Upload
yuacha
View
220
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas elda
Citation preview
5-1. Suatu konverter setengah gelombang satu fasa pada gambar 5-1 a dioperasikan dengan sumber 120 V, 60 Hz. Jika beban resistif dengan resistansi beban R = 10 Ω dan sudut penyalaan α = π/3, tentukan (a) efisiensi, (b) faktor bentuk, (c) faktor ripple, (d) faktor utilitas trafo, (e) tegangan invers puncak (PIV) dari thyristor T1.
Gambar 1. Rangkaian Soal No.5.1
Jawab :
Dik : Vs = 120 V f = 60 Hz α = π/3
a) Berdasarkan persamaan (3-44) effisiensi penyearahan adalah:
η=PDC
P AC
Dengan PDC = VDC . IDC
PAC = Vrms . Irms
Dilakukan perhitungan terlebih dahulu untuk :
V DC=V m
2π(1+cos α)
Dan :
V m=√2 .120=169.7V
Dengan memasukkan nilai Vm = 169.7 V, maka :
ASRI AKBAR09040209103
V DC=169.7
2π(1+cos
π3
)
V DC=40,51V
IDC dilakukan perhitungan dengan rumusan :
IDC = V DC
R =
40.5110
= 4,05 A
Dan dengan menghitung untuk Vrms :
V rms=V m
√2.√1−α
π+ sin 2α
2π
V rms=169,7√2
.√1−π /3π
+sin 2( π
3)
2π
V rms=107,63V
Sehingga :
η=PDC
P AC
=V DC . IDCV AC . I AC
=40,51.4,05120.12
η=0,14
b) Faktor Bentuk (FF) dihitung dengan menggunakan rumus :
FF=V rms
V DC
=107,6340,51
FF=2,65
c) Faktor Ripple (FR) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
FR=√FF2−1
FR=√2,652−1
FR=2,45
ASRI AKBAR09040209103
d) Faktor Utilitas Trafo (TUF) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
TUF=PDC
V s . I s
TUF= 40,51.4,05V s . I s
Dimana nilai VS = 120 V, dan nilai IS didapat dengan :
IDC = V S
R =
12010
= 12 A
Sehingga didapatkan :
TUF= 40,51.4,05120.12
TUF=0,114
e) Tegangan balik puncak didapatkan dengan :
PIV = Vm
PIV = 169,7 V
Berikut merupakan grafik output yang dihasilkan oleh rangkaian soal No. 5.1:
ASRI AKBAR09040209103
Gambar 2. Grafik Keluaran Vp1, Vp2, Vp3, dan I1
ASRI AKBAR09040209103
5-2. Suatu konverter setengah gelombang satu fasa pada gambar 5-1 a dioperasikan dengan sumber 120 V, 60 Hz dengan beban resistif dengan resistansi beban R = 10 Ω. Jika tegangan keluaran rata-rata 25% dari tegangan keluaran rata-rata maksimum yang mungkin, hitung (a) sudut penyalaan, (b) arus keluaran rata-rata dan rms, (c) arus thyristor rata-rata dan rms, (d) faktor daya masukan.
Gambar 3. Rangkaian Soal No.5.2
Jawab:
a) Diketahui bahwa untuk menghitung tegangan keluaran rata-rata penyearah terkontrol adalah :
V DC=V m
2π(1+cos α)
Dan, tegangan keluaran rata-rata maksimum didapatkan jika α=0o, sehingga dapat
dihitung:
V DCm=V m
2π(1+cos α)
Dengan :
V m=√2 .120=169.7V
Maka :
V DCm=169,7
2 π(1+cos 0)
V DCm=169,7
2 π(1+1)
ASRI AKBAR09040209103
V DCm=169,7π
V DCm=54,017V
Tegangan dc keluaran yang akan dicari sudut penyalaannya memiliki tegangan keluaran rata-
rata
V DC=14V
DCm
V DC=14x54,017
V DC=13,5V
Dari nilai ini, didapatkan :
V DC=13,5V
13,5=V m
2 π¿
13,5=169,72π
¿
13,5=27.¿
13,527
=¿
0,499=¿
cos α=0,499−1
cos−1α=−0,5
α=1200
Didapatkan sudut penyalaan thyristor adalah saat α=1200
b) Arus keluaran rata-rata didapatkan :
IDC = V DC
R
Dengan mengingat bahwa :
V DC=13,5V
Dan didapatkan arus keluaran rata-rata :
IDC = V DC
R =
13,510
= 1,35 A
ASRI AKBAR09040209103
Sedangkan arus keluaran rms dapat dihitung dengan menentukan tegangan rms terlebih
dahulu, yaitu :
V rms=V m
√2.√1−α
π+ sin 2α
2π
V rms=169,7√2
.√1−( 2π
3)
π+
sin 2( 2π3
)
2 π
V rms=169,7
√2.√0.1955
V rms=53,06V
Sehingga, nilai arus keluaran rms yang didapatkan adalah :
Irms = V rms
R =
53,0610
= 5,306 A
c) Nilai arus rata-rata dan arus rms thyristor karena tidak mempunyai nilai L sesuai dengan
persamaan contoh soal 5.2 sehingga arus rata-rata dan arus rms thyristor sama dengan arus
rata-rata beban dan arus rms beban.
d) Faktor daya masukan dapat didefinisikan dengan :
PF=V s I s1
V s I s=I s1
I scos∅
Dengan IS1 adalah komponen fundamental arus masukan IS, dan dinyatakan dalam rms. Dari
persamaan (5-11), nilai rms dari arus fundamental adalah:
I s1=2√2 I a
πcos
α2
I s1=2√2 I a
πcos
( 2π3
)
2
I s1=2√2 I a
πcos
α2
I s1=2√2 I a
π.12
ASRI AKBAR09040209103
I s1=2√2 I a
πcos
α2
I s1=0,45 I a
Dan nilai IS dapat ditentukan dari :
I s=I a .(1−απ)
I s=I a .(1−( 2 π
3 )π
)
I s=I a .(13)
Dengan nilai :
∅=−α
2=
−2π3
2
Berdasaran rumusan sebelumnya, maka dapat dihitung bahwa :
PF=V s I s1
V s I s=I s1
I scos∅
PF=0,45 I a
I a .(13)
cos
−2π32
PF=0,675(leading)
Berikut merupakan grafik output yang dihasilkan oleh rangkaian soal No. 5.2:
ASRI AKBAR09040209103
Gambar 4. Grafik Keluaran Vp1, Vp2, Vp3, dan I1
5-4. Suatu konverter setengah gelombang satu fasa pada gambar 5-2 adioperasikan denga sumber 120V, 60 Hz. Arus beban Ia bersifat kontinyu dengan komponen ripple dapat diabaikan. Rasio lilitan trafo satu . jika sudut penyalaan α = π/3, tentukan (a) faktor harmonik dari arus masukan, (b) faktor pergeseran, dan (c) faktor daya masukan.
ASRI AKBAR09040209103
Gambar 5. Rangkaian Soal 5.4
Jawab:
a) Faktor harmonik arus masukan berdasarkan persamaan (3-51) dapat didefinisikan bahwa :
HF=[( I sI s1
)2
−1]12
Dengan nilai IS sesuai soal sebelumnya, dapat ditentukan dengan :
I s=I a .(1−απ)
I s=I a .(1−( π
3)
π)
I s=I a .(23)
Dan nilai IS1 dapat ditentukan juga sesuai dengan persamaan pada soal sebelumnya, yaitu :
I s1=2√2 I a
πcos
( π3)
2
I s1=2√2 I a
π. √3
2
I s1=0,779 I a
Maka, harmonik faktor dapat dihitung, yaitu :
HF=[( I sI s1
)2
−1]12
ASRI AKBAR09040209103
HF=[( I a .(23)
0,779 I a)
2
−1]12
HF=¿0,5173 atau 51,73 %
b) Faktor pergeseran atau displacement factor (DF) dapat dicari dengan menggunakan
persamaan (3-50) dan menyesuaikan nilai ∅ dengan persamaan (5-13) pada contoh 5-2,
sehingga didapatkan :
cos∅=cos−α2=cos−
π32
DF=cos−π6
DF=0,866
e) c. Faktor daya masukan berdasarkan contoh 5.2 dapat didefinisikan dengan :
PF=V s I s1
V s I s=I s1
I scos∅
Dengan IS1 adalah komponen fundamental arus masukan IS, dan dinyatakan dalam rms. Dari
persamaan (5-11), nilai rms dari arus fundamental adalah:
I s1=2√2 I a
πcos
α2
I s1=2√2 I a
πcos
π32
I s1=2√2 I a
π0,866
I s1=I a .0,799
Dan nilai IS dapat ditentukan dari :
I s=I a .(1−απ)
I s=I a .(1−( π3 )π
)
I s=I a .(23)
Dengan nilai :
ASRI AKBAR09040209103
∅=−α
2=
− π3
2
Berdasaran rumusan sebelumnya, maka dapat dihitung bahwa :
PF=V s I s1
V s I s=I s1
I scos∅
PF=I a .0,799
I a .(23)
cos−π
32
PF=1,037(leading)
Berikut merupakan grafik output keluaran dari rangkaian gambar 5 :
Gambar 6. Grafik Output Keluaran Rangkaian Gambar 5
ASRI AKBAR09040209103
5-27. Suatu konverter penuh satu fasa pda gambar 5-3 a memiliki beban RL dengan L = 4,5 mH, R = 1,5 Ω dan E = 10 V. Tegangan maksimum Vs = 120 (rms) pada 60 Hz. (a) tentukan (1) arus beban I0 saat ωt = α = 30°. (2) arus thyristor rata-rata IA, (3) arus thyristor rms , IR, (4) arus keluaran rms Irms, dan (5) arus keluaran rata-rata Idc, (b) gunakan SPICE untuk memeriksa hasil bagian (a).
Gambar 6. Rangkaian Soal No. 5.27
Jawab :
1. Berdasarkan persamaan (5-28) saat ωt = αn memberikan I0 sebagai :
iL=√2V s
Z– sin (α−θ )−sin (α−θ ) e
−(RL ) (π )
ω
1−e−(RL )( πω )
− ER
Dari persamaan tersebut dengan memasukkan nilai-nilai :
VS = 120 V, α = 300, θ=tan−1(ωLR
)=tan−1 0,523.0,00451,5
=0,0890 , maka didapatkan :
iL=¿56,417 A
2. Dengan melakukan integrasi pada persamaan (5-28) yaitu :
I A=1
2π∫α
π+αI Ld (ωt )
¿¿
Maka hasil integrasinya :
ASRI AKBAR09040209103
I A=1
2π∫α
π+αI Ld (ωt )
¿¿
I A=1
2π [−√2VsZ
.1
ωt−θcos (ωt−θ )− E
Rωt+⌊ I L0+
ER
−√2V s
Zsin (α−θ ) ⌋ e
−(RL )( αωt ) . 1
(RL )( αωt ) ]π6
7π6
I A=1
2π.185,85
I A=29,59 A
5. Arus keluaran rata-rata :
IDC=2 I A=2.29,59=¿ 59,18 A
Gambar grafik output persamaan rangkaian gambar 6
Gambar 7. Grafik Output Keluaran Rangkaian Gambar 6
ASRI AKBAR09040209103