6
 ENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAW A TAN PENDERITA GANGGUAN JIWA DI RUMAH DI POLI KLINIK RAWAT JALAN RSJ Prof.Dr. SOEROYO MAGELANG  T opik Perawata pe!erita "a""#a $iwa !i r#%a&  T #$#a U%#% a#!ie !apat %e$e'a(ka teta" Perawata pe!erita "a""#a $iwa !i r#%a&  T #$#a K&#(#( A#!ie !apat %e$e'a(ka pe"ertia "a""#a $iwa A#!ie !apat %e$e'a(ka "e$a'a )a" %#*#' pa!a "a""#a $iwa A#!ie !apat %e$e'a(ka faktor pe*et#( "a""#a $iwa A#!ie !apat %e$e'a(ka pe%i*# %#*#')a "a""#a $iwa A#!ie !apat %e$e'a(ka pe"o+ata "a""#a $iwa A#!ie !apat %e$e'a(ka perawata "a""#a $iwa Latar ,e'aka" Seri"ka'i pe!erita )a" %e"a'a%i "a""#a $i wa %e"a'a%i keka%+#&a (e&i""a ia &ar#( %e$a'ai per awata !a pe"o+ata )a" +er#'a"- ke'#ar %a(#k r#%a& (akit $iwa. ,a)ak faktor )a" %e%i*# ter$a!i)a keka%+#&a )ait# faktor 'i"k#"a ke'#ar"a pe)akit /(ik %a#p# faktor !ari !a'a% i!i0i!# it# (e!iri. Li"k#"a !a ke'#ar "a %e%p#)ai a!i' )a" +e(ar !a'a% %e*e"a& ter$a!i)a keka%+#&a pa!a pe!erita !e"a "a""#a $iwa o'e& karea it# pe%a&a%a ke'#ar"a %e"eai ko!i(i pe!erita (erta ke(e!iaa ke'#ar"a !a 'i"k#"a %eeri%a pe!erita apa a!a)a !a %e %per'ak#ka)a (e*ara %a#(iawi !a wa$ar %er#paka &a' )a" %e!a(ar !a'a% %e*e"a& keka%+#&a pe!erita. ,erik#t ii a!a'a& +e+erapa &a' )a" peti" )a" per'# !iketa&#i o'e& ke'#ar"a !a 'i"k#"a %e"eai pe)akit "a""#a $iwa (e&i""a ke'#ar"a !a 'i"k#"a aka 'e+i& %a%p# %erawat !a %e*e"a& ter$a!i)a keka%+#&a pa!a a""ota ke'#ar"a-%a()arakat )a" %e"a'a%i "a""#a $iwa. A#!ie - (a(ara Ke'#ar "a !a pa(ie )a" kotro' !i po'i $iwa RSJ Prof Dr Soero)o Ma"e'a"  Ja!wa' K e"iata  T e%pat pe'ak(aaa pe!i!ika ke( e&ata 1 Po'i K'iik rawat $a'a RSJ Prof .Dr . Soero)o Ma"e'a" La%a pe'ak(aaa pe!i!ika ke(e&ata 1 23 %eit Wakt# pe'ak(aaa pe!i!ika ke(e&ata 1 34.33 Wi+ Meto!e Pe'ak(aaa

ENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG

Embed Size (px)

DESCRIPTION

xxx

Citation preview

ENDIDIKAN KESEHATAN TENTANGPERAWATAN PENDERITA GANGGUAN JIWA DI RUMAHDI POLI KLINIK RAWAT JALAN RSJ Prof.Dr. SOEROYO MAGELANG

TopikPerawatan penderita gangguan jiwa di rumah

Tujuan Umumaudien dapat menjelaskan tentang Perawatan penderita gangguan jiwa di rumah

Tujuan KhususAudien dapat menjelaskan pengertian gangguan jiwaAudien dapat menjelaskan gejala yang muncul pada gangguan jiwaAudien dapat menjelaskan faktor pencetus gangguan jiwaAudien dapat menjelaskan pemicu munculnya gangguan jiwaAudien dapat menjelaskan pengobatan gangguan jiwaAudien dapat menjelaskan perawatan gangguan jiwa

Latar BelakangSeringkali penderita yang mengalami gangguan jiwa mengalami kekambuhan sehingga ia harus menjalani perawatan dan pengobatan yang berulang/ keluar masuk rumah sakit jiwa. Banyak faktor yang memicu terjadinya kekambuhan yaitu faktor lingkungan, keluarga, penyakit fisik, maupun faktor dari dalam individu itu sendiri.Lingkungan dan keluarga mempunyai andil yang besar dalam mencegah terjadinya kekambuhan pada penderita dengan gangguan jiwa, oleh karena itu pemahaman keluarga mengenai kondisi penderita serta kesediaan keluarga dan lingkungan menerima penderita apa adanya dan memperlakukannya secara manusiawi dan wajar merupakan hal yang mendasar dalam mencegah kekambuhan penderita.Berikut ini adalah beberapa hal yang penting yang perlu diketahui oleh keluarga dan lingkungan mengenai penyakit gangguan jiwa sehingga keluarga dan lingkungan akan lebih mampu merawat dan mencegah terjadinya kekambuhan pada anggota keluarga/masyarakat yang mengalami gangguan jiwa.

Audien / sasaranKeluarga dan pasien yang kontrol di poli jiwa RSJ Prof Dr Soeroyo Magelang

Jadwal KegiatanTempat pelaksanaan pendidikan kesehatan : Poli Klinik rawat jalan RSJ Prof.Dr. Soeroyo MagelangLama pelaksanaan pendidikan kesehatan : 60 menitWaktu pelaksanaan pendidikan kesehatan : 08.00 WibMetode PelaksanaanPendidikan kesehatan dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab (diskusi)

Media dan AlatLembar balik dan leaflet

PengorganisasianLeader : -Fasilitator : -

Setting Tempat

-

Keterangan : Leader : -

Audien : -

Fasilitator : -

10). Antisipasi Masalah1). Apabila waktu dimulainya pendidikan kesehatan mundur maka penyaji minta maaf dan menjelaskan penyebab kemunduran waktu.2). Apabila pertanyaan didominasi oleh salah satu peserta penkes maka membatasi pertanyaan pada peserta tersebut dan memberikan kesempatan pada peserta yang lain.3). Apabila waktu sudah habis tetapi masuh terdapat pertanyaan yang belum dijawab maka pertanyaan akan dijawab setelah penkes selesai.

Langkah-langkah Kegiatan

Tahap Kegiatan Leader Kegiatan Audiense

Kegiatan Awal(5 menit)Mengucapkan salamMemperkenalkan leader dan fasilitatorMenjelaskan TIU dan TIK. Menjawab salamMemperhatikanMemperhatikan penjelasan.

Kegiatan Inti(- menit)Menjelaskan pengertian gangguan jiwaMenjelaskan gejala yang muncul pada gangguan jiwaMenjelaskan faktor pencetus gangguan jiwa antidepresan.Menjelaskan pemicu munculnya gangguan jiwaMenjelaskan pengobatan gangguan jiwaMenjelaskan perawatan gangguan jiwa

Memperhatikan penjelasan instruktur.Memperhatikan penjelasan instruktur dan bertanya pada akhir penjelasan.Memperhatikan penjelasan instruktur dan bertanya pada akhir penjelasan.Memperhatikan penjelasan instruktur dan bertanya pada akhir penjelasan.Memperhatikan penjelasan instruktur dan bertanya pada akhir penjelasan.

Kegiatan Akhir(15 menit)Mengevaluasi penyuluhan yang telah dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang materi gangguan jiwa.Menyimpulkan materi yang telah diberikan.Salam penutup.Menjawab pertanyaan yang diberikan.

Memperhatikan penyimpulan materi.Menjawab salam

EvaluasiEvaluasi dilakukan dalam bentuk tes essay secara lisan dengan pertanyaan sebagai berikut:Apakah pengertian gangguan jiwa?Jelaskan gejala yang muncul pada gangguan jiwaSebutkan faktor pencetus gangguan jiwa antidepresan.Apa saja pemicu munculnya gangguan jiwaJelaskan pengobatan gangguan jiwaSebutkan perawatan gangguan jiwa

Daftar pustaka

Boyd dan Nihart. 1988. Psichiatric Nursing & Contenporary Practice. I Edition. L ippincot. Philadelphia.

Carpenito, L J . 1988. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. EGC: Jakarta

Keliat, B.A. 1988. Proses Keperawatan Jiwa. EGC : Jakarta.

Stuart dan Sundeen. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa. EGC: Jakarta

LAMPIRANPERAWATAN PENDERITA GANGGUAN JIWA DI RUMAH

PengertianGangguan jiwa bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi merupakan kumpulan/kelompok gangguan dengan ciri-ciri perilaku tertentu yaitu perubahan perilaku yang meliputi beberapa aspek: aspek kognitif/ kecerdasan / pengertian (ingatan, perhatian, bentuk & jumlah ucapan, pengambilan keputusan, dan bentuk atau isi pikiran), aspek persepsi/ penilaian (halusinasi dan ilusi), aspek emosi, aspek perilaku dan gerakan, serta aspek hubungan dengan orang lain dan lingkungan.

Gejala yang MunculGejala yang muncul pada penderita gangguan jiwa berfariasi sesuai dengan jenisnya, secara umum gejala penderita skizofrenia adalah :Perubahan kognisi/ kecerdasan/ pengertian meliputi :Gangguan ingatan; pelupa, tidak berminat, kurang patuh, mudah bosan, dll.Gangguan perhatian; kesulitan menyelesaikan tugas, kesulitan berkonsentrasi pada pekerjaan.Gangguan bentuk pikir dan isi pembicaraan; kesulitan mengkomunikasi kan pikiran dan perasaan.Gangguan dalam pengambilan keputusan; kesulitan melakukan dan menjalankan aktifitas, ketidakmampuan menjalankan perintah lebih dari satu, masalah dalam pengelolan waktu, kesilitan mngelola keuangan, penafsiran kata-kata dan simbol secara harfiah.Gangguan isi pikir; waham, misalnya merasa sebagai orang hebat, mempunyai kekuatan magis, merasa dikejar-kejar sesuatu, curiga dengan orang lain selain dirinya, dsb.Perubahan persepsi/ penilaian , meliputi :Halusinasi: mendengar ada suara-suara yang membisiki atau melakukan sesuatu, membaui bangkai atau bau-bauan lainnya, merasa ada yang menyentuh atau merasuki badannya, dsb.Ilusi : melihat atau bertemu dengan orang yang sudah meninggal, melihat sesuatu tanpa objek yang jelas.Perubahan emosi, meliputi : emosi yang diekpresikan berlebihan atau kurang,sikap yang tidak sesuai, misalnya; tertawa terbahak-bahak padahal tidak lucu, menangis tanpa sebab yang jelas, marah-marah tanpa sebab yang jelas, dsb.Perubahan perilaku dan gerakan , meliputi : mematung, meniru gerakan orang lain, jalan tidak normal, mengamuk, merusak barang, memukul orang, membunuh dll.Perubahan hubungan sosial dan lingkungan, meliputi : lebih senang menyendiri, mengurung diri, tidak tertarik dengan aktifitas bersama-sama, dll.

Faktor Pencetus gangguan jiwaFaktor biologis, yaitu ketidaknormalan dari otak baik yang terjadi akibat kelainan sejak lahir maupun timbul akibat benturan atau penyakit tertentu.Faktor psikologis/kejiwaan.Faktor sosial budaya.

Pemicu munculnya GejalaMasalah kesehatan, misalnya kurang tidur, penyakit infeksi, keletihan/ kelelahan dll.Masalah lingkungan, misalnya; rasa bermusuhan/dimusuhi lingkungan, stress dengan lingkungan tempat tinggal, kesepian, dihina oleh orang lain, tekanan pekerjaan, dll.Masalah sikap/ perilaku, misalnya; kurang percaya diri, merasa gagal, ketrampilan bersosialisasi kurang, dll.

Pengobatan Gangguan jiwaPada dasarnya pengobatan gangguan jiwa dalam masa krisis dan akut dimana dalam kondisi ini penderita dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lainnya, pada kondisi ini penderita perlu perawatan dirumah sakit untuk diberikan perawatan dan pengobatan sesuai dengan gejala-gejala yang muncul, bagi penderita yang sudah dalam tahap pemulihan dan pemeliharaan kesehatan sebenarnya dapat dilakukan dengan pengobatan rawat jalan dan perawatan dirumah dimungkinkan. Pada tahap ini peran serta keluarga dan lingkungan sangat besar, sehingga diperlukan pngetahuan tentang tata cara perawatan dirumah supaya tidak terjadi kekambuhan, satu hal yang perlu disadari bahwa pengobatan sakit jiwa ini tidak hanya dalam hitungan hari atau minggu, bisa bulanan bahkan tahunan, oleh sebab itu keluarga diharapkan sabar dan telaten dalam merawat penderita dirumah.

Perawatan penderita di RumahBeberapa hal yang perlu diperhatikan oleh keluarga dan lingkungan dalam merawat penderita gangguan jiwa dirumah :Memberikan kegiatan/ kesibukan dengan membuatkan jadwal sehari-hari.Berikan tugas yang sesuai kemampuan penderita dan secara bertahap tingkatkan sesuai perkembangan.Menemani dan tidak membiarkan penderita sendiri dalam melakukan kegiatan, misalnya; makan bersama, bekerja bersama, rekreasi bersama, dll.Minta keluarga atau teman menyapa ketika bertemu dengan penderita, dan jangan mendiamkan penderita, atau jangan membiarkan penderita berbicara sendiri.Mengajak/ mengikutsertakan penderita dalam kegiatan bermasyarakat, misalnya pengajian, kerja bakti dsb.Berikan pujian yang realistis terhadap keberhasilan penderita, atau dukungan untuk keberhasilan sosial penderita.Hindarkan berbisik-bisik di depan penderita/ ada penderita dalam suatu ruangan yang sama/ disaksikan oleh penderita.Mengontrol dan mengingatkan dengan cara yang baik dan empati untuk selalu minum obat dengan prinsip benar nama obat, benar nama pasien, benar dosis, benar waktu, benar cara pemberian.Mengenali adanya tanda - tanda ke kambuhan seperti; sulit tidur, mimpi buruk, bicara sendiri, senyum sendiri, marah-marah, sulit makan, menyendiri, murung, bicara kacau, marah-marah, dll.Kontrol suasana lingkungan yang dapat memancing terjadinya marah.Segera kontrol jika terjadi perubahan perilaku yang menyimpang, atau obat habis.