Upload
verra-christina
View
1.296
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
e. pramita marsongkoe. pramita marsongkoapril 2008april 2008
SUSTAINABLE TOURISM DEVELOPMENT SUSTAINABLE TOURISM DEVELOPMENT
BEST PRACTICEBEST PRACTICE
LINGKUNGAN HIDUPLINGKUNGAN HIDUP
Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk keadaan, dan mahluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta mahluk dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lain (UU RI No.23/1997)hidup lain (UU RI No.23/1997)
ENVIRONMENT PHYSICAL SURROUNDINGS: soil, ENVIRONMENT PHYSICAL SURROUNDINGS: soil, vegetation, wildlife and the atmosphere vegetation, wildlife and the atmosphere (Collins (Collins Gem, 1992)Gem, 1992)
Lingkungan Hidup meliputi aspek:Lingkungan Hidup meliputi aspek:(UU RI 1982)(UU RI 1982) Sosial budayaSosial budaya EkonomiEkonomi saling terkaitsaling terkait Fisik (alam – budaya)Fisik (alam – budaya)
Lingkungan Lingkungan tempat dimana segala aktivitas tempat dimana segala aktivitas baik sosial maupun ekonomi beradabaik sosial maupun ekonomi berada
Ruang Lingkup suatu Lingkungan Hidup:Ruang Lingkup suatu Lingkungan Hidup:
Sempit : sebuah rumah, kelasSempit : sebuah rumah, kelas
L u a s : p. Jawa, p. kalimantan, biosfer L u a s : p. Jawa, p. kalimantan, biosfer (lapisan bumi (lapisan bumi dan mahluk hidupnya) dan mahluk hidupnya)
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN HIDUPNYA ADALAH LINGKUNGAN HIDUPNYA ADALAH SIRKULER:SIRKULER:
MANUSIA ------ LINGKUNGAN HIDUP------MANUSIA ------ LINGKUNGAN HIDUP------MANUSIAMANUSIA
Contoh dalam lingkup kecil:Contoh dalam lingkup kecil:Di dalam ruangan yang tertutup, orang duduk dan melakukan Di dalam ruangan yang tertutup, orang duduk dan melakukan
pernafasan. Pernafasan akan mengurangi oksigen (O2) dan pernafasan. Pernafasan akan mengurangi oksigen (O2) dan menghasilkan karbon dioksida (CO2). Pernafasan juga menghasilkan karbon dioksida (CO2). Pernafasan juga menghasilkan panas, sehingga suhu ruangan semakin naik. menghasilkan panas, sehingga suhu ruangan semakin naik. Kenaikan suhu menstimuli pembentukan keringat, sehingga Kenaikan suhu menstimuli pembentukan keringat, sehingga hawa dalam ruangan menjadi tidak sedap dan pengap. Hal hawa dalam ruangan menjadi tidak sedap dan pengap. Hal ini dapat mengakibatkan orang kekurangan oksigen.ini dapat mengakibatkan orang kekurangan oksigen.
Mutu Lingkungan HidupMutu Lingkungan Hidup
LH mutu lingkungan lingkungan baik kerasan/betah
Kerasan: ralatif bagi setiap individu
Makin tinggi derajat pemenuhan kebutuhan dasar, maka makin tinggipula mutu lingkungan dan sebaliknya
Untuk meningkatkan mutu lingkungan bukan maksimasi suatu faktor tertentu, melainkan optimasi seluruh faktor berpengaruh
(holistik)
Lingkungan hidup sebagai sumber dayaLingkungan hidup sebagai sumber daya
Lingkungan Lingkungan terdapat terdapat unsur-unsurunsur-unsur untuk untuk produksi dan produksi dan konsumsi konsumsi
2 macam lingkungan:2 macam lingkungan: Lingkungan fisik alamiLingkungan fisik alami
- - iklim dan cuacaiklim dan cuaca
- tanah- tanah
- topografi- topografi
- hidrologi- hidrologi
- flora – fauna- flora – fauna
- ekosistem- ekosistem Lingkungan binaan/terbangunLingkungan binaan/terbangun
- bangunan- bangunan
- infrastruktur- infrastruktur
- peninggalan arkeologi (fosil, artefak), sejarah- peninggalan arkeologi (fosil, artefak), sejarah
THE EARTH IS NOTTHE EARTH IS NOT
INHERITED FROM OURINHERITED FROM OUR
ANCESTORS………ANCESTORS………
IT IS BORROWED FROM OURIT IS BORROWED FROM OUR
CHILDRENCHILDREN(BRUNTLAND)(BRUNTLAND)
Isu global masalah lingkunganIsu global masalah lingkungan
Permasalahan LH mulai mendapat perhatian dunia secara Permasalahan LH mulai mendapat perhatian dunia secara serius pada dasawarsa 1970-an, setelah konferensi PBBserius pada dasawarsa 1970-an, setelah konferensi PBB
tentang LH di Stockholm tahun 1972tentang LH di Stockholm tahun 1972
• kemajuan teknologi & industri
•Pemakaian sumber energi
•Penambahan populasi
•Proses pembangunan pemanfaatan sumber daya
ISU GLOBAL ISU GLOBAL MASALAH LINGKUNGANMASALAH LINGKUNGAN
HILANGNYA PRODUK DAN LAHAN PERTANIANHILANGNYA PRODUK DAN LAHAN PERTANIAN BERKURANGNYA HUTAN TROPIS DUNIA BERKURANGNYA HUTAN TROPIS DUNIA PUNAHNYA SPESIES LANGKA (flora – fauna)PUNAHNYA SPESIES LANGKA (flora – fauna) POPULASI YANG SEMAKIN MENINGKATPOPULASI YANG SEMAKIN MENINGKAT BERKURANGNYA PERSEDIAAN AIR BERSIHBERKURANGNYA PERSEDIAAN AIR BERSIH PENANGKAPAN IKAN YANG BERLEBIHAN, PENGRUSAKAN PENANGKAPAN IKAN YANG BERLEBIHAN, PENGRUSAKAN
HABITAT, DAN POLUSI LINGKUNGAN BAHARIHABITAT, DAN POLUSI LINGKUNGAN BAHARI ANCAMAN KESEHATAN (munculnya penyakit-penyakit ANCAMAN KESEHATAN (munculnya penyakit-penyakit
baru)baru) PERUBAHAN IKLIM (PERUBAHAN IKLIM (global warmingglobal warming)) PENIPISAN LAPISAN OZONPENIPISAN LAPISAN OZON HUJAN ASAMHUJAN ASAM ISU GLOBAL ISU GLOBAL
MASALAH LINGKUNGANMASALAH LINGKUNGANISU GLOBAL ISU GLOBAL MASALAH LINGKUNGANMASALAH LINGKUNGAN
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
KEPENTINGAN REGIONALKEPENTINGAN REGIONALKEPENTINGAN REGIONALKEPENTINGAN REGIONAL
POLUSIPOLUSI DEGRADASI LINGKUNGANDEGRADASI LINGKUNGAN BERKURANGNYA SUMBER DAYABERKURANGNYA SUMBER DAYA KEANEKARAGAMAN HAYATIKEANEKARAGAMAN HAYATI
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
Sustainable development (Pembangunan Sustainable development (Pembangunan berkelanjutan)berkelanjutan)
1972, Konferensi masalah isu lingkungan di 1972, Konferensi masalah isu lingkungan di StockholmStockholm
1983, terbentuk 1983, terbentuk TheThe World Commission on World Commission on Environment and Development, Environment and Development, sbg respon thd sbg respon thd resolusi resolusi General Assembly PBBGeneral Assembly PBB mengenai mengenai penanganan masalah lingkungan globalpenanganan masalah lingkungan global
1987, laporan hasil komisi ke PBB yi, “1987, laporan hasil komisi ke PBB yi, “OUR COMMON OUR COMMON FUTURE”FUTURE” atau dikenal dgn atau dikenal dgn “THE BRUNDTLAND “THE BRUNDTLAND REPORT”REPORT” “SUSTAINABLE DEVELOPMENT”“SUSTAINABLE DEVELOPMENT”
1992, 1992, The United Nations Conference on The United Nations Conference on Environment and Development (UNCED)Environment and Development (UNCED) “ “RIO RIO CONFERENCE/RIO SUMMIT”CONFERENCE/RIO SUMMIT” menindaklanjuti menindaklanjuti pencapaian tujuan dari Brundtland Reportpencapaian tujuan dari Brundtland Report
RIO SUMMITRIO SUMMIT menghasilkan menghasilkan “AGENDA 21“AGENDA 21” dan ” dan “THE “THE RIO DECLARATION ON ENVIRONMENT RIO DECLARATION ON ENVIRONMENT DEVELOPMENT”DEVELOPMENT”
HAL MENDASAR DARI RIO SUMMITHAL MENDASAR DARI RIO SUMMIT
““Human beings are at the centre of Human beings are at the centre of concerns for sustainable concerns for sustainable
development. They are entitled to a development. They are entitled to a healthy and productive life in healthy and productive life in
harmony with nature”harmony with nature”
PEMBANGUNAN BERKELANJUTANPEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
“Development that meets the needs of the present generation without compromising the ability of the future generation to meet their needs”….Our Common Future, 1987
“PARIWISATA YANG DIBANGUN DISUATU TEMPAT APAPUN BENTUK
DAN SKALA PENGEMBANGANNYA AKAN TETAP LAYAK UNTUK JANGKA WAKTU YANG TIDAK TERBATAS TANPA MERUSAK
ATAUPUN MENURUNKAN KUALITAS LINGKUNGAN BAIK FISIK MAUPUN MANUSIA/ SOSIAL BUDAYA
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
Pembangunan berkelanjutanPembangunan berkelanjutan
Konsep manajemen sbg upaya menciptakan Konsep manajemen sbg upaya menciptakan keseimbangan antara kebutuhan pembangunan keseimbangan antara kebutuhan pembangunan dengan perlindungan sumber daya lingkungandengan perlindungan sumber daya lingkungan
Pembangunan yang dilakukan tanpa merusak Pembangunan yang dilakukan tanpa merusak atau mengurangi nilai sumber daya yang adaatau mengurangi nilai sumber daya yang ada
Upaya konservasi sumber daya agar tetap dapat Upaya konservasi sumber daya agar tetap dapat dimanfaatkan oleh generasi yad & saat inidimanfaatkan oleh generasi yad & saat ini
Kebutuhan manusia & keterbatasan lingkunganKebutuhan manusia & keterbatasan lingkungan
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
Masalah LingkunganInternasionalNasionalRegionalLokalUsaha PariwisataIndividu/perilaku
Masalah LingkunganInternasionalNasionalRegionalLokalUsaha PariwisataIndividu/perilaku
Lingkungan HidupLingkungan HidupFisik Alam
Iklim dan cuaca Tanah/geologi tanah Topografi Hidrografi Flora dan fauna Ekosistem
Fisik Alam
Iklim dan cuaca Tanah/geologi tanah Topografi Hidrografi Flora dan fauna Ekosistem
Binaan
Bangunan Infrastruktur Peninggalan arkeologi Peninggalan sejarah
Binaan
Bangunan Infrastruktur Peninggalan arkeologi Peninggalan sejarah
Isu Global Masalah Lingkungan
Global warming Penipisan lapisan ozon Hujan asam Peningkatan populasi Penebangan hutan Eksploitasi sumber daya alam
Isu Global Masalah Lingkungan
Global warming Penipisan lapisan ozon Hujan asam Peningkatan populasi Penebangan hutan Eksploitasi sumber daya alam
Konfrensi Stockholm (1972) Brundtland Report (1987) Rio Summit (1992)
Rio Declaration on Environment DevelopmentAgenda 21Best practice, EMS
Konfrensi Stockholm (1972) Brundtland Report (1987) Rio Summit (1992)
Rio Declaration on Environment DevelopmentAgenda 21Best practice, EMS
Think globally act locallyThink globally act locallyThink globally act locallyThink globally act locally
THINK GLOBALLY, ACT LOCALLYTHINK GLOBALLY, ACT LOCALLY
Local Local locallocal primaryprimary secondary secondary tertiary effect - tertiary effect -
ActionAction issuesissues effecteffect effect effect global global issuesissues
globalglobal
actionaction
TREND MANAJEMEN LINGKUNGANTREND MANAJEMEN LINGKUNGANTREND MANAJEMEN LINGKUNGANTREND MANAJEMEN LINGKUNGAN
Eco-Efficienc
y
Prevention
Treatment
Dilution and Disperse
Ignore
1990s
1980s
1970s
1960s
1950s
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
Masalah lingkunganMasalah lingkungan
Masalah & tanggung jawab internasional (politis)Masalah & tanggung jawab internasional (politis) Masalah & tanggung jawab nasionalMasalah & tanggung jawab nasional
Masalah & tanggung jawab regional & lokalMasalah & tanggung jawab regional & lokal Masalah & tanggung jawab internal organisasi (tingkat Masalah & tanggung jawab internal organisasi (tingkat
persaingan)persaingan)
APAPUN ORGANISASINYA TERMASUK PARIWISATA, APAPUN ORGANISASINYA TERMASUK PARIWISATA, BERIKUT KOMPONEN-KOMPONEN PRODUKNYABERIKUT KOMPONEN-KOMPONEN PRODUKNYA
pertimbangan faktor eksternalpertimbangan faktor eksternal Aspek politisAspek politis Kecenderungan/tuntutan pasarKecenderungan/tuntutan pasar Aspek legal (peraturan-peraturan)Aspek legal (peraturan-peraturan)
KEUNTUNGAN2 MELALUI KEPERDULIAN KEUNTUNGAN2 MELALUI KEPERDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUPTERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
MENGURANGI/MENEKAN BIAYAMENGURANGI/MENEKAN BIAYA PEMUASAN KONSUMENPEMUASAN KONSUMEN
KEUNTUNGAN PEMASARAN KEUNTUNGAN PEMASARAN (competitive advantage)(competitive advantage) ““VISIBILITY”VISIBILITY”
ANTISIPASI TERHADAP PERATURAN LINGKUNGANANTISIPASI TERHADAP PERATURAN LINGKUNGAN MENINGKATKAN KESEHATANMENINGKATKAN KESEHATAN
MENINGKATKAN KONDISI KERJAMENINGKATKAN KONDISI KERJA
KEGIATAN EKONOMI
LINGKUNGAN
Menyediakanbarang & jasa
Kesejahteraan & Kualitas
hidup masyarakat
Sumber daya manusia & budaya memerlukan
sumber daya alam (air, tenaga, mineral, atau
makhluk hidup)
Menghasilkan dampak besar terhadap
lingkungan
Barang(Pertanian, Industri)
Jasa (pariwisata)
DAMPAKDAMPAK
Penggalian/pemanfaatan bahan baku (penurunan kualitas tanah, vegetasi, kontaminasi Penggalian/pemanfaatan bahan baku (penurunan kualitas tanah, vegetasi, kontaminasi terhadap udara, terhadap udara,
air dan struktur air)air dan struktur air)
Proses produksi (polusi udara, air, tanah dan keanekaragaman biota)Proses produksi (polusi udara, air, tanah dan keanekaragaman biota)
Pendistribusian barang & jasa (energi, pengemasan bahan baku, dll) Pendistribusian barang & jasa (energi, pengemasan bahan baku, dll) Dampak Lingkungan SekunderDampak Lingkungan Sekunder
Penggunaan konsumen & produk (polusi udara, air dan tanah)Penggunaan konsumen & produk (polusi udara, air dan tanah)
Perhatian Publik : - Pemboikotan oleh konsumenPerhatian Publik : - Pemboikotan oleh konsumen - Mau membayar lebih untuk produk-produk ramah lingkungan (- Mau membayar lebih untuk produk-produk ramah lingkungan (eco-friendly eco-friendly
productproduct))
Green ConsumerismGreen Consumerism
Perdagangan InternationalPerdagangan International
Peningkatan biaya dari dampak lingkungan
Mempengaruhi biaya kesehatan dan menurunkan kualitas hidup
AGENDA 21
Isu-isu Lingkungan dan Pembangunan :•Pembangunan sosio-ekonomiKetidakseimbangan di dalam penggunaan sumber daya (di dalam dan antar bangsa/negara)Kesamarataan antar generasiPopulasi dan daya dukung bumiKerjasama antar bangsa/negara
Eco-efficiency (Sustainable Development)
Emphasizes Economic
To Environmental Improvement
Energi
Efesiensi Sumber Daya Sumber daya alam Bahan baku lain
RESPON PERUSAHAAN TERHADAP AGENDA 21(Inisiatif Sukarela)
Legally binding (persetujuan)Mandatory (anggota asosiasi)Compulsory (kode etik, standar)Encouragement (program)
Contoh :
- RESPONSIBLE CARE (Industri Kimia)
- ENVIRONMENTAL STEWARDSHIP (marine stewardship; forest stewardship) Extended Product Responsibility (EPR) Limbah yang dihasilkan dari satu industri dapat digunakan oleh industri lain dan dapat menghasilkan suatu produk yang tidak berbahaya
- CORPORATE ENVIRONMENTAL POLICY & REPORTING (CEP;CER) Komitmen dari suatu bisnis untuk peningkatan kualitas lingkungan sebagai bagian dari visi dan misi perusahaan (Voluntary initiatives ; codes of conduct, international voluntary standards Responsible Care, ISO 14000 dll)
- CERTIFICATIONo ISO 14000 (perlindungan lingkungan & pembangunan
berkelanjutan)o Social Accountability (SA) 8000 standards (Tenaga kerja di bawah umur; kesehatan & keamanan, diskriminasi, waktu kerja dll)
pariwisata dan lingkunganpariwisata dan lingkungan
Peluang lingkungan alam:Peluang lingkungan alam: Pemandangan/lansekap yang indahPemandangan/lansekap yang indah Tanah yang suburTanah yang subur Hutan sbg sumber daya maupun Hutan sbg sumber daya maupun
“konservasi”“konservasi” DlsbDlsb
Kendala:Kendala: ErosiErosi Banjir/longsorBanjir/longsor Rawan gempaRawan gempa DlsbDlsb
Lingkungan alami Lingkungan alami sumber daya wisata sumber daya wisata
Perencanaan pengembangan pariwisataPerencanaan pengembangan pariwisata
Mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan alami Mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan alami (topografi, hidrologi, iklim, geologi, dsb)(topografi, hidrologi, iklim, geologi, dsb)
Terutama pd pengembangan objek wisata alam – erat kaitannya,Terutama pd pengembangan objek wisata alam – erat kaitannya,
Karena daya tarik utama ada pada aspek alamKarena daya tarik utama ada pada aspek alam
(ecotourism, taman laut, wisata agro, dll)(ecotourism, taman laut, wisata agro, dll)
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
Amdal/EMSIntegrated & holistic approachKonsep-konsep pengembanganPemberdayaan masyarakatPeraturanPengawasan dan pengendalianPerilaku manusia (awareness)
PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
Amdal/EMSIntegrated & holistic approachKonsep-konsep pengembanganPemberdayaan masyarakatPeraturanPengawasan dan pengendalianPerilaku manusia (awareness)
PASARNew trend :
berpendidikansadar akan kualitasmencari pengalaman baruingin terlibat peka terhadap lingkunganmencari keunikan dan keaslian daerah tujuanmelihat, menikmati dan tidak merusakMencari keaslian/keunikan alam dan budayamemahami/menghargai perbedaan
PASARNew trend :
berpendidikansadar akan kualitasmencari pengalaman baruingin terlibat peka terhadap lingkunganmencari keunikan dan keaslian daerah tujuanmelihat, menikmati dan tidak merusakMencari keaslian/keunikan alam dan budayamemahami/menghargai perbedaan
Sumber: Marsongko & Budisetyorini, 1999 after EPE, 1996; Roos, 1992; Marsongko2004
PARIWISATA DAN LINGKUNGANPARIWISATA DAN LINGKUNGAN PARIWISATA DAN LINGKUNGANPARIWISATA DAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP(alam, budaya, buatan manusia)
PARIWISATAProduk wisataDaya tarikAmenitas (fasilitas, aktivitas)aksesibilitasBentuk dan skala pengembangan
DAMPAK / COSTMass tourism/alternative tourismPemilihan daerah wisataPembangunan fasilitasKegiatan usaha pariwisata
KETERGANTUNGAN
“The end of the environment is the end of tourism”
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
Bentuk Pembangunan Pariwisata
Bentuk Pembangunan Pariwisata
Tantangan PembangunanTantangan Pembangunan
Dampak PembangunanDampak Pembangunan
Pertimbangan Dalam Pembangunan
(Estetika VS pelestarian VS Kualitas VS Daya Dukung Lahan
Pertimbangan Dalam Pembangunan
(Estetika VS pelestarian VS Kualitas VS Daya Dukung Lahan
Aktual Baru Langsung Tidak Langsung
RevitalisasiUpgrade
Belajar dari masa lalu Menjalankan pendekatan
secara menyeluruh Mengaplikasikan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan
Pembangunan infrastruktur pariwisata
(hotel, marina, taman bertema, dsb)
Pembangunan aksesibilitas (jalan, transportasi, dsb)
Kepadatan/Penuh sesakPolusi suaraPolusi pada tanah dan air
Sumber : EPE, 1996; EKP & BEB, 1999
Konsumsi air yang berlebihanPolusi udaradsb
PERSPEKTIF(cara memandang)
PERSPEKTIF(cara memandang)
Pembangunan Pariwisata BerkelanjutanPembangunan Pariwisata Berkelanjutan
PARIWISATA YG DIBANGUN DISUATU TEMPAT, APAPUN PARIWISATA YG DIBANGUN DISUATU TEMPAT, APAPUN BENTUK & SKALA PENGEMBANGANNYA AKAN TETAP LAYAK BENTUK & SKALA PENGEMBANGANNYA AKAN TETAP LAYAK UTK JANGKA WAKTU YG TDK TERBATAS TANPA MERUSAK UTK JANGKA WAKTU YG TDK TERBATAS TANPA MERUSAK ATAUPUN MENURUNKAN KUALITAS LINGKUNGAN FISIK & ATAUPUN MENURUNKAN KUALITAS LINGKUNGAN FISIK &
MANUSIAMANUSIA
Model pembangunan ekonomi utk meningkatkan kualitas hidup Model pembangunan ekonomi utk meningkatkan kualitas hidup masy. lokal utk jangka pendek & panjangmasy. lokal utk jangka pendek & panjang
Memberikan pelayanan & kualitas pengalaman yg baik kpd Memberikan pelayanan & kualitas pengalaman yg baik kpd pengunjungpengunjung
Menjaga kualitas lingkungan utk mencapai 2 hal tsbMenjaga kualitas lingkungan utk mencapai 2 hal tsb 4 komponen pokok 4 komponen pokok DESTINASI WISATA; WISATAWAN; USAHA DESTINASI WISATA; WISATAWAN; USAHA
PARIWISATA; ISU GLOBAL PARIWISATA; ISU GLOBAL Karakteristik: KOSERVASI SDA; PERTUMBUHAN TERBATAS; Karakteristik: KOSERVASI SDA; PERTUMBUHAN TERBATAS;
MENGHARGAI BUDAYA & MASYARAKAT LOKALMENGHARGAI BUDAYA & MASYARAKAT LOKAL
KRITERIA SUSTAINABLE TOURISM DEVELOPMENTKRITERIA SUSTAINABLE TOURISM DEVELOPMENT
* Direncanakan & dikelola sbg upaya pelestarian & perlindungan* Pembangunan sesuai dengan kondisi ideal
* Terintegrasi* Manfaat merata
ELIMINASI DAMPAK NEGATIF
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
RAMAH LINGKUNGAN
(ECOLOGICALY FRIENDLY)
KESINAMBUNGAN EKONOMI (ECONOMY
VIABLE)
SESUAI SOSIAL BUDAYA LOKAL
(SOSIAL-CULTURAL
ACCEPTABLE) KESEIMBANGAN
Sumber: Modifikasi, Inskeep 1991, Berke & Conroy 2000
UNTUK MENCAPAI KUALITAS KEHIDUPAN MANUSIA SAAT INI DAN GENERASI YANG AKAN DATANG
KONSEP PEMBANGUNAN KONSEP PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTANPARIWISATA BERKELANJUTAN
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
Konsep pembangunan pariwisata berkelanjutanKonsep pembangunan pariwisata berkelanjutan(WTO conceptual definition, 2004)(WTO conceptual definition, 2004)
Make optimal use of environmental resourcesMake optimal use of environmental resources (pemanfaatan sumber daya alam yang optimal)(pemanfaatan sumber daya alam yang optimal)
respect the socio-cultural authenticity of host respect the socio-cultural authenticity of host communitiescommunities (menghargai keaslian social (menghargai keaslian social budaya masyarakat local)budaya masyarakat local)
providing socio-economic benefits to all providing socio-economic benefits to all stakeholdersstakeholders (menyediakan manfaat social (menyediakan manfaat social ekonomi bagi seluruh pemangku kepentingan) ekonomi bagi seluruh pemangku kepentingan)
Konsep pembangunan pariwisata Konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan (wto)berkelanjutan (wto)
REQUIRES:REQUIRES: informed participation of all relevant informed participation of all relevant
stakeholders, as well as strong political stakeholders, as well as strong political leadershipleadership (menginformasikan kepada setiap (menginformasikan kepada setiap pemangku kepentingan, termasuk pemimpin pemangku kepentingan, termasuk pemimpin politik yang berpengaruh) politik yang berpengaruh)
continuous processcontinuous process (proses yang terus menerus) (proses yang terus menerus) constant monitoring of impactsconstant monitoring of impacts (pemantauan (pemantauan
dampak terus menerus)dampak terus menerus) maintain high level of tourist satisfactionmaintain high level of tourist satisfaction
(mempertahankan tingkat kepuasan wisatawan)(mempertahankan tingkat kepuasan wisatawan)
SUSTAINABLE SUSTAINABLE TOURISM TOURISM
DEVELOPMENT DEVELOPMENT DALAM LANDASAN DALAM LANDASAN
FILOSOFIS FILOSOFIS KEPARIWISATAAN KEPARIWISATAAN
INDONESIAINDONESIA
Sbg Pencipta & Pusat Sbg Pencipta & Pusat Pengendali Alam Semesta Pengendali Alam Semesta
Beserta IsinyaBeserta Isinya
Wilayah Destinasi Wisata Wilayah Destinasi Wisata (Internasional, Nasional, (Internasional, Nasional,
Regional, Lokal)Regional, Lokal)Sbg Pelaku Pengembangan Pariwisata Sbg Pelaku Pengembangan Pariwisata
(Stakeholders(Stakeholders))
Sbg Sumber Daya Wisata Sbg Sumber Daya Wisata (Lingkungan Alam)(Lingkungan Alam)
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
Sustainable/berkelanjutanSustainable/berkelanjutan
Mengintegrasikan kegiatan ekonomi, lingkungan dan nilai-nilai sosial-budaya Mengintegrasikan kegiatan ekonomi, lingkungan dan nilai-nilai sosial-budaya Perencanaan pariwisata terintegrasi dalan proses perencanaan lainnya Perencanaan pariwisata terintegrasi dalan proses perencanaan lainnya Perencanaan yang menyeluruh/holistic Perencanaan yang menyeluruh/holistic Pelestarian ekosistemPelestarian ekosistem Perlindungan warisan budaya dan keanekaragaman hayatiPerlindungan warisan budaya dan keanekaragaman hayati Inter- and intra- generational equity achievement of a better balance of fairness and opportunity Inter- and intra- generational equity achievement of a better balance of fairness and opportunity
between nations between nations Planning and policy as argument Planning and policy as argument Perencanaan dilihat sebagai suatu proses Perencanaan dilihat sebagai suatu proses Planning and implementation as two sides of the same coinPlanning and implementation as two sides of the same coin Recognition of political dimension of tourismRecognition of political dimension of tourism
Hall, 1999Hall, 1999
Pendekatan perencanaan pariwisataPendekatan perencanaan pariwisataPendekatan perencanaan pariwisataPendekatan perencanaan pariwisata
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
AGENDA 21AGENDA 21 The comprehensive programme of recommended actions The comprehensive programme of recommended actions
intended to lead to sustainable development in the twenty-intended to lead to sustainable development in the twenty-first century, developed over 1991/2 and adopted by 182 first century, developed over 1991/2 and adopted by 182 governments at the United Nations Conference on governments at the United Nations Conference on Environment and Development – the Earth Summit at Rio Environment and Development – the Earth Summit at Rio de Janeiro in 1992. Sets out an internationally agreed de Janeiro in 1992. Sets out an internationally agreed framework for action by governments, their agencies and framework for action by governments, their agencies and the private sector relevant to all forms of economic activity, the private sector relevant to all forms of economic activity, including travel and tourism. Sometimes referred to as a including travel and tourism. Sometimes referred to as a blueprintblueprint for securing a sustainable future, it comprises for securing a sustainable future, it comprises some 40 chapters and 115 programme areas but the some 40 chapters and 115 programme areas but the progress achieved in practice between 1992 to 1997 has progress achieved in practice between 1992 to 1997 has been disappointing. Agenda 21 was interpreted for travel been disappointing. Agenda 21 was interpreted for travel and tourism by WWTC, WTO and Earth Council in 1996 and tourism by WWTC, WTO and Earth Council in 1996 (Middleton, Victor T.C, 1998, (Middleton, Victor T.C, 1998, Sustainable Tourism: A Sustainable Tourism: A Marketing PerspectiveMarketing Perspective, Butterworth-Heinemann, Oxford), Butterworth-Heinemann, Oxford)
AGENDA 21 UNTUK AGENDA 21 UNTUK TRAVEL DAN PARIWISATATRAVEL DAN PARIWISATA
(Stancliffe,1995 dalam Mowforth & Munt, 1998)(Stancliffe,1995 dalam Mowforth & Munt, 1998)
PEMERINTAH :
Meningkatkan dan mereorientasi isu-isu Meningkatkan dan mereorientasi isu-isu kebijakan harga dan subsidi yang kebijakan harga dan subsidi yang berkaitan dengan pariwisataberkaitan dengan pariwisata
Meningkatkan keragaman perekonomian Meningkatkan keragaman perekonomian dengan cara menciptakan dan dengan cara menciptakan dan memperkuat Pariwisatamemperkuat Pariwisata
Menyusun mekanisme untuk memelihara Menyusun mekanisme untuk memelihara area yang terancam untuk melindungi area yang terancam untuk melindungi kehidupan liar, menjaga keanekaragaman kehidupan liar, menjaga keanekaragaman hayati atau ………. taman nasionalhayati atau ………. taman nasional
Memperkenalkan aktivitas Pariwisata Memperkenalkan aktivitas Pariwisata ramah lingkungan ramah lingkungan
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
Menerapkan Codes of Conduct melalui Menerapkan Codes of Conduct melalui praktek-praktek lingkungan yang baikpraktek-praktek lingkungan yang baik
Menjamin etika dan tanggung jawab Menjamin etika dan tanggung jawab manajemen dalam proses produksi manajemen dalam proses produksi dan hasil produksidan hasil produksi
Membuat self-regulationMembuat self-regulation
BISNIS DAN INDUSTRI
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
BEST PRACTICE
Environmental Management System
Alat/teknik pengelolaan usaha/produk pariwisata yang berwawasan lingkungan
• Adanya area konservasi; • Peraturan bagi usaha pariwisata (pemerintah, asosiasi dan
masyarakat); • Teknik pengelolaan pengunjung (visitor management
techniques) • Teknik interpretasi; • Analisis mengenai dampak lingkungan• penghitungan daya dukung• partisipasi masyarakat; • Penerapan codes of conduct, code of ethics• Sistem pengelolaan lingkungan (environmental management
system)• Memperhatikan indikator-indikator pembangunan yang
berkelanjutan.
(Mowforth & Munt, 1998)
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
Teknik2 dalam pembangunan pariwisata berkelanjutanTeknik2 dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan
Area protectionArea protectionberbagai kategori kawasan lindung: i.e. taman nasional dllberbagai kategori kawasan lindung: i.e. taman nasional dll
Industry regulationsIndustry regulations- - peraturan pemerintahperaturan pemerintah- peraturan asosiasi profesi- peraturan asosiasi profesi- pengawasan & peraturan internasional (agenda 21; ISO - pengawasan & peraturan internasional (agenda 21; ISO 14001)14001)- voluntary regulation- voluntary regulation
Visitor management techniquesVisitor management techniques- - zoning; honeypotszoning; honeypots- visitor dispersion- visitor dispersion- channelled visitor flows - channelled visitor flows - vehicle restriction- vehicle restriction- restricted entry- restricted entry- differential pricing structures- differential pricing structures- interpretation techniques- interpretation techniques
Environmental impact assessmentEnvironmental impact assessment Carrying capacityCarrying capacity
- physical carrying capacity- physical carrying capacity
- ecological carrying capacity- ecological carrying capacity
- social carrying capacity- social carrying capacity
- recreational carrying capacity- recreational carrying capacity
- etc- etc Consultation/participation techniquesConsultation/participation techniques
- meetings- meetings
- public attitude surveys- public attitude surveys
- the delphi techniques- the delphi techniques
- etc- etc
Codes of conductCodes of conduct
- for the tourist- for the tourist
- for the industry- for the industry
- for hosts (host governments; host communities)- for hosts (host governments; host communities) Sustainability indicatorsSustainability indicators
- resource use- resource use
- waste- waste
- pollution- pollution
- local production- local production
- etc- etc
UNWTO - GLOBAL CODE OF ETHICSUNWTO - GLOBAL CODE OF ETHICS
Merujuk Resolusi No 32/156, 19 Des 1977 Merujuk Resolusi No 32/156, 19 Des 1977 (kerjasama PBB dgn UNWTO)(kerjasama PBB dgn UNWTO)
Berdasarkan paragrap 5 Resolusi No 36/41, 19 Berdasarkan paragrap 5 Resolusi No 36/41, 19 Nop 1981Nop 1981
Mengingat Deklarasi Manila tentang Pariwisata Mengingat Deklarasi Manila tentang Pariwisata Dunia, 10 Okt 1980, diputuskan WTO dalam Rio Dunia, 10 Okt 1980, diputuskan WTO dalam Rio Declaration on Environment and Development Declaration on Environment and Development and Agenda 21, disahkan pd The United Nations and Agenda 21, disahkan pd The United Nations Conference on Environment and Development, 14 Conference on Environment and Development, 14 Juni 1992, dan The Amman Declaration on Peace Juni 1992, dan The Amman Declaration on Peace Through Tourism tentang The Global Summit on Through Tourism tentang The Global Summit on Peace Through Tourism pd 11 Nop 2000Peace Through Tourism pd 11 Nop 2000
Menimbang Komisi Pengembangan yg Menimbang Komisi Pengembangan yg Berkelanjutan, persidangan ke 7, April 1999, Berkelanjutan, persidangan ke 7, April 1999, dinyatakan perhatian khusus terhadap Kode Etik dinyatakan perhatian khusus terhadap Kode Etik Kepariwisataan Dunia (seluruh anggota utk Kepariwisataan Dunia (seluruh anggota utk berpartisipasi dalam pengembangan, penerapan berpartisipasi dalam pengembangan, penerapan dan pengawasan thd Kode Etik Kepariwisataan dan pengawasan thd Kode Etik Kepariwisataan Dunia)Dunia)
Mengingat resolusi No 53/200, 15 Des 1998 Mengingat resolusi No 53/200, 15 Des 1998 (tahun 2002 sbg The International Year of (tahun 2002 sbg The International Year of Ecotourism)Ecotourism)
Menyadari dimensi dan peran pariwisata sbg Menyadari dimensi dan peran pariwisata sbg instrumen positif bagi pengentasan kemiskinan instrumen positif bagi pengentasan kemiskinan dan perbaikan tingkat kehidupan masyarakat dan perbaikan tingkat kehidupan masyarakat dalam mewujudkan perdamaian dan dalam mewujudkan perdamaian dan kemakmuran dunia.kemakmuran dunia.
Global Code of Ethics for TourismGlobal Code of Ethics for Tourism diputuskan diputuskan pada Sidang Umum World Tourism Organization pada Sidang Umum World Tourism Organization ke 17ke 17
prinsip2 dalam pengembangan kepariwisataanprinsip2 dalam pengembangan kepariwisataan acuan bagi stakeholder pariwisataacuan bagi stakeholder pariwisata tujuan utk meminimalisasi dampak negatif tujuan utk meminimalisasi dampak negatif pariwisata thd lingkungan dan peninggalan pariwisata thd lingkungan dan peninggalan budayabudaya
Memaksimalkan peningkatan dalam Memaksimalkan peningkatan dalam pengembangan yg berkelanjutanpengembangan yg berkelanjutan
Pengentasan kemiskinan dan menciptakan Pengentasan kemiskinan dan menciptakan kerukunan antar masyarakatkerukunan antar masyarakat
PRINSIP (GLOBAL CODE OF ETHICS)PRINSIP (GLOBAL CODE OF ETHICS)
PasalPasal::1.1. Kontribusi kepariwisataan untuk membangun saling pengertian & Kontribusi kepariwisataan untuk membangun saling pengertian &
saling menghormati antar penduduk & masyarakatsaling menghormati antar penduduk & masyarakat
2.2. Kepariwisataan sbg media utk memenuhi kebutuhan hidup baik Kepariwisataan sbg media utk memenuhi kebutuhan hidup baik secara perseorangan maupun secara kolektifsecara perseorangan maupun secara kolektif
3.3. Kepariwisataan sbg faktor pembangunan berkelanjutanKepariwisataan sbg faktor pembangunan berkelanjutan
4.4. Kepariwisataan sbg pemakai warisan budaya kemanusiaan serta Kepariwisataan sbg pemakai warisan budaya kemanusiaan serta sbg penyumbang pengembangan warisan budaya itu sendirisbg penyumbang pengembangan warisan budaya itu sendiri
5.5. Kepariwisataan adalah kegiatan yg menguntungkan bagi Kepariwisataan adalah kegiatan yg menguntungkan bagi masyarakat & negara penerima wisatawanmasyarakat & negara penerima wisatawan
6.6. Kewajiban para pemangku kepentingan pembangunan Kewajiban para pemangku kepentingan pembangunan kepariwisataankepariwisataan
7.7. Hak dasar berwisataHak dasar berwisata
8.8. Kebebasan bergerak wisatawanKebebasan bergerak wisatawan
9.9. Hak para pekerja & pengusaha dlm industri pariwisataHak para pekerja & pengusaha dlm industri pariwisata
10.10. Pelaksanaan prinsip-prinsip Kode Etik Kepariwisataan DuniaPelaksanaan prinsip-prinsip Kode Etik Kepariwisataan Dunia
RUANG LINGKUP / SUBSTANSI :
KOMITMENT YANG MENYELURUH/KOMPREHENSIF MENGENAI LINGKUNGANPERTANGGUNG JAWABAN BERBAGAI PIHAK TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGANPERTIMBANGAN TERHADAP ASPEK LINGKUNGAN DALAM PROSES PERENCANAAN DAN PENGEMBANGANPRAKTEK-PRAKTEK MANAJEMEN LINGKUNGANKERJASAMA DENGAN SEKTOR LAINKEPEDULIAN TERHADAP KEPENTINGAN UMUM
KEPENTINGAN CODES OF CONDUCT
PEMERINTAHSWASTA (INDUSTRI PARIWISATAASOSIASI-BISNIS) LEMBAGA SWADAYA MASYMASYARAKATWISATAWAN
PEMERINTAH
Agenda 21 dan The Rio Declaration on Environment Development
ASOSIASI GREEN GLOBE
TRAVEL Guidelines for Nature Tour Opertors
LSM Beyond The Green Horison
MASARAKAT
Codes of The Responsible Host Population
WISATAWAN
The Himalayan Tourist Codes
STAKEHOLDERSSTAKEHOLDERS CODES OF CONDUCTCODES OF CONDUCT
PEMERINTAPEMERINTAHH
The World Commission on Environment & The World Commission on Environment & Development (PBB) & UNCEDDevelopment (PBB) & UNCED
Agenda 21 dan The Rio Declaration on Agenda 21 dan The Rio Declaration on Environment DevelopmentEnvironment Development
ASOSIASIASOSIASI The World Travel & Tourism The World Travel & Tourism Council (WTTCCouncil (WTTC
Codes of Conduct of Environmental Codes of Conduct of Environmental Guidelines : GREEN GLOBEGuidelines : GREEN GLOBE
HOTELHOTEL The International Hotels Initiative (IHEI)The International Hotels Initiative (IHEI) Charter for Environmental Action in Charter for Environmental Action in International Hotel & Catering IndustryInternational Hotel & Catering Industry
TRAVELTRAVEL The European Tour Operators AssociationThe European Tour Operators Association Guidelines for Nature Tour OpertorsGuidelines for Nature Tour Opertors
ODTWODTW The National Parks Service of The United StatesThe National Parks Service of The United States 20 – 20 Sustainable Design20 – 20 Sustainable Design
LSMLSM The World Wild Fund (WWF)The World Wild Fund (WWF) Beyond The Green HorisonBeyond The Green Horison
MASYARAKAMASYARAKATT
German (Government, NGO, Community)German (Government, NGO, Community) Codes of The Responsible Host PopulationCodes of The Responsible Host Population
WISATAWANWISATAWAN Tourism ConcernTourism Concern
English Tourist BoardEnglish Tourist Board The Himalayan Tourist CodesThe Himalayan Tourist Codes
20 Tips for Visitor20 Tips for Visitor
TERWUJUDNYA PEMBANGUNAN PARIWISATA TERWUJUDNYA PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTANBERKELANJUTAN
MUTLAK UNTUK DILAKUKANMUTLAK UNTUK DILAKUKAN MASALAH LINGKUNGAN TANGGUNG JAWAB & MASALAH LINGKUNGAN TANGGUNG JAWAB &
KESADARAN INDIVIDU/PERILAKUKESADARAN INDIVIDU/PERILAKU DILAKUKAN TERUS MENERUS UNTUK JANGKA DILAKUKAN TERUS MENERUS UNTUK JANGKA
PANJANGPANJANG PERLU TINDAKAN NYATAPERLU TINDAKAN NYATA KOMUNIKASI/SOSIALISASI KOMUNIKASI/SOSIALISASI
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
TRIPLE FOCUS OF TRIPLE FOCUS OF GREEN PRODUCTIVITYGREEN PRODUCTIVITY
(green productivity for managers, APO, 2001)(green productivity for managers, APO, 2001)
TRIPLE FOCUS OF TRIPLE FOCUS OF GREEN PRODUCTIVITYGREEN PRODUCTIVITY
(green productivity for managers, APO, 2001)(green productivity for managers, APO, 2001)
Environtment(Sustainable Development)
Profitability(Higher Productivity)
Quality(Voice of Customer)
GREEN PRODUCTIVITY
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
Tindakan apa yang harus dilakukan Tindakan apa yang harus dilakukan oleh komponen produk wisata oleh komponen produk wisata sebagai upaya pemanfaatan sebagai upaya pemanfaatan
lingkungan / keanekaragaman hayati lingkungan / keanekaragaman hayati untuk menuju pembangunan untuk menuju pembangunan
pariwisata yang berkelanjutan???pariwisata yang berkelanjutan???
SUSTAINABLE TOURISM PRODUCTSSUSTAINABLE TOURISM PRODUCTS
Are products which are operated in harmony with the local Are products which are operated in harmony with the local environment, community, and cultures, so that these environment, community, and cultures, so that these
become the permanent beneficiaries not the victims of become the permanent beneficiaries not the victims of tourism development (WTTC/WTO)tourism development (WTTC/WTO)
TOURISM ALTERNATIVES/pariwisata alternatif
• reaksi thd dampak mass tourism
• reaksi thd kurangnya perhatian thd isu pelestarian sumberdaya
• kesadaran mengenai pentingnya keanekaragaman hayati
• new tourists
• upaya menuju pembangunan pariwisata berkelanjutan (mempertimbangkan sumberdaya yang berkelanjutan untuk generasi mendatang)
Tourism alternatives/pariwisata alternatifTourism alternatives/pariwisata alternatif
FORM OF TOURISM THAT ARE CONSISTENT WITH NATURAL, FORM OF TOURISM THAT ARE CONSISTENT WITH NATURAL, SOCIAL AND COMMUNITY VALUES AND WHICH ALLOW SOCIAL AND COMMUNITY VALUES AND WHICH ALLOW
BOTH HOSTS AND GUESTS TO ENJOY POSITIVE AND BOTH HOSTS AND GUESTS TO ENJOY POSITIVE AND WORTHWHILE INTERACTION AND SHARED EXPERIENCES WORTHWHILE INTERACTION AND SHARED EXPERIENCES
(Smith & Eadington, 1996)(Smith & Eadington, 1996)
Bentuk Bentuk (Hunter & Green, 1995; Mowforth & Munt, 1998; EKP, 1998):(Hunter & Green, 1995; Mowforth & Munt, 1998; EKP, 1998): Green tourismGreen tourism Soft tourismSoft tourism Low impact tourismLow impact tourism EcotourismEcotourism Responsible tourismResponsible tourism Appropriate tourismAppropriate tourism Sustainable tourismSustainable tourism EtcEtc
Skala pengembangan: Skala pengembangan: kecil / pertumbuhan terbatas/lambatkecil / pertumbuhan terbatas/lambat
MASS TOURISMMASS TOURISM ALTERNATIVE/GREENALTERNATIVE/GREENTOURISMTOURISM
Gambaran UmumGambaran Umum Pengembangan CepatPengembangan Cepat MaksimalisasiMaksimalisasi Tidak terkendaliTidak terkendali Jangka pendekJangka pendek SektoralSektoral
Pengembangan lambatPengembangan lambat OptimalisasiOptimalisasi TerkendaliTerkendali Jangka panjangJangka panjang MenyeluruhMenyeluruh
Ciri-ciri WisatawanCiri-ciri Wisatawan Kelompok besarKelompok besar Program telah ditentukanProgram telah ditentukan Wisatawan diarahkanWisatawan diarahkan Nyaman dan pasifNyaman dan pasif Tidak ada bahasa asingTidak ada bahasa asing NosyNosy Cenderung lebih gaduhCenderung lebih gaduh
Perorangan, keluarga Perorangan, keluarga Keputusan spontanKeputusan spontan Wisatawan menentukanWisatawan menentukan Banyak permintaan dan Banyak permintaan dan
aktifaktif Mempelajari bahasa localMempelajari bahasa local TacticalTactical Bersikap lebih tenangBersikap lebih tenang
Persyaratan DasarPersyaratan Dasar Holiday peaksHoliday peaks Tenaga kerja tidak Tenaga kerja tidak
terlatihterlatih Publicity clichésPublicity clichés Hard sellingHard selling
Staggered holidaysStaggered holidays Tenaga kerja terlatihTenaga kerja terlatih Tourist educationTourist education Heart sellingHeart selling
StrategiStrategiPengembanganPengembangan
Tidak terencanaTidak terencana Project-ledProject-led Pembangunan baruPembangunan baru Pengembang luarPengembang luar
TerencanaTerencana Concept-ledConcept-led Pemanfaatan yang adaPemanfaatan yang ada Pengembang lokalPengembang lokal
Sumber: modifikasi dari Himnetoglu dalam Hunter & Green, 1995 dalam Marsongko, 1997
ATRIBUT-ATRIBUT PENGEMBANGAN PARIWISATA MASAL DAN ALTERNATIF
ATRIBUT-ATRIBUT PENGEMBANGAN PARIWISATA MASAL DAN ALTERNATIF
E. Pramita Marsongko, E. Pramita Marsongko, 20042004
Sustainable tourism indicatorsSustainable tourism indicators
Indikator diperlukan sebagai langkah awal dan alat yang Indikator diperlukan sebagai langkah awal dan alat yang fleksibel untuk membantu usaha pariwisata/pemerintah fleksibel untuk membantu usaha pariwisata/pemerintah dalam mengukur progres dalam pencapaian tujuan dan dalam mengukur progres dalam pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan pariwisata berkelanjutan. sasaran pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Indikator yang ada harus dikembangkan dan disesuaikan Indikator yang ada harus dikembangkan dan disesuaikan setiap waktu tergantung dari kondisi khusus, prioritas dan setiap waktu tergantung dari kondisi khusus, prioritas dan kemampuan setiap daerah/negara/usaha pariwisata.kemampuan setiap daerah/negara/usaha pariwisata.
FOUR BASIC GROUPING OF TOURISM OPERATORFOUR BASIC GROUPING OF TOURISM OPERATOR(Ceballos-Lascurain, 1996)(Ceballos-Lascurain, 1996)
OPPORTUNISTICOPPORTUNISTIC
these suppliers are simply these suppliers are simply “selling nature”“selling nature”, having identified a , having identified a new, lucrative market, and are generally unaware of or new, lucrative market, and are generally unaware of or unconcerned about environmental or cultural impacts.unconcerned about environmental or cultural impacts.
SENSITIVESENSITIVE
this group is aware of host county concerns & consequently this group is aware of host county concerns & consequently designs low-impact trips. However, profit continues to be their designs low-impact trips. However, profit continues to be their main motivation.main motivation.
CONSTRUCTIVECONSTRUCTIVE
these operators donate a portion of their revenue to local these operators donate a portion of their revenue to local environmental or community causes.environmental or community causes.
PROACTIVEPROACTIVE
this group companies those tour operators, who play decisive role this group companies those tour operators, who play decisive role in conserving & improving the areas they visit, e.i, by initiating in conserving & improving the areas they visit, e.i, by initiating projects with non-profit affiliates; a substantial part of their profit projects with non-profit affiliates; a substantial part of their profit is put into preservation funds.is put into preservation funds.
ISO 14001ISO 14001(ENVIRONMENTAL MANAGEMENT SYSTEM)(ENVIRONMENTAL MANAGEMENT SYSTEM)
A BASIC INTERNATIONAL SERIES OF STANDARDS FOR A BASIC INTERNATIONAL SERIES OF STANDARDS FOR THE ENVIRONMENTAL OR SURROUNDING IN WHICH THE ENVIRONMENTAL OR SURROUNDING IN WHICH
AN ORGANIZATION OPERATES, INCLUDING AIR, AN ORGANIZATION OPERATES, INCLUDING AIR, WATER, LAND, NATURAL RESOURCES, FLORA, WATER, LAND, NATURAL RESOURCES, FLORA,
FAUNA, HUMANS, AND THEIR INTERRELATIONS. FAUNA, HUMANS, AND THEIR INTERRELATIONS. (Sucofindo, 2000)(Sucofindo, 2000)
(Workshop report, Green Tourism, Engeloya, Steigen, (Workshop report, Green Tourism, Engeloya, Steigen, Norway, 21-25 june 2001, Toril Bakken, Alta)Norway, 21-25 june 2001, Toril Bakken, Alta)
The general environmental aim for each company should be:The general environmental aim for each company should be:
_ Use as little as possible_ Use as little as possible
_ Re-use everything where possible_ Re-use everything where possible
_ Recycle as much as possible_ Recycle as much as possible
_ Choose the most environmentally friendly products (look for _ Choose the most environmentally friendly products (look for
serious labels and read content-declarations)serious labels and read content-declarations)
Sistem pengelolaan lingkungan usaha Sistem pengelolaan lingkungan usaha pariwisata/produk wisatapariwisata/produk wisata
Kerangka AwalKerangka Awal Review lingkunganReview lingkungan Penetapan prioritas tindakan pelaksanaan & Penetapan prioritas tindakan pelaksanaan &
pencegahanpencegahan Pertimbangan dalam menetapkan program Pertimbangan dalam menetapkan program
pengelolaan lingkunganpengelolaan lingkungan ImplementasiImplementasi Aplikasi pengelolaanAplikasi pengelolaan Pemantauan & evaluasiPemantauan & evaluasi Koreksi terhadap penilaian & perbaikan kebijakanKoreksi terhadap penilaian & perbaikan kebijakan Komunikasi eksternal, pamasaran & Komunikasi eksternal, pamasaran & “eco-labelling”“eco-labelling”
KERANGKA AWALKERANGKA AWAL
KOMITMEN PENGELOLAKOMITMEN PENGELOLA PENETAPAN KEBIJAKANPENETAPAN KEBIJAKAN KONTINUITASKONTINUITAS
REVIEW LINGKUNGANREVIEW LINGKUNGAN
Kondisi pemanfaatan lingkungan & unsur-unsur lingkungan Kondisi pemanfaatan lingkungan & unsur-unsur lingkungan saat inisaat ini
Digunakan sebagai kinerja dasar penyusunan program-Digunakan sebagai kinerja dasar penyusunan program-program pengelolaan lingkunganprogram pengelolaan lingkungan
Dilakukan terhadap penggunaan berbagai unsur Dilakukan terhadap penggunaan berbagai unsur lingkungan, seperti:lingkungan, seperti:
- flora-fauna dan unsur-unsur alam/lingkungan lain- flora-fauna dan unsur-unsur alam/lingkungan lain
- penggunaan air- penggunaan air
- penggunaan energi- penggunaan energi
- limbah padat dan cair- limbah padat dan cair
- pembelian barang- pembelian barang
Flora-fauna & unsur lingkungan lainFlora-fauna & unsur lingkungan lain Apakah aktivitas pengunjung menimbulkan kerusakan Apakah aktivitas pengunjung menimbulkan kerusakan
terhadap vegetasi atau mengganggu fauna?terhadap vegetasi atau mengganggu fauna? Apakah jalan setapak mengalami penurunan kualitas yang Apakah jalan setapak mengalami penurunan kualitas yang
disebabkan oleh lalu lintas pengunjung?disebabkan oleh lalu lintas pengunjung? Apakah fasilitas yang ada menimbulkan erosi?Apakah fasilitas yang ada menimbulkan erosi?
EnergiEnergi Berapa penggunaan energi per unit/outlet?Berapa penggunaan energi per unit/outlet? Sejauhmana energi digunakan dan dikelola dalam usaha Sejauhmana energi digunakan dan dikelola dalam usaha
pariwisata (penerangan, pemanas air, mesin-mesin, pariwisata (penerangan, pemanas air, mesin-mesin, pendingin ruangan?pendingin ruangan?
A i rA i r Sejauhmana usaha pariwisata mengkonsumsi air per Sejauhmana usaha pariwisata mengkonsumsi air per
unit/outlet (taman, toilet umum, kamar tamu, dapur, kolam unit/outlet (taman, toilet umum, kamar tamu, dapur, kolam renang, cuci mobil?)renang, cuci mobil?)
Apakah diketahui kualitas & kualtitas air yang digunakan Apakah diketahui kualitas & kualtitas air yang digunakan per unit/outlet?per unit/outlet?
Darimana sumber air diperoleh & kemana limbah cair Darimana sumber air diperoleh & kemana limbah cair dibuang?dibuang?
Pembelian BarangPembelian Barang Apakah digunakan kertas daur ulang?Apakah digunakan kertas daur ulang? Untuk file apakah digunakan plastik atau karton?Untuk file apakah digunakan plastik atau karton? Pada saat pembelian dan pemesanan barang, apakah Pada saat pembelian dan pemesanan barang, apakah
dipertimbangkan produk dan pengemasan barang dari dipertimbangkan produk dan pengemasan barang dari bahan ramah lingkungan yang mudah didaur ulang?bahan ramah lingkungan yang mudah didaur ulang?
L i m b a hL i m b a h Berapa volume limbah yang dihasilkan oleh usaha Berapa volume limbah yang dihasilkan oleh usaha
pariwisata yang sedang dikelola?pariwisata yang sedang dikelola? Sejauhmana dampak negatif yang diakibatkan oleh limbah Sejauhmana dampak negatif yang diakibatkan oleh limbah
usaha pariwisata terhadap lingkungan (terhadap area usaha pariwisata terhadap lingkungan (terhadap area sekitar usaha pariwisata, terhadap sistem buangan limbah, sekitar usaha pariwisata, terhadap sistem buangan limbah, terhadap masyarakat lokal)?terhadap masyarakat lokal)?
Bagaimana penanganan limbah berbahaya?Bagaimana penanganan limbah berbahaya? Apakah kita mengetahui bagaimana cara mengurangi Apakah kita mengetahui bagaimana cara mengurangi
limbah melalui pembelian barang?limbah melalui pembelian barang? Apakah telah dilakukan pemisahan berbagai jenis limbah?Apakah telah dilakukan pemisahan berbagai jenis limbah? Apakah sudah dilakukan prinsip “3R’s”?Apakah sudah dilakukan prinsip “3R’s”?
MENETAPKAN PRIORITAS TINDAKAN PENEKANAN & MENETAPKAN PRIORITAS TINDAKAN PENEKANAN & PENCEGAHANPENCEGAHAN
Harus realistisHarus realistis Berdasarkan Berdasarkan
pada pada kemampuan kemampuan perusahaanperusahaan
itemitem objektifobjektif targettarget
EnergiEnergi Identifikasi dimana Identifikasi dimana dapat dilakukan dapat dilakukan pengurangan pengurangan penggunaan energipenggunaan energi
Pengurangan Pengurangan biaya biaya penggunaan penggunaan listrik per listrik per bulanbulan
AirAir Pelaksanaan Pelaksanaan pengukuran pengukuran penggunaan air penggunaan air untuk mengurangi untuk mengurangi pemborosanpemborosan
10 – 20 % 10 – 20 % pengurangan pengurangan konsumsi airkonsumsi air
Limbah Limbah Mengurangi limbah Mengurangi limbah pengunjung/tamupengunjung/tamu
10% 10% pengurangan pengurangan limbah per limbah per bulanbulan
PERTIMBANGAN DALAM MENETAPKAN PROGRAM PERTIMBANGAN DALAM MENETAPKAN PROGRAM PENGELOLAAN PENGELOLAAN
Aspek legal (pada semua tingkatan)Aspek legal (pada semua tingkatan) Lembaga pemerintah lokalLembaga pemerintah lokal Lembaga Swadaya MasyarakatLembaga Swadaya Masyarakat Menyiapkan target-target ramah lingkunganMenyiapkan target-target ramah lingkungan
IMPLEMENTASI
• Membentuk tim peduli lingkungan (Green Task Force)
• Motivasi dan Pelatihan
menciptakan kesadaran akan budaya peduli lingkungan
• Komunikasi (pimpinan; staf; tamu; pemasok)
• Kemitraan dengan LSM
APLIKASI PENGELOLAANAPLIKASI PENGELOLAAN
Menerapkan Menerapkan “hukum RE”“hukum RE” ‘‘reusing, recycling, reducing, recovering,’reusing, recycling, reducing, recovering,’ Juga Juga ‘recognizing, refusing, replacing, reengineering, ‘recognizing, refusing, replacing, reengineering,
rewarding rewarding dan dan reeducating’.reeducating’.
Pengolahan limbahPengolahan limbah Pengelolaan energiPengelolaan energi Pengelolaan/pengolahan airPengelolaan/pengolahan air Pembelian barangPembelian barang Pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar ruanganPengelolaan lingkungan di dalam dan di luar ruangan
PEMANTAUAN DAN EVALUASIPEMANTAUAN DAN EVALUASI
Daftar periksa per tema atau unitDaftar periksa per tema atau unit Pengukuran hasil pelaksanaan pengelolaan Pengukuran hasil pelaksanaan pengelolaan
lingkungan terhadap biaya yang dikeluarkan, lingkungan terhadap biaya yang dikeluarkan, kepuasan pengunjung, citra usaha pariwisata, kepuasan pengunjung, citra usaha pariwisata, komunitas sekitar, dllkomunitas sekitar, dll
Keberlanjutan usaha/produk wisataKeberlanjutan usaha/produk wisata
KOREKSI TERHADAP PENILAIAN DAN PERBAIKAN KEBIJAKAN
KOMUNIKASI EKSTERNAL, PEMASARAN DAN ‘ECO-LABELLING’
PRACTICAL ACTION TO PROTECT PRACTICAL ACTION TO PROTECT THE ENVIRONMENTTHE ENVIRONMENT
HOW???? HOW???? AWARENESS!!!!!AWARENESS!!!!!
3 R’s Principles / 6 R’s Principles / 10 R’s Principles3 R’s Principles / 6 R’s Principles / 10 R’s Principles
REDUCEREDUCE
mengurangimengurangi konsumsi barang (penggunaan kertas, air, konsumsi barang (penggunaan kertas, air, energi, kantong plastik, dlsb)energi, kantong plastik, dlsb)
REUSEREUSE
memanfaatkan kembali barang2 yg masih dpt digunakan memanfaatkan kembali barang2 yg masih dpt digunakan (pemakaian kembali kantong plastik, penggunakan kertas (pemakaian kembali kantong plastik, penggunakan kertas (cetak/tulis) yg masih dpt dipergunakan, penggunaan air, (cetak/tulis) yg masih dpt dipergunakan, penggunaan air, dlsb)dlsb)
RECYCLERECYCLE
mendaur ulang (bahan kertas, plastik, kayu, sampah mendaur ulang (bahan kertas, plastik, kayu, sampah menjadi kompos, dlsb)menjadi kompos, dlsb)
Disebutkan pula bahwa Disebutkan pula bahwa keanekaragaman hayati yang dimiliki keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia merupakan modal Indonesia merupakan modal Indonesia dalam Indonesia dalam menanggapi menanggapi persaingan globalpersaingan global. Hal ini . Hal ini merupakan keunggulan komparatif merupakan keunggulan komparatif bagi Indonesia yang hanya dapat bagi Indonesia yang hanya dapat diungguli oleh Brazil dan Zaire.diungguli oleh Brazil dan Zaire.
Beberapa organisasi yang mengatur Beberapa organisasi yang mengatur masalah lingkungan pariwisata, antara masalah lingkungan pariwisata, antara lain:lain:
WTTC : World Travel and Tourism CouncilWTTC : World Travel and Tourism Council WTO : World Tourism OrganizationWTO : World Tourism Organization UNEP : United Nation Environmental ProgramUNEP : United Nation Environmental Program IUCN : International Union for the Conservation of IUCN : International Union for the Conservation of
NatureNature UNCED: United Nations Conference on UNCED: United Nations Conference on
Environment and SustainabilityEnvironment and Sustainability Green Hotel AssociationGreen Hotel Association Dan lain-lainDan lain-lain