3
Nilai Gizi yang Mulai Terabaikan Oleh : Fadla B. Syarif NIM : 1406114097 Banyak masyarakat awam sekarang memilih gaya hidup tak terbataskan. Melalui tren-tren yang sedang berkembang, masyarakat justru mengikutinya tanpa petunjuk yang jelas. Menerobos sesuka hati, tanpa melihat baik-buruk panganan yang dipilih. Baik yang sudah diolah terlebih dahulu atau masih mentah. Ini sering terjadi karena ketidakpedulian masyarakat terhadap nutrisi yang terkandung di dalam sumber pangan. Perkembangan otak membutuhkan jumlah nutrisi yang cukup tinggi dari sumber pangan yang masuk ke dalam tubuh. Seperti air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral 1 . Setiap nutrisi tersebut mempunyai peranan penting dalam perkembangan otak. Namun, bahan pangan yang segar dan dikelola dengan baik bukan jaminan akan memberikan nutrisi yang optimal untuk perkembangan otak, fisik dan mental. Tanpa sadar, masyarakat telah menghambat perkembangan otak tersebut dengan asupan nutrisi yang terbilang cukup rendah. Bahkan, masyarakat lebih menyukai olahan bahan pangan instan dan rendah gizi, daripada yang manual namun kaya akan zat gizi. Mulai dari masyarakat penyedia bahan pangan hingga sampai di tangan-tangan pengolahnya, jumlah gizi yang dibutuhkan terus berkurang. Faktor gaya hidup pun juga mempengaruhi nilai 1 Makanan Untuk Otak, Lorraine Perretta, 2004. Halaman 11. Membahas tentang nutrisi utama yang memainkan peranan penting dalam pembangunan kekuatan otak.

esai mengenai ilmu gizi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

esai yang telah kami buat sungguh angat bermanfaat untuk kamu semua

Citation preview

Page 1: esai mengenai ilmu gizi

Nilai Gizi yang Mulai Terabaikan

Oleh : Fadla B. Syarif

NIM : 1406114097

Banyak masyarakat awam sekarang memilih gaya hidup tak terbataskan. Melalui tren-

tren yang sedang berkembang, masyarakat justru mengikutinya tanpa petunjuk yang jelas.

Menerobos sesuka hati, tanpa melihat baik-buruk panganan yang dipilih. Baik yang sudah

diolah terlebih dahulu atau masih mentah. Ini sering terjadi karena ketidakpedulian

masyarakat terhadap nutrisi yang terkandung di dalam sumber pangan.

Perkembangan otak membutuhkan jumlah nutrisi yang cukup tinggi dari sumber

pangan yang masuk ke dalam tubuh. Seperti air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan

mineral1. Setiap nutrisi tersebut mempunyai peranan penting dalam perkembangan otak.

Namun, bahan pangan yang segar dan dikelola dengan baik bukan jaminan akan memberikan

nutrisi yang optimal untuk perkembangan otak, fisik dan mental. Tanpa sadar, masyarakat

telah menghambat perkembangan otak tersebut dengan asupan nutrisi yang terbilang cukup

rendah. Bahkan, masyarakat lebih menyukai olahan bahan pangan instan dan rendah gizi,

daripada yang manual namun kaya akan zat gizi.

Mulai dari masyarakat penyedia bahan pangan hingga sampai di tangan-tangan

pengolahnya, jumlah gizi yang dibutuhkan terus berkurang. Faktor gaya hidup pun juga

mempengaruhi nilai gizi tersebut. Masyarakat cenderung mengikuti pola makan modrenitas

dibanding pola makan tradisional dengan melihat tingginya nutrisi dalam sebuah bahan

pangan, baik makanan atau minuman. Masyarakat mulai mengabaikan pentingnya asupan zat

gizi bagi otak dan tubuh untuk pertumbuhan. Kekurangan nutrisi tentu saja mengakibatkan

penurunan kinerja otak dan organ-organ tubuh. Hal ini akan berdampak buruk di masa

mendatang,dapat juga dianggap sebagai bentuk ancaman bagi generasi-generasi penerus

bangsa.

Kebersihan sumber pangan juga patut diperhitungkan2. Ini tentu mempengaruhi nilai

gizi yang terkandung di dalam sumber pangan. Masyarakat banyak dilanda penyakit yang

1 Makanan Untuk Otak, Lorraine Perretta, 2004. Halaman 11. Membahas tentang nutrisi utama yang memainkan peranan penting dalam pembangunan kekuatan otak.2 Peran keamanan makanan dalam kesehatan dan pembangunan. Laporan panitia pakar gabungan FAO/WHO mengenai keamanan makanan.

Page 2: esai mengenai ilmu gizi

sangat merugikan akibat ketidakbersihan pangan, misalnya diare. Bahkan diare akut dapat

menimbulkan penyakit baru dan berkembang terus hingga menjadi penyakit mematikan. Jika

penyakit tersebut tidak menyebabkan kematian, tetapi dapat mengakibatkan penyerapan

makanan yang tidak baik.

Hal ini dikarenakan masyarakat tidak melihat dengan jelas sumber atau asal-muasal

bahan pangan tersebut. Masyarakat seolah menutup mata akan kebersihan bahan pangan

tersebut. Seharusnya, di era yang mulai serba maju ini tidak menjadikan masyarakat gagap

akan nilai penting kesehatan. Terutama terhadap nilai penting gizi yang masuk ke dalam

tubuh. Terutama untuk pertumbuhan otak, daya tahan tubuh dan mental . Jika kurang gizi,

dapat berakibat fatal yaitu kematian. Oleh karena itu, mulailah untuk peduli pada gizi

makanan untuk mendapatkan generasi penerus yang berkualitas.