Upload
shanaz-novriandina
View
243
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
m
Citation preview
Potensial Membran
• Merupakan pemisahan muaan positif dan negatif dikedua sisi membran
• Pembagianya ada ion (+) (-)• Polarisasi : keadaan istirahat dalam
keadaan siap• Depolarisasi :penurunan potensial membran
(-) mendekati 0• Repolarisasi : membran ke potensial istirahat• Hiperpolarisasi : menran menjauhi 0 dan lebih
negatif dari potensial istirahat
Potensial Membran istirahat saraf.
• dalam keadaan istirahat, potensial membran istirahat sebesar – 90mv
• Keadaan di bagian dalam Na < K di bagian luar K< Na
Potensial Aksi
Keadaan istirahat, konduktasi ion K 50-100x >> Na karena kebocoran ion
K>>> ION Na yang bocor
Saat potensi aksi, kanal Na segera aktif dan mempermudah
peningkatan konduktasi Na sampai 5000x
Setelah sekian detik, proses inaktivasi yang menyebabkan
menutupnya kanal Na
Setalah itu, terbuka kanal Na, kanal K juga terbuka secara lambat. Setelah
potensial aksi, pengembalian potensial membran keadaan (-) -> kanal K tertutup, kembali seperti semula
Saltatory Conduction
• Aliran arus listrik mengalir
melalui sekeliling cairan ekstra
sel diluar selubung meilin dan
melalui aksonplasma didalam
akson dan nodus ke nodusdan
merangsang nudos.
Makna perjalanan melompat:• Meningkatkan kecepatan
penghantaran saraf pada serabut bermielin sebesar 5-50x lipat
• Konduksi melompat akan menghemat energi akson karna nodus saja yang berdepolarisasi
Peran asetilkolin (Neurotransmiter)
• Asetilkolin -> merupaan suatu jenis
neurotransmiter
• Neurotransmiter -> senyawa organik endogenus
membawa sinyal diatara neuron. Dibungkus oleh
vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan bertepatan
dengan datangnya potensial aksi.
Tiga kelas Fungsonal neuron
Neuron Aferen
Ujung perifernya memiliki respon sensorik mengahasilkan potensial
Tidak ada dendrit,
deket medula spinalis
Potensial aksi dimulai resepor akon – akson perifer-akson sental- medula spinalis- bersinaps di medula spinalis – informasi disebar
Neuron Eferen
Berada pada SSP
Mempengaruhi output ke organ efektor
Akson eferen meninggalkan SSP -berjalan ke otot / kelenjar yang mereka sarafi- menyampikan ke organ efektor- teradi reaksi
Antarneuron
SSP memiliki milyaran neuron
Terletak antara neuron aferen dan eferen
Untuk integrasi respon perifer dengen informasi perifer
Interkoneksi antara antarneuron sendiri berperan dalam fenomena abstark pada jiwa. Emosi, kecerdasan
Proteksi Dan nutrisi otakSekitar 90 % di dalam SSP bukan neuron
TETAPI sel glia/ neuroglia menepati setengah
volume otak
Sel glia menunjang antarneuron secara fisik, metabolisme, dan fungsional
sel glia membentuk dan menyalurkan implusBerkomunikasi dengan neuron -> sinyal kimiawiSebagai penopang neuron, sebagi jaringan ikatMembantu dalam proses belajar dan mengingat
Jenis sel glia dan fungsinya:
AstrositMenopang neuron, perancah selama perkembangan janin, meningkatkan pembentukan sinaps
OligodendrositMembentuk selubung meilin di SSP
MikrogliaSebagai pertahanan otak
Sel EpendimMelapisi badian dalam otak dan medula spinalis
Jaringan saraf pusat yang halus terlindung dengan baik
1. Kranium pebungkus otak, kolumna
verteralis pelindung medula spinalis
2. Atara tulang pelindung dan jaringan
saraf terdapat tiga membran protektif
yaitu meningen
3. Otak “mengapung” dalam suatu
bantalan cairan khusus cairan
serebrospinal (css)
4. Terdapat sawar darah otak
TIGA Membran meninges membungkus, melindungi, dan memberi makanan susunan saraf pusat:
1. Durameter
2. Arakhnoid mater
3. Pia mater
Otak bergantung pada penyaluran terus-menerus dan glukosa oleh darah
• Otak tidak dapat menghasilkan atp tanpa ada O₂
• Otak dalam keadaan normal hanya
menggunakan glukosa tetapi tidak menyimpan
nutrein. Karena itu otak bergantung mutlak pada
O₂ dan glukosa yang adekuat terus menerus.
Skema hubungan berbagai bagian di Cortex
Input sensorik
Korteks Motorik primer
Daerah sensorik primer (korteks somatosensorik,
penglihatan, pendengaran)
Daerah Asosiasi
Daerah Motorik yang lebih tinggi
Output motorik
Daerah sensorik yang lebih tinggi
Hemisphare cerebri
Otak Kanan:
• Keterampilan non
bahasa
• Persepsi artistik
• Talenta musik
• Informasi Holistik
• Otak kiri:
• Keterampilan non
bahasa
• Matematika
• Logis
• Analitik verbal
• Filosofi
• Informasi detail
DEFINISI
• Suatu kelainan / gangguan gerak dan sikap tubuh (postur) yang tidak progresif akibat suatu kerusakan / gangguan pada otak yang sedang tumbuh / belum matang (matur)
• Timbul sekunder akibat lesi atau anomali otak
KLASIFIKASI BERDASARKAN BAGIAN TUBUH YANG TERKENA
• MONOPLEGIA• DIPLEGIA• QUADRIPLEGIA• HEMIPLEGIA• DOUBLE-HEMIPLEGIA
MEDIKAMENTOSA
• Diazepam oral 2-10mg, 2-3x/hrSebagai relaksan umum otak dan tubuhEfek mengantuk , hipotoni, bermanfaat pada spastis
• Dantrolene sodium oral, 75mg, 3-4x/hrMengintervensi proses kontraksi otot sehingga kontraksi otot
tidak bekerjaDibeli jika diazepam tidak berhasil dan efek ke hepar
• Baclofen oral 3-10mg/hrMenutup penerimaan signal dari medula spinalis yang akan
menyebabkan kontraksi ototUntuk hemiplegia spastika dan diplegia spastika
MEDIKAMENTOSA
• Diphenylhidanton 5-8mg/kgBB/hrUntuk kejang
• Haloperidol 1-4mg, 3x/hrMenurunkan gerak involunter
FISIOTERAPI
• Prinsip :• Mengurangi tonus, postur, keseimbangan dan
gerakan yang tidak normal dengan cara membangkitkan postur yang normal
• Mempermudah munculnya tonus otot, postur, keseimbangan dan gerakan yang normal melalui penanganan yang benar
FISIOTERAPI
• Mendidik kembali fungsi sensomotorik dengan jalan penderita diminta merasakan tonus, postur, kesimbangan dan gerakan yang tidak normal atau dilatih dengan memposisikan tubuh pada posisi yang kita anggap benar berulang-ulang kali
• Mengevaluasi langsung dari respon pasien untuk melihat seberapa besar perkembangan proses kemandirian anak Cerebral Palsy
Hal-hal yang diperhatikan
• Tidak menimbulkan rasa nyeri atau rasa takut dengan menggunakan tenaga yang berlebiham. Harus diregangkan dengan perlahan-lahan dan hati-hati
• Tidak menggerakkan sendi kian kemari seperti memompa, hal ini akan mempercepat peregangan yang meningkatkan pada otot yang spastik
Hal-hal yang diperhatikan
• Tidak melakukan peregangan jika saat gerakan tiba-tiba menjadi kaku atau tidak terkontrol. Tunggu sampai otot-otot rileks seperti semula
• Tidak meregangkan sendi secara berlebihan
PEMBEDAHAN
• Untuk ubah struktural anggota gerak• Prinsip :– Harus kontrol berulang– Imobilisasi waktu pendek– Tidak kuratif
• Contoh : tindakan ortopedi
EDUKASI & PENCEGAHAN
• Pencegahan terhadap trauma kepala• Imunisasi rubella atau campak jerman
sebelum hamil• Menghasilkan kehamilan yang baik dengan
asuhan pranatal yang teratur• Proses kelahiran bayi ditingkatkan kualitasnya
dan terjadi nya trauma saat kehamilan dan persalinan di kurangi
Komplikasi CP
• Ataksia• Kontraktur• Skoliosis• Gangguan pendengaran• Gangguan bicara• Gangguan mata
• Retardasi mental• Malnutrisi• Penyimpangan perilaku ; tidak suka bergaul• Problem emosional terutama pada saat
remaja
Prognosis CP
• Penderita CP berumur 1 thn belum bisa berjalan, apabila ditanyakn prognosis utk berjalan, lakukan score :
1. Asymetric tonic neck reflex2. Symetric tonic reck reflex3. Moro reflex4. Neck righting reflex5. Extensor thrust6. Foot placement reaction7. Parachute reaction
• Apabila Item 1-5 ditemukan, beri point 2Item 6-7 tdk ditemukan, beri point 1• Total point :0 = prognosis baik1 = prognosis harus hati-hati2 = prognosis jelek
• Prognosis tergantung pada gejala dan tipe CP• Prognosis paling baik pada derajat fungsional
yg ringan• Prognosis bertambah berat apabila disertai
dengan retardasi mental, kejang, plasenta previa.