ENZIM & KOENZIM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ini cara kerja enzim

Citation preview

ENZIM & KOENZIM

ENZIM & KOENZIMBiokimia

Oleh: Yuyun Wirasasmita, S.Farm, AptSTIKES IST BUTONPengertian Enzim dan KoenzimEnzim adalah protein katalis yang berperan penting dalam metabolisme makhluk hidupEnzim akan mempercepat proses reaksi itu, tetapi tidak ikut bereaksi.Koenzim adalah kompleks ion atau molekul kompleks (non protein) yang berfungsi sebagai komponen tambahan dalam pengaktifan kerja enzim. Ion organik tunggal yang berfungsi sama, disebut sebagai kofactor dan bukan koenzim. Macam-Macam EnzimEnzim diklasifikasikan berdasarkan tipe reaksi yang dikatalisasinya.

Kebanyakan enzim diberi nama dengan menambahkan akhiran ase sebagai nama substrat atau dari jenis aktivitasnya. Ex: Urease mengkatalisis hydrolisis urea. DNA Polymerase mengkatalisis polimarisasi nucleotida menjadi DNA. Dan ada juga enzim yang diberi nama berdasarkan fungsinya secara umum.Cara Kerja EnzimEnzim bekerja dengan memberikan stimulus dengan meyediakan lingkungan ynag dapat mendukung terjadinya reaksi dengan lebih cepat. Enzim akan berlekatan dengan molekul yang akan dikatalisasi. Tempat perikatan molekul ini pada bagian enzim disebut situs aktif sedangkan molekul yang berlekatan disebut substrat. Enzim bekerja dengan cara mengkatalis reaksi sehingga meningkatkan kecepatan reaksi yang dilakukan dengan menurunkan energi aktivasi.Permukaan dari situs aktif, terdiri dari residu asam amino bersama badan substituen yang mengikat substrat, dan menkatalisasi reaksi kimianya.Enzim kemudian bekerja dengan membentuk senyawa enzim-substrat, kemudian menghasilkan suatu produk tanpa merubah senyawa enzim itu sendiri, setelah produk terbentuk maka enzim akan melepaskan diri untuk membentuk senyawa baru dengan substrat yang lain.Ada 2 (dua) cara kerja enzim :Lock and key (gembok dan anak kunci)Setiap enzim memiliki sisi aktif yang tersusun dari sejumlah asam amino. Bentuk sisi aktif ini sangat spesifik, sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim.Induced fit (induksi pas)Sisi aktif enzim merupakan bentuk yang tidak kaku (fleksibel). Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif berubah bentuk sesuai dengan bentuk substrat kemudian terbentuk kompleks enzim-substrat. Pada saat produk sudah terlepas dari kompleks, maka enzim lepas dan kembali bereaksi dengan substrat yang lain.Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macamsenyawaataureaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaanstruktur kimiatiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim-amilasehanya dapat digunakan pada proses perombakanpatimenjadiglukosa.Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalahsubstrat,suhu,keasaman,kofaktordaninhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu danpH(tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalahprotein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secaraoptimalatau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain.Inhibitoradalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkanaktivatoradalah yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyakobatdanracunadalah inihibitor enzim.Enzim bekerja mengkatalisasi reaksi dengan mempercepat jalannya reaksi tanpa merubah kesetimbangan reaksi.

Kinetika EnzimPada tahun 1902, Victor Henri[43]mengajukan suatu teori kinetika enzim yang kuantitatif, namun data eksperimennya tidak berguna karena perhatian pada konsentrasi ion hidrogen pada saat itu masih belum dititikberatkan. SetelahPeter Lauritz Srensenmenentukan skala pH logaritmik dan memperkenalkan konsep penyanggaan (buffering) pada tahun 1909[44], kimiawan JermanLeonor Michaelisdan murid bimbingan pascadokotoralnya yang berasal dari Kanada,Maud Leonora Menten, mengulangi eksperimen Henri dan mengkonfirmasi persamaan Henri. Persamaan ini kemudian dikenal dengan namaKinetika Henri-Michaelis-Menten(kadang-kadang juga hanya disebut kinetika Michaelis-Menten).

Enzim dapat mengatalisasi reaksi dengan kelajuan mencapai jutaan reaksi per detik. Sebagai contoh, tanpa keberadaan enzim, reaksi yang dikatalisasi oleh enzimorotidina 5'-fosfat dekarboksilaseakan memerlukan waktu 78 juta tahun untuk mengubah 50% substrat menjadi produk. Namun, apabila enzim tersebut ditambahkan, proses ini hanya memerlukan waktu 25 milidetikLaju reaksi bergantung pada kondisi larutan dan konsentrasi substrat. Kondisi-kondisi yang menyebabkan denaturasi protein seperti temperatur tinggi, konsentrasi garam yang tinggi, dan nilai pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghilangkan aktivitas enzim. Sedangkan peningkatan konsentrasi substrat cenderung meningkatkan aktivitasnya. Untuk menentukan kelajuan maksimum suatu reaksi enzimatik, konsentrasi substrat ditingkatkan sampai laju pembentukan produk yang terpantau menjadi konstan.Inhibitor EnzimInihibisi kompetitifinhibitor dan substrat berkompetisi untuk berikatan dengan enzim. Seringkali inhibitor kompetitif memiliki struktur yang sangat mirip dengan substrat asli enzim. Sebagai contoh,metotreksatadalah inihibitor kompetitif untuk enzimdihidrofolat reduktase. Kemiripan antara struktur asam folat dengan obat ini ditunjukkan oleh gambar di samping bawah. Perhatikan bahwa pengikatan inhibitor tidaklah perlu terjadi pada tapak pengikatan substrat apabila pengikatan inihibitor mengubah konformasi enzim, sehingga menghalangi pengikatan substrat. Pada inhibisi kompetitif, kelajuan maksimal reaksi tidak berubah, namun memerlukan konsentrasi substrat yang lebih tinggi untuk mencapai kelajuan maksimal tersebut, sehingga meningkatkan Km.Inhibisi Tak KompetitifPada inhibisi tak kompetitif, inhibitor tidak dapat berikatan dengan enzim bebas, namun hanya dapat dengan komples ES. Kompleks EIS yang terbentuk kemudian menjadi tidak aktif. Jenis inhibisi ini sangat jarang, namun dapat terjadi pada enzim-enzim multimerik.Inhibisi Non-KompetitifInhibitor non-kompetitif dapat mengikat enzim pada saat yang sama substrat berikatan dengan enzim. Baik kompleks EI dan EIS tidak aktif. Karena inhibitor tidak dapat dilawan dengan peningkatan konsentrasi substrat, Vmaxreaksi berubah. Namun, karena substrat masih dapat mengikat enzim, Kmtetaplah sama.Inhibisi CampuranInhibisis jenis ini mirip dengan inhibisi non-kompetitif, kecuali kompleks EIS memiliki aktivitas enzimatik residual.Pada banyak organisme, inhibitor dapat merupakan bagian dari mekanismeumpan balik. Jika enzim memproduksi terlalu banyak produk, produk tersebut dapat berperan sebagai inhibitor bagi enzim tersebut. Hal ini akan menyebabkan produksi produk melambat atau berhenti. Bentuk umpan balik ini adalah umpan balik negatif.

Oleh karena inhibitor menghambat fungsi enzim, inhibitor sering digunakan sebagai obat. Contohnya adalah inhibitor yang digunakan sebagai obataspirin. Aspirin menginhibisi enzimCOX-1danCOX-2yang memproduksi pembawa pesan peradanganprostaglandin, sehingga ia dapat menekan peradangan dan rasa sakit. Namun, banyak pula inhibitor enzim lainnya yang beracun. Sebagai contohnya,sianidayang merupakan inhibitor enzim ireversibel, akan bergabung dengan tembaga dan besi pada tapak aktif enzimsitokrom c oksidasedan memblokpernafasan sel