Upload
rendy-ivaniar-sh
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/16/2018 Etika Profesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-55ab4f01255ef 1/10
PAPER
Pelanggaran Kode Etik Profesi Advokat
Tentang Kewajiban Memegang Rahasia Jabatan(studi kasus elsa syrarif)
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika dan Profesi
Oleh:
RENDY IVANIAR (NIM.0910110213)
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS HUKUM
MALANG
2012
5/16/2018 Etika Profesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-55ab4f01255ef 2/10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan
hidup tingkatinternasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana
seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi
saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama,
protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga
kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram,
terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya
yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak
bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari
tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika
tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara
sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etikamemberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya
melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia
untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini.
Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang
tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama
bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita,
dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan
aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Setiap profesi selalu ada kode etik terkait keprofesiannya itu guna
menjaga suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita
dan nilai-nilai bersama. kode etik profesi dapat menjadi penyeimbang segi-segi
5/16/2018 Etika Profesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-55ab4f01255ef 3/10
negative dari suatu profesi, sehingga kode etik ibarat kompas yang
menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus juga menjamin mutu
moral profesi itu dimata masyarakat. Begitu pula dengan profesi advokat yang
juga mempunyai kode etik pofesi yang wajib di taati oleh setiap advokat. Akan
tetapi baru-baru ini sangat sering advokat yang melanggar kode etik secara
sengaja maupun tidak sengaja. Salah satunya adalah pengacara dari Nazarudin
mantan bendahara partai democrat yaitu Elsa Sarif. Elsa Sarif yang saat ini
menangani kasus korupsi wisma atlit dengan tersangka Nazarudin secara
sengaja telah membuka rahasia dari almarhum mantan suami Angelina
Sondakh.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang yang telah dijelaskan di atas, perumusan masalah dalam
penulisan paper ini adalah:
1. Apa yang melatar belakangi Elsa Syarif membukan rahasia jabatan dari mantan
kliennya?
2. Bagaimana pandangan etika profesi advokat terkait tindakan yang dilakukan oleh
Elsa Syarif?
5/16/2018 Etika Profesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-55ab4f01255ef 4/10
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Elsa Syarif Membukan Rahasia Jabatan Dari Mantan
Kliennya
Angie, Elsa, dan Linda, tanpa menyebut nama belakang ketiga wanita tersebut
kita langsung tahu siapa yang dimaksud. Dalam beberapa minggu terakhir
ketiga nama itu memang memenuhi pemberitaan di media negara tercinta, dari
media cetak, televisi hingga Internet. Bermula dari kasus korupsi pembangunan
wisma atlet yang akhirnya menyeret Angelina Sondakh berurusan dengan meja
hukum, berita seputar ketiga wanita tersebut terus bergulir bak bola liar.
Angelina Sondakh sebagai pusat pemberitaan memang layak menjadi konsumsi
publik karena dia adalah pesohor mantan Putri Indonesia yang akhirnya
berkiprah dalam dunia politik sebagai anggota DPR. Layaknya pemberitaan
seputar pesohor di acara-acara infotainment (yang sekarang lebih tepat
menyandang acara penuh gosip), Angie menjadi bulan-bulanan dengan berbagai
pemberitaan yang tidak terkait dengan kasus yang ia hadapi. Masalah pribadi
yang belum tentu kebenarannya menyeruak masuk ke ruang publik yang mau
tidak mau menjadi pergunjingan masyarakat.
Saat ini di sebagian besar mata publik terbentuk sosok Angie sebagai
wanita yang bernilai negatif, istri yang durjana karena sempat akan meminta
cerai menjelang suaminya meninggal, berselingkuh dengan pria lain, lalu ibu tiri
yang tidak mengurus anak-anak tirinya dan mungkin berbagai cap miring
lainnya. Berita keinginan Angie meminta cerai itu tiba-tiba saja diketahui
masyarakat. Kedekatannya dengan seorang pria setelah sang suami meninggal
lalu dikait-kaitkan dengan maksud cerai tersebut sehingga seolah-olah lelaki
kedua menjadi penyebab keretakan rumah tangga mereka. Lalu ada lagi
pemberitaan bahwa Angie adalah pembelanja online yang sangat boros dan
tidak mengurus anak-anaknya, terutama anak bawaan dari almarhum suami.
5/16/2018 Etika Profesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-55ab4f01255ef 5/10
Kepingan-kepingan kabar itu lantas membentuk cerita utuh yang dibuat seolah-
olah Angelina Sondakh adalah wanita paling bernilai negatif di Indonesia saat
ini.
Dari mana semua cap miring untuk Angie tersebut berasal? Tentu saja
gambaran negatif itu bermula ketika Elsa Syarief dan Linda Djalil
menghembuskan ke media perihal kehidupan pribadi sang mantan Putri yang
kini sedang menghadapi masalah hukum. Elsa Syarief dengan kapasitasnya
sebagai pengacara hukum ternama di negeri ini secara meyakinkan menguak
keinginan Angie untuk bercerai dari sang suami, Adjie Massaid, yang kini telah
tiada. Kontan, masyarakat penyuka gosip menyambar berita tersebut sebagai
sesuatu yang menarik untuk dipergunjingkan dan serta-merta memberi
gambaran Angie wanita yang durhaka. Tidak cukup dengan berita tersebut,
beberapa waktu kemudian Linda Jalil, sang wartawan senior, yang notabene
masih kerabat dari Adjie Massaid membenarkan berita tersebut dan menambahi
dengan berita yang makin membuat Angie terpuruk, yakni sebagai pembelanja
royal dan ibu tiri yang menyia-nyiakan anak-anaknya. Media, terutama televisi,
lalu memberitakan hal-hal negatif tersebut berulang-ulang dengan berbagai
versi dan mereka pun, Elsa dan Linda, seperti menikmati penderitaan akibat
berita yang mereka gembar-gemborkan ke sana kemari. Sementara itu sang
korban yang kini sepertinya sudah bagai terpidana secara batin dan dihakimi
massa sebelum kasus utamanya selesai hanya bisa diam dan mudah-mudahan
masih bisa bersabar.
Elsa Syarief mungkin menyebarkan berita tersebut agar Angie yang kini
berseberangan posisi dalam masalah hukum yang sedang mereka hadapi
memperoleh citra negatif sehingga akan memengaruhi keputusan hakim.
Sementara Linda Jalil entah dengan motif apa (dendam pribadikah? Atau ada
motif lain) ikut-ikutan menguatkan cap miring tersebut. Entah kebetulan atau
memang sudah menjadi stereotype, tokoh utama dalam kasus ini ketiganya
wanita. Wanita memang selama ini dicirikan sebagai penyuka gosip atau
bergunjing. Benarkah seperti itu? Wanita sebagai makhluk bermartabat dan
5/16/2018 Etika Profesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-55ab4f01255ef 6/10
berakhklak mulia seharusnya tidaklah bersikap demikian, apalagi mereka adalah
wanita berkeluarga yang telah menyandang gelar ibu. Ibu adalah sumber
kebaikan dan ajaran positif bagi anak-anaknya. Tidak selayaknya mereka
menyebarkan cerita tidak menyenangkan, apalagi yang dihadapi oleh
saudaranya sesama wanita. Tidakkah mereka bercermin terhadap diri sendiri?
Dengan membeberkan kisah yang sebetulnya layak mereka simpan dan
selesaikan secara internal, mereka bagaikan membuka aib dan keburukan diri
sendiri.
Angelina Sondakh mungkin telah melakukan kesalahan dengan terlibat
dalam kasus pembangunan wisma atlet dan kasusnya masih berada dalam
persidangan. Biarlah persidangan yang memutuskan hukumannya apabila
memang terbukti bersalah. Lantas layakkah ia menerima “hukuman” dari
pemberitaan miring yang selama ini didengung-dengungkan? Kalau toh hal itu
benar, tidak adakah nurani kita untuk berpikir jernih dan positif bahwa semua
kejadian itu pasti ada penyebabnya dan kita tetap saja tidak berhak memberi cap
negatif pada seseorang. Alih-alih ikut-ikutan bergunjing, alangkah baiknya kita
sebagai sesama umat Allah berdoa semoga dia diberi jalan kebenaran dan
kesabaran menghadapi cobaannya. Sikap Angie yang selama ini lebih banyak
diam tanpa memberikan serangan balasan layak dipuji karena bila ia terpancing
berbicara buka-bukaan, ia tidak ubahnya seperti mereka.
Kasus ini menarik untuk dicermati dan layak kita renungkan. Kata-kata
seperti mulutmu harimaumu memang pas dalam menggambarkan cerita
berkepanjangan yang selanjutnya bisa menjadi ghibah yang diharamkan oleh
agama. Melalui kata-kata yang keluar dari mulut seseorang yang entah benar
atau tidak, seseorang bisa terhakimi dan memperoleh cap negatif yang
selanjutnya akan menyengsarakan hidupnya. Kita sebagai pemirsa akankah
dengan mudahnya memercayai dan ikut-ikutan menghakimi seseorang tanpa
rasa belas kasihan. Jika memang demikian, kita tidak ubahnya seperti mereka
yang menyebarkan fitnah dan berghibah yang tentu saja tidak disukai oleh
Tuhan. Dalam agama Islam ada larangan untuk membuka aib seseorang di
5/16/2018 Etika Profesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-55ab4f01255ef 7/10
masyarakat karena sejatinya kita tidak pernah tahu apa yang terjadi dalam
kehidupan seseorang tersebut, Allah saja dengan cara halus menegur seseorang
apabila mereka melakukan kesalahan. Hanya orang-orang tak bermartabat dan
menginginkan keuntungan pribadi yang menghembuskan aib dan kesalahan
orang lain.
2.2 Pandangan etika profesi advokat terkait tindakan yang dilakukan oleh Elsa Syarif
Organisasi advokat merupakan wadah dalam profesi advokat, dimana
dalam suatu organisasi advokat diperlukan adanya pengawas terhadap sikap dan
tingkah laku para advokat dalam memberikan bantuan hukum. Pengawasan
dilakukan oleh Dewan Kehormatan yang didasari pada kode etik advokat yang
berlaku. Dalam kode etik tersebut terdapat aturan-aturan yang digunakan para
advokat dalam melaksanakan pekerjaannya. Proses pemeriksaan terhadap
pelanggaran terhadap kode etik advokat, dilakukan oleh Majelis Kehormatan
yang dibentuk oleh Dewan Kehormatan dalam suatu organisasi advokat.
Pelanggaran yang dilakukan oleh advokat tidak hanya seputar
pelanggaran terhadap kode etik, tapi juga bisa terjadi terhadap peraturan-
peraturan lain yang berlaku dalam masyarakat. Pelanggaran Kode Etik Advokat
yang dilakukan oleh Elza Syarief berkembang dengan terjadinya pelanggaran
terhadap hukum pidana, yaitu terjadinya Tindak Pidana Penyuapan. Advokat
yang melakukan pelanggaran terhadap kode etik dapat dijatuhi sanksi yang
diatur dalam Kode Etik Advokat maupun Undang-Undang Nomor 18 tahun
2003 tentang Advokat. Sanksi yang diatur dalam Kode Etik Advokat maupun
Undang-Undang tentang Advokat secara garis besar sama, yaitu sama-sama
bertujuan antara lain membuat jera sipelaku agar tidak terjadi pelanggaran
terhadap kode etik advokat lagi. Sanksi yang dijatuhkan terhadap pelanggaran
kode etik advokat melalui proses peradilan profesi advokat yang diputuskan
oleh Majelis Kehormatan dalam suatu Organisasi Advokat. Pelanggaran yang
terjadi diluar kode etik advokat yang dilakukan oleh Advokat, diputuskan
melalui proses peradilan baik peradilan pidana maupun perdata.
5/16/2018 Etika Profesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-55ab4f01255ef 8/10
Begitu pula dengan pelangaran kode etik yang dilakukan oleh elsa syarif
denga membeberkan kepada media terkait informasi dari mantan kliennya
terdahulu yaitu Adjie Masaid. intinya pelarangan pengungkapan cerita yang
tidak semestinya pada khalayak tentang seseorang, ada sedikit perdebatan
tentang larangan membuka aib sesama muslim. Pada saat pertama kali saya
mendengar ayat yang menyebutkan pelarangan tersebut, QS Al-Hujurat:12.
Yang menyatakan kita tidak boleh membuka aib seseorang.
Pengungkapan sesuatu yang dianggap aib itu hanya boleh dilakukan
dalam beberapa kondisi agar tidak dianggap ghibah (pergunjingan). Yang
pertama si pengungkap cerita tidak boleh membeberkan rahasia tanpa ada si
pelaku di hadapannya, atau dengan kata lain tidak boleh ngomong di belakang.
Yang kedua, pengungkapan cerita tersebut adalah merupakan pelaporan ke
pihak yang berwenang demi mencegah terjadinya kejahatan. Yang ketiga,
pengungkapan aib dilarang karena bertujuan menjatuhkan seseorang dengan
alasan dendam pribadi atau kepentingan sepihak.
Intinya, penceritaan sesuatu yang dianggap aib ke khalayak umum
dilarang dan haruslah berhati-hati, kecuali dalam persidangan menyelesaikan
suatu masalah yang terkait dengan cerita tersebut. Sebetulnya agama telah
mengajarkan praduga tak bersalah terhadap seseorang hingga putusan hakim
dijatuhkan. Seperti kata-kata di akhir ayat tersebut, Allah saja menerima taubat
seseorang yang bersalah.
Dalam kasus yang menimpa Angelina Sondakh yang saat ini sedang
terjadi, pengungkapan cerita yang masih belum tentu kebenarannya bisa
dikategorikan dalam pergunjingan dan pembukaan aib yang sangat dilarang oleh
agama. Kasus korupsi yang sedang berjalan dalam persidangannya dan
keinginan minta cerai sebelum sang suami meninggal adalah dua hal yang
berbeda. Mungkin cerita itu muncul karena ketidakpuasan tim penguasa hukum
(advokat) dari pihak lawan Angie sehingga mengungkap sisi lain yang
sebetulnya sangat tidak terkait dengan kasus untuk menggiring opini “negatif”
5/16/2018 Etika Profesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-55ab4f01255ef 9/10
terhadap Angie. Di sini kita bisa melihat kepentingan lain yang bisa
dikategorikan dalam ghibah (pergunjingan) yang sangat dilarang oleh agama.
Lalu kalau kita menyimak sumber cerita tersebut, yakni pengacara
kondang Elsa Syarief yang menurut berita sebelumnya pernah menjadi
penasihat hukum almarhum Adjie Massaid, suami Angie yang mungkin pernah
berkonsultasi tentang rumah tangganya, jelaslah di sini ada sesuatu yang tidak
benar yang telah dilakukan oleh Elsa Syarief. Dalam Kode Etik Advokat
Indonesia (Bab III Pasal 4 poin h), yang menyatakan bahwa:
“pengacara (advokat) wajib memegang rahasia jabatan tent ang hal-hal
yang diberitahukan oleh klien secara kepercayaan dan wajib tetap menjaga
rahasia itu setelah berakhirnya hubungan antara advokat dan klien itu.”
Jelas-jelas di sini ada dua hal yang telah dilanggar, pertama norma
agama yang melarang pergunjingan dan yang kedua adalah Kode Etik Advokat.
Pelanggaran pertama memang hanya bisa kita serahkan kepada Tuhan untuk
menentukan hukumannya. Pelanggaran kedua bisa saja Dewan Kehormatan
Advokat Indonesia yang akan memeriksa dan mengadili pelanggaran tersebut.
Kita sebagai masyarakat awam memang sebaiknya harus waspadamemilih pengacara atau advokat ketika menghadapi masalah hukum dan ikut
mendukung pelaksanaan kode etik. Pelanggaran kode etik profesi seperti ini
jelas merugikan klien dan bisa dijatuhi sanksi yang berat. Dalam profesi apa
pun, kode etik ini harus dijunjung tinggi. Kalau tidak, bagaimana kita akan
bekerja secara profesional dan dapat dipercaya.
5/16/2018 Etika Profesi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-55ab4f01255ef 10/10
DAFTAR PUSTAKA
Kode Etik Advokat
UU Advokat
www.bacadulu.com/artikel/elsa syrarief
www.hukum/kompasiana.com/2012/elsa syarif dan pelanggaran kode etik
www.tempo.co.read/news/2012/posisi-elza;syarif