6
Ekstraksi pada Gigi Sulung (Gigi anak- anak) Ekstraksi gigi sulung Gigi sulung merupakan gigi yang tumbuh pada masa periode anak-anak. Dimulai dari anak berumur 8 bulan hingga anak berumur 12 tahun. Namun pada kondisi tertentu pada orang dewasa pun bisa ditemukan adanya gigi sulung yang menetap dan kondisi ini disebut dengan persistensi. Salah satu perawatan dalam bidang kedokteran gigi anak adalah prosedur pencabutan gigi sulung. Pencabutan gigi sulung pada dasarnya memiliki prosedur yang tidak berbeda dengan pencabutan gigi tetap pada orang dewasa. Dengan memperhatikan beberapa aspek, maka prosedur ini bisa dilakukan dengan mudah. Aspek apa saja yang jadi perhatian dalam pencabutan (ekstraksi) gigi sulung? 1. Aspek Psikologis Pasien anak jelas sangat berbeda dengan pasien dewasa. Dalam hal ini, dokter gigi harus bisa mengetahui psikologis si anak saat pertama kali bertemu. Bagaimana sikap anak untuk pertama kali bertemu dengan dokter gigi, berada didalam ruangan, berinteraksi dengan bermacam benda dan alat didalam ruangan, penting sekali dokter gigi untuk mengetahui hal ini. Bisa dilihat sikap dan apresiasi anak tersebut, takut, senang, penasaran dan ingin tahu, acuh (cuek), dan bermacam sikap lainnya. Dengan mengetahui ini, dokter gigi bisa dengan mudah untuk mencoba berkomunikasi sesuai dengan sikap yang ditunjukkan anak. Bila komunikasi sudah tercapai jelas akan mudah didapat apa yang tepat untuk dilakukan dalam perawatan gigi si anak. Peran serta orang tua juga perlu bagi seorang dokter gigi dalam berkomunikasi dengan pasien anak. Dengan berbagai informasi dari orang tua akan bisa memperkuat dokter gigi dalam menentukan diagnosa dan rencana perawatan yang dibutuhkan. 2. Aspek Etiologis Pencabutan gigi anak jelas harus memperhatikan penyebab utama kondisi gigi anak tidak dapat dipertahankan (tidak dapat dirawat). Insidensi terbesar pencabutan gigi anak jelas karena faktor karies gigi. Karies gigi pada anak, merupakan kondisi patologis yang sering sekali tidak begitu diperhatikan oleh orang tua anak pada umumnya. Karies pada anak, bisa mulai terjadi saat anak mulai tumbuh gigi. Bila orang tua tidak memperhatikan kondisi kesehatan gigi dan mulut anak, sering sekali terjadi rampan karies. Rampan karies merupakan kondisi terdapat karies yang sangat meluas hampir terdapat di setiap gigi. Bila gigi anak terkena karies dan tidak dirawat, maka akan menyebabkan patologis pada gigi, dengan gejala rasa sakit gigi (linu, sakit saat makan dan tidur,gusi mudah berdarah). Kondisi ini sudah memasuki tahap pulpitis, adanya peradangan pada gigi anak. Dan bila tetap segera ditangani, makan akan menyebabkan gigi masuk dalam tahap kondisi non vital, disebut dengan gangren pulpa. Gigi dengan kondisi ini akan mudah cepat rusak dengan cepat. Tindakan ekstraksi sangat perlu dilakukan. 3. Aspek Tumbuh dan Kembang Anak Selain mengetahui kondisi psikologis anak, serta penyebab utama dalam penentuan pencabutan gigi anak. Dokter gigi juga harus bisa mengetahui, proses tumbuh dan kembang

Ekstraksi Pada Gigi Sulung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ekstraksi decidui

Citation preview

Page 1: Ekstraksi Pada Gigi Sulung

Ekstraksi pada Gigi Sulung (Gigi anak-anak)

Ekstraksi gigi sulung

Gigi sulung merupakan gigi yang tumbuh pada masa periode anak-anak. Dimulai dari anak berumur 8 bulan hingga anak berumur 12 tahun. Namun pada kondisi tertentu pada orang dewasa pun bisa ditemukan adanya gigi sulung yang menetap dan kondisi ini disebut dengan persistensi.

Salah satu perawatan dalam bidang kedokteran gigi anak adalah prosedur pencabutan gigi sulung. Pencabutan gigi sulung pada dasarnya memiliki prosedur yang tidak berbeda dengan pencabutan gigi tetap pada orang dewasa. Dengan memperhatikan beberapa aspek, maka prosedur ini bisa dilakukan dengan mudah.

Aspek apa saja yang jadi perhatian dalam pencabutan (ekstraksi) gigi sulung?

1. Aspek PsikologisPasien anak jelas sangat berbeda dengan pasien dewasa. Dalam hal ini, dokter gigi harus bisa mengetahui psikologis si anak saat pertama kali bertemu. Bagaimana sikap anak untuk pertama kali bertemu dengan dokter gigi, berada didalam ruangan, berinteraksi dengan bermacam benda dan alat didalam ruangan, penting sekali dokter gigi untuk mengetahui hal ini.Bisa dilihat sikap dan apresiasi anak tersebut, takut, senang, penasaran dan ingin tahu, acuh (cuek), dan bermacam sikap lainnya.

Dengan mengetahui ini, dokter gigi bisa dengan mudah untuk mencoba berkomunikasi sesuai dengan sikap yang ditunjukkan anak. Bila komunikasi sudah tercapai jelas akan mudah didapat apa yang tepat untuk dilakukan dalam perawatan gigi si anak.

Peran serta orang tua juga perlu bagi seorang dokter gigi dalam berkomunikasi dengan pasien anak. Dengan berbagai informasi dari orang tua akan bisa memperkuat dokter gigi dalam menentukan diagnosa dan rencana perawatan yang dibutuhkan.

2. Aspek EtiologisPencabutan gigi anak jelas harus memperhatikan penyebab utama kondisi gigi anak tidak dapat dipertahankan (tidak dapat dirawat). Insidensi terbesar pencabutan gigi anak jelas karena faktor karies gigi. Karies gigi pada anak, merupakan kondisi patologis yang sering sekali tidak begitu diperhatikan oleh orang tua anak pada umumnya.

Karies pada anak, bisa mulai terjadi saat anak mulai tumbuh gigi. Bila orang tua tidak memperhatikan kondisi kesehatan gigi dan mulut anak, sering sekali terjadi rampan karies. Rampan karies merupakan kondisi terdapat karies yang sangat meluas hampir terdapat di setiap gigi.

Bila gigi anak terkena karies dan tidak dirawat, maka akan menyebabkan patologis pada gigi, dengan gejala rasa sakit gigi (linu, sakit saat makan dan tidur,gusi mudah berdarah). Kondisi ini sudah memasuki tahap pulpitis, adanya peradangan pada gigi anak. Dan bila tetap segera ditangani, makan akan menyebabkan gigi masuk dalam tahap kondisi non vital, disebut dengan gangren pulpa. Gigi dengan kondisi ini akan mudah cepat rusak dengan cepat. Tindakan ekstraksi sangat perlu dilakukan.

3. Aspek Tumbuh dan Kembang AnakSelain mengetahui kondisi psikologis anak, serta penyebab utama dalam penentuan pencabutan gigi anak. Dokter gigi juga harus bisa mengetahui, proses tumbuh dan kembang anak. Penting untuk diperhatikan, dengan mengetahui hal ini, seorang dokter gigi bisa memperkirakan, efek-efek yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan terhadap gigi geligi anak selanjutnya pasca pencabutan.

Tidak hanya berdasarkan etiologi pencabutan karena karies gigi. Pencabutan gigi anak juga bisa dilakukan bila didapatkan adanya keterlambatan dalam faktor pertumbuhan gigi geligi anak. Misalnya saja, seorang anak umur 10 tahun, dalam kondisi normal gigi taring dewasa (Kaninus Tetap) sudah mulai erupsi, bila belum erupsi harus dicek (biasanya lebih baik dengan foto rontgen panoramik) apakah gigi taring sulungnya dalam kondisi menetap atau sudah ada kegoyangan. Dengan kondisi ini, dokter gigi bisa mengambil suatu kesimpulan apakah segera dilakukan pencabutan atau memang tetap ditunggu hingga tanggalnya gigi taring sulung tersebut.

Dengan perencanaan yang tepat dalam memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi sulung (gigi anak) akan mempermudah dokter gigi dalam menentukan perawatan gigi anak (tentunya tidak hanya pencabutan).Serta memberikan informasi yang tepat dan sesuai untuk diberikan kepada orang tua anak dalam menjaga dan merawat gigi geliginya.

Page 2: Ekstraksi Pada Gigi Sulung

01 March 2008 Diposting oleh si Joe

Read more: Ekstraksi pada Gigi Sulung (Gigi anak-anak) | Life Free or Die Rich Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike

PERKEMBANGAN GIGIPERIODE PERKEMBANGAN OKLUSAL

Perkembangan oklusal dapat dibagi menjadi  periode sbb:

1. Periode pre-dental2. Periode gigi desidui3. Periode gigi bercampur4. Periode gigi permanen

1.  Periode Pre-dental Periode setelah lahir sampai tumbuh gigi saat umur 6 bulan

Bantalan Gusi

Pada saat lahir, prosesus alveolaris berbentuk  bantalan gusi berwarna merah jambu (pink), padatberbentuk tapal kuda dan berkembang dalam 2 bagian. Bagian labiobukal dan lingual terpisah olehgroove disebut dental groove.

Bantalan gusi terbagi dalam 10 segmen oleh groove trans- versal, setiap segmen merupakan satusakus gigi decidui. Gingival groove memisahkan bantalan gusi dengan pala – tum dan dasar mulut. Bantalan gusi rahang atas lebih lebar dan lebih panjang di banding rahang bawah.

Bila rahang atas dan rahang bawah mengatup maka kon- tak terjadi didaerah molar pertama, openbitedi anterior.

Status Gigi

Page 3: Ekstraksi Pada Gigi Sulung

Bayi tanpa gigi sampai 6 bulan.

Pada saat lahir, bantalan gusi tidak cukup untuk ditempatiincisivus yang sedang berkembang. Selama tahun pertamabantalan gusi tumbuh dengan cepat sehingga incisivus da- paterupsi dalam susunan yang bagus.

Sangat jarang dijumpai gigi sudah tumbuh saat lahir, bila adadisebut natal teeth. Gigi yang sudah erupsi pada bulan pertamasaat lahir disebut neonatal teeth.

2. Periode Gigi Desidui

Permulaan pertumbuhan benih gigi desidui pada 6 minggu kehamilan. Mulai erupsi pada umur 6 bulansetelah lahir.

Erupsi semua gigi setelah 2 ½ - 3 ½ tahun ketika gigi molar Ke 2 desidui sampai pada bidang oklusi. 

Urutan Erupsi Gigi Desidui :

Page 5: Ekstraksi Pada Gigi Sulung

3. Periode Gigi Bercampur

Periode gigi bercampur mulai usia 6 tahun setelah molar  pertama permanen erupsi.

Dibagi dalam 3 periode:

1. Periode transisional pertama 2. Periode inter-transisional 3. Periode transisional kedua.

 4.Periode Gigi Permanen

Pembentukan gigi permanen terjadi setelah lahir.

Page 6: Ekstraksi Pada Gigi Sulung

Gigi insisivus permanen tumbuh disebelah lingual gigi desi- dui dan bergerak ke labial saat erupsi.

Premolar tumbuh dibawah gigi molar desidui.

Urut-urutan tumbuh :    Rahang atas

                                     6 – 1 – 2 – 4 – 3 – 5 – 7      atau

                                     6 – 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7

                                     Rahang bawah

                                     6 – 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7      atau

                                     6 – 1 – 2 – 4 – 3 – 5 – 7

http://www.doktergigionline.com/2011/05/perkembangan-gigi.html