ELMES KURMI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fsfczf

Citation preview

ELMES KURMIMaterial used for shaft

Bahan yang digunakan untuk poros harus memiliki sifat sebagai berikut:1 Seharusnya memiliki kekuatan tinggi.2 Seharusnya machinability baik.3 Harus memiliki faktor sensitivitas kedudukan rendah.4. harus memiliki sifat perlakuan panas yang baik.5. Seharusnya memiliki aus yang tinggi Sifat ketahanan.Bahan yang digunakan untuk poros biasa adalah baja karbon dari nilai 40 C 8, 45 C 8, 50 C 4 dan 50 C 12.Sifat mekanis dari nilai tersebut baja karbon diberikan pada tabel berikut.Table 14.1. Mechanical properties of steels used for shafts.

Ketika poros kekuatan tinggi diperlukan, maka baja paduan seperti nikel, nikel-kromium atau baja krom-vanadium yang digunakan.Manufacturing of shaft

Poros umumnya diproduksi oleh rolling panas dan selesai untuk ukuran dengan gambar dingin atau balik dan grinding. Dingin digulung poros lebih kuat dari poros canai panas tapi dengan tegangan sisa tinggi. The tegangan sisa dapat menyebabkan distorsi poros ketika mesin, terutama ketika slot atau keyways dipotong. Poros dari diameter yang lebih besar biasanya ditempa dan beralih ke ukuran dalam mesin bubut.Type of Shaft

Berikut dua jenis poros yang penting dari sudut pandang subjek:

1 Poros transmisi. Shaft ini daya pancar antara sumber dan mesin listrik yang menyerap. Poros counter, poros garis, lebih dari poros kepala dan semua shaft pabrik adalah poros transmisi. Karena poros ini membawa bagian-bagian mesin seperti puli, roda gigi dll, karena itu mereka dikenakan membungkuk di samping memutar.

2 Mesin shaft. Shaft ini merupakan bagian tak terpisahkan dari mesin itu sendiri. Poros engkol adalah contoh dari poros mesin.Stresses in ShaftTegangan berikut ini yang diinduksi dalam poros:1 Geser menekankan karena transmisi torsi (yaitu akibat beban torsi).2 tegangan Bending (tarik atau tekan) karena gaya yang bekerja pada elemen mesin seperti roda gigi, puli dll serta karena berat poros itu sendiri.3 Menekankan karena kombinasi puntir dan beban lentur.Tegangan Kerja maksimum utk poros Transmisi Menurut American Society of Mechanical Engineers (ASME) kode untuk desain shaft transmisi, tekanan kerja maksimum yang diijinkan dalam ketegangan atau kompresi dapat diambil sebagai(a) 112 MPa untuk poros tanpa penyisihan keyways. (b) 84 MPa untuk poros dengan penyisihan keyways.

Untuk poros yang dibeli dengan spesifikasi fisik yang pasti, tegangan tarik yang diijinkan (t) dapat diambil sebagai 60 persen dari batas elastis dalam ketegangan (el), tetapi tidak lebih dari 36 persen dari kekuatan tarik ultimate (u). Dengan kata lain, tegangan tarik yang diijinkan,t = 0.6 el or 0.36 u, whichever is less

Tegangan geser maksimum yang diijinkan dapat diambil sebagai (a) 56 MPa untuk poros tanpa penyisihan cara kunci. (b) 42 MPa untuk poros dengan penyisihan keyways. Untuk poros yang dibeli dengan spesifikasi fisik yang pasti, tegangan geser yang diijinkan () dapat diambil sebagai 30 persen dari batas elastis dalam ketegangan (el) tetapi tidak lebih dari 18 persen dari kekuatan tarik ultimate (u). Dengan kata lain, tegangan geser yang diijinkan,= 0.3 el or 0.18 u, whichever is less.

Design of ShaftPoros dapat dirancang atas dasar

1 Kekuatan, dan 2 Kekakuan dan kekakuan. Dalam merancang poros berdasarkan kekuatan, kasus berikut dapat dipertimbangkan:

(a) Poros mengalami memutar momen atau torsi saja,

(b) Poros dikenakan hanya momen lentur,

(c) Poros mengalami gabungan memutar dan momen lentur, dan

(d) Poros mengalami beban aksial selain gabungan beban puntir dan lentur.

Sekarang kita akan membahas kasus di atas, secara rinci, di halaman berikut.Ketika poros adalah subyek saat memutar (atau torsi) saja, maka diameter poros dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan torsi. Kita tahu itu

Dimana :

T = memutar moment (atau torsi) bertindak atas poros,

J = momen inersia Polar poros sekitar sumbu rotasi, = tegangan geser torsional, dan