9

Click here to load reader

Epistemologi islam berpikir burhani

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Epistemologi islam berpikir burhani
Page 2: Epistemologi islam berpikir burhani

Secara spesifik pengertian epistemologiburhani, dalam bahasa Arab, berasal

dari kata “al-burhan” yang berartiargumen (al-hujjah) yang jelas (al-

bayyinah). Dan distinc (al-fashl), dalambahasa Inggris adalah demonstration,

yang mempunyai akar bahasa latin darikata demontratio (berarti memberi

isyarat, sifat, keterangan, danpenjelasan).

Page 3: Epistemologi islam berpikir burhani

burhani merupakan aktivitas berfikir untuk

menetapkan kebenaran melalui metode

penyimpulan (al-istintaj), dengan

menghubungkan presmis tersebut

terhadap premis yang lain dan

dibenarkan oleh nalar atau telah

terbukti kebenarannya

Page 4: Epistemologi islam berpikir burhani

epistemologi burhani dikedepankan untuk

menghasilkan pengetahuan yang valid

dan konstruksi pengetahuan yang

meyakinkan tentang persoalan duniawi

dan alam

Page 5: Epistemologi islam berpikir burhani

Istilah burhani yang mempunyai akarpemikiran dalam filsafat Aristoteles ,

digunakan oleh al-Jabiri sebagai sebutanterhadap sebuah sistem pengetahuan(nidhamma’rifi) yang menggunakan

metode tersendiri dalam pemikiran danmemiliki pandangan dunia tertentu, tanpa

bersandar pada otoritas pengetahuanyang lain. Ia bertumpu pada kekuatan

natural manusia, yaitu pengalaman empirisdan penilaian akal yang mengikat pada

sebab akibat

Page 6: Epistemologi islam berpikir burhani

Asal-usul dan Sejarah Epistemologi

Burhani

Nalar burhani masuk pertama kali ke

dalam peradaban Arab-Islam dibawa

oleh al-Kindi (185-252 H)

al-Kindi menegasakan bahwa filsafat

merupakan ilmu pengetahuan manusia

yang menempati posisi paling tinggi dan

paling agung, karena dengannya

hakikat segala sesuatu dapat diketahui

Page 7: Epistemologi islam berpikir burhani

Karateristik Epistemologi Burhani

Ilmu burhani berpola dari nalar burhani dan

nalar burhani bermula dari proses abstraksi

yang bersifat akali terhadap realitas

sehingga muncul makna, sedang makna

sendiri butuh aktualisasi sebagai upaya

untuk bisa dipahami dan dimengerti

Page 8: Epistemologi islam berpikir burhani

burhani (al-qiyas al-’ilmi) menekankan tigasyarat

1. mengetahui terma perantara yang ‘illah(causa) bagi kesimpulan (ma’rifat al-hadd al-ausat wa al-natijah),

2. keserasian hubungan relasional antaraterma-terma dan kesimpulan (tartib al-`alaqah bayn al-illah wa al-ma’lul), antaraterma perantara dan kesimpulan-kesimpulansebagai sistematika qiyas; dan

3. natijah (kesimpulan) harus muncul secaraotomatis dan tidak mungkin munculkesimpulan yang lain. Qiyas ketiga ini yang inheren dengan epistemologi burhani.

Page 9: Epistemologi islam berpikir burhani

Epistemologi Burhani yakni pengetahuan

yang didapat dari latihan rasio atau akal

. Burhani merupakan aktivitas berfikir

untuk menetapkan kebenaran melalui

metode penyimpulan (al-istintaj),

dengan menghubungkan presmis

tersebut terhadap premis yang lain dan

dibenarkan oleh nalar atau telah

terbukti kebenarannya.