Upload
others
View
26
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE UNTUK
MENGEMBANGKAN KOSAKATA BAHASA PRANCIS
KELAS X PERHOTELAN DI SMK NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
Oleh
CRYSNORI LIMBONG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ii
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE
UNTUK MENGEMBANGKAN KOSAKATA BAHASA PRANCIS
KELAS X PERHOTELAN DI SMKN 3 BANDARLAMPUNG
Oleh
Crysnori Limbong
1413044003
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara yang
menggunakan model pembelajaran word square dengan yang tidak menggunakan
model pembelajaran word square. Penelitian ini merupakan penelitian true
experimental design, dengan desain penelitian pretest posttest control design.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X Perhotelan SMK Negeri 3
Bandarlampung. Kelompok terdiri dari 2 kelas yakni X Perhotelan 1 sebagai
kelompok eksperimen sebanyak 29 siswa dan X Perhotelan 2 sebagai kelompok
kontrol sebanyak 29 siswa. Data penelitian diambil menggunakan tes yakni tes
tertulis. Reliabilitas instrumen diuji dengan menggunakan Alpha Cronbach. Dari
hasil perhitungan diperoleh peningkatan skor posttest kelas eksperimen dengan
posttest kelas kontrol sebesar 17,6. Hal tersebut berarti bahwa hasil peningkatan skor
posttest kelas eksperimen lebih besar dibandingkan hasil peningkatan skor posttest
kelas kontrol. Dengan demikian (Ha) yang berbunyi model pembelajaran Word
Square lebih efektif untuk pembelajaran bahasa Prancis siswa kelas X dibandingkan
siswa kelas X yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional diterima.
Kata kunci: kemampuan kosakata, model pembelajaran konvensional, word square
iii
L’EFFICACITÉ DU MODÈL WORD SQUARE
POUR AUGMENTER LE VOCABULAIRE DU FRANÇAIS
DE LA CLASSE X PERHOTELAN DE SMKN 3 BANDARLAMPUNG
par
Crysnori Limbong
1413044003
ABSTRAIT
Cette recherchè vise à savoir la différence de compétence des élèves qui apprennent
le français avec le modèle Word Square et ceux qui l’apprennent avec le modèle
conventionnel. C’est une recherche de True Expérimentale Design (pretest posttest
control design). Les sujets sont les éléves de la classe X du SMK Negeri 3
Bandarlampung qui se composent de deux classes. Ce sont la classe X Perhotelan 1
ayant 29 élèves come le groupe d’expériment et la clase X Perhotelan 2 ayant 29
élèves comme le groupe de contrôle. Cette recherchè a utilisé le test de la production
écrite dont la validité est la validite de contenu. Pour la fiabilité, c’est la formule
alpha cronbach. Le résultat de calcul indique qu’il y a une différence d’augmentation
du score de posttest de la classe d’expériment et de la classe de contrôle, à savoir
17,6. Il implique que le resultat de posttest de la classe d’expériment est meilleur qui
celui de la classe de contrôle. Ainsi (Ha) qui dit que le modèle d’apprentissage Word
Square est plus efficace que le modèle conventionnel est acceptable.
Mots clés : competences de vocabulaire, le modèle conventionnels, word Square
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE UNTUK
MENGEMBANGKAN KOSAKATA BAHASA PRANCIS
KELAS X PERHOTELAN DI SMK NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG
Oleh
CRYSNORI LIMBONG
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis
Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Seni
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandarlampung pada tanggal 9
November 1996, sebagai anak tunggal pasangan Bapak
Walmen Limbong dan Ibu Jelita Sinaga. Pendidikan formal
yang ditempuh penulis antara lain Taman Kanak-kanak
Sejahtera IV Bandarlampung pada tahun 2001.
Masuk ke jenjang Sekolah Dasar di SD Sejahtera IV Bandarlampung pada tahun
2002 dan diselesaikan pada tahun 2008, kemudian melanjutkan di SMP Negeri 8
Bandarlampung tahun 2008 yang diselesaikan pada tahun 2011, dan masuk SMA
Negeri 14 Bandarlampung yang diselesaikan pada tahun 2014. Pada pertengahan
tahun 2014 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis, Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SBMPTN).
Selama menjadi mahasiswa, penulis memiliki pengalaman organisasi yaitu
sebagai: Anggota ikatan mahasiswa pendidikan bahasa prancis (IMASAPRA).
Pada tahun 2017 penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di Desa Umpu Bhakti, Kecamatan Blambangan
Umpu, Kabupaten Way Kanan.
x
MOTO
janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab
Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau;
Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa
kemenangan.
(Yesaya 41 : 10)
Berkat itu bukan hanya tentang berkelimpahan harta dan kesenangan,
tetapi bisa saja berkat itu adalah kekuatan yang diberikan Tuhan disaat
kita lemah.
(Crysnori Limbong)
xi
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu memberikan limpahan
berkat-Nya. Dengan kerendahan hati, penulis mempersembahkan karya sederhana
ini sebagai tanda bakti kasih tulus kepada :
1. Orang tuaku tersayang, Bapak Walmen Limbong dan Ibu Jelita Sinaga yang
telah sepenuh hati membesarkan, mendidik, mendoakan, serta mendukung
segala bentuk perjuangan anaknya. Semoga Tuhan Yesus Kristus senantiasa
memberikan kesempatan kepadaku untuk bisa selalu membahagiakan dan
membanggakan kalian.
2. Nenek dan Kakekku tercinta beserta seluruh keluarga besarku tersayang yang
senantiasa memberikan dukungan, semangat, dan motivasi terbaiknya.
3. Para pendidik yang senantiasa memberikan didikan dan bimbingan terbaik
kepadaku dengan tulus dan ikhlas.
4. Para Dosen pembimbingku Dr. Flora, M.Pd. dan Endang Ikhtiarti, S.Pd.,
M.Pd. yang tiada bosan membimbingku.
5. Teman-teman seperjuangan skripsiku Iswatun dan Dahasrul yang telah
berjuang bersama.
6. Almamater tercinta Universitas Lampung.
xii
SANWACANA
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan berkat,
anugerah dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Efektivitas Model Pembelajaran Word Square Untuk Mengembangkan
Kosakata Bahasa Prancis Kelas X Perhotelan Di SMK Negeri 3
Bandarlampung. Penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
arahan, binaan dan saran-saran yang semuanya itu merupakan masukan yang sangat
berharga bagi penulis, untuk itu dalam kerendahan hati penulis mengucapkan
terimakasih kepada
1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Seni Universitas Lampung.
3. Ibu Dra. Flora, M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan masukan,
bimbingan serta motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
4. Ibu Endang Ikhtiarti, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
xiii
5. Ibu Nani Kusrini, S.S., M.Pd selaku penguji yang telah memberikan kritik,
saran dan nasehat yang berharga.
6. Ibu Diana Rosita, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
Prancis atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, arahan dan motivasi
dalam proses penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Holidi, S.Pd selaku guru Bahasa Prancis SMK Negeri 3
Bandarlampung yang selalu memberi semangat, motivasi,dan dukungannya
selama penelitian.
8. Siswa dan siswi kelas X Perhotelan SMK Negeri 3 Bandarlampung atas
bantuan dan kerjasamanya.
9. Almamater tercinta Universitas Lampung.
10. Sahabat seperjuangan, Boas Fernando Pandiangan. Terima kasih senantiasa
menemani, menyemangati, menguatkan dan mengingatkanku dalam kebaikan
dan kesabaran.
11. Teman-teman Pentakosta : Riwan, Riko, Samuel, Efran, Janrus, Prindu, Lani,
Sandi, Glory, Hariadi, Tulus dan Engson. Terima kasih atas motivasi dan
canda tawa dalam hidupku.
12. Teman seperjuanganku: Windu, Devin, Elsa, Utari, Fina, Romauli dan Siti.
Terima kasih yang telah mengajarkanku kesederhanaan, memberikan
semangat, serta warna dalam hidupku.
xiv
13. Teman-teman Pendidikan Bahasa Prancis 2014 yang tidak dapat saya
sebutkan namanya satu persatu, terima kasih semangatnya.
14. Teman-teman IMASAPRA, terima kasih semangatnya.
15. Teman KKN sekaligus PPL ku di Umpu Bhakti: Aldino, Sutanto, Shella,
Anggun, Tiara, Sendy, Chikita, Susanti dan Mala . Terima kasih untuk
segenap cerita bersama.
16. Kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan selanjutnya.
Bandar Lampung, 15 April 2019
Penulis
Crysnori Limbong
xv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. iv
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN. ................................................................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................... vii
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. viii
MOTTO ....................................................................................................................... x
PERSEMBAHAN ....................................................................................................... xi
SANWACANA .......................................................................................................... xii DAFTAR ISI .............................................................................................................. xv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xix
I. PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................................... 2
C. Batasan Masalah ........................................................................................................... 2
D. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 3
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 3
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................................ 3
G. Batasan Istilah............................................................................................................... 3
II. LANDASAN TEORI .......................................................................................................... 5
A. Efektitas Pembelajaran .................................................................................................... 5
B. Model pembelajaran ....................................................................................................... 6
C. Word Square .................................................................................................................... 6
D. Pembelajaran Konvensional ............................................................................................ 8
xvi
E. Kosakata ........................................................................................................................ 10
F. Penelitian Relevan ......................................................................................................... 14
G. Kerangka Pemikiran ................................................................................................... 14
H. Hipotesis Penelitian .................................................................................................... 16
III. METODE PENELITIAN............................................................................................... 17
A. Desain Penelitian ........................................................................................................ 17
B. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................................. 18
C. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................................... 20
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 21
E. Instrumen Penelitian .................................................................................................... 22
F. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ..................................................................................... 23
G. Prosedur Penelitian/ Langkah-langkah ....................................................................... 24
H. Teknik Analisis Data .................................................................................................. 28
I. Hipotesis Statistik ........................................................................................................... 30
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................................. 31
A. Hasil Penelitian ........................................................................................................... 31
B. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian .......................................................................... 31
C. Deskripsi Data Penilaian............................................................................................. 32
D. Uji Prasyarat analisis Data .......................................................................................... 40
1. Uji Normalitas ............................................................................................................ 40
2. Uji Homogenitas Variansi .......................................................................................... 41
E. Uji Hipotesis ............................................................................................................... 41
F. Pembahasan ................................................................................................................ 43
G. Keterbatasan Penelitian .............................................................................................. 43
V. SIMPULAN DAN SARAN .............................................................................................. 45
A. Simpulan ..................................................................................................................... 45
B. Saran ............................................................................................................................ 46
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 47
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 49
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
TABEL 1. Desain Eksperimen ........................................................................................... 18
TABEL 2. Jumlah Sampel Penelitian ............................................................................ .. 20
TABEL 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................................................................... . 21
TABEL 4. Kisi-kisi Instrumen ........................................................................................ . 23
TABEL 5. Data Pre-Test Kelas Eksperimen ................................................................ . 34
TABEL 6. Distribusi Frekuensi Pre-Test Kelas Eksperimen ................................... . 33
TABEL 7. Data Pre-Test Kelas Kontrol ....................................................................... . 34
TABEL 8. Distribusi Frekuensi Pre-Test Kelas Kontrol ........................................... . 35
TABEL 9. Data Post-Test Kelas Eksperimen .............................................................. . 36
TABEL 10. Distribusi Frekuensi Post-Test Kelas Eksperimen ............................... . 36
TABEL 11. Data Post-Test Kelas Kontrol ................................................................... . 37
TABEL 12. Distribusi Frekuensi Post-Test Kelas Kontrol ....................................... . 38
TABEL 13. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Sebaran ............................................... . 40
TABEL 14. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis .................................................................. . 42
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
GAMBAR 1. Word Square ................................................................................................. 7
GAMBAR 2. Pie distribusi skor pre-test kelas eksperimen ..................................... .. 34
GAMBAR 3. Pie distribusi skor pre-test kelas kontrol ............................................. . 35
GAMBAR 4. Pie distribusi skor post-test kelas eksperimen .................................... . 37
GAMBAR 5. Data Pre-Test Kelas Eksperimen .......................................................... . 39
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian ............................................................................... 50
LAMPIRAN 2. Hasil Skor ............................................................................................... .. 52
LAMPIRAN 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..................................... . 58
LAMPIRAN 4. Statistika Penelitian .............................................................................. . 72
LAMPIRAN 5. Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar........................................ . 89
LAMPIRAN 6. Resumé ................................................................................................... .. 94
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Model pembelajaran yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan bersifat
monoton yang membuat siswa kurang termotivasi. Apabila motivasi berkurang
keingintahuan siswa juga berkurang. Syaiful dan Aswan (2006: 77) mengatakan
bahwa penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran akan
menjadi kendala mencapai tujuan.
Dan observasi awal di SMK Negeri 3 Bandarlampung didapatkan bahwa terdapat
sedikit kepedulian para guru atas kelemahan konsep yang ada pada kebanyakan
siswa sehingga hasil belajar siswa rendah. Salah satunya adalah dengan
penggunaan model pembelajaran konvensional yang cenderung satu arah atau
monoton yang memungkinkan siswa menjadi pasif serta tidak adanya kemauan
untuk lebih mendalami materi ajar Bahasa Prancis, maka dalam mengembangkan
kosakata-kosakata baru itu menjadi kurang kreatif dalam berfikir.
Menurut Kridalaksana dalam Tarigan (1994: 446) kosakata adalah kekayaan kata
yang dimiliki seorang pembicara, penulis atau suatu bahasa. Berdasarkan
pengamatan dan informasi dari guru, siswa masih sangat minim pengetahuan di
dalam kosakata bahasa Prancis dan sangat sulit untuk mengingat setiap kosakata
yang telah diajarkan.
2
Oleh karena itu variasi model pembelajaran sangat dibutuhkan. Salah satunya
adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square
yang dalam bahasa Prancis lazim disebut un carré magique de lettres. Menurut
Istarni (2012: 180) model pembelajaran Word Square merupakan model
pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan
kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban.
Penulis menganggap pentingnya penelitian ini karena strategi pembelajaran dalam
proses belajar merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi keberhasilan dalam menguasai kosakata bahasa Prancis, dan
dalam penerapan model pembelajaran Word Square ini lebih mudah karena siswa
hanya mencari kata yang masih acak.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka identifikasi
permasalahan muncul sebagai berikut :
1. Penguasaan kosakata bahasa Prancis yang minim pada peserta didik.
2. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru menyampaikan materi secara
konvensional dengan metode ceramah.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, penelitian ini
dibatasi pada penggunaan model pembelajaran yang dalam hal ini adalah
efektivitas model pembelajaran Word Square untuk mengembangkan kosakata
bahasa Prancis siswa kelas X Perhotelan.
3
D. Rumusan Masalah
Dalam suatu masalah perlu dirumuskan secara berurut agar pembahasan lebih
jelas. Berikut ini rumusan masalah yang akan diteliti.
Bagaimana hasil belajar siswa antara yang menggunakan model pembelajaran
word square dengan yang menggunakan model konvensional pada pokok bahasan
les professions en français dan les nationalités?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
Mengetahui hasil belajar siswa antara yang menggunakan model pembelajaran
word square dan yang menggunakan model konvensional pokok bahasan les
professions en français dan les nationalités.
F. Manfaat penelitian
Dalam penelitian ini penulis berharap hasil penelitian dapat memberi manfaat
konseptual yaitu, model pembelajaran word square dapat meningkatkan hasil
belajar siswa sehingga siswa bisa menguasai lebih banyak kosakata bahasa
Prancis.
G. Batasan Istilah
Untuk memberikan gambaran tentang masalah yang akan diteliti, diperlukan
batasan istilah untuk membatasi istilah-istilah yang terkait dengan penelitian ini.
4
1. Efektivitas merupakan suatu ukuran keberhasilan dari proses interaksi dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Word Square adalah kata-kata yang disusun dalam bentuk persegi yang bisa
dibaca secara vertikal dan horizontal
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Efektivitas Pembelajaran
Miarso dalam Rohmawati (2015 : 16) mengatakan bahwa efektivitas
pembelajaran merupakan salah satu standar mutu pendidikan dan sering kali
diukur dengan tercapainya tujuan, atau dapat juga diartikan sebagai ketepatan
dalam mengelola suatu situasi, “doing the right things”.
John Carroll dalam Rohmawati (2015 : 17) menyatakan bahwa instructional
effectiviness tergantung pada lima faktor : 1) Attitude; 2) Ability to Understand
Instruction; 3) Perseverance; 4) Opportinity; 5) Quality of Instruction. Dengan
mengetahui beberapa indikator tersebut menunjukkan bahwa suatu pembelajran
dapat berjalan efektif apabila terdapat sikap dan kemauan dalam diri anak untuk
belajar, kesiapan diri anak dan guru dalam kegiatan pembelajaran, serta mutu dari
materi yang disampaikan. Apabila kelima indikator tersebut tidak ada maka
kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa efektifitas pembelajaran merupakan suatu ukuran
keberhasilan dari proses interaksi dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dilihat dari aktivitas selama pembelajaran, respon dan penguasaan
konsep.
6
B. Model Pembelajaran
Pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat menjunjung kegiatan belajar
siswa di kelas. Model adalah pola contoh, acuan, ragam dan sebagainya dari
sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Sedangkan pembelajaran mempunyai
arti proses, cara, atau perbuatan menjadikan orang belajar. Dari dua pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola acuan
atau pedoman dari sesuatu yang akan dilakukan yang di dalamnya memuat suatu
proses atau cara untuk menjadikan orang belajar.
Menurut Trianto dalam Johnson (2003 : 14) untuk mengetahui kualitas model
pembelajaran harus dilihat dari dua aspek, yaitu proses dan produk. Aspek proses
mengacu apakah pembelajaran mampu menciptakan situasi belajar yang
menyenangkan serta mendorong peserta didik untuk aktif belajar dan berfikir
kreatif. Aspek produk mengacu apakah pembelajaran mampu mencapai tujuan,
yaitu meningkatkan kemampuan peserta didik sesuai standar kemampuan atau
kompetensi yang ditentukan.
C. Word Square
Word Square merupakan metode yang memadukan kemampuan menjawab
pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak
jawaban. Hampir sama dengan teka-teki silang tetapi bedanya jawabannya sudah
ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarang
huruf atau pengecoh.
7
Adapun menurut Homby dalam Suadnyana (2014 : 3), Word Square adalah
sejumlah kata disusun sehingga kata-kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke
belakang. Model pembelajaran Word Square menurut Widodo dalam Lestari
(2009 : 2) merupakan model pembelajaran yang memadukan kemampuan
menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-
kotak jawaban.
Jadi Word Square adalah salah satu metode berupa kotak-kotak kata yang berisi
kumpulan huruf. Pada kumpulan tersebut terkandung konsep-konsep yang harus
ditemukan oleh siswa sesuai dengan pertanyaan yang beriorentasi pada tujuan
pembelajaran. Word Square memerlukan pengetahuan dasar dari siswa sehingga
sebelum mengerjakan siswa harus membaca materi atau pokok bahasan yang akan
dipelajari, dengan demikian siswa akan terlatih.
Q P O L I C E W H A T G O K K L Y A
W F G H J Ë L M N B V C X X D Q W A
E S H U Y W Q A W B G I B I O M V K
Z P R O F E S S E U R K Y H N C M S
D O V E S Y E S U Z X C V B N H R O
F A R T A H S I U P K L G É X A V Q
G F O P F À B C D K J F G U A N B T
P I E R O R I R E È K O K Y H T D K
R F O L O M A N É D B C A C T E U R
É T É À T R A S O L D C O P S U C M
S R S L B E P D Ô R N K L L D R À N
I E H U A J E R U L M X Z Q Ô Z C I
D W Ô O L K C O M É D I E N B X U O
E Q G D L B N L P G I N R Q C C I Ô
N U O B E W Q K C M U È S V D V S P
T K À R U G À V X M F L T O F E I Q
W A K A R F R Ë C U É T U D I A N T
X N D A F R T H L Z X M V M H T I S
J A R T I S T E Ô B À B W L I P E D
U L T É Y S K L L Z V G X K J Y R C
Gambar 1. Contoh tabel Word Square
8
Prosedur pembutan model pembelajaran Word Square menurut Mujiman dalam
Diah (2007 : 2) adalah sebagai berikut :
1. Menentukan topik sesuai konsep atau sub konsep.
2. Menuliskan kata-kata kunci sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
3. Membuat kotak-kotak Word Square.
4. Mengisikan kata-kata kunci pada kotak Word Square.
Kelebihan dan Kekurangan Model pembelajaran Word Sqaure
a. Kelebihan
1. Mendorong pemahaman siswa terhadap materi belajar.
2. Melatih berdisiplin.
3. Dapat melatih sikap teliti dan kritis.
4. Merangsang siswa untuk berfikir efektif.
b. Kekurangan
1. Mematikan kreatifitas siswa
2. Siswa tinggal meneriman bahan mentah
3. Siswa tidak dapat mengembangkan materi yang ada dengan kemampuan yang
dimilikinya.
D. Pembelajaran Konvensional
Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran tradisional yang
salah satu diantaranya adalah metode ceramah. Menurut Djamarah (2010: 97),
metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan tradisional karena sejak
9
dulu metode ini telah digunkan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan
anak didik dalam proses belajar dan mengajar.
Mode pembelajaran konvensional sebagai suatu penyelenggara pendidikan ber
“gaya bank”. Penyelenggaraan pendidikan hanya dipandang sebagai suatu
aktivitas pemberian informasi yang harus “ditelan” oleh siswa, yang wajib diingat
dan dihafal, Freire dalam Djamarah (2010: 98)
Pembelajaran konvensional lebih banyak menggunakan metode ceramah. Pada
metode ini, guru berperan sebagai sumber informasi bagi siswa. Guru lebih
mendominasi proses pembelajaran seperti menerangkan materi pembelajran,
memberikan contoh-contoh penyelesaian soal-soal serta menjawab semua
pertanyaan yang diajukan siswa. Ciri-ciri pembelajaran menurut Nasution dalam
Djamarah (2010 : 100) antara lain :
1. Bahan pelajaran disajikan kepada kelompok siswa di kelas sebagai
keseluruhan tanpa memperhatikan siswa secara individual.
2. Kegiatan pembelajaran umumnya berbentuk ceramah, kuliah, tugas tertulis,
dan media lain menurut pertimbangan guru.
3. Siswa umumnya bersfat pasif, karena harus mendengarkan penjelasan guru.
4. Kecepatan belajar siswa umumnya ditentukan oleh kecepatan guru dalam
mengajar.
5. Keberhasilan belajar umumnya ditentukan oleh guru secara subyektif.
6. Hanya sebagian siswa saja yang menguasai materi pelajaran secara tuntas.
Djamarah (2010: 97-98) mengungkapkan bahwa metode ceramah merupakan
model pembelajaran konvensional. Cara penyajian pelajaran dengan melalui
10
peraturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa. Metode ini
mempunyai kelebihan dan kelemahan sebagai berikut :
1. Kelebihan Metode Ceramah :
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Mudah mengorganisasikan.
c. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
d. Mudah mempersiapkan dan melaksananaknnya.
e. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
2. Kelemahan Metode Ceramah :
a. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
b. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan.
c. Guru sukar untuk menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada
ceramahnya.
d. Menyebabkan siswa menjadi pasif.
E. Kosakata
Menurut Soedjito (2009: 24) kosakata atau perbendaharaan kata diartikan
sebagai:
1. Semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa
2. Kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara atau penulis
3. Kata yang dipakai dalam suatu bidang ilmu pengetahuan
4. Daftar kata yang disusun seperti kamus serta penjelasan secara
singkat
11
Sedangkan kosakata yang diungkapkan oleh Richards, Platt dan Webber (1985)
adalah merupakan seperangkat leksem yang meliputi kata tunggal, kata majemuk,
dan idiom. Sementara itu Valette (1977) mengemukkan bahwa kosakata adalah
kata atau kelompok kata yang memiliki makna tertentu. Dari penjelasan di atas
dapat disimpulkan bahwa kosakata merupakan kata-kata yang memiliki suatu arti
yang dimiliki oleh manusia untuk digunakan dalam berbahasa dan berkomunikasi.
a. Jenis-jenis kosakata
Menurut Hurlock (1978: 187) anak mempelajari dua jenis kosakata yakni
kosakata umum dan kosakata khusus. Kosakata umum terdiri atas kata yang dapat
digunakan dalam berbagai situasi yang berbeda. Kosakata khusus terdiri atas kata
arti spesifik yang hanya digunakan pada situasi tertentu. Hurlock (1978: 188)
mengemukakan jenis-jenis kosakata, yaitu:
1. Kosakata umum
Kosakata umum terdiri dari kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata
keterangan.
1. Kata benda. Kata yang pertama digunakan oleh anak adalah kata
benda,umumnya yang bersuku kata satu yang diambil dari bunyi
celoteh yang disenangi.
2. Kata kerja. Setelah anak mempelajari kata benda yang cukup untuk
menyebutkan nama dan benda di sekitarnya, mereka mulai mempelajari
kata-kata baru khususnya yang melukiskan tindakan seperti ”beri”, ”ambil”
atau”pegang”.
12
3. Kata Sifat. Kata sifat muncul dalam kosakata anak yang berumur 1,5 tahun.
Pada mulanya kata sifat yang paling umum digunakan adalah ”baik”,
”buruk”, ”bagus”, ”nakal”, ”panas” dan ”dingin”. Pada prinsipnya kata-kata
tersebut digunakan pada orang, makanan dan minuman.
4. Kata keterangan. Kata keterangan digunakan pada umur yang sama untuk kata
sifat.
2. Kosakata Khusus
Kosakata khusus terdiri dari kosakata warna, kosakata jumlah, kosakata waktu,
kosakata uang, kosakata ucapan populer, dan kosakata sumpah.
1. Kosakata warna. Sebagian besar anak mengetahui nama warna dasar pada
usia 4 tahun. Seberapa mereka akan mempelajari nama warna lainnya
bergantung pada kesempatan belajar dan minat mereka tentang warna.
2. Kosakata jumlah. Dalam skala inteligensi Stanford-Binet, anak yang
berusia 5 tahun diharapkan dapat menghitung tiga objek dan diharapkan
dapat menghitung 3 objek dan pada usia 6 tahun
3. Kosakata waktu. Biasanya anak yang berusia 6 atau 7 tahun mengetahui arti
pagi, siang, musim panas dan musim hujan.
4. Kosakata uang. Anak yang berumur 4 atau 5 tahun mulai menamai mata
uang logam sesuai dengan ukuran dan warnanya.
5. Kosakata ucapan populer. Kebanyakan anak yang berusia 4 sampai 8 tahun
khusunya anak lelaki menggunakan ucapan populer untuk mengungkapkan
emosi dan kebersamaan dengan kelompok sebaya.
13
6. Kosakata sumpah. Sumpah, terutama oleh anak digunakan mulai pada usia
sekolah untuk menyatakan bahwa ia sudah besar, menyadari perasaan rendah
dirinya, menegaskan kejantanannya.
b. Penguasaan kosakata
Penguasaan kosakata sangat penting dalam berbahasa, semakin kaya kosakata
yang dimiliki oleh seseorang semakin besar pula keterampilan seseorang dalam
berbahasa, (Tarigan 1989). Fahrudin dan (Jamaris 2005) mengemukakan bahwa
kemampuan penguasaan kosakata dibagi ke dalam dua kelompok yaitu:
1. Penguasaan reseptif adalah proses mamahami apa-apa yang
dituturkan oleh orang lain, reseptif diartikan sebagai penguasaan pasif.
2. Penguasaan produktif adalah proses mengkomunikasikan ide, pikiran,
perasaan.
Penguasaan kosakata dalam aktivitas dan kehidupan sehari-hari
mempunyai peranan yang sangat besar, karena buah pikiran seseorang hanya
dapat dimengerti dengan jelas oleh orang lain jika diungkapkan dengan
menggunakan kosakata. Selanjutnya Pustejovsky dalam Fahrudin dan Jamaris
(2005: 12) mengemukakan bahwa kapasitas bahasa seseorang merupakan refleksi
dari kemampuannya untuk menggolongkan dan menunjukkan makna kata
tertentu.
F. Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitin ini berjudul “Penggunaan Media Word
Square dalam Pemerolehan Kosakata Bahasa Prancis (Studi Quasi Experiment
14
pada Siswa Kelas XII SMAN Rancaekek Tahun Ajaran 2011/2012)” oleh
Nurhidayah Universitas Pendidikan Indonesia Bandung pada tahun 2011.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayah diuraikan bahwa metode
penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan menggunakan desain
penelitian control group pre-test dan post-test design yang terdiri dari dua
variabel yaitu variabel bebas (penggunaan media word square) dan variabel
terikat (pembelajaran keterampilan membaca bahasa Prancis). Sampel penelitian
ini adalah 30 siswa kelas XII bahasa SMAN 1 Rancaekek tahun ajaran 2011/2012.
Meskipun sama-sama menggunakan model pembelajaran Word Square dengan
menerapkan metode penelitian Quasi experiment dan menggunakan desain
penelitian Pre-test and Post-test Group, namun terdapat perbedaan antara
penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayah dengan penelitian yang akan
dilakukan dalam penelitian ini. Nurhidayah menggunakan sampel penelitian 30
siswa kelas XII bahasa SMAN 1 Rancaekek tahun ajaran 2011/2012. sedangkan
dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel dua kelas X Perhotelan SMK
N 3 Bandarlampung tahun ajaran 2017/2018 dengan masing-masing kelas
berjumlah 29 dan 29 siswa. Oleh karena itu penulis akan mencoba melakukan
penelitian dengan variabel yang sama dari penelitian Nurhidayah. Penelitian yang
akan dilaksanakan oleh penulis adalah “ Efektivitas Model Pembelajaran Word
Square untuk mengembangkan kosakata bahasa Prancis kelas X Perhotelan di
SMK N 3 Bandarlampung.
G. Kerangka Pemikiran
Salah satu komponen pengajaran adalah pemanfaatan berbagai strategi
pembelajaran secara dinamis dan kemampuan guru untuk dapat memilih strategi
15
pembelajaran yang sesuai dengan materi pokok bahasan. Penggunaan strategi
pembelajaran bahasa Prancis tidak boleh diabaikan begitu saja karena dengan
menggunakan strategi pembelajaran bahasa Prancis siswa lebih mudah memahami
konsepnya yang abstrak.
Word Square adalah sejenis teka teki silang yang tidak asing lagi bagi semua
orang. Biasa dilakukan pada waktu senggang atau hanya sekedar mengisi waktu
luang caranya sangat mudah hanya dengan menjawab pertanyaan lalu diterapkan
di kotak-kotak yang sudah disediakan. Word Square lebih mudah lagi karena
sudah tersedia kotak beserta huruf-hurufnya, tugas kita hanya mengarsir huruf-
huruf tersebut menjadi suatu kalimat atau kata sesuai jawaban yang dipertanyakan
dan hal tersebut menyenangkan selain mengisi waktu luang juga mengasah otak.
Untuk menghilangkan anggapan siswa bahwa bahasa asing itu sulit, maka hal-hal
yang biasa menjadi kegemaran atau kesukaan siswa diterapkan pula dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah yang biasa kita sebut belajar sambil bermain.
Siswa tidak akan merasa jenuh atau kesulitan dalam memecahkan dan
mengerjakan soal-soal bahasa Prancis. Word Square adalah salah satu alternatif
tersebut.
Model belajar Word Square merupakan kegiatan belajar mengajar dimana siswa
dihadapkan pada suatu keadaan atau masalah untuk kemudian dicari jawaban
dalam sebuah kotak huruf-huruf kemudian mengarsirnya. Keunggulan Word
Square adalah metode pembelajaran yang bervariatif, lebih bermakna, menantang
sekaligus menyenangkan bagi para siswa.
16
H. Hipotesis Penelitian
Arikunto (1998 : 67) menyatakan bahwa hipotesis adalah suatu jawaban yang
bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data
yang terkumpul. Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis merumuskan
hipotesis sebagai berikut:
1. Model pembelajaran Word Square yang diterapkan pada mata
pelajaran bahasa Prancis direspon baik oleh siswa.
2. Terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan terhadap hasil
belajar siswa antara yang mengunakan model pembelajaran Word Square
dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran Word Square.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini dapat digolongkan dalam penelitian kuantitatif dengan
menggunakan metode true experimental design. True experimental design adalah
eksperimen sebenarnya. Hal tersebut disebabkan karena penelitian ini
dilaksanakan di sekolah yang telah terbagi beberapa kelas sehingga peneliti hanya
memilih kelas yang ada yang diperkirakan sama kondisinya.
Menurut Sukardi (2011: 184) desain penelitian secara sempit dapat diartikan
sebagai penggambaran secara jelas tentang hubungan antarvariabel, pengumpulan
data, dan analisis data, sehingga dengan adanya desain yang baik, peneliti
mempunyai gambaran tentang bagaimana keterkaitan antara variabel yang ada
dalam konteks penelitian dan apa yang hendak dilakukan peneliti dalam
melaksanakan penelitian. Ada 3 jenis desain yang dimasukkan ke dalam kategori
pre experimental design atau quasi experiment, yaitu1) One-shotcase study; (2)
Pre-test and Post-test Group; dan (3) Static Group Comparison. Dalam true
experiment ini menggunakan desain Pretest posttest control design, dimana dalam
penelitian ini menggunakan dua subjek, yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Pada tahap pertama dilakukan pengukuran untuk mengetahui
18
kemampuan awal masing-masing kelompok, kemudian salah satu kelompok yaitu
kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran Word Square.
Selanjutnya dilakukan pengukuran untuk kedua kali nya terhadap kedua
kelompok. Adapun desain dalam penelitian ini adalah Pretest and Posttest Group,
(Arikunto, 2009: 85). Desain tersebut adalah:
Tabel 1. Desain Eksperimen
Kel Pre-test Perlakuan Post Test
E O1 X1 O
2
K O3 X2 O
4
Keterangan :
E : Kelompok eksperimen
K : Kelompok kontrol
X : Perlakuan (treatment)
O1
: Pre-test eksperimen
O2
: Post-test eksperimen
O3 : Pre-test kontrol
O4
: Post-test kontrol
B. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Batasan penelitian yang mesti ada dan ditemui dalam setiap penelitian adalah
batasan yang berkaitan dengan populasi penelitian. Populasi atau population
19
mempunyai arti yang bervariasi. Menurut Ary, dkk., (1985:138) population is all
members of well defined class of people, events or objects. Populasi menurut
Babbie (1983) tidak lain adalah elemen penelitian yang hidup dan tinggal
bersama-sama dan secara teoritis menjadi target hasil penelitian.
Jadi, populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia,
binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan
secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.
Populasi dapat berupa: guru, siswa, kurikulum, fasilitas, lembaga sekolah,
masyarakat, karyawan perusahaan, jenis tanaman hutan, jenis padi, dan
sebagainya. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah 2 kelas X PH
SMK Negeri 3 Bandar Lampung tahun ajaran 2018/2019. Jumlah siswa sebanyak
58 dengan masing-masing kelas sebanyak 29 siswa.
b. Sampel
Arikunto (2009: 131) mengemukakan, “Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti”. Teknik Sampling adalah teknik pengambilan sampel
dalam (Sugiyono 2012: 121). Peneliti mengadakan pengambilan sampel secara
simple random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan
anggota sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi tersebut atau istilahnya dengan dengan cara pengundian,
(Sugiyono 2012: 122). Pengundian dilakukan untuk menghindari subjektifitas
peneliti. Semua kelas memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi
sampel penelitian. Cara pengambilan sampel yaitu masing-masing kelas diberikan
nomor urut (1,2,3,4,5,6) kemudian dilakukan pengundian seperti pada umumnya.
20
Setelah itu, peneliti mengambil dua kelas dalam pengundian itu untuk
dikategorikan dalam kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dalam penelitian ini
yang menjadi sampel penelitian adalah X UPH sebagai kelas kontrol dan kelas X
UPH 2 sebagai kelas eksperimen.
Tabel 2. Jumlah Sampel Penelitian
No Kelas Jumlah siswa
1. X Perhotelan 1 29
2. X Perhotelan 2 29
D. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat penelitian
Penelitan ini dilaksanakan di SMK N 3 Bandarlampung yang berada di Jalan Cut
Mutia No. 21, Gulak Galik, Teluk Betung Utara, Bandarlampung, Lampung.
b. Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II atau semester genap tahun
ajaran 2018/2019, yaitu bulan Februari sampai dengan Maret 2018, adapun jadwal
pelaksanaan penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut
21
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaa penelitian
Kelas Hari/Tanggal Kelas yang
diajarkan
Jenis Kegiatan
Eksperimen
Senin, 2 April 2018 X Perhotelan 1 Pemberian Pre-test
untuk mengetahu
kemampuan siswa
Senin, 9 April 2018 X Perhotelan 1 Perlakuan I
menggunakan
model
pembelajaran
Word Square
Senin, 16 April
2018
X Perhotelan 1 Perlakuan II
menggunakan
model
pembelajaran
Word Square
Senin, 23 April 2018 X Perhotelan 1 Post-Test
Kontrol
Senin, 2 April 2018 X Perhotelan 2 Pemberian Pre-test
untuk mengetahu
kemampuan siswa
Senin, 9 April 2018 X Perhotelan 2 Perlakuan I
dengan
menggunakan
Media
Konvensional
Senin 16 April 2018 X Perhotelan 2 Perlakuan II
dengan
menggunakan
Media
Konvensional
Senin, 23April 2018 X Perhotelan 2 Post-test
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk tujuan mendapatkan data yang sesuai dengan
kebutuhan penelitian. Data yang diperoleh untuk kepentingan penelitian ini
22
haruslah sahih. Oleh karena itu, dalam proses teknik pengumpulan data, peneliti
menggunakan teknik tes. Tes merupakan sebuah instrumen atau prosedur yang
sistematis untuk mengukur suatu sampel tingkah laku, dalam (Nurgiyantoro 2010:
105). Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individual atau kelompok dalam (Arikunto 2009: 98).
Dalam penelitian ini, tes yang akan digunakan adalah berupa tes kosakata tertulis,
yaitu berupa tulisan kosakata dengan menggunakan model pembelajaran Word
Square. Terdapat dua kali tes yang diberikan kepada siswa dalam penelitian ini,
yaitu tes kemampuan awal (pre-test) dan tes kemampuan akhir (post-test).
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kosakata. Nurgiyantoro (2010:
338) menjelaskan definisi tes kosakata adalah tes yang dimaksudkan mengukur
kompetensi peserta didik terhadap kosakata dalam bahasa tertentu baik yang
bersifat reseptif maupun produktif. Pada penelitian ini, tes kosakata yang dipilih
adalah kosakata aktif untuk penguasaan produktif, kosakata yang digunakan untuk
menghasilkan bahasa dalam kegiatan berkomunikasi.
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini diperlukan alat yang berfungsi mendapatkan data-data
penelitian. Kata “alat” biasa disebut juga dengan istilah “instrumen”. Instrumen
pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya, misalnya angket (questioner), daftar cocok (checklist),
pedoman wawancara (interview guide), lembar pengamatan (observation sheet),
23
dan soal tes (yang kadang-kadang hanya disebut dengan “tes” saja), inventori
(inventory), skala (scala), dan lain sebagainya dalam (Arikunto 2009: 101).
Penyusunan instrumen penelitian disesuaikan dengan teknik pengumpulan data
yang telah ditetapkan, maka dalam penelitian ini digunakan instrumen tes yang
dilengkapi dengan kisi-kisi instrumen tes. Bentuk instrumen dalam penelitian ini
adalah tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individual atau kelompok dalam (Arikunto 2009:
32).
G. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Tes dalam penelitian ini adalah tes kosakata yang disusun berdasarkan kurikulum
bahasa Prancis yang disesuaikan dengan buku panduan yang dipakai. Jumlah butir
soal dilakukan dengan alokasi waktu pelajaran. Pemilihan indikator tes kosakata
ini sudah disesuaikan dengan materi yang diajarkan oleh guru bahasa Prancis di
SMA dan SMK. Kisi-kisi soal tes kosakata bahasa Prancis tercantum dalam tabel
berikut ini.
Tabel 4. Kisi-kisi instrumen
Tema Pokok
Bahasan
Kemampuan
Dasar
Indikator Kegiatan
Pembelajaran
Identitas
diri
Les
professions
Mengidentifikasi
ujaran dalam
suatu konteks
dengan benar
1. Menjawab
pertanyaan
mengenai
informasi
tertentu dari
wacana
1. Menunjukan
makna kata
dan ungkapan-
ungkapan yang
ada dalam
wacana
24
tentang
profesi
2.
Menentukan
profesi
seseorang
dalam bahasa
Prancis
2. Menjawab
pertanyaan
yang diberikan
dengan tepat
Les
nationalités
Mengidentifikasi
ujaran dalam
suatu konteks
dengan benar
1. Menjawab
pertanyaan
mengenai
informasi
tertentu dari
wacana
tentang
kebangsaan
2.
Menentukan
kebangsaan
seseorang
dalam bahasa
Prancis
1. Menunjukan
makna kata
dan ungkapan-
ungkapan yang
ada dalam
wacana
2. Menjawab
pertanyaan
yang diberikan
dengan tepat
H. Prosedur Penelitian
a. Tahap Pra Eksperimen
Pra Eksperimen merupakan tahap persiapan sebelum eksperimen. Sebelum
dilakukan perlakuan, terlebih dahulu segala sesuatu yang berhubungan dengan
eksperimen. :
1. Persiapan dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol
2. Peneliti menyiapkan masing-masing materi untuk kelas eksperimen dan
kelas kontrol
25
b. Tahap Eksperimen
1. Tahap Pemberian Pre-test
Pre-test atau tes awal dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa pada tahap awal sebelum
dilakukan perlakuan (treatment).
2. Tahap Eksperimen (treatment)
Berikut ini rancangan kegiatan pembelajaran keterampilan membaca pada kelas
eksperimen (dengan menggunakan model pembelajaran Word Square) :
1 Siswa diberi penjelasan tentang materi identitas.
2. Siswa diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan modelpembelajaran
Word Square.
3. Siswa ditugaskan mencari kosakata yang terdapat pada Word Square yangtelah
disusun.
4 Siswa mengumpulkan hasil jawaban.
Berikut ini rancangan kegiatan pembelajaran keterampilan membaca kelas kontrol
dengan menggunakan metode konvensional (tanpa menggunakan media apapun)
yaitu:
1. Siswa diberi penjelasan tentang materi identitas.
2. Siswa diberi perlakuan pembelajaran dengan mengacu buku pegangan.
3. Siswa ditugaskan menuliskan kosakata yang berkaitan dengan wacana.
4. Siswa mengumpulkan hasil jawaban kepada guru.
26
3. Tahap Pemberian Post-test
Setelah kelompok eksperimen diberikan perlakuan sebanyak 4 kali, kemudian
dilakukan post-test. Pemberian post-test ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
pencapaian penguasaan kosakata pada ketrampilan membaca siswa antara kelas yang
diberikan perlakuan dengan kelas yang tidak diberikan perlakuan. Pelaksanaan post-
test menggunakan materi yang sama pada tes awal (pre-test).
c. Pasca Eksperimen
Pasca eksperimen merupakan tahap penyelesaian dari penelitian atau akhir setelah
kelompok eksperimen mendapat perlakuan, sedangkan kelompok kontrol tidak
mendapat perlakuan. Dalam tahap ini, data pre-test dan post-test dianalisis dengan
menggunakan perhitungan secara statistik dengan bantuan komputer dengan
program SPSS versi 17.0. Hasil perhitungan tersebut berguna untuk menjawab
hipotesis maka dapat diketahui apakah hasil tersebut diterima atau ditolak.
d. Uji Coba Instrumen
Arikunto (2009: 218) uji coba instrumen bertujuan untuk memperoleh informasi
mengenai kualitas instrumen yang akan digunakan. Instrument yang digunakan
dalam penelitian ini dikembangkan sendiri oleh peneliti sehingga sebelum
digunakan penelitian. Instrumen perlu diuji cobakan terlebih dahulu. Dalam
menguji keberhasilan instrumen yang diberikan, maka peneliti melakukan uji
validitas dan reliabilitas.
27
1. Uji Validitas
Validitas atau kesahihan merupakan suatu tetapan ukuran yang merujuk tingkat
kesahihan suatu hal yang dapat diukur dan sesuai dengan kenyataan. Instrumen
yang shahih berarti memiliki validitas tinggi, demikian pula sebaliknya. Suatu
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat, Hasan (2011: 83).
Senada dengan hal tersebut, Arikunto (2009: 145) mengemukakan bahwa sebuah
instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Setelah item-item instrumen peneliti diuji validitasnya, langkah selanjutnya adalah
menguji reliabilitasnya. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu
instrumen tersebut sudah baik, Arikunto (2009: 211). Instrumen yang baik tidak
akan bersifat tendensius mengarahkan pada responden untuk memilih jawaban-
jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya dan reliable akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Dalam penelitian ini, reliabilitas
instrument diuji dengan menggunakan Alpha Cronbach. Adapun rumus Alpha
Cronbach (Nurgiyantoro (2010: 171) yaitu :
r = (1- )
Keterangan :
k : Jumlah butir soal
Ƹ Si2: Jumlah varian butir-butir
Ƹ St2: Varian total (untuk seluruh butir tes)
28
Dari hasil pengujian, didapatkan r = 0,725. Hal ini menunjuk bahwa instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini reliable.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian eksperimen ini adalah analisis
data uji-t atau t-test. Data yang dianalisis melalui uji-t terwujud dalam bentuk
angka. Teknik ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pencapaian hasil
antara kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dan kelas kontrol yang tidak
diberikan perlakuan.
1. Uji Normalitas Sebaran
Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan rumus Kolmogrov smirnov
yakni uji dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang
digunakan dalam penelitian ini. Pengujian normalitas sebaran data ini dapat
dilakukan dengan bantuan komputer SPSS 17.0. Uji normalitas tersebut dilakukan
terhadap data Pre-test dan Post-tes tiap-tiap kelompok dan digunakan untuk
mengetahui normal tidaknya sebaran data yang terdapat dalam penelitian ini.
Adapun rumus teknik pengujian Kolmogrov smirnov.
Z =
Keterangan :
x : Skor data variabel yang akan diuji normalitas
Г : Nilai rata-rata
S : Standar deviasi
29
Hasil p-value diperoleh dengan perhitungan dengan rumus tersebut
dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5%, jika p-value hitung lebih besar dari
signifikansi 5%, maka data dinyatakan berdistribusi normal. Sebaliknya jika harga
p-value lebih kecil dari signifikansi 5%, maka dapat dinyatakan bahwa tidak
berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Varian
Uji Homogenitas Varian dimaksudkan untuk mengetahui seragam atau tidaknya
variasi sampel yang diambil dari populasi yang sama dan tidak menunjukkan
perbedaan yang signifikan satu sama lain. Perhitungan statistik yang digunakan 61
untuk menguji homogenitas adalah tes-F yaitu membandingkan variansi terbesar
dengan variansi terkecil.
Rumus yang dikutip oleh Sugiyono (2012: 232) yaitu sebagai berikut :
F = Si2
/ St2
Keterangan :
F : Koefisien F
Si2
: Variansi terbesar
St2
: Variansi terkecil
Adapun pengambilan keputusan dalam pengkajian uji homogenitas varian ini
a. Jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 5% maka variannya homogen.
b. Jika probabilitas signifikansi kurang dari 5% maka variannya tidak homogen.
3. Uji hipotesis
Untuk menganalisis data penelitian yang berupa skor Post-Test digunakan rumus
uji-t. Uji-t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan
30
antara kelompok yang menggunakan teknik permainan Word Square dan
kelompok yang menggunakan media konvensional dalam pembelajaran
keterampilan membaca bahasa Prancis. Rumus uji-t digunakan menurut Sugiyono
(2012: 34) adalah sebagai berikut:
t = –
Keterangan
t : koefisien yang dicari
X1
: Mean kelompok eksperimen 1
X2
: Mean kelompok eksperimen 2
S1 : Variansi kelompok eksperimen 1
S2 : Variansi kelompok eksperimen 2
n : Jumlah subjek
Hasil perhitungan dengan rumus uji-t tersebut dikonsultasikan dengan harga
dalam table pada taraf signifikansi α = 0,05. Apabila t hitung lebih besar dari
harga t table. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara kelas yang diberi perlakuan dengan kelas yang tidak diberi perlakuan.
J. Hipotesis Statistik
Ada dua macam hipotesis yaitu hipotesis statistik dan hipotesis nol. Hipotesis nol
menyatakan adanya perbedaan antara 2 variabel atau adanya pengaruh variabel X
terhadap Y. Sedangkan, hipotesis alternatif adalah lawannya hipotesis nol, yang
menyatakan adanya perbedaan antara data populasi dan data sampel.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dari diskusi hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran merupakan salah satu faktor pendukung hasil
pembelajaran di kelas khususnya pembelajaran bahasa Prancis. Model
pembelajarn Word Square lebih efektif untuk pembelajaran bahasa Prancis siswa
kelas X Perhotelan 1 dibandingkan siswa kelas X Perhotelan 2 yang diajar dengan
menggunakan pengajaran konvensional. Model pembelajaran tersebut diharapkan
cocok untuk menyampaikan materi pelajaran serta selaras dengan kemampuan
siswa. Selain itu, model pembelajaran tersebut bisa efektif digunakan untuk semua
siswa sehingga model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan minat, dan
tujuan terhadap kegiatan pembelajaran yang berbeda sehingga mempengaruhi
hasil pembelajaran pada akhirnya nanti. Guru dapat menggunakan model
pembelajaran Word Square dalam pembelajaran bahasa Prancis di kelas guna
memberikan motivasi ke siswa dan meningkatkan minat belajar karena dalam
model pembelajaran Word Sqaure terdapat unsur persaingan/kompetisi.
Persaingan tersebut memberikan motivasi yang besar kepada siswa serta menarik
minat untuk berpartisipasi aktif sehingga siswa akan mempunyai banyak
kesempatan untuk menguasai kosakata dengan penuh semangat tanpa rasa stres
46
dan serius dalam lingkungan belajar. Selain itu, siswa akan mendapatkan variasi
pengalaman dengan lebih teliti dan cermat, sebab model pembelajaran Word
Square merupakan model pembelajaran yang melatih kepekaan panca indra
penglihatan dalam mencari kosakata di dalamnya, sehingga tingkat konsentrasi
siswa lebih tinggi. Siswa juga lebih mandiri dan fokus, sehingga budaya contek
mencontek yang biasa dilakukan dalam pembelajaran bisa dihindari.
B. Saran-saran
Adapun saran-saran adalah sebagai berikut, perlu adanya model pem-
belajaran yang variatif dalam pembelajaran bahasa Prancis agar siswa tidak
merasa bosan mengikuti pelajaran di kelas. Guru hendaknya menggunakan model
pembelajaran Word Square, karena sudah terbukti efektif dalam meningkatkan
pem-belajaran bahasa Prancis, guru hendaknya lebih berani untuk memilih dan
memadu-padankan model-model pembelajaran yang tepat dengan
mempertimbangkan kondisi, situasi, dan faktor lainnya yang berhubungan
dengan siswa dan sekolah dalam meningkatkan pembelajaran siswa.
47
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Sayid. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Word Square Untuk
Meningkatkanm Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Pengawu. Palu:
Jurnal Kreatif Tadulako.
Afandi, Muhamad. 2013. Model Dan Metode Pembelajaran Di Sekolah.
Semarang : UNISSULA Press.
Arikunto, Suharismi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Arikunto, Suharismi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi VI. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi 6. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi Untuk Satuan Dasar dan
Menengah, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMA/MA.
Jakarta: BSNP.
Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
_______________________________.2011. Kurikulum 2004 Standar
Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Prancis. Jakarta: Depdiknas.
Diah. 2007. Model Pembelajaran Word Square. Semarang: Jurnal Bidan Diah.
48
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Asdi
Mahasatya.
Fahrudin dan Jamaris, M. 2005. Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa
Inggris Melalui Permainan. Jakarta: Balai Pustaka.
Hamzah, Uno. 2011. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hartono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Pekanbaru: Pustaka Pelajar.
Hasan. 2011. Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hurlock,E.B. 1987. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Istarni. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Johnson, D.W. 2003. Cooperation in the classroom. Bandung: Alfabeta.
Lestari, Tia. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Word Square Terhadap Hasil
Belajar IPS Kelas III SD. Jurnal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja.
Lestari, Yani. 2013. Penggunaan Model Pembelajaran Word Square Dalam
Peningkatan Motivasi Dan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Siswa
Kelas IV SD. Jurnal FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Nurgiyantoro. B. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE.
Nurhidayah. 2011. Penggunaan media Word Square dalam Pemerolehan
Kosakata Bahasa Prancis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Rohmawati, Afifatu. 2015. Efektifitas Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini, Universitas Negeri Jakarta.
Suadnyana, I Nengah. 2014. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Word Square berbasis lingkungan terhadap hasil
belajar. Denpasar: Universitas Pendidikan Ganesha.
Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugistiarini, Nur. 2015. Efektivitas Media Permainan Word Square Dalam
Penguasaan Kosakata Bahasa Prancis Pada Ketrampilan Membaca
Siswa Kelas XIII IPS SMA N 1 Depok. Skripsi S1. FBS UNY
Yogyakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Soedjito 2009. Kosakata Bahasa Indonesia. Malang: Aditya Media.
Syaiful, Aswan. 2006. Macam-macam model pembelajaran. Jakarta. Pt Rineka
Cipta.
Tarigan, Henry Guntur. 1994. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Penerbit Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1989. Metodologi Pengajaran Bahasa. Bandung: Penerbit
Remadja Karya.
Vallet. 1977. Kosakata Bahasa Indonesia. New York: Horcourt Brace
Jovanovich.