Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO TERHADAP
KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV
SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
OLEH
HARDIANTI KARIM
105401107716
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASAR
2020
ii
iii
iv
v
vi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : HARDIANTI KARIM
NIM : 10540 11077 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi : Efeketivitas Penggunaan Media Audio terhadap
Keterampilan Menyimak Dongeng pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Sd Inpres Gontang
Kota Makassar
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan Tim
Penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun .
Demikianlah pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, September 2020
Yang Membuat Pernyataan
Hardianti Karim
Jalan Sultan Alauddin No.259 Makassar
Telp : 0411-860837/860132 (Fax)
Email : [email protected]
Web : www.fkip.unismuh.ac.id
vii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : HARDIANTI KARIM
NIM : 10540 11077 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakkan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, September 2020
Yang Membuat Perjanjian
Hardianti Karim
Jalan Sultan Alauddin No.259 Makassar
Telp : 0411-860837/860132 (Fax)
Email : [email protected]
Web : www.fkip.unismuh.ac.id
viii
Moto dan Persembahan
“Hai orang-orang beriman, Jadikanlah sabar dan sholatmu
Sebagai penolongmu, sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar”
(Al-Baqarah: 153)
Sesengguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan
suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri
( terjemahan Q . S Ar-Ra’d, 13: 11)
Kupersembahkan karya ini teruntuk Ayah dan Ibu ku
yang telah membesarkan, mendoakan dan
memberikan kasih sayangnya dengan sepenuh hati
serta saudara-saudaraku yang telah memberikan dukungannya
dan terima kasih untuk orang-orang yang
selalu memberikan semangat.
ix
ABSRTAK
Hardianti Karim, 2020. “Efektivitas Penggunaan Media Audio terhadap
Keterampilan Menyimak Dongeng Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siawa
Kelas IV Sd Inpres Gontang Kota Makassar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Andi Adam dan Pembimbing II Ummu
Khaltsum.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu Apakah penggunanaan media
audio efektif terhadap keterampilan menyimak dongeng pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Inpres Gontang Kota Makassar. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Penggunaan Media Audio terhadap
Keterampilan Menyimak Dongeng Siswa Kelas IV Sd Inpres Gontang Kota
Makassar. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Quasi
Eksperimen dengan tipe nonequivalent control grup design yaitu pada desain ini
terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas IV SD Inpres Gontang Kota Makassar yang berjumlah 40 orang.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh
yaitu populasi sekaligus menjadi sampel sebanyak 40 orang dari laki-laki 17 orang
dan perempuan 23 orang. Data dikumpulkan melalui tes. Hasil analisis data
dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 25 dilakukan dengan menggunakan
uji-t. Hasil uji-t pada skor posttest antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen
menghasilkan thitung sebesar 7,371 dengan df 38. Nilai thitung dalam penghitungan
tersebut lebih besar dari nilai ttabel pada signifikansi 5% (7,371 > 2,024).
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh H0 ditolak dan H1 diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh efektiftivitas penggunaan
media audio terhadap keterampilan menyimak dongeng pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia Siswa kelas IV SD Inpres Gontang Kota Makassar.
Kata Kunci : Media Audio, Menyimak Dongeng
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin puji dan syukur ke hadirat Allah Swt atas
segala limpahan rahmat dan segala nikmat yang selalu tercurahkan kepada
penulis, salam dan salawat kepada junjungan Nabi Muhammmad saw, keluarga,
sahabat dan seluruh ummat muslim yang tetap istiqamah pada ajarannya. Pada
kesempatan ini penulis mendapat nikmat yang luar biasa karena dapat
menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna mengikuti ujian
skripsi pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit mengalami hambatan, akan
tetapi atas berkat pertolongan sang Khalik Allah Swt penulis dapat mengatasinya
dengan baik. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuannya baik berupa tenaga maupun materi dalam penyelesaian skripsi ini
mulai dari awal sampai selesai. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga dan
teristimewa untuk yang penulis cintai dan mencintai penulis dengan sepenuh hati
kepada kedua orang tua, Ayah Abd Karim dan Ibu Sukmawati atas
pengorbanannya yang tak akan pernah bisa
xi
penulis balas walaupun sampai titik peluh yang terakhir. Ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan terkhusus kepada Andi Adam,
S.Pd., M.Pd dan Ummu Khaltsum, S.Pd., M.Pd, ditengah kesibukannya masih
dapat meluangkan waktunya membantu dan membimbing penulis.
Demikian pula penulis sampaikan terima kasih tidak terhingga kepada
Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
Erwin Akib S.Pd.,M.Pd.,Ph.D, Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah
Makassar. Aliem Bahri S.Pd.,M.Pd. dan Ernawati, S.Pd.,M.Pd. Ketua Jurusan dan
Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas
Muhammadiyah Makassar. Bapak dan Ibu Dosen pada Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah
memberikan bekal dan ilmu pengetahuan selama mengikuti pendidikan. Pihak-
pihak lain yang telah banyak membantu penulis sehingga tugas akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Tiada imbalan yang dapat diberikan, hanya kepada Allah Swt penulis
menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama ini bernilai
ibadah di sisi-Nya Aamiin.
Makassar, 11 September 2020
Penulis,
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ vi
SURAT PERJANJIAN ............................................................................... vii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. viii
ABSTRAK ................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GRAFIK ..................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 8
A. Kajian Teori................................................................................ 8
1. Penelitian yang Relevan ......................................................... 8
2. Pengertian menyimak............................................................. 9
3. Tujuan menyimak .................................................................. 10
4. Tahap-tahap menyimak ......................................................... 10
5. Faktor-faktor menyimak ........................................................ 11
6. Manfaat menyimak ................................................................ 14
xiii
7. Pengertan dongeng................................................................. 15
8. Unsur-unsur dongeng ............................................................. 16
9. Jenis-jenis dongeng ................................................................ 18
10. Pengertian media audio .......................................................... 19
11. Langkah-langkah penggunaan media audio ............................ 21
12. Jenis-jenis media audio .......................................................... 23
13. Kelebihan dan kekuranga media audio ................................... 24
14. Efektivitas dalam pembelajaran ............................................. 24
B. Kerangka Pikir ............................................................................ 25
C. Hipotesis Penelitian .................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN........................................................... .. 28
A. Rancanga penelitian .................................................................... 28
B. Definisi operasional ..................................................................... 29
C. Populasi dan sampel .................................................................... 29
D. Instrumen Penelitian .................................................................... 30
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 31
F. Analisi perangkat tes ................................................................... 31
G. Teknik Analisis Data ................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................... . .... 36
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 36
B. Pembahasan ................................................................................. 55
BAB V SIMPULAN DAN SARAN........................................................ ...... 59
A. Simpulan ..................................................................................... 59
B. Saran ........................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 61
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.2 Sampel kelas IV ................................................................ 30
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi hasil pretest keterampilan menyimak dongeng
kelas eksperimen .............................................................. 37
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi hasil pretest keterampilan menyimak dongeng
kelas kontrol ..................................................................... 39
Tabel 4.3 Analisi statistik deskriptif sebelum perlakuan kelas eksperimen dan
kontrol .............................................................................. 41
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi hasil posttest keterampilan menyimak
dongeng kelas eksperimen ................................................. 42
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi hasil posttest keterampilan menyimak
dongeng kelas eksperimen ................................................. 44
Tabel 4.6 Analisi statistik deskriptif setelah perlakuan kelas eksperimen dan
kontro ............................................................................... 46
Tabel 4.7 Uji normalitas data penelitian ............................................ 48
Tabel 4.8 Uji homogenitas data penelitian ........................................ 49
Tabel 4.9 Uji hipotesis ...................................................................... 51
Tabel 4.10 Perbandingan nilai rata-rata ............................................... 52
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
Grafik 4.1 Distribusi frekuensi hasil pretest keterampilan menyimak dongeng
permulaan kelas eksperimen .............................................. 38
Grafik 4.2 Distribusi frekuensi hasil pretest keterampilan menyimak dongeng
permulaan kelas kontrol .................................................... 40
Grafik 4.3 Distribusi frekuensi hasil posttest keterampilan menyimak dongeng
kelas eksperimen .............................................................. 43
Grafik 4.4 Distribusi frekuensi hasil posttest keterampilan menyimak dongeng
kelas kontrol ..................................................................... 45
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir ....................................................... 25
Gambar 3.1 Desain noneqivalent control grup design ........................... 29
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah unsur terpenting dalam mewujudkan kemajuan suatu
bangsa pada masa kini atau masa mendatang akan sangat ditentukan oleh
pendidikan. Pendidikan yang bermutu merupakan hal yang sangat peting dalam
kemajuan suatu bangsa. Meningkatkan mutu pendidikan merupakan cara untuk
menjadikan pendidikan indonesia menjadi lebih baik dan berkualitas. Pendidikan
di Indonesia bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan
potensi diri sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi untuk
menghadapi perkembangan yang terjadi.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional Pasal 3 disebutkan “Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada jalur pendidikan formal. Tugas utama itu akan efektif jika guru
memiliki derajat professional tertentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran,
2
kecakapan, atau keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik
tertentu.
Belajar adalah sebagai proses aktif internal individu dimana melalui
pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya
perubahan tingkah laku yang relatif permanen. Dalam proses belajar, unsur
internal individu ini melibatkan unsur kognitif, afektif (motivasi dan minat) dan
psikomotor, dalam hal ini pancaindra tempat dimana pesan dan kesan masuk
kedalam sistem kognitif. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang
relative permanen pada individu, yang ditunjukkan oleh adanya kemampuan
bereaksi itu akan terbentuk dengan kuat jika ada pengulangan dan penguatan
(Kurniawan, 2014: 4).
Menyimak merupakan kemampuan memahami pesan-pesan yang
diungkapkan pembicara melalui lambang bunyi. Kegiatan menyimak ini bentuk
respon dari kegiatan berbicara. Dalam menyimak, hal yang paling penting adalah
indra pendengaran dan konsentrasi (Fairuzul, 2019: 23).
Keterampilan menyimak sangat berperan dalam kehidupan manusia
dilingkungan masyarakat. Peran penting penguasaan keterampilan menyimak
sangat tampak dilingkungan sekolah. Siswa mempergunakan sebagian besar
waktunya untuk menyimak pelajaran yang disampaikan oleh guru. Keberhasilan
dalam memahami serta menguasai pelajaran diawali oleh kemampuan menyimak
yang baik. Kemampuan seseorang dalam menyimak dapat dilihat dari latar
belakangnya. Latar belakang masing-masing orang mempunyai perbedaan, baik
psikologis, sosiologis, maupun pendidikannya.
3
Menurut Hana (2011: 14), dongeng berarti cerita rekaan, tidak nyata, atau
fiksi seperti seperti fabel (binatang atau benda mati), saga (cerita petualangan),
hikayat (cerita rakyat), legenda (asal usul), mitos (dewa dewi, peri, roh halus),
epos (cerita besar seperti Mahabharata dan Ramayana). Ramlan (2012:104)
menyatakan bahwa cerita anak termasuk dongeng untu anak, biasanya membawa
sebuah pesan. Cerita anak yang unggul antara lain mengandung nilai personal dan
nilai pendidikan bagi pembacanya, yaitu kalangan anak-anak.
Menurut Tarigan (1997: 117-118) mengemukakan beberapa alasan yang
menyebabkan pembelajaran menyimak belum terlaksana dengan baik, yaitu:
1) Alasan-alasan yang menyebabkan pembelajaran menyimak terlaksana dengan
baik bersifat umum, baik untuk pelajaran menyimak maupun bahasa dan sastra.
Kompleksitas hambatan dalam pembelajaran menyimak pada setiap sekolah
tidak selalu sama. Pada sekolah tertentu hambatan tersebut dapat
diminimalisasikan tetapi sekolah lain tidak dapat lebih kompleks. Hambatan
setiap kelas pun dimungkinkan berbeda. Hambatan-hambatan tersebut semakin
bertambah dalam pembelajaran sastra karena adanya anggapan bahwa guru-
guru bahasa Indonesia kurang berpengalaman dalam melaksanakan pengajaran
menyimak.
2) Bahan pengajaran menyimak sangat kurang.
3) Guru-guru bahasa Indonesia belum terampil menyusu pengajaran menyimak.
4) Jumlah murid per kelas terlalu besar.
5) Pelajaran menyimak relatif baru dinyatakan dalam kurikulum sekolah.
4
6) Teori, prinsip dan generalisasi mengenai menyimak belum banyak
diungkapkan.
7) Pemahaman terhadap apa dan bagaimana menyimak itu masih minim.
8) Buku teks dan buku pegangan guru dalam pembelajaran menyimak langkah.
Usaha untuk meningkatkan keterampilan menyimak memerlukan metode
yang efektif dan efisien. Selain itu, diperlukan pula media pembelajaran yang
tepat sehingga murid dapat menguasai kompetensi yang di harapkan. Dalam
proses belajar, mengajar, media memiliki peran yang sangat penting untuk
menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran. penggunaan media audio dalam
pembelajaran menyimak dongeng diharapkan dapat membangkitkan rasa ingin
tahu dan minat murid serta memotivasi untuk belajar. Media audio ini diharapkan
dapat meningkatkan keterampilan menyimak dongeng murid kelas IV di SD
Inpres Gontang Kota Makassar.
Penggunaan media audio dalam pembelajaran dibatasi hanya oleh imajinasi
guru dan siswa. Media audio dapat digunakan dalam semua fase pembelajaran
mulai dari pengantar atau pembukaan ketika memperkenalkan topik bahasan
sampai kepada evaluasi hasil belajar siswa. Penggunaan media audio sangat
mendukung sistem pembelajaran tuntas (matersy learning). Siswa yang belajarnya
lamban dapat memutar kembali dan mengulagi bagian-bagian yang belum
dikuasainya. dilain pihak, siswa yang dapat belajar dengan cepat bisa maju terus
dengan tingkat kecepatan belajarnya (Arsyad, 2017: 142).
Berdasarkan hasil pengamatan awal di SD Inpres Gontang Kota Makassar,
banyak murid yang kurang aktif dalam proses belajar mengajar dengan ciri-ciri;
5
kurang bahkan tidak mengajukan pertanyaan dari materi yang diajarkan, tidak
memberikan jawaban atas pertanyaan guru, kurangnya perhatian murid terhadap
materi yang dijelaskan guru, bermain sesama rekannya, murid berkeliaran diluar
kelas, hal lainnya yaitu; murid kurang antusias mengikuti pelajaran yang
ditunjukkan dengan ciri-ciri; murid tidur dengan menundukkan kepala, bercerita
dan bermain secara sembunyi-sembunyi kepada sesama rekannya dibangku
tengah dan belakang.
Hal ini terjadi karena dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia disekolah
dasar tidak menggunakan media dalam pembelajaran. Sehingga pembelajaran
tidak menarik perhatian siswa, dengan menggunakan media audio pembelajaran
menjadi bahan penyegaran atau hiburan belajar bagi siswa dalam proses belajar.
Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk mengatasi permasalahan yang terjadi
dengan melakukan suatu penelitian yang berjudul “Efektivitas Penggunanaan
Media Audio terhadap Keterampilan Menyimak Dongeng pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Inpres Gontang Kota
Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan pada latar belakang maka
rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah penggunaan media audio efektif
terhadap keterampilan menyimak dongeng pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
siswa kelas IV SD Inpres Gontang Kota Makassar?
6
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui Efektifitas penggunanaan media audio terhadap keterampilan
menyimak dongeng pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD
Inpres Gontang Kota Makassar
D. Manfaat Penelitian
Melalui kegiatan penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan
manfaat secara teoretis dan praktis, yaitu:
1. Manfaat teoretis
Bagi akademis/lembaga, sebagai bahan informasi yang bermanfaat dalam
rangka usaha peningkatan mutu pendidikan pada umumnya. Bagi peneliti, sebagai
bahan perbandingan untuk mengembangkan peneliti lebih lanjut.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Murid, yaitu meningkatnya aktifitas menyimak dongeng karena
adanya media audio di dalam proses pembelajaran.
b. Bagi Guru, yaitu untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mengajar
yang lebih bervariatif di dalam pelaksanaan pembelajaran menyimak
dongeng.
c. Bagi Sekolah, yaitu sebagai sumber informasi dan referensi kajian didalam
pengambilan keputusan meyangkut peningkatan profesionalisme guru dan
pencapaian kualitas pendidik sekolah.
d. Bagi peneliti, yaitu untuk memeuhi sebagai persyaratan dalam
menyelesaikan studi S1 di Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di
7
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyyah
Makassar.
e. Bagi Pembaca, yaitu menjadi sumber referensi dan informasi bagi orang
yang membaca.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hasil Penelitian yang Relevan
Alfarica (2014:60) judul peningkatan kemampuan menyimak cerita dongeng
melalui strategi aktivitas terbimbing murid kelas IV SD Inpres Gontang Kota
Makassar. Kesimpulan penelitian yaitu pembelajaran aktivitas terbimbing
meningkatan keaktifan murid dalam belajar. Indikator peningkatan tersebut dapat
dicermati berdasarkan hasil observasi belajar murid dari siklus I dan siklus II yang
mengalami perubahan sikap sopan teman dalam mendengarkan dan mengajukan
komentar, motivasi murid dalam mengungkapkan ide/gagasan dengan
kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, dapat menunjang pembicaraan dalam
memahami bahan simakan tersebut, meningkatkan minat belajar murid serta dapat
meningkatkan kehadiran murid.
Syamsiah (2012:62) judul: peningkatan keterampilan menyimak dongeng
melalui pendekatan integratif pada siswa kelas IV SD Negeri Pappa Kabupaten
Takalar. Kesimpulan penelitian yaitu terjadi perubahan sikap dan tingkah laku
siswa kelas IV SD Negeri Pappa Kabupaten Takalar dengan keterlibatan siswa
dalam aktivitas belajar rendah padak siklus I dan siklus II.
Berdasarkan penelitian yang relevan maka disimpulkan persamaan dengan
penelitian yang ada, yakni: peneliti sama-sama ingin meneliti tentang
keterampilan menyimak pada murid. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian sama-sama menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Adapun
9
perbedaan dari penelitian ini yakni Afarica (2014) menggunakan strategi aktivitas
terbimbing, Syamsiah (2012) melakukan pendekaan integratif sedangkan saya
dalam penelitian menggunakan media audio dalam keterampilan menyimak
dongeng.
2. Pengertian menyimak
Menyimak merupakan kemampuan memahami pesan-pesan yang
diungkapkan pembicara melalui lambang bunyi. Kegiatan menyimak ini bentuk
respon dari kegiatan berbicara. Dalam menyimak, hal yang paling penting adalah
indra pendengaran dan konsentrasi. Terkadang seseorang memang mengalami
kesulitan dalam menyimak karna pembicara memberikan informasi dengan tidak
jelas dan membingungkan, tetapi tidak jarang kesulitan ini terjadi karena
penyimak memang tidak memiliki konsentrasi yang cukup baik ketika
mendengarkan peembicara. Proses menyimak tidak hanya mampu mendengar
ujaran dari pembicara dengan indera pendengaran, tetapi juga memahami apa
yang diujarkan tersebut (Fairuzul, 2019: 23).
Kegiatan menyimak mencakup kegiatan mendengar dan mendengarkan,
tetapi tidak sama dengan kedua hal tersebut. Kegiatan mendengar cukup
dilakukan dengan menangkap gelombang suara yang dikeluarkan oleh pembicara
atau suatu sumber suara baik secara sengaja maupun tidak. Kegiatan
mendengarkan layaknya mendengar, tetapi telah dilandasi suatu niat dan unsur
kesengajaan. Kegiatan menyimak merupakan kegiatan mendengar dan mendengar
disertai usaha untuk memahami suara atau ujaran yang didapat. Kegiatan
menyimak memerlukan perhatian agar mampu melakukan pemahaman (Fairuzul,
2019: 23).
10
Berdasarkan pengertian menyimak yang dikemukakan para ahli dapat
disimpulkan bahwa keterampilan menyimak adalah proses kegiatan
mendengarkan yang dsertai oleh kegiatan mental lainnya, yakni memahami,
menginterprestasi, serta mengapresiasi sehingga memunculkan pemahaman
terhadap makna ungkapan yang didengarkan.
3. Tujuan Menyimak
Menurut Hunt (Tarigan, 2008: 59) mengemukakan bahwa tujuan menyimak
adalah:
1) Untuk memperoleh informasi yang ada hubungan atau sangkut-pautnya
dengan pekerjaan atau profesi.
2) Untuk menjadi lebih efektif dalam hubungan-hubungan antar pribadi
dalam kehidupan sehari-hari.
3) Mengumpulkan data agar dapat membuat keputusan-keputusan yang
masuk akal.
4) Agar dapat memberikan responsasi yang tepat terhadap segala sesuatu.
Senada dengan itu, Tarigan (2008: 55) mengemukakan tujuan menyimak
adalah: 1) Menyimak untuk belajar, 2) Menyimak untuk menikmati. Menyimak
3) untuk mengevaluasi, 4) Menyimak untuk mangapresiasi, 5) Menyimak untuk
mengkomunikasikan ide, 6) Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi,
7) Menyimak untuk memecahkan masalah, dan 8) Menyimak untuk meyakinkan.
4. Tahap-tahap menyimak
Menurut (Tarigan 2008: 63) bahwa tahap menyimak meliputi:
1) Tahap mendengar; dalam tahap ini kita mendengarkan segala sesuatu yang
dikemukakan oleh pembicaraan dalam ujaran atas segala. Jadi kita masih
berada ditahap hearing.
11
2) Tahap memahami; setelah kita mendengarkan maka ada keinginan bagi
kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang
disampaikan oleh pembicaraan. Kemudian, sampailah kita dalam tahap
understanding.
3) Tahap Menginterprestasi; penyimak yang baik, yang cermat dan teliti,
belum puas kalau hanya mendengarkan dan memahami isi tujuan sang
pembicara, dia ingin menafsirkan atau menginterprestasikan isi butir-butir
pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran itu; dengan demikian,
sang penyimak telah tiba pada tahap interpreting.
4) Tahap Mengevaluasi; setelah memahami serta dapat menafsir atau
menginterprestasikan isi pambicaraan, penyimak pun mulailah menilai
atau mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara mengenai
keunggulan dan kelemahan serta kebaikan dan kekurangan pembicara;
dengan demikian, sudah sampai tahap evaluating.
5) Tahap menanggapi; tahap ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan
menyimak. Penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap serta
menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh pembicara dalam
tujuan atau pembicaraannya. Lalu, penyimak pun sampai pada tahap
menanggapi.
5. Faktor-faktor menyimak
a. Yang mempengaruhi kegiatan menyimak
Menurut Tarigan (2008: 97) kegiatan menyimak dapat dipengaruhi beberapa
faktor, antara lain: sikap, motivasi, pribadi, situasi dalam kehidupan, dan peranan
12
dalam masyarakat, ada empat faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak,
yaitu pengalaman, pembawaan, sikap atau pendirian dan perbedaan jenis kelamin.
Selanjutnya Rahayu dalam (Fairuzul, 2019: 219) mengemukakan faktor-
faktor lain yang penting berkaitan dengan proses menyimak, lantara ain:
1) Membedakan antar bunyi fonemis.
2) Mengingat kata yang pernah dipahami.
3) Identifikasi tata bahasa
4) Indentifikasi sintaksis, semantik,dan prakmatik
5) Menguhubungkan tanda bahasa dengan tanda non bahasa, seperti konteks,
nada, intonasi, dan pengalaman.
1. Faktor penentu keberhasilan Menyimak
Efektivitas menyimak menurut Tarigan (1991: 380), bergantung pada
beberapa faktor yaitu pembicara, situasi, dan penyimak.
Pertama pembicaraan adalah seorang yang menyampaikan pesan, informasi
kepada para pendengar melalui bahasa lisan, pembicara harus mempunyai
tuntutan yaitu penguasaan materi, berbahasa, percaya diri, berbicara sistematis,
gaya bicara menarik, dan kontak dengan pendengar.
Kedua, pembicaraan adalah materi, isi, pesan, atau informasi yang hendak
disampaikan oleh seorang pembicara pada pendengarnya. Pembicara yang baik
harus memenuhi syarat yang aktual, bermakna, dalam minat pendengar, sistematis
dan seimbang.
Ketiga situasi. Situasi sangat berpengaruh dalam menentukan keefektifan
menyimak. Situasi dalam menyimak diartikan sebagai segala sesuatu yang
menyertai peristiwa menyimak diluar pembicara, pembicaraan, dan menyimak.
13
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses menyimak antara lain, ruangan,
waktu, tenang dan peralatan.
Keempat, penyimak. Penyimak adalah orang yang mendengarkan dan
memahami isi bahan simakan yang disampaikan oleh pembicara dalam suatu
peristiwa menyimak. Penyimak merupakan faktor yang terpenting dalam
menentukan kefektifan dalam peristiwa menyimak bisa tercapai adalah kondisi,
konsentrasi, bertujuan, berminat, mempunyai kemampuan linguistik dan
pengalaman serta pengetahuan luas.
Hubungan antara menyimak dan membaca (Fairuzul, 2019: 25)
a. Pengajaran dan petunjuk-petunjuk dalam membaca dipelajari melalui
bahasa lisan, dan aspek pentingnya adalah kemampuan untuk menyimak
dengan pemahaman.
b. Menyimak merupakan cara yang mengawali pelajaran lisan. Misalnya
seseorang yang memiliki kekurangan dalam membaca diharuskan
meneruskan pembelajaran dengan lebih banyak menyimak daripada
pembaca.
c. Kosa kata menyimak yang sangat terbatas mempunyai kaitan dengan
kesukaran-kesukaran dalam belajar membaca secara baik.
d. Korelasi antara kosa kata baca dan kosa kata simak sangat tinggi.
e. Diskriminasi dalam pendengaran yang buruk sering dihubungkan dengan
membaca yang tidak efektif dan merupakan faktor pendukung atau
tambahan dalam ketidakmampuan membaca.
14
f. Menyimak lebih membantu untuk menangkap ide utama tetapi membaca
lebih mudah daripada menyimak sesuatu yang mendadak pemahaman
informasi yang terperinci.
6. Manfaat Menyimak
Menurut Darmawan (2007: 11-12) manfaat menyimak sebagai berikut:
1. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi
kemanusian sebab menyimak memiliki nilai informatif yaitu memberikan
masukan-masukan tertentu yang menjadikan kita lebih berpengalaman.
2. Meningkatkan intelektual dan memperdalam kepenghayatan keilmuan
serta khasanah ilmu kita.
3. Memperkarya kosakata kita, menambah pembedeharaan ungkapan yang
tepat, bermutu dan puitis. Orang yang banyak menyimak komunikasinya
menjadi lancar dan kata-kata yang digunalan lebih variatif.
4. Memperluas wawasan, meningkatkan penghayatan hidup, serta membina
sifat terbuka dan objektif. Orang cenderung lebih lapang dada dapat
menghargai pendapat dan keberadaan orang lain, tidak picik, tidak sempit
lapang dada, tidak fanatik jika banyak orang menyimak.
5. Meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial. Lewat menyimak selut
belut kehidupan dengan segala dimensinya. Bahan-bahan semakin baik,
sering membawa kita kepada perenungan nilai kehidupan sehingga
tergugah semangat kita untuk memecahkan masalah yang ada, sesuai
kemampuan kita.
15
6. Meningkatkan cita artistik jika kita simak merupakan bahan simakan yang
isinya halus dan bahasanya. Banyak menyimak yang menumbuh suburkan
sikap apresiatif, sikap menghargai karya atau pendapat orang lain dan
kehidupan ini serta meningkatkan selera estetis kita.
7. Menggugah kreatitas dan semangat mencipta kita untuk menhasilkan
ujaran-ujaran dan tulisan-tulisan yang berjati diri. Jika banyak menyimak,
kita akan mendapatkan ide-ide yang cemerlang dan segar. Pengalaman
hidup yang berharga, semua itu akan mendorong kita untuk kiat berkarya
dan kraetif.
Dalam kaitan menyimak dongeng adalah semua manfaat tersebut pasti
diperoleh dalam kegiatan menyimak dongeng. Namun, dalam penelitian ini
manfaat utama yang diperoleh adalah : (1) Menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman hidup yang berharga bagi kemanusiaan dalam dunia sastra,
(2) menambah intelektual siswa dalam keilmuannya di dunia sastra, dan
(3) meningkatkan siswa dalam menghargai karya sastra atau pendapat orang lain
tentang sastra dongeng. Hal ini dikarenakan menyimak yang dilaksankan adalah
menyimak dongeng.
7. Pengertian Dongeng
Dongeng adalah salah satu kebudayaan dari kebudayaan suatu bangsa yang
tumbuh dan berkembang ditengah-tengah masyarakat dan diwariskan secara
turun-temurun (KBBI, 2007: 241). Dongeng diartikan suatu cerita yang tidak
benar-benar terjadi. Dongeng tersebut mengandung nilai-nilai sosial, filsafah,
kegamaan, psikologi dan nilai lainnya.
16
Menurut Hana (2011: 14), dongeng berarti cerita rekaan, tidak nyata, atau
fiksi seperti seperti fabel (binatang atau benda mati), saga (cerita petualangan),
hikayat (cerita rakyat), legenda (asal usul), mitos (dewa dewi, peri, roh halus),
epos (cerita besar seperti Mahabharata dan Ramayana)..
Pengertian dongeng secara umum adalah cerita khayalan atau cerita yang
tidak benar-benar terjadi. Dongeng biasanya bersifat menghibur dan mengandung
nilai pendidikan. Dongeng adalah cerita yang dikarang dan diceritakan kembali
secara berulang-ulang oleh orang-orang.
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa dongeng
adalah salah satu jenis karya sastra lama yang berbentuk prosa dan merupakan
sastra lisan serta cerita yang benar-benar tidak terjadi. Dongeng adalah cerita fiktif
yang bertujuan untuk menghibur dan mengandung nilai-nilai budi pekerti
didalamnya.
8. Unsur-unsur dongeng
Unsur intrinsik sastra adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra.
Unsur yang dimaksud misalnya peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema, latar,
sudut pandang pencerita, gaya bahasa, dan lain-lain (Nurgiyantoro 2013: 23).
Sehubungan dengan penjelasan tersebut, maka dongeng juga merupakan
bagian dari karya sastra yang berbentuk prosa. Dongeng merupakan bagian dari
prosa rakyat, sehingga dongeng juga merupakan unsur instrinsik. Dari berbagai
pendapat mengenai unsur instrinsik tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur
instrinsik adalah unsur batin suatu karya sastra yang terdapat di dalam karya sastra
dan membangun keberadaan karya itu, dalam hal ini dongeng. Unsur-unsur
tersebut yaitu tema, amanat, alur, penokohan, sudut pandang, dan setting atau
latar. Penjelasannya sebagai berikut:
17
1. Tema
Menurut Stanton (2012: 36) mengatakan bahwa tema merupakan aspek cerita
yang sejajar dengan ‘makna’ dalam pengalaman manusia. Hal ini tersebut dapat
diartikan bahwa tema merupakan batasan dari sebuah cerita sehingga yang ingin
disampaikan penulis akan tersampaikan, sehingga membuat cerita lebih terfokus,
menyatu, mengerucut dan berdampak.
Berdasarkan dari pendapat dapat disimpulkan bahwa tema adalah gagasan
dan ide yang mendasari sebuah cerita yang hendak disampaikan pengarang oleh
pembaca.
2. Amanat
Cerita yang disampaikan oleh pengarang sudah pasti memiliki pesan atau
nilai yang ingin disampaikan kepada pendengar maupun pembaca. Cerita fiksi
hadir dan ditulis sebagai salah satu alternatif memberikan pendidikan kepada anak
lewat cerita (Nurgiyantoro, 2013:265).
3. Alur
Alur adalah jalannya sebuah cerita. Seperti yang disebutkan Stanton (2012:
28) alur merupakan tulang punggung cerita. Itu berarti alur merupakan unsur yang
penting dalam cerita meskipun jarang diulas dalam pembelajaran. Alur mampu
merangsang berbagai pertanyaan didalam benak pembaca (terkait keingintahuan,
harapan, maupun rasa takut).
Dapat disimpulkan bahwa alur atau plot adalah jalian cerita atau peristiwa
yang bersifat saling mempengaruhi yang dihubungkan secara akibat sehingga
menjadi kesatuan yang padu dan utuh.
18
4. Penokohan
Menurut Nurgiyantoro (2013: 222) bahwa tokoh yang dimaksudkan sebagai
pelaku yang dikisahkan perjalanan hidupnya dalam cerita fiksi lewat alur baik
sebagai pelaku maupun penderita berbagai peristiwa yang diceritakan. Tokoh baik
dan jahat dapat dilihat dengan perilaku atau bahasa komunikasinya dalam cerita.
5. Setting atau Latar
Menurut Stanton (2012: 35) latar adalah lingkungan yang melengkapi sebuah
peristiwa dalam cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang
sedang berlangsung.
Latar adalah segala keterangan mengenai ruang, waktu, suasana, dan tempat
terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya sastra. Dalam penelitian
ini karya sastra yang dimaksud adalah dongeng.
9. Jenis-jenis dongeng
Dongeng dapat dibagi menjadi 7 jenis, yaitu mitos, sage, fabel, legenda, cerita
lucu, cerita pelipur lara, dan perumpamaan. Jenis-jenis dongeng antara lain (1)
mitos: bentuk dongeng yang menceritakan hal-hal yang magis seperti cerita
tentang dewa-dewa, peri atau Tuhan; (2) sage: dongeng kepahlawanan,
keberanian, atau sihir seperti sihir dongeng Gajah Mada; (3) fabel: dongeng
tentang binatang yang dapat berbicara atau berperilaku seperti manusia;
(4) legenda: dongeng yang mnceritakan tentang sebuah peristiwa tentang asal usul
suatu benda atau tempat; (5) cerita jenaka: cerita yang berkembang di masyarakat
dan dapat membangkitkan tawa; (6) cerita pelipur lara: biasanya berbentuk narasi
yang bertujuan untuk menghibur tamu dipesta dan kisah yang diceritakan oleh
seorang ahli. Dan (7) cerita perumpamaan: bentuk dongeng yang mengandung
19
kiasan, contohnya adalah deduktif dari Haji Pelit. Cerita tersebut tumbuh dan
berkembang didaerah dan dinamakan cerita lokal.
a. Manfaat dongeng
Manfaat dongeng ada enam, yaitu:
1) Mengembangkan daya imajinasi dan pengalaman emosional.
2) Memuaskan kebutuhan ekspresi
3) Menanamkan pendidikan moral tanpa harus menggurui
4) Menumbuhkan rasa humor yang sehat
5) Mempersiapkan apresiasi sastra
6) Memperluas cakrawala
b. Tujuan mendongeng
Tujuan mendongeng ada 5 yaitu sebagai berikut:
1) Menanamkan nilai-nilai eteika, norma dan kebiasaan hidup kepada siswa.
2) Mendorong daya nalar siswa untuk belajar menyelesaikan permasalahan
hidup yang kelak akan mereka hadapi.
3) Meningkatkan daya imajinasi dan fungsi otak kanan siswa.
4) Melatih siswa untuk berekspresi dan berkomunikasi.
5) Mengenalkan kepada siswa tentang budaya dan alam sekitar.
10. Pengertian Media Audio
Kata media secara etimologi berasal dari bahasa Latin medius yang secara
harfiah berarti “tengah”,”perantaraata pengantar”. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Gerleach & Ely (Arsyad, 2017: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah Manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi
20
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Heinich, (Arsyad, 2017: 3) mengemukakan istilah media sebagai perantara
yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, flim, foto,
radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan
sejenisnya adalah media komunikasi.
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan
pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang
kondusif, yang penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan
efektif, sehingga terlihat pemanfaatan media dalam proses pembelajaran, yaitu
untuk mengefektifkan dan mengefisienkan proses pembelajaran itu sendiri. Media
dalam konteks pembelajaran merupakan bahasa guru dalam proses pembelajaran
verbal adalah semua jenis komunikasi yang menggunakan satu kata atau lebih,
sedangkan bahasa nonverbal adalah semua pesan yang disampaikan tanpa kata-
kata atau selain kata-kata yang digunakan.
Dari beberapa pendapat mengenai media, dapat disimpulkan bahwa media
adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan dan menyampaikan
pesan atau informasi baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Media tersebut
diciptakan agar dapat dipahami serta dapat merangsang seseorang untuk berfikir
dan mengeksplor dirinya sendiri. Media dalam pembelajaran dapat dinyatakan
juga sebagai bahasa guru yakni, bahasa verbal dan nonverbal yang digunakan
21
untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, efektif, efisien dan menyenangkan
serta dapat merangsang pemikiran, perhatian serta pemahaman murid.
Pembahasan proses komunikasi pembelajaran dengan menggunakan media
audio tidak lepas dari aspek pendengarannya itu sendiri. Pendengaran adalah alat
untuk mendengar. Mendengarkan sesungguhnya suatu proses rumit yang
melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan
suara semata.
Media audio merupakan jenis media yang efektif dan efisien untuk digunakan
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu melatih kemampuan
penggunanya dalam mendengar informasi dan pengetahuan lisan secara
komperehensif. Walaupun jenis media ini dapat digunakan untuk menyampaikan
hampir semua jenis informasi dan pengetahuan, namun sejumlah ahli
berpandangan bahwa media audio pada dasarnya sangat tepat untuk digunakan
dalam pembelajaran tentang kemampuan berbahasa dan juga seni.
Jadi media audio adalah media yang mengutamakan indera pendengaran
sebagai penerima pesan atau informasi yang diwujudkan dalam lambang-lambang
atau auditif.
11. Langkah-langkah penggunaan Media Audio
Menurut Arsyad (2017: 142-144). Bahan-bahan pelajaran yang telah direkam
telah banyak tersedia untuk berbagai bidang ilmu. Misalnya, rekaman suara
berbagai jenis alat musik dapat digunakan untuk bercerita kepada anak-anak,
bermain, melakonkan cerita, nyanyian, dan lain-lain. Meskipun tidak ada prosedur
baku tentang penggunaan bahan-bahan audio sebaiknya materi audio itu disajikan
22
dengan mengikuti langkah-langkah yang biasa di ikuti ketika menggunakan
materi pelajaran dalam bentuk lain. Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut:
Mempersiapkan diri. Guru merencanakan dan menyiapkan diri sebelum
penyajian materi. Salah satu cara mempersiapkan diri sebelumnya adalah
memeriksa dan mencobakan materi itu, membuat catatan tentang hal-hal penting
yang tercakup dalam materi audio itu, dan menentukan apa yang digunakan untuk
membangkitkan minat perhatian, dan motivasi siswa, bagian mana yang akan
menjadi bahan utama diskusi dan yang mana dijadikan penilaian pemahaman
siswa.
Membangkitkan kesiapan siswa. Siswa dituntun agar memiliki kesiapan
untuk mendengar, misalnya dengan cara memberikan komentar awal dan
pertanyaan-pertanyaan. Variasi lain dalam mempersiapkan murid untuk
mendengar adalah: (1) mengidentifikasi materi-judul, peserta, atau keadaan yang
terjadi pada saat produksi, (2) memberikan informasi latar belakang yang menarik
tentang program itu, (3) membahas secara singkat bersama siswa mengenai topik
dan memunculkan beberapa pertanyaan kunci dimana jawabannya diharapkan
dapat diperoleh dari materi audio itu, (4) membuat di papan tulis daftar kata-kata
kunci atau frase kunci yang terkandung dalam bahan audio itu, (5) menjelaskan
mengapa siswa harus mendengarkan materi audio itu, bagaimana materi itu
berkaitan dengan pengetahuan dan tugas siswa saat ini, apa yang dilakukan siswa
selama dan setelah mendengarkan materi audio itu, dan bagaimana siswa
diharapkan dapat memperoleh keuntungan dari materi itu.
Mendengarkan materi audio. Tuntun siswa untuk menjalani pengalaman
mendengar dengan waktu yang tepat atau dengan sedikit penundaan antara
23
pengantar dan mulainya proses mendengar. Dorong siswa untuk mendengarkan
dengan tenang, pusatkan perhatian pada materi audio, mendengarkan dengan
pikiran terbuka dan dengan kemauan, dan dengan sadar menghubungkan apa yang
didengar dengan pertanyaan-pertanyaan yang dibahas sebelum program dimulai.
Diskusi (membahas) materi program audio. Sebaiknya setelah selesai
mendengar program itu, diskusi dimulai secara informal dengan mengajukan
pertanyaan yang bersifat umum, seperti “Bagian mana (gagasan mana) yang
paling berkesan/menonjol dari program itu”. Setelah itu, barulah pindah ke
pertanyaan-pertanyaan yang dipersiapkan. Diskusi ini selayaknya diakhiri dengan
meminta satu atau dua orang siswa memberikan rangkuman (inti sari dan
gagasan-gagasan utama) program audio itu.
Menindaklanjuti program. Pada umumnya, diskusi dan evaluasi setelah
mendengarkan program mengakhiri kegiatan mendengar. Namun demikian,
diharapkan siswa akan termotivasi untuk mempelajari lebih banyak tentang
pelajaran itu dengan melakukan bacaan diperpustakaan, membaca buku teks,
menonton flim yang berkaitan, atau melakukan kegiatan lain yang berkaitan
dengan isi materi program audio itu.
12. Jenis-jenis Media Audio
Media audio yang digunakan untuk merekam informasi dan pengetahuan
dalam bentuk suara memiliki jenis yang beragam yaitu:
1) Piringan Hitam
Piringan hitam merupakan media yang sangat kaya akan informasi suara.
Semua jenis informasi suara mulai dari suara manusia, suara hewan, seperti
24
burung, serangga, suara mesin dan suara angin atau air dan masih banyak lagi
informasi yang lainnya, dapat didengar dengan piringan hitam.
2) Kaset audio
Kaset audio merupakan media yang paling banyak digunakan untuk merekam
informasi dalam bentuk suara. Media ini memiliki kode tertentu yang kebanyakan
durasi atau lama masa putarnya.
3) Pita Open Reel
Pita open reel ditemukan pertama kali pada tahun 1946 untuk memakainya
diperlukan adanya dua buah reel atau lingkaran, suatu berisi pita program yang
akan didengar dan yang lain merupakan reel yang kosong untuk menampung pita
yang telah diputar.
4) Speaker
Speaker atau pengeras suara memiliki fungsi untuk merubah gelombang
elektrik atau listrik menjadi audio atau gelombang suara.
13. Kelebihan dan kekurangan media audio
1) Kelebihan media audio
Heinich (Pribadi 2017: 80) mengemukakan beberapa keunggulan yang dapat
pemirsa peroleh dalam menggunakan media audio yaitu harga yang relatif murah,
fleksibel dan mudah digunakan, dan bersifat portable.
2) Kekurangan media audio
Selain memiliki karakteristik yang menguntungkan bagi penggunanya, media
audio juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu: kecepatan tetap, komunikasi
satu arah, efektif dalam meenjelaskan informasi dan pengetahuan tertentu secara
verbal dan memerlukan tempat penyimpanan khusus.
25
14. Efektivitas dalam pembelajaran
Efektivitas merupakan keadaan yang membuat pembelajar yang mengalami
berbagai pengalaman baru dan terjadinya perubahan menuju titik akumulasi
kompetensi yang dikehendaki.
Hal atau kegiatan dikatakan efektif jika perbedaan itu membawa pengaruh
kearah yang lebih baik atau adanya kemajuan, meskipun efek itu sendiri
berpotensi memberikan pengaruh positif maupun negatif.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dari peserta didik agar
belajar menjadi efektif:
a. Perlunya bimbingan
Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kecakapan dan ketangkasan
belajar peserta didik juga berbeda-beda tergantung individual. Sebab itu,
diperlukan bimbingan dan pengawasan sewaktu pembelajaran itu berlangsung.
Saat evaluasi, baik secara tertulis maupun lisan, memerlukan bimbingan untuk
memaksimalkan usaha belajar itu sendiri. Dengan begitu kegiatan belajar bisa
berlangsung secara efektif.
b. Kondisi dan strategi belajar
Belajar yang efektif dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan
kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin
dicapai. Untuk mencapai pembelajaran yang efektif tentu dibutuhkan kondisi
belajar yang mendukung, baik kondisi internal maupun eksternal.
c. Metode belajar
26
Selain diperlukannya bimbingan, kondisi yang kondusif, diperlukan juga
metode belajar yang tepat agar bisa menjadi rutinitas yang baik dalam belajar.
Sebab, kebiasaan belajar akan mempengaruhi belajar itu sendiri.
Jika guru sebagai pelajar telah mengetahui tujuan utama mengenai apa yang
hendak disampaikan dalam pembelajaran, dari situ ia dapat menentukan langkah
seperti apa yang tepat untuk mencapai tujuannya.
B. Kerangka Pikir
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terbagi atas empat keterampilan yaitu:
Keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan
keterampilan menulis. Dalam proposal ini membahas tentang keterampilan
menyimak. keterampilan menyimak adalah proses kegiatan mendengarkan yang
disertai oleh kegiatan mental lainnya, yakni memahami, menginterprestasi, serta
mengapresiasi sehingga memunculkan pemahaman terhadap makna ungkapan
yang didengarkan. Dalam melakukan eksperimen ini saya akan melakukan pre-
test atau ujian, lalu saya membagi kelas menjadi dua yaitu kelas kontrol dan kelas
ekperimen. Pada kelas kontrol saya tidak melakukan perlakuan apapun hanya
mengikuti proses pembelajaran yang ada dan pada kelas eksperimen saya
memberikan perlakuan dengan menggunakan media audio pada proses
pembelajarannya. Setelah perlakuan dua kelas tersebut saya melakukan post-test
yakni untuk mendapatkan hasil. Selanjutnya menemukan hasil saya bisa melihat
apakah pada kelas eksperimen dengan penggunaan media audio, efektif atau tidak
efektif dilakukan.
27
Adapun keranga pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban terhadap rumusan masalah penelitian, rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Keterampilan
menyimak
Pre-Test Pre-Test
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Penggunaan media Audio
Post-Test Post-Test
Hasil
Efektif Tidak efektif
Keterampilan
berbicara
Keterampilan
membaca Keterampilan
menulis
28
Hipotesis Penelitian : Terdapat pengaruh efektivitas penggunaan media audio
terhadap keterampilan menyimak dongeng pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
siswa kelas IV SD Inpres Gontang Kota Makassar.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode eksperimen semu
(Quasi Eksperimen). “Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah
penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud
mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat memahami, menjelaskan,
meramalkan dan mengendalikan keadaan Sugiyono (2016: 14). Dari pengertian
diatas peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dalam pelaksanaan
penelitian ini.
Desain Penelitian ialah penelitian yang penulis lakukan ini adalah penelitian
quasy experiment. Ranacangan penelitian yang digunakan adalah nonequivalent
control grup design. Rancangan ini melibatkan dua kelas (kelompok), kemudian
dari satu kelas tersebut diberi perlakuan menggunakan media audio dan satu
kelas lainnya tidak. Penelitian nonequivalent control grup design dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Gambar 3.1. Desain nonequivalent control grup design
Q1 x Q2 (eksperimen)
……………
O3 x O4 (control)
30
Keterangan :
Q1 : pretest yang digunakan pada kelompok experiment
Q2 : postest yang digunakan pada kelompok experiment
O3 : pretest yang digunakan pada kelompok control
O4 : postest yang digunakan pada kelompok control
X : perlakuan diberikan kepada kelas eksperimen
(Sugiyono, 2016: 116).
B. Definisi operasional
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:
1) Media audio adalah media yang mengutamakan indra pendengaran sebagai
penerima pesan atau informasi yang diwujudkan dalam lambang-lambang
atau pesan auditif.
2) Menyimak adalah proses kegiatan mendengarkan yang disertai oleh
kegiatan mental lainnya, yakni memahami, menginterprestasikan, serta
mengapresiasikan sehingga memunculkan pemahaman terhadap makna
ungkapan-ungkapan yang didengarmya.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karaktersistik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016: 117).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua murid kelas IV
SD Inpres Gontang Kota Makassar.
31
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2016: 118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh pupolasi tersebut. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah menggunakan “Total sampling” artinya penelitian
mengambil semua kelas IV sebagai anggota sampel.
Tabel 3.2 Sampel kelas IV SD Inpres Gontang
Kelas Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
A 8 12 20
B 9 11 20
Total Keseluruhan = 40 orang
D. Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control
grup design. Rancangan ini melibatkan dua kelas (kelompok), kemudian dari satu
kelas tersebut diberi perlakuan menggunakan media audio dan satu kelas lainnya
tidak. Alat yang digunakan dalam penelitian tes menyimak. Tes yang dilakukan
dalam penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan media audio
terhadap keterampilan menyimak dongeng pada mata pelajaran bahasa Indonesia
kelas IV SD Inpres Gontang Kota Makassar.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk menjaring data yang digunakan instrument berupa tes. Tes yang
diberikan berbentuk subjek pilihan ganda sebanyak 15 soal yang mengacu pada
32
dongeng yang disimak. Adapun bentuk soal yang menguraikan antaranya; makna,
tema, tokoh, latar, suasana dan amanat.
Bobot 1 nomor adalah 1, sehingga apabila murid menjawab keseluruhan
dengan benar, berhak memperoleh skor 15. Untuk mendapatkan 100 nilai dibagi
dengan 15 kemudian dikali dengan 100, maka bobot tertinggi yang diperoleh
murid adalah 100. Contoh 15
15x 100=100.
F. Analisis Perangkat Tes
a. Analisis Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan
atau kesaaihan sesuatu dikatakana. Suatu instrument dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang di inginkan dan menangkap data dari variable yang di
teliti secara tepat ( Sugiyono: 2016:55 ). Uji validitas ini menggunkan SPSS
(Statistical Package for the Social Sciences ) versi 25 for windows.
c. Realibitas Instrumen
Realibitas berarti dapat di percaya instrument dapat cukup di gunakan sebagai
alat pengumpul data karena instrument sudah baik, suatu instrument dikatakan
memiliki cukup taraf kepercayaan yang tinggi jika instrumen tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap dan bersifat reliable. Karena instrument valid belum
tentu di katakan relibel.
Untuk mengukur reliable ini menggunakan SPSS (Statistical Package
for the Social Sciences ) versi 25 for windows.
33
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif
menggunakan statistik. Analisis diamati dengan mempelajari seluruh data dari
penelitian yang dilakukan untuk membuat rangkuman inti. Langkah selanjutnya
menyusun dan memeriksa keabsahan data yang telah diperoleh dan tahap terakhir
disimpulkan. Dari data yang berhasil yang terkumpul selanjutnya dianalisis
dengan menggunakan SPSS (Statistical Package for the Social Sciences ) versi 25
for windows.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan hasil tes
keterampilan menyimak dongeng siswa baik pada kelas eksperimen maupun kelas
kontrol. Analisis desktriptif pada penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu analisis
deskriptif sebelum perlakuan dan analisis deskriptif setelah perlakuan.
Pada analisis statistik deskriptif sebelum perlakuan, data yang dianalisis yaitu
data pretest kelas eksperimen dan data pretest kelas kontrol. Analisis sebelum
perlakuan bertujuan untuk mengetahui kondisi sampel sebelum diberi perlakuan
berupa penggunaan media audio terhadap keterampilan menyimak dongeng siswa
pada kelas eksperimen dan tanpa perlakuan di kelas kontrol. Adapun hasil analisis
data diolah menggunakan SPSS 25.
Pada analisis deskriptif setelah perlakuan data yang dianalisis yaitu data
posttest kelas eksperimen dan data posttest kelas kontrol. Analisis data setelah
34
perlakuan bertujuan untuk mengetahui kondisi sampel setelah diberi perlakuan
yang berupa penerapan penggunaan media audio terhadap keterampilan
menyimak dongeng siswa pada kelas eksperimen dan tanpa perlakuan di kelas
kontrol. Adapun hasil analisis data diolah menggunakan SPSS 25.
Setelah melakukan analisis deskriptif sebelum dan setelah perlakuan yaitu
penggunaan media audio pada kelas eksperimen dan tanpa perlakuan pada kelas
kontrol (pembelajaran seperti biasa), hasil tes keterampilan menyimak siswa
dongeng akan dibandingkan antara hasil sebelum diberikan perlakuan (data
pretest) dengan hasil setelah diberi perlakuan (data posttest) untuk
membandingkan hasil pencapaian keterampilan menyimak dongeng siswa antara
kelas yang menerapkan media audio dengan kelas yang menerapkan pembelajaran
biasa.
Adapun analisis deskriptif yang dilakukan adalah mencari nilai rata-rata
(mean), standar eror,median, standar deviasi, variance, range, nilai maksimal dan
nilai minimal serta sum dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 25.
2. Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial merupakan teknik statistik yang digunakan
untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil
dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data
hasil penelitian diambil dari hasil posttest kelas eksperimen dan hasil posttest
kelas kontrol dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada aplikasi SPSS
35
versi 25 pada taraf signifikansi α = 0,05 untuk data yang sama yaitu sebanyak 20
siswa dari kelas eksperimen dan 20 siswa dari kelas kontrol
Kriteria pengujian normalitas dengan hasil olahan SPSS versi 25 yaitu:
1) Jika sig> 0,05 maka data berdistrubusi normal
2) Jika sig< 0,05 maka data berdistrubusi tidak normal
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas variansi adalah pengujian untuk mengetahui apakah
variansi-variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak. Uji homogenitas pada
penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for Social Science)
versi 25. Adapun taraf kesalahan (taraf siginifikan) yang digunakan adalah α =
0,05. Kaidah pengujiannya adalah sebagai berikut :
1) Jika nilai Sig > 0,05 data homogen
2) Jika nilai Sig < 0,05 data tidak homogen
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah efektif
penggunaan media audio terhadap keterampilan menyimak dongeng di kelas IV
sd inpres gontang Kota Makassar. Pengujian ini dilakukan dengan metode uji t
sampel independent pada program SPSS (Statistical Package for Social Science)
versi 25. Adapaun taraf kesalahan (α) yang digunakan adalah 0,05. Adapun
hipotesis yang disajikan dalam penelitian ini adalah:
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
36
Keterangan :
1. HO : Penggunaan media audio tidak efektif terhadap keterampilan
menyimak dongengpada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD
Inpres Gontang Kota Makassar.
2. H1 : Terdapat pengaruh efektiftivitas penggunaan media audio terhadap
keterampilan menyimak dongengpada mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas IV SD Inpres Gontang Kota Makassar.
Kaidah Pengujian:
H0 diterima apabila : t hitung < t tabel
H1 diterima apabila : t hitung > t tabel
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan dijabarkan tentang hasil penelitian yang terdiri dari dua
data yaitu data kelas eksperimen dan data kelas control. Penelitian ini
menggunakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan
adalah quasi experimental design. Penelitian dengan desain quasi experimental
design, menggunakan dua kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan berupa penggunaan media audio
terhadap keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas empat, sedangkan
kelas kontrol tanpa diberi perlakuan, proses pembelajaran berjalan seperti
biasanya.
Sebelum diberi perlakuan, baik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
diberi tes yaitu pretest yang berupa tes pilihan ganda untuk mengetahui keadaan
kelompok sebelum perlakuan. Kemudian setelah diberikan perlakuan pada
kelompok eksperimen berupa penggunaan media audio, kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol diberikan test yaitu posttest, untuk mengetahui keadaan
kelompok setelah perlakuan.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif. Pengumpulan
data penelitian dengan menggunakan tes berupa pilihan ganda sebagai alat ukur
untuk memperoleh data kemampuan membaca permulaan siswa kelas eksperimen
maupun kelas kontrol sebelum dan sesudah diberi perlakuan yang berbeda.
38
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Analisis Statistik Deskriptif Sebelum Perlakuan
Pada analisis deskriptif sebelum perlakuan data yang dianalisis yaitu data
pretest kelas eksperimen dan data pretest kelas kontrol. Analisis data sebelum
perlakuan bertujuan untuk mengetahui kondisi sampel sebelum diberi perlakuan
berupa penggunaan media audio terhadap keterampilan menyimak dongeng pada
kelas eksperimen dan tanpa perlakuan di kelas kontrol. Adapun hasil analisis data
dengan menggunakan SPSS 25 sebagai berikut :
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Keterampilan Menyimak
Dongeng Kelas Eksperimen
Pretest eksperimen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 40 2 10.0 10.0 10.0
47 2 10.0 10.0 20.0
53 5 25.0 25.0 45.0
60 7 35.0 35.0 80.0
67 3 15.0 15.0 95.0
73 1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui frekuensi nilai siswa kelas eksperimen
sebelum diberi perlakuan antara lain siswa yang mendapat nilai 40 sebanyak 2
siswa, nilai 47 sebanyak 2 siswa, nilai 53 sebanyak 5 siswa, 60 sebanyak 7 siswa,
76 sebanyak 3 siswa, dan 73 sebanyak 1 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh
39
kelas eksperimen yaitu 73 sedangkan nilai terendah yaitu 40, dilihat dari
pernyataan tersebut dapat diketahui 95% siswa dikelas eksperimen mendapat nilai
di bawah KKM (KKM=70) atau terdapat 20 siswa yang tidak berhasil mencapai
nilai KKM, sedangkan 5% mendapat nilai diatas KKM atau dengan kata lain 1
siswa berhasil mencapai nilai lebih dari sama dengan nilai KKM, dengan
demikian persentase siswa yang belum mencapai nilai KKM lebih besar daripada
siswa yang mencapai nilai KKM. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan untuk
meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa. Pernyataan di atas
digambarkan dalam bentuk grafik seperti di bawah ini:
Grafik 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil pretest Keterampilan Menyimak
Dongeng Permulaan Kelas Eksperimen
Output SPSS 25
40
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Keterampilan Menyimak
Dongng Kelas Kontrol
Pretest control
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 40 1 5,0 5,0 5,0
47 6 30,0 30,0 35,0
53 3 15,0 15,0 50,0
60 4 20,0 20,0 70,0
67 4 20,0 20,0 90,0
73 2 10,0 10,0 100,0
Total 20 100,0 100,0
Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui frekuensi nilai siswa kelas kontrol
sebelum diberi perlakuan antara lain siswa yang mendapat nilai 40 sebanyak 1
siswa, nilai 47 sebanyak 6 siswa, nilai 53 sebanyak 3 siswa, 60 sebanyak 4 siswa,
67 sebanyak 4 siswa, 73 sebanyak 2.
Nilai tertinggi yang diperoleh kelas kontrol yaitu 73 sedangkan nilai terendah
yaitu 40, dilihat dari pernyataan tersebut dapat diketahui 90% siswa dikelas
kontrol mendapat nilai di bawah KKM (KKM=70) atau terdapat 18 siswa yang
tidak berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan 10% mendapat nilai diatas KKM
atau dengan kata lain 10% siswa berhasil mencapai nilai lebih dari sama dengan
nilai KKM, dengan demikian persentase siswa yang belum mencapai nilai KKM
lebih besar daripada siswa yang mencapai nilai KKM. Pernyataan dibawah ini
digambarkan dalam bentuk grafik :
41
Grafik 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil pretest Keterampilan Menyimak
Dongeng Permulaan Kelas Kontrol
Output SPSS 25
Berdasarkan distribusi frekuensi hasil pretest keterampilan menyimak
dongeng siswa diperoleh dari hasil nilai pretest yang diberikan pada kelas
eksperimen maupun kelas kontrol terkait keterampilan menyimak dongeng siswa,
keterampilan menyimak siswa di kedua masih tergolong rendah terbukti dari
perolehan nilai pretest kedua kelas. Jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah
KKM (KKM=70) lebih banyak daripada jumlah siswa yang mendapat nilai sama
dengan di atas KKM
Distribusi frekuensi hasil pretest keterampilan menyimak siswa menjadi dasar
untuk melakukan analisis deskriptif , setelah kedua data tersebut dianalisis dengan
analisis deskriptif menggunakan aplikasi SPSS 25. Adapun hasil analisis
deskriptif kedua data yaitu sebagai berikut :
42
Tabel 4.3.
Analisis Statistik Deskriptif Sebelum Perlakuan Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Statistics
Pretest
eksperimen Pretest kontrol
N Valid 20 20
Missing 0 0
Mean 56,65 56,75
Median 60,00 56,50
Mode 60 47
Std. Deviation 8,810 9,957
Variance 77,608 99,145
Range 33 33
Minimum 40 40
Maximum 73 73
Sum 1133 1135
Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui hasil pretest diperoleh nilai rata-rata kelas
eksperimen yaitu 56,65 dengan jumlah sampel 20 siswa sedangkan untuk kelas
kontrol diperoleh nilai rata-rata 56,75 dengan jumlah sampel 20 siswa. Nilai
maksimum dari kelas eksperimen yaitu 73 begitu pula dengan kelas kontrol nilai
maksimumnya yaitu 73, sedangkan nilai minimum untuk kedua kelas yaitu 40
untuk kelas eksperimen dan 40 untuk kelas kontrol. Adapun median dari kedua
kelas antara lain 60,00 untuk kelas eksperimen dan 56,75 untuk kelas kontrol.
Standar deviasi yang diperoleh dari kelas eksperimen yaitu 8,810 sedangkan kelas
43
kontrol 9.957. Variance kedua data antara lain 77,608 untuk kelas eksperimen dan
99.145 untuk kelas kontrol. Range pada kelas eksperimen 33 dan kelas kontrol 33.
Sum dari kedua data adalah 1133 untuk kelas eksperimen dan 1135 untuk kelas
kontrol.
b. Analisis Statistik Deskriptif Setelah Perlakuan
Pada analisis deskriptif setelah perlakuan data yang dianalisis yaitu data
posttest kelas eksperimen dan data posttest kelas kontrol. Analisis data setelah
perlakuan bertujuan untuk mengetahui kondisi sampel setelah diberi perlakuan
yang berupa media audio terhadap keterampilan menyimak dongeng siswa pada
kelas eksperimen dan tanpa perlakuan di kelas kontrol. Adapun hasil analisis data
dengan menggunakan SPSS 25 sebagai berikut :
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Keterampilan Menyimak
Dongeg Kelas Eksperimen
Posttest eksperimen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 73 2 10,0 10,0 10,0
80 6 30,0 30,0 40,0
87 5 25,0 25,0 65,0
93 6 30,0 30,0 95,0
100 1 5,0 5,0 100,0
Total 20 100,0 100,0
Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui frekuensi nilai siswa kelas eksperimen
setelah diberi perlakuan antara lain siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 1
44
siswa, nilai 73 sebanyak 2 siswa, nilai 80 sebanyak 6 siswa, 87 sebanyak 5 siswa,
93 sebanyak 6 siswa, dan 100 sebanyak 1 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh
kelas eksperimen yaitu 100 sedangkan nilai terendah yaitu 70, dilihat dari
pernyataan tersebut dapat diketahui 100% siswa di kelas eksperimen berhasil
mencapai nilai diatas KKM (KKM=70) atau terdapat 20 siswa berhasil mencapai
nilai KKM, sedangkan 0% mendapat nilai di bawah KKM atau dengan kata lain
seluruh siswa di kelas eksperimen berhasil mencapai nilai lebih dari sama dengan
nilai KKM. Pernyataan diatas digambarkandalam bentuk grafik seeperti dibawah
ini:
Grafik 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Keterampilan Menyimak
Dongeng Permulaan Kelas Eksperimen
Output SPSS 25
45
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kemampuan Membaca
Permulaan Kelas kontrol
Posttest kontrol
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 40 1 5,0 5,0 5,0
47 1 5,0 5,0 10,0
53 2 10,0 10,0 20,0
60 4 20,0 20,0 40,0
67 5 25,0 25,0 65,0
73 5 25,0 25,0 90,0
80 2 10,0 10,0 100,0
Total 20 100,0 100,0
Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui frekuensi nilai siswa kelas kontrol
setelah perlakuan pada kelas eksperimen antara lain siswa yang mendapat nilai 40
sebanyak 1 siswa, nilai 47 sebanyak 1 siswa, nilai 53 sebanyak 2 siswa, 60
sebanyak 4 siswa, 67 sebanyak 5 siswa, 73 sebanyak 5 dan 80 sebanyak 2.
Nilai tertinggi yang diperoleh kelas kontrol yaitu 80 sedangkan nilai terendah
yaitu 40, dilihat dari pernyataan tersebut dapat diketahui 75% siswa dikelas
kontrol mendapat nilai di bawah KKM (KKM=70) atau terdapat 13 siswa yang
tidak berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan 35% mendapat nilai diatas KKM
atau dengan kata lain 6 siswa berhasil mencapai nilai lebih dari sama dengan nilai
KKM. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui masih ada siswa dikelas
46
kontrol yang belum memahami keterampilan menyimak yang baik. Pernyataan di
atas digambarkan dalam bentuk grafik seperti di bawah ini :
Grafik 4.4. Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Keterampilan
Menyimak Dongeng Kelas Kontrol
Output SPSS 25
Berdasarkan distribusi frekuensi hasil posttest kemampuan membaca
permulaan siswa, diperoleh dari hasil nilai posttest yang diberikan pada kelas
eksperimen maupun kelas kontrol terkait keterampilan menyimak siswa setelah
perlakuan berupa penggunaan media audio pada kelas eksperimen dan tanpa
perlakuan di kelas kontrol maka dapat diketahui persentase keberhasilan mencapai
nilai KKM (KKM=70) pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol
yaitu 100% untuk kelas eksperimen dan 75 % untuk kelas kontrol. Seluruh siswa
kelas eksperimen berhasil mencapai nilai KKM sedangkan masih terdapat 13
siswa di kelas kontrol belum mencapai KKM.
Distribusi frekuensi hasil posttest keterampilan menyimak siswa menjadi
dasar untuk melakukan analisis deskriptif , setelah kedua data tersebut dianalisis
dengan analisis deskriptif menggunakan aplikasi SPSS 25. Adapun hasil analisis
deskriptif kedua data yaitu sebagai berikut :
47
Tabel 4.6. Analisis Statistik Deskriptif Setelah Perlakuan Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistics
Posttest eksperimen Posttest kontrol
N Valid 20 20
Missing 0 0
Mean 85,95 64,65
Median 87,00 67,00
Mode 80a 67a
Std. Deviation 7,430 10,574
Variance 55,208 111,818
Range 27 40
Minimum 73 40
Maximum 100 80
Sum 1719 1293
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui hasil posttest diperoleh nilai rata-rata kelas
eksperimen yaitu 85,95 dengan jumlah sampel 20 siswa sedangkan untuk kelas
kontrol diperoleh nilai rata-rata 64,65 dengan jumlah sampel 20 siswa. Nilai
maksimum dari kedua kelas antara lain kelas eksperimen yaitu 100 sedangkan
kelas kontrol nilai maksimumnya yaitu 80, sedangkan nilai minimum untuk kedua
kelas yaitu 73 untuk kelas eksperimen dan 40 untuk kelas kontrol. Adapun median
dari kedua kelas antara lain 87,00 untuk kelas eksperimen dan 67,00 untuk kelas
kontrol. Standar deviasi yang diperoleh dari kelas eksperimen yaitu 7,430
48
sedangkan kelas kontrol 10.574. Variance kedua data antara lain 55,208 untuk
kelas eksperimen dan 111,818 untuk kelas kontrol. Range pada kelas eksperimen
27 dan kelas kontrol 40. Sum dari kedua data adalah 1719 untuk kelas eksperimen
dan 1293 untuk kelas kontrol.
2. Analisis Statistik Inferensial
Pada penelitian ini dilakukan pula analisis inferensial yang digunakan untuk
melakukan uji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t sampel
independent. Namun sebelumnya, dilakukan terlebih dahulu pengujian dasar yaitu
uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diteliti apakah data
yang diperoleh dari sampel yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji
normalitas data hasil penelitian diambil dari hasil posttest kelas eksperimen dan
hasil posttest kelas kontrol dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada
aplikasi SPSS versi 25 pada taraf signifikansi α = 0,05 untuk data yang sama yaitu
sebanyak 20 siswa dari kelas eksperimen dan 20 siswa dari kelas kontrol
Kriteria pengujian normalitas dengan hasil olahan SPSS versi 25 yaitu:
1) Jika sig> 0,05 maka data berdistrubusi normal
2) Jika sig< 0,05 maka data berdistrubusi tidak normal
Adapun hasil uji normalitas data penelitian ini dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
49
Tabel 4.7. Uji Normalitas Data Penelitian
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Posttest
Eksperimen Posttest Kontrol
N 20 20
Normal Parametersa,b Mean 85,95 64,65
Std. Deviation 7,430 10,574
Most Extreme Differences Absolute ,188 ,188
Positive ,188 ,115
Negative -,179 -,188
Test Statistic ,188 ,188
Asymp. Sig. (2-tailed) ,061c ,062c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.6 uji normalitas data pada penelitian ini yang diambil
dari data hasil posttest kelas eksperimen dan hasil posttest kelas kontrol
menunjukkan bahwa data hasil posttest kelas eksperimen sig 0,061 > 0,05 dan
data hasil posttest kelas kontrol sig 0,062 > 0,05. Data hasil posttest kelas
eksperimen maupun kelas kontrol lebih besar dari 0,05. Dengan demikian data
hasil penelitian pada penelitian ini berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas variansi adalah pengujian untuk mengetahui apakah
variansi-variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak. Uji homogenitas pada
50
penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for Social Science)
versi 25. Adapun taraf kesalahan (taraf siginifikan) yang digunakan adalah α =
0,05. Kaidah pengujiannya adalah sebagai berikut :
1) Jika nilai Sig > 0,05 data homogen
2) Jika nilai Sig < 0,05 data tidak homogen
Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan menguji data hasil
posttest kelas eksperimen dan data hasil posttest kelas kontrol. Adapun hasil uji
homogenitas data pada penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.8 Uji Homogenitas Data Penelitian
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Posttest Eksperimen
dan control
Based on Mean 1,947 1 38 ,171
Based on Median 1,140 1 38 ,292
Based on Median
and with adjusted df
1,140 1 31,463 ,294
Based on trimmed
mean
1,691 1 38 ,201
Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.7 uji homogenitas data diperoleh signifikansi (Sig)
Based on Mean sebesar 0,171 > 0,05 sehingga dapat diketahui bahwa varians data
posttest kelas eksperimen dan data posstest kelas kontrol adalah sama atau
homogen. Dengan demikian data hasil penelitian pada penelitian ini memiliki
varians yang sama atau homogen.
51
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh efektivitas penggunaan media audio terhadap keterampilan menyimak
dongeng pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siwa kelas IV sd inpres gontang
Kota Makassar. Pengujian ini dilakukan dengan metode uji t sampel independent
pada program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 25.
Adapaun taraf kesalahan (α) yang digunakan adalah 0,05. Adapun hipotesis
yang disajikan dalam penelitian ini adalah:
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
Keterangan :
3. HO : Penggunaan media audio tidak efektif terhadap keterampilan
menyimak dongengpada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD
Inpres Gontang Kota Makassar.
4. H1 : Terdapat pengaruh efektiftivitas penggunaan media audio terhadap
keterampilan menyimak dongeng pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
Siswa kelas IV SD Inpres Gontang Kota Makassar.
Kaidah Pengujian:
H0 diterima apabila : t hitung > t tabel
H1 diterima apabila : t hitung < t table
52
Tabel 4.9. Uji Hipotesis
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T df Si
g.
(2-
tail
ed
)
Mea
n
Diffe
renc
e
Std.
Erro
r
Diffe
renc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lo
wer
Upper
Postte
st
Ekspe
rimen
dan
kontro
l
Equal
variances
assumed
1,9
47
,171 7,371 38 ,0
00
21,3
00
2,89
0
15,
450
27,150
Equal
variances
not
assumed
7,371 34
,0
85
,0
00
21,3
00
2,89
0
15,
428
27,172
Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.8. uji t sampel independent hasil pengolahan data
menggunakan SPSS 25 pada uji hipotestis dengan uji t sampel independent data
yang diambil yaitu data equal variances assumed karena data penelitian memiliki
varian yang sama atau homogen diperoleh nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05
maka dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata hasil tes keterampilan menyimak
dongeng siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol. Perbedaan rata-rata
tersebut akan dijelaskan pada tabel 4.8 perbandingan nilai rata-rata. Selain itu t
hitung yang diperoleh yaitu 7,371 selanjutnya adalah mencari t tabel berdasarkan
nilai df yaitu 38 dan nilai 0,05/2 = 0,025. Nilai tersebut kita gunakan sebagai
acuan dasar dalam mencari nilai t tabel pada distrubusi nilai t tabel statistik. Maka
nilai t tabel yaitu 2.024 dapat dilihat pada lampiran.
53
Tabel 4.10. Perbandingan Nilai Rata-Rata
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Posttest
Eksperimen dan
control
eksperimen 20 85,95 7,430 1,661
Control 20 64,65 10,574 2,365
Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.9. perbandingan nilai rata-rata diketahui perolehan nilai
rata-rata kelas eksperimen 85,95 sedangkan rata-rata kelas kontrol 64,95
(85,95>64,95) sehingga terdapat perbedaan antara nilai rata-rata kelas eksperimen
dan nilai rata-rata kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar
daripada nilai rata-rata kelas kontrol.
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS 25 pada uji hipotestis
dengan uji t sampel independent data dan perbandingan rata-rata diperoleh nilai
Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan ada perbedaan rata-
rata hasil tes keterampilan menyimak dongeng siswa kelas eksperimen dengan
siswa kelas kontrol. Perbedaan rata-rata kedua kelas terlihat dari perbandingan
nilai rata-rata diketahui perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen 85,95
sedangkan rata-rata kelas kontrol 64,95 (85,95>64,95). Nilai rata-rata kelas
eksperimen lebih besar daripada nilai rata-rata kelas kontrol. Selain itu t hitung
yang diperoleh yaitu 7,371 selanjutnya adalah mencari t tabel berdasarkan nilai df
yaitu 38 dan nilai 0,05/2 = 0,025 adapun t tabel yaitu 2.02439. Karena t hitung > t
tabel (t hitung = 7,371 dan t tabel = 2.02439) dengan demikian H0 ditolak dan H1
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh efektiftivitas
54
penggunaan media audio terhadap keterampilan menyimak dongeng pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Inpres Gontang Kota Makassar.
B. Pembasan
Pada pembahasan akan diuraikan hasil penelitian terhadap keterampilan
menyimak dongeng siswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Kelas
eksperimen merupakan kelas yang diberi perlakuan berupa penggunaan media
audio sedangkan kelas kontrol tanpa adanya perlakuan atau dengan kata
pembelajaran berlangsung seperti biasa.
Pada penelitian ini,sebelum diberi perlakuan kelas eksperimen maupun kelas
kontrol diberi tes berupa pretest untuk mengetahui keterampilan menyimak awal
siswa. Data hasil pretest kelas eksperimen maupun kelas kontrol di analisis
dengan analisis deskriptif menggunakan SPSS 25.
Berdasarkan hasil analisis desktriptif data pretest kelas eksperimen dan kelas
kontrol diketahui keterampilan menyimak kelas eksperimen dan kelas kontrol
memiliki kesamaan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 hasil analisis
statistik deskriptif sebelum perlakuan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dijelaskan keterampilan menyimak siswa sebelum
diberi perlakuan, kedua kelas memiliki kesamaan yaitu nilai rata-rata kelas belum
mencapai nilai KKM (KKM=70).
Nilai rata-rata kelas kontrol 56,65 dan nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu
56,75 dengan jumlah sampel yang sama yaitu 20 siswa. Nilai maksimum yang
diperoleh dari hasil pretest menunjukkan kesamaan antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol yaitu 73, sedangkan nilai minimum kelas eksperimen yaitu 40 dan
kelas kontrol yaitu 40. Median yang menunjukkan nilai tengah dari kedua data
55
antara lain 56,60 untuk kelas kontrol dan 56,75 untuk kelas eksperimen. Standar
deviasi yang menunjukkan keheterogenan yang terjadi dalam data yang sedang
diteliti atau dapat dikatakan sebagai jumlah rata-rata variabilitas di dalam satu set
data pengamatan. Semakin besar nilai dari standar deviasi, maka semakin besar
jarak rata-rata setiap unit data terhadap rata-rata hitung (mean). Ini dikarenakan
nilai standar deviasi dihitung sebagai rata-rata jarak semua data pengamatan
terhadap titik mean.
Penelitian ini menunjukkan standar deviasi untuk kelas eksperimen yaitu
8,810 sedangkan untuk kelas kontrol 9,957. Variance adalah ukuran seberapa jauh
sebuah kumpulan bilangan tersebar, dari hasil pretest eksperimen dan pretest
kontrol diketahui variance dari masing-masing data antara lain 77,608 untuk kelas
eksperimen dan 99,145 untuk kelas kontrol sehingga dapat dikatakan data sangat
tersebar disekitar rerata dan dari satu sama lainnya. Range (rentang) atau
jangkauan adalah selisih antara data dengan nilai yang terbesar dengan data denga
nilai yang terkecil tersebut. Range pada kedua data antara lain 33 untuk kelas
eksperimen dan 33 untuk kelas kontrol. Sedangkan sum yaitu jumlah nilai
keseluruhan pada kelas eksperimen adalah 1133 dan kelas kontrol 1135
menunjukkan jumlah nilai kelas eksperimen lebih kecil dari kelas kontrol.
Setelah diberi perlakuan kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberi tes
berupa posttest untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan
berupa penggunaan media audio pada kelas eksperimen dan tanpa perlakuan pada
kelas kontrol. Data hasil posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol di
analisis dengan analisis deskriptif menggunakan SPSS 25.
56
Berdasarkan hasil analisis desktriptif data posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol diketahui keterampilan menyimak kelas eksperimen dan kelas kontrol
setelah perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.5. analisis statistik deskriptif setelah
perlakuan kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan tabel 4.5 dapat
dijelaskan keterampilan menyimak siswa setelah diberi perlakuan pada kelas
eksperimen berupa penggunaan media audio, kedua kelas mengalami peningkatan
terhadap keterampilan menyimak. Terbukti dari perolehan nilai rata-rata kelas
yaitu 85,95 untuk kelas eksperimen dan 64,65 untuk kelas kontrol, kelas
eksperimen telah mampu mencapai nilai KKM (KKM=70) dari sebelum
perlakuan kedua kelas belum mencapai nilai KKM nilai rata-rata kelas
eksperimen yaitu 56,65 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol 56,75.
Kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih baik daripada kelas
kontrol, hal ini dibuktikan dengan peroleh nilai rata-rata kelas eksperimen
sebelum perlakuan 56,65 dan setelah perlakuan 85,95 maka selisih kenaikannya
yaitu 29,28 sedangkan kelas kontrol sebelum perlakuan 56,75 dan setelahnya
64,65 maka selisih kenaikannya yaitu 7,9. Dari selisih kenaikan kedua
kelas,selisih kenaikan kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol.
Nilai maksimum yang diperoleh dari hasil posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol antara lain 100 untuk kelas eksperimen dan 80 untuk kelas kontrol. Hal ini
menunjukkan perolehan nilai maksimum kelas eksperimen lebih tinggi daripada
kelas kontrol. Nilai minimum kelas eksperimen yaitu 73 dan kelas kontrol 40, hal
ini menunjukkan pada kelas kontrol masih terdapat siswa yang mendapatkan nilai
dibawah KKM (KKM=70). Median yang menunjukkan nilai tengah dari kedua
data antara lain 87,00 untuk kelas eksperimen dan 67,00 untuk kelas kontrol.
57
Standar deviasi yang menunjukkan keheterogenan yang terjadi dalam data yang
sedang diteliti atau dapat dikatakan sebagai jumlah rata-rata variabilitas di dalam
satu set data pengamatan. Semakin besar nilai dari standar deviasi, maka semakin
besar jarak rata-rata setiap unit data terhadap rata-rata hitung (mean). Ini
dikarenakan nilai standar deviasi dihitung sebagai rata-rata jarak semua data
pengamatan terhadap titik mean.
Penelitian ini menunjukkan standar deviasi untuk kelas eksperimen yaitu
7,430 sedangkan untuk kelas kontrol 10,574. Variance adalah ukuran seberapa
jauh sebuah kumpulan bilangan tersebar, dari hasil posttest eksperimen dan
posttest kontrol diketahui variance dari masing-masing data antara lain 55,208
untuk kelas eksperimen dan 111,818 untuk kelas kontrol sehingga dapat dikatakan
data sangat tersebar disekitar rerata dan dari satu sama lainnya. Range (rentang)
atau jangkauan adalah selisih antara data dengan nilai yang terbesar dengan data
denga nilai yang terkecil tersebut. Range pada kedua data antara lain 27 untuk
kelas eksperimen dan 40 untuk kelas kontrol.
Sedangkan sum yaitu jumlah nilai keseluruhan pada kelas eksperimen adalah
1719 dan kelas kontrol 1293 menunjukkan jumlah nilai kelas eksperimen lebih
besar dari kelas kontrol. Berdasarkan penjelasan mengenai hasil analisis deskriptif
sebelum perlakuan dan setelah perlakuan dapat diketahui peningkatan terhadap
keterampilan menyimak kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Setelah melakukan analisis deskriptif sebelum perlakuan dan setelah perlakuan,
selanjutkan dilakukan analisis statistik yang digunakan untuk melakukan uji
hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t sampel independent. Namun
sebelumnya, dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji
58
normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diteliti apakah data yang
diperoleh dari sampel yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji
normalitas data hasil penelitian diambil dari hasil posttest kelas eksperimen dan
hasil posttest kelas kontrol dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada
aplikasi SPSS versi 25 pada taraf signifikansi α = 0,05 untuk data yang sama yaitu
sebanyak 20 siswa dari kelas eksperimen dan 20 siswa dari kelas kontrol.
Adapun hasil uji normalitas data penelitian menunjukkan bahwa bahwa data
hasil posttest kelas eksperimen sig 0,061 > 0,05 dan data hasil posttest kelas
kontrol sig 0,62 > 0,05. Data hasil posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol
lebih besar dari 0,05. Dengan demikian data hasil penelitian pada penelitian ini
berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas, pengujian
homogenitas variansi adalah pengujian untuk mengetahui apakah variansi-
variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian
ini menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 25.
Adapun taraf kesalahan (taraf siginifikan) yang digunakan adalah α = 0,05.
Adapun hasil uji homogenitas data pada penelitian ini diperoleh hasil sebagai
berikut uji homogenitas data diperoleh signifikansi (Sig) Based on Mean sebesar
0,171 > 0,05 sehingga dapat diketahui bahwa varians data posttest kelas
eksperimen dan data posstest kelas kontrol adalah sama atau homogen. Dengan
demikian data hasil penelitian pada penelitian ini memiliki varians yang sama
atau homogen.
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
efektiftivitas penggunaan media audio terhadap keterampilan menyimak dongeng
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Siswa kelas IV SD Inpres Gontang Kota
59
Makassar. Pengujian ini dilakukan dengan metode uji t sampel independent pada
program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 25. Adapaun taraf
kesalahan (α) yang digunakan adalah 0,05.
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS 25 pada uji hipotestis
dengan uji t sampel independent data dan perbandingan rata-rata diperoleh nilai i
(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata
hasil tes keterampilan menyimak dongeng siswa kelas eksperimen dengan siswa
kelas kontrol. Perbedaan rata-rata kedua kelas terlihat dari perbandingan nilai rata-
rata diketahui perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen 86,93 sedangkan rata-rata
kelas kontrol 64,65 (86,93 >64,65). Nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar
daripada nilai rata-rata kelas kontrol. Selain itu t hitung yang diperoleh yaitu
7,371 selanjutnya adalah mencari t tabel berdasarkan nilai df yaitu 38 dan nilai
0,05/2 = 0,025 adapun t tabel yaitu 2.02439. Karena t hitung > t tabel (t hitung =
7,371 dan t tabel = 2.02439) dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh efektiftivitas
penggunaan media audio terhadap keterampilan menyimak dongeng pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD Inpres Gontang Kota Makassar.
60
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Hasil uji hipotesis dengan uji t sampel independent data dan perbandingan
rata-rata diperoleh nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat
disimpulkan ada perbedaan rata-rata hasil tes keterampilan menyimak dongeng
siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol. Perbedaan rata-rata kedua
kelas terlihat dari perbandingan nilai rata-rata diketahui perolehan nilai rata-rata
kelas eksperimen 85,95 sedangkan rata-rata kelas kontrol 64,65 (85,95>64,65).
Nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar daripada nilai rata-rata kelas kontrol.
Selain itu t hitung 7,371 adapun t tabel yaitu 2,02439. Karena t hitung > t tabel
(7,371 > 2.0439) dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat
disimpulkan Terdapat pengaruh efektiftivitas penggunaan media audio terhadap
keterampilan menyimak dongeng pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Siswa
kelas IV SD Inpres Gontang Kota Makassar.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian efektiftivitas penggunaan media audio terhadap
keterampilan menyimak dongeng pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Siswa
kelas IV SD Inpres Gontang Kota Makassar. Maka dikemukakan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Kepada para pendidik khususnya guru SD Inpres Gontang Kota Makassar .
maedia audio dapat dijadikan sebagai alternatif dalam proses pembelejaran
keterampilan menyimak dongeng.
61
2. Bagi siswa hendaknya mampu mengembangkan kemampuan keterampilan
menyimak dongeng pada mata pelajaran bahasa indonsia dengan penggunaan
media audio.
3. Kepada Calon Peneliti, diharapkan mampu mengembangkan penggunaan media
audio pada keterampilan menyimak dongeng ini dengan menerapkan pada materi
lain untuk mengetahui apakah pada materi lain cocok digunakan media audio
demi tercapainya tujuan yang diharapkan.
61
DAFTAR PUSTAKA
Alfarica, 2014. Peningkatan kemampuan menyimak cerita dongeng melalui strategi
aktivitas terbimbing murid kelas V SD Negeri Goddong 1 Makassar. Skripsi
Unismuh.
Arsyad, Azhar. (2017). Media pembelajaran. Jakarta : PT Grafindo Persada.
Ardiansyah, A. (2011). EYD (Ejaan yang Disempurakan). Surabaya: Pustaka Agung
Harapan.
Bahri, Aliem. dkk. Pengaruh penggunaan media gambar seri terhadap keterampilan
menulis cerita dongeng siswa kelas III SD. Jurnal kajian pendidikan dasar 2019.
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Burhan, Nurgiyantoro. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE.
Darmawan, Aksis. 2007. Peningkatan Keterampilan Menyimak dengan Menggunakan
Media Audio pada Siswa Kelas 2 SLTP 2 Kaliwungu. Kudus. SKRIPSI.
Departemen pendidikan dan kebudayaan, 2007. kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai pustaka.
Depdiknas. 2003. Undang-undang RI NO.20 Tahun 2003. Tentang sistem pendidikan
Nasional.
Dibia & Putu (2017). Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Depok : PT Grafindo
Persada
Fairuzul. 2019. Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Yogyakarta: PT Pustaka
Baru.
Hana, J. (2011). Terapi kecerdasan anak dengan dongeng. Yogyakarta: Berlian Media.
Kurniawan, Deni. (2014). Pembelajaran terpadu tematik. Bandung : Alfabeta
Pribadi, Benny. (2017). Media dan Teknologi. Dalam pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Ramlan. 2012. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: C.V Karyono.
Rusyanti, Herry. 2013. Definisi Dongeng Menurut Para Ahli. Tersedia
http://www.kajianteori.com/2013/03/pengertian-dongeng-definisi-dongeng-
menurut-ahli.html
Stanton, R. 2012. Teori Fiksi. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Sugiyono. (2016). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan
R&D. Bandung: CV Alfabeta.
62
Suwadah, Sitti. 2011. Kajian Sastra. Yogyakarta: Aura pustaka.
Syamsiah. 2012. Peningkatan keterampilan menyimak dongeng melalui pendekatan
integratif pada siswa kelas V SD Negeri Pappa Kabupaten Takalar. Skripsi
Unismuh.
Tarigan, Henry Guntur. 1991a. Prinsip-prinsip sastra dasar I. Bandung:Angkasa
Bandung.
1994b. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit
Angkasa.
1997c. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Jakarta:
Universitas Terbuka.
2008d. Membaca sebagai keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.
Wiyono, B. 2010. Hubungan lingkungan belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi
belajar siswa SMP kotamadya mojokerto. Jurnal Pendidikan VOI 15 No. 1 Tahun
2007. FIP Universitas Negeri Malang.
63
LAMPIRAN 1. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
2. Media Audio
3. Lembar Penilaian Keterampilan Menyimak Dongeng
4. Uji Validitas dan Reabilitas
5. Hasil Analisis Data menggunakan SPSS Versi 25
6. T tabel
7. Daftar Hadir Siswa
8. Dokumentasi
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 1)
Satuan Pendidikan : SD Inpres Gontang
Kelas / Semester : IV /1
Tema : Berbagai Pekerjaan ( Tema 4)
Sub Tema : Jenis-jenis Pekerjaan (Sub Tema 1)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 Hari
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mendengarkan pnjelasan dan cerita rkyat dari guru, siswa dapat
mengidentifikasi tokoh dan watak dalam cerita rakyat.
2. Mendengarkan pejelasan dan cerita rakyat dari guru, siswa dapat
mengidentifikasi amanat dan tema dalam cerita rakyat.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahulua
n
1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan
Dengan Membaca Doa (Orientasi)
2. Guru mengadakan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan “Dongeng apa saja yang kamu ketahui?”
sebutkan judulnya! (Apersepsi)
3. Guru memotivasi siswa dengan mengatakan bahwa hari ini
para siswa akan dibacakan dongeng yang menarik
(Motivasi)
5 menit
Inti Eksplorasi
Guru mempersiapkan peralatan untuk mendongeng.
Guru mengkondisikan siswa untuk untuk tenang
sebelum mulai mendongeng.
Elaborasi
Siswa menyimak dongeng dari guru yang berjudul
.”Malin kundang”.
Guru mengadakan tanya jawab tentang isi dongeng
Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru tentang
isi dongeng.
Siswa berlatih untuk menyebut nama dan sifat tokoh
dalam dongeng
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
Guru memberikan tes berupa soal pilihan ganda.
Setiap siswa menentukan jawaban terbenar dari soal
yang diberikan.
40
menit
Kelompok yang lebih dahulu menjawab dengan benar
dinyatakan menjadi pemenang, dan mendapatkan nilai.
Konfirmasi
Siswa dan guru menyimpulkan amanat atau pesan moral
dari dongeng tersebut.
Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan / rangkuman
hasil belajar yang telah dipelajari
Guru mengajak semua siswa berdoa yang dipimpin
salah satu siswa
15
menit
Refleksi dan Konfirmasi
Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
ASSESMENT (Penilaian)
Penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan (Lihat Lampiran)
C. Penilaian
a. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
Penilaian Proses
Menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam
kegiatan pembelajaran sejak kegiatan awal sampai kegiatan akhir
kegiatan pembelajaran.
Penilaian hasil belajar
Menggunakan instrument penilaian hasil belajar dengan tes
tertulis.
2. Instrumen Penilaian
Penilaian proses
Observasi
Penilaian hasil
Tes Tertulis
3. Penilaian Tes Menyimak Dongeng (Pilihan Ganda)
a. Pemberian skor adalah sebagai berikut:
Jawaban benar soal PG mendapat skor 1, jawaban salah mendapat
skor 0
Jumlah skor pilihan ganda maksimum 15, skor minimum 0
b. Perhitungan nilai PG
Nilai PG = skor yang diperoleh X 100
Skor maksimal
D. SUMBER DAN MEDIA
Sumber : Buku Cerita Dongeng dan Buku Tema 4 Semester 1 Kelas
IV SD
Media : Audio (speaker), tes tertulis dan cerita donngeng
Refleksi Guru
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
Materi ajar
Dongerng Malin Kundang
Pada suatu waktu, hiduplah sebuah kelurga nelayan di pesisir pantai wilayah
Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang
diberi nama Malin kundang. Karna kondisi keuangan keluarga memprihatinkan
sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan
mengarungi lautan yang luas.
Maka tinggallah si Malin dan ibunya di gubug mereka. Seminggu, dua
minggu, sebulan, dua bulan bahkan sudah satu tahun lebih lamanya, ayah Malin
tidak juga kembali ke kampung halamannya. Sehingga ibunya harusnya
menggantikan posisi ayah Malin untuk mencari nafkah Malin termasuk anak yang
cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan
sapu. Suatu hari Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan
tangannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas di lengannya dan
tidak bisa hilang.
Setelah beranjak dewasa Malin kundang merasa kasihan dengan ibunya yang
banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Ia berfikir untuk
mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke
kampung halaman, Ia sudah menjadi seorang kaya raya. Malin tertarik dengan
ajakan nahkoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi
seorang kaya raya.
Malin kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya. Ibunya semula
kurang setuju dengan maksud malin kundang, tetapi Malin terus mendesak, ibu
Malin kundang akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati. Setelah
mempersiapkan bekal dan prlengkapan secukupnya, Malin segera menuju ke
dermaga dengan diantar oleh ibunya. “ Anakku, jika engkau sudah berhasil dan
menjadi orang yag berkecukupan , jangan kau lupa dengan ibumu dan kampong
halamanmu ini nak, ujar Malin kundang ambil berlinag air mata.
Kapal yang di naiki semakin lama semakin jauh dengan di iringi lambaian
tangan ibu Malin kundang. Selama berada di kapal, Malin kundang banyak belajar
tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berepengalaman. I
tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin kundang di serang oleh
bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada dikapal dirampas
oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada dikapal
tersebut di bunuh oleh para bajak laut. Malin kundang sangat beruntung dirinya
tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin
segera sembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.
Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang
ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin
Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat di pantai. Sesampainya di desa
tersebut, Malin Kundang di tolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah
tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa
tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan
kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang
kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya
lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin kundang mempersunting
seorang gadi untuk menjadi istrinya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran
dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya
yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat
kapal yang sangat indah itu, masuk ke peabuhan. Ia melihat adadua orang yang
edang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah
anaknyaMalin kundang beserta istrinya.
Malin kundang pun dari kapal ia disambut oleh ibunya setelah cukup dekat,
ibunya melihat bekas luka di lengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah
ibunya bahwa orang yang ia dekati adalah Malin kundang. “Malin Kundang,
anakku,mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?” katanya
sambil memeluk Malin kundang. Tapi apa yang terjadi kemudian? Malin kundang
segera melepaskan pelukan ibunya dan mndorongnya hingga terjatuh.
Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku, kata Malin
kundang pada ibunya. Malin kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena
malu dengan ibunya yang sudah tua dan menggunakan baju compang-camping.
“wanita itu ibumu?”, Tanya istri malin kundang “tidak, ia hanya seorang
pengemis yang berpura pura mengaku sebagai ibuku agar mendapat hartaku”,
sahut Malin kepada istrinya. Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena
mena oleh anaknya, ibu Malin kundang sangat marah. Ia tidak menduga ananya
menjadi akan menjadi anak durhaka. Karna kemarahannya yang memuncak, ibu
Malin menengadahkan tangannya sambil berkata “oh Tuhan, kalau benar dia
anakku, aku sumpahi dia menjadi seorang batu”. Tidak berapa lama kmudian
angina bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal
Malin kundang setelah itu tubuh Malin kundang perlahan menjadi kaku dan lama
kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.
SOAL PILIHAN GANDA
Petunjuk Soal :
Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar berikan tand (X) pada
jawaban yang benar
Soal
1. Siapakah anak yang durhaka kepada ibunya…..
a. Dayang sumbing c. Malin kundang
b. Bawang putih d. Putri segar ayu
2. Bagaimana keadaan ekonomi Malin kundang….
a. Miskin c. Biasa aja
b. Kaya d. Kaya raya
3. Bagaimana keadaan desa tempat Malin kundang berada….
a. Subur c. Gersang
b. Kaya d. Ikan di laut banyak
4. Apakah pekerjaan Malin kundang setiap hari….
a. Bertani c. Membantu orang tua
b. Berkebun d. Bermain
5. Siapa yang dimaksud dengan si burik….
a. Ayam c. Kambing
b. Kuda d. Sapi
6. Kemana ayah Malin kundang hendak pergi….
a. Ke kota c. ke kampong orang tuanya
b. Ke desa lain d. Ke negeri seberang
7. Apa yang menyebabkan Malin kundang terjatuh….
a. Mengejar ayamnya c. Mengejar kucingnya
b. Mengejar kambingnya d. Mengejar kudanya
8. Siapakah yang mengobati Malin kundang….
a. Ibunya c. Kakaknya
b. Ayahnya d. Adiknya
9. Apakah janji Malin kundang kepada ibunya ketika hendak merantau….
a. Kembali dan menjadi orang kaya
b. Tidak ingin kembali
c. Menemukan ayahnya
d. Kembali menjadi miskin
10. Dimana Malin kundang bersembunyi ketika berada di kapal….
a. Tempat sampah c. Peti kayu
b. Tempat air d. Wc
11. Siapakah yang mencegat kapal yang ditumpangi Malin kundang….
a. Ayahnya c. Pedagang
b. Temannya d. Bajak laut
12. Siapakah yang berhasil selamat dari bajak laut ….
a. Maling kundang c. ibu maling kundang
b. Teman maling kundang d. ayah maling kundang
13. Mengapa Malin kundang tidak memberitahu yang sebenarnya kepada
istrinya….
a. Karena ia tidak ingin istinya tahu kalau Malin kundang berasal dari
keluarga miskin
b. Karena dia membenci ibunya
c. Karena dia gleisah
d. Karena dia khawatir
14. Dari cerita Malin kundang, Malin menjadi anak….
a. Baik hati c. Penyayang
b. Penurut d. Durhaka
15. Di kutuk menjadi apakah Malin kundang….
a. Batu c. Bunga
b. Kambing d. Ayam
Kunci jawaban
1. C 6. D 11. D
2. A 7. A 12. A
3 C 8. A 13. A
4 D 9. A 14. D
5. A 10. C 15. A
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 2)
Satuan Pendidikan : SD Inpres Gontang
Kelas / Semester : IV /1
Tema : Berbagai Pekerjaan ( Tema 4)
Sub Tema : Jenis-jenis Pekerjaan (Sub Tema 1)
Pembelajaran ke : 3
Alokasi waktu : 1 Hari
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Sisw mengidentifikasi penjelasan cerita rakyat, siswa mampu
menyimpulkan.
2. Dengan mengidentifikasi penjelasan cerita rakyat, siswa mampu mencapai
karakter yang ingin dicapai.
Kerja sama
Teliti
Berani
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan
Dengan Membaca Doa (Orientasi)
2. Guru mengadakan apersepsi dengan mengajukan
5 menit
pertanyaan “Dongeng apa saja yang kamu ketahui?”
sebutkan judulnya! (Apersepsi)
3. Guru memotivasi siswa dengan mengatakan bahwa hari ini
para siswa akan dibacakan dongeng yang menarik
(Motivasi)
Inti Eksplorasi
Guru mempersiapkan peralatan untuk mendongeng.
Guru mengkondisikan siswa untuk untuk tenang
sebelum mulai mendongeng.
Elaborasi
Siswa menyimak dongeng dari guru yang berjudul
.”Danau Toba”.
Guru mengadakan tanya jawab tentang isi dongeng
Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru tentang
isi dongeng.
Siswa berlatih untuk menyebut nama dan sifat tokoh
dalam dongeng
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
Guru memberikan tes berupa soal pilihan ganda.
Setiap siswa menentukan jawaban terbenar dari soal
yang diberikan.
Kelompok yang lebih dahulu menjawab dengan benar
dinyatakan menjadi pemenang, dan mendapatkan nilai.
Konfirmasi
Siswa dan guru menyimpulkan amanat atau pesan moral
dari dongeng tersebut.
40
menit
Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan / rangkuman
hasil belajar yang telah dipelajari
Guru mengajak semua siswa berdoa yang dipimpin salah
satu siswa
15
menit
Refleksi dan Konfirmasi
Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
ASSESMENT (Penilaian)
Penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan (Lihat Lampiran)
E. Penilaian
a. Penilaian
4. Prosedur Penilaian
Penilaian Proses
Menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam
kegiatan pembelajaran sejak kegiatan awal sampai kegiatan akhir
kegiatan pembelajaran.
Penilaian hasil belajar
Menggunakan instrument penilaian hasil belajar dengan tes
tertulis.
5. Instrumen Penilaian
Penilaian proses
Observasi
Penilaian hasil
Tes Tertulis
6. Penilaian Tes Menyimak Dongeng (Pilihan Ganda)
c. Pemberian skor adalah sebagai berikut:
Jawaban benar soal PG mendapat skor 1, jawaban salah mendapat
skor 0
Jumlah skor pilihan ganda maksimum 15, skor minimum 0
d. Perhitungan nilai PG
Nilai PG = skor yang diperoleh X 100
Skor maksimal
F. SUMBER DAN MEDIA
Sumber : Buku Cerita Dongeng dan Buku Tema 4 Semester 1 Kelas
IV SD
Media : Buku cerita donngeng
Refleksi Guru
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
Materi ajar
Dongeng Cerita Legenda Danau Toba
Di sebuah desa di wilayah Sumatera Utara, hidup seorang petani muda
bernama Toba yang rajin bekerja. Walaupun lahan pertaniannya tidak luas, ia
selalu bersemangat untuk mencukupi kebutuhannya dari hasil pertaniannya.
Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia merasa belum
menemukan wanita impiannya.
Di suatu pagi hari yang cerah, Toba tersebut memutuskan untuk melepaskan
penat setelah kemarin bekerja seharian di lahannya. Pemuda itu sangat suka
memancing karena hal tersebut dapat membuatnya tenang sambil bersitirahat.
“Aah, mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar,” gumam Toba
dalam hati sambil menyiapkan alat-alat pancingnya. Ia lalu pergi ke sungai, duduk
di tepian dan mulai melemparkan kailnya.
Setelah menunggu beberapa lama, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Toba
segera menariknya dan bersorak kegirangan saat mengetahui ikan yang
dipancingnya berukuran besar. Namun pemuda itu sedikit heran, sekaligus takjub,
ketika memperhatikan sisik ikan tersebut. Sisik ikan itu begitu indah, berwarna
kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya bulat berkilau memancarkan
kilatan yang menakjubkan.
“Ini ikan terindah yang pernah aku lihat.” Ujarnya Toba kagum. “Hmmm,
bagaimana aku akan memakannya ya?”
Setelah menunggu beberapa lama, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Toba
segera menariknya dan bersorak kegirangan saat mengetahui ikan yang
dipancingnya berukuran besar. Namun pemuda itu sedikit heran, sekaligus takjub,
ketika memperhatikan sisik ikan tersebut. Sisik ikan itu begitu indah, berwarna
kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya bulat berkilau memancarkan
kilatan yang menakjubkan.
“Ini ikan terindah yang pernah aku lihat.” Ujarnya Toba kagum. “Hmmm,
bagaimana aku akan memakannya ya?”
Tidak, kau tak sedang bermimpi.” Jawab puteri ikan. “Namaku puteri Intan.
Kalau kau tak memakanku, aku akan menjadi istrimu.”
Toba yang merasa sangat senang itupun mengangguk. Ia tak menyangka akan
mendapatkan istri secantik puteri Intan. Sebelum menikah, puteri Intan meminta
satu syarat pada Toba.
“Kau harus bersumpah tidak akan pernah menceritakan asal-usulku pada
siapa pun. Jika sumpah itu kau Ianggar, maka akan terjadi petaka dahsyat.”
Toba menyetujui permintaan itu dan bersumpah di hadapan puteri Intan. Ia
pun kembali ke rumah dan mengadakan pesta pernikahan yang dihadiri orang-
orang di desa. Penduduk desa yang takjub melihat kecantikan istri Toba sangat
penasaran dan menanyakan anal usulnya. Tentu saja Toba tak bisa menceritakan.
Orang-orang pun sedikit curiga, namun tak dapat memaksa.
Toba dan puteri Intan hidup bahagia dan tenteram sebagai suami istri. Toba
semain giat bekerja untuk mencari nafkah, mengolah sawah Iadangnya dengan
tekun dan ulet. Mereka pun hidup sejahtera tanpa kekurangan.
Tak lama kemudian, kebahagiaan mereka bertambah dengan Iahirnya seorang
bayi laki-laki. Mereka memberinya nama Samosir. Anak itu kemudian tumbuh
menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia menjadi anak manis tetapi selalu
merasa lapar. Ia makan lebih dari tiga kali sehari dan porsinya melebihi orang
dewasa. Kadang-kadang, makanan yang disediakan ibunya untuk mereka bertiga
dihabiskannya sendiri. Kadang-kadang hal tersebut membuat ayahnya jengkel.
Puteri Intan dengan sabar mengingatkan Toba untuk tidak memarahi anaknya,
apalagi mengucapkan kata-kata kasar.
“Bagaimanapun dia itu anak kita, dan ia sedang dalam masa pertumbuhan
makanya ia makan banyak.” kata puteri Intan.
“Ya, aku tahu itu meski kadang-kadang aku harus menahan lapar karena tidak
ada makanan tersisa.”
“Engkau memang seorang suami dan ayah yang baik.” puji puteri Intan
kepada suaminya.
Pada suatu hari, Samosir diminta ibunya mengantarkan makanan untuk
ayahnya yang ayahnya sedang bekerja di sawah. “Nak, tolong antarkan makan
siang untuk ayahmu ya. Dia pasti sangat kelaparan karena tadi pagi belum
sarapan.” “Baiklah, Bu. Aku akan mengantarkannya setelah aku sendiri makan.”
Jawab Samosir sambil mengambil masakan ibunya dari meja. Setelah makan
Samosir segera berangkat membawa rantang yang telah disiapkan ibunya.
Sudah tengah hari, dan bayang-bayang matahari sudah sangat pendek. Toba
yang sedang bersitirahat di gubuk kecil di tepi sawah menyeka peluhnya. Sambil
mengipasi diri, ia mulai bertanya-tanya mengapa anaknya belum juga datang
mengantar makanan. Perutnya sudah mulai keroncongan sebab tadi pagi ia
terburu-buru berangkat dan tak sempat makan.
“Hmmm, kemana Samosir? Mengapa lama sekali ia belum datang, padahal
hari sudah sangat siang dan aku lapar sekali.”
Setelah menunggu beberapa lama tak kunjung datang, akhirnya Toba
memutuskan kembali ke rumah untuk makan. Dalam perjalanan pulang, betapa
terkejut ia saat melihat Samosir sedang bermain di lapangan dengan teman-
temannya. Lebih terkejut lagi saat dilihatnya rantang makan siang tergeletak di
tepi jalan, kosong melompong, tandas tak ada isinya. Tahulah ia bahwa puteranya
telah memakan semua makanan tersebut dan melalaikan tugasnya. Toba yang
sangat kelaparan merasa begitu marah.
“Het, Samosir! Ke sini kau!” teriaknya keras memanggil anaknya yang
sedang bermain. Samosir mendekat dengan rasa takut, menyadari kesalahannya.
Toba yang tak dapat menahan amarah segera menjewer telinga Samosir keras-
keras, membuat anak itu menyeringai kesakitan.
“Dasar anak tidak tahu diri.” teriak Toba marah. “Makanmu saja banyak tapi
tugas kecil pun kau lalaikan! Dasar anak ikan!”
Begitu selesai ucapan Toba, tiba-tiba angin kencang bertiup dan petir pun
menyambar-nyambar. Awan cerah di siang terik segera berubah menjadi mendung
gelap. Hujan turun dengan sangat deras. Tahulah Toba bahwa ia sudah melanggar
sumpahnya untuk tidak mengatakan asal usul istrinya.
Di rumah, puteri Intan pun mengetahui bahwa suaminya telah melanggar
sumpah. Dengan penuh isak tangis, ia perlahan-lahan berubah wujud kembali
menjadi seekor ikan. Sementara itu hujan semakin deras mengakibatkan banjir
badang. Air bah meluap ke seluruh penjuru membuat penduduk desa panik.
Mereka segera berlari meninggalkan rumah menuju bukit yang lebih tinggi.
Toba pun menangis mengetahui petaka yang dikatakan istrinya terjadi. Ia tak
sempat menyelamatkan diri, anaknya pun hilang ditelan banjir. Air meluap tinggi
dan merendam seluruh desa, lalu membentuk danau yang sangat luas. Sebuah
pulau muncul di tengah danau tersebut, Ietaknya persis di tempat Samosir terakhir
berdiri. Danau itu kemudian dinamakan Danau Toba, sedangkan pulau kecil di
tengahnya diberi nama Pulau Samosir.
Pesan moral dari Dongeng Cerita Legenda Danau Toba adalah selalu
bertanggung jawab atas kewajiban yang harus kamu lakukan serta janji-janji yang
kamu buat.
SOAL PILIHAN GANDA
Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar berikan tand (X) pada
jawaban yang benar
Soal
1. Judul cerita rakyat tersebut adalah….
a. Malin kundang c. Timun emas
b. Danau toba d. sangkuriang
2. Tema yang berkaitan dengan cerita rakyat Danau toba adalah….
a. Persahabatan c. Kedurhakaan
b. Kekeluargaan d. Pengkhianatan
3. Cerita rakyat “Danau Toba” berasal dari daerah….
a. Kalimantan c. Sumatera
b. Jawa d. Sulawesi
4. Bagaimanakah keadaan ekonomi Toba sebelum bertemu istrinya….
a. Kaya c. Biasa aja
b. Miskin d. Kaya raya
5. Di saat …. Hari, samosir diminta ibunya untuk membawakan bekal
kepada ayahnya.
a. Pagi c. Sore
b. Siang d. malam
6. Apa pekerjaan Toba setiap harinya ….
a. Bertani c. Membantu orang tua
b. Berkebun d. Bermain
7. Toba pergi menuju …. Hanya dengan berbekal sebuah kail dan umpan.
a. Sawah c. Gunung
b. Sungai d. Gudang
8. Tokoh yang memarahi anaknya karena karena memakan bekal makan
siangnya adalah ….
a. Petani c. Nelayan
b. Istri petani d. Pedagang
9. Petani sedang memancing di sungai dan dia mendapatkan ikan yang
ternyata adalah….
a. Permaisuri c. Puteri raja
b. Raja d. Dayang
10. Samosir di minta oleh ibunya menemui ayahnya yang sedang bekerja
disawah untuk….
a. Mengajak Toba memancing
b. Mengantarkan bekal makan siang
c. Meminta bantuan ayahnya untuk mengerjakan tugas
d. Memanggil ayahnya
11. Akibat dari pantangan yang dilanggar Toba yaitu….
a. Istri bersama anaknya pergi meninggalkan rumah petani
b. Istrinya menghilang dan air menyembur dengan sangat deras
c. Samosir marah kepada ayahnya
d. Toba pulang kerumah lalu melampiaskan kemarahan pada istri dan
anaknya.
12. Air mengalir sangat deras dari berbagai sisi dan menyebabkan terjadinya
sebuah….
a. Laut c. Sungai
b. Danau d. Air terjun
13. Air mengalir dengan sangat deras dan samosir menyelamatkan diri
dengan cara…
a. Mendaki gunung c. Menaiki atap rumah
b. Memanjat pohon d. Mencari bantuan
14. Tempat samosir menyelamatkan diri lama kelamaan terendam sebagian
dan berubah menjadi pulau yang bernama ….
a. Pulau toba c. Pulau tidung
b. Pulau samosir d. Pulau bali
15. Siapakah tokoh dalam cerita tersebut, kecuali….
a. Istri toba c. Toba
b. Saudara d. Anak toba
Kunci jawaban
1. B 6. A 11. A
2. D 7. B 12. B
3. C 8. A 13. A
4. B 9. C 14. B
5. B 10. B 15. B
Lampiran 2
MEDIA AUDIO
Lampiran 3
Lembar Penilaian Keterampilan Menyimak Dongeng Kelas A Eksperimen (Pretest)
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 jumlah skor Nilai
1 Nurul husna aqilah 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 10 67
2 Nur virdiyanti 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 6 40
3 Clarisa 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 9 60
4 Rehan 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 7 47
5 Sultan 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 8 53
6 Alwi 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 9 60
7 Putri Fatillah 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 11 73
8 Diyani 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 8 53
9 Nur afni julianti 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 9 60
10 Muh arya 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 9 60
11 Nur aulia putri 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 10 67
12 Ozil dohasan 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 8 53
13 Nur rahma 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 8 53
14 Nurhafisah 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 9 60
15 Hasrawati 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 9 60
16 Ahmad syakip 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 9 60
17 Sintiya alfiani 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 6 40
18 Muh syahrir 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 8 53
19 Andi tenri 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 7 47
20 Nur hanriani 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 10 67
Lembar Penilaian Keterampilan Menyimak Dongeng Kelas B Kontrol (Pretest)
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
jumlah
skor Nilai
1 Faisal 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 7 47
2 Suci ramadani 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 10 67
3 Reski fusiah amelia 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 6 40
4 Vhika sri dwiyanti 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 7 47
5 Syafai ibadil 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 8 53
6 Sabirin irfan efendi 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 9 60
7 Sri reski amelia 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 10 67
8 Kirana larasati 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 8 53
9 Siti jumniar 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 9 60
10 Muh ali bachtiar 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 9 60
11
Muh taufik
nasrullah 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 7 47
12 Anggi 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 7 47
13 Muh sabir 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 10 67
14 Nurul sharpia 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 7 47
15 Muh azikin 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 10 67
16 Sri wandayani 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 11 73
17 Nur hikmah 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 9 60
18 Sumarti 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 8 53
19 Nur suci 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 47
20 Muh fitra 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 11 73
Lembar Penilaian Keterampilan Menyimak Dongeng Kelas A Eksperimen (Posttes)
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
jumlah
skor Nilai
1
Nurul husna
aqilah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 12 80
2 Nur virdiyanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 93
3 Clarisa 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 12 80
4 Rehan 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 12 80
5 Sultan 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 87
6 Alwi 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 80
7 Putri Fatillah 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 87
8 Diyani 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 12 80
9 Nur afni julianti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 93
10 Muh arya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 93
11 Nur aulia putri 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 11 73
12 Ozil dohasan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100
13 Nur rahma 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 11 73
14 Nurhafisah 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 87
15 Hasrawati 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 87
16 Ahmad syakip 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93
17 Sintiya alfiani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 93
18 Muh syahrir 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 80
19 Andi tenri 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 87
20 Nur hanriani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 93
Lembar Penilaian Keterampilan Menyimak Dongeng Kelas B Kontrol (Posttes)
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
jumlah
skor Nilai
1 Faisal 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 7 47
2 Suci ramadani 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 9 60
3 Reski fusiah Amelia 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 6 40
4 Vhika sri dwiyanti 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 11 73
5 Syafai ibadil 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 10 67
6 Sabirin irfan effendi 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10 67
7 Sri reski Amelia 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 12 80
8 Kirana larasati 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 11 73
9 Siti jumniar 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 9 60
10 Muh ali bachtiar 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 9 60
11 Muh taufik nasrullah 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 8 53
12 Anggi 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 8 53
13 Muh sabir 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 10 67
14 Nurul sharpia 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 11 73
15 Muh azikin 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 10 67
16 Sri wandayani 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 11 73
17 Nur hikmah 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 9 60
18 Sumarti 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 10 67
19 Nur suci 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 12 80
20 Muh fitra 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 11 73
Keterangan: T = Tuntas
KKM = 70 TT = Tidak Tuntas
Lampiran 4
Uji Validitas
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20
Skor
Tota
l
P1 Pearson
Correlatio
n
1 ,236 -
,599
**
,000 ,514
*
,236 ,356 ,167 ,134 ,408 ,153 ,281 ,281 ,612*
*
,471* ,102 ,281 ,102 -
,153
,068 ,453
*
Sig. (2-
tailed)
,317 ,005 1,00
0
,020 ,317 ,123 ,482 ,574 ,074 ,519 ,230 ,230 ,004 ,036 ,669 ,230 ,669 ,519 ,776 ,045
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P2 Pearson
Correlatio
n
,236 1 ,061 ,067 ,404 ,733*
*
,630
**
,236 ,378 ,192 ,000 ,397 ,397 ,289 ,200 ,289 ,397 ,577*
*
,289 ,577
**
,722
**
Sig. (2-
tailed)
,317 ,800 ,780 ,077 ,000 ,003 ,317 ,100 ,416 1,00
0
,083 ,083 ,217 ,398 ,217 ,083 ,008 ,217 ,008 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P3 Pearson
Correlatio
n
-
,599*
*
,061 1 ,182 -
,308
,061 -
,252
,043 ,206 -
,245
,367 -
,168
-,168 -
,367
-
,424
-
,105
-,168 ,157 ,157 ,105 -
,012
Sig. (2-
tailed)
,005 ,800 ,444 ,186 ,800 ,285 ,858 ,384 ,299 ,112 ,478 ,478 ,112 ,063 ,660 ,478 ,508 ,508 ,660 ,959
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P4 Pearson
Correlatio
n
,000 ,067 ,182 1 -
,081
,067 ,126 ,000 -
,126
,192 ,289 -
,397
,132 ,289 -
,200
,000 ,132 ,000 ,289 -
,192
,201
Sig. (2-
tailed)
1,00
0
,780 ,444 ,735 ,780 ,597 1,00
0
,597 ,416 ,217 ,083 ,578 ,217 ,398 1,00
0
,578 1,00
0
,217 ,416 ,395
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P5 Pearson
Correlatio
n
,514* ,404 -
,308
-
,081
1 ,404 ,336 ,229 ,336 ,793
**
-
,140
,546
*
,546* ,490* ,404 ,490* ,546* ,490* ,140 ,327 ,685
**
Sig. (2-
tailed)
,020 ,077 ,186 ,735 ,077 ,147 ,332 ,147 ,000 ,556 ,013 ,013 ,028 ,077 ,028 ,013 ,028 ,556 ,160 ,001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P6 Pearson
Correlatio
n
,236 ,733*
*
,061 ,067 ,404 1 ,630
**
,236 ,378 ,192 ,000 ,397 ,397 ,289 ,200 ,289 ,397 ,577*
*
,289 ,577
**
,722
**
Sig. (2-
tailed)
,317 ,000 ,800 ,780 ,077 ,003 ,317 ,100 ,416 1,00
0
,083 ,083 ,217 ,398 ,217 ,083 ,008 ,217 ,008 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P7 Pearson
Correlatio
n
,356 ,630*
*
-
,252
,126 ,336 ,630*
*
1 ,356 ,286 ,145 ,055 ,350 ,350 ,218 ,126 ,491* ,350 ,491* ,491* ,509
*
,701
**
Sig. (2-
tailed)
,123 ,003 ,285 ,597 ,147 ,003 ,123 ,222 ,541 ,819 ,130 ,130 ,355 ,597 ,028 ,130 ,028 ,028 ,022 ,001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P8 Pearson
Correlatio
n
,167 ,236 ,043 ,000 ,229 ,236 ,356 1 ,356 ,068 ,153 ,281 -,187 ,357 -
,236
,357 -,187 ,102 ,357 ,408 ,453
*
Sig. (2-
tailed)
,482 ,317 ,858 1,00
0
,332 ,317 ,123 ,123 ,776 ,519 ,230 ,429 ,122 ,317 ,122 ,429 ,669 ,122 ,074 ,045
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P9 Pearson
Correlatio
n
,134 ,378 ,206 -
,126
,336 ,378 ,286 ,356 1 ,145 ,055 ,350 ,350 -
,055
,378 ,491* ,350 ,491* ,491* ,509
*
,645
**
Sig. (2-
tailed)
,574 ,100 ,384 ,597 ,147 ,100 ,222 ,123 ,541 ,819 ,130 ,130 ,819 ,100 ,028 ,130 ,028 ,028 ,022 ,002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P10 Pearson
Correlatio
n
,408 ,192 -
,245
,192 ,793
**
,192 ,145 ,068 ,145 1 ,167 -
,076
,688** ,667*
*
,192 ,250 ,688** ,250 ,250 -
,111
,529
*
Sig. (2-
tailed)
,074 ,416 ,299 ,416 ,000 ,416 ,541 ,776 ,541 ,482 ,749 ,001 ,001 ,416 ,288 ,001 ,288 ,288 ,641 ,017
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P11 Pearson
Correlatio
n
,153 ,000 ,367 ,289 -
,140
,000 ,055 ,153 ,055 ,167 1 -
,459
*
,115 ,250 -
,289
-
,062
,115 -
,062
,250 -
,250
,206
Sig. (2-
tailed)
,519 1,00
0
,112 ,217 ,556 1,00
0
,819 ,519 ,819 ,482 ,042 ,630 ,288 ,217 ,794 ,630 ,794 ,288 ,288 ,383
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P12 Pearson
Correlatio
n
,281 ,397 -
,168
-
,397
,546
*
,397 ,350 ,281 ,350 -
,076
-
,459*
1 -,053 -
,115
,397 ,459* -,053 ,459* -
,115
,688
**
,394
Sig. (2-
tailed)
,230 ,083 ,478 ,083 ,013 ,083 ,130 ,230 ,130 ,749 ,042 ,826 ,630 ,083 ,042 ,826 ,042 ,630 ,001 ,086
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P13 Pearson
Correlatio
n
,281 ,397 -
,168
,132 ,546
*
,397 ,350 -
,187
,350 ,688
**
,115 -
,053
1 ,459* ,397 ,459* 1,000
**
,459* ,459* -
,076
,630
**
Sig. (2-
tailed)
,230 ,083 ,478 ,578 ,013 ,083 ,130 ,429 ,130 ,001 ,630 ,826 ,042 ,083 ,042 ,000 ,042 ,042 ,749 ,003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P14 Pearson
Correlatio
n
,612*
*
,289 -
,367
,289 ,490
*
,289 ,218 ,357 -
,055
,667
**
,250 -
,115
,459* 1 ,000 ,062 ,459* ,062 ,062 -
,167
,471
*
Sig. (2-
tailed)
,004 ,217 ,112 ,217 ,028 ,217 ,355 ,122 ,819 ,001 ,288 ,630 ,042 1,00
0
,794 ,042 ,794 ,794 ,482 ,036
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P15 Pearson
Correlatio
n
,471* ,200 -
,424
-
,200
,404 ,200 ,126 -
,236
,378 ,192 -
,289
,397 ,397 ,000 1 ,289 ,397 ,289 ,000 ,192 ,335
Sig. (2-
tailed)
,036 ,398 ,063 ,398 ,077 ,398 ,597 ,317 ,100 ,416 ,217 ,083 ,083 1,00
0
,217 ,083 ,217 1,00
0
,416 ,149
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P16 Pearson
Correlatio
n
,102 ,289 -
,105
,000 ,490
*
,289 ,491
*
,357 ,491
*
,250 -
,062
,459
*
,459* ,062 ,289 1 ,459* ,375 ,688*
*
,250 ,632
**
Sig. (2-
tailed)
,669 ,217 ,660 1,00
0
,028 ,217 ,028 ,122 ,028 ,288 ,794 ,042 ,042 ,794 ,217 ,042 ,103 ,001 ,288 ,003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P17 Pearson
Correlatio
n
,281 ,397 -
,168
,132 ,546
*
,397 ,350 -
,187
,350 ,688
**
,115 -
,053
1,000
**
,459* ,397 ,459* 1 ,459* ,459* -
,076
,630
**
Sig. (2-
tailed)
,230 ,083 ,478 ,578 ,013 ,083 ,130 ,429 ,130 ,001 ,630 ,826 ,000 ,042 ,083 ,042 ,042 ,042 ,749 ,003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P18 Pearson
Correlatio
n
,102 ,577*
*
,157 ,000 ,490
*
,577*
*
,491
*
,102 ,491
*
,250 -
,062
,459
*
,459* ,062 ,289 ,375 ,459* 1 ,375 ,667
**
,696
**
Sig. (2-
tailed)
,669 ,008 ,508 1,00
0
,028 ,008 ,028 ,669 ,028 ,288 ,794 ,042 ,042 ,794 ,217 ,103 ,042 ,103 ,001 ,001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P19 Pearson
Correlatio
n
-
,153
,289 ,157 ,289 ,140 ,289 ,491
*
,357 ,491
*
,250 ,250 -
,115
,459* ,062 ,000 ,688*
*
,459* ,375 1 ,250 ,600
**
Sig. (2-
tailed)
,519 ,217 ,508 ,217 ,556 ,217 ,028 ,122 ,028 ,288 ,288 ,630 ,042 ,794 1,00
0
,001 ,042 ,103 ,288 ,005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P20 Pearson
Correlatio
n
,068 ,577*
*
,105 -
,192
,327 ,577*
*
,509
*
,408 ,509
*
-
,111
-
,250
,688
**
-,076 -
,167
,192 ,250 -,076 ,667*
*
,250 1 ,529
*
Sig. (2-
tailed)
,776 ,008 ,660 ,416 ,160 ,008 ,022 ,074 ,022 ,641 ,288 ,001 ,749 ,482 ,416 ,288 ,749 ,001 ,288 ,017
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Sko
r
Tot
al
Pearson
Correlatio
n
,453* ,722*
*
-
,012
,201 ,685
**
,722*
*
,701
**
,453* ,645
**
,529
*
,206 ,394 ,630** ,471* ,335 ,632*
*
,630** ,696*
*
,600*
*
,529
*
1
Sig. (2-
tailed)
,045 ,000 ,959 ,395 ,001 ,000 ,001 ,045 ,002 ,017 ,383 ,086 ,003 ,036 ,149 ,003 ,003 ,001 ,005 ,017
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Item-Total Statistics
No Butir Soal r hitung r tabel Keterangan
1. P1 ,453 0.444 Valid
2. P2 ,722 0.444 Valid
3. P3 -,012 0.444 Tidak Valid
4. P4 ,201 0.444 Tidak Valid
5. P5 ,685 0.444 Valid
6. P6 ,722 0.444 Valid
7. P7 ,701 0.444 Valid
8. P8 ,453 0.444 Valid
9. P9 ,645 0.444 Valid
10. P10 ,529 0.444 Valid
11. P11 ,206 0.444 Tidak Valid
12. P12 ,394 0.444 Tidak Valid
13. P13 ,630 0.444 Valid
14. P14 ,471 0.444 Valid
15. P15 ,335 0.444 Tidak Valid
16. P1 ,632 0.444 Valid
17. P2 ,630 0.444 Valid
18. P3 ,696 0.444 Valid
19. P4 ,600 0.444 Valid
20. P5 ,529 0.444 Valid
Uji Reabilitas
Dikatakan reliabel jika Cronbach’s Alpha > 0,60
Cronbach's Alpha 0,875
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 20 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,875 15
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
P1 11,25 11,776 ,366 ,877
P2 11,10 11,147 ,656 ,860
P3 11,00 11,474 ,679 ,861
P4 11,10 11,147 ,656 ,860
P5 11,15 10,976 ,672 ,859
P6 11,25 11,776 ,366 ,877
P7 11,15 11,397 ,527 ,867
P8 10,95 12,155 ,486 ,869
P9 10,90 12,305 ,597 ,868
P10 11,05 11,945 ,416 ,872
P11 11,05 11,524 ,574 ,865
P12 10,90 12,305 ,597 ,868
P13 11,05 11,418 ,615 ,863
P14 11,05 11,734 ,494 ,868
P15 10,95 12,155 ,486 ,869
Lampiran 5
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Kelas Pretest Eksperimen dan Kontrol
Statistics
Pretest
eksperimen Pretest control
N Valid 20 20
Missing 0 0
Mean 56.65 56.75
Median 60.00 56.50
Mode 60 47
Std. Deviation 8.810 9.957
Variance 77.608 99.145
Range 33 33
Minimum 40 40
Maximum 73 73
Sum 1133 1135
Frequency Table
Kelas A Eksperimen (Pretest)
Pretest eksperimen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 40 2 10.0 10.0 10.0
47 2 10.0 10.0 20.0
53 5 25.0 25.0 45.0
60 7 35.0 35.0 80.0
67 3 15.0 15.0 95.0
73 1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
Kelas A Kontrol (Pretest)
Pretest control
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 40 1 5.0 5.0 5.0
47 6 30.0 30.0 35.0
53 3 15.0 15.0 50.0
60 4 20.0 20.0 70.0
67 4 20.0 20.0 90.0
73 2 10.0 10.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
b. Kelas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Statistics
Posttest eksperimen Posttest kontrol
N Valid 20 20
Missing 0 0
Mean 85,95 64,65
Median 87,00 67,00
Mode 80a 67a
Std. Deviation 7,430 10,574
Variance 55,208 111,818
Range 27 40
Minimum 73 40
Maximum 100 80
Sum 1719 1293
Frequency Table
Kelas A Eksperimen (Posttest)
Posttest eksperimen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 73 2 10,0 10,0 10,0
80 6 30,0 30,0 40,0
87 5 25,0 25,0 65,0
93 6 30,0 30,0 95,0
100 1 5,0 5,0 100,0
Total 20 100,0 100,0
Kelas A Kontrol (Posttest)
Posttest control
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 40 1 5,0 5,0 5,0
47 1 5,0 5,0 10,0
53 2 10,0 10,0 20,0
60 4 20,0 20,0 40,0
67 5 25,0 25,0 65,0
73 5 25,0 25,0 90,0
80 2 10,0 10,0 100,0
Total 20 100,0 100,0
2. Analisis Statisitik Inferensial
a. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Posttest
Eksperimen Posttest Kontrol
N 20 20
Normal Parametersa,b Mean 85,95 64,65
Std. Deviation 7,430 10,574
Most Extreme Differences Absolute ,188 ,188
Positive ,188 ,115
Negative -,179 -,188
Test Statistic ,188 ,188
Asymp. Sig. (2-tailed) ,061c ,062c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
b. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Posttest Eksperimen
dan control
Based on Mean 1,947 1 38 ,171
Based on Median 1,140 1 38 ,292
Based on Median and
with adjusted df
1,140 1 31,463 ,294
Based on trimmed
mean
1,691 1 38 ,201
ANOVA
Posttest Eksperimen dan kontrol
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 4536,900 1 4536,900 54,326 ,000
Within Groups 3173,500 38 83,513
Total 7710,400 39
c. Uji Hipotesis
3. Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
Posttest Eksperimen dan
control
eksperimen 20 85,95 7,430 1,661
Control 20 64,65 10,574 2,365
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T df Si
g.
(2
-
tai
le
d)
Me
an
Diff
ere
nce
Std.
Err
or
Diff
ere
nce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lo
we
r
Upper
Postt
est
Eksp
erime
n dan
kontr
ol
Equal
variance
s
assumed
1,9
47
,171 7,371 38 ,0
00
21,
300
2,8
90
15,
45
0
27,150
Equal
variance
s not
assumed
7,371 34
,0
85
,0
00
21,
300
2,8
90
15,
42
8
27,172
Lampiran 6
Pr 0.25 0.1 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
Df 0.5 0.2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.002
1 1 3.07768 6.31375 12.7062 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.8165 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.5407 5.84091 10.21453
4 0.7407 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.306 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.1437
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.0247
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.681 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.6912 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.6892 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.5794
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.0639 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.435
27 0.68368 1.3137 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.3749
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.682 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.6883 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.681 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
Lampiran 7
Absen Kelas Eksperimen
2020-2021
Nama Sekolah : SD Inpres Gontang
Kelas : IV A
No Nama 1/9/2020 2/9/2020 3/9/2020 4/9/2020 5/9/2020
1 Nurul husna aqilah √ √ √ √ √
2 Nur virdiyanti √ √ √ √ √
3 Clarisa √ √ √ √ √
4 Rehan √ √ √ √ √
5 Sultan √ √ √ √ √
6 Alwi √ √ √ √ √
7 Putri Fatillah √ √ √ √ √
8 Diyani √ √ √ √ √
9 Nur afni julianti √ √ √ √ √
10 Muh arya √ √ √ √ √
11 Nur aulia putri √ √ √ √ √
12 Ozil dohasan √ √ √ √ √
13 Nur rahma √ √ √ √ √
14 Nurhafisah √ √ √ √ √
15 Hasrawati √ √ √ √ √
16 Ahmad syakip √ √ √ √ √
17 Sintiya alfiani √ √ √ √ √
18 Muh syahrir √ √ √ √ √
19 Andi tenri √ √ √ √ √
20 Nur hanriani √ √ √ √ √
Absen Kelas Eksperimen
2020-2021
Nama Sekolah : SD Inpres Gontang
Kelas : IV B
No Nama 1/9/2020 2/9/2020 3/9/2020 4/9/2020 5/9/2020
1 Faisal √ √ √ √ √
2 Suci ramadani √ √ √ √ √
3 Reski fusiah
Amelia √ √ √ √ √
4 Vhika sri dwiyanti
√ √ √ √ √
5 Syafai ibadil √ √ √ √ √
6 Sabirin irfan
efendi √ √ √ √ √
7 Sri reski amelia √ √ √ √ √
8 Kirana larasati √ √ √ √ √
9 Siti jumniar √ √ √ √ √
10 Muh ali bachtiar
√ √ √ √ √
11 Muh taufik nasrullah
√ √ √ √ √
12 Anggi √ √ √ √ √
13 Muh sabir √ √ √ √ √
14 Nurul sharpia √ √ √ √ √
15 Muh azikin √ √ √ √ √
16 Sri wandayani √ √ √ √ √
17 Nur hikmah √ √ √ √ √
18 Sumarti √ √ √ √ √
19 Nur suci √ √ √ √ √
20 Muh fitra √ √ √ √ √
Lampiran 8
Proses Penelitian
Proses Penelitian
Proses Penelitian
Proses Penelitian
Proses Penelitian
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Hardianti Karim, lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada
tanggal 04 April 1998. Anak ke-1 dari 1 bersaudara dari
pasangan Abdul Karim dan Sukmawati. Penulis mulai
memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 2005
di SDN 106 Labojo dan tamat pada tahun 2010. Tahun 2010,
penulis melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 02 Sungguinasa pada tahun 2010
dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikannya di SMKN 07 Bulukumba dan tamat pada tahun 2016.Tahun 2016,
penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP
Universitas Muhammadiyah Makassar dan akan menyelesaikan masa perkuliahan di
Universitas Muhammadiyah Makassar dengan judul skripsi : Efeketivitas
Penggunaan Media Audio terhadap Keterampilan Menyimak Dongeng Siswa Kelas
IV Sd Inpres Gontang Kota Makassar.