4
Ekosistem Estuaria Air payau adalah campuran antara air tawar dan air laut (air asin). Jika kadar garam yang dikandung dalam satu liter air adalah antara 0,5 sampai 30 gram, maka air ini disebut air payau. Namun jika lebih, disebut air asin. Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Perairan ini sangat terpengaruh oleh gerakan pasang surut dimana air bercampur dengan air tawar dan dia juga dianggap sebagai zona transisi, antara habitat air tawar dan air laut. Air payau ditemukan di daerah-daerah muara dan memiliki keanekaragaman hayati tersendiri. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air. adapun contoh-contoh estuaria adalah : Teluk pantai Badan air dibalik pematang Muara sungai Rawa pasang surut

Ekosistem Estuaria

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penjelasan mengenai ekosistem estuaria atau yang sering dikenal dengan ekosistem air payau.

Citation preview

Page 1: Ekosistem Estuaria

Ekosistem Estuaria

Air payau adalah campuran antara air tawar dan air laut (air asin). Jika kadar garam

yang dikandung dalam satu liter air adalah antara 0,5 sampai 30 gram, maka air ini disebut air

payau. Namun jika lebih, disebut air asin. Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari

daerah air tawar ke laut. Perairan ini sangat terpengaruh oleh gerakan pasang surut dimana air

bercampur dengan air tawar dan dia juga dianggap sebagai zona transisi, antara habitat air

tawar dan air laut.

Air payau ditemukan di daerah-daerah muara dan memiliki keanekaragaman hayati

tersendiri. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam,

ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang,

kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan

estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga

merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.

adapun contoh-contoh estuaria adalah :

Teluk pantai

Badan air dibalik pematang

Muara sungai

Rawa pasang surut

Berdasarkan stratifikasinya, estuaria diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Estuaria berstratifikasi nyata atau baji garam

Dicirikan oleh adanya batas yang jelas antara air tawar dan air laut, didapatkan

dilokasi dimana aliran air tawar lebih dominan dibanding penyusupan air laut.

2. Estuaria bercampur sempurna atau estuaria homogen vertical

Pengaruh pasang surut sangat dominant dan kuat sehingga air bercampur sempurna

dan tidak membentuk stratifikasi.

3. Estuaria berstratifikasi sebagian (moderat)

Aliran air tawar seimbang dengan masuknya air laut bersama arus pasang.

Berdasarkan  salinitas ( kadar garamnya ), estuaria dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :1. Oligohalin yang berkadar garam rendah ( 0,5% – 3 % )

2. Mesohalin yang berkadar garam sedang ( 3% – 17 %)

3. Polihalin yang berkadar garam tinggi, yaitu diatas 17 %

Karakteristik ( ciri – ciri ) ekosistem estuaria adalah sebagai berikut :

1. Keterlindungan

Estuaria merupakan perairan semi tertutup sehingga biota akan terlindung dari gelombang

laut yang memungkinkan tumbuh mengakar di dasar estuaria dan memungkinkan larva

kerang-kerangan menetap di dasar perairan.

Page 2: Ekosistem Estuaria

2. Kedalaman

Kedalaman estuaria relatif dangkal sehingga memungkinkan cahaya matahari mencapai

dasar perairan dan tumbuhan akuatik dapat berkembang di seluruh dasar perairan, karena

dangkal memungkinkan penggelontoran (flushing) dengan lebih baik dan cepat serta

menangkal masuknya predator dari laut terbuka (tidak suka perairan dangkal).

3. Salinitas air

Air tawar menurunkan salinitas estuaria dan mendukung biota yang padat.

4. Sirkulasi air

Perpaduan antara air tawar dari daratan, pasang surut dan salinitas menciptakan suatu

sistem gerakan dan transport air yang bermanfaat bagi biota yang hidup tersuspensi dalam

air, yaitu plankton.

5. Pasang

Energi pasang yang terjadi di estuaria merupakan tenaga penggerak yang penting, antara

lain mengangkut zat hara dan plangton serta mengencerkan dan meggelontorkan limbah.

6. Penyimpanan dan pendauran zat hara

Kemampuan menyimpan energi daun pohon mangrove,lamun serta alga mengkonversi

zat hara dan menyimpanya sebagai bahan organik untuk nantinya dimanfaatkan oleh

organisme hewani.

Biota Dan Produktivitasnya

Biota-biota yang hidup didaerah estuaria harus mampu beradaptasi dengan habitat disana.

seperti salinitas yang berubah-ubah. kadang-kadang tinggi, kadang-kadang rendah, sehingga

menyebabkan minimnya populasi yang mampu hidup disana. populasi disana juga

mengadakan migrasi dari air tawar keair laut.sehingga hal itu merupakan alasan ekonomi

yang utama untuk melestarikan habitat estuaria.

Adapun contoh-contoh organisme yang hidup di daerah payau yaitu:

Bandeng

ikan meruya

salmon

belut

ikan belahak

Diantara organisme kecil yang menjadi dasar rantai makanan yaitu: halo plankton yang

terdiri dari sedikit species, meroplankton yang cenderung lebih banyak spesiesnya , hal

tersebut mencerminkan keseragaman habitat estuaria