17
EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : FIA ATMAYA B300150109 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN

METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

FIA ATMAYA

B300150109

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

i

Page 3: EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

ii

Page 4: EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

iii

Page 5: EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

1

EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN

METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

Abstrak

Meningkatnya minat masyarakat untuk menikmati makanan siap saji

menyebabkan banyak bermunculan perusahaan-perusahaan baru di bidang

makanan dan minuman karena menganggap sektor industri food dan beverages

memiliki prospek yang menguntungkan baik masa sekarang maupun masa akan

datang. Salah satu parameter kinerja yang didasarkan dari total keseluruhan

kinerja pada sebuah perusahaan yang disebut efisiensi, yakni kemampuan untuk

mendapatkan tingkat input yang sangat minim untuk menghasilkan tingkat output

tertentu. Metode analisis menggunakan analisis kuantitatif dengan pengolahan

data berupa input dan ouput dengan alat analisis Data Envelopment Analysis

(DEA) bahwa yang mengalami tingkat efisien (TE) = 1. Variabel yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu variabel output aset, pendapatan, laba bruto dan laba

bersih sedangkan laba variabel input yang digunakan adalah biaya tenaga kerja,

bahan baku, transportasi dan pemasaran. Dari analisis pengamatan 19 perusahaan

makanan dan minuman terdapat 8 perusahaan yang inefesien yaitu Ultrajaya Tbk

yang memiliki nilai efisiensi 0,99, Akasha Wira International Tbk memiliki

tingkat efisien 0.82, Pioneerindo Gourment International Tbk dengan nilai

efisiensi 0.79, Siantar Top Tbk yang memiliki nilai efisiensi 0.65, Sekar Bumi

Tbk 0.67, Sariguna Primatirta Tbk yang memiliki tingkat efisiensi 0.65, Indofood

CBP Sukses Makmur Tbk yang memiliki tingkat efisiensi 0.653, dan yang

terakhir Nippon Indosari Corpindo Tbk yang memiliki nilai efisiensi 0.59.

Kata Kunci: Efisiensi, food and beverages, DEA

Abstract

The increasing interest of the public to enjoy ready-to-eat food has caused many

new companies to emerge in the food and beverage sector because they consider

the food and beverages industry sector to have favorable prospects both now and

in the future. One of the performance parameters based on the total overall

performance of a company is called efficiency, which is the ability to get a very

minimal level of input to produce a certain level of output. The analysis method

uses quantitative analysis by processing data in the form of input and output with

a Data Envelopment Analysis (DEA) analysis tool that experiences an efficient

level (TE) = 1. The variables used in this study are asset output, income, gross

profit and net income variables while the profit of the input variables used are

labor costs, raw materials, transportation and marketing. From the analysis of

observations, 19 food and beverage companies have 8 ineffective companies

namely Ultrajaya Tbk which has an efficiency value of 0.99, Akasha Wira

International Tbk has an efficient level of 0.82, Pioneerindo Gourment

International Tbk with an efficiency of 0.79, Siantar Top Tbk which has an

Page 6: EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

2

efficiency value of 0.65 , Sekar Bumi Tbk 0.67, Sariguna Primatirta Tbk which

has an efficiency level of 0.65, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk which has an

efficiency level of 0.653, and the last is Nippon Indosari Corpindo Tbk which has

an efficiency value of 0.59.

Keywords : Efficiency, food and beverages, DEA

1. PENDAHULUAN

Keberhasilan suatu perusahaan salah satunya dapat dinilai melalui seberapa jauh

perusahaan mampu meningkatkan penjualan dan memperoleh laba. Menurut

Meriewaty dan Setyani (2005), laba dapat digunakan sebagai indikator penilaian

kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan pencapaian perusahaan yang

diperoleh dari pengambilan keputusan yang kompleks meliputi efektivitas,

efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan.

Selain dari sudut pandang laba, output pada industri manufaktur dapat dilihat

berdasarkan periode berjalan. Dengan menggunakan faktor input dalam kegiatan

industri yang efisien, otomatis akan menekan biaya yang dikeluarkan, sehingga

dapat memperoleh output berupa tingkat penjualan dan juga laba usaha maksimal.

Penggunaan biaya produksi yang tidak efisien akan berpengaruh terhadap

profitabilitas perusahaan. Biaya produksi yang besar akan mengakibatkan laba

yang diperoleh perusahaan akan semakin menurun. Biaya produksi juga

berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. (Hidayat. 2007)

Menurut Putra (2003) pengukuran efisiensi dapat dibedakan menjadi dua

pendekatan yakni pendekatan tradisional dan pendekatan frontier. Pendekatan

tradisional adalah pengukuran efisiensi yang didasarkan pada besarnya investasi

atau modal yang telah ditanamkan untuk dapat memproduksi suatu produk

tertentu dan pendekatan frontier yakni pengukuran efisiensi yang digunakan untuk

mengontrol biaya pada sebuah perusahaan yaitu dengan metode DEA (Data

Envelopment Analysis).

DEA didasarkan pada program linier yang semua penyimpangannya dapat

terjadi pada estimasi dimasa yang akan datang yang tergambarkan pada

inefficiency. Metode DEA merupakan metode non parametric yang menggunakan

Page 7: EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

3

progran linier untuk menghitung dan membandingkan rasio input dan output

untuk semua unit populasi (Graveli dan Noulas, 2002).

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengambil judul

“Efisiensi Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA)”.

2. METODE

Penelitian ini merupakan jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia yaitu

(www.idx.co.id), data tersebut merupakan laporan keuangan dan annual report

perusahaan yang bergerak pada industri makanan dan minuman serta laporan

keuangan yang telah diaudit oleh auditor.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017. Sampel menggunakan metode

purposive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

kepustakaan di mana peneliti memperoleh data dari laporan keuangan dan annual

report perusahaan makanan dan minuman yang dapat diakses di website Bursa

Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Analisis yang biasanya digunakan

untuk mengukur efisiensi adalah adalah analisis DEA, kemudian pendekatan CRS

dan output orientated.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Tingkat Efisiensi Perusahaan makanan dan minuman

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Page 8: EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

4

Berdasarkan gambar 1 dapat dijelaskan bahwa 19 perusahaan makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang telah dijadikan objek dalam

penelitian ini ada 11 perusahaan yang mempunyai nilai 1 (efisien). Namun ada 8

perusahaan tidak efisien atau kurang dari 1.

3.1 Inefisien Akasha Wira International Tbk

Tabel 1. Inefisiensi Akasha Wira International Tbk

Variable Tingkat

Efisiensi

Original

Value

Radial

Movement

Slack

Movement

Projected

Value

ADES 0.82

Aset 840236 180779.356 0.00 1021015.35

Pendapatan

Laba Bruto

Laba Bersih

Bahan Baku

Tenaga Kerja

Pemasaran

Transportasi

81449

438944

38242

83895

94982

140779

46993

17524.003

94440.150

8227.884

0.00

0.00

0.00

0.00

1393703.54

0.00

146525.19

0.00

0.00

-43037.537

0.00

1492676.54

533384.15

192995.08

83895

94982

97741.46

46993

Sumber: Hasil Olahan data DEAP 2.1

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa inefisiensi Akasha Wira International Tbk

terdapat pada keempat outputnya di mana nilai Radial Movement pada output aset

sebesar 180.779.356. Hal ini menunjukkan bahwa untuk beroperasi secara efisien

Akasha Wira International perlu menambah aset sebesar 180.779.356. Selain itu

pendapatan pada radial movement memperlihatkan nilai 17.524.003 dengan

begitu agar beroperasi secara efisien PT Akasha Wira International Tbk perlu

meningkatkan pendapatan sebesar 17.524.003. Kemudian Laba Bruto PT Akasha

Wira International pada radial movement sebesar 94.440.150 maka untuk dapat

efisien perlu meningkatkan laba bruto 94.440.150. Sedangkan Laba Bersih dalam

radial movement sebesar 8.227.884 agar beroperasi efisien PT Akasha Wira

International Tbk harus meningkatkan jumlah laba bersih sebesar 8.227.884.

Page 9: EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

5

3.2 Inefisiensi Sariguna Primatirta Tbk

Tabel 2. Inefisiensi Sariguna Primarta Tbk

Variable Tingkat

Efisiensi

Original

Value

Radial

Movement

Slack

Movement

Projected

Value

CLEO 0.655

Aset 660918 347908.311 0.00 1008826.311

Pendapatan

Laba Bruto

Laba Bersih

Bahan Baku

Tenaga Kerja

Pemasaran

Transport

614678

225800

50174

221091

41388

29541

20706

323567.500

118861.488

26411.675

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

23647.042

0.00

0.00

0.00

0.00

938245.500

344661.488

100232.717

221091

41388

29541

20706

Sumber: Hasil Olahan data DEAP 2.1

Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa inefisiensi Sariguna Primarta Tbk terdapat pada

keempat outputnya dimana nilai Radial Movement pada output aset sebesar

347.908.311. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menjadi efisien diperlukan

tambahan aset sebesar 347.908.311. Selain itu untuk nilai radial movement output

pendapatan sebesar 323.567.500 berarti untuk beroperasi secara efisien Sariguna

Primarta Tbk perlu meningkatkan pendapatan 323.567.500. Sedangkan laba bruto

pada radial movement sebesar 118.861.488 maka agar beroperasi efisien perlu

meningkatkan laba bruto sebesar 118.861.488. Kemudian Laba Bersih dalam

radial movement mempelihatkan nilai 26.411.675 agar beroperasi efisien Sariguna

Primarta Tbk harus meningkatkanlaba bersih sebesar 26.411.675.

3.3 Inefisiensi Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Tabel 3. Inefisiensi Indofood Sukses Makmur Tbk

Variable Tingkat

Efisiensi

Original

Value

Radial

Movement

Slack

Movement

Projected

Value

ICBP 0.653

Aset 31619514 16768200.671 0.00 48387714.67

Pendapatan

Laba Bruto

Laba Bersih

Bahan Baku

Tenaga

Kerja

Pemasaran

Transportasi

35606593

11058836

3543173

18070683

14643315

2595242

862571

18882595.622

5864630.976

1878986.371

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

565636.419

0.00

0.00

-569244.188

0.00

54489188.62

16923466.97

5987795.79

18070683

1464315

2025997.81

862571

Sumber: Hasil Olahan data DEAP 2.1

Page 10: EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

6

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa inefisiensi Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

terdapat pada keempat outputnya dimana nilai Radial Movement pada output aset

sebesar 16.768.200.671. Hal ini menunjukkan bahwa untuk efisien perlu

menambah aset sebesar 16.768.200.671. Kemudian nilai radial movement output

Pendapatan sebesar 18.882.595.622 dengan begitu untuk beroperasi secara efisien

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk perlu meningkatkan pendapatan

18.882.595.622. Selanjutnya laba bruto pada radial movement sebesar

5.864.630.976 maka agar beroperasi efisien perlu ditambah laba bruto

5.864.630.976. Sedangkan untuk Laba bersih dalam radial movement sebesar

1.878.986.371 hal ini menunjukkan untuk beroperasi efisien Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk harus meningkatkan laba bersih sebesar 1.878.986.371.

3.4 Inefisiensi Pioneerindo Gourment International Tbk

Tabel 4. Inefisiensi Pioneerindo Gourment International Tbk

Variable Tingkat

Efisiensi

Original

Value

Radial

Movement

Slack

Movement

Projected

Value

PTSP 0.793

Aset 306085119 79783511.065 75588177.924 461456807.990

Pendapatan

Laba Bruto

Laba Bersih

Bahan Baku

Tenaga Kerja

Pemasaran

Transport

536443761

336243527

0.000

200200234

131438361

8226408

17989961

139828315.997

87644539.025

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

-35638323.36

0.00

-3042695

67272076.997

423888066.025

0.000

200200234

95800037.640

8226408

14947266

Sumber: Hasil Olahan data DEAP 2.1

Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa inefisiensi Pioneerindo Gourment International

Tbk terdapat pada ketiga outputnya dimana nilai Radial Movement pada output

aset sebesar 79.783.511.065. Hal ini menunjukkan bahwa untuk beroperasi efisien

perlu menambah aset sebesar 79.783.511.065. Kemudian nilai radial movement

output pendapatan sebesar 139.828.315.997 berarti untuk beroperasi secara

efisien Pioneerindo Gourment International Tbk perlu meningatkan jumlah

pendapatan sebesar 139.828.315.997. Selanjutnya output laba bruto pada radial

movement terdapat nilai 87.644.539.025 maka agar beroperasi efisien perlu

meningkatkan laba bruto 87.644.539.025.

Page 11: EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

7

3.5 Inefisiensi Nippon Indosari Corpindo Tbk

Tabel 5. Inefisiensi Nippon Indosari Corpindo Tbk

Variable Tingkat

Efisiensi

Original

Value

Radial

Movement

Slack

Movement

Projected

Value

Roti 0.594

Aset 4559574 3118579.786 0.000 7678153.786

Pendapatan

Laba Bruto

Laba Bersih

Bahan Baku

Tenaga Kerja

Pemasaran

Transport

2491100

1307931

135364

717128

368750

201318

180001

1703820.161

894576.375

92583.964

0.000

0.000

0.000

0.000

1664141.401

0.000

307393.597

0.000

0.000

0.000

0.000

5859061.562

2202507.375

535341.561

717128

368750

201318

180001

Sumber: Hasil Olahan data DEAP 2.1

Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa inefisiensi Nippon Indosari Corpindo Tbk

terdapat pada keempat outputnya dimana nilai Radial Movement pada output aset

sebesar 3.118.579,786. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menjadi efisien perlu

menambah aset sebesar 3.118.579,786. Kemudian nilai radial movement output

pendapatan sebesar 1.703.820,161 berarti untuk beroperasi secara efisien Nippon

Indosari Corpindo Tbk perlu meningkatkan pendapatan 1.703.820,161.

Selanjutnya laba bruto pada radial movement sebesar 894.576,375 maka untuk

beroperasi efisien perlu meningkatkan laba bruto 894.576,375. Sedangkan laba

bersih dalam radial movement sebesar 92.583,964 agar beroperasi efisien Nippon

Indosari Corpindo Tbk harus menambah biaya tarnsportasi sebesar 92.583,964.

3.6 Inefisiensi Sekar Bumi Tbk

Tabel 6. Inefisiensi Sekar Bumi Tbk

Variable Tingkat

Efisiensi

Original

Value

Radial

Movement

Slack

Movement

Projected

Value

SKBM 0.67

Aset 1623027 776339.316 0.000 2399366.316

Pendapatan

Laba Bruto

Laba Bersih

Bahan Baku

Tenaga Kerja

Pemasaran

Transportasi

1841487

186165

25880

1512842

61533

53608

7007

880834.859

89047.939

12379.130

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

465482.603

223262.09

0.000

0.000

-2828.76

0.000

2722321.859

740695.542

261521.219

1512842

61533

50779.23

7007

Sumber: Hasil Olahan data DEAP 2.1

Page 12: EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

8

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa inefisiensi Sekar Bumi Tbk terdapat pada

keempat outputnya dimana nilai Radial Movement pada output aset sebesar

776.339,31. Hal ini menunjukkan agar beroperasi secara efisien perlu menambah

aset sebesar 776.339,31. Kemudian nilai radial movement output pendapatan

sebesar 880.834,85 berarti untuk beroperasi secara efisien Sekar Bumi Tbk perlu

menambah pendapatan 880.834,85. Selanjutnya untuk laba bruto pada radial

movement sebesar 89.047,93 maka untuk beroperasi efisien perlu ditambah

89.047,93. Sedangkan laba bersih dalam radial movement sebesar 12.379,13 agar

beroperasi efisien Sekar Bumi Tbk harus meningkatkan laba bersih sebesar

12.379,13.

3.7 Inefesiensi Siantar Top Tbk

Tabel 7. Inefisiensi Siantar Top Tbk

Variable Tingkat

Efisiensi

Original

Value

Radial

Movement

Slack

Movement

Projected

Value

STTP 0.65

Aset 2342432 1237900.72 0.000 3580332.72

Pendapatan

Laba Bruto

Laba Bersih

Bahan Baku

Tenaga Kerja

Pemasaran

Transportasi

2825409

613460

216024

1687485

86902

91049

65905

1493138.68

324194.07

114161.8

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

183341.30

24479.003

0.000

0.000

0.000

0.000

4318547.68

1120995.37

3546654.8

1687485

86902

91049

65905

Sumber: Hasil Olahan data DEAP 2.1

Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa inefisiensi Siantar Top Tbk terdapat pada

keempat outputnya dimana nilai Radial Movement pada output aset sebesar

1.237.900,72. Hal ini menunjukkan bahwa untuk beroperasi secara efisien perlu

menambah aset sebesar 1.237.900,72. Kemudian nilai radial movement output

pendapatan sebesar 1.493.138,68 agar beroperasi secara efisien Siantar Top Tbk

perlu menambah pendapatan 1.493.138,68. Sedangkan laba bruto pada radial

movement sebesar 324.194,07 maka untuk beroperasi efisien perlu ditambah laba

bruto 324.194,07. Kemudian untuk laba bersih dalam radial movement sebesar

114.161,8 agar beroperasi efisien Siantar Top Tbk harus menambah laba bersih

sebesar 114.161,8.

Page 13: EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

9

3.8 Inefisiensi Ultrajaya Tbk

Tabel 8. Inefisiensi Ultrajaya Tbk

Variable Tingkat

Efisiensi

Original

Value

Radial

Movement

Slack

Movement

Projected

Value

ULTJ 0.998

Aset 518694 1264.72 2547240.83 3067199.55

Pendapatan

Laba Bruto

Laba Bersih

Bahan Baku

Tenaga Kerja

Pemasaran

Transport

4879559

1822878

711681

403577

151928

329957

184927

11897.76

4444.69

1735.28

0.00

0.00

0.00

0.00

548260.28

0.00

268126.26

0.00

0.00

0.00

0.00

5439717.04

1827322.69

981542.54

403577

151928

329957

184927

Sumber: Hasil Olahan data DEAP 2.1

Pada sisi output terdapat radial movement pada aset dengan nilai 1.264,72, hal

tersebut menunjukkan untuk mencapai nilai yang efisien maka Ulrajaya Tbk perlu

menambah jumlah aset sebesar 1.264,72. Selain itu aset pada slack movement

dengan nilai 2547240.83 agar mencapai nilai yang efisien maka Ultrajaya Tbk

perlu menambah jumlah aset sebesar 2547240.83

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Menurut hasil pembahasan dari bab-bab yang sebelumnya, maka dapat diambil

kesimpulan dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa yang mengalami tingkat efisien (TE)

= 1 pada Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) ada 11 perusahaan, yaitu Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Tri

Banyan Tirta Tbk, Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, Delta Djakarta Tbk, Fast

Food Indonesia Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, MAP Boga Adiperkasa

Tbk, Multi Bintang Indonesia Tbk,Mayora Indah Indonesia Tbk, Smart Tbk,

Tunas Baru Lampung Tbk. Dari 11 perusahaan ini sudah memenuhi tingkat

nilai yang efisien, karena tingkat input dan outpunya menghasilkan

keefisienan.

2. Dari hasil penelitian ini juga dapat disimpulkan adanya perusahaan makanan

dan minuman yang kurang efisien yaitu Ultrajaya Tbk yang memiliki nilai

Page 14: EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

10

efisiensi 0,99, Akasha Wira International Tbk memiliki tingkat efisien 0.82,

Pioneerindo Gourment International Tbk dengan nilai efisiensi 0.79, Siantar

Top Tbk yang memiliki nilai efisiensi 0.65, Sekar Bumi Tbk 0.67, Sariguna

Primatirta Tbk yang memiliki tingkat efisiensi 0.65, Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk yang memiliki tingkat efisiensi 0.653, dan yang terakhir Nippon

Indosari Corpindo Tbk yang memiliki nilai efisiensi 0.59. Dari kesimpulan

diatas dapat dijelaskan dimana nilai-nilai tersebut menunjukkan kurangnya

efisiensi perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI), dapat dilihat dari hasil input dan output yang menghasilkan

nilai kurang dari 1 dikatakan kurang efisien.

3. Dalam sisi output ketidakefisienan pada 19 perusahaan makanan dan

minuman terdapat pada keempat variabel output yaitu aset, pendapatan, laba

bruto dan laba bersih dengan tingkat efisiensi yang berbeda.

4. Dalam sisi input ketidakefisienan pada 19 perusahaan makanan dan minuman

terdapat pada ketiga inputnya yaitu biaya tenaga kerja, biaya transportasi dan

biaya pemasaran dengan tingkat efisiensi yang berbeda.

4.2 Saran

Berdasarkan penelitan ini maka saran yang dapat disampaikan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk perusahaan yang sudah efisien maka diharapkan akan terus

memaksilkan produktivitas dan meningkatkan kinerja perusahaan.

2. Untuk perusahaan yang belum efisien atau nilai kurang dari 1. Diharapkan

dapat meningkatkan jumlah output yaitu aset, pendapatn, laba bruto dan laba

bersih serta dapat menyeimbangkan dengan input biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja, biaya transportasi, biaya pemasaran. Sehingga banyak investor

yang tertarik membeli saham perusahaan. Semua itu diharapkan dapat

menciptakan nilai yang efisien

3. Bagi pemerintah, diharapkan dapat menumbuhkan iklim berinvestasi dalam

negeri yang lebih kondusif dan menjaga kestabilan variabel makroekonomi

agar menarik minat investor untuk berinvestasi di pasar modal. Menumbuhkan

iklim investasi yang kondusif yaitu segala sesuatunya harus dapat menjamin

Page 15: EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

11

adanya kepastian hukum dan kepastian berusaha bagi investor yang akan

menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga akan menarik minat para

investor. Sosialisai mengenai pasar modal keseluruh negeri menjadi tugas

pemerintah saat ini, agar masyarakat dapat menikmati hasil dari berinvestasi

dipasar modal, sehingga ketimpangan asing atas kepemilikan saham di

Indonesia dapat diatasi. Hal ini dimaksudkan agar terciptanya ekonomi yang

lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Aidha, Nur. 2016. Faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Perusahaan pada

Sektor Industri Food dan Beverages yang terdaftar di Bursa efek

Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2015. Skripsi Universitas Negeri

Yogyakarta Diperoleh dari http://eprints.uny.ac.id/41199/1/2. Skripsi

Nur Aidha Rachman (12804241017).

Amri, K. 2013. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Kebun

Benih Padi Pada Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah

Semarang. Economics Development Journal, Vol 2 No. 1.

Azilia dan Yulius. 2012. Analisis Pengaruh Perubahan Arus Kas dan Laba

Akuntansi terhadap return saham pada perusahaan berkapitalisasi

besar. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 14, No.2, November

2012: 81-90.

Badan Pusat Statistik. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan

Sedang 2017.www. bps. Go.id

Bursa Efek Indonesia. Laporan Keuangan Perusahaan tahun 2017. www.idv.co.id

Charnes, A., Cooper dan Rhodes, E. 1978. Measuring the Efficiency of Decision

Making Units. European Journal of Operational Research. Vol. 2, pp. 429-

444.

Coelli T., P. R. 2005. An Introduction to Efficiency and Productivity Analysis.

Massachusetts, USA: Kluwer Academic Publisher.

Farel, M. 1957. The Measurent Of Productive Efficiency. Journal of The Royal

Statistical Society, 120, 258-281.

Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah.

Jakarta: Salemba Empat.

Hidayat, Anang. 2007. Strategi Six Sigma. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Page 16: EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

12

Jayadi, E. 2007. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Leverage

Operasi, Dan Sektor Industri dalam menentukan tindakan Income

Smoothing Perushaan (Studi kasus di Bursa Efek Jakarta). Tesis

Pascasarjana Universitas Jenderal Sudirman. Purwokerto

Joesron, T. S., & Fathorrozi, M. 2003. Teori Mikro Dilengkapi Beberapa Fungsi

Produksi Edisi Pertama. Jakarta: PT Grafindo Persada

Kasmir, M.A. 2011. Bank & Lembaga Keuangan Lainya. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Komaryatin, N. 2006. Analisis Efisiensi Teknis Industri BPR di Eks. Karisidenan

Pati. Tesis S2 Pascasarjana Universitas Diponegoro

Kunawangsih, Tri. 2004. Pengertian Produksi. Belum Dipublikasi Laporan WHO.

2008

Mas’ud, M. 1995. Akuntansi Manajemen Perencanaan dan Pembuatan Putusan

Jangka Pendek. STIE Widya Wiwaha.

Meriewaty dan Astuti. 2005. Analisis Rasio Keuangan terhadap Perubahan

Kinerja di Industri Food and Beverages yang terdaftar di BEJ. Jurnal

Riset Akuntansi. Vol. 1. No. 2. Hal 104-117

Miller, A. J. 1996. Recent advances in California Current modelling: decadal and

intermannual thermocline variations.

Muharam, H dan Rizki Pusvitasari. 2007. Analisis Perbandingan Efisiensi Bank

Syariah dengan Metode Data Envelopment Analysis (Periode tahun

2005). Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 2 No. 5 September 2015.

Nizar, Ahmad. 2015. Analisis Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah Sebelum dan

Sesudah Spin Off. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Noulas, A.G & Glaveli, N. 2002. Bank Branch Efficiency: An Application of

DEA Analysis. University of Macedonia.

Nur, A. R, 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada

Sektor Industri Food And Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Pada Tahun 2011-2015. Universitas Negeri Yogyakarta

Nurlaila. 2014. Pengaruh Efektifitas penerapan standar akuntansi pemerintah

terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Makasar:

Universitas Hasannudin.

Payamta. 2006. Pengaruh Kualitas Auditor, Independensi, dan Opini Audit

terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Bisnis dan Manajemen. (Vol 6, No.

1).

Page 17: EFISIENSI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG …eprints.ums.ac.id/73440/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain

13

Purwantoro, N. R. 2003. Penerapan Data Envelopment Analysis (DEA) dalam

kasus pemilihan produk inkjet personal printer. Jurnal Usahawan No.

10 Th. XXXIII Oktober 2003.

Putra, M. H. I. 2003. Analisis Efisiensi Industri Perbankan di Indonesia

Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA): Studi kasus Bank-bank

devisa tahun 2001-2002. Tesis. Yoyakarta: Program Pascasarjana

Universitas gadjah mada.

Richard G. Lipsey. 1993. Pengantar Makro Ekonomi. PT. Gebra Aksara Pratama,

Jakarta.

Sabri, Nurdin. 2010. Analisis Penerimaan Bersih Usaha Tanaman Pada Petani

nanas di desa Palaran Samarinda. Jurnal Riset Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri Samarinda

Said, Ali. 2012. Efficiency in Islamic Banking During a Financial Crisi-an

Empirical Analysis of Forty-Seven Banks. Journal of Applied Finance &

Banking. Vol 2 No 3.

Sari dan Ida. 2015. Moderasi Good Coorporate Governance pada Pengaruh

Antara Leverage dan Manajemen Laba. E-Jurnal Akuntansi Univ

Udayana 12.2 (2015) 752:765.

Simamora, Henry. 2012. Akuntansi Manajemen. Riau

Sudarso. 2009. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi kedua. Jakarta: Citra Mandiri.

Sukirno, Sadono. 2013. Teori Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Suranto. 2010. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu

Susanto, Himawan Arif. 2014. Analisis Efisiensi Teknis Bank Pembangunan

Daerah. Journal of Economic and Policy.

Sutanto, H. A & Imaningati, S. 2014. Tingkat Efisiensi Produksi dan Pendapatan

Pada Usaha Pengolahan Ikan Asin Skala Kecil. Journal of Economics and

Policy, Vol 7 No 1.

Sutawijaya. 2009. Analisis efisiensi teknis perbankan Indonesia paska krisis

ekonomi : sebuah studi empiris penerapan model DEA. Jurnal

Ekonomi Pembangunan vol.10, No. 1. 49-67.