Upload
doannga
View
241
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
m e d i a e f k a g a m a
Edisi Jan-Feb 2013|XI|No.29|MEDIAEFKAGAMA
SARANA KOMUNIKASI KELUARGA BESAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
Dies Natalis
Pelayanan Kesehatan Untuk Semua(Universal Health Coverage-UHC)
Kesiapan Menghadapi EraJaminan Kesehatan Nasional
DIES FK UGM
67 31HUT RSDS
UNIVERSAL HEALTH COVERAGE
FAKULTAS KEDOKTERAN UGM
Ke 67DEKANAT FK UGMPERIODE TAHUN2012-2016
HAK KEKAYAANINTELEKTUAL (HAKI)
06Laporan Utama
Era Baru Pelayanan Kesehatan di Indonesia
10
14
16
18
20
22
27
Penelitian
Kemahasiswaan
Kerjasama
Profil
OSCE
HAKI: Sendok untuk Anak Berkebutuhan Khusus
KKN PPM di Serui Papua
PHK-PKPD
Dekan Baru FK UGM
Siraman Rohani
Pemimpin, Iman dan Ilmu
Artikel Ilmiah
Dispepsia Kronik
Pendidikan
Kantor Administrasi Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta, Indonesia
Telp +62274-560300, 543278, 649250, 6492505 Fax +6274-581876
Website:www.fk.ugm.ac.id Email:[email protected],
MEDIAEFKAGAMA menerima sumbangan naskah artikel,
informasi yang relevan. Naskah artikel yang lolos seleksi Dewan Redaksi
akan dimuat dan diberikan fee penulisan. Redaksi juga menerima iklan
yang tidak bertentangan dengan visi dan misi media ini.
MEDIAEFKAGAMA dicetak dan didistribusikan kepada Keluarga
Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada termasuk alumni
yang berada di seluruh Indonesia maupun di luar negeri.
Alamat Redaksi
Aris Winarna
Susunan Redaksi
Desainer Grafis dan Tata Letak
Biro Dalam Negeri
Jakarta: Brigjen dr. Dedy Achdiat Dasuki, Sp.M.
Dr. dr. Sutoto, M.Kes
dr. Wicaksono, M.Kes
Surabaya: dr. Sri Widagdi, Sp.M.
Semarang: Prof. Dr. dr. Hardono Susanto, P.A.
Tim Kreatif Media Efkagama
Fotografer
Sekretaris Redaksi
Dian Paramitasari, S.Sos
Redaksi Pelaksana
dr. Tri Baskoro Tunggul Satoto, M.Sc. Ph.D
Tim Redaksi
dr. JB. Soebroto, SpPA(K)
Prof. Dr. dr. H. Soewadi, MPH, SpKJ(K)
dr. Abu Tholib, MSc, Ph.D, SpMK
Dra. Yayi Surya Prabandari, M.Si, Ph.D
Dr. Erna Kristin, Apt., M.Si
dr. Ova Emilia, Sp.OG, Ph.D
dr. Fajar Waskita, SpKK(K)
dr. Ginus Partadiredja, M.Sc., Ph.D
Agus Ridwan, SP, MM
Purwanto
Rahma Hanggia
Penanggung Jawab
Pimpinan Redaksi
Dekan Fakultas Kedokteran UGM
Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni
Wakil Dekan Bidang Keuangan, Administrasi dan SDM
Wakil Dekan Bidang Penelitian, Kerjasama
Prof. dr. Suharjo, S.U., Sp.M(K)
Pengabdian Masyarakat dan
Contents
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada telah memasui usia 67 tahun. Selama
rentang waktu ini telah banyak reputasi
yang diraih oleh lembaga ini. Reputasi FK UGM
merupakan hasil kerja cerdas seluruh unit kerja di
lingkungan Fakultas. Bagian, Program Studi, Pusat
kajian-klaster, serta seluruh unit kerja di Fakultas
memberikan kontribusi nyata yang sama
pentingnya. Tanpa staf kependidikan yang handal,
saya yakin para dosen, peneliti dan pemimpin
struktural tidak dapat berbuat banyak.Dengan
kekayaan disiplin ilmu yang tercermin dari X
bagian, 8 program studi pascasarjana S2, 1
program studi pascasarjana tingkat doktoral, 20
program studi spesialisasi, 8 pusat kajian serta 6
klaster, Fakultas Kedokteran UGM mempunyai
komprehensifitas dan kapasitas luar biasa untuk
memberikan kontribusi kepada bangsa Indonesia.
Di tingkat nasional, telah terjadi reformasi
sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia telah
dimulai dengan disahkannya Undang-Undang
(UU) No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional serta UU No. 24 Tahun 2011
tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
Dengan UU ini seluruh masyarakat akan
mendapatkan jaminan sosial termasuk jaminan
kesehatan
Reformasi sistem pembiayaan ini akan sangat
berpengaruh dan perlu didukung oleh Pemberi
Pelayanan Kesehatan (PPK). Fakultas
Kedokteran UGM merupakan salah satu Fakultas
Kedokteran tertua di Indonesia, yang didirikan
pada tanggal 5 Maret 1946, telah menghasilkan
ribuan alumni yang mewarnai dunia kesehatan
Indonesia dan bahkan dunia.
Momentum dies tahun ini akan digunakan
sebagai forum untuk merespon berbagai
perkembangan kebijakan, sains dan teknologi
guna memantapkan posisi FK UGM untuk
berkontribusi dalam pembangunan sumber
daya kesehatan di Indonesia.
(universal health coverage).
Selamat Bekerja Semoga Sukses
d i t o r i a lE
UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS KEDOKTERANFACULTY OF MEDICINE
edi tor ia l
Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 03
F R O M T H E D E A N
Pada kesempatan ini selaku Dekan kami
menyampaikan penghargaan yang tinggi
kepada segenap civitas akademika dan
civitas hospitalia, para alumni dan
khususnya Panitia yang telah memprakarsai
terselenggaranya Dies Natalis Fakultas Kedokteran
UGM ke 67. Pada tahun ini tema dies natalis adalah
“Pelayanan Kesehatan untuk Semua
Kesiapan Menghadapi Era Jaminan
Kesehatan Nasional.
Reformasi sistem pembiayaan kesehatan di
Indonesia telah dimulai dengan disahkannya Undang-
Undang (UU) No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional serta UU No. 24 Tahun 2011
tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Dengan
UU ini seluruh masyarakat akan mendapatkan jaminan
sosial termasuk jaminan kesehatan
Reformasi sistem pembiayaan ini akan sangat
berpengaruh dan perlu didukung oleh Pemberi
Pelayanan Kesehatan (PPK). Fakultas Kedokteran UGM
merupakan salah satu Fakultas Kedokteran tertua di
Indonesia, yang didirikan pada tanggal 5 Maret 1946.
Di sisi lain, bertambahnya jumlah FK lain yang
berkualitas menjadi salah satu pemicu untuk
peningkatan mutu secara berkelanjutan. Hal ini
mendorong FK UGM untuk terus melakukan inovasi dan
upaya perbaikan di bidang kurikulum dan pembelajaran
agar setiap lulusan mampu memenuhi Standar
(Universal Health
Coverage),
.
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI), serta mampu
bersaing di tingkat global dalam menyelesaikan
berbagai permasalahan kesehatan. Upaya
peningkatan kualitas tenaga pengajar/dosen juga
perlu selalu dilakukan agar memiliki kualifikasi yang
setara dengan tenaga pengajar di institusi
p e n d i d i k a n k e d o k t e r a n t i n g k a t d u n i a .
Mempertimbangkan berbagai prestasi yang telah
dicapai dan berbagai upaya yang telah dijalankan,
untuk meningkatkan daya saing institusi dalam
world class university dan mendapat pengakuan
internasional maka akan dilakukan penilaian mutu
eksternal oleh
untuk menempatkan FK UGM sejajar dengan
fakultas kedokteran papan atas dunia.
Akhirnya kami mengucapkan Dirgahayu
Fakultas Kedokteran UGM, dan marilah momen dies
natalis ini kita maknai dengan peningkatan seluruh
kapasitas diri untuk menghadapi era reformasi
sistem pembiayaan kesehatan dengan skema sistem
jaminan kesehatan nasional.
Viva Medika.....
World Federation Medical Education
(WFME)
Teguh Aryandono
Viva Medika
Dekan
Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA04
Berbasis “Pembayaran” Jaminan-
Asuransi Secara Nasional.”
Gayung bersambut, tahun ini juga
akan dilaksanakan kurikulum baru
2013 untuk SD, SMP, SMA; yang
menekankan pendidikan karakter
budi pekerti, keterampilan, akhlak
mulia.
Tonggak sejarah pelayanan
kesehatan yang mulia namun
tentu penuh tantangan;
tantangan mendasar bagi
Fakultas Kedokteran adalah
“mensiasati” agar paradigma
baru ini tidak mengubah roh
filosofi pendidikan dokter yang
menekankan usaha kerjasama
dokter pasien bersama multi
variabilitasnya menjadi paket
hasil dan biaya
Fakultas Kedokteran UGM
“bersama” Wakil Menkesnya
yang mantan Dekan FK UGM,
semestinya terus berkomitmen
mengawal progam ini secara
konsisten.
Kita ikut bergembira
menyambut kurikulum baru ini,
karena secara estafet
akseleratif, FK UGM juga akan
mendapatkan bibit calon
mahasiswa, calon dokter yang
disamping lebih cerdas, juga
berkarakter dan berwatak.
Lebih mulia lagi kalau FK UGM
oriented.
M a n g E t o s
proaktif sharing dengan Kepala-
kepala Sekolah-Guru SMA se DIY.
Parikesit sebagai simbol
kesatria, kejujuran, simbol
harapan kerajaan baru yang
diberkati para Dewa, semoga
“tumus” menjadi refleksi dan
berkah Allah YME bagi
“kerajaan” FK UGM bersama
Dekan dan Pengurus Fakultas
yang baru.
Profisiat dan selamat atas kerja
keras seluruh panitia!!
Dirgahayu Fakultas Kedokteran
UGM!!
Acara Reuni dan Selamatan Dies
Natalis ke 67 ini, disamping acara
nostalgia kekeluargaan, masukan,
sumbangan saran kreatif produktif
dari alumni, juga dilengkapi
dengan refleksi Pagelaran Agung
Kejawen Wayang Kulit Adi Luhung
membeberkan lakon Parikesit
Winisudo.
Rangakaian acara Dies Natalis ke
67 Fakultas tercinta ini walaupun
momentumnya bukan lustrum,
namun sangat lengkap, meriah, dan
berbobot ditengah “terbatasnya”
dana.
Terbitan Efkagama kali ini Maret
2013, edisi istimewa. Edisi Dies
Natalis ke 67 FK UGM tercinta.
Edisi Efkagama ini lebih istimewa
lagi karena bersamaan dengan
periode amanah tugas pengabdian
Dekan dan Pengurus Fakultas yang
baru periode 2013-2016.
Tema “Utama” Peringatan Dies
Natalis ke 67 FK UGM ini adalah
“Menyongsong, Mensikapi Era
Baru Pelayanan Kesehatan
Hakekat Peringatan Ulang
Tahun (Dies Natalis) FK UGM
adalah Rasa Syukur telah
dilahirkan. Rasa syukur telah
hidup berkembang sampai saat
ini umur 67 tahun dan sebagai
wujud rasa syukur adalah
kewajiban terus
mengembangkan fakultas ini;
yang jelek kita tinggalkan, yang
kurang kita perbaiki, yang sudah
baik kita tingkatkan terus, yang
belum kita kreasi dengan
langkah-langkah dan
keberhasilan baru.
Nah dengan tenaga baru dan
semangat baru, semua berharap
agar perwujudan rasa syukur
pengembangan peningkatan
kedepan FK UGM tersebut betul-
betul berhasil; ibaratnya pohon
“berbuah lebat dan segar.”
Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 05
Pelayanan kesehatan di Indonesia
akan mengalami perubahan
paradigma dari pelayanan berbasis
pembayaran tunai ke pembayaran
berbasis Penjaminan-Asuransi
“Nasional”. Topik ini menjadi Tema
Peringatan Dies Natalis ke 67
Fakultas Kedokteran UGM yang
salah satunya diwujudkan dengan
Seminar Nasional 2 Maret 2013
menghadirkan Keynote Speaker
Menteri Kesehatan.
Sebenarnya sistem pelayanan
kesehatan di Indonesia telah lama
memberlakukan sistem asuransi
Baru “tapi” Lama
misalnya ASKES PNS, ABRI,
Instansi swasta, Jamsostek, terbaru
yakni Jamkesmas, Jamkesos,
Jamkesmas,JamkesBencana,
Jamkesda, Jampersal; namun
kiranya “belum” berskala nasional;
atau semuanya akan dilebur
menjadi “nasional”. Dari
pengalaman ini, kiranya dapat
diambil pertimbangan
pembelajaran, disamping
pertimbangan secara hakiki.
Kontrak pelayanan kesehatan
adalah kontrak kerjasama
dokter/rumahsakit dengan
HakekatPelayananKesehatan
Oleh JB Soebroto
Pelayanan KesehatanEra “Baru”
UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS KEDOKTERANFACULTY OF MEDICINE
L i p u t a n U t a m a
Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA06
UNIVERSITASGADJAHMADA
FAKULTASKEDOKTERANFACULTYOFMEDICINE
di Indonesiapasien/keluarga untuk bersama-
sama berupaya mendapatkan
kesembuhan dari Allah. Wujud
pelaksanaan utama dari kontrak
kerjasama ini adalah
pasien/keluarganya menceritakan
riwayat dan keadaan penyakitnya
dengan lengkap, jelas, jujur;
menyetujui dengan mempercayai
dokter untuk diperiksa,
diperiksa an ke laboratorium,
rontgen dan lain-lain, kemudian
dilakukan pengobatan, mentaati
aturan dan pantangannya,
“terakhir” membayar biayanya.
Sedangkan kontrak kompetensi
dokter, melaksanakannya sesuai
k
standar profesi dan standar
operasional prosedur kasuistik. Di
sini dikenal pelayanan kesehatan
prima yang artinya mutu (SOP)
maksimal, biaya minimal. Namun
perlu disadari biaya untuk
penyakit-penyakit yang berat,
rumit, “tentu”
“sulit”dibatasi atau disamaratakan.
Hal inimengingat : 1) Ilmu
Kedokteran, profesi dokter yang
titik tekannya adalah “ilmu
pasti yang tidak pasti”; 2)Kasus
yang yang sama secara individual
saja bisa variatif, apalagi pengaruh
kondisi sebelumnya, umurnya,
“keterlambatan” datangnya ke
complicated
usaha
........ pasien adalah
pasien, bukan
klien, pelanggan
atau konsumen
seperti didunia
perdagangan jual
beli transaksional
Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 07
dokter, komplikasinya; demikian
halnya kemudian respons
terhadap pengobatan; 3) Filosofi
mengobati sakit orang sakit
secara holistik, bukan
penyakit/organnya saja; 4) Usaha
SOP memastikan diagnostik yang
pasti, sering diperlukan berbagai
macam pemeriksaan utama dan
pendukung; demikian juga
pengobatannya; 5)Hasil
pemeriksaan pendukung normal
pun, bernilai diagnostik dan
bermanfaatuntuk program
kesehatan selanjutnya; 6) Tingkat
mutu, kemampuan, ketaatan
kerjasama pasien yang berbeda-
beda karena berbagai faktor.
Pelayanan kesehatan bersifat
sosial karitatif, tolong dulu urusan
belakang untuk pasien,
. Dalam konteksini,
baik pasien, keluarga maupun
dokter sebenarnya memiliki
harapan, keinginan, usaha yang
sama, “pelayanan terbaik, sembuh
cepat, biayanya murah”; walau
filosofi ini untuk penyakit yang
berat sering tidak mudah
dilakukan (kontroversial). Hal ini
disadari bahwa latar belakangnya
adalah filosofi hakiki diatas. Disisi
lain perlu dipahami bahwa pasien
adalah pasien, bukan klien,
pelanggan atau konsumen seperti
didunia perdagangan jual beli
transaksional yang lebih pasti dan
berupa benda; hal ini karena
pasien lebih dituntut keterlibatan,
keterkaitan, kemuliaan kerjasama
aktif, proaktif dalam proses, usaha
diagnostik dan pengobatan; lain
dengan konsumen(“raja”), yang
berhak “meminta “ hasil “sepihak”.
Untuk itu tetap perlu disadari
bahwa masalah orang sakit tetap
bernaung di kementerian
kesehatan bukan kementerian
perdagangan. Dalam arti regulasi
kebijakan kementerian kesehatan
“tidak boleh” terlalu terjebak ke
filosofi perdagangan ; walau hal
ini “sulit” dihindarkan akibat
pengaruh globalisasi. Namun
Filosofi Pembiayaan
emergency
”live saving”
bukankah kearifan lokal tetap
harus dipertimbangkan dalam
menepis globalisasi!
Pertimbangan hakiki diatas harus
dipakai untuk mengatasi
globalisasi di bidang kesehatan.
Kata orang bijak“ Orang malas
banyak memakai pengaruh
eksternal sebagai , orang
rajin banyak mencari untuk
mengatasi pengaruh eksternal”.
Pengalaman menunjukkan bangsa
ini banyak membuat kebijakan
yang kesannya baik tetapi tidak
benar, tidak realistik, tidak
proporsional; akibatnya
“amburadul”. Dalam konteks
“intertain” dan karitatif ini, rumah
sakit mensiasatinya dengan
menyediakan variasi klas kamar
dengan subsidi silang kreatif; hal
ini mungkin akan menjadi kendala
sistem yang baru.
MasukanPengalaman
Dari pengalaman sampai saat ini,
alasan
cara
dapat dipertimbangkan: 1)Askes
PNS – ABRI yang biaya iurnya
dipotong gaji langsung, asetnya
cukup tinggi, birokrasinya cukup
rapi, pelaksanaannya belum
maksimal. Bagaimana /iur
untuk askes Nas nanti?
Apakahberjenjang ?, gratis untuk
golongan tertentu ?.
Pelaksanaannya tentu tidak
mudah, karena menyangkut
budaya prioritas kebutuhan
pokok; 2) Setiap rapat internal
Rumah Sakit dan rapat koordinasi
rumah sakit dengan dinkes kota/
kab/propinsi selamaini,
masalahnya adalah jatah dana
pemerintah sangat terbatas,
rumahsakit merasa didesak dari
bawah dan ditekan dari atas ;
banyak rumah sakit yang “tombok
dulu” atau “tombok terusan”. Di
dalam hal ini Pengurus Ikatan
Dokter Indonesia merasa prihatin
akan penghargaan jasa
professional anggotanya yang
fee
L i p u t a n U t a m a
Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA08
kurang layak. Slogan Pemerintah
“dulu orang miskin dilarang sakit,
sekarang orang sakit berobat
gratis” , memang baik tetapi harus
difasilitasi secara rasional,
sembodo, konsekuen, konsisten.
Ada keluhan masyarakat bahwa
programnya setengah-setengah
membingungkan, pelayanan
rumahsakit tidak maksimal
bahkan menolak pasien; hal ini
sebuah mitos, “dilema” atau
realita?; 3)Ahli Kesehatan
Masyarakat mengkuatirkan (perlu
diantisipasi) terjadinya”
dekadensi moral” ketidakjujuran,
ketidakadilan, baik ditingkat
birokrasi, masyarakat,rumah
sakit, serta kecenderungan
“karena gratis minta opname”
Cakupan Ruang Lingkup
kesehatan memang demikian
luas,merupakan kebutuhan
“pokok”, sensitif menyangkut hak,
kewajiban dengan nilai – nilai
komprehensif. Untuk itu
diperlukan solusi ala
FK. UGM, -
Dilakukan klarifikasi
definisi setiap unsur, dicari
Cara Solusi
seven jumps
problem based leaning
solving.
hipotesis masalah seluasnya dan
jawabannya; dilakukan
, di sintesis akar -
pokokmasalah / kebutuhan,
cabang – cabangnya dan
olusinya, kemungkinan resiko
dan efek samping, kemudian
dikaji untuk
dirumuskan sebagai sistem.
Karena masalahnya biaya, harus
dihitung dulu dengan cermat
kekuatan sumber dana, kemudian
jumlah warga yang akan di
subsidi. Sebagai tonggak sejarah,
hal ini harus dipertimbangkan
prospektif jangka panjang, tanpa
kepentingan politik pemerintah
jangka pendek pragmatis apalagi
euforia sesaat. Karena sekali
diberikan kemudian dikurangi
apalagi jika ditiadakan dampak
sosialnya akan berbahaya!
Pertimbangkan hakekat dan fakta
pengalaman pelayanan kesehatan
diatas, aspek kesiapan aparat dan
provider; disamping nasihat
kearifan lokal :
gotong
mapping
“Ojo rumongso
bisa, ning bisa rumongso; ojo
kegeden empyak kurang cagak, ojo
mburu uceng kelangan deleg,
jerbasuki mowo beo', diwenehi ati
ojo ngrogoh rempelo;
seluas-luasnya
sedalam-dalamnya
s
royong bersatu sakyek saeko
kapti”.
Last but not least,
Harapan
Semoga FK UGM dapat terus ikut
mengawal lahirnya sistem baru ini
dengan cara yang benar; karena
harus disadari bahwa roh dari
sistem ini, disamping akan
mempengaruh pola hidup
masyarakat dan dokter, juga akan
berpengaruh langsung pada roh
pola pendidikan dokter. Seperti
kurikulum, sistem jaringan
kesehatan bukannya produk
/program/ target semata, tetapi
jalan yang harus dilewati
dinikmati bersama. Sebagai
mantan ketua inovasi pendidikan
FK UGM. Penulis membayangkan,
betapa berat dan sulit kalau roh
dan pola pendidikan dokter ini
harus diubah.
salut bagi DPR, Pemerintah
ditengah keterpurukan korupsi
saat ini, “sempat” akan
menelurkan program tonggak
sejarah, semoga betul-betul mulia
untuk semuanya. Ingat
“taruhannya, tantangannya”sangat
panjang, mungkin lebih besar dan
sensitif dari masalah
pendidikan.[]
......kebijakan ini harus
mempertimbangkan
prospektif jangka
panjang, tanpa
kepentingan politik
pemerintah jangka
pendek pragmatis apalagi
euforia sesaat. Karena
sekali diberikan
kemudian dikurangi
apalagi jika ditiadakan
dampak sosialnya akan
berbahaya! ....
L i p u t a n U t a m a
Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 09
Saat ini pendidikan tinggi
bidang kesehatan dan
kedokteran menerapkan
paradigma baru dengan
kurikulum berbasis
kompetensi, dengan pendekatan
Problem Based-Learning. Proses
belajar didominasi dengan tutorial
dan skills training. Sesuai dengan
kurikulumnya, maka dilakukan uji
kompetensi dalam aspek
pengetahuan dan aspek
keterampilan klinis. Saat ini mulai
populer metode uji aspek
pengetahuan dengan Computer
Based-Test (CBT) dan untuk uji
aspek keterampilan klinis dengan
Objective Structured Clinical
Examination (OSCE).
Tujuan umum tulisan ini dalam
rangka penyebarluasan informasi
tentang ujian OSCE. Tujuan khusus
tulisan ini adalah untuk
memberikan gambaran sekilas
pelaksanan ujian OSCE Prodi
Kedokteran FK UGM. Tulisan ini
dirangkum dari pengalaman
penulis sejak terlibat dalam OSCE
di Skills Lab dari tahun 1992
sampai sekarang, dan selaku
koordinator OSCE center ujicoba
OSCE UKDI. Di samping itu,
penulis mengutip bahan dari
berbagai sumber lainnya, dengan
sumber utama adalah buku
Panduan penyelenggaraan ujian
OSCE, Dirjen Dikti Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan 2011,
yang para penyusunnya di
antaranya adalah tokoh tokoh
pendidikan dan Skills Lab dari FK
UGM.
Ujian OSCE adalah suatu
metode untuk menguji
kompetensi klinik secara objektif
dan terstruktur dalam bentuk
putaran setasiun dengan waktu
tertentu. Objektif karena semua
mahasiswa diuji dengan ujian
yang sama, dan terstruktur karena
yang diuji adalah keterampilan
klinik tertentu dengan
menggunakan lembar penilaian
tertentu.
Apa itu ujian OSCE?
Bagaimana Ujian OSCE
Santosa Budiharjo
Bagian Anatomi
Terselenggara?
MEMOTRET SELUK BELUK UJIAN OSCE DI PRODI KEDOKTERAN FK UGM
P e n d i d i k a n
Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA10
P e n d i d i k a n
Bagaimana deskripsi ujian OSCE?
Selama di dalam ujian, peserta
berkeliling melalui beberapa
setasiun yang berurutan. Pada
masing masing setasiun ada tugas
atau soal yang harus
dilakukan/didemonstrasikan atau
pertanyaan yang harus dijawab.
Peserta diobservasi oleh penguji.
Pada beberapa setasiun peserta
juga dapat diuji mengenai
kemampuan menginterpretasi
data atau materi klinik serta
menjawab pertanyaan lisan. Setiap
setasiun dibuat seperti kondisi
klinik yang mendekati senyata
mungkin. Dalam OSCE penilaian
berdasar pada keputusan yang
sifatnya menyeluruh dari berbagai
komponen kompetensi. Setiap
setasiun mempunyai materi uji
yang spesifik. Semua peserta diuji
terhadap materi klinik yang sama.
Lamanya waktu untuk masing-
masing setasiun terbatas. Hanya
untuk diantara setasiun tertentu,
peserta diberi kesempatan
istirahat.
Pada tahun 2013, para dokter
akan menempuh Uji OSCE, di
samping CBT. Hal tersebut
mengacu pada Keputusan Konsil
kedokteran Indonesia No.
20/KKI/KEP/IX/2006 tentang
Pengesahan Standar Pendidikan
Profesi Dokter dan No
21A/KKI/KEP/IX/2006 tentang
Standar Kompetensi Dokter
Indonesia; disamping itu juga
mengingat UURI No 20/2003
tentang Sistem Pendidikan
Nasional; PP RI no 19/2005
tentang Standar Nasional
Pendidikan; UURI No 29/2004
tentang Praktek Kedokteran.
Tujuan dilakukannya uji OSCE di
tingkat nasional adalah untuk
penapisan dokter, untuk
menghasilkan dokter yang
kompeten; menciptakan sistem
ujian yang objektif dan berstandar
nasional dan melengkapi ujian
kompetensi dari segi psikomotor
dan perilaku. Dalam persiapan
untuk uji kompetensi Dokter
Indonesia (UKDI) OSCE, Skills Lab
FK UGM ditetapkan sebagai OSCE
center untuk beberapa kali
penyelenggaraan uji coba OSCE
nasional, dan hasilnya
mendapatkan rekomendasi dari
pengawas pusat bahwa FK UGM
sangat siap dan sangat mampu
sebagai OSCE center OSCE UKDI.
Diharapkan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia pada saat
selesai Uji OSCE UKDI mendatang,
telah siap lebih kurang 60 OSCE
center yang tersebar di Institusi
Kedokteran baik negeri dan
swasta di seluruh Indonesia.
Sejarah Uji OSCE di kurikulum FK
UGM
Sejak tahun 1992 dengan
digulirkannya inovasi pendidikan
di FK UGM dengan Problem Based
Learning (baik Partial PBL 1992-
2002, yang dilanjutkan dengan
Full PBL 2003 – sampai sekarang),
di dalam kurikulum di FK UGM
terdapat muatan keterampilan
klinis. Dan sejak tahun 1992 itu
pulalah ujian OSCE diterapkan di
FK UGM. Terhitung sejak tahun
1992 hingga tahun 2006, ujian
OSCE dilaksanakan mengikuti
ujian semester. Namun sejak
penerapan kurikulum KBK 2007
ujian OSCE dilakukan setiap akhir
tahun ajaran. Selain ujian OSCE
untuk menilai pembelajaran
keterampilan persemester atau
pertahun ajaran yang terdapat di
...Objective Structured
Clinical Examination
(OSCE) adalah suatu
metode untuk
menguji kompetensi
klinik secara objektif
dan terstruktur
dalam bentuk
putaran setasiun
dengan waktu
tertentu.....
Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 11
dalam kurikulum, terdapat Ujian
OSCE komprehensif bagi
mahasiswa yang telah lulus
Program Pendidikan Sarjana dan
menempuh Pendidikan
Keterampilan Medik Terpadu
(PKMT)/Program Persiapan
Koassistensi Berbasis
Keterampilan Klinis (P2BKK)
untuk memasuki Program Profesi.
Program ini karena di luar
kurikulum untuk kurun waktu
lampau pernah ditiadakan.
Bagaimana mengorganisasi
penyelenggaraan OSCE?
Uji OSCE dikatakan baik
tentunya dihasilkan karena
terorganisasi dengan baik,
meliputi perencanaan, persiapan,
pelaksanaan dan adanya evaluasi
OSCE. Di dalam cetak biru
kurikulum/panduan
akademik/acara pembelajaran
keterampilan tentunya ujian OSCE
telah dicantumkan. Ujian OSCE
diselenggarakan oleh Skills Lab.
Pembentukan tim atau panitia
OSCE sangat membantu
keberhasilan OSCE. Pembiayaan
Ujian OSCE oleh pengelola Skills
Lab harus telah termaktub dalam
RKAT yang antara lain meliputi
biaya alat dan habis pakai,
honorarium para penguji, laboran,
asisten laboran, pasien simulasi,
biaya pelatihan dan rapat
perencanaan dan persiapan pasien
terstandar, penguji, pembuat soal,
teknisi komputer, dan
programmer komputer serta
mengidentifikasi sarana-
prasarana ruang dan jumlah
observer penguji. Proses
sosialisasi kepada peserta ujian
OSCE haruslah dilakukan jauh-
jauh hari, diperkirakan minimal
dua bulan menjelang ujian OSCE.
Bagaimana tugas dan fungsi tim
OSCE?
Tim OSCE dipimpin
koordinator yang merupakan staf
pendidik yang ditunjuk,
berkomitmen tinggi dan
memahami, dan pernah terlibat
dalam penyelenggaraan ujian
OSCE, dan mampu melakukan
koordinasi dengan berbagai pihak
yang mendukung uji OSCE. Tugas
koordinator adalah bertanggung
jawab terhadap persiapan,
pelaksanaan, evaluasi dan laporan
ujian OSCE, termasuk menjaga
kerahasiaan soal di dalam
setasiun. Koordinator OSCE akan
berkoordinasi dengan anggota tim
lainnya yaitu: kordinator penguji
dan para penguji; koordinator
pasien simulasi dan para pasien
simulasi, koordinator ruang, alat
dan bahan habis pakai, dan
laboran, koordinator materi dan
soal OSCE serta programmer
komputer, dan koordinator
akademik kemahasiswaan,
administrasi kepegawaian dan
tenaga pendukung. (Bersambung
.... )
....Skills Lab FK
UGM ditetapkan
sebagai OSCE center
untuk beberapa kali
penyelenggaraan uji
coba OSCE nasional,
dan hasilnya
mendapatkan
rekomendasi dari
pengawas pusat
bahwa FK UGM
sangat siap....
P e n d i d i k a n
Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA12
Pemanfaatan teknologi internet dalam
pembelajaran perlu digalakkan lebih
gencar lagi sebagai salah satu inovasi
dalam peningkatan mutu pendidikan.
Gadjah Mada atau yang
sering disebut dengan Gamel merupakan sarana
pembelajaran elektronik di lingkungan Fakultas
Kedokteran UGM berbasis produk Moodle.
Gamel menggunakan moodle versi 2.2 dan mulai
dikenalkan di FK UGM sejak tahun 2009. Meskipun
tergolong baru peran Gamel diharapkan dapat menjadi
solusi terbaik untuk membantu memperbaiki sistem
pendidikan yang ada khususnya di civitas medika FK
UGM.
Dengan adanya HPEQ project, semakin
mengukuhkan kebermanfaatan Gamel sebagai sarana
pembelajaran online di FK UGM. Dalam
tersebut Gamel dikemas menjadi salah satu bagian
dari program pengembangan Teknologi Pendidikan
Kedokteran Gadjah Mada (Gadjah Mada
/ GAMAMedTech) yang telah
dimulai sejak tahun 2011. Adanya sistem
pembelajaran yang berbasis web ini, para civitas
Medical eLearning
open source
HPEQ project
Medical
Education Technology
akademika FK UGM dapat dengan mudah
mengakses konten Gamel dimanapun dan kapanpun
tentunya dengan memiliki akun Gamel terlebih
dahulu dan terkoneksi dengan internet.
Gamel sendiri sebenarnya berisi tentang
konten-konten penunjang kegiatan pembelajaran,
seperti lecture material, tautan sumber
pembelajaran, forum diskusi online, kalender
akademik, dan lain-lain. Tidak hanya itu, Gamel juga
akan memfasilitasi dosen yang mengajar tanpa
tatap muka dengan mahasiswa melalui video
tutorial yang akan dengan mudah diakses oleh
mahasiswa ketika dosen berhalangan hadir atau
mahasiswa sedang sakit atau ijin. Lebih jauh lagi di
dalam akun Gamel juga dapat digunakan untuk
tempat pengumpulan tugas, ujian berbasis
komputer dan terdapat
pula forum diskusi yang memungkinkan mahasiswa
share informasi bermanfaat, tentang Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM), kegiatan organisasi,
keluhan-keluhan akademik dan lain sebagainya. Isu
potensial yang akan dikembangkan selanjutnya
adalah penggunaan Gamel untuk penelitian
. Dengan fasilitas yang telah
disediakan ini, diharapkan seluruh civitas
akademika memanfaatkan akun Gamel secara
optimal untuk mendukung kegiatan pembelajaran
di lingkungan Fakultas Kedokteran UGM. Bukan
tidak mungkin jika Gamel diimplementasikan
secara menyeluruh dan optimal, Gamel akan
menyamai EdX.org ataupun Coursera.org yang
merupakan program gabungan dari
berbagai kampus-kampus ternama di dunia seperti
dan lain-lain.
Pada tahun-tahun sebelumnya Gamel memang
hanya terpusat untuk program studi Pendidikan
Dokter (reguler maupun inter), tetapi untuk tahun
ini Gamel secara bertahap melebarkan sayapnya
sampai ke program studi Gizi Kesehatan dan Ilmu
Keperawatan bahkan dapat memfasilitasi dosen
atau pengajar untuk menyediakan paket
pembelajaran secara mandiri. Gamel yang sekarang
ini telah berevolusi, mengalami perbaikan dan
pengembangan baik maupun
dan pengembangan tersebut harus dilakukan secara
berkelanjutan agar terus dapat up to date dan
berfungsi secara optimal. Oleh karenanya,
partisipasi dan kontribusi dari semua civitas
akademika FK UGM, dosen, staf kependidikan,
mahasiswa dan stakeholder yang lain dalam Gamel
akan sangat bermanfaat untuk membuat suatu
lingkungan pembelajaran melalui Gamel yang
tak terbatas ruang dan waktu karena dapat diakses
24 jam.
UGM. [FS]
(link)
(Computer-based Test/CBT)
(How to
use Gamel for Research)
online learning
Harvard University, Barkeley University of California,
Massachusetts Institute of Technology,
hardware software,
online
It's time to start the Online Learning in
Faculty of Medicine,
TEROBOSAN BARU
GAMEL
P e n d i d i k a n
Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 13
Setiap manusia merupakan
makhluk yang sempurna.
Manusia mempunyai 3
kekayaan, yaitu kekayaan material,
kekayaan intelektual dan kekayaan
jiwa (Al Khalik). Kekayaan
intelektual merupakan hasil oleh
fikir / hasil karya seseorang dan
merupakan pemecahan masalah
yang dihadapi olehnya.
Setiap orang pasti
mempunyai keinginan
menciptakan sesuatu dan dapat
bermanfaat bagi orang banyak.
Lalu, sebagai seorang akademisi,
bagaimana cara kita mendapat
pengakuan atas buah karya kita,
apa saja jenis hak kekayaan
intelektual?. Pada edisi kali ini
EFKAGAMA diberi kesempatan
mewawancarai bu Sri Hartini,
S.Kep.,Ns.,M.Kes yang telah
mendesain sendok untuk anak
sendok untuk anak berkebutuhan
khusus dan telah memperoleh hak
paten dari Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia.
Sebenarnya apakah HKI
atau Hak Kekayaan intelektual
itu?. “HKI merupakan suatu hak
yang timbul sebagai hasil dari olah
pikir otak manusia yang dapat
menghasilkan suatu produk atau
proses yang berguna bagi
kepentingan manusia. HKI juga
merupakan hak untuk menikmati
secara ekonomis hasil dari suatu
kreativitas intelektual, jadi semua
hasil pikir kita bisa didaftarkan
dalam HKI asal memenuhi
persyaratan, Ungkap Bu Titin. “
Secara umum HKI dibagi
menjadi dua kelompok besar yaitu
Hak Cipta dan Hak
Kekayaan Industri
. Hak Cipta adalah
(Copyrights)
(Industrial
Property Rights)
semua ekspresi dari olah pikir
manusia (tidak termasuk idea tau
gagasan) dan ekspresi pikir ini bisa
tidak didaftarkan dan bisa
ditambah. Ruang lingkup dari Hak
Cipta adalah literacy dan karya
artistic, yang didalamnya termasuk
tulisan (buku), music, karya seni,
dan karya-karya yang berbasis
teknologi. Prinsipnya bahwa Hak
Cipta baik didaftar maupun tidak
didaftar tetap lindungi, sehingga
pendaftarannya hanya merupkan
pencatatan saja. Untuk jangka
waktu perlindungannya adalah 50
tahun setelah pemilik haknya
meninggal.
Berbeda dengan Hak Cipta,
untuk Hak Kekayaan Industri dibagi
dalam beberapa kategori, yaitu:
Merek, Indikasi geografis, desain
industry, desain tata letak sirkit
terpadu, paten dan rahasia dagang.
Berbicara mengenai paten, bu Titin
menjelaskan bahwa sebenarnya
Hak Paten sendiri dibagi menjadi
dua, yaitu paten biasa dan paten
sederhana. Hak paten merupakan
hak ekslusif yang diberikan oleh
Negara kepada inventor atas hasil
invensinya dibidang teknologi,
untuk selama masa tertentu
melaksanakan invensinya tersebut
atau memberikan persetujuan
kepada oranglain untuk
melaksanakannya. Adapun letak
perbedaan pada paten sederhana
ada pa invensinya, setiap invensi
berupa produk atau alat yang baru
dan mempunyai nilai kegunaan
praktis disebabkan oleh bentuk,
konfigurasi, konstruksi, atau
komponennya dapat memperoleh
Mari Mencoba dan Ciptakan Sesuatu
Untuk Kepentingan Umat
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Sri Hartini dan Sendok untuk
Anak Berkebutuhan Khusus
P e n e i l i t i a n
Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA14
perlindungan hokum dalam
bentuk Paten Sederhana. Hal
terpenting dari perolehan paten
adalah pada originalitas, inventif,
baru, dan dapat diterapkan dalam
dunia industri Pada prinsipnya
paten sederhana maupun paten
sama-sama pemberian hak
ekslusif dari negara kepada
inventornya atas penemuan
pertama kali di dunia artinya
bahwa setiap paten berarti itu
adalah yang pertama di dunia
Lalu, bagaimana cara
mendapatkan HKI?. Bu Titin
menjelaskan bahwa bagi para
civitas akademika UGM ada dua
skema cara mendaftar HKI yaitu;
melalui LPPM UGM dan langsung
ke direktorat Paten. Prosesnya
memang membutuhkan waktu
yang cukup lama. Proses pertama
adalah pendaftaran, pemeriksaan
substantif dan Pengumuman dari
Direktorat Paten
Kemenhum&HAM RI apakah
disetujui atau tidak. Pada proses
pemeriksaan substantif ini ada
beberapa proses diantaranya
inventor membuat deskripsi
paten, lalu diperiksa secara
substantif oleh patent examiner
dan konsultasi substansi.
Contoh alur pengajuan
paten pada sendok bagi pasien
cerebral palsy, bu Titin
mendaftarkan akhir tahun 2010,
pada tanggal 9 Maret 2011 lolos
seleksi administrasi, kemudian
ditugaskan untuk membuat
deskripsi paten. Pada tanggal 7
Agustus 2012 melakukan
konsultasi deskripsi paten dengan
patent examiner. Pada tanggal 19
November 2012 akhirnya
mendapatkan hak paten dari
Direktorat Paten Kementerian
Hukum dan HAM RI.
Dalam pendaftaran paten,
bu Titin mendaftarkan paten
dengan klaim sebagai berikut:
1. Suatu sendok untuk penderita
Cerebral Palsy (CP)yang
mempunyai keterbatasan
gerak pada tangan, lengan dan
jari yang meliputi kepala
sendok (1) yang mempunyai
bagian permukaan untuk
meletakkan makanan yang
akan di masukkan kemulut
penderita, kepala sendok
tersebut dihubungkan dengan
tangkai sendok (2) yang
memanjang sebagai
pegangan; dicirikan oleh
palang penahan (3) untuk
menahan jari penderita yang
dipasang miring pada tangkai
sendok (2) sehingga
membentuk sudut ; dan suatu
lengkungan (4) yang dibuat
pada tangkai sendok (2) yang
terletak antara palang
penahan (3) dan kepala
sendok (1) tersebut sehingga
membentuk sudut .
2. Sendok untuk penderita
Cerebral Palsy (CP) yang
mempunyai keterbatasan
gerak pada tangan, lengan dan
jari sesuai dengan klaim 1
dimana bentuk tangkai sendok
(2) adalah semakin mendekati
kepala sendok (1) bentuknya
semakin mengecil.
3. Sendok untuk penderita
Cerebral Palsy (CP) yang
mempunyai keterbatasan
gerak pada tangan, lengan dan
jari sesuai dengan klaim 1
dimana sudut tersebut
berkisar antara 125 -145°.
4. Sendok untuk penderita
Cerebral Palsy (CP) yang
mempunyai keterbatasan
gerak pada tangan, lengan dan
jari sesuai dengan klaim 1
dimana sudut tersebut
berkisar antara 45 -80°
terhadap tangkai sendok (2).
5. Sendok untuk penderita
Cerebral Palsy (CP)
6. Sendok untuk penderita
Cerebral Palsy (CP) yang
mempunyai keterbatasan
gerak pada tangan, lengan dan
ja
si kanan dari
permukaan sendok.
Saat ini bu Titin telah
menerima paten dari Direktorat
Paten Indonesia. Selamat atas
prestasinya semoga dapat
bermanfaat dan memicu kreativitas
civitas akademika yang lain. . (Na)
o
o
yang
mempunyai keterbatasan
gerak pada tangan, lengan dan
jari sesuai dengan klaim 1
dimana sudut α tersebut
berada di sisi kiri dari
permukaan sendok.
ri sesuai dengan klaim 1
dimana sudut α tersebut
berada di si
Anak cerebral palsy
P e n e i l i t i a n
Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 15
Pada awal bulan Juni 2012
sampai Agustus 2012 tim
KKN PPM UGM yang di
bimbing oleh Ibu Sri Hartini
mengadakan pengabdian
masyarakat ke bumi cendrawaih
tepatnya di Kabupaten Kepulaun
Yapen, Propinsi Papua Barat. KKN
yang bertemakan kesehatan ini
mengambil judul “Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Pengelolaan
Kesehatan Lingkungan Berbasis
Education For Sustainable
Development (Esd) Di Kecamatan
Kosiwo Kabupaten Yapen Propinsi
Papua”.
Yang melatar belakangi
kami KKN ke Kepulauan Yapen
adalah karena banyak
permasalahan yang bisa dijadikan
pelajaran berharga terkait
kesehatan dan pengelolaan
lingkungan disana.Papua
merupakan area endemis malaria,
utuk daerah kepulauan Yapen ada
permasalahan diare, gizi
buruk,filariasi, scabies,
permasalahan sanitasi dan lalat
biru. Selain itu, permasalahan lain
seperti kurangnya pengetahuan
terhadap pengelolaan sampah pun
menjadi hal sangat krusial di
daerah tersebut.
Dengan tim yang diketuai
oleh Sukmana Anggi Asmara dari
PSIK FK UGM beranggotakan 18
orang. Terdiri dari 5 mahasiswa
ilmu keperawatan, 5 mahasiswa
fakultas kehutanan, 2 mahasiswa
dari MIPA, 4 mahasiswa dari
Perikanan dan 2 mahasiswa dari
Fisipol. Tim UGM 201B berangkat
dari Yogyakarta pada 7 Juni 2012
dan tiba di Biak 8 Juni 2012.
Setelah menunggu kapal menuju
pulau kecil diatas kepala burung,
akhirnya tim berangkat menuju
kepulauan Yapen dengan
menggunakan kapal. Setelah 1
malam perjalanan di kapal
dilanjutkan perjalanan darat.
Sesampainya di Kota Serui, tim
disambut hangat oleh Pemerintah
daerah sana. Tim KKN PPM UGM
201B ini merupakan tim pertama
yang KKN di Serui. Acara ramah
tamah dilanjutkan dengan
pemaparan program kerja tim
selama KKN.
Perjalanan tim KKN PPM
UGM belum selesai sampai disitu,
setelah selesai ramah tamah
dengan Pemerintah daerah, babak
baru akan segera dimulai. Kami
melewati jalan yang lumayan
menantang adrenalin (bagi
mahasiswa Yogya yang belum
terbiasa dengan alam). Setelah 2
jam perjalanan darat, sampailah
kami ke sebuah rumah dinas
dokter. Rumah yang belum
ditempati oleh dokter yang bekerja
disana lantaran baru masa
pergantian dokter. Dalam benak
kami rumah panggunglah yang
akan kami tempati, tetapi di
Mengukir JejakTIM KESEHATAN FK UGM DALAM KKN PPM UGM
di Bumi Cendrawasih
Pembinaan POSYANDU
K e m a h a s i s w a a n
Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA16
komplek puskesmas tersebut,
rumah dinas dokter cukup
tergolong bagus. Lantai rumah
sudah di keramik, dinding juga
sudah terbuat dari batu. Di
komplek puskesmas yang terletak
di tengah hutan inilah, nantinya
menjadi rumah tinggal kami
selama 2 bulan di bumi
cendrawasih ini.
Kampung yang menjadi
desa binaan kami adalah
Sarawandori, Aramarea dan Tatui.
Kegiatan kami mulai dengan
survey permasalahan di lokasi
KKN. Masalah kesehatan untuk
tiap-tiap kampung hampir
memiliki ciri yang sama. Diskusi
dengan kepala Puskesmas terjalin
menarik.Malaria masih menjadi
permasalah utama. Setiap orang
yang memiliki gejala demam,
nyeri lambung, muntah dan diare
diagnose pertamanya adalah
malaria, tentu saja setelah
dilakukan pemeriksaan darah.
Malaria sudah menjadi hal yang
wajar disana, karena kondisi
geografis mendukung
perkembangan nyamuk malaria.
Masyarakat disana belum paham
betul cara pencegahan malaria.
Tim KKN bekerja sama dengan
tenaga kesehatan disana
melakukan program jumantik
dengan melibatkan ibu kader.
Permasalahan
selanjutnya adalah gizi buruk.
Balita penderita gizi buruk kurang
mendapatkan asupan nutrisi yang
maksimal, terlebih orangtua juga
kurang mengetahui pentingnya
ASI Eksklusif. Masyarakat disana
sebenarnya merupakan
masyarakat yang aktif dan mampu
melakukan aktivitas dengan
menghasilkan hasil yang cukup
memuaskan. Kami mencoba
membawa ilmu yang kami peroleh
dari Yogya dengan mengajarkan
para ibu-ibu mengolah makanan
pendamping ASI dengan bahan-
bahan seperti kacang hijau, beras
merah, dan susu kedelai. Semua
bahan yang dapat diperoleh
langsung dari alam. Selain itu juga,
promosi kesehatan terkait ASI
ekslusif bagi bayi pun dilakukan.
Berbeda dengan di daerah jawa,
dalam proses menjelaskan ke
pada masyarakat disana kita
harus bisa menyesuaikan
penyampaian materi dengan
tingkat pendidikan. Sesuatu yang
membuka mata mahasiswa yang
KKN disana adalah Indonesia
bukan hanya di Jawa.
Kami juga mengajarkan
kepada anak-anak sekolah dasar
mengenai PHBS (Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat) rangkaian
kegiatan Pendidikan Lingkungan
dari anak Fakultas Kehutanan. Hal
tersebut terkait dengan kebiasaan
makan pinang dan meludah
sembarang tempat serta
lingkungan rumah yang kurang
memenuhi standar kebersihan.
Anak-anak SD diajarkan
bagaimana cara mencuci tangan
yang baik dan benar, cara
mengosok gigi dan cara menjadi
kesehatan diri dan lingkungan.
Walaupun dalam keterbatasan,
proses penyampaian materi pun
dibuat semenarik mungkin
dengan menggunakan lagu dan
praktek langsung. Materi lain yang
sempat kami berikan adalah
tentang UKS cilik. Para siswa
sekolah dasarpun antusias
terhadap kegaiatan tersebut.
Mulai dari hal-hal kecil ini
harapannya nantinya akan bisa
menjadi kebiasaan yang baik.
Selain itu, masih banyak
lagi program kesehatan lain
seperti penyuluhan mengenai
HIV/AIDS kepada laki-laki
produktif bekerjasama dengan
BKKBN Serui, Penyuluhan
kesehatan Reproduksi terkait IMS
serta pemeriksaan kesehatan yang
bekerjasama dengan puskesmas
setempat, penyuluhan scabies dan
filariasis yang juga bekerjasama
dengan dinas terkait. Papua tidak
hanya mengisahkan keindahan
alamnya dan masyarakatnya yang
ramah tetapi juga masalah
kesehatan yang harus ditangani.
Sebagai tenaga kesehatan peran
kita sangat diperlukan karena
minimnya tenaga kesehatan
disana. (Na)
Pelatihan UKS
Penyuluhan HIV dan KB Penyuluhan ASI
K e m a h a s i s w a a n
Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 17
Keikutsertaan FK UGM dalam Program Hibah
Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter
(PHK-PKPD) pada Proyek
(HPEQ) Dikti yang didanai
oleh Bank Dunia sejak tahun 2011 merupakan
bagian dari upaya FK UGM mempercepat pencapaian visi dan
misinya dalam rangka menjadi fakultas riset kelas dunia
yang unggul, mandiri, bermartabat, dengan dijiwai Pancasila,
mengabdi kepada kepentingan dan kemakmuran bangsa
melalui proses yang rasional, efisien, terintegrasi,
berkesinambungan dengan penerapan prinsip tata kelola
yang baik dengan didukung oleh sumber manusia yang
profesional dan bertanggung jawab. Pada tahun terakhir
program tahun 2013 FK UGM telah melakukan berbagai
terobosan dan inovasi, dalam rangka penyelenggaraan
pendidikan yang berkualitas dalam bidang kedokteran baik
jalur akademik dan profesional, peningkatan reputasi
internasional dan pemantapan tanggung jawab sosial
institusi pada pemecahan masalah bangsa. Yang telah
dilakukan FK UGM dalam tiga tahun terakhir melalui
Program PHK-PKPD dijabarkan dalam 5 program/aktivitas
utama, antara lain:
Aktivitas 1: Pengakuan Mutu Program Studi Pendidikan
Dokter (PSPD) oleh Lembaga Internasional. FK UGM
berupaya untuk memenuhi standar global dengan
melaksanakan untuk memenuhi
9 area standar global menurut lembaga internasional yang
kredibel, yaitu
, disamping akreditasinasional dan regional yang
telah didapatkan selama ini dariBAN PT, AUN-QA, dan MMC
. Proses akreditasi internasional
akan dilaksanakan pada tahun 2013 ini. Kegiatan yang
mendukung upaya pencapaian pengakuan mutu
internasional antara lain dengan membangun dan
mengembangkan infrastruktur di bidang sarana dan fasilitas
pendidikan, metode ajar, evaluasi diri, teknologi informasi
dan kerjasama dengan institusi pendidikan di luar negeri.
Pada akhir tahun 2012 telah dilakukan kunjungan kerja ke
Health Professional
Education Quality Improvement
(World Bank)
external quality assessment
WFME (World Federation of Medical
Education)
(Malaysian Medical Council)
Program Hibah Kompetisi Peningkatan KualitasPendidikan Dokter (PHK-PKPD) FK UGM- Project HPEQ
PENGAKUAN INTERNASIONAL FK UGM
Diskusi dengan Kaprodi Pendidikan DokterMelbourne University, Prof. Geoff McColltentang manajemen program studipendidikan dokter, kurikulum, dan rencanarealisasi kerjasama
Presentasi Hibah PenelitianBerbasis Web dan Manekin
K e r j a s a m a
Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA18
Medical School University of
Melbourne University of
Sydney,
E-learning
staf exchange
E-Learning,
software
Sydney
University.
Postgraduate Programs di
Universitas Sydney
Junior Staff
Meeting Tim Family
Medicine, Quality Assurance,
Research Centers
Clusters.
dan
Australia oleh Tim
Pengembangan Kerjasama
Internasional Prodi Dokter, Tim
Asesmen dan Tim Pengembangan
dan Audiovisual. Salah
satu kesepakatan yang didapatkan
pada kunjungan kerja ke kedua
universitas tersebut adalah mulai
tahun 2013 akan
dilaksanakankegiatanstudent
exchange untuk mahasiswa
Program Studi Pendidikan Dokter
sebagai kegiatan elective rotasi
klinik, (pengiriman
staf dosen untuk pendidikan
lanjut ke Australia) dengan
beasiswa dari Australia.
Dalamkunjungantersebut juga
dilakukan pembicaraan tentang
peluang kerjasama
pengembangan
termasuk pemanfaatan
asesmen yang telah
dikembangkan oleh
Tindak lanjut dari
kunjungan ini adalah
Benchmarking Delegasi Sydney
University ke FK UGM dan diskusi
dengan Tim Skills Lab FK UGM
pada tanggal . Adapun detail
agenda dari kunjungan tersebut
diantaranya adalah Penjelasan
tentang
oleh Tom
Rubin, Diskusi dan wawancara
dengan dan Ph.D,
dengan
BPK,
Tim IT, Tim Asesmen, Diskusi
dengan dan
Aktivitas 2: berupa
Pengembangan Unggulan
Teknologi Pendidikan Kedokteran
Gadjah Mada (Gadjah Mada
Medical Education
Technology/GamaMedTech).
Aktivitas 3: Pengembangan
Pusat Unggulan Internasional
Kedokteran Tropis. Dalam hal ini
tujuan umumnya adalah
mewujudkan Pusat Kedokteran
Tropis FK UGM sebagai pusat riset
unggulan untuk rujukan penyakit-
penyakit tropis terutama
diprioritaskan pada penelitian
Dengue yang ditekankan pada
pengembangan diagnostik
dan
pemahaman patogonis dalam
rangka menangani Demam
Berdarah Dengue (DBD) yang
masih merupakan masalah
kesehatan di Indonesia.
Aktivitas 4:
PeningkatanInstitutional Social
Responsibility (ISR). Sebagai salah
satu bentuk kepedulian dan
tanggung jawab sosial institusi
terhadap masyarakat,melalui
Program PHK-PKPD (HPEQ
Project) FK UGM memberikan
kesempatan perluasan akses
khusunya siswa berprestasi
dariberbagaidaerah di Indonesia,
khususnya daerah 3T (Terdepan,
Terluar, Tertinggal) untuk
menerima beasiswa pendidikan
sampai selesai
studi dan meraih gelar dokter.
Aktivitas 5: Kemitraan dengan
Fakultas Kedokteran Universitas
Riau (UR) dan Program Studi
Pendidikan Dokter Universitas
Jambi (UNJA). Tujuan dari kegiatan
kemitraan ini adalah untuk
melakukan pembinaan dalam
rangka meningkatkan kapasitas
institusi di kedua FK universitas
tersebut sebagai komitmen FK
UGM.[]
(early
and clinical diagnostic)
(full scholarship)
Workshop on GIS and remote sensing fordengue dalam kegiatan Visiting Professordari Taipei Medical University (TMU) ,Taiwan
Kemitraan dengan UNRI
Beasiswa mahasiswa berprestasi dari daerah 3T
Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 19
Siang itu kami dari reporter
Efkagama berkesempatan
bertemu dan berbincang
langsung dengan dekan baru
Fakultas Kedokteran UGM, Prof. Dr.
dr. Teguh Aryandono, Sp.B (K)
Onk. Di tengah kesibukan yang
sedang dikerjakan, beliau masih
menyempatkan waktu untuk
sekedar interview langsung
dengan beliau.
Prof. Dr. dr. Teguh
Aryandono, Sp. B. (K) Onk atau
yang biasa disapa dengan Prof.
Teguh yang ramah dan rendah hati
ini merupakan lulusan FK UGM
tahun 1977, lalu mengambil
spesialis bedah di FK UI dan
mendapat gelar doktornya di FK
UGM sebagai doktor dalam ilmu
kedokteran. Pada tahun 2007
beliau mendapatkan gelar
kehormatan sebagai guru besar
dalam ilmu bedah FK UGM.
Selain sibuk menjalankan
tugas barunya sebagai Dekan FK
UGM dan dokter spesialis onkologi
di RSUP. Dr. Sardjito, beliau
merupakan wakil ketua Kolegium
Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi
(PERABOI). Untuk organisasi
dengan cakupan international
sendiri beliau merupakan anggota
dari Asia Pacific Organization for
Cancer Prevention (APOCP) dan
naggota Asia Hereditary Breast
and Ovarian Cancer Consortium
(AHBOCC), hal ini menunjukkan
begitu besarnya perhatian beliau
pada dunia kedokteran khususnya
pada penyakit kanker.
Disinggung mengenai
bagaimana kesibukan beliau yang
sebelumnya memang sudah
DEKAN BARU
banyak hal yang
harus dikerjakan,
beliau menjelaskan
bahwa kesibukan
itu memang
bertambah setelah
diangkat menajdi
Dekan FK UGM,
namun bila
dilakukan dengan
ikhlas akan terasa
lebih mudah dan
dimudahkan.
“Disamping itu ada
dukungan dari
keluarga yang akan
selalu ada untuk
saya.”
Semoga
kedepannya dekan
baru FK UGM Prof.
Dr. dr. Teguh
Aryandono, Sp. B.
(K) Onk bisa
membawa FK UGM
untuk terus maju
dan terus
berkembang. (PDA)
FK UGM 2012Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B(K) Onk
P r o f i l
Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA20
Pada tanggal 5 Desember 2012 Fakultas
Kedokteran UGM dengan bertempat di ruang
senat KPTU FK UGM mengangkat wakil dekan
baru FK UGM.Pengangkatan wakil dekan baru FK UGM
ini dihadiri oleh beberapa undangan terhormat .
Acara dimulai dengan pembacaan ketetapan
rektor mengenai pengangkatan wakil dekan yang baru.
Pada kesempatan ini ada 4 orang wakil dekan periode
2008-2012 yang digantikan oleh 3 orang wakil dekan
baru periode 2012-2016.
Wakil dekan yang baru tersebut adalah dr. Ova
Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K), Ph.D yang diangkat
menjadi Wakil Dekan Bidang Akademik,
Kemahasiswaan dan Alumni yang menggantikan Prof.
dr. Suhardjo. SU., Sp.M (K), dr.Ibnu Purwanto, Sp.PD., K-
HOM diangkat menjadi Wakil Dekan Bidang Keuangan,
Aset dan Sumber Daya Manusia menggantikan dr.
Mansyur Romi, PA (K), dan yang terakhir adalah Prof.
dr. Adi Utarini, M.Sc., MPH., Ph.D selaku Wakil Dekan
Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan
Kerjasama dengan menggantikan dr. Abu Thalib.
M.Sc., Ph.D., Sp.MK
Acara selanjutnya adalah penandatanganan
berita acara oleh masing-masing wakil dekan yang
baru dan wakil dengan yang lama, selanjutnya
sambutan dari perwakilan dekan baru yang
disampaikan oleh dr. Ova Emilia, lalu sambutan Prof.
Suhardjo selaku perwakilan dekan lama. Acara
diakhiri dengan foro bersama dan pemberian
ucapan selamat dari para hadirin yang ada kepada
wakil dekan lama maupun wakil dekan baru dan
keluarga. (PDA)
Wakil Dekan FK UGMPeriode 2013-2016
Dekan bersama Wakil Dekan
P r o f i l
Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 21
Dispepsia adalah kumpulan
gejala berupa rasa nyeri
atau rasa tidak nyaman di
daerah perut bagian atas, muncul
secara episodik atau kumat-
kumatan. Penyebab dispepsia
sangat beragam seperti: ulkus
(tukak), kanker lambung, gastritis,
duodenitis, obat-obatan, infeksi
dan gangguan metabolik.
Dispepsia yang tidak disebakan
oleh kelainan organik atau
struktural disebut dispepsia
fungsional
Penyebab dispepsia fungsional ini
diantaranya adalah abnormalitas
akomodasi dari lambung,
,
keterlambatan pengosongan
lambung, disfungsi saraf vagus,
serta faktor-faktor psikologis.
Dispepsia yang belum diketahui
penyebabnya disebut
uninvestigated dyspepsia.
Terdapat beberapa
kriteria untuk dispepsia
fungsional kronik diantaranya
adalah kriteria Roma II dan III.
Kriteria dispepsia fungsional
kronik adalah nyeri atau rasa tak
nyaman lokasi di perut bagian atas
yang dikeluhkan paling sedikit 12
minggu, kumat-kumatan dalam 12
bulan terakhir. Tidak ada kelainan
organik terbukti secara
biokimiawi, metabolik dan
endoskopik. Keluhan biasanya
berupa: mual sesaat sesudah
makan, epigastrik terasa penuh,
kembung, sendawa, kadang
muntah. Keluhan dada panas
dan regurgutasi
(nonulcer dyspepsia).
hipersensitifitas viseral
(heart burn, pyrosis, water brash)
(Gastroesofageal
1,2
Refluks Disease/ GERD)
(Irritable Bowel
Syndrome)
, nyeri
perut yang membaik dengan
defekasi
serta penyakit
pankreatobilier dikeluarkan dari
definisi ini.
Pemeriksaan esofago-
gastro-duodenoskopi merupakan
salah satu teknik diagnostik yang
direkomendasikan untuk evaluasi
penderita dispepsia kronik dengan
gejala alarm (perdarahan, anemia,
berat badan turun, disfagia, severe
early satiety), keluhan menetap
atau kumat-kumatan setelah
mendapatkan terapi empirik
supresi asam lambung serta usia
>45 tahun. Pemeriksaan
penunjang lain untuk menegakkan
diagnosis yaitu: Foto rontgen
menggunakan kontras barium
(OMD), CT scan upper abdomen,
USG, gastric emptying scans,
endoskopic ultrasonography,
electrogastrography, gastric
barostat, drink test,
antroduodenal manometri.
Penderita dispepsia di
Amerika diperkirakan mencapai
20% - 40% dari pasien-pasien di
klinik gastroenterologi dan 2% -
5% dari pusat kesehatan
masyarakat dan prevalensinya
berkisar 12% - 45%.
Berdasarkan pemeriksaan
antibodi IgG H.pylori di
Yogyakarta dan Semarang
didapatkan frekwensi yang sangat
rendah dibandingkan populasi
orang Jepang, yaitu: 5% laki-laki
dan 4% wanita di Yogyakarta
1
1
1,2,3,4
1
Epidemilogi
(total subjek 91) serta 2% laki-laki
dan 2% wanita di Semarang (total
subjek 171) dibandingkan dengan
populasi di Jepang 62% laki-laki
dan 57% wanita). Dengan
demikian diperkirakan insidensi
kanker lambung di Yogyakarta dan
Semarang 1/50 - 1/100 kali
populasi Jepang.
Jumlah pasien dispepsia
kronis dalam satu bulan pada
tahun 2009 di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta rata-rata 237 pasien
rawat jalan dan 165 pasien rawat
inap yang mana diantaranya yang
dilakukan tindakan endoskopi rata-
rata 60 pasien (14,9%) dan sekitar
14,6% gambaran histologi H.pylori
positif. Berdasarkan data pasien
5,6
Neneng Ratnasari
Sub Bagian Gastroentero-Hepatologi
Ilmu Penyakit Dalam FK-UGM/ RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta
DISPEPSIA KRONIK
I l m i a h P o p u l e r
Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA22
dispepsia uninvesitigated di ruang endoskopi RSUP Dr.
Sardjito pada tahun 2009-2010 yang dilakukan
tindakan endoskopi ada sebanyak 181, yang mana
11,6% (21 pasien) terbukti positif H.pylori
berdasarkan pemeriksaan histo-patologi.
Sindroma dispepsia muncul akibat adanya
kerusakan mukosa lambung akibat adanya ketidak
seimbangan faktor-faktor defensif dan foktor-faktor
offensif. Respon tubuh dengan adanya injuri mukosa
lambung adalah dengan berbagai reaksi diantaranya:
(1) akumulasi netrofil, makro
(2) mempertahankan
gastrobio-regulator (meningkatkan mucus dan
bicarbonat, sintesis prostaglandin, mempertahankan
mikrosirkulasi dan perbaikan jaringan yang
mengalami injuri). Secara skematis dapat dilihat pada
gambar 1 dan 2 (Terano, 2001)
Gambaran endoskopi dan histologi pada dispepsia
kronis ditetapkan berdasarkan Kriteria
Etiopatogenesis dan Imunopatogenesis
fag dan limfosit;
pembentukan anti inflamasi (IL-8, IL-8, IL-1β, IL-10,
TNF-alfa) anti anti radikal bebas;
Gambar 1. Faktor-faktor yang berisiko perusakan mukosa
lambung.
Gambar 2. Peran faktor anti-inflamasi, gastrobioregulator,
radikal bebas dan anti-karsinogenesis pada kerusakan
mukosa lambung
The Sydney
System The Sydney System
Helicobacter pylori
H pylori
Mucosa-
associated Lymphoid Tissue Lymphoma
H.pylori
H.pylori
hypochlorhydria
. Pada kriteria ini terdapat
5 lokasi yang harus dibiopsi (curvatura mayor dan
minor corpus, angulus antrum, serta curvatura
mayor dan minor antrum), akan tetapi pada praktek
rutin dikerjakan biopsi pada masing-masing 1 dari
ketiga segmen tersebut. Penilaian biopsi meliputi
beberapa variabel yakni: densitas H.pylori, infiltrasi
netrofil, infiltrasi mononuklear, atrofi mukosa dan
metaplasi intestinal, perhitungan keparahan
menggunakan skor 0–4.
merupakan suatu bakteri gram
negatif yang berkoloni di lambung pada hampir
separuh populasi di dunia. Secara umum lambung
semua penderita yang terinfeksi . akan
berkembang menjadi gastritis superficialis, yang
mana infeksi yang persisten akan berisiko kuat
untuk menjadi gastritis kronik atropikan, anemia
perniciosa, tukak (ulkus) peptic, kanker lambung
(adenokarsinoma) bagian distal serta
(MALT
Lympoma).
Sebagian besar penderita yang terdiagnosis
gastritis sudah menunjukkan gambaran
gastritis kronik baik pada pemeriksaan endoskopi
maupun histologi. Walaupun gejala gastritis akut
tidak terdeteksi sebelumnya, karena hanya sedikit
saja pada saat terinfeksi pertama kali muncul
g e j a l a nye r i p e r u t d i s e r t a i m u n t a h d a n
. Pada saat infeksi akut bila dilakukan
biopsi akan menunjukkan infiltrasi netrofil tanpa
adanya komponen inflamasi kronik (limfosit). Pada
dasarnya infeksi akut 20% dapat sembuh spontan,
sisanya akan berlanjut menjadi kronik. Pada keadaan
klinis didapatkan gajala klasik dispepsia dan pada
pemeriksaan histologi menunjukkan inflamasi
dominan pada antrum dan dapat juga inflamasi pada
7
Gambar 3. Klasifikasi Dispepsia Kronik berdasarkan The
Sydney System8
I l m i a h P o p u l e r
Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 23
corpus maupun cardia. Secara skematis dapat dilihat
pada gambar 3. Pada gastritis kronik atropikan terjadi
hilangnya lipatan mukosa dan penipisan mukosa
lambung mengakibatkan berkurangnya absorbsi
vitamin B12 dan atau asam folat (anemia perniciosa).
Gambaran eritrosit darah tepi menunjukkan adanya
peningkatan MCV > 130 fL (anemia megaloblastik).
Beban ekonomi pada penderita dispepsia juga
dipertimbangkan cukup besar namun sulit diestimasi.
Di Eropa, menunjukkan bahwa peresepan obat untuk
dispepsia mencapai 4% dari seluruh populasi di
United Kingdom, dan >10% persediaan obat di
pelayanan kesehatan primer adalah untuk penanganan
dispepsia. Perkiraan tersebut belum termasuk obat
7
7,9
Gambar 4. Perkembangan gastritis Helicobacter pylori positif
(Owen, 2003)
Perjalanan infeksi secara natural didahului
dengan yang sudah dimulai
sejak 2 hari bakteri menempel mukosa lambung.
Bakteri tidak invasi ke submukosa maupun vaskuler
akan tetapi adanya infiltrasi (transient) makrofag dan
netrofil ke glandula gaster menunjukkan adanya
respon imun lokal ( ). Pada hari ke
sepuluh jumlah makrofag dan netrofil berkurang
hingga batas bawah. Pada minggu ke-3 mulai
didapatkan tanda-tanda
yakni terdeteksi infiltrasi limfosit T, makrofag dan
netrofil pada mukosa gaster seiring dengan
peningkatan , makrofag dan sel
dendritik pada kelenjar paragaster, dan juga
peningkatan Th1 (TNF alfa; TNF gama),
akan tetapi Th2-type cytokine (IL4) belum terdeteksi.
Pada minggu ke-4 CD3 (CD4 ) limfosit tersebar di
limfosit intraglanduler corion baik pada antrum
maupun corpus gaster. Pada minggu ke-8 CD3 (CD4 ),
CD21 , CD4 , CD8 limfosit dan makrofag bertambah.
Pada minggu ke-12 terlihat struktur folikuler
bertambah ukuran dan jumlahnya, secara makroskopis
(endoskopi) tampak nodul-nodul terutama di daerah
antrum yang pada pemeriksaan biopsi didapatkan
infiltrasi CD4 yang lebih dominan dari pada CD8 .
H.pylori
innate immune response
mimicri antigen
adaptive immune response
Hp-specific T cells
-type cytokines
+ +
+ +
+ + +
+ + 10
Pengaruh Kecemasan Pada Kekambuhan Dispepsia
yang tidak menggunakan resep. Suatu studi di Swiss
juga menunjukkan bahwa perkiraan penggunaan
biaya langsung pada dispepsia dapat mencapai 38
juta dolar AS, dan jika penggunaan biaya tidak
langsung turut diperhitungkan maka dapat
mencapai 410 juta dolar AS. Kuwalitas hidup
penderita dispepsia kronik biasanya jelek
dibandingkan subjek sehat. Kwalitas hidup
penderita dispepsia fungsional lebih rendah
daripada penderita GERD atau gastroparesis.
Stress psikologis, termasuk kecemasan,
merupakan salah satu faktor offensif yang sering
menjadi pencetus kekambuhan dispepsa. Pasien
dispepsia memiliki karakteristik mempunyai
kekhawatiran yang lebih tinggi terhadap penyakit
serius atau kanker, peningkatan tingkat kecemasan,
depresi, dan perilaku penyakit serta persistiwa
traumatik yang baru terjadi. Stressor psikososial,
baik akut ataupun yang lebih perlahan, seringkali
mengawali onset dan eksaserbasi gejala gangguan
gastrointestinal fungsional. Komorbiditas antara
gangguan gastrointestinal fungsional dan gangguan
psikiatrik adalah tinggi, terutama gangguan
kecemasan. Pada dispepsia fungsional, nyeri
epigastrik terkait dengan hipersensitivitas dan
neurotisme, yaitu jenis kepribadian yang terkait
dengan kecemasan.
Penatalaksanaan dispepsia kronik secara
komprehensif harus diperhatikan, karena prinsip
utama adalah menyeimbangkan faktor-faktor
defensif dan offensif. Sehingga jenis terapi lama
terapi harus disesuaikan dengan gejala-gejala, ada
tidaknya infeksi H.pylori, jenis lesi pada lambung
serta ada tidaknya stres psikologik dan intolerasi
makanan. Obat-obat yang lazim digunakan adalah:
antasida, penghambat Histamin2 (H2-Blocker),
penghambat Pompa Proton, kombinasi antibiotik
(eradikasi H.pylori). Kombinasi dengan obat:
proteksi mucosa (sucralfat, rebamipide, fucoidan),
prokinetik, antispasmodik serta anti-cemas dan
psikoterapi digunakan dan bersifat individual.
1
11
1
12
Penatalaksanaan
...Stress psikologis,
termasuk kecemasan,
merupakan salah satu faktor
offensif yang sering menjadi
pencetus kekambuhan
dispepsa...
I l m i a h P o p u l e r
Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA24
Simpulan
Dispepsia
kronik merupakan
kumpulan gejala yang
berpusat di perut
bagian atas
(epigastrik) dan
keluhan berhubungan
dengan makan.
Penyakit ini
berlangsung kronik
dan kumat-kumatan,
hal ini bergantung
pada keseimbangan
faktor defensif dan
offensif. Helicobacter
pylori merupakan
satu-satunya bakteri
yang dapat berkoloni
di mukosa lambung
dan seringkali
menyebabkan
permasalahan dalam
jangka panjang karena
diduga sebagai salah
satu penyebab kanker
lambung. Pengaturan
pola hidup baik pola
makan dan
penanggulangan stress
psikologik dapat
mengurangi
kekambuhan dispepsia
kronik.
Daftar Pustaka
1. Jones MP., Lacy BE. 2004. Dyspepsia: The Spectrum of Problem in Fass R
(ed): Hot topic GERD / Dyspepsia. Hanley & Belfus, inc. United State of
America. pp: 285-302.
2. Quigney EMM., Keohane J. 2008. Dyspepsia. Curr Opin Gastroenterol 24
(6): 692-697.
3. Hjelland I. 2007. Lifestyle aspects in functional dyspepsia: influence of
relaxation and meals on vagal activity, gastric accomodation and
symptoms. Dissertation for degree doctor medicinae (dr.med) University
of Bergen, Norway.
4. Yakoob Y., Abid S., Jafri W., Abbas Z., Islam M., Ahmad Z. 2006.
Comparison of biopsy-based methods for the detection of Helicobacter
pylori infection. British Journal of Biomedical Science 63(4): 159-162.
5. Tokudome S., Soeripto FX., Triningsih E., Ananta I., Suzuki S., Kuriki K.,
Akasaka S., Kosaka H., Ishokawa H., Azuma T., Moore MA. 2005. Rare
Helicobacter pylori infection as a factor for the very stomach cancer
incidence in Yogyakarta, Indonesia. Cancer Letter 219: 57-61.
6. Tokudome S.,Samsuria WC., Soeripto FX., Triningsinh E., Suzuki S.,
Hosono A., Triono T., Wijaya I., Sarjadi., Miranti IP., Ghadimi R., Moore
MA. 2005. Helicobacter pylori infection appears essencial for stomach
carcinogenesis: observation in Semarang, Indonesia. Cancer Sci 96(12):
873-875.
7. Owen DA. 2003. Gastritis and Carditis. Mod Pathol. 16(4): 325 – 341. (7)
8. Arakawa T., Higuchi K., Matsumoto T., Oshitani N., Fujiwara Y., Nakamura
S., 2006. Learning Skill for Gastrointestinal Endoscopy. Basic Knowledge
and strategies: Lesson from Japan 3rd edition. The Asahi Shimbun
Company Tokyo, Japan.
9. El-Zimaity H. 2008. Gastritis and Gastric Atrophy. Curr Opin
Gastroenterol. 24(6): 682-686.
10. Rossi G., Fortuna D., Oancotto L., Renzoni G., Taccini E., Ghiara P.,
Rappuoli R., Del Giudice G. 2000. Immunohistochemical Study of
Lymphocyte Population Infiltrating thr Gastric Mucosa of Beagle Dogs
Experimentally Infected with Helicobacter pylori. Infection and
Immunity 68 (8): 4769-4772.
11. Timmons S., Liston R., Moriarty JK. 2004. Functional Dyspepsia: Motor
Abnormalities, Sensory Dysfunction, and Therapeutic Options. Am J
Gastroenterology 99 (4) : 739-729.
12. Van Oudenhove L., R., Demyttenaere K., Tack J., Aziz Q. 2004. Central
Nervous Involvemen in Functional Gastrointestinal Disorders. Best
Practice & Research Clinical Gastroenterology Vol. 18 No.4 pp 663-680.
I l m i a h P o p u l e r
Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 25
Al Qur'an surah Al Anbiya
ayat 73 mengajarkan pada
kita bahwa sosok
pemimpin yang ideal dalam
kepemimpinannya harus memberi
dampak kebaikan dalam
kehidupan dan bekerja secara
totalitas, mampu membimbing
dan memberi keteladanan. Tidak
berlebihan jika dikatakan bahwa
ayat ini merupakan landasan
prinsip dalam kepemimpin ideal
yang akan memberi kebaikan dan
keberkahan bagi semuanya dalam
bekerja dimanapun dan kapanpun.
Pemimpin yang ideal haruslah
beriman dan berilmu agar mampu
melaksanakan tugasnya dengan
baik.
Setiap pribadi pemimpin
yang beriman dan berilmu selalu
mampu dan mau membaca
lingkungan mulai dari keadaan
dirinya sampai pada lingkungan
yang luas bahkan dapat pula
memasuki ruang yang lebih hakiki
yaitu metafisik , falsafah keilmuan
dengan menempatkan dirinya
sebagai subjek yang mampu
berpikir secara mendasar dan
rasional. Pemimpin yang berilmu
akan bertanya tentang berbagai hal
yang meragukannya , dipelajarinya
dengan seksama untuk sampai
pada kesimpulan yang dapat
meyakinkannya guna memperkuat
argumentasi keimanannya
Seorang pemimpin dengan
imannya yang telah mengkristal
serta mempunyai wawasan
keilmuan yang memadai, tidak
akan pernah cepat menerima
sesuatu tanpa dikaji lebih dahulu ,
karena sifat pribadinya yang kritis .
Pemimpin yang demikian sadar
bahwa dirinya tidak boleh sekedar
ikut-ikutan tanpa pengetahuan
karena seluruh potensi dirinya
suatu saat akan diminta
pertanggung jawaban dari Allah
SWT.
Dalam Al-Qur'an Allah berfirman
(S. Al-Israa' : 36)
“.
Menyadari pentingnya
memiliki ilmu yang memadai maka
bagi setiap pribadi yang beriman
tidak satu haripun dilaluinya tanpa
“dan janganlah kamu mengikuti
apa yang kamu tidak memiliki
pengetahuan tentangnnya .
Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati , semuanya itu
akan dimintai
pertanggungjawabannya
S a n t a p a n R o h a n i
“
”
Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-
pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan
telah Kami wahyukan kepada mereka untuk senantiasa
mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
dan hanya kepada Kamilah mereka selalu mengabdi.
(QS. Al-Anbiya': 73)
H . S O E W A D I
Kepemimpinan dalam Kendali
Iman dan Ilmu
ImanIlmu
Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA26
meningkatkan nilai keilmuannya.
Bagi pribadi pemimpin beriman
gambaran terhadap mencari ilmu
bukanlah pada laboratorium dan
ruang kuliah belaka , tetapi dari
setiap sudut kehidupan ini mereka
selalu saja dapat menemukan
dasar dan bahan keilmuan yang
hakiki
Pemimpin yang beriman
selalu haus dan dahaga untuk
menimba ilmu karena disadarinya
bahwa Rasulullah mewajibkan
pada setiap orang muslimin dan
muslimat untuk mencari dan
menggali ilmu sejak dari buaian
sampai ke liang lahat. Demi
mencari ilmu seorang mukmin ,
tidak peduli sejauh mana tempat
yang harus ditempuhnya. Seorang
pemimpin harus juga mau belajar
dari siapa saja tanpa pandang bulu
yang mengatakan kebenaran itu.
Sifat seorang pemimpin yang
kritis akan membawa dan
membimbingnya untuk dapat
menerima realita kebenaran ilmu
tanpa harus melihat siapa yang
mengatakannya.
Pemimpin yang beriman
juga menyadari bahwa Allah
mempertanyakan kepada diri kita
tentang kualitas dan kemuliaan
manusia yang berilmu dan tidak
berilmu yang tidak pernah akan
sama.
Firman Allah (S.Az-Zumar : 9):
Sikap seorang pemimpin
yang berilmu akan nampak dari
cara dirinya berhadapan dengan
lingkungan. Ia akan sangat kritis
dan mampu melakukan analisis
yang tajam terhadap segala
fenomena yang berada
disekitarnya, sehingga ia tak
mudah tertipu atau tersesat dan
terjebak oleh situasi yang tidak
didukung oleh persyaratan yang
tepat dan benar (faktual) serta
proposional.
“(apakah kamu hai orang musrik
yang lebih beruntung) ataukah
orang yang beribadat diwaktu-
waktu malam dengan sujud dan
berdiri , sedang yang takut kepada
(azab) akhirat dan mengharapkan
Rahmat Tuhannya Katakanlah :
adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui
,sesungguhnya orang berakallah
yang dapat menerima pelajaran”.
S a n t a p a n R o h a n i
Pandangan hidup yang menjadi
pedoman pemimpin yang beriman
dan berilmu adalah halal dan
haram, dan mereka selalu
memperjuangkan kebenaran dan
keadilan sesuai perintah Allah SWT
dalam S.Ali Imran : 104
Pemimpin yang beriman
dan berilmu selalu mengingatkan
manusia untuk berfikir rasional
dan menghindari pola pikir
irasional dan mistik. Mereka selalu
berusaha membebaskan manusia
dari aqidah – aqidah yang rusak ,
pola pikir yang keliru serta
persepsi yang salah dan tanpa
kecuali membebaskan dari
pandangan-pandangan kufur.[ ]
“ (dan) hendaklah ada diantara
kalian segolongan umat (jamaah
yang menyeru kepada kebaikan
(mengajak memilih kebaikan) ,
memerintahkan kepada yang
ma'ruf dan melarang dari yang
munkar. Merekalah orang-orang
yang beruntung”.
......pemimpin
yang beriman
selalu haus
dan dahaga
untuk
menimba
ilmu.....
Setiap orang beriman wajib mencari ilmudari lahir sampai liang lahat.....
DIES FK UGM
67 31HUT RSDS
UNIVERSAL HEALTH COVERAGE
Dies Natalis
FAKULTAS KEDOKTERAN UGM
Ke 67HUT
RSUP DR. SARDJITO
Ke 31