Upload
rakhma-tika
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 efisiensi logistik
1/16
REFORMASI SISTEM LOGISTIK NASIONAL DALAM TRANSPORTASI
INTERMODA
ABSTRAK
Transportasi intermoda merupakan proses integrasi sistem transportasi dan faktor yang
memungkinkan integrasi dari beberapa jaringan transportasi menuju bentuk yang lebih efisien
dan memiliki peranan penting dalam Sistem Logistik Nasional. Kinerja Sistem Logistik
Indonesia masih rendah dengan ditandai rasio biaya logistik terhadap nilai tambah di
Indonesia relatif lebih tinggi dibanding dengan negara pesaing, sehingga diperlukan reformasi
logistik yang komprehensif untuk dapat mengurangi biaya logistik. Dalam penerapannya
perlu dukungan pemerintah baik berupa peraturan dan perundangan dan infrastruktur maupun
dalam perkembangan sumber daya manusia.
Kata kunci : transportasi intermoa! re"ormasi #o$istik
I% PENDA&'L'AN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki jumlah pulau 1.!"" pulau dan
luas #ilayah perairan men$apai %,& juta km'dan panjang garis pantai &1."(( km serta
menempati peringkat ke)empat dari 1( negara berpopulasi terbesar di dunia jumlah penduduk
men$apai '*,+ juta ji#a -S, '(1(/. -anyaknya jumlah pulau, luasnya #ilayah negara,
dan tingginya jumlah penduduk akan membutuhkan sarana dan prasarana transportasi yang
$ukup kompleks untuk menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini. Sistem transportasi
Indonesia tidak dapat hanya mengandalkan satu jenis moda transportasi saja melainkan
membutuhkan sistem transportasi intermoda darat, laut dan udara/ maupun intramoda se$ara
terintegrasi dalam pola transportasi multimoda Lemhanas, '(1'/.
Di era globalisasi saat ini dalam menghadapi perdagangan bebas dunia terutama
0S0NFree Trade'(1%/ memberikan perubahan yang signifikan dan berdampak luas bagi
perekonomian baik di Indonesia maupun di dunia. Salah satu dampaknya adalah semakin
ketatnya persaingan di sektor indutri. Kemampuan industri Indonesia saat ini dalam
memproduksi barang dan jasa dengan biaya lebih rendah dari pesaingnya masih sulit untuk
dilakukan. 2al ini disebabkan kinerja logistik Indonesia masih belum memuaskan dan masih
tingginya biaya logistik sehingga menghambat ketersediaan komoditas strategis dan bahan
pokok bagi masyarakat dan turunnya daya saing industri. Indonesia sebagai negara kepulauan
membutuhkan sistem logistik yang terintegrasi, efektif dan efisien guna meningkatkan daya
1
7/24/2019 efisiensi logistik
2/16
saing dan menjamin keberadaaan komoditi strategis dari kebutuhan pokok masyarakat se$ara
merata dan terjangkau 3ulyadi,'(11/.
Logistik dalam $etak biru enataan dan engembangan Sektor Logistik Indonesia
'((&/ didefinisikan sebagai penyediaan suatu barang yang dibutuhkan yang pengadaannya
dapat dilakukan langsung oleh pihak yang membutuhkan atau dilakukan oleh pihak lain.
Dalam perkembangannya, logistik merupakan suatu sektor atau bidang yang mengatur dan
mengontrol arus barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa dan
manusia, dari sumber produksi ke pasar yang semuanya saling terintegrasi satu sama lain
dalam sebuah sistem. eranan penting yang dimilikinya ini membuat sebuah pelaku ekonomi
seperti perusahaan jasa maupun manufaktur akan sulit berakti4itas tanpa melibatkan sistem
logistik. Ketika sebuah sistem logistik tidak dapat berjalan dengan baik bisa mengakibatkan
kerugian baik materiil maupun non materiil 5irdaus, '(1*/.
Dalam perkembangan Industri Logistik dunia, potensi pasar Logistik di Indonesia masih
dominan dinikmati para pelaku usaha logistik asing global/. Sementara pelaku usaha logistik
(supply chain/ lokal, $enderung hanya sebagian ke$il saja menggarap potensi pasar logistik
saat ini. 2al ini disebabkan karena karakater pelaku usaha lokal yang $ederung jalan sendiri)
sendiri atau kurang bisa bekerja sama antar pemain logistik yang satu dengan yang lainnya
sehingga dimanfaatkan sebagian pelaku supply chainglobal untuk terus mengembangkan
usahanya di Indonesia dengan membentuk anak perusahan baru dengan nama lokal
Indonesia/ dengan manajemen asal putra/ lokal. 0kibatnya adalah industri logistik lokal
tidak pernah besar, karena selalu terbentur modal, jaringan/ pasar hingga kemampuan sumber
daya manusia SD3/. Kedua, masih lemahnya posisi ta#ar industri logistik nasional,
diperkirakan karena ada salah mind site$ara pandang/ dari kebanyakan para pelaku nasional
terhadap industri logistik itu sendiri. 0nam, '(11/.
erkembangan kinerja sistem logistik di Indonesia terbilang lambat. 2asil sur4ei IndeksKinerja Logistik Logistics Performance Index6 LI/ oleh -ank dunia tahun '((, Indonesia
menduduki peringkat ke)!* dari 1%( negara yang disur4ei dan pada tahun '(1( posisi
Indonesia terus merosot ke peringkat % dan pada tahun '(1' menjadi urutan %" diantara 1%%
negara yang disur4ei dan berada di ba#ah kinerja beberapa negara 0S0N lainnya seperti
Singapura urutan ke)'/, 3alaysia urutan ke)'"/, Thailand urutan ke)*%/. 0kibatnya adalah
sering terjadinya kelangkaan sembako, perbedaan harga yang men$olok antara 7a#a dan luar
7a#a, ekspor terhambat karena biaya dari pabrik sampai pelabuhan sangat tinggi, dan harga
produk impor yang lebih murah dibanding barang sejenis dari dalam negeri 3ulyadi, '(11/.
2
7/24/2019 efisiensi logistik
3/16
3enurut Kementerian erhubungan melalui 3enteri erhubungan, Ignasius 7onan,
melalui sambutannya di pembukaan ITS8L dan ILI di 7akarta Internasiona 9po 7I9po/
pada tanggal '" :ktober '(1!, menyatakan bah#a ;jika dibandingkan dengan Singapura
biaya logistiknya berkisar &)" persen dari harga barang, sedangkan di Indonesia sekitar '%)*(
persen dari harga barang. petikemas/, yang menggunakan berturut)turut beberapa moda transportasi
seperti angkutan jalan raya, kapal laut atau kereta dan beberapa proses transhipment.
-eberapa masalah transportasi intermoda antara lain >
1. Dinas 6 instansi yang terkait masih terstruktur pada masing)masing moda transportasi
'. erusahaan transportasi masih terstruktur pada masing)masing moda transportasi
biasanya berdasarkan regulasi pemerintah/
3
7/24/2019 efisiensi logistik
4/16
*. Infrastruktur transportasi dibangun oleh lembaga yang se$ara historis tidak berinteraksi
Supriadi, '(1*/
A% Permasa#a(an Sistem Lo$istik Nasiona#
Se$ara umum persoalan sistem logistik di Indonesia dikarenakan belum adanya
kesatuan 4isi yang mampu mendukung peningkatan daya saing pelaku bisnis dan peningkatan
kesejahteraan rakyat. -ahkan pembinaan dan ke#enangan terkait kegiatan logistik masih
bersifat parsial dan sektoral serta belum terintegrasi di masing)masing kementrian atau
lembaga terkait, sementara koordinasi yang ada belum memadai. Se$ara lebih spesifik,
keadaan logistik nasional yang ada di Indonesia antara lain>
1. Komoditas penggerak utama key commodity factor/ belum terkoordinasi se$ara efektif,
belum adanya fokus komoditas yang ditetapkan sebagai komitmen nasional dan belumoptimalnya 4olume perdagangan ekspor dan impor, dalam perdagangan internasional
perusahaan)perusahaan Indonesia belum memiliki bargaining positionyang memadai
untuk mengendalikan sistem perdagangan dan kapal)kapal Indonesia masih berperan
sebagaifeeder. Kondisi ini diperburuk lagi oleh syarat)syarat transaksi perdagangan
Internasional yang sebagian besar masih menggunakan persyaratan 5:- Free On Board/
untuk ekspor dan 8I5 ost! Insurance and Freight/ untuk impor yang menguntungkan
bagi de4isa negara.
'. Infrastruktur transportasi nasional belum memadai baik dari segi kuantitas maupun
kualitas antara lain
a. elabuhan
1/. -elum adanya pelabuhan hub Internasional,
?alaupun Indonesia sudah memiliki beberapa pelabuhan utama yaitu Tanjung
riok, tanjung erak, -ela#an dan 3akasar namun belum memiliki pelabuhan
hub internasional sedangkan untuk beberapa negara 0sia sudah ada kunjungan
langsung ke$uali ropa, 0merika, 0frika. 2al ini menuntut kesiapan pelabuhan
dan infrastruktur penunjangnya untuk dapat melayani kapal lebih besar.'/. @endahnya produkti4itas dan kapasitas pelabuhan,
rodukti4itas dan kapasitas pelabuhan semakin tidak mampu mengimbangi
peningkatan arus barang, baik domestik maupun internasional sehingga butuh
pengembangan ka#asan pelabuhan.
*/. -elum terintegrasinya manajemen pelabuhan
engurusan pergerakan barang dan dokumen masih dilakukan berbasis transaksi
karena belum adanya pelayanan jasa logistik yang terpadu antara badan pengatur
pelabuhan, pengusahaan pelabuhan, pengguna jasa pelabuhan, karantina dan
4
7/24/2019 efisiensi logistik
5/16
kepabean serta stake holder lain yang terkait yang berorientasi kelan$aran arus
barang ekspor dan impor untuk keperluan industri.
b. rasarana 7alan
terbatasnya kapasitas jalan pada beberapa lintas ekonomi seperti Trans 7a#a dan
Sumatera telah berdampak pada bertambahnya #aktu tempuh perjalanan sehingga
ruas)ruas jalan memerlukan peningkatan kapasitas dan pengembangan jaringan baru
se$ara bertahap.
$. 0ngkutan Kereta 0pi
7alur kereta api masih menggunakansingle track, banyaknya kondisi rel yang sudah
tua dan teknologi sudah usang, dan gerbong perlu segera diganti. Konsep bisnis yang
diterapkan untuk kereta api barang khususnya pengangkutan kargo kontainer masih
menerapkan sistem bisnis pengangkutan atau transporter, belum menggunakanperspektif konsep bisnis logistik. emeliharaan baik sarana gerbong dan lokomotif/
maupun prasarana kereta api yang belum memadai dan jad#al kereta api yang belum
sejalan dengan jad#al pengiriman barang ekspor 6 impor.
d. 0ngkutan sungai dan penyeberangan
Indonesia membutuhkan pelayanan dan tingkat keselamatan angkutan laut yang
memadai, angkutan sungai dan penyeberangan perlu berorientasi pada dinamika
lingkungan daerah dan bisnis, harga dinamis, kompetisi layanan, pola tarif ferry
kedepannya diharapkan berbasis pasar sehingga menuntut peremajaan armada kapal
dan peningkatan $itra layanan angkutan penyeberangan.
e. Transportasi udara
Kenaikan 4olume angkutan udara dalam *( tahun ini mengalami peningkatan.
?alaupun 4olume barang yang diangkut melalui angkutan udara masih relatif ke$il,
namun nilai barang yang diangkut terus meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk
pengiriman dalam negeri maupun luar negeri. Namun, saat ini fasilitas kargo masih
terbatas.
f. Transportasi 3ultimodaIndonesia belum memiliki konsep multimoda di sektor angkutan barang dan belum
memiliki regulasi yang mengatur prosedur transportasi bagi barang berpindah moda.
0kses transportasi multimoda belum memadai, infrastruktur yang belum menunjang,
gedung transit yang belum memadai baik pelabuhan udara maupun pelabuhan laut.
*. elaku dan penyedia jasa logistik masih berdaya saing rendah karena terbatasnya jaringan
bisnis pelaku dan penyedia jasa logistik lokal sehingga pelaku multinasional lebih
dominan dan terbatasnya kualitas dan kemampuan pelaku dan penyedia jasa logistik
nasional,layanan logistik yang ditangani terfragmentasi dalam sebaran kegiatan
transportasi, pergudangan,freight for"ading, kargo, kurir, shipping, konsultasi sehingga
5
7/24/2019 efisiensi logistik
6/16
tidak ada satu perusahaan nasional yang menguasai pasar se$ara dominan, kemampuan
penyedia jasa logistik masih terbatas baik dalam jaringan internasional maupun
permodalan, perijinan lisensi bagi LS asing di Indonesia ada yang ditangani oleh
Kementrian erdagangan, ada yang dari Kementrian erhubungan bahkan Kementrian
Komunikasi dan Informatika.
!. Teknologi informasi dan komunikasi belum didukung oleh ketersediaan infrastruktur dan
jaringan yang handal, masih terbatasnya jangkauan jaringan pelayanan nonseluler, dan
masih terbiasa menggunakan sistem manual paper based system/ dalam transaksi
logistik,
%. Sumber Daya 3anusia dan 3anajemen logistik masih memiliki kompetensi rendah yang
disertai belum memadainya Lembaga endidikan dan elatihan -idang Logistik,
kelangkaan tenaga ahli,spesialis dan profesional dalam bidang logistik baik le4el
manajerial maupun operasional di sektor s#asta maupun pemerintah. Standarisasi
kompetensi dan pengembangan SD3 belum sesuai dengan yang diharapkan. 0danya
kesenjangan yang $ukup lebar antara institusi pendidikan dan pelatihan yang ada dengan
kebutuhan dunia usaha.
+. @egulasi dan kebijakan masih bersifat parsial dan sektoral, $akupan akti4itas jasa logistik
terdiri dari berbagai sektor yang terpisah)pisah yang disertai oleh masih rendahnya
penegakan hukum, belum efektifnya koordinasi lintas sektoral dan belum adanya
lembaga yang menjadi integrator kegiatan logistik nasional. embinaannya tersebar di
berbagai kementrian sehingga dibutuhkan tata kelola yang kuat untuk mendukung
efektifitas pelaksanaan koordinasi dalam rangka menyelaraskan dan mengintegrasikan
seluruh kebijakan pengembangan sistem logistik nasional.8etak -iru, '(1(/
Kondisi umum tersebut menjadi penyebab dari belum optimalnya kinerja sektor logistik
nasional yang ter$ermin dari tingginya biaya logistik dan pelayanan yang belum optimal,
sehingga hal ini sangat mempengaruhi daya saing dunia usaha di pasar global. Kinerja logistikdi Indonesia merupakan faktor yang sangat mempengaruhi daya saing industri nasional
5irdaus, '(1*/.
B% A#ternati" So#usi ari Permasa#a(an Sistem Lo$istik Nasiona# Guna Menciptakan
E"isiensi Bia)a Lo$istik a#am Transportasi Intermoa%
*% Pen)usunan Grand DesignSistem Transportasi Nasiona# +Sistranas,
erumusan Sistem Transportasi Nasional yang efisien dan efektif bertujuan agar mampu
memper$epat dan memperluas pembangunan ekonomi nasional dalam rangka peningkatan
dan pemerataan kesejahteraan, sehingga akan ter#ujud ketahanan nasional yang tangguh.
6
7/24/2019 efisiensi logistik
7/16
rinsip)prinsip dasar yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan #rand $esignSistranas
adalah
a. 3engutamakan kepentingan nasional
3anusia menjadi aktor utama dalam keberhasilan suatu sistem..b. 3endorong ter#ujudnya Indonesia sebagai negara kepulauan
engembangan pola transportasi negara maritim melalui penerapan konsep #ilayah
depan front land/ dan #ilayah dalam hinterland/ agar mampu memperkokoh
kedaulatan dan ketahanan ekonomi nasional dan dalam rangka mengembangkan
Sistem Logistik Nasional dan pelaksanaan 3*I 3asterplan er$epatan dan
erluasan embangunan konomi Indonesia/
$. 3endukung per$epatan dan pemerataan pembangunan ekonomi di seluruh #ilayah
nusantaraSistem transportasi yang dibangun harus mampu membuka ketertutupan daerah A
daerah tertinggal. Setiap daerah harus menjadi tujuan pendistribusian kemakmuran
dan menjadi sumber produksi yang akan dialirkan ke daerah lain.
d. 3eningkatkan sinergitas pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta antar
pemerintah daerah
Transportasi komoditas pokok dan strategis pada hakikatnya adalah urusan dan
tanggung ja#ab pemerintah daera kabupaten 6 kota. 7ika tidak dijalin dengan baik
maka akan menimbulkan ketimpangan dan persaingan antar pemerintah daerah.
e. 3eningkatkan daya saing nasional
Sistranas harus mampu menjalin konekti4itas dengan dunia internasional tanpa
meninggalkan kepentingan nasional, menumbuhkan nilai tambah di setiap daerah
sehingga kekayaan lokal dapat di dayagunakan semaksimal mungkin dan mampu
bersaing di dunia Internasional Lemhanas, '(1'/.
-% Pen$em.an$an Sistem Transpotasi Intermoa +STI,
a% Re"ormasi Lo$istik Maritim /an$ Terinte$rasi
Bpaya yang sudah dilakukan untuk memperbaiki sistem logistik melalui $etak biruSistem Logistik Nasional SISL:CN0S/ dan 3asterplan er$epatan eren$anaan
embangunan konomi Indonesia 3*I/ yang didalamnya terdapat program
endulum Nusantara, %hort %ea %hipping, dan Indonesia onectivity. T elindo II
terus melakukan berbagai perbaikan melalui modernisasi pelabuhan, khususnya di
pelabuhan Tanjung riok, melakukan perbaikan infrastruktur dan penambahan peralatan
bongkar muat untuk meningkatkan produkti4itas dan layanan. -ahkan, untuk
menambah kapasitas Tanjung riok, T elindo II kini sedang membangun pelabuhan
Kalibaru &e" Priok/. -eberapa program strategis lainnya pun digelar oleh I8 nama
7
7/24/2019 efisiensi logistik
8/16
baru elindo II/, antara lain yaitu program peningkatan sumber daya manusia,
membangunIndonesia Logistics ommunity %ervice, pembangunan pelabuhan Sorong
sebagai 'est Pacific hub port, pembangunan pelabuhan Kiking sebagai pelabuhan
internasional di Kalimantan -arat, ren$ana akuisisi jalan tol 8ibitung)8ilin$ing yang
menghubungkan pelabuhan dan area industri, sampai inisiasi model pendulum nusantara
untuk mengurangi disparitas harga barang antara Indonesia Timur dan -arat. -ahkan T
elindo I juga telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman emorandum of
)nderstanding63oB/ dengan T erusahaan emborong -angunan, Niaga, dan Industri
untuk mengembangkan ka#asan industri di Kuala Tanjung yang terintegrasi dengan
pengembangan elabuhan Kuala Tanjung untuk meningkatkan konekti4itas pelabuhan
dan daerah industri.
rogram Tol laut konekti4itas laut/ juga dilaksanakan untuk mengurangi disparitas
harga antara ka#asan -arat dan Timur Indonesia, dengan sistem pendukung
implementasi tol laut yaitu pengadaan infrastruktur pelabuhan dan kapal serta
pembenahan sistem transportasi 3anfaat, '(1!/. -erdasarkan studi 3CI c*insey
#lobal Institute/, sebuah lembaga riset internasional yang menyebutkan, ;0pabila kita
dapat mengalihkan %(= saja pola distribusi barang Intra ulau 7a#a dan 7a#a)Sumatera
dari angkutan darat ke angkutan laut maka akan ada penghematan biaya logistik sekitar
@p*(( triliun yang artinya sama dengan membantu menurunkan biaya logistik sebesar
*,+"= dari CD. Tidak kalah penting untuk digarisba#ahi bah#a !!= dari total biaya
di Indonesia disumbang oleh Inventory arrying ost akibat dari rendahnya
keterandalan bagi pemasok barang dan disparitas yang lebar dari #aktu tunggu.
7/24/2019 efisiensi logistik
9/16
pengiriman dari dan keluar negeri dan mekanisasi bongkar muat baik diterminal
kontener maupun di terminal kon4esional guna memper$epat pergerakan barang dari
kapal ke dermaga dan sebaliknya dengan menambah alat bongkar muat misalnya
rane ontainer. Namun sistem DI belum maksimal dilakukan karena belum
dimanfaatkan sepenuhnya oleh pengguna jasa dan memilih se$ara manual karena
sistem ini perlu in4estasi dan ada orang atau pihak yang akan tersingkirkan.
Kebijakan mekanisasi kegiatan bongkar muat di pelabuhan belum sepenuhnya
terjadi, misalnya setidaknya ada belasan dokumen container transhipmentdi riok,
yang harus diclearance di bea $ukai, baru kemudian container transhipment bisa
diba#a atau dikapalkan ke 3akassar. Tarif logistik yang dikenakan pada container
transhipment juga masih memakai dolar untuk stevedoring dan cargodoring
seharusnya rupiah saja untuk mengurangi beban pemilik barang.
'/ Bntuk mengurangi #aktu tunggu dengan memper$epat pergerakan kontainer di
elabuhan Btama dengan dilun$urkan sistem IT untuk memper$epat proses dokumen
di Tanjung riok yaitu memberikan fokus pada fase sebelum periinan pabean. @ata)
rata #aktu untuk proses di -ea dan 8ukai yang hanya satu hari sudah bisa bersaing
dengan standar internasional. roses pengeluaran kontainer setelah -ea dan 8ukai
akan memerlukan in4estasi lebih besar untuk perbaikan jalan, dan transformasi pada
industri angkutan $ontainer.dan beren$ana menerapkan tarif lebih tinggi bagi
pperusahaan yang menyimpan kontainer di dalam pelabuhan agar lebih banyak
tempat tersedia di pelabuhan The ?orld -ank, '(1!/.
*/. 3embangun industri pelayaran domestik yang memiliki kapasitas pembiayaan yang
men$ukupi untuk membangun armada baru, termasuk galangan kapal nasional dalam
rangka menjamin ketersediaan kapal yang dibutuhkan. eningkatan dalam kualitas
jasa klasifikasi kapal setara internasional juga sangat dibutuhkan agar pelayaran
nasional tidak memerlukan dual $lass untuk beroperasi di luar negeri.
!/. 3enyediakan dukungan lahan yang $ukup di seluruh Indonesia untuk membangun
banyak pusat logistik dan dry port se$ara terkoordinasi dengan ren$ana
pengembangan industri dan pelabuhan. Termasuk pengembangan angkutan
multimoda yang menjaga konekti4itas dari dan ke pelabuhan serta sistem pertukaran
9
7/24/2019 efisiensi logistik
10/16
informasi antar perusahan pelayaran, freight for"arderdan perusahaan truk untuk
men$o$okkan permintaan dan pena#aran
%/. hange management, sistem birokrasi yang disederhanakan hingga penyediaan truck
booking system, sistem pengelolaan kontainer :BS, -uto #ate serta layanan
pelabuhan '!6 bagi semua pihak dan instansi yang terlibat didalamnya. Soal
regulasi dan meningkatkan sumber daya pendukung melalui penyempurnaan
peraturan)peraturan di Indonesia guna menarik in4estasi yang dibutuhkan di
pelabuhan sekunder dan jalur pelayaran untuk meningkatkan armada, termasuk di
dalamnya kajian tentang peraturan lokal untuk menghindari ketidakkonsistenan,
misalnya regulasi pembatasan peredaran truk antar daerah. Sistem pendidikannasional untuk meningkatkan kapasitas dan menyediakan talenta bagi industri
logistik juga dibutuhkan IEbal, '(1!/.
Bpaya 3enurunkan -iaya Logistik dapat digambarkan pada Cambar 1 a)h/ berikut ini>
a.3emperkuat konekti4itas Domestik b. 7alur Laut -ebas 2ambatan Tol
Laut/
10
7/24/2019 efisiensi logistik
11/16
$.erpaduan pola endulum F hub)spoke d. Integrasi tol laut dengan jaringan jalan F
lintas penyeberangan
11
7/24/2019 efisiensi logistik
12/16
e. engembangan Infrastruktur elabuhan
f. enambahan Kolam elabuhan
g. engembangan %oft Infrastrukturelabuhan h. engembangan %hort %hipping %ea
%umber . %usantono! /012
Gam.ar *% 'pa)a Menurunkan Bia)a Lo$istik Maritim
.% Re"ormasi Lo$istik Transportasi Darat
Ta.e# *% Rencana Aksi Transportasi Darat
No
.
@en$ana 0ksi Indikator
1. 3engurangi beban
jalan se$ara bertahap
dan
mengembangkan
jaringan transportasi
multimoda
engembangan sistem transportasi massal perkotaan,
menerapkan program-%,-& 3igh"ay &et"orksalah satunya
adalah pengembangan jalan tol Sumatera, @e4italisasi dan
@eposisi eran 0ngkutan 7alan misalnya kajian 3@LL di
seluruh ruas jalan nasional 0sri, '(1!/
Lan4utan Tabel 15
'. 3eningkatkan
kelan$aran angkutan
barang dari pusat
produksi menuju
outlet 6 inletekspor
3eningkatnya kapasitas jalan pada lintas utamaG
meningkatnya kualitas jalan lebar jalan dan kekuatan tekanan
jalan/ dan kelas jalan di #ilayah rural, dan konekti4itasnya
dengan jaringan jalan kabupaten6kotaG meningkatnya
pembangunan jalan lintas di dalam + koridor ekonomiG
12
7/24/2019 efisiensi logistik
13/16
impor dan antar
pulau
meningkatnya jalan akses lokal antara pusat pertumbuhan
dengan fasilitas pendukung pelabuhan/ dan dengan #ilayah
dalamnya, termasuk #ilayah non)koridor ekonomiG
terbangunnya jaringan logistik darat antar lokasi perkebunan,
sentra pengolaham dan akses ke pelabuhan, tersusunnya
jaringan infrasturktur transportasi logistik untuk ka#asan
Indonesia Timur termasuk daerah perbatasan dan daerah
terpen$il dan pedesaanG dipersiapkan pembangunan jembatan
selat sunda
*. 3engembangkan
jaringan kereta apiuntuk angkutan
barang jarak jauh di
Sumatera, 7a#a dan
Kalimantan
3eningkatnya pembangunan sarana dan prasarana Kereta 0pi
K0/ penumpang dan barang termasuk akses ke bandaraGterlaksananya pembangunan jalur K0 dengan akses langsung
ke pelabuhan Tanjung riok, meningkatnya kapasitas dan
kualitas rel K0 dan mengembangkan jaringan rel K0 baik
untuk sa#it maupun pertambangan, menghubungkan antar
lokasi pertambangan di pedalaman dengan pelabuhan,
terbangun jalur K0 baru melalui peningkatan angkutan barang
pada lintas pembangunan jalur rel ganda K0 7akarta)
Surabaya, membangun kerjasama pembangunan pergudangan
baru di lahan milik K0I yang bisa di akses truk,penambahan
lokomotif potensial di Sumatera dan Kalimantan
!. 3eningkatnya
kapasitas dan
pelayanan K0
-erkembangnya angkutan K0 dari6menuju pelabuhan6terminal
peti kemas, dry potdan sentra industriG terlaksananya
pembangunan double tra$k jalur K0 di 7a#aG tere4italisasi
jaringan K0 yang sudah ada di Sumatera dan 7a#a baik untuk
penumpang maupun barang khususnya yang dapat mengakses
pelabuhan lautSumber > erpres @I Nomor '+ Tahun '(1'
c% Re"ormasi Lo$istik Transportasi 'ara
Ta.e# -% Rencana Aksi Transportasi 'ara
No
.
@en$ana 0ksi Indikator
1. 3engoptimalkan
peran bandara
yang ada agar
Ditetapkannya dan ditingkatkan kapasitas bandara Soekarno)2atta
6 -andara Kualanamu sebagai hub kargo Internasional di #ilayah
barat dan -andara 3akasar di #ilayah timur dengan menerapkan
13
7/24/2019 efisiensi logistik
14/16
berfungsi
sebagai Terminal
2ub Kargo
Internasional
manajemen logistik yang terintegrasi, salah satunya membangun
cargo villageatau ka#asan khusus kargo di dalam kompleks
-andara Soekarno)2atta yang menjadi akti4itas kargo udara
bahkan bisa menjadi pusat perkantoran bisnis angkutan udara,
freight forearder, dan lokasi erusahaan enguruusan 7asa
Kepabean 7K/G meningkatnya peran dan mengembangkan
fasilitas bandara Denpasar, 7akarta, Surabaya, 3akasar, -atam,
-alikpapan, -iak, ontianak, Hogyakarta, 3edan, alembang, dan
3anado sebagai bandara utama melayani kargo internasional dan
domestik
'. 3eningkatkankapasitas dan
pelayanan
bandara
3eningkatkan pelayanan bandara, angkutan udara danpenerbangan perintisG meningkatnya kapasitas dan pelayanan
beberapa bandar udara BT untuk melayani kargo domestik ke
dan dari daerah pedalamanG meningkatnya pelayanan
pengoperasian bandara sesuai dengan kebutuhan jaringan rute
pergerakan pesa#at udara kargoSumber > erpres @I Nomor '+ Tahun '(1'
ada Tabel 1 dan ' merupakan ren$ana pemerintah yang sudah di$anangkan dan perlu
penerapan yang optimal guna pen$apaian hasil sesuai yang diharapkan.0% Penerapan Green Supply Chain Management
#reen %upply hain anagementadalah suatu pengintegrasian pemikiran lingkungan ke
dalam manajemen rantai pasokan, termasuk desain produk, bahan sumber dan seleksi, proses
manufaktur, pengirimanfinalproduk kepada konsumen serta manajemen end+of+lifeproduk
setelah masa pemanfaatannya.Sri4asta4a>'((/. 3etode yang dapat dilakukan perusahaan
dalam menerapkan #reen %upply hain anagementyaitu >
a. 3emahami pentingnya #reen%upplyhainanagement dengan melakukan
penghematan pemakaian sumber daya, mengeliminasi limbah, meningkatkan
produkti4itas,green purchasing,green transportationoptimasi rute 6 jumlah 6
kapasitas 6 bahan bakar,greenmoda transportasi/,green "arehousingoptimasi
jumlah6kapasitas6layout6 material handling/,green inventoryoptimasi
kuantitas6reorder point6forecasting, kolaborasi dengan pemasok dan ritel, menangani
dengan baik produk)produk yang dikembalikan, dan implementasi IS: 1!(( seri
dengan bekerjasama dengan pemasok yang menyiapkan material yang green
packagingakan memudahkan penyusunan barang, dapat mengurangi penggunaan
14
7/24/2019 efisiensi logistik
15/16
material, meningkatkan utilasasi ruang gudang dan alat angkut, dan mengurangi
jumlah handlingyang dibutuhkan.
b. melakukan peran$angan produk yang ramah lingkungan green design/ dengan $ara
meran$ang produk yang memperlakukan atribut lingkungan sebagai tujuan disain
dan bukan sebagai kendala. 2al ini bertujuan untuk menggabungkan atribut)atribut
tanpa mengorbankan kinerja, kualitas, fungsionalitas, dan masa manfaat produk.
3elakukanvalue engineeringterhadap disain produk yang menggunakan bahan atau
proses yang berbahaya dengan tujuan meningkatkan fungsi produk dan menurunkan
biaya, dengan bekerjasama dengan para pemasok dan masukan pelanggan.
$. 3elakukan integrasi remanufaktur dengan internal operasi perusahaan green
operations/.#reen manufacturing and remanufacturingdengan $ara meminimumkan
konsumsi energi dan sumber daya untuk mengurangi penggunaan sumber daya yang
tidak dapat diperbaharui. 3enggunakan kembali reusing/ dan mendaur ulang
recycling/ dengan mengubah karakteristik bahan termasuk sifat fisik dan kimia
barang bekas otomotif, elektronik, kertas/ menjadi produk baru untuk men$egah
limbah, mengurangi konsumsi material baru, mengurangi penggunaan energi,
mengurangi polusi udara dan pen$emaran air. 3elakukan produksi ulang6 rekondisi
remanufacturing/ yaitu barang bekas direkondisi dengan perubahan beberapa bagian
atau pembongkaran sehingga dapat dipergunakan kembali sesuai fungsinya.
3endisain jaringan7everse logistics yang berkoordinasi dengan mitrasupply chain
yang berkaitan dengan ketidakpastian kerusakan barang, lokasi penampungan,
penundaan dan spekulasi barang urnomo, '(1*/
III% KESIMP'LAN DAN SARAN
0dapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah
1. Sistem logistik nasional Indonesia masih buruk ter$ermin dari rendahnya Indeks Kinerja
Logistik Indonesia yang menyebabkan biaya logistik Indonesia masih sangat tinggi
sehingga memerlukan penerapan pengembangan sistem logistik yang efektif dan efisien.
'. ermasalahan Sistem Logistik Nasional adalah Komoditas penggerak utama belum
terkoordinasi se$ara efektif, komoditas belum terfokus dan 4olume perdagangan ekspor
impor belum optimalnyaG Infrastruktur transportasi nasional belum memadai baik dari
segi kuantitas maupun kualitasG elaku dan penyedia jasa logistik masih berdaya saing
rendahG Teknologi informasi dan komunikasi belum didukung oleh ketersediaan
infrastruktur dan jaringan yang handal, terbatasnya jangkauan jaringan pelayanan
nonseluler, dan masih terbiasa menggunakan sistem manualG Sumber Daya 3anusia dan15
7/24/2019 efisiensi logistik
16/16
3anajemen logistik masih memiliki kompetensi rendah, Lembaga endidikan dan
elatihan -idang Logistik belum memadai, tenaga ahli,spesialis dan profesional dalam
bidang logistik kurangG @egulasi dan kebijakan masih bersifat parsial dan sektoral, masih
terpisah)pisah, rendahnya penegakan hukum, belum efektifnya koordinasi lintas sektoral
dan belum adanya lembaga yang menjadi integrator kegiatan logistik nasional.
*. 0lternatif solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingginya biaya logistik adalah
enyusunan #rand $esignSistem Transportasi Nasional Sistranas/G engembangan
Sistem Transpotasi Intermoda STI/ yang terdiri dari @eformasi Logistik 3aritim Hang
Terintegrasi menjadi prioritas utama dalam penyelesaian pengurangan biaya logistik
karena Negara Indonesia merupakan negara kepulauan dan tulang punggung logistik
nasional/, @eformasi Logistik Transportasi Darat dan @eformasi Logistik TransportasiBdaraG enerapan #reen %upply hain anagement
0dapun saran yang dapat diberikan adalah
1. enerapan pengembangan sistem logistik yang efektif, efisien dan teritegrasi dalam
transportasi intermoda tidak dapat dipisahkan baik transportasi darat,laut dan udara
sehingga memerlukan upaya sinergis dan berkesinambungan tidak hanya pada satu
jenis moda transportasi saja.
2. emerintah memberikan dukungan penuh terhadap upaya untuk mengurangi
tingginnya biaya logistik Indonesia, baik dukungan peraturan dan perundangan yang
progresif dan infrastruktur yang memadai sehingga dapat menjadi landasan bagi
sumber daya manusia dan manajemen logistik yang profesional dan perlu membentuk
de#an logistik nasional yang berfungsi sebagai koordinator, integrator, regulator
dalam me#ujudkan sistem logistik nasional yang terintegrasi, efektif dan efisien.
16