115

etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan
Page 2: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan
Page 3: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan
Page 4: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan
Page 5: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan
Page 6: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan
Page 7: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan
Page 8: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan
Page 9: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Untaian Shalawat serta Salam senantiasa tercurahkan kepada

insan mulia Nabi Besar Muhammad SAW, figur seorang pemimpin yang patut

dicontoh dan diteladani, madinatul ‘ilmi, pencerah dunia dari kegelapan beserta

keluarga dan para sahabatnya.

Skripsi ini berjudul: “Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Return

On Asset (ROA) Pada Bank Syariah Bukopin, Periode 2009-2017” ditulis

untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Ekonomi (S.E) dalam bidang Ilmu Perbankan Syariah di Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Padangsidimpuan.

Skripsi ini disusun dengan bekal ilmu pengetahuan yang sangat terbatas dan

amat jauh dari kesempurnaan, sehingga tanpa bantuan, bimbingan dan petunjuk

dari berbagai pihak, maka sulit bagi penulis untuk menyelesaikannya. Oleh karena

itu, dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa syukur, penulis berterima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibrahim Siregar, MCL selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Padangsidimpuan, serta Bapak Dr. Muhammad Darwis

Dasopang M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan

Page 10: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi

Umum, Perencanaan dan Keuangan dan Bapak Dr. Sumper Mulia Harahap

selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

2. Bapak Dr. Darwis Harahap, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Padangsidimpuan, Bapak Dr. Abdul Nasser Hasibuan, M.Si

selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Bapak

Drs. Kamaluddin, M.Ag selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum,

Perencanaan dan Keuangan dan Bapak Dr. Ikhwanuddin Harahap, M.Ag

selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

3. Ibu Nofinawati, MA selaku Ketua Prodi Perbankan Syariah, serta Bapak/Ibu

Dosen dan Pegawai Administrasi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

4. Bapak Dr. H. Fatahuddin Aziz Siregar, M.Ag selaku Pembimbing I dan ibu

Arti Damisa, MEI, selaku Pembimbing II yang telah menyediakan waktunya

untuk memberikan pengarahan, bimbingan dan ilmu yang sangat berharga

bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Kepala Perpustakaan serta pegawai perpustakaan yang telah memberikan

kesempatan dan fasilitas bagi penulis untuk memperoleh buku-buku dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak serta Ibu dosen IAIN Padangsidimpuan yang dengan ikhlas telah

memberikan ilmu pengetahuan dan dorongan yang sangat bermanfaat bagi

penulis dalam proses perkuliahan di IAIN Padangsidimpuan.

7. Teristimewa keluarga tercinta kepada Ayahanda Alm. Subardi dan Ibunda

Masliani, yang tanpa pamrih selalu memberikan kasih sayang, dukungan

Page 11: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

moril dan materi, tenaga serta doa-doa mulia yang selalu dipanjatkan tiada

hentinya untuk peneliti demi kesuksesan peneliti dalam menyelesaikan studi

mulia dari tingkat dasar sampai kuliah di IAIN padangsidimpuan, semoga

Allah SWT nantinya dapat membalas perjuangan mereka dengan surga

firdaus-Nya, serta, kakak dan adik-adik (Suryani, Izhar Ahmadi, Aswani

karena keluarga selalu menjadi tempat teristimewa bagi penulis.

8. Buat sahabat Asna Sari, Komariah, Sartina, Mirna Sari, Elmida sahro, Nia

Okta Sari, yang telah banyak membantu semoga kita dapat berkumpul lagi.

9. Kerabat dan seluruh rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

angkatan 2014 khususnya rekan-rekan Jurusan Perbankan Syariah-5

terimakasih atas dukungannya dan Mudah-Mudahan Allah mempermudah

segala urusan kita.

Akhirnya penulis mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga kepada

Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan

kemampuan dan pengalaman yang ada pada penulis sehingga tidak menutup

kemungkinan bila skripsi ini masih banyak kekurangan. Akhir kata, dengan segala

kerendahan hati penulis mempersembahkan karya ini, semoga bermanfaat bagi

pembaca dan penulis.

Padangsidimpuan, 10 September 2018

Penulis,

FITRIANI

NIM. 14 401 0018

Page 12: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

1. Konsonan

Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan huruf dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan

dengan huruf, sebagian dilambangkan dengan tanda dan sebagian lain

dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus. Berikut ini daftar huruf

Arab dan transliterasinya dengan huruf latin.

Huruf

Arab

Nama

Huruf

Latin

Huruf Latin Nama

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا

Ba B Be ب

Ta T Te ت

a ̇ es (dengan titik di atas)̇ ث

Jim J Je ج

ḥa ḥ حHa (dengan titik di

bawah)

Kha Kh Kadan ha خ

Dal D De د

al ̇ zet (dengan titik di atas)̇ ذ

Ra R Er ر

Zai Z Zet ز

Sin S Es س

Syin Sy es dan ye ش

ṣad ṣ صEs (dengan titik di

bawah)

ḍad ḍ ضde (dengan titik di

bawah)

ṭa ṭ te (dengan titik di bawah) ط

ẓa ẓ ظzet (dengan titik di

bawah)

ain .‘. Koma terbalik di atas‘ ع

Gain G Ge غ

Fa F Ef ف

Qaf Q Ki ق

Kaf K Ka ك

Lam L El ل

Page 13: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

Mim M Em م

Nun N En ن

Wau W We و

Ha H Ha ه

Hamzah ..’.. Apostrof ء

Ya Y Ye ي

2. Vokal

Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

a. Vokal Tunggal

Vokal Tunggal adalah vokal tunggal bahasa Arab yang

lambangnya berupa tanda atau harkat transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

fatḥah A A

Kasrah I I

ḍommah U U وْ

b. Vokal Rangkap

Vokal Rangkap adalah vokal rangkap bahasa Arab yang

lambangnya berupa gabungan antara harkat dan huruf, transliterasinya

gabungan huruf sebagai berikut:

Tanda dan

Huruf Nama Gabungan Nama

..... fatḥah dan ya Ai a dan i ي

fatḥah dan wau Au a dan u ......ْوْ

Page 14: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

c. Maddah

Maddah adalah vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan

huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda sebagai berikut:

Harkat dan

Huruf Nama

Huruf dan

Tanda Nama

ى..َ...... ا..َ.. fatḥah dan alif

atau ya ̅

a dan

garis

atas

Kasrah dan ya ...ٍ..ى

i dan

garis di

bawah

و....ُ ḍommah dan wau ̅

u dan

garis di

atas

3. Ta Marbutah

Transliterasi untuk ta marbutah ada dua.

a. Ta marbutah hidup yaitu Ta marbutah yang hidup atau mendapat harkat

fatḥah, kasrah, dan ḍommah, transliterasinya adalah /t/.

b. Ta marbutah mati yaitu Ta marbutah yang mati atau mendapat harkat

sukun, transliterasinya adalah /h/.

Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbutah diikuti oleh kata

yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah

maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h).

4. Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid. Dalam transliterasi

ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama

dengan huruf yang diberitanda syaddah itu.

Page 15: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

5. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf,

yaitu:

Namun dalam tulisan transliterasinya kata sandang itu dibedakan antara . ال

kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dengan kata sandang yang

diikuti oleh huruf qamariah.

a. Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah adalah kata sandang yang

diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya,

yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang

langsung diikuti kata sandang itu.

b. Kata sandang yang diikuti huruf qamariah adalah kata sandang yang

diikuti oleh huruf qamariah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang

digariskan didepan dan sesuai dengan bunyinya.

6. Hamzah

Dinyatakan di depan Daftar Transliterasi Arab-Latin bahwa hamzah

ditransliterasikan dengana postrof. Namun, itu hanya terletak di tengah dan

diakhir kata. Bila hamzah itu diletakkan diawal kata, ia tidak dilambangkan,

karena dalam tulisan Arab berupa alif.

7. Penulisan Kata

Pada dasarnya setiap kata, baikfi’il, isim, maupun huruf, ditulis

terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang

sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat

Page 16: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bisa

dilakukan dengan dua cara: bisa dipisah perkata dan bisa pula dirangkaikan.

8. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem kata sandang yang diikuti huruf tulisan Arab

huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan

juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD,

diantaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal, nama diri

dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu dilalui oleh kata sandang, maka

yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tresebut, bukan

huruf awal kata sandangnya.

Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku dalam tulisan

Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan

kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital

tidak dipergunakan.

9. Tajwid

Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman

transliterasi ini merupakan bagian tidak terpisahkan dengan ilmu tajwid.

Karena itu keresmian pedoman transliterasi ini perlu disertai dengan pedoman

tajwid.

Sumber: Tim Puslit bang Lektur Keagamaan. Pedoman Transliterasi Arab-

Latin. Cetakan Kelima. 2003. Jakarta: Proyek Pengkajian dan

Pengembangan Lektur Pendidikan Agama.

Page 17: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

vii

ABSTRAK

Nama : Fitriani

NIM : 14 401 00182

Judul Skripsi : Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO) Dan Non Performing Financing (NPF)

Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Syariah

Bukopin, Periode 2009-2017

Penelitian ini membahas Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO) dan Non Performing Financing (NPF) pada Bank Syariah Bukopin

periode 2009-2017. Dimana terjadi fluktuasi setiap triwulan. Peningkatan dan

penurunan pada Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan Non

Performing Financing (NPF) tidak sesuai dengan peningkatan dan penurunan

yang terjadi pada Return On Asset (ROA). Sehingga rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah ada pengaruh Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO) dan dan Non Performing Financing (NPF) secara parsial

dan simultan terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Syariah Bukopin

periode 2009-2017?. Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Biaya

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan Non Performing Financing

(NPF) secara parsial dan simultan terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank

Syariah Bukopin periode 2009- 2017.

Teori yang dipaparkan dalam penelitian ini berkaitan dengan teori analisis

laporan keuangan, teori rasio keuangan bank. Teori mengenai pembiayaan yang

disalurkan (biaya operasional pendapatan operasional) teori mengenai pembiayaan

bermasalah (non performing financing), dan pengaruhnya terhadap Return On

Asset (ROA).

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, Data yang digunakan adalah

data time series tahun 2009-2017 yang dipublikasikan oleh Bank Syariah Bukopin

melalui situs resminya www.Syariahbukopoin.co.id. Dianalisis dengan

menggunakan program komputer SPSS versi 23.00.

Hasil penelitian secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa BOPO memiliki

thitung > ttabel = 3,720 > 2,034 dengan tingkat signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05)

maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel BOPO memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap ROA. NPF memiliki -ttabel ≤ thitung = -2,035 ≤ -1,838 dan

signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak, jadi dapat

disimpulkan bahwa NPF secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA. Hasil penelitian secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa

BOPO dan NPF memiliki Fhitung sebesar 8,154 dan Ftabel sebesar 3,28. Hasil

analisis data menunjukkan bahwa variabel BOPO dan NPF memiliki Fhitung > Ftabel

= 8,154> 3,28. dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan Ha

diterima, dapat disimpulkan bahwa variabel BOPO dan NPF secara simultan

berpengaruh terhadap variabel ROA.

Kata kunci: Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non

Performing Financing (NPF) dan Return On Asset (ROA)

Page 18: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

xvi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

SURAT PERNYATAAN PEMBIMBING

SURAT PERNYATAAN MENYUSUN SKRIPSI SENDIRI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

LEMBAR PENGESAHAN DEKAN

ABSTRAK ...................................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................. Ii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB ..................................................... Vi

DAFTAR ISI ............................................................................................... Xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... Xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... Xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 9

C. Batasan Masalah....................................................................................... 9

D. Rumusan Masalah .................................................................................... 10

E. Definisi Operasional Variabel................................................................... 10

F. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 12

G. Kegunaan Penelitian ................................................................................. 12

H. Sistematika Pembahasan........................................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 16

A. Kerangka Teori ........................................................................................ 16

1. Return On Asset (ROA) .................................................................... 16

a. Pengertian Return On Asset (ROA) ............................................... 16

b. Fungsi Return On Asset (ROA) ..................................................... 16

c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Return On Asset (ROA) ......... 19

2. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) ......................... 22

a. Pengertian Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) ... 22

b. Pendapatan Operasional ...................................................................... 25

c. Biaya Operasional ............................................................................... 26

Page 19: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

xvii

d. Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

terhadap Profitabilitas (ROA) ........................................................ 28

3. Non Perfoming Financing (NPF) ........................................................... 29

a. Pengertian Non Perfoming Financing (NPF) ................................ 29

b. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah........ 36

c. Cara Menyelesaikan Pembiayaan Bermasalah ............................... 38

1) Staystategi .............................................................................. 38

2) Phase Out Strategi ................................................................. 39

d. Pengaruh Non Perfoming Financing (NPF) terhadap

Profitabilitas (ROA) ...................................................................... 41

B. Penelitian Terdahulu................................................................................. 42

C. Kerangka Pikir ......................................................................................... 44

D. Hipotesis .................................................................................................. 45

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 47

A. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 47

B. Jenis Penelitian ......................................................................................... 47

C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 48

1. Populasi ............................................................................................... 48

2. Sampel ................................................................................................. 48

D. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 49

1. Studi Kepustakaan ............................................................................... 49

2. Teknik Dokumentasi ............................................................................ 49

E. Analisis Data ............................................................................................ 50

1. Uji Deskriptif ....................................................................................... 50

2. Uji Asumsi Klasik................................................................................ 51

a. Uji Normalitas ................................................................................. 51

b. Uji Multikolenearitas ....................................................................... 52

c. Uji Autokorelasi .............................................................................. 52

d. Uji Hetoroskedastisitas .................................................................... 53

3. Uji Analisis Regresi Linier Berganda ................................................... 53

4. Uji Hipotesis ........................................................................................ 55

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................ 55

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji T) ........................................................ 55

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ..................................................... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................. 58

A. Gambaran Umum Bank Syariah Bukopin ................................................. 58

a. Sejarah Singkat Berdirinya Bank Bukopin Syariah............................... 58

b. Visi Misi Bank Bukopin Syariah .......................................................... 61

B. Hasil Analisis .......................................................................................... 62

Page 20: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

xviii

1. Uji Deskriptif ....................................................................................... 62

2. Uji Asumsi Klasik................................................................................ 62

a. Uji Normalitas ................................................................................. 63

b. Uji Multikolinearitas ....................................................................... 66

c. Uji Autokorelasi .............................................................................. 67

d. Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 67

3. Uji Analisis Regresi Linier Berganda ................................................... 68

4. Uji Hipotesis ........................................................................................ 69

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................ 70

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji T) ........................................................ 70

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ..................................................... 72

C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 73

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 77

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 78

A. Kesimpulan .............................................................................................. 78

B. Saran ....................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 21: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

xix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Perkembangan BOPO, NPF dan ROA ........................... 6

Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel ................................................ 10

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................. 42

Table 4.1 Uji Deskriptif ......................................................................... 62

Tabel 4.2 Uji Normalitas........................................................................ 63

Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas .............................................................. 66

Tabel 4.4 Uj Autokorelasi ...................................................................... 67

Tabel 4.5 Uji Heterokostisiditas ............................................................. 67

Tabel 4.6 Uji Analisis Regresi Linier Berganda ..................................... 68

Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 70

Tabel 4.8 Uji Koefisien Regresi secara Persial Uji (t)............................. 70

Tabel 4.9 Uji Signifikasi Simultan Uji F ................................................ 72

Page 22: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

xx

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ...................................................................... 35

Gambar 4.1 Hinstogram ............................................................................ 64

Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regresion Standardized Residual ............. 65

Gambar 4.3 Heterokedastisitas .................................................................. 67

Page 23: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Hasil Output Spss Versi 23

Lampiran 2 : Tabel T

Lampiran 3 : Tabel F

Lampiran 4 : Data Perkembangan BOPO,NPF, dan ROA

Page 24: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank syariah pada hakikatnya merupakan lembaga perantara

(intermediary) yaitu lembaga yang mempunyai tugas pokok untuk

menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada

masyarakat. Jasa yang ditawarkan oleh bank syariah adalah dalam bentuk

tabungan, giro, dan deposito berjangka yang terdapat ciri khusus, yaitu pemilik

dana menyimpan dan menanamkan dananya di bank syariah tidak dengan motif

untuk mendapatkan bunga.

Persaingan antara bank syariah dan bank konvensional yang semakin

ketat, membuat bank syariah harus meningkatkan kinerjanya agar mampu

bersaing dalam pasar perbankan nasional di Indonesia. Kinerja bank

merupakan hal yang sangat penting, karena bisnis perbankan adalah bisnis

kepercayaan, Oleh karena itu bank harus mampu menunjukkan kinerja yang

bagus sehingga akan semakin banyak masyarakat yang bertransaksi di bank

tersebut.

Bank syariah merupakan salah satu bentuk dari perbankan nasional yang

mendasarkan operasionalnya pada syariah (prinsip) Islam. Bank syariah adalah

sebuah bentuk dari bank mondern yang didasarkan pada prinsip Islam yang

sah, dikembangkan pada abad pertama Islam, menggunakan konsep berbagai

Page 25: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

2

resiko sebagai metode utama, dan meniadakan keuangan berdasarkan kepastian

serta keuntungan yang di tentukan sebelumnya.1

Rasio profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber

yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah

cabang, dan sebagainya.2

Profitabilitas merupakan indikator yang paling

penting untuk mengukur kinerja suatu bank, karena profitabilitas merupakan

kemampuan bank untuk menghasilkan atau memperoleh laba secara efektif dan

efisien.3

Rasio yang digunakan untuk mengukur dan membandingkan kinerja

profitabilitas perbankan adalah Return On Equity (ROE) dan Return On Asset

(ROA). Keduanya dapat digunakan dalam mengukur besarnya kinerja

keuangan pada industri perbankan. Namun, umumnya Return On Equity (ROE)

hanya mengukur return yang diperoleh dari investasi pemilik perusahaan,

sedangkan Return On Asset (ROA) lebih memfokuskan kemampuan

perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi perusahaan. Oleh karena

itu, dalam penelitian ini Return On Asset (ROA) digunakan sebagai ukuran

kinerja perbankan, dengan alasan karena Return On Asset (ROA) digunakan

untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan

secara keseluruhan.

1 Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013),

hlm. 16 2Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 1999), hlm. 304 3 Lukman Denda Wijaya, Manajemen Perbankan (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005),

hlm.153

Page 26: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

3

Return On Asset (ROA) merupakan rasio antara laba sebelum pajak

terhadap total asset. Semakin besar Return On Asset (ROA) menunjukkan

kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat return yang semakin

besar.4

Return On Asset (ROA) juga merupakan suatu ukuran tentang

efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. di samping itu, ROA

juga diartikan sebagai hasil pengambilan investasi dari seluruh perusahaan,

baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini

maka semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya.Artinya rasio ini

digunakan mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.5 Ada

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal bank bisa diukur dengan

menggunakan rasio-rasio keuangannya. Rasio-rasio yang mempengaruhi

Return On Asset (ROA) adalah Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO) dan Non Performing Financing (NPF). Sedangkan faktor eksternal

diantaranya adalah fluktuasi nilai tukar, kebijakan moneter, dan perkembangan

teknologi.

BOPO (Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional) menunjukkan

efisiensi bank dalam menjalankan usaha pokoknya terutama pinjaman, dimana

angsuran dan margin menjadi pendapatan terbesar perbankan.Pengolahan

pembiayaan sangat diperlukan oleh bank, mengingat fungsi pembiayaan

sebagai penyumbang pendapatan terbesar bagi bank syariah. Rasio BOPO

4Frianto Pandia, Manajemen Dana dan Kesehatan Bank (Jakarta: Rineka Cipta, 2012),

hlm.149

5Kasmir, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), hlm. 201-202

Page 27: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

4

sangat berpengaruh terhadap ROA karena semakin kecil BOPO berarti

semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan

atau dengan kata lain semakin tinggi rasio BOPO maka kemungkinan bank

dalam kondisi bermasalah yang besar. Sedangkan ROA semakin tinggi aset

suatu bank maka semakin bagus kondisi bank tersebut. Maka dapat

disimpulkan jika BOPO naik maka ROA menurun dan sebaliknya jika ROA

menurun maka BOPO meningkat. dengan kata lain BOPO berhubungan negatif

terhadap profitabilitas. Semakin kecil rasio biaya (beban) operasionalnya akan

lebih baik, karena bank yang bersangkutan dapat menutup biaya (beban)

operasional dengan pendapatan operasionalnya.6

Faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas bank selain dari BOPO,

salah satunya adalah pendapatan. Sumber pendapatan untuk bank syariah

berasal dari pembiaayaan yang disalurkan akan berdampak pada pendapatan

bank, artinya jika pembiayaan yang disalurkan lancar maka pendapatan bank

meningkat, dan sebaliknya jika angsuran pembiayaan macet maka pendapatan

bank berkurang. Pembiayaan bermasalah dalam perbankan syariah dikenal

dengan istilah Non Performing Financing (NPF).

Non Performing Financing (NPF), yaitu rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola pembiayaan

bermasalah yang ada. Non Performing Financing (NPF) berpengaruh terhadap

Return On Asset (ROA) karena semakin tinggi Non Performing Financing

(NPF) maka kinerja bank semakin buruk dan profitabilitasnya rendah.

6 Veithzal Rivai, dkk. Bank and Financial Institution Management Conventional

&Syariah Sistem (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2007), hlm. 722

Page 28: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

5

Non Performing Financing (NPF) yang tinggi menurunkan laba yang

akan diterima oleh bank. Penurunan laba yang mengakibatkan deviden yang

dibagikan juga semakin berkurang sehingga pertambahan tingkat return aset

bank akan mengalami penurunan.7 Dapat disimpulkan bahwa apabila NPF

naik maka ROA akan turun.

Keberhasilan bank dalam melakukan penghimpunan, penyaluran dana

ataupun sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: kepercayaan

masyarakat pada suatu bank, sehingga perbankan dapat memperoleh

keuntungan yang maksimal terutama dari segi aset yang dimiliki bank, salah

satunya bank syariah bukopin.8

Bank Syariah Bukopin adalah lembaga keuangan yang berfungsi

menghimpun dana, menyalurkan dana, dan melayani jasa. Bank Syariah

Bukopin merupakan salah satu bank syariah yang sedang berkembang dengan

cukup baik di Indonesia, yang memiliki modal dasar sebesar Rp.

1.000.000.000.000 (satu triliyun rupiah). Hingga pada tahun 2014 bank

Bukopin syariah telah berkembang dan memiliki satu kantor pusat dan

operasional. Seperti bank pada umumnya Bank Syariah Bukopin juga memiliki

visi dan misi dan nilai-nilai perusahaan yang dipegang agar dapat berkembang

dan lebih maju lagi.

Dalam suatu perusahaan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pendapatan bank salah satunya dari aktivitas pembiayaan yang dilakukan

perusahaan. Pembiayaan yang kualitasnya kurang lancar merupakan risiko

7 Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2012), hlm. 117-118 8Ahmad Rodhoni, Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Zikrul Hakim, 2006), hlm, 28

Page 29: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

6

yang mengacu pada potensi kerugian yang dihadapi bank, risiko pembiayaan

sering dikaitkan dengan risiko gagal bayar atau pembiayaan bermasalah.

Pembiayaan bermasalah dapat diartikan sebagai suatu pinjaman yang

mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan atau faktor

eksternal diluar kemampuan nasabah peminjam. Besar kecilnya NPF akan

berpengaruh terhadap ROA, karena hal tersebut dapat menurunkan tingkat

ROA pada tahun berjalan.

Adapun data BOPO, NPF dan ROA pada Bank Syariah Bukopin mulai

tahun 2009-2017.

Tabel 1.1

Data Perkembangan Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO) dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On

Asset (ROA) pada Bank Syariah Bukopin Pada Tahun 2009-2017

Tahun BOPO (%) NPF (%) ROA (%)

2009 97,54 3,25 0,06

2010 93,57 3,81 0,74

2011 93,86 1,74 0,52

2012 91,59 4,59 0,55

2013 92,29 4,27 0,69

2014 96,77 3,26 0,27

2015 91,99 2,44 0,79

2016 91,76 2,39 0,76

2017 99,20 4,18 0,02

Sumber: Laporan Tahunan PT. Bukopin Syariah

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa rasio-rasio keuangan dari tahun-

ketahun mengalami fluktuasi dan terdapat penyimpangan dengan teori yang

menyatakan hubungan BOPO dan NPF terhadap Return On Asset (ROA).

Page 30: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

7

Pada tahun 2010 BOPO mengalami penurunan menjadi 93,57 persen,

diikuti dengan peningkatan NPF menjadi 3,81persen. Diikuti ROA mengalami

peningkatan0,74 persen.

Pada tahun 2011 BOPO mengalami peningkatan menjadi 93,86 persen,

diikuti dengan penurunan NPF 1,74 persen. Namun penurunan NPF yang

seharusnya menyebabkan kenaikan ROA tidak terjadi karena dari data tersebut

ROA juga mengalami penurunan menjadi 0,52 persen.

Pada tahun 2012 BOPO mengalami penurunan menjadi 91,59 persen.

Diikuti dengan peningkatan NPF menjadi 4,59 persen. Diikuti ROA

mengalami peningkatan menjadi 0,55 persen.

Pada tahun 2013 BOPOmengalami peningkatan menjadi 92,29 persen,

diikuti dengan penurunan NPF menjadi 4,27 persen. Diikuti ROA mengalami

peningkatan 0,69 persen. Ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa

jika BOPO menaik maka ROA menurun dan sebaliknya tetapi, pada data

tersebut justru disaat BOPO meningkat ROA juga mengalami peningkatan.

Pada tahun 2014 BOPO mengalami peningkatan menjadi 96,77 persen.

Diikuti dengan penurunan NPF menjadi 3,26 persen. Namun penurunan NPF

yang seharusnya menyebabkan kenaikan ROA tidak terjadi karena dari data

tersebut ROA juga mengalami penurunan menjadi 0,27 persen.

Pada tahun 2015 BOPO mengalami penurunan menjadi 91,99 persen,

diikuti dengan penurunan NPF menjadi 2,44 persen, diikuti dengan ROA

mengalami peningkatan 0,79 persen.

Page 31: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

8

Padatahun 2016 BOPO mengalami penurunan menjadi 91,76 persen.

Diikuti dengan penurunan NPF menjadi 2,39 persen. Namun penurunan BOPO

dan NPF seharusnya menyebabkan kenaikan ROA tidak terjadi karena dari

data tersebut ROA juga mengalami penurunan menjadi 0,76persen.

Demikian pada tahun 2017 BOPO mengalami peningkatan 99,20 persen.

Diikuti dengan peningkatan NPF menjadi 4,18 persen. Diikuti ROA

mengalami penurunan menjadi 0,02 persen.

Terdapat beberapa kesenjangan berdasarkan data yang ada dimana disaat

BOPO meningkat tidak diikuti dengan penurunan ROA dan pada saat

profitabilitas (ROA) meningkat tidak diikuti dengan penurunan NPF. Melihat

hasil data laporan keuangan diatas seharusnya disaat BOPO menaik akandiikuti

ROA yang menurun dan pada saat ROA menaik akan diikuti NPF yang

menurun dapat dilihat dalam gambar teori itutidak sesuai dengan praktiknya.

Seperti dalam penelitian R. Ade Sasongko Pramudhito yang berjudul

analisis pengaruh CAR, NPF, BOPO, FDR, dan NCOM terhadap profitabilitas

Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2009-2017 dengan hasil penelitian

bahwa variabel independen terhadap variabel dependen memiliki pengaruh,

dan memiliki kesesuaian dengan teori yang ada.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penelitian ini tertarik

melakuakan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Biaya Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO) dan Non Performing Financing (NPF)

terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Syariah Bukopin periode

2009-2017”.

Page 32: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakangmasalahan diatas, maka identifikasi masalah

dari penelitian ini adalah:

1. Adanya fenomena yang tidak sesuai dengan teori pada Biaya Operasional

Pendapatan Operasional dan Non Performing Financing terhadap Return On

Asset (ROA) pada Bank Syariah Bukopin periode 2009-2017

2. Terjadinya fluktuasi Biaya Operasional Pendapatan Operasional pada Bank

Syariah Bukopin periode 2009-2017

3. Terjadinya fluktuasi Non Performing Financing (NPF) pada Bank Syariah

Bukopin periode 2009-2017

4. Terjadinya fluktuasiReturn On Asset (ROA) pada Bank Syariah Bukopin

periode 2009-2017

5. Semakin tinggi rasio Non Performing Financing (NPF) maka akan

berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA)

6. Return On Asset (ROA) pada Bank Syariah Bukopin tidak Stabil Setiap

Tahunnya.

C. Batasan Masalah

Dari beberapa masalah yang teridentifikasi, dan dengan keterbatasan

kemampuan, waktu dan dana yang dimiliki peneliti, maka perlu dilakukan

pembatasan masalah agar pembahasan ini lebih terarah dan terfokus pada

permasalahan yang dikaji.

Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemui, maka peneliti memilih

untuk membatasi pada tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu variabel

Page 33: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

10

terikat. Peneliti membatasi masalah pada pengaruh Biaya Operasional dan

Pendapatan Operasional (BOPO) dan Non Performing Financing (NPF)

terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Syariah Bukopin.

D. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah dan batasan masalah maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah BOPO berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank

Syariah Bukopin?

2. Apakah NPF berpengaruhterhadap Return On Asset (ROA) pada Bank

Syariah Bukopin?

3. Apakah BOPO dan NPF berpengaruh Secara Simultan terhadapReturn On

Asset (ROA) pada Bank Syariah Bukopin?

E. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah definisi yang diajari atas sifat-sifat

hal yang dapat diamati.9Untuk menghindari kesalah pahaman istilah yang

digunakan dalam penelitian ini maka, dibuatlah definisi operasional variabel

yang dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 1.2

Definisi Operasional Variabel

Jenis

Variabel

Definisi

Variabel Indikator Variabel

Skala

Pengu

kuran

Beban

Operasional

dan

Pendapatan

Perbandingan

antara beban

operasional

dengan

BOPO =

Rasio

9Sumardi Surya Brata, Metode Penelitian (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hlm

29

Page 34: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

11

Operasional

(BOPO)

(X1)

pendapatan

operasional.

Rasio

efesiensi ini

digunakan

untuk

mengukur

kemampuan

manajemen

bank dalam

mengendalik

an beban

operasional

terhadap

pendapatan

operasional.10

Non

Performing

financing

(NPF)

(X2)

Pembiayaan

bermaslah

yang terdiri

dari

pembiayaan

yang

berklasifikasi

kurang

lancar,

diragukan

dan macet.11

NPF=

X 100% Rasio

Return On

Asset

(ROA)

(Y)

Rasio yang

menunjukkan

hasil (return)

atas jumlah

aktiva yang

digunakan

dalam

perusahaan.12

ROA =

Rasio

10Veitrizal Rivai, dkk. Op. Cit.,hlm. 723 11

Fatuhrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah (Jakarta:

Sinar Grafindo, 2012), hlm. 66 12 Muhammad dan Dwi Suwiknyo, Akutansi Perbankan Syariah (Yogyakarta: Trust

Media, 2002), hlm. 263

Page 35: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

12

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh BOPO terhadap Return On Asset (ROA) pada

Bank Syariah Bukopin.

2. Untuk mengetahui pengaruh NPF terhadap Return On Asset (ROA) pada

BankSyariah Bukopin.

3. Untuk mengetahui pengaruh BOPO dan NPF terhadap Return On Asset

(ROA) pada Bank Syariah Bukopin.

G. Kegunaan Penelitian

Adanya suatu penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat terutama

bagi bidang ilmu yang teliti. Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perbankan

Kajian pengaruh BOPO dan NPF terhadap Return On Asset (ROA) ini dapat

bermanfaat sebagai bahan evaluasi perkembangan sistem perbankan syariah

khususnya Bank Syariah Bukopin.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan pengetahuan dan pemahanan bagi peneliti

tentang bagaimana pengaruh BOPO dan NPF terhadap Return On Asset

(ROA) pada Bank Syariah Bukopin.

Page 36: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

13

3. Bagi Perguruan Tinggi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah keputustakaan dibidang

Perbankan Syariah dan dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah

pengetahuan.

H. Sistematika Pembahasan

Sistematikapenulisan skripsi ini terdiri dari lima bab terdiri dari beberapa

bagian, agar pembaca lebih mudah memahami isinya maka akan dituliskan

lebih detail sebagai berikut:

Pada Bab I Komponen Pendahuluan, sebagaimana diuraikan diatas bab

ini berisi pembahasan penulisan skripsi yang terdiri dari latar belakang yang

menjelaskan perlu dan pentingnya penulisan skripsi ini. Kemudian

dikemukakan juga identifikasi masalah untuk menguraikan aspek yang

berhubungan dengan masalah yang menjadi objek penelitian.Selanjutnya

membatasi masalah dalam penelitian agar pembahasannya lebih terarah,

kemudian dikemukakan juga definisi operasional variabel untuk

mendefinisikan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, lalu

peneliti merumuskan masalah dan menyebutkan tujuan peneliti dalam

melakukan penelitian sehingga tulisan lebih terfokus dan jelas.Selanjutnya ada

kegunaan penelitian, selain itu dikemukakan juga sistematika pembahasan agar

penelitian yang dilakukan sistematis.

Pada Bab II Komponen Landasan Teori, yang terditi dari kerangka teori,

penelitian terdahulu, kerangka pikir dan hipotesis. Secara umum seluruh sub

bahasan yang ada dalam landasan teori membahas tentang penjelasan-

Page 37: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

14

penjelasan mengenai variabel secara teori yang dijelaskan dalam kerangka

teori. Kemudian teori-teori yang berkaitan dengan variabel penelitian tersebut

akan dibandingkan dengan pengaplikasiannya sehingga akan terlihat jelas

dengan masalah yang terjadi, Setelah itu, penelitian ini akan dilihat dan

dibandingkan dengan penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

variabel dalam bentuk kerangka pikir, kemudian membuat hipotesis yang

merupakan jawaban sementara tentang penelitian.

Pada Bab III Komponen Metodologi Penelitian merupakan bagian yang

berisi mengenai ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel, jenis penelitian,

instrument pengumpulan data dan teknis analisi data. Secara umum, seluruh

sub bahasan yanga ada dalam metodologi penelitian menjelaskan lokasi dan

waktu penelitian, jenis penelitian, sumber data, populasi dan sampel

penelitian.Setelah data terkumpul maka selanjutnya adalah melakukan analisis

data sesuai dengan berbagai uji yang diperlukan dalam penelitian tersebut.

Pada Bab IV Komponen Hasil Penelitian merupakan bagian yang berisi

mengenai deskripsi data penelitian, hasil analisis penelitian, pembahasan

penelitian. Secara umum, seluruh sub bahsan yang ada dalam hasil penelitian

adalah membahas tentang penelitian mulai dari pendeskrifsian, data yang akan

diteliti secara rinci, kemudian akan melakukan analisis data dengan

menggunakan teknik analisis data yang sudah dicantumkan dalam bab III

Sehingga diperoleh hasil analisis yang dilakukan dan membahsa tentang hasil

yang telah diperoleh.

Page 38: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

15

Pada Bab V Komponen Penutup, terdiri dari kesimpulan dan

saran.Secara umum, sub bahasan yang ada dalam penutup merupakan bagian

yang berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini setelah

menganalisis data dan memperoleh hasil dari penelitian yang dilaksanakan

serta saran-saran yang diberikan peneliti sehubungan dengan hasil penelitian

Page 39: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

1

Page 40: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teori

1. Return On Asset (ROA)

a. Pengertian Return On Asset (ROA)

ROA adalah rasio keuangan yang menggambarkan kemampuan

bank dalam mengelola dana yang diinvestasikan dalam keseluruhan

aktiva yang menghasilkan keuntungan. ROA adalah gambaran

produktivitas bank dalam mengelola dana sehingga menghasilkan

keuntungan.1

Rasio ini sangat penting, mengingat keuntungan yang

memadai diperlukan untuk mempertahankan arus sumber-sumber modal

bank.

b. Fungsi Return On Asset (ROA)

ROA berfungsi mengukur efektivitas perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Semakin

besar ROA yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, semakin efisien

penggunaan aktiva sehingga akan memperbesar laba. Laba yang besar

akan menarik investor karena perusahaan memiliki tingkat kembalian

yang semakin tinggi.2

Perubahan ROA dapat disebabkan antara lain:

1) Lebih banyak aset yang digunakan, hingga menambah

operating income dalam skala yang lebih besar.

1Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 254 2Khaerul Umam, Op. Cit., hlm. 346

Page 41: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

17

2) Adanya kemampuan manajemen untuk mengalihkan

portofolio atau surat berharga ke jenis yang menghasilkan

income yang lebih tinggi.

3) Adanya kenaikan tingkat suku bunga secara umum.

4) Adanya pemanfaatan aset-aset yang semula tidak produktif

menjadi aset produktif.

Semakin besar Return On Asset (ROA) menunjukkan kinerja

perusahaan semakin baik, karena return semakin besar. Sehingga dalam

penelitian ini menggunakan Return On Asset (ROA) sebagai indikator

pengukur kinerja keuangan perusahaan perbankan. Laba yang besar

akan menarik investor karena perusahaan memilik tingkat pembelian

yang semakin tinggi. Rasio ini dirumuskan dengan:3

Laba sebelum pajak

ROA = X 100%

Total Aset

Keterangan: Return On Asset (ROA) = laba bersih setelah pajak / total Aset

(atau rata-rata Total Aset)

Return On Asset memberikan informasi seberapa efisien bank dalam

melakukan kegiatan usahanya, karena rasio Return On Asset

mengindikasikan seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh rata-rata

terhadap setiap rupiah asetnya.

Adapun ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang Return On Asset

(ROA) terdapat pada surah Al-Baqarah ayat 16 yang berbunyi:

3Malayu, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), hlm. 100

Page 42: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

18

Artinya: mereka Itulah orang yang membeli kesesatan dengan

petunjuk, Maka tidaklah beruntung perniagaan mereka

dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.4

Hubungan surah Al-Baqarah ayat 16 dengan Return On Asset di atas

menjelaskan bahwa mereka itulah orang orang yang membeli kesesatan

dengan petunjuk dalam hal ini adalah keuntungan. Maka tidaklah beruntung

perniagaan mereka dan sejak dahulu, sebelum kerugian itu, tidaklah mereka

termasuk kelompok orang-orang yang mendapat petunjuk dalam

perdagangan mereka atau petunjuk keagamaan. Ini karena mereka tidak

menyiapkan diri untuk menerima dan memanfaatkan petunjuk itu, atau sejak

semula mereka bukanlah orang-orang yang mengetahui seluk-beluk

perniagaan sehingga akhirnya mereka tidak memperoleh keuntungan.5

Dalam konsep Islam profit harus terhindar dari unsur riba. Profit pada bank

syariah harus dibagi antara bank dan penyandang dana.

ROA adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang

dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan

keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk

operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Dengan demikian

4Departemen Agama RI, Al-Qur’an Al-jummatul ali dan Terjemahan (Semarang: PT.

Karya Toha Putra), hlm. 73 5Tafsir Al-Misbah, Pesan, Kesan, Keserasian Al-Qur’an (Jakarta Lentera Hati, 2002),

hlm. 134

Page 43: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

19

rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasinya

perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang

digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (net operating

asset).6 Raiso ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan

mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang

diharapkan. Dana investasi tersebut sama dengan asset perusahaan yang

ditanamkan atau ditempatkan.7

Laba atas aktiva Return On Asset (ROA)adalah rasio yang

menunjukkan hubungan antara tingkat keuntungan yang dihasilkan

manajemen atas dana yang ditanamkan bank oleh pemegang saham, maupun

kreditor. Rasio ini menggambarkan kemampuan aktiva perusahaan dalam

menghasilkan laba.8

Hery mengemukakan Pengertian Return On Asset (ROA) adalah:

Hasil pengembalian atas assets merupakan rasio yang menunjukkan

seberapa besar kontribusi assets dalam menciptakan laba bersih, dengan

kata lain rasio ini di gunakan mengatur seberapa besar jumlah laba bersih

yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam assets.9

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return On Asset (ROA)

Adapun Faktor-faktor yang Mempengaruhi ROA adalah:10

1) Capital Adequacy Ratio (CAR)

6Munawwir, Analisis Laporan Keuangan (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2007), hlm.

89 7Irham Fahmi, Manajemen Perbankan Konvensional &Syariah (Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2015), hlm. 157 8Slamet Haryono, Op. Cit., hlm. 185.

9Hery, Op,Cit., hlm.228 10 Sunariyati Muji Lestari, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi ROA pada Perusahaan

Perbankan Di BEI “ (Jurnal, Stiesta Surabaya, 2014), hlm. 5

Page 44: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

20

Capital Adequacy Ratio (CAR) juga bisa disebut dengan

rasio kecukupan modal, mengukur kecukupan modal yang dimiliki

bank untuk menunjang aktiva yang mengandung resiko. Rasio

kecukupan modal ini merupakan indikator terhadap kemampuan

bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari

kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang

beresiko. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi CAR,

maka semakin tinggi pula ROA.

2) Biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO)

BOPO adalah perbandingan antara total biaya operasional

dan total pendapatan operasioanl. Semakin rendah tingkat BOPO

berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena

lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di

perusahaan.

3) Non Performing Financing (NPF)

NPF adalah pembiayaan yang tidak lancar atau pembiayaan

dimana debiturnya tidak memenuhi persyaratan yang

diperjanjikan, semakin besar NPF akan menyebakan menurunnya

ROA, berarti kinerja bank tidak baik karena tidak mampu

mengatasi resiko kredit semakin besar.

4) Financing To Deposit Ratio (FDR)

FDR digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank

yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan

Page 45: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

21

pembiayaan dengan menggunakan total DPK yang dimiliki bank.

Semakin tinggi FDR maka laba bank semakin meningkat dengan

asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan

efektif. Dengan meningkatnya laba bank maka profitabilitas bank

juga meningkat.

5) Net Interest Margin (NIM)

NIM adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva

produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih.

Semakin besar rasio ini maka akan meningkatkan pendapatan

bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin

kecil.11

6) Turnover dari operating assets (tingkat perputaran aktiva yang

digunakan untuk operasi).

7) Profit Margin, yaitu besarnya keuntungan yang dinyatakan dalam

persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini mengukur

tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan di

hubungkan dengan penjualan.12

11Ibid., hlm. 7 12

Munawir, Op. Cit., hlm. 89

Page 46: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

22

2. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

a. Pengertian Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional

terhadap pendapatan operasional.13

Pada dasarnya sistem pengoperasionalan bank syariah secara

umum haruslah menggunakan prinsip syariah dan untuk menjamin

operasi bank Islam tidak menyimpang dari tuntunan syariah, maka pada

setiap bank Islam hanya diangkat manager dan pimpinan yang sedikit

banyak menguasai muamalat islam. Selain itu di bank ini dibentuk

Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasional bank

dari sudut syariah.14

Rasio BOPO adalah perbandingan antara total biaya operasional

dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam menunjukkan kegiatan operasional. Rasio ini

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan dalam

melakukan kegiatan operasinya. Semakin kecil rasio ini berarti semakin

efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan

sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin

kecil.

13Budi Ponco, “Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM, dan LDR terhadap ROA

(Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-

2007) (Semarang : Universitas Diponegoro, 2008) hlm. 22 14Muhammad Syafii Antonio,Apa dan Bagaimana Bank Islam Itu, (Yogyakarta: Dana

Bakti Wakap, 1992), hlm. 2

Page 47: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

23

Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total

beban margin dan dari total beban operasional lainnya. Pendapatan

operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total

pendapatan operasional lainnya. Rumusnya adalah:

BOPO =

x 100%

BOPO menurut kamus keuangan adalah kelompok rasio yang

mengukur efisiensi dan efektivitas operasional suatu perusahaan dengan

jalur membandingkan satu terhadap lainnya. Berbagai angka

pendapatan dan pengeluaran dari laporan rugi laba dan terhadap angka-

angka dalam neraca. Rasio biaya oprasional adalah perbandingan antara

biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio biaya operasional

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank

dalam melakukan kegiatan operasi.

Semakin rendah BOPO berarti semakin efisien bank tersebut

dalam mengendalikan biaya operasionalnya, dengan adanya efisiensi

biaya maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar.

BOPO merupakan upaya bank untuk meminimalkan resiko

operasional, yang merupakan ketidakpastian mengenai kegiatan usaha

bank.Resiko operasional berasal dari kerugian operasional bila terjadi

penurunan keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya

Page 48: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

24

operasional bank dan kemungkinan terjadinya kegagalan atas jasa-jasa

dan produk-produk yang ditawarkan.15

Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total

bagi hasil dan total beban operasional lainnya.16

Mengingat kegiatan

utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara, yaitu

menghimpun dana dan menyalurkan dana (misalnya dana masyarakat),

maka biaya dan pendapatan operasional merupakan pendapatan bank

yang diperoleh dari usaha pokoknya.17

Dalam pencapaian keuntungan yang dihasilakn dalam BOPO,

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surah Al-Ahqaf ayat 19 yang

berbunyi:

Artinya:

Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang

telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi

mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka

tiada dirugikan.18

Kaitan ayat tersebut dengan rasio BOPO adalah bahwa segala

pekerjaan yang dilakukan dengan jalan yang benar dan mengharapkan

15R. Ade Sasongko Pramudhito, “Analisis Pengaruh CAR, NPF, BOPO, FDR dan NCOM

terhadap Profitabilitas Bank Umum Syarisah di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah

di Indonesia Periode 2008-2012)”(Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang, 2014), hlm. 37 16

Frianto Pandai, Op. Cit., hlm.72

17Sulhan dan Ely Siswanto, Manajemen Bank Konvensional dan Syariah (Malang: UIN

Malang, 2008), hlm. 67 18Departemen Agama RI, Op. Cit., hlm. 505

Page 49: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

25

ridho Allah SWT di dunia dan di akhirat. Keuntungan tersebut dapat

digunakan membiyai kegiatan operasional bank. Kepada mereka

dikatakan, sebelum dimasukkan kedalamnya, bahwa:” kamu telah

menghabiskan apa yang kamu anggap baik-baik, yakni terus-menerus

mengikuti panggilan syahwat dan nafsu serta menjadikannya tujuan

hidup kamu dengan mengabaikan kenikmatan ruhani, dan kamu telah

bersenang-senang dengannya,yakni dengan kelezatan-kelezatan yang

rendah itu, jika demikian maka pada hari ini kamu dibalas dengan

siksa yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri

dimuka bumi tanpa haq dan alasan yang benar, dank arena kamu sejak

semula dan secara terus-menerus serta dari saat-kesaat telah melakukan

kefasikan, yakni keluar dari koridor ajaran agama akibat kedurhakan

yang kamu lakukan.”19

b. Pendapatan Operasional,

Pendapatan operasional adalah pendapatan bank yang diperoleh

dari usaha pokoknya20

. Pendapatan operasional terdiri dari semua

pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank

yang benar-benar telah diterima. Pendapatan operasional bank secara

terperinci adalah sebagai berikut :

1. Pendapatan Bagi Hasil

Yang dimasukkan ke pos ini adalah pendapatan bunga, baik dari

pinjama, yang diberikan maupun dari penanaman yang dilakukan

19

Tafsir Al-Misbah, Op, Cit.,hlm. 412 20 Sulhan dan Ely Siswanto, Op. Cit., hlm. 67

Page 50: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

26

oleh bank, seperti giro, simpanan berjangka, obligasi, dan surat

pengakuan lainnya.

2. Provisi dan Komisi

Yang dimasukkan kedalam pos ini adalah provisi dan komisi yang

dipungut atau diterima oleh bank dari berbagai kegiatan yang

dilaakukan, seperti provisi pembiayaan, provisi transfer, komisi

pembelian/penjualan efek-efek, dan lain-lain.

3. Pendapatan Valuta Asing Lainnya

Yang dimasukkan dalam pos ini adalah keuntungan yang diperoleh

bank dari berbagai transaksi devisa, misalnya selisih kurs karena

konversi provisi, komisi, dan bagi hasil diterima dari bank-bank

luar negeri.

4. Pendapatan Lainnya

Yang dimasukkan dalam pos ini adalah pendapatan lain: yang

merupakan hasil langsung dari kegiatan lainnya yang merupakan

kegiatan operasional bank tidak termasuk ke dalam rekening

pendapatan di atas, misalnya deviden yang diterima dari saham

yang dimiliki.

c. Biaya Operasional

Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan terkait dengan

aktivitas bank. Yang dimasukkan ke pos biaya operasional adalah

semua biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha bank

yang diperinci sebagai berikut:

Page 51: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

27

1. Biaya Bagi Hasil

Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua biaya atas dana-

dana yang berasal dari Bank Indonesia, bank-bank lain, dan pihak

ketiga bukan bank.

2. Biaya valuta Asing Lainnya

Yang dimasukkan ke pos ini adalah semua biaya yang

dikeluarkan bank untuk berbagai transaksi devisa.

3. Biaya Tenaga Kerja

Yang dimasukkan dalam pos ini adalah seluruh biaya yang

dikeluarkan bank untuk membiayai pegawainya, seperti gaji dan

upah, uang lembur, perawatan kesehatan, honorarium komisaris,

bantuan untuk pegawai dalam bentuk natura, dan pengeluaran

lainnya untuk pegawai.

4. Penyusutan

Yang dimasukkan dalam pos ini adalah seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk penyusutan benda-benda tetap dan inventasris.

5. Biaya Lainnya

Yang dimasukkan dalam pos ini adalah biaya lainnya yang

merupakan biaya langsung dari kegiatan usaha bank yang belum

termasuk ke pos biaya pada diatas, misalnya premi asuransi/

jaminan kredit, sewa gedung kantor/rumah dinas dan alat-alat

Page 52: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

28

lainnya, biaya pemeliharaan gedung kantor/rumah dinas dan alat-

alat lainnya, dan sebagainya.21

Untuk mengetahui dari mana saja yang diperoleh Bank dan

biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional dapat dilihat

dalam laporan Laba/rugi yang dikeluarkan oleh Bank. Laba/rugi

merupakan pengurangan biaya-biaya atas pendapatan yang diperoleh

Bank.22

Jadi BOPO merupakan upaya Bank untuk meminimalkan risiko

operasional, yang merupakan ketidakpastian mengenai kegiatan usaha

bank. Resiko operasional berasal dari kerugian operasional bila terjadi

penurunan keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya

operasional bank, dan kemungkinan terjadinya kegagalan atas jasa-jasa

dan produk-produk yang ditawarkan.

d. Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional terhadap

Profitabilitas (ROA)

Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) menggambarkan tingkat efisiensi suatu Bank dalam

menjalankan suatu usahanya. Sehingga dengan niali rasio BOPO dapat

dijelaskan tentang kinerja Bank yang bersangkutan.Rasio ini bertujuan

untuk mengukur kemampuan Pendapatan Operasional dalam menutupi

Biaya Operasional.Risiko operasional berasal dari kerugian operasional

21

Lukman Dendawijaya, Op. Cit., hlm. 12 22

Sulhan dan Ely Siswanto, Op. Cit., hlm. 67

Page 53: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

29

bila terjadi penurunan keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya

operasional Bank dan hal-hal terkait risiko yang tentu tidak diharapkan.

Semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik

kinerja suatu manajemen Bank tersebut, karena lebih efisien

menggunakan sumber daya yanga ada diperusahaan.Begitu juga

sebaliknya jika rasio BOPO suatu Bank itu tinggi, artinya kinerja Bank

itu kurang efisien. Hal ini dikarenakan, biaya yang ditanggung Bank

lebih besar daripada dana yang didapat, karena peningkatan BOPO

menyebabkan penurunan keuntungan, maka pada akhirnya akan

berdampak juga terhadap penurunan ROA. Hal ini menandakan adanya

hubungan yang berlawanan antara tingkat BOPO suatu Bank dengan

Profitabilitas Bank tersebut.23

3. Non Perfoming Financing (NPF)

a. Pengertian Non Perfoming Financing (NPF)

Dalam berbagai peraturan yang diterbitkan Bank Indonesia tidak

dijumpai pengertian dari “pembiayaan bermasalah” begitu juga dengan

istilah Non Performing Financing (NPF) untuk fasilitas pembiayaan

maupun istilah Non Performing Loan (NPL) untuk fasilitas kredit tidak

dijumpai dalam peraturan-peraturan yang diterbitkan oleh Bank

Indonesia. Namun dalam setiap statistik perbankan syariah yang

diterbitkan oleh direktorat perbankan syariah Indonesia dapat dijumpai

istilah Non Performing Financing (NPF) yang diartikan sebagai

23R. Ade Sasongko Pramudhito, Op. Cit., hlm. 37

Page 54: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

30

pembiayaan non lancar dimulai dari kurang lancar sampai dengan

macet.24

Non Performing Finacing (NPF) merupakan salah satu indikator

kesehatan kualitas aset bank, semakin tinggi nilai Non Performing

Financing (NPF) di atas 5% maka bank tersebut tidak sehat. Non

Performing Financing (NPF) yang tinggi menurunkan laba yang akan

diterima oleh bank. Penurunan laba mengakibatkan deviden yang

dibagikan juga semakin berkurang sehingga tidak return saham bank

akan mengalami penurunan.25

Adapun klasifikasi pembiayaan sesuai

dengan performencenya antara lain :26

1. Performing loan/financing

Performing loan/financing merupakan pengolongan

kredit/pembiayaan atas kualitas kredit/pembiayaan nasabah yang

lancar dan terjadi tunggakan sampai dengan 90 hari. Performing

loan/financing dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :

a. Kredit/pembiayaan lancar

Kredit/pembiayaan lancar adalah kredit/pembiayaan yang

tidak terdapat tunggakan. Setiap tanggal jatuh tempo angsuran,

debitur dapat membayar pinjaman pokok maupun bunga (bunga

hanya ditentukan oleh bank konvensional).

24Faturrahman, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah (Jakarta: Sinar Grafik, 2012), hlm.

66 25Wangsawidjaya, Op. Cit., hlm. 117 26Ismail, Akuntasi Bank Teori dan Aplikasi dalam Rupiah (Jakarta: Kencana Prenada

Media Grup, 2010), hlm. 225-226

Page 55: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

31

b. Kredit/pembiayaan dalam perhatian khusus

Kredit/pembiayaan dalam perhatian khusus adalah

penggolongan kredit/pembiayaan yang tertunggak baik

angsuran pokok dan pembayaran bunga (di bank konvensional),

akan tetapi tunggakannya sampai dengan 90 hari (tidak

melebihi 90 hari kalender).

2. Non performing loan/financing

Non performing loan/financing merupakan kredit atau

pembiayaan yang menunggak melebihi 90 hari. Non performing

loan/financing dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu :27

a. Kredit/pembiayaan kurang lancar

Kredit/pembiayaan kurang lancar terjadi bila debitur tidak

dapat membayar angsuran pinjaman pokok dan bunga (di bank

konvensional) antara 91 hari sampai dengan 180 hari.

b. Kredit/pembiayaan diragukan

Kredit/pembiayaan diragukan terjadi dalam hal debitur

tidak dapat membayar pokok dan pembayaran bunga (di bank

konvensional) antara 181 hari sampai dengan 270 hari.

c. Kredit/pembiayaan macet

Kredit/pembiayaan macet terjadi bila debitur tidak mampu

membayar berturut-turut lebih dari 270 hari. Adapun

27Ibid., hlm. 124-125

Page 56: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

32

perhitungan Non Performing Financing (NPF) dapat diketahui

dengan menggunakan rumus sebagi berikut :

NPF = Jumlah pembiayaan bermasalah x 100%

Total pembiayaan

Kredit/pembiayaan bermasalah adalah suatu kondisi dimana

nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh

kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikan.28

NPF

merupakan risiko dari adanya pembiayaan yang disalurkan oleh bank

kepada nasabah. Besar kecilnya NPF akan berbengaruh pada profitabilitas

pada tahun berjalan. Dalam Islam pinjam-meminjam itu diperbolehkan

sebagaimana Firman Allah SWT. Adapun ayat Al-qur’an yang

menjelaskan tentang masalah pembiayaan bermasalah (utang piutang)

terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 280 berikut ini:

Artinya:

Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka

berilah tangguh sampai Dia berkelapangan. dan

menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik

bagimu, jika kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 280).29

Apabila ada seseorang yang berada dalam situasi sulit, atau akan

terjerumus dalam kesulitan bila membayar utangnya, tangguhkan

penagihan sampai dia lapang. Jangan menagihnya jika kamu mengetahui

28Ismail, Op. Cit. hlm. 224 29 Departemen Agama RI, Op. Cit., hlm. 47

Page 57: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

33

dia sempit, apalagi memaksanya membayar degan sesuatu yang amat dia

butuhkan.” Siapa yang menangguhkan pembayaran hutang orang yang

berbeda dalam kesulitan, atau membebaskannya dari hutangnya, dia akan

dilindungi Allah pada hari yang tiada perlindungan kecuali

perlindungannya (Hari Kiamat)”(HR. Imam Muslim).30

Firman Allah Dalam Al-Qur’an, Surah, Al-Maidah Ayat 2

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar

syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-

bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya,

dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu

orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari

kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah

menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan

30

Tafsir Al-Misbah, Op, Cit.,hlm. 727

Page 58: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

34

janganlah sekali-kali kebencian (mu) kepada sesuatu kaum

karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam,

mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-

menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,

dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah,

Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.(QS. Al-Maidah: 2).31

Ayat-ayat di atas menerangkan bahwa diperbolehkannya utang-

piutang dan pinjam-meminjam dalam bertransaksi jika masih dalam

rambu-rambu kesehatan bank yang berlandaskan prinsip Syariah Islam.32

Karna jika kita menjanjikan uang kita kepada orang lain berarti kita telah

menolongnya dalam kesukarannya, dalam islam hal ini sangat dianjurkan.

Ayat diatas menjelaskan bahwa seseorang yang telah berjanji untuk

melunasi hutangnya atas pembiayaan yang diberikan kepadanya wajib

membayarnya sesuai dengan janji atau akad yang telah disepakati di awal

oleh kedua belah pihak.

Kelancaran nasabah membayar angsuran pokok maupun bagi

hasil pembiayaan menyebabkan adanya kolektibilitas pembiayaan.

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) Nomor 7/3/DPNP tahun

2005 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum membagi

kolektibilitas pembiayaan atas lima golongan yaitu:33

a. Lancar jika pembayarannya tepat waktu, perkembangan rekening baik

dan tidak ada tunggakan serta sesuai perjanjian.

31

Departemen Agama RI, Op. Cit., hlm. 106 32Ibrahim lubis, Ekonomi Islam, (Jakarta: Kalam Mulia), hlm. 361 33Frianto Pandai, Op. Cit., hlm. 208

Page 59: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

35

b. Dalam perhatian khusus jika terdapat tunggakan pembayaran pokok dan

atau bagi hasil sampai dengan 90 hari .

c. Kurang lancar jika terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bagi

hasil yang telah melampaui 90 hari sampai 120 hari.

d. Diragukan jika terdapat tunggapan pembayaran pokok dan atau bagi

hasil yang telah melampaui 120 hari sampai 180 hari.

e. Macet jika terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bagi hasil

yang telah melampai 180 hari.

Ada beberapa faktor penyebab pembiayaan bermasalah sebagai

berikut:

a. Faktor intern (berasal dari pihak bank)

1) Kurang baiknya pemahaman atas bisnis nasabah.

2) Kurang dilakukan evaluasi keuangan nasabah.

3) Kesalahan setting fasilitas pembiayaan.

4) Perhitungan modal kerja tidak didasarkan kepada bisnis usaha

nasabah.

5) Proyeksi penjualan terlalu optimis.

6) Proyeksi penjualan tidak diperhitungkan kebiasaan bisnis dan

kurang memperhitungkan aspek kompetitor.

7) Aspek jaminan tidak diperhitungkan.

8) Lemahnya supervise dan monitoring.

Page 60: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

36

b. Faktor ekstern (faktor dari pihak luar)

1) Karakter nasabah tidak amanah (tidak jujur dalam memberikan

informasi dalam laporan tentang kegiatannya).

2) Menggunakan sidestreaming (penyalahgunaan pembiayaan

pengguna dana).

3) Kemampuan pengelolaan nasabah tidak memadai sehingga kalah

dalm persaingan usaha.

4) Usaha yang diajalnkan relatif baru.

5) Bidang usaha nasabah telah jenuh.

6) Tidak mampu menanggulangi masalah /menguasai bisnis.

7) Meninggalnya key person (pemain kunci perusahaan)

8) Perselisihan sesama direksi.

9) Terjadi bencana alam

10) Adanya kebijakan pemerintah.34

b. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah

Dalam penjelasan pasal 8 Undang-undang No. 7 Tahun 1992 No

jo, UU Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan maupun penjelasan

pasal 3 UU No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah antara lain

dinyatakan bahwa kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

yang didasarkan oleh bank mengandung risiko, sehingga dalam

pelaksanaannya berdasarkan syariah yang sehat.

34 Trisadini P. Usanti dan Abd. Somad, Transaksi Bank Syariah (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2013), hlm. 102-103

Page 61: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

37

Apabila bank tidak memperhatikan asas-asas pembiayaan yang

sehat dalam menyalurkan pembiayaan, maka akan timbul berbagai

risiko yang harus ditanggung oleh bank antara lain berupa :

1. Utang/kewajiban pokok pembiayaan tidak bayar

2. Margin/bagi hasil/fee tidak dibayar

3. Membengkaknya biaya yang dikeluarkan

4. Turunnya kesehatan pembiayaan.35

Risiko tersebut dapat menimbulkan pembiayaan bermasalah

atau Non Performing Financing yaitu disebabkan oleh pihak internal

bank. Secara umum pembiayaan bermasalah disebabkan oleh faktor-

faktor internal dan eksternal.

Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam perusahaan itu

sendiri, dan faktor yang paling dominan adalah faktor manejerial.

Timbul kesulitan keuangan perusahaan yang disebabkan oleh faktor

manejerial dapat dilihat dari beberapa hal, seperti kelemahan dalam

kebijakan pembelian dan penjualan, lemahnya pengawasan biaya dan

pengeluaran, kebijakan piutang yang kurang tepat, penempatan yang

berlebihan pada aktiva tetap, dan permodalan yang tidak cukup.

Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berada diluar

kekuasaan manajemen perusahaan, seperti bencana alam, peperangan,

perubahan dalam kondisi perekonomian dan perdagangan, perubahan

teknologi dan lainnya.

35Faturrahman, Op. Cit., hlm. 72

Page 62: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

38

c. Cara Menyelesaikan Pembiayaan Bermasalah

Secara umum strategi yang dijalankan sebagai upaya

penyelesaian pembiayaan bermasalah dapat dikelompokkan menjadi 2

(dua), yaitu:

1. Stay Strategy adalah strategi saat Bank masih ingin mempertahankan

hubungan bisnis dengan nasabah dalam konteks waktu jangka

panjang.

a. Rescheduling

Memperpanjang jangka waktu pembiayaan. Dalam hal ini

sidebitur diberikan keringanan dalam masalah jangka waktu

pembiayaan misalnya perpanjangan jangka waktu pembiayaan

dari 6 bulan menjadi satu tahun sehingga sidebitur mempunyai

waktu yang lebih lama untuk mengembalikannya.

Memperpanjang jangka waktu angsuran Memperpanjang

angsuran hamper sama dengan jangka waktu pembiayaan.

Dalam hal ini jangka waktu angsuran pembiayaannya

diperpanjang pembayarannya pun misalnya dari 36 kali menjadi

48 kali dan hal ini tentu saja jumlah angsuran pun menjadi

mengecil seiring dengan penambahan jumlah angsuran

b. Reconditioning

Penundaan pembayaran marjin sampai waktu tertentu. Dalam

hal penundaan pembayaran marjin sampai waktu tertentu,

maksudnya hanya marjin yang dapat ditunda pembayarannya,

Page 63: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

39

sedangkan pokok pinjamannya tetap harus dibayar seperti

biasa.

Penurunan marjin

Penurunan marjin dimaksudkan agar lebih meringankan

beban nasabah. Sebagai contoh jika marjin per tahun

sebelumnya dibebankan 20% diturunkan menjadi 18 %. Hal

ini tergantung dari pertimbangan yang bersangkutan.

Penurunan marjin akan mempengaruhi jumlah angsuran yang

semakin mengecil, sehingga diharapkan dapat membantu

meringankan nasabah.

Pembebasan marjin

Dalam pembebasan marjin diberikan kepada nasabah dengan

pertimbangan nasabah sudah akan mampu lagi membayar

pembiayaan tersebut. Akan tetapi nasabah tetap mempunyai

kewajiban untuk membayar pokok pinjamannya sampai

lunas.

c. Restructuring

Dengan menambah jumlah pembiayaan

Dengan menambah equity

2. Phase out Strategy adalah strategi saat pada prinsipnya Bank tidak

ingin melanjutkan hubungan bisnis lagi dengan nasabah yang

bersangkutan dalam konteks waktu yang panjang, kecuali bila ada

Page 64: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

40

faktor-faktor lain yang sangat mendukung kemungkinan adanya

perbaikan kondisi nasabah.

Strategi yang umumnya dijalankan, secara garis besar dapat

dikelompokkan menjadi 2 (dua) macam pendekatan, yaitu: (1) Soft

Approach; (2) Hard Approach. Apabila cara Soft Approach tidak

dapat menyelesaikan pembiayaan bermasalah yang terjadi,

selanjutnya akan ditempuh cara Hard Approach yang melibatkan

jalur hukum, yaitu dapat berupa:

a. BASYARNAS (Badan Arbitrase Syariah Nasional), penyelesaian

tersebut dilakukan melalui keadaan setelah tidak tercapai

kesepakatan melalui musyawarah.

b. Pengadilan, dapat berupa: (i) Eksekusi Hak Tanggungan (HT)

atas agunan; (ii) Eksekusi agunan yang diikat secara Fidusia yang

didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Fidusia (KPF); Melakukan

gugatan terhadap aset-aset lainnya milik nasabah; baik yang

berlokasi di dalam maupun di luarnegeri; (iv) Pelaporan pidana

terhadap nasabah, dan sebagai berikut.

c. Melibatkan pihak kepolisian

Alternatif terakhir ini (hard approach) dilakukan apabila:

1) Nasabah tidak dapat dihubungi.

2) Nasabah melarikan diri.

Page 65: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

41

3) Nasabah tidak mempunyai itikad baik untuk menyelesaikan

kewajibannya sementara sesungguhnya nasabah memiliki

kemampuan untuk itu.

4) Nasabah tidak bersedia menyerahkan agunannya.36

d. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap

Profitabilitas Return On Asset (ROA)

Non Performing Loan (NPL) yang dalam konteks bank syariah

dikenal dengan Non Performing Financing (NPF) merupakan besarnya

risiko pembiayaan yang dihadapi bank. Semakin kecil Non Performing

Financing (NPF), maka semakin kecil pula risiko pembiayaan yang

ditanggung pihak bank. Dengan demikian apabila suatu bank

mempunyai Non Performing Financing (NPF) yang tinggi,

menunjukkan bahwa bank tersebut tidak profesional dalam

pengelolaan pembiayaannya, sekaligus memberikan indikasi bahwa

tingkat risiko atas pemberian pembiayaan pada bank tersebut cukup

tinggi searah dengan tingginya Non Performing Financing (NPF) yang

dihadapi bank.

Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif terhadap

profitabilitas bank syariah yang dihitung dengan Return On Asset

(ROA). Semakin besar rasio Non Performing Financing (NPF) suatu

bank maka semakin banyak pembiayaan bermasalah, atau dengan kata

lain mengindikasikan semakin tingginya risiko pembiayaan diragukan

36

Ibid, hlm. 287

Page 66: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

42

maupun pembiayaan macet, tingginya risiko pembiayaan tersebut

kemudian akan mempengaruhi menurunnya Return On Asset (ROA).

Begitu juga sebaliknya, semakin rendah rasio Non Performing

Financing (NPF) suatu bank maka mengindikasikan rendahnya risiko

pembiayaan yang kemudian akan mempengaruhi meningkatnya Return

On Asset (ROA).37

B. Penelitian Terdahulu

Untuk menguatkan penelitian ini, maka penulis ini mengambil

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul penelitian ini yaitu:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Penulis Judul Hasil Penelitian

1 R. Ade

Sasongko

Pramudhito,

Skripsi

Universitas

Diponegoro

Semarang

tahun 2014.

Analisis Pengaruh

CAR, NPF, BOPO,

FDR dan NCOM

terhadap

Profitabilitas Bank

Umum Syariah di

Indonesia Priode

2008-2012. (Skripsi

2014).

Variabel independen

secara simultan

berpengaruh terhadap

ROA dengan nilai

signifikan F dibawah 0,05.

CAR, BOPO, FDR,

NCOM, berpengaruh

secara signifikan terhadap

ROA dengan nilai

signifikan T lebih kecil

dari 0,05. Sedangkan NPF

tidak signifikan terhadap

ROA dengan nilai t lebih

besar dari 0,005. Nilai

koefisien determinasi

(Adjusted R2) model

regresi sebesar 59,6%. Hal

ini berarti variabel

independen dapat

menjelaskan pengaruh

terhadap ROA sebesar

59.6%. sisanya dijelaskan

oleh variabel lain yang

37Trisadini P. Usanti & Abd. Shomad, Op, Cit.,hlm. 97-98

Page 67: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

43

tidak dijelaskan dalam

penelitian ini.

2 Idris Saleh,

Skripsi Institut

Agama Islam

Negeri

Padangsidemp

uan. Tahun

2016

PengaruhCapital

Aduacy Ratio

(CAR), Financing to

Deposit Ratio (FDR)

dan Non Ferforming

Finance (NPF)

terhadap Return On

Asset (ROA) PT.

Bank Muamalat

Indonesia periode

2007-2014

Hasil dari penelitian ini

menyatakan bahwa FDR

memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap ROA

sedangkan NPF tidak

memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap ROA.

3 Sri Wahyuni,

Skripsi UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta tahun

2016.

Pengaruh CAR,

NPF, FDR dan

BOPO terhadap

Profitabilitas Bank

Umum Syariah

periode 2011-2015.

Skripsi (2015)

Hasil dari penelitian

menunjukkan bahwa

secara parsial variabel

NPF dan BOPO

berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap ROA

4 Sylvia Nurul

Maulida,

Skripsi Institut

Agama Islam

Negeri Syekh

Nurjati

Cirebon tahun

2015.

Pengaruh CAR,

FDR, dan BOPO

Terhadap ROA Bank

Umum Syariah

(Skripsi 2015)

Hasil dari penelitian

menunjukkan bahwa

variabel CAR, FDR dan

BOPO berpengaruh secara

simultan terhadap variabel

y (Return On Asset).

Adapun perbedaan dan persamaan peneliti dengan penelitian terdahulu

sebagai berikut:

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian yang

pertama,terdapat pada variabel X dan variabel Y yaitu NPF, BOPO, dan

ROA, sedangkan perbedaannya terletak pada lokasi penelitian, tahun dan

variabel X lainnya yaitu CAR, FDR, NCOM.

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian yang kedua

terletak pada variabel X yaitu NPF dan pada variabel Y yaitu ROA,

Page 68: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

44

sedangkan perbedaannya terletak pada variabel X lainnya dan lokasi

penelitian yang berbeda.

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian yang ketiga

terletak pada variabel X yaitu sama-sama membahas tentang BOPO dan NPF,

dan variabel Y yaitu ROA, sedangkan perbedaannya dengan penelitian ini

terletak pada lokasi penelitian dan tahun yang berbeda.

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian yang keempat

terletak pada variabel X yaitu BOPO dan pada variabel Y yaitu ROA

sedangkan perbedaannya dengan penelitian ini terletak pada tempat dan

variabel X lainnya yaitu CAR dan FDR.

C. Kerangka Pikir

Dalam kerangka pikir kriteria yang utama agar suatu kerangka

pemikiran bisa meyakinkan seorang ilmuan adalah alur-alur pemikiran yang

logis dalam membangun suatu kerangka pikir yang membuahkan kesimpulan

berupa hipotesis. Jadi kerangka pikir merupakan sintesa tentang hubungan

antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah

dideskripsikan.38

Kerangka pikir merupakan model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungandengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi

sebagai masalah penting.

Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu mengenai

hubungan antara variabel dependen biaya operasional pendapatan operasional

(BOPO) dan non performing financing (NPF) dengan variabel independen

38 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: IKAPI,

2009), hlm.60

Page 69: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

45

return on asset (ROA), maka dapat dikembangkan kerangka pikir teoritis

seperti tampak pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. 1

Kerangka Pikir

Keterangan :

BOPO = Biaya Operasional Pendapatan Operasional

NPF = Non Performing Financing

ROA = Return On Asset

D. Hipotesis

Secara etimologis, hipotetis terdiri dari dua kata yakni,”hypo” yang

artinya “kurang” dan “thesis” yang artinya “pendapat”. Kedua kata itu

kemudian digunakan secara bersama menjadi hypothesis dan penyebutan

dalam ragam bahasa Indonesia menjadi hipotesa kemudian berubah menjadi

hipotesis yang maksudnya adalah suatu kesimpulan yang masih belum

sempurna.39

39Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana 2005), hlm. 85

BOPO

(X1)

NPF

(X2)

ROA

(Y)

Page 70: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

46

Hipotesis dalam penelitian kuantitatif dikembangkan dari telah teoritis

sehingga jawaban sementara dari masalah atau pernyataan memerlukan

pengujian empiris. Sedangkan menurut Sugiyono dalam bukunya hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana

rumusan masalah telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.40

Hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Ha1: Terdapat pengaruh biaya operasional pendapatan operasional

(BOPO) terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Syariah

Bukopin.

2. Ha2: Terdapat pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap

Return On Asset (ROA) pada Bank Syariah Bukopin.

3. Ha3: Terdapat pengaruh simultan biaya operasional pendapatan

operasional (BOPO) dan Non Performing Financing (NPF)

terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Syariah Bukopin.

40Sugiyono,Op. Cit., hlm.64

Page 71: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

16

Page 72: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada Bank Bukopin Syariah seluruh

Indonesia. Data ini diperoleh peneliti melalui situs resmi Bank Indonesia

(www.syariahbukopin.co.id). Penelitian ini akan dilaksanakan mulai bulan

November 2017-September 2018.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif analisis deskriptif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

menggunakan rumus-rumus tertentu yang disesuaikan dengan topik

permasalahan yang akan diteliti. Deskriptif yaitu menggambarkan dan

menginterpretasikan objek peneliti secara apa adanya sesuai hasil

penelitiannya.1data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau data

kualitatif yang diangkakan. Analisis deskriptif berupaya untuk

mendeskripsikan dengan lengkap dan akurat.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan time series yaitu data satu

individu yang diobservasi dalam rentangan waktu atau dapat dikatakan bahwa

data time series merupakan sejarah karasteristik tertentu suatu individu. Data

time series adalah data datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu

atau periode secara historis. Data tersebut diperoleh dari laporan keuangan

publikasi bulanan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia selama Sembilan

1Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Jakarta: Gaung Persada Press,

2008), hlm.157

Page 73: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

48

tahun berturut turut dari periode tahun 2009 sampai tahun 2017. Sumber data

yang digunakan ini diperoleh melalui penelusuran dari media internet dari

www.syariahbukopin.co.id.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan sekumpulan individu atau objek yang

memiliki karsteristiknyasama.Populasi juga dapat juga diartikan sebagai

keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua

elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi.2

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karasteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam

penelitian ini populasinya adalah seluruh laporan keuangan pertriwulan

Bank Syariah Bukopin yang dipublikasikan tahun 2009-2017 artinya

populasi dalam penelitian ini 9 tahun atau 36 laporan keuangan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karasteristik yang dimiliki

populasi.Sampel yang diambil harus memiliki dan betul-betul mewakili.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Purvosive sampling adalah penarikan sampel berdasarkan

pertimbangan yang terjadi apabila peneliti ingin memilih anggota sampel

2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka

Cipta, 2013), hlm. 173

Page 74: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

49

berdasarkan kriteria tertentu. Dimana kriterianya adalah penelitian ini

menggunakan data terbaru yaitu data bulanan Biaya Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF) dan

Return On Asset Roa (ROA) pada Bank Syariah Bukopin Tahun 2009

sampai Tahun 2017.

Dengan demikian jumlah sampel dari dari penelitian ini sesuai

dengan kriteria yang ada di atas adalah jumlahnya 36 laporan keuangan

yang diambil di bank syariah bukopin melalui situs

www.Syariahbukopin.co.id.

D. Instrument Pengumpulan Data

Instrument pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam melakukan penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Adapun instrument pengumpulan data yang dilakukan

peneliti adalah dengan langkah-langkah berikut:

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan Sumber-sumber buku, skripsi terkait dengan variabel penelitian

yang dicantumkan dalam landasan teori.

2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa

data-data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta

pemikiran tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan

Page 75: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

50

masalah penelitian.3

Data dokumentasi yangdigunakan penelitian ini

adalah data laporan keuangan Bank Syariah Bukopin periode 2009-2017.

E. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan

masalah penelitian ataupun menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh. Metode analisis data adalah suatu metode yang

digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu

kesimpulan dalam penelitian. Adapun software yang digunakan dalam

analisa data ini adalah menggunkan software SPSS VERSI 23.00.

Untuk analisis data dalam penelitian ini sebelum melakukan uji

normalitas dan uji analisis regresi, data penelitian erlebih dahulu di

ubah ke dalam bentuk logaritma natural (ln) disebabkan data

penelitian ini jenis datanya berbentuk Rupiah (Rp) dan Persen (%).

1. Uji Deskriptif

Statistik deskriptif adalah metode statistik yang berusaha

menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data.4

Seperti berupa rata-ratanya, seberapa jauh data-data bervariasi,

berapa standar deviasinya, nilai maksimum dan minimum data.

3Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2008), hlm.152 4Ibid., hlm. 200

Page 76: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

51

2. Uji Asumsi Klasik

Model pengujian hipotetis berdasarkan analisis regresi yang

digunakan dalam penelitian harus memenuhi asumsi klasik agar

menghasilkan nilai parameter yang sahih. Dalam penelitian ini

menggunakan uji multikolinearitas dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan untuk menguji dalam

sebuah produk regresi, variabel dependen dan variabel

independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Produk regresi yang baik adalah data distribusi normal

atau mendekati normal. Hal ini terlihat saat ada penyebaran data,

titik atau pola pada sumbu diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka produk regresi memenuhi asumsi normalitas.

Namun jika data menjauhi garis diagonal dan tidak mengikuti

arah garis diagonal maka produk regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas. Selain itu juga dapat dilihat dari bentuk kurva dengan

kemiringan sisi kiri dan kanan dan tidak condong ke kiri maupun

ke kanan melainkan ke tengah dengan bentuk lonceng dari kurva

histogram.

Uji normalitas dapat juga dilakukan dengan pengujian

pada SPSS dengan menggunakan kolmograv-smirnow pada taraf

signinifikan 0.05. Kriteria yang digunakan dalam uji normalitas

Page 77: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

52

ialah apabila hasil perhitungan kolmograv-smirnow dengan 2 sisi

besar dari 0.05 maka berdistribusi normal.5

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikoloniearitas bertujuan untuk mengetahui adanya

hubungan yang sempurna antara variabel bebas dalam produk

regresi. Apabila terjadi multikoloniearitas maka variabel bebas

akan dihilangkan. Multikoloniearitas biasa juga disebut

kolinearitas lebih dari satu. Multikonoliaritas berarti adanya

hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau

variabel penjelas (bebas) dari model regresi ganda.6 Syarat uji

multikoloearitas dilihat dari nilai tolerance dan variance

inflasion factor (VIF). Apabila nilai VIF lebih besar dari 5 maka

terjadi multikolonearitas yang cukup berat diantara variabel

independen.7

c. Uji Autokolerasi

Uji autokolerasi adalah uji yang digunakan untuk menguji

apakah dalam model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya). Persamaan yang baik adalah tidak memiliki

masalah autokorelasi.Jika terjadi autokorelasi maka persamaan

5Sugiono dan Agus Susanto, Cara Mudah Belajar SPSS dan Lisrel Teori dan Aplikasi

Untuk Analisis Data Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 323 6Setiawan dan Dwi Endah Kusrini, Ekonometrika (Yogyakarta: Andi, 2010), hlm. 82 7Jonathan Sarwono, Rumus-rumus Populer dalam SPSS Untuk Riset Skripsi (Yogyakarta:

CV Andi, 2015), hlm. 141

Page 78: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

53

tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai untuk

memprediksi. Ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah

autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW), denagn ketentuan

seebagai berikut:

a) Terjadi autokorelasi positif jika DW di bawah -2 (DW<-2).

b) Tidak terjadi autokorelasi jika DW berada di antara -2 dan +2

atau -2< DW +2.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak

konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi

meragukan. Heteroskedastisitas dapat diartikan sebagai ketidak

samaan variasi variabel pada semua pengamatan, dan kesalahan

yang terjdi memperlihatkan hubungan yang sistematis sesuai

dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas sehingga

kesalahan tersebut tidak random (acak). Suatu regresi dikatakan

terdeteksi heteroskedastisitanya apabila diagram pencar residual

membentuk pola tertentu.8

3. Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Analaisis Regresi Berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh atau hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel

independen degan satu variabel dependen.Analisis ini untuk

mengetahui arah hubungan variabel independen dengan variabel

8Triton Prawira Budi, SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametrik (Yogyakarta: CV.

Andi Offse, 2006), hlm. 79

Page 79: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

54

dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan

positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel

dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan

atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala rasio atau

interval.

Analisis regresi berganda yaitu suatu model dimana variabel

tidak bebas bergantung pada dua atau lebih variabel tidak bebas.9

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui

keakuratan hubungan antara return on asset (ROA) variabel

dependen dengan biaya operasional pendapatan operasional (BOPO)

dan non performing financing (NPF) sebagai variabel yang

mempengaruhi (variabel independen). Adapun bentuk persamaan

regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:10

ROA= a+b1BOPO+b2NPF+e

Keterangan:

ROA : Variabel Independen

BOPO : Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional

NPF : Non Performing Finance

A :Konstanta

b1,b2 : Koefisien Regresi Variabel Independen

e : Standar error

9 Muhammad Firdaus, Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2004), hlm.70 10Mudjarad, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 96

Page 80: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

55

5. Uji Hipotesis

Hipotesis digunakan untuk menetapkan suatu dasar sehingga dapat

mengumpulkan bukti-bukti berupa data dalam menentukan keputusan

apakah menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi

yang dibuat. Uji hipotesis ini terdiri dari:

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui sampai

sejauh mana ketetapan kecocokan garis yang berbentuk dalam

mewakili kelompok data hasil observasi. Koefisien determinasi (R2)

menggambarkan bagian dari variabel total yang dapat diterangkan

oleh modal. Jika nilai determinasi (R2) semakin besar atau mendekati

1 maka ketepatannya semakin membaik, begitu juga sebaliknya, jika

nilai determinasi (R2) semakin kecil bahkan semakin jauh dari 1

maka ketepatannya semakin jauh.11

Secara umum, koefisien determinasi untuk data saling tempat relatif

rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan,

sedangkan untuk data runtun waktu biasanya mempunyai nilai koefisien

determinasi yang tinggi.12

b. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam

11Ibid., hlm. 64 12Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi (Yogyakarta: Erlangga,

2009), hlm. 240-241

Page 81: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

56

menerangkan variasi variabel terikat. Uji ini dilakukan dengan

syarat:

a) Bila t hitung < t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya

bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

b) Bila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya

bahwa secara bersama-sama variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen.

c. Uji Signifikasi Simultan Uji F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen.

Uji F atau uji simultan merupakan langkah yang harus dilewati

sebelum memasuki uji t atau pengujian secara parsial. Uji simultan

lebih dahulu dilalui. Uji simultan berfungsi untuk menguji hipotesis

yang menjelaskan terdapatnya pengaruh Biaya Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO) dan Non Performing Fiancing

(NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Syariah Bukopin

di Indonesia.

Ketentuan pengujian hipotesis dengan melihat nilai signifikansi

< 0.05 maka H0 ditolak. Selain nilai signifikansi, membandingkan

nilai F juga dapat digunakan dalam pengujian hipotesis.

Page 82: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

57

1. Jika t tabel < t hitung < t tabel maka H0 diterima.

2. Jika t hi13

tung > t tabel maka H0 ditolak.

13Stiawan dan Dwi Endah Kusrini, Op.Cit., hlm. 61.

Page 83: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

47

Page 84: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Bank Syariah Bukopin

1. Sejarah Singkat Bank Syariah Bukopin

Bank Syariah Bukopin adalah lembaga keuangan yang berjenis

Jasa Keuangan Perbankan. Sebagai salah satu bank nasional di Indonesia,

sejarah Perseroan dimulai pada 1990 dengan meleburnya 2 (dua) bank

pasar, yakni BPR Gunung Sindoro dan BPR Gunung Kendeng di

Samarinda, Kalimantan Timur. Proses peleburan ini termaktub dalam

Akta Nomor 102 tanggal 29 Juli 1990 dan Surat Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 1659/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990.

Dengan peleburan ini, statusnya pun meningkat menjadi bank umum

dengan nama PT Bank Swansarindo International. Berdasarkan Surat

Keputusan Bank Indonesia Nomor 24/I/UPBD/PBD2/Smr tanggal 1 Mei

1991, PT Bank Swansarindo International memperoleh izin usaha

sebagai bank umum dan pemindahan kantor pusat ke Jakarta. Dalam

perkembangannya, atas dasar pertimbangan bisnis pada akhir 2002,

Muhammadiyah, salah satu organisasi kemasyarakatan Islam di

Indonesia, mengakuisisi PT Bank Swansarindo International.Dengan

persetujuan Bank Indonesia (BI) yang dicantumkan dalam Surat

Keputusan Nomor 5/4/KEP. DGS/2003 tanggal 24 Januari 2003 dan

dituangkan dalam Akta Nomor 109 tanggal 31 Januari 2003, PT Bank

Page 85: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

59

Swansarindo International berubah nama menjadi PT Bank Persyarikatan

Indonesia.1

PT Bank Syariah Bukopin (selanjutnya disebut Perseroan) sebagai

bank yang beroperasi dengan prinsip syariah yang bermula masuknya

konsorsium PT Bank Bukopin, Tbk diakuisisinya PT BankPersyarikatan

Indonesia (sebuah bank konvensional) oleh PT Bank Bukopin, Tbk.,

proses akuisisi tersebut berlangsung secara bertahap sejak 2005 hingga

2008, dimana PT Bank Persyarikatan Indonesia yang sebelumnya

bernama PT Bank Swansarindo Internasional didirikan di Samarinda,

Kalimantan Timur berdasarkan Akta Nomor 102 tanggal 29 Juli 1990

merupakan bank umum yang memperolah Surat Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 1.659/ KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990

tentang Pemberian Izin Peleburan Usaha 2 (dua) Bank Pasar dan

Peningkatan Status Menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank

Swansarindo Internasional yang memperoleh kegiatan operasi

berdasarkan surat Bank Indonesia (BI) Nomor 24/1/UPBD/PBD2/Smr

tanggal 1 Mei 1991 tentang Pemberian Izin Usaha Bank Umum dan

Pemindahan Kantor Bank.

Pada tahun 2001 sampai akhir 2002 proses akuisisi oleh Organisasi

Muhammadiyah dan sekaligus perubahan nama PT Bank Swansarindo

Internasional menjadi PT Bank Persyarikatan Indonesia yang

memperolehpersetujuan dari (BI) Nomor 5/4/KEP. DGS/2003 tanggal 24

1www.SyariahBukopin.co.id

Page 86: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

60

Januari 2003 yang dituangkan ke dalam Akta Nomor 109 Tanggal 31

Januari 2003. Dalam perkembangannya kemudian PT Bank

Persyarikatan Indonesia melalui tambahan modal dan asistensi oleh PT

Bank Bukopin, Tbk., maka pada tahun 2008 setelah memperoleh izin

kegiatan usaha bank umum yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah

melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

10/69/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008 tentang Pemberian

Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional Menjadi Bank

Syariah.

Perubahan Nama PT Bank Persyarikatan Indonesia Menjadi PT

Bank Syariah Bukopin dimana secara resmi mulai efektif beroperasi

tanggal 9 Desember 2008.Kegiatan operasional Perseroan secara resmi

dibuka oleh Bapak M. Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia

periode 2004 -2009.Secara resmi Perseroan melakukan kegiatan

operasional berdasarkan prinsip syariah pada Selasa, 11 Zulhijah 1430 H

atau 9 Desember 2008.

Bank Syariah Bukopin memiliki Modal Dasar sebesar Rp

1.000.000.000.000 (satu triliyun rupiah), modal yang cukup besar untuk

sebuah Bank Syariah beroperasi.Sampai dengan akhir Desember 2014

Perseroan memiliki jaringan kantor yaitu 1 (satu) Kantor Pusat dan

Operasional, 11 (sebelas) Kantor Cabang, 7 (tujuh) Kantor Cabang

Pembantu, 4 (empat) Kantor Kas, 1 (satu) unit mobil kas keliling, dan 76

Page 87: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

61

(tujuh puluh enam) Kantor Layanan Syariah, serta 27 (dua puluh tujuh)

mesin ATM BSB dengan jaringan Prima dan ATM Bank Bukopin.

Seperti umumnya Perusahaan lainnya, Bank Syariah Bukopin juga

memiliki Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan yang dipegang agar

dapat berkembang lebih besar dan maju ke depan.

a. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan Bank Syariah Bukopin

Adapun Visi dari Bank Syariah Bukopin yaitu: “Menjadi Bank

Syariah Pilihan dengan Pelayanan Terbaik”

Adapun Misi dari Bank Syariah Bukopin yaitu:

1) Memberikan pelayanan terbaik pada nasabah

2) Membentuk sumber daya insani yang professional dan amanah

3) Memfokuskan pengembangan usaha pada sektor UMKM

(Usaha Mikro Kecil dan Menengah)

4) Meningkatkan nilai tambah kepada stakeholder

Nilai-Nilai perusahaan yang ditanamkan kepada seluruh

karyawan:

1) Amanah

2) Integritas

3) Peduli

4) Kerjasama

5) Kualitas

Page 88: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

62

B. Hasil Analisis

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

atau sumber data lain terkumpul. Setelah terkumpul dari hasil pengumpulan

data maka akan diolah dengan bantuan metode SPSS Versi 23 sebagai alat

hitung.

1. Statistik Deskriptif

Tabel 4.1

Stasistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

BOPO 36 88.67 132.94 95.7103

NPF 36 1.30 418.00 14.5636

ROA 36 .02 2.98 .6886

Valid N (listwise) 36

Dari hasil output di atas, dapat diketahui bahwa nilai statistik yang

dihasilkan dari data (N) sebanyak 36 diperoleh nilai statistik untuk BOPO

(X1) dengan nilai minimum sebesar 88.67, maksimum sebesar 132.94,

rata-rata sebesar 95.7103. NPF (X2) dengan nilai minimum sebesar 1.30,

maksimum sebesar 418.00, rata-rata sebesar 14,5636. ROA (Y) dengan

nilai minimum sebesar .02, maksimum 2.98, rata-rata sebesar 68.86.

2. Uji Asumsi Klasik

Model pengujian hipotetis berdasarkan analisis regresi yang

digunakan dalam penelitian harus memenuhi asumsi klasik agar

menghasilkan nilai parameter yang sahih. Dalam penelitian ini

menggunakan uji multikolinearitas dan uji autokorelasi.

Page 89: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

63

a. Uji Normalitas

Tabel 4.2

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 36

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std.

Deviation .42600320

Most Extreme

Differences

Absolute .132

Positive .132

Negative -.066

Test Statistic .132

Asymp. Sig. (2-tailed) .113c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction. Sumber data: Output SPSS 23.00 data diolah

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,113. Karena signifikansi

lebih dari 0,05 yaitu 0,113 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

data tersebut berdistribusi normal. Selain itu berikut akan dilihat

melalui kurva. Data yang dimiliki bentuk kurva dengan kemiringan

sisi kiri dan kanan dan tidak condong ke kiri maupun ke kanan

melainkan ke tengah dengan bentuk lonceng dengan mendekati nol.

Dapat dilihat seperti grafik di bawah ini.

Page 90: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

64

Gambar 4.1

Sumber data: Output SPSS 23.00 data diolah

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa bentuk kurva tidak

condong ke kanan maupun ke kiri melainkan tepat berada ditegah.

Artinya melalui kurva di atas dapat disimpulkan bahwa data telah

terdistribusi normal.

Selain itu, data yang distribusi normal juga dapat dilihat melalui

kurva normal p-plot seperti dibawah ini.

Page 91: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

65

Gambar 4.2

Sumber data: Output SPSS 23.00 data diolah

Pada gambar 2.2 normal p-plot of regression standardized

residual di atas data pada variabel yang digunakan setelah dilakukan

uji melalui uji p-plot dinyatakan terdistribusi normal. Hal tersebut

terlihat dari titik-titik yang mengikuti garis diagonal. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa regresi telah memenuhi

normalitas.

Page 92: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

66

b. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.3

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardize

d Coefficients

Standa

rdized

Coeffi

cients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleran

ce VIF

1 (Co

nsta

nt)

-2.604 .895 -

2.910 .006

BO

PO .035 .009 .531 3.720 .001 .995

1.00

5

NP

F -.002 .001 -.262

-

1.838 .075 .995

1.00

5

a. Dependent Variable: ROA Sumber data: Output SPSS 23.00 data diolah

Berdasarkan uji asumsi multikolinieritas diatas dapat

diketahui bahwa nilai tolerance kedua variabel lebih dari 0,10 dan

Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10,00. Dimana nilai

tolerance biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) dan non

performing financing (NPF) adalah 0,995 dengan Variance Inflation

Factor (VIF) biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) dan

non performing financing (NPF) sebesar 1,005 Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel.

Page 93: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

67

c. Uji Autokolerasi

Tabel 4.4

Uji Autokolerasi

Model Summaryb

Mod

el R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate Durbin-Watson

1 .575a .331 .290 .43872 1.406

a. Predictors: (Constant), NPF, BOPO

b. Dependent Variable: ROA Sumber data: Output SPSS 23.00 data diolah

Berdasarkan uji autokorelasidiatas dapat diketahui bahwa nilai

Durbin Watson sebesar 1,406 yang berarti berada pada posisi antara -2

dan +2 (-2 < 1,406 < +2). Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam

penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.3

Page 94: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

68

Sumber data: Output SPSS 23.00 data diolah

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar

keseluruh sisi dan grafik pencar residual tidak membentuk pola tertentu

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteoskedastisitas. Karena

suatu regresi dikatakan terdeteksi heteroskedastisitasnya apabila grafik

pencar residual membentuk pola tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Table 4.5

Analisis Regresi linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardi

zed

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficien

ts

T Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Erro

r Beta Tolerance VIF

1 (Const

ant)

-

2.604 .895

-

2.910 .006

BOPO .035 .009 .531 3.720 .001 .995

1.00

5

NPF

-.002 .001 -.262 -

1.838 .075 .995

1.00

5

a. Dependent Variable: ROA

Sumber data: Output SPSS 23.00 data diolah

Berdasarkan uji regresi linier berganda di atas, dapat dijelaskan

sebagai berikut:

ROA = a + b1BOPO + b2NPF + e

ROA = -2,604+0,35BOPO- 0,002 NPF + e

Page 95: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

69

Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat diartikan bahwa:

a. Nilai konstanta (a) adalah -2,604 artinya jika biaya operasional

pendapatan operasional (BOPO) dan non performing financing

(NPF) nilainya adalah 0 maka Return On Asset (ROA) nilainya -

2,604 persen.

b. Nilai koefisien regresi variabel biaya operasional pendapatan

operasional (BOPO) bernilai positif yaitu 0,35 artinya bahwa setiap

peningkatan biaya operasional pendapatan operasional (BOPO)

sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan Return On Asset (ROA)

sebesar 0,35 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya

tetap.

c. Nilai koefisien regresi variabel non performing financing (NPF)

bernilai negatif yaitu 0,002 artinya bahwa setiap peningkatan non

performing financing (NPF) sebesar 1 satuan, maka akan

menurunkan Return On Asset (ROA) sebesar 0,002 satuan dengan

asumsi variabel independen lainnya tetap.

4. Uji Hipotesis

Hipotesis digunakan untuk menetapkan suatu dasar sehingga dapat

mengumpulkan bukti-bukti berupa data dalam menentukan keputusan

apakah menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi

yang dibuat. Uji hipotesis ini terdiri dari:

Page 96: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

70

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.6

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Mode

l R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .575a .331 .290 .43872 1.406

a. Predictors: (Constant), NPF, BOPO

b. Dependent Variable: ROA Sumber data: Output SPSS 23.00 data diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa koefisien

determinasi (R2) diperoleh nilai R Square sebesar 0,331 artinya

variabel Return On Asset (ROA) dapat diterangkan oleh variabel

BOPO dan NPF sebesar 33,1 persen sedangkan sisanya 66,1 persen

lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

model regresi. Dalam arti lain bahwa masih ada variabel independen

lain yang mempengaruhi Return On Asset (ROA).

b. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Tabel 4.7

Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardize

d Coefficients

Standa

rdized

Coeffi

cients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance

V

I

F

1 (Consta

nt)

-

2.6

04

.895

-

2.91

0

.006

Page 97: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

71

BOPO

.03

5 .009 .531

3.72

0 .001 .995

1.

0

0

5

NPF -

.00

2

.001 -.262

-

1.83

8

.075 .995

1.

0

0

5

a. Dependent Variable: ROA

BOPO : thitung > ttabel = 3,720 > 2,035 (berpengaruh)

NPF : -ttabel ≤ thitung= -2,035 ≤ -1,838 (tidak berpengaruh)

Sumber data: Output SPSS 23.00 data diolah

Berdasarkan uji t di atas, maka hasil pengujian secara

parsial adalah sebagai berikut:

1) Pengaruh Biaya Oersional Pendapatan Operasional (BOPO)

terhadap Return On Asset (ROA)

Tingkat signifikansi yaitu 0,05 dengan thitung sebesar

3,720. Tabel distribusi t dicari dengan df = n-k-1 atau 36-2-

1=33 (n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel

independen) sehingga diperoleh nilai ttabel = 2,034. Hasil

analisis data menunjukkan bahwa variabel BOPO memiliki

thitung > ttabel = 3,720 > 2,034. dengan tingkat signifikansi < 0,05

(0,000 < 0,05) maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa

BOPO secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap

Return On Asset (ROA).

Page 98: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

72

2) Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Return

On Asset (ROA)

Tingkat signifikansi yaitu 0,05 dengan thitung sebesar -

1,838. Tabel distribusi t dicari dengan df = n-k-1 atau 36-2-

1=33 (n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel

independen) sehingga diperoleh nilai ttabel = 2,034. Hasil

analisis data menunjukkan bahwa variabel non performing

financing (NPF) memiliki -ttabel ≤ thitung = -2,035 ≤ -1,838dan

signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 diterima dan Ha

ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa non performing

financing (NPF) secara parsial berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

c. Uji Signifikasi Simultan Uji F

Untuk mengetahui nilai F dapat dilihat melalui tabel 4.10 di

bawah ini:

Tabel 4.8

UJI Signifikasi Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 3.139 2 1.569 8.154 .001b

Residual 6.352 33 .192

Total 9.491 35

a. Dependent Varibel: ROA

b. Predictors: (Constant), NPF, BOPO Sumber data: Output SPSS 23.00

Page 99: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

73

Berdasarkan uji F diatas dapat diketahui bahwa dengan

menggunakan signifikansi 0,05 diketahui Fhitung sebesar 8,154 dan

Ftabel sebesar 3,28. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel

biaya opersional pendapatan operasional (BOPO) dan non performing

financing (NPF) memiliki Fhitung > Ftabel = 8,154> 3,28. dan

signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak, dapat disimpulkan

bahwa variabel biaya opersional pendapatan operasional (BOPO) dan

non performing financing (NPF) secara simultan berpengaruh

terhadap variabel Return On Asset (ROA).

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian yang digunakan disini adalah penelitian dengan judul

“Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan Non

Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank

Syariah Bukopin”. Perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS Versi 23

yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa regresi yang dihasilkan cukup

baik untuk menerangkan perkembangan Return On Asset (ROA).

Berdasarkan perhitungan uji normalitas data, Berdasarkan tabel di

atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Asymp.Sig (2-tailed) sebesar

0,113. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05, nilai residual terdistribusi

dengan normal.

Berdasarkan uji asumsi multikolinieritas diatas dapat diketahui bahwa

nilai tolerance kedua variabel lebih dari 0,10 dan Variance Inflation Factor

(VIF) kurang dari 10,00. Dimana nilai tolerance biaya operasional

Page 100: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

74

pendapatan operasional (BOPO) dan non performing financing (NPF) adalah

0,995 dengan Variance Inflation Factor (VIF) biaya operasional pendapatan

operasional (BOPO) dan non performing financing (NPF) sebesar 1,005

Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel.

Berdasarkan uji autokorelasi di atas dapat diketahui bahwa nilai

Durbin Waston sebesar 1,406 yang berarti berada pada posisi antara -2 dan

+2 (-2 < 1,406 < +2). Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak

terjadi autokorelasi.

Berdasarkan uji heterokedastisitas di atas dapat diketahui bahwa titik-titik

menyebar keseluruh sisi dan grafik pencar residual tidak membentuk pola

tertentu maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteoskedastisitas.

Karena suatu regresi dikatakan terdeteksi heteroskedastisitasnya apabila

grafik pencar residual membentuk pola tertentu. Maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

Berdasarkan uji regresi linier berganda diatas, dapat dijelaskan sebagai

berikut:

ROA = a + b1BOPO + b2NPF + e

ROA = -2,604+0,35BOPO- 0,002 NPF + e

Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat diartikan bahwa:

1. Nilai konstanta (a) adalah -2,604 artinya jika biaya operasional

pendapatan operasional (BOPO) dan non performing financing (NPF)

nilainya adalah 0 maka Return On Asset (ROA) nilainya -2,604 persen.

2. Nilai koefisien regresi variabel biaya operasional pendapatan operasional

(BOPO) bernilai positif yaitu 0,35 artinya bahwa setiap peningkatan

Page 101: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

75

biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) sebesar 1 satuan,

maka akan meningkatkan Return On Asset (ROA) sebesar 0,35satuan

dengan asumsi variabel independen lainnya tetap.

3. Nilai koefisien regresi variabel non performing financing (NPF) bernilai

negatif yaitu 0,002 artinya bahwa setiap peningkatan non performing

financing (NPF) sebesar 1 satuan, maka akan menurunkan Return On

Asset (ROA) sebesar 0,002 satuan dengan asumsi variabel independen

lainnya tetap.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa koefisien determinasi

(R2) diperoleh nilai R Square sebesar 0,331 artinya variabel Return On Asset

(ROA) dapat diterangkan oleh variabel biaya operasional pendapatan

operasional (BOPO) dan non performing fimancing (NPF) sebesar 33,1

persen sedangkan sisanya 66,1 persen lainnya dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak dimasukkan dalam model ini. Dalam arti lain bahwa masih ada

variabel independen lain yang mempengaruhi Return On Asset (ROA).

Berdasarkan uji t di atas, maka hasil pengujian secara parsial adalah

sebagai berikut:

1. Pengaruh Biaya Opersional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap

Return On Asset (ROA)

Tingkat signifikansi yaitu 0,05 dengan thitung sebesar 3,720. Tabel

distribusi t dicari dengan df = n-k-1 atau 36-2-1=33 (n adalah jumlah

sampel dan k adalah jumlah variabel independen) sehingga diperoleh

nilai ttabel = 2,034. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel

Page 102: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

76

BOPO memiliki thitung > ttabel = 3,720 > 2,034. dengan tingkat signifikansi

< 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa BOPO

secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap Return On Asset

(ROA).

2. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset

(ROA)

Tingkat signifikansi yaitu 0,05 dengan thitung sebesar -1,838. Tabel

distribusi t dicari dengan df = n-k-1 atau 36-2-1=33 (n adalah jumlah

sampel dan k adalah jumlah variabel independen) sehingga diperoleh

nilai ttabel = 2,034. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel non

performing financing (NPF) memiliki -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel = -2,035 ≤ -

1,838 ≤ 2,035dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 diterima

dan Ha ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa non performing financing

(NPF) secara parsial berpengaruh negatifdan signifikan terhadap Return

On Asset (ROA).

Berdasarkan uji F diatas dapat diketahui bahwa dengan

menggunakan signifikansi 0,05 diketahui Fhitung sebesar 8,154 dan Ftabel

sebesar 3,28. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel biaya

opersional pendapatan operasional (BOPO) dan non performing

financing (NPF) memiliki Fhitung > Ftabel = 8,154> 3,28. dan signifikansi <

0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak, dapat disimpulkan bahwa variabel

biaya opersional pendapatan operasional (BOPO) dan non performing

Page 103: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

77

financing (NPF) secara simultan berpengaruh terhadap variabel Return

On Asset (ROA).

D. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah yang

disusun sedemikian rupa agar hasil yang diperoleh berjalan sesuai dengan

yang diharapkan. Namun, untuk memperoleh hasil yang optimal tentu sulit

sebab dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan.

Diantara keterbatasan yang dihadapi peneliti selama melaksanakan penelitian

dan penyusunan skripsi ini diantaranya yaitu:

1. Keterbatasan bahan materi seperti buku-buku yang menjelaskan lebih

detail tentang variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini.

2. Variabel independen dalam penelitian ini terbatas pada biaya operasional

pendapatan operasional (BOPO) dan non performing financing (NPF)

yang menyebabkan terdapat kemungkinan faktor lain yang dapat

mempengaruhi Return On Asset (ROA) perusahaan khususnya Bank

Syariah Bukopin.

3. Periode penelitian yang relatif singkat yaitu selama 9 tahun (2009-2017)

yang menyebabkan sampel dalam penelitian ini terbatas.

Page 104: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

58

Page 105: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pengolahan data dari penelitian yang berjudul

“Pengaruh biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) dan Non

Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank

Bukopin Syariah” dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa koefisien determinasi

(R2) diperoleh nilai R Square sebesar 0,331 artinya variabel Return On

Asset (ROA) dapat diterangkan oleh variabel biaya operasional

pendapatan operasional(B OPO) dan non performing financing (NPF)

sebesar 33,1 persen sedangkan sisanya 66,1 persen lainnya dijelaskan

oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini. Dalam arti

lain bahwa masih ada variabel independen lain yang mempengaruhi

Return On Asset (ROA).

2. Berdasarkan uji t di atas, maka hasil pengujian secara parsial adalah

sebagai berikut:

a. Pengaruh biaya opersional pendapatan operasional (BOPO) terhadap

Return On Asset (ROA)

Tingkat signifikansi yaitu 0,05 dengan thitung sebesar 3,720.

Tabel distribusi t dicari dengan df = n-k-1 atau 36-2-1=33 (n adalah

jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independen) sehingga

diperoleh nilai ttabel = 2,034. Hasil analisis data menunjukkan bahwa

variabel BOPO memiliki thitung > ttabel = 3,720 > 2,034. dengan tingkat

Page 106: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

79

signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak. Dapat

disimpulkan bahwa BOPO secara parsial berpengaruh dan signifikan

terhadap Return On Asset (ROA).

b. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On

Asset (ROA)

Tingkat signifikansi yaitu 0,05 dengan thitung sebesar -1,838.

Tabel distribusi t dicari dengan df = n-k-1 atau 36-2-1=33 (n adalah

jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independen) sehingga

diperoleh nilai ttabel = 2,034. Hasil analisis data menunjukkan bahwa

variabel non performing financing (NPF) memiliki -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel

= -2,035 ≤ -1,838 ≤ 2,035dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05) maka

H0 diterima dan Ha ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa non

performing financing (NPF) secara parsial berpengaruh negatifdan

signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

3. Berdasarkan uji F diatas dapat diketahui bahwa dengan menggunakan

signifikansi 0,05 diketahui Fhitung sebesar 8,154 dan Ftabel sebesar 3,28.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel biaya opersional

pendapatan operasional (BOPO) dan non performing financing (NPF)

memiliki Fhitung > Ftabel = 8,154> 3,28. dan signifikansi < 0,05 (0,000 <

0,05) maka H0 ditolak, dapat disimpulkan bahwa variabel biaya

opersional pendapatan operasional (BOPO) dan non performing

financing (NPF) secara simultan berpengaruh terhadap variabel Return

On Asset (ROA).

Page 107: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

80

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Kepada Bank Syariah Bukopin agar lebih mengembangkan produk

pendapatan agar mampu bersaing dengan pasar bank syariah.

2. Return On Asset (ROA) yang meningkat akan meningkatkan pendapatan

Bank Syariah Bukopin, sehingga harus selalu memperhatikan rasio ini agar

tetap meningkat. Hal ini bisa dilakukan dengan manajemen yang bagus.

3. Kepada peneliti selanjutnya dapat diarahkan agar dapat melakukan

perluasan sampel dalam pengolahan data maupun analisis laporan

keuangan pada Bank Syariah Bukopin, mengingat sampel yang digunakan

oleh peneliti dalam penelitian ini masih minim. Serta agar lebih

memperhatikan variabel-variabel yang lainnya yang mungkin

mempengaruhhi ROA karena selain faktor pendapatan terdapat faktor-

faktor lain yang dapat mempengaruhi Return On Asset (ROA).

Page 108: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

81

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rodhoni, Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2006.

Arthur J Keown, Manajemen Keuangan Prinsip dan Penerapan Jakarta: Indeks,

2008.

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: kencana, 2005.

Dwi Suwiknyo, Kompilasi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Islam,, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2010.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Al-jummatul ali dan Terjemahan, Semarang:

PT. Karya Toha Putra

Faturrahman, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah, Jakarta: Sinar Grafik,

2012.

Frianto Pandia, Manajemen Dana dan Kesehatan Bank, Jakarta: Rineka Cipta,

2012.

Harahap Sofyan Syafri, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 1999.

Hery, Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan Yogyakarta:

CAPS Center For Academic Publishing Service.

Ibrahim lubis, Ekonomi Islam, Jakarta: Kalam Mulia

Irham Fahmi, Manajemen Perbankan Konvensional & Syariah, Jakarta: Mitra

Wacana Media, 2015.

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Gaung Persada

Press, 2008.

Ismail, Akuntansi Bank Teori dan Aplikasi dalam Rupiah, Jakarta: Kencana, 2010.

______________, Perbankan syariah. Jakarta : Kencana, Premamedia Group,

2011.

______________, Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi, Jakarta:

Kencana, 2011.

Iswardono, Uang dan Bank Yogyakarta: BPFE, 1990.

Page 109: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

82

Jonathan Sarwono, Rumus-rumus Populer dalam SPSS Untuk Riset Skripsi,

Yogyakarta: CV Andi, 2015.

Kasmir, Analisis laporan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.

______________, Kewirausahaan, Jakarta: Rajawali pers, 2014.

______________, Bank dan Lembaga Keuangan, Jakarta: Raja Wali Press, 2002.

______________, Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajawali, 2008.

Khaerul umam, Manajemn Perbankan Syariah, Bandung: CV Pustaka Setia,

2013.

Lukman Denda Wijaya, Manajemen Perbankan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.

Malayu, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011.

Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Yogyakarta:

Erlangga, 2009.

Mudjarad, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: Erlangga, 2003.

Muhammad, Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2008.

______________, Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Muhammad firdaus, Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif, Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2004.

Muhammad Syafii Antonio,Apa dan Bagaimana Bank Islam Itu, Yogyakarta:

Dana Bakti Wakap, 1992.

Munawwir, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2007.

Riyadi Selamet, Banking Assets And Liability Management, Edisi Ketiga. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006.

Setiawan dan Dwi Endah Kusrini, Ekonometrika, Yogyakarta: Andi, 2010.

Slamet Haryono, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, Raya

Penyindangan Wetan: Pustaka Syaid Sabiq, 2009.

Page 110: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

83

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: IKAPI,

2009.

Sugiono dan Agus Susanto, Cara Mudah Belajar SPSS dan Lisrel Teori dan

Aplikasi Untuk Analisis Data Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2015.

Sulhan dan Ely Siswanto, Manajemen Bank Konvensional dan Syariah, malang:

UIN Malang, 2008.

Sumardi Surya Brata, Metode Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2012.

Sutan Remy sjahdeini, Perbankan Syariah Produk-Produk dan Aspek-aspek

Hukumnya, Jakarta: Kencana, 2014.

Trisadini P. Usanti dan Abd Soma, Transaksi Bank Syariah, Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2013.

Triton Prawira Budi, SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametrik, Yogyakarta:

CV. Andi Offse, 2006.

Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2012.

Veithzal Rivai, dkk., Bank and Financial Institution Management Conventional &

Syariah Sistem, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2007

Sumber Lain:

Budi Ponco, Analisis Pengaruh CAR,NPL,BOPO,NIM, dan LDR Terhadap ROA

Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2004-2007 Semarang Universitas Diponegoro,2008.

R. Ade Sasongko Pramudhito,” Analisis Pengaruh CAR, NPF, BOPO, FDR dan

NCOM terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Studi

Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2008-2012”, Skripsi,

Universitas Diponegoro Semarang, 2014.

Sunariyati Muji Lestari, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi ROA pada

Perusahaan Perbankan Di BEI “ Jurnal, Stiesta Surabaya, 2014.

www.SyariahBukopin.co.id

Page 111: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Nama : FITRIANI

Nim : 14 401 00182

Tempat/Tanggal Lahir : Sikapas, 12 November 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Desa Sikapas, Kec. Muara Batang Gadis, Kab.

Mandailing Natal

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

No. Telp : 0821-6599-6598

II. Nama Orang Tua

Nama Ayah : Alm. Subardi

Nama Ibu : Masliani

Pekerjaan Ibu : Wiraswasta

Alamat : Desa Sikapas, Kec. Muara Batang Gadis, Kab.

Mandailing Natal

III. Pendidikan b

1. SDN 348 Sikapas Muara Batang GadisTamat Tahun 2008

2. SMP Negeri 1 Muara Batang Gadis Tamat Tahun 2011

3. SMA Swasta Eria Medan Tamat Tahun 2014

4. IAIN Padang sidimpuan 2018

Page 112: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

Lampiran 1

Tabel F

(Pada Taraf Signifikansi 0,05)

Df2 Df1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246

2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43

3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70

4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86

5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62

6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94

7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51

8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22

9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01

10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85

11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72

12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62

13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53

14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46

15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40

16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35

17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31

18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27

19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23

20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20

21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18

Page 113: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15

23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13

24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11

25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09

26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07

27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06

28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04

29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03

30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01

31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00

32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99

33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98

34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97

35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96

36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95

37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95

38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94

39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93

40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92

41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92

42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91

43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91

44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90

45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89

Page 114: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

Lampiran 2

Tabel t (Pada Taraf Signifikansi 5%)

1 Sisi (0,05) dan 2 Sisi (0,025)

DF Signifikansi

DF Signifikansi

DF Signifikansi

0,05 0,025 0,05 0,025 0,05 0,025

1 6,314 12,706 34 1,691 2,032 67 1,668 1,996

2 2,920 4,303 35 1,690 2,030 68 1,668 1,996

3 2,353 3,182 36 1,688 2,028 69 1,667 1,995

4 2,132 2,776 37 1,687 2,026 70 1,667 1,994

5 2,015 2,571 38 1,686 2,024 71 1,667 1,994

6 1,943 2,447 39 1,685 2,023 72 1,666 1,994

7 1,895 2,365 40 1,684 2,021 73 1,666 1,993

8 1,860 2,306 41 1,683 2,020 74 1,666 1,993

9 1,833 2,262 42 1,682 2,018 75 1,665 1,992

10 1,813 2,228 43 1,681 2,017 76 1,665 1,992

11 1,796 2,201 44 1,680 2,015 77 1,665 1,991

12 1,782 2,179 45 1,679 2,014 78 1,665 1,991

13 1,771 2,160 46 1,679 2,013 79 1,664 1,991

14 1,761 2,145 47 1,678 2,012 80 1,664 1,990

15 1,753 2,131 48 1,677 2,011 81 1,664 1,990

16 1,746 2,120 49 1,677 2,010 82 1,664 1,989

17 1,740 2,110 50 1,676 2,009 83 1,663 1,989

18 1,734 2,101 51 1,675 2,008 84 1,663 1,989

19 1,729 2,093 52 1,675 2,007 85 1,663 1,988

20 1,725 2,086 53 1,674 2,006 86 1,663 1,988

21 1,721 2,080 54 1,674 2,005 87 1,663 1,988

22 1,717 2,074 55 1,673 2,004 88 1,662 1,987

23 1,714 2,069 56 1,673 2,003 89 1,662 1,987

24 1,711 2,064 57 1,672 2,003 90 1,662 1,987

25 1,708 2,060 58 1,672 2,002 91 1,662 1,986

26 1,706 2,056 59 1,671 2,001 92 1,662 1,986

27 1,703 2,052 60 1,671 2,000 93 1,661 1,986

28 1,701 2,048 61 1,670 2,000 94 1,661 1,986

29 1,699 2,045 62 1,670 1,999 95 1,661 1,985

30 1,697 2,042 63 1,669 1,998 96 1,661 1,985

31 1,696 2,040 64 1,669 1,998 97 1,661 1,985

32 1,694 2,037 65 1,669 1,997 98 1,661 1,985

33 1,692 2,035 66 1,668 1,997 99 1,660 1,984

Page 115: etd.iain-padangsidimpuan.ac.idetd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1246/1/14 401 00182.pdf · Lembaga, Bapak Dr. Anhar M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan