan menunjukkan sikap peduli dan saling
menolong dalam kehidupan bersama sesuai semangat Roh Kudus. Dari data
ketiga aspek pada hasil pre-test tes segi afektif tersebut, dapat disimpulkan bahwa
hasil pilihan dari siswa dalam materi pokok Hidup Bersama yang dijiwai Roh
Kudus dalam segi afektif adalah netral, netral, tidak menyenangkan dalam
mengungkapkan syukur atas buah-buah karya Roh kudus yang
mengembangkan kehidupan bersama dan menunjukkan sikap peduli dan saling
menolong dalam kehidupan bersama sesuai semangat Roh Kudus.
Sedangkan, hasil uji data analisis deskriptif post-test untuk hasil tes dalam
segi afektif dengan indikator mengungkapkan syukur atas buah buah karya Roh
kudus yang mengembangkan kehidupan bersama dan menunjukkan sikap peduli
dan saling menolong dalam kehidupan bersama sesuai semangat Roh Kudus.
Penulis menggolongkan dengan beberapa kriteria untuk lebih memperjelas data
tersebut. Dengan tiga aspek yaitu: selalu-tidak pernah, sangat mudah-sangat sulit,
sangat menyenangkan-sangat tidak menyenangkan. Hasilnya sebagai berikut: 1)
Dengan kriteria (Selalu-Tidak Pernah) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari
15 siswa, 7 siswa (47%) berpendapat bahwa mereka selalu, 5 siswa (33%)
berpendapat bahwa mereka sering, 2 siswa (13%) berpendapat bahwa mereka
netral, 1 siswa (7%) berpendapat bahwa mereka kadang-kadang mengungkapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
syukur atas buah buah karya Roh kudus yang mengembangkan kehidupan
bersama dan menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam kehidupan
bersama sesuai semangat Roh Kudus. 2) Dengan kriteria (Sangat Mudah-Sangat
Sulit) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 15 siswa, 5 siswa (33%)
berpendapat bahwa mereka sangat mudah, 6 siswa (40%) berpendapat bahwa
mereka mudah, 3 siswa (20%) berpendapat bahwa mereka netral, 1 siswa (7%)
berpendapat bahwa mereka sulit mengungkapkan syukur atas buah buah karya
Roh kudus yang mengembangkan kehidupan bersama dan menunjukkan sikap
peduli dan saling menolong dalam kehidupan bersama sesuai semangat Roh
Kudus. 3) Dengan kriteria (Sangat Menyenangkan- Sangat tidak menyenangkan)
dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari dari 15 siswa, 5 siswa (33%)
berpendapat bahwa mereka sangat menyenangkan, 4 siswa (27%) berpendapat
bahwa mereka menyenangkan, 4 siswa (27%) berpendapat bahwa mereka netral, 2
siswa (13%) berpendapat bahwa mereka tidak menyenangkan mengungkapkan
syukur atas buah buah karya Roh kudus yang mengembangkan kehidupan
bersama dan menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam kehidupan
bersama sesuai semangat Roh Kudus. Dari data ketiga aspek pada hasil post-test
dalam tes segi afektif tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil pilihan dari siswa
dalam materi pokok Hidup Bersama yang dijiwai Roh Kudus dalam segi afektif
adalah selalu, mudah, sangat menyenangkan dalam mengungkapkan syukur atas
buah buah karya Roh kudus yang mengembangkan kehidupan bersama dan
menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam kehidupan bersama sesuai
semangat Roh Kudus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Pada hasil analisis deskriptif pre-test segi kognitif digambarkan bahwa
nilai hasil belajar siswa menujukkan hasil yang kurang memuaskan. Sebelum
penulis menggunakan metode permainan “Bermain Tali”. Pada materi pokok II
yaitu Mohon Bantuan Roh Kudus kelas V, nilai mean sebesar 52,00. Nilai median
adalah 53,00. Nilai range adalah 47. Nilai minimum-nya yaitu 20 sedangkan, nilai
maximum-nya yaitu 67 dengan nilai pre-test ini menunjukkan bahwa siswa-siswi
belum mencapai tujuan Pendidikan Agama Katolik di dalam materi ini.
Sedangkan, pada hasil analisis deskriptif post-test segi kognitif digambarkan
bahwa nilai hasil belajar siswa menujukkan hasil yang memuaskan. Setelah
penulis menggunakan metode permainan “Bermain Tali”. Pada materi pokok II
yaitu Mohon Bantuan Roh Kudus kelas V, nilai mean sebesar 93,33. Nilai median
adalah 93,00. Nilai range adalah 20. Nilai minimum-nya yaitu 80 sedangkan, nilai
maximum-nya yaitu 100 dengan nilai post-test ini menunjukkan bahwa siswa-
siswi telah mencapai tujuan Pendidikan Agama Katolik di dalam materi ini.
Hasil analisis pre-test segi afektif pada materi pokok II nilai mean pada
hasil tes segi sikap (afektif) siswa kelas V materi pokok II adalah 81,40. Nilai
median dalam hasil belajar siswa kelas V adalah 79,00. Nilai range dalam hasil
belajar siswa kelas V materi pokok II adalah 34. Nilai minimum-nya yaitu 66
sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100.
Sedangkan, hasil analisis post-test segi afektif pada materi pokok II nilai
mean pada hasil tes segi sikap (afektif) siswa kelas V materi pokok II adalah
78,73. Nilai median dalam hasil belajar siswa kelas V adalah 77,00. Nilai range
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dalam hasil belajar siswa kelas V materi pokok II adalah 38. Nilai minimum-nya
yaitu 62 sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100.
Dalam hasil uji data analisis deskriptif pre-test untuk hasil tes dalam segi
afektif dengan indikator mengungkapkan syukur atas bantuan Roh Kudus dan
menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam kehidupan bersama
dengan bantuan Roh Kudus. Penulis menggolongkan dengan beberapa kriteria
untuk lebih memperjelas data tersebut. Dengan tiga aspek yaitu: selalu-tidak
pernah, sangat mudah-sangat sulit, sangat menyenangkan-sangat tidak
menyenangkan. Hasilnya sebagai berikut: 1) Dengan kriteria (Selalu-Tidak
Pernah) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 15 siswa, 2 siswa (13%)
berpendapat bahwa mereka sering, 3 siswa (20%) berpendapat bahwa mereka
netral, 10 siswa (67%) berpendapat bahwa mereka kadang-kadang
mengungkapkan syukur atas bantuan Roh Kudus dan menunjukkan sikap peduli
dan saling menolong dalam kehidupan bersama dengan bantuan Roh Kudus. 2)
Dengan kriteria (Sangat Mudah- Sangat Sulit) dan hasil frekuensinya sebagai
berikut; dari 15 siswa, 6 siswa (40%) berpendapat bahwa mereka sangat mudah, 6
siswa (40%) berpendapat bahwa mereka mudah, 3 siswa (20%) berpendapat
bahwa mereka netral mengungkapkan syukur atas bantuan Roh Kudus dan
menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam kehidupan bersama
dengan bantuan Roh Kudus. 3) Dengan kriteria (Sangat menyenangkan-sangat
tidak menyenangkan) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 15 siswa, 6
siswa (40%) berpendapat bahwa mereka sangat menyenangkan, 4 siswa (27%)
berpendapat bahwa mereka menyenangkan, 5 siswa (33%) berpendapat bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
mereka sangat netral mengungkapkan syukur atas bantuan Roh Kudus dan
menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam kehidupan bersama
dengan bantuan Roh Kudus. Dari data ketiga aspek pada hasil pre-test tes segi
afektif tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil pilihan dari siswa dalam materi
pokok Mohon Bantuan Roh Kudus dalam segi afektif adalah kadang-kadang,
sangat mudah, mudah dan sangat menyenangkan dalam mengungkapkan syukur
atas bantuan Roh Kudus dan menunjukkan sikap peduli dan saling menolong
dalam kehidupan bersama dengan bantuan Roh Kudus.
Sedangkan, hasil uji data analisis deskriptif post-test untuk hasil tes dalam
segi afektif dengan indikator mengungkapkan syukur atas bantuan Roh Kudus dan
menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam kehidupan bersama
dengan bantuan Roh Kudus. Penulis menggolongkan dengan beberapa kriteria
untuk lebih memperjelas data tersebut. Dengan tiga aspek yaitu : selalu-tidak
pernah, sangat mudah-sangat sulit, sangat menyenangkan-sangat tidak
menyenangkan. Hasilnya sebagai berikut: 1) Dengan kriteria (Selalu-Tidak
Pernah) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 15 siswa, 5 siswa (33%)
berpendapat bahwa mereka selalu, 6 siswa (40%) berpendapat bahwa mereka
sering, 3 siswa (20%) berpendapat bahwa mereka netral, 1 siswa (7%)
berpendapat bahwa mereka kadang-kadang Mengungkapkan syukur atas bantuan
Roh Kudus dan menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam
kehidupan bersama dengan bantuan Roh Kudus. 2) Dengan kriteria (Sangat
Mudah- Sangat Sulit) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 15 siswa, 4
siswa (27%) berpendapat bahwa mereka sangat mudah, 8 siswa (53%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
berpendapat bahwa mereka mudah, 3 siswa (20%) berpendapat bahwa mereka
netral mengungkapkan syukur atas bantuan Roh Kudus dan menunjukkan sikap
peduli dan saling menolong dalam kehidupan bersama dengan bantuan Roh
Kudus. 3) Dengan kriteria (Sangat menyenangkan-sangat tidak menyenangkan)
dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 15 siswa, 6 siswa (40%) berpendapat
bahwa mereka sangat menyenangkan, 2 siswa (13%) berpendapat bahwa mereka
menyenangkan, 7 siswa (47%) berpendapat bahwa mereka netral mengungkapkan
syukur atas bantuan Roh Kudus dan menunjukkan sikap peduli dan saling
menolong dalam kehidupan bersama dengan bantuan Roh Kudus. Dari data
ketiga aspek pada hasil post-test dalam tes segi afektif tersebut, dapat disimpulkan
bahwa hasil pilihan dari siswa dalam materi pokok Mohon Bantuan Roh Kudus
dalam segi afektif adalah sering, mudah, netral dalam mengungkapkan syukur atas
bantuan Roh Kudus dan menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam
kehidupan bersama dengan bantuan Roh Kudus.
Dalam penilaian proses pembelajaran pre-test untuk keseluruhan dari
materi pokok I dan II, baik di kelas IV maupun di kelas V diperoleh hasil yang
kurang memuaskan. Penilaian proses pembelajaran pre-test pada materi pokok I
kelas IV memperoleh nilai mean sebesar 2,59 dari skala acuan 5. Penilaian proses
pembelajaran pada materi pokok II kelas IV memperoleh nilai mean sebesar 2,18
dari skala acuan 5. Penilaian proses pembelajaran materi pokok I kelas V
memperoleh nilai mean sebesar 3,69 dari skala acuan 5. Penilaian proses
pembelajaran materi pokok II kelas V memperoleh nilai mean sebesar 3,80 dari
skala acuan 5. Sedangkan pada penilaian proses pembelajaran post-test untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
keseluruhan dari materi pokok I dan II, baik di kelas IV maupun di kelas V
diperoleh hasil yang sangat memuaskan. Penilaian proses pembelajaran post-test
pada materi pokok I kelas IV memperoleh nilai mean sebesar 398 dari skala acuan
5. Penilaian proses pembelajaran pada materi pokok II kelas IV memperoleh nilai
mean sebesar 3,85 dari skala acuan 5. Penilaian proses pembelajaran materi pokok
I kelas V memperoleh nilai mean sebesar 4,30 dari skala acuan 5. Penilaian proses
pembelajaran materi pokok II kelas V memperoleh nilai mean sebesar 4,34 dari
skala acuan 5. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran sebelum
dan setelah mendapatkan perlakuan mengalami peningkatan yang sangat
memuaskan mereka terbantu dalam proses pembelajaran dengan adanya metode
permainan tersebut. Selain itu, mereka lebih mudah menemukan maknanya,
karena sesuai dengan kompetensi dasar, indikator, maupun materinya. Siswa juga
merasa termotivasi, pembelajaran menjadi mudah dan menyenangkan dengan
adanya metode permainan. Dilihat secara keseluruhan pada segi proses
pembelajaran siswa terbantu dengan adanya metode permainan dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.
Dari data statistik di atas jelas bahwa metode permainan dalam Pendidikan
Agama Katolik efektif dan mencapai tujuan. Hal ini disebabkan karena metode
permainan mengajak siswa untuk menemukan makna dan pesan dari setiap
permainan. Sangatlah jelas bahwa metode permainan dalam Pendidikan Agama
Katolik sangatlah membantu siswa dan juga guru. Pendidikan Agama Katolik
yang dilihat dari segi prosesnya sangat membutuhkan metode pembelajaran.
Pendidikan Agama Katolik sebagai bentuk pewartaan dan katekese sekolah dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
penyampaian pesan Allah dibutuhkan metode yang tepat. Hal ini diperkuat lagi
dengan data statistik di atas bahwa siswa-siswi SD Kanisius Notoyudan
Yogyakarta tahun pelajaran 2019-2020, sesuai dan tepat untuk menggunakan
metode permainan dalam Pendidikan Agama Katolik.
E. Keterbatasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa penggunaan metode
permainan dalam Pendidikan Agama Katolik efektif dan mencapai tujuan bagi
siswa-siswi kelas IV dan V di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta. Dari
kesimpulan tersebut, diketahui bahwa metode permainan juga berperan dalam
Pendidikan Agama Katolik. Meskipun demikian, penulis menyadari adanya
beberapa keterbatasan dari hasil penelitian ini. Berikut akan penulis uraikan
keterbatasan-keterbatasan dari penelitian ini:
1. Penulis menyadari keterbatasan dalam membuat pertanyaan untuk setiap
indikator dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penulis menyadari
hal ini disebabkan penulis memiliki keterbatasan dalam segi kemampuan dan
pengetahuan dalam membuat pertanyaan dan menjelaskan indikatornya sesuai
dengan kemampuan siswa.
2. Kelemahan metode pra-eksperimen adalah validasi internal dirasakan kurang,
hal ini dikarenakan tidak ada jaminan yang menyatakan bahwa perbedaan
antara pre-test dan post-test selalu disebabkan oleh perlakuan X (metode
permainan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan saran dari
permasalahan skripsi ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari kajian pustaka dan hasil penelitian, penulis dapat
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Metode permainan adalah suatu cara yang digunakan dalam pembelajaran
dengan suatu permainan yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, sehingga
menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan dan dapat membangun
motivasi untuk semangat dalam belajar.
2. Tujuan Pendidikan Agama Katolik yaitu agar peserta didik semakin
menggumuli hidupnya, mengembangkan iman dalam terang Injil dan pesan-
pesan Kristiani serta demi terwujudnya Kerajaan Allah.
3. Hasil penelitian
Dari perbandingan hasil nilai mean antara pre-test dan post-test untuk segi
kognitif terlihat jelas bahwa mengalami peningkatan 50,33 menjadi 90,00. dengan
hasil kriterianya (pre-test kurang sedangkan post-test sangat baik). Dari uji t
diperoleh nilai Sig sebesar 0,000< 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima,
artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pre-test dan post-test. Hal
ini berarti metode permainan dalam Pendidikan Agama Katolik efektif dan
mencapai tujuan kelas IV dan V di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Hasil perbandingan nilai mean untuk pre-test dan post-test segi afektif
terlihat jelas bahwa mengalami peningkatan 75,93 menjadi 78,86. Dari uji mann
whitney diperoleh nilai Sig sebesar 0,000< 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1
diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pre-test dan post-
test.
Perbandingan penilaian proses pembelajaran nilai mean untuk pre-test dan
post-test terlihat jelas bahwa mengalami peningkatan 3,80 menjadi 4,34. Dari
skala acuan 5. Artinya dalam setiap pembelajaran yang sudah dilakukan
menggunakan metode permainan, siswa merasa aktif dan menyenangkan dengan
adanya metode permainan tersebut. Dari uji Mann-Whitney diperoleh nilai Sig
sebesar 0,000< 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat
perbedaan yang signifikan antara skor pre-test dan post-test.
Dari keseluruhan pengujian hipotesis menunjukan H0 ditolak dan H1
diterima. Hal ini berarti Metode Permainan dalam Pendidikan Agama Katolik di
SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta efektif dan mencapai tujuan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis memberikan beberapa saran yang
diharapkan dapat berguna dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan
metode permainan dalam Pendidikan Agama Katolik kelas IV dan V di SD
Kanisius Notoyudan Yogyakarta, sebagai berikut:
1. Bagi SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta
Pihak sekolah diharapkan dapat memberikan ruang untuk melaksanakan proses
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran khususnya metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
permainan.
2. Bagi Guru SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta
Guru diharapkan dapat menggunakan dan meningkatkan metode permainan
dalam mengajar khususnya dalam Pendidikan Agama Katolik.
3. Bagi Mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas Sanata
Dharma.
Sebagai calon guru Pendidikan Agama Katolik, mahasiswa-mahasiswi
diharapkan kreatif dan aktif dalam penggunaan metode yang tepat dengan
kebutuhan subjek yang dihadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
DAFTAR PUSTAKA
Amalorpavadass. (1982). Katekese Sebagai Tugas Pastoral Gereja, Hakekat,
Tujuan dan Proses Katekese. Yogyakarta: STKAT.
Andang Ismail. (2009). Education Games Menjadi Cerdas dan Ceria dengan
Permainan Edukatif. Yogyakarta : Pilar Media
Dwi Siswoyo,dkk. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Dapiyanta, F.X. (2008). Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di
Sekolah. Diktat Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran untuk Mahasiswa
Semester IV Program Studi PAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Paul Ginnis. (2008). Strategi Meningkatkan Pencapaian Pengajaran di Kelas.
Jakarta: Indeks.
Punto, Raharjo. https://www.eprint.uny.ac.id/6/BAB/pdf. Accesed on November
15, 2020.
Heryatno Wono Wulung, F.X. (2008). Pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik di
Sekolah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Komisi Kateketik KWI. (2007). Menjadi Murid Yesus Pendidikan Agama Katolik
untuk SD kelas IV Seri Murid-Murid Yesus Berdasarkan Kurikulum
KTSP. Yogyakarta : PT. Kanisius.
. (2017). Buku Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, Belajar
Mengenal Yesus untuk SD Kelas V Berdasarkan Kurikulum 2013.
Yogyakarta: PT. Kanisius.
. (2017). Buku Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, Belajar
Mengenal Yesus untuk SD Kelas IV Berdasarkan Kurikulum 2013.
Yogyakarta: PT. Kanisius.
Yohanes Paulus XXIII. (1993). Gravissimum Educationis. Penerjemah:
R. Hardawiryana. Jakarta: Dokpen KWI. (Dokumen asli diterbitkan pada
1965).
Kongregasi untuk Imam. (2000). Petunjuk Umum Katekese. Terjemahan:
Komisi Kateketik KWI. Jakarta: Departemen Dokumentasi
dan Penerangan KWI.
Karwono & Heni Mularsih. (2017). Belajar dan Pembelajaran serta
Pemanfaatan Sumber Belajar. Depok: Rajawali Pers.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Neville Bennett, Lis Wood dan Sue Rogers . (2005). Mengajar Lewat Permainan.
Jakarta: PT Grasindo Anggota Ikapi.
Nana Sudjana dan Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan.
Bandung: Sinar Baru.
Nana Sudjana. (2017). Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar
Baru Algesindo.
Sitepu. (2014). Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Setyakarjana, J.S. (1997). Arah Katekese di Indonesia. Yogyakarta: Pusat
Kateketik.
Winkel, W. S. (2014). Psikologi pengajaran. Yogyakarta: Sketsa.
Yakob Papo. (1990). Pendidikan Hidup Beriman dalam Lingkup Sekolah.
Yogyakarta : Nusa Indah.
Zainal & Ali. (2016). Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif.
Bandung : Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1)
Lampiran 1: Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
Lampiran 2: Data Keseluruhan Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3)
NoNa
ma
Kelas
1
24
56
78
910
1112
1314
1516
1718
1920
2122
2324
2526
2728
2930
3132
3334
3536
3738
39
1Ad
elia Fr
edella M
aria De
viIV
22
12
32
33
12
13
12
22
33
33
14
11
22
23
32
12
11
32
12
280
2AD
ITYA H
ENDR
A PRA
SETY
A LEO
NARD
USIV
21
12
33
12
21
22
11
33
22
11
12
32
22
23
41
32
22
41
22
177
3AT
ANAS
IA QU
INNA M
EYSW
ARA
IV2
32
21
11
11
13
12
11
12
31
21
33
34
43
43
25
53
22
23
31
88
4BE
NEDIC
TUS B
ISMA A
NDRA
KURN
IAWAN
IV2
22
21
32
21
13
22
33
33
44
52
21
11
21
11
11
12
13
35
21
82
5CH
ATRIN
E RAP
ID DE
VOLC
ANO S
OMI H
UREK
IV1
22
11
12
23
32
11
21
13
23
22
32
33
31
11
32
23
25
23
23
82
6CH
ERYL
CECIL
IA HE
NDRA
WAN
IV2
21
22
15
32
41
22
11
11
22
12
11
11
13
13
13
11
13
32
12
70
7DE
ANDR
A ANA
BEL V
ICTOR
IAIV
22
32
22
23
34
14
14
22
22
11
21
22
22
33
25
11
51
32
33
391
8DE
STON
CAES
AR AD
ENAT
AIV
13
11
13
31
31
11
32
11
12
11
32
14
14
22
31
12
23
43
34
481
9DO
MINIC
A JAS
HMINE
AMBA
RDI
IV2
13
22
22
22
11
33
21
13
13
21
24
25
24
12
22
33
22
11
23
83
10EU
GENIU
S JEV
ON KU
RNIA
PRAM
UDYA
IV4
23
41
11
31
12
23
14
43
21
32
11
21
22
22
45
51
11
22
22
86
11FL
OREN
TINE A
BIGAIL
SAPU
TRO
IV3
54
34
35
43
23
43
11
11
22
21
12
21
11
13
11
11
24
44
44
95
12MA
RCEL
LY M
AYLIS
A PUT
RIIV
11
31
22
22
33
32
21
12
12
13
11
22
12
31
11
22
23
33
12
172
13GE
RADU
S DEF
ANDA
SETO
AJI
IV2
42
23
23
33
33
22
23
33
45
31
11
32
21
22
31
32
31
14
23
95
14GR
EGOR
IUS SA
KA LA
KSA D
EWA
IV2
22
22
23
11
22
11
32
24
23
42
32
22
34
23
22
23
42
23
34
93
15MA
TILDA
MAR
CHYA
ARIM
BI HE
RVIAN
PUTR
IIV
23
32
44
43
32
33
43
33
34
33
33
34
33
33
43
53
32
23
33
3121
16ISI
DORU
S GAV
RIEL M
ASKA
ALDE
NIV
33
42
24
44
12
33
23
21
11
33
11
11
33
23
13
43
14
33
13
496
17JES
LYN A
LLICI
A HILD
EGAE
DIV
22
32
23
24
31
21
14
31
11
23
31
13
44
31
43
44
34
44
43
1101
18Ge
noveva
Cleop
hila De
liaIV
19MA
RIO FE
LICIAN
O TAU
MBOY
IV4
23
43
31
31
44
24
12
23
12
21
11
11
11
11
31
11
12
12
21
75
20MA
TILDA
GWEN
ESTE
R ALM
EIV
23
32
22
21
12
23
32
24
34
42
32
22
23
11
12
11
13
12
51
184
21IRE
NG PA
NJI L
AKSO
NOIV
22NA
BILA A
URA V
ERIKA
IV5
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
54
44
44
55
55
54
55
44
55
187
23NA
TANA
EL JO
SUA C
HRIST
IAN PR
AKOS
AIV
41
44
44
44
41
44
44
44
44
44
14
55
55
54
22
12
21
42
44
1133
24NE
ZI RU
TZIAN
AIV
33
33
31
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
34
44
42
13
1114
25RIZ
KY PR
ATAM
AIV
32
23
12
22
33
32
22
33
32
11
22
23
32
24
52
21
11
14
21
186
26RE
NATA
NOVI
CARIS
SA PU
TRI P
RAYO
GAIV
33
23
32
22
21
11
11
34
44
55
42
23
33
32
22
52
11
11
21
193
27OD
O RES
I BINT
ANG S
HEWA
LINAN
DES
IV
28YA
SIDA R
IDYA A
RUM
IV1
14
11
11
42
21
33
35
31
22
12
32
11
33
14
22
22
21
41
11
80
29AL
EXSIU
S NUG
ROHO
IV2
11
22
23
33
42
41
34
51
25
21
41
11
33
33
11
51
31
25
15
97
r tabel
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
0,3297
r hitun
g0,6
1900,4
8200,5
7980,6
1880,6
7950,6
2170,5
3710,5
5880,6
5600,2
6690,6
1560,5
6610,5
4350,7
0220,5
5220,4
8970,5
2380,5
7070,4
8850,5
3830,5
4500,5
8870,5
7390,6
0780,5
2780,5
5240,4
8120,6
4010,4
0760,5
2620,3
6530,4
7400,4
3760,4
7260,3
5610,2
6680,3
2030,6
6020,3
715
valid/in
valid
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
INVAL
IDVAL
IDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDINV
ALIDI
NVAL
IDVAL
IDVA
LID
Data
Awal P
retest
Penil
aian P
roses
Pembel
ajaran
Kelas
IV M
ateri P
okok I
I Doa
Syuku
r Gere
jaSko
r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
NoNam
aKela
s
12
34
56
78
910
1112
1314
1516
1718
1920
2122
2324
2526
2728
2930
3132
3334
3536
3738
39
1Andr
eas Leone
l Javas N
ararya
V5
55
55
55
53
55
55
55
55
25
55
54
55
55
55
55
55
55
53
53
185
2Bets
yeba Auli
a Sindy
V4
11
55
53
32
54
55
55
55
55
53
55
55
35
53
55
55
55
45
35
169
3Cass
iopeia Sin
dhu Suma
ntriV
55
53
13
55
35
52
55
51
55
45
53
55
35
45
55
55
55
53
55
5170
4Char
issa Putri
Ridanang
V3
31
33
33
33
12
23
33
23
23
33
33
33
33
23
33
33
33
33
33
108
5Elisa
beth Efel
in Septria
naV
22
22
22
22
22
22
22
22
51
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
280
6Gavr
iel Phaen
dra Putra
Ardhani
V3
31
33
33
32
33
11
33
23
13
13
31
33
33
33
33
33
33
33
33
103
7Giac
inta Delim
aV
35
55
55
22
51
51
25
11
51
55
55
45
55
55
55
55
55
55
55
5163
8Jose
tte Dwi Sa
ntoso
V1
24
44
44
43
42
31
14
45
21
44
41
44
44
44
44
44
44
44
44
134
9Keish
a Fransisk
aV
33
13
33
33
22
32
33
11
31
33
31
33
33
33
33
33
33
33
33
3104
10Mah
adika Putr
a Aguska
Pratama
V5
52
25
23
23
51
15
52
55
15
15
55
35
55
35
51
55
45
55
55
151
11Melo
dy Sherley
Roma Pu
ji Hutaga
olV
55
55
55
55
32
25
11
55
55
15
55
55
55
55
51
53
55
55
55
5169
12Nind
ya Oktavi
aniV
41
44
44
44
42
44
44
44
41
14
41
44
44
14
44
11
14
41
44
4127
13Skola
stika Cha
risma Em
bun Perti
wiV
44
14
44
44
45
41
44
44
14
14
14
34
14
41
34
41
44
14
44
4128
14Stell
avita Chry
ssana Pu
tri Gares
taV
55
51
52
55
35
55
55
55
55
55
55
11
55
15
55
21
11
55
25
1152
15Rem
ondus Ard
ianoto
V5
55
53
15
53
55
25
55
55
55
52
15
23
25
11
35
55
51
51
15
147
r tabel
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
r hitung
0,6503
0,5159
0,6319
0,4787
0,5080
0,4463
0,5510
0,4925
0,6503
0,4849
0,4809
0,4824
0,4449
0,4879
0,5506
0,4641
0,5039
0,5313
0,4792
0,6961
0,6335
0,6270
0,5928
0,5687
0,6761
0,6865
0,5952
0,6586
0,6104
0,5154
0,5670
0,5481
0,6278
0,6577
0,6545
0,6632
0,4553
0,5967
0,5006
valid/inva
lidVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
D
SkorData
Awal Pre
test Pen
ilaian Pro
ses Pemb
elajaran K
elas V Ma
teri Pokok
I Hidup B
ersama Y
ang Dijiwa
i Roh Kud
us
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5)
NoNam
aKela
s 12
34
56
78
910
1112
1314
1516
1718
1920
2122
2324
2526
2728
2930
3132
3334
3536
3738
39
1Andr
eas Leon
el Javas N
ararya
V4
14
21
44
44
44
44
44
14
41
41
44
41
44
44
14
21
24
14
43
122
2Bets
yeba Auli
a Sindy
V5
55
15
55
55
55
55
55
53
22
23
55
55
22
52
55
35
55
55
51
163
3Cass
iopeia Si
ndhu Sum
antriV
55
55
55
55
52
25
55
55
55
25
55
55
55
52
22
54
55
51
22
5166
4Char
issa Putri
Ridanang
V5
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
81
5Elisa
beth Efel
in Septria
naV
33
33
33
33
32
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
13
33
31
3112
6Gavr
iel Phaen
dra Putra
Ardhani
V3
33
33
33
33
32
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
116
7Giac
inta Delim
aV
52
55
25
22
52
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
25
15
55
55
5173
8Jose
tte Dwi Sa
ntoso
V5
44
43
44
44
44
44
42
44
44
44
44
44
44
44
44
24
44
44
44
152
9Keis
ha Frans
iskaV
52
55
53
55
25
22
52
52
55
55
25
55
55
55
52
55
22
55
55
5163
10Mah
adika Pu
tra Agusk
a Pratama
V5
52
55
55
55
55
22
55
55
55
55
55
55
52
55
55
55
22
53
55
175
11Melo
dy Sherley
Roma Pu
ji Hutaga
olV
55
32
22
55
25
55
55
25
55
52
52
55
55
52
55
55
55
52
55
5166
12Nind
ya Oktav
ianiV
44
44
22
44
24
44
22
22
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
4142
13Skola
stika Cha
risma Em
bun Perti
wiV
44
42
44
42
44
44
44
42
44
44
24
44
44
44
44
44
44
44
44
4148
14Stell
avita Chry
ssana Pu
tri Gares
taV
55
55
55
52
55
55
52
22
25
55
52
53
22
55
55
53
55
55
22
5161
15Rem
ondus Ard
ianoto
V5
55
55
52
55
55
55
55
25
25
55
52
22
55
55
55
25
55
55
52
171
r tabel
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
r hitung
0,5699
0,5756
0,5606
0,5142
0,5469
0,6045
0,4591
0,4841
0,5387
0,5340
0,5871
0,4984
0,6057
0,5690
0,5037
0,5015
0,6734
0,5245
0,6144
0,5572
0,6546
0,5702
0,6762
0,6123
0,5978
0,5898
0,4984
0,5376
0,5572
0,6144
0,6621
0,5493
0,5611
0,5649
0,6480
0,5239
0,4594
0,6201
0,4856
valid/inva
lidVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
D
Data Awa
l Pretest
Penilaia
n Proses P
embelaja
ran Kelas
V Mater
i Pokok II
Mohon
Bantuan
Roh Kudu
sSkor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)
No
Nama
Kelas
12
45
67
89
1011
1213
1415
1617
1819
2021
2223
2425
2627
2829
3031
3233
3435
3637
3839
1Ade
lia Fre
della M
aria De
viIV
55
55
55
55
55
55
55
35
55
55
55
44
44
55
55
55
55
55
15
5185
2AD
ITYA H
ENDRA
PRASET
YA LEO
NARDU
SIV
55
44
45
44
14
44
44
44
44
44
44
55
55
44
44
44
44
44
44
4160
3ATA
NASIA
QUINN
A MEYS
WARA
IV3
35
35
55
35
33
35
33
15
33
35
34
44
53
33
33
33
33
33
33
136
4BEN
EDICTU
S BISM
A AND
RA KUR
NIAWA
NIV
54
44
44
44
44
24
44
31
44
44
44
55
55
44
44
44
43
33
33
3149
5CHA
TRINE
RAPID D
E VOLC
ANO S
OMI HU
REKIV
55
55
55
55
45
55
55
45
55
55
55
44
44
55
55
55
55
55
55
5189
6CHE
RYL CE
CILIA H
ENDRAW
ANIV
44
44
44
44
14
41
14
54
44
44
44
44
14
44
44
44
44
44
44
4145
7DEA
NDRA
ANABE
L VICT
ORIA
IV4
44
44
44
24
41
41
43
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
147
8DES
TON CA
ESAR A
DENATA
IV3
33
33
33
33
31
33
33
33
33
33
23
33
33
33
33
33
33
33
33
114
9DO
MINICA
JASHM
INE AM
BARDI
IV4
41
44
41
44
44
44
44
14
14
44
43
33
34
14
44
44
44
44
44
137
10EUG
ENIUS
JEVON
KURN
IA PRAM
UDYA
IV5
55
55
55
55
55
35
55
25
55
55
55
55
55
55
55
55
22
22
22
172
11FLO
RENTIN
E ABIG
AIL SA
PUTRO
IV5
54
55
44
34
44
43
44
14
44
44
43
33
34
55
55
55
55
55
55
163
12Gen
oveva C
leophi
la Delia
IV4
43
44
43
42
14
44
45
24
44
44
44
44
44
24
44
42
44
44
44
144
13GER
ADUS
DEFAN
DA SET
OAJI
IV5
55
53
55
25
15
55
15
12
55
15
53
55
55
55
55
55
55
55
55
169
14GRE
GORIU
S SAKA
LAKSA
DEWA
IV3
33
34
43
43
24
11
42
42
14
44
43
33
34
32
33
33
33
33
33
118
15IRE
NG PA
NJI LA
KSONO
IV3
31
33
31
33
23
33
33
33
33
33
34
44
43
32
33
33
33
33
33
115
16ISID
ORUS
GAVRI
EL MASK
A ALDE
NIV
55
51
52
55
55
55
55
45
55
55
55
44
24
55
11
11
13
42
12
2145
17JES
LYN AL
LICIA H
ILDEGA
EDIV
44
44
41
44
44
44
24
54
44
44
24
44
44
44
44
44
44
44
44
4150
18MA
RCELLY
MAYLIS
A PUTR
IIV
22
13
31
13
33
33
33
53
33
23
31
33
33
23
31
32
33
33
33
3104
19MA
RIO FEL
ICIANO
TAUM
BOY
IV5
25
45
55
55
55
55
54
55
55
44
45
55
55
55
54
44
54
44
44
179
20MA
TILDA G
WEN E
STER A
LME
IV3
55
53
55
55
55
55
35
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
189
21MA
TILDA M
ARCHYA
ARIMB
I HERVI
ANPUT
RIIV
44
44
34
41
44
44
44
34
44
44
44
51
55
44
44
44
44
44
44
4151
22NA
BILA A
URA VE
RIKA
IV5
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
54
44
45
55
55
55
55
55
55
191
23NA
TANAEL
JOSUA
CHRIS
TIAN P
RAKOSA
IV5
54
44
54
44
14
44
44
44
44
44
45
55
54
44
44
44
44
44
44
160
24NEZ
I RUTZI
ANA
IV3
33
35
53
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
121
25OD
O RESI
BINTAN
G SHEW
ALINA
NDES
IV5
44
25
44
44
44
44
45
44
44
44
44
41
44
44
44
32
44
44
44
151
26REN
ATA NO
VI CARI
SSA PU
TRI PR
AYOGA
IV5
55
55
55
55
55
55
54
55
55
55
53
33
35
55
55
55
55
55
15
182
27RIZ
KY PRA
TAMA
IV5
55
55
55
55
55
55
54
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
194
28YAS
IDA RID
YA ARU
MIV
55
44
44
44
41
41
42
43
44
41
43
44
44
44
44
44
44
44
44
4145
29ALE
XSIUS
NUGRO
HOIV
55
35
53
35
52
53
55
45
12
55
35
45
55
55
55
55
55
55
55
5173
r tabel
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
0,3115
r hitun
g0,7
2090,6
9400,7
5040,7
1680,4
6350,5
6360,7
5040,5
5430,5
4490,4
9520,6
9480,6
3340,6
2330,4
8520,3
5150,4
3700,4
9600,6
8730,8
8050,5
2520,6
2520,8
3100,4
5950,4
5960,4
2470,4
9250,8
8050,7
6470,8
0560,8
1360,7
6190,7
8210,7
0200,7
4540,7
2500,6
9250,4
2730,4
6130,6
925
valid/i
nvalid
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Data A
wal Po
st-test
Penila
ian Pro
ses Pe
mbela
jaran K
elas IV
Mater
i Pokok
I Ungk
apan S
yukur T
okoh-T
okoh P
erjanjia
n Lama
Sko
r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(7)
NoNam
aKel
as1
24
56
78
910
1112
1314
1516
1718
1920
2122
2324
2526
2728
2930
3132
3334
3536
3738
39
1Ade
lia Fred
ella Ma
ria Devi
IV5
55
35
55
52
55
55
32
55
55
51
54
44
44
55
55
55
55
51
51
168
2ADI
TYA HEN
DRA PRA
SETYA L
EONARD
USIV
44
23
42
44
14
44
24
44
43
43
44
25
52
54
44
44
44
44
24
4141
3ATA
NASIA Q
UINNA
MEYSW
ARAIV
33
33
23
32
22
33
33
31
33
33
13
44
24
43
33
33
33
33
33
3112
4BEN
EDICTU
S BISMA
ANDRA
KURNI
AWAN
IV4
44
44
44
44
42
44
43
14
44
44
45
55
55
24
44
44
32
23
33
145
5CHA
TRINE RA
PID DE
VOLCAN
O SOM
I HUREK
IV3
35
55
55
55
55
55
54
55
55
55
54
44
44
55
55
25
55
55
55
182
6CHE
RYL CEC
ILIA HEN
DRAWA
NIV
44
54
44
44
14
41
11
54
44
44
44
44
14
44
44
44
44
44
44
4143
7DEA
NDRA A
NABEL V
ICTORIA
IV4
44
44
44
44
41
41
13
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
146
8DES
TON CA
ESAR A
DENATA
IV3
34
33
13
33
31
33
33
33
33
33
22
33
33
33
33
33
33
33
33
112
9DOM
INICA JA
SHMINE
AMBAR
DIIV
44
44
44
14
44
44
44
41
41
44
44
33
33
31
44
44
44
44
44
4139
10EUG
ENIUS J
EVON K
URNIA P
RAMUDY
AIV
55
55
55
55
55
53
55
52
55
55
55
55
55
55
55
55
52
22
22
2172
11FLO
RENTIN
E ABIGA
IL SAPU
TROIV
21
41
14
44
44
44
33
41
44
44
44
33
33
35
55
55
55
55
55
5147
12GER
ADUS DE
FANDA
SETOAJ
IIV
22
54
44
11
21
44
44
52
24
44
44
44
44
42
44
44
44
44
44
4137
13GRE
GORIUS
SAKA LA
KSA DEW
AIV
51
55
55
11
51
55
55
51
25
51
22
35
55
55
55
55
55
55
55
5160
14ISID
ORUS GA
VRIEL M
ASKA A
LDEN
IV5
55
44
42
23
24
11
12
42
14
44
43
33
33
32
33
33
33
33
33
118
15JESL
YN ALL
ICIA HIL
DEGAED
IV3
33
33
31
23
23
33
33
33
33
33
34
44
42
32
33
33
33
33
33
115
16MA
RCELLY
MAYLIS
A PUTR
IIV
33
22
22
55
15
55
52
45
55
55
55
44
24
45
11
11
13
42
12
2128
17MA
RIO FEL
ICIANO
TAUMB
OYIV
22
21
11
44
44
44
22
54
44
44
24
44
44
44
44
44
44
44
44
4136
18MA
TILDA G
WEN E
STER A
LMEIV
33
51
11
11
33
33
33
53
33
23
31
32
33
33
31
32
33
33
33
3104
19MA
TILDA M
ARCHYA
ARIMB
I HERVI
ANPUTR
IIV
44
53
55
25
55
55
53
45
55
54
44
55
55
55
55
44
45
44
44
4174
20NAB
ILA AUR
A VERIK
AIV
55
51
55
55
35
55
25
55
55
55
55
55
53
55
55
55
55
55
55
5184
21NAT
ANAEL J
OSUA C
HRISTIA
N PRAK
OSAIV
54
44
44
24
44
14
44
34
44
44
44
51
55
54
24
44
44
44
44
4150
22NEZ
I RUTZIA
NAIV
54
55
55
55
51
55
55
55
55
55
55
44
44
45
55
55
55
55
55
5185
23REN
ATA NO
VI CARI
SSA PU
TRI PRA
YOGA
IV4
41
44
44
14
14
44
44
44
44
44
45
55
55
44
44
44
44
44
44
152
24RIZK
Y PRATA
MAIV
33
31
11
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
3111
25YAS
IDA RID
YA ARUM
IV3
54
44
44
44
44
44
45
44
44
44
44
41
44
44
44
32
44
44
44
151
26ALE
XSIUS N
UGROHO
IV5
55
54
43
55
55
55
54
55
55
35
53
33
53
55
55
55
55
55
15
176
r tabel
0,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
970,32
97
r hitun
g0,52
550,33
5098
0,4067
0,4421
0,7355
0,7907
0,4784
0,6145
0,5273
0,3501
0,5591
0,6276
0,4728
0,5813
0,3349
0,3983
0,6938
0,7143
0,8678
0,4426
0,4489
0,6926
0,4457
0,4046
0,4246
0,4316
0,5374
0,6571
0,7653
0,8322
0,78979
90,59
680,71
630,69
320,59
820,61
340,42
560,38
340,43
32
valid/in
valid
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Data Aw
al Post-
test Pen
ilaian Pr
oses Pe
mbelaj
aran Ke
las IV M
ateri P
okok II
Doa Syu
kur Ge
rejaSKO
R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(8)
NoNam
a Kela
s
12
34
56
78
910
1112
1314
1516
1718
1920
2122
2324
2526
2728
2930
3132
3334
3536
3738
39
1Andr
eas Leon
el Javas N
ararya
V5
45
45
45
55
55
55
55
55
55
45
55
55
55
54
55
55
55
54
35
187
2Bets
yeba Auli
a Sindy
V5
55
55
55
54
55
55
55
45
55
55
25
55
55
35
25
45
45
55
55
183
3Cass
iopeia Sin
dhu Sum
antriV
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
5195
4Char
issa Putr
i Ridanan
gV
23
33
43
35
33
33
35
53
33
33
33
33
33
33
53
33
33
32
33
3124
5Elisa
beth Efel
in Septria
naV
55
44
55
55
55
55
55
55
35
55
53
55
55
55
55
35
25
55
55
5184
6Gavr
iel Phaen
dra Putra
Ardhani
V3
43
34
33
34
33
33
33
43
33
33
33
33
33
33
33
43
33
33
33
122
7Giac
inta Delim
aV
55
55
55
55
55
55
45
55
55
55
55
25
45
55
55
55
55
55
55
5190
8Jose
tte Dwi Sa
ntoso
V4
44
34
34
44
43
44
43
43
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
151
9Keis
ha Fransis
kaV
53
32
33
54
33
32
33
53
35
33
33
33
33
32
33
33
33
33
33
3123
10Mah
adika Pu
tra Agusk
a Pratama
V5
53
55
55
55
53
44
55
54
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
54
187
11Melo
dy Sherley
Roma Pu
ji Hutaga
olV
53
55
53
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
53
55
55
55
5189
12Nind
ya Oktav
ianiV
42
22
44
33
44
24
54
44
34
44
44
44
34
34
45
44
44
43
44
4144
13Skol
astika Ch
arisma Em
bun Pert
iwiV
43
34
34
44
52
44
43
45
44
35
44
34
24
54
34
45
44
44
42
4148
14Stell
avita Chry
ssana Pu
tri Gares
taV
55
32
55
55
53
32
55
53
32
25
23
25
22
34
55
53
45
55
22
5147
15Rem
ondus Ard
ianoto
V5
55
55
55
55
55
25
55
55
55
55
55
25
55
55
55
55
42
45
55
184
r tabel
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
0,4409
r hitung
0,7130
0,5874
0,7741
0,8470
0,7946
0,6602
0,7207
0,6731
0,7563
0,8781
0,7866
0,6585
0,7129
0,7145
0,5106
0,7954
0,8003
0,6974
0,8805
0,7973
0,8799
0,5767
0,6280
0,5963
0,8241
0,8799
0,8937
0,8195
0,6471
0,5432
0,7434
0,6024
0,6547
0,8256
0,5963
0,8518
0,8405
0,7350
0,8589
valid/inva
lidVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
D
Data Awa
l Post-tes
t Penilai
an Prose
s Pembela
jaran Kela
s V Mater
i Pokok I
Hidup be
rsama yan
g dijiwai
Roh Kud
usSkor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(9)
NoNam
a Kela
s1
23
45
67
89
1011
1213
1415
1617
1819
2021
2223
2425
2627
2829
3031
3233
3435
3637
3839
1Andr
eas Leone
l Javas Na
raryaV
54
54
54
55
55
55
55
55
55
54
55
55
55
55
45
55
55
55
43
5187
2Bets
yeba Auli
a Sindy
V5
55
55
55
55
55
55
55
45
55
55
25
55
55
35
25
55
45
55
55
185
3Cass
iopeia Sin
dhu Sum
antriV
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
5195
4Char
issa Putri R
idanang
V2
33
34
33
33
33
33
55
35
53
33
33
33
33
35
33
33
33
23
33
126
5Elisa
beth Efel
in Septria
naV
35
54
55
55
25
55
55
55
55
55
53
55
55
55
55
35
25
55
55
5182
6Gavr
iel Phaen
dra Putra
Ardhani
V3
43
33
33
33
33
33
33
43
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
119
7Giaci
nta Delim
aV
55
55
55
55
55
55
45
55
55
55
55
25
45
55
55
55
55
55
55
5190
8Jose
tte Dwi Sa
ntoso
V4
44
34
34
44
43
44
43
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
152
9Keish
a Fransisk
aV
53
52
33
53
33
32
33
53
35
33
33
33
33
32
33
33
33
33
33
3124
10Mah
adika Putr
a Aguska P
ratama
V5
55
55
55
55
53
44
55
54
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
190
11Melo
dy Sherley
Roma Puj
i Hutagao
lV
53
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
5193
12Nind
ya Oktavi
aniV
45
54
44
33
44
24
54
54
44
44
44
44
34
44
45
45
44
43
44
4156
13Skola
stika Char
isma Emb
un Pertiw
iV
43
44
34
44
42
44
43
45
44
35
44
34
24
44
34
44
44
44
42
4146
14Stell
avita Chry
ssana Put
ri Garesta
V5
55
35
55
55
33
22
53
33
22
52
32
52
23
45
55
25
55
52
25
145
15Rem
ondus Ard
ianoto
V5
55
55
55
55
55
25
55
55
55
55
55
25
55
55
55
35
42
45
55
182
r tabel
0,44090
,44090,440
90,4409
0,44090
,44090,440
90,4409
0,44090
,44090,440
90,4409
0,44090
,44090,440
90,4409
0,44090
,44090,440
90,4409
0,44090
,44090,440
90,4409
0,44090
,44090,440
90,4409
0,44090
,44090,440
90,4409
0,44090
,44090,440
90,4409
0,44090
,44090,440
9
r hitung
0,56590
,51630,703
30,8904
0,84520
,82300,676
00,8605
0,60970
,89690,729
30,6839
0,75930
,71930,543
50,7776
0,72070
,53960,899
30,7798
0,89220
,58920,652
00,6097
0,82510
,89220,966
10,8114
0,65510
,55420,749
90,7484
0,60970
,82000,609
70,8184
0,85570
,76300,907
5
valid/inva
lidVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
DVALI
D
SkorData
Awal Pos
t-test Pe
nilaian Pr
oses Pem
belajaran
Kelas V M
ateri Pok
ok II Moh
on bantu
an Roh K
udus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(10)
1 2
34
12
34
1A
delia
Fre
della
Mar
ia D
evi
32
31
945
32
11
735
2A
DIT
YA H
END
RA
PR
ASE
TYA
LEO
NA
RD
US
21
11
525
32
11
735
3A
TAN
ASI
A Q
UIN
NA
MEY
SWA
RA
12
31
735
33
33
1260
4B
ENED
ICTU
S B
ISM
A A
ND
RA
KU
RN
IAW
AN
21
11
525
44
22
1260
5C
HA
TRIN
E R
API
D D
E V
OLC
AN
O S
OM
I HU
REK
23
22
945
22
11
630
6C
HER
YL C
ECIL
IA H
END
RA
WA
N2
32
18
404
22
412
60
7D
EAN
DR
A A
NA
BEL
VIC
TOR
IA1
11
36
301
11
14
20
8D
ESTO
N C
AES
AR
AD
ENA
TA1
11
14
202
22
28
40
9D
OM
INIC
A J
ASH
MIN
E A
MB
AR
DI
11
34
945
32
22
945
10EU
GEN
IUS
JEV
ON
KU
RN
IA P
RA
MU
DYA
13
21
735
22
22
840
11FL
OR
ENTI
NE
AB
IGA
IL S
APU
TRO
11
11
420
13
23
945
12G
enov
eva
Cle
ophi
la D
elia
11
11
420
13G
ERA
DU
S D
EFA
ND
A S
ETO
AJI
11
33
840
11
11
420
14G
REG
OR
IUS
SAKA
LA
KSA
DEW
A2
24
19
452
23
310
50
15IR
ENG
PA
NJI
LA
KSO
NO
23
31
945
16IS
IDO
RU
S G
AV
RIE
L M
ASK
A A
LDEN
11
11
420
22
21
735
17JE
SLYN
ALL
ICIA
HIL
DEG
AED
12
11
525
23
33
1155
18M
AR
CEL
LY M
AYL
ISA
PU
TRI
11
31
630
22
23
945
19M
AR
IO F
ELIC
IAN
O T
AU
MB
OY
11
31
630
33
31
1050
20M
ATI
LDA
GW
EN E
STER
ALM
E2
32
18
403
33
413
65
21M
ATI
LDA
MA
RC
HYA
AR
IMB
I HER
VIA
NPU
TRI
21
21
630
44
32
1365
22N
AB
ILA
AU
RA
VER
IKA
11
35
1050
22
33
1050
23N
ATA
NA
EL J
OSU
A C
HR
ISTI
AN
PR
AKO
SA1
35
110
503
33
110
50
24N
EZI R
UTZ
IAN
A3
13
310
501
12
26
30
25O
DO
RES
I BIN
TAN
G S
HEW
ALI
NA
ND
ES2
22
28
40
26R
ENA
TA N
OV
I CA
RIS
SA P
UTR
I PR
AYO
GA
13
21
735
33
33
1260
27R
IZKY
PR
ATA
MA
13
11
630
11
11
420
28YA
SID
A R
IDYA
AR
UM
21
21
630
22
21
735
29A
LEXS
IUS
NU
GR
OH
O2
41
18
401
33
29
45
tTA
BEL
0,31
150,
3115
0,31
150,
3115
0,32
970,
3297
0,32
970,
3297
thit
ung
0,40
560,
4180
0,74
480,
4692
0,71
840,
8322
0,79
940,
7072
valid
/inv
alid
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
DA
TA A
WA
L P
RE
TEST
PEN
ILA
IAN
SEG
I K
OG
NIT
IF K
ELA
S IV
MA
TER
I PO
KOK
IM
ATE
RI P
OKO
K II
UR
AIA
NN
OU
RA
IAN
NA
MA
SKO
R T
OTA
LN
ILA
ISK
OR
TO
TAL
NIL
AI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(11)
1 2
34
12
3
1An
drea
s Leo
nel J
avas
Nar
arya
32
23
1050
33
39
60
2Be
tsyeb
a Auli
a Sind
y4
33
212
604
32
960
3Ca
ssiop
eia Si
ndhu
Suma
ntri
23
23
1050
22
37
47
4Ch
ariss
a Put
ri Ri
dana
ng2
23
29
453
34
1067
5Eli
sabe
th Ef
elin S
eptri
ana
24
42
1260
23
38
53
6Ga
vriel
Phae
ndra
Putra
Ard
hani
23
23
1050
43
29
60
7Gi
acint
a Deli
ma3
33
110
503
32
853
8Jo
sette
Dwi
Sant
oso
22
43
1155
31
37
47
9Ke
isha F
rans
iska
11
32
735
33
28
53
10M
ahad
ika Pu
tra A
gusk
a Pra
tama
32
21
840
32
38
53
11M
elody
Sher
ley R
oma P
uji H
utag
aol
11
21
525
11
13
20
12Ni
ndya
Okta
viani
33
44
1470
33
410
67
13Sk
olasti
ka C
haris
ma Em
bun P
ertiw
i1
41
511
551
32
640
14Ste
llavit
a Chr
yssa
na Pu
tri G
ares
ta3
24
211
553
32
853
15Re
mond
us A
rdian
oto
13
34
1155
32
27
47tT
ABEL
0,440
90,4
409
0,440
90,4
409
0,440
90,4
409
0,440
9th
itung
0,4
443
0,730
30,4
582
0,563
20,7
524
0,695
80,6
695
valid
/inva
lidVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LID
NO
DATA
AW
AL P
RE TE
ST P
ENILA
IAN
SEGI
KOG
NITIF
KEL
AS V
MAT
ERI P
OKOK
II
SKOR
TOTA
LNI
LAI
URAI
ANNI
LAI
SKOR
TOTA
LNA
MA
MAT
ERI P
OKOK
I
URAI
AN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(12)
1 2
34
12
34
1A
delia
Fre
della
Mar
ia D
evi
53
35
1680
54
35
1785
2A
DIT
YA H
END
RA
PR
ASE
TYA
LEO
NA
RD
US
34
35
1575
53
53
1680
3A
TAN
ASI
A Q
UIN
NA
MEY
SWA
RA
55
55
2010
05
55
419
95
4B
ENED
ICTU
S B
ISM
A A
ND
RA
KU
RN
IAW
AN
33
44
1470
34
44
1575
5C
HA
TRIN
E R
API
D D
E V
OLC
AN
O S
OM
I HU
REK
44
33
1470
45
53
1785
6C
HER
YL C
ECIL
IA H
END
RA
WA
N5
44
316
804
53
517
85
7D
EAN
DR
A A
NA
BEL
VIC
TOR
IA5
55
318
905
55
520
100
8D
ESTO
N C
AES
AR
AD
ENA
TA5
43
517
855
43
416
80
9D
OM
INIC
A J
ASH
MIN
E A
MB
AR
DI
55
34
1785
53
53
1680
10EU
GEN
IUS
JEV
ON
KU
RN
IA P
RA
MU
DYA
55
55
2010
03
55
518
90
11FL
OR
ENTI
NE
AB
IGA
IL S
APU
TRO
43
44
1575
34
55
1785
12G
enov
eva
Cle
ophi
la D
elia
44
45
1785
13G
ERA
DU
S D
EFA
ND
A S
ETO
AJI
34
43
1470
55
33
1680
14G
REG
OR
IUS
SAKA
LA
KSA
DEW
A5
55
318
905
55
520
100
15IR
ENG
PA
NJI
LA
KSO
NO
43
34
1470
16IS
IDO
RU
S G
AV
RIE
L M
ASK
A A
LDEN
55
34
1785
55
35
1890
17JE
SLYN
ALL
ICIA
HIL
DEG
AED
44
35
1680
44
55
1890
18M
AR
CEL
LY M
AYL
ISA
PU
TRI
44
33
1470
34
35
1575
19M
AR
IO F
ELIC
IAN
O T
AU
MB
OY
55
54
1995
55
34
1785
20M
ATI
LDA
GW
EN E
STER
ALM
E4
35
517
855
55
520
100
21M
ATI
LDA
MA
RC
HYA
AR
IMB
I HER
VIA
NPU
TRI
55
54
1995
33
45
1575
22N
AB
ILA
AU
RA
VER
IKA
44
54
1785
55
55
2010
0
23N
ATA
NA
EL J
OSU
A C
HR
ISTI
AN
PR
AKO
SA5
35
316
803
44
415
75
24N
EZI R
UTZ
IAN
A4
33
414
704
55
519
95
25O
DO
RES
I BIN
TAN
G S
HEW
ALI
NA
ND
ES5
54
317
85
26R
ENA
TA N
OV
I CA
RIS
SA P
UTR
I PR
AYO
GA
33
54
1575
33
35
1470
27R
IZKY
PR
ATA
MA
34
45
1680
54
33
1575
28YA
SID
A R
IDYA
AR
UM
44
44
1680
34
55
1785
29A
LEXS
IUS
NU
GR
OH
O5
55
520
100
33
44
1470
tTA
BEL
0,31
150,
3115
0,31
150,
3115
0,32
970,
3297
0,32
970,
3297
thit
un
g 0,
6827
0,72
980,
6190
0,33
000,
5079
0,74
360,
5538
0,40
58
vali
d/i
nva
lid
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
DA
TA A
WA
L P
OST
-TE
ST P
ENIL
AIA
N S
EGI
KO
GN
ITIF
KEL
AS
IV
UR
AIA
NSK
OR
TO
TAL
NIL
AI
NIL
AI
SKO
R T
OTA
LN
AM
AN
O
MA
TER
I PO
KOK
II
UR
AIA
N
MA
TER
I PO
KOK
I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(13)
1 2
34
12
3
1An
drea
s Leo
nel J
avas
Nar
arya
55
55
2010
05
55
1510
0
2Be
tsye
ba A
ulia
Sind
y4
54
316
805
45
1493
3Ca
ssio
peia
Sind
hu Su
man
tri5
53
518
905
55
1510
0
4Ch
ariss
a Pu
tri R
idan
ang
45
55
1995
45
514
93
5El
isabe
th E
felin
Sept
riana
54
55
1995
55
313
87
6Ga
vrie
l Pha
endr
a Pu
tra A
rdha
ni5
55
520
100
45
413
87
7Gi
acin
ta D
elim
a4
45
417
855
55
1510
0
8Jo
sette
Dwi
Sant
oso
43
54
1680
44
513
87
9Ke
isha
Fran
siska
55
45
1995
55
515
100
10M
ahad
ika P
utra
Agu
ska
Prat
ama
54
44
1785
45
413
87
11M
elod
y She
rley R
oma
Puji
Huta
gaol
44
55
1890
55
414
93
12Ni
ndya
Okt
avia
ni3
43
414
705
45
1493
13Sk
olas
tika
Char
isma
Embu
n Pe
rtiwi
44
45
1785
55
515
100
14St
ella
vita
Chry
ssan
a Pu
tri G
ares
ta5
55
520
100
55
515
100
15Re
mon
dus A
rdia
noto
55
55
2010
04
44
1280
tTAB
EL0,
4409
0,44
090,
4409
0,44
090,
4409
0,44
090,
4409
thitu
ng
0,80
050,
6158
0,58
320,
7477
0,73
190,
4681
0,67
76
valid
/inva
lidVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LIDVA
LID
DATA
AW
AL P
OST
-TES
T PE
NILA
IAN
SEGI
KOG
NITI
F KEL
AS V
MAT
ERI P
OKOK
I
URAI
ANNA
MA
NOSK
OR T
OTAL
NILA
ISK
OR T
OTAL
NILA
IUR
AIAN
MAT
ERI P
OKOK
II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(14)
12
34
56
78
91
01
23
45
67
89
10
33
33
23
33
34
30
12
23
13
23
12
20
42
22
22
42
24
26
22
32
32
22
23
23
21
33
23
23
12
22
31
22
32
12
32
21
32
22
23
32
23
24
22
31
22
22
12
19
23
22
33
22
32
24
23
22
12
32
23
22
12
22
32
12
24
21
22
12
32
23
22
21
32
33
12
33
23
25
12
23
13
23
12
20
13
22
23
42
34
26
23
32
32
22
23
24
22
44
21
24
22
25
31
22
32
12
32
21
13
33
31
13
31
22
22
31
23
22
12
20
34
44
43
34
43
36
23
22
12
32
23
22
22
22
22
22
22
20
22
12
32
23
23
22
33
33
33
33
33
30
22
32
33
13
21
22
22
22
22
22
22
20
43
22
32
32
32
26
21
11
12
21
12
14
22
32
21
23
23
22
23
33
32
23
32
26
23
22
32
12
32
22
24
44
42
24
42
32
32
23
22
21
12
20
32
22
23
32
23
24
23
22
22
23
21
21
13
33
23
13
31
23
22
22
22
12
22
19
34
44
34
34
43
36
23
22
22
23
23
23
22
22
12
22
22
19
12
11
11
32
12
15
33
33
23
33
33
29
23
22
22
23
23
23
22
22
32
22
22
21
32
33
33
22
32
26
21
11
21
21
12
14
21
22
22
21
21
17
23
33
23
23
32
26
11
11
22
23
33
19
24
44
34
24
42
33
32
33
33
12
32
25
32
22
32
32
23
24
23
22
22
23
23
23
21
11
21
21
12
14
12
11
11
22
12
14
23
33
23
23
32
26
22
22
22
32
22
21
32
22
22
32
23
23
22
22
22
22
22
20
23
33
23
23
32
26
31
33
23
13
13
23
12
22
12
12
21
16
23
22
32
32
32
24
22
33
22
23
22
23
23
22
12
32
32
22
22
22
23
22
22
21
32
22
32
32
23
24
33
33
31
33
33
28
22
22
22
22
22
20
23
23
22
32
32
24
22
22
22
22
22
20
23
22
32
32
32
24
23
22
22
22
32
22
22
23
22
22
22
21
22
22
22
22
22
20
43
42
34
34
34
34
11
11
11
11
11
10
32
31
23
23
23
24
22
22
22
22
22
20
22
23
32
22
22
22
22
22
22
22
22
20
33
33
33
33
33
30
33
33
23
33
33
29
23
22
32
22
32
23
22
23
32
22
22
22
31
22
23
32
13
22
33
32
23
33
33
28
22
22
22
22
22
20
22
21
12
22
22
18
22
22
22
22
22
20
44
43
34
44
44
38
22
22
22
22
22
20
33
32
23
33
33
28
11
11
11
11
11
10
22
23
32
22
22
22
22
22
22
22
22
20
22
32
32
32
32
24
33
33
33
33
33
30
23
43
42
42
42
30
22
22
22
22
22
20
33
23
23
23
23
26
44
44
44
44
44
40
12
32
23
12
31
20
33
33
33
33
33
30
32
44
34
32
43
32
22
22
22
22
22
20
22
23
12
22
22
20
11
11
11
11
11
10
22
33
22
32
32
24
12
22
22
22
22
19
22
21
22
23
23
21
12
22
22
22
22
19
23
13
21
23
12
20
15
33
23
33
11
25
23
22
32
12
32
22
13
22
32
22
32
22
32
22
23
21
22
21
23
22
12
22
32
21
23
22
22
23
22
22
12
21
21
11
21
14
22
22
22
12
22
19
11
22
32
22
11
17
23
22
22
23
22
22
11
22
22
22
32
19
12
11
11
32
12
15
11
22
12
22
32
18
21
22
22
22
22
19
12
11
21
11
21
13
12
22
22
22
32
20
11
22
32
22
12
18
21
22
22
21
21
17
23
22
22
22
32
22
21
22
22
23
23
21
23
22
22
22
32
22
32
32
32
22
32
24
23
22
32
22
32
23
23
22
22
22
22
21
22
22
22
22
22
20
13
44
34
34
31
30
12
33
23
43
21
24
22
22
32
22
22
21
21
13
23
13
13
20
13
22
22
22
32
21
22
22
12
22
32
20
41
33
23
33
31
26
23
22
12
22
32
21
22
22
32
22
22
21
12
12
21
21
21
15
41
11
21
21
12
16
21
22
32
12
12
18
23
33
23
23
32
26
21
23
22
32
33
23
24
44
34
24
42
33
21
21
23
21
22
18
12
22
32
42
23
23
32
22
32
32
22
23
13
22
21
22
14
20
32
13
11
22
13
19
23
33
23
23
32
26
21
22
22
21
22
18
11
14
22
42
54
26
21
22
22
22
21
18
13
33
23
43
32
27
22
23
22
32
12
21
R T
AB
EL
0,3
11
50
,31
15
0,3
11
50
,31
15
0,3
11
50
,31
15
0,3
11
50
,31
15
0,3
11
50
,31
15
0,3
11
50
,31
15
0,3
11
50
,31
15
0,3
11
50
,31
15
0,3
11
50
,31
15
0,3
11
50
,31
15
R H
ITU
NG
0,4
00
20
,54
05
0,6
41
30
,68
02
0,4
40
20
,51
31
0,3
30
40
,68
02
0,4
76
50
,33
92
0,5
86
80
,51
52
0,7
26
40
,31
22
0,5
53
60
,63
20
0,5
47
90
,63
66
0,5
79
00
,48
36
VA
LID
/IN
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
29
ALE
XSIU
S N
UG
RO
HO
7
9
27
RIZ
KY
PR
AT
AM
A
63
28
YA
SID
A R
IDY
A A
RU
M
76
26
RE
NA
TA
NO
VI
CA
RIS
SA
PU
TR
I P
RA
YO
GA
6
8
23
NA
TA
NA
EL J
OSU
A C
HR
IST
IAN
PR
AK
OSA
4
9
24
NE
ZI
RU
TZ
IAN
A
67
MA
RIO
FE
LIC
IAN
O T
AU
MB
OY
MA
TIL
DA
GW
EN
EST
ER
ALM
E
MA
TIL
DA
MA
RC
HY
A A
RIM
BI
HE
RV
IAN
PU
TR
I
NA
BIL
A A
UR
A V
ER
IKA
90
48
68
50
25
OD
O R
ESI
BIN
TA
NG
SH
EW
ALIN
AN
DE
S
74
19
20
21
22
70
Ge
no
ve
va
Cle
op
hil
a D
eli
a
GE
RA
DU
S D
EFA
ND
A S
ET
OA
JI
12
13
14
GR
EG
OR
IUS S
AK
A L
AK
SA
DE
WA
63
65
73
62
15
IRE
NG
PA
NJI
LA
KSO
NO
16
ISID
OR
US G
AV
RIE
L M
ASK
A A
LD
EN
50
79
65
17
18
MA
RC
ELLY
MA
YLIS
A P
UT
RI
EU
GE
NIU
S J
EV
ON
KU
RN
IA P
RA
MU
DY
A
10
11
FLO
RE
NT
INE
AB
IGA
IL S
AP
UT
RO
50
8D
EST
ON
CA
ESA
R A
DE
NA
TA
6
4
83
9D
OM
INIC
A J
ASH
MIN
E A
MB
AR
DI
JESLY
N A
LLIC
IA H
ILD
EG
AE
D
6 7
64
82
78
CH
AT
RIN
E R
AP
ID D
E V
OLC
AN
O S
OM
I H
UR
EK
CH
ER
YL C
EC
ILIA
HE
ND
RA
WA
N
DE
AN
DR
A A
NA
BE
L V
ICT
OR
IA
AT
AN
ASIA
QU
INN
A M
EY
SW
AR
A
BE
NE
DIC
TU
S B
ISM
A A
ND
RA
KU
RN
IAW
AN
3 4 5
65
64
64
62
MA
TE
RI
PO
KO
K I
sko
rsko
r to
tal
Na
ma
N
o 2A
DIT
YA
HE
ND
RA
PR
ASE
TY
A L
EO
NA
RD
US
78
69
1A
de
lia
Fre
de
lla
Ma
ria
De
vi
SIK
AP
76
78
80
69
67
55
57
66
70
63
MA
TE
RI
PO
KO
K I
I
SIK
AP
DA
TA
AW
AL
PR
E T
ES
T P
EN
ILA
IAN
SE
GI
SIK
AP
KE
LA
S I
V
sko
rsko
r to
tal
57
56
60
61
56
66
65
56
72
65
88
80
68
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(15)
12
34
56
78
91
01
23
45
67
89
10
12
21
13
23
12
18
55
55
54
55
55
49
23
32
34
22
23
26
33
33
35
33
35
34
31
23
32
12
32
22
55
55
54
55
55
49
22
31
23
22
12
20
22
22
22
22
22
20
23
22
12
32
23
22
55
55
42
55
54
45
22
12
32
23
24
23
23
23
43
33
34
30
22
32
33
43
21
25
55
55
54
55
55
49
43
23
32
32
32
27
25
25
53
55
55
42
22
32
21
23
23
22
54
54
55
44
45
45
23
23
32
12
32
23
53
52
23
22
22
28
32
24
23
22
42
26
25
25
53
55
55
42
23
22
32
23
21
22
34
34
44
44
44
38
22
33
33
43
32
28
55
55
53
55
55
48
23
22
22
23
23
23
44
44
44
44
44
40
32
33
33
42
32
28
53
55
54
55
55
47
23
22
22
23
23
23
23
23
32
33
33
27
32
33
33
22
32
26
45
45
44
55
54
45
21
22
22
21
21
17
23
23
22
33
35
28
43
44
44
23
43
35
55
55
55
55
55
50
32
33
33
42
32
28
45
45
44
55
54
45
23
22
22
23
23
23
23
23
22
33
32
25
32
33
33
22
32
26
33
35
33
55
53
38
23
22
21
32
22
21
53
53
55
33
35
40
22
22
22
22
22
20
32
32
33
22
23
25
31
31
23
13
13
21
23
23
33
33
34
29
23
23
32
32
32
25
53
54
55
44
45
44
23
23
12
32
32
23
43
43
44
33
34
35
32
33
33
22
32
26
35
33
33
23
33
31
21
21
32
12
12
17
33
33
23
33
32
28
23
23
22
32
33
25
43
43
23
23
35
32
23
22
22
32
32
23
34
34
44
44
44
38
23
23
32
32
32
25
34
34
24
44
42
34
32
22
22
22
22
21
33
35
33
25
53
35
43
23
24
34
34
32
43
43
55
33
35
38
32
32
23
23
23
25
44
44
34
44
43
38
22
22
32
22
22
21
23
33
32
33
33
28
23
23
22
32
32
24
55
55
45
55
54
48
22
22
32
22
22
21
33
32
53
33
35
33
32
32
33
22
32
25
55
55
25
55
52
44
22
22
32
22
22
21
43
43
44
33
34
35
33
33
23
33
33
29
23
23
32
33
33
27
32
33
33
22
32
26
35
35
55
55
55
46
44
42
33
44
24
34
42
44
44
44
44
38
33
33
23
33
33
29
23
24
22
34
45
31
22
22
32
23
22
22
45
45
44
55
54
45
R T
AB
EL0,
4409
0,44
090,
4409
0,44
090,
4409
0,44
090,
4409
0,44
090,
4409
0,44
090,
4409
0,44
090,
4409
0,44
090,
4409
0,44
090,
4409
0,44
090,
4409
0,44
09
R H
ITU
NG
0,63
230,
4628
0,55
060,
4895
0,63
770,
4622
0,47
430,
5795
0,44
240,
4736
0,77
470,
6029
0,77
470,
7500
0,72
480,
4505
0,79
110,
7500
0,75
000,
7192
VA
LID
/IN
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
1A
nd
rea
s Le
on
el J
avas
Nar
arya
66
2B
etsy
eba
Au
lia S
ind
y6
5
3C
assi
op
eia
Sin
dh
u S
um
antr
i7
4
4C
har
issa
Pu
tri R
idan
ang
71
5El
isab
eth
Efe
lin
Sep
tria
na
79
6G
avri
el P
hae
nd
ra P
utr
a A
rdh
ani
66
7G
iaci
nta
Del
ima
86
8Jo
sett
e D
wi S
anto
so6
7
9K
eish
a Fr
ansi
ska
69
10
Mah
adik
a P
utr
a A
gusk
a P
rata
ma
68
15
Rem
on
du
s A
rdia
no
to8
5
SIKA
PN
ama
No
13
Sko
last
ika
Ch
aris
ma
Emb
un
Per
tiw
i7
0
14
Stel
lavi
ta C
hry
ssan
a P
utr
i Gar
esta
76
11
Mel
od
y Sh
erle
y R
om
a P
uji
Hu
taga
ol
69
12
10
7
13
2
95
13
6
10
8
13
5
10
0
12
0
10
3
10
8
91
MA
TER
I PO
KO
K I
MA
TER
I PO
KO
K I
I
sko
rsk
or
tota
lsk
or
sko
r to
tal
SIKA
P
DA
TA A
WA
L P
RE
TEST
PEN
ILA
IAN
SEG
I SI
KA
P K
ELA
S V
10
4
12
5
10
8
11
4
Nin
dya
Okt
avia
ni
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(16)
12
34
56
78
91
01
23
45
67
89
10
44
44
54
33
34
38
23
32
32
32
22
24
22
22
22
22
22
20
42
55
55
34
44
41
22
22
32
42
52
26
42
22
22
23
44
27
31
31
23
23
33
24
34
44
44
43
33
36
32
12
51
31
51
24
25
25
55
53
24
38
44
44
34
34
24
36
34
43
42
43
33
33
55
55
35
55
55
48
55
55
55
55
55
50
22
22
52
22
42
25
42
55
55
34
44
41
53
33
43
33
53
35
32
32
22
31
32
23
44
44
54
13
44
37
14
44
34
42
24
32
33
53
55
45
35
41
42
55
55
34
44
41
55
55
55
35
25
45
35
55
55
53
33
42
21
31
33
32
23
23
32
42
43
23
33
29
22
22
22
22
22
20
53
33
33
35
55
38
22
22
42
12
12
20
32
22
22
42
35
27
34
34
33
53
13
32
53
33
33
35
55
38
25
55
45
45
45
44
35
25
55
53
34
40
11
21
52
42
52
25
54
12
34
42
35
33
43
33
33
33
33
31
32
32
22
31
32
23
32
32
33
33
23
27
22
21
22
13
33
21
22
22
12
22
22
19
32
22
22
23
22
22
33
13
31
33
41
25
33
32
32
33
33
28
41
31
13
13
53
25
13
33
33
42
35
30
22
22
52
32
52
27
32
22
12
21
33
21
32
32
23
43
33
28
24
24
32
24
11
25
44
24
52
53
52
36
54
12
34
42
35
33
53
33
43
33
53
35
32
32
22
31
32
23
52
22
52
55
42
34
54
53
43
54
53
41
53
43
54
55
54
43
24
24
44
21
24
29
22
22
22
22
22
20
31
31
21
33
31
21
53
43
54
55
54
43
35
35
55
34
35
41
24
34
43
34
33
33
43
43
33
45
43
36
43
33
33
33
33
31
55
55
55
52
55
47
31
51
25
52
55
34
43
33
33
33
33
31
55
35
53
35
33
40
22
52
25
52
55
35
54
54
44
53
54
43
43
33
33
33
33
31
53
53
33
53
53
38
41
51
25
52
55
35
13
13
33
11
13
20
54
54
45
54
55
46
54
53
43
54
53
41
53
53
35
53
55
42
21
21
11
25
21
18
13
33
33
33
33
28
35
35
55
34
35
41
33
33
33
33
33
30
21
41
44
42
44
30
35
35
53
35
33
38
53
43
34
43
44
37
24
53
43
54
53
38
23
53
45
54
55
41
42
23
23
23
23
26
55
35
53
44
13
38
53
33
33
31
33
30
42
32
43
34
43
32
24
53
43
54
53
38
53
23
35
43
12
31
52
33
23
32
33
29
53
33
33
53
33
34
34
55
45
54
55
45
33
33
43
33
33
31
55
33
53
35
33
38
23
53
35
53
55
39
34
53
43
54
53
39
25
55
55
55
55
47
52
53
25
32
52
34
55
55
55
55
55
50
52
33
23
32
33
29
53
43
54
53
44
40
24
55
45
54
55
44
55
55
55
55
55
50
55
55
55
55
53
48
45
55
55
45
55
48
55
55
55
55
55
50
33
33
53
43
33
33
54
55
45
54
55
47
55
55
55
55
55
50
55
55
55
32
55
45
33
35
55
53
35
40
53
55
35
55
55
46
54
52
52
52
22
34
25
33
53
35
33
35
55
22
52
42
22
31
53
25
52
25
22
33
33
53
55
53
41
37
55
55
52
55
22
41
22
22
52
42
22
25
55
55
54
55
45
48
44
44
54
44
44
41
34
53
43
54
53
39
55
55
55
55
55
50
54
53
43
23
53
37
55
22
21
55
25
34
54
55
45
54
55
47
53
33
53
53
33
36
25
22
52
25
22
29
44
44
44
44
44
40
54
53
43
54
53
41
34
53
55
55
55
45
53
23
24
42
44
33
55
55
55
55
55
50
44
33
43
34
33
34
54
22
52
55
52
37
53
55
55
54
41
42
45
35
53
55
53
43
42
54
35
44
44
39
51
34
32
53
43
33
55
55
55
55
55
50
52
33
53
32
33
32
45
55
35
43
45
43
23
55
52
23
55
37
45
55
55
55
45
48
54
53
43
54
53
41
55
45
44
55
34
44
45
23
32
33
23
30
55
55
55
42
25
43
54
53
43
54
53
41
55
55
55
55
55
50
55
32
32
55
55
40
45
55
45
53
55
46
55
53
53
32
33
37
54
51
45
55
25
41
44
53
43
54
53
40
54
55
55
55
55
49
25
52
32
33
24
31
54
44
44
54
44
42
34
53
43
54
53
39
44
54
53
55
43
42
53
23
34
32
45
34
R T
AB
EL
0,3
11
50
,31
15
0,3
11
50
,31
15
0,3
11
50
,31
15
0,3
11
50
,31
15
0,3
11
50
,31
15
0,3
29
70
,32
97
0,3
29
70
,32
97
0,3
29
70
,32
97
0,3
29
70
,32
97
0,3
29
70
,32
97
R H
ITU
NG
0,5
53
70
,62
60
0,5
91
20
,64
11
0,4
84
60
,57
56
0,4
01
00
,63
05
0,5
64
20
,54
01
0,3
91
80
,47
08
0,3
30
40
,57
21
0,4
93
90
,53
58
0,3
36
90
,51
52
0,2
51
60
,57
74
VA
LID
/IN
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
INV
ALID
VA
LID
29
ALE
XSIU
S N
UG
RO
HO
1
33
28
YA
SID
A R
IDY
A A
RU
M
13
7
27
RIZ
KY
PR
AT
AM
A
13
5
26
RE
NA
TA
NO
VI
CA
RIS
SA
PU
TR
I P
RA
YO
GA
1
32
25
OD
O R
ESI
BIN
TA
NG
SH
EW
ALIN
AN
DE
S
12
2
24
NE
ZI
RU
TZ
IAN
A
13
5
23
NA
TA
NA
EL J
OSU
A C
HR
IST
IAN
PR
AK
OSA
1
20
22
NA
BIL
A A
UR
A V
ER
IKA
1
03
21
MA
TIL
DA
MA
RC
HY
A A
RIM
BI
HE
RV
IAN
PU
TR
I 1
05
20
MA
TIL
DA
GW
EN
EST
ER
ALM
E
13
1
19
MA
RIO
FE
LIC
IAN
O T
AU
MB
OY
1
40
18
MA
RC
ELLY
MA
YLIS
A P
UT
RI
11
7
17
JE
SLY
N A
LLIC
IA H
ILD
EG
AE
D
97
16
ISID
OR
US G
AV
RIE
L M
ASK
A A
LD
EN
1
16
15
IRE
NG
PA
NJI
LA
KSO
NO
9
8
14
GR
EG
OR
IUS S
AK
A L
AK
SA
DE
WA
1
16
13
GE
RA
DU
S D
EFA
ND
A S
ET
OA
JI
10
1
12
Ge
no
ve
va
Cle
op
hil
a D
eli
a
10
5
11
FLO
RE
NT
INE
AB
IGA
IL S
AP
UT
RO
1
07
10
EU
GE
NIU
S J
EV
ON
KU
RN
IA P
RA
MU
DY
A
97
9D
OM
INIC
A J
ASH
MIN
E A
MB
AR
DI
99
8D
EST
ON
CA
ESA
R A
DE
NA
TA
7
7
7D
EA
ND
RA
AN
AB
EL V
ICT
OR
IA
77
6C
HE
RY
L C
EC
ILIA
HE
ND
RA
WA
N
10
1
SIK
AP
5C
HA
TR
INE
RA
PID
DE
VO
LC
AN
O S
OM
I H
UR
EK
6
3
4B
EN
ED
ICT
US B
ISM
A A
ND
RA
KU
RN
IAW
AN
1
23
3A
TA
NA
SIA
QU
INN
A M
EY
SW
AR
A
10
8
12
8
DA
TA
AW
AL P
OS
T -
TE
ST
PE
NIL
AIA
N S
EG
I S
IKA
P K
ELA
S I
V
MA
TE
RI
PO
KO
K I
I
SIK
AP
94
11
4
11
5
92
10
7
81
66
79
11
1
MA
TE
RI
PO
KO
K I
sko
rsko
r t
ota
lN
am
a
No
2A
DIT
YA
HE
ND
RA
PR
ASE
TY
A L
EO
NA
RD
US
84
1A
de
lia
Fre
de
lla
Ma
ria
De
vi
84
sko
rsko
r t
ota
l
12
1
14
2
11
2
11
1
94
10
1
10
0
12
4
91
10
4
11
2
11
7
10
2
11
3
10
8
11
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(17)
12
34
56
78
91
01
23
45
67
89
10
55
55
45
55
45
48
34
55
55
45
44
44
55
45
55
55
55
49
35
44
33
33
33
34
34
53
54
33
44
38
54
44
55
55
55
47
55
55
55
55
55
50
22
23
22
22
22
21
34
25
34
55
33
37
52
25
55
34
33
37
53
33
33
33
33
32
23
53
23
24
22
28
45
54
44
44
55
44
54
54
55
55
55
48
53
33
35
33
35
36
53
44
25
55
55
43
55
45
45
55
55
48
45
44
54
55
55
46
44
33
33
33
55
36
33
15
52
22
22
27
54
44
43
44
44
40
33
23
25
35
33
32
55
55
55
55
55
50
44
44
34
44
44
39
34
44
44
44
34
38
23
15
55
25
22
32
53
54
55
44
55
45
44
33
44
44
44
38
54
35
55
55
55
47
54
35
55
55
55
47
52
25
52
55
45
40
22
33
23
33
33
27
53
45
55
55
55
47
54
15
45
54
55
43
22
22
23
22
23
22
32
33
23
32
33
27
55
35
55
55
35
46
55
55
55
55
55
50
24
34
42
44
35
35
24
55
45
54
55
44
43
33
34
33
24
32
32
33
23
32
33
27
31
55
55
55
53
42
23
15
35
53
55
37
43
33
34
33
34
33
35
33
53
35
33
36
55
35
55
55
35
46
43
32
32
33
33
29
55
55
35
55
55
48
43
33
23
43
44
33
22
22
52
22
45
28
25
15
54
55
55
42
53
33
44
33
53
36
24
53
43
34
33
34
44
43
54
33
45
39
33
32
32
33
33
28
33
55
35
55
34
41
43
33
33
52
55
36
55
55
55
55
23
45
23
34
42
32
33
29
21
32
31
22
23
21
34
14
34
54
55
38
22
22
23
22
23
22
44
32
34
52
55
37
22
22
42
22
15
24
13
32
32
33
33
26
34
33
33
33
15
31
55
53
43
55
55
45
25
55
45
55
43
43
24
54
44
43
14
35
15
22
52
22
54
30
32
13
23
33
55
30
43
33
34
33
34
33
35
35
55
54
55
45
32
33
33
33
22
27
13
43
33
35
33
31
22
22
12
22
23
20
25
55
55
52
55
44
33
13
32
33
43
28
24
53
43
54
15
36
41
33
13
33
55
31
32
13
23
33
33
26
22
22
52
22
53
27
35
35
35
55
55
44
54
54
43
54
53
42
14
52
44
24
33
32
53
53
35
33
55
40
32
33
23
32
33
27
33
33
32
33
35
31
54
55
45
54
55
47
R T
AB
EL
0,4
40
90
,44
09
0,4
40
90
,44
09
0,4
40
90
,44
09
0,4
40
90
,44
09
0,4
40
90
,44
09
0,4
40
90
,44
09
0,4
40
90
,44
09
0,4
40
90
,44
09
0,4
40
90
,44
09
0,4
40
90
,44
09
R H
ITU
NG
0,4
58
50
,55
99
0,5
88
00
,58
20
0,5
07
30
,62
57
0,5
68
40
,58
20
0,5
03
50
,51
77
0,5
28
00
,62
96
0,5
06
20
,47
39
0,7
17
60
,78
00
0,4
75
70
,81
50
0,4
93
30
,49
33
VA
LID
/IN
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
VA
LID
13
Sko
last
ika
Ch
ari
sma
Em
bu
n P
erti
wi
11
Mel
od
y Sh
erle
y R
om
a P
uji
Hu
tag
ao
l
9K
eish
a F
ran
sisk
a
13
5
2B
etsy
eba
Au
lia S
ind
y1
19
SIKA
P
1A
nd
rea
s Le
on
el J
ava
s N
ara
rya
13
0
6G
avr
iel
Ph
aen
dra
Pu
tra
Ard
ha
ni
10
9
12
8
4C
ha
riss
a P
utr
i Rid
an
an
g1
26
5E
lisa
bet
h E
feli
n S
eptr
ian
a
3C
ass
iop
eia
Sin
dh
u S
um
an
tri
10
Ma
ha
dik
a P
utr
a A
gu
ska
Pra
tam
a1
25
11
3
8Jo
sett
e D
wi S
an
toso
12
1
7G
iaci
nta
Del
ima
sko
r to
tal
15
Rem
on
du
s A
rdia
no
to1
13
SIKA
PN
am
a
No
80
14
Stel
lavi
ta C
hry
ssa
na
Pu
tri G
are
sta
86
67
12
Nin
dya
Okt
avi
an
i1
04
11
21
09
93
10
1
12
5
86
13
7
98
11
7
DA
TA A
WA
L P
OST
-TE
ST P
ENIL
AIA
N S
EGI
SIK
AP
KEL
AS
V
11
0
12
0
10
6
10
6
MA
TE
RI
PO
KO
K I
MA
TE
RI
PO
KO
K I
I
sko
rsk
or
tota
lsk
or
97
12
1
10
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(18)
Lampiran 3: Keseluruhan RPP Kelas IV dan V Materi Pokok I dan II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP I)
A. Identitas Pembelajaran
Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik
Kelas : IV (Empat)
Materi Pokok : Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama
Alokasi Waktu : 2 x 45‟ (1 x Pertemuan)
Tanggal Pelaksanaan : 13 Juli 2020
B. Pemikiran Dasar
Bangsa Israel merupakan bangsa yang memiliki kemampuan religius
sehingga mampu melihat pengalaman serta sejarah bangsanya sebagai
pengalaman dalam bimbingan Allah, mulai dari kisah penciptaan, dari keluarga
yang hidup berpindah-pindah, pegalaman menetap di tanah mesir, pengalaman
diperbudak oleh Bangsa Mesir, perjalanan keluar dari tanah mesir, sehingga
terbentuk sebagai suatu bangsa. Kemampuan religius ini mengantarkan bangsa
Israel pada kemampuan untuk mengucap Syukur. Pengalaman pembebasan
dari perbudakan mesir yang disebut perayaan Paskah, menjadi titik tolak
ungkapan syukur bangsa Israel. Mereka bersyukur, atas pertolongan dan karya
Allah. Mereka mengalami pembebasan dan tinggal menetap disuatu wilayah,
menjadi suatu bangsa.
Ungkapan syukur bangsa Israel tentu tidak terlepas dari Musa, yang telah
memimpin mereka keluar dari Mesir. Ungkapan Syukur atau madah Musa
ditunjukan untuk mengakui kemuliaan Tuhan pencipta yang sempurna, setia,
adil, dan benar. Tuhan yang mengasihi bangsa Israel memiliki rencana indah
bagi bangsa pilihan-Nya. Demikian pula ungkapan syukur Daud yang
mewarnai seluruh Mazmur ciptaannya. Di dalam nyanyiannya, Daud mengakui
kesetiaan dan penyertaan Allah, bimbingan, perlindungan, belas kasih serta
pengampunan Tuhan sangat ia rasakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(19)
Sebagai ciptaan Tuhan yang paling mulia, manusia dianugerahi akal
budi.Dengan kemampuan akal budinya, manusia mampu mendalami
pengalamannya. Pengalaman pribadi akan memengaruhi cara bertindak
seseorang. Demikian pula pengalaman sebagai kelompok atau sebagai suatu
bangsa, akan memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap tindakan,
kebijakan, atau aturan yang diberlakukan pada kelompok atau bangsa tersebut.
Lewat proses pembelajaran yang diawali dengan mengunakan metode
permainan “Pelukis Buta”, para siswa diharapkan dapat termotivasi untuk lebih
semangat belajar dan bisa menemukan makna dari permainan. Kemudian
menghubungkannya dengan teks kitab Suci yang diulas. Sehingga tujuan dan
indikator dari materi “Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama” dapat
tersampaikan dengan baik. Dengan menemukan makna yang ada dalam kisah
“Tentang Perayaan Paskah” dan didukung oleh metode permainan, siswa
diharapkan terdorong untuk mengandalkan Yesus melalui doa di dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
1.7 Percaya akan aneka doa dalam
Gereja sebagai ungkapan iman kepada
Allah
1.7.1 Menyatakan kepercayaan akan
Allah yang hadir dalam peristiwa-
peristiwa penting dalam hidupnya.
2.7 Santun dalam mengucapkan aneka
doa dalam Gereja sebagai ungkapan
iman kepada Allah.
2.7.1 Menunjukan sikap santun saat
mendoakan saudara atau teman
yang berulang tahun.
3.7 Memahami aneka doa dalam
Gereja sebagai ungkapan iman kepada
Allah.
3.7.1 Menceritakan upacara syukur
dalam agama Yahudi menurut kitab
suci.
3.7.2 Menghafal doa-doa syukur
dalam gereja sebagai ungkapan
iman kepada Allah.
3.7.3 Menceritakan pengalaman
iman saat berdoa secara pribadi
(digereja, dikamar, atau ditempat
ziarah).
4.7 Melakukan aktifitas (misalnya
berdoa, bernyanyi, membuat puisi,
bermain peran, menceritakan kembali,
dan sebagainya) yang mencerminkan
penghayatan terhadap doa.
4.7.1 Membuat doa yang
mengungkapkan rasa syukur kepada
Tuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(20)
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu Menyatakan kepercayaan akan Allah yang hadir
dalam peristiwa-peristiwa penting dalam hidupnya.
2. Peserta didik mampuMenunjukkan sikap santun saat mendoakan saudara
atau teman yang berulang tahun.
3. Peserta didik mampu Menceritakan upacara syukur dalam agama Yahudi
menurut kitab suci.
4. Peserta didik mampu Menghafal doa-doa syukur dalam gereja sebagai
ungkapan iman kepada Allah
5. Peserta didik mampu menceritakan pengalaman iman saat berdoa secara
pribadi (di Gereja, di kamar, atau di tempat Ziarah).
6. Peserta didik mampu Membuat doa yang mengungkapkan rasa syukur
kepada Tuhan.
E. Sumber Belajar
1. Pengalaman iman siswa dan guru saat berdoa secara pribadi.
2. Kitab Suci (Kel. 12 : 1-12).
3. Komkat KWI. Belajar mengenal Yesus. Buku Guru Pendidikan agama
Katolik dan budi Pekerti untuk sekolah dasar Kelas IV.
F. Sarana
1. Teks Lembar Kerja Siswa.
2. Teks Artikel tentang Pranata Upacara Selamatan Masyarakat Jawa.
3. Teks Kitab Suci (Kel. 12 :1-12).
G. Kegiatan Pembelajaran
No
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan
Guru memberikan salam pembuka.
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk memimpin doa pembuka oleh salah satu peserta
didik.
Apresepsi
15‟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(21)
- Guru menanyakan pembelajaran PAK pertemuan lalu,
“Anak-anak, apa yang kalian pelajari dalam PAK
pada pertemuan yang lalu?
Motivasi
- Guru memberikan pengantar singkat tentang tujuan
pembelajaran dan gambaran singkat materi dan poses
yang akan dilalui.
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Memandang.
- Peserta didik diminta untuk mengamati metode
permainan tentang “Pelukis buta ”.
- Peserta didik diminta untuk menentukan sebanyak
mungkin unsur-unsur nyata dalam permainan itu yaitu:
pemain, strategi, alur permainan.
b) Menyelidiki.
- Peserta didik diminta untuk memperhatikan susunan
(struktur) suatu permainan. Dalam langkah ini siswa
diajak untuk menyelidiki metode permainan dengan
memperhatikan misalnya: Judul, makna dll.
c) Menasirkan
- Peserta didik diminta untuk mencari amanatnya yang
ada dalam permainan. Mencari maknanya bisa
menghubungkan dengan kitab suci Kel. 12 : 1-12.
Elaborasi
d) Merenungkan.
- Peserta didik diminta untuk berdiskusi dengan teman
sebangku untuk merenungkan dan menentukan makna
bagi kelompoknya.
- Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan.
(1) Bagaimana pendapatmu tentang ungkapan Syukur?
45‟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(22)
- Sebutkan contoh-contoh kasus/pengalamanmu yang
menunjukkan masih banyaknya praktek ungkapan
Syukur dalam kehidupan sehari-hari?
- Peserta didik menggambar simbol/lambang untuk
mewakili makna yang dipetik dari pemaknaanya
melalui metode Permainan.
- Peserta didik diminta untuk membandingkn hasil
permenungan makna metode permainan“Pelukis buta
”dengan artikel “Pranata Upacara Selamatan
Masyarakat Jawa”.
Konfirmasi
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya
mengenai “hasil membandingkan” tersebut.
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk
mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
tanggapan, peneguhan serta catatan penting.
(1) Bangsa Israel merupakan bangsa yang memiliki
kemampuan religius sehingga mampu melihat
pengalaman serta sejarah bangsanya sebagai
pengalaman dalam bimbingan Allah.
(2) Allah menyertai bangsa Israel sejak kisah penciptaan,
dari keluarga yang hidup berpindah-pindah,
pengalaman menetap di tanah mesir, pengalaman
diperbudak oleh bangsa mesir, perjalanan keluar dari
tanah mesir, hingga terbentuk sebagai suatu bangsa.
(3) Pengalaman pembebasan dari perbudakan mesir yang
disebut perayaan paskah, menjadi titik tolak ungkapan
syukur bangsa Israel. Mereka bersyukur, atas
pertolongan dan karya Allah, mereka mengalami
pembebasan dan tinggal menetap di suatu wilayah,
menjadi suatu bangsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(23)
(4) Ungkapan syukur bangsa Israel tentu tidak terlepas
dari musa, yang telah memimpin mereka keluar dari
mesir. Ungkapan syukur atau madah musa ditunjukan
untuk mengakui kemulian Tuhan pencipta yang
sempurna, setia, adil, dan benar.
(5) Sebagai ciptaan Tuhan yang paling mulia, manusia
dianugerahi akal budi. Dengan kemampuan akal
budinya, manusia mampu mendalami pengalamannya.
(6) Yang perlu diingat bahwa Bangsa Israel adalah bangsa
yang memiliki kemampuan religius, sehingga mampu
melihat pengalaman pembebasan bangsanya sebagai
karya Allah.
3 Penutup
- Guru memberikan tugas kepada peserta didik.
- Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi.
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di
pertemuan selanjutnya.
- Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk
memimpin doa.
30‟
H. Refleksi
Guru meminta peserta didik menulis refleksi dari keseluruhan kegiatan, dengan
panduan pertanyaan berikut,
1. Apakah materi yang baru saja kita kerjakan bermanfaat bagimu? Jelaskan!
2. Apa yang perlu menjadi motivasi orang Katolik untuk selalu bersyukur dalam
kehidupan sehari-hari?
I. Aksi
Peserta didik merencanakan upaya-upaya untuk mewujudkan ungkapan syukur
dalam hidup sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(24)
J. Penilaian Hasil Belajar
Indikator
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen
Menceritakan upacara
syukur dalam agama
Yahudi menurut kitab
suci.
Tes
tertulis
Uraian
1. Bagaimana bunyi
firman Allah kepada
Musa dan Harun
tentang kewajiban
melaksanakan upacara
syukur?
2. Bagaimana ciri-ciri
domba yang harus
dipersembahkan dalam
upacara syukur tersebut
3. Apa tujuan diadakan
upacara syukur tersebut
bagi bangsa Israel?
Menghafal doa-doa
syukur dalam gereja
sebagai ungkapan iman
kepada Allah.
Tes
tertulis
Uraian Tuliskan secara lengkap
doa Aku Percaya dan
doa syukur?
K. Penskoran menjadi Nilai
No Soal Alternatif Jawaban Nilai
1 Bagaimana bunyi
firman Allah kepada
Musa dan Harun
tentang kewajiban
melaksanakan
upacara syukur?
Firman Tuhan kepadaMusa dan Harun
di tanah Mesir adalah bahwa bulan ini
akan menjadi permulaan segala bulan
bagimu; itu akan menjadi bulan pertama
bagimu tiap-tiap tahun. Pada saat itu
semua bangsa Israel harus memiliki
anak domba harus jantan, tidak bercela,
berumur setahun; boleh mengambil
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(25)
domba atau kambing. Domba itu harus
dikurung sampai hari ke-14 dan pada
waktu senja domba itu harus disembelih
dan darahnya dibubuhkan pada kedua
tiang pintu dan pada ambang atas
rumah-rumah orang Israel yang
memakan dagingnya. Bagi umat Israel
yang melaksanakan perintah Musa dan
Harun sesuai dengan firman Allah itu
akan memperoleh keselamatan. Semua
anak sulung pada waktu itu akan mati
jika mereka tidak menurut pada firman
Tuhan. Dengan demikian, upacara yang
dilakukan oleh bangsa Israel di Mesir
waktu itu dilaksanakan atas perintah
Tuhan, dan bagi mereka yang
melaksanakannya akan memperoleh
keselamatan.
2 Bagaimana ciri-ciri
domba yang harus
dipersembahkan
dalam upacara
syukur tersebut?
Domba itu harus dikurung sampai hari
ke-14 dan pada waktu senja domba itu
harus disembelih dan darahnya
dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan
pada ambang atas rumah-rumah orang
Israel yang memakan dagingnya.
5
3 Apa tujuan diadakan
upacara syukur
tersebut bagi bangsa
Israel?
Untuk mengakui kemulian Tuhan
pencipta yang sempurna, setia,adil,dan
benar.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(26)
4 Tuliskan secara
Lengkap doa Aku
Percaya!
Aku percaya akan Allah, Bapa yang
mahakuasa, pencipta langit dan bumi;
dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang
tunggal Tuhan kita, yang dikandung
dari Roh Kudus, dilahirkan oleh
Perawan Maria, yang menderita
sengsara dalam pemerintahan Pontius
Pilatus disalibkan, wafat, dan
dimakamkan; yang turun ketempat
penantian pada hari ketiga bangkit dari
antara orang mati; yang naik ke surga,
duduk di sebelah kanan Bapa yang
mahakuasa; dari situ Ia akan datang
mengadili orang yang hidup dan yang
mati. Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja Katolik yang Kudus,
persekutuan para kudus, pengampunan
Dosa, kebangkitan badan, kehidupan
kekal. Amin.
5
Jumlah Skor 20
Pengolahan menjadi nilai 20/20X 100
Yogyakarta, 13 Juli 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(27)
Lampiran
a) Permainan“Pelukis buta”
Makna: Mau mengajak kita untuk mensyukuri lewat karya Tuhan yang Nyata,
dengan segala keterbatasan ia selalu membutuhkan uluran tangan Tuhan
melalui bantuan orang lain untuk menuntun di dalam rasa bingung, tidak tau
arah karna tidak bisa melihat.
Langkah-langkahnya:
1. Peserta dibagi berpasang-pasangan. Satu anak matanya ditutup dengan
kain.
2. Kepada setiap pasang dibagikan sebuah gmbar (binatang-pemandangan-
mobil-tokoh film kartun-toko KS-dan sebagainya).
3. Anak yang matanya ditutup memengang pensil/spidol. Pasangannya
menuntun anak yang matanya ditutup untuk meniru gambar yang
disodorkan tanpa boleh memegangi tangan. Jadi, ia harus menjelaskan
gambarnya seperti apa dan harus mengambar dari mana supaya bisa
menghasilkan gambar yang mirip degan contohnya.
4. Setelah selesai, setiap pasangan bertukar peran dan mulai seperti diatas
(Contoh gambar boleh sama atau juga diganti dengan gambar yang lain).
b) Teks Kitab Suci
Tentang Perayaan Paskah
Kel.12 : 1-12
12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir:
12:2 "Bulan inilah akan menjadi permulaansegala bulan bagimu; itu akan
menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun.
12:3 Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini
diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga,
seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.
12:4 Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil
seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat
ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak
domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(28)
12:5 Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu
boleh ambil domba atau kambing.
12:6 Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini;
lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada
waktu senja.
12:7 Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikitdan dibubuhkan pada
kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang
memakannya.
12:8 Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang
dipanggangmereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur
pahit
12:9 Janganlah kamu memakannya mentah atau direbus dalam air; hanya
dipanggang di api, lengkap dengan kepalanya dan betisnya dan isi perutnya.
12:10 Janganlah kamu tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi; apa
yang tinggal sampai pagi kamu bakarlah habis dengan api.
12:11 Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada
kakimudan tongkat di tanganmu; buru-burulah
kamu memakannya; itulah
Paskah bagiTUHAN.
12:12 Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua
anak sulung,dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh,dan
kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.
c) Lampiran artikel “Pranata Upacara Selamatan Masyarakat Jawa”
Seseorang yang merasa mendapatkan anugerah atau karunia dari Tuhan,
tentu akan bersyukur. Salah satu kebiasaan masyarakat jawa pada umumnya
adalah upacara adat jawa menyenggarakan selamatan, yaitu suatu acara
pengiriman doa bagi mereka yang melakukan selamatan. Dengan kata lain,
selamatan adalah sebah tradisi ritual yang dilakukan oleh masyarakat jawa
dengan tujuan untuk memperolrh keselamatan bagi orang yang bersangkutan
Cllifford Geertz (1969: 126) antara lain menulis tentang selamatan sebagai
upacara kecil didalam system seligius jawa. Acara ini biasanya dihadiri oeh
para tetua desa tentangga dekat, sanak saudara, dan keluarga inti. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(29)
selamatan selesai tetamu akan dibawakan aneka penganaan basah (nasi lauk
pauk dan tambahan snack) atau makanan kering (mie instan kecap minyak
goring saus tomat saus sambal) yang dinamakan besekan atau berkat.
Upacara selamatan merupakan salah satu tradisi yangb dianggap dapat
menjauhkan diri dari malah petaka. Selamatan adalah konsep universal, di
mana di setiap tempat pasti ada dengan nama yang berbeda. Hal ini karena
kesadaran akan diri yang lemah dihadapan kekuatan-kekuatan di luar diri
manusia. Secara tradisional acara selamatan dimulai dengan doa bersama,
dengan duduk bersila di atas tikar, melingkar nasi tumpeng dengan lauk-pauk
dan sesaji (kalo ada). Sesaji untuk mengiringi upacara selamatan tersebut,
maksud dan tujuannya adalah seperti doa. Intinya adalah bersyukur kepada
gusti, Tuhan dan semoga dengan berkah-Nya, segala tugas akan dilaksanakan
dengan selamat, baik, benar, dan membawah kesejahtraan dan kemajuan yang
baik. Nasi tumpeng komplet sebenarnya mempunyai makna sebagai doa dan
sesaji.
Praktik upacara selamatan sebagaimana diungkapkan oleh Hildred Geertz
pada umumnya dianut oleh kaum Islam Abangan, sedangkan bagi kaum Islam
Putih (santri) praktik selamatan tersebut tidak sepenuhnya dapat diterima,
kecuali dengan membuang unsur-unsur syirik yang menyolok seperti sebutan
dewa-dewa dan roh-roh. Karena itu bagi kaum santri, selamatan adalah
upacara Doa bersama dengan seseorang pemimpin atau modin yang kemudian
dteruskan dengan makan-makan bersama sekadarnya dengan tujuan untuk
mendapatkan keselamatan dan perlindungan dari Allah Yang Mahakuasa.
Pada upacara selamatan, yang menjadi pesertanya bukan sekedar orang-
orang yang masih hidup, tetapi turut juga diundang orang-orang yang sudah
mati yang disebut dengan roh-roh leluhur (baca defenisi selamatan menurut
Clifford Greertz).Yang dimaksud dengan roh-roh leluhur adalah nenek
moyang mereka atau para pendahulu mereka yang sudah mati dan pernah
berjasa pada mereka.Mereka itu misalnya orang-orang yang telah berjasa
dalam mendirikan suatu desa atau cikal bakal desa, yang biasanya kemudian
disebut sebagai danyang desa. Selain itu juga orang-orang yang pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(30)
mendirikan suatu kerajaan dan berjasa dalam kemakmurannya. Juga wali
sanga yang dianggap berjasa dalam menyebarkanislam ditanah jawa,bahkan
nabi Muhammad sebagai penyebaar islam diseluruh dunia. Disamping itu,
roh-roh leluhur yang menjadi penghuni alam sekitar, misalnya roh penghuni
rumah, roh penghuni jembatan, roh penghuni perempatan, roh penghuni
sumur, roh penghuni kuburan, dan roh-roh yang baik maupun yang jahat,
semuanya diundang guna diminta pertolongan agar berkenan merestui dan
tidak menganggu.
d) Lampiran: Kuesioner Penelitian Pre-test dan Post-test
Nama
Nomor Absen
Kelas
A. Soal Uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas!
1. Bagaimana bunyi firman Allah kepada Musa dan Harun tentang kewajiban
melaksanakan upacara syukur?
.............................................................................................................................
2. Bagaimana ciri-ciri domba yang harus dipersembahkan dalam upacara syukur
tersebut?
..............................................................................................................................
3. Apa tujuan diadakan upacara syukur tersebut bagi bangsa Israel?
..............................................................................................................................
4. Tuliskan secara lengkap doa Aku Percaya!
..............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(31)
B. Soal Skala Sikap
Silahkan mengisi angket di bawah ini, dengan cara memberi tanda
tanda conteng ( √ ) pada kolom yang tersedia, sesuai dengan pilihan anda!
Contoh:
Saya selalu mencintai orang tua.
Selalu !__!_√_!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !_√_!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!_√_!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
1. Saya dapat mendoakan semua teman saya dengan latar belakang yang berbeda.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
2. Saya dengan senang hati memimpin doa pada saat ada saudara atau teman yang
berulang tahun.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
3. Saya dapat mengucapkan syukur dengan bergaul tanpa pilih-pilih.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
4. Saya mendoakan ketika teman saya sedang mengalami kesulitan.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
5. Saya tetap mendoakan ketika teman yang saya beri pertolongan tidak
mengucapkan terimakasih.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(32)
6. Saya mau mendoakan teman yang dikucilkan oleh teman lain.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
7. Saya dengan senang hati bersyukur tidak hanya berteman dengan teman
tertentu saja dapat berbaur dengan yang lainnya.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
8. Saya dapat bersyukur bisa menerima peranan orang lain.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
9. Saya dapat bersyukur bisa mengenal teman-teman saya terkusus kelas ini.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
10. Saya dengan senang hati bersyukur dapat terbuka kepada teman yang berbeda
agama, ras, dan kultur budaya.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
C. Instrumen penilaian proses pembelajaran
Kompetensi Dasar : 1.7 Percaya akan aneka doa dalam Gereja sebagai
ungkapan iman kepada Allah.
2.7 Santun dalam mengucapkan aneka doa dalam
Gereja sebagai ungkapan iman kepada Allah.
3.7 Memahami aneka doa dalam Gereja sebagai
ungkapan iman kepada Allah.
4.7 Melakukan aktifitas (misalnya berdoa, bernyanyi,
membuat puisi, bermain peran, menceritakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(33)
kembali, dan sebagainya) yang mencerminkan
penghayatan terhadap doa.
Materi Pokok : Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian
Lama
Nama : ..............................................................................................
Nomor Absen : ..............................................................................................
Kelas : ..............................................................................................
PETUNJUK:
Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda
rasakan dan anda amati.
NO ASPEK YANG DIAMATI/ DIRASAKAN SKOR
MEMBUKA PELAJARAN
1. Salam pembukanya menarik dan jelas. 1 2 3 4 5
2. Doa pembuka memulai pembelajarannya sudah tepat dan
berjalan dengan hikmat. 1 2 3 4 5
3. Pembelajaran PAK pertemuan lalu ditanyakan oleh guru. 1 2 3 4 5
4. Apresepsi yang diberikan oleh guru jelas. 1 2 3 4 5
5. Motivasi tentang tujuan pembelajaran, gambaran singkat
materi dan proses yang akan dilalui jelas dan lancar. 1 2 3 4 5
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
KEGIATAN EKSPLORASI
6. Metode permainan "Pelukis Buta" bisa diamati dengan baik
dan jelas. 1 2 3 4 5
7. Unsur-unsur nyata yang ada dalam permainan dapat
ditemukan dengan lancar dan mudah. 1 2 3 4 5
8. Langkah-langkah dalam metode permainan dapat
diperhatikan dengan baik. 1 2 3 4 5
9.
Amanat/makna yang ada dalam permainan dapat ditemukan
dengan baik dan ketika dihubungkan dengan perikop yang
ada dalam kitab suci menjadi semakin jelas.
1 2 3 4 5
10. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5
11. Dalam tahap ini, guru menyajikannya dengan jelas, runtut
dan lancar. 1 2 3 4 5
KEGIATAN ELABORASI
12. Diskusi dengan teman sebangku untuk merenungkan dan
menentukan makna bagi kelompok berjalan dengan lancar. 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(34)
13. Pertanyaan yang telah disediakan oleh guru dapat dimengerti
dengan jelas, sehingga saya bisa menjawab. 1 2 3 4 5
14. Simbol yang mewakili makna dari permainan”Pelukis Buta"
dapat ditemukan dengan mudah dan sudah tepat. 1 2 3 4 5
15.
Artikel tentang "Pranata Upacara Selamatan Masyarakat
Jawa", susunan isi maupun bahasanya mudah untuk
dipahami.
1 2 3 4 5
16. Hasil permenungan makna permainan"Pelukis Buta" dengan
artikel "Pranata Upacara Selamatan Masyarakat Jawa" dapat
ditemukan dengan baik.
1 2 3 4 5
17. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5
18. Dalam tahap ini, guru menyajikannya dengan jelas, runtut
dan lancar. 1 2 3 4 5
KEGIATAN KONFIRMASI
19.
Hasil membandingkan makna permainan"Pelukis Buta"
dengan artikel ""Pranata Upacara Selamatan Masyarakat
Jawa" menjadi semakin jelas karena guru memberikan
kesempatan untuk bertanya.
1 2 3 4 5
20. Guru memberikan penjelasan, peneguhan dan catatan
penting dengan jelas dan lancar. 1 2 3 4 5
21. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5
22. Dalam tahap ini guru menyajikannya dengan jelas, runtut
dan lancar. 1 2 3 4 5
PENGGUNAAN MEDIA DAN SARANA PRASARANA
23. Metode permainannya jelas dan mudah untuk dimengerti. 1 2 3 4 5
24. Melibatkan saya untuk aktif dalam penggunaan metode dan
sarana prasarana. 1 2 3 4 5
25. Metodenya efektif dan efisien digunakan dalam Pendidikan
Agama Katolik. 1 2 3 4 5
26.
Metode permainan membantu saya untuk menemukan
maknanya karena sesuai dengan kompetensi dasar, indikator
maupun materinya.
1 2 3 4 5
27. Metode permainan yang disajikan maupun dibagikan jelas,
mudah dipahami dan menarik. 1 2 3 4 5
28. Dalam menyajikan materi menggunakan Papan Tulis
berjalan dengan lancer dan dapat dipahami 1 2 3 4 5
29. Ukuran metode permainan yang dibagikan oleh guru sudah
tepat. 1 2 3 4 5
KETERLIBATAN DALAM PEMBELAJARAN
30. Keaktifan saya dalam pembelajaran ditanggapi guru dengan
baik. 1 2 3 4 5
31. Partisipasi saya direspon dengan positif oleh guru. 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(35)
32. Interaksi dalam pembelajaran difasilitasi oleh guru dengan
baik. 1 2 3 4 5
33. Respon saya diterima dengan terbuka oleh guru. 1 2 3 4 5
PENGGUNAAN BAHASA
34. Bahasa yang disampaikan oleh guru jelas dan lancar. 1 2 3 4 5
35. Bahasa tulis yang digunakan oleh guru baik dan benar. 1 2 3 4 5
36. Pesan dan gaya yang disampaikan oleh guru mudah untuk
ditangkap dan dipahami. 1 2 3 4 5
PENUTUP
37. Refleksinya berjalan baik, mudah dan lancar. 1 2 3 4 5
38. Aksinya mudah untuk ditemukan dan dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari. 1 2 3 4 5
39. Doa penutupnya berjalan dengan lancar dan hikmat. 1 2 3 4 5
Akomodasi :........................................................................................................
Terimakasih dan Tuhan Memberkati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(36)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP II)
A. Identitas Pembelajaran
Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik
Kelas : IV (Empat)
Materi Pokok : Doa Syukur Gereja
Alokasi Waktu : 2 x 45‟ (1 x Pertemuan)
Tanggal Pelaksanaan : 20 Juli 2020
B. Pemikiran Dasar
Gereja senantiasa bersyukur kepada Allah. Dari terbit matahari sampai
terbenamnya, Gereja mempersembahkan kurban syukur kepada Allah. Gereja
bersyukur atas karya keselamatan Allah. Karya keselamatan Allah itu
terlaksana secara sempurna dalam diri Yesus, Selama hidup-Nya, Yesus selalu
mewartakan kebaikan Allah. Melalui Yesus, Allah memberkati anak-anak,
mengampuni orang berdosa, membangkitkan orang mati, menyembuhkan
orang sakit, memberi makan bannyak orang, dan sebagainnya.
Namun, karya Yesus itu ditolak oleh para ahli Taurat dan pemimpin
bangsa Yahudi. Mereka pun bersekongkol untuk membunuh Yesus. Sebelum
sengsara-Nya Yesus mengadakan perjamuan malam. Perjamuan itu secara jelas
dinyatakan yesus sebagai lambang penyerahan diri-Nya untuk penebusan dosa.
„‟Ketika akan diserahkan untuk menanggung sengsara dengan rela, Yesus
mengambil roti, mengucapkan syukur kepada-Mu, lalu memecah-memecahkan
roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata,
TERIMALAH DAN MAKANLAH : INILAH TUBUHKU YANG DISERAHKAN
BAGIMU. Demikian pula, sesudah perjamuan, Yesus mengambil piala. Sekali
lagi ia mengucap syukur kepada-Mu, lalu memberikan piana itu kepada murid-
murid-Nya seraya berkata, TERIMALAH DAN MINUMLAH, INILAH PIALA
DARAHKU, DARAH PERJANJIAN BARU DAN KEKAL, YANG
TUMPAHKAN BAGIMU DAN BAGI SEMUA DEMI PENGAMPUNAN DOSA.
LAKUKAN INI UNTUK MENGENANGKAN DAKU.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(37)
Selanjutnya Yesus ditangkap,diadili, dan dihukum mati dengan disalibkan.
Yesus wafat dan dimakamkan. Ternyata Allah tidak membiarkan Yesus
mengalami kebinasaan. Pada hari ketiga Yesus dibangkitkan. Kebangkitkan
Yesus dipahami sebagai pembenaran terhadap Yesus. Yesus dibenarkan oleh
Allah.Peristiwa kebangkitan Yesus merupakan peristiwa yang sangat
menggemparkan. Kebangkitan Yesus diceritakan dimana-mana.
Setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakan diri kepada para murid dan
menguatkan mereka. Pada hari keempat puluh setelaha kebangkitan-Nya,
Yesus naik ke surga. Pada hari kelima puluh setelah kebangkitan-Nya, Yesus
mengutus Roh Kudus kepada para rasul. Dengan Roh Kudus itu para murid
diutus untuk mewartakan Yesus hingga keseuruh dunia.
Yesus berpesan bahwa Ia akan akan dating kembali. Itulah pokok iman
katolik, seperti yang kita nyanyikan dalam ekaristi: Wafat-Mu kami kenang, ya
Tuhan yang bangkit mulai datanglah umat-Mu menanti, penuh iman dan
harapan.Seluruh karya Yesus dikenangkan dan hadirkan kembali dalam
berbagai perayaan Gereja sepanjang Tahun. Sesuai dengan waktu-waktu dalam
hidup Yesus, Gereja merayakan peristiwa-peristiwa itu. Bagaimana perayaan-
perayaan karya keselamatan Yesus itu.
Ada dua perayaan besar dalam Gereja Katolik, yakni Paskah dan Natal
Guna menyambut hari raya itu, Gereja mengadakan persiapan sebelumnya dan
merayakannya dalam serangkaian harisesudahnya. Natal dipersiapkan dengan
masa Adven danb berakhir pada pesta penampakan TuhanYesus kepada Tiga
Raja. Paskah dipersiapkan dengan masa prapaskah dan berakhir pada hari pada
hari kenaikan Tuhan Yesus. Keseluruhan persiapan, hari raya Natal, dan masa
Natal disebut lingkaran Natal. Keseluruhan persiapan, hari raya Paskah dan
masa Paskah disebut lingkaran Paskah.
Dalam perjanjian ini secara khusus akan dibahas tentang dua perayaan
syukur dalam gereja, yaitu Natal dan Paskah, serta persiapan, hari raya Paskah
dan masa Paskah disebut lingkaran Paskah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(38)
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
1.7 Percaya akan aneka doa dalam
Gereja sebagai ungkapan iman kepada
Allah.
1.7.2 Menyatakan kepercayaan
kepada Allah dengan rajin
mengikuti Perayaan Ekaristi.
2.7 Santun dalam mengucapkan aneka
doa dalam Gereja sebagai ungkapan
iman kepada Allah.
2.7.2 Santun mendoakan teman
yang sedang tidak masuk sekolah
karena sakit.
3.7 Memahami aneka doa dalam Gereja
sebagai ungkapan iman kepada Allah.
3.7.4 Menjelaskan arti syukur
dalam Gereja Katolik.
3.7.5 Menyebutkan ucapan Yesus
saat mengambil Roti dan Anggur
saat perjamuan terakhir.
3.7.6 Menjelaskan alasan Gereja
melaksanakan Perayaan Ekaristi.
4.7 Melakukan aktifitas (misalnya
berdoa, bernyanyi, membuat puisi,
bermain peran, menceritakan kembali,
dan sebagainya) yang mencerminkan
penghayatan terhadap doa.
4.7.2 Membagikan alasan
menghadiri Perayaan Ekaristi
minimal setiap minggu secara
lisan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu Menyatakan kepercayaan kepada Allah dengan rajin
mengikuti Perayaan Ekaristi.
2. Peserta didik mampuSantun mendoakan teman yang sedang tidak masuk
sekolah karena sakit.
3. Peserta didik mampu Menjelaskan arti syukur dalam Gereja Katolik.
4. Peserta didik mampu Menyebutkan ucapan Yesus saat mengambil Roti
dan Anggur saat perjamuan terakhir.
5. Peserta didik mampuMenjelaskan alasan Gereja melaksanakan Perayaan
Ekaristi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(39)
6. Peserta didik mampu Membagikan alasan menghadiri Perayaan Ekaristi
minimal setiap minggu secara lisan.
E. Sumber Belajar
1. Kitab Suci (Luk. 22 : 14-23)
2. Komkat KWI. Belajar mengenal Yesus. Buku Guru Pendidikan agama
Katolik dan budi Pekerti untuk sekolah dasar Kelas IV.
F. Sarana
1. Teks Lembar Kerja Siswa.
2. Teks Artikel tentang “Ajaran Gereja tentang Ekaristi”.
3. Teks Kitab Suci (Luk. 22 : 14-23).
G. Kegiatan Pembelajaran
No
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan
- Guru memberikan salam pembuka.
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk memimpin doa pembuka oleh salah satu
peserta didik.
Apresepsi
- Guru menanyakan pembelajaran PAK pertemuan lalu,
“Anak-anak, apa yang kalian pelajari dalam PAK
pada pertemuan yang lalu?
Motivasi
- Guru memberikan pengantar singkat tentang tujuan
pembelajaran dan gambaran singkat materi dan poses
yang akan dilalui.
10‟
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Memandang.
- Peserta didik diminta untuk mengamati metode
permainan tentang “Ayo Berdoa Apa Saja”.
45‟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(40)
- Peserta didik diminta untuk menentukan sebanyak
mungkin unsur-unsur nyata dalam permainan itu yaitu:
pemain,stategi,alur permainan.
b) Menyelidiki.
- Peserta didik diminta untuk memperhatikan susunan
(struktur) suatu permainan. Dalam langkah ini siswa
diajak untuk menyelidiki metode permainan dengan
memperhatikan misalnya: judul, makna dll.
c) Menapsirkan
- Peserta didik diminta untuk mencari amanatnya yang
ada dalam metode permainan. Mencari maknanya bisa
menghubungkan dengan kitab suci Luk 22: 14-23.
Elaborasi
d) Merenungkan.
- Peserta didik diminta untuk berdiskusi dengan teman
sebangku untuk merenungkan dan menentukan makna
bagi kelompoknya.
- Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan.
(1)Bagaimana pendapatmu tentang doa syukur gereja?
- Sebutkan contoh-contoh kasus/ pengalamanmu yang
menunjukkan masih banyaknya praktek doa syukur
gereja?
- Peserta didik menggambar simbol/lambang untuk
mewakili makna yang dipetik dari pemaknaanya
melalui metode permainan.
- Peserta didik diminta untuk membandingkn hasil
permenungan makna metode permainan “Ayo Berdoa
Apa Saja”dengan Artikel tentang“Ajaran Gereja tentang
Ekaristi”
Konfirmasi
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(41)
mengenai “hasil membandingkan” tersebut.
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk
mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
tanggapan, peneguhan serta catatan penting.
(1) Gereja senantiasa bersyukur kepada Allah. Dari terbit
matahari sampai terbenamnya, gereja
mempersembahkan kurban syukur kepada Allah.
(2) Gereja bersyukur atas karya keselamatan Allah. Karya
keselamatan Allah itu terlaksana secara sempurna
dalam diri Yesus.
(3) Sebelum sengsara-Nya, Yesus mengadakan perjamuan
malam. Perjamuan itu secara jelas dinyatakan Yesus
sebagai lambang penyerahan diri-Nya untuk
penebusan dosa. “ ketika akan diserahkan untuk
menanggung sengsara dengan rela, Yesus mengambil
roti, mengucap syukur kepada murid-Nya seraya
berkata, TERIMALAH DAN MAKANLAH. INILAH
TUBUHKU YANG DISERAHKAN BAGIMU.
(4) Demikian pula, sesudah perjamuan, Yesus mengambil
piala. Sekali lagi ia mengucap syukur kepada-Mu, lalu
memberikan piala itu kepada murud-murid-Nya seraya
berkata, TERIMALAH DAN MINUMLAH. INILAH
PIALA DARAHKU, DARAH PERJANJIAN BARU
DAN KEKAL, YANG DITUMPAHKAN BAGIMU
DAN BAGI SEMUA ORANG DEMI
PENGAMPUNAN DOSA. LAKUKANLAH INI
UNTUK MENGENANGKAN DAKU.
(5) Pada hari ketiga Yesus dibangkitkan. Kebangkitkan
Yesus dipahami sebagai pembenaran terhadap Yesus.
Yesus dibenarkan oleh Allah. Peristiwa kebangkitan
Yesus merupakan peristiwa yang sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(42)
menggemparkan. Kebangkitan Yesus diceritakan
dimana-mana.
(6) Yesus berpesan bahwa Ia akan akan dating kembali.
Itulah pokok iman katolik, seperti yang kita nyanyikan
dalam ekaristi: Wafat-Mu kami kenang, ya Tuhan
yang bangkit mulai datanglah umat-Mu menanti,
penuh iman dan harapan.
(7) Seluruh karya Yesus dikenangkan dan hadirkan
kembali dalam berbagai perayaan Gereja sepanjang
Tahun. Sesuai dengan waktu-waktu dalam hidup
Yesus, Gereja merayakan peristiwa-peristiwa itu.
(8) Ada dua perayaan besar dalam Gereja Katolik, yakni
Paskah dan Natal Guna menyambut hari raya itu,
Gereja mengadakan persiapan sebelumnya dan
merayakannya dalam serangkaian harisesudahnya.
Natal dipersiapkan dengan masa Adven danb berakhir
pada pesta penampakan TuhanYesus kepada Tiga
Raja. Paskah dipersiapkan dengan masa prapaskah
dan berakhir pada hari pada hari kenaikan Tuhan
Yesus. Keseluruhan persiapan, hari raya Natal, dan
masa Natal disebut lingkaran Natal. Keseluruhan
persiapan, hari raya Paskah dan masa Paskah disebut
lingkaran Paskah.
(9) Yang perlu diingat bahwa gereja bersyukur atas karya
keselamatan Allah yang terlaksana secara sempurna
dalam diri Yesus Kristus.
3 Penutup
- Guru memberikan tugas kepada peserta didik.
- Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi.
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di
pertemuan selanjutnya.
35‟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(43)
- Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk
memimpin doa.
H. Refleksi
Guru meminta peserta didik menulis refleksi dari keseluruhan kegiatan,
dengan panduan pertanyaan berikut:
1. Apakah materi yang baru saja kita kerjakan bermanfaat bagimu? Jelaskan!
2. Apa yang perlu menjadi motivasi orang Katolik dalamdoa syukur gereja?
3. Aksi.
Peserta didik merencanakan upaya-upaya untuk mewujudkan doa syukur gereja
dalam hidup sehari-hari.
I. Penilaian Hasil Belajar
Indikator
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh Instrumen
Menjelaskan arti syukur
dalam Gereja Katolik.
Tes
tertulis
Uraian Jelaskan art syukur dalam
gereja katolik?
Menyebutkan ucapan Yesus
saat mengambil Roti dan
anggur saat perjamuan
terakhir.
Tes
tertulis
Uraian Sebutkan ucapan Yesus
saat perjamuan terakhir!
Menjelaskan Alasan Gereja
melaksanakan perayaan
Ekaristi.
Tes
tertulis
Uraian 1. Apaalasan Gereja
melaksanakan Ekaristi
sampai sekarang?
2. Sebutkan dua perayaan
besar dalam Gereja?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(44)
J. Penskoran menjadi Nilai
No Soal Alternatif Jawaban Nilai
1 Jelaskan arti syukur
dalam gereja katolik?
Bersyukur merupakan kepuasan atas
keputusan Tuhan dengan selalu
mengucapkan rasa syukur, berarti kita
juga menyatakan rasa puas kita atas
sumua yang sudah diputuskan Tuhan
untuk kita, tidak hanya dalam hal
menyenangkan namun juga hal yang
kurang menyenangkan di dalam hidup
sebab semua itu adalah keputusan
Tuhan dan kita wajib untuk
mensyukuri semuanya itu.
5
2 Sebutkan ucapan
Yesus saat perjamuan
terakhir!
Ketika akan diserahkan untuk
menanggung sengsara dengan rela,
Yesus mengambil roti, mengucap
syukur kepada murid-Nya seraya
berkata, TERIMALAH DAN
MAKANLAH. INILAH TUBUHKU
YANG DISERAHKAN BAGIMU.
Demikian pula, sesudah perjamuan,
Yesus mengambil piala. Sekali lagi ia
mengucap syukur kepada-Mu, lalu
memberikan piala itu kepada murud-
murid-Nya seraya berkata,
TERIMALAH DAN MINUMLAH.
INILAH PIALA DARAHKU,
DARAH PERJANJIAN BARU DAN
KEKAL, YANG DITUMPAHKAN
BAGIMU DAN BAGI SEMUA
ORANG DEMI PENGAMPUNAN
DOSA.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(45)
LAKUKANLAH INI UNTUK
MENGENANGKAN DAKU.
3 Apa alasan Gereja
melaksanakan
Ekaristisampai
sekarang?
Karna ada karya keselamatan Allah
yang terlaksana secara sempurna
dalam diri Yesus Kristus.
5
4 Sebutkan dua
perayaan besar dalam
Gereja?
Natal
Paskah
5
Jumlah Skor 20
Pengolahan menjadi nilai 20/20X 100
Yogyakarta, 20 Juli 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(46)
Lampiran
a) Permainan “Ayo Berdoa Apa Saja”
Makna: Mau mengajak peserta untuk terbiasa berdoa dengan spontan dan
bebas tanpa terpaksa serta menyadari bahwa Tuhan hadir dalam doa pribadi,
bersama, apalagi dalam perayaan Ekaristi.
Langkah-langkah:
1. Peserta diminta membuat doa permohonan dan doa syukur secara berantai
dalam satu lingkaran besar. Setiap peserta hanya boleh mengucakan satu
kata saja. Tidak boleh mengucapkan Amin sebelum semuanya
mendapatkan giliran.
2. Perlu dijelaskan sebelumnya bahwa doa itu jangan terpaksa atau takut-
takut. Kita boleh gomong, lapor, merayu, mengeluh, cerita apa saja pada
Tuhan. Tuhan baik dan mencintai kita. Tuhan tidak akan marah, asal kita
sungguh dan tidak main-main bebas bukan berarti sembarang ia!
3. Setelah itu, peserta diminta membuat doa pribadi (tentang apa saja) secara
singkat saja diselembar kertas kecil atau didalam buku catatan harian
masing-masing.
4. Doa yang dikatakan itu seperti gobrol dengan Tuhan. Sedangkan doa yang
ditulis itu seperti menulis surat pada Tuhan. Kalau kita mau sungguh-
sungguh dan bebas dalam berdoa, kita pasti akan semakin dekat dengan
Tuhan.
5. Anak-anak diminta berdoa dengan memposisikan diri sebagai binatang,
mereka diminta berandai-andai jikalau mereka berdoa sebagai binatang.
b) Teks Kitab Suci
Penetapan Perjamuan Malam
Luk. 22:14-23
22:14 Ketika tiba saatnya, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasul-
Nya.
22:15 Kata-Nya kepada mereka: "Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-
sama dengan kamu, sebelum Aku menderita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(47)
22:16 Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia
beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah.
22:17 Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata:
"Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu.
22:18 Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan
minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang."
22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya
dan
memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi
kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."
22:20 Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata:
"Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku
, yang ditumpahkan bagi kamu
22:21 Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan
Aku di meja ini.
22:22 Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah
ditetapkan,akan tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!"
22:23 Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan
berbuat demikian.
c) Lampiran Artikel “Ajaran Gereja tentang Ekaristi”
Selama kira-kira 2000 tahun, Gereja Katolik selalu mengajarkan bahwaYesus
Kristus sungguh hadir, real dan substansial, didalam Ekaristi, yaitu Tubuh, darah,
jiwa dan ke-Allahan-Nya didalam rupa roti dan anggur (KGK 1374). Pada saat
imam selesai mengucapkan doa konsekrasi_”Inilah Tubuh-Ku” dan “Inilah
Darah-Ku”, Tuhan secara ajaib mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan
Darah-Nya. Kejadian ini disebut sebagai “transubstansiasi”, yang mengakibatkan
subtansi dari roti dan anggur berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus ( lih.
KGK 1376). Jadi yang tinggal hanyalah rupa roti dan anggur, tetapi substansi roti
dan anggur sudah lenyap, digantikan dengan kehadiran Yesus.
Yesus hadir seutuhnya di dalam roti itu, bahkan sampai di partikel yang
terkecil dan di dalam setiap tetes anggur. Pemecahan roti bukan berarti
pemecahan Kristus, sebab kehadiran kristus utuh, tak berubah dan tak berkurang
di dalam setiap partikel. Dengan demikian kita dapat menerima Kristus di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(48)
rupa roti saja, atau anggur saja, atau kedua bersama-sama (lih.KGK 1390).Dalam
setiap hal ini, kita menerima Yesus yang utuh di dalam sakramen.
Karena Yesus sungguh-sungguh hadir di dalam Ekaristi, maka kita memberi
hormat di depan tabernakel, kita berlutut dan menundukkan diri sebagai tanda
penyembahan kepada Tuhan, itulah sebabnya Gereja memperlakukan Hosti
Kudus dengan hormat, dan melakukan prosesi untuk menghormati Hosti Suci
yang disebut Sakramen Mahakudus, dan mengadakan adorasi di hadapan-Nya
dengan meriah (lih. KGK 1378).
Kehadiran Kristus di dalam Ekaristi bermula pada waktu konsekrasi dan
berlangsung selama rupa roti dan anggur masih ada (KGK 1377), maksudnya
pada saat roti dan anggur itu dicerna di dalam tubuh kita dan sudah tidak lagi
berbentuk roti, maka itu sudah bukan Yesus. Jadi kira-kira Yesus bertahan dalam
diri kita [dalam rupa hosti] selama 15 menit. Sudah selayaknya kita menggunakan
waktu itu untuk berdoa menyembah-Nya, karena untuk sesaat itu kita sungguh-
sungguh menjadi tabernakel Allah yang hidup!
Kristus sendiri yang mengundang kita untuk menyambut Dia dalam Ekaristi
(KGK 1384), dank karena itu kita harus mempersiapkan diri untuk saat yang
agung dan kudus ini, dengan melakukanpemeriksaan batin. Karena Ekaristi itu
sungguh-sungguh Allah, maka kita tidak boleh menyambut-Nya dalam keadaan
berdosa berat.Untuk menyambut-Nya dengan layak kita harus berada dalam
keadaan berdamai dengan Allah.Jika kita sedang dalam keadaan berdosa berat,
kita harus menerima pengampunan melalui sakramen Tobat sebelum kita dapat
menyambut Komuni Kudus.
d) Kuesioner Penelitian Pre-test dan Post-test
Nama
Nomor Absen
Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(49)
A. Soal Uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas!
1. Jelaskan arti syukur dalam gereja katolik?
...............................................................................................................................
2. Sebutkan ucapan Yesus saat perjamuan terakhir!
...............................................................................................................................
3. Apa alasan Gereja melaksanakan Ekaristi sampai sekarang?
...............................................................................................................................
4. Sebutkan dua perayaan besar dalam Gereja?
...............................................................................................................................
B. Soal Skala Sikap
Silahkan mengisi angket di bawah ini, dengan cara memberi tanda
tanda conteng ( √ ) pada kolom yang tersedia, sesuai dengan pilihan anda!
Contoh:
Saya selalu mencintai orang tua.
Selalu !__!_√_!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !_√_!__!__!__!__! Sangat Sulit
angat Menyenangkan !__!_√_!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
1. Saya dapat mendoakan semua teman saya dengan latar belakang yang berbeda.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
2. Saya dengan senang hati memimpin doa pada saat ada saudara atau teman yang
berulang tahun.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
3. Saya dapat mengucapkan syukur dengan bergaul tanpa pilih-pilih.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(50)
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
4. Saya mendoakan ketika teman saya sedang mengalami kesulitan.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
5. Saya tetap mendoakan ketika teman yang saya beri pertolongan tidak
mengucapkan terimakasih.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
6. Saya mau mendoakan teman yang dikucilkan oleh teman lain.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
7. Saya dengan senang hati bersyukur tidak hanya berteman dengan teman
tertentu saja dapat berbaur dengan yang lainnya.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
8. Saya dapat bersyukur bisa menerima peranan orang lain.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
9. Saya dapat bersyukur bisa mengenal teman-teman saya terkusus kelas ini.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
10. Saya dengan senang hati bersyukur dapat terbuka kepada teman yang berbeda
agama, ras, dan kultur budaya.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(51)
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
C. Instrumen penilaian proses pembelajaran
Kompetensi Dasar : 1.7 Percaya akan aneka doa dalam Gereja sebagai
ungkapan iman kepada Allah.
2.7 Santun dalam mengucapkan aneka doa dalam
Gereja sebagai ungkapan iman kepada Allah.
3.7 Memahami aneka doa dalam Gereja sebagai
ungkapan iman kepada Allah.
4.7 Melakukan aktifitas (misalnya berdoa, bernyanyi,
membuat puisi, bermain peran, menceritakan
kembali, dan sebagainya) yang mencerminkan
penghayatan terhadap doa
Materi Pokok : Doa Syukur Gereja
Nama : ..............................................................................................
Nomor Absen : ..............................................................................................
Kelas : ..............................................................................................
PETUNJUK:
Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda
rasakan dan anda amati.
NO ASPEK YANG DIAMATI/ DIRASAKAN SKOR
MEMBUKA PELAJARAN
1. Salam pembukanya menarik dan jelas. 1 2 3 4 5
2. Doa pembuka memulai pembelajarannya sudah tepat dan
berjalan dengan hikmat. 1 2 3 4 5
3. Pembelajaran PAK pertemuan lalu ditanyakan oleh guru. 1 2 3 4 5
4. Apresepsi yang diberikan oleh guru jelas. 1 2 3 4 5
5. Motivasi tentang tujuan pembelajaran, gambaran singkat
materi dan proses yang akan dilalui jelas dan lancar. 1 2 3 4 5
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
KEGIATAN EKSPLORASI
6. Metode permainan “Ayo Berdoa Apa Saja”bisa diamati
dengan baik dan jelas. 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(52)
7. Unsur-unsur nyata yang ada dalam permainan dapat
ditemukan dengan lancar dan mudah. 1 2 3 4 5
8. Langkah-langkah dalam metode permainan dapat
diperhatikan dengan baik. 1 2 3 4 5
9.
Amanat/makna yang ada dalam permainan dapat ditemukan
dengan baik dan ketika dihubungkan dengan perikop yang
ada dalam kitab suci menjadi semakin jelas.
1 2 3 4 5
10. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5
11. Dalam tahap ini, guru menyajikannya dengan jelas, runtut
dan lancar. 1 2 3 4 5
KEGIATAN ELABORASI
12. Diskusi dengan teman sebangku untuk merenungkan dan
menentukan makna bagi kelompok berjalan dengan lancar. 1 2 3 4 5
13. Pertanyaan yang telah disediakan oleh guru dapat dimengerti
dengan jelas, sehingga saya bisa menjawab. 1 2 3 4 5
14. Simbol yang mewakili makna dari permainan“Ayo Berdoa
Apa Saja”dapat ditemukan dengan mudah dan sudah tepat. 1 2 3 4 5
15.
Artikel tentang "Pranata Upacara Selamatan Masyarakat
Jawa", susunan isi maupun bahasanya mudah untuk
dipahami.
1 2 3 4 5
16. Hasil permenungan makna permainan“Ayo Berdoa Apa
Saja”dengan artikel ""Pranata Upacara Selamatan
Masyarakat Jawa" dapat ditemukan dengan baik.
1 2 3 4 5
17. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5
18. Dalam tahap ini, guru menyajikannya dengan jelas, runtut
dan lancar. 1 2 3 4 5
KEGIATAN KONFIRMASI
19.
Hasil membandingkan makna permainan“Ayo Berdoa Apa
Saja” dengan artikel "Pranata Upacara Selamatan
Masyarakat Jawa" menjadi semakin jelas karena guru
memberikan kesempatan untuk bertanya.
1 2 3 4 5
20. Guru memberikan penjelasan, peneguhan dan catatan
penting dengan jelas dan lancar. 1 2 3 4 5
21. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5
22. Dalam tahap ini guru menyajikannya dengan jelas, runtut
dan lancar. 1 2 3 4 5
PENGGUNAAN MEDIA DAN SARANA PRASARANA
23. Metode permainannya jelas dan mudah untuk dimengerti. 1 2 3 4 5
24. Melibatkan saya untuk aktif dalam penggunaan metode dan
sarana prasarana. 1 2 3 4 5
25. Metodenya efektif dan efisien digunakan dalam Pendidikan 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(53)
Agama Katolik.
26.
Metode permainan membantu saya untuk menemukan
maknanya karena sesuai dengan kompetensi dasar, indikator
maupun materinya.
1 2 3 4 5
27. Metode permainan yang disajikan maupun dibagikan jelas,
mudah dipahami dan menarik. 1 2 3 4 5
28. Dalam menyajikan materi menggunakan Papan Tulis
berjalan dengan lacar dan dapat dipahami. 1 2 3 4 5
29. Ukuran metode permainan yang dibagikan oleh guru sudah
tepat. 1 2 3 4 5
KETERLIBATAN DALAM PEMBELAJARAN
30. Keaktifan saya dalam pembelajaran ditanggapi guru dengan
baik. 1 2 3 4 5
31. Partisipasi saya direspon dengan positif oleh guru. 1 2 3 4 5
32. Interaksi dalam pembelajaran difasilitasi oleh guru dengan
baik. 1 2 3 4 5
33. Respon saya diterima dengan terbuka oleh guru. 1 2 3 4 5
PENGGUNAAN BAHASA
34. Bahasa yang disampaikan oleh guru jelas dan lancar. 1 2 3 4 5
35. Bahasa tulis yang digunakan oleh guru baik dan benar. 1 2 3 4 5
36. Pesan dan gaya yang disampaikan oleh guru mudah untuk
ditangkap dan dipahami. 1 2 3 4 5
PENUTUP
37. Refleksinya berjalan baik, mudah dan lancar. 1 2 3 4 5
38. Aksinya mudah untuk ditemukan dan dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari. 1 2 3 4 5
39. Doa penutupnya berjalan dengan lancar dan hikmat. 1 2 3 4 5
Akomodasi :.................................................................................................
Terimakasih dan Tuhan Memberkati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(54)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP I)
A. Identitas Pembelajaran
Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik
Kelas : V (Lima)
Materi Pokok : Hidup Bersama Yang Dijiwai Roh Kudus
Alokasi Waktu : 2 x 45‟ (1 x Pertemuan)
Tanggal Pelaksanaan : 13 Juli 2020
B. Pemikiran Dasar
Orang yang dibaptiskan berarti menangkalkan cara hidup lama dan
menerima cara hidup baru seperti Kristus. Cara hidup lama menurut Paulus
ialah perseteruan, iri hati, amarah, dendam, mementingkan diri sendiri,
mencederai orang lain, dan sebagainya. Ada pun hidup baru menurut Roh ialah
hidup dalam kasih, sukacita, damai sejahtra, kesabaran, kemurahan, keebaikan
kesetiaan, kelemahlembutan,dan penguasaan diri.
Dalam kehidupan bersama tidak jarang kita temukan perilaku yang
didasari cara hidup lama, suka berselisihan, iri terhadap keberhasilan orang
lain, marah dan dendam serta mementingkan diri sendiri. di tengah situasi
seperti itu para murid kristus diutus untuk memberi kesaksian akan cara hidup
baru: hidup dalam Kristus dan damai, sabar, mau berkorban untuk orang lain,
dan sebagainya. Dengan memberi kesaksian cara hidup baru tersebut para
murid Kristus telah melaksanakan perintah Kristus untuk menjadi garam dan
terang dunia.
Dalam kebersamaan di kelas, tentu anak-anak pernah mengalami dan
mengenal tindakan-tindakan temannya yang berselisih, bahkan berkelahi,
berkata kotor, iri pada teman, tidak mau bekerja sama, mementingkan diri
sendiri. mungkin dirinya sendiri juga pernah melakukan hal-hal itu. Untuk itu
mereka diajak untuk melihat tindakan-tindakan itu dalam teran ajaran Yesus
tentang garam dan terang dunia yang dibantu dengan surat Paulus kepada
Jemaat di Galatia tentang hidup menurut danging dan Roh. Sehingga para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(55)
murid mengerti tindakan manakah yang menurut Roh dan tindakan manakah
yang menurut keinginan atau kesenangan diri tanpa memperhatikan orang lain.
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
1.7 Bersyukur atas buah-buah Roh
yang dapat mengembangkan kehidupan
bersama dalam masyarakat.
1.7.1 Mengungkapkan syukur atas
buah-buah karya Roh kudus yang
mengembangkan kehidupan
bersama.
2.7 Peduli untuk mewujudkan buah-
buah Roh kudus dalam kehidupan
bersama di masyarakat.
2.7.1 Menunjukkan sikap peduli
dan saling menolong dalam
kehidupan bersama sesuai semangat
semangat Roh Kudus.
3.7 Memahami buah-buah Roh sebagai
nilai yang sangat dibutuhkan demi
pengembangan kehidupan dalam
masyarakat.
3.7.1 Menceritakan secara ringkas
Mat.5:13-1.
3.7.2 Menjelaskan apa artinya
menjadi garam dan terang dunia.
4.7 Melakukan aktifitas (misalnya
membuat slogan/motto/puisi) tentang
kehidupan bersama di masyarakat
sebagai karya Roh kudus.
4.7.1 Membuat kolase foto-foto
kegiatan sekolah/murid yang
bermanfaat bagi masyarakat.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu Mengungkapkan syukur atas buah-buah karya Roh
kudus yang mengembangkan kehidupan bersama.
2. Peserta didik mampuMenunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam
kehidupan bersama sesuai semangat Roh Kudus.
3. Peserta didik mampu Menceritakan secara ringkas Mat.5:13-1.
4. Peserta didik mampu Menjelaskan apa artinya menjadi garam dan terang
dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(56)
5. Peserta didik mampu Membuat kolase foto-foto kegiatan sekolah/murid
yang bermanfaat bagi masyarakat.
E. Sumber Belajar
1. Kitab Suci Mat. 5:13-16.
2. Komkat KWI. Belajar mengenal Yesus. Buku Guru Pendidikan agama.
Katolik dan budi Pekerti untuk sekolah dasar Kelas IV.
F. Sarana
1. Teks Lembar Kerja Siswa.
2. Teks kisah “Semut membangun sarang”.
3. Teks Kitab Suci Mat. 5:13-16.
G. Kegiatan Pembelajaran
No
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan
- Guru memberikan salam pembuka.
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memimpin doa pembuka oleh salah satu peserta didik.
Apresepsi
- Guru menanyakan pembelajaran PAK pertemuan lalu,
“Anak-anak, apa yang kalian pelajari dalam PAK pada
pertemuan yang lalu?
Motivasi
- Guru memberikan pengantar singkat tentang tujuan
pembelajaran dan gambaran singkat materi dan poses yang
akan dilalui.
10‟
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Memandang.
- Peserta didik diminta untuk mengamati metode permainan”
Membuat sebuah bangunan dari sedotan”.
- Peserta didik diminta untuk menentukan sebanyak mungkin
unsur-unsur nyata dalam permainan itu yaitu: pemain,
45‟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(57)
stategi, karakter, alur permainan.
b) Menyelidiki.
- Peserta didik diminta untuk memperhatikan susunan
(struktur) suatu permainan. Dalam langkah ini siswa
diajak untuk menyelidiki permainan dengan memperhatikan
misalnya: judul, makna dll.
c) Menasirkan
Peserta didik diminta untuk mencari amanatnya yang ada
dalam permainan “Membuat sebuah bangunan
dari sedotan”. Mencari maknanya bisa menghubungkan
dengan kitab suci Mat. 5:13-16..
Elaborasi
a) Merenungkan.
- Peserta didik diminta untuk berdiskusi dengan teman
sebangku untuk merenungkan dan menentukan makna bagi
kelompoknya.
- Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan.
(1) Bagaimana pendapatmu tentang hidup bersama yang
dijiwai roh kudus?
(2) Sebutkan contoh-contoh kasus/ pengalamanmu yang
menunjukkan masih banyaknya praktek hidup bersama
yang dijiwai roh kudus?
- Peserta didik menggambar simbol/lambang untuk mewakili
makna yang dipetik dari pemaknaanya melalui metode
permainan.
- Peserta didik diminta untuk membandingkn hasil
permenungan makna metode permainan“Membuat sebuah
bangunan dari sedotan” dengan kisah “semut membangun
sarang”.
Konfirmasi
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(58)
mengenai “hasil membandingkan” tersebut.
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk mendengarkan
penjelasan dari guru mengenai tanggapan, peneguhan serta
catatan penting.
(1) Orang yang dibaptiskan berarti menangkalkan cara hidup
lama dan menerima cara hidup baru seperti Kristus.
(2) Cara hidup baru itu berlandaskan pada kasih, sukacita,
damai, dan sebagainya. Dalam kehidupan bersama tidak
jarang orang yang mengenakan cara hidup lama.
(3) Cara hidup lama itu ilaah kebencian, iri, amarah, hawa
nafsu, dan sebagainya. Di tengah situasi itu murid Kristus
diutus untuk menjadi garam dan terang dunia. Murid
Kristus diutus untuk memberi kesaksian akan cara hidup
baru dengan maksud agar Allah semakin dimuliakan
(4) Yang perlu diingat bahwa demikianlah hendaknya
terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka
melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu
yang disurga.”(Mat. 5:16)
(5) “buah roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus
Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh roh,
baiklah hidup kita juga dipimpin oleh roh, dan janganlah
kita gila hormat, janganlah kita saling menentang dan
saling mendengki. (Gal.5:22-26).
3 Penutup
- Guru memberikan tugas kepada peserta didik.
- Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi.
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di
35‟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(59)
pertemuan selanjutnya.
- Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin
doa.
H. Refleksi
Guru meminta peserta didik menulis refleksi dari keseluruhan kegiatan,
dengan panduan pertanyaan berikut:
1. Apakah materi yang baru saja kita kerjakan bermanfaat bagimu? Jelaskan!
2. Apa yang perlu menjadi motivasi orang Katolik untuk hidup bersama yang
dijiwai roh kudus?
I. Aksi
Peserta didik merencanakan upaya-upaya untuk mewujudkan hidup bersama
yang dijiwai roh kudus dalam hidup sehari-hari (keluarga, sekolah dan
masyarakat).
J. Penilaian Hasil Belajar
Indikator
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh Instrumen
Menceritakan secara
ringkas Mat.5:13-1.
Tes
tertulis
Uraian Ceritakan secara singkat
tentang Mat.5:13-1!
Menjelaskan apa artinya
menjadi garam dan terang
dunia.
Tes
tertulis
Uraian 1. Jelaskan apa artinya
menjadi garam dan
terang dunia berdasarkan
Gal.5:16-26!
2. Berilah pendapat tentang
cerita berikut:
Angsa mengusulkan agar
kura-kura pun setuju untuk
pindah dengan menggigit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(60)
ranting yang dibawa oleh
angsa. Anak-anak berteriak
memuji ide dua ekor angsa
yang membawa kura-kura.
Bagus si angsa itu punya
ide membawa kura-kura
terbang. Mendengar pujian
ditujukan kepada angsa,
kura-kura tidak terima.
Seharusnya dialah yang
mendapat pujian. Ia pun
berteriak itu ideku. Ketika
mulutnya terbuka jatuhlah
kura-kura itu dan mati.
K. Penskoran menjadi Nilai
No Soal Alternatif Jawaban Nilai
1 Ceritakan secara
singkat tentang
Mat.5:13-1!
Dalam Mat. 5:13-16 Yesus
memerintahkan agar murid-murid-Nya
menjadi garam dan terang dunia.
Menjadi garam dan terang dunia berarti
berbuat baik. perbuatan baik itu tidak
boleh disembunyikan. Perbuatan baik
itu perlu dilakukan di tengah
masyarakat. Perbuatan baik itu
dilakukan bukan untuk mencari pujian,
melainkan agar orang memuliakan
Allah. Sebab semua perbuatan baik
bersumber dari Allah.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(61)
2 Jelaskan apa artinya
menjadi garam dan
terang dunia.
Berdasarkan Gal.5:16-
26!?
Berbuat baik. perbuatan baik itu tidak
boleh disembunyikan. Perbuatan baik
itu perlu dilakukan di tengah
masyarakat. Perbuatan baik itu
dilakukan bukan untuk mencari pujian,
melainkan agar orang memuliakan
Allah. Sebab semua perbuatan baik
bersumber dari Allah.
5
3 Berilah pendapat tenta
ng cerita berikut:
Ketika mendengar
para nelayan akan
menangkap ikan dan
kura-kura disebuah
danau. Angsa
mengusulkan agar
kura-kura pun setuju
untuk pindah dengan
menggigit ranting
yang dibawa oleh
angsa. Anak-anak
berteriak memuji ide
dua ekor angsa yang
membawa kura-kura.
Bagus si angsa itu
punya ide membawa
kura-kura terbang.
Mendengar pujian
ditujukan kepada
angsa, kura-kura tidak
terima. Seharusnya
dialah yang mendapat
pujian. Ia pun
berteriak itu ideku.
Ketika mulutnya
terbuka jatuhlah kura-
Kura-kura mengenakan cara hidup lama
yaitu kebencian,iri, amarah,hawa nafsu,
dan sebagainya, yang pada akhirnya
dapat merugikan dirinya sendiri.
Hendaknya jangan meninggalkan cara
hidup lama dan mengenakan cara hidup
baru yang dilandaskan kasih,sukacita,
damai, dan sebagainya.
5
Jumlah Skor 20
Pengolahan menjadi nilai 20/20X 100
Yogyakarta, 13 Juli 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(62)
Lampiran
a) Permainan “Membuat sebuah bangunan dari sedotan”
Makna: Dalam kehidupan di tengah masyarakat, kita hidup saling
berdampingan, kita harus menjalin relasi yang baik dengan sesama.Melalui
permainan ini kita akan dihadapkan dengan tantangan dan bagaimana cara kita
dapat menyelesaikan tantang tersebut dengan cara saling bekerjasama.
Langkah-langkah:
1. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
2. Sediakan 60 sedotan dan bagikan kepada setiap kelompok dengan
masing-masing kelompok mendapatkan 15 sedotan
3. Buatlah bagunan apa saja bisa rumah, gedung, rumah ibadah, dan lain-lain
dengan menggunakan sedotan ini.
4. Bangunan yang kalian buat harus kokoh dan tidak gampang roboh ketika
ditiup angin. Bangunan tersebut kokoh atau tidak akan dibuktikan dengan
apakah bangunan tersebut robo atau tidak ketika ditiup oleh guru.
b) Teks Kitab Suci
Garam dunia dan terang dunia
Mat. 5:13-16
5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah
ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
5:14 Kamu adalah terang dunia.Kota yang terletak di atas gunung tidak
mungkin tersembunyi.
5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah
gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di
dalam rumah itu.
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang,supaya
mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di
surga."
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(63)
c) Lampiran kisah “Semut membangun sarang”
Semut membangun sarang dengan cara bergotong royong. Meskipun
semut binatang kecil, mereka dapat membuat sarang sebesar istana manusia
dalam waktu dua hari, karena semua bekerja dari matahari sampai matahari
terbenam. Sungguh menakjudkan!
Prajurit semut menarik daun-daun secara bersama-sama, sementara semut
lainnya merajut daun-daun tersebut dari dalam.
Mereka tanpa menggunakan jarum dan benang tetapi menggunkan larva
dan gigitannya sebagai pemintal benang. Larva semut menghasilkan benang-
benang sutera halus untuk merajut daun. Maka dari itu, semut prajurit selalu
membawah larva dan menggosok-gosokannya ketika meraut dan.Larva
tersebut dianggap sebagai „mesin jahit‟.
Bayangkan, daun-daun mengunakan benanag sutera yang dihasilkan oleh
larvanya.Berapa banyak waktu yang mereka butuhkan untuk mondar-mandir
sampai menghasilkan jarring-jaring sutera yang kuat.
Tidak hanya dalam membangun rumah, dalam mencari makan pun semut
selalu bekerjasama. Jika salah satu semut menemukan makanan yang tidak
bisaa di bawahkan sendiri , ia akan mengukur besar makanan itu dengan
mengitari dan maju mundur disekitar makanan. Kemudian ia akan
mengumpulkan temannya dan membawahnya bersama-sama. Dalam
perjalanan membawah bersama selalu saja ada semut yang didepan dan
dibelakang para semut pembawah makanan itu. Mereka mendukung teman-
teman yang membawah makanan itu. Jika ada yang cape semut lain yang akan
menggantikannya.
Setelah sampai saran, makanan itu menjadi milik bersama. Ratu yang
pertama-tama akan mengambil bagian. Tidak ada semut yang berpikir bahwa
itu makananku karena aku yang membawah, atau bagianku lebih banyak dari
yang lain karena aku yang bekerja keras.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(64)
d) Lampiran: Kuesioner Penelitian Pre-test dan Post--test
Nama
Nomor Absen
Kelas
A. Soal Uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas!
1. Apa pendapatmu tentang perwujutan dari hidup bersama yang dijiwai roh
kudus?
...............................................................................................................................
2. Jelaskan apa artinya menjadi garam dan terang dunia.?
...............................................................................................................................
3. Sebutkan dua contoh sikap peduli dan saling menolong dalam
kehidupan bersama sesuai semangat roh kudus!
...............................................................................................................................
4. Ceritakanlah secara singkat Mat. 5:13-16!
...............................................................................................................................
B. Soal Skala Sikap
Silahkan mengisi angket di bawah ini, dengan cara memberi tanda
tanda conteng ( √ ) pada kolom yang tersedia, sesuai dengan pilihan anda!
Contoh:
Saya selalu mencintai orang tua.
Selalu !__!_√_!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !_√_!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!_√_!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
1. Saya dapat menerima semua teman saya dengan latar belakang yang berbeda.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(65)
2. Saya dengan senang hati bersedia membantu teman tanpa pilih-pilih.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
3. Saya dapat bergaul dengan siapapun.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
4. Saya tahu ketika teman saya sedang mengalami kesulitan.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
5. Saya tetap sabar ketika teman yang saya beri pertolongan tidak mengucapkan
terimakasih.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
6. Saya mau mendekati teman yang dikucilkan oleh teman lain.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
7. Saya tidak hanya berteman dengan teman tertentu saja.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
8. Saya dapat menerima peranan orang lain.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
9. Saya mengenal teman-teman saya terkusus kelas ini.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(66)
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
10. Saya dengan senang hati terbuka kepada teman yang berbeda agama, ras, dan
kultur budaya.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
C. Instrumen Penilaian Proses Pembelajaran
Kompetensi Dasar : 1.7 Bersyukur atas buah-buah Roh yang dapat
mengembangkan kehidupan bersama dalam
masyarakat.
2.7 Peduli untuk mewujudkan buah-buah Roh kudus
dalam kehidupan bersama di masyarakat.
3.7 Memahami buah-buah Roh sebagai nilai yang
sangat dibutuhkan demi pengembangan kehidupan
dalam masyarakat.
4.7 Melakukan aktifitas (misalnya membuat
slogan/motto/puisi) tentang kehidupan bersama di
masyarakat sebagai karya Roh kudus.
Materi Pokok : Hidup Bersama Yang Dijiwai Roh Kudus
Nama : ..............................................................................................
Nomor Absen : ..............................................................................................
Kelas : ..............................................................................................
PETUNJUK:
Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda
rasakan dan anda amati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(67)
NO ASPEK YANG DIAMATI/ DIRASAKAN SKOR
MEMBUKA PELAJARAN
1. Salam pembukanya menarik dan jelas. 1 2 3 4 5
2. Doa pembuka memulai pembelajarannya sudah tepat dan
berjalan dengan hikmat. 1 2 3 4 5
3. Pembelajaran PAK pertemuan lalu ditanyakan oleh guru. 1 2 3 4 5
4. Apresepsi yang diberikan oleh guru jelas. 1 2 3 4 5
5. Motivasi tentang tujuan pembelajaran, gambaran singkat
materi dan proses yang akan dilalui jelas dan lancar. 1 2 3 4 5
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
KEGIATAN EKSPLORASI
6. Metode permainan " Membuat sebuah bangunan dari sedotan
" bisa diamati dengan baik dan jelas. 1 2 3 4 5
7. Unsur-unsur nyata yang ada dalam permainan dapat
ditemukan dengan lancar dan mudah. 1 2 3 4 5
8.
Langkah-langkah dalam metode permainan “Membuat
sebuah bangunan dari sedotan” dapat diperhatikan dengan
baik.
1 2 3 4 5
9.
Amanat/makna yang ada dalam permainan “Membuat
sebuah bangunan dari sedotan”dapat ditemukan dengan baik
dan ketika dihubungkan dengan perikop yang ada dalam
kitab suci menjadi semakin jelas.
1 2 3 4 5
10. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5
11. Dalam tahap ini, guru menyajikannya dengan jelas, runtut
dan lancar. 1 2 3 4 5
KEGIATAN ELABORASI
12. Diskusi dengan teman sebangku untuk merenungkan dan
menentukan makna bagi kelompok berjalan dengan lancar. 1 2 3 4 5
13. Pertanyaan yang telah disediakan oleh guru dapat dimengerti
dengan jelas, sehingga saya bisa menjawab. 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(68)
14.
Simbol yang mewakili makna dari permainan" Membuat
sebuah bangunan dari sedotan" dapat ditemukan dengan
mudah dan sudah tepat.
1 2 3 4 5
15. Kisah tentang “Semut membangun sarang”, susunan isi
maupun bahasanya mudah untuk dipahami. 1 2 3 4 5
16.
Hasil permenungan makna permainan" Membuat sebuah
bangunan dari sedotan" dengan kisah tentang “Semut
membangun sarang” dapat ditemukan dengan baik.
1 2 3 4 5
17. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5
18. Dalam tahap ini, guru menyajikannya dengan jelas, runtut
dan lancar. 1 2 3 4 5
KEGIATAN KONFIRMASI
19.
Hasil membandingkan makna permainan" Membuat sebuah
bangunan dari sedotan" dengan kisah tentang “Semut
membangun sarang” menjadi semakin jelas karena guru
memberikan kesempatan untuk bertanya.
1 2 3 4 5
20. Guru memberikan penjelasan, peneguhan dan catatan
penting dengan jelas dan lancar. 1 2 3 4 5
21. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5
22. Dalam tahap ini guru menyajikannya dengan jelas, runtut
dan lancar. 1 2 3 4 5
PENGGUNAAN MEDIA DAN SARANA PRASARANA
23. Metode permainannya jelas dan mudah untuk dimengerti. 1 2 3 4 5
24. Melibatkan saya untuk aktif dalam penggunaan metode dan
sarana prasarana. 1 2 3 4 5
25. Metodenya efektif dan efisien digunakan dalam Pendidikan
Agama Katolik. 1 2 3 4 5
26.
Metode permainan membantu saya untuk menemukan
maknanya karena sesuai dengan kompetensi dasar, indikator
maupun materinya.
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(69)
27. Metode permainan yang disajikan maupun dibagikan jelas,
mudah dipahami dan menarik. 1 2 3 4 5
28.
Dalam menyajikan materi menggunakan Papan Tulis dapat
berjalan dengan lancer dan dapat dipahami. 1 2 3 4 5
29. Ukuran metode permainan yang dibagikan oleh guru sudah
tepat. 1 2 3 4 5
KETERLIBATAN DALAM PEMBELAJARAN
30. Keaktifan saya dalam pembelajaran ditanggapi guru dengan
baik. 1 2 3 4 5
31. Partisipasi saya direspon dengan positif oleh guru. 1 2 3 4 5
32. Interaksi dalam pembelajaran difasilitasi oleh guru dengan
baik. 1 2 3 4 5
33. Respon saya diterima dengan terbuka oleh guru. 1 2 3 4 5
PENGGUNAAN BAHASA
34. Bahasa yang disampaikan oleh guru jelas dan lancar. 1 2 3 4 5
35. Bahasa tulis yang digunakan oleh guru baik dan benar. 1 2 3 4 5
36. Pesan dan gaya yang disampaikan oleh guru mudah untuk
ditangkap dan dipahami. 1 2 3 4 5
PENUTUP
37. Refleksinya berjalan baik, mudah dan lancar. 1 2 3 4 5
38. Aksinya mudah untuk ditemukan dan dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari. 1 2 3 4 5
39. Doa penutupnya berjalan dengan lancar dan hikmat. 1 2 3 4 5
Akomodasi :.................................................................................................
Terimakasih dan Tuhan Memberkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(70)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP II)
A. Identitas Pembelajaran
Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik
Kelas : V (Lima)
Materi Pokok : Mohon Bantuan Roh Kudus
Alokasi Waktu : 2 x 45‟ (1 x Pertemuan)
Tanggal Pelaksanaan : 20 Juli 2020
B. Pemikiran Dasar
Orang yang dibaptiskan berarti menangkalkan cara hidup lama dan
menerima cara hidup baru seperti Kristus. Cara hidup lama menurut Paulus
ialah perseteruan, iri hati, amarah, dendam, mementingkan diri sendiri,
mencederai orang lain, dan sebagainya. Ada pun hidup baru menurut Roh ialah
hidup dalam kasih, sukacita, damai sejahtra, kesabaran, kemurahan, keebaikan
kesetiaan, kelemahlembutan,dan penguasaan diri.
Dalam kehidupan bersama tidak jarang kita temukan perilaku yang
didasari cara hidup lama, suka berselisihan, iri terhadap keberhasilan orang
lain, marah dan dendam serta mementingkan diri sendiri. di tengah situasi
seperti itu para murid kristus diutus untuk memberi kesaksian akan cara hidup
baru: hidup dalam Kristus dan damai, sabar, mau berkorban untuk orang lain,
dan sebagainya. Dengan memberi kesaksian cara hidup baru tersebut para
murid Kristus telah melaksanakan perintah Kristus untuk menjadi garam dan
terang dunia.
Dalam kebersamaan di kelas, tentu anak-anak pernah mengalami dan
mengenal tindakan-tindakan temannya yang berselisih, bahkan berkelahi,
berkata kotor, iri pada teman, tidak mau bekerja sama, mementingkan diri
sendiri. mungkin dirinya sendiri juga pernah melakukan hal-hal itu. Untuk itu
mereka diajak untuk melihat tindakan-tindakan itu dalam teran ajaran Yesus
tentang garam dan terang dunia yang dibantu dengan surat Paulus kepada
Jemaat di Galatia tentang hidup menurut danging dan Roh. Sehingga para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(71)
murid mengerti tindakan manakah yang menurut Roh dan tindakan manakah
yang menurut keinginan atau kesenangan diri tanpa memperhatikan orang lain.
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
1.7 Bersyukur atas buah-buah Roh
yang dapat mengembangkan
kehidupan bersama dalam masyarakat
1.7.1 Mengungkapkan syukur atas
bantuan Roh Kudus.
2.7 Peduli untuk mewujudkan buah-
buah Roh kudus dalam kehidupan
bersama di masyarakat.
2.7.1 Menunjukkan sikap peduli dan
saling menolong dalam kehidupan
bersama dengan bantuan Roh
Kudus.
3.7 Memahami buah-buah Roh
sebagai nilai yang sangat dibutuhkan
demi pengembangan kehidupan dalam
masyarakat.
3.7.1 Menceritakan secara ringkas
kitab Kisah Para Rasul 16:16-31.
3.7.2 Menjelaskan bagaimana
Paulus dan Silas memohon bantuan
Roh Kudus.
4.7 Melakukan aktifitas (misalnya
membuat slogan/motto/puisi) tentang
kehidupan bersama di masyarakat
sebagai karya Roh kudus.
4.7.1 Membuat kolase foto-foto
peristiwa sekolah/murid menerima
bantuan dari pihak lain.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu Mengungkapkan syukur atas bantuan Roh Kudus.
2. Peserta didik mampuMenunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam
kehidupan bersama dengan bantuan Roh Kudus.
3. Peserta didik mampu Menceritakan secara ringkas kitab Kisah Para Rasul
16:16-31.
4. Peserta didik mampu Menjelaskan bagaimana Paulus dan Silas memohon
bantuan Roh Kudus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(72)
5. Peserta didik mampu Membuat kolase foto-foto peristiwa sekolah/murid
menerima bantuan dari pihak lain.
E. Sumber Belajar
1. Kitab Suci Kisah Para Rasul 16:16-31.
2. Komkat KWI. Belajar mengenal Yesus. Buku Guru Pendidikan agama
Katolik dan budi Pekerti untuk sekolah dasar Kelas IV.
F. Sarana
1. Teks Lembar Kerja Siswa
2. Teks kisah Kekuatan Doa “Kue Lupis”
3. Teks Kitab Suci Kisah Para Rasul 16:16-31.
G. Kegiatan Pembelajaran
No
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan
- Guru memberikan salam pembuka.
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk memimpin doa pembuka oleh salah satu peserta
didik.
Apresepsi
- Guru menanyakan pembelajaran PAK pertemuan lalu,
“Anak-anak, apa yang kalian pelajari dalam PAK
pada pertemuan yang lalu?
Motivasi
- Guru memberikan pengantar singkat tentang tujuan
pembelajaran dan gambaran singkat materi dan poses
yang akan dilalui.
10‟
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Memandang.
- Peserta didik diminta untuk mengamati metode
permainan”bermain tali”.
- Peserta didik diminta untuk menentukan sebanyak
mungkin unsur-unsur nyata dalam permainan itu yaitu:
45‟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(73)
pemain, strategi,alur permainan
b) Menyelidiki.
- Peserta didik diminta untuk memperhatikan susunan
(struktur) suatu permainan. Dalam langkah ini siswa
diajak untuk menyelidiki permainan dengan
memperhatikan misalnya: judul, makna dll.
c) Menasirkan
- Peserta didik diminta untuk mencari amanatnya yang
ada dalam permainan. Mencari maknanya bisa
menghubungkan dengan kitab suci Kisah Para Rasul
16:16-31.
Elaborasi
a) Merenungkan.
- Peserta didik diminta untuk berdiskusi dengan teman
sebangku untuk merenungkan dan menentukan makna
bagi kelompoknya.
- Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan.
(1) Bagaimana pendapatmu tentang hidup bersama
yang dijiwai roh kudus?
(2) Sebutkan contoh-contoh kasus/ pengalamanmu yang
menunjukkan masih banyaknya praktek hidup
bersama yang dijiwai roh kudus?
- Peserta didik menggambar simbol/lambang untuk
mewakili makna yang dipetik dari pemaknaanya
melalui metode permainan.
- Peserta didik diminta untuk membandingkn hasil
permenungan makna metode permainan”bermain
tali”dengan kisah pengalaman kekuatan Doa “Kue
Lupis”.
Konfirmasi
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(74)
mengenai “hasil membandingkan” tersebut.
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk
mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
tanggapan, peneguhan serta catatan penting.
(1) Di dalam hidup tidak jarang orang mengalami banyak
masalah. Masalah-masalah itu ada yang mudah
diselesaikan dan ada yang sulit.
(2) Dalam menghadapi masalah yang sulit, orang beriman
selalu berdoa mohon bantuan kepada Tuhan.
(3) Berdoa berarti bercakap-bercakap dengan Tuhan.
Dalam percakapan ada saat berbicara dan saat
mendengar. Tidak jarang orang berdoa hanya
berbicara dan mohon kepada Tuhan, tetapi lupa
mendengarkan jawaban Tuhan.
(4) Kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan
menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-
orang hukuman lain mendengarkan mereka.
(5) Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat,
sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika
itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah
belenggu mereka semua.(Kis.16:25-26).
3 Penutup
- Guru memberikan tugas kepada peserta didik.
- Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi.
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di
pertemuan selanjutnya.
- Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk
memimpin doa.
35‟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(75)
H. Refleksi
Guru meminta peserta didik menulis refleksi dari keseluruhan kegiatan,
dengan panduan pertanyaan berikut,
1. Apakah materi yang baru saja kita kerjakan bermanfaat bagimu? Jelaskan!
2. Apa yang perlu menjadi motivasi orang Katolik untuk hidup bersama atas
bantuan Roh Kudus?
I. Aksi
Peserta didik merencanakan upaya-upaya untuk mewujudkan rasa syukur
dalam hidup bersama atas bantuan Roh Kudus.
J. Penilaian Hasil Belajar
Indikator
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh Instrumen
Menceritakan secara
ringkas kitab Kisah Para
Rasul 16:16-31.
Tes
tertulis
Uraian Ceritakan secara singkat
tentang Kisah Para Rasul
16:16-31.
Menjelaskan bagaimana
Paulus dan Silas memohon
bantuan Roh Kudus.
Tes
tertulis
Uraian 1. Jelaskan bagaimana
Paulus dan Silas berdoa!
2. Bagaimana doa Paulus
dan Silas dikabulkan
K. Penskoran menjadi Nilai
No Soal Alternatif Jawaban Nilai
1 Ceritakan secara
singkat tentang
Kisah Para Rasul
16:16-31!
Disaatitu paulus dan Silas dipenjara
oleh kepala penjara karena
memberitakan Injil. Didalam kisah para
rasul ada dikatakan oleh Petrus kepada
penjaga penjara saat petrus hendak
pergi dari penjara: percayalah kepada
Kristus maka kamu dan seisi rumahmu
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(76)
akan selamat.
2 Jelaskan bagaimana
Paulus dan Silas
berdoa!
Dengan berdoa dan bernyanyi pada
tengah malam didalam penjara sesudah
mereka dipukuli habis-habisan dan
dimasukan ke dalam penjara. Doa dan
nyanyian mereka bahkan kemudian
didengar oleh tahanan yang lain. Paulus
dan Silas berada dalam situasi yang
sangat sulit tetapi mereka terus berdoa
dan memuji Allah, mereka sadar sedang
berada di hadapan Allah meski pun saat
itu mereka berada dalam penjara.
5
3 Bagaimana doa
Paulus dan Silas
dikabulkan!
Doa Paulus dan Silas dikabulkan
dengan mengalami keadaan yang dasyat
seperti gempa bumi sehingga pintu
penjara dan belenggu mereka terbuka.
5
Jumlah Skor 20
Pengolahan menjadi nilai 20/20X 100
Yogyakarta, 20 Juli 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(77)
Lampiran
a) Permainan”Bermain Tali”
Makna: dalam segala hal, selalu akan kita hadapi berbagai masalah, dan kita
tidak akan dapat terhindar dari masalah itu. Melalui permainan ini kita akan
dihadapkan dengan suatu masalah dan bagaimana kita dapat keluar dari
masalah itu.
Langkah-langkah:
1. Potong tali raffia dengan ukuran 1,5 m dan bagikan kepada setiap peserta
2. Minta mereka berpasangan-pasangan, lalu masing-masing ujung tali yang
satu diikatkan ketangan sebelah kiri. Sebelum mengikat tali yang satu lagi
ke tangan kanan, silangkan tali tersebut ke tali pasangannya, kemudian
ikatlah ke tangan masing-masing, ingat, sebaliknya ikatan tidak terlalu
kencang.
3. Setelah itu minta mereka untuk dapat melepaskan diri dari ikatan tadi
tanpamelepaskan ikatan tali.
4. Jika adapasangan yang berhasil melepaskan diri dari ikatan tersebut,
mintalah mereka menunjukan bagaimana cara mereka untuk melepaskan
diri kepada teman-teman yang lain.
b) Teks Kitab Suci
Kisah Para Rasul 16:16-31
16:16 Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu,
kami
bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung;
dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.
16:17 Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya:
"Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi.Mereka
memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan."
16:18 Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak
tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi
nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini."
Seketika itu juga keluarlah roh itu. Kepala penjara Filipi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(78)
16:19 Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan
mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu
menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa.
16:20 Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar
kota itu, berkatalah mereka, katanya: "Orang-orang ini mengacau kota kita
ini, karena mereka orang Yahudi,
16:21 dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum
tidak boleh menerimanya atau menurutinya.
16:22 Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-
pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan
menderamereka.
16:23 Setelah mereka berkali-kali didera
, mereka dilemparkan ke dalam
penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan
sungguh-sungguh.
16:24 Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke
ruang penjara yang paling tengaah dan membelenggu kaki mereka dalam
pasunganyang kuat.
16:25 Tetapi kira-kira tengah malam
Paulus dan Silas
berdoa dan
menyanyikan puji-pujian
kepada Allah dan orang-orang hukuman lain
mendengarkan mereka.
16:26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi
penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan
terlepaslah belenggu mereka semua.
16:27 Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu
penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia
menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.
16:28 Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan
dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!"
16:29 Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan
dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(79)
16:30 Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang
harus aku perbuat, supaya aku selamat"
16:31 Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau
akan selamat, engkau dan seisi rumahmu".
c) Lampiran Kisah pengalaman kekuatan Doa “Kue Lupis”
Pagi ini ruang makan kapal disediakan kue lapis sebagai salah satu salah
satu sarapan pagi. Kue ini terbuat dari beras dimasak seperti lontong
berbentuk segi tiga dan bertabur kelapa parut dan air gula merah.The taste is
nice, I really enjoyed it. Lupis ini memang salah satu merupakan makanan
kesukaan saya.
Entah mengapa, setiap saya menemukan kue lupis dimana saja, saya selalu
teringat kesaksian seorang ibu penjual lupis yang terjadi puluhan tahun yang
lalu.Waktu itu saya masih remaja.Ibu yang telah berkeliling itu beristirahat
dirumah kami.Sebagai pedangang keliling dengan berjalan kaki, wajarlah bila
dia lelah dan butuh istirahat barang sejenak.
Tidak disangkah bahwa dalam perbincangan dengan keluarga saya diteras
rumah, ibu penjual Lupis keturunan India ini didalam istirahatnya, masih
menyempatkan diri menyaksikan kepada keluarga kami akan pertolongan
Tuhan yang dia alami.
Suatu waktu, seperti biasa, ibu ini melangkahkan kakinya dari rumah
dengan menjunjung tampi lupis diatas kepalanya. Langkah yang penuh
harapan bahwa lupis jualannya akan laku dan dia akan membawa pulang uang
untuk kebutuhan anak-anaknya yang masih kecil-kecil.
Tetapi hari itu merupakan kejadian yang aneh.Suatu kejadian yang tidak
pernah terjadi sebelumnya.Sejak pagi dia berangkat dari rumah hingga
menjelang siang, tidak satu orang pun yang membeli kue lupisnya.Menyadari
keadaan itu, si ibu ini pun mulai khawatir.Dia khawatir tidak dapat membawa
uang pulang ke rumah untuk membeli beras dan sedikit lauk untuk keperluan
keluarga besok hari.Sedangkan suaminya yang biasanya kerja mocok-mocok
(serabutan) dengan penghasilan yang tidak dapat diharapkan, sedang tidak
berkerja sejak beberapa minggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(80)
Siangpun berlalu, ibu ini terus berkeliling sambil meneriakkan nama
dagangannya yaitu lupis. Sedang peluh sudah membasahi tubuhnya yang
kurus yang diselimuti baju yang warnanya mulai pudar. Semakin sore,
semakin sering pula dia meneriakkan lupisnya.Mungkin karena perasaan kesal
bercampur dengan khawatir yang semakin menjadi-jadi. Tapi sungguh aneh,
sampai pukul 5 sore, semua usahanya sepertinya sia-sia. Tidak satu orang pun
yang membeli lupis dagangannya.Ini sungguh belum pernah terjadi.
Dalam kelelahan dan putus asa, dia pun duduk di pinggir jalan sambil
merenungkan nasibnya hari itu.Air matanya mulai meneter. Ibu ini menengis
bukan karena menyesali segala usaha dan jerih payahnya yang seakan sia-sia,
karena ia sadar bahwa itu adalah tanggung jawab yang harus dilakukannya.
Tetapi ia menengis karena memikirkan apa yang akan dimakan oleh anak-
anaknya besok.
Ditengah isak-tangis dan kegalauannya, tiba-tiba ia teringat kepada Tuhan.
Disaat rerumputan di pinggir jalan itunia duduk dan berdoa di dalam hati;
”Tuhan, hari ini aku tidak mendapat apa-apa. Aku sudah berusaha, tapi tidak
seorangpun membeli daganganku.Aku tidak menyesal atas jerih payahku yang
sia-sia. Tetapi engkau tahu Tuhan, anak-anak yang engkau berikan kepadaku
butuh makan besok hari.Terserah engkaulah Tuhan.”
Setelah berdoa, ia pun beranjak dari tempat duduknya dan bermaksud
untuk membuang ke tong sampah semua kue lupisnya. Tapi kemudian tiba-
tiba ia berpikir untuk membuang dagangannya itu ke sebuah sungai kecil yang
terdapat di pinggiran komplek perumahan kami. Dia pun berjalan menuju
kesana sambil tetap menjunjung tampi dagangannya, tapi tidak lagi
meneriakkannya. Saat menuju kesungai itulah, tiba-tiba seorang anak kecil
memanggilnya.Ia pun menoleh dan mendatangi anak kecil yang berdiri di
teras rumahnya itu. „‟beli lupis, bu‟‟ kata anak itu. Dia sempat tertegun, tapi ia
terus mendekati anak itu. Rupanya di tersa itu ada beberapa orang dewasa dan
anak-anak sedang bekumpul dan bercanda ria. Dan sesampai diteras itu,
bukan anak kecil ini yang membeli kue lapisnya, tapi seorang ibu, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(81)
mungkin ibu anak itu malah menborong semua kue lupisnya.Sungguh
kejadian yang luar biasa. Tuhan menjabab doanya.
Begitu kuat kesaksian ibu ini dalam ingatan saya, sehingga pagi ini pun
saya menceritakan kesaksian ibu ini kepada teman yang satu meja dengan
saya diruang makan, sambil saya memakan kue lupis kesukaan saya.
Haleluya-kekuatan doa yang luar biasa cerita diambil dari Website Elia
Mailing List.
d) Lampiran: Kuesioner Penelitian Pre-test dan Post-test
Nama
Nomor Absen
Kelas
A. Soal Uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas!
1. Ceritakan secara singkat tentang Kisah Para Rasul 16:16-31!
..............................................................................................................................
2. Jelaskan bagaimana Paulus dan Silas berdoa!
..............................................................................................................................
3. Bagaimana doa Paulus dan Silas dikabulkan!
..............................................................................................................................
B. Soal Skala Sikap
Silahkan mengisi angket di bawah ini, dengan cara memberi tanda
tanda conteng ( √ ) pada kolom yang tersedia, sesuai dengan pilihan anda!
Contoh:
Saya selalu mencintai orang tua.
Selalu !_√_!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !_√_!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!_√_!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
1. Saya dapat menerima semua teman saya dengan latar belakang yang berbeda.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(82)
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
2. Saya dengan senang hati bersedia membantu teman tanpa pilih-pilih.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
3. Saya dapat bergaul dengan siapapun.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
angat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
4. Saya tahu ketika teman saya sedang mengalami kesulitan.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
5. Saya tetap sabar ketika teman yang saya beri pertolongan tidak mengucapkan
terimakasih.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
6. Saya mau mendekati teman yang dikucilkan oleh teman lain.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
7. Saya tidak hanya berteman dengan teman tertentu saja.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
8. Saya dapat menerima peranan orang lain.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(83)
9. Saya mengenal teman-teman saya terkusus kelas ini.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
10. Saya dengan senang hati terbuka kepada teman yang berbeda agama, ras, dan
kultur budaya.
Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah
Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit
Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan
C. Instrumen Penilaian Proses Pembelajaran
Kompetensi Dasar : 1.7 Bersyukur atas buah-buah Roh yang dapat
mengembangkan kehidupan bersama dalam
masyarakat.
2.7 Peduli untuk mewujudkan buah-buah Roh kudus
dalam kehidupan bersama di masyarakat.
3.7 Memahami buah-buah Roh sebagai nilai yang
sangat dibutuhkan demi pengembangan kehidupan
dalam masyarakat.
4.7 Melakukan aktifitas (misalnya membuat
slogan/motto/puisi) tentang kehidupan bersama di
masyarakat sebagai karya Roh kudus.
Materi Pokok : Mohon Bantuan Roh Kudus
Nama : ..............................................................................................
Nomor Absen : ..............................................................................................
Kelas : ..............................................................................................
PETUNJUK:
Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda
rasakan dan anda amati.
NO ASPEK YANG DIAMATI/ DIRASAKAN SKOR
MEMBUKA PELAJARAN
1. Salam pembukanya menarik dan jelas. 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(84)
2. Doa pembuka memulai pembelajarannya sudah tepat dan
berjalan dengan hikmat. 1 2 3 4 5
3. Pembelajaran PAK pertemuan lalu ditanyakan oleh guru. 1 2 3 4 5
4. Apresepsi yang diberikan oleh guru jelas. 1 2 3 4 5
5. Motivasi tentang tujuan pembelajaran, gambaran singkat
materi dan proses yang akan dilalui jelas dan lancar. 1 2 3 4 5
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
KEGIATAN EKSPLORASI
6. Metode permainan”bermain tali”bisa diamati dengan baik
dan jelas. 1 2 3 4 5
7. Unsur-unsur nyata yang ada dalam permainan dapat
ditemukan dengan lancar dan mudah. 1 2 3 4 5
8. Langkah-langkah dalam metode permainan ”bermain
tali”dapat diperhatikan dengan baik. 1 2 3 4 5
9.
Amanat/makna yang ada dalam permainan”bermain
tali”dapat ditemukan dengan baik dan ketika dihubungkan
dengan perikop yang ada dalam kitab suci menjadi semakin
jelas.
1 2 3 4 5
10. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5
11. Dalam tahap ini, guru menyajikannya dengan jelas, runtut
dan lancar. 1 2 3 4 5
KEGIATAN ELABORASI
12. Diskusi dengan teman sebangku untuk merenungkan dan
menentukan makna bagi kelompok berjalan dengan lancar. 1 2 3 4 5
13. Pertanyaan yang telah disediakan oleh guru dapat dimengerti
dengan jelas, sehingga saya bisa menjawab. 1 2 3 4 5
14. Simbol yang mewakili makna dari permainan”bermain tali”
dapat ditemukan dengan mudah dan sudah tepat. 1 2 3 4 5
15. Kisah tentang pengalaman kekuatan Doa “Kue Lupis”,
susunan isi maupun bahasanya mudah untuk dipahami. 1 2 3 4 5
16. Hasil permenungan makna permainan”bermain tali”dengan
Kisah tentang pengalaman kekuatan Doa “Kue Lupis”dapat
ditemukan dengan baik.
1 2 3 4 5
17. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5
18. Dalam tahap ini, guru menyajikannya dengan jelas, runtut
dan lancar. 1 2 3 4 5
KEGIATAN KONFIRMASI
19.
Hasil membandingkan makna permainan”bermain
tali”dengan Kisah tentang pengalaman kekuatan Doa “Kue
Lupis” menjadi semakin jelas karena guru memberikan
kesempatan untuk bertanya.
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(85)
20. Guru memberikan penjelasan, peneguhan dan catatan
penting dengan jelas dan lancar. 1 2 3 4 5
21. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5
22. Dalam tahap ini guru menyajikannya dengan jelas, runtut
dan lancar. 1 2 3 4 5
PENGGUNAAN MEDIA DAN SARANA PRASARANA
23. Metode permainannya jelas dan mudah untuk dimengerti. 1 2 3 4 5
24. Melibatkan saya untuk aktif dalam penggunaan metode dan
sarana prasarana. 1 2 3 4 5
25. Metodenya efektif dan efisien digunakan dalam Pendidikan
Agama Katolik. 1 2 3 4 5
26.
Metode permainan membantu saya untuk menemukan
maknanya karena sesuai dengan kompetensi dasar, indikator
maupun materinya.
1 2 3 4 5
27. Metode permainan yang disajikan maupun dibagikan jelas,
mudah dipahami dan menarik. 1 2 3 4 5
28. Dalam menyajikan materi menggunakan Papan Tulis dapat
berjalan dengan lancer dn dapat dipahami. 1 2 3 4 5
29. Ukuran metode permainan yang dibagikan oleh guru sudah
tepat. 1 2 3 4 5
KETERLIBATAN DALAM PEMBELAJARAN
30. Keaktifan saya dalam pembelajaran ditanggapi guru dengan
baik. 1 2 3 4 5
31. Partisipasi saya direspon dengan positif oleh guru. 1 2 3 4 5
32. Interaksi dalam pembelajaran difasilitasi oleh guru dengan
baik. 1 2 3 4 5
33. Respon saya diterima dengan terbuka oleh guru. 1 2 3 4 5
PENGGUNAAN BAHASA
34. Bahasa yang disampaikan oleh guru jelas dan lancar. 1 2 3 4 5
35. Bahasa tulis yang digunakan oleh guru baik dan benar. 1 2 3 4 5
36. Pesan dan gaya yang disampaikan oleh guru mudah untuk
ditangkap dan dipahami. 1 2 3 4 5
PENUTUP
37. Refleksinya berjalan baik, mudah dan lancar. 1 2 3 4 5
38. Aksinya mudah untuk ditemukan dan dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari. 1 2 3 4 5
39. Doa penutupnya berjalan dengan lancar dan hikmat. 1 2 3 4 5
Akomodasi :.................................................................................................
Terimakasih dan Tuhan Memberkati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(86)
Lampiran 4. Hasil Analisis Validitas Pre-test dan Post-test Materi Pokok I
dan Materi Pokok II di Kelas IV dan V
A. Analisis Validitas Pre-test
a. Analisis Validitas Penilaian Segi Sikap pada Materi Pokok I dan Materi
Pokok II di Kelas IV
Butir
Soal
Soal
rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keteranga
n Materi Poko I
1 0,4056 0,3115 Valid 0,7184 0,3297 Valid
2 0,4180 0,3115 Valid 0,8322 0,3297 Valid
3 0,7448 0,3115 Valid 0,7994 0,3297 Valid
4 0,4692 0,3115 Valid 0,7072 0,3297 Valid
b. Analisis Validitas Penilaian Segi Sikap pada Materi Pokok I dan Materi
Pokok II di Kelas IV
Butir
Soal
rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan
Materi Pokok I Materi Pokok II
1 0,4002 0,3115 Valid 0,7575 0,3297 Valid
2 0,5405 0,3115 Valid 0,7322 0,3297 Valid
3 0,6413 0,3115 Valid 0,8157 0,3297 Valid
4 0,6802 0,3115 Valid 0,7472 0,3297 Valid
5 0,4402 0,3115 Valid 0,8348 0,3297 Valid
6 0,5131 0,3115 Valid 0,8300 0,3297 Valid
7 0,3304 0,3115 Valid 0,7327 0,3297 Valid
8 0,6802 0,3115 Valid 0,8094 0,3297 Valid
9 0,4765 0,3115 Valid 0,7450 0,3297 Valid
10 0,3392 0,3115 Valid 0,7700 0,3297 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(87)
c. Analisis Validitas Penilaian Proses Pembelajaran pada Materi Pokok
dan Materi Pokok II di Kelas IV
Butir
Soal
Soal
rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan
Materi Pokok I Materi Pokok II
1 0,5649 0,3115 Valid 0,7813 0,3297 Valid
2 0,6593 0,3115 Valid 0,6891 0,3297 Valid
3 0,5331 0,3115 Valid 0,7629 0,3297 Valid
4 0,6609 0,3115 Valid 0,7791 0,3297 Valid
5 0,4237 0,3115 Valid 0,7870 0,3297 Valid
6 0,5369 0,3115 Valid 0,7664 0,3297 Valid
7 0,3863 0,3115 Valid 0,7155 0,3297 Valid
8 0,3952 0,3115 Valid 0,7640 0,3297 Valid
9 0,3810 0,3115 Valid 0,7815 0,3297 Valid
10 0,4832 0,3115 Valid 0,5514 0,3297 Valid
11 0,6716 0,3115 Valid 0,7634 0,3297 Valid
12 0,6685 0,3115 Valid 0,7399 0,3297 Valid
13 0,5598 0,3115 Valid 0,7111 0,3297 Valid
14 0,6200 0,3115 Valid 0,7926 0,3297 Valid
15 0,4526 0,3115 Valid 0,7180 0,3297 Valid
16 0,5292 0,3115 Valid 0,6747 0,3297 Valid
17 0,4667 0,3115 Valid 0,7122 0,3297 Valid
18 0,5598 0,3115 Valid 0,7486 0,3297 Valid
19 0,4250 0,3115 Valid 0,6735 0,3297 Valid
20 0,4070 0,3115 Valid 0,7124 0,3297 Valid
21 0,6743 0,3115 Valid 0,6921 0,3297 Valid
22 0,4963 0,3115 Valid 0,7237 0,3297 Valid
23 0,6227 0,3115 Valid 0,7085 0,3297 Valid
24 0,4665 0,3115 Valid 0,7528 0,3297 Valid
25 0,5342 0,3115 Valid 0,6819 0,3297 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(88)
26 0,6433 0,3115 Valid 0,7709 0,3297 Valid
27 0,6036 0,3115 Valid 0,7078 0,3297 Valid
28 0,6473 0,3115 Valid 0,7446 0,3297 Valid
29 0,5254 0,3115 Valid 0,6558 0,3297 Valid
30 0,6815 0,3115 Valid 0,7022 0,3297 Valid
31 0,5247 0,3115 Valid 0,5628 0,3297 Valid
32 0,5629 0,3115 Valid 0,6512 0,3297 Valid
33 0,5345 0,3115 Valid 0,6393 0,3297 Valid
34 0,5792 0,3115 Valid 0,6591 0,3297 Valid
35 0,6558 0,3115 Valid 0,6162 0,3297 Valid
36 0,5785 0,3115 Valid 0,6129 0,3297 Valid
37 0,5415 0,3115 Valid 0,6016 0,3297 Valid
38 0,6898 0,3115 Valid 0,7880 0,3297 Valid
39 0,6016 0,3115 Valid 0,5717 0,3297 Valid
d. Analisis Validitas Segi Kognitif pada Materi Pokok I dan Materi Pokok II
di Kelas V
Butir
Soal
rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan
Materi Pokok I Materi Pokok II
1 0,4443
0,4409 Valid 0,7524
0,4409 Valid
2 0,7303
0,4409 Valid 0,6958
0,4409 Valid
3 0,4582
0,4409 Valid 0,6695
0,4409 Valid
4 0,5632
0,4409 Valid - - -
e. Analisis Validitas Penilaian Segi Sikap pada Materi Pokok I dan Materi
Pokok II di Kelas V
Butir
Soal
rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan
Materi Pokok I Materi Pokok II
1 0,6983
0,4409 Valid 0,8909
0,4409 Valid
2 0,6332
0,4409 Valid 0,9107
0,4409 Valid
3 0,6713
0,4409 Valid 0,8937
0,4409 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(89)
4
0,4460
0,4409 Valid 0,9334
0,4409 Valid
5 0,4472
0,4409 Valid 0,9378
0,4409 Valid
6 0,6264
0,4409 Valid 0,9498
0,4409 Valid
7 0,5283
0,4409 Valid 0,9265
0,4409 Valid
8 0,6332
0,4409 Valid 0,9514
0,4409 Valid
9 0,5692
0,4409 Valid 0,9803
0,4409 Valid
10 0,8581
0,4409 Valid 0,7856
0,4409 Valid
f. Analisis Validitas Penilaian Proses Pembelajaran pada Materi Pokok I
dan Materi Pokok II di Kelas V
Butir
Soal
rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan
Materi Pokok I Materi Pokok II
1 0,6503 0,4409 Valid 0,5699 0,4409 Valid
2 0,5159 0,4409 Valid 0,5756 0,4409 Valid
3 0,6319 0,4409 Valid 0,5606 0,4409 Valid
4 0,4787 0,4409 Valid 0,5142 0,4409 Valid
5 0,5080 0,4409 Valid 0,5469 0,4409 Valid
6 0,4463 0,4409 Valid 0,6045 0,4409 Valid
7 0,5510 0,4409 Valid 0,4591 0,4409 Valid
8 0,4925 0,4409 Valid 0,4841 0,4409 Valid
9 0,6503 0,4409 Valid 0,5387 0,4409 Valid
10 0,4849 0,4409 Valid 0,5340 0,4409 Valid
11 0,4809 0,4409 Valid 0,5871 0,4409 Valid
12 0,4824 0,4409 Valid 0,4984 0,4409 Valid
13 0,4449 0,4409 Valid 0,6057 0,4409 Valid
14 0,4879 0,4409 Valid 0,5690 0,4409 Valid
15 0,5506 0,4409 Valid 0,5037 0,4409 Valid
16 0,4641 0,4409 Valid 0,5015 0,4409 Valid
17 0,5039 0,4409 Valid 0,6734 0,4409 Valid
18 0,5313 0,4409 Valid 0,5245 0,4409 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(90)
19 0,4792 0,4409 Valid 0,6144 0,4409 Valid
20 0,6961 0,4409 Valid 0,5572 0,4409 Valid
21 0,6335 0,4409 Valid 0,6546 0,4409 Valid
22 0,6270 0,4409 Valid 0,5702 0,4409 Valid
23 0,5928 0,4409 Valid 0,6762 0,4409 Valid
24 0,5687 0,4409 Valid 0,6123 0,4409 Valid
25 0,6761 0,4409 Valid 0,5978 0,4409 Valid
26 0,6865 0,4409 Valid 0,5898 0,4409 Valid
27 0,5952 0,4409 Valid 0,4984 0,4409 Valid
28 0,6586 0,4409 Valid 0,5376 0,4409 Valid
29 0,6104 0,4409 Valid 0,5572 0,4409 Valid
30 0,5154 0,4409 Valid 0,6144 0,4409 Valid
31 0,5670 0,4409 Valid 0,6621 0,4409 Valid
32 0,5481 0,4409 Valid 0,5493 0,4409 Valid
33 0,6278 0,4409 Valid 0,5611 0,4409 Valid
34 0,6577 0,4409 Valid 0,5649 0,4409 Valid
35 0,6545 0,4409 Valid 0,6480 0,4409 Valid
36 0,6632 0,4409 Valid 0,5239 0,4409 Valid
37 0,4553 0,4409 Valid 0,4594 0,4409 Valid
38 0,5967 0,4409 Valid 0,6201 0,4409 Valid
39 0,5006 0,4409 Valid 0,4856 0,4409 Valid
B. Analisis Validitas Post-test
a. Analisis Validitas Penilaian Segi Kognitif pada Materi Pokok I dan Materi
Pokok II di Kelas IV
Butir
Soal
rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan
Materi Pokok I Materi Pokok II
1 0,6827
0,3115 Valid 0,5079
0,3297 Valid
2 0,7298
0,3115 Valid 0,7436
0,3297 Valid
3 0,6190
0,3115 Valid 0,5538
0,3297 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(91)
4 0,3300
0,3115 Valid 0,4058
0,3297 Valid
b. Analisis Validitas Penilaian Segi Sikap pada Materi Pokok I dan Materi
Pokok II di Kelas IV
Butir
Soal
rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan
Materi Pokok I Materi Pokok II
1 0,5537 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid
2 0,6260 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid
3 0,5912 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid
4 0,6411 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid
5 0,4846 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid
6 0,5756 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid
7 0,4010 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid
8 0,6305 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid
9 0,5642 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid
10 0,5401 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid
c. Analisis Validitas Penilaian Proses Pembelajaran pada Materi Pokok I
dan Materi Pokok II di Kelas IV
Butir
Soal
rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan
Materi Pokok I Materi Pokok II
1 0,7209 0,3115 Valid 0,5255 0,3297 Valid
2 0,6940 0,3115 Valid 0,3351 0,3297 Valid
3 0,7504 0,3115 Valid 0,4067 0,3297 Valid
4 0,7168 0,3115 Valid 0,4421 0,3297 Valid
5 0,4635 0,3115 Valid 0,7355 0,3297 Valid
6 0,5636 0,3115 Valid 0,7907 0,3297 Valid
7 0,7504 0,3115 Valid 0,4784 0,3297 Valid
8 0,5543 0,3115 Valid 0,6145 0,3297 Valid
9 0,5449 0,3115 Valid 0,5273 0,3297 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(92)
10 0,4952 0,3115 Valid 0,3501 0,3297 Valid
11 0,6948 0,3115 Valid 0,5591 0,3297 Valid
12 0,6334 0,3115 Valid 0,6276 0,3297 Valid
13 0,6233 0,3115 Valid 0,4728 0,3297 Valid
14 0,4852 0,3115 Valid 0,5613 0,3297 Valid
15 0,3515 0,3115 Valid 0,3349 0,3297 Valid
16 0,4370 0,3115 Valid 0,3983 0,3297 Valid
17 0,4960 0,3115 Valid 0,6938 0,3297 Valid
18 0,6873 0,3115 Valid 0,7143 0,3297 Valid
19 0,8805 0,3115 Valid 0,8678 0,3297 Valid
20 0,5252 0,3115 Valid 0,4426 0,3297 Valid
21 0,6252 0,3115 Valid 0,4489 0,3297 Valid
22 0,8310 0,3115 Valid 0,6926 0,3297 Valid
23 0,4595 0,3115 Valid 0,4457 0,3297 Valid
24 0,4596 0,3115 Valid 0,4046 0,3297 Valid
25 0,4247 0,3115 Valid 0,4246 0,3297 Valid
26 0,4925 0,3115 Valid 0,4316 0,3297 Valid
27 0,8805 0,3115 Valid 0,5374 0,3297 Valid
28 0,7647 0,3115 Valid 0,6571 0,3297 Valid
29 0,8056 0,3115 Valid 0,7653 0,3297 Valid
30 0,8136 0,3115 Valid 0,8322 0,3297 Valid
31 0,7619 0,3115 Valid 0,7898 0,3297 Valid
32 0,7821 0,3115 Valid 0,5968 0,3297 Valid
33 0,7020 0,3115 Valid 0,7163 0,3297 Valid
34 0,7054 0,3115 Valid 0,6932 0,3297 Valid
35 0,7250 0,3115 Valid 0,5982 0,3297 Valid
36 0,6925 0,3115 Valid 0,6134 0,3297 Valid
37 0,4273 0,3115 Valid 0,4256 0,3297 Valid
38 0,4613 0,3115 Valid 0,3834 0,3297 Valid
39 0,6925 0,3115 Valid 0,4332 0,3297 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(93)
d. Analisis Validitas Segi Kognitif pada Materi Pokok I dan Materi Pokok II
di Kelas V
Butir
Soal
rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan
Materi Pokok I Materi Pokok II
1 0,8005
0,4409 Valid 0,7319
0,4409 Valid
2 0,6158
0,4409 Valid 0,4681
0,4409 Valid
3 0,5832
0,4409 Valid 0,6776
0,4409 Valid
4 0,7477
0,4409 Valid - - -
e. Analisis Validitas Penilaian Segi Sikap pada Materi Pokok I dan Materi
Pokok II di Kelas V
Butir
Soal
rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan
Materi Pokok I Materi Pokok II
1 0,4585 0,4409 Valid 0,5280 0,4409 Valid
2 0,5599 0,4409 Valid 0,6296 0,4409 Valid
3 0,5880 0,4409 Valid 0,5062 0,4409 Valid
4 0,5820 0,4409 Valid 0,4739 0,4409 Valid
5 0,5073 0,4409 Valid 0,7800 0,4409 Valid
6 0,4575 0,4409 Valid 0,7800 0,4409 Valid
7 0,5684 0,4409 Valid 0,4757 0,4409 Valid
8 0,5820 0,4409 Valid 0,8150 0,4409 Valid
9 0,5035 0,4409 Valid 0,4759 0,4409 Valid
10 0,5177 0,4409 Valid 0,4933 0,4409 Valid
f. Analisis Validitas Penilaian Proses Pembelajaran pada Materi Pokok I
dan Materi Pokok II di Kelas V
Butir
Soal
rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan
Materi Pokok I Materi Pokok II 1 0,5917 0,4409 Valid 0,5659 0,4409 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(94)
2 0,5684 0,4409 Valid 0,5163 0,4409 Valid
3 0,4821 0,4409 Valid 0,7033 0,4409 Valid
4 0,8156 0,4409 Valid 0,8904 0,4409 Valid
5 0,8536 0,4409 Valid 0,8452 0,4409 Valid
6 0,6725 0,4409 Valid 0,8230 0,4409 Valid
7 0,7177 0,4409 Valid 0,6760 0,4409 Valid
8 0,8947 0,4409 Valid 0,8605 0,4409 Valid
9 0,6200 0,4409 Valid 0,6097 0,4409 Valid
10 0,8857 0,4409 Valid 0,8969 0,4409 Valid
11 0,7498 0,4409 Valid 0,7293 0,4409 Valid
12 0,6618 0,4409 Valid 0,6839 0,4409 Valid
13 0,7389 0,4409 Valid 0,7593 0,4409 Valid
14 0,7177 0,4409 Valid 0,7193 0,4409 Valid
15 0,5109 0,4409 Valid 0,5435 0,4409 Valid
16 0,7705 0,4409 Valid 0,7776 0,4409 Valid
17 0,9096 0,4409 Valid 0,7207 0,4409 Valid
18 0,6950 0,4409 Valid 0,5396 0,4409 Valid
19 0,8783 0,4409 Valid 0,8993 0,4409 Valid
20 0,8006 0,4409 Valid 0,7798 0,4409 Valid
21 0,8724 0,4409 Valid 0,8922 0,4409 Valid
22 0,5706 0,4409 Valid 0,5892 0,4409 Valid
23 0,6268 0,4409 Valid 0,6520 0,4409 Valid
24 0,6200 0,4409 Valid 0,6097 0,4409 Valid
25 0,8136 0,4409 Valid 0,8251 0,4409 Valid
26 0,8724 0,4409 Valid 0,8922 0,4409 Valid
27 0,9575 0,4409 Valid 0,9661 0,4409 Valid
28 0,8096 0,4409 Valid 0,8114 0,4409 Valid
29 0,6507 0,4409 Valid 0,6551 0,4409 Valid
30 0,5514 0,4409 Valid 0,5542 0,4409 Valid
31 0,7644 0,4409 Valid 0,7499 0,4409 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(95)
32 0,4890 0,4409 Valid 0,7484 0,4409 Valid
33 0,6200 0,4409 Valid 0,6097 0,4409 Valid
34 0,8359 0,4409 Valid 0,8200 0,4409 Valid
35 0,6200 0,4409 Valid 0,6097 0,4409 Valid
36 0,8545 0,4409 Valid 0,8184 0,4409 Valid
37 0,8331 0,4409 Valid 0,8557 0,4409 Valid
38 0,7380 0,4409 Valid 0,7630 0,4409 Valid
39 0,9286 0,4409 Valid 0,9075 0,4409 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(96)
Lampiran 5. Keseluruhan Hasil Analisis Deskriptif Pre-test dan Post-test
Materi Pokok I dan Materi Pokok II di Kelas IV dan V
a) Deskriptif Pre-test dan Post-test Materi Pokok I dan II baik di Kelas IV
dan V
Perlakuan Kelas IV dan V
Skor
Pre-test Post-test
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Perlakuan Pertama Kelas IV
a. Pengetahuan
1) Sangat Baik 18-20 0 0% 7 24%
2) Baik 15-17 0 0% 16 55%
3) Cukup 12-14 0 0% 6 21%
4) Kurang 9-11 8 28% 0 0%
5) Sangat Kurang 5-8 21 72% 0 0%
Jumlah 29 100% 29 100%
b. Sikap
1) Selalu 41-50 0 0% 9 31%
2) Sering 32-40 2 7% 13 45%
3) Netral 23-31 12 41% 7 24%
4) Kadang-kadang 14-22 14 48% 0 0%
5) Tidak Pernah 5-13 1 3% 0 0%
Jumlah 29 100% 29 100%
1) Sangat Mudah 41-50 0 0% 11 38%
2) Mudah 32-40 4 14% 7 24%
3) Netral 23-31 11 38% 9 31%
4) Sulit 14-22 12 41% 2 7%
5) Sangat Sulit 5-13 2 7% 0 0%
Jumlah 29 100% 29 100%
1) Sangat Menyenangkan 41-50 0 0% 11 38%
2) Menyenangkan 32-40 0 0% 9 31%
3) Netral 23-31 13 45% 6 21%
4) Tidak Menyenangkan 14-22 15 52% 3 10%
5) Sangat Tidak
Menyenanangka
n 5-13 1 3% 0 0%
Jumlah 29 100% 29 100%
c. Proses Pembelajaran
1) Sangat Baik 158-195 1 3% 13 45%
2) Baik 120-157 3 10% 12 41%
3) Cukup 82-119 20 69% 4 14%
4) Kurang 44-81 5 17% 0 0%
5) Sangat Kurang 5-43 0 0% 0 0%
Jumlah 29 100% 29 100%
Perlakuan Kedua Kelas IV
a. Pengetahuan
1) Sangat Baik 18-20 0 0% 9 35%
2) Baik 15-17 0 0% 15 58%
3) Cukup 12-14 8 31% 2 8%
4) Kurang 9-11 7 27% 0 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(97)
5) Sangat Kurang 5-8 11 42% 0 0%
Jumlah 26 100% 26 100%
b. Sikap
1) Selalu 41-50 0 0% 10 38%
2) Sering 32-40 2 8% 9 35%
3) Netral 23-31 5 19% 7 27%
4) Kadang-kadang 14-22 19 73% 0 0%
5) Tidak Pernah 5-13 0 0% 0 0%
Jumlah 26 100% 26 100%
1) Sangat Mudah 41-50 0 0% 7 27%
2) Mudah 32-40 1 4% 12 46%
3) Netral 23-31 14 54% 5 19%
4) Sulit 14-22 11 42% 2 8%
5) Sangat Sulit 5-13 0 0% 0 0%
Jumlah 26 100% 26 100%
1) Sangat Menyenangkan 41-50 0 0% 7 27%
2) Menyenangkan 32-40 0 0% 8 31%
3) Netral 23-31 3 12% 6 23%
4) Tidak Menyenangkan 14-22 23 88% 4 15%
5) Sangat Tidak
Menyenangkan 5-13 0 0% 0 0%
Jumlah 26 100% 26 100%
c. Proses Pembelajaran
1) Sangat Baik 158-195 1 4% 8 31%
2) Baik 120-157 2 8% 12 46%
3) Cukup 82-119 16 62% 6 23%
4) Kurang 44-81 7 27% 0 0%
5) Sangat Kurang 5-43 0 0% 0 0%
Jumlah 26 100% 26 100%
Perlakuan Ketiga Kelas V
a. Pengetahuan
1) Sangat Baik 18-20 0 0% 9 60%
2) Baik 15-17 0 0% 5 33%
3) Cukup 12-14 3 20% 1 7%
4) Kurang 9-11 9 60% 0 0%
5) Sangat Kurang 5-8 3 20% 0 0%
Jumlah 15 100% 15 100%
b. Sikap
1) Selalu 41-50 0 0% 7 47%
2) Sering 32-40 3 20% 5 33%
3) Netral 23-31 7 47% 2 13%
4) Kadang-kadang 14-22 5 33% 1 7%
5) Tidak Pernah 5-13 0 0% 0 0%
Jumlah 15 100% 15 100%
1) Sangat Mudah 41-50 0 0% 5 33%
2) Mudah 32-40 0 0% 6 40%
3) Netral 23-31 11 73% 3 20%
4) Sulit 14-22 4 27% 1 7%
5) Sangat Sulit 5-13 0 0% 0 0%
Jumlah 15 100% 15 100%
1) Sangat Menyenangkan 41-50 0 0% 5 33%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(98)
2) Menyenangkan 32-40 0 0% 4 27%
3) Netral 23-31 7 47% 4 27%
4) Tidak Menyenangkan 14-22 8 53% 2 13%
5) Sangat Tidak
Menyenangkan 5-13 0 0% 0 0%
Jumlah 15 100% 15 100%
c. Proses Pembelajaran
1) Sangat Baik 158-195 5 33% 8 53%
2) Baik 120-157 6 40% 7 47%
3) Cukup 82-119 3 20% 0 0%
4) Kurang 44-81 1 7% 0 0%
5) Sangat Kurang 5-43 0 0% 0 0%
Jumlah 15 100% 15 100%
Perlakuan Keempat Kelas V
a. Pengetahuan
1) Sangat Baik 18-20 0 0% 0 0%
2) Baik 15-17 0 0% 6 40%
3) Cukup 12-14 0 0% 9 60%
4) Kurang 9-11 5 33% 0 0%
5) Sangat Kurang 5-8 10 67% 0 0%
Jumlah 15 100% 15 100%
b. Sikap
1) Selalu 41-50 0 0% 5 33%
2) Sering 32-40 2 13% 6 40%
3) Netral 23-31 3 20% 3 20%
4) Kadang-kadang 14-22 10 67% 1 7%
5) Tidak Pernah 5-13 0 0% 0 0%
Jumlah 15 100% 15 100%
1) Sangat Mudah 41-50 6 40% 4 27%
2) Mudah 32-40 6 40% 8 53%
3) Netral 23-31 3 20% 3 20%
4) Sulit 14-22 0 0% 0 0%
5) Sangat Sulit 5-13 0 0% 0 0%
Jumlah 15 100% 15 100%
1) Sangat Menyenangkan 41-50 6 40% 6 40%
2) Menyenangkan 32-40 4 27% 2 13%
3) Netral 23-31 5 33% 7 47%
4) Tidak Menyenangkan 14-22 0 0% 0 0%
5) Sangat Tidak
Menyenangkan 5-13 0 0% 0 0%
Jumlah 15 100% 15 100%
c. Proses Pembelajaran
1) Sangat Baik 158-195 8 53% 8 53%
2) Baik 120-157 4 27% 6 40%
3) Cukup 82-119 2 13% 1 7%
4) Kurang 44-81 1 7% 0 0%
5) Sangat Kurang 5-43 0 0% 0 0%
Jumlah 15 100% 15 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(99)
b) Analisis Statistik Deskriptif Pre-test dan Post-test Materi Pokok I dan II di
Kelas IV dan V
Perlakuan Kelas IV dan V Pre-test Post-test
Perlakuan Pertama Kelas IV
a. Pengetahuan
1) Mean 35,00 82,41
2) Median 35,00 80,00
3) Range 30 30
4) Maximum 20 70
5) Minimum 50 100
Jumlah 170,00 362,41
b. Sikap
1) Mean 75,93 78,86
2) Median 76,00 77,00
3) Range 47 55
4) Maximum 53 45
5) Minimum 100 100
Jumlah 351,93 355,86
c. Proses Pembelajaran
1) Mean 2,59 3,98
2) Maximum 195 195
Jumlah 197,59 198,98
Perlakuan Kedua Kelas IV
a. Pengetahuan
1) Mean 44,04 84,81
2) Median 45,00 85,00
3) Range 45 30
4) Maximum 20 70
5) Minimum 65 100
Jumlah 219,04 369,81
b. Sikap
1) Mean 74,77 74,00
2) Median 73,00 75,00
3) Range 37 54
4) Maximum 63 46
5) Minimum 100 100
Jumlah 347,77 349,00
c. Proses Pembelajaran
1) Mean 2,18 3,85
2) Maximum 195 195
Jumlah 197,18 198,85
Perlakuan Ketiga Kelas V
a. Pengetahuan
1) Mean 50,33 90,00
2) Median 50,00 90,00
3) Range 45 30
4) Maximum 25 70
5) Minimum 70 100
Jumlah 240,33 380,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(100)
b. Sikap
1) Mean 83,93 81,87
2) Median 81,00 83,00
3) Range 25 51
4) Maximum 75 49
5) Minimum 100 100
Jumlah 364,93 364,87
c. Proses pembelajaran
1) Mean 3,69 4,36
2) Maximum 195 195
Jumlah 198,69 199,36
Perlakuan Keempat Kelas V
a. Pengetahuan
1) Mean 52,00 93,33
2) Median 53,00 93,00
3) Range 47 20
4) Maximum 20 80
5) Minimum 67 100
Jumlah 239,00 386,33
b. Sikap
1) Mean 81,40 78,73
2) Median 79,00 77,00
3) Range 34 38
4) Maximum 66 62
5) Minimum 100 100
Jumlah 360,4 355,73
c. Proses Pembelajaran
1) Mean 3,80 4,34
2) Maximum 195 195
Jumlah 198,8 199,34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(101)
Lampiran 6. Hasil Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Materi Pokok I dan
Materi Pokok II Kelas IV dan V
A. Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Kelas IV
a) Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Segi Kognitif Materi Pokok I Kelas IV
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Kesimpulan
Kognitif Materi I (Pre-test) ,928 29 ,049 Data Berdistribusi Tidak Normal
Kognitif Materi I (Post-test) ,959 29 ,312 Data Berdistribusi Normal
b) Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Segi Kognitif Materi Pokok II Kelas IV
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Kesimpulan
Kognitif Materi II (Pre-test) ,926 26 ,063 Data Berdistribusi Normal
Kognitif Materi II (Post-test) ,944 26 ,171 Data Berdistribusi Normal
c) Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Segi Afektif Materi Pokok I Kelas IV
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Kesimpulan
Afektif Materi I (Pre-test) ,948 29 ,165 Data Berdistribusi Normal
Afektif Materi I (Post-test) ,952 29 ,204 Data Berdistribusi Normal
d) Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Segi Afektif Materi Pokok II Kelas IV
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Kesimpulan
Afektif Materi II (Pre-test) ,896 26 ,165
Data Berdistribusi Normal
Afektif Materi II (Post-test) ,952 26 ,204
Data Berdistribusi Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(102)
B. Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Kelas V
a) Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Segi Kognitif Materi Pokok I Kelas V
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Kesimpulan
Konektif Materi I (Pre-test) ,939 15 ,370 Data Berdistribusi Normal
Konektif Materi I (Post-test) ,908 15 ,127 Data Berdistribusi Normal
b) Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Segi Kognitif Materi Pokok II Kelas V
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Kesimpulan
Kognitif Materi II (Pre-test) ,871 15 ,035 Data Berdistribusi Tidak Normal
Kognitif Materi II (Post-test) ,848 15 ,016 Data Berdistribusi Tidak Normal
c) Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Segi Afektif Materi Pokok I Kelas V
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Kesimpulan
Afektif Materi I (Pre-test) ,897 15 ,084 Data Berdistribusi Normal
Afektif Materi I (Post-test) ,897 15 ,085 Data Berdistribusi Normal
d) Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Segi Afektif Materi Pokok II Kelas V
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Kesimpulan
Afektif Materi I (Pre-test) ,909 15 ,129 Data Berdistribusi Normal
Afektif Materi II (Post-test) ,982 15 ,979 Data Berdistribusi Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI